tag:theconversation.com,2011:/id/topics/laut-cina-selatan-45321/articlesLaut Cina Selatan – The Conversation2024-02-02T16:07:37Ztag:theconversation.com,2011:article/2226082024-02-02T16:07:37Z2024-02-02T16:07:37ZBagaimana Pilpres 2024 akan membingkai ulang arah kebijakan politik luar negeri Indonesia?<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/572968/original/file-20240201-27-dr6t1r.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=0%2C1%2C374%2C250&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption"></span> </figcaption></figure><p>Dua pekan menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, kontestasi <a href="https://theconversation.com/the-professor-the-general-and-the-populist-meet-the-three-candidates-running-for-president-in-indonesia-217811">tiga calon presiden</a> – Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto dalam meraih simpati rakyat kian ketat. Sepanjang masa kampanye, salah satu aspek yang mengundang perhatian publik adalah bagaimana ketiganya memandang dan menyusun arah kebijakan luar negeri ketika terpilih nanti. </p>
<p>Seiring dengan akan berakhirnya periode kedua pemerintahan Presiden Joko “Jokowi” Widodo, pertanyaan mengenai politik luar negeri kian menguat, terutama apakah penerusnya akan melanjutkan atau mengubah pola hubungan Indonesia dengan Cina, Amerika Serikat (AS), dan negara-negara tetangga.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/sang-profesor-sang-jenderal-dan-si-populis-fakta-tiga-kandidat-presiden-yang-perlu-kamu-tahu-218584">Sang profesor, sang jenderal, dan si populis: fakta tiga kandidat presiden yang perlu kamu tahu</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Melanjutkan tradisi sejak masa awal kemerdekaan Indonesia, Jokowi telah menerapkan politik luar negeri “<a href="https://www.jstor.org/stable/20030977">bebas aktif</a>”, sebagai landasan kebijakan nonblok yang aktif memberikan kontribusi perdamaian dan diinisiasi pertama kali tahun 1948 oleh wakil presiden pertama, Mohamad Hatta.</p>
<p>Pada 2022, Jokowi sempat berupaya menempatkan peran Indonesia sebagai <a href="https://www.thejakartapost.com/paper/2022/06/19/jokowi-set-to-play-an-unexpected-global-role-as-peacebroker.html">perantara perdamaian</a> dalam perang Rusia-Ukraina. Jokowi <a href="https://www.voanews.com/a/explainer-why-indonesia-s-leader-is-visiting-kyiv-moscow/6640961.html">mengunjungi</a> kedua negara dan <a href="https://thediplomat.com/2022/04/ukraines-zelenskyy-says-indonesian-president-invited-him-to-g20-meet/">mengundang Ukraina</a> untuk menghadiri KTT G20 di Bali.</p>
<p>Pada tingkat ASEAN, di bawah kepemimpinan Indonesia tahun ini terlihat tampak berupaya menciptakan <a href="https://j-innovative.org/index.php/Innovative/article/view/5471/3918">sikap netral</a> dalam menyikapi hubungan antara AS dan Cina dengan tujuan mencegah timbulnya potensi konflik dan menjaga stabilitas kawasan.</p>
<p>Sejauh ini, tiga calon presiden (capres) yang berkompetisi pada Pemilu 2024 menyatakan akan mempertahankan tradisi kebijakan luar negeri Indonesia “bebas aktif”. Pertanyaannya, adakah perbedaan implementasi “bebas aktif” di antara ketiganya?</p>
<h2>Anies: mengakhiri pragmatisme</h2>
<p>Anies <a href="https://www.youtube.com/watch?v=ISfjRiXASX8">menguraikan platform kebijakan politik luar negerinya</a> dengan mengkritisi pendekatan pemerintah saat ini dalam mengelola hubungan luar negeri yang menurutnya “<a href="https://www.thejakartapost.com/indonesia/2023/11/08/indonesias-diplomacy-must-be-value-led-not-transactional-says-anies.html">pragmatis dan transaksional</a>”.</p>
<figure class="align- centre ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/572717/original/file-20240201-17-pcdk1i.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=237&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/572717/original/file-20240201-17-pcdk1i.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=401&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/572717/original/file-20240201-17-pcdk1i.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=401&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/572717/original/file-20240201-17-pcdk1i.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=401&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/572717/original/file-20240201-17-pcdk1i.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=504&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/572717/original/file-20240201-17-pcdk1i.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=504&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/572717/original/file-20240201-17-pcdk1i.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=504&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Papan reklame yang menampilkan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024.</span>
</figcaption>
</figure>
<p>Kritik ini muncul karena sejak Jokowi menjadi presiden pada tahun 2014, <a href="https://www.internationalaffairs.org.au/australianoutlook/a-retreat-from-multilateralism-foreign-policy-restructuring-under-jokowi/">pendekatan kebijakan luar negeri yang berkhidmat terhadap multilateralisme tidak lagi dilanjutkan</a>. Sebab, pendekatan tersebut diyakini hanya memberikan sedikit manfaat nyata bagi ekonomi Indonesia. </p>
<p>Hal inilah yang menjadi faktor mengapa Jokowi tidak menghadiri <a href="https://www.voaindonesia.com/a/sidang-umum-pbb-kenapa-presiden-jokowi-selalu-absen-ke-new-york/7281995.html">sejumlah forum tingkat tinggi</a> dan hanya fokus melantangkan <a href="https://intermestic.unpad.ac.id/index.php/intermestic/article/view/223">diplomasi ekonomi</a> serta memperbaiki <a href="https://www.scitepress.org/Papers/2018/102758/102758.pdf">hubungan bilateral</a> dengan sejumlah negara tertentu. Diyakini, pendekatan ini lebih banyak memberi manfaat ekonomi bagi Indonesia.</p>
<p>Berbeda dengan pendekatan pragmatis Jokowi, Anies ingin mengembalikan Indonesia ke tingkat global dengan mengambil lebih banyak peran kepemimpinan dalam mengatasi isu-isu internasional. Kebijakan luar negerinya akan fokus pada peningkatan peran dan partisipasi Indonesia untuk urusan internasional dan dalam tatanan global.</p>
<p>Sebagai contoh, Anies mendambakan Indonesia berperan menjadi pemimpin garda depan di ASEAN untuk menjamin terwujudnya <a href="https://www.thejakartapost.com/indonesia/2023/11/08/indonesias-diplomacy-must-be-value-led-not-transactional-says-anies.html">perdamaian dan stabilitas keamanan kawasan Indo-Pasifik</a> dan, dalam jangka panjang, menjadikan ASEAN sebagai pusat dialog antarnegara besar.</p>
<h2>Prabowo: menjadi tetangga yang baik</h2>
<p>Prabowo memaparkan <a href="https://www.youtube.com/watch?v=mpZdLC2tRRI">platform kebijakan luar negerinya</a> dengan janji untuk mempertahankan <a href="https://kemlu.go.id/washington/en/pages/kebijakan_luar_negeri_ri/716/etc-menu">politik luar negeri bebas aktif</a> dan di saat yang sama memperkuat kebijakan pertahanan negara.</p>
<p>Arah kebijakan luar negeri ini sudah bisa diprediksi dari awal, mengingat latar belakang militer Prabowo dan posisinya saat ini sebagai menteri pertahanan.</p>
<p>Meski demikian, serupa dengan Anies, pendekatan Prabowo juga berfokus pada peran Indonesia dalam stabilitas kawasan. Ia ingin Indonesia menjadi “tetangga yang baik” dan menjaga hubungan yang stabil dengan negara tetangga di Asia Tenggara.</p>
<p>Kemungkinan, Prabowo juga akan melanjutkan pendekatan luar negeri yang dilakukan Jokowi, yaitu <a href="https://thediplomat.com/2019/11/jokowi-2-0-indonesia-amid-us-china-competition/">enggan</a> untuk berpihak di tengah persaingan negara adidaya.</p>
<p>Yang menarik, Prabowo menekankan bagaimana Indonesia harus menghormati AS bersama sekutunya, serta Cina. Ia juga <a href="https://www.youtube.com/watch?v=mpZdLC2tRRI">menekankan</a> bahwa India dan Rusia juga merupakan mitra penting bagi Indonesia, sebagaimana juga negara-negara Afrika yang memiliki kesamaan pengalaman kolonialisme masa lalu.</p>
<figure class="align- centre ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/572720/original/file-20240201-15-htfoq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=237&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/572720/original/file-20240201-15-htfoq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=337&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/572720/original/file-20240201-15-htfoq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=337&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/572720/original/file-20240201-15-htfoq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=337&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/572720/original/file-20240201-15-htfoq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=424&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/572720/original/file-20240201-15-htfoq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=424&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/572720/original/file-20240201-15-htfoq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=424&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Calon presiden sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan) dan putra sulung Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, mendaftarkan diri sebagai kandidat capres-cawapres dalam Pemilu 2024.</span>
</figcaption>
</figure>
<p>Prabowo menjadi satu-satunya capres yang dengan terbuka membahas pentingnya Indonesia menjadi tetangga yang baik. Di bawah kepemimpinannya jika terpilih nanti, ia hendak menunjukkan bahwa kehadiran Indonesia di kawasan tidak akan menimbulkan ancaman bagi negara-negara sekitar.</p>
<h2>Ganjar: memaknai kembali ‘bebas aktif’</h2>
<p>Platform <a href="https://www.youtube.com/watch?v=_HNhR1ZYjl4">kebijakan luar negeri</a> Ganjar fokus pada <a href="https://drive.google.com/file/d/1-olOvmrwXLJjjlE9B_oTnCMMRVQYSuse/view">empat isu penting global</a>: kemunduran demokrasi, ketidakadilan global, kemerosotan ekonomi, dan konflik di kawasan.</p>
<p>Secara khusus, Ganjar menekankan pada eskalasi ketegangan di Asia, yang ditunjukkan dengan memburuknya hubungan antara Korea Utara dan Korea Selatan, Cina dan Taiwan, serta masih berlangsungnya sengketa Laut Cina Selatan (LCS).</p>
<p>Ganjar juga berkomitmen mempertahankan politik luar negeri “bebas dan aktif” dengan sedikit pemaknaan ulang agar lebih efektif dan selaras dengan situasi geopolitik saat ini. Pemaknaan ulang ini termasuk merumuskan strategi agar Indonesia dapat lebih proaktif –bukan pasif responsif – dalam urusan internasional.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/572722/original/file-20240201-19-zr0n4c.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/572722/original/file-20240201-19-zr0n4c.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=401&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/572722/original/file-20240201-19-zr0n4c.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=401&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/572722/original/file-20240201-19-zr0n4c.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=401&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/572722/original/file-20240201-19-zr0n4c.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=504&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/572722/original/file-20240201-19-zr0n4c.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=504&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/572722/original/file-20240201-19-zr0n4c.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=504&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Calon presiden Ganjar Pranowo saat berkampanye.</span>
</figcaption>
</figure>
<p>Platform kebijakan luar negeri masing-masing kandidat memberikan gambaran sekilas mengenai arah kebijakan luar negeri Indonesia di masa depan. Kebijakan luar negeri yang “bebas aktif” kemungkinan besar akan tetap berlaku, apapun hasil pemilu mendatang. Meski, di tengah persamaan tersebut, masing-masing calon juga menekankan prioritas tertentu yang menjadi pembeda satu sama lain.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/222608/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Hangga Fathana tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Ketiga calon presiden memiliki pendekatan yang sama terhadap hubungan luar negeri Indonesia, namun ada beberapa perbedaan menarikHangga Fathana, Assistant Professor in International Relations, Universitas Islam Indonesia (UII) YogyakartaLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/2162692023-11-07T10:33:48Z2023-11-07T10:33:48ZKonflik Israel-Hamas: Bagaimana kemungkinan Cina memanfaatkan perang ini untuk meningkatkan sentimen anti-Amerika<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/557957/original/file-20231107-253869-m6p46u.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=0%2C0%2C3758%2C2501&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Presiden Cina Xi Jinping.</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-photo/hangzhou-china-09052016-president-peoples-republic-1376982239">Gil Corzo/Shutterstock</a></span></figcaption></figure><p>Konflik bersenjata antara militer pemerintah Israel dan organisasi Hamas masih berlangsung hingga kini. Hingga Selasa, 7 November 2023, total korban jiwa di Gaza, Palestina, sudah <a href="https://www.nytimes.com/2023/11/06/world/middleeast/gaza-death-toll-israel-hamas-war.html">mencapai 10 ribu</a>, lebih dari 4 ribunya adalah anak-anak. </p>
<p>Selain diprediksi akan <a href="https://www.csis.org/analysis/energy-market-implications-israel-hamas-conflict">memengaruhi rantai pasok minyak global</a>, apalagi jika <a href="https://apnews.com/article/israel-hamas-oil-iran-biden-sanctions-fefaf577359e2b4920d6d0035f763d22">Iran</a> dan <a href="https://www.latimes.com/world-nation/story/2023-10-21/long-lines-at-gas-pump-unlikely-but-middle-east-crisis-could-disrupt-oil-supplies-raise-prices">Arab Saudi</a> terlibat, konflik ini juga akan sangat <a href="https://www.wilsoncenter.org/article/five-global-dangers-gaza-war">membentuk wacana politik global</a> ke depannya, termasuk antara dua kekuatan besar–Amerika Serikat (AS) dan Cina.</p>
<p>AS konsisten dan tegas <a href="https://www.defense.gov/News/News-Stories/Article/Article/3570670/us-military-continues-focus-on-supporting-israel-ukraine/">mendukung Israel</a>, bahkan ikut <a href="https://www.aljazeera.com/news/2023/11/3/us-house-passes-14-5bn-military-aid-package-for-israel">mendanai</a> militer Israel. Sementara, sikap Cina lebih mengarah pada <a href="https://foreignpolicy.com/2023/10/10/china-israel-hamas-war-palestine-xi-jinping/">solusi dua negara</a> (<em>two-state solution</em>) dan <a href="https://www.aljazeera.com/features/2023/10/28/will-the-israel-hamas-war-upend-chinas-middle-east-ambitions">non-intervensi</a>.</p>
<p>Namun, Cina juga berusaha berperan aktif sebagai <a href="https://www.chathamhouse.org/2023/10/chinas-approach-war-gaza-not-anti-israel-its-designed-contain-us">penengah</a> (mediator), tanpa memihak ke salah satu pihak. Inilah mengapa Cina, secara resmi dan terbuka, <a href="https://www.voanews.com/a/china-s-xi-urges-end-to-israel-hamas-conflict-through-two-state-solution-/7318986.html">tidak pernah mengecam Hamas</a>. Beijing hanya sekadar menyerukan gencatan senjata demi mencegah jatuhnya korban sipil lebih banyak lagi.</p>
<p>Walau begitu, kuat juga kemungkinan bagi Cina memanfaatkan konflik Israel-Hamas untuk menyebarkan narasi-narasi anti-AS dan sekutunya.</p>
<p>Bagaimana caranya?</p>
<h2>1. Politisasi standar ganda AS</h2>
<p>Saat ini, <a href="https://www.foreignaffairs.com/united-states/upside-western-hypocrisy-global-south-america">sentimen negara-negara Selatan</a> (<em>the Global South</em>) terhadap standar ganda AS semakin meningkat.</p>
<p>Standar ganda yang dimaksud adalah bagaimana AS yang selama ini <a href="https://www.lowyinstitute.org/the-interpreter/us-rules-based-order-testing-plan">terdepan</a> dalam mengampanyekan “<em><a href="https://www.lowyinstitute.org/the-interpreter/what-does-rules-based-order-mean">rules-based order</a></em>” dan selalu mencitrakan dirinya sebagai <a href="https://www.state.gov/policy-issues/human-rights-and-democracy/">pelindung hak asasi manusia (HAM) dan demokrasi</a>, namun AS sendiri juga menunjukkan sikap dan langkah yang berlawanan.</p>
<p>Salah satu yang paling dikenal oleh masyarakat global adalah invasi AS terhadap <a href="https://www.cfr.org/global-conflict-tracker/conflict/war-afghanistan">Afghanistan</a> pada 2001 dan <a href="https://www.cfr.org/timeline/iraq-war">Irak</a> pada 2003 yang mengakibatkan kehancuran parah di dua negara tersebut sampai hari ini. Dengan dalih “<a href="https://www.nytimes.com/article/afghanistan-war-us.html">perang melawan terorisme</a>”, yang kemudian bergeser menjadi “kepemilikan <a href="https://www.nytimes.com/2023/03/18/world/middleeast/iraq-war-reason.html">senjata pemusnah massal</a>”, AS menerabas hukum internasional, yang tentunya melanggar HAM, ketika <a href="https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=1923956">menginvasi</a> <a href="https://scholarship.law.gwu.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1898&context=faculty_publications">kedua negara itu</a>.</p>
<p>Kini, dalam konflik Israel-Hamas, AS kembali dikecam berbagai negara karena kembali <a href="https://www.amnestyusa.org/press-releases/state-department-reports-perpetuate-double-standards/">menerapkan standar ganda</a>, dengan mendukung Israel <a href="https://www.aljazeera.com/news/2023/10/25/as-us-resists-ceasefire-calls-what-is-bidens-endgame-in-gaza">tanpa syarat</a> dan menggunakan <a href="https://news.un.org/en/story/2023/10/1142507">hak vetonya</a> di sidang Dewan Keamanan PBB 18 Oktober lalu untuk menolak gencatan senjata.</p>
<p>Situasi ini dapat menjadi “santapan empuk” bagi Cina untuk memainkan sentimen terhadap AS di antara negara-negara Selatan, negara Arab, dan negara mayoritas Muslim lainnya yang <a href="https://allarab.news/arab-and-muslim-nations-loudly-proclaim-their-support-for-palestinian-cause-yet-refuse-to-accept-gaza-refugees/">selama ini konsisten berpihak pada Palestina</a>.</p>
<p>Di saat AS disorot karena mendukung Israel yang dianggap melakukan genosida di Gaza, Cina mengumandangkan komitmennya untuk menciptakan perdamaian dunia. Presiden Xi Jinping <a href="http://www.news.cn/english/2021-10/26/c_1310268974.htm">mengajak negara-negara lain</a> untuk menghormati keberagaman peradaban dengan menegakkan prinsip-prinsip kesetaraan, inklusivitas, dan dorongan untuk saling berdialog.</p>
<p>Penurunan kepercayaan negara-negara Selatan terhadap AS dan sekutunya dapat menguntungkan Cina, baik secara geopolitik maupun geoekonomi. </p>
<p>Secara geopolitik, Cina semakin kuat mengukuhkan dirinya sebagai <a href="https://news.cgtn.com/news/2023-08-23/Full-text-Xi-Jinping-s-speech-at-the-15th-BRICS-Summit-1mvxFMvuFLW/index.html">pemimpin</a> blok negara-negara yang tidak puas terhadap tatanan liberal internasional. </p>
<p>Secara geoekonomi, diplomasi ekonomi Cina juga <a href="https://www.cfr.org/backgrounder/china-africa">semakin meluas</a>, menyasar ceruk-ceruk yang selama ini <a href="https://www.foreignaffairs.com/articles/africa/2021-10-08/africa-changing-and-us-strategy-not-keeping">diabaikan oleh AS</a>, seperti negara-negara Afrika.</p>
<p>Konflik Israel-Hamas ini bisa menjadi celah bagi Cina untuk bergerak melawan tatanan liberal internasional yang kini <a href="https://risingpowersproject.com/china-as-a-rising-power-versus-the-us-led-world-order/">masih didominasi Barat</a>, terutama Amerika Serikat (AS) dan para sekutunya.</p>
<h2>2. Citra AS sebagai ‘<em>outside power</em>’ yang suka ikut campur</h2>
<p>Cina, beserta sekutunya termasuk Rusia dan Korea Utara, kerap <a href="https://www.cnnindonesia.com/internasional/20161011191654-113-164837/di-forum-pertahanan-china-kecam-intervensi-as-di-asia">mengecam AS</a> karena menganggapnya terlalu sering <a href="https://www.kompas.com/global/read/2022/08/07/000600370/mengapa-as-sering-mencampuri-urusan-domestik-negara-lain-?page=all">mencampuri urusan domestik</a> negara lain. </p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/558000/original/file-20231107-17-gdh49a.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/558000/original/file-20231107-17-gdh49a.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/558000/original/file-20231107-17-gdh49a.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/558000/original/file-20231107-17-gdh49a.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/558000/original/file-20231107-17-gdh49a.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/558000/original/file-20231107-17-gdh49a.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/558000/original/file-20231107-17-gdh49a.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-photo/new-york-city-february-19-2018-1037723950">a katz/Shutterstock</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Intervensi AS mulai menguat setelah pemerintahan Barack Obama <a href="https://www.cfr.org/project/us-pivot-asia-and-american-grand-strategy">mengubah</a> haluan politik luar negeri AS ke Asia di akhir tahun 2011.</p>
<p>Bagi Cina, sumber permasalahan utama dari sengketa LCS adalah campur tangan AS yang dianggap berkepentingan untuk menyebarkan pengaruh di Asia Tenggara.</p>
<p><a href="https://www.benarnews.org/english/news/philippine/traveling-aboard-resupply-mission-to-ayungin-shoal-09092023121534.html">Ketegangan di beting Ayungin (Second Thomas Shoal)</a>–pulau karang yang disengketakan oleh Cina dan Filipina–baru-baru ini, dianggap sebagai hasil dari “<a href="https://efe.com/en/latest-news/2023-10-23/china-accuses-us-of-instigating-philippines-to-provoke-beijing/">hasutan</a>” AS terhadap Filipina untuk memprovokasi dan menciderai kedaulatan Cina.</p>
<p>Lebih lanjut, kerja sama <a href="https://www.defense.gov/News/Releases/Release/Article/3285566/philippines-us-announce-four-new-edca-sites/">Enhanced Defense Cooperation Agreement (EDCA)</a>, untuk membuka empat pangkalan militer AS baru di wilayah Filipina, dipandang Cina sebagai <a href="https://thediplomat.com/2023/03/china-warns-philippines-over-us-access-to-military-bases/">ancaman terhadap stabilitas dan keamanan kawasan</a>. </p>
<p>Namun, penghalang terbesar dari klaim kedaulatan tersebut adalah hukum laut internasional (UNCLOS 1982) yang juga ironisnya diratifikasi oleh Cina. UNCLOS tidak mengakui adanya “hak-hak historis” yang dijadikan dasar Cina dalam menarik sembilan garis putus-putus (<em>nine-dash line</em>) di LCS.</p>
<p>Beijing juga tidak menggubris Keputusan Pengadilan Arbitrase Permanen (Permanent Court of Arbitration atau PCA) yang menegaskan bahwa sembilan garis putus-putus dan aktivitas reklamasi Cina di zona ekonomi eksklusif Filipina melanggar hukum.</p>
<p>Dalam konteks Taiwan, Cina jelas menganggap kehadiran AS menjadi penghalang utama terjadinya <a href="https://interpret.csis.org/what-is-beijings-timeline-for-reunification-with-taiwan/">reunifikasi Taiwan</a>. Meski secara resmi AS hanya mengakui “<a href="https://www.csis.org/analysis/what-us-one-china-policy-and-why-does-it-matter">satu Cina</a>”, tapi melalui kerangka <a href="https://www.ait.org.tw/taiwan-relations-act-public-law-96-8-22-u-s-c-3301-et-seq/">Taiwan Relations Act (TRA)</a> dan <a href="http://www.taiwandocuments.org/assurances.htm">Six Assurances</a>, pemerintah AS ingin memastikan bahwa reunifikasi dilakukan dengan cara-cara damai. Atas alasan itulah AS memberikan <a href="https://www.forumarmstrade.org/ustaiwan.html">dukungan persenjataan</a> defensif pada pemerintah Taiwan, untuk memastikan agar Beijing tidak menyerang Taipei.</p>
<p>Inilah mengapa Beijing kerap menganggap Washington sebagai “pembuat ulah” dan “perusak” stabilitas dan keamanan di kawasan Asia.</p>
<p>Di Timur Tengah, standar ganda AS terlihat lebih jelas. Profesor hubungan internasional terkemuka, Stephen Walt, menyebut AS sebagai <a href="https://foreignpolicy.com/2023/10/18/america-root-cause-war-israel-gaza-palestine/">akar dari konflik Israel-Palestina</a>. Menurutnya, konflik ini adalah akibat kegagalan strategi AS dalam menghadapi Iran–yang semakin kuat pengaruhnya pascalengsernya Saddam Husein pada 2003. Sudah menjadi rahasia umum bahwa Hamas memiliki <a href="https://www.foreignaffairs.com/israel/why-iran-gambling-hamas">kedekatan dengan Tehran</a>. </p>
<p>Dampak dari kegagalan strategi AS di Timur Tengah dalam tiga dekade terakhir adalah instabilitas. <a href="https://www.vox.com/2014/8/13/5991047/how-america-lost-the-middle-east">Irak, Suriah, Libya, Mesir, Yaman</a>, dan <a href="https://www.newyorker.com/news/q-and-a/how-america-failed-in-afghanistan">Afghanistan</a>, kerap dijadikan contoh bagaimana kehadiran AS, alih-alih menjadi solusi, malah menciptakan kekacauan. </p>
<p>Kondisi ini bisa dimanfaatkan oleh Cina untuk <a href="https://edition.cnn.com/2023/03/15/world/us-saudi-china-relations-intl/index.html">mengatakan</a> pada dunia bahwa kehadirannya di Timur Tengah tidak didasarkan pada kepentingan yang egois, serta mendukung segala upaya untuk menciptakan stabilitas dan perdamaian, termasuk upayanya mendamaikan Iran-Arab Saudi.</p>
<p>Di tengah <a href="https://thediplomat.com/2023/10/how-southeast-asia-has-responded-to-the-israel-hamas-conflict/">terbelahnya negara-negara Asia Tenggara</a> dalam merespons konflik Israel-Palestina, Cina akan semakin intens meneguhkan dirinya sebagai “pembela Palestina” sekaligus pendukung hukum internasional.</p>
<p>Dengan mempertimbangkan sentimen negara mayoritas Muslim Asia Tenggara, seperti <a href="https://thediplomat.com/2023/10/protesters-in-malaysia-indonesia-come-out-in-support-of-palestine/">Indonesia dan Malaysia</a>, Cina akan semakin kuat menancapkan pengaruhnya. Perpaduan antara <a href="https://www.csis.org/analysis/examining-chinas-coercive-economic-tactics">diplomasi ekonomi koersif</a> dan propaganda sikap AS terhadap konflik Israel-Palestina, akan memperkuat posisi Cina di mata internasional.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/558005/original/file-20231107-15-sr8n2t.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/558005/original/file-20231107-15-sr8n2t.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=387&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/558005/original/file-20231107-15-sr8n2t.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=387&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/558005/original/file-20231107-15-sr8n2t.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=387&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/558005/original/file-20231107-15-sr8n2t.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=486&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/558005/original/file-20231107-15-sr8n2t.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=486&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/558005/original/file-20231107-15-sr8n2t.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=486&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Asap mengebul pascaserangan udara militer Israel di Jalur Gaza, 10 Oktober 2023.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-photo/smoke-rises-after-israeli-air-strikes-2373748235">Anas-Mohammed/Shutterstock</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Isyarat yang ingin disampaikan Cina adalah bahwa AS bukanlah benar-benar pendukung hukum internasional yang <em>fair</em> dan obyektif. Atas dasar itulah Cina menolak dengan tegas segala bentuk keterlibatan AS, yang dianggapnya sebagai “<em>outside power</em>” dalam banyak isu keamanan global.</p>
<h2>Mengubah tatanan global</h2>
<p>Pemerintah Cina sepenuhnya sadar bahwa mereka <a href="https://economictimes.indiatimes.com/news/defence/china-poses-most-serious-long-term-challenge-to-international-order-says-blinken/articleshow/91819788.cms">memiliki kemampuan</a> (baik ekonomi, militer dan diplomatik) untuk merombak tatanan internasional. Ini adalah bagian dari “impian Cina” yang tampaknya sedang berusaha diwujudkan.</p>
<p>Di antaranya dengan berusaha <a href="https://www.cfr.org/excerpt-third-revolution">menggandakan Pendapatan Domestik Bruto (PDB)</a> dan menjadikan kekuatan militernya “<a href="https://www.economist.com/china/2019/06/27/xi-jinping-wants-chinas-armed-forces-to-be-world-class-by-2050">berkelas dunia</a>”, atau dengan kata lain mampu mengalahkan AS, pada 2035. </p>
<p>Namun, Cina juga sadar bahwa selain kekuatan material, penguasaan informasi juga tidak kalah penting. Oleh sebab itu, Cina <a href="https://www.aljazeera.com/news/2023/9/29/us-says-chinas-global-information-manipulation-threatens-freedoms">dilaporkan</a> telah menghabiskan milyaran dolar AS untuk penyensoran, penyebaran propaganda, dan disinformasi. </p>
<p>Sekali lagi, tujuan Cina adalah untuk menggerus kredibilitas AS sebagai <em>superpower</em>, mengguncang tatanan liberal global, lalu perlahan mengganti dengan <a href="https://www.brookings.edu/wp-content/uploads/2020/10/FP_20201012_international_law_china_williams.pdf">versinya</a>. </p>
<p>Saat ini tujuan pendek dan menengah Cina nampaknya telah berjalan efektif. Tinggal menunggu tanggal mainnya, apakah Negeri Panda akan benar-benar berhasil mendongkel tatanan liberal internasional di kawasan.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/216269/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Dion Maulana Prasetya tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Kemungkinan kuat bagi Cina untuk memanfaatkan konflik Israel-Hamas dalam menyebarkan narasi-narasi anti-AS dan sekutunya.Dion Maulana Prasetya, Lecturer at Department of International Relations, Universitas Muhammadiyah MalangLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/2015862023-03-14T01:57:52Z2023-03-14T01:57:52ZRusia menginginkan bantuan militer dari Cina – kesepakatan ini pun bisa menguntungkan Cina<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/514802/original/file-20230312-3624-cmfoa2.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=0%2C0%2C1278%2C718&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Presiden Cina Xi Jinping (kiri) berjalan bersama Presiden Rusia Vladimir Putin.</span> <span class="attribution"><span class="source">AP</span></span></figcaption></figure><p>Menurut sumber informasi dari pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, yang dibuka ke publik pada akhir Februari 2023, <a href="https://www.politico.com/news/2023/02/24/china-weapons-russia-ukraine-war-00084425">Cina tengah mempertimbangkan</a> untuk mengirim senjata, amunisi, dan <em>drone</em> (pesawat militer tanpa awak) ke Rusia.</p>
<p>Bantuan militer dari Cina ini nantinya akan secara langsung <a href="https://apnews.com/article/russia-ukraine-politics-government-antony-blinken-china-6ad43aa87f086acce31a1de63c6caf15">mendukung Rusia</a> dalam perang di Ukraina.</p>
<p>Pengungkapan informasi tersebut, yang muncul kurang dari sebulan setelah <a href="https://theconversation.com/spy-balloon-drama-elevates-public-attention-pressure-for-the-us-to-confront-china-199484">Angkatan Laut AS menembak jatuh balon udara milik Cina</a> yang diduga digunakan sebagai alat mata-mata, semakin meningkatkan ketegangan antara AS dan Cina.</p>
<p>Kabar tersebut juga muncul ketika saat ini Rusia menghadapi <a href="https://www.wilsoncenter.org/blog-post/putins-war-costs-shifting-burden-population">pembengkakan “biaya” perang di Ukraina</a> – baik secara finansial maupun nyawa manusia. Kesulitan ini pun telah <a href="https://doi.org/10.1177/0022343311411959">mendorong pemerintah Rusia untuk mencari segenap bantuan</a>.</p>
<p>Rusia sudah berusaha mendapatkan bantuan senjata dan dukungan militer lainnya dari beberapa sekutunya, seperti <a href="https://www.thedefensepost.com/2022/09/12/russia-weapons-resupply-problems/">Korea Utara</a> dan negara tetangganya, <a href="https://theconversation.com/3-reasons-belarus-is-helping-russia-wage-war-against-ukraine-177984">Belarus</a>. Rusia juga beralih ke negara netral, <a href="https://www.themoscowtimes.com/2022/11/29/russia-turns-to-india-for-help-as-western-sanctions-bite-reuters-a79539">seperti India</a> dan <a href="https://www.reuters.com/business/energy/chinas-march-imports-russian-oil-may-hit-record-shiptracking-data-2023-03-02/">Cina, supaya bisa menjual</a> minyak dan gas guna menghasilkan lebih banyak uang.</p>
<p>Cina memang belum secara terbuka mengumumkan keputusan <a href="https://www.defense.gov/News/News-Stories/Article/Article/3306439/dod-official-says-us-not-yet-seeing-china-giving-lethal-aid-to-russia/">untuk memberikan bantuan militer</a> ke Rusia.</p>
<p>Saya adalah seorang <a href="http://ma-allen.com/">akademisi</a> <a href="https://scholar.google.com/citations?user=bSApaj4AAAAJ&hl=en">hubungan internasional</a> yang fokus pada isu terkait <a href="https://www.amazon.com/Beyond-Wire-Military-Deployments-BRIDGING-ebook/dp/B0BPPT4CJD/">meningkatnya persaingan antara AS dan Cina</a>. Berdasarkan penelitian saya, saya yakin Rusia akan <a href="https://www.nytimes.com/2022/03/13/us/politics/russia-china-ukraine.html">menerima</a> bantuan apa pun yang akan ditawarkan Cina. Keputusan Cina perihal apakah akan terlibat dalam perang Ukraina akan diperhitungkan dengan sangat hati-hati. Ini termasuk memperhitungkan potensi keuntungan jangka panjang, risiko, dan pengaruh kekuatan negara Barat.</p>
<p>Namun, menurut saya, pilihan Cina untuk mendukung Rusia atau tidak, utamanya akan bermuara pada dua pertimbangan: bagaimana konflik Ukraina akan mempengaruhi citra Cina secara keseluruhan dalam panggung politik dunia, dan <a href="https://www.theatlantic.com/magazine/archive/2022/12/china-takeover-taiwan-xi-tsai-ing-wen/671895/">kepentingan Cina dalam menginvasi Taiwan</a>.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/514035/original/file-20230307-2056-a8loq5.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="People are shown sitting around a long table that has a Russian and Chinese flag on it." src="https://images.theconversation.com/files/514035/original/file-20230307-2056-a8loq5.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/514035/original/file-20230307-2056-a8loq5.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/514035/original/file-20230307-2056-a8loq5.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/514035/original/file-20230307-2056-a8loq5.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/514035/original/file-20230307-2056-a8loq5.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/514035/original/file-20230307-2056-a8loq5.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/514035/original/file-20230307-2056-a8loq5.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, duduk bersebrangan dengan Menteri Luar Negeri Cina, Qin Gang, pada Maret 2023 di New Delhi, India dalam pertemuan menteri luar negeri dari para negara industri dan berkembang terbesar di dunia.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://media.gettyimages.com/id/1247609685/photo/russias-foreign-minister-lavrov-in-india.jpg?s=1024x1024&w=gi&k=20&c=TGc6d8rvDhOfMzvPjP8tmSYIhdLG5kcS4zQ-DqN41oE=">Russian Foreign Ministry Press/Handout/Anadolu Agency via Getty Images</a></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Sikap resmi Cina</h2>
<p>Bantuan militer besar-besaran dalam perang tidaklah murah. AS memberikan bantuan <a href="https://www.cfr.org/article/how-much-aid-has-us-sent-ukraine-here-are-six-charts">lebih dari US$75 miliar</a> (Rp 1,15 triliun) untuk Ukraina pada tahun 2022. Namun, meski biayanya bisa masif, Cina tetap mempertimbangkan untuk memasok perangkat militer kepada Rusia. Ada beberapa alasan untuk pertimbangan ini.</p>
<p>Secara ekonomi, kepentingan Cina di Rusia meliputi uang, sumber energi, dan peluang perdagangan.</p>
<p>Selama Perang Dingin, AS <a href="https://warontherocks.com/2021/08/driving-a-wedge-between-china-and-russia-wont-work/">berhasil mendorong perpecahan antara kedua negara</a> itu. Namun, setelah Perang Dingin berakhir, Rusia dan Cina justru semakin dekat <a href="https://chinapower.csis.org/history-china-russia-relations/">dan menjadi saling terhubung secara ekonomi</a>.</p>
<p>Sejak Rusia pertama kali melakukan invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari 2022, Cina berusaha mempertahankan sikap <a href="https://qz.com/2141404/chinese-scholars-warn-of-cost-of-pro-russia-neutrality">netralitas “pro-Rusia”</a>. Artinya, Cina secara resmi menyatakan bersikap netral dan tidak ikut campur dalam konflik tersebut, tetapi para pejabat pemerintahnya <a href="https://www.stimson.org/2023/ukraine-at-one-year-has-china-supported-russia/">masih menggemakan narasi dan propaganda perang yang dibuat Rusia</a>, sembari mengabaikan pesan-pesan Ukraina kepada dunia. </p>
<p>Cina juga <a href="https://www.cnn.com/2023/02/23/china/china-position-political-settlement-ukraine-intl-hnk/index.html">mengkritik campur tangan Barat</a> dalam perang Ukraina, dan <a href="https://foreignpolicy.com/2023/03/06/china-russia-war-taiwan-ukraine-peace-plan-xi-putin">mengusulkan rencana perdamaian</a> sebagai upaya mengakhiri konflik. Namun, isi proposal ini <a href="https://www.bbc.com/news/world-europe-64762219">tidak mengandung desakan</a> agar Rusia menarik pasukannya dari Ukraina.</p>
<p>Sejauh ini, Cina masih menahan diri untuk mengirim bantuan militer ke Rusia. Mengubah sikap ini berarti bahwa Cina secara drastis berubah haluan dari kebijakan resminya terkait netralitas.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/514034/original/file-20230307-18-4x3z0m.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="Two men in suits walk in front of a formal display of military personnel, all wearing blue and yellow outfits and carrying rifles." src="https://images.theconversation.com/files/514034/original/file-20230307-18-4x3z0m.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/514034/original/file-20230307-18-4x3z0m.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/514034/original/file-20230307-18-4x3z0m.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/514034/original/file-20230307-18-4x3z0m.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/514034/original/file-20230307-18-4x3z0m.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/514034/original/file-20230307-18-4x3z0m.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/514034/original/file-20230307-18-4x3z0m.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Presiden Rusia Vladimir Putin meninjau pengawalan militer bersama Presiden Cina Xi Jinping di Beijing pada 2018.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://media.gettyimages.com/id/969631120/photo/topshot-china-russia-diplomacy.jpg?s=1024x1024&w=gi&k=20&c=LlE__0P7kFwYp-YcSqWkqvtBYRrgpqLM-KBI3zLTZXM=">Greg Baker/Pool/AFP via Getty Images</a></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Musuh yang sama</h2>
<p>Keberhasilan Rusia di Ukraina sejalan dengan tujuan Cina untuk mengubah kembali bentuk <a href="https://www.economist.com/special-report/2022/10/10/china-wants-to-change-or-break-%20a-world-order-set-by-others">politik dan kekuatan global</a>. Hal ini juga dapat membantu memfasilitasi kebangkitan Cina sendiri untuk menjadi negara dengan <a href="https://www.bbc.com/news/world-asia-china-59600475">kekuatan ekonomi dan militer</a> besar dunia.</p>
<p>Pada Februari 2022, Presiden Cina, Xi Jinping, bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada acara Olimpiade Musim Dingin di Beijing. <a href="http://www.en.kremlin.ru/supplement/5770">Mereka menyepakati dokumen bersama</a> yang menyerukan perombakan politik global. Dalam rincian isi dokumen itu, kedua negara mengungkapkan nilai dan visi yang sama, yakni mengharapkan dunia di mana Amerika Serikat tidak menjadi “pemimpin utama”, dan di mana Cina dan Rusia bisa memberikan lebih banyak kendali dan pengaruh pada dunia.</p>
<p>Para menteri luar negeri Cina dan Rusia bertemu pada 2 Maret 2023. Dalam kesempatan itu, pemerintah Cina <a href="http://sa.china-embassy.gov.cn/eng/zgyw/202303/t20230305_11035968.htm">merilis pernyataan</a> yang mengulangi poin di atas, dengan menyatakan bahwa kedua negara “telah mempertahankan perkembangan yang sehat dan stabil, membentuk paradigma baru tentang hubungan negara-negara besar.”</p>
<p>Para ahli <a href="https://www.systemicpeace.org/polityproject.html">politik</a> dan <a href="https://www.v-dem.net/documents/29/V-dem_democracyreport2023_lowres.pdf">hak asasi manusia</a> tidak menganggap <a href="https://freedomhouse.org/country/russia/nations-transit/2020">Rusia</a> maupun <a href="https://freedomhouse.org/country/china/freedom-world/2021">Cina</a> sebagai negara demokrasi ataupun negara yang bebas secara politik. Tetapi kedua negara tersebut selalu mengelu-elukan tradisi demokrasi mereka sendiri, sekaligus menyatakan bahwa mereka menentang dunia di mana AS merasa demokrasi dan hak asasi manusia versinya sendiri adalah satu-satunya pilihan.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/514037/original/file-20230307-24-mkrk8i.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="A helicopter is seen over a blue ocean, with land in the distance." src="https://images.theconversation.com/files/514037/original/file-20230307-24-mkrk8i.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/514037/original/file-20230307-24-mkrk8i.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/514037/original/file-20230307-24-mkrk8i.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/514037/original/file-20230307-24-mkrk8i.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/514037/original/file-20230307-24-mkrk8i.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/514037/original/file-20230307-24-mkrk8i.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/514037/original/file-20230307-24-mkrk8i.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Helikopter militer Cina terbang di dekat teritori Taiwan pada Agustus 2022.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://media.gettyimages.com/id/1242294930/photo/topshot-china-taiwan-us-diplomacy-military.jpg?s=1024x1024&w=gi&k=20&c=0ILxpTjtCeRrwkn_tu-JGC130g2ejEtQ6gUINZsjcWk=">Hector Retamal/AFP via Getty Images</a></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Faktor Taiwan</h2>
<p>Alasan lain Cina menginginkan Rusia memenangkan perang di Ukraina kemungkinan adalah karena kemenangan Rusia akan memberi <a href="https://www.newyorker.com/news/daily-comment/russia-and-china-unveil-a-pact-against-america-and-the-west">Cina lebih banyak dukungan eksternal</a> dalam misinya untuk mengambil alih Taiwan atau wilayah lainnya.</p>
<p>Secara geografis, <a href="https://www.bbc.com/news/world-asia-china-59900139">Taiwan adalah sebuah pulau</a> yang terletak di lepas pantai Cina. Taiwan telah mengklaim kemerdekaannya sebagai sebuah negara, tetapi Cina bersikeras bahwa Taiwan hanyalah provinsi yang memisahkan diri, sehingga Cina ingin merebut dan mengambil kembali kendali atas Taiwan.</p>
<p>Jika Rusia <a href="https://qz.com/2154947/why-russia-wants-to-win-its-war-against-ukraine-by-may-9">memenangkan perang Ukraina</a> secepat rencana semula, ini mungkin bisa <a href="https://foreignpolicy.com/2022/02/18/us-russia-china-war-nato-quadrilateral-security-dialogue/">membuka jalan bagi Cina untuk mencoba melakukan invasi serupa</a> terhadap Taiwan. Tapi, ternyata kemenangan kilat yang diharapkan Rusia tidak terjadi.</p>
<p>Meski demikian, perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan ini bisa menjadi peluang baru bagi Cina di Taiwan, karena mengalihkan uang, sumber daya militer, dan perhatian AS dari Taiwan.</p>
<p>Menurut argumen <a href="https://www.npr.org/2023/03/07/1161570798/china-accuses-u-s-of-containment-warns-of-potential-conflict">Menteri Luar Negeri Cina, Qin Gang,</a> pada 7 Maret 2023, karena <a href="https://www.reuters.com/world/asia-pacific/taiwan-reports-21-chinese-air-force-planes-entered-its-air-defence-zone-2023-03-02/">AS menjual senjata ke Taiwan</a>, Cina pun berhak menjual senjata ke Rusia.</p>
<p>Ada pula sejumlah kritik bahwa bantuan AS ke Ukraina akan mempersulit <a href="https://www.washingtonpost.com/national-security/2023/02/22/taiwan-weapons-china-gallagher/">AS untuk membenarkan pembelaannya terhadap Taiwan</a> jika Cina mencoba untuk menginvasi pulau tersebut.</p>
<p><a href="https://www.atlanticcouncil.org/content-series/reality-check/reality-check-10-china-will-not-invade-taiwan/">Cina kemungkinan tidak akan menginvasi Taiwan</a> dalam waktu dekat – dan beberapa ahli juga mengatakan langkah tersebut <a href="https://www.theguardian.com/world/2023/jan/10/taiwan-invasion-by-china-would-fail-but-at-huge-us-cost-analysts-war-game-finds">akan menjadi bencana bagi Cina</a>. Tapi, baik AS maupun Cina tetap memiliki kepentingan pribadi atas nasib Taiwan dan wilayah sekitarnya.</p>
<p>AS dan Cina baru-baru ini telah mengambil langkah untuk mengerahkan lebih banyak pasukan militer di wilayah Laut Cina Selatan. Cina telah meningkatkan <a href="https://www.aljazeera.com/news/2023/3/2/taiwan-china-12">kekuatan militernya</a> di sekitar Taiwan. Sementara, AS baru-baru ini mengumumkan akan <a href="https://theconversation.com/the-us-and-the-philippines-military-agreement-sends-a-warning-to-china-4-key-things-to-know-199159">mengerahkan pasukan beserta peralatan militer di Filipina</a>, pangkalan militer strategis yang dekat dengan Taiwan.</p>
<h2>Tekanan Barat</h2>
<p>Dalam <a href="https://apnews.com/article/russia-ukraine-putin-politics-antony-blinken-xi-jinping-4501b49359d73b6efbac87b2af54f189">beberapa bulan terakhir</a>, AS di bawah pemerintahan Biden beserta negara-negara Barat lainnya telah memperingatkan Cina untuk tidak terlibat dalam konflik Rusia-Ukraina.</p>
<p>Pada Maret 2023, Kanselir Jerman, <a href="https://www.pbs.org/newshour/world/german-chancellor-scholz-warns-of-consequences-if-china-sends-arms-to-russia">Olaf Scholz, terang-terangan memperingatkan Cina</a> bahwa akan ada konsekuensi jika tetap terlibat.</p>
<p>Mengingat Cina belum secara resmi melangkah maju untuk mendukung Rusia, <a href="https://www.stimson.org/2023/ukraine-at-one-year-has-china-supported-russia/">peringatan-peringatan tersebut tampaknya berhasil</a>.</p>
<p>Akan tetapi, penelitian menunjukkan bahwa negara-negara ikut campur dalam suatu konflik antar negara lain <a href="https://doi.org/10.1017/S0007123412000506">ketika mereka berpikir</a> konflik tersebut dapat mempengaruhi kepentingan mereka atau ketika <a href="https://doi.org/10.1111/isqu.12036">mereka merasa dapat membuat perbedaan</a>. Ini bisa menjadi faktor yang mendorong Cina untuk lebih terlibat dalam pertempuran Rusia.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/201586/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Michael A. Allen menerima dana dari Minerva Research Initiative, Departemen Pertahanan, dan Kantor Penelitian Angkatan Darat. Tulisan ini adalah pandangan pribadinya dan tidak mewakili pandangan dari penyandang dana tersebut.</span></em></p>Hubungan Cina dan Rusia terlihat rumit. Tetapi keputusan Cina untuk mendukung Rusia dalam perang di Ukraina pada akhirnya bermuara pada kepentingan politik Cina sendiri.Michael A. Allen, Professor of Political Science, Boise State UniversityLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1488102020-10-28T03:24:21Z2020-10-28T03:24:21ZPeningkatan hubungan Indonesia-Cina dapat merusak hubungan AS-Indonesia<p>Walau ada sentimen anti-Cina yang kian berkembang di Indonesia serta ada konflik kedua negara yang belum terselesaikan mengenai Laut Cina Selatan, kerja sama di antara negara eksportir terbesar di dunia dan negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara tersebut diprediksi akan semakin berkembang. Terlebih pasca pertemuan para menteri senior Cina dan Indonesia bulan ini.</p>
<p>Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan <a href="https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5208892/jadi-utusan-khusus-jokowi-ini-agenda-luhut-di-china">menemui</a> Menteri Luar Negeri Cina Wa Ying untuk membahas potensi kolaborasi antara kedua negara di tengah pandemi COVID-19.</p>
<p>Salah satu persetujuan utama yang lahir dari pertemuan tersebut adalah keputusan untuk menjadikan <a href="https://www.scmp.com/news/china/diplomacy/article/3104986/vaccine-diplomacy-china-indonesia-agree-cooperate-fight">Indonesia sebagai pusat distribusi vaksin COVID-19 dari Cina</a> di kawasan Asia Tenggara.</p>
<p>Kerja sama ini dipandang akan menguntungkan kedua belah pihak. Pasalnya, di satu sisi, Cina dapat menjadikan Indonesia - yang memiliki lebih dari 270 juta penduduk - sebagai tempat uji coba vaksin COVID-19, sekaligus mengamankan akses ke pasar Asia Tenggara.</p>
<p>Di sisi lain, Indonesia yang memiliki <a href="https://www.channelnewsasia.com/news/asia/indonesia-passes-philippines-most-covid-19-cases-southeast-asia-13286304">jumlah kasus COVID-19 tertinggi di Asia Tenggara</a> tidak hanya akan mendapat prioritas untuk mendapatkan vaksin tapi juga berpotensi besar mendapatkan keuntungan ekonomi sebagai distributor di wilayah ASEAN.</p>
<p>Kesepakatan terbaru ini menandai kemitraan yang lebih kuat antara kedua negara, dan sedikit banyak akan berdampak pula pada hubungan Indonesia dengan Amerika Serikat.</p>
<h2>Menguatnya hubungan Indonesia-Cina</h2>
<p>Hubungan antara Indonesia dan Cina telah menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.</p>
<p>Secara ekonomi, Cina adalah <a href="https://www.bkpm.go.id/images/uploads/file_siaran_pers/Paparan_Bahasa_Indonesia_Press_Release_TW_IV_2019.pdf">sumber investasi langsung luar negeri (Foreign Direct Investment, FDI) terbesar kedua</a> (setelah Singapura) dan salah satu mitra dagang utama Indonesia. </p>
<p>Cina juga merupakan <a href="https://jakartaglobe.id/business/indonesia-posts-largest-trade-surplus-since-2011-as-coronavirus-disrupts-imports-from-china/">negara tujuan ekspor terbesar Indonesia di sepanjang periode 2019</a>, dengan nilai US$ 25,8 juta, atau sekitar 16,68% dari total ekspor. </p>
<p>Pada tahun yang sama, Cina turut menjadi <a href="https://jakartaglobe.id/business/indonesia-posts-largest-trade-surplus-since-2011-as-coronavirus-disrupts-imports-from-china/">sumber impor terbesar untuk Indonesia</a>, senilai US$ 44,5 juta atau setara dengan hampir sepertiga dari total impor Indonesia.</p>
<p>Saat ini, perwakilan kedua negara juga telah <a href="https://theconversation.com/indonesia-and-china-inked-a-deal-to-promote-the-use-of-the-yuan-and-rupiah-the-political-and-economic-implications-are-huge-147493">menandatangani kesepakatan</a> untuk beralih dari dolar AS dan mempromosikan penggunaan mata uang lokal masing-masing negara sebagai alat transaksi pembayaran dalam perjanjian perdagangan mereka.</p>
<p>Tak berhenti sampai di situ, Cina dan Indonesia turut memperluas pertukaran <a href="https://thediplomat.com/2019/04/chinese-culture-gradually-penetrates-indonesia/">budaya</a>, <a href="https://thediplomat.com/2019/02/chinas-education-expansion-in-indonesia/">pendidikan</a> dan <a href="https://coconuts.co/bali/news/indonesia-aims-to-attract-tourists-from-china-south-korea-sebagai-pemulihan-cepat-dalam-sektor-pariwisata-mungkin-menteri/">masyarakat</a>.</p>
<p>Walaupun demikian, hubungan keduanya bukannya tanpa konflik.</p>
<p>Terlepas dari isu pandemi COVID-19, sejak awal hubungan Beijing dan Jakarta sudah berada di jalan yang terjal, terutama ketika ketegangan terkait isu Laut Cina Selatan semakin <a href="https://www.cnbcindonesia.com/news/20200913131929-4-186438/dua-kali-china-klaim-lagi-natuna-ri">memanas</a>.</p>
<p>Kapal milik Cina beberapa kali ditemukan masuk tanpa izin ke wilayah perairan Indonesia dekat Laut Cina Selatan. Di sana Cina bersikukuh memiliki dasar hukum yang berbeda dan menuai kontroversi dalam menentukan klaim teritorinya.</p>
<p>Berulang kali sepanjang tahun Indonesia telah secara konsisten <a href="https://www.cnbcindonesia.com/news/20200914111724-4-186578/ri-protes-keras-china-kirim-keberatan-ke-beijing">mengusir</a> kapal penjaga pantai dan kapal penangkap ikan milik Cina dari kawasan perairan yang diaku Beijing memiliki klaim bersejarah.</p>
<p>Berbagai isu di atas kemudian semakin menyuburkan sentimen anti-Cina di Indonesia. </p>
<p>Namun demikian, polemik mengenai hal ini sesungguhnya telah ada sejak pertengahan 1960-an, ketika tersangka komunis - beberapa dari mereka keturunan Cina - dibunuh setelah <a href="https://www.scmp.com/week-asia/politics/article/3012676/whats-driving-indonesian-paranoia-over-chinese-workers">diduga</a> oleh pihak militer telah memicu percobaan kudeta. Orang keturunan Cina di Indonesia juga <a href="https://www.scmp.com/week-asia/politics/article/3012676/whats-driving-indonesian-paranoia-over-chinese-workers">disalahkan</a> atas kemerosotan ekonomi Indonesia selama Krisis Keuangan Asia karena keterlibatan mereka dalam banyak bisnis negara.</p>
<p>Tak pelak, ketika virus COVID-19 yang berasal dari Wuhan, Cina, menjadi pandemi global, persepsi masyarakat Indonesia terhadap Cina semakin menimbulkan reaksi negatif. </p>
<p>Dalam banyak kasus dijumpai masyarakat Indonesia <a href="https://asia.nikkei.com/Opinion/Indonesia-must-tackle-corona-driven-growth-in-anti-Chinese-xenophobia">menggunakan</a> istilah “virus Cina” di media sosial untuk merujuk pada COVID-19. </p>
<p>Banyak di antara mereka juga <a href="https://foreignpolicy.com/2020/01/31/wuhan-coronavirus-boosts-indonesian-anti-chinese-conspiracies/">menyerukan</a> kepada orang-orang untuk menjauhi tempat-tempat yang biasanya warga Cina atau masyarakat Indonesia keturunan Cina bekerja dan tinggal.</p>
<p>Rencana pemerintah <a href="https://www.gelora.co/2020/04/kemenaker-kami-tak-bisa-tolak-izin-500.html">memasukkan 500 pekerja asal Cina</a> ke Indonesia di tengah pandemi COVID-19 juga menuai kritik keras dari masyarakat luas. Orang-orang menolak para pekerja Cina karena takut mereka tidak hanya akan membawa virus tapi juga mengambil alih pekerjaan penduduk setempat.</p>
<p>Namun demikian, segala polemik di atas rupanya tak menyurutkan keinginan pemerintah kedua negara untuk mengeratkan hubungan. </p>
<p>Hal tersebut dapat terlihat dari semakin intensnya kunjungan yang dilakukan oleh pejabat kedua negara, seolah menyatakan bahwa ketegangan yang ada tidak perlu dikhawatirkan.</p>
<p>Kunjungan Luhut baru-baru ini untuk membahas vaksin hanya salah satu langkah terbaru dari semakin aktifnya pertukaran diplomatik kedua negara.</p>
<p>Sebelum Luhut, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir <a href="https://kemlu.go.id/portal/en/read/1579/berita/indonesian-minister-of-foreign-affairs-and-minister-of-state-owned-enterprise-visit-the-prc-and-uae-to-strengthen-the-bilateral-cooperation">mengunjungi</a> Hainan, Cina, pada Agustus lalu untuk membahas kemajuan pada proyek infrastruktur berskala besar Cina, yaitu Belt and Road Initiative (BRI).</p>
<h2>Peran Luhut</h2>
<p>Luhut, seorang mantan jenderal Angkatan Darat, dapat dikatakan sebagai orang yang paling bertanggung jawab dalam menjadikan hubungan antara Jakarta dan Beijing kian menguat belakangan ini.</p>
<p>Tidak hanya memegang posisi yang sangat strategis sebagai Menteri Koordinator, tapi Luhut juga seorang politikus yang memiliki pengaruh kuat. </p>
<p>Banyak yang percaya bahwa, secara <em>de facto</em>, dialah orang yang memegang suara terakhir dalam banyak keputusan penting pada era pemerintahan Presiden Joko “Jokowi” Widodo; banyak orang yang kemudian memberinya gelar “<a href="https://indoprogress.com/2020/04/lord-luhut/">Lord Luhut</a>”.</p>
<p>Luhut juga telah melakukan <a href="https://maritim.go.id/pertemuan-bilateral-menko-luhut-dengan-wakil-menteri-perdagangan-tiongkok/">kunjungan kenegaraan</a> ke Beijing beberapa kali. </p>
<p>Selama kunjungannya, dia telah <a href="https://www.straitstimes.com/asia/se-asia/indonesia-to-propose-projects-worth-us91-bilion-for-chinas-belt-and-road">menunjukkan</a> komitmen Indonesia terhadap terselenggaranya proyek BRI.</p>
<p>Bahkan, ia pun turut serta dalam <a href="https://tirto.id/luhut-ditunjuk-jadi-penanggung-jawab-investasi-saat-ktt-bri-di-cina-dm8R">mendirikan dan memimpin</a> Global Maritime Fulcrum Task Force, yang membawahi pelaksanaan proyek BRI di Indonesia dengan melibatkan berbagai kementerian dan banyak pemangku kepentingan.</p>
<p>Pada berbagai kesempatan di forum publik, Luhut seringkali menyatakan dukungannya atas kecenderungan dan keberpihakan Indonesia atas proyek dan inisiasi Cina. Dia berpendapat bahwa beroposisi dengan Cina tidak akan menguntungkan Indonesia, karena 18% ekonomi global dikuasai oleh Negeri Tirai Bambu tersebut. </p>
<p>“Jadi Anda <a href="https://money.kompas.com/read/2020/06/06/080300226/luhut-suka-tidak-suka-china-merupakan-kekuatan-dunia">suka [atau] tidak suka</a>, senang [atau] tidak senang, bilang apa pun Tiongkok ini merupakan kekuatan dunia yang tidak bisa diabaikan,” katanya .</p>
<p>Tentang isu Laut Cina Selatan, Luhut <a href="https://www.cnbcindonesia.com/news/20200103200210-4-127579/luhut-soal-natuna-tak-usah-dibesar-besarkan-lah">menegaskan</a> bahwa polemik itu tidak boleh dibesar-besarkan dan justru menyalahkan kemampuan dan jumlah kapal Indonesia yang terbatas di wilayah perairan tersebut.</p>
<p>Pernyataan-pernyataan Luhut tersebut dengan jelas menunjukkan keberpihakan dan pengaruh besar yang ia miliki terkait dengan menguatnya peran Cina di Indonesia.</p>
<h2>Dampak yang terjadi</h2>
<p>Hubungan yang kian intensif antara Cina dan Indonesia dapat mengakibatkan semakin kuatnya pengaruh Cina atas Indonesia, baik secara ekonomi, politik, ataupun militer.</p>
<p>Hal ini bisa membuat Indonesia menjadi sangat bergantung pada Cina. Kemungkinan tersebut juga dapat berpotensi merusak hubungan antara Indonesia dan AS.</p>
<p>Condongnya Indonesia kepada Cina semakin terlihat tatkala baru-baru ini pemerintah Indonesia <a href="https://www.reuters.com/article/indonesia-usa-idUSKBN2750M7">menolak</a> proposal AS untuk mengizinkan pesawat pengintai maritim P-8 Poseidon mendarat dan mengisi bahan bakar di wilayah Indonesia.</p>
<p>Proposal tersebut diajukan di tengah memanasnya kompetisi antara AS dan Cina untuk mendapatkan pengaruh di Asia Tenggara. P-8 dikirimkan oleh AS guna memainkan peran sentral dalam mengawasi aktivitas militer Cina di Laut Cina Selatan. </p>
<p>Penolakan Indonesia atas usul AS dapat memberi tanda keberpihakan Indonesia kepada Cina. </p>
<p>Dalam pembelaannya, Indonesia menjelaskan bahwa keputusan penolakan tersebut merupakan bagian dari kebijakan luar negeri untuk tetap bersikap netral. Artinya Indonesia tidak memihak AS atau Cina.</p>
<p>Namun, Dino Patti Djalal, mantan Duta Besar Indonesia untuk AS, memiliki pandangan berbeda atas hal ini.</p>
<p>“Kita tidak ingin tertipu ke dalam kampanye anti-Cina [yang digaungkan oleh AS] [kepada negara-negara ASEAN]. Tentu saja kita [akan terus] mempertahankan kemerdekaan kita, tapi ada faktor keterlibatan ekonomi yang lebih dalam dan Cina saat ini adalah negara paling berpengaruh di dunia bagi Indonesia,” <a href="https://www.reuters.com/article/indonesia-usa-idUSKBN2750M7">ujarnya</a>.</p>
<hr>
<p><em>Artikel ini ditulis bersama dengan Habib Pashya, mahasiswa Universitas Islam Indonesia.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/148810/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Muhammad Zulfikar Rakhmat tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Kemitraan yang lebih kuat antara Indonesia dan Cina sedikit banyak akan berdampak pula pada hubungan Indonesia dengan Amerika Serikat.Muhammad Zulfikar Rakhmat, Lecturer in International Relations, Universitas Islam Indonesia (UII) YogyakartaLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1436892020-07-30T07:54:33Z2020-07-30T07:54:33Z2 alasan tidak efektifnya sikap agresif Indonesia terhadap Cina di Laut Cina Selatan<p>Pada saat dunia masih disibukkan dengan adanya pandemi COVID-19, armada penangkap ikan dengan dukungan kapal bersenjata penjaga pantai milik Cina terus saja <a href="https://bisnis.tempo.co/read/1369731/kapal-cina-diduga-terlibat-pencurian-ikan-di-natuna-utara">menembus</a> ke wilayah Indonesia dalam beberapa bulan terakhir.</p>
<p>Tindakan yang dilakukan oleh Negeri Tirai Bambu ini adalah bagian dari <a href="https://www.fairobserver.com/region/asia_pacific/daniel-wagner-south-china-sea-latest-china-news-latest-chinese-world-news-67174/?utm_source=newsletter&utm_medium=email&utm_campaign=July+21%2C+2020">upaya militerisasi Cina yang semakin meningkat signifikan di Laut Cina Selatan</a>.</p>
<p>Melihat langkah Cina yang tidak kunjung mundur dari wilayah sengketa Laut Cina Selatan tersebut, pemerintah Indonesia baru-baru ini mulai mengganti <a href="https://media.neliti.com/media/publications/27001-EN-indonesias-response-in-the-south-china-sea-disputes-a-comparative-analysis-of-th.pdf">sikap lunak mereka</a> terhadap Cina dengan mengambil keputusan strategis yang lebih agresif. </p>
<p>Bulan ini, misalkan saja, dalam upaya menunjukkan kekuatan dan keseriusannya, Angkatan Laut Indonesia <a href="https://navalnews.net/indonesian-navy-holds-naval-exercise-in-the-south-china-sea/">melaksanakan</a> latihan militer empat hari di dekat Kepulauan Natuna, sebuah wilayah Indonesia di dekat <a href="https://time.com/4412191/nine-dash-line-9-south-china-sea/">“nine-dash-line”</a>, wilayah Laut Cina Selatan yang diklaim Cina. </p>
<p>“Nine-dash-line” meliputi sekitar 90% dari perairan yang diperebutkan dan terbentang sepanjang 2.000 kilometer dari daratan Cina. Klaim sepihak ini sangat kontroversial dan tidak sesuai dengan aturan yang diakui secara global. </p>
<p>Pada Mei, Indonesia, mengirimkan kembali surat diplomatik dengan menggunakan bahasa yang lebih tegas kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang berisi <a href="https://www.benarnews.org/english/news/indonesian/no-negotiation-06052020155450.html">penolakan</a> atas <a href="https://www.taiwannews.com.tw/en/news/3941389">klaim Cina</a>, menggarisbawahi bahwa hak dan kepentingan maritim Indonesia di Laut Cina Selatan telah dijamin oleh PBB.</p>
<p>Walau <a href="https://www.scmp.com/week-asia/opinion/article/3087017/why-indonesia-wont-let-beijing-forget-philippines-south-china-sea">ini bukan pertama kalinya Indonesia</a> menegaskan posisinya di Laut Cina Selatan, Direktur Asia Maritime Transparency Initiative Gregory Poling <a href="https://www.scmp.com/week-asia/opinion/article/3087017/why-indonesia-wont-let-beijing-forget-philippines-south-china-sea">mengatakan</a> bahwa Indonesia berhasil menorehkan sejarah sebagai negara ASEAN pertama yang berani menantang klaim Cina secara tegas.</p>
<p>Namun demikian, sebagai pengamat hubungan Indonesia-Cina, timbul keraguan bahwa keberanian dan keagresifan Indonesia tidak akan berlangsung lama karena ketergantungan negara ini pada Cina yang semakin hari semakin kuat di sektor ekonomi dan militer.</p>
<h2>Tumbuhnya hubungan militer</h2>
<p>Peristiwa di atas sebenarnya bukan yang pertama kalinya terjadi. Dalam kurun waktu setahun belakangan ini angkatan militer Indonesia juga telah mengambil langkah agresif melawan invasi Cina ke wilayah Indonesia.</p>
<p>Insiden yang paling baru terjadi pada Januari tahun ini, kapal-kapal Indonesia dan Cina <a href="https://www.fpri.org/article/2020/01/the-next-front-china-and-indonesia-in-the-south-china-sea/">terlibat</a> dalam perselisihan setelah kapal penangkap ikan Cina terlihat beroperasi di dalam Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia.</p>
<p>Pemerintah Indonesia <a href="https://www.rand.org/blog/2020/01/why-is-china-pressing-indonesia-again-over-its-maritime.html">merespons</a> dengan meningkatkan status siaga tempurnya serta mengerahkan pesawat tempur F-16 dan kapal laut ke pulau-pulau di dekat perbatasan.</p>
<p>Presiden Joko “Jokowi” Widodo secara fisik juga turut <a href="https://www.suara.com/news/2020/01/08/131049/akhirnya-jokowi-ke-natuna-di-tengah-panas-indonesia-china">mengunjungi</a> langsung di wilayah perbatasan dalam rangka demonstrasi kekuatan dan keseriusan Indonesia dalam menyikapi keagresifan Cina di Laut Cina Selatan. </p>
<p>Pasca peristiwa tersebut, angkatan bersenjata Indonesia kemudian <a href="https://jakartaglobe.id/news/indonesian-military-on-full-alert-in-north-natuna-sea-after-border-trespass-by-chinese-vessels">mendirikan</a> Pusat Informasi Maritim di pulau-pulau perbatasan untuk melacak dan mencegat setiap kapal yang dianggap berlayar melanggar batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).</p>
<p>Akan tetapi langkah agresif Indonesia mungkin berakhir sia-sia mengingat hubungan bilateral Indonesia-Cina yang semakin menguat dalam bidang pertahanan dalam beberapa tahun terakhir.</p>
<p>Keraguan tersebut muncul sebagai akibat dari beberapa kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. </p>
<p>Salah satunya yaitu pada Desember 2018, untuk pertama kalinya dalam sejarah, Jokowi <a href="https://www.csis.or.id/publications/can-the-covid-19-pandemic-transform-indonesia-china-defense-relationship">menempatkan</a> seorang jenderal sebagai atase pertahanan di Kedutaan Besar Indonesia di Bejing. </p>
<p>Menyusul pelantikan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan pada 2019, <a href="https://www.thejakartapost.com/news/2019/12/16/prabowo-kicks-off-first-china-working-trip-to-discuss-defense-with-beijing.html">Cina juga merupakan negara pertama yang dikunjungi Prabowo</a> dalam posisinya sebagai menteri.</p>
<p>Pada kunjungan pertamanya tersebut, Prabowo bertemu dengan Jenderal Wei dan Wakil Ketua Komisi Militer Pusat Cina, Jenderal Xu Qiliang, untuk membahas kerja sama pertahanan kedua negara.</p>
<p>Selama pandemi COVID-19 yang sedang melanda dunia saat ini, Indonesia juga berupaya mempertahankan kerja sama militernya dengan Cina dengan menerima bantuan dan pasokan medis. </p>
<p>Pesawat Hercules C-130 milik Angkatan Udara Indonesia <a href="https://jakartaglobe.id/vision/china-cares-covid19-aid-from-shanghai-arrives-in-jakarta">membawa</a> sekitar 8 ton peralatan dan alat media dari Cina pada 23 Maret lalu.</p>
<p>Selanjutnya, pada 12 Mei, sebuah pesawat militer Cina yang membawa persediaan medis <a href="https://www.youtube.com/watch?v=A8v-V54jIso">mendarat</a> di Jakarta.</p>
<p>Pada akhir 2019, Indonesia juga ramai <a href="https://internasional.kontan.co.id/news/as-dikabarkan-ancam-beri-sanksi-jika-indonesia-membeli-senjata-dari-rusia-dan-china?page=all">diberitakan</a> berencana untuk membeli kapal patroli Angkatan Laut senilai US$200 miliar atau sekitar RP2.939 triliun dari Cina, meski pada akhirnya dibatalkan karena mendapat tekanan dan kecaman dari Amerika Serikat.</p>
<p>Langkah-langkah agresif yang ditempuh oleh Indonesia mengenai isu Laut Cina Selatan seperti yang telah dijelaskan di bagian awal sangat berpotensi untuk dapat membalikkan arah positif merekatnya kerja sama pertahanan dengan Cina. </p>
<p>Hal inilah yang kemudian memunculkan pertanyaan, apakah strategi agresif tersebut akan terus dipertahankan atau hanya sementara saja?</p>
<p>Telah menjadi informasi umum bahwa Cina memiliki <a href="https://www.iiss.org/publications/the-military-balance">kekuatan militer modern terbesar dan tercepat serta anggaran pertahanan terbesar kedua di dunia</a>. Berhadapan langsung dengan negara adidaya seperti Cina tentu bukan langkah yang dapat diambil dengan mudah. Sementara di sisi lain, Indonesia juga merasa perlu mempertahankan kemitraan strategisnya dengan Cina sebagai negara dengan hegemoni terbesar di kawasan Asia.</p>
<h2>Ketergantungan Ekonomi</h2>
<p>Faktor penting lainnya yang dapat mengurungkan langkah agresif Indonesia terhadap Cina adalah karena ketergantungan dari segi ekonomi.</p>
<p>Cina saat ini merupakan negara <a href="https://www.benarnews.org/english/news/indonesian/international-investment-01292020162954.html">investor terbesar kedua</a> dan <a href="https://katadata.co.id/ekarina/indepth/5e9a51894ec46/berkah-investasi-besar-di-balik-perang-dagang-as-tiongkok">mitra dagang terbesar bagi Indonesia</a>.</p>
<p>Investasi Cina sangat dibutuhkan untuk membantu menghidupkan kembali perekonomian Indonesia, yang diperkirakan tahun depan akan mengalami kelesuan karena pandemi COVID-19.</p>
<p>Banyak proyek Cina yang diprakarsai di bawah payung <a href="https://www.neraca.co.id/article/116452/belt-and-road-initiative-bri-antara-jebakan-atau-berkah"><em>Belt and Road Initiatives</em> (BRI)</a> sedang dalam tahap proses pembangunan, seperti <a href="https://www.thejakartapost.com/news/2020/04/15/jakarta-bandung-high-speed-railway-project-delayed-amid-pandemic.html">kereta api berkecepatan tinggi</a> yang menghubungkan Jakarta dan ibu kota Jawa Barat, Bandung.</p>
<p>Meski tidak ada data pasti yang tersedia, masuknya investasi Cina berbanding lurus dengan meningkatnya rasio utang Indonesia ke Cina, yang <a href="https://money.kompas.com/read/2020/01/04/111700826/dikaitkan-dengan-natuna-berapa-utang-indonesia-ke-china?page=all">berada</a> pada sekitar angka US$17,75 miliar. </p>
<p>Angka tersebut <a href="https://money.kompas.com/read/2020/01/04/111700826/dikaitkan-dengan-natuna-berapa-utang-indonesia-ke-china?page=all">menempatkan Cina pada posisi keempat negara yang paling banyak memberikan utang kepada Indonesia</a>.</p>
<p>Kerja sama bilateral ekonomi yang mulai meningkat intensif antara Indonesia dan Cina membuat pemerintah Indonesia memiliki opsi terbatas untuk bertindak agresif di Laut Cina Selatan, kecuali jika memang Indonesia sudah bersiap akan adanya potensi hilangnya mitra dagang terbesar dan salah satu debitur terbesarnya.</p>
<h2>Strategi lainnya</h2>
<p>Indonesia mungkin perlu melihat sudut pandang lain untuk menghadapi Cina di Laut Cina Selatan.</p>
<p>Salah satunya adalah dengan menyadari bahwa meski Indonesia membutuhkan Cina secara ekonomi, Cina juga mempunyai kepentingan yang membutuhkan peran Indonesia untuk mewujudkannya.</p>
<p>Sebagai contoh, apabila kita melihat <a href="https://merics.org/en/analysis/mapping-belt-and-road-initiative-where-we-stand">peta resmi BRI</a> yang dikeluarkan oleh Cina, Indonesia memegang andil yang sangat penting karena posisinya berada tepat di salah satu titik strategis yang dilalui oleh inisiasi proyek BRI tersebut.</p>
<p>Ini menandakan bahwa pemerintah Indonesia memiliki pengaruh penting dalam realisasi BRI. Dengan demikian, Indonesia dapat memberikan tekanan ekonomi pada Cina jika negara itu tetap bersikeras menempuh langkah militer di Laut Cina Selatan. </p>
<p>Selain itu, hal ini dapat menjadi titik balik bagi Indonesia untuk mengurangi ketergantungannya pada Cina dengan mencoba memperluas kerja sama dengan negara-negara lain, seperti negara-negara Timur Tengah, guna mempertahankan posisi saat ini dan memiliki kedudukan yang lebih kuat ketika berhadapan dengan Cina.</p>
<p><em>Dikanaya Tarahita menerjemahkan artikel ini dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris</em>.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/143689/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Muhammad Zulfikar Rakhmat tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Sikap agresif Indonesia pada Cina terancam gagal karena besarnya ketergantungan Indonesia terhadap Cina di sektor ekonomi dan pertahananMuhammad Zulfikar Rakhmat, Lecturer in International Relations, Universitas Islam Indonesia (UII) YogyakartaLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/904862018-01-25T10:11:32Z2018-01-25T10:11:32ZPenangkapan ikan ilegal & sengketa Laut Cina Selatan picu kebangkitan nasionalisme di media<p>Di tengah sengketa Laut Cina Selatan serta penenggelaman dan peledakan kapal ikan asing di perairan Indonesia, narasi-narasi nasionalisme menguat terutama di media nasional tiga tahun terakhir ini.</p>
<p>Penangkapan ikan secara ilegal, terjadi di banyak tempat di teritorial laut Indonesia, kebanyakan dikaitkan dengan Laut Cina Selatan. Dalam peliputan media selama pemerintahan Presiden Joko “Jokowi” Widodo ada penekanan terhadap kedaulatan “kita” dan masa depan bangsa “kita”. Sejumlah media nasional—<em>Kompas, The Jakarta Post, Jakarta Globe, CNN Indonesia</em>, dan <em>BBC Indonesia</em>—telah menunjukkan pergerseran topik dalam peliputan Laut Cina Selatan. </p>
<h2>Dari hukum ke pertahanan</h2>
<p><a href="http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/aspp.12309/full">Studi saya baru-baru ini menemukan</a> bahwa isu Laut Cina Selatan tadinya dipotret sebagai topik politik dan hukum (45,8%). Lalu beberapa insiden perbatasan terjadi pada 2016 dan peliputan dominan bergeser menjadi topik pertahanan (48,4%). </p>
<p>Perubahan lain yang menonjol adalah meningkatnya pernyataan dan informasi tambahan menyangkut isu ini dari pihak militer. Persentasenya bertambah dari 10,9% pada tahun pertama menjadi 15,06% pada tahun kedua. Jenderal Gatot Nurmantyo, kala menjabat Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), adalah narasumber paling dominan dalam berita-berita di media tersebut.</p>
<p>Pada 29 Oktober 2017, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Satuan Tugas Pemberantasan Illegal Fishing (Satgas 115) menenggelamkan 17 kapal asing. Sepuluh di antaranya ditenggelamkan di perairan Natuna. <a href="http://www.thejakartapost.com/news/2017/10/30/indonesia-sinks-17-more-fishing-ships.html">Dalam sebuah berita</a>, Menteri Susi menyatakan penenggelaman adalah bukti dari dedikasi “kami” terhadap masa depan bangsa. Pada hari yang sama, Susi juga menekankan pentingnya <a href="http://www.thejakartapost.com/adv/2017/10/29/susi-indonesia-must-boost-its-naval-defense-system.html">bagi Indonesia memperkuat sistem pertahanan kelautan negara</a>.</p>
<p>Beberapa hari sebelumnya, <em>The Jakarta Post</em> <a href="http://www.thejakartapost.com/adv/2017/10/29/sriwijayas-trick-of-the-trade-in-maintaining-maritime-sovereignty.html">menerbitkan kisah sukses</a> Kerajaan Sriwijaya di masa lalu. Advertorial ini adalah bagian dari kampanye Jalur Rempah, yang menggunakan ingatan tentang masa keemasan ketika bangsa Indonesia jaya di laut.</p>
<p>Advertorial ini menghubungkan kalimat pertama dengan lagu rakyat “Nenek Moyangku Orang Pelaut”. Artikel ini berargumen bahwa Indonesia telah kehilangan kejayaan lautnya sejak keruntuhan Kerajaan Sriwijaya. <em>The Jakarta Post</em>, <a href="http://jalurrempah.com">salah satu mitra media dari Jalur Rempah</a>, menghubungkan kisah Sriwijaya dengan pentingnya melindungi kedaulatan maritim. Dia juga mengesankan kebijakan tegas kementerian adalah demi memperkuat identitas Indonesia sebagai negara maritim.</p>
<h2>Wacana nasionalisme meningkat di bawah Jokowi</h2>
<p>Wacana nasionalisme juga semakin kerap muncul pada tahun pertama pemerintahan Jokowi. Artikel-artikel <em>Kompas</em> kerap menggunakan kata-kata seperti “hegemoni” dan “kolonialisme maritim”. Pilihan kata tentu mengungkapkan interpretasi dan maksud sang penulis.</p>
<p>Contohnya, jurnalis senior <em>Kompas</em>, Rene L. Pattiradjawane, menulis artikel opini “Diplomasi Maritim Konsesi Asia” pada 2015 dan menyinggung soal “diplomasi kapal perang” dan menghubungkan topik ini dengan kolonialisme maritim.</p>
<p>Memang wacana nasionalisme digunakan untuk menantang kolonialisme dan menuntut Indonesia agar lebih diakui statusnya dan kekuatannya di dunia internasional. </p>
<p>Sebuah buku yang membahas mengenai semangat nasionalisme di media, <a href="https://www.amazon.com/Global-Media-Spectacle-News-Over/dp/079145472X"><em>Global Media Spectacle: News War over Hong Kong</em></a> mengungkapkan peliputan media dirancang dalam waktu dan ruang tertentu dalam kerangka bahwa suatu bangsa adalah perpanjangan dari keluarga.<br>
Wacana keluarga-bangsa dijahit dalam wacana media dalam satu konfigurasi topik yang khusus. Ruud Koopmans dari <a href="https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=Nbel5MOAnDsC&oi=fnd&pg=PR7&dq=The+making+of+a+European+public+sphere:+Media+discourse+and+political+contention&ots=yncdnYP_rU&sig=S8Z09pNTdVyr1MjsrrUO4pncE6A&redir_esc=y#v=onepage&q=The%20making%20of%20a%20European%20public%20sphere%3A%20Media%20discourse%20and%20political%20contention&f=false">Humboldt University di Berlin dan Paul Statham dari University of Sussex</a> mengatakan komponen peliputan yang berkait “kita” dan “mereka” juga menonjol dalam pembelaannya atas kedaulatan sebagai ekspresi nasionalisme warga. Nasionalisme, pada intinya, adalah kesadaran dan ekspresi dari rasa memiliki sebagai bangsa.</p>
<p>Meski kapal asing dari berbagai negara menangkap ikan secara ilegal, isunya secara dominan dibungkus menjadi isu pertahanan dengan negara Cina sebagai pemain utama. Di titik ini, Cina dilihat baik sebagai ancaman keamanan terbesar bagi Indonesia sekaligus mitra dagang terbesar.</p>
<p>Dalam kasus lain, untuk merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia pada 2016, 60 kapal disita dan ditenggelamkan di delapan lokasi. Namun <a href="http://www.thejakartapost.com/news/2016/08/17/indonesia-marks-independence-day-by-sinking-illegal-ships-.html">peliputannya dikait-kaitkan dengan Cina</a>. Menteri Susi mengatakan sikap keras berkait penangkapan ikan secara ilegal adalah bagian dari upayanya menunjukkan kepada negara tetangga bahwa Indonesia menguasai wilayahnya yang luas. Satu paragraf bahkan hanya menyebut Cina saat merujuk kepada negara tetangga.</p>
<p>Simbolisme nasionalis di balik Laut Natuna juga tampak dari keinginan untuk mengubah bagian barat daya <a href="https://international.sindonews.com/read/1236125/40/china-tuntut-indonesia-batalkan-penamaan-laut-natuna-utara-1504375223">Laut Cina Selatan menjadi Laut Natuna Utara</a>. Pada 1963, Presiden Sukarno juga menggunakan alasan nasionalisme saat mengubah nama Papua Nugini Barat menjadi Irian dan Borneo menjadi Kalimantan.</p>
<p>Pendekatan nasionalisme di media-media berbasis di Jakarta telah meningkat dalam rangka membahas isu penangkapan ikan secara ilegal di Kepulauan Natuna. Masalah ini dibingkai dalam isu ketegangan di Laut Cina Selatan. Posisi ini, sebagai <a href="http://www.thejakartapost.com/news/2016/08/15/govt-to-relocate-fishermen-to-natuna-to-strengthen-sovereignty.html">upaya nasional</a>, tampak jelas dari aksi-aksi memberantas penangkapan ikan ilegal.</p>
<p>Maka perlu direnungkan apakah nasionalisme akan mendorong skenario lebih buruk bagi stabilitas kawasan. Ketika level nasionalisme yang diembus-embuskan di media telah mencapai kondisi yang terlalu bersemangat, Indonesia tidak akan mau melihat situasi ini mempengaruhi reputasi Indonesia sebagai mediator tulus di kawasan.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/90486/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Lupita Wijaya tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Wacana nasionalisme meningkat sejalan dengan berita tentang kapal ikan ilegal asing termasuk dari Cina di Laut Cina Selatan. Apakah kebanggaan nasional akan mempengaruhi stabilitas kawasan?Lupita Wijaya, Lecturer, Universitas Multimedia NusantaraLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/862372017-11-03T10:23:18Z2017-11-03T10:23:18ZKongres ke-19 Partai Komunis: melihat masa depan Cina<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/192959/original/file-20171102-26478-7dcu63.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Presiden Republik Rakyat Cina Xi Jinping.</span> <span class="attribution"><span class="source">Shutterstock</span></span></figcaption></figure><p>Beijing baru saja merampungkan sebuah perhelatan besar: Kongres Nasional ke-19 Partai Komunis Cina, partai terbesar yang juga partai yang memerintah saat ini. Inilah forum lima tahunan yang hasil-hasilnya akan sangat menentukan masa depan negeri berpenduduk <a href="http://www.worldometers.info/world-population/china-population/">1,411 miliar jiwa</a> ini.</p>
<p>Forum ini juga akan berdampak pada Indonesia. Keputusan soal pembangunan ekonomi dan lingkungan Cina, misalnya, akan berdampak luas pada kerja sama dengan Indonesia, yang menjadi tujuan investasi dan bantuan pembangunan infrastruktur dari negara ini.</p>
<p>Dalam pidatonya di kongres, Xi Jinping, Sekretaris Jenderal Partai, sekaligus Presiden Cina untuk masa jabatan lima-tahun yang kedua, menyampaikan pokok-pokok pikiran tentang sikap dan kebijakan pemerintah, baik secara domestik maupun internasional. Dari sini kita dapat mencoba melihat masa depan Cina, khususnya dalam hal pembangunan ekonomi, lingkungan hidup, dan hubungan internasional.</p>
<h2>Pembangunan ekonomi</h2>
<p>Reformasi yang dijalankan sejak tahun 1978 menjadikan Cina sebagai salah satu raksasa ekonomi dunia. Industri manufaktur yang berorientasi ekspor dan investasi besar-besaran, di antara yang lainnya, telah menempatkan Cina sebagai <a href="http://www.worldbank.org/en/country/china/overview">kekuatan ekonomi terbesar nomor dua</a> setelah Amerika Serikat. </p>
<hr>
<p><em><strong>Baca juga:</strong> <a href="https://theconversation.com/dapatkah-indonesia-australia-bekerja-sama-mengatasi-tantangan-di-laut-cina-selatan-86165">Dapatkah Indonesia-Australia bekerja sama mengatasi tantangan di Laut Cina Selatan?</a></em></p>
<hr>
<p>Meskipun pertumbuhan ekonomi Cina sedikit melambat di tahun-tahun terakhir, tetapi reformasi ekonomi tetap menjadi tujuan utama pembangunan. Xi berjanji untuk memastikan bahwa <a href="https://qz.com/1105337/chinas-19th-party-congress-your-five-minute-summary-of-xi-jinpings-three-hour-speech/">“dua tujuan seratus-tahun"—yaitu terwujudnya masyarakat Cina yang sejahtera di tahun 2021 dan kokohnya posisi Cina sebagai negara maju pada tahun 2049</a>—akan dapat tercapai. Revitalisasi perusahaan milik negara, pembangunan sektor publik, dan pemberian "peran yang menentukan” kepada kekuatan pasar kembali ditekankan di dalam Kongres. </p>
<p>Namun demikian, pembangunan ekonomi Cina tidak lepas dari sejumlah masalah, termasuk kesenjangan pendapatan. Kesenjangan pendapatan merupakan persoalan lama yang terus menghantui perekonomian Cina. Sebuah laporan tahun 2014 dari Peking University menyebutkan bahwa sepertiga dari total kekayaan negeri itu dimiliki oleh hanya 1% penduduknya.</p>
<p><a href="http://www.pnas.org/content/111/19/6928">Studi oleh Yu Xie dan Xiang Zhou</a> mencatat bahwa angka koefisien Gini Cina pernah mencapai 0,55 di tahun 2012. Bank Dunia menetapkan bahwa angka koefisien di atas 0,40 menunjukkan kesenjangan yang parah. Pemerintah Cina mempunyai tugas berat untuk menyelesaikan persoalan kesenjangan pendapatan ini, terlebih karena kesejahteraan ekonomi merupakan salah satu fondasi utama legitimasi partai.</p>
<h2>Kebijakan lingkungan</h2>
<p>Dalam Kongres, Xi menyampaikan bahwa untuk mengatasi persoalan lingkungan yang sangat parah perlu pembangunan berkelanjutan untuk “sebuah Cina yang cantik”. “Cina yang cantik” adalah visi akan sebuah negeri dengan <a href="https://www.theguardian.com/world/2017/oct/18/xi-jinping-speech-five-things-you-need-to-know">lingkungan yang bersih, plus dukungan dari perusahaan-perusahaan teknologi tinggi dan pemerintahan yang tanggap akan pentingnya pelestarian lingkungan</a>. </p>
<p>Polusi udara, krisis air bersih, tanah yang tidak bisa ditanami, dan rusaknya keanekaragaman hayati menjadikan sejumlah kota besar di Cina, termasuk Beijing, tidak nyaman untuk ditinggali. Industri-industri yang membuang limbah secara tidak bertanggung jawab bahkan membuat sejumlah tempat dijuluki <a href="https://qz.com/55928/china-now-has-up-to-400-cancer-villages-and-the-government-only-just-admitted-it/">“desa kanker”</a>. Tinggal di tempat-tempat itu, dengan merebaknya penyakit akibat lingkungan yang kotor, ibarat menjemput kematian.</p>
<p>Pemerintah dan rakyat Cina sudah selayaknya melihat persoalan lingkungan ini sebagai penentu masa depan mereka. Pembangunan ekonomi harus dijalankan dengan sambil mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan. Sebagai penanda tangan <a href="http://ditjenppi.menlhk.go.id/berita-ppi/2664-kesepakatan-cop21-paris.html">Kesepakatan Paris</a> tentang iklim di akhir tahun 2016, Cina berkewajiban mengusahakan lingkungan yang bersih dan sehat untuk kepentingan global. Ini adalah tantangan bagi Cina, terlebih setelah <a href="https://www.theatlantic.com/science/archive/2017/08/trump-and-the-paris-agreement-what-just-happened/536040/">Amerika Serikat akan “menarik diri” dari kewajiban tersebut</a>. </p>
<h2>Tantangan hubungan internasional</h2>
<p>Cina semakin diakui sebagai salah satu aktor global dengan kekuatan dan pengaruh yang sangat besar. Xi menginginkan Cina yang semakin berjaya, didukung terutama oleh kekuatan ekonomi dan militer kelas-dunia. Namun, banyak tantangan dan persoalan mengadang Cina. Di antara tantangan dan persoalan itu adalah krisis nuklir Korea Utara dan konflik di Laut Cina Selatan. Kedua isu ini dalam banyak hal mencerminkan pula hubungan yang tidak mudah dengan Amerika Serikat.</p>
<p>Keengganan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un sejauh ini untuk menghentikan proyek senjata nuklir merupakan salah satu “tes utama” bagi politik luar negeri Xi Jinping. Dalam pidatonya Xi kembali menolak desakan Amerika Serikat untuk menekan Korea Utara: </p>
<blockquote>
<p>Kami berusaha menghormati keberimbangan (<em>fairness</em>) dan keadilan internasional, dan menentang tindakan yang hanya memaksakan kehendak satu pihak ke pihak-pihak lain … juga praktik merisak terhadap yang lemah.“</p>
</blockquote>
<p>Respons Cina ini sangat penting tidak saja untuk memastikan keamanan lingkungan sekitar, tetapi juga untuk menunjukkan kepemimpinannya di kawasan. Hubungan dengan Amerika Serikat akan sangat dipengaruhi oleh perkembangan situasi di Korea Utara.</p>
<p>Hubungan yang tegang dengan Amerika Serikat juga diperlihatkan dalam konflik di Laut Cina Selatan (LCS). Cina memandang bahwa LCS adalah bagian dari kedaulatan wilayahnya yang tidak bisa diganggu gugat. Di samping sempat <a href="http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-40610330">berselisih dengan Indonesia soal Natuna</a>, Cina juga bersengketa dengan Taiwan, Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Brunei di kawasan LCS. Dalam hal ini Cina menunjukkan sikap yang tegas, bahkan agresif, untuk mempertahankan kepentingan nasionalnya.</p>
<p>Posisi Cina ini tidak sejalan dengan kepentingan Amerika Serikat, yang menghendaki kebebasan navigasi di LCS. Mengingat kedaulatan wilayah merupakan "harga mati” bagi Cina, tampaknya ia tidak akan mundur dari posisinya di LCS—membuat wilayah ini tetap rawan akan konflik.</p>
<hr>
<p><em><strong>Baca juga:</strong> <a href="https://theconversation.com/di-tengah-kebangkitan-cina-kebijakan-pembangunan-indonesia-harus-merespons-perubahan-geopolitik-83893">Di tengah kebangkitan Cina, kebijakan pembangunan Indonesia harus merespons perubahan geopolitik</a></em></p>
<hr>
<p>Kita menunggu kebijakan yang tepat dari pemerintah Cina untuk mengatasi isu-isu domestik dan internasional di atas. Indonesia harus memperhatikan tindakan Cina dalam hubungan internasionalnya dengan saksama, demi mengamankan kepentingan nasional dan menjaga kestabilan kawasan.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/86237/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Nur Rachmat Yuliantoro tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Apa saja yang dibahas di kongres partai terbesar yang memerintah Cina? Dan bagaimana ia mempengaruhi masa depan Cina dan Indonesia?Nur Rachmat Yuliantoro, Dosen Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Gadjah Mada Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/861652017-10-26T10:12:11Z2017-10-26T10:12:11ZDapatkah Indonesia-Australia bekerja sama mengatasi tantangan di Laut Cina Selatan?<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/191792/original/file-20171025-25516-18ld2a9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Australia dan Indonesia keduanya bukan pengklaim resmi di Laut Cina Selatan.</span> <span class="attribution"><span class="source">Shutterstock</span></span></figcaption></figure><p>Cina semakin dekat ke tujuannya untuk mengambil kendali <em>de facto</em> di Laut Cina Selatan (LCS). Amerika Serikat telah merespons dengan mengirimkan kapal perang dan helikopter secara rutin. Namun, ini tampaknya tak akan menghentikan derap maju Cina di LCS dan <a href="https://www.lowyinstitute.org/the-interpreter/let-be-clear-china-would-call-america-s-bluff-south-china-se">ketegangan antara AS dan Cina akan terus meningkat</a>.</p>
<p>Australia dan Indonesia memiliki kepentingan bersama yaitu memastikan perdamaian dan keamanan di LCS karena kesejahteraan kedua negara ini melekat pada jalur perdagangannya. Namun untuk meminimalkan peluang konflik, dua kekuatan tengah ini harus fokus pada menghadapi tantangan <em>yang muncul</em> dari LCS, seperti penangkapan ikan ilegal.</p>
<h2>Kerja sama kekuatan tengah di Laut Cina Selatan?</h2>
<p>Di antara cendekiawan Indonesia dan Australia telah terjadi debat panjang mengenai bagaimana dua negara ini sebaiknya, masing-masing, bereaksi terhadap sengketa-sengketa di LCS. Namun akhir-akhir ini, ada diskusi mengenai bagaimana kekuatan tengah seperti Australia dan Indonesia, bisa memainkan peran konstruktif dalam menghadapi tantangan-tantangan LCS <em>bersama-sama</em>.</p>
<p>Kekuatan tengah secara longgar diartikan sebagai negara-negara yang kekuatan geopolitik dan ekonominya “tidak besar juga tidak kecil”. Mereka seringkali berperan sebagai pembangun koalisi yang orientasinya multilateral. Mereka bekerja di bawah hukum internasional untuk membatasi ambisi-ambisi para kekuatan besar. Kekuatan tengah juga memperkuat pengaruh kekuatan kecil melalui pembentukan rezim dan organisasi-organisasi internasional.</p>
<p>Gagasan bahwa kekuatan tengah harus membentuk satu komunitas untuk menyelesaikan masalah-masalah di wilayah tidaklah baru. <a href="http://www.eastasiaforum.org/2015/07/21/time-for-the-middle-powers-to-step-up/">Mantan Menteri Luar Negeri Australia Gareth Evans</a> telah menyerukan kekuatan-kekuatan tengah di Asia untuk memperbarui aktivismenya demi menengahi relasi kekuatan-kekuatan besar. Ahli strategi seperti <a href="http://sdsc.bellschool.anu.edu.au/sites/default/files/publications/attachments/2016-10/cog_27_web_v3.pdf">Brendan Taylor dan William Tow</a>, juga <a href="https://www.cambridge.org/core/books/south-china-sea/sinoamerican-rivalry-in-the-south-china-sea-is-it-time-to-form-a-maritime-middle-power-cooperative/0AF9CBB61DD79F38B6469BABEA34D15B">Sukjoon Yoon dan C.J. Jenner</a>, telah mengajak komunitas kekuatan tengah untuk membantu menengahi sengketa-sengketa di LCS dan mendorong kerja sama dalam menyelesaikan tantangan keamanan yang terkait. </p>
<p>Australia dan Indonesia (dan kadang Korea Selatan) kerap ditunjuk sebagai kekuatan tengah yang seharusnya memimpin komunitas itu. Kedua negara memiliki kekuatan ekonomi dan strategis yang cukup, keduanya secara resmi bukan pengklaim (<em>non-claimant</em>) di sengketa LCS, dan tujuan keamanan kedua negara ini sama. Indonesia dan Australia sama-sama mengadvokasi tatanan internasional yang didasari peraturan untuk membatasi ambisi kekuatan-kekuatan besar yang menghalangi kepentingan negara-negara yang lebih kecil.</p>
<hr>
<p><em><strong>Baca juga:</strong> <a href="https://theconversation.com/pentingnya-asean-melibatkan-masyarakat-sipil-untuk-memecahkan-persoalan-regional-84005">Pentingnya ASEAN melibatkan masyarakat sipil untuk memecahkan persoalan regional</a></em></p>
<hr>
<h2>Wilayah kerja sama yang memungkinkan?</h2>
<p>Dapatkah Australia dan Indonesia secara efektif menengahi ketegangan antara kekuatan-kekuatan besar ini? Adakah ruang untuk kerja sama bagi dua kekuatan tengah untuk mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan LCS?</p>
<p>Mediasi, menurut <a href="https://www.unsw.adfa.edu.au/sites/default/files/uploads/nassp-pdf/6.4,%20Middle%20Powers%20and%20the%20South%20China%20Sea.pdf">Profesor Andrew O’Neil</a> bisa jadi sulit karena Canberra dan Jakarta memiliki tantangan strategisnya sendiri-sendiri.</p>
<p>Australia terlalu dekat dengan AS untuk menjadi “pihak netral”. Sementara Indonesia dianggap sebagai pengklaim <em>tidak resmi</em> dalam sengketa LCS, karena ada tumpang tindih antara Nine-Dash Line, garis demarkasi yang diklaim Cina, dan Laut Natuna Utara. Faktor-faktor ini membatasi kemampuan kedua negara untuk memainkan peran bermakna dalam memediasi ketegangan di LCS.</p>
<p>Namun, ada ruang untuk kerja sama kekuatan tengah dalam menangani tantangan spesifik dan sumber konflik di LCS.</p>
<p>Sebagai langkah awal, mereka bisa berfokus pada hal-hal di luar isu tradisional keamanan laut, seperti penangkapan ikan ilegal dan pembajakan, karena kedua isu ini berpotensi memantik konflik antarnegara.</p>
<p>Ada kebutuhan spesifik untuk mengatasi masalah penangkapan ikan berlebihan dan ilegal di LCS. Seperti pernah dibahas di <a href="http://theconversation.com/fishing-not-oil-is-at-the-heart-of-the-south-china-sea-dispute-63580">The Conversation</a> tahun lalu, sumber ikan yang menipis dan eksploitasi berlebihan terhadap telah mendorong para nelayan di wilayah tersebut untuk mencari ikan lebih jauh lagi. Pertengkaran antara nelayan dan patroli laut semakin kerap dan berpotensi untuk mengibarkan sentimen nasionalisme di masing-masing negara yang terlibat.</p>
<p>Suatu rezim wilayah harus dibangun untuk menyelesaikan masalah penangkapan ikan berlebihan. Rezim itu harus memastikan pengelolaan sumber perikanan yang lestari dan menangani isu legalitas penangkapan ikan di laut terbuka.</p>
<p>Australia dan Indonesia dapat berperan penting untuk mendorong rezim tersebut terbentuk. Di bawah Presiden Joko Widodo, Indonesia telah menjadikan penanganan penangkapan ikan ilegal sebagai prioritas. Sementara, Australia, dengan pengalaman dan keahlian di bidang kelola perikanan dan kelautan bisa membantu dalam hal pengembangan kapasitas.</p>
<p>Tahun depan akan ada <a href="https://www.pm.gov.au/media/2017-02-23/asean-australia-special-summit-2018">Australia-ASEAN Leaders’ Summit</a> yang pertama dan ini bisa menjadi tempat untuk memulai percakapan berkait kerangka manajemen perikanan.</p>
<p>Australia dan Indonesia harus juga memperbarui forum-forum keamanan yang telah ada, seperti Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN+ dan Forum Regional ASEAN. Forum-forum ini kerap dikritik karena menjadi ajang bincang-bincang tak terarah. Para cendekiawan dan pembuat kebijakan juga sering terpecah soal apakah kita harus membuat forum keamanan baru atau tidak.</p>
<p>Bagaimanapun, forum-forum ini memberi kesempatan interaksi bagi para pembuat kebijakan. Australia dan Indonesia telah berperan aktif dalam mendorong diskusi tentang keamanan maritim di forum-forum ini. Kecenderungan ini perlu dilanjutkan.</p>
<p>Kekuatan tengah mungkin saja kurang dalam hal kemampuan militer dan ekonomi dibandingkan dengan kekuatan-kekuatan besar. Namun mereka bisa menghalangi ambisi kekuatan besar jika kekuatan tengah bekerja sama.</p>
<p>Yang paling penting dari kepemimpinan kekuatan tengah adalah kemauan politik yang kuat. Wilayah yang aman dan damai akan menguntungkan semua negara. Semua pihak, dengan demikian, harus menanamkan kemauan politik masing-masing untuk menjaganya.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/86165/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Gatra Priyandita is affiliated with the Australian National University. He is a scholarship recipient of the Indonesian Education Endowment Fund.</span></em></p>Dapatkah Australia dan Indonesia—yang disebut kekuatan tengah—menjadi penengah di Laut Cina Selatan melalui isu-isu non-tradisional seperti perikanan?Gatra Priyandita, PhD candidate in International Relations, Australian National UniversityLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.