Menu Close

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) adalah Lembaga pemerintah non-kementerian di bawah koordinasi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengkajian dan penerapan teknologi.

Proses pembentukan BPPT bermula dari gagasan Presiden ke-2, Soeharto kepada Prof Dr. Ing. B.J. Habibie pada 28 Januari 1974. Kala itu, Habibie diangkat sebagai penasehat pemerintah di bidang advance teknologi dan teknologi penerbangan yang bertanggung jawab langsung kepada presiden dengan membentuk Divisi Teknologi dan Teknologi Penerbangan (ATTP) Pertamina, kemudian menjadi Divisi Advance Teknologi Pertamina. Lalu diubah menjadi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia No.25 tanggal 21 Agustus 1978. Diperbaharui dengan Surat Keputusan Presiden No.47 tahun 1991.

Links

Displaying all articles

Perkebunan kelapa sawit difoto dari udara di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Selatan. Yudhi Mahatma/Antara

Bagaimana biohidrogen sebagai bahan bakar ramah lingkungan bisa dihasilkan dari limbah sawit?

Penggunaan biohidrogen dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil sekaligus mencegah risiko eksploitasi bahan baku baterai sebagai dampak transisi ke kendaraan bertenaga listrik.
Pengunjung memindai kode QR aplikasi PeduliLindungi sebelum masuk pusat perbelanjaan di Manado, Sulawesi Utara, 1 Oktober 2021. ANTARA FOTO/Adwit B Pramono/rwa

PeduliLindungi baru wajib setelah 1,5 tahun pandemi: kisah Cina, Singapura, dan India pakai aplikasi serupa lebih awal

Implementasi aplikasi pelacak di Cina, India, dan Singapura tidak jauh berbeda dengan aplikasi PeduliLindungi. Namun, yang perlu digarisbawahi adalah tindak lanjut dari data yang telah terkumpul.
Presidential candidates Joko Widodo (L) and Prabowo Subianto (R) shake hands during a debate among candidates in Jakarta, Indonesia, 17 February 2019. EPA/Adi Weda

Incumbent Jokowi wins against Prabowo in Indonesia’s second presidential debate: experts respond

Prabowo Subianto spoke in normative terms and failed to criticise Joko Widodo’s work.
Petahana Joko Widodo (kiri) bersalaman dengan penantang Prabowo Subianto dalam Debat Calon Presiden, 17 Februari 2019. EPA/Adi Weda

Jawaban dua capres kurang substantif, tapi Jokowi lebih kuat dalam debat kedua: respons akademisi

Capaian yang disampaikan oleh Joko Widodo tidak mampu dikritisi oleh Prabowo Subianto yang cenderung bicara pada tataran prinsip saja.

Authors

More Authors