Menu Close

Bagaimana gerakan Kristen kanan berupaya mengubah Amerika Serikat

Satu bulan lalu, dari 6 sampai 9 Oktober, National Mall di Washington, D.C. dipenuhi tenda, musik pujian, dan doa untuk acara “Menggugah Fajar” (Awaken the Dawn). Tujuan acara itu, menurut penyelenggara Lou Engle, adalah “berkumpul di sekeliling Yesus,” untuk berdoa bagi bangsa dan pemerintahnya. Acara itu diakhiri dengan satu doa khusus oleh para perempuan Kristen.

Acara itu bukan yang pertama. Pada 9 April 2016, di Los Angeles Memorial Coliseum, puluhan ribu orang berkumpul untuk berdoa bagi transformasi supranatural Amerika.

Lima tahun sebelumnya, pada Agustus 2011, lebih dari 30.000 orang bersorak-sorak histeris ketika calon Presiden AS waktu itu dan Gubernur Texas Rick Perry—sekarang Menteri Energi dalam pemerintahan Trump—muncul di tengah panggung dalam acara “Respons: Seruan Doa bagi Bangsa dalam Krisis” di Reliant Stadium, Houston.

Jemaat berdoa bersama Gubernur Texas Rick Perry, tampak di tengah dan di layar, dalam acara Respons, ibadat puasa dan doa sepanjang hari, 6 Agustus 2011, di Reliant Stadium, Houston. AP Photo/Pat Sullivan

Tiga acara tersebut dan para pemimpin yang menyelenggarakannya adalah pemain sentral dalam sebuah gerakan yang kami sebut “Independent Network Charismatic,” atau INC, dalam buku kami yang baru dirilis, “The Rise of Network Christianity.”

Berdasarkan penelitian kami, kami yakin bahwa Kristen INC sedang mengubah secara signifikan lanskap keagamaan di Amerika—dan politiknya.

Inilah yang kami dapati tentang INC

Kristen INC dipimpin oleh sebuah jaringan pengusaha religius independen populer, yang sering disebut sebagai “apostel alias rasul”. Mereka mempunyai hubungan erat dengan politikus konservatif AS termasuk Sarah Palin, Newt Gingrich, Bobby Jindal, Rick Perry, dan belakangan ini Presiden Donald Trump.

Para penganut Kristen Karismatik menekankan mukjizat supranatural dan campur tangan ilahi. Tapi Kristen INC berbeda dari sekte-sekte karismatik lain—dan dari denominasi Kristen pada umumnya—dalam hal-hal berikut:

  • Ia tidak mengutamakan fokus pada pembentukan jemaat tapi lebih terfokus pada penyebaran keyakinan dan praktik ibadat melalui media, konferensi, dan sekolah Minggu.
  • Ia tidak begitu berminat mengabarkan Injil kepada orang-orang tidak beriman karena minat utamanya adalah mengubah masyarakat melalui penempatan para penganut Kristen dalam kedudukan berkuasa di semua sektor masyarakat.
  • Ia lebih diorganisasi sebagai jaringan para pemimpin independen daripada sebagai denominasi yang diorganisasi secara formal.

Kristen INC adalah kelompok Kristen yang tumbuh paling cepat di Amerika dan mungkin juga di seluruh dunia. Selama 40 tahun, dari 1970 hingga 2010, jumlah jemaat reguler gereja-gereja Protestan secara keseluruhan menyusut rata-rata 0,05 persen per tahun. Ini kemerosotan yang mencolok jika dibandingkan dengan populasi AS yang tumbuh rata-rata 1 persen per tahun selama rentang waktu itu.

Pada saat yang sama, jemaat neo-karismatik independen (sebuah kategori yang menaungi kelompok-kelompok INC) tumbuh rata-rata 3,24 persen per tahun.

Meski begitu, dampaknya jauh lebih besar dari yang bisa diukur dengan jemaat gereja. Ini karena Kristen INC tidak terlalu berminat dengan menghimpun jemaat, tapi lebih berkepentingan dengan penyebaran keyakinan dan praktik peribadatan.

Bill Johnson, pastor Bethel Church di Redding, California. Kevin Shorter, CC BY

Pengaruh Kristen INC bisa dilihat dalam jutaan klik di banyak situs media berbasis web mereka, banyaknya peserta kebaktian di stadion dan konferensi, dan jutaan dolar dalam penjualan media. Dalam wawancara kami dengan para pemimpin mereka, kami dapati bahwa Bethel, sebuah misi pelayanan INC yang berbasis di Redding, California, misalnya, pada 2013 menangguk pendapatan $8,4 juta dari penjualan musik, buku, DVD, dan konten berbasis web dan $7 juta dari uang sekolah Bethel School of Supernatural Ministry mereka.


Baca juga: Lewat propaganda berisi fantasi ISIS merekrut anggota


Daya tarik INC

Sebagai bagian penelitian kami, kami mewawancarai para pemimpin senior secara mendalam, staf dan jemaat dan mantan jemaat pelayanan Kristen INC. Kami juga mewawancarai para pemuka Kristen dan sarjana-sarjana yang memahami perubahan lanskap religius dan menghadiri berbagai konferensi, banyak sekali kebaktian gereja, pelajaran sekolah Minggu, acara-acara penyembuhan dan eksorsisme (ritual mengusir roh jahat). Secara keseluruhan, kami melakukan 41 wawancara mendalam.

Kesimpulan utama kami adalah pertumbuhan kelompok-kelompok ini pada umumnya disebabkan oleh struktur tata kelola jaringan mereka. Jika dibandingkan dengan pengelolaan dan akuntabilitas jemaat dan denominasi formal, struktur itu memungkinkan lebih banyak eksperimen. Ini meliputi pengalaman-pengalaman “ekstrem” keyakinan dan praktik supranatural non-ortodoks, dan teknik-teknik pemasaran dan pemmbiayaan yang memanfaatkan kekuatan Internet.

Dalam penelitian kami, kami menyaksikan daya tarik Kristen INC, terutama di kalangan anak-anak muda. Kami melihat sensasi penyelenggaraan acara penyembuhan supranatural spontan di ruang gawat darurat sebuah rumah sakit umum besar, misteriusnya pelajaran sekolah Minggu yang mengajarkan teknik-teknik mengusir roh jahat dan petualangan tim-tim anak muda mendatangi tempat-tempat publik, mengupayakan bimbingan langsung dari Tuhan untuk menyembuhkan atau menyampaikan pesan-pesan ilahi khusus.

‘Tujuh gunung budaya’

Selain pertambahan jumlah, arti penting Kristen INC terletak pada fakta bahwa para pendukungnya memiliki pandangan yang berbeda secara fundamental tentang hubungan antara iman Kristen dan masyarakat dari sebagian besar kelompok Kristen di sepanjang sejarah Amerika.

Sebagian besar kelompok Kristen di Amerika memandang peran Gereja sebagai penghubung individu dengan Tuhan melalui berkat penyelamatan Yesus dan membangun jemaat yang memberi makna dan rasa memiliki bagi komunitas melalui ibadah kebaktian. Mereka juga meyakini pelayanan dan pemenuhan kebutuhan komunitas setempat mereka. Kelompok-kelompok Kristen tradisional semacam itu meyakini bahwa sekalipun dunia bisa dibenahi, dunia tidak akan dipulihkan sesuai rencana asli Tuhan hingga Yesus datang kembali untuk memerintah Bumi.

Lou Engle, seorang pemimpin Kristen Karismatik Amerika. eden frangipane, CC BY

Keyakinan INC, bagaimanapun juga, berbeda—para pemimpin mereka tidak puas hanya dengan menghubungkan individu dengan Tuhan dan membesarkan jemaat. Sebagian besar kelompok Kristen INC yang kami teliti berusaha menghadirkan surga atau masyarakat sempurna yang dikehendaki Tuhan di Bumi dengan menempatkan “orang-orang berorientasi kerajaan (Tuhan)” dalam posisi-posisi kuat di puncak semua sektor masyarakat.

Para pemimpin INC menggelari mereka “tujuh gunung budaya.” Tujuh gunung budaya itu meliputi bisnis, pemerintahan, media, seni dan hiburan, pendidikan, keluarga, dan agama. Dalam bentuk “Kristen menetes ke bawah” ini, mereka yakin jika orang-orang Kristen naik ke puncak tujuh “gunung” itu, masyarakat akan berubah sepenuhnya.

Seorang pemimpin INC yang kami wawancarai merangkum begini:

“Tujuan gerakan baru ini adalah mengubah unit-unit masyarakat seperti kota, kelompok etnis, bangsa-bangsa, dan bukan perorangan…jika umat Kristen merayapi tiap-tiap gunung dan naik ke puncak semua tujuh gunung itu…masyarakat akan memiliki moral biblika, orang akan hidup harmonis, yang ada kedamaian dan bukan perang, tidak akan ada kemiskinan.”

Kami mendengar ide-ide ini berulang-ulang dalam sebagian besar wawancara kami, di acara-acara yang kami hadiri dan dalam bahan-bahan media INC.

Yang paling signifikan, sejak pemilihan presiden 2016, beberapa pemimpin INC merilis pernyataan publik yang mengklaim bahwa kepresidenan Trump adalah bagian dari pemenuhan rencana Tuhan untuk “menghadirkan surga di Bumi” dengan menempatkan orang-orang beriman pada jabatan-jabatan puncak, termasuk Rick Perry, Betsy DeVos yang memimpin Departemen Pendidikan, dan Ben Carson yang memimpin Departemen Perumahan dan Pembangunan Perkotaan.

Mengubah lanskap

Kristen INC adalah sebuah gerakan yang layak dicermati sebab, menurut kami, ia akan terus menarik pengikut dalam jumlah besar di masa depan. Ia akan menghasilkan jumlah semakin banyak orang Kristen yang memandang tujuan mereka bukan hanya menyelamatkan jiwa melainkan mengubah masyarakat dengan mengambil alih kontrol atas lembaga-lembaganya.

Kami melihat kemungkinan Kristen INC mengambil alih “tujuh gunung budaya” kecil saja sebetulnya. Namun, kami juga yakin bahwa gerakan ini pasti mengguncang lanskap keagamaan dan politik untuk beberapa generasi mendatang.

Artikel ini versi yang diperbarui dari tulisan yang sebelumnya dimuat pada 5 Maret 2017.

This article was originally published in English

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 182,300 academics and researchers from 4,942 institutions.

Register now