tag:theconversation.com,2011:/africa/topics/bumi-42094/articles
Bumi – The Conversation
2024-01-26T03:51:03Z
tag:theconversation.com,2011:article/221467
2024-01-26T03:51:03Z
2024-01-26T03:51:03Z
Bagaimana bagian dalam Bumi bisa tetap sepanas permukaan Matahari selama miliaran tahun?
<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/570169/original/file-20230112-43582-jetsqy.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=0%2C21%2C4685%2C3672&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Irisan yang terlihat pada bagian Bumi yang memperlihatkan intinya, digambarkan dengan warna kuning cerah.</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.gettyimages.com/detail/photo/earth-section-royalty-free-image/174700926">fhm/E+ via Getty Images</a></span></figcaption></figure><blockquote>
<p>** Bagaimana bagian dalam Bumi tetap panas mendidih selama miliaran tahun? Henry, usia 11 tahun, Somerville, Massachusetts**</p>
</blockquote>
<hr>
<p>Bumi kita memiliki struktur berlapis-lapis seperti bawang. </p>
<p>Mulai dari atas ke bawah, ada kerak, yang meliputi permukaan yang kita pijak. Lebih jauh ke bawah ada mantel yang sebagian besar berupa batuan padat. </p>
<p>Lebih dalam lagi, adalah lapisan inti luar yang terbuat dari besi cair. Struktur terakhir adalah inti dalam, yang terbuat dari besi padat, dengan radius 70% ukuran Bulan. </p>
<p>Semakin dalam lapisannya, suhunya semakin panas. bagian inti sama panasnya dengan permukaan Matahari.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/504301/original/file-20230112-52283-32zsaz.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="struktur lapisan bumi" src="https://images.theconversation.com/files/504301/original/file-20230112-52283-32zsaz.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/504301/original/file-20230112-52283-32zsaz.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=405&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/504301/original/file-20230112-52283-32zsaz.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=405&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/504301/original/file-20230112-52283-32zsaz.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=405&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/504301/original/file-20230112-52283-32zsaz.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=509&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/504301/original/file-20230112-52283-32zsaz.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=509&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/504301/original/file-20230112-52283-32zsaz.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=509&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Ilustrasi ini menggambarkan empat bagian di bawah permukaan Bumi.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.gettyimages.com/detail/illustration/the-structure-of-planet-earth-royalty-free-illustration/1256173927">eliflamra/iStock via Getty Images Plus</a></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Perjalanan ke pusat Bumi</h2>
<p>Sebagai <a href="https://scholar.google.com/citations?user=DpHUpCwAAAAJ&hl=en&oi=ao">profesor ilmu bumi dan planet</a>, saya mempelajari bagian dalam dunia kita. Seperti halnya seorang dokter dapat menggunakan teknik yang disebut <a href="https://blog.radiology.virginia.edu/ultrasound-definition-kids-imaging/">sonografi</a> untuk membuat gambar struktur di dalam tubuh kita dengan gelombang ultrasonik, para ilmuwan juga menggunakan teknik yang sama untuk memotret struktur internal Bumi. </p>
<p>Namun, alih-alih menggunakan <em>ultrasound</em>, para ahli geosains menggunakan <a href="https://easyscienceforkids.com/seismic-waves/">gelombang seismik</a>: gelombang suara yang dihasilkan oleh gempa bumi. </p>
<p>Di permukaan bumi, kamu melihat tanah, pasir, rumput, dan trotoar. <a href="https://www.amnh.org/learn-teach/curriculum-collections/earth-inside-and-out/inge-lehmann-discoverer-of-the-earth-s-inner-core">Getaran seismik mengungkapkan apa yang ada di bawahnya</a>: bebatuan, besar dan kecil. Ini semua adalah bagian dari kerak bumi, yang bisa turun hingga sejauh 20 mil (30 kilometer); yang mengapung di atas lapisan yang disebut mantel. </p>
<p>Bagian atas mantel biasanya bergerak bersama dengan kerak bumi. Bersama-sama, keduanya disebut <a href="https://education.nationalgeographic.org/resource/lithosphere">litosfer</a>, yang memiliki ketebalan rata-rata sekitar 60 mil (100 kilometer), meskipun bisa lebih tebal di beberapa lokasi. </p>
<p>Litosfer dibagi menjadi beberapa <a href="https://www.kidsdiscover.com/wp-content/uploads/2012/12/KIDS-DISCOVER-Plate-Tectonics.pdf">blok besar yang disebut lempeng</a>. Sebagai contoh, lempeng Pasifik berada di bawah seluruh Samudra Pasifik, dan lempeng Amerika Utara menutupi sebagian besar Amerika Utara. Lempeng-lempeng tersebut seperti potongan-potongan <em>puzzle</em> yang secara kasar saling menyatu dan menutupi permukaan Bumi.</p>
<p>Lempeng-lempeng itu tidak statis. Sebaliknya, mereka bergerak. Kadang-kadang hanya sepersekian inci dalam jangka waktu beberapa tahun. Di lain waktu, ada lebih banyak gerakan, dan lebih mendadak. Pergerakan seperti inilah yang memicu gempa bumi dan letusan gunung berapi. </p>
<p>Pergerakan lempeng merupakan faktor penting, dan mungkin sangat penting, yang mendorong evolusi kehidupan di Bumi. Sebab, lempeng yang bergerak mengubah lingkungan dan <a href="https://theconversation.com/plate-tectonics-may-have-driven-the-evolution-of-life-on-earth-44571">memaksa kehidupan untuk beradaptasi dengan kondisi baru</a>. </p>
<figure>
<iframe width="440" height="260" src="https://www.youtube.com/embed/3FoSAHk7DMA?wmode=transparent&start=0" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>
<figcaption><span class="caption">Kamu akan terkagum-kagum dengan semua kehidupan yang terjadi di bawah kakimu.</span></figcaption>
</figure>
<h2>Panasnya menyala</h2>
<p>Pergerakan lempeng membutuhkan mantel yang panas. Dan memang, ketika kamu masuk lebih dalam ke dalam Bumi, suhunya meningkat. </p>
<p>Di bagian bawah lempeng, sekitar 60 mil (100 kilometer) dalam, suhunya sekitar 2.400°F (1.300°C). </p>
<p>Saat mencapai batas antara mantel dan inti luar, yang berjarak 1.800 mil (2.900 km) ke bawah, suhunya hampir mencapai 5.000°F (2.700°C). </p>
<p>Kemudian, di perbatasan inti luar dan inti dalam, suhunya berlipat ganda, menjadi hampir 10.800°F (lebih dari 6.000°C). Itulah bagian yang <a href="https://www.livescience.com/29054-earth-core-hotter.html">sepanas permukaan Matahari</a>. </p>
<p>Di suhu tersebut, hampir semua benda—logam, berlian, manusia—menguap menjadi gas. Namun, karena inti Matahari berada pada tekanan yang sangat tinggi di dalam planet, besi yang menyusunnya tetap berwujud cair atau padat.</p>
<figure>
<iframe width="440" height="260" src="https://www.youtube.com/embed/DI6SemRT2iY?wmode=transparent&start=0" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>
<figcaption><span class="caption">Tanpa lempeng tektonik, manusia mungkin tidak akan ada.</span></figcaption>
</figure>
<h2>Tabrakan di luar angkasa</h2>
<p>Dari mana semua panas itu berasal? </p>
<p>Panas ini bukan berasal dari Matahari. Meskipun Sang Surya menghangatkan kita dan semua tanaman serta hewan di permukaan Bumi, sinar Matahari tidak dapat menembus bermil-mil jauhnya ke bagian dalam planet ini.</p>
<p>Ada dua sumber panas Bumi. Salah satunya adalah panas yang diwarisi Bumi selama pembentukannya 4,5 miliar tahun yang lalu. </p>
<p>Bumi terbentuk <a href="https://solarsystem.nasa.gov/solar-system/our-solar-system/in-depth/#:%7E">dari nebula matahari</a>, sebuah awan gas raksasa, di tengah-tengah tabrakan dan penggabungan yang tak berkesudahan antara potongan-potongan batu dan puing-puing <a href="https://www.universetoday.com/35974/planetesimals/">yang disebut planetesimal</a>. Proses ini memakan waktu puluhan juta tahun.</p>
<p>Sejumlah besar panas dihasilkan selama tabrakan tersebut, cukup untuk melelehkan seluruh Bumi. Meskipun sebagian dari panas itu hilang di ruang angkasa, sisanya terkunci di dalam Bumi, di mana sebagian besar panas itu masih ada sampai sekarang. </p>
<p>Sumber panas lainnya: peluruhan isotop radioaktif, yang tersebar di seluruh penjuru Bumi. </p>
<p>Untuk memahami hal ini, pertama-tama bayangkan sebuah unsur <a href="https://www.ducksters.com/science/chemistry/radiation_and_radioactivity.php">sebagai sebuah keluarga dengan isotop sebagai anggotanya</a>. Setiap atom dari suatu unsur memiliki jumlah proton yang sama, tetapi sepupu isotop yang berbeda memiliki jumlah neutron yang berbeda-beda. </p>
<p>Isotop <a href="https://kids.britannica.com/students/article/radioactive-isotope/628328#:%7E">radioaktif</a> tidak stabil. Mereka melepaskan aliran energi yang stabil yang berubah menjadi panas. Kalium-40, thorium-232, uranium-235, dan uranium-238 adalah empat isotop radioaktif yang membuat interior Bumi tetap panas. </p>
<p>Beberapa dari nama-nama tersebut mungkin terdengar tidak asing bagi kalian. Uranium-235, misalnya, digunakan sebagai <a href="https://www.eia.gov/energyexplained/nuclear/the-nuclear-fuel-cycle.php#:%7E">bahan bakar di pembangkit listrik tenaga nuklir</a>. Bumi tidak dalam bahaya kehabisan sumber panas ini: Meskipun sebagian besar <a href="https://www.ducksters.com/science/chemistry/radiation_and_radioactivity.php#:%7E">uranium-235 dan potasium-40 yang asli telah habis</a>, masih ada cukup thorium-232 dan uranium-238 yang dapat digunakan untuk miliaran tahun ke depan. </p>
<p>Bersama dengan inti dan mantel yang panas, isotop-isotop yang melepaskan energi ini menyediakan panas untuk menggerakkan lempeng-lempeng tersebut. </p>
<h2>Tidak ada panas, tidak ada gerakan pelat, tidak ada kehidupan</h2>
<p>Hingga saat ini, lempeng-lempeng yang bergerak secara konstan terus mengubah permukaan Bumi, menciptakan <a href="https://www.quantamagazine.org/why-earths-cracked-crust-may-be-essential-for-life-20180607/">daratan dan lautan baru selama jutaan dan miliaran tahun</a>. Lempeng-lempeng tersebut juga memengaruhi atmosfer dalam skala waktu yang sama panjangnya. </p>
<p>Namun, tanpa panas internal Bumi, lempeng-lempeng tersebut tidak akan bergerak. Bumi akan mendingin. Dunia kita mungkin tidak bisa dihuni. Kamu tidak akan berada di sini.</p>
<p>Pikirkan tentang hal itu, saat kamu merasakan Bumi di bawah kakimu.</p>
<hr>
<p><em>Rahma Sekar Andini dari Universitas Negeri Malang menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/221467/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Shichun Huang tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>
Kamu harus menggali hampir 2.000 mil sebelum mencapai inti Bumi. Tidak ada yang bisa bertahan hidup dalam perjalanan itu - dan panas 10.000 derajat F begitu sampai di sana akan menguapkan kamu.
Shichun Huang, Associate Professor of Earth and Planetary Sciences, University of Tennessee
Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.
tag:theconversation.com,2011:article/218500
2024-01-09T08:49:03Z
2024-01-09T08:49:03Z
Kenapa ada ‘bintang jatuh’?
<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/561443/original/file-20190204-193217-1a5ol9v.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=1005%2C0%2C4402%2C2772&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Buatlah permintaan!</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-photo/view-mt-fuji-motosuko-lake-japan-668177194?src=J28nEgguDRbMy_0oj-kaRA-2-91">Shuttershock</a></span></figcaption></figure><blockquote>
<p><strong>Apa yang membuat bintang jatuh? – Katelyn, usia 7 tahun, Adelaide.</strong></p>
</blockquote>
<hr>
<p>Hai Katelyn, </p>
<p>Terima kasih telah mengajukan pertanyaan yang luar biasa.</p>
<p>Saya yakin kamu pernah melihat ke langit malam dan melihat banyak bintang. Bintang-bintang itu indah, bukan? Setiap bintang adalah bola gas yang sangat besar dan bercahaya, seperti Matahari. Bintang-bintang terlihat jauh lebih kecil dan lebih redup daripada Matahari karena letaknya yang sangat jauh.</p>
<p>Terlepas dari namanya, bintang jatuh bukanlah bintang. Bintang jatuh adalah petualang-petualang angkasa yang secara tidak sengaja masuk ke langit dan tersedot ke arah kita oleh gravitasi Bumi.</p>
<p>Mari kita lihat perjalanan salah satu petualang ini. Saya akan memanggilnya Gemma.</p>
<p>Suatu ketika ada setitik debu kecil - debu luar angkasa - bernama Gemma. Selama bertahun-tahun ia menghabiskan waktunya dengan berkelana tanpa beban di luar angkasa dan menari-nari mengelilingi planet-planet dan bintang-bintang. </p>
<p>Suatu hari, Gemma melihat cahaya di kejauhan. “Apa itu?”, dia bertanya-tanya dalam hati. Ketika ia mendekat, ia melihat pemandangan indah sebuah planet biru yang menggantung di angkasa seperti kelereng, diselimuti oleh warna biru dan putih yang berputar-putar. “Wow, itu planet Bumi,” katanya dalam hati. “Seperti yang pernah saya baca di buku saya!” (Dalam cerita ini, bintik-bintik debu luar angkasa membaca buku seperti kamu dan saya).</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/257444/original/file-20190206-174867-12j6bca.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/257444/original/file-20190206-174867-12j6bca.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/257444/original/file-20190206-174867-12j6bca.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=500&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/257444/original/file-20190206-174867-12j6bca.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=500&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/257444/original/file-20190206-174867-12j6bca.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=500&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/257444/original/file-20190206-174867-12j6bca.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=628&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/257444/original/file-20190206-174867-12j6bca.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=628&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/257444/original/file-20190206-174867-12j6bca.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=628&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Gemma, apa itu kamu?</span>
<span class="attribution"><span class="source">Ralph Arvesen/Flickr</span>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/">CC BY</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Setelah menghabiskan waktu begitu lama melayang-layang di kegelapan angkasa, Gemma merasakan ketertarikan yang aneh terhadap gangguan baru yang indah ini. </p>
<p>Bukan hanya daya tarik Bumi. Rasanya seperti ada kekuatan tak terlihat yang membawanya perlahan-lahan mendekat dan mendekat ke bola cahaya yang terang ini.</p>
<h2>Gaya tarik gravitasi</h2>
<p>Ketika Gemma terbang mendekat, dia menyadari bahwa dia ditarik ke arah Bumi oleh gaya gravitasi. “Saya pernah membaca tentang hal ini di buku-buku saya,” pikirnya, sambil mengingat bahwa gravitasi adalah kekuatan yang sama yang membuat manusia tetap berdiri di Bumi dan bukannya melayang. Semakin besar sebuah planet, semakin kuat gravitasinya.</p>
<p>Saat dia mendekati planet itu, Gemma bisa melihat garis lautan dan awan serta matahari yang berkilauan di atas air yang berkilauan. </p>
<p>Tiba-tiba, ia menyadari kegelapan angkasa berubah menjadi langit biru yang indah. Dia telah memasuki atmosfer Bumi! Dia telah membaca bahwa atmosfer adalah selimut udara yang tebal, setebal lebih dari 100 kilometer yang menyelimuti permukaan planet kita dan memungkinkan semua hewan dan manusia untuk bernapas.</p>
<p>Saat ia menghirup udara, Gemma merasakan dinginnya ruang angkasa mereda. Dia mulai merasa hangat seperti hari di musim panas. Saat dia berdesak-desakan dan memantul di udara seperti pesawat terbang, dia mulai memancarkan energi dan cahaya yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. “Ini pasti gesekan, membuat saya hangat - seperti gesekan ketika saya menggosokkan kedua tangan saya!” pikirnya dalam hati. Banyak gesekan bisa membuat sesuatu bersinar, dan Gemma mulai bersinar semakin terang.</p>
<p>Saat kecepatannya meningkat, Gemma merasa seperti berada di atas roller coaster. “Wheeeeeeee!!!” teriaknya penuh semangat, saat ia melesat ke arah planet biru, bersinar seperti bintang yang indah dan terang. </p>
<p>Semua anak di Bumi mendongak dan sangat gembira melihat Gemma, si bintang jatuh dari luar angkasa, meluncur turun untuk bergabung dengan mereka di Bumi. Gemma juga sama bersemangatnya melihat mereka, dan memiliki teman baru di planet Bumi yang indah ini. </p>
<p>Lain kali kalau kalian melihat bintang jatuh, sapa Gemma!</p>
<hr>
<p><em>Rahma Sekar Andini dari Universitas Negeri Malang menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris</em>.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/218500/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Lisa Harvey-Smith menerima dana dari Pemerintah Persemakmuran melalui hibah sebagai Duta Besar Women in STEM Pemerintah Australia. </span></em></p>
Bintang jatuh bukanlah bintang. Bintang jatuh adalah petualang ruang angkasa yang secara tidak sengaja mengembara di langit dan tersedot ke arah kita oleh gravitasi Bumi.
Lisa Harvey-Smith, Australian Government Women in STEM Ambassador, Professor of Practice, UNSW Sydney
Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.
tag:theconversation.com,2011:article/213227
2023-09-21T04:44:17Z
2023-09-21T04:44:17Z
Apa yang terjadi jika seseorang meninggal di luar angkasa?
<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/547360/original/file-20230321-2335-y7uosd.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=22%2C0%2C4970%2C3000&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Penggambaran seniman tentang dua astronot di Mars. </span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.gettyimages.com/detail/photo/astronauts-exploring-mars-royalty-free-image/1318550764?phrase=astronauts%20on%20Mars&adppopup=true">cokada/E+ via Getty Images</a></span></figcaption></figure><blockquote>
<p><strong>Apa yang terjadi jika seseorang meninggal di luar angkasa? – Guillermo, Palm Beach, Florida, Amerika Serikat</strong></p>
</blockquote>
<hr>
<p>Tidak diragukan lagi bahwa mengirim manusia ke luar angkasa adalah hal yang sangat sulit dan berbahaya. </p>
<p>Sejak eksplorasi ruang angkasa dimulai lebih dari 60 tahun yang lalu, 20 orang telah meninggal - 14 orang dalam <a href="https://www.nasa.gov/feature/35-years-ago-remembering-challenger-and-her-crew">tragedi pesawat ulang-alik NASA pada 1986</a> dan <a href="https://www.npr.org/2023/02/01/1153150931/columbia-space-shuttle-disaster-20th-anniversary">2003</a>, tiga kosmonot dalam <a href="https://www.nasa.gov/feature/50-years-ago-remembering-the-crew-of-soyuz-11">misi Soyuz 11 pada 1971</a>, dan tiga astronot dalam <a href="https://www.nasa.gov/feature/55-years-ago-tragedy-on-the-launch-pad">kebakaran landasan peluncuran Apollo 1 pada 1967</a>.</p>
<p>Mengingat betapa rumitnya penerbangan antariksa manusia, sebenarnya luar biasa bahwa hanya sedikit orang yang kehilangan nyawa sejauh ini. Namun, NASA berencana untuk mengirim <a href="https://www.nasa.gov/feature/artemis-iii">kru ke Bulan pada tahun 2025</a> dan astronot ke Mars <a href="https://www.nasa.gov/directorates/spacetech/6_Technologies_NASA_is_Advancing_to_Send_Humans_to_Mars">dalam dekade berikutnya</a>. Penerbangan antariksa komersial <a href="https://www.nasa.gov/directorates/spacetech/6_Technologies_NASA_is_Advancing_to_Send_Humans_to_Mars">menjadi rutin</a>. Ketika perjalanan luar angkasa menjadi lebih umum, begitu pula kemungkinan seseorang akan meninggal dalam perjalanannya. </p>
<p>Hal ini mengingatkan kita pada sebuah pertanyaan yang suram namun penting untuk ditanyakan: Jika seseorang meninggal di luar angkasa - apa yang terjadi pada jenazahnya?</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/516825/original/file-20230321-26-l9gw62.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="astronot di Mars" src="https://images.theconversation.com/files/516825/original/file-20230321-26-l9gw62.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/516825/original/file-20230321-26-l9gw62.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=338&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/516825/original/file-20230321-26-l9gw62.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=338&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/516825/original/file-20230321-26-l9gw62.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=338&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/516825/original/file-20230321-26-l9gw62.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=424&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/516825/original/file-20230321-26-l9gw62.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=424&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/516825/original/file-20230321-26-l9gw62.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=424&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Di masa depan, NASA dan badan antariksa lainnya, bersama dengan industri swasta, berharap dapat membangun koloni di Mars.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.gettyimages.com/detail/photo/astronaut-on-planet-mars-watching-a-space-station-royalty-free-image/1398989851">janiecbros/E! via Getty Images</a></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Kematian di Bulan dan Mars</h2>
<p>Sebagai <a href="https://www.bcm.edu/people-search/emmanuel-urquieta-ordonez-32141">dokter medis luar angkasa</a> yang bekerja untuk menemukan cara-cara baru agar astronot tetap sehat, saya dan tim saya di <a href="https://www.bcm.edu/academic-centers/space-medicine/translational-research-institute">Translational Research Institute for Space Health</a> ingin memastikan para penjelajah luar angkasa sesehat mungkin untuk misi luar angkasa.</p>
<p>Inilah cara penanganan kematian di luar angkasa saat ini: Jika seseorang meninggal dalam misi orbit rendah Bumi - seperti di dalam <a href="https://www.nasa.gov/mission_pages/station/main/index.html">Stasiun Luar Angkasa Internasional</a> - kru dapat mengembalikan jenazahnya ke Bumi dalam kapsul dalam hitungan jam. </p>
<p>Jika itu terjadi di Bulan, para kru dapat kembali ke Bumi dengan membawa jenazah hanya dalam beberapa hari. NASA telah memiliki <a href="https://www.nasa.gov/sites/default/files/atoms/files/ochmo-tb-012_mortality_related_to_human_spaceflight.pdf">protokol yang rinci untuk kejadian seperti itu</a>. </p>
<p>Karena kepulangan yang cepat itu, kemungkinan besar pengawetan jenazah tidak akan menjadi perhatian utama NASA; sebaliknya, prioritas utama adalah memastikan kru yang tersisa kembali ke Bumi dengan selamat.</p>
<p>Keadaan akan berbeda jika seorang astronot meninggal selama perjalanan <a href="https://nineplanets.org/questions/how-long-does-it-take-to-get-to-mars/">300 juta mil ke Mars</a>. </p>
<p>Dalam skenario tersebut, para kru mungkin tidak akan bisa berbalik dan kembali. Sebaliknya, jenazah kemungkinan akan kembali ke Bumi bersama kru di akhir misi, yang mungkin terjadi beberapa tahun kemudian. </p>
<p>Sementara itu, para kru mungkin akan mengawetkan jenazah di ruang terpisah <a href="https://doi.org/10.3357/AMHP.6146.2023">atau kantung jenazah khusus</a>. Suhu dan kelembapan yang stabil di dalam kendaraan ruang angkasa secara teoritis akan membantu mengawetkan tubuh. </p>
<p>Namun, semua skenario itu hanya berlaku jika seseorang meninggal di lingkungan bertekanan, seperti stasiun ruang angkasa atau pesawat ruang angkasa. </p>
<p>Apa yang akan terjadi jika seseorang melangkah keluar ke luar angkasa <a href="https://www.livescience.com/human-body-no-spacesuit">tanpa perlindungan pakaian antariksa</a>? </p>
<p>Astronot tersebut akan meninggal hampir seketika. Hilangnya tekanan dan paparan ruang hampa udara akan membuat astronot tidak bisa bernapas, dan darah serta cairan tubuh lainnya akan mendidih. </p>
<p>Apa yang akan terjadi jika seorang astronot melangkah ke Bulan atau Mars tanpa pakaian antariksa?</p>
<p>Bulan hampir tidak memiliki atmosfer - <a href="https://www.nasa.gov/mission_pages/LADEE/news/lunar-atmosphere.html">jumlah yang sangat sedikit</a>. Mars memiliki <a href="https://solarsystem.nasa.gov/planets/mars/overview/#:%7E">atmosfer yang sangat tipis</a>, dan hampir tidak ada oksigen. Jadi, hasilnya akan hampir sama dengan paparan ruang terbuka: mati lemas dan darah mendidih.</p>
<figure>
<iframe width="440" height="260" src="https://www.youtube.com/embed/8yU33cguGaY?wmode=transparent&start=0" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>
<figcaption><span class="caption">Paparan radiasi, tanah beracun, dan pakaian antariksa yang bocor adalah tiga dari sekian banyak cara untuk mati di Mars.</span></figcaption>
</figure>
<h2>Bagaimana dengan penguburan?</h2>
<p>Misalkan astronot meninggal setelah mendarat, saat berada di permukaan Mars.</p>
<p>Kremasi tidak diinginkan; kremasi membutuhkan terlalu banyak energi yang dibutuhkan oleh kru yang masih hidup untuk tujuan lain. Dan penguburan juga bukan ide yang baik. Bakteri dan organisme lain dari tubuh dapat <a href="https://theconversation.com/colonizing-mars-means-contaminating-mars-and-never-knowing-for-sure-if-it-had-its-own-native-life-103053">mencemari permukaan Mars</a>. Sebagai gantinya, para kru kemungkinan akan mengawetkan jenazah di dalam kantung jenazah khusus hingga bisa dikembalikan ke Bumi. </p>
<p>Masih banyak hal yang belum diketahui tentang bagaimana para penjelajah akan menghadapi kematian. Ini bukan hanya pertanyaan tentang apa yang harus dilakukan dengan jenazah. Membantu para kru menghadapi kehilangan, dan membantu keluarga yang berduka di Bumi, sama pentingnya dengan menangani jenazah orang yang meninggal. Namun, untuk benar-benar menjajah dunia lain - baik Bulan, Mars, atau planet di luar tata surya kita - skenario suram ini membutuhkan perencanaan dan protokol.</p>
<hr>
<p><em>Rahma Sekar Andini dari Universitas Negeri Malang menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/213227/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Emmanuel Urquieta didukung oleh Institut Penelitian Translasi untuk Kesehatan Luar Angkasa.</span></em></p>
Jika seorang astronot meninggal di Mars, baik kremasi maupun penguburan bukanlah pilihan yang baik.
Emmanuel Urquieta, Professor of Space Medicine and Emergency Medicine, Baylor College of Medicine
Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.
tag:theconversation.com,2011:article/207985
2023-06-28T08:41:27Z
2023-06-28T08:41:27Z
Mengapa Bumi berputar?
<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/532480/original/file-20230617-19-npaaeo.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Ada banyak bukti yang dapat membantu menjelaskan mengapa Bumi berputar, dan ada juga beberapa misteri besar.</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.gettyimages.com/detail/photo/students-looking-at-globe-in-classroom-royalty-free-image/142020176">Jose Luis Pelaez Inc/DigitalVision via Getty Images</a></span></figcaption></figure><hr>
<blockquote>
<p><strong>Mengapa Bumi berputar? Sara H., usia 5 tahun, New Paltz, New York, Amerika Serikat</strong></p>
</blockquote>
<hr>
<p>Globe (bola dunia) adalah barang pertama yang saya beli dengan uang saya sendiri. Saat itu saya mungkin berumur 5 tahun dan saya sangat bersemangat untuk membawanya pulang. Seperti yang segera saya ketahui, kamu bisa memutarnya ke arah yang sebenarnya bumi berputar.</p>
<p>Ada garis imajiner antara Kutub Utara dan Kutub Selatan. Kami menyebutnya sumbu rotasi. Untuk Bumi, sumbu rotasi mengarah ke sebuah bintang terang, Polaris, yang terlihat pada malam-malam yang cerah di Belahan Bumi Utara.</p>
<figure class="align-right ">
<img alt="bumi berotasi" src="https://images.theconversation.com/files/506287/original/file-20230125-14-3jz1on.gif?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=237&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/506287/original/file-20230125-14-3jz1on.gif?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/506287/original/file-20230125-14-3jz1on.gif?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/506287/original/file-20230125-14-3jz1on.gif?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/506287/original/file-20230125-14-3jz1on.gif?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/506287/original/file-20230125-14-3jz1on.gif?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/506287/original/file-20230125-14-3jz1on.gif?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Foto-foto satelit dalam satu hari menunjukkan Bumi berotasi pada sumbunya.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://commons.wikimedia.org/wiki/File:EpicEarth-Globespin-tilt-23.4.gif">NASA/EPIC, edit by Tdadamemd</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Jika kamu ingin mengetahui arah putaran bola dunia, buatlah tanda “jempol” dengan tangan kananmu. Bayangkan ibu jari kamu sebagai sumbu rotasi Bumi, menunjuk ke Kutub Utara. Jari-jari kamu secara alami akan melingkar di sekitar tanganmu, dan arah yang ditunjuk jari-jari itu adalah arah Bumi berputar.</p>
<p>Setiap 24 jam, Bumi melakukan rotasi penuh, berputar dari barat ke timur, itulah sebabnya mengapa matahari terbit di timur dan terbenam di barat dan bintang-bintang di malam hari tampak bergerak melintasi langit.</p>
<p>Untuk memahami mengapa hal ini terjadi, mari kita lihat apa yang bisa kita pelajari dari benda-benda lain di luar angkasa.</p>
<h2>Semuanya berputar</h2>
<p>Matahari juga berputar. Bahkan, Matahari berputar pada arah yang sama dengan Bumi. </p>
<p>Tidak hanya itu, Bumi juga mengitari Matahari pada arah yang sama, demikian juga semua planet lain dan lebih dari satu juta asteroid dan planet kerdil.</p>
<p>Sebagian besar juga berputar pada arah yang sama. Jupiter dan Saturnus berputar sedikit lebih cepat daripada Bumi, hanya membutuhkan waktu sekitar 10 jam untuk berputar. Perputaran Saturnus sedikit miring sehingga kita bisa melihat <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Saturn#/media/File:Saturnoppositions-animated.gif">perubahan tampilan cincinnya dari waktu ke waktu</a>.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="cincin Saturnus" src="https://images.theconversation.com/files/506292/original/file-20230125-24-62k2ur.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/506292/original/file-20230125-24-62k2ur.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=423&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/506292/original/file-20230125-24-62k2ur.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=423&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/506292/original/file-20230125-24-62k2ur.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=423&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/506292/original/file-20230125-24-62k2ur.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=531&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/506292/original/file-20230125-24-62k2ur.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=531&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/506292/original/file-20230125-24-62k2ur.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=531&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Wahana Cassini mengambil foto ini yang menunjukkan bagian dari cincin Saturnus yang terbuat dari milyaran bongkahan kecil es dan batu, dan lima bulannya.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.nasa.gov/image-feature/jpl/group-portrait">NASA/JPL-Caltech/Space Science Institute</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Ada dua pengecualian yang menarik: Uranus tampaknya telah terbalik posisinya. Tidak ada yang tahu persis bagaimana caranya. Mungkin ia bertabrakan dengan planet lain. Venus juga aneh - ia berputar ke belakang. Kita tidak tahu pasti apakah Venus terbentuk seperti itu atau terjatuh. Sebagian besar ilmuwan sekarang berpikir bahwa perputarannya telah <a href="https://doi.org/10.1051/0004-6361/201628701">terbalik dari waktu ke waktu</a> oleh <a href="https://doi.org/10.1038/275037a0">gaya pasang surut</a> yang melibatkan Matahari dan atmosfer Venus yang tebal.</p>
<p>Semua itu membuat <a href="https://www.uml.edu/sciences/physics/faculty/laycock-silas.aspx">astronom seperti saya</a> bertanya-tanya: Apakah ada sesuatu tentang bagaimana tata surya terbentuk sehingga “ berputar ke arah yang berlawanan?</p>
<h2>Kelahiran sebuah bintang</h2>
<p>Untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut kita bisa melihat bintang muda yang baru saja membentuk sistem planet-planetnya.</p>
<p>Salah satu yang terkenal adalah <a href="https://www.cnn.com/2022/04/29/world/exocomet-discovery-beta-pictoris-scn/index.html">Beta Pictoris</a>. Bintang ini dikelilingi piringan tipis debu, gas, dan benda-benda kecil yang disebut planetesimal; ukurannya beragam mulai dari sebutir pasir hingga batu bahkan bisa sampai sebesar gunung. Para astronom yakin piringan tersebut terbentuk dari materi yang tersisa saat bintang dilahirkan</p>
<p><a href="https://science.nasa.gov/astrophysics/focus-areas/how-do-stars-form-and-evolve">Setiap bintang lahir</a> dari awan gas dan debu yang bergerak di angkasa dan dikelilingi awan-awan serupa. Gaya gravitasi menyebabkan awan-awan ini saling tarik-menarik satu sama lain ketika berpapasan sehingga membuat awan-awan tersebut berputar perlahan-lahan.</p>
<p>Bahkan ketika salah satu dari awan-awan ini <a href="https://spaceplace.nasa.gov/nebula/en/">runtuh dan membentuk bintang</a>, awan-awan ini tetap berputar. Bintang terbentuk, berputar di tengah-tengah panekuk datar gas dan debu yang berputar yang disebut <a href="https://public.nrao.edu/news/2018-alma-survey-disks/">piringan protoplanet</a>. Semuanya - bintang, gas, dan debu - berputar pada arah yang sama.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/506270/original/file-20230125-18-3xo4uj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="planet mengorbit Beta Pictoris" src="https://images.theconversation.com/files/506270/original/file-20230125-18-3xo4uj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/506270/original/file-20230125-18-3xo4uj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=375&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/506270/original/file-20230125-18-3xo4uj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=375&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/506270/original/file-20230125-18-3xo4uj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=375&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/506270/original/file-20230125-18-3xo4uj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=471&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/506270/original/file-20230125-18-3xo4uj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=471&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/506270/original/file-20230125-18-3xo4uj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=471&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Gambar yang dibuat oleh seorang seniman menunjukkan seperti apa planet yang mengorbit Beta Pictoris.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Artist%E2%80%99s_impression_of_the_planet_Beta_Pictoris_b.jpg">ESO L. Calçada/N. Risinger (skysurvey.org)</a>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/">CC BY</a></span>
</figcaption>
</figure>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/506267/original/file-20230125-24-102fb3.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="Bintang Beta Pictoris" src="https://images.theconversation.com/files/506267/original/file-20230125-24-102fb3.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/506267/original/file-20230125-24-102fb3.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=350&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/506267/original/file-20230125-24-102fb3.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=350&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/506267/original/file-20230125-24-102fb3.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=350&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/506267/original/file-20230125-24-102fb3.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=440&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/506267/original/file-20230125-24-102fb3.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=440&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/506267/original/file-20230125-24-102fb3.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=440&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Teleskop Hubble menangkap foto Beta Pictoris. Para astronom menghalangi cahaya dari bintang yang ada di foto agar piringan protoplanet bisa terlihat.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://en.wikipedia.org/wiki/Beta_Pictoris#/media/File:HST_betaPictoris_comb.jpg">David Golimowski/Johns Hopkins University, NASA, ESA</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Para astronom menduga kalau Tata Surya kita sangat mirip dengan Beta Pictoris di masa-masa awal pembentukannya..</p>
<p>Kita memperkirakan di dalam piringan, gas dan debu bisa saling menempel dalam sebuah <a href="https://astronomy.com/magazine/news/2022/06/the-physics-of-accretion">proses yang disebut "akresi”</a>. Ketika bayi planet mulai tumbuh, ia akan menjadi lebih berat dan gravitasinya akan menarik lebih banyak lagi kepingan-kepingan kecil..</p>
<p>Ketika bayi planet sudah cukup masif, gaya gravitasi akan mulai menghancurkannya dan <a href="https://exoplanets.nasa.gov/faq/43/how-do-planets-form/">membuatnya menjadi lebih padat</a>. Karena itu, seperti pemain seluncur es yang menarik lengannya untuk berputar, planet ini berputar lebih cepat. Tekanan yang meningkat di inti menyebabkan inti meleleh. Materi yang lebih padat akan tenggelam ke dalam inti dan materi yang lebih ringan akan melayang ke permukaan planet. Akhirnya, kita mendapatkan planet dengan inti besi yang dikelilingi batuan dan mungkin di bagian luarnya ada air dan es..</p>
<p><a href="https://education.nationalgeographic.org/resource/core">Itulah yang kita lihat di tata surya kita</a>..</p>
<h2>Bagaimana jika Bumi tidak berputar??</h2>
<p>Perputaran Bumi sangat penting bagi kehidupan. Perputaran Bumi menyebabkan terjadinya siang dan malam. Perputaran Bumi juga <a href="https://moon.nasa.gov/resources/444/tides">penting untuk pasang surut air laut</a>. Tanpa pasang surut air setiap hari, <a href="https://www.scientificamerican.com/article/moon-life-tides/">kemungkinan kehidupan tidak akan pernah muncul</a> dari laut ke daratan..</p>
<p>Jadi, para astronom meyakini bahwa Bumi berputar karena seluruh tata surya sudah berotasi saat Bumi terbentuk - tapi masih banyak pertanyaan tentang bagaimana putaran planet berubah dari waktu ke waktu dan bagaimana putaran mempengaruhi evolusi kehidupan. Dengan <a href="https://exoplanetarchive.ipac.caltech.edu">lebih dari 5.000 planet yang telah ditemukan di luar tata surya</a>, para ilmuwan di masa depan akan sibuk melakukan penjelajahan..</p>
<hr>
<p><em>Demetrius Adyatma Pangestu dari Universitas Bina Nusantara menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/207985/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Silas Laycock menerima dana dari NSF dan NASA. Dia berafiliasi dengan UMass Lowell dan American Astronomical Society.</span></em></p>
Mengapa Bumi berotasi? Seorang astronom menjawabnya dengan berkeliling alam semesta untuk mempelajari kelahiran bintang dan planet serta bagaimana mereka berputar.
Silas Laycock, Professor of Astronomy, UMass Lowell
Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.
tag:theconversation.com,2011:article/207821
2023-06-28T08:31:57Z
2023-06-28T08:31:57Z
Bagaimana planet-planet terbentuk?
<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/532106/original/file-20230615-19-58rwwt.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Delapan planet, termasuk Bumi, berputar mengelilingi Matahari.</span> <span class="attribution"><span class="source">Illustration by Tobias Roetsch/Future Publishing via Getty Images</span></span></figcaption></figure><p><strong>Bagaimana planet-planet terbentuk? - (Saba, 6, Kenya)</strong></p>
<p>Terima kasih telah mengajukan pertanyaan yang menarik, Saba. Ketika berbicara tentang planet, kamu mungkin berpikir tentang planet-planet di tata surya kita, yaitu planet yang mengorbit (mengelilingi) matahari. <a href="https://solarsystem.nasa.gov/planets/overview/#otp_planets_of_our_solar_system">Ada delapan di antaranya</a>. Salah satunya adalah tempat kamu dan saya tinggal: Bumi. Yang lainnya adalah Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. </p>
<p>Masih banyak lagi planet-planet yang berada di luar tata surya dan galaksi kita, Bimasakti. Para ilmuwan seperti kita, yang dikenal sebagai astronom, telah menemukan <a href="https://www.planetary.org/worlds/exoplanets">lebih dari 5.000 planet</a> di sekitar bintang-bintang lain. Kami memperkirakan ada triliunan planet di alam semesta.</p>
<p>Bagaimana planet-planet itu terbentuk? Semuanya berawal dari awan gas dan debu.</p>
<h2>Gas dan debu</h2>
<p>Awan gas dan debu ini disebut nebula. Awan ini melayang-layang di angkasa seperti halnya awan di langit. Ada daerah yang memiliki lebih banyak awan dan ada juga yang lebih sedikit, dan para astronom bisa melihatnya dengan menggunakan teleskop.</p>
<p>Nebula mengandung gas seperti hidrogen, helium, dan karbon. Ketika sebuah nebula menjadi cukup padat, gravitasi akan menariknya bersama ke dalam inti yang sangat padat. Ini hampir mirip seperti air di bak mandi yang berputar-putar di sekitar saluran pembuangan sebelum akhirnya tersedot ke bawah. Ketika awan menjadi padat, awan akan memanas. Ketika awan menjadi padat dan cukup panas, atom-atom yang merupakan blok-blok penyusun kecil dari semua materi di dunia mulai menyatu.</p>
<p>Proses ini disebut fusi nuklir dan menghasilkan banyak energi. Dan awan pun menyala seperti kembang api. Beginilah proses kelahiran sebuah bintang baru, seperti halnya Matahari <a href="https://spaceplace.nasa.gov/sun-age/en/">4,5 miliar tahun yang lalu</a>.</p>
<p>Sejumlah kecil gas dan debu tetap berada di sekeliling bintang baru dalam piringan yang berputar. Planet-planet terbentuk dari piringan materi ini.</p>
<h2>Protoplanet</h2>
<p>Saat piringan berputar, materi di dalamnya berupa potongan-potongan kecil batuan dan es, menyatu dan semakin besar. Hal ini membentuk apa yang kita sebut planetesimal, yang saling bertabrakan satu sama lain seperti mobil bemper dan menciptakan benda yang lebih besar lagi yang dikenal sebagai protoplanet.</p>
<p>Protoplanet terus bertumbuh. Ketika hal ini terjadi, planet-planet tersebut menarik gas dari piringan di sekelilingnya, menciptakan atmosfer yang tebal. Proses ini disebut akresi dan inilah proses terbentuknya planet gas raksasa seperti Jupiter dan Saturnus. Jika sebuah protoplanet terbentuk dari elemen yang lebih berat di bagian luar Tata Surya, maka akan terbentuk planet es raksasa. Planet Neptunus dan Uranus adalah planet es raksasa.</p>
<p>Bahkan setelah planet terbentuk, planet ini bisa terus berubah seiring waktu melalui proses-proses seperti aktivitas vulkanik, pergerakan tektonik, dan erosi. Di Bumi, gunung-gunung seperti Gunung Kilimanjaro di Tanzania - negara yang bersebelahan dengan Kenya - terbentuk dari gunung berapi besar. Dan gunung yang lebih besar lagi seperti Himalaya terbentuk dari lempeng tektonik yang bertabrakan. Lempeng tektonik adalah bagian besar dari lapisan luar Bumi; terkadang lempeng tersebut bertabrakan satu sama lain dan menciptakan benda-benda seperti gunung.</p>
<h2>Jutaan tahun</h2>
<p>Penjelasan yang saya sampaikan di atas membuat planet-planet terlihat terbentuk dengan cepat. Tapi, proses yang dimulai dari awan gas dan debu itu membutuhkan waktu jutaan tahun untuk bertransformasi menjadi planet-planet yang indah dan beragam seperti yang kita lihat di Tata Surya dan planet-planet lainnya.</p>
<hr>
<p><em>Demetrius Adyatma Pangestu dari Universitas Bina Nusantara menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/207821/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Daniel Cunnama menerima dana dari The National Research Foundation dan the South African Astronomical Observatory. </span></em></p>
Awalnya, planet berasal dari awan gas dan debu yang disebut nebula. Ketika nebula menjadi cukup padat, gravitasi akan membentuk inti yang sangat padat.
Daniel Cunnama, Science Engagement Astronomer, South African Astronomical Observatory, South African Astronomical Observatory
Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.
tag:theconversation.com,2011:article/207639
2023-06-20T02:19:39Z
2023-06-20T02:19:39Z
Bumi semakin panas: berapa lama Bumi akan bertahan?
<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/531590/original/file-20230613-17-2j4pgf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">'Earthrise,' foto Bumi yang diambil oleh astronot Apollo 8, Bill Anders, pada 4 Desember 1968.</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://en.wikipedia.org/wiki/Overview_effect#/media/File:NASA-Apollo8-Dec24-Earthrise-b.jpg">NASA/Bill Anders via Wikipedia</a></span></figcaption></figure><blockquote>
<p><strong>Apakah Bumi akan bertahan selamanya? - Solomon, usia 5 tahun, California</strong></p>
</blockquote>
<hr>
<p>Segala sesuatu yang memiliki awal pasti akan berakhir. Bumi akan bertahan untuk waktu yang sangat lama. Titik akhirnya akan tiba pada miliaran tahun mendatang, setelah kehidupan di planet ini tiada.</p>
<p>Sebelum kita berbicara tentang masa depan Bumi, mari kita tinjau sejarahnya. Kapan kehidupan pertama muncul di Bumi. Sejarah manusia sebenarnya tak ada apa-apanya dibandingkan dengan sejarah Bumi.</p>
<h2>Empat miliar tahun</h2>
<p>Planet kita terbentuk dari awan gas dan debu raksasa yang disebut nebula <a href="https://theconversation.com/curious-kids-how-do-scientists-work-out-how-old-the-earth-is-90391">sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu</a>. Daratan pertama mungkin terbentuk di permukaannya <a href="https://www.nationalgeographic.com/science/article/140224-oldest-crust-australia-zircon-science">sejak 4,4 miliar tahun silam</a>. </p>
<p>Atmosfer Bumi purba <a href="https://beta.nsf.gov/news/without-oxygen-earths-early-microbes-relied">tidak mengandung oksigen</a>, sehingga akan beracun bagi manusia jika mereka ada saat itu. Sangat berbeda dengan atmosfer Bumi saat ini, yang mengandung sekitar 21% oksigen. Banyak bentuk kehidupan, termasuk manusia, membutuhkan oksigen untuk hidup. </p>
<p>Lantas dari manakah oksigen berasal? Para ilmuwan percaya bahwa kandungan oksigen di atmosfer mulai meningkat <a href="https://theconversation.com/billions-of-years-ago-the-rise-of-oxygen-in-earths-atmosphere-caused-a-worldwide-deep-freeze-139722">sekitar 2,4 miliar tahun yang lalu</a> dalam sebuah perubahan yang mereka sebut sebagai “Peristiwa Oksidasi Besar”. </p>
<p>Mikroorganisme mungil telah mendiami permukaan Bumi untuk sementara waktu. Beberapa di antaranya memiliki kemampuan <a href="https://asm.org/Articles/2022/February/The-Great-Oxidation-Event-How-Cyanobacteria-Change">menghasilkan energi dari sinar matahari</a>, seperti yang dilakukan tanaman saat ini. </p>
<p>Saat mereka melakukannya, mikroorganisme purba ini melepaskan oksigen. Oksigen kemudian terlepas ke atmosfer sehingga kehidupan dapat berevolusi ke bentuk yang lebih kompleks. </p>
<figure>
<iframe width="440" height="260" src="https://www.youtube.com/embed/ZRgeh7cN9PQ?wmode=transparent&start=0" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>
<figcaption><span class="caption">Sianobakteri, yang juga dikenal sebagai ganggang biru-hijau, adalah organisme pertama yang menghasilkan oksigen di Bumi. Saat ini, kamu bisa menemukannya di mana-mana, bahkan di sebuah kolam di Central Park, New York.</span></figcaption>
</figure>
<p>Evolusi ini membutuhkan waktu sangat lama. Hewan paling awal yang hidup adalah spons laut, kemungkinan baru muncul <a href="https://www.science.org/content/article/earth-s-first-animals-may-have-been-sea-sponges">sekitar 660 juta tahun yang lalu</a>. </p>
<p>Sementara itu, manusia diprediksi muncul di Afrika sekitar 200 ribu hingga 2 juta tahun yang lalu, (tergantung bagaimana kita mendefinisikan manusia). Dari sana, <a href="https://www.history.com/news/humans-evolution-neanderthals-denisovans">mereka menyebar ke mana-mana</a>. </p>
<figure>
<iframe width="440" height="260" src="https://www.youtube.com/embed/Ve969_F71KI?wmode=transparent&start=0" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>
<figcaption><span class="caption">Manusia hanya hadir di Bumi hanya dalam sebagian kecil sejarah planet kita.</span></figcaption>
</figure>
<h2>Masih ada miliaran tahun lagi</h2>
<p>Ketika memikirkan masa depan, kita tahu ada dua faktor penting yang dibutuhkan manusia untuk hidup di Bumi: matahari dan perubahan lingkungan.</p>
<p>Pertama, Matahari menyediakan <a href="https://education.nationalgeographic.org/resource/power-sun/">sebagian besar energi</a> yang dibutuhkan makhluk Bumi. Tumbuhan menggunakan sinar matahari untuk tumbuh dan menghasilkan oksigen. Hewan dan manusia, secara langsung atau tidak langsung bergantung pada tumbuhan untuk mendapatkan makanan dan oksigen. </p>
<p>Hal lain yang membuat Bumi layak huni untuk kehidupan adalah permukaan planet kita terus bergerak dan bergeser. Lingkungan permukaan yang terus berubah ini menghasilkan pola cuaca dan perubahan kimiawi di lautan dan daratan <a href="https://www.quantamagazine.org/why-earths-cracked-crust-may-be-essential-for-life-20180607/">sehingga kehidupan di Bumi bisa berevolusi</a>. </p>
<p>Pergerakan <a href="https://oceanservice.noaa.gov/facts/tectonics.html">potongan-potongan raksasa dari lapisan luar Bumi</a> yang disebut lempeng, didorong oleh panas di bagian dalam atau perut Bumi. Sumber ini akan membuat perut Bumi tetap panas <a href="https://theconversation.com/how-has-the-inside-of-the-earth-stayed-as-hot-as-the-suns-surface-for-billions-of-years-193277">selama miliaran tahun</a>. </p>
<p>Jadi, apa yang akan berubah? Para ilmuwan memperkirakan bahwa Matahari akan terus bersinar <a href="https://theconversation.com/the-sun-wont-die-for-5-billion-years-so-why-do-humans-have-only-1-billion-years-left-on-earth-37379">selama 5 miliar tahun</a>. Namun, pancarannya akan semakin terang, dan semakin menghangatkan Bumi. </p>
<p>Pemanasan ini berlangsung sangat lambat sehingga kita tidak akan menyadarinya. Sekitar satu miliar tahun lagi, planet kita akan menjadi terlalu panas sehingga lautan tak lagi bisa mendukung kehidupan. </p>
<p>Namun, itu adalah waktu yang sangat lama. Rata-rata masa hidup manusia adalah <a href="https://worldpopulationreview.com/country-rankings/life-expectancy-by-country">sekitar 73 tahun</a>, jadi satu miliar adalah lebih dari 13 juta masa hidup manusia. </p>
<p>Lama setelah itu, sekitar 5 miliar tahun dari sekarang, Matahari akan mengembang menjadi bintang yang lebih besar lagi. Para astronom menyebutnya sebagai “raksasa merah” yang pada akhirnya akan menelan Bumi. </p>
<p>Seperti halnya Bumi yang sudah ada lebih dari 4 milyar tahun sebelum manusia ada, Bumi juga akan bertahan selama 4 milyar sampai 5 milyar tahun mendatang. Setelah itu, Bumi tidak bisa dihuni lagi oleh manusia.</p>
<hr>
<p><em>Demetrius Adyatma Pangestu dari Universitas Bina Nusantara menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/207639/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Shichun Huang tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>
Bumi tidak akan ada untuk selamanya, tapi Bumi sudah ada di sini selama empat miliar tahun sebelum manusia tiba. Masih ada beberapa miliar tahun lagi sebelum Bumi musnah.
Shichun Huang, Associate Professor of Earth and Planetary Sciences, University of Tennessee
Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.
tag:theconversation.com,2011:article/207306
2023-06-09T01:47:36Z
2023-06-09T01:47:36Z
Selain perubahan iklim, ada 5 perubahan di Bumi yang nyaris melampaui batas aman kehidupan
<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/530794/original/file-20230608-15-lb28wc.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">(Shutterstock)</span> </figcaption></figure><p>Orang-orang sering menganggap bahwa Bumi selalu bisa memenuhi kebutuhan kita. Ketahanan dalam siklus Bumi kerap ditafsirkan sebagai alam raya yang selalu ‘memberi’. </p>
<p>Namun, saat ini anggapan itu tengah diuji. Perkembangan peradaban manusia justru menimbulkan dampak lebih besar.</p>
<p>Dalam <a href="https://doi.org/10.1038/s41586-023-06083-8">riset</a> yang terbit 1 Juni lalu, kelompok ilmuwan (termasuk kami) yang tergabung dalam organisasi <a href="https://earthcommission.org/">Earth Commission</a> memetakan delapan batasan yang “aman” dan “adil” di lima sistem yang ada di bumi. Di antaranya adalah perubahan iklim, biosfer (seluruh tempat tinggal makhluk hidup), air bersih, dan penggunaan unsur hara dalam pupuk, dan polusi udara. </p>
<p>Riset ini sekaligus menjadi penelitian pertama untuk mengetahui batasan dalam perubahan sistem Bumi sekaligus dampaknya bagi manusia.
“Aman” berarti batasan tersebut berguna agar sistem planet kita tetap aman dan tangguh. Sementara itu, “adil” berarti batasan ini juga bertujuan meredam bahaya besar yang dapat terjadi kepada manusia. Keduanya menjadi tolok ukur kesehatan Bumi.</p>
<p>Pemeriksaan kesehatan Bumi bukanlah pekerjaan sederhana. Riset ini membutuhkan kepakaran dari 51 peneliti kawakan bidang ilmu alam maupun sosial. Kami menggunakan metode seperti pemodelan, tinjauan literatur, dan penilaian ahli. Kami pun menilai faktor-faktor seperti risiko titik kritis, penurunan fungsi sistem Bumi, variabilitas historis (perbedaan dari waktu ke waktu), dan efeknya bagi manusia.</p>
<p>Yang mengkhawatirkan, kami menemukan umat manusia telah menyebabkan terlampauinya batas aman dan adil bagi empat dari lima sistem Bumi. Secara global, hanya polusi udara yang kami anggap belum parah. Umat manusia membutuhkan tindakan mendesak, berdasarkan ilmu pengetahuan terbaik, untuk mengatasinya.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/529201/original/file-20230530-21-z6g13x.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/529201/original/file-20230530-21-z6g13x.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=364&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/529201/original/file-20230530-21-z6g13x.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=364&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/529201/original/file-20230530-21-z6g13x.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=364&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/529201/original/file-20230530-21-z6g13x.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=458&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/529201/original/file-20230530-21-z6g13x.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=458&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/529201/original/file-20230530-21-z6g13x.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=458&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Ilustrasi ini menunjukkan bagaimana kita telah menembus hampir semua delapan batas sistem Bumi yang aman dan adil secara global.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Author provided</span></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Apa yang kami temukan?</h2>
<p>Penelitian kami berbasiskan konsep <a href="https://www.science.org/doi/10.1126/science.1259855">ambang batas Bumi – gagasan yang dicetuskan para ilmuwan sejak 2009</a>. Kami lalu mencoba mengukur seperti apa <a href="https://www.nature.com/articles/s41893-023-01064-1">batasan yang adil</a> dan aman bagi seluruh makhluk.</p>
<p>Batasan yang aman dan adil kami tetapkan dari skala lokal ke global agar bisa digunakan untuk mengukur dan mengelola seluruh sistem di Bumi. Bahkan, dalam konteks keanekaragaman hayati, areanya bisa hanya seluas 1 km². Skala ini penting karena ada peran alam yang hanya berlangsung <a href="https://doi.org/10.1016/j.oneear.2022.11.013">di tingkat lokal</a>. </p>
<p>Inilah ambang batas tersebut:</p>
<p><strong>1. Batasan iklim – pemanasan tak melebihi 1°C</strong></p>
<p><a href="https://unfccc.int/sites/default/files/english_paris_agreement.pdf">Perjanjian Paris</a> menyepakati pembatasan pemanasan suhu global sampai ke 1.5°C. Tujuannya untuk menghindari <a href="https://doi.org/10.1126/science.abn7950">risiko besar</a> yang memacu kejadian iklim berbahaya.</p>
<p>Saat ini, kita melihat pemanasan 1.2°C membuat banyak orang terimbas bencana terkait iklim. Contohnya adalah gelombang panas yang terjadi baru-baru ini di Cina, kebakaran di Kanada, banjir besar di Pakistan, kekeringan di Amerika Serikat (AS) dan kawasan <em>Horn of Africa</em> (wilayah semenanjung di Afrika Timur).</p>
<p>Dalam peningkatan suhu 1.5°C, <a href="https://www.nature.com/articles/s41893-023-01132-6">ratusan juta orang</a> dapat terdampak temperatur tahunan yang melebihi 29°C. Angka ini melampaui batasan aman bagi manusia sehingga bisa mematikan. Itulah mengapa upaya memangkas emisi karbon jadi sangat mendesak.</p>
<p><strong>2. Ambang batas biosfer: Perluas ekosistem alami hingga 50-60% dari luas Bumi</strong></p>
<p><a href="https://earthcommission.org/biosphere/">Kesehatan biosfer</a> penting dalam menjamin kondisi aman dan adil melalui penyimpanan karbon, pengaturan siklus air dunia dan kualitas tanah, perlindungan serangga penyerbuk, dan beraneka jasa ekosistem. Untuk melindungi jasa ekosistem, kita membutuhkan ekosistem alami yang terjaga sebesar 50-60% dari luas bumi.</p>
<p><a href="https://link.springer.com/chapter/10.1007/978-3-031-15703-5_25#DOI">Riset terbaru</a> menempatkan besaran ekosistem alami sebesar 45-50% yang mencakup daratan berpenduduk jarang seperti sebagian Australia dan hutan hujan Amazon. Kedua area tersebut bahkan tengah <a href="https://doi.org/10.1073/pnas.0804619106">tertekan</a> karena aktivitas manusia dan perubahan iklim.</p>
<p>Dalam satu km² kawasan manusia (mencakup peternakan, kota, permukiman, dan kawasan lainnya) kita membutuhkan setidaknya <a href="https://www.biorxiv.org/content/10.1101/2022.06.24.497294v3">20-25% area untuk ekosistem alami.</a> Saat ini, hanya sepertiga dari kawasan manusia yang memenuhi batas minimum ini.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/529251/original/file-20230531-23-r7u0i4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="kesehatan alami" src="https://images.theconversation.com/files/529251/original/file-20230531-23-r7u0i4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/529251/original/file-20230531-23-r7u0i4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/529251/original/file-20230531-23-r7u0i4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/529251/original/file-20230531-23-r7u0i4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/529251/original/file-20230531-23-r7u0i4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/529251/original/file-20230531-23-r7u0i4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/529251/original/file-20230531-23-r7u0i4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Perlindungan biosfer berarti memastikan keberadaan ekosistem alami di tengah peradaban manusia.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Shutterstock</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p><strong>3. Batasan air: Menjaga air tanah dan melindungi air sungai</strong></p>
<p>Debit air yang terlalu banyak bisa bermasalah: seperti banjir di Australia dan Pakistan. Namun, pasokan air yang amat sedikit juga menjadi petaka, seperti kekeringan ekstrem yang mengganggu produksi pangan.</p>
<p>Untuk menyeimbangkan daur air, kita harus menjaga agar <a href="https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1002/rra.1511">penambahan atau pun pengambilan</a> air sungai tak melebihi 20% dari total debitnya dalam sebulan. Batasan tersebut ini belum mencakup faktor lingkungan di masing-masing daerah aliran sungai. </p>
<p>Saat ini, dengan rata-rata arus air global setahun, 66% kawasan daratan dunia masih belum melampaui batas. Namun ada dampak signifikan dari permukiman penduduk: separuh dari populasi dunia tinggal di kawasan ini. Air tanah di permukiman juga disedot habis-habisan. Saat ini, hampir separuh daratan dunia menjadi tempat pengisapan air tanah berlebihan.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/529250/original/file-20230531-27-iw50k4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="penyedotan air tanah" src="https://images.theconversation.com/files/529250/original/file-20230531-27-iw50k4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/529250/original/file-20230531-27-iw50k4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=486&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/529250/original/file-20230531-27-iw50k4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=486&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/529250/original/file-20230531-27-iw50k4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=486&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/529250/original/file-20230531-27-iw50k4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=611&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/529250/original/file-20230531-27-iw50k4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=611&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/529250/original/file-20230531-27-iw50k4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=611&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Air bersih amat penting bagi kehidupan di Bumi. Pengisapan air berlebihan sangat berbahaya.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Shutterstock</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p><strong>4. Batasan pupuk dan unsur hara: Kurangi separuh limpasan air mengandung pupuk</strong></p>
<p>Kala petani menggunakan pupuk berlebihan, hujan membawa <a href="https://earthcommission.org/nutrients">nitrogen dan fosfor</a> dari tanah ke sungai dan laut. Keduanya bisa menyebabkan ledakan alga yang merusak ekosistem dan memperburuk kualitas air minum. </p>
<p>Ironisnya, masih banyak daerah pertanian di negara miskin tak memiliki <a href="https://www.annualreviews.org/doi/10.1146/annurev-environ-010213-113300">stok pupuk yang cukup</a>. Inilah yang namanya ketidakadilan.</p>
<p>Di seluruh dunia, penggunaan nitrogen dan fosfor sudah melampaui batas aman dan adil hingga dua kali lipat. Pengurangan pemakaian pupuk berlebihan di banyak negara juga bisa menaikkan penggunaan pupuk di negara lain yang kekurangan.</p>
<p><strong>5. Batas aman polusi aerosol: Pangkas polusi udara dan kurangi perbedaan antarnegara</strong></p>
<p><a href="https://doi.org/10.1007/s00382-023-06799-3">Penelitian terbaru</a> memaparkan perbedaan konsentrasi <a href="https://earthcommission.org/aerosols/">polutan aerosol</a> di antara belahan bumi Utara dan Selatan dapat mengganggu pola aliran angin dan monsun. Artinya, polusi udara juga bisa mengganggu sistem cuaca. </p>
<p>Saat ini, konsentrasi aerosol belum mencapai level yang bisa mengubah cuaca. Namun, polusi partikel debu (dikenal sebagai PM 2,5) di udara di banyak negara tetap berbahaya karena mengakibatkan <a href="https://www.thelancet.com/journals/lancet/article/PIIS0140-6736(17)30505-6/fulltext">kematian 4,2 juta jiwa dalam setahun</a>. </p>
<p>Kita harus memangkas polutan ini ke level yang aman – sekitar 15 mikrogram per meter kubik udara.</p>
<h2>Kita harus bertindak</h2>
<p>Kita harus segera bertindak menuju masa depan yang <a href="https://agupubs.onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1029/2020EF001866">aman dan adil</a> future dengan cara yang adil pula.</p>
<p>Supaya peradaban manusia tak lagi mengganggu keseimbangan Bumi, kita harus mengatasi berbagai cara yang menyebabkan kerusakan planet ini. Kita harus mulai menetapkan dan mencapai <a href="https://sciencebasedtargetsnetwork.org/">target yang berbasiskan sains</a>. </p>
<p><a href="https://www.nature.com/articles/d41586-022-02894-3">Batas-batas aman</a> yang sudah ditetapkan juga harus diterjemahkan oleh pemerintah dalam bentuk kebijakan. Caranya dengan menciptakan aturan dan sistem berbasiskan insentif untuk mendorong perubahan. </p>
<p>Penting bagi kita untuk mematok batas dan target. Perjanjian Paris memang memicu aksi perlindungan iklim yang cepat. Kita membutuhkan langkah serupa agar masih ada udara bersih, air bersih, serta menjaga kehidupan bagi manusia dan seluruh alam. </p>
<p>-</p>
<p><em>Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dari <a href="https://earthcommission.org/">Earth Commission</a>, yang diselenggarakan oleh <a href="https://futureearth.org/">Future Earth</a>, sebagai komponen sains dari <a href="https://globalcommonsalliance.org/">Global Commons Alliance.</a></em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/207306/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>
Steven J Lade menerima dana dari Pemerintah Australia (Australian Research Council Future Fellowship FT200100381) dan Swedish Research Council Formas (Grant 2020-00371). Dia berafiliasi dengan Future Earth dan Pusat Ketahanan Stockholm di Universitas Stockholm. Pekerjaan ini adalah bagian dari Earth Commission, yang diselenggarakan oleh Future Earth dan merupakan komponen sains dari Global Commons Alliance. Global Commons Alliance adalah proyek yang disponsori oleh Rockefeller Philanthropy Advisors, dengan dukungan dari Oak Foundation, MAVA, Porticus, Gordon and Betty Moore Foundation, Tiina and Antti Herlin Foundation, William and Flora Hewlett Foundation, dan Global Environment Facility. Earth Commission juga didukung oleh Global Challenges Foundation dan Frontiers Research Foundation.</span></em></p><p class="fine-print"><em><span>Ben Stewart-Koster menerima dana dari Future Earth untuk perannya di Earth Commission di bawah Global Commons Alliance. Global Commons Alliance adalah proyek yang disponsori oleh Rockefeller Philanthropy Advisors, dengan dukungan dari Oak Foundation, MAVA, Porticus, Gordon and Betty Moore Foundation, Tiina and Antti Herlin Foundation, William and Flora Hewlett Foundation, dan Global Environment Facility. Earth Commission juga didukung oleh Global Challenges Foundation dan Frontiers Research Foundation.</span></em></p><p class="fine-print"><em><span>Stuart Bunn menerima dana dari Future Earth untuk perannya di Earth Commission di bawah Global Commons Alliance. Ini adalah proyek yang disponsori oleh Rockefeller Philanthropy Advisors, dengan dukungan dari Oak Foundation, MAVA, Porticus, Gordon and Betty Moore Foundation, Tiina and Antti Herlin Foundation, William and Flora Hewlett Foundation dan Global Environment Facility. Earth Commission juga didukung oleh Global Challenges Foundation dan Frontiers Research Foundation.</span></em></p><p class="fine-print"><em><span>Syezlin Hasan menerima dana dari Future Earth untuk perannya di Earth Commission di bawah Global Commons Alliance. Global Commons Alliance adalah proyek yang disponsori oleh Rockefeller Philanthropy Advisors, dengan dukungan dari Oak Foundation, MAVA, Porticus, Gordon and Betty Moore Foundation, Tiina and Antti Herlin Foundation, William and Flora Hewlett Foundation, dan Global Environment Facility. Earth Commission juga didukung oleh Global Challenges Foundation dan Frontiers Research Foundation.</span></em></p><p class="fine-print"><em><span>Makalah ini terwujud melalui komitmen waktu dan penelitian sukarela oleh Earth Commission dan dukungan para peneliti dan sekretariat dari Global Challenges Foundation; the Global Commons Alliance, sebuah proyek yang disponsori oleh Rockefeller Philanthropy Advisors (dengan dukungan dari Oak Foundation, MAVA, Porticus, Gordon and Betty Moore Foundation, Herlin Foundation dan Global Environment Facility).</span></em></p>
Kita telah melewati batas yang aman dan adil untuk sistem Bumi yang vital, mulai dari perubahan iklim hingga biosfer dan penggunaan pupuk dan air tawar.
Steven J Lade, Resilience researcher at Australian National University, Australian National University
Ben Stewart-Koster, Senior research fellow, Griffith University
Stuart Bunn, Professor, Australian Rivers Institute, Griffith University
Syezlin Hasan, Research fellow, Griffith University
Xuemei Bai, Distinguished Professor, Australian National University
Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.
tag:theconversation.com,2011:article/196040
2022-12-13T07:03:20Z
2022-12-13T07:03:20Z
Curious Kids: mungkinkah Bumi memiliki Bulan yang lain pada masa depan?
<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/499183/original/file-20221206-16-z2i1r3.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Bulan yang tengah tenggelam ke horison Bumi.</span> <span class="attribution"><span class="source">NASA</span></span></figcaption></figure><blockquote>
<p>Mungkinkah Bumi memiliki Bulan yang lain pada masa depan?
– Yoam, 16 tahun, Jakarta, Indonesia</p>
</blockquote>
<p><a href="https://theconversation.com/au/topics/curious-kids-36782"><img src="https://images.theconversation.com/files/291898/original/file-20190911-190031-enlxbk.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=90&fit=crop&dpr=1" width="100%"></a></p>
<p>Bulan adalah satelit alami yang mengitari planet Bumi tempat kita tinggal. Satelit adalah benda yang tertangkap di medan gravitasi planet dan kemudian mengitari planet tersebut karena adanya pengaruh gravitasi.</p>
<p>Selain satelit alami, ada juga satelit buatan manusia yang diluncurkan ke orbit Bumi untuk berbagai kepentingan, seperti komunikasi, pemantauan iklim dan cuaca, serta berbagai penelitian.</p>
<p>Ada dua skenario yang bisa menjelaskan asal muasal satelit alami di planet batuan seperti Bumi. </p>
<p>Skenario pertama, planet dapat bertabrakan dan kemudian terpecah. Pecahan-pecahan dari tabrakan ini melayang di angkasa dan kemudian tertangkap gaya tarik planet tersebut sehingga menjadi cikal bakal satelit alami.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/499184/original/file-20221206-23-c1nzm9.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="Planet bertabrakan." src="https://images.theconversation.com/files/499184/original/file-20221206-23-c1nzm9.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/499184/original/file-20221206-23-c1nzm9.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=480&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/499184/original/file-20221206-23-c1nzm9.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=480&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/499184/original/file-20221206-23-c1nzm9.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=480&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/499184/original/file-20221206-23-c1nzm9.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=603&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/499184/original/file-20221206-23-c1nzm9.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=603&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/499184/original/file-20221206-23-c1nzm9.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=603&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Ilustrasi tabrakan antarplanet. Para peneliti memprediksi Bumi mungkin belum akan mengalaminya dalam waktu satu miliar tahun ke depan.</span>
<span class="attribution"><span class="source">(NASA)</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p><a href="https://www.nasa.gov/feature/ames/lunar-origins-simulations">Penelitian dan simulasi</a> memprediksi Bulan terbentuk akibat tabrakan besar miliaran tahun yang lalu antara Bumi dan sebuah benda langit bernama Theia. Objek ini berukuran cukup besar, yaitu sekitar ukuran planet Mars.</p>
<p>Tabrakan antara Bumi dan Theia menghasilkan puing-puing yang kemudian mengitari Bumi lalu berkumpul dan membentuk Bulan. Teori ini menjelaskan mengapa <a href="https://phys.org/news/2019-08-moon-earth.html">sampel batuan yang diambil dari permukaan Bulan memiliki sifat yang mirip dengan Bumi</a>. </p>
<p><a href="https://www.nature.com/articles/ngeo2916">Skenario kedua terbentuknya satelit alami</a> adalah dari tertangkapnya asteroid yang kebetulan sedang melintas di medan gravitasi planet tersebut. Asteroid adalah benda kecil di tata surya yang mengitari Matahari, ukurannya berkisar antara 10 meter sampai 530 kilometer. </p>
<p>Nah, karena ukuran asteroid jauh lebih kecil dari Bumi, jika dalam perjalanannya mengitari Matahari ia melintas di dekat orbit Bumi, maka asteroid dapat tertangkap gaya tarik Bumi. </p>
<p>Jika tertangkap, gerak asteroid akan melambat dan kemudian mengitari Bumi.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="Asteroid bisa menjadi satelit alami bumi." src="https://images.theconversation.com/files/499186/original/file-20221206-25-t0kb2m.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/499186/original/file-20221206-25-t0kb2m.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=338&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/499186/original/file-20221206-25-t0kb2m.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=338&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/499186/original/file-20221206-25-t0kb2m.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=338&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/499186/original/file-20221206-25-t0kb2m.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=424&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/499186/original/file-20221206-25-t0kb2m.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=424&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/499186/original/file-20221206-25-t0kb2m.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=424&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Ilustrasi asteroid dalam orbit bumi.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Sebastian Kaulitzki/Wikimedia</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Pada 2016, <a href="https://www.jpl.nasa.gov/news/small-asteroid-is-earths-constant-companion">NASA mengamati sebuah asteroid</a> yang ternyata telah menemani Bumi mengitari Matahari selama beberapa ratus tahun terakhir. Asteroid yang dinamakan 469219 Kamoʻoalewa ini berukuran kecil, hanya sekitar 40-100 meter (bandingkan dengan <a href="https://www.nasa.gov/pdf/180562main_ETM.Diameter.Moon.pdf">Bulan yang memiliki diameter sekitar 3500 km!).</a></p>
<p>Asteroid ini pun mengitari Bumi dengan orbit yang sedikit aneh. Titik orbit terdekatnya dengan Bumi adalah sekitar 38 kali jarak Bumi – Bulan. Sedangkan titik terjauhnya adalah sekitar 100 kali jarak Bumi – Bulan.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/499187/original/file-20221206-10103-gjgmjx.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/499187/original/file-20221206-10103-gjgmjx.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=352&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/499187/original/file-20221206-10103-gjgmjx.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=352&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/499187/original/file-20221206-10103-gjgmjx.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=352&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/499187/original/file-20221206-10103-gjgmjx.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=442&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/499187/original/file-20221206-10103-gjgmjx.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=442&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/499187/original/file-20221206-10103-gjgmjx.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=442&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Orbit aneh asteroid yang mengitari bumi (sebelah kanan).</span>
<span class="attribution"><span class="source">NASA</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Lantaran jaraknya sangat jauh dari Bumi, maka dalam beberapa ratus tahun ke depan, asteroid ini bisa terbebas dari gaya tarik Bumi. Orbit asteroid ini juga hanya sementara, bukan permanen seperti Bulan.</p>
<p>Karena itulah, asteroid ini tidak dikategorikan sebagai satelit alami Bumi, melainkan “<em>quasi satellite</em>”, atau “menyerupai satelit”. </p>
<p>Lalu, apakah mungkin Bumi akan memiliki satelit alami “Bulan” lainnya pada masa depan?</p>
<p>Jika pertanyaanmu mengacu ke satelit alami yang persis seperti Bulan, (berukuran besar, orbit yang teratur, dan jarak yang cukup dekat) maka mungkin dibutuhkan tabrakan besar untuk terjadi kembali.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/499190/original/file-20221206-14-ah1j5j.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/499190/original/file-20221206-14-ah1j5j.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/499190/original/file-20221206-14-ah1j5j.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/499190/original/file-20221206-14-ah1j5j.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/499190/original/file-20221206-14-ah1j5j.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/499190/original/file-20221206-14-ah1j5j.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/499190/original/file-20221206-14-ah1j5j.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Foto empat bulan terbesar yang mengitari planet Jupiter.</span>
<span class="attribution"><span class="source">NASA</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Untungnya, pengamatan tidak menemukan adanya benda langit besar yang bisa menabrak Bumi sampai sekitar satu miliar tahun ke depan. Jadi, kemungkinan kamu tak akan melihat Bulan baru (yang berukuran besar) dalam waktu dekat.</p>
<p>Kalaupun tabrakan ini terjadi, manusia dan makhluk hidup lain di Bumi mungkin akan punah akibat dari tabrakan tersebut. </p>
<p>Namun, jika yang dimaksud adalah, apakah mungkin Bumi memiliki satelit alami lain pada masa depan? Ini bisa saja terjadi jika ada asteroid lain yang melintas di sekitar orbit Bumi dalam perjalanannya mengitari Matahari.</p>
<p>Sayangnya, karena ukuran asteroid yang sangat kecil, mungkin kita tidak bisa mengamatinya seperti kita mengamati Bulan yang terang benderang pada malam hari.</p>
<hr>
<p><em>Apakah kamu punya pertanyaan yang ingin dikembangkan ke ahli? Minta bantuan ke orang tua atau orang yang lebih dewasa untuk mengirim pertanyaanmu pada kami.</em>
<em>Ketika mengirimkan pertanyaan, pastikan kamu sudah memasukkan nama pendek, umur, dan kota tempat tinggal. Kamu bisa:</em></p>
<ul>
<li><p><em>mengirimkan email <a href="mailto:curiouskids@theconversation.com">redaksi@theconversation.com</a></em></p></li>
<li><p><em>tweet ke kami <a href="https://twitter.com/ConversationIDN">@conversationIDN</a> dengan tagar #curiouskids</em></p></li>
<li><p><em>DM melalui Instagram <a href="https://www.instagram.com/conversationIDN/">@conversationIDN</a></em></p></li>
</ul>
<hr><img src="https://counter.theconversation.com/content/196040/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Dian P Triani tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>
Kita membutuhkan tabrakan besar antar-benda langit supaya satelit seperti Bulan bisa terbentuk.
Dian P Triani, Astrophysics Researcher, Harvard University
Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.
tag:theconversation.com,2011:article/188937
2022-08-19T03:55:28Z
2022-08-19T03:55:28Z
Berapa banyak zaman es yang dimiliki Bumi, dan dapatkah manusia bertahan hidup di dalamnya
<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/479660/original/file-20220817-12-6ce6hv.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Selama zaman es, lapisan es seperti yang ada di Greenland telah menutupi sebagian besar permukaan bumi.</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.gettyimages.com/detail/news-photo/the-greenland-ice-sheet-is-the-largest-ice-sheet-in-the-news-photo/1399203109">Thor Wegner/DeFodi Images via Getty Images</a></span></figcaption></figure><blockquote>
<p><strong>Berapa banyak zaman es di Bumi, dan dapatkah manusia bertahan hidup di dalamnya? – Mason C., umur 8, Hobbs, New Mexico</strong></p>
</blockquote>
<p><a href="https://theconversation.com/id/topics/curious-kids-83797"><img src="https://images.theconversation.com/files/386375/original/file-20210225-21-1xfs1le.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=90&fit=crop&dpr=2" width="100%"></a></p>
<p>Pertama , apa itu <a href="https://geology.utah.gov/map-pub/survey-notes/glad-you-asked/ice-ages-what-are-they-and-what-causes-them">zaman es</a>? Zaman es adalah ketika Bumi memiliki suhu dingin untuk waktu yang lama – jutaan hingga puluhan juta tahun – yang menyebabkan lapisan es dan gletser menutupi sebagian besar permukaannya.</p>
<p>Kita tahu bahwa Bumi telah mengalami <a href="http://iceage.museum.state.il.us/content/when-have-ice-ages-occurred">setidaknya lima zaman es</a>. Yang pertama terjadi sekitar 2 miliar tahun yang lalu dan berlangsung sekitar 300 juta tahun. Yang terbaru dimulai sekitar 2,6 juta tahun yang lalu, dan faktanya, secara teknis kita masih berada di dalamnya.</p>
<p>Jadi mengapa Bumi tidak tertutup es sekarang? Itu karena kita berada dalam periode yang dikenal sebagai “interglasial.” Di zaman es, suhu akan berfluktuasi antara tingkat yang lebih dingin dan lebih hangat. Lapisan es dan gletser mencair selama fase yang lebih hangat, yang disebut interglasial, dan mengembang selama fase yang lebih dingin, yang disebut glasial.</p>
<p>Saat ini kita berada dalam periode interglasial hangat terbaru, yang dimulai sekitar 11.000 tahun yang lalu.</p>
<figure>
<iframe width="440" height="260" src="https://www.youtube.com/embed/I4EZCy14te0?wmode=transparent&start=0" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>
<figcaption><span class="caption">Iklim bumi mengalami siklus pemanasan dan pendinginan yang dipengaruhi oleh gas di atmosfernya dan variasi orbitnya mengelilingi matahari.</span></figcaption>
</figure>
<h2>Bagaimana rasanya berada dalam zaman es?</h2>
<p>Ketika kebanyakan orang berbicara tentang “zaman es,” mereka biasanya mengacu pada periode glasial terakhir, yang dimulai sekitar 115.000 tahun yang lalu dan berakhir sekitar 11.000 tahun yang lalu dengan dimulainya periode interglasial saat ini.</p>
<p>Saat itu, planet ini jauh lebih dingin daripada sekarang. Pada puncaknya, ketika lapisan es menutupi sebagian besar Amerika Utara, suhu rata-rata global sekitar <a href="https://www.smithsonianmag.com/smart-news/ice-age-temperature-science-how-cold%20-180975674/">46 derajat Fahrenheit</a> (8 derajat Celcius). Itu 11 derajat F (6 derajat C) lebih dingin dari rata-rata suhu tahunan global saat ini.</p>
<p>Perbedaan itu mungkin terdengar tidak signifikan, tetapi zaman itu mengakibatkan sebagian besar Amerika Utara dan Eurasia tertutup lapisan es. Bumi juga jauh lebih kering, dan <a href="https://www.usgs.gov/media/images/coastline-eastern-us-changesslowly">permukaan laut jauh lebih rendah</a>, karena sebagian besar air bumi terperangkap di lapisan es . <a href="https://education.nationalgeographic.org/resource/steppe">Dataran berumput kering</a>adalah hal yang biasa dijumpai. Begitu juga <a href="http://kids.nceas.ucsb.edu/biomes/savanna.html">sabana</a>, atau dataran berumput yang lebih hangat, dan juga gurun</p>
<p>Banyak <a href="https://ucmp.berkeley.edu/quaternary/ple.html">binatang yang ada selama zaman es</a> tidak asing bagi Anda, termasuk beruang coklat, karibu, dan serigala. Tapi ada juga megafauna yang punah di akhir zaman es, seperti <a href="https://uwaterloo.ca/earth-sciences-museum/resources/ice-age-mammals"><em>mammoth</em>, mastodon, kucing bertaring tajam</a> dan <a href="https://www.livescience.com/56762-giant-ground-sloth.html">kungkang raksasa</a>.</p>
<p>Ada perbedaan pendapat tentang <a href="https://samnoblemuseum.ou.edu/understanding-extinction/extinctions-in-the-recent-past-and-the-present-day/pleistocene-extinctions/">mengapa hewan-hewan ini bisa punah</a> . Salah satunya adalah manusia memburu mereka hingga punah.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/468864/original/file-20220614-2525-72v0y4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="Scientist and workers gather around a jawbone and horns protruding out of the ground." src="https://images.theconversation.com/files/468864/original/file-20220614-2525-72v0y4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/468864/original/file-20220614-2525-72v0y4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/468864/original/file-20220614-2525-72v0y4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/468864/original/file-20220614-2525-72v0y4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/468864/original/file-20220614-2525-72v0y4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/468864/original/file-20220614-2525-72v0y4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/468864/original/file-20220614-2525-72v0y4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Menggali kerangka mastodon di Burning Tree Golf Course di Heath, Ohio, Desember 1989. Kerangka tersebut, ditemukan oleh para pekerja yang sedang menggali kolam, telah selesai 90% hingga 95% dan berusia lebih dari 11.000 tahun..</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://flic.kr/p/mF53eR">James St. John/Flickr</a>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/">CC BY</a></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Tunggu, adakah manusia saat jaman es?!</h2>
<p>Ya, orang-orang seperti kita hidup melalui zaman es. Sejak spesies kita, <em>Homo sapiens</em>, <a href="https://humanorigins.si.edu/evidence/human-fossils/species/homo-sapiens">muncul sekitar 300.000 tahun yang lalu di Afrika</a>, kita telah menyebar ke seluruh dunia.</p>
<p>Selama zaman es, beberapa populasi tetap berada di Afrika dan tidak mengalami efek penuh dari dingin. Lainnya pindah ke bagian lain dunia, termasuk lingkungan glasial Eropa yang dingin.</p>
<p>Dan mereka tidak sendirian. Pada awal zaman es, ada spesies hominin lain – kelompok yang juga merupakan nenek moyang langsung dan kerabat terdekat kita – di seluruh Eurasia, seperti <a href="https://humanorigins.si.edu/evidence/human-fossils/species/homo-neanderthalensis">Neanderthal</a> di Eropa dan <a href="https://www.newscientist.com/definition/denisovans/">Denisovans</a> yang misterius di Asia. Kedua kelompok ini tampaknya telah punah sebelum akhir zaman es.</p>
<p>Ada banyak ide tentang bagaimana spesies kita selamat dari zaman es ketika sepupu hominin kita tidak. Beberapa orang berpikir bahwa itu ada hubungannya dengan seberapa mudah kita beradaptasi, dan bagaimana kita <a href="https://www.discovermagazine.com/planet-earth/how-humans-survived-the-ice-age">menggunakan keterampilan dan alat sosial dan komunikasi kita</a>. Dan tampaknya manusia tidak berdiam diri selama zaman es. Sebaliknya mereka pindah ke daerah baru.</p>
<p>Untuk waktu yang lama telah diperkirakan bahwa manusia tidak memasuki Amerika Utara sampai lapisan es mulai mencair. Tapi <a href="https://www.nps.gov/whsa/learn/nature/fossilized-footprints.htm">jejak kaki fosil</a> ditemukan di <a href="https://www.nps.gov/whsa/index.htm">Taman Nasional White Sands</a> di New Mexico yang menunjukkan bahwa manusia telah berada di Amerika Utara setidaknya sejak 23.000 tahun yang lalu , saat puncak zaman es terakhir.</p>
<hr>
<p><em>Apakah kamu punya pertanyaan yang ingin ditanyakan ke ahli? Minta bantuan ke orang tua atau orang yang lebih dewasa untuk mengirim pertanyaanmu pada kami.</em>
<em>Ketika mengirimkan pertanyaan, pastikan kamu sudah memasukkan nama pendek, umur, dan kota tempat tinggal. Kamu bisa:</em></p>
<ul>
<li><p><em>mengirimkan email <a href="mailto:curiouskids@theconversation.com">redaksi@theconversation.com</a></em></p></li>
<li><p><em>tweet ke kami <a href="https://twitter.com/ConversationIDN">@conversationIDN</a> dengan tagar #curiouskids</em></p></li>
<li><p><em>DM melalui Instagram <a href="https://www.instagram.com/conversationIDN/">@conversationIDN</a></em></p></li>
</ul>
<hr>
<p><em>Arina Apsarini dari Binus University menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/188937/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Denise Su tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>
Bumi telah memiliki setidaknya lima zaman es utama, dan manusia muncul tepat waktu untuk yang terbaru. Faktanya, kita masih di dalamnya.
Denise Su, Associate Professor, Arizona State University
Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.
tag:theconversation.com,2011:article/188778
2022-08-19T03:53:25Z
2022-08-19T03:53:25Z
Kapan ikan muncul pertama kali di Bumi – dan bagaimana para ilmuwan mengetahuinya?
<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/479269/original/file-20220816-18-m56deh.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Rekonstruksi _Haikouichthys ercaicunensis_ berdasarkan bukti fosil.</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Haikouichthys_3d.png">Talifero/Wikimedia Commons</a>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/">CC BY-SA</a></span></figcaption></figure><blockquote>
<p><strong>Kapan ikan muncul di Bumi? Ratusan juta tahun yang lalu adalah waktu yang lama sekali. – Josh, umur 11, Ephrata, Pennsylvania, Amerika Serikat</strong></p>
</blockquote>
<p><a href="https://theconversation.com/id/topics/curious-kids-83797"><img src="https://images.theconversation.com/files/386375/original/file-20210225-21-1xfs1le.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=90&fit=crop&dpr=2" width="100%"></a></p>
<hr>
<p><a href="https://doi.org/10.1038/46965">Fosil tertua yang menyerupai ikan</a> muncul antara 518 juta dan 530 juta tahun yang lalu. Ditemukan di Cina dan disebut <em>Haikouichthys</em>, hewan ini memiliki panjang sekitar satu inci (2,5 cm) dan memiliki
<a href="https://doi.org/10.1038/nature01264">kepala dengan tujuh hingga delapan celah di dasarnya yang tampak seperti insang</a>. Mereka juga punya <a href="https://doi.org/10.1038/nature01264">tulang belakang yang berbeda dikelilingi oleh otot</a> </p>
<p>Tapi ada alasan mengapa <em>Haikouichthys</em> tidak menyerupai ikan modern. Misalnya, <a href="https://www.science.org/content/article/fossils-give-glimpse-old-mother-lamprey">mereka tidak memiliki rahang</a>. Sebaliknya, mulut mereka adalah lubang seperti kerucut yang mirip dengan yang terlihat di <a href="https://nhpbs.org/wild/Agnatha.asp"><em>hagfish</em> dan <em>lamprey</em> modern</a>. Mereka juga <a href="https://doi.org/10.1038/nature01264">tampaknya tidak memiliki sirip samping</a>.</p>
<p>Meskipun <a href="https://scholar.google.com/citations?hl=id&user=w4GYLBMAAAAJ">ilmuwan seperti saya</a> tidak ada untuk melihat sendiri apa yang terjadi di Bumi waktu itu, kami menggunakan petunjuk geologis untuk mencari tahu hewan apa yang hidup saat ini. Inilah cara kami mengetahui masa hidup dari fosil seperti <em>Haikouichthys</em>.</p>
<h2>Mengukur dalam jutaan</h2>
<p>Untuk mengetahui kapan ikan pertama kali muncul di Bumi, kamu memerlukan cara untuk mengukur interval waktu yang sangat lama. Jam mengukur interval pendek, seperti detik, menit, dan jam. Kalender mengukur interval yang lebih panjang, seperti hari, bulan, dan tahun. Apa yang dapat kamu gunakan untuk mengukur jutaan tahun lalu?</p>
<p><a href="https://cosmosmagazine.com/earth/earth-sciences/what-is-radiometric-dating/">Penanggalan radiometrik</a> adalah metode yang digunakan para ilmuwan untuk menghitung perjalanan waktu dalam jutaan tahun. Untuk menentukan usia batuan dan fosil, para ilmuwan mengukur jenis atom penyusunnya.</p>
<p>Kamu mungkin tahu bahwa atom adalah penyusun <a href="https://theconversation.com/what-do-molecules-look-like-184892">molekul, yang membentuk segala sesuatu di sekitar Anda</a> – rumput, semen, bahkan udara. Meskipun sebagian besar atom sangat stabil, <a href="https://kids.britannica.com/kids/article/radioactivity/399579">beberapa, disebut atom radioaktif, tidak stabil</a>. Selama periode waktu yang lama, mereka secara spontan terurai menjadi atom yang lebih stabil.</p>
<p>Uranium adalah salah satu dari atom radioaktif ini. <a href="https://kids.kiddle.co/Uranium">Ini terurai sangat lambat menjadi timbal</a>. Baik uranium maupun atom timbal dapat ditemukan <a href="https://kids.kiddle.co/Pitchblende">secara alami dalam batuan dan mineral</a> dalam jumlah yang sangat, sangat rendah.</p>
<p>Fisikawan nuklir telah menghitung bahwa dibutuhkan <a href="https://www.livescience.com/39773-facts-about-uranium.html">700 juta tahun untuk satu pon uranium</a> untuk terurai menjadi setengah pon timbal. Tingkat peluruhan ini terjadi pada tingkat yang dapat diprediksi sehingga para ilmuwan dapat menggunakannya untuk menghitung dengan cukup akurat berapa umur batuan dan fosil.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/471720/original/file-20220629-22-xaw89m.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="Foto hitam putih pria dalam gaun gaya lama duduk di depan sebuah alat yang rumit." src="https://images.theconversation.com/files/471720/original/file-20220629-22-xaw89m.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/471720/original/file-20220629-22-xaw89m.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=431&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/471720/original/file-20220629-22-xaw89m.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=431&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/471720/original/file-20220629-22-xaw89m.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=431&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/471720/original/file-20220629-22-xaw89m.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=542&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/471720/original/file-20220629-22-xaw89m.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=542&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/471720/original/file-20220629-22-xaw89m.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=542&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Ernest Rutherford di Universitas McGill, 1905.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Ernest_Rutherford_1905.jpg">Unknown, published in 1939 in 'Rutherford: being the life and letters of the Rt. Hon. Lord Rutherford'/Wikimedia Commons</a>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/">CC BY</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Ide penanggalan radiometrik pertama kali muncul dari <a href="https://library.si.edu/digital-library/book/radioactivit00ruth">seorang ilmuwan Selandia Baru bernama Ernest Rutherford</a> pada tahun 1904. Idenya adalah untuk mengukur jumlah atom uranium dan memimpin atom dalam batu dan membandingkannya. Dia meramalkan bahwa batu yang lebih tua akan memiliki lebih banyak timbal dan lebih sedikit uranium daripada batu yang lebih muda.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/471722/original/file-20220629-22-7oc2sa.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="A graph illustrating how proportion of unstable atoms in a substance decreases while the proportion of stable atoms increases over time." src="https://images.theconversation.com/files/471722/original/file-20220629-22-7oc2sa.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/471722/original/file-20220629-22-7oc2sa.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=480&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/471722/original/file-20220629-22-7oc2sa.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=480&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/471722/original/file-20220629-22-7oc2sa.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=480&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/471722/original/file-20220629-22-7oc2sa.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=603&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/471722/original/file-20220629-22-7oc2sa.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=603&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/471722/original/file-20220629-22-7oc2sa.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=603&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Atom yang tidak stabil berubah menjadi atom stabil dari waktu ke waktu dengan kecepatan yang stabil dan dapat diprediksi.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://oceanexplorer.noaa.gov/edu/learning/player/lesson15/l15_la1.html">NOAA</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p><a href="https://www.pbs.org/wgbh/aso/databank/entries/do07ra.html">Ilmuwan Amerika Bertram Boltwood</a> menguji ide Rutherford, dan <a href="https://www.lindahall.org/about/news/scientist-of-the-day/bertram-boltwood">mengukur jumlah uranium dan timbal dalam batuan yang berbeda</a> dikumpulkan dari seluruh dunia.</p>
<p>Setelah batu terbentuk, tidak ada elemen baru yang ditambahkan ke dalamnya. Jadi, para ilmuwan dapat menghitung berapa banyak uranium yang berasal dari batu itu dengan menambahkan apa yang tersisa ke jumlah timbal yang ada sekarang, berkat proses peluruhan radioaktif. Kemudian, karena mereka tahu persis berapa lama waktu yang dibutuhkan uranium untuk terurai menjadi timbal, mereka dapat mengetahui usia batu tersebut. Boltwood membuktikan bahwa ide Rutherford berhasil dalam menciptakan bidang penanggalan radiometrik pada tahun 1907.</p>
<h2>Proses penemuan fosil <em>Haikouichthys</em></h2>
<p><a href="https://education.nationalgeographic.org/resource/fossil">Fosil pada dasarnya adalah batu</a>. Jadi para ilmuwan dapat menggunakan penanggalan radiometrik untuk memperkirakan berapa lama organisme yang meninggalkan jejak fosil hidup di Bumi.</p>
<p>Hewan meninggalkan jejak fosil hanya dalam keadaan khusus. Agar <em>Haikouichthys</em> menjadi fosil, mayat mereka harus tenggelam ke dasar air dan ditutupi dengan sedimen sebelum mikroorganisme dapat menguraikannya. Kemudian, mineral dalam sedimen akan meresap ke dalam <em>Haikouichthys</em> agar sisa-sisanya menjadi fosil.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/472572/original/file-20220705-4393-thhnx8.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="A close-up photograph of a Haikouichthys fossil with 'eye' and 'V shaped myomere' labeled." src="https://images.theconversation.com/files/472572/original/file-20220705-4393-thhnx8.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/472572/original/file-20220705-4393-thhnx8.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=273&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/472572/original/file-20220705-4393-thhnx8.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=273&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/472572/original/file-20220705-4393-thhnx8.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=273&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/472572/original/file-20220705-4393-thhnx8.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=343&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/472572/original/file-20220705-4393-thhnx8.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=343&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/472572/original/file-20220705-4393-thhnx8.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=343&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Spesimen <em>Haikouichthys</em> yang hampir lengkap dengan mata dan serat otot berbentuk zigzag yang disebut miomer terlihat. Ini adalah salah satu dari banyak <em>Haikouichthys</em> fosil yang ditemukan di China.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Dr. and Prof. Degan Shu, Shannxi Key Laborotory of Early Life and Envionment Department of Geology, Northwest University</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Hasil radiometrik dari fosil <em>Haikouichthys</em> menunjukkan bahwa hewan ini <a href="https://doi.org/10.1038/46965">berenang di perairan Bumi antara 518 juta dan 530 juta tahun yang lalu</a> – dan mungkin lebih lama lagi.</p>
<h2>Umur bumi sama dengan 24 jam perhari</h2>
<p>Para ilmuwan, menggunakan penanggalan radiometrik, <a href="https://education.nationalgeographic.org/resource/how-did-scientists-calculate-age-earth">memperkirakan Bumi itu sendiri berusia 4,5 miliar tahun</a>. Untuk waktu yang lama di Bumi, tidak ada kehidupan sama sekali. Kemudian mikroorganisme seperti bakteri muncul. Baru-baru ini saja tumbuhan dan hewan mulai hidup di Bumi</p>
<p>Padahal, jika kamu menganggap usia Bumi sampai sekarang sebagai hari 24 jam, ternyata <em>Haikouichthys</em> hidup 2 jam dan 45 menit sebelum hari kiamat. <a href="https://australian.museum/learn/science/human-evolution/hominid-and-hominin-whats-the-difference/">Hewan mirip manusia</a> muncul lebih baru di Bumi – sekitar <a href="https://www.smithsonianmag.com/science-nature/the-human-familys-earliest-ancestors-7372974/">5 juta hingga 7 juta tahun yang lalu </a> – hanya beberapa menit sebelumnya.</p>
<p>Apakah <em>Haikouichthys</em> adalah ikan pertama atau tidak masih kontroversial. Ada sangat sedikit fosil mirip ikan lain dari periode waktu yang sama. Tapi ahli paleontologi terus menggali. Siapa tahu, mungkin dalam beberapa tahun mereka akan menemukan hewan mirip ikan yang bahkan lebih tua yang akan menggantikan <em>Haikouichthys</em> sebagai makhluk mirip ikan tertua.</p>
<hr>
<p><em>Apakah kamu punya pertanyaan yang ingin ditanyakan ke ahli? Minta bantuan ke orang tua atau orang yang lebih dewasa untuk mengirim pertanyaanmu pada kami.</em>
<em>Ketika mengirimkan pertanyaan, pastikan kamu sudah memasukkan nama pendek, umur, dan kota tempat tinggal. Kamu bisa:</em></p>
<ul>
<li><p><em>mengirimkan email <a href="mailto:curiouskids@theconversation.com">redaksi@theconversation.com</a></em></p></li>
<li><p><em>tweet ke kami <a href="https://twitter.com/ConversationIDN">@conversationIDN</a> dengan tagar #curiouskids</em></p></li>
<li><p><em>DM melalui Instagram <a href="https://www.instagram.com/conversationIDN/">@conversationIDN</a></em></p></li>
</ul>
<hr>
<p><em>Arina Apsarini dari Binus University menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/188778/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Isaac Skromne menerima dana dari National Science Foundation dan National Institute of Health.</span></em></p>
Seorang ahli biologi menjelaskan bagaimana para peneliti menentukan usia fosil purba berkat proses fisik yang disebut peluruhan radioaktif.
Isaac Skromne, Assistant Professor of Biology, University of Richmond
Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.
tag:theconversation.com,2011:article/186735
2022-07-21T08:12:05Z
2022-07-21T08:12:05Z
Apakah mungkin memperbaiki kerusakan yang telah kita lakukan pada Bumi?
<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/473294/original/file-20220711-13-gukdpa.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Bumi dilihat dari misi bulan Apollo 8 pada 24 Desember 1968.</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.nasa.gov/multimedia/imagegallery/image_feature_1249.html">NASA</a></span></figcaption></figure><blockquote>
<p><strong>Apakah mungkin memperbaiki kerusakan yang telah kita lakukan pada Bumi? – Anthony, umur 13</strong> </p>
</blockquote>
<p><a href="https://theconversation.com/id/topics/curious-kids-83797"><img src="https://images.theconversation.com/files/386375/original/file-20210225-21-1xfs1le.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=90&fit=crop&dpr=2" width="100%"></a></p>
<hr>
<p>Terkadang tampaknya manusia telah mengubah Bumi tanpa bisa memperbaikinya. Tapi planet kita adalah sistem yang luar biasa di mana energi, air, karbon, dan banyak lainnya mengalir dan memelihara kehidupan. Bumi <a href="https://www.nationalgeographic.org/topics/resource-library-age-earth/?q=&page=1&per_page=25">berusia sekitar 4,5 miliar tahun</a> dan telah mengalami perubahan besar.</p>
<p>Di beberapa titik dalam sejarah Bumi, <a href="https://www.earthmagazine.org/article/flammable-planet-fire-finds-its-place-earth-history">kebakaran membakar area yang luas</a>. Di tempat lain, sebagian besar <a href="https://www.climate.gov/news-features/climate-qa/whats-coldest-earths-ever-been">ditutupi es</a>. Ada juga <a href="https://www.amnh.org/shelf-life/six-extinctions">kepunahan massal</a> yang memusnahkan hampir semua makhluk hidup di permukaannya.</p>
<figure>
<iframe width="440" height="260" src="https://www.youtube.com/embed/I4EZCy14te0?wmode=transparent&start=0" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>
<figcaption><span class="caption">Iklim bumi bervariasi dari periode yang sangat hangat tanpa lapisan es kutub hingga fase ketika sebagian besar planet membeku.</span></figcaption>
</figure>
<p>Planet kita sangat tangguh dan dapat menyembuhkan dirinya sendiri dari waktu ke waktu. Masalahnya adalah sistem penyembuhan dirinya sangat, sangat lambat. Bumi akan baik-baik saja, tetapi masalah manusia lebih mendesak.</p>
<p>Manusia telah <a href="https://www.scientificamerican.com/article/length-of-human-domination/">merusak sistem yang menopang kita </a> dalam berbagai cara. Kita telah mencemari <a href="https://www.who.int/health-topics/air-pollution#tab=tab_1">udara</a> dan <a href="https://www.unep.org/explore-topics/water/what-we-do/tackling-global-water-pollution">air</a>, dengan <a href="https://www.oecd.org/environment/plastic-pollution-is-growing-relentlessly-as-waste-management-and-recycling-fall-short.htm">plastik yang berserakan</a> , dan <a href="https://www.unep.org/explore-topics/resource-efficiency/what-we-do/cities/solid-waste-management">berbagai sampah lain nya</a> baik di tanah, laut dan sungai serta <a href="https://www.nytimes.com/interactive/2022/03/03/climate/biodiversity-map.html">menghancurkan habitat</a> tumbuhan dan hewan.</p>
<p>Tapi kita tahu bagaimana kita bisa <a href="https://theconversation.com/tropical-forests-can-recover-surprisingly-quickly-on-deforested-lands-and-letting-them-regrow-naturally-is-an-effective-and-low-cost-way-to-slow-climate-change-173302">membantu proses natural</a> dan menyelesaikan kekacauan yang banyak ini. Bahkan telah ada <a href="https://gispub.epa.gov/air/trendsreport/2020/#home">banyak kemajuan</a> sejak manusia <a href="https://www.earthday.org/history/">mulai sadar akan adanya masalah ini masalah ini 50 tahun yang lalu</a> </p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/458327/original/file-20220415-14135-dks4a6.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="Graph showing economic trends since 1970 and decline in six major air pollutants." src="https://images.theconversation.com/files/458327/original/file-20220415-14135-dks4a6.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/458327/original/file-20220415-14135-dks4a6.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=338&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/458327/original/file-20220415-14135-dks4a6.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=338&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/458327/original/file-20220415-14135-dks4a6.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=338&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/458327/original/file-20220415-14135-dks4a6.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=424&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/458327/original/file-20220415-14135-dks4a6.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=424&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/458327/original/file-20220415-14135-dks4a6.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=424&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Sejak tahun 1970, Amerika Serikat telah sangat mengurangi polusi udara bahkan ketika ekonominya telah tumbuh secara dramatis.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.epa.gov/sites/default/files/2021-05/epa-banner-images/2020_baby_graphic_1970-2020.png">USEPA</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Masih bayak masalah yang harus diselesaikan. Beberapa polutan, seperti plastik <a href="https://www.nationalgeographic.com/environment/article/plastic-pollution">bertahan selama beberapa ribu tahun</a> ,jadi lebih baik berhenti menggunakannya daripada harus mengumpulkannya nanti. Dan <a href="https://ourworldindata.org/extinctions">kepunahan</a> bersifat permanen, jadi satu-satunya cara efektif untuk menguranginya adalah dengan lebih berhati-hati dalam melindungi hewan, tumbuhan, dan spesies lain.</p>
<h2>Mengembalikan perubahan iklim</h2>
<p>Kerusakan paling serius yang dilakukan manusia terhadap Bumi utamanya berasal dari pembakaran batu bara, minyak dan gas, yang <a href="https://theconversation.com/ipcc-climate-report-profound-changes-are-underway-in-earths-oceans-and-ice-a-lead-author-explains-what-the-warnings-mean-165588">berakibat pada naiknya temperatur</a>. Membakar bahan bakar berbasis karbon ini mengubah kimia dan fisika dasar udara dan lautan.</p>
<p>Setiap bongkahan batu bara atau galon bensin yang dibakar melepaskan karbon dioksida ke atmosfer. Gas tersebut <a href="https://climatekids.nasa.gov/climate-change-meaning/">memanaskan permukaan bumi</a> , menyebabkan banjir, kebakaran dan juga kekeringan. Beberapa dari karbon dioksida ini larut ke dalam lautan dan <a href="https://www.noaa.gov/education/resource-collections/ocean-coasts/ocean-acidification">membuat laut menjadi asam</a> dan membahayakan rantai makanan laut.</p>
<p>Perubahan iklim adalah masalah yang akan bertambah buruk sampai manusia berhenti memperburuknya – dan kemudian akan membutuhkan waktu berabad-abad agar iklim kembali seperti semula <a href="https://theconversation.com/what-is-a-pre-industrial-climate-and-why-does-it-matter-78601">sebelum revolusi industri</a>.</p>
<p><div data-react-class="Tweet" data-react-props="{"tweetId":"1514684277660663816"}"></div></p>
<p>Satu-satunya cara untuk menghindari keadaan yang lebih buruk adalah dengan berhenti membakar karbon. Itu berarti masyarakat perlu bekerja keras untuk membangun sistem energi yang dapat membantu semua orang hidup dengan baik tanpa perlu membakar karbon.</p>
<p>Kabar baiknya adalah kita tahu bagaimana membuat energi tanpa melepaskan karbon dioksida dan polusi lainnya. Listrik yang terbuat dari tenaga surya, angin, dan panas bumi sekarang ini merupakan <a href="https://www.weforum.org/agenda/2021/07/renewables-cheapest-energy-source">energi termurah dalam sejarah</a> . Membersihkan pasokan listrik global dan kemudian <a href="https://www.vox.com/2016/9/19/12938086/electrify-everything">mengelektrifikasi semuanya</a> bisa dengan cepat menghentikan polusi karbon untuk jadi lebih buruk.</p>
<p>Ini akan membutuhkan mobil dan kereta listrik, pemanas dan alat masak listrik, dan pabrik listrik. Kita juga memerlukan sistem transmisi dan penyimpanan listrik jenis baru untuk menyalurkan semua listrik bersih dari tempat pembuatannya ke tempat penggunaannya.</p>
<p>Sisa dari kekacauan karbon dapat dibersihkan melalui <a href="https://www.nationalgeographic.com/science/article/partner-content-solution-to-climate-change-below-our-feet">pengelolaan pertanian dan hutan yang lebih baik</a>. Hutan dan pertanian menyimpan karbon di tanah dan tanaman alih-alih melepaskannya ke atmosfer. Ini juga merupakan masalah yang para ilmuwan tahu bagaimana memecahkannya.</p>
<p>Bumi pasti akan sembuh, tapi mungkin butuh waktu yang sangat lama. Cara terbaik untuk memulai adalah dengan semua orang melakukan bagian mereka untuk menghindari kerusakan yang lebih buruk.</p>
<hr>
<p><em>Apakah kamu punya pertanyaan yang ingin ditanyakan ke ahli? Minta bantuan ke orang tua atau orang yang lebih dewasa untuk mengirim pertanyaanmu pada kami.</em>
<em>Ketika mengirimkan pertanyaan, pastikan kamu sudah memasukkan nama pendek, umur, dan kota tempat tinggal. Kamu bisa:</em></p>
<ul>
<li><p><em>mengirimkan email <a href="mailto:curiouskids@theconversation.com">redaksi@theconversation.com</a></em></p></li>
<li><p><em>tweet ke kami <a href="https://twitter.com/ConversationIDN">@conversationIDN</a> dengan tagar #curiouskids</em></p></li>
<li><p><em>DM melalui Instagram <a href="https://www.instagram.com/conversationIDN/">@conversationIDN</a></em></p></li>
</ul>
<hr>
<p><em>Arina Apsarini dari Binus University menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/186735/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Scott Denning sebelumnya menerima dana dari US National Science Foundation, National Aeronautic and Space Administration, Department of Energy, dan National Oceanic and Atmospheric Administration.</span></em></p>
Bumi adalah planet yang tangguh, tetapi orang-orang mengubahnya dengan cara yang mungkin membutuhkan waktu berabad-abad untuk membalikkannya.
Scott Denning, Professor of Atmospheric Science, Colorado State University
Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.
tag:theconversation.com,2011:article/186706
2022-07-13T07:16:21Z
2022-07-13T07:16:21Z
Mengapa Bulan terlihat dekat pada beberapa malam dan jauh pada malam lainnya?
<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/473245/original/file-20220709-13-93i401.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Bulan sering terlihat sangat besar ketika pertama kali terbit karena apa yang dikenal sebagai ilusi Bulan.</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Harvest_moon.jpg#/media/File:Harvest_moon.jpg">Roadcrusher/Wikimedia Commons</a>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/">CC BY-SA</a></span></figcaption></figure><blockquote>
<p>Mengapa Bulan terlihat dekat pada malam-malam tertentu dan jauh pada malam lainnya?? – Gabriel H., umur 7, Providence, Rhode Island, Amerika Serikat</p>
</blockquote>
<p><a href="https://theconversation.com/id/topics/curious-kids-83797"><img src="https://images.theconversation.com/files/386375/original/file-20210225-21-1xfs1le.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=90&fit=crop&dpr=2" width="100%"></a></p>
<hr>
<p>Pada malam-malam tertentu, Bulan tampak sangat dekat dan lebih besar dari biasanya.</p>
<p>Suatu malam musim panas ketika saya masih kecil, saya ingat saya menjadi bingung dan kemudian terkejut melihat bentuk bulat besar perlahan-lahan merayap di belakang rumah teman saya Nancy, yang berada di bukit di sisi lain desa kami.</p>
<p>Pada titik tertentu, saya tiba-tiba menyadari bahwa itu adalah Bulan, dan saya berlari sambil berteriak di taman untuk memberi tahu Ayah saya dan memintanya untuk datang dan melihat. Benda itu lebih besar dari sebuah rumah, berwarna oranye tua dan tentu saja sangat penting. Ayah saya menggumamkan sesuatu tentang perspektif dan kembali berkebun atau bermain piano.</p>
<p>Merasa tidak yakin, saya terus mengamati Bulan. Kemudian, begitu Bulan telah naik lebih tinggi di langit, ia kembali terlihat seperti biasanya.</p>
<p>Tidak yakin, saya terus mengamati Bulan. Kemudian, begitu Bulan telah naik lebih tinggi di langit, ia kembali terlihat seperti biasanya.</p>
<p>Sulit dipercaya bahwa itu hanya ilusi ketika Bulan terlihat besar, tetapi itu benar. Kamu benar-benar dapat menguji ilusi itu sendiri dan bahkan menangkapnya dengan kamera.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/466992/original/file-20220603-12-5tpa8e.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="An image of a city skyline with two images of the Moon – one higher in the sky and one near a distant horizon." src="https://images.theconversation.com/files/466992/original/file-20220603-12-5tpa8e.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/466992/original/file-20220603-12-5tpa8e.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/466992/original/file-20220603-12-5tpa8e.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/466992/original/file-20220603-12-5tpa8e.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/466992/original/file-20220603-12-5tpa8e.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/466992/original/file-20220603-12-5tpa8e.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/466992/original/file-20220603-12-5tpa8e.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Dua Bulan dalam gambar yang diedit ini berukuran sama, tetapi yang di dekat cakrawala di sisi kanan terlihat lebih besar karena ilusi Bulan.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Moon_illusion_on_city.svg#/media/File:Moon_illusion_on_city.svg">Heeheemalu/Wikimedia Commons</a>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/">CC BY-SA</a></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Sebuah trik pikiran</h2>
<p>Para astronom telah membahas ilusi Bulan selama berabad-abad, dan ada beberapa fakta yang mereka semua sepakati.</p>
<p>Orang-orang terutama memperhatikan Bulan tampak lebih besar dan lebih dekat saat purnama dan dekat cakrawala. Ini karena pikiranmu menilai seberapa besar atau kecil suatu objek seperti Bulan <a href="https://doi.org/10.1073/pnas.97.1.500">dengan membandingkannya dengan benda lain yang sudah dikenal</a>.</p>
<p>Bayangkan dirimu sedang berdiri di luar dekat rumahmu. Rumah kamu akan terlihat besar, dan jika Bulan terbit di sebelahnya, Bulan akan terlihat normal. Jika kamu melihat sebuah rumah dari jauh, rumah itu terlihat sangat kecil.</p>
<p>Ilusi datang dari kenyataan bahwa Bulan begitu jauh sehingga di mana pun kamu berada di Bumi, Bulan selalu terlihat berukuran sama. Sebenarnya hal-hal yang pikiran kamu bandingkan dengan Bulan – rumah, gunung, atau apa pun – yang terlihat lebih besar atau lebih kecil tergantung pada seberapa jauh kamu dari mereka. Jadi ketika Bulan terbit di sebelah rumah yang jauh atau gunung yang jauh, Bulan terlihat sangat besar.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/466994/original/file-20220603-14205-cvld76.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="An image showing two circles of the same size surrounded by other circles that are larger or smaller." src="https://images.theconversation.com/files/466994/original/file-20220603-14205-cvld76.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/466994/original/file-20220603-14205-cvld76.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=369&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/466994/original/file-20220603-14205-cvld76.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=369&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/466994/original/file-20220603-14205-cvld76.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=369&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/466994/original/file-20220603-14205-cvld76.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=464&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/466994/original/file-20220603-14205-cvld76.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=464&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/466994/original/file-20220603-14205-cvld76.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=464&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Dua lingkaran oranye di tengah lingkaran abu-abu berukuran sama, tetapi terlihat berbeda karena perbedaan ukuran lingkaran yang mengelilinginya.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Mond-vergleich.svg#/media/File:Mond-vergleich.svg">Phrood/Wikimedia Commons</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Fotografer menggunakan trik ini untuk mengambil gambar spektakuler dari objek jauh dengan Bulan di belakangnya. Orang sering mengalami ilusi Bulan saat berlibur ketika mereka pergi ke ruang terbuka lebar. Ini mungkin mengapa Bulan besar menjadi kenangan kuat pada saat-saat bahagia.</p>
<h2>Atmosfer dengan efek pembesar dan perubahan orbit</h2>
<p>Ada beberapa penjelasan yang terdengar meyakinkan tetapi salah untuk ilusi Bulan. Sebagian besar yang benar bertahan.</p>
<p>Pertama adalah gagasan bahwa atmosfer bertindak seperti lensa dan memperbesar Bulan. Saat Bulan berada di dekat cakrawala, cahayanya harus melewati lebih banyak atmosfer Bumi daripada saat Bulan berada tepat di atas kepala. Memang benar bahwa semua udara itu <a href="https://doi.org/10.1007/BF02521844">bertindak seperti prisma raksasa dan membelokkan sinar cahaya</a>, mendistorsi warna dan bentuk Bulan. Tapi itu tidak bertindak seperti kaca pembesar.</p>
<p>Berikutnya adalah gagasan bahwa pada beberapa malam Bulan benar-benar lebih dekat. Orbit Bulan tidak melingkar sempurna – lebih seperti bentuk oval, yang disebut elips – sehingga Bulan semakin dekat dan jauh selama sebulan.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/466995/original/file-20220603-24-oj5qmw.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="An image showing the elliptical orbit of the Moon." src="https://images.theconversation.com/files/466995/original/file-20220603-24-oj5qmw.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/466995/original/file-20220603-24-oj5qmw.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=522&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/466995/original/file-20220603-24-oj5qmw.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=522&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/466995/original/file-20220603-24-oj5qmw.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=522&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/466995/original/file-20220603-24-oj5qmw.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=655&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/466995/original/file-20220603-24-oj5qmw.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=655&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/466995/original/file-20220603-24-oj5qmw.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=655&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Orbit Bulan membuatnya sehingga jaraknya tidak selalu sama dari Bumi – seperti yang ditunjukkan pada gambar yang dilebih-lebihkan – tetapi perbedaan jarak tidak cukup untuk menjelaskan ilusi Bulan.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Moon_apsidal_precession.png#/media/File:Moon_apsidal_precession.png">Rfassbind / Wikimedia Commons</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Ketika bagian dekat orbit bertepatan dengan bulan purnama, itu biasa disebut dengan <a href="https://theconversation.com/supermoon-red-blood-lunar-eclipse-its-all-happening-at-once-but-%20apa-apa-itu-berarti-161262"><em>supermoon</em></a>. Tapi ketika Bulan paling dekat dengan Bumi, hanya sekitar 12% sampai 15% lebih dekat daripada saat terjauh dari Bumi – perbedaan yang terlalu kecil untuk menjelaskan ilusi Bulan. Sulit untuk melihat perbedaan 15% dalam ukuran hanya dengan melihat Bulan saja di langit.</p>
<h2>Menguji ilusi</h2>
<p>Sangat mudah untuk menguji ilusi Bulan, dan kamu dapat melakukannya sendiri. Lain kali kamu melihat Bulan tampak lebih besar dan lebih dekat dari biasanya, ulurkan tanganmu dengan lengan lurus. Kemudian tutup satu mata dan lihat ujung jari mana yang hampir menutupi Bulan – bagi saya, itu adalah jari kelingking saya. Tunggu sebentar sampai Bulan bergerak lebih tinggi ke langit dan coba eksperimen lagi. Bulan mungkin terlihat lebih kecil, tetapi jarimu yang sama akan menutupinya dengan cara yang sama.</p>
<hr>
<p><em>Apakah kamu punya pertanyaan yang ingin ditanyakan ke ahli? Minta bantuan ke orang tua atau orang yang lebih dewasa untuk mengirim pertanyaanmu pada kami.</em>
<em>Ketika mengirimkan pertanyaan, pastikan kamu sudah memasukkan nama pendek, umur, dan kota tempat tinggal. Kamu bisa:</em></p>
<ul>
<li><p><em>mengirimkan email <a href="mailto:curiouskids@theconversation.com">redaksi@theconversation.com</a></em></p></li>
<li><p><em>tweet ke kami <a href="https://twitter.com/ConversationIDN">@conversationIDN</a> dengan tagar #curiouskids</em></p></li>
<li><p><em>DM melalui Instagram <a href="https://www.instagram.com/conversationIDN/">@conversationIDN</a></em></p></li>
</ul>
<hr>
<p><em>Arina Apsarini dari Binus University menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/186706/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Silas Laycock bekerja di The University of Massachusetts Lowell. Dia menerima dana dari NASA dan NSF. Dia berafiliasi dengan American Astronomical Society, dan Lowell Center for Space Science and Technology.</span></em></p>
Ilusi Bulan inilah yang membuat Bulan terlihat raksasa ketika kamu melihatnya terbit di cakrawala yang jauh. Seorang astronom menjelaskan apa yang menyebabkan trik pikiran yang menakjubkan ini.
Silas Laycock, Professor of Astronomy, UMass Lowell
Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.
tag:theconversation.com,2011:article/185847
2022-06-29T03:42:18Z
2022-06-29T03:42:18Z
Curious Kids: Mengapa penting mendefinisikan Pluto sebagai planet atau planet kerdil?
<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/470946/original/file-20220626-14-vukzt4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Pluto dikategorikan ulang dari planet menjadi planet kerdil pada tahun 2006.</span> <span class="attribution"><span class="source">(Shutterstock)</span></span></figcaption></figure><blockquote>
<p><strong>Mengapa penting jika kita tahu apakah Pluto adalah planet atau planet kerdil? Karena bagi saya itu hanya membuatnya lebih membingungkan di tata surya kita. Saya tahu bahwa beberapa hal di luar angkasa adalah planet dan beberapa adalah bintang dan beberapa adalah nama lain seperti bulan atau komet. Planet kerdil sepertinya sebutan yang berbeda dan saya pikir itu hanya membuatnya lebih membingungkan. —
Timmy, 11, Kitchener, Ontario, Kanada.</strong></p>
</blockquote>
<p><a href="https://theconversation.com/id/topics/curious-kids-83797"><img src="https://images.theconversation.com/files/386375/original/file-20210225-21-1xfs1le.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=90&fit=crop&dpr=2" width="100%"></a></p>
<p>“Komet,” “bintang” dan “planet” adalah nama kategori yang segera memberi tahu sesuatu yang penting tentang apa yang coba digambarkan.</p>
<p>Tata surya kita terdiri dari matahari, planet-planet (yang mengorbit mengelilingi matahari) dan benda-benda kecil (yang mengorbit mengelilingi matahari atau planet-planet). Kategori “benda kecil” dibagi menjadi <a href="https://nineplanets.org/small-solar-system-bodies/">kategori yang lebih kecil</a>, sebagian besar tergantung pada bentuk dan ukuran orbit.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/what-is-a-dwarf-planet-178844">What is a dwarf planet?</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Pada tahun 1801, para astronom menemukan Ceres, yang <a href="https://earthsky.org/space/jan-1-1801-discovery-of-ceres/">awalnya dikategorikan sebagai “planet.”</a> Para astronom mengukur bahwa itu jauh lebih kecil daripada planet lain yang dikenal. Segera setelah itu, banyak objek yang lebih kecil ditemukan di orbit yang sangat dekat dengan Ceres. Benda-benda kecil ini dikategorikan sebagai “asteroid” dan sejak itu kita telah menemukan <a href="https://solarsystem.nasa.gov/asteroids-comets-and-meteors/asteroids/in-depth/">ratusan ribu asteroid di sabuk asteroid</a>.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/466843/original/file-20220602-183-9xrt9e.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="A black and white photograph of Ceres, which looks like an eclipsed moon" src="https://images.theconversation.com/files/466843/original/file-20220602-183-9xrt9e.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/466843/original/file-20220602-183-9xrt9e.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/466843/original/file-20220602-183-9xrt9e.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/466843/original/file-20220602-183-9xrt9e.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/466843/original/file-20220602-183-9xrt9e.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/466843/original/file-20220602-183-9xrt9e.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/466843/original/file-20220602-183-9xrt9e.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Ceres, seen from NASA’s Dawn spacecraft.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.nasa.gov/content/ceres-seen-from-nasas-dawn-spacecraft">(NASA/JPL-Caltech/UCLA/MPS/DLR/IDA)</a></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Penemuan baru</h2>
<p>Proses penemuan dan kategorisasi ulang yang serupa terjadi pada benda-benda kecil di luar tata surya.</p>
<p><a href="http://pluto.jhuapl.edu/">Pluto</a> <a href="https://lowell.edu/discover/telescopes-exhibits/pluto-discovery-telescope/">ditemukan pada tahun 1930</a> dan disebut sebagai planet kesembilan di tata surya kita selama beberapa dekade. Tetapi para astronom segera mengetahui bahwa Pluto sangat berbeda dari delapan planet lainnya yakni orbitnya miring dan jauh lebih kecil dari planet lain.</p>
<p>Selama bertahun - tahun, astronomi menemukan semakin banyak benda kecil seperti planet yang berjalan di orbit pluto. Sekarang ini mereka dikategorikan sebagai <a href="https://nineplanets.org/kids/the-kuiper-belt/">objek sabuk kuiper</a>. Hal ini semakin jelas tampaknya mengapa Pluto yang mungkin lebih masuk dalam kategori objek Sabuk Kuiper daripada planet.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/how-we-discovered-840-minor-planets-beyond-neptune-and-what-they-can-tell-us-96431">How we discovered 840 minor planets beyond Neptune – and what they can tell us</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Pada tahun 2005, sebuah objek baru ditemukan di tata surya luar, yakni <a href="http://web.gps.caltech.edu/%7Embrown/planetlila/">Eris</a>, yang bahkan lebih berat dari Pluto. Ini membuat para astronom mempertimbangkan apakah Eris dan Pluto adalah planet atau bukan. Para astronom menganggap ini adalah keputusan yang cukup penting sehingga Persatuan Astronomi Internasional <a href="https://earthsky.org/human-world/pluto-dwarf-planet-august-24-2006/">memutuskan Pluto sebagai planet kerdil pada tahun 2006</a>. Para astronom memutuskan bahwa alih-alih menurunkan Pluto menjadi objek Sabuk Kuiper tua biasa, mereka akan membuat kategori baru benda kecil yang disebut “<a href="https://calgary.rasc.ca/dwarfplanets.htm">planet kerdil</a>.” Pluto dan Eris akan menjadi bagian dari kategori baru ini.</p>
<h2>Bagaimana planet terbentuk</h2>
<p>Tata surya seperti kita terbentuk dari awan besar debu dan gas yang runtuh menjadi cakram di sekitar bintang muda, tetapi para astronom masih mempelajari bagaimana proses itu bekerja. Kami menggunakan teleskop untuk <a href="https://almascience.eso.org/alma-science/planet-forming-disks">melihat dengan seksama</a> dalam membentuk tata surya jauh, tetapi jaraknya sangat jauh sehingga sangat sulit untuk melihat pembentukan planet secara langsung.</p>
<p>Planetesimal yang merupakan planet bayi — <a href="https://www.sciencedirect.com/topics/earth-and-planetary-sciences/planetesimal"> yang pertama terbentuk dari gumpalan debu di piringan yang mengorbit bintang muda</a>. Planetesimal kemudian mengambil kerikil, debu, dan kadang-kadang bahkan planetesimal yang lebih kecil di dekatnya dengan gravitasinya, yang semakin kuat saat mereka semakin besar. Ketika mereka mencapai beberapa ratus kilometer, mereka memiliki gravitasi yang cukup untuk menarik diri mereka menjadi bentuk bulat, yang merupakan <a href="https://www.iau.org/public/themes/pluto/">definisi planet kerdil</a>.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/466836/original/file-20220602-24-oxee8w.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="two photographs and corresponding illustrations of debris around a young star" src="https://images.theconversation.com/files/466836/original/file-20220602-24-oxee8w.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/466836/original/file-20220602-24-oxee8w.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=595&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/466836/original/file-20220602-24-oxee8w.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=595&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/466836/original/file-20220602-24-oxee8w.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=595&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/466836/original/file-20220602-24-oxee8w.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=747&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/466836/original/file-20220602-24-oxee8w.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=747&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/466836/original/file-20220602-24-oxee8w.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=747&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Dua gambar di atas mengungkapkan piringan puing di sekitar bintang muda yang ditemukan dalam gambar arsip yang diambil oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA. Ilustrasi di bawah setiap gambar menggambarkan orientasi piringan puing.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.nasa.gov/press/2014/april/astronomical-forensics-uncover-planetary-disks-in-nasas-hubble-archive/">(NASA/ESA, R. Soummer, Ann Feild (STScI))</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Mengukur benda-benda kecil di tata surya kita, termasuk planet kerdil, dan membandingkannya dengan simulasi komputer adalah cara lain untuk melihat bagaimana tata surya kita terbentuk. Teori kami saat ini adalah bahwa pasti ada <a href="https://baas.aas.org/pub/2021n7i202p01/release/1">banyak planet kerdil yang terbentuk di tata surya kita</a>.</p>
<p>Ceres, di sabuk asteroid, dan Pluto, Eris, dan <a href="https://calgary.rasc.ca/dwarfplanets.htm">sekitar selusin objek Sabuk Kuiper lainnya</a> cukup besar untuk masuk dalam kategori planet kerdil. Ini berarti bahwa meskipun mereka adalah planetesimal yang tumbuh cukup besar untuk menjadi bulat, mereka tidak mengembangkan gravitasi yang cukup kuat untuk menangkap semua planetesimal lain di dekat orbitnya</p>
<h2>Tata surya lain</h2>
<p>Para astronom kini telah mengukur lebih dari <a href="https://www.jpl.nasa.gov/news/cosmic-milestone-nasa-confirms-5000-exoplanets">5,000 exoplanets</a>, planet di tata surya lain. Kita tidak akan bisa mengukur planet kerdil di sana untuk waktu yang lama, tetapi planet yang kita temukan di tata surya kita sendiri dapat mengajari kita tentang bagaimana planet terbentuk di mana-mana.</p>
<hr>
<p><em>Apakah kamu punya pertanyaan yang ingin ditanyakan ke ahli? Minta bantuan ke orang tua atau orang yang lebih dewasa untuk mengirim pertanyaanmu pada kami.</em>
<em>Ketika mengirimkan pertanyaan, pastikan kamu sudah memasukkan nama pendek, umur, dan kota tempat tinggal. Kamu bisa:</em></p>
<ul>
<li><p><em>mengirimkan email <a href="mailto:curiouskids@theconversation.com">redaksi@theconversation.com</a></em></p></li>
<li><p><em>tweet ke kami <a href="https://twitter.com/ConversationIDN">@conversationIDN</a> dengan tagar #curiouskids</em></p></li>
<li><p><em>DM melalui Instagram <a href="https://www.instagram.com/conversationIDN/">@conversationIDN</a></em></p></li>
</ul>
<hr>
<p><em>Arina Apsarini dari Binus University menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/185847/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Samantha Lawler menerima dana dari Natural Sciences and Engineering Research Council of Canada.</span></em></p>
A curious kid asks: Mengapa penting jika Pluto adalah planet atau planet kerdil?
Samantha Lawler, Assistant professor, Astronomy, University of Regina
Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.
tag:theconversation.com,2011:article/177249
2022-02-17T05:11:47Z
2022-02-17T05:11:47Z
Mengapa kita tidak buang saja semua sampah kita ke gunung berapi dan membakarnya?
<p><a href="https://theconversation.com/id/topics/curious-kids-83797"><img src="https://images.theconversation.com/files/386375/original/file-20210225-21-1xfs1le.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=90&fit=crop&dpr=2" width="100%"></a></p>
<hr>
<blockquote>
<p><strong>Mengapa kita tidak buang saja semua sampah kita ke gunung berapi dan membakarnya? – Georgine T.</strong></p>
</blockquote>
<hr>
<p>Memang benar, lahar panas (lava) cukup panas untuk membakar sampah-sampah kita.</p>
<p>Saat gunung berapi Kilauea meletus di Hawaii pada tahun 2018, lava yang mengalir panasnya <a href="https://www.usgs.gov/media/images/lava-temperatures-were-about-2000-degrees-fahrenheit">lebih dari 1.100 Celsius</a>. Ini lebih panas dari <a href="https://solarsystem.nasa.gov/planets/venus/overview/">permukaan Planet Venus</a>, dan bisa melelehkan bebatuan. Lava tersebut juga sepanas alat di fasilitas pembakaran sampah yang biasanya <a href="https://www3.epa.gov/ttnchie1/mkb/documents/fthermal.pdf">mencapai 1.000-1.200 C</a>.</p>
<p>Tapi tidak semua lava punya suhu yang sama.</p>
<p>Letusan di Hawaii menghasilkan suatu jenis lava bernama <a href="https://volcanoes.usgs.gov/vsc/glossary/basalt.html">basal</a>. Jenis lava ini jauh lebih panas dan encer daripada lava yang biasanya mengalir dari letusan gunung berapi lainnya, seperti lava jenis <a href="https://volcanoes.usgs.gov/vsc/glossary/dacite.html">dasit</a> yang tumpah dari Gunung St. Helens di Washington, Amerika Serikat (AS). Misalnya, letusan Gunung St. Helens selama tahun 2004-2008 mengasilkan kubah lava dengan suhu permukaan yang kurang dari 704 C.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/435957/original/file-20211206-21-16nxx9j.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="Infographic on number and location of U.S. volcanoes" src="https://images.theconversation.com/files/435957/original/file-20211206-21-16nxx9j.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/435957/original/file-20211206-21-16nxx9j.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/435957/original/file-20211206-21-16nxx9j.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/435957/original/file-20211206-21-16nxx9j.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/435957/original/file-20211206-21-16nxx9j.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/435957/original/file-20211206-21-16nxx9j.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/435957/original/file-20211206-21-16nxx9j.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Ilmuwan mengawasi gunung berapi dan memberikan peringatan pada masyarakat sekitar jika mereka melihat tanda-tanda meletus.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.usgs.gov/media/images/us-one-earths-most-volcanically-active-countries">USGS</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Selain suhu, ada alasan lain mengapa membuang sampah ke gunung berapi bukanlah ide yang bagus.</p>
<p>Pertama, meski lava yang bersuhu 1.000 C bisa saja melelehkan banyak benda di tempat sampah kita – termasuk sisa makanan, kertas, plastik, serta beberapa jenis kaca dan logam – suhunya tidak cukup panas untuk melelehkan banyak material lainnya yang cukup umum, termasuk <a href="https://www.americanelements.com/meltingpoint.html">baja, nikel, dan besi</a>.</p>
<p>Kedua, tidak banyak gunung berapi di bumi ini yang memiliki danau lava, atau semacam kawah berbentuk mangkuk berisi lava, yang bisa jadi tempat pembuangan sampah.</p>
<p>Dari ribuan gunung berapi di bumi, ilmuwan hanya mengenali <a href="https://www.bbc.co.uk/newsround/48856373">delapan danau lava aktif</a>. Di antaranya ada <a href="https://www.usgs.gov/media/images/new-usgs-video-about-k-laueas-summit-eruption-now-online">Gunung Kilauea</a>, <a href="https://volcano.si.edu/volcano.cfm?vn=390020">Gunung Erebus</a> di Antartika, dan <a href="https://volcano.si.edu/volcano.cfm?vn=223030">Gunung Nyiragongo</a> di Kongo. Sebagian besar gunung berapi aktif memiliki kawah yang berisi bebatuan dan lava dingin, seperti <a href="https://www.usgs.gov/volcanoes/mount-st-helens/lava-flows-mount-st-helens">Gunung St. Helens</a>, atau berisi air, seperti <a href="https://www.usgs.gov/media/images/crater-lake-caldera-wizard-island-cinder-cone-and-lava-flows">Danau Crater</a> di Oregon, AS.</p>
<p>Ketiga, membuang sampah ke delapan danau lava aktif tersebut pun adalah hal yang tidak mudah dan sangat berbahaya.</p>
<p>Danau lava diselimuti oleh kerak lava yang sudah mendingin, namun tepat di bawahnya terdapat lapisan yang masih berbentuk lelehan panas. Jika bebatuan atau material lain jatuh ke permukaan suatu danau lava, maka keraknya akan hancur, mengusik lava di bawahnya dan kemudian menyebabkan ledakan.</p>
<p>Hal ini terjadi di Kilauea pada tahun 2015. Bongkahan batu dari pinggiran kawah jatuh ke danau lava dan menyebabkan ledakan besar yang <a href="https://www.usgs.gov/media/videos/rockfall-and-explosion-halemaumau-crater">melontarkan bebatuan dan lava</a> keluar dari kawah. Siapapun yang melempar sampah ke danau lava harus berlari menjadi dengan sangat cepat sembari menghindari lontaran lava dan sampah yang terbakar.</p>
<figure>
<iframe width="440" height="260" src="https://www.youtube.com/embed/w8IaG2U65Is?wmode=transparent&start=0" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>
<figcaption><span class="caption">Suatu letusan dari Gunung Cumbre Vieja di Pulau La Palma, Spanyol pada tahun 2021 menghasilkan awan gas beracun.</span></figcaption>
</figure>
<p>Mari kita berandai-andai: jika memungkinkan untuk membuang sampah secara aman ke suatu danau lava, apa yang akan terjadi pada sampah tersebut? </p>
<p>Saat plastik, sampah, dan logam terbakar, mereka menghasilkan banyak sekali gas beracun. Pada, gunung berapi sudah menghasilkan ribuan kilogram gas beracun, termasuk sulfur, klorin, dan karbon dioksida.</p>
<p>Gas sulfur dapat menciptakan kabut asam, atau sering disebut “<em>vog</em>” (<em>volcanic fog</em> atau kabut vulkanis). Kabut ini dapat <a href="https://www.usgs.gov/observatories/hawaiian-volcano-observatory/volcanic-gas">membunuh tumbuhan dan menyebabkan penyakit pernapasan</a> bagi masyarakat sekitar. Bercampurnya gas vulkanis yang sudah berbahaya ini dengan gas lain dari pembakaran sampah akan menghasilkan gas yang jauh lebih berbahaya lagi bagi <a href="https://www.usgs.gov/media/images/lava-breakouts-access_roa">orang dan tumbuhan</a> di sekitar gunung berapi.</p>
<p>Terakhir, banyak komunitas adat menganggap gunung berapi sebagai kawasan yang sakral.</p>
<p>Misalnya, Kawah Halema’uma’u di Gunung Kilauea dianggap sebagai rumah dari Pele, Dewi Api di Hawaii, dan kawasan di sekitar kawah tersebut <a href="https://www.hawaii.com/discover/culture/pele/">sangat sakral bagi penduduk asli Hawaii</a>. Membuang sampah ke gunung berapi bisa jadi suatu hinaan bagi budaya-budaya tersebut.</p>
<hr>
<p><em>Apakah kamu punya pertanyaan yang ingin ditanyakan ke ahli? Minta bantuan ke orang tua atau orang yang lebih dewasa untuk mengirim pertanyaanmu pada kami</em>.</p>
<p><em>Ketika mengirimkan pertanyaan, pastikan kamu sudah memasukkan nama pendek, umur, dan kota tempat tinggal. Kamu bisa:</em></p>
<ul>
<li><em>mengirimkan email ke <a href="mailto:curiouskids@theconversation.com">redaksi@theconversation.com</a></em></li>
<li><em>tweet ke kami <a href="https://twitter.com/ConversationIDN">@conversationIDN</a> dengan tagar #curiouskids</em></li>
<li><em>DM melalui Instagram <a href="https://www.instagram.com/conversationIDN/">@conversationIDN</a></em></li>
</ul>
<hr><img src="https://counter.theconversation.com/content/177249/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Emily Johnson menerima dana dari U.S. Geological Survey.</span></em></p>
Lava dari gunung berapi punya suhu yang sangat panas. Tapi menjadikannya tempat pembuangan sampah tak hanya berbahaya tapi juga tak menghargai masyarakat adat yang menganggapnya sebagai situs sakral.
Emily Johnson, Research Geologist, US Geological Survey
Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.
tag:theconversation.com,2011:article/170123
2021-11-03T03:51:42Z
2021-11-03T03:51:42Z
Curious kids: mengapa planet-planet bulat?
<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/426886/original/file-20211018-13-wtqvrc.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=370%2C198%2C5035%2C3569&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Bumi itu bulat</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.gettyimages.com/detail/photo/boy-holding-up-a-large-globe-outdoors-royalty-free-image/1279305617?adppopup=true">Alistair Berg/DigitalVision via Getty Images</a></span></figcaption></figure><blockquote>
<p>Mengapa planet itu bulat? – Daniel B, La Crosse, Wisconsin</p>
</blockquote>
<p><a href="https://theconversation.com/id/topics/curious-kids-83797"><img src="https://images.theconversation.com/files/386375/original/file-20210225-21-1xfs1le.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=90&fit=crop&dpr=2" width="100%"></a></p>
<p>Lebih dari 2.000 tahun yang lalu, <a href="https://www.aps.org/publications/apsnews/200606/history.cfm">orang Yunani kuno membuktikan</a> bahwa bentuk Bumi bulat dan mereka juga mengetahui ukurannya dengan menggunakan pengamatan sederhana terhadap Matahari.</p>
<p>Tapi bagaimana orang pada masa kini membuktikan bentuk bulat Bumi? Ketika kamu menjatuhkan sesuatu, gravitasi menyebabkannya jatuh langsung ke pusat Bumi, setidaknya sampai menyentuh tanah.</p>
<p><a href="https://plato.stanford.edu/entries/newton-principia/">Gravitasi</a> adalah gaya yang disebabkan oleh hampir semua benda yang memiliki massa. <a href="https://plato.stanford.edu/entries/newton-principia/">Massa</a> adalah jumlah banyaknya materi yang ada dalam sesuatu. Massa ada di dalam batu, air, logam, manusia – apa saja. Segala materi memiliki massa, dan karena itu segala sesuatu menyebabkan gravitasi. Gravitasi selalu menarik menuju pusat massa.</p>
<p><div data-react-class="Tweet" data-react-props="{"tweetId":"1171426852340207617"}"></div></p>
<p>Bumi dan semua planet itu bulat karena planet ketika <a href="https://phys.org/news/2015-01-planets.html">terbentuk</a> terdiri dari bahan cair – pada dasarnya cairan yang sangat panas. Karena gravitasi selalu mengarah ke pusat massa, gravitasi menekan materi tersebut secara merata dari segala arah ke titik pusat, dan membentuk bola. Ketika Bumi mendingin dan menjadi padat, ia membentuk bola bundar. Jika Bumi tidak berputar, maka ia akan terbentuk menjadi planet dengan bulat sempurna. Para ilmuwan menyebut sesuatu yang bundar sempurna di segala arah sebagai “bola”.</p>
<p>Awan gas tempat Bumi terbentuk perlahan-lahan berputar ke satu arah di sekitar porosnya. Bagian atas dan bawah <a href="https://www.nationalgeographic.org/encyclopedia/axis/">sumbu ini adalah kutub utara dan selatan Bumi</a>.</p>
<p>Coba ulurkan tangan kananmu. Arahkan ibu jari di tangan kananmu lurus ke atas, dan tekuk jari-jarimu di sekitar arah rotasi. Ibu jarimu menunjuk ke arah kutub Utara. Khatulistiwa didefinisikan sebagai bidang yang berada di tengah antara Kutub Utara dan Selatan.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/413592/original/file-20210728-15-1x6e081.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="Tiga gadis muda bermain di carousel taman bermain" src="https://images.theconversation.com/files/413592/original/file-20210728-15-1x6e081.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/413592/original/file-20210728-15-1x6e081.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/413592/original/file-20210728-15-1x6e081.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/413592/original/file-20210728-15-1x6e081.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/413592/original/file-20210728-15-1x6e081.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/413592/original/file-20210728-15-1x6e081.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/413592/original/file-20210728-15-1x6e081.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Gaya sentrifugal beraksi di sini.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.gettyimages.com/detail/photo/kids-on-carousal-in-playground-royalty-free-image/82980840?adppopup=true">Todd Warnock/DigitalVision via Getty Images</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Kalau kamu pernah bermain di komidi putar, kamu pasti tahu bahwa komidi putar yang sedang berputar sering membuatmu merasa terlempar. Semakin cepat komidi berputar, semakin sulit orang untuk bertahan. Perasaan terlempar ini disebut <a href="https://www.sciencedirect.com/topics/earth-and-planetary-sciences/centrifugal-force">gaya sentrifugal</a> dan mendorong massa di ekuator keluar dari titik tengah. Hal inilah yang membuat planet menonjol di bagian khatulistiwa.</p>
<p>Semakin cepat putaran planet, semakin tidak bulat jadinya. Kemudian, ketika mendingin dan mengeras, ia akan bertahan dengan bentuk itu. Jika sebuah planet cair mulai berputar lebih cepat, planet akan menjadi kurang bulat dan memiliki tonjolan yang lebih besar.</p>
<p><a href="https://phys.org/news/2015-08-planet-saturn.html">Planet Saturnus</a> sangat pipih – tidak bulat – karena berputar sangat cepat. Oleh gravitasi, semua planet berbentuk bulat, dan karena mereka berotasi dengan kecepatan yang berbeda, beberapa memiliki ekuator yang lebih gemuk daripada kutubnya. Jadi bentuk planet dan kecepatan serta arah rotasinya bergantung pada kondisi awal materi pembentuknya.</p>
<hr>
<p><em>Apakah kamu punya pertanyaan yang ingin ditanyakan ke ahli? Minta bantuan ke orang tua atau orang yang lebih dewasa untuk mengirim pertanyaanmu pada kami</em>.</p>
<p><em>Ketika mengirimkan pertanyaan, pastikan kamu sudah memasukkan nama pendek, umur, dan kota tempat tinggal. Kamu bisa:</em></p>
<ul>
<li><em>mengirimkan email ke <a href="mailto:curiouskids@theconversation.com">redaksi@theconversation.com</a></em></li>
<li><em>tweet ke kami <a href="https://twitter.com/ConversationIDN">@conversationIDN</a> dengan tagar #curiouskids</em></li>
<li><em>DM melalui Instagram <a href="https://www.instagram.com/conversationIDN/">@conversationIDN</a></em></li>
</ul>
<hr>
<p><em>Rachel Noorajavi menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/170123/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>James Webb terafiliasi dengan American Astronomical Society, Planetary Society, National Space Society, dan anggota tetap Southern Cross Astronomical Society.</span></em></p>
Gravitasi, massa, dan gaya sentrifugal berpengaruh pada bentuk bulat planet.
James Webb, Professor and Director, Stocker AstroScience Center for Physics; Stocker AstroScience Center, Florida International University
Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.
tag:theconversation.com,2011:article/167365
2021-09-10T07:08:26Z
2021-09-10T07:08:26Z
Adakah planet lain di luar tata surya kita?
<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/419643/original/file-20210906-21-29le03.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=31%2C23%2C5161%2C2895&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Ilustrasi dari sebuah planet di luar tata surya.</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.gettyimages.com/detail/photo/beautiful-exoplanet-with-exo-moons-orbiting-an-royalty-free-image/873145010?adppopup=true">dottedhippo/iStock via Getty Images</a></span></figcaption></figure><p><a href="https://theconversation.com/id/topics/curious-kids-83797"><img src="https://images.theconversation.com/files/386375/original/file-20210225-21-1xfs1le.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=90&fit=crop&dpr=2" width="100%"></a></p>
<hr>
<blockquote>
<p><strong>Adakah planet lain di luar tata surya kita? - Eli W., usia 8 tahun di Louisiana, Amerika Serikat (AS)</strong></p>
</blockquote>
<hr>
<p>Hai Eli, manusia sudah mempertanyakan hal ini selama ribuan tahun.</p>
<p>Sejak era Yunani kuno, ahli matematika <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Metrodorus_of_Chios">Metrodorus</a> (400-350 SM) mencoba menjawabnya: Meyakini alam semesta dengan Bumi sebagai “satu-satunya dunia,” sama saja dengan mempercayai adanya “suatu ladang besar yang hanya memiliki setangkai tanaman.”</p>
<p>Menurutnya, hal ini tidak mungkin.</p>
<p>Sekitar 2.000 tahun kemudian, pada abad ke-16, filsuf Italia <a href="https://www.britannica.com/biography/Giordano-Bruno">Giordano Bruno</a> menyatakan hal serupa.</p>
<p>“Matahari dan bumi yang tak terhitung jumlahnya” pasti ada di tempat lain, katanya, dan semua “berputar mengeilingi mataharinya, dengan cara yang persis sama dengan planet-planet di sistem tata surya kita.”</p>
<p>Para ilmuwan sekarang mengetahui bahwa Metrodorus dan Bruno pada dasarnya benar. Saat ini, <a href="https://scholar.google.com/citations?hl=id&user=VRJuiHUAAAAJ">astronom seperti saya</a> sedang mempelajari pertanyaan ini dengan cara-cara baru.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="Sebuah planet ekstrasurya mengorbit bintang katai merah." src="https://images.theconversation.com/files/410231/original/file-20210707-6685-1pr3hko.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/410231/original/file-20210707-6685-1pr3hko.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=350&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/410231/original/file-20210707-6685-1pr3hko.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=350&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/410231/original/file-20210707-6685-1pr3hko.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=350&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/410231/original/file-20210707-6685-1pr3hko.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=439&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/410231/original/file-20210707-6685-1pr3hko.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=439&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/410231/original/file-20210707-6685-1pr3hko.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=439&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Sebuah planet di luar tata surya kita mengorbit suatu katai merah (red dwarf) – bintang yang lebih redup dari Matahari kita dan berukuran sekitar setengahnya.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.gettyimages.com/detail/illustration/artwork-of-gliese-887-b-and-c-royalty-free-illustration/1271698835">Mark Garlick/Science Photo Library via Getty Images</a></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>“Eksoplanet” di luar tata surya kita</h2>
<p>Ada bukti yang menunjukkan keberadaan “eksoplanet.” Planet-planet ini mengorbit bintang lain – bukan matahari kita.</p>
<p>Bukti itu ditemukan oleh <a href="https://kidsdiscover.com/spotlight/kepler/">teleskop luar angkasa Kepler</a> yang diluncurkan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pada 2009.</p>
<p>Selama empat tahun, teleskop tersebut terus menerus mengawasi satu wilayah ruang angkasa di <a href="https://kids.kiddle.co/Cygnus_(constellation)">rasi Cygnus</a>. Jika dilihat dari Bumi, maka wilayah tersebut hanya kurang dari 1% area langit yang kita pandang.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="Sebuah ilustrasi menunjukkan teleskop Kepler di luar angkasa, tepat di samping bintang dan planetnya." src="https://images.theconversation.com/files/410236/original/file-20210707-25-1fxhfsx.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/410236/original/file-20210707-25-1fxhfsx.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=350&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/410236/original/file-20210707-25-1fxhfsx.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=350&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/410236/original/file-20210707-25-1fxhfsx.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=350&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/410236/original/file-20210707-25-1fxhfsx.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=440&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/410236/original/file-20210707-25-1fxhfsx.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=440&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/410236/original/file-20210707-25-1fxhfsx.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=440&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Ilustrasi teleskop luar angkasa Kepler NASA.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://exoplanets.nasa.gov/news/1526/latest-on-the-kepler-spacecraft/">NASA Images</a></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Bagaimana teleskop bekerja?</h2>
<p>Teleskop Kepler memiliki 42 kamera, mirip dengan jenis kamera <em>smartphone</em> yang kamu gunakan untuk mengambil gambar. Di suatu kawasan di ruang angkasa, teleskop ini mampu mengenali lebih dari 150 ribu bintang.</p>
<p>Setiap setengah jam, teleskop Kepler mengamati jumlah cahaya yang memancar dari setiap bintang. Nah, di Bumi, tim ilmuwan Kepler memeriksa datanya.</p>
<p>Untuk sebagian besar bintang, jumlah pancaran cahayanya hampir sama dari waktu ke waktu.</p>
<p>Tapi, selama beberapa jam, ada sekitar 3.000 bintang yang memiliki pancaran cahaya yang menurun sedikit demi sedikit. Penurunan kecerahan ini terjadi secara berkala, seperti jam yang berdetak.</p>
<p>Para astronom menyimpulkan, penurunan pancaran cahaya terjadi karena ada sebuah planet yang mengorbit bintangnya. Selama perputaran itu, sang planet secara berkala menghalangi sebagian cahaya yang ditangkap kamera Kepler.</p>
<p>Peristiwa ketika sebuah planet melintas di antara bintang dan teleskop ini dikenal sebagai <a href="https://exoplanets.nasa.gov/faq/31/whats-a-transit/">transit</a>.</p>
<p>Dan itu berarti, dalam satu titik ruang angkasa itu, teleskop Kepler menemukan 3.000 planet.</p>
<figure>
<iframe width="440" height="260" src="https://www.youtube.com/embed/BFi4HBUdWkk?wmode=transparent&start=0" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>
<figcaption><span class="caption">Video NASA: Animasi sebuah eksoplanet yang melewati bintangnya.</span></figcaption>
</figure>
<h2>Ini baru permulaan</h2>
<p>Meski angka 3.000 planet terdengar sangat banyak, pasti ada banyak planet lain di dalam area itu yang tidak terdeteksi. Sebab, orbit planet-planet itu tak pernah menghalangi cahaya yang terlihat oleh Kepler. </p>
<p>Lagi pula, orbit planet tidak semuanya sama; bentuk lintasanya acak dan sangat beragam.</p>
<p>Tetapi, dengan jumlah transit yang diamati oleh Kepler dan pengetahuan para astronom tentang geometri, kita dapat memperkirakan jumlah total eksoplanet di luar sana.</p>
<p>Sejauh ini, para ilmuwan berpandangan bahwa rata-rata <a href="https://www.popsci.com/science/article/2012-01/new-exoplanet-analysis-determines-%20planet-adalah-lebih-umum-bintang-Bima%20Sakti/">setiap bintang memiliki setidaknya satu planet</a>.</p>
<p>Penemuan ini telah mengubah ilmu astronomi dan pandangan kita tentang alam semesta.</p>
<figure>
<iframe width="440" height="260" src="https://www.youtube.com/embed/4IXYp9Fse44?wmode=transparent&start=0" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>
<figcaption><span class="caption">Video NASA: Dunia Aneh dan Menakjubkan.</span></figcaption>
</figure>
<h2>100 milyar bintang, 100 milyar planet</h2>
<p>Sebagai contoh, galaksi Bima Sakti memiliki setidaknya 100 miliar bintang. Hal itu berarti ada setidaknya 100 miliar planet di dalam galaksi ini.</p>
<p>Nah, alam semesta diperkirakan memuat sekitar 2 triliun galaksi – atau 2.000.000.000.000! Kemudian, setiap galaksi juga berisi puluhan atau bahkan ratusan miliar bintang.</p>
<p>Jadi jumlah planet di alam semesta sangat banyak. Jumlahnya kira-kira setara dengan <a href="https://www.universetoday.com/106725/are-there-more-grains-of-sand-than%20-stars/">butiran pasir</a> di setiap pantai di Bumi kita.</p>
<p>Beberapa dari planet tersebut adalah gas raksasa, seperti <a href="https://spaceplace.nasa.gov/all-about-jupiter/en/">Jupiter</a> yang ada di tata surya kita. Lainnya sangat panas, seperti <a href="https://spaceplace.nasa.gov/all-about-venus/en/">Venus</a>. Planet lainnya mungkin <a href="https://www.nasa.gov/specials/ocean-worlds/">berisi air</a> atau berbentuk <a href="https://spaceplace.nasa.gov/ice-on-other-planets/en%20/">planet es</a>. Dan beberapa seperti Bumi.</p>
<p>Tim Kepler bahkan telah memperhitungkan jumlah planet yang mirip dengan Bumi di “Zona Layak Huni” – kawasan di sekitar bintang-bintang yang memungkinkan suatu planet memiliki suhu yang cukup, serta air yang melimpah.</p>
<p>Hasilnya, ada sekitar <a href="https://www.nasa.gov/feature/ames/kepler-occurrence-rate">50% bintang mirip Matahari di galaksi Bima Sakti</a> yang memiliki planet mirip Bumi di Zona Layak Huni mereka masing-masing.</p>
<p>Artinya, ada <a href="https://www.space.com/habitable-planets-common-sunlike-stars-milky-way">miliaran planet yang berpotensi layak huni</a> – dan ini baru di galaksi kita saja.</p>
<figure>
<iframe width="440" height="260" src="https://www.youtube.com/embed/J04YN9azln8?wmode=transparent&start=0" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>
<figcaption><span class="caption">Video NASA/JPL-Caltech: Apa itu “Zona Layak Huni”?</span></figcaption>
</figure>
<h2>Mungkinkah ada kehidupan di tempat lain?</h2>
<p>Meski belum ada cukup bukti, banyak ilmuwan – <a href="https://seti.ucla.edu/jlm/">termasuk saya</a> – yang berpikir bahwa tidak mungkin Bumi adalah satu-satunya planet yang memiliki kehidupan. Jika benar, maka hal itu akan sama mengejutkannya dengan perumpamaan “ladang besar yang berisi setangkai tanaman”.</p>
<p>Kapan kita akan bisa mendeteksi kehidupan di tempat lain? Apakah kehidupan tersebut juga memiliki kecerdasan? Akankah manusia menerima pesan dari peradaban lain?</p>
<p>Saat ini, ratusan ilmuwan di seluruh dunia berlomba-lomba menjawab pertanyaan tersebut.</p>
<hr>
<p><em>Apakah kamu punya pertanyaan yang ingin ditanyakan ke ahli? Minta bantuan ke orang tua atau orang yang lebih dewasa untuk mengirim pertanyaanmu pada kami</em>.</p>
<p><em>Ketika mengirimkan pertanyaan, pastikan kamu sudah memasukkan nama pendek, umur, dan kota tempat tinggal. Kamu bisa:</em></p>
<ul>
<li><em>mengirimkan email ke <a href="mailto:curiouskids@theconversation.com">redaksi@theconversation.com</a></em></li>
<li><em>tweet ke kami <a href="https://twitter.com/ConversationIDN">@conversationIDN</a> dengan tagar #curiouskids</em></li>
<li><em>DM melalui Instagram <a href="https://www.instagram.com/conversationIDN/">@conversationIDN</a></em></li>
</ul>
<hr>
<p><em>Rachel Noorajavi menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/167365/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Jean-Luc Margot menerima dana dari National Aeronautics and Space Administration, the National Science Foundation, dan filantropis. </span></em></p>
Ada miliaran galaksi di alam semesta.Terdapat miliaran bintang di setiap galaksi. Apakah mungkin di luar sana ada miliaran planet juga?
Jean-Luc Margot, Professor of Earth, Planetary, and Space Sciences, University of California, Los Angeles
Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.
tag:theconversation.com,2011:article/167437
2021-09-09T06:28:56Z
2021-09-09T06:28:56Z
Curious Kids: bagaimana keadaan Bumi 500 tahun ke depan?
<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/419693/original/file-20210907-13-xdwavv.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=0%2C15%2C5130%2C3402&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Bumi dan apa yang ada di permukaannya terus berubah.</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.gettyimages.com/detail/photo/china-guangxi-province-girl-looking-at-globe-in-royalty-free-image/200512222-001">Buena Vista Images via Getty Images</a></span></figcaption></figure><p><a href="https://theconversation.com/id/topics/curious-kids-83797"><img src="https://images.theconversation.com/files/386375/original/file-20210225-21-1xfs1le.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=90&fit=crop&dpr=2" width="100%"></a></p>
<blockquote>
<p>Bagaimana keadaan Bumi pada 500 tahun yang akan datang? — Lotte, Brookline, Massachusetts</p>
</blockquote>
<hr>
<p>Para ilmuwan dapat memperkirakan masa depan dengan cukup akurat. Namun, memprediksi kondisi Bumi 500 tahun dari sekarang adalah tugas yang sulit karena ada banyak faktor yang berperan. Bayangkan Christopher Columbus pada 1492 mencoba memprediksi Amerika hari ini!</p>
<p>Kita tahu bahwa ada dua jenis proses utama yang mengubah planet kita: satu melibatkan siklus alami, seperti cara planet berputar dan bergerak mengelilingi Matahari, dan yang lainnya disebabkan oleh bentuk kehidupan, terutama manusia.</p>
<h2>Bumi sedang bergerak</h2>
<p>Bumi terus berubah.</p>
<p>Bumi <a href="https://earthobservatory.nasa.gov/features/Milankovitch">bergerak</a>, <a href="https://climate.nasa.gov/news/2948/milankovitch-orbital-cycles-and-%20mereka-role-in-earths-climate/">sudut kemiringannya</a> bergeser, bahkan <a href="https://www.nature.com/articles/s41561-020-0621-2">orbitnya berubah</a> – dan membawa Bumi lebih dekat atau lebih jauh dari Matahari. Perubahan ini terjadi selama puluhan ribu tahun, dan perubahan ini <a href="https://doi.org/10.1063/PT.3.4474">menyebabkan adanya zaman es</a>.</p>
<p>Dalam geologi, lima ratus tahun bukanlah waktu yang lama.</p>
<figure>
<iframe width="440" height="260" src="https://www.youtube.com/embed/qKY7AN3tB_s?wmode=transparent&start=0" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>
<figcaption><span class="caption">Bagaimana orbit Bumi mempengaruhi kehidupan di permukaan planet.</span></figcaption>
</figure>
<h2>Manusia mengubah bumi</h2>
<p>Makhluk hidup merupakan pengaruh terbesar kedua atas perubahan di Bumi. Efek kehidupan di planet ini sulit diprediksi. Bila mengganggu satu bagian dari ekosistem, akan banyak hal lain berantakan.</p>
<p>Manusia mengubah Bumi dalam banyak cara.</p>
<p>Manusia <a href="https://research.wri.org/gfr/forest-extent-indicators/forest-loss">menebang hutan</a> dan menghancurkan habitat satwa liar penting untuk membangun kota dan menumbuhkan tanaman. Mereka memindahkan spesies invasif dan <a href="https://www.usgs.gov/faqs/what-are-zebra-mussels-and-why-should-we-care-about-them?qt-news_science_products%20=0#qt-news_science_products">mengganggu ekosistem</a>.</p>
<p>Manusia juga <a href="https://climate.nasa.gov/causes/">berkontribusi pada pemanasan global</a>. Orang-orang menyebabkan perubahan iklim, sebagian besar dengan membakar bahan bakar fosil yang melepaskan lebih banyak gas rumah kaca ke atmosfer.</p>
<figure>
<iframe width="440" height="260" src="https://www.youtube.com/embed/FSBydPkLEII?wmode=transparent&start=0" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>
<figcaption><span class="caption">Bagaimana manusia turut menciptakan pemanasan global.</span></figcaption>
</figure>
<p>Normalnya, gas rumah kaca memerangkap panas dari Matahari – persis seperti rumah kaca, membuat Bumi lebih hangat daripada yang seharusnya. Itu semua berguna – namun jadi berbahaya bila jumlah panasnya terlalu banyak.</p>
<p>Bila <a href="https://keelingcurve.ucsd.edu/">terlalu banyak karbondioksida</a>, suhu meningkat, dan dapat menyebabkan hari-hari musim panas menjadi sangat panas dan es di <a href="https://grace.jpl.nasa.gov/resources/30/greenland-ice-loss-2002-2020/">Greenland</a> dan <a href="https://climate.nasa.gov/climate_resources/265/video-antarctic-ice-mass-loss-2002%20-2020/">Antartika</a> mencair. Lapisan es yang mencair meningkatkan tinggi permukaan air laut, menyebabkan <a href="https://theconversation.com/high-tide-flood-risk-is-accelerating-putting-coastal-economies-at-risk-164481">daerah pesisir banjir</a>.</p>
<p>Itulah yang sedang dihadapi Bumi saat ini. Perubahan ini dapat mengubah planet Bumi di 500 tahun ke depan, dan semua itu tergantung pada seberapa besar keinginan manusia untuk mengubah kebiasaan mereka. </p>
<p>Bumi yang memanas juga dapat menyebabkan cuaca ekstrem seperti <a href="https://www.epa.gov/climate-indicators/climate-change-indicators-heat-waves">gelombang panas</a>, <a href="https://theconversation.com/the-2020-atlantic-hurricane-season-was-a-record-breaker-and-its-raising-more-concerns-about-climate-change-150495">badai</a> dan <a href="https://theconversation.com/another-dangerous-fire-season-is-looming-in-the-western-u-s-and-the-drought-stricken-region-is-headed-for-a-water-crisis-160848">kekeringan</a> yang dapat mengubah permukaan Bumi. Semua bentuk kehidupan di Bumi terancam.</p>
<h2>Belajar dari 500 tahun terakhir</h2>
<p>Menengok 500 tahun ke belakang, <a href="https://yalebooks.yale.edu/book/9780300206111/biodiversity-and-climate-change">wilayah kehidupan dari Bumi</a>, yang disebut biosfer, telah berubah secara dramatis.</p>
<p>Jumlah manusia telah meningkat, dari <a href="https://www.census.gov/data/tables/time-series/demo/international-programs/historical-est-worldpop.html">sekitar 500 juta orang</a> menjadi lebih dari 7,5 miliar hari ini. <a href="https://www.iucn.org/sites/dev/files/import/downloads/species_extinction_05_2007.pdf">Lebih dari 800</a> spesies tumbuhan dan hewan telah punah karena aktivitas manusia selama periode tersebut. </p>
<p>Seiring bertambahnya populasi manusia, <a href="https://www.jstor.org/stable/24105996">spesies lain memiliki ruang lebih sedikit</a> untuk hidup. Kenaikan permukaan laut berarti lebih sedikit daratan, dan kenaikan suhu akan membuat banyak spesies bermigrasi ke iklim yang lebih baik.</p>
<p>Tidak semua perubahan Bumi disebabkan oleh manusia, tapi manusia telah memperburuk beberapa di antaranya. Tantangan utama saat ini adalah membuat orang berhenti melakukan hal-hal yang menimbulkan masalah, seperti membakar bahan bakar fosil yang telah secara langsung mengubah iklim. Ini adalah salah satu masalah global yang mengharuskan negara-negara di seluruh dunia dan orang-orang di dalamnya untuk bersatu dan mengusahakan gerakan untuk tujuan yang sama.</p>
<p>Kembali ke Christopher Columbus, ia mungkin tidak bisa membayangkan jalan raya yang penuh dengan mobil atau ponsel. Maka teknologi pun pasti akan meningkat pada 500 tahun ke depan. Namun sejauh ini, teknologi belum berkembang cukup cepat untuk mengatasi perubahan iklim. Membiarkan semua terjadi seperti biasa dan sekadar mengharapkan orang lain untuk memperbaiki kekacauan ini, hanya akan menciptakan risiko – <a href="https://theconversation.com/why-we-cant-reverse-climate-change-with-negative-emissions%20-teknologi-103504">ini semua adalah pertaruhan besar</a>.</p>
<p>Jadi, Bumi dalam 500 tahun ke depan mungkin besar tidak bisa dikenali. Kecuali bila manusia memiliki keinginan untuk mengubah perilaku maka Bumi akan bertahan bersama dengan hutan, lautan, ladang, dan kota-kota yang semarak selama berabad-abad ke depan bersama dengan penghuninya yang paling maju, yaitu umat manusia.</p>
<hr>
<p><em>Apakah kamu punya pertanyaan yang ingin ditanyakan ke ahli? Minta bantuan ke orang tua atau orang yang lebih dewasa untuk mengirim pertanyaanmu pada kami</em>.</p>
<p><em>Ketika mengirimkan pertanyaan, pastikan kamu sudah memasukkan nama pendek, umur, dan kota tempat tinggal. Kamu bisa:</em></p>
<ul>
<li><em>mengirimkan email ke <a href="mailto:curiouskids@theconversation.com">redaksi@theconversation.com</a></em></li>
<li><em>tweet ke kami <a href="https://twitter.com/ConversationIDN">@conversationIDN</a> dengan tagar #curiouskids</em></li>
<li><em>DM melalui Instagram <a href="https://www.instagram.com/conversationIDN/">@conversationIDN</a></em></li>
</ul>
<hr>
<hr>
<p><em>Rachel Noorajavi menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/167437/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Para penulis tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi di luar afiliasi akademis yang telah disebut di atas.</span></em></p>
Secara alami, Bumi terus berubah meskipun terbilang lambat. Namun, manusia mempercepat perubahan ini dengan pemanasan global.
Michael A. Little, Professor Emeritus of Anthropology, Binghamton University, State University of New York
William D. MacDonald, Professor Emeritus, Department of Geological Sciences, Binghamton University, State University of New York
Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.
tag:theconversation.com,2011:article/147563
2021-08-19T05:20:51Z
2021-08-19T05:20:51Z
Curious Kids: apa nama bintang paling jauh dari Bumi dan bagaimana mengukurnya?
<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/416931/original/file-20210819-15-12vsfk1.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Icarus atau MACS J1149+2223 Lensed Star 1 adalah bintang individu terjauh yang pernah dilihat dari Bumi. </span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://hubblesite.org/contents/media/images/2018/13/4127-Image.html">NASA, ESA, and P. Kelly (University of Minnesota)</a></span></figcaption></figure><p><a href="https://theconversation.com/id/topics/curious-kids-83797"><img src="https://images.theconversation.com/files/386375/original/file-20210225-21-1xfs1le.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=90&fit=crop&dpr=2" width="100%"></a></p>
<p><em>Ketika malam hari yang cerah kita melihat di langit ada banyak bintang yang jauh sekali. Apa bintang paling jauh dari Bumi dan bagaimana mengukurnya?</em></p>
<p><em>Airlangga Affan Pranaja, 7 tahun, Bantul Yogyakarta.</em></p>
<hr>
<p>Pertanyaan Airlangga menarik dan mungkin juga menjadi pertanyaan banyak anak lain seusia kamu. </p>
<p>Ketika kita menengadahkan kepala ke atas dan melihat langit pada malam hari, kita bisa melihat bertebaran di langit yang hitam ada bintang-bintang. Mereka adalah titik-titik kecil yang mengeluarkan sinar. Ada bintang yang terlihat besar dan terang. Ada juga bintang yang lebih kecil dan redup.</p>
<p>Sebelum menjawab pertanyaan Airlangga, kita mulai dari hal paling mendasar: apa itu bintang?</p>
<h2>Apa itu bintang</h2>
<p>Bintang adalah benda langit yang memancarkan panas dan cahaya, hasil reaksi tabrakan partikel-partikel nuklir di dalamnya. Singkatnya, bintang adalah bola api raksasa. </p>
<p>Salah satu bintang yang populer adalah Matahari yang setiap hari menyinari Bumi. </p>
<p>Menurut ilmu astronomi, ilmu yang mempelajari benda-benda langit seperti planet, komet dan bintang, ada bintang yang berhenti mengeluarkan panas dan cahaya, karena partikel nuklir di dalam tubuhnya habis. Meski sudah tidak memancarkan cahaya, mereka tetap disebut sebagai bintang. </p>
<h2>Bintang terjauh dari galaksi Bimasakti</h2>
<p>Astronom pertama yang mencari sekitar 600 bintang di angkasa dengan bantuan teleskop adalah <a href="https://www.britannica.com/biography/William-Herschel">Willian Herschel</a>. Pada 1780, dia menyimpulkan ada sejumlah bintang berkerumun secara tetap ke arah langit tertentu, yaitu di pusat galaksi Bima Sakti. </p>
<p>Lalu apa itu galaksi? </p>
<p>Galaksi adalah sekumpulan bintang masif (sangat banyak) sekitar miliaran bintang yang terikat oleh <a href="https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Gravitasi%20-BPSMG/index.html">gaya gravitasi</a> sangat kuat. Matahari merupakan salah satu bintang yang berada di galaksi Bima Sakti.</p>
<p>Galaksi Bima Sakti adalah galaksi berbentuk spiral yang mempunyai diameter 100 ribu tahun cahaya dan masih dikelilingi halo galaksi – kumpulan bintang individu, debu, dan gas yang mengelilingi galaksi – yang terentang sepanjang 500 ribu tahun cahaya. Halo pada galaksi Bima Sakti ini berisi bintang-bintang penjelajah sisa hasil dari tabrakan galaksi-galaksi kecil pembentuk galaksi Bima Sakti.</p>
<p>Astronom dari Amerika Serikat <a href="https://johnbochanski.com">John Bochanski</a> dan timnya telah menemukan dua bintang paling jauh di ujung galaksi Bima Sakti. </p>
<p>Kedua bintang yang sangat jauh itu diberi nama ULAS J0744+25 dan ULAS J0015+1. </p>
<p>Jarak kedua bintang tersebut dari Bumi <a href="https://www.haverford.edu/college-communications/news/haverford-astronomers-discover-most-distant-stars-ever-detected-our">sekitar lima kali lebih jauh daripada Awan Magellan Kecil</a> yang merupakan satelit Bima Sakti. </p>
<p>Jaraknya berturut-turut adalah 775 ribu tahun cahaya dan 900 ribu tahun cahaya. Secara sederhana, 1 tahun cahaya sama dengan jarak sejauh 9,461 × 10<sup>15</sup> meter, ini setara dengan 236 juta kali keliling Bumi. </p>
<h2>Bintang terjauh</h2>
<p>Berkat perkembangan teknologi yang makin maju, NASA (Badan Antariksa Amerika Serikat) mampu membuat sejarah baru dengan teleskop HUBBLE. Teleskop ini mampu menangkap bintang yang jaraknya milyaran tahun cahaya, jauh di atas kemampuan teleskop biasa yang kesulitan mengidentifikasi bintang dengan jarak di atas 100 juta tahun cahaya. </p>
<p>Dengan HUBBLE, para astronom mampu memotret sebuah bintang biru yang dari tata surya kita jaraknya sekitar 9 miliar tahun cahaya. Bintang biru terluar ini dinamakan Icarus dengan kode nama MACS J1149+2223 Lensed Star (LS1). </p>
<p>Fisikawan dari <a href="https://cse.umn.edu/physics/patrick-kelly">Universitas Minnesota di Amerika Serikat Patrick Kelly</a>, yang memimpin riset tersebut <a href="https://www.nature.com/articles/s41550-018-0430-3">mengatakan</a> penemuan bintang Icarus ini bukan supernova, bukan ledakan sinar gamma, bukan galaksi. Icarus adalah bintang stabil seperti Matahari yang bersinar sepanjang waktu.</p>
<p>Jadi, sampai sejauh ini, Icarus adalah bintang terjauh dari Bumi, jaraknya sekitar 9 miliar tahun cahaya, yang bisa dilihat dengan teleskop. </p>
<h2>Menghitung jarak bintang</h2>
<p>Sejak penemuan teleskop pada abad ke-17, ilmuwan mulai mengamati bintang-bintang dan benda-benda langit lainnya. </p>
<p>Astronom terkenal dari Inggris yang menemukan komet Halley pada abad ke-16, <a href="https://www.britannica.com/biography/Edmond-Halley">Edmond Halley</a>, menyatakan gerak sendirian dari sepasang bintang “tetap” dekat ternyata menunjukkan perubahan posisi dibandingkan sejak pengukuran dilakukan oleh <a href="https://www.britannica.com/biography/Ptolemy">Ptolemaeus (90–168 M)</a> dan <a href="https://www.britannica.com/biography/Hipparchus-Greek-astronomer">Hipparchus (190–120 SM)</a>. Perubahan ini dapat dilihat melalui perubahan sudut paralaks. </p>
<p>Pada 1838, astronom Jerman <a href="https://www.britannica.com/biography/Friedrich-Wilhelm-Bessel">Friedrich Bessel</a> menggunakan teknik paralaks untuk mengukur jarak <a href="https://www.britannica.com/place/61-Cygni">bintang 61 Cygni</a>. Ini bintang pertama yang jaraknya bisa diukur dari Bumi. Teknik paralaks merupakan metode pengukuran dengan cara melihat pergeseran dua titik tetap relatif satu terhadap yang lain. </p>
<p>Penjelasan sederhana dari teknik paralaks seperti ini. Saat kamu mengacungkan jarimu di depan mata, pejamkan mata kananmu lalu berganti pejamkan mata kiri. Jika kamu melihat posisi jarimu terhadap objek latar belakang, misalnya tembok atau layar, maka objek akan terlihat bergeser. Nah, metode pergeseran itulah yang dinamakan sebagai sudut paralaks. </p>
<p>Dari pengukuran bintang selain Matahari, tidak ada bintang yang sudut paralaksnya kurang dari 1 detik busur. Semakin kecil sudut paralaks dari bintang, maka bintang tersebut akan semakin jauh dari Bumi. </p>
<p>Bintang yang terdekat dari Bumi adalah bintang <a href="https://exoplanets.nasa.gov/exoplanet-catalog/7167/proxima-centauri-b/">Proxima Centauri</a> dengan sudut paralaks sekitar 0,772 detik busur atau berjarak sekitar 4,22 tahun cahaya. </p>
<hr>
<p><em>Apakah kamu punya pertanyaan yang ingin ditanyakan ke ahli? Minta bantuan ke orang tua atau orang yang lebih dewasa untuk mengirim pertanyaanmu pada kami</em>.</p>
<p><em>Ketika mengirimkan pertanyaan, pastikan kamu sudah memasukkan nama pendek, umur, dan kota tempat tinggal. Kamu bisa:</em></p>
<ul>
<li><em>mengirimkan email ke <a href="mailto:curiouskids@theconversation.com">redaksi@theconversation.com</a></em></li>
<li><em>tweet ke kami <a href="https://twitter.com/ConversationIDN">@conversationIDN</a> dengan tagar #curiouskids</em></li>
<li><em>DM melalui Instagram <a href="https://www.instagram.com/conversationIDN/">@conversationIDN</a></em></li>
</ul>
<hr><img src="https://counter.theconversation.com/content/147563/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Stephanus Ivan Goenawan tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>
Para ilmuwan NASA menyatakan teleskop HUBBLE yang berada di luar angkasa ternyata mampu memotret sebuah bintang biru yang dari tata surya kita jaraknya sekitar 9 miliar tahun cahaya.
Stephanus Ivan Goenawan, Lecturer in Physics and Creator of Metris, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.
tag:theconversation.com,2011:article/159739
2021-05-17T08:09:15Z
2021-05-17T08:09:15Z
Ilmuwan iklim : konsep “net zero” adalah perangkap berbahaya
<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/399378/original/file-20210507-15-1twpdvc.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=0%2C1284%2C3271%2C2805&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">
</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://unsplash.com/photos/A_AQxGz9z5I">Thijs Stoop/Unsplash</a>, <a class="license" href="http://artlibre.org/licence/lal/en">FAL</a></span></figcaption></figure><p>Terkadang kesadaran datang tiba-tiba. Hal yang kabur mendadak jadi masuk akal. </p>
<p>Di balik kesadaran ini, biasanya ada proses yang sangat lambat. </p>
<p>Keraguan pun tumbuh di pikiran. </p>
<p>Kebingungan akan segala hal yang tidak bisa pas satu sama lain meningkat, hingga ada yang berubah. </p>
<p>Ketiga penulis artikel ini, secara kolektif, telah menghabiskan lebih dari 80 tahun untuk meneliti perubahan iklim.</p>
<p>Mengapa butuh waktu lama bagi kami untuk berbicara tentang bahaya dari konsep <em>net zero</em> (nol bersih)? </p>
<p>Argumen pembelaan kami adalah bagi kami awalnya dasar pemikiran nol bersih terlihat seperti sederhana. Dan, kami pun tertipu. </p>
<p>Ancaman perubahan iklim merupakan akibat langsung dari terlalu banyak karbon dioksida di atmosfer.</p>
<p>Oleh karena itu, kita harus berhenti mengeluarkan lebih banyak dan bahkan menghilangkan sebagian.</p>
<p>Ide ini adalah inti dari rencana dunia saat ini untuk menghindari bencana.</p>
<p>Ada banyak saran untuk melakukan ini, mulai dari penanaman pohon massal hingga teknologi tinggi <a href="https://www.bbc.com/future/article/20210310-the-trillion-dollar-plan-to-capture-co2">penangkapan udara secara langsung</a>, suatu perangkat yang menyedot karbon dioksida dari udara.</p>
<iframe id="noa-web-audio-player" style="border: none" src="https://embed-player.newsoveraudio.com/v4?key=x84olp&id=https://theconversation.com/climate-scientists-concept-of-net-zero-is-a-dangerous-trap-157368&bgColor=F5F5F5&color=D8352A&playColor=D8352A" width="100%" height="110px"></iframe>
<p>Konsensus saat ini adalah bahwa jika kita menerapkan ini dan teknik “penghilangan karbon dioksida” pada saat yang sama mengurangi pembakaran bahan bakar fosil, kita dapat lebih cepat menghentikan pemanasan global.</p>
<p>Harapannya, kita akan mencapai “nol bersih” pada pertengahan abad ini. </p>
<p>Nol bersih adalah titik di mana sisa emisi gas rumah kaca diseimbangkan oleh teknologi yang menghilangkannya dari atmosfer.</p>
<p>Pada prinsipnya, ini adalah ide yang bagus. </p>
<p>Sayangnya, dalam praktiknya, ini menumbuhkan keyakinan atas <a href="https://www.carbonbrief.org/guest-post-a-brief-history-of-climate-t%20Target-and-technological-promises">keselamatan melalui teknologi</a> dan <a href="https://www.ft.com/content/2d96502f-c34d-4150-aa36-9dc16ffdcad2">menurunkan</a> kedaruratan untuk memangkas emisi saat ini. </p>
<p>Kami telah sampai pada kesadaran yang menyakitkan bahwa gagasan nol bersih telah menghasilkan pendekatan sembrono, “bakar sekarang, bayar nanti”, dengan melihat emisi karbon terus melonjak.</p>
<p>Ini juga mempercepat kerusakan alam dengan <a href="https://www.theguardian.com/world/2021/jan/14/carbon-neutrality-is-a-fairy-tale-how-the-%20race-for-renewables-is-burning-europes-forest">kenaikan deforestasi</a> dan sangat meningkatkan risiko kehancuran lebih lanjut di masa depan.</p>
<p>Untuk memahami bagaimana ini terjadi, bagaimana manusia mempertaruhkan peradaban hanya dengan janji-janji solusi di masa depan, kita harus kembali ke akhir 1980-an, ketika perubahan iklim masuk ke panggung internasional.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/399169/original/file-20210506-14-12323qo.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/399169/original/file-20210506-14-12323qo.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/399169/original/file-20210506-14-12323qo.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/399169/original/file-20210506-14-12323qo.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/399169/original/file-20210506-14-12323qo.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/399169/original/file-20210506-14-12323qo.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/399169/original/file-20210506-14-12323qo.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption"></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Langkah menuju nol bersih</h2>
<p>Tanggal 22 Juni 1988, James Hansen adalah administrator di Goddard Institute for Space Studies, NASA, - jabatan bergengsi tetapi tidak banyak dikenal di luar akademisi.</p>
<p>Pada tanggal 23 sore, James Hansen akan menjadi ilmuwan iklim terkenal di dunia.</p>
<p>Ini adalah dampak dari <a href="https://www.sealevel.info/1988_Hansen_Senate_Testimony.html">kesaksiannya kepada kongres AS</a>, ketika ia mempresentasikan, secara forensik, bukti iklim Bumi menghangat karena manusia : “Efek rumah kaca telah terdeteksi dan sedang mengubah iklim kita.”</p>
<p>Jika kita bertindak berdasarkan kesaksian James Hansen saat itu, kita akan dapat dekarbonisasi sekitar 2% per tahun untuk memberi kita sekitar dua-dari-tiga kesempatan untuk membatasi pemanasan tidak lebih dari 1,5°C.</p>
<p>Hal tersebut akan menjadi tantangan besar, tetapi tugas utama saat itu adalah hanya memperlambat penggunaan bahan bakar fosil sambil berbagi jatah emisi di masa depan secara adil.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/392826/original/file-20210331-15-4x9q0r.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="Alt text" src="https://images.theconversation.com/files/392826/original/file-20210331-15-4x9q0r.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/392826/original/file-20210331-15-4x9q0r.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/392826/original/file-20210331-15-4x9q0r.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/392826/original/file-20210331-15-4x9q0r.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/392826/original/file-20210331-15-4x9q0r.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/392826/original/file-20210331-15-4x9q0r.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/392826/original/file-20210331-15-4x9q0r.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Grafik yang menunjukkan seberapa cepat mitigasi harus terjadi untuk mempertahankan 1,5°C.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://folk.universitetetioslo.no/roberan/img/GCB2018/PNG/s00_2018_Mitigation_Curves_1.5C.png">© Robbie Andrew</a>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/">CC BY</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Empat tahun kemudian, ada secercah harapan bahwa ini akan mungkin terjadi.</p>
<p>Selama <a href="https://www.un.org/en/conferences/environment/rio1992">KTT Bumi di Rio</a> tahun 1992 , semua negara setuju untuk menstabilkan konsentrasi gas rumah kaca untuk memastikan bahwa mereka tidak menimbulkan gangguan berbahaya pada iklim.</p>
<p>KTT Kyoto tahun 1997 berusaha untuk mempraktikkan tujuan tersebut. Namun, seiring berlalunya waktu, tugas awal untuk menjaga manusia tetap aman menjadi semakin sulit mengingat penggunaan bahan bakar fosil yang terus meningkat.</p>
<p>Saat itu, modeling komputer pertama menghubungkan emisi gas rumah kaca dengan dampak pada berbagai sektor ekonomi mulai dikembangkan.</p>
<p>Model ekonomi-iklim hibrid ini dikenal sebagai <a href="https://www.oxfordbibliographies.com/view/document/obo-9780199363445/obo-9780199363445-0043.xml">Model Penilaian Terpadu</a>.</p>
<p>Model ini menghubungkan aktivitas ekonomi dengan iklim dengan, misalnya, mengeksplorasi bagaimana perubahan dalam investasi dan teknologi dapat menyebabkan perubahan emisi gas rumah kaca.</p>
<p>Ini seperti keajaiban: Anda memasukkan suatu kebijakan di layar komputer sebelum menerapkannya, menyelamatkan manusia dari eksperimen yang mahal.</p>
<p>Model ini secara cepat berkembang sebagai pedoman utama kebijakan iklim. Keutamaan yang masih dipertahankan hingga hari ini.</p>
<p>Sayangnya, mereka juga menghilangkan kebutuhan akan pemikiran kritis yang mendalam.</p>
<p>Model tersebut mewakili masyarakat sebagai jaringan yang diidealkan, <a href="https://www.carbonbrief.org/qa-how-integrated-assessment-models-are-used-to-study-climate-change">pembeli dan penjual tanpa emosi</a> dan akhirnya mengabaikan realitas sosial dan politik yang kompleks, atau bahkan dampak perubahan iklim itu sendiri.</p>
<p>Janji yang tersirat adalah pendekatan berbasis pasar akan selalu berhasil. Artinya, diskusi tentang kebijakan terbatas pada posisi yang paling nyaman bagi politisi: perubahan bertahap pada undang-undang dan pajak.</p>
<hr>
<figure class="align-right ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/288776/original/file-20190820-170910-8bv1s7.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=237&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/288776/original/file-20190820-170910-8bv1s7.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/288776/original/file-20190820-170910-8bv1s7.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/288776/original/file-20190820-170910-8bv1s7.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/288776/original/file-20190820-170910-8bv1s7.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/288776/original/file-20190820-170910-8bv1s7.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/288776/original/file-20190820-170910-8bv1s7.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption"></span>
</figcaption>
</figure>
<p><strong><em>Artikel ini merupakan kolaborasi antara para editor Conversation Insights dan Apple News</em></strong>
<br><em>Tim Insights menghasilkan <a href="https://theconversation.com/uk/topics/insights-series-71218">jurnalisme mendalam</a> dan bekerja dengan akademisi dari berbagai latar belakang yang telah terlibat dalam proyek untuk mengatasi tantangan sosial dan ilmiah.</em> </p>
<hr>
<p>Saat pertama kali model ini dikembangkan, banyak upaya sedang dilakukan untuk <a href="https://web.archive.org/web/20121031094826/http://www.tyndall.ac.uk/content/%20iklim-rezim-hague-marrakech-save-or-sinking-kyoto-protocol">mengamankan tindakan AS terhadap iklim</a> dengan menghitung penyerap karbon dari hutan negara.</p>
<p>AS berargumen bahwa jika mengelola hutan dengan baik, akan menyimpan karbon dalam jumlah besar di pohon dan tanah, sehingga harus dikurangi dari kewajiban untuk membatasi pembakaran batu bara, minyak dan gas.</p>
<p>Pada akhirnya, AS berhasil dengan alasan ini.</p>
<p>Ironisnya, semua konsesi tersebut sia-sia karena senat AS tidak pernah <a href="https://www.epw.senate.gov/public/index.cfm/2016/4/failures-of-kyoto-will-%20ulangi-dengan-the-paris-iklim-kesepakatan">meratifikasi perjanjian</a>.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="Pemandangan udara dari dedaunan musim gugur." src="https://images.theconversation.com/files/393132/original/file-20210401-15-x0hygb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/393132/original/file-20210401-15-x0hygb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=316&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/393132/original/file-20210401-15-x0hygb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=316&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/393132/original/file-20210401-15-x0hygb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=316&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/393132/original/file-20210401-15-x0hygb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=398&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/393132/original/file-20210401-15-x0hygb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=398&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/393132/original/file-20210401-15-x0hygb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=398&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Hutan seperti ini di Maine, AS, tiba-tiba dihitung dalam anggaran karbon sebagai insentif bagi AS untuk bergabung dengan Perjanjian Kyoto.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-photo/autumn-foliage-maine-forest-brilliant-red-694925377">Inbound Horizons/Shutterstock</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Mendalilkan masa depan dengan lebih banyak pohon dapat mengimbangi pembakaran batu bara, minyak dan gas sekarang.</p>
<p>Modeling dapat dengan mudah menghasilkan angka karbon dioksida di atmosfer turun serendah yang diinginkan, skenario yang lebih canggih yang mengurangi persepsi urgensi untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.</p>
<p>Dengan memasukkan penyerap karbon dalam model ekonomi-iklim, kotak Pandora telah dibuka.</p>
<p>Di sinilah kita menemukan asal mula kebijakan “nol bersih” saat ini.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/399186/original/file-20210506-24-191jnzz.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/399186/original/file-20210506-24-191jnzz.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/399186/original/file-20210506-24-191jnzz.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/399186/original/file-20210506-24-191jnzz.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/399186/original/file-20210506-24-191jnzz.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/399186/original/file-20210506-24-191jnzz.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/399186/original/file-20210506-24-191jnzz.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption"></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Namun demikian, sebagian besar perhatian pada pertengahan 1990-an difokuskan pada peningkatan efisiensi energi dan peralihan energi (seperti Inggris yang berpindah dari <a href="https://www.ft.com/content/a05d1dd4-dddd-11e9-%209743-db5a370481bc">batu bara ke gas</a>) dan potensi energi nuklir untuk menghasilkan listrik bebas-karbon dalam jumlah besar.</p>
<p>Harapannya, inovasi semacam itu dapat dengan cepat membalikkan peningkatan emisi bahan bakar fosil.</p>
<p>Namun, menjelang pergantian milenium baru, sangat jelas bahwa harapan seperti itu tidak berdasar.</p>
<p>Mengingat asumsi utama tentang perubahan bertahap, semakin sulit bagi model ekonomi-iklim untuk menemukan jalur untuk menghindari perubahan iklim.</p>
<p>Model tersebut pun mulai menyertakan lebih banyak contoh <a href="https://theconversation.com/explainer-what-is-carbon-capture-and-storage-16052">penangkapan dan penyimpanan karbon</a>, sebuah teknologi yang dapat menghapus karbon dioksida dari pembangkit listrik tenaga batu bara dan kemudian menyimpan karbon yang ditangkap jauh di bawah tanah.</p>
<p>Ini <a href="http://www.zeroco2.no/projects/val-verde-natural-gas-plants">telah dibuktikan</a> memungkinkan secara prinsip: karbon dioksida terkompresi telah dipisahkan dari gas fosil dan disuntikkan ke bawah tanah dalam sejumlah proyek sejak tahun 1970-an.</p>
<p><a href="https://www.iea.org/commentaries/can-co2-eor-really-provide-carbon-negative-oil">Skema <em>Enhanced Oil Recovery</em></a> ini dirancang untuk memaksa gas masuk ke dalam sumur minyak untuk mendorong minyak ke arah rig pengeboran dan memungkinkan lebih banyak untuk dipulihkan, minyak yang nantinya akan dibakar, melepaskan lebih banyak karbon dioksida ke atmosfer.</p>
<p>Penangkapan dan penyimpanan karbon menawarkan perubahan bahwa alih-alih menggunakan karbon dioksida untuk mengekstraksi lebih banyak minyak, gas dapat ditinggalkan di bawah tanah dan dihilangkan dari atmosfer.</p>
<p>Teknologi ini memungkinkan <a href="https://oneill.indiana.edu/doc/research/coal_barnes.pdf">batubara ramah iklim</a> dan karenanya penggunaan bahan bakar fosil ini terus berlanjut.</p>
<p>Tetapi, jauh sebelum dunia menyaksikan skema seperti itu, proses hipotetis telah dimasukkan dalam model ekonomi-iklim.</p>
<p>Pada akhirnya, prospek penangkapan dan penyimpanan karbon memberi para pembuat kebijakan jalan keluar untuk melakukan penurunan emisi gas rumah kaca yang sangat dibutuhkan.</p>
<h2>Kemunculan nol bersih</h2>
<p>Ketika komunitas internasional berkumpul di <a href="https://unfccc.int/process-and-meetings/conferences/past-conferences/copenhagen-climate-change-conference-december-2009/copenhagen-climate-%20change-conference-december-2009">Kopenhagen pada tahun 2009</a>, jelas bahwa penangkapan dan penyimpanan karbon tidak akan cukup karena dua alasan.</p>
<p>Pertama, teknologi belum ada.</p>
<p><a href="https://www.newscientist.com/article/dn20761-uks-carbon-capture-failure-is-part-of-a-global-trend/">Tidak ada fasilitas penangkapan dan penyimpanan karbon</a> yang beroperasi di pembangkit listrik tenaga batu bara dan tidak ada prospek bahwa teknologi itu akan berdampak pada peningkatan emisi dari penggunaan batu bara di masa mendatang.</p>
<p>Hambatan terbesar untuk implementasi pada dasarnya adalah biaya.</p>
<p>Motivasi untuk membakar batubara dalam jumlah besar adalah untuk menghasilkan listrik yang relatif murah.</p>
<p>Retrofit <em>carbon scrubber</em> (alat untuk menyerap karbon dioksida) pada pembangkit listrik yang ada, membangun infrastruktur untuk menyalurkan karbon yang ditangkap, dan mengembangkan lokasi penyimpanan geologis yang sesuai, membutuhkan uang dalam jumlah besar.</p>
<p>Akibatnya, satu-satunya aplikasi penangkapan karbon yang bekerja saat itu - dan sekarang - adalah menggunakan gas yang terperangkap dalam skema <em>Enhanced Oil Recovery</em>. </p>
<p>Di luar dari <a href="https://www.power-technology.com/projects/sask-power-boundary/">satu proyek percontohan</a>, tidak pernah ada penangkapan karbon dioksida dari cerobong pembangkit listrik tenaga batu bara dengan karbon yang disimpan di bawah tanah.</p>
<p>Pada tahun 2009, menjadi semakin jelas bahwa pengurangan bertahap tidak akan mungkin dilakukan seperti yang diinginkan oleh pembuat kebijakan.</p>
<p>Itu terjadi bahkan jika penangkapan dan penyimpanan karbon aktif dan berjalan. Jumlah karbon dioksida yang dipompa ke udara setiap tahun membuat manusia kehabisan waktu dengan cepat.</p>
<p><div data-react-class="Tweet" data-react-props="{"tweetId":"1206090200725606400"}"></div></p>
<p>Berharap solusi untuk krisis iklim memudar lagi, perlu solusi ajaib lainnya.</p>
<p>Sebuah teknologi dibutuhkan tidak hanya untuk memperlambat peningkatan konsentrasi karbon dioksida di atmosfer, tetapi juga membalikkannya.</p>
<p>Komunitas pemodelan ekonomi-iklim - yang sudah dapat memasukkan penyerap karbon nabati dan penyimpanan karbon geologis dalam model mereka - semakin mengadopsi “solusi” untuk menggabungkan keduanya.</p>
<p>Jadi, Penangkapan dan Penyimpanan Karbon berbasis Bioenergi, atau <a href="https://www.carbonbrief.org/beccs-the-story-of-climate-changes-saviour-technology">BECCS</a>, dengan cepat muncul sebagai teknologi penyelamat baru.</p>
<p>Dengan membakar biomassa yang “dapat diganti” seperti kayu, tanaman, dan limbah pertanian, bukannya batu bara, di pembangkit listrik, dan menangkap karbon dioksida dari cerobong pembangkit listrik dan menyimpannya di bawah tanah, BECCS dapat menghasilkan listrik sekaligus menghilangkan karbon dioksida dari atmosfer.</p>
<p>Ini karena biomassa, seperti pohon bertumbuh, mereka menyedot karbon dioksida dari atmosfer.</p>
<p>Dengan menanam pohon dan tanaman bioenergi lainnya dan menyimpan karbon dioksida yang dilepaskan saat dibakar, lebih banyak karbon dapat dihilangkan dari atmosfer.</p>
<figure>
<iframe width="440" height="260" src="https://www.youtube.com/embed/24ESlXSa1sU?wmode=transparent&start=0" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>
</figure>
<p>Dengan solusi baru ini, komunitas internasional berkumpul kembali dari kegagalan berulang kali untuk melakukan upaya lain untuk mengekang gangguan iklim.</p>
<p>Adegan penting tersebut itu ditetapkan saat konferensi iklim tahun 2015, di Paris.</p>
<h2>Fajar palsu di Paris</h2>
<p>Saat Sekretaris Jendral mengakhiri konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-21 tentang perubahan iklim, suara gemuruh terdengar dari kerumunan.</p>
<p>Orang-orang melompat, saling berpelukan, air mata berlinang dari mata kemerahan akibat kurang tidur.</p>
<p>Emosi pada 13 Desember 2015 bukan hanya untuk kamera.</p>
<p>Setelah berminggu-minggu, negosiasi tingkat tinggi yang melelahkan di Paris, <a href="https://unfccc.int/process-and-meetings/the-paris-agreement/the-paris-agreement">mencapai</a> sebuah terobosan.</p>
<p>Setelah kesalahan awal dan kegagalan selama puluhan tahun, komunitas internasional akhirnya setuju untuk melakukan apa yang diperlukan untuk membatasi pemanasan global jauh di bawah 2°C, lebih baik lagi hingga 1,5°C, dibandingkan dengan tingkat pra-industri.</p>
<figure>
<iframe width="440" height="260" src="https://www.youtube.com/embed/_jA8k4YDzlo?wmode=transparent&start=286" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>
</figure>
<p>Perjanjian Paris adalah kemenangan yang menakjubkan bagi mereka yang paling berisiko terhadap dampak perubahan iklim.</p>
<p>Negara-negara industri kaya akan semakin terpengaruh dengan kenaikan suhu global.</p>
<p>Tetapi, negara-negara pulau dataran rendah, seperti Maladewa dan Kepulauan Marshall, berada pada risiko tinggi. </p>
<p>Seperti yang dijelaskan oleh <a href="https://www.ipcc.ch/sr15/">laporan khusus</a> PBB, jika Perjanjian Paris tidak dapat membatasi pemanasan global hingga 1,5°C, jumlah nyawa yang hilang akibat badai yang lebih hebat, kebakaran, gelombang panas, kelaparan dan banjir akan meningkat secara signifikan.</p>
<p>Tetapi, Anda bisa menemukan emosi lain yang bersembunyi pada delegasi pada 13 Desember. Keraguan.</p>
<p>Kami kesulitan menemukan ilmuwan iklim mana yang pada saat itu menganggap Perjanjian Paris bisa dilakukan.</p>
<p>Kami telah diberitahu oleh beberapa ilmuwan bahwa Perjanjian Paris “tentu saja penting untuk keadilan iklim, tetapi tidak dapat dijalankan” dan “sangat mengejutkan, tidak ada yang berpikir bahwa pembatasan hingga 1,5°C mungkin dilakukan”.</p>
<p>Alih-alih dapat membatasi pemanasan hingga 1,5°C, seorang akademisi senior yang terlibat dalam IPCC menyimpulkan bahwa kita telah melampaui <a href="https://theconversation.com/climate-change-weve-created-a-civilisation-hell-bent-on-destroying-itself-im-terrified-writes-earth-scientist-113055">3°C pada akhir abad ini</a>.</p>
<p>Alih-alih menghadapi keraguan kami, para ilmuwan memutuskan untuk membangun dunia fantasi yang lebih rumit di mana kami akan aman.</p>
<p>Harga yang harus dibayar untuk kepengecutan kita: harus tutup mulut tentang absurditas yang terus meningkat dari penghapusan karbon dioksida skala planet yang diperlukan.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/399191/original/file-20210506-23-icwrre.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/399191/original/file-20210506-23-icwrre.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/399191/original/file-20210506-23-icwrre.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/399191/original/file-20210506-23-icwrre.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/399191/original/file-20210506-23-icwrre.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/399191/original/file-20210506-23-icwrre.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/399191/original/file-20210506-23-icwrre.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption"></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Yang menjadi pusat perhatian adalah BECCS, karena ini adalah satu-satunya cara model ekonomi-iklim dapat menemukan skenario yang akan konsisten dengan Perjanjian Paris.</p>
<p>Bukannya menstabilkan, emisi karbon dioksida global telah meningkat sekitar 60% sejak 1992.</p>
<p>BECCS, seperti semua solusi sebelumnya, terlalu indah untuk menjadi kenyataan.</p>
<p>Dari seluruh skenario yang dihasilkan oleh Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) dengan peluang 66% atau lebih baik untuk membatasi kenaikan suhu hingga 1,5°C, BECCS perlu menghilangkan 12 miliar ton karbon dioksida setiap tahun.</p>
<p>BECCS pada skala ini akan membutuhkan skema penanaman besar-besaran untuk pohon dan tanaman bioenergi.</p>
<p>Bumi pasti membutuhkan lebih banyak pohon. Manusia telah menebang sekitar <a href="https://theconversation.com/three-trillion-trees-live-on-earth-but-there-would-be-twice-as-many-without-humans-46914">tiga triliun</a>, sejak pertama kali mulai bertani sekitar 13.000 tahun yang lalu.</p>
<p>Tetapi, alih-alih membiarkan ekosistem pulih dari dampak manusia dan hutan untuk tumbuh kembali, BECCS umumnya mengacu pada perkebunan skala industri yang dipanen secara teratur untuk bioenergi daripada karbon yang disimpan di batang hutan, akar dan tanah.</p>
<p>Saat ini, dua biofuel yang paling <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7320919/">efisien</a> adalah tebu untuk bioetanol dan minyak sawit untuk biodiesel - keduanya ditanam di daerah tropis.</p>
<p>Barisan tak berujung pohon monokultur yang tumbuh cepat atau tanaman bioenergi lainnya yang dipanen secara berkala <a href="https://www.politico.com/news/magazine/2021/03/26/biomass-carbon-climate-politics-477620">merusak keanekaragaman hayati</a>.</p>
<p>Diperkirakan BECCS akan memerlukan antara <a href="https://www.imperial.ac.uk/media/imperial-college/grantham-institute/public/publications/briefing-papers/BECCS%20-deployment%20---%20a-reality-check.pdf">0,4 dan 1,2 miliar hektare lahan</a>.</p>
<p>Ini artinya sekitar 25% hingga 80% dari semua tanah yang saat ini digarap.</p>
<p>Bagaimana bisa mencapai itu dan saat yang sama memberi makan 8-10 miliar orang pertengahan abad ini atau tanpa menghancurkan vegetasi asli dan keanekaragaman hayati?</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/carbon-capture-on-power-stations-burning-woodchips-is-not-the-green-gamechanger-many-think-it-is-110475">Carbon capture on power stations burning woodchips is not the green gamechanger many think it is</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Menanam miliaran pohon akan menghabiskan <a href="https://www.nature.com/articles/s41467-021-21640-3">jumlah air yang sangat besar</a> - di beberapa tempat di mana <a href="https://theconversation.com/planting-trees-must-be-done-with-care-it-can-create-more-problems-than-it-addresses-128259">orang sudah kekurangan air</a>.</p>
<p>Meningkatnya tutupan hutan di lintang yang lebih tinggi dapat memiliki <a href="https://agupubs.onlinelibrary.wiley.com/doi/pdfdirect/10.1002/2016GL071459">efek pemanasan secara keseluruhan</a> karena mengganti padang rumput atau ladang dengan hutan berarti permukaan tanah menjadi lebih gelap.</p>
<p>Tanah yang lebih gelap ini menyerap lebih banyak energi dari matahari sehingga suhu meningkat.</p>
<p>Berfokus pada pengembangan perkebunan yang luas di negara tropis yang lebih miskin disertai risiko orang-orang diusir <a href="https://www.researchgate.net/publication/307509892_Stakeholder_and_tropical_reforestation_challenges_tradeoffs_and_strategies_in_dynamic_environments">dari tanah mereka</a>.</p>
<p>Dan, sering dilupakan bahwa pepohonan dan tanah pada umumnya telah menyerap dan menyimpan <a href="https://www.globalcarbonproject.org/carbonbudget/20/publications.htm">karbon dalam jumlah besar</a> melalui apa yang disebut penyerap karbon terestrial alami.</p>
<p>Gangguan terhadap penyerap karbon ini akan mengacaukan penyerapan dan menyebabkan <a href="https://theconversation.com/is-the-eu-cheating-on-its-net-zero-emissions-plan-heres-what-the-%20sains-mengatakan-147047">penghitungan ganda</a>.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/399193/original/file-20210506-17-kob9d0.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/399193/original/file-20210506-17-kob9d0.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/399193/original/file-20210506-17-kob9d0.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/399193/original/file-20210506-17-kob9d0.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/399193/original/file-20210506-17-kob9d0.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/399193/original/file-20210506-17-kob9d0.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/399193/original/file-20210506-17-kob9d0.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption"></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Karena dampak ini semakin dipahami, rasa optimisme di sekitar BECCS <a href="https://www.carbonbrief.org/in-depth-experts-assess-the-feasibility-of-negative-emissions">telah berkurang</a>.</p>
<h2>Mimpi belaka</h2>
<p>Karena kesadaran betapa sulitnya Paris mengingat emisi yang terus meningkat dan potensi BECCS yang terbatas, kata kunci baru muncul di lingkaran kebijakan: “<a href="https://www.nature.com/articles/%20s41598-017-14503-9">skenario melampaui batas</a>”.</p>
<p>Suhu akan dibiarkan melampaui 1,5°C dalam waktu dekat, tetapi kemudian diturunkan dengan berbagai penghilangan karbon dioksida pada akhir abad ini.</p>
<p>Artinya, nol bersih sebenarnya berarti <a href="https://www.iea.org/commentaries/going-carbon-negative-what-are-the-technology-options">karbon negatif</a>.</p>
<p>Dalam beberapa dekade, kita perlu mengubah peradaban manusia dari yang saat ini mengeluarkan 40 miliar ton karbon dioksida ke atmosfer setiap tahun menjadi peradaban yang menghasilkan pembuangan bersih puluhan miliar.</p>
<p><a href="https://www.nytimes.com/2020/02/12/opinion/trump-climate-change-trees.html">Penanaman pohon massal</a>, untuk bioenergi atau sebagai upaya penggantian (<em>offset</em>), telah menjadi upaya terbaru untuk menunda penghentian penggunaan bahan bakar fosil.</p>
<p>Tetapi, kebutuhan yang terus meningkat untuk menghilangkan karbon menuntut lebih banyak.</p>
<p>Inilah mengapa ide berkembang tentang penangkapan udara langsung, sekarang sedang <a href="https://www.wri.org/blog/2020/03/to-unlock-the-potential-of-direct-air-capture-%20we-must-invest-now">dipuji oleh beberapa orang</a>, sebagai teknologi paling menjanjikan di luar sana.</p>
<p>Ini umumnya lebih ramah bagi ekosistem karena membutuhkan <a href="https://hoffmanncentre.chathamhouse.org/article/betting-on-beccs-exploring-land-based-negative-emissions-technologies/">lahan yang jauh lebih sedikit</a> untuk beroperasi daripada BECCS, termasuk lahan yang dibutuhkan untuk memberi tenaga menggunakan angin atau panel surya.</p>
<p>Sayangnya, penangkapan udara langsung, karena <a href="https://www.wri.org/blog/2021/01/direct-air-capture-definition-cost-considerations">biaya dan kebutuhan energi yang tinggi</a>, jika layak untuk diterapkan dalam skala besar, tidak akan dapat <a href="https://www.nature.com/articles/s41558-020-0885-y">bersaing dengan BECCS</a> yang menyedot lahan pertanian. </p>
<p>Sekarang seharusnya sudah jelas ke mana arahnya. </p>
<p>Saat fatamorgana dari setiap solusi teknis yang ajaib menghilang, alternatif lain, yang juga tidak bisa dijalankan, muncul untuk menggantikannya.</p>
<p>Yang berikutnya, sudah di depan mata dan bahkan lebih mengerikan.</p>
<p>Setelah kami menyadari nol bersih tidak akan terjadi pada waktunya atau bahkan sama sekali, <a href="https://theconversation.com/why-you-need-to-get-involved-in-the-geoengineering-debate-now-85619"><em>geoengineering</em></a> - intervensi skala besar dalam sistem iklim Bumi - mungkin akan digunakan sebagai solusi untuk membatasi peningkatan suhu.</p>
<p>Salah satu ide <em>geoengineering</em> yang paling banyak diteliti adalah <a href="https://theconversation.com/blocking-out-the-sun-wont-fix-climate-change-but-it-could-buy-us-time-%2050818">manajemen radiasi matahari</a>, injeksi jutaan ton asam sulfat <a href="https://www.nature.com/articles/s41559-017-0431-0">ke stratosfer</a> yang akan memantulkan sebagian energi matahari dari Bumi .</p>
<p>Ini adalah ide yang liar, tetapi beberapa akademisi dan politikus sangat serius, meski ada <a href="https://www.nae.edu/19579/19582/21020/228883/228936/Benefits-and-Risks-of-Stratospheric%20-Solar-Radiasi-Manajemen-untuk-Iklim-Intervensi-Geoengineering">risiko</a> yang signifikan.</p>
<p>Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional AS, misalnya, telah merekomendasikan <a href="https://www.nationalacademies.org/news/2021/03/new-report-says-us-should-cautiously-pursue%20-solar-geoengineering-research-to-better-memahami-options-for-respond-to-climate-change-risk">mengalokasikan hingga US$200 juta</a> selama lima tahun ke depan untuk mengeksplorasi bagaimana <em>geoengineering</em> dapat diterapkan dan diatur.</p>
<p>Pendanaan dan penelitian di bidang ini pasti akan meningkat secara signifikan.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/399376/original/file-20210507-19-220ovf.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/399376/original/file-20210507-19-220ovf.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/399376/original/file-20210507-19-220ovf.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/399376/original/file-20210507-19-220ovf.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/399376/original/file-20210507-19-220ovf.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/399376/original/file-20210507-19-220ovf.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/399376/original/file-20210507-19-220ovf.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption"></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Kejujuran yang sulit</h2>
<p>Pada prinsipnya, tidak ada yang salah atau berbahaya tentang proposal penghapusan karbon dioksida.</p>
<p>Faktanya, mengembangkan cara-cara untuk mengurangi konsentrasi karbon dioksida bisa terasa sangat menggairahkan.</p>
<p>Anda menggunakan sains dan teknik untuk menyelamatkan umat manusia dari bencana. Apa yang Anda lakukan itu penting.</p>
<p>Ada juga realisasi bahwa penghilangan karbon akan dibutuhkan untuk mengurangi sebagian emisi dari sektor-sektor, seperti penerbangan dan produksi semen.</p>
<p>Jadi, akan ada peran kecil untuk sejumlah pendekatan penghilangan karbon dioksida yang berbeda.</p>
<p>Masalah muncul ketika diasumsikan bahwa ini dapat diterapkan dalam skala besar.</p>
<p>Ini secara efektif berfungsi sebagai cek kosong untuk melanjutkan pembakaran bahan bakar fosil dan percepatan perusakan habitat.</p>
<p>Teknologi pengurangan karbon dan <em>geoengineering</em> harus dilihat sebagai semacam kursi pelontar yang dapat mendorong umat manusia menjauh dari perubahan lingkungan yang cepat dan dahsyat.</p>
<p>Sama seperti kursi pelontar di pesawat jet, ini hanya boleh digunakan sebagai pilihan terakhir.</p>
<p>Namun, pembuat kebijakan dan bisnis tampaknya sepenuhnya serius untuk menerapkan teknologi yang sangat spekulatif sebagai cara untuk membawa peradaban kita ke tujuan yang berkelanjutan.</p>
<p>Padahal, ini tidak lebih dari dongeng.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="Kerumunan anak muda memegang plakat." src="https://images.theconversation.com/files/393130/original/file-20210401-17-ntcpsp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/393130/original/file-20210401-17-ntcpsp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=338&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/393130/original/file-20210401-17-ntcpsp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=338&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/393130/original/file-20210401-17-ntcpsp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=338&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/393130/original/file-20210401-17-ntcpsp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=424&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/393130/original/file-20210401-17-ntcpsp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=424&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/393130/original/file-20210401-17-ntcpsp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=424&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">‘There is no Planet B’: anak-anak di Birmingham, Inggris, memprotes krisis iklim.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://unsplash.com/photos/wwb1TJMd1BQ">Callum Shaw/Unsplash</a>, <a class="license" href="http://artlibre.org/licence/lal/en">FAL</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Satu-satunya cara untuk menjaga keselamatan umat manusia adalah dengan pengurangan radikal dan berkelanjutan terhadap emisi gas rumah kaca dengan <a href="https://yaleclimateconnections.org/2020/07/what-is-climate-justice/">cara yang adil secara sosial</a>.</p>
<p>Para akademisi biasanya melihat diri mereka sebagai pelayan masyarakat. Memang banyak yang dipekerjakan sebagai pegawai publik.</p>
<p>Mereka yang bekerja di bidang ilmu iklim dan kebijakan mati-matian bergumul dengan masalah yang semakin sulit.</p>
<p>Demikian pula, mereka yang memperjuangkan nol bersih sebagai cara menerobos penghalang yang menahan tindakan efektif terhadap iklim juga bekerja dengan niat terbaik.</p>
<p>Tragisnya adalah upaya kolektif mereka tidak pernah mampu memberikan tantangan yang efektif terhadap proses kebijakan iklim yang hanya akan memungkinkan eksplorasi skenario yang sempit. </p>
<p>Kebanyakan akademisi merasa sangat tidak nyaman melewati garis yang memisahkan pekerjaan harian mereka dari masalah sosial dan politik yang lebih luas.</p>
<p>Ada ketakutan yang nyata bahwa dilihat sebagai pendukung atau penentang isu tertentu dapat mengancam independensi mereka. Ilmuwan adalah salah satu profesi terpercaya. Kepercayaan sulit dibangun dan mudah dihancurkan.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/399664/original/file-20210510-5566-7kuivj.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/399664/original/file-20210510-5566-7kuivj.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/399664/original/file-20210510-5566-7kuivj.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/399664/original/file-20210510-5566-7kuivj.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/399664/original/file-20210510-5566-7kuivj.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/399664/original/file-20210510-5566-7kuivj.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/399664/original/file-20210510-5566-7kuivj.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption"></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Tetapi, ada garis lain yang tidak terlihat, yang menjaga integritas akademik dan sensor diri.</p>
<p>Sebagai ilmuwan, kami diajarkan untuk bersikap skeptis, untuk mengarahkan hipotesis ke tes dan interogasi yang ketat.</p>
<p>Tetapi, ketika sampai pada tantangan terbesar yang mungkin dihadapi umat manusia, kami sering menunjukkan kurangnya analisis kritis.</p>
<p>Secara pribadi, para ilmuwan menyatakan skeptisisme yang signifikan tentang Perjanjian Paris, BECCS, <a href="https://www.ft.com/content/2d96502f-c34d-4150-aa36-9dc16ffdcad2"><em>offsetting</em></a>, <em>geoengineering</em>, dan <em>net zero</em>.</p>
<p>Terlepas dari <a href="https://www.nature.com/news/polopoly_fs/1.19074!/menu/main/topColumns/topLeftColumn/pdf/528437a.pdf">beberapa pengecualian penting</a>, di depan umum, kami melakukan pekerjaan kami, mendaftar untuk pendanaan, menerbitkan makalah, dan mengajar.</p>
<p>Jalan menuju bencana perubahan iklim telah dilapisi dengan studi kelayakan dan penilaian dampak.</p>
<p>Alih-alih mengakui keseriusan situasi, kami malah terus berpartisipasi dalam fantasi <em>net zero</em>.</p>
<p>Apa yang akan kita lakukan saat kenyataan pahit menerpa? Apa yang akan kita katakan kepada teman dan orang yang kita cintai tentang kegagalan untuk berbicara sekarang?</p>
<p>Waktunya telah tiba untuk menyuarakan ketakutan kita dan jujur kepada masyarakat yang lebih luas. </p>
<p>Kebijakan nol bersih saat ini tidak akan mampu mempertahankan kenaikan suhu di bawh 1,5°C karena memang tidak dimaksudkan untuk itu.</p>
<p>Kebijakan ini dari dulu dan hingga kini masih didorong oleh kebutuhan untuk melindungi bisnis seperti biasa, bukan iklim.</p>
<p>Jika kita ingin menjaga keselamatan manusia, maka pengurangan emisi karbon dalam jumlah besar dan berkelanjutan perlu dilakukan sekarang.</p>
<p>Ini adalah ujian yang sangat sederhana yang harus diterapkan pada semua kebijakan iklim. Masa untuk berangan-angan telah berakhir.</p>
<hr>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/313478/original/file-20200204-41481-1n8vco4.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/313478/original/file-20200204-41481-1n8vco4.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=112&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/313478/original/file-20200204-41481-1n8vco4.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=112&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/313478/original/file-20200204-41481-1n8vco4.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=112&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/313478/original/file-20200204-41481-1n8vco4.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=140&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/313478/original/file-20200204-41481-1n8vco4.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=140&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/313478/original/file-20200204-41481-1n8vco4.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=140&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption"></span>
</figcaption>
</figure><img src="https://counter.theconversation.com/content/159739/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Para penulis tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi di luar afiliasi akademis yang telah disebut di atas.</span></em></p>
Para akademisi terkemuka, termasuk mantan ketua IPCC, mendukung pemerintah di seluruh dunia menggunakan konsep emisi nol bersih sebagai “greenwash” atas lemahnya komitmen mengatasi pemanasan global.
James Dyke, Senior Lecturer in Global Systems, University of Exeter
Robert Watson, Emeritus Professor in Environmental Sciences, University of East Anglia
Wolfgang Knorr, Senior Research Scientist, Physical Geography and Ecosystem Science, Lund University
Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.
tag:theconversation.com,2011:article/159481
2021-04-22T11:16:30Z
2021-04-22T11:16:30Z
Hari Bumi: bagaimana gaya hidup etis di tengah kemerosotan lingkungan hidup?
<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/396494/original/file-20210422-19-12h50wr.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">climate change</span> </figcaption></figure><iframe src="https://open.spotify.com/embed-podcast/episode/3dAvPqjf9aI98kJdm3KtlM" width="100%" height="232" frameborder="0" allowtransparency="true" allow="encrypted-media"></iframe>
<p>Hari Bumi atau <em>Earth Day</em> sebagai gerakan untuk menyelamatkan satu-satunya tempat tinggal manusia sudah berusia 51 tahun. </p>
<p>Namun, permasalahan lingkungan di Bumi masih terus terjadi, bahkan bertambah pelik. Mulai dari sampah, emisi karbon, polusi udara, hingga persoalan hak-hak masyarakat adat yang tercerabut. </p>
<p>Untuk episode podcast “SuarAkademia” kali ini, saya berbincang dengan Saras Dewi, dosen Filsafat, Universitas Indonesia, yang juga aktivis dan pecinta lingkungan hidup. </p>
<p>Kami <em>ngobrol</em> mulai dari dokumenter terbaru <em>Seaspiracy</em>, pola konsumsi manusia yang sudah merusak, apa itu gaya hidup yang “hijau”, hingga kekhawatiran dan harapan akan masa depan Bumi, manusia dan makhluk lainnya. </p>
<p>Saras (atau akrab dipanggil Yayas) juga mementahkan beberapa stereotip terkait gaya hidup ramah lingkungan yang terkesan mahal dan eksklusif, selain memberikan refleksi pribadi tentang cara dia memilih dengan kesadaran yang berpihak kepada lingkungan hidup. </p>
<p>Bagi Yayas, manusia memang menjadi penyebab kerusakan dan kemerosotan lingkungan. Namun, manusia juga bisa menjadi solusi dan mencegah kerusakan Bumi yang lebih parah lagi. </p>
<p>Simak obrolan ringan, namun filosofis, di Spotify, Google Podcast, Apple Podcast, serta YouTube. </p>
<p>Selamat Hari Bumi!</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/159481/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
Ngobrol seru mulai dari Seaspiracy, pola konsumsi manusia yang sudah merusak, apa itu gaya hidup yang "hijau", hingga kekhawatiran dan harapan akan masa depan Bumi, manusia dan makhluk lainnya.
Fidelis Eka Satriastanti, Editor Lingkungan Hidup
Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.
tag:theconversation.com,2011:article/156426
2021-03-12T03:38:06Z
2021-03-12T03:38:06Z
Magnet Bumi pernah berhenti 42.000 tahun lalu dan menyebabkan perubahan iklim besar-besaran
<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/388317/original/file-20210308-16-1uzm2pz.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&rect=0%2C0%2C368%2C245&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">
</span> <span class="attribution"><span class="source">vchal / shutterstock</span></span></figcaption></figure><p>Sekitar 42.000 tahun yang lalu, dunia sudah beberapa kali mengalami perubahan besar akibat berubahnya kutub magnet Bumi bersamaan dengan perubahan perilaku Matahari. </p>
<p>Ini temuan utama riset kami yang diterbitkan dalam jurnal <a href="https://science.sciencemag.org/cgi/doi/10.1126/science.abb8677"><em>Science</em></a>.</p>
<p>Perubahan besar terakhir memicu beberapa kejadian dramatis yang berdampak panjang bagi Bumi. </p>
<p>Mirip seperti sebuah <em>plot</em> film horor, mulai dari lapisan ozon hancur, muncul badai dan petir dahsyat, angin surya (<em>solar winds</em>) menghasilkan pertunjukan cahaya (aurora), udara Arktik melintasi Amerika Utara, gelombang lapisan es dan gletser melonjak dan pola cuaca berubah dengan cepat. </p>
<p>Selama peristiwa tersebut, kehidupan di Bumi terpapar sinar ultraviolet yang intens, manusia purba Neanderthal dan satwa raksasa atau megafauna punah. </p>
<p>Sementara, manusia modern mencari perlindungan di gua-gua.</p>
<p>Kutub Utara magnetis – yang selalu menjadi penunjuk arah jarum kompas – tidak punya lokasi permanen. </p>
<p>Tetapi, ia bergerak dekat dengan lokasi geografis Kutub Utara, yaitu titik perputaran Bumi, dari waktu ke waktu karena gerakan inti Bumi.</p>
<p>Belum ada penjelasan pasti, namun pergerakan kutub magnetis dapat sesekali lebih ekstrem dari sekadar getaran biasa. </p>
<p>Salah satu kejadian dramatis migrasi kutub telah terjadi 42.000 tahun lalu dan disebut <em>Laschamps Excursion</em> (Ekskursi Laschamps), dinamakan sesuai dengan desa tempat ditemukan di Prancis. </p>
<p>Kejadian ini dikenal di seluruh dunia, termasuk yang paling baru di <a href="https://theconversation.com/we-found-the-first-australian-evidence-of-a-major-shift-in-earths-magnetic-poles-it-may-help-us-predict-the-next-155040">Tasmania, Australia</a>. </p>
<p>Namun, sampai sekarang masih belum jelas, apakah ada pengaruh antara perubahan magnet ini terhadap iklim dan kehidupan di planet. </p>
<p>Kami mengumpulkan berbagai bukti yang jelas menunjukkan dampak global dan jangka panjang. </p>
<h2>Pohon kuno</h2>
<p>Kami menganalisis pohon kuno dari Selandia Baru, <a href="https://theconversation.com/lord-of-the-forest-new-zealands-most-sacred-tree-is-under-threat-from-disease-but-response-is-slow-100447">pohon kauri</a>, yang tertanam di rawa gambut dan sedimen lain selama lebih dari 40.000 tahun.</p>
<p>Kami menggunakan lingkar tumbuh pohon tersebut untuk mendapatkan skala waktu lebih mendetail tentang perubahan atmosfer Bumi. </p>
<p>Pohon-pohon tersebut menunjukkan adanya lonjakan berkepanjangan dalam kadar radiokarbon di atmosfer yang disebabkan oleh runtuhnya medan magnet Bumi saat kutub beralih. </p>
<p>Ini menunjukkan keterhubungan data-data yang tersebar secara luas secara geografis.</p>
<figure>
<iframe width="440" height="260" src="https://www.youtube.com/embed/NSig4MyLQ0o?wmode=transparent&start=0" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>
<figcaption><span class="caption">Bagaimana analisis pohon bekerja.</span></figcaption>
</figure>
<p>“Pohon kauri sama seperti prasasti Rossetta, membantu kita mengaitkan catatan perubahan lingkungan di gua, inti es, dan rawa gambut di seluruh dunia,” kata profesor Alan Cooper, yang ikut memimpin proyek penelitian ini. </p>
<p>Menggunakan skala waktu yang baru, kami bisa menunjukkan bahwa hujan tropis Pasifik dan Samudra Selatan tiba-tiba bergeser pada saat yang sama, membawa kondisi gersang ke tempat-tempat, seperti Australia pada saat yang sama dengan berbagai megafauna, termasuk kanguru raksasa dan wombat raksasa <a href="https://theconversation.com/dna-evidence-proves-climate-change-killed-off-prehistoric-megafauna-45080">punah</a>. </p>
<p>Lebih jauh ke utara, Lapisan Es Laurentide yang luas dengan cepat tumbuh di seluruh AS timur dan Kanada, sementara di Eropa, Neanderthal menghadapi kepunahan.</p>
<h2>Pemodelan iklim</h2>
<p>Dengan program komputer yang mensimulasikan interaksi global antara kimia dan iklim, kami telah meneliti dampak dari kawasan lemah medan magnet dan perubahan kekuatan Matahari. </p>
<p>Bukan itu saja, selama pergantian magnetik, kekuatan dari medan magnet anjlok hingga kurang dari 6% dari saat ini. </p>
<p>Jika itu terjadi, sebuah kompas akan sulit untuk menemukan utara.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/385076/original/file-20210218-26-193rwr9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="Pohon besar" src="https://images.theconversation.com/files/385076/original/file-20210218-26-193rwr9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/385076/original/file-20210218-26-193rwr9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=338&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/385076/original/file-20210218-26-193rwr9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=338&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/385076/original/file-20210218-26-193rwr9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=338&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/385076/original/file-20210218-26-193rwr9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=424&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/385076/original/file-20210218-26-193rwr9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=424&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/385076/original/file-20210218-26-193rwr9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=424&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Potongan pohon Kauri tua dari Ngāwhā, Selandia Baru.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="http://www.nelsonskaihukauri.co.nz">Nelson Parker</a>, <span class="license">Author provided</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Dengan tidak ada medan magnet, Bumi benar-benar kehilangan perisai yang sangat efektif melindungi dari radiasi kosmik dan banyak partikel ruang angkasa dapat mengakses bagian atas atmosfer. </p>
<p>Di samping itu, Matahari mengalami beberapa “<em>grand solar minima</em>” sepanjang periode ini, kondisi ketika aktivitas surya secara umum jauh lebih rendah tetapi juga lebih tidak stabil, mengirimkan suar lebih banyak yang memungkinkan sinar kosmik pengion yang lebih kuat untuk mencapai Bumi. </p>
<p>Model kami menunjukkan bahwa kombinasi faktor ini memiliki efek yang semakin jelas. </p>
<p>Sinar kosmik energi tinggi dari galaksi dan juga semburan besar sinar kosmik dari suar matahari mampu menembus lapisan atmosfer atas, mengisi partikel di udara dan menyebabkan perubahan kimia yang mendorong hilangnya ozon stratosfer. </p>
<p>Model simulasi iklim-kimia sangat konsisten dengan observasi pergantian lingkungan yang ditemukan di banyak arsip-arsip soal iklim alami dan perubahan lingkungan. </p>
<p>Kondisi ini bisa memperpanjang pertunjukan cahaya aurora yang mempesona di seluruh dunia, – bahkan, sesekali malam akan secerah siang hari. </p>
<p>Kami berpendapat perubahan dramatis dan tingkat UV tinggi, yang belum pernah terjadi sebelumnya menyebabkan manusia awal mencari tempat berlindung di gua-gua, bisa menjelaskan seni gua di seluruh dunia 42.000 tahun yang lalu.</p>
<h2><em>Adams Event</em></h2>
<p>Karena peristiwa kosmik yang terlihat acak dan perubahan lingkungan ekstrem yang ditemukan di seluruh dunia 42.000 tahun yang lalu, kami telah menyebut periode ini “<em>Adams Event</em>”. </p>
<p>Ini sebagai penghargaan kepada penulis fiksi ilmiah besar, Douglas Adams, yang menulis <em>The Hitchhiker’s Guide to the Galaxy</em> dan mengidentifikasi “42” sebagai jawaban untuk kehidupan, alam semesta dan segalanya. </p>
<p>Intuisi Douglas Adams benar-benar sudah mengarah kepada suatu hal yang besar, dan misteri yang tersisa adalah bagaimana dia bisa tahu?</p>
<figure>
<iframe width="440" height="260" src="https://www.youtube.com/embed/Qs1dLe3GsQY?wmode=transparent&start=0" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>
<figcaption><span class="caption">Paleopocalypse! - Sebuah video pendek dari Acara Adam, narasi oleh Stephen Fry.</span></figcaption>
</figure>
<hr>
<p>_Artikel ini diterjemahkan oleh Wiliam Reynold dari bahasa Inggris. _</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/156426/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Chris Fogwill menerima dana dari UKRI dan Dewan Penelitian Australia. Terima kasih banyak kepada Profesor Alan Cooper, Peneliti Kehormatan di South Australian Museum, yang ikut memimpin penelitian ini, Adjunct Professor Ken McCracken dan Dr Jonathan Palmer di University of New South Wales, Drew Lorrey di New Zealand National Institute of Water and Atmospheric Research, Dr Janet Willmshurst di Landcare Research dan rekan penulis kami pada artikel yang diterbitkan.
</span></em></p><p class="fine-print"><em><span>Alan Hogg bekerja di Universitas Waikato di Hamilton, New Zealand dan Associate Investigator dalam hibah Royal Society of New Zealand Marsden - MFP-NIW1803: Dr Andrew Lorrey, NIWA, Auckland, Penyelidik Utama.</span></em></p><p class="fine-print"><em><span>Chris Turney menerima dana dari Dewan Penelitian Australia dan Ahli di cleantech graphite company, CarbonScape (<a href="https://www.carbonscape.com">https://www.carbonscape.com</a>).</span></em></p><p class="fine-print"><em><span>Zoë Thomas menerima dana dari Dewan Penelitian Australia.</span></em></p>
Para ilmuwan telah menemukan bukti paleopocalyspe global.
Chris Fogwill, Professor of Glaciology and Palaeoclimatology, Head of School Geography, Geology and the Environment and Director of the Institute for Sustainable Futures, Keele University
Alan Hogg, Professor, Director, Carbon Dating Laboratory, University of Waikato
Christian Turney, Professor of Earth Science and Climate Change, Director of the Earth and Sustainability Science Research Centre, Director of Chronos 14Carbon-Cycle Facility, and UNSW Director of ARC Centre for Excellence in Australian Biodiversity and Heritage, UNSW Sydney
Zoë Thomas, ARC DECRA Fellow, UNSW Sydney
Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.
tag:theconversation.com,2011:article/153731
2021-01-26T09:52:08Z
2021-01-26T09:52:08Z
Curious Kids: Jika Bumi terus berputar, mengapa benda-benda tidak bergerak ke sana kemari?
<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/380149/original/file-20210122-13-1cjl56r.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=0%2C0%2C368%2C207&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Bumi dari Angkasa. Elemen gambar disediakan oleh NASA </span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-photo/realistic-earth-planet-rotating-on-axis-1169261308">Volodymyr Goinyk/Shutterstock</a></span></figcaption></figure><p>Bumi selalu berputar. Setiap hari, kita bersama Bumi berputar atas-bawah dan seterusnya. Kita mungkin juga telah menempuh ribuan kilometer - tepat 40,000 kilometer bila tinggal dekat <a href="https://www.space.com/17638-how-big-is-earth.html">ekuator</a>.</p>
<p>Di garis ekuator, Bumi berputar sekitar <a href="https://www.universetoday.com/26623/how-fast-does-the-earth-rotate/">1.675 kilometer</a> per jam, jauh lebih cepat dari pesawat terbang. </p>
<p>Tapi, jika kita berdiri di Kutub Utara atau di Kutub Selatan, maka yang kita lakukan hanya berputar di tempat. </p>
<p>Ini adalah titik yang menjadi “sumbu” Bumi seperti poros pada roda.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="Ilustrasi Bumi dan matahari." src="https://images.theconversation.com/files/371536/original/file-20201126-23-1a4vuy6.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/371536/original/file-20201126-23-1a4vuy6.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/371536/original/file-20201126-23-1a4vuy6.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/371536/original/file-20201126-23-1a4vuy6.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/371536/original/file-20201126-23-1a4vuy6.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/371536/original/file-20201126-23-1a4vuy6.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/371536/original/file-20201126-23-1a4vuy6.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Bumi berputar pada porosnya.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-vector/earth-revolving-on-axis-312022463">Jakinnboaz/Shutterstock</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Bumi berputar pada porosnya satu kali dalam sehari. Inilah sebabnya kita melihat Matahari terbit dari timur, karena Bumi berputar ke arah sana, dan begitu juga kita. </p>
<p>Karena Matahari seperti bergerak di langit, maka kita mengira Matahari berputar mengelilingi Bumi. </p>
<p>Kita <a href="https://explainingscience.org/2017/11/10/geocentric-cosmology/">berpikir seperti ini</a> untuk waktu yang lama. </p>
<p>Namun, sebenarnya Bumi yang berputar mengelilingi Matahari, dan perputaran Bumi pada porosnya membuat posisi Matahari di langit berubah. </p>
<p>Gerakan Bumi ini juga berarti bahwa saat malam yang cerah, kita akan melihat bintang-bintang muncul di timur dan terbenam di barat, sama seperti Matahari terbit dan terbenam di siang hari. </p>
<p>Namun, jika kamu berdiri di Kutub Utara ataupun Kutub Selatan dan melihat ke atas, kamu akan melihat bintang berkeliling di atasmu. </p>
<p>Itu karena poros Bumi menjadi sebuah titik di langit, dan semua benda langit, termasuk bintang-bintang, tampak bergerak mengelilingi titik ini.</p>
<p>Di bagian Utara, ini terjadi sangat dekat dengan bintang bernama Polaris, atau <a href="https://kids.kiddle.co/Polaris_(star)">bintang Utara</a>. </p>
<p>Bintang ini berada dalam rasi bintang bernama Ursa Minor, atau Beruang kecil. Kita juga mudah mencari “<a href="https://earthsky.org/tonight/use-big-dipper-to-find-polaris-the-north-star"><em>the Plough</em></a>”, atau “<em>Big Dipper</em>”, karena rasi ini gampang dilihat dan merupakan bagian dari “<a href="https://earthsky.org/tonight/use-big-dipper-to-find-polaris-the-north-star">Ursa Mayor</a>” atau Beruang besar. </p>
<figure class="align-center ">
<img alt="Diagram rasi bintang." src="https://images.theconversation.com/files/371711/original/file-20201127-19-q2tm87.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/371711/original/file-20201127-19-q2tm87.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/371711/original/file-20201127-19-q2tm87.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/371711/original/file-20201127-19-q2tm87.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/371711/original/file-20201127-19-q2tm87.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/371711/original/file-20201127-19-q2tm87.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/371711/original/file-20201127-19-q2tm87.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Polaris dan rasi bintang Ursa Minor dan Ursa Mayor.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-illustration/finland-inari-jan-219-big-dipper-1449734558">JoanneJean/Shutterstock</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Bumi mirip seperti bola raksasa yang bergulir. Bayangkan berdiri di atas bola tersebut. Kita mungkin khawatir bahwa jika tidak terus menggerakkan kaki, maka kita akan terjatuh. </p>
<p>Tetapi, kita tidak jatuh dari Bumi karena gaya gravitasi. Gaya ini menarik kita ke arah tengah Bumi dan menjaga kaki kita tetap kokoh di tanah. </p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/curious-kids-bagaimana-warna-warna-yang-indah-tercipta-saat-matahari-terbit-dan-terbenam-153637">Curious Kids: bagaimana warna-warna yang indah tercipta saat Matahari terbit dan terbenam?</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Inilah kenapa kita menyebut tanah berada “di bawah kita” dan langit “di atas kita.” </p>
<p>Jika seseorang sedang melihat kita dari angkasa, setelah berputar setengah hari, Bumi akan berbalik dan kitapun akan nampak terbalik di mata orang itu. </p>
<p>Tapi bagi kita, tanah terus ada di bawah dan langit tetap di atas. Gravitasi masih menarik kita ke Bumi, jadi kita tidak merasa seperti sedang terbalik.</p>
<p>Kita tidak menyadari Bumi sedang berputar saat melihat benda-benda di sekeliling kita karena benda-benda bergerak bersama kita dengan cara yang sama dan ditarik erat oleh gravitasi. </p>
<p>Bahkan udara bergerak bersama kita saat Bumi berputar. Itu sebabnya walau kita sedang berputar, kita tidak merasakan angin, tidak seperti saat kita bersepeda cepat atau naik roller coaster. </p>
<p>Benda-benda di Bumi bergerak bersama kita saat Bumi berputar dan kita tidak akan merasa pusing, kecuali jika kita sendiri berputar-putar seperti balerina!</p>
<hr>
<p><em>Wiliam Reynold menerjemahkan dari bahasa Inggris.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/153731/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Jacco van Loon tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>
Bumi berputar pada porosnya setiap hari, tetapi gravitasi membuat kita tetap diam di tempat kita berada.
Jacco van Loon, Astrophysicist and Director of Keele Observatory, Keele University
Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.
tag:theconversation.com,2011:article/153637
2021-01-21T06:06:58Z
2021-01-21T06:06:58Z
Curious Kids: bagaimana warna-warna yang indah tercipta saat Matahari terbit dan terbenam?
<p><em><strong>Bagaimana bisa Matahari menghasilkan warna yang cantik ketika terbenam dan terbit? - Aisling, 7 tahun, Mount Gambier, Australia Selatan</strong></em></p>
<hr>
<p>Halo, Aisling. Terima kasih telah memberikan pertanyaan yang sangat menarik ini!</p>
<p>Kita suka memandangi semua warna-warna cantik yang muncul saat matahari terbit dan terbenam. Mengapa hal ini bisa terjadi, padahal langit biasanya berwarna biru?</p>
<p>Nah, itu semua terjadi karena cahaya dan karena sebenarnya cahaya itu memiliki warna. Percaya atau tidak, cahaya di sekitar kamu adalah kombinasi dari semua warna yang ada di dunia. </p>
<p>Namun, jika demikian, mengapa kita hanya melihat beberapa warna saja yang muncul di langit pada saat-saat tertentu, dan tidak semua warna bisa muncul?</p>
<p>Untuk memahami ini, kita pertama harus tahu bagaimana siang hari berubah menjadi malam hari.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/372776/original/file-20201203-23-heriyu.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/372776/original/file-20201203-23-heriyu.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/372776/original/file-20201203-23-heriyu.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/372776/original/file-20201203-23-heriyu.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/372776/original/file-20201203-23-heriyu.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/372776/original/file-20201203-23-heriyu.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/372776/original/file-20201203-23-heriyu.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/372776/original/file-20201203-23-heriyu.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Kita bisa lihat pemandangan matahari terbenam yang indah - selama kita bisa berada di lokasi yang bagus untuk melihat pemandangannya. Langit menyala dengan warna merah dan jingga cerah.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Jake Clark</span></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Bumi menari-nari di luar angkasa</h2>
<p>Planet kita, Bumi, bergerak di luar angkasa dengan tujuh planet lain yang berdekatan. Semua planet ini berputar-putar di tempat, tapi juga bergerak melingkari Matahari pada waktu yang bersamaan.</p>
<p>Ketika Matahari terbenam di tempat kita berada, ini artinya sisi planet tempat kita berdiri sedang bergerak berlawanan arah dari Matahari. Ketika terbit, sisi planet kita bergerak menghadap Matahari.</p>
<p>Malam hari tiba ketika kita benar-benar tidak lagi berhadapan dengan Matahari. Siang hari terjadi ketika kita telah berputar, <a href="https://youtu.be/l64YwNl1wr0">berhadapan dengan Matahari</a> secara langsung - sehingga sinar matahari bergerak (sangat cepat) secara langsung ke arah kita.</p>
<p>Walaupun kamu tidak melihatnya dengan mata, cahaya yang datang dari Matahari sebenarnya memiliki ukuran yang berbeda-beda. Para ilmuwan mengukurnya sebagai “panjang gelombang”.</p>
<p>Setiap panjang gelombang yang berbeda memiliki warna-warnanya sendiri yang unik.</p>
<h2>Bumi terselimuti oleh atmosfer</h2>
<p>Jadi, kita tahu bahwa langit itu cerah ketika siang hari dan gelap ketika malam hari. Dan kita tahu bahwa sinar matahari tiba di Bumi dengan ukuran atau “panjang gelombang” yang berbeda.</p>
<p>Namun, bagaimana cahaya matahari bisa menjadi berwarna cantik ketika kita melihatnya saat fajar dan senja.</p>
<p>Ini terjadi karena adanya selimut udara yang sangat penting yang menyelimuti Bumi; selimut ini bernama atmosfer.</p>
<p>Atmosfer Bumi terbuat dari objek-objek yang sangat kecil bernama molekul. Bahkan, segala sesuatu tersusun dari molekul, termasuk kamu dan saya.</p>
<p>Namun, setiap molekul di atmosfer ini, jauh lebih kecil dibandingkan sebutir pasir. Molekul begitu kecil, kita tidak bisa melihatnya tanpa mikroskop.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/372778/original/file-20201203-17-19n1dhb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/372778/original/file-20201203-17-19n1dhb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/372778/original/file-20201203-17-19n1dhb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=398&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/372778/original/file-20201203-17-19n1dhb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=398&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/372778/original/file-20201203-17-19n1dhb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=398&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/372778/original/file-20201203-17-19n1dhb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=500&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/372778/original/file-20201203-17-19n1dhb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=500&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/372778/original/file-20201203-17-19n1dhb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=500&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Jika kamu adalah seorang astronot yang ditugaskan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional, kamu harus menembus atmosfer Bumi untuk sampai ke sana.</span>
<span class="attribution"><span class="source">NASA</span></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Bagaimana atmosfer bermain dengan cahaya</h2>
<p>Ketika sinar matahari mencapai Bumi, sinar itu bertemu dengan molekul yang berada di atmosfer Bumi. Molekul-molekul ini akan mulai bermain dengan cahaya - memantul ke sana kemari satu sama lain. Peristiwa ini disebut “hamburan cahaya”.</p>
<p>Semakin panjang suatu gelombang cahaya, semakin lama pula cahaya itu berhamburan di antara molekul-molekul di atmosfer Bumi kita sebelum “kelelahan” dan kembali ke luar angkasa.</p>
<p>Cahaya biru memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dibandingkan cahaya merah atau merah muda. Artinya, cahaya biru hanya bisa memantul di antara molekul-molekul dengan jarak yang lebih pendek.</p>
<p>Ketika sisi planet kita berhadapan langsung dengan Matahari (siang hari), lebih sedikit lapisan atmosfer yang harus dilalui cahaya. Cahaya biru lebih mudah menembus masuk dari luar angkasa sehingga memberikan kita pemandangan <a href="https://www.exploratorium.edu/snacks/blue-sky">langit biru</a>. </p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/372960/original/file-20201204-19-1uaccj5.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="Picture of Sydney Harbour Bridge, Australia." src="https://images.theconversation.com/files/372960/original/file-20201204-19-1uaccj5.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/372960/original/file-20201204-19-1uaccj5.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=387&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/372960/original/file-20201204-19-1uaccj5.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=387&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/372960/original/file-20201204-19-1uaccj5.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=387&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/372960/original/file-20201204-19-1uaccj5.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=486&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/372960/original/file-20201204-19-1uaccj5.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=486&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/372960/original/file-20201204-19-1uaccj5.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=486&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Langit dan laut sama-sama berwarna biru, tapi penyebab timbulnya warna biru di langit dan laut berbeda.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Jake Clark</span></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Warna matahari terbit dan terbenam</h2>
<p>Kita sudah tahu bahwa Bumi berputar di tempat (melakukan rotasi). Ingat, ketika Matahari terbenam di tempat kita berada, kita sedang bergerak menjauhi Matahari dan tidak lagi berhadapan langsung dengan Matahari.</p>
<p>Hal ini berarti sinar Matahari harus bergerak melalui lapisan atmosfer yang lebih tebal untuk mencapai kita. </p>
<p>Ini juga terjadi ketika matahari terbit, ketika bagian Bumi tempat kita berada bergerak menuju Matahari.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/379892/original/file-20210121-15-1db2v5q.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/379892/original/file-20210121-15-1db2v5q.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/379892/original/file-20210121-15-1db2v5q.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/379892/original/file-20210121-15-1db2v5q.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/379892/original/file-20210121-15-1db2v5q.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/379892/original/file-20210121-15-1db2v5q.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/379892/original/file-20210121-15-1db2v5q.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/379892/original/file-20210121-15-1db2v5q.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Dalam diagram ini, kita bisa melihat, untuk mencapai Bumi, cahaya harus merambat menembus atmosfer dengan jarak yang lebih jauh saat Matahari terbit dan terbenam, ketika kita tidak berhadapan langsung dengan Matahari.</span>
<span class="attribution"><span class="source">The Conversation Indonesia</span>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/">CC BY</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Dengan jarak atmosfer yang lebih panjang untuk ditempuh, cahaya biru menjadi lebih cepat lelah. Karena tidak kuat lagi, cahaya biru memantul kembali ke luar angkasa.</p>
<p>Tapi cahaya merah, jingga, dan kuning memiliki gelombang yang lebih panjang. Ini berarti cahaya-cahaya ini bisa berhamburan lebih lama dan mampu bergerak menembus atmosfer untuk mencapai kita.</p>
<p>Dan inilah sebabnya kita bisa melihat warna-warna indah saat Matahari fajar dan senja.</p>
<hr>
<p><em>Ignatius Raditya Nugraha menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/153637/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Jake Clark menerima dukungan oleh Australian Government Research Training Program (RTP) Scholarship.</span></em></p><p class="fine-print"><em><span>Nataliea Lowson merima dukungan oleh Australian Government Research Training Program (RTP) Scholarship.</span></em></p>
Jawabannya berkaitan dengan bagaimana cahaya dari Matahari tiba ke Bumi melewati atmosfer.
Jake Clark, PhD Candidate, University of Southern Queensland
Nataliea Lowson, PhD Candidate, University of Southern Queensland
Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.
tag:theconversation.com,2011:article/149005
2020-10-30T04:49:52Z
2020-10-30T04:49:52Z
Riset ungkap jenis dan jumlah air di Bulan - memperkuat rencana eksplorasi
<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/366613/original/file-20201030-18-4qr16x.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=0%2C590%2C4152%2C2865&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">
</span> <span class="attribution"><span class="source">NASA JSC</span></span></figcaption></figure><p>Bulan sudah lama dianggap tidak banyak memiliki air; analisis sampel bulan dari misi Apollo menunjukkan kecilnya jejak air. Kandungan kecil itu bahkan diyakini sebagai akibat sampel yang terkontaminasi di Bumi. </p>
<p>Akan tetapi, selama dua dekade terakhir, analisis ulang sampel, observasi oleh misi-misi luar angkasa, dan model teoretis <a href="https://theconversation.com/digging-deep-in-search-of-water-on-the-moon-26775">telah membuktikan</a> anggapan ini keliru. </p>
<p>“Air” telah dideteksi <a href="https://www.space.com/40481-moon-meteorite-mineral-hidden-lunar-water.html#:%7E:text=A%20mineral%20that%20requires%20the,moon%2C%20study%20team%20members%20said.">ada dalam mineral</a> pada batu bulan. Air es juga bisa ditemukan tercampur <a href="https://www.pnas.org/content/115/36/8907">dalam debu bulan</a> di area yang dingin dan tertutup bayangan secara permanen di sekitar kutub bulan.</p>
<p>Akan tetapi ilmuwan belum yakin seberapa banyak air yang ada dalam bentuk “molekul air”– yaitu terbuat dari dua bagian hidrogen dan satu bagian oksigen (H<sub>2</sub>O). </p>
<p>Sekarang, dua studi yang baru terbit di baru <em>Nature Astronomy</em> <a href="https://www.nature.com/articles/s41550-020-01222-x">memberi sebuah jawaban</a>, serta juga memberi penjelasan bagaimana dan di mana <a href="https://www.nature.com/articles/s41550-020-1198-9">mengekstrasi</a> air itu.</p>
<h2>Banyak air</h2>
<p>Istilah air tidak hanya digunakan untuk molekul air, tapi juga temuan <em>Hidrogen</em> (H) dan <a href="https://www.britannica.com/science/hydroxyl-group">hidroksil</a>(OH). Meski H dan OH bisa digabung oleh astronot untuk membentuk molekul air di permukaan bulan, sangat penting untuk tahu bentuk senyawa ini pada awalnya. </p>
<p>Bentuk awal akan memberi dampak pada stabilitas dan kondisi lokasi dalam kondisi permukaan bulan, dan usaha yang diperlukan untuk mengubahnya. </p>
<p>Molekul air, jika hadir sebagai es, akan lebih mudah diekstraksi ketimbang hidroksil yang terkunci di bebatuan.</p>
<p>Kehadiran air di bulan secara ilmiah sangat menarik; distribusi dan pembentukan air di sana dapat membantu menjawab pertanyaan penting. </p>
<p>Sebagai contoh, bagaimana air dan zat-xat volatil lainnya tiba di Tata Surya bagian dalam? Apakah air diproduksi di sana atau <a href="https://www.nature.com/articles/ncomms11684#:%7E:text=We%20determine%20that%20a%20combination,the%20water%20in%20the%20%%2020Moon.">dibawa ke sana oleh asteroid atau meteorit</a>? Mencari tahu lebih banyak tentang senyawa spesifik air dapat membantu kita menemukan jawabannya.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="Picture of an astronauts footprint on the Moon." src="https://images.theconversation.com/files/365543/original/file-20201026-13-1gc1h4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/365543/original/file-20201026-13-1gc1h4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=604&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/365543/original/file-20201026-13-1gc1h4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=604&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/365543/original/file-20201026-13-1gc1h4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=604&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/365543/original/file-20201026-13-1gc1h4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=758&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/365543/original/file-20201026-13-1gc1h4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=758&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/365543/original/file-20201026-13-1gc1h4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=758&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Permukaan bulan, dilihat oleh Apollo 11.</span>
<span class="attribution"><span class="source">NASA</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Memahami berapa banyak air dan lokasinya juga sangat berguna untuk perencanaan misi manusia untuk ke Bulan dan lebih jauh lagi. </p>
<p>Air menjadi sumber daya kunci yang bisa digunakan untuk tujuan bertahan hidup, tapi juga bisa untuk kegunaan lain. </p>
<p>Oksigen bisa mengisi pasokan udara, atau bisa dipakai dalam reaksi kimia sederhana di permukaan bulan untuk mengekstrak sumber daya berguna lainnya dari ‘regolith’ (tanah yang terdiri dari butiran kecil). </p>
<p>Air juga dapat digunakan sebagai bahan bakar roket dalam bentuk hidrogen cair dan oksigen cair.</p>
<p>Ini berarti Bulan memiliki potensi untuk menjadi pangkalan pengisian bahan bakar untuk misi luar angkasa lebih jauh dalam Tata Surya kita atau lebih jauh lagi. Rendahnya gravitasi dan kurangnya atmosfer berarti kita membutuhkan lebih sedikit bahan bakar untuk melakukan peluncuran dari sana ketimbang dari Bumi. </p>
<p>Jadi, ketika badan-badan antariksa berbicara tentang <a href="https://theconversation.com/how-to-build-a-moon-base-120259">pemanfaatan sumber daya di Bulan</a> secara <em>in-site</em>, air menjadi bagian utama dan pusat dari rencana mereka. Makalah-makalah penelitian baru ini menjadi sangat menarik.</p>
<h2>Penelitian baru</h2>
<p>Berbagai instrumen dari berbagai pesawat ruang angkasa sebelumnya sudah mengukur “spektrum pantulan” (cahaya yang dipecah oleh gelombang) dari Bulan. </p>
<p>Alat-alat ini mendeteksi cahaya dari permukaan bulan untuk mengukur seberapa banyak energi yang dipantulkannya pada panjang gelombang tertentu. Panjang gelombang berbeda-beda tergantung kandungan yang ada di permukaan. </p>
<p>Karena mengandung air, permukaan Bulan <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6130389/">menyerap cahaya pada panjang gelombang 3𝜇m</a>(0.000003 meter). Akan tetapi, penyerapan pada gelombang ini tidak bisa membedakan antara molekul air dan senyawa hidroksil.</p>
<p>Menggunakan teleskop observasi stratosfer untuk astronomi inframerah <a href="https://www.nasa.gov/mission_pages/SOFIA/overview/index.html">(SOFIA) dari NASA/DLR</a>, yang diterbangkan pada ketinggian 43.000 kaki, tim yang berada dibalik salah satu makalah terbaru itu mengobservasi bagian permukaan Bulan yang diterangi matahari dalam panjang gelombang 5-8𝜇m. </p>
<p>H<sub>2</sub>O menghasilkan puncak karakteristik di spektrum 6𝜇m, dan dengan membandingkan daerah garis ekuator sebagai acuan (yang diperkirakan hampir tidak memiliki air) dengan daerah dekat kutub selatan, studi ini melaporkan pengamatan pertama air molekuler dalam kondisi ambien di permukaan bulan dengan kelimpahan 100-400 bagian per juta.</p>
<p>Jumlah ini beberapa kali lipat terlalu besar agar sebagian besar air dapat diserap ke permukaan butir ‘regolith’. Para peneliti lebih lanjut mengatakan bahwa air yang diteliti sepertinya terkunci di dalam struktur gelas yang dibentuk oleh benturan-benturan meteorit kecil yang melelehkan butiran ‘regolith’ yang sudah terhidrasi.</p>
<p>Kemungkin lain juga, air bisa berada di rongga antara batas butir, yang akan membuatnya lebih mudah untuk diekstraksi. </p>
<p>Di mana tepatnya air ini berada akan sangat penting bagi penjelajah masa depan karena akan menentukan proses dan energi yang dibutuhkan untuk mengekstraksinya.</p>
<p>Untungnya, makalah kedua menggunakan model teoritis, berdasarkan data suhu dan tingginya resolusi gambar dari <em>Lunar Reconnaissance Orbiter</em>, untuk mempertajam perkiraan lokasi mana yang memiliki kondisi tepat untuk molekul air untuk terkumpul dalam bentuk es.</p>
<p>Penelitian sebelumnya juga sudah menunjukkan bahwa terdapat area “jebakan dingin” berkilometer luasnya dalam di dalam wilayah yang tertutup bayangan permanen di <a href="https://science.sciencemag.org/content/281/5382/1496.full">dekat kutub</a>; area ini kemungkinan memiliki air dalam bentuk es . </p>
<p>Temuan dari pesawat luar angkasa yang mengorbit tapi tidak memastikan apakah bentuknya molekul air atau hidroksil. </p>
<p>Studi yang baru ini menemukan ada banyak area perangkap dingin kecil yang kondisinya memungkinkan air es menumpuk - dalam skala sentimeter atau desimeter. Bahkan, perangkap seperti itu jumlahnya seharusnya ratusan hingga ribuan kali lebih banyak daripada perangkap dingin berukuran besar.</p>
<p>Tim peneliti memperkirakan bahwa 0,1% dari total permukaan bulan bersuhu cukup dingin untuk memerangkap air menjadi es, dan sebagian besar perangkap dingin berada di garis lintang di atas 80°. </p>
<p>Area-area ini terutama berada di dekat kutub selatan, sehingga dapat mempersempit pilihan lokasi pendaratan di masa depan dengan peluang menemukan jebakan air es. </p>
<p>Akan tetapi, penting untuk disadari bahwa kedua studi itu menyelidiki area dengan garis lintang yang berbeda (55°-75°S vs >80°S) sehingga tidak bisa dibandingkan secara langsung. </p>
<p>Meski demikian, penemuan terbaru ini menambah pengetahuan kita tentang sejarah air di tetangga terdekat kita. </p>
<p>Penelitian ini pasti akan memperkuat rencana untuk kembali ke Bulan. Instrumen seperti (<a href="https://exploration.esa.int/web/moon/-/59102-about-prospect">‘PROSPECT’ di Bulan 27</a>) milik Badan Antariksa Eropa bisa melakukan pengukuran yang dapat memberi bukti-bukti lapangan konkrit untuk kekayaan informasi Bulan yang menunggu untuk dikuak.</p>
<hr>
<p><em>Wiliam Reynold menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/149005/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>James Mortimer menerima dana dari Badan Antariksa Eropa (ESA) dan menjadi anggota sains dari proyek PROSPECT milik ESA.</span></em></p><p class="fine-print"><em><span>Mahesh Anand menerima dana dari Dewan Ilmuan dan Fasilitas Teknologi Inggris (STFC) dan juga anggota sains dari proyek Badan Antariksa Eropa (ESA) , PROSPECT.</span></em></p>
Dua studi baru menambah pengetahuan secara signifikan tentang air di Bulan dan dimana lokasinya.
James Mortimer, Postdoctoral researcher in Planetary Science and Exploration, The Open University
Mahesh Anand, Professor of Planetary Science and Exploration, The Open University
Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.
tag:theconversation.com,2011:article/120743
2019-07-22T08:02:41Z
2019-07-22T08:02:41Z
50 tahun pendaratan di Bulan: 4 inovasi teknologi mengejutkan yang muncul berkat misi Apollo 11
<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/285032/original/file-20190722-116539-zjsud1.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=0%2C0%2C2100%2C1499&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Pemadam kebakaran berhutang banyak terima kasih pada NASA.</span> <span class="attribution"><span class="source">U.S. Navy photo by Mass Communication Seaman Barry Riley</span></span></figcaption></figure><p>Program Apollo NASA (National Aeronautics and Space Administration) Amerika Serikat adalah salah satu pencapaian teknologi paling tinggi pada abad ke-20. Di luar perlombaan dan eksplorasi ruang angkasa, program Apollo ini berkontribusi pada beberapa penemuan dan inovasi yang dampaknya kita rasakan pada kehidupan kita saat ini. Namun pada saat yang sama, ada beberapa mitos soal teknologi apa saja yang dihasilkan program ini.</p>
<p>Mitos favorit saya adalah bahwa <a href="https://www.nasa.gov/offices/ipp/home/myth_tang.html">Teflon dikembangkan oleh NASA</a>. Tampaknya masuk akal, karena Teflon merupakan <a href="https://www.product-release.com/product-release-news/teflons-use-apollo-space-program/">bahan yang sangat tahan panas</a>–sesuatu yang dibutuhkan misi luar angkasa. </p>
<p>Namun, Teflon <a href="https://www.sciencehistory.org/historical-profile/roy-j-plunkett">ditemukan secara tidak sengaja pada 1938</a> oleh <a href="https://www.sciencehistory.org/historical-profile/roy-j-plunkett">Roy Plunkett</a> di laboratorium perusahaan DuPont ketika dia meneliti mesin pendingin baru. <a href="https://www.nasa.gov/offices/ipp/home/myth_tang.html">Kesalahpahaman lainnya</a> adalah Velcro yang sebenarnya telah <a href="https://www.hookandloop.com/invention-velcro-brand/">ditemukan pada 1940-an</a> di Swiss oleh George de Mestral. Sekali lagi, kegunaannya yang sangat besar dalam kehidupan sehari-hari di ruang angkasa memang tidak dapat disangkal. Bayangkan betapa sulitnya untuk mengamankan diri ke tempat tidur Anda ketika tidak ada gravitasi.</p>
<p>Karena sekarang sudah 50 tahun sejak pendaratan di Bulan Apollo 11, ini saat yang tepat untuk menyoroti mana yang sebenarnya merupakan hasil dari perlombaan luar angkasa ini dan mana yang bukan. </p>
<p>Berikut adalah daftar beberapa temuan–meski ada banyak temuan lainnya juga tak dibahas. Beberapa di antaranya tidak secara langsung dibuat oleh NASA, tapi mungkin tidak akan pernah muncul jika bukan karena bantuan dan dukungan luar biasa dari badan antariksa itu.</p>
<hr>
<figure class="align-right ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/280931/original/file-20190624-97762-b4blia.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=237&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/280931/original/file-20190624-97762-b4blia.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/280931/original/file-20190624-97762-b4blia.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/280931/original/file-20190624-97762-b4blia.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/280931/original/file-20190624-97762-b4blia.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/280931/original/file-20190624-97762-b4blia.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/280931/original/file-20190624-97762-b4blia.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption"></span>
</figcaption>
</figure>
<p><strong>MORE ON THE MOON AND BEYOND</strong>
<br>Bergabunglah bersama kami menyelami eksplorasi ruang angkasa 50 tahun ke belakang dan 50 tahun yang akan datang. Dimulai dari langkah pertama bersejarah Neil Armstrong ke permukaan Bulan hingga rencana masa kini untuk menggunakan bulan sebagai landasan peluncuran ke Mars, <a href="https://theconversation.com/uk/topics/to-the-moon-and-beyond-72729?utm_source=TC&utm_medium=linkback&utm_campaign=moonseries2019&utm_content=inlineasseta">dengarkan para pakar akademisi yang telah mendedikasikan hidup mereka untuk mempelajari keajaiban ruang angkasa</a></p>
<hr>
<h2>1. Penjernih air</h2>
<p>NASA mengembangkan unit kecil dan ringan yang memurnikan air untuk penerbangan manusia ke luar angkasa. Alat ini <a href="https://spinoff.nasa.gov/Spinoff2004/er_1.html">bekerja dengan andal</a> tanpa perlu pemantauan khusus dengan menggunakan ion (atom yang kehilangan elektron) perak untuk membunuh bakteri. Ternyata, ini juga sangat berguna untuk pemurnian air di Bumi, karena klorin yang umumnya digunakan dapat menghilang akibat sinar matahari atau panas. Ini juga menghilangkan masalah iritasi mata dan masalah pemutih yang kita alami di kolam renang.</p>
<p>Sistem NASA saat ini digunakan untuk menjaga air di menara pendingin tetap bersih, membantu mendukung pendingin udara di seluruh dunia. Sistem ini juga sudah mulai digunakan untuk membersihkan kolam–perusahaan <a href="http://www.carefreeclearwater.com/">Carefree Clearwater, Ltd,</a> telah menerapkannya untuk menjernihkan spa dan kolam renang di seluruh Amerika Serikat (AS).</p>
<h2>2. Masker pernapasan</h2>
<p>Sistem pernapasan yang digunakan oleh petugas pemadam kebakaran di seluruh dunia berasal dari NASA. Meskipun bukan NASA sendiri yang menciptakannya, mereka bertanggung jawab untuk membuatnya dapat digunakan– ringan dan efisien. </p>
<p>Pada 1971, banyak kepala pemadam kebakaran AS mempermasalahkan <a href="https://www.spacefoundation.org/what-we-do/space-technology-hall-fame/inducted-technologies/improved-firefighters-breathing-system">tidak praktisnya</a> alat pernafasan mereka yang beratnya sekitar 30 kilogram, menyebabkan beberapa petugas pemadam kebakaran bahkan membuang sistem pernapasan mereka untuk memAadamkan api.</p>
<p>Menggunakan pengalamannya mengembangkan peralatan astronot untuk pendaratan di Bulan, NASA kemudian bekerja sama dengan <a href="https://www.nist.gov/el/fire-research-division-73300/national-fire-research-laboratory-73306">Fire Technology Division dari National Bureau</a> untuk mengembangkan sistem pernapasan yang lebih baik selama beberapa tahun ke depan. <a href="https://ntrs.nasa.gov/archive/nasa/casi.ntrs.nasa.gov/20020090888.pdf">Sistem yang ditingkatkan</a> membuatnya lebih ringan, lebih mudah dipakai, dan juga membuat masker wajah yang memungkinkan melihat bidang yang lebih luas.</p>
<h2>3. Kain polimer</h2>
<p>Polimer adalah bahan yang terbuat dari rantai panjang molekul yang cenderung memiliki sifat luar biasa seperti ketangguhan dan ketahanan panas. Ahli kimia AS <a href="https://www.nap.edu/read/4547/chapter/11">Carl Marvel</a> <a href="http://www.nasonline.org/publications/biographical-memoirs/memoir-pdfs/marvel-carl.pdf">pertama kali mensintesis</a> kain polimer <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Polybenzimidazole_fiber">Polybenzimidazole</a> pada 1950-an. Namun, kain itu tidak akan tersebar luas jika bukan karena NASA yang memanfaatkannya dengan baik. Badan antariksa itu berupaya mengembangkan serat tekstil yang tidak mudah terbakar dan stabil pada berbagai suhu–dari dinginnya hidrogen cair hingga panasnya emas yang dilelehkan. Setelah insiden <a href="https://history.nasa.gov/Apollo204/summary.pdf">kebakaran Apollo 1 yang menewaskan tiga awak pesawat</a> pada 1967, NASA mengemukakan bahwa material yang mudah terbakar sebagai salah satu penyebabnya. Kejadian tragis ini menyadarkan NASA.</p>
<hr>
<p><em>The moon and beyond adalah seri podcast baru dari The Conversation yang menandai peringatan 50 tahun pendaratan di Bulan. <a href="https://theconversation.com/uk/podcasts/moon-and-beyond">Dengarkan dan berlangganan di sini</a></em></p>
<hr>
<p><a href="https://client.prod.iaff.org/">International Association of Fire Fighters</a> kemudian berkolaborasi dengan NASA dalam <em>Project FIRES</em> pada 1971 untuk memasukkan bahan baru ini ke dalam alat pelindung petugas pemadam kebakaran. Material ini <a href="https://spinoff.nasa.gov/Spinoff2008/ps_3.html">mulai digunakan oleh petugas pemadam kebakaran</a> AS pada 1970-80-an untuk meningkatkan pakaian pelindung mereka. Bahan itu masih digunakan dalam berbagai cara dan bidang baru, termasuk tanggap darurat, olahraga motor, militer, dan industri.</p>
<h2>4. Perangkat tanpa kabel</h2>
<p>Para astronot Apollo ingin membawa batu kembali ke Bumi dan melakukan beberapa pengukuran saat berada di Bulan. Untuk itu, mereka perlu bor tanpa kabel yang efisien. Untungnya, perusahaan Black & Decker <a href="https://www.nasa.gov/offices/ipp/home/myth_tools.html#backtoTop">telah mengembangkan beberapa produk</a> yang sejalan dengan fungsi ini pada 1961. NASA mengontrak perusahaan tersebut, dengan Martin Marietta Corporation, untuk membantu mengembangkan lebih banyak alat yang dirancang khusus, seperti bor palu tanpa kabel untuk mengambil sampel bulan.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/282448/original/file-20190703-126382-zcna1v.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/282448/original/file-20190703-126382-zcna1v.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=609&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/282448/original/file-20190703-126382-zcna1v.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=609&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/282448/original/file-20190703-126382-zcna1v.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=609&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/282448/original/file-20190703-126382-zcna1v.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=765&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/282448/original/file-20190703-126382-zcna1v.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=765&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/282448/original/file-20190703-126382-zcna1v.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=765&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Harrison Schmitt berusaha mengumpulkan batuan Bulan.</span>
<span class="attribution"><span class="source">NASA</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Ini juga merupakan tugas yang agak menantang untuk menggunakan kunci pas untuk mengencangkan baut yang melayang dalam gravitasi nol tanpa harus memutar diri Anda sendiri–masalah yang mengarah pada pengembangan <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Impact_wrench">kunci pas <em>zero-impact</em></a>. Jadi, NASA membantu inisiatif inovasi perangkat nirkabel yang penting–dengan pengalamannya ini, membantu perangkat nirkabel digunakan dalam perangkat medis dan vakum pembersih.</p>
<p>Sebagai seorang astronom budaya, saya suka memikirkan tentang apa yang telah diberikan oleh pesawat luar angkasa dan pendaratan di Bulan kepada kita di samping penemuan-penemuan material di atas. Saya pribadi berpikir bahwa pengembangan konsep-konsep pemikiran baru yang inovatif tentang manusia dan lingkungan telah menjadi penting bagi masyarakat Barat modern kita saat ini. </p>
<p>Contoh-contoh ini ditangkap oleh apa yang disebut <a href="https://arc.aiaa.org/doi/book/10.2514/4.103223">efek <em>overview</em></a> dan dampak yang diberikan <a href="https://www.independent.co.uk/environment/nature/earthrise-the-image-that-changed-our-view-of-the-planet-7837041.html">gambar kelereng biru</a> –foto Bumi yang diambil dari Bulan–pada pergerakan lingkungan yang sedang berkembang.</p>
<p>Penerbangan ruang angkasa manusia tidak selalu dapat diukur melalui penemuan-penemuan material, oleh karena itu, kita juga harus menilainya dengan melihat bagaimana hal itu mengubah pemikiran kita.</p>
<p><em>Las Asimi Lumban Gaol menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/120743/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Daniel Brown tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>
Apakah Anda tahu bahwa Teflon berasal dari NASA hanyalah sebuah mitos?
Daniel Brown, Lecturer in Astronomy, Nottingham Trent University
Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.