Banyak dari kita mengeluh tentang stres yang timbul karena "selalu on"–Berikut ini adalah apa yang akan terjadi dalam hidup Anda bila Anda memutuskan untuk lebih sering offline.
Apakah Anda mengecek polsel Anda tanpa sadar ketika bosan? Itu tandanya Anda sudah menjadi zombi.
rawpixel/Unsplash
Individu dengan lebih banyak koneksi di luar keluarga dekat dan teman dekat mereka lebih memungkinkan untuk mengungsi dari daerah yang rentan sebelum terjangan badai terjadi.
Setiap klik di Internet meninggalkan jejak digital.
Enzozo/Shutterstock
Indonesia membutuhkan Undang-Undang Perlindungan Privasi.
Sudah saatnya pemerintah membuat Undang-undang Perlindungan Data Pribadi. Sepanjang belum ada undang-undang ini, mulailah berhati-hati dengan data dan aneka hal yang kita pajang di Internet.
Hannah Shaw (Kitten Lady), dengan influencer Instagram BriAnne Wills (@girlsandtheircats) pada sebuah acara promosi di New York, Feb 2018.
Loren Wohl for Fresh Step/AP
Meskipun beberapa pengguna media sosial dapat memonetisasi "like" di media sosial mereka, kita justru melakukannya tanpa tujuan & malah mengubah kita menjadi pion untuk penggunaan politik & komersil
Data Facebook mengetahui secara pasti apa yang cocok terbaik di pikiran Anda.
Leolintang/Shutterstock.com
Pada 2022, warga negara maju mungkin akan dapat lebih banyak berita palsu daripada informasi akurat. Kecerdasan buatan bisa disalahkan—tetapi juga bisa bantu orang memilah kebenaran dari kebohongan.
Anda mungkin sudah berencana ingin menghapus Facebook. Tetapa kenapa begitu sulit untuk melakukannya?
www.shutterstock.com
Pengguna Facebook seharusnya tidak perlu mempercayai media sosial tersebut tapi bukan berarti mereka bisa mengabaikan fitur yang dianggap penting untuk berhubungan dengan orang lain.
Seberapa tepat orang bisa menebak karakter Anda lewat jejak digital Anda?
Andrew Krasovitckii/Shutterstock.com
Sebuah surel dari Aleksandr Kogan menjelaskan apa yang dapat diungkap data Facebook mengenai Anda, dan apa yang bisa dilakukan seorang data scientist dengan informasi tersebut.
Kita perlu menemukan strategi agar keterlibatan kita dalam media sosial tidak akan membahayakan hubungan yang kita punyai sekarang.
www.shutterstock.com
Facebook ingin Anda lebih banyak share momen pribadi daripada berita. Selintas sepertinya ok. Tapi dengan cara ini, sebenarnya Mark Zuckerberg ingin Anda lebih banyak lihat iklan ketimbang berita.
Waktunya membangun kepercayaan.
Arthimedes/Shutterstock.com
Iklim politik yang gerah, ditambah mudahnya orang berbagi konten kontroversial di media sosial, membuat kita penasaran kapan sebaiknya "berhenti berteman". Apa saran Aristoteles?
Pada akhirnya, dengan penelitian sosial berbasis internet, ilmuwan akan dapat memahami manusia lebih dari manusia tersebut memahami diri mereka sendiri.
Montri Nipitvittaya/www.shutterstock.com