Menu Close
pedestrians crossing scity streets

Semua orang menyeberang jalan, tapi kenapa keselamatan pejalan kaki tidak dipertimbangkan?

Pada Mei 2021, sebuah truk kontainer menanjak trotoar saat berbelok di sebuah tikungan di Melbourne, melukai lima pejalan kaki. Pada Februari 2020, seorang pengemudi mabuk menyebabkan kecelakaan di jalan setapak di Sydney, membunuh empat anak dan melukai tiga lainnya saat mereka berjalan membeli es krim. Insiden-insiden ini hanyalah dua dari banyak kasus yang mengingatkan kita semua bahwa pejalan kaki termasuk sebagai kelompok pengguna jalan yang sangat rentan mengalami kecelakaan.

“Pejalan kaki” meliputi semua orang yang berjalan di sepanjang jalan, atau hanya melintasinya – bahkan jika itu hanya untuk sampai ke mobil kita sendiri. Anak-anak, kaum muda, penduduk kota, orang tua, dan orang-orang berpenghasilan rendah menggantungkan hidup mereka dengan berjalan kaki daripada mengemudi.


Read more: Tanda lampu lalu lintas manjakan mobil, hambat pejalan kaki


Pejalan kaki, bersama dengan pengendara sepeda dan pengendara sepeda motor, paling berisiko mengalami cedera dan kematian ketika terlibat dalam tabrakan di jalan. Dalam kecelakaan, pejalan kaki empat kali lebih mungkin terluka daripada mereka yang ada di dalam kendaraan.

Jumlah jalan tol telah menurun selama beberapa dekade terakhir, disebabkan oleh semakin sedikitnya kematian pengguna mobil. Kematian pejalan kaki menurun jauh lebih lambat. Dalam dekade hingga 2019, kematian pengguna mobil di jalan turun tiga kali lebih cepat dibandingkan dengan para pengguna jalan yang rentan (pejalan kaki, pengendara sepeda, dan pengendara sepeda motor).

truk dan mobil melewati persimpangan
Banyak persimpangan utama yang digunakan oleh kendaraan berat tidak memiliki infrastruktur keselamatan pejalan kaki. Photo: Margaret Brown, Author provided (no reuse)

Apa yang dilakukan pemerintah untuk melindungi pejalan kaki?

Pemerintah Australia telah menerima pengaduan mengenai keselamatan jalan dalam beberapa tahun terakhir. Badan yang mengatur keselamatan jalan di Australia (Office of Road Safety) dibuat pada tahun 2019. Namun, langkah-langkah keselamatan jalan yang direkomendasikan ini biasanya hanya meningkatkan keselamatan bagi orang-orang di dalam kendaraan atau hanya bertujuan untuk meningkatkan arus lalu lintas. Langkah-langkah ini tidak menjamin keselamatan pejalan kaki sama sekali.

Berbagai laporan serta badan pemerintah baru-baru ini mulai berbicara tentang pendekatan “sistem keamanan”. Pendekatan perlu mengambil pandangan holistik, saling berbagi tanggung jawab untuk mengurangi risiko dengan meningkatkan keselamatan jalan, kendaraan, dan aturan jalan, serta perilaku pengemudi. Sementara beberapa versi dari pendekatan ini mempertimbangkan keselamatan semua pengguna jalan, termasuk pejalan kaki, hal ini belum sampai sepenuhnya ke dalam kebijakan pemerintah.

Beberapa negara bagian telah mengadopsi strategi perubahan iklim yang mempromosikan kegiatan berjalan kaki dan bersepeda. Rencana Aksi Perubahan Iklim Australia Selatan 2021-2025, misalnya, menjanjikan pemerintah negara bagian untuk beralih pada sistem transportasi rendah emisi, meningkatkan transportasi umum, dan mendorong orang untuk berjalan kaki dan bersepeda.

Namun, sejak peluncuran rencana tersebut, pemerintah negara bagian telah memprivatisasi kereta dan mengumumkan perbaikan jalan baru untuk meningkatkan arus mobil dan kendaraan barang. Mereka jelas kurang memperhatikan kebutuhan pejalan kaki.


Read more: Apakah kita bersedia meninggalkan kendaraan pribadi jika transportasi publik digratiskan? Ini temuan ahli


truk berat melewati pengendara sepeda di jalan perumahan
Truk dan lalu lintas mobil di jalan tanpa infrastruktur pelindung menghalangi orang untuk berjalan kaki dan bersepeda . Photo: Margaret Brown, Author provided (no reuse)

Keselamatan pejalan kaki menjamin hak setiap orang untuk bergerak

Pemerintah Australia mengabaikan perspektif lain seperti hak semua orang untuk bergerak. Perjanjian Internasional tentang Hak Sipil dan Politik, yang ditandatangani oleh Australia, mengakui hak atas kebebasan bergerak. Konvensi tentang Hak Penyandang Disabilitas mengakui hak untuk mengakses transportasi dan mobilitas pribadi.

Pendekatan kita terhadap keselamatan jalan harus, sebagaimana Yayasan Victoria Walks berpendapat:

“[…] menganggap keselamatan jalan sebagai bagian dari mobilitas bagi semua orang, baik bagi pengemudi dan lainnya, dan transportasi sebagai bagian dari gambaran kehidupan yang layak”.

Pria dengan skuter menunggu di tengah jalan agar lalu lintas bisa lewat agar dia bisa menyeberang
Keselamatan jalan memengaruhi hak atas mobilitas bagi semua orang, baik mereka mengendarai mobil maupun tidak. Photo: Margaret Brown, Author provided (no reuse)

Perspektif lain yang menjanjikan adalah dengan mencoba menciptakan “sebuah tempat yang layak huni”. Konsep kelayakan huni mempromosikan faktor-faktor penting seperti akses ke transportasi umum, infrastruktur bagi pejalan kaki, dan akses untuk bersepeda.


Read more: Kecelakaan GrabWheels di Jakarta: belajar dari konflik antara penyedia jasa skuter listrik dengan pejalan kaki dan pembuat kebijakan di Amerika


Jadi, bagaimana pemerintah negara Australia mengakui hak penduduk untuk bergerak dan dapat membantu membangun komunitas yang layak huni untuk semua orang?

Pada tahun 2020, komite lokal yang mengatur keselamatan jalan di Australia menerima banyak masukan dari organisasi yang peduli dengan keselamatan pejalan kaki. Laporan akhir, yang dirilis pada Oktober 2020, berisi 22 rekomendasi. Namun tidak satu pun dari rekomendasi tersebut fokus secara khusus pada keselamatan pejalan kaki, meskipun “pejalan kaki” disebutkan terkait dengan pelatihan pengemudi.

Cara membuat komunitas lebih aman dan layak huni

Rekomendasi dalam Victoria Walks yang dikirimkan kepada komite meliputi:

  • desain penyeberangan dan persimpangan
  • pemeliharaan jalan setapak dan rute jalan kaki
  • pelarangan e-skuter dari jalan setapak
  • pengurangan batas kecepatan di area pemukiman
  • peningkatan investasi di transportasi umum
  • perluasan jangkauan data yang dikumpulkan tentang cedera dan kematian pejalan kaki.

Sayangnya, draf rekomendasi akhir komite sama sekali tidak mewujudkan satu pun dari poin-poin ini.

Office of Road Safety Australia belum merilis Strategi Keselamatan Jalan Nasional. Mereka menjelaskan bahwa strategi yang diajukan akan mempertimbangkan “pengguna jalan yang rentan” sebagai satu kelompok. Pendekatan ini tidak berhasil membuat mereka mempertimbangkan kebutuhan pejalan kaki secara terpisah dari pengendara sepeda motor dan pengendara sepeda.

Strategi Keselamatan Jalan Nasional 2011–2020 sebelumnya memang memasukkan target mengurangi “jumlah korban pejalan kaki dan pengendara sepeda” sebagai salah satu “tantangan utama”. Hal ini menunjukkan bahwa kini, pejalan kaki kurang mendapat perhatian dibandingkan satu dekade lalu.


Read more: Tiga skenario menunjukkan dalam merancang 'smart cities' kita perlu pertimbangan etis


Beberapa publikasi pemerintah mengakui pejalan kaki sebagai “pengguna jalan yang rentan”. Namun hampir tidak ada perhatian yang diberikan kepada pejalan kaki yang paling rentan, yaitu orang tua, anak-anak, an penyandang disabilitas.

Pemerintah memprioritaskan arus lalu lintas, termasuk angkutan barang. Bagi mereka, prioritas ini baik bagi lapangan pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi

Hanya ada sedikit kemauan politik untuk mencegah orang mengemudi, mengurangi batas kecepatan, memprioritaskan infrastruktur bagi pejalan kaki (dan pengguna sepeda), dan untuk meningkatkan pendanaan kendaraan umum. Semua ini akan berimbas pada mobilitas semua orang – termasuk anak-anak, orang-orang tua, dan penyandang disabiltas. Dan sebagai gantinya, hal ini akan menjadikan masyarakat kita hidup di tempat layak huni dan berkelanjutan.


Saya ingin mengakui kerja asisten peneliti saya, Kate Leeson dan rekan kerja Peter Lumb dalam riset ini.


Rachel Noorajavi menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.

This article was originally published in English

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 182,400 academics and researchers from 4,942 institutions.

Register now