Menu Close
Memikirkan masa lalu, seperti menulis buku harian, merupakan bagian dari menjadi manusia dan membantu kita membentuk identitas diri. Namun tidak semua kenangan dapat membantu. www.shutterstock.com

Mengapa kita mengingat-ingat masa lalu? Apa manfaatnya?

Banyak dari kita yang senang menulis buku harian, membaca otobiografi, atau bersama-sama bernostalgia tentang masa lalu.

Mengapa mengingat masa lalu itu penting? Apa ada kerugiannya? Dan bila memikirkan masa lalu malah mengganggu kita, apa yang bisa kita lakukan?


Read more: Explainer: what is memory?


Ingatan menjadikan kita manusia

Selama beberapa dekade, para peneliti telah menemukan bahwa mengingat masa lalu merupakan dasar penting bagi perkembangan manusia. Berikut empat peran penting di antaranya.

1. Ingatan membantu kita membentuk identitas

Ingatan pribadi memberi kita rasa kesinambungan - bahwa kita ada adalah orang yang sama (atau yang memiliki persepsi akan diri sendiri) seiring berlalunya waktu. Ingatan memberikan detail penting tentang siapa kita dan kita ingin menjadi seperti apa.


Read more: Why we remember our youth as one big hedonistic party


2. Ingatan membantu kita memecahkan masalah

Ingatan kita menawarkan solusi-solusi potensial untuk masalah yang sedang kita hadapi dan membimbing kita dalam memecahkannya.


Read more: Most people think playing chess makes you 'smarter', but the evidence isn't clear on that


3. Ingatan membantu kita bersosialisasi

Kenangan pribadi penting dalam interaksi sosial. Kenangan akan masa lalu dapat menjadi sumber rujukan ketika bertemu orang baru, serta dapat membangun hubungan dan menjaga hubungan yang sudah terjalin.


Read more: The power of 'our song', the musical glue that binds friends and lovers across the ages


4. Ingatan membantu kita dalam mengatur emosi

Ingatan kita dapat memberikan contoh situasi serupa yang pernah dialami sebelumnya, sehingga memungkinkan kita untuk merenungkan bagaimana kita mengelola emosi itu sebelumnya dan apa yang dapat kita pelajari dari pengalaman itu.

Hal serupa juga dapat diterapkan dalam mengelola emosi negatif yang kuat. Misalnya, ketika seseorang merasa sedih, mereka dapat mengingat hal-hal positif untuk memperbaiki suasana hati mereka.


Read more: Health Check: how food affects mood and mood affects food


Ingatan membantu kita hidup di tengah masyarakat

Mengenang masa lalu tidak hanya membantu kita sebagai individu. Ini juga memungkinkan kita untuk hidup dalam konteks sosial-budaya; masyarakat dan budaya mempengaruhi cara kita mengingat masa lalu.

Misalnya, dalam budaya Barat yang individualistis, orang cenderung mengingat kenangan yang panjang, spesifik, terperinci dan fokus pada individu.

Sebaliknya, dalam budaya Asia Timur, orang cenderung mengingat kenangan yang lebih umum, serta berfokus pada interaksi sosial dan orang-orang terdekat. Para peneliti melihat perbedaan ini pada anak-anak dan orang dewasa.


Read more: 'Remember when we...?' Why sharing memories is soul food


Cara orang tua membicarakan kejadian masa lalu dengan anak-anak mereka juga berbeda di tiap budaya.

Dibandingkan orang tua Asia Timur, orang tua dalam kebudayaan Barat lebih fokus pada individu anak itu sendiri, serta pikiran dan emosi anak. Jadi, ada peran budaya dalam cara mendidik anak-anak untuk mengenang masa lalu.

Orang-orang Barat yang individualistis cenderung mengenang kembali ingatan unik tertentu yang menegaskan keunikan seseorang.Sebaliknya, dalam budaya Asia Timur, ingatan berfungsi untuk membantu keterkaitan dan hubungan sosial.

Ingatan dan kesehatan yang buruk

Mengingat masa lalu berperan sangat penting dalam bagaimana kita hidup sebagai manusia, maka tidak mengherankan jika gangguan dalam cara kita mengingat sesuatu muncul dalam beberapa gangguan psikologis.

Misalnya, orang dengan depresi cenderung mengenang lebih banyak ingatan pribadi negatif dibandingkan ingatan pribadi positif. Sebagai contoh, seseorang dengan gangguan depresi akan lebih mengingat kegagalan sebuah ujian dibanding keberhasilan akademis mereka.

Seseorang yang depresi cenderung mengingat kenangan buruk daripada kenangan indah. from www.shutterstock.com

Seseorang yang depresi juga mengalami kesulitan besar mengingat sesuatu pada waktu dan tempat tertentu. Misalnya, alih-alih memberi informasi seperti “saya sangat menikmati pesta di rumah Sam hari Kamis lalu”, mereka akan memberi kenangan pengalaman umum seperti “saya suka pergi ke pesta”.

Kami menemukan bahwa seseorang dengan depresi juga cenderung bercerita tentang diri mereka sendiri secara berbeda dan menceritakan lebih banyak kisah-kisah negatifnya. Mereka juga cenderung mengingat periode-periode kehidupan mereka, seperti masa kuliah, dengan sangat positif atau sangat negatif (alih-lalih kombinasi keduanya).

Gangguan dalam mengingat sesuatu juga merupakan ciri dari stres pascatrauma. Ini merupakan kondisi ketika ingatan-ingatan pribadi yang tidak diinginkan dan mengganggu terkait trauma masa lalu secara tiba-tiba muncul ke dalam pikiran.


Read more: Explainer: what is post-traumatic stress disorder?


Seseorang dengan gangguan kecemasan juga cenderung memiliki bias ketika mengingat masa lalu mereka. Sebagai contoh, kita semua pernah melakukan kesalahan di tempat umum dari waktu ke waktu, seperti tersandung saat naik bus atau menumpahkan minuman di sebuah pesta. Namun, orang-orang dengan fobia sosial akan terbalut perasaan malu ketika mengingat pengalaman-pengalaman ini.


Read more: Explainer: what is social anxiety disorder?


Berlarut-larut dalam masa lalu tanpa menghasilkan solusi itu merugikan. Ini dapat mengakibatkan tekanan emosional dan yang terparah, mengakibatkan gangguan emosional, seperti depresi, kecemasan, dan stres pascatrauma.

Saya tidak ingin terlalu memikirkan masa lalu. Apa yang bisa saya lakukan?

Jika mengingat masa lalu adalah masalah yang mengganggu Anda, cara-cara ini ini bisa membantu.

Luangkan waktu dalam sehari untuk ingatan Anda. Anda bisa menulis di buku harian atau menjabarkan kekhawatiran Anda. Menulis pengalaman pribadi yang penting secara emosional selama 15 menit sehari dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik Anda.

Berlatih mengingat hal-hal positif dari masa lalu. Ini dapat memungkinkan Anda untuk merasakan pengalaman berbeda dalam ingatan Anda, sehingga mendapat perspektif baru dari masa lalu Anda.

Pelajari dan latih strategi perhatian. Alih-alih memikirkan kenangan yang menyakitkan, fokus pada keadaan saat ini (seperti memperhatikan napas Anda, fokus pada apa yang sedang Anda lihat, cium, atau dengar saat ini) dapat membantu Anda memutus siklus negatif.

Saat memikirkan masa lalu usahakan proaktif dan menciptakan ide-ide untuk memecahkan masalah daripada hanya bersikap pasif.

Temui dokter atau praktisi kesehatan jika Anda merasa mengalami gangguan dalam memikirkan masa lalu.

Franklin Ronaldo menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.

This article was originally published in English

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 182,300 academics and researchers from 4,941 institutions.

Register now