Benarkah akar masalah perkawinan anak adalah kemiskinan sehingga banyak terjadi di keluarga prasejahtera?
Rigor académico, oficio periodístico
Artículos sobre perkawinan anak
Mostrando todos artículos
Advokasi kebijakan perkawinan anak oleh gerakan perempuan menunjukkan banyak kemajuan, tetapi prevalensi perkawinan anak masih sangat mengkhawatirkan.
Karena perkawinan anak terkait dengan kesehatan mental yang buruk, temuan ini memberikan penjelasan yang mungkin atas tingginya angka kematian perempuan di Indonesia.
Peraturan di Indonesia memungkinkan adanya dispensasi kawin anak. Maka penting bagi hakim yang memeriksa dan mengadili permohonan untuk berperan yang lebih.
Lima alasan mengapa perkawinan anak itu seharusnya dilarang.
Melanjutkan sekolah adalah bentuk perlawanan yang paling tidak terlihat secara langsung sebagai sebuah perlawanan terhadap pernikahan dini.
Kematian ibu meningkat 2-4 kali lipat pada kehamilan usia dini dibandingkan dengan kehamilan di atas usia 20 tahun.
Principales colaboradores
-
PhD Candidate, School of Geography, University of Leeds
-
Lecturer and researcher, Faculty of Medicine, Universitas Hasanuddin
-
Lecture, Institut Ilmu Keislaman Annuqayah Madura
-
Professor of Islamic Studies, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
-
Peneliti, Indonesia Judicial Research Society
-
Research Fellow in Health Economics, Monash University
