tag:theconversation.com,2011:/us/topics/gempa-teknonik-57845/articlesGempa Teknonik – The Conversation2023-02-07T06:15:30Ztag:theconversation.com,2011:article/1993992023-02-07T06:15:30Z2023-02-07T06:15:30ZGempa Turki-Suriah: ahli gempa bumi jelaskan apa yang baru saja terjadi<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/508556/original/file-20230207-25-fclmjh.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Orang-orang mencari korban selamat di bawah reruntuhan di Diyarbakir, Turki.</span> <span class="attribution"><span class="source">February 6 2023. EPA-EFE/Refik Tekin</span></span></figcaption></figure><p>Gempa bumi yang sangat besar terjadi di tenggara Turki, dekat perbatasan dengan Suriah pada Senin 6 Februari 2023. Data dari seismometer yang mengukur goncangan tanah yang disebabkan oleh gelombang gempa menunjukkan bahwa peristiwa ini bermagnitudo <a href="https://earthquake.usgs.gov/earthquakes/eventpage/us6000jllz/executive">7,8 dari 10</a> skala magnitudo momen.</p>
<p>Gelombang seismik ditangkap oleh sensor di seluruh dunia (Anda dapat melihatnya <a href="https://twitter.com/DrWendyRocks/status/1622468601851613184">menembus Eropa</a>) termasuk tempat-tempat yang jauh seperti <a href="https://twitter.com/planetkooler/status/1622528943361327107">Inggris Raya</a>.</p>
<p>Gempa ini sungguh sangat besar.</p>
<p>Goncangan yang disebabkan oleh energi yang bergerak keluar dari sumber atau pusat gempa ini telah menimbulkan konsekuensi yang mengerikan bagi orang-orang yang tinggal di dekatnya. Banyak bangunan runtuh, <a href="https://www.bbc.co.uk/news/live/64533954">setidaknya 4.300 orang</a> diperkirakan tewas di kedua negara per 7 Februari 2023, dan ada laporan kerusakan pipa gas yang menyebabkan kebakaran.</p>
<h2>Mengapa ini terjadi di sini</h2>
<p>Daerah Turki ini rawan gempa karena terletak di persimpangan tiga lempeng tektonik yang membentuk kerak bumi: lempeng Anatolia, Arab, dan Afrika. Lempeng Arab bergerak ke utara menuju Eropa, menyebabkan lempeng Anatolia (yang diduduki Turki) terdorong ke arah barat.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/508407/original/file-20230206-19-yqragg.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="Map of tectonic plate movements around Turkey" src="https://images.theconversation.com/files/508407/original/file-20230206-19-yqragg.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/508407/original/file-20230206-19-yqragg.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=376&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/508407/original/file-20230206-19-yqragg.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=376&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/508407/original/file-20230206-19-yqragg.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=376&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/508407/original/file-20230206-19-yqragg.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=473&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/508407/original/file-20230206-19-yqragg.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=473&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/508407/original/file-20230206-19-yqragg.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=473&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Lempeng Arab menabrak sesar Eurasia dan mendorong sesar Anatolia ke barat … atau bagi non-ilmuwan bumi, Suriah menabrak Eropa dan menekan keluar Turki.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Anatolian_Plate.png">Mikenorton/Nasa/wiki</a>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/">CC BY-SA</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Pergerakan lempeng tektonik memperbesar tekanan pada zona patahan di perbatasannya. Pelepasan tekanan secara tiba-tiba inilah yang menyebabkan gempa bumi dan getaran tanah.</p>
<p>Gempa terbaru ini kemungkinan besar terjadi di salah satu patahan utama yang menandai batas antara lempeng Anatolia dan Arab: baik <a href="https://earthquake.usgs.gov/earthquakes%20/eventpage/us6000jllz/executive">patahan Anatolia Timur maupun patahan Transformasi Laut Mati</a>. Ini adalah “<em>strike-slip faults</em>, jenis sesar atau patahan yang arah geraknya horizontal”, yang berarti sesar-sesar ini mengakomodasi beberapa gerakan lempeng yang bergerak melewati satu sama lain.</p>
<p><div data-react-class="Tweet" data-react-props="{"tweetId":"1622462362203877378"}"></div></p>
<h2>‘Jauh lebih besar’ dari gempa bumi sebelumnya</h2>
<p>Meskipun daerah ini mengalami banyak gempa bumi setiap tahun akibat pergerakan lempeng tektonik yang sedang berlangsung, gempa hari ini sangat besar dan merusak karena begitu banyak energi yang dilepaskan. </p>
<p>Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyatakan bahwa hanya tiga gempa bumi yang lebih besar dari magnitudo 6 yang terjadi dalam jarak 250 km dari lokasi ini sejak 1970. Dengan magnitudo 7,8, gempa 6 Februari secara signifikan lebih besar daripada yang pernah dialami daerah tersebut sebelumnya, melepaskan lebih dari dua kali energi sebanyak gempa terbesar yang tercatat sebelumnya di wilayah tersebut <a href="https://twitter.com/JudithGeology/status/1622475625633050624">(magnitudo 7,4)</a>.</p>
<p>Seismolog atau ahli gempa bumi modern menggunakan <a href="https://www.usgs.gov/faqs/moment-magnitude-richter-scale-what-are-different-magnitude-scales-and-why-are-there-so-%20banyak">skala magnitudo momen</a>, yang mewakili jumlah energi yang dilepaskan oleh gempa bumi (skala Richter sudah usang, meski kadang-kadang salah dikutip dalam berita). Skala ini non-linier: setiap peningkatan mewakili 32 kali lebih banyak energi yang dilepaskan. Artinya, magnitudo 7,8 melepaskan sekitar <a href="https://earthquake.usgs.gov/education/calculator.php">6.000 kali lebih banyak energi</a> daripada gempa bumi magnitudo 5 yang lebih moderat yang biasanya terjadi di wilayah tersebut.</p>
<p>Kita cenderung menganggap energi gempa berasal dari satu lokasi, atau pusat gempa, tapi energi itu sebenarnya disebabkan oleh pergerakan di sepanjang area patahan. Semakin besar gempa, semakin besar area sesar yang akan berpindah. Untuk gempa sebesar 7,8 magnitudo ini, kemungkinan besar telah terjadi pergerakan di suatu area dengan panjang sekitar 190 km dan lebar 25 km. Ini berarti goncangan akan terasa di area yang sangat luas.</p>
<p>Goncangan besar hingga dahsyat (cukup untuk <a href="https://www.usgs.gov/programs/earthquake-hazards/modified-mercalli-intensity-scale">menyebabkan kerusakan properti yang signifikan</a>) diperkirakan telah dirasakan oleh <a href="https://earthquake.usgs.gov/earthquakes/eventpage/us6000jllz/pager">610.000 orang</a> di daerah sekitarnya hingga sekitar 80 km ke arah timur laut sepanjang batas lempeng tektonik. Guncangan ringan terasa hingga kota terbesar di Turki, Istanbul (sekitar 815 km), serta Bagdad di Irak (800 km) dan Kairo di Mesir (950 km).</p>
<h2>Bagaimana dengan gempa susulan?</h2>
<p>Setelah gempa bumi besar akan ada banyak gempa bumi kecil atau dikenal sebagai gempa susulan, akibat kerak bumi menyesuaikan diri dengan perubahan tekanan. Ini dapat berlanjut selama berhari-hari hingga bertahun-tahun setelah peristiwa awal. Dalam 12 jam pertama setelah gempa awal di tenggara Turki, sudah terjadi <a href="https://earthquake.usgs.gov/earthquakes/map/?currentFeatureId=us6000jlqa&extent=33.88866,31.24512&extent=40.75558,43.5498&listOnlyShown=%20benar">tiga gempa bumi lainnya</a> di atas magnitudo 6,0. Yang pertama adalah 6,7 yang terjadi hanya 11 menit setelah guncangan pertama, dan ada ratusan gempa susulan yang lebih kecil.</p>
<p>Kemudian pada pagi hari gempa bermagnitudo 7,5 yang sangat besar terjadi lebih jauh ke utara pada sistem patahan yang berbeda tapi berdekatan: Patahan Sürgü. Secara teknis gempa ini cukup kuat untuk dihitung sebagai gempa terpisah, meski kemungkinan dipicu oleh gempa pertama, dan akan menghasilkan rangkaian gempa susulannya sendiri.</p>
<p>Sementara gempa susulan biasanya secara signifikan lebih kecil dari goncangan utama, mereka dapat memiliki konsekuensi yang sama menghancurkannya, semakin merusak infrastruktur yang sudah terdampak gempa pertama dan menghambat upaya penyelamatan.</p>
<p>Karena dampak dari gempa besar ini terus dirasakan oleh orang-orang yang tinggal di wilayah ini, kami hanya bisa berharap bantuan internasional sampai ke Turki dan Suriah secepat mungkin untuk membantu upaya penyelamatan, di tengah gempa susulan yang sedang berlangsung.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/199399/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Jenny Jenkins tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Gempa bumi di Turki dan Suriah menyebabkan setidaknya 4.300 oran tewas di kedua negara per 7 Februari 2023.Jenny Jenkins, Assistant Professor, Department of Earth Sciences, Durham UniversityLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1008512018-08-06T06:41:41Z2018-08-06T06:41:41ZApakah gempa di Lombok bisa pengaruhi aktivitas gunung api di sekitarnya?<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/230541/original/file-20180803-41363-1pdyq6d.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=1%2C1%2C997%2C664&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Gunung Rinjani</span> <span class="attribution"><span class="source">Jonas Kint/www.shutterstock.com</span></span></figcaption></figure><p>Menyusul gempa bumi <a href="https://www.liputan6.com/news/read/3603628/korban-meninggal-gempa-lombok-bertambah-jadi-14-orang">mematikan</a> berskala <a href="https://www.bmkg.go.id/press-release/?p=gempa-lombok-bmkg-minta-masyarakat-tetap-waspada-gempa-susulan&tag=press-release&lang=ID">6,4 richter pada 29 Juli 2018</a>, Pulau Lombok di Nusa Tenggara Barat kembali diguncang gempa dengan kekuatan 7,0 skala richter pada Minggu malam. Badan Nasional Penanggulangan Bencana dilaporkan menghitung <a href="https://news.detik.com/berita/4151344/82-orang-tewas-dan-ribuan-warga-mengungsi-akibat-gempa-7-sr-di-ntb">setidaknya 82 orang meninggal dunia dan raturan luka-luka</a> akibat tertimpa material bangunan yang robok akibat guncangan. Sebelum gempa besar terkini, setidaknya hampir 500 gempa kecil terjadi pasca guncangan 29 Juli. </p>
<p>Kejadian ini mengingatkan pada gempa besar Tohoku di Jepang pada 2011 silam. Saat itu gempa berkekuatan 9,0 skala ritcher menghantam pantai timur Jepang. Beberapa hari sebelumnya gempa-gempa dengan kekuatan yang lebih kecil datang berkali-kali. Setelah <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_foreshocks_and_aftershocks_of_the_2011_T%C5%8Dhoku_earthquake"><em>mainshock</em></a> atau gempa utama, terjadi gempa-gempa kecil dengan kekuatan yang semakin menurun dan akhirnya benar-benar berhenti, karena Bumi telah mencapai kestabilannya. </p>
<p>Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa <a href="https://www.viva.co.id/berita/nasional/1061539-bmkg-gempa-lombok-7-0-sr-rangkaian-peristiwa-sebelumnya">gempa 5 Agustus di Lombok kemarin adalah gempa utama</a>. Belajar dari pengalaman gempa Tohoku semoga sesudah gempa utama di Lombok tidak ada lagi gempa besar yang akan terjadi. </p>
<p>Di dekat titik gempa Lombok terdapat beberapa gunung api aktif–Gunung Rinjani di Lombok, Gunung Agung di Bali, dan Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat. Bagaimana dengan efek gempa besar dan gempa-gempa susulan bagi gunung api aktif di sekitar Pulau Lombok? </p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/mengapa-gunung-api-meletus-84720">Mengapa gunung api meletus?</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<h2>Apakah gempa tektonik?</h2>
<p>Gempa tektonik adalah jenis gempa yang disebabkan oleh pergeseran lempeng-lempeng Bumi sehingga umumnya terjadi di batas antar pertemuan lempeng yang berinteraksi. </p>
<p>Indonesia berada pada pertemuan tiga lempeng utama. Lempeng Eurasia di bagian utara, kemudian Lempeng Indo-Australia yang menyusup di bawah Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik dan Filipina di Timur. Pergerakan lempeng-lempeng tersebut menyebabkan terjadinya penimbunan energi secara perlahan-lahan. Ketika akumulasi energi tersebut dilepaskan dengan tiba-tiba, maka itulah yang disebut dengan gempa tektonik. Bertemunya tiga lempeng utama tersebut terjadi di Indonesia, maka tidak heran membuat negeri ini menjadi kaya akan gempa.</p>
<p>Untuk menjawab seberapa jauh gempa tektonik, berdampak pada sebuah gunung api, kejadian gempa tektonik yang pernah terjadi di Indonesia atau pun gunung api lainnya di dunia bisa dijadikan catatan dan pembelajaran.</p>
<h2>Kasus Gunung Agung</h2>
<p>Pada Selasa 3 Juli 2018 pukul 9:32 WITA Gunung Agung, Bali kembali <a href="https://regional.kompas.com/read/2018/07/03/06413811/jelang-tengah-malam-abu-vulkanik-gunung-agung-menyebar-di-banyuwangi">mengeluarkan abu vulkanik</a>. Beberapa menit sebelumnya gempa tektonik berkekuatan 4,9 skala richter terjadi di laut pada jarak 110 kilometer di selatan Denpasar dengan kedalaman 24 km.</p>
<p>Gempa tektonik di sekitar gunung api yang kritis, yaitu sebuah gunung api dalam status siaga atau awas–ditunjukkan ada peningkatan aktivitas seperti gempa vulkanik, keringnya mata air, peningkatan pelepasan gas maupun letusan-letusan kecil–dapat mempengaruhi aktivitas gunung api. </p>
<p>Dalam keadaan kritis, gas terlarut ataupun volume magma yang sangat banyak, sangat mudah dikeluarkan jika diberi pemantik, seperti halnya gempa bumi. </p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/letusan-gunung-agung-bisa-menghasilkan-tanah-tersubur-di-dunia-85142">Letusan Gunung Agung bisa menghasilkan tanah tersubur di dunia</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<h2>Kasus Gunung Fuji</h2>
<p>Mari kita lihat contoh di belahan dunia lain, bagaimana gempa tektonik pernah tercatat menyebabkan sebuah gunung api meletus.</p>
<p>Gunung Fuji di Jepang, yang dikenal begitu indah karena puncaknya ditutupi salju dan dijadikan ikon masyarakat Jepang pernah menyimpan cerita kelam beberapa abad yang lalu, yang mungkin tidak banyak diketahui oleh orang awam.</p>
<p>Pada 28 Oktober 1707, sebuah gempa besar berkekuatan 8,6 skala richter menghajar pantai Jepang sepanjang Nakai Megathrust, barat daya Jepang. Ini adalah salah satu gempa terbesar yang pernah terjadi dalam sejarah Jepang yang memakan korban hingga lebih dari 5000 jiwa. Kekuatan gempa tersebut kekuatannya baru bisa dikalahkan oleh gempa Tohoku pada 2011.</p>
<p>Penelitian dari <a href="https://agupubs.onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1029/2012GL053868">Christine Chesley dan kawan-kawan (2012)</a> mencatat, bahwa gempa tektonik pada 20 Oktober 1707 telah menyebabkan magma di bawah Gunung Fuji, yang terletak pada kedalaman sekitar 20 km, tertekan dan bergerak naik menuju dapur magma yang lebih dangkal pada kedalaman sekitar 8 km.</p>
<p>Sayangnya tidak ada tempat yang cukup bagi kedua mamgma yang bersatu tersebut, maka kelebihan volume ini pun menyebabkan letusan Gunung Fuji dengan <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Volcanic_Explosivity_Index">Volcanic Explosivity Index</a> 5. </p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/bagaimana-memprediksi-letusan-gunung-api-secara-akurat-95043">Bagaimana memprediksi letusan gunung api secara akurat?</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Ada yang menarik dari letusan saat itu. Letusan tersebut dicirikan oleh keluarnya material yang hanya terdiri dari abu vulkanik tanpa dibarengi keluarnya meterial pijar lava. Kondisi ini sebagai penanda bahwa telah terjadi perubahan tekanan dalam dapur magma Gunung Fuji yang terjadi dengan sangat tiba-tiba. </p>
<p>Berkaca pada kasus Gunung Fuji, maka letusan Gunung Agung di Bali pada 3 Juli 2018 pascagempa tektonik pun menyajikan fenomena letusan yang sama, lontaran material vulkanik berupa abu tanpa diikuti keluarnya aliran lava.</p>
<p>Gunung Fuji 1707 dan Gunung Agung 2018, berada dalam kondisi kritis sebelum gempa tektonik terjadi, maka baik letusan Gunung Fuji pada 1707 ataupun Agung pada 2018 adalah contoh kasus sebuah erupsi gunung api yang kritis bisa dipicu oleh gempa tektonik.</p>
<h2>Bagaimana dengan Rinjani dan Tambora?</h2>
<p>Gempa tektonik tidak selalu menyebabkan gunung api meletus. Jikapun letusan terjadi, maka kondisi sebuah gunung api harus dalam kritis. Jika sebuah gunung api dalam keadaan normal atau stabil, gempa tektonik biasa tidaklah cukup menyebabkan suatu gunung api meletus. </p>
<p>Gempa tektonik akan mengguncang, memperburuk kondisi dan akhirnya memberikan jalan keluar bagi magma ke permukaan saat kondisi sudah melampui batas kestabilannya. </p>
<p>Rinjani dan Tambora yang secara posisi geografis lebih dekat dengan pusat gempa tektonik yang terjadi di Pulau Lombok kemarin dibandingkan Agung, sepertinya tidak akan bergeming, karena keduanya dalam keadaan stabil. Semoga.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/100851/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Mirzam Abdurrachman tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Gempa tektonik tidak selalu menyebabkan gunung api meletus. Jikapun letusan terjadi, maka kondisi sebuah gunung api harus dalam kritis.Mirzam Abdurrachman, Lecturer at Department of Geology, Faculty of Earth Sciences and Technology, Institut Teknologi BandungLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.