tag:theconversation.com,2011:/us/topics/limbah-56389/articlesLimbah – The Conversation2022-11-22T07:36:52Ztag:theconversation.com,2011:article/1951042022-11-22T07:36:52Z2022-11-22T07:36:52ZCara bijak berdonasi pakaian saat bencana, agar tidak asal buang dan mencemari lingkungan<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/496691/original/file-20221122-16-l0cqit.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Ilustrasi donasi pakaian.</span> <span class="attribution"><span class="source">Julia M Cameron/Pexels</span></span></figcaption></figure><p><a href="https://www.detik.com/jateng/berita/d-6419047/korban-gempa-cianjur-162-orang-tewas-dan-13784-mengungsi">Gempa</a> 5,6 skala Richter yang berpusat di Cianjur, Jawa Barat, pada 21 November menimbulkan lebih dari seratus korban jiwa. Korban mengungsi lebih banyak lagi, melampaui 13 ribu jiwa.</p>
<p>Bencana ini memanggil para pegiat kemanusiaan untuk bergerak <a href="https://www.nu.or.id/daerah/pcnu-buka-donasi-untuk-warga-terdampak-gempa-di-cianjur-npcU3">menggalang donasi</a> uang maupun barang-barang, salah satunya adalah pakaian bekas.</p>
<p>Aksi cepat warga yang menggalang donasi ataupun memberikan sumbangan patut diacungkan jempol. Namun, langkah kita berdonasi – khususnya berbagi pakaian bekas – mesti hati-hati. Sebab, niat baik ini bisa menjadi masalah baru bagi lingkungan maupun penyintas bencana jika tidak dilakukan secara bijak. Tulisan ini akan mengulas bagaimana hal tersebut mungkin saja terjadi.</p>
<h2>Pentingnya pemilahan pakaian bekas</h2>
<p>Donasi pakaian dapat menjadi masalah baru ketika pakaian tidak dipilah saat didonasikan. Proses ini menjadi krusial karena tidak semua pakaian dapat digunakan dan dalam keadaan layak. Misalnya, pakaian yang berjamur, robek, hingga berlubang.</p>
<p>Donasi pakaian tidak melalui pemilahan justru dapat menambah jumlah sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), bahkan teronggok begitu saja di sekitar lokasi bencana.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="Korban tsunami Palu" src="https://images.theconversation.com/files/496693/original/file-20221122-12-gjet9c.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/496693/original/file-20221122-12-gjet9c.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=338&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/496693/original/file-20221122-12-gjet9c.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=338&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/496693/original/file-20221122-12-gjet9c.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=338&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/496693/original/file-20221122-12-gjet9c.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=424&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/496693/original/file-20221122-12-gjet9c.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=424&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/496693/original/file-20221122-12-gjet9c.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=424&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Warga penyintas tsunami Palu berburu pakaian bekas.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Antara</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Beberapa kejadian bencana menjadi contoh bagaimana niat baik kemudian berubah menjadi masalah di posko bantuan. Misalnya, penumpukan pakaian bekas di posko bantuan <a href="https://sukabumiupdate.com/posts/75923/donasi-pakaian-bekas-untuk-korban-banjir-bandang-sukabumi-jadi-sampah-ini-kata-relawan">banjir bandang di Sukabumi</a> pada tahun 2020, <a href="https://surabaya.tribunnews.com/2021/02/09/saat-donasi-pakaian-bekas-untuk-korban-banjir-di-jember-malah-menjadi-masalah-baru">banjir bandang di Jember</a> pada tahun 2021, dan <a href="https://www.fimela.com/info/read/4733366/alasan-untuk-tidak-kirim-baju-bekas-lagi-untuk-korban-bencana-gunung-semeru">bencana erupsi Gunung Semeru</a> tahun 2021. Tumpukan pakaian ini menjadi masalah baru dan menambah beban kerja bagi relawan posko.</p>
<p>Saya juga sempat mewawancarai salah satu kelompok masyarakat marginal di kota Semarang yang sering menerima donasi pakaian. Mereka justru mengeluhkan tumpukan pakaian hasil donasi yang tidak digunakan sehingga menambah sesak gudang. Karena tertimbun terlalu lama, pakaian menjadi lembap dan berjamur. </p>
<p>Mereka akhirnya terpaksa membakar pakaian-pakaian bekas itu. Tentunya ini menjadi masalah lingkungan baru.</p>
<p><a href="https://mediaindonesia.com/humaniora/283457/bnpb-minta-warga-setop-kirim-pakaian-bekas">Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)</a> juga menyoroti dampak donasi pakaian bekas. Mereka menyampaikan kepada masyarakat untuk berdonasi pakaian kepada korban bencana hanya jika diminta oleh penanggung jawab posko bantuan.</p>
<p>Sebelum menggalang donasi ataupun menyumbangkan barang, penting bagi publik untuk melihat kebutuhan dalam situasi bencana. Pasalnya, prioritas bantuan untuk memenuhi kebutuhan penyintas bencana tentunya berbeda-beda. Misalnya, saat <a href="https://news.harianjogja.com/read/2018/08/17/500/934666/kasihan...-para-pria-korban-gempa-lombok-rela-pakai-daster-karena-kekurangan-pakaian">gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat pada 2018</a>, para penyintas laki-laki akhirnya mengenakan pakaian daster yang biasanya dipakai perempuan.</p>
<p>Karena itulah, penting bagi calon donatur ataupun lembaga penerima donasi untuk memetakan kebutuhan pakaian di suatu lokasi bencana. Harapannya, donasi yang digelontorkan bisa lebih sesuai kebutuhan dan bermanfaat untuk para penyintas.</p>
<h2>Tak harus ke posko bencana</h2>
<p>Alasan kemanusiaan bukanlah satu-satunya pemicu kita untuk berdonasi pakaian. Terkadang, kita melakukannya untuk mengurangi tumpukan pakaian di lemari.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/496695/original/file-20221122-24-faf1nj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/496695/original/file-20221122-24-faf1nj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/496695/original/file-20221122-24-faf1nj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/496695/original/file-20221122-24-faf1nj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/496695/original/file-20221122-24-faf1nj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/496695/original/file-20221122-24-faf1nj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/496695/original/file-20221122-24-faf1nj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Sejumlah imigran etnis Rohingya memilih pakaian layak pakai di Meunasah usai dievakuasi warga di Desa Lhok, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara, Aceh.</span>
<span class="attribution"><span class="source">(Rahmad/Antara)</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Namun, patut diingat bahwa posko bencana bukanlah satu-satunya saluran untuk berdonasi. Kita bisa saja mengandalkan sistem donasi yang sudah ada. Beberapa organisasi atau komunitas di Indonesia menerima donasi pakaian masyarakat untuk disumbangkan kembali atau diolah.</p>
<p>Misalnya <a href="https://koran.tempo.co/read/ekonomi-dan-bisnis/475124/bisnis-baju-bekas-ramah-lingkungan-gombal-project">Gombal Project</a>, sebuah usaha sosial dari Yogyakarta untuk mengurangi limbah tekstil termasuk pakaian bekas. Mereka menerima donasi pakaian untuk diolah kembali menjadi produk yang dijual ke publik.</p>
<p>Gerakan ini menerapkan sistem donasi terbatas, yakni membuka saluran penyumbangan pakaian bekas berdasarkan kebutuhan produk yang akan dibuat. Sistem ini membantu dalam menghindari terciptanya sampah baru dengan pakaian yang kemudian tidak dapat dikelola. Selain itu, sistem ini dapat mendorong gerakan pilah pakaian dari rumah untuk mendorong rasa tanggung jawab dari para donatur pakaian.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/mengapa-kita-mesti-membela-thrift-shop-191400">Mengapa kita mesti membela _thrift shop_</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Selain Gombal Project, beberapa inisiatif lingkungan lain seperti Zero Waste Indonesia juga memulai gerakan <a href="https://zerowaste.id/tukarbaju/">#tukarbaju</a>. Caranya, warga dapat membawa pakaian yang sudah tidak dipakai untuk ditukarkan dengan pakaian dari peserta lain. Harapannya, upaya ini dapat menjadi gaya baru berdonasi sekaligus mendorong fesyen yang bertanggung jawab di masyarakat.</p>
<p>Terlepas dari hal tersebut, Indonesia membutuhkan sistem donasi pakaian yang mapan. Artinya, sistem ini dapat menampung pakaian bekas setiap waktu dengan tujuan penyaluran yang beragam. Misalnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat marginal ataupun korban bencana, usaha pengolahan pakaian, ataupun langsung dijual kembali. Di samping itu, donatur wajib memilah pakaian bekas sebelum disumbangkan.</p>
<p>Sistem ini penting untuk mengantisipasi kebutuhan pakaian bekas bagi penyintas bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Sarana penyaluran juga dibutuhkan untuk mengurangi timbunan limbah tekstil di Indonesia yang jumlahnya per 2021 sudah mencapai <a href="https://money.kompas.com/read/2022/02/24/083300926/kurangi-limbah-tekstil-bappenas-ajak-industri-terapkan-konsep-fashion-sirkular?page=all.">2 juta ton</a>.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/195104/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Anjani Tri Fatharini tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Donasi pakaian tidak melalui pemilahan justru dapat menambah jumlah sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), bahkan teronggok begitu saja di sekitar lokasi bencana.Anjani Tri Fatharini, Pengajar, Universitas DiponegoroLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1906622022-09-16T10:00:26Z2022-09-16T10:00:26ZWaspada, di kota besar kualitas air tanah sudah hampir sama buruknya dengan air sungai<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/484810/original/file-20220915-14325-xygqmc.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Foto udara bantaran Sungai Ciliwung</span> <span class="attribution"><span class="source">Antara</span></span></figcaption></figure><p>Banyak orang menganggap air tanah lebih bersih dibandingkan air sungai. Sebab, air tanah berasal dari proses peresapan air hujan dan tidak tersingkap ke permukaan.</p>
<p>Namun kondisi itu tidak selamanya terjadi. Saya bersama tim membandingkan kualitas air tanah dan air sungai di bantaran Sungai Cikapundung, Kota Bandung. Hasilnya, <a href="https://www.researchgate.net/publication/339815883_Aquifer_Geometry_and_Natural_Relation_between_Surface_Water-Groundwater_Case_Study_Cikapundung_River-Bandung_West_Java">kualitas air tanah – terutama yang berada di bantaran sungai – kian mirip dengan air sungai</a> di daerah perkotaan.</p>
<p>Penelitian lainnya di beberapa sungai seperti <a href="https://ejournal.kahuripan.ac.id/index.php/TECNOSCIENZA/article/view/717">Kali Sumpil</a> dan <a href="https://ejournal.uksw.edu/juses/article/view/5741">Kali Jilu</a> di Malang, Jawa Timur; <a href="https://www.slideshare.net/d_erwin_irawan/decreasing-groundwater-quality-at-cisadane-riverbanks-groundwatersurface-water-mapping-approach-asian-physics-symposium-2015">Sungai Cisadane di Tangerang</a>, Jawa Barat; dan <a href="https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/118/1/012022">Sungai Ciliwung</a> di Jawa Barat-DKI Jakarta juga menghasilkan temuan senada.</p>
<p>Temuan-temuan di atas menunjukkan bahwa upaya rehabilitasi sungai tercemar sangatlah penting. Tak hanya untuk kelestarian ekologis sungai dan daerah alirannya, upaya perbaikan juga semestinya dilakukan guna menopang kualitas akses air masyarakat – di mana mayoritas <a href="https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/07/160637269/air-tanah-pengertian-proses-dan-manfaatnya?page=all">di antaranya</a> masih bergantung pada air tanah. </p>
<h2>Bagaimana air sungai meresap ke air tanah</h2>
<p>Penelitian kami menemukan kadar <em>total dissolved solids (TDS)</em> atau zat padatan terlarut di air tanah sudah sama tingginya dengan air sungai. Karena mampu mencerminkan seberapa banyak kandungan unsur (termasuk unsur logam) di dalam air, TDS digunakan sebagai indikator tingkat pencemaran. Makin tinggi nilai TDS mengindikasikan makin tercemar airnya. </p>
<p>Nilai TDS pada air tanah di Sungai Cikapundung (Bandung), Sungai Ciliwung (Jakarta), dan Sungai Cisadane (Banten) bisa mendekati 1000 ppm. Bandingkan dengan kandungan TDS <a href="https://aswansyahputra.shinyapps.io/aquastats/">pada mata air yang berkisar antara 100-500 ppm (Gambar 1)</a>.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="Grafik plot antara elevasi dan TDS pada 140 sampel air tanah (merah) dan air sungai (hijau)" src="https://images.theconversation.com/files/484841/original/file-20220915-21264-ijr572.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/484841/original/file-20220915-21264-ijr572.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=335&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/484841/original/file-20220915-21264-ijr572.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=335&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/484841/original/file-20220915-21264-ijr572.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=335&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/484841/original/file-20220915-21264-ijr572.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=420&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/484841/original/file-20220915-21264-ijr572.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=420&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/484841/original/file-20220915-21264-ijr572.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=420&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Gambar 1. Grafik plot antara elevasi dan TDS pada 140 sampel air tanah (merah) dan air sungai (hijau) pada kurun waktu 1997 sampai 2012 di bantaran Sungai Cikapundung, Bandung. Data dan grafik dari Portal Aquastats.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Author provided</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Kemiripan kualitas air tanah dan air sungai sangat mungkin akibat pencampuran keduanya di Zona Hiporeik yang berada di dasar sungai. Pada zona ini terjadi pertukaran kualitas air dari sungai ke dalam akuifer (lapisan pembawa air) dan sebaliknya. Pertukaran ini turut membawa unsur kimiawi hingga organik, termasuk bakteri dan virus, yang terkandung dalam air sungai ke air tanah, maupun sebaliknya.</p>
<p>Proses pertukaran kualitas air ini bisa menjadi lebih cepat dengan <a href="https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/29/1/012026/pdf">banyaknya aktivitas pemompaan air tanah di sepanjang bantaran sungai</a> (Gambar 2). Akhirnya air sungai menjadi ikut tersedot dan berimbas ke pelebaran Zona Hiporeik ke arah daratan. Akibatnya potensi kontaminasinya pun dapat meluas (Gambar 3).</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/484775/original/file-20220915-24-irlx3q.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="DAS Cikapundung dan hasil pemodelan aliran air tanahnya (simbol panah)" src="https://images.theconversation.com/files/484775/original/file-20220915-24-irlx3q.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/484775/original/file-20220915-24-irlx3q.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=423&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/484775/original/file-20220915-24-irlx3q.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=423&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/484775/original/file-20220915-24-irlx3q.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=423&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/484775/original/file-20220915-24-irlx3q.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=532&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/484775/original/file-20220915-24-irlx3q.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=532&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/484775/original/file-20220915-24-irlx3q.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=532&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Gambar 2. DAS Cikapundung dan hasil pemodelan aliran air tanahnya (simbol panah)</span>
<span class="attribution"><span class="source">Author provided</span></span>
</figcaption>
</figure>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/484519/original/file-20220914-549-m87akh.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/484519/original/file-20220914-549-m87akh.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/484519/original/file-20220914-549-m87akh.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=261&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/484519/original/file-20220914-549-m87akh.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=261&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/484519/original/file-20220914-549-m87akh.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=261&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/484519/original/file-20220914-549-m87akh.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=327&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/484519/original/file-20220914-549-m87akh.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=327&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/484519/original/file-20220914-549-m87akh.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=327&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Gambar 3. Ilustrasi Zona Hiporeik dan perubahannya.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Zona-Hiporeik-Bantaran-Sungai.jpg">Author provided</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Kegiatan manusia di permukaan, misal: pembuangan limbah rumah tangga yang mengandung bahan organik secara langsung ke selokan, menyebabkan peningkatan kandungan bakteri (salah satunya <a href="https://figshare.com/articles/poster/Ecoregion_Cikapundung_Watershed_Based_on_The_Presence_of_Escherichia_coli_--_Poster_Ecodevelopment_2017/5479735">E-coli</a>), <a href="https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/946#section=2D-Structure">senyawa nitrit</a>, dan <a href="https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Nitrate">nitrat</a> di dalam air. Air di selokan itu mengalir ke sungai terdekat. Sebagian air juga meresap ke dalam tanah. </p>
<p>Kondisi ini diperburuk dengan situasi pandemi yang menyebabkan banyak orang membuat usaha rumahan seperti katering dan penatu tanpa alat penetral limbah. <a href="https://theconversation.com/bantaran-cikapundung-debit-air-sungai-besar-kualitas-air-sumur-buruk-mengapa-106416">Melihat situasi itu, kontaminasi limbah rumah tangga bisa saja melebihi limbah industri</a>. Pembuktian lebih lanjut tentu sangat dibutuhkan.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/484521/original/file-20220914-20-c5j7eu.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/484521/original/file-20220914-20-c5j7eu.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=662&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/484521/original/file-20220914-20-c5j7eu.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=662&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/484521/original/file-20220914-20-c5j7eu.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=662&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/484521/original/file-20220914-20-c5j7eu.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=832&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/484521/original/file-20220914-20-c5j7eu.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=832&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/484521/original/file-20220914-20-c5j7eu.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=832&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Gambar 4. Bantaran Sungai Cikapundung diambil dari Jembatan Pasupati ke arah selatan.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Author provided</span></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Urbanisasi terus meningkat</h2>
<p>Peningkatan urbanisasi terjadi <a href="https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jpk/article/view/5036/pdf">di seluruh kota-kota besar di Indonesia</a>. Sebanyak 56,7% penduduk Indonesia <a href="https://pu.go.id/berita/menuju-kota-bebas-kumuh-2025">tinggal di perkotaan pada tahun 2020.</a> Seperempat di antaranya tinggal di kawasan kumuh. </p>
<p>Kepadatan yang terus meningkat dengan akses perumahan yang terbatas memicu tumbuhnya kawasan permukiman informal di perkotaan, atau kawasan kumuh. Fenomena ini terjadi di seluruh dunia dengan perkiraan sebanyak <a href="https://www.bloomberg.com/news/newsletters/2021-07-28/maplab-putting-slums-on-the-map">1 miliar penduduk</a> tinggal di kawasan kumuh saat ini. </p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/bantaran-cikapundung-debit-air-sungai-besar-kualitas-air-sumur-buruk-mengapa-106416">Bantaran Cikapundung: debit air sungai besar, kualitas air sumur buruk, mengapa?</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Pertambahan penduduk ini <a href="https://pu.go.id/berita/pemerintah-terus-prioritaskan-air-minum-dan-sanitasi">belum diikuti dengan peningkatan infastruktur suplai air dan sanitasi</a>. Hal ini mengakibatkan <a href="http://jurnalpermukiman.pu.go.id/index.php/JP/article/view/120">rendahnya akses air bersih</a> di berbagai kawasan, termasuk di kawasan kumuh. Pemilik rumah kerap membuat saluran pembuangan air kotor secara mandiri, yang mengalir langsung ke selokan di depan rumah yang nantinya akan <a href="https://theconversation.com/sedikit-diolah-banyak-cemarnya-buruknya-pengelolaan-air-limbah-rumah-tangga-indonesia-186920">masuk ke sungai terdekat</a>. Limbah ini juga dapat meresap ke dalam tanah menuju lapisan pembawa air (akuifer). </p>
<p>Pencemaran air tanah pun terjadi. Akibatnya, <a href="http://www.ampl.or.id/digilib/read/air-sumur-tercemar-tinja/47213">warga menutup sumurnya</a> yang telah tercemar dan membeli air dari <a href="https://jabar.tribunnews.com/2017/06/12/kisah-atep-penjual-air-bersih-keliling-di-terminal-cicaheum">penjaja air keliling</a> atau <a href="https://scholar.google.com/scholar?hl=en&as_sdt=0%2C5&q=kelangkaan+air+bersih+dan+air+isi+ulang&btnG=">air galon isi ulang</a> untuk minum.</p>
<h2>Upaya melestarikan sungai</h2>
<p>Sebenarnya saat ini banyak upaya dari pemerintah daerah atau pusat, bahkan dari komunitas masyarakat untuk memperbaiki bantaran sungai. Di Jawa Barat, <a href="https://youtu.be/TQs5WXpHXeA">Program Citarum Harum</a> turut melibatkan TNI untuk merazia pabrik-pabrik yang membuang limbahnya langsung ke Sungai Citarum.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/pembersihan-citarum-sudah-habis-habisan-tapi-mengapa-sungainya-masih-kotor-177367">Pembersihan Citarum sudah habis-habisan, tapi mengapa sungainya masih kotor?</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Peremajaan bantaran sungai sebagai ruang terbuka publik juga dilakukan di sejumlah kota besar. Langkah ini membantu <a href="https://www.republika.co.id/berita/p3rlvs423/taman-alunalun-regol-percantik-bantaran-sungai-cikapundung">perubahan cara pikir masyarakat tentang sungai</a> dari tempat membuang kotoran menjadi ruang beraktivitas yang bersih dan indah. </p>
<p>Untuk mempertahankan kualitas air, larangan pembuangan limbah industri dan rumah tangga secara langsung ke selokan umum perlu terus digalakkan. Para pengembang perumahan dapat membuat sistem pengolahan limbah atau memasang alat pemerangkap lemak (<em>grease trap</em>) di rumah-rumah yang dibangunnya.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/190662/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Dasapta Erwin Irawan menerima dana hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta dari Institut Teknologi Bandung. Pada tahun 2021, Penulis juga pernah menerima dana hibah Shuttleworth Flash Grant dari Shuttleworth Foundation. </span></em></p><p class="fine-print"><em><span>Achmad Darul. Tahun 2021 menerima Summer School Scholarship di Ruhr University Bochum, Germany, dengan topik Groundwater and Urbanization dari International Hydrological Programme (IHP) of UNESCO and for the Hydrology and Water Resources Programme (HWRP) </span></em></p><p class="fine-print"><em><span>Hari Siswoyo menerima dana hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta dari Universitas Brawijaya.</span></em></p>Kemiripan kualitas air tanah dan air sungai sangat mungkin akibat pencampuran keduanya di Zona Hiporeik yang berada di dasar sungai.Dasapta Erwin Irawan, Lecturer at Department of Geology, Institut Teknologi BandungAchmad Darul, Lecturer at Department of Geology, Institut Teknologi SumateraHari Siswoyo, Dosen Bidang Hidrologi, Fakultas Teknik, Universitas BrawijayaLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1869202022-07-27T05:58:47Z2022-07-27T05:58:47ZSedikit diolah, banyak cemarnya: buruknya pengelolaan air limbah rumah tangga Indonesia<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/475545/original/file-20220722-14624-hggzpg.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=0%2C0%2C4121%2C2774&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Pembuangan air limbah rumah tangga langsung ke kali, Bandung.</span> <span class="attribution"><span class="source">(Sumber: Widyarani/BRIN)</span>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by-nd/4.0/">CC BY-ND</a></span></figcaption></figure><p>Sebagai negara <a href="https://www.worldometers.info/world-population/population-by-country/">berpenduduk terbanyak keempat di dunia,</a> Indonesia belum menyikapi persoalan limbah rumah tangga secara serius. Apalagi di kota-kota di pulau Jawa yang berpenduduk amat padat, persoalan limbah – karena polusi yang ditimbulkannya – membuat risiko pencemaran kian tinggi.</p>
<p><a href="https://link.springer.com/article/10.1007/s11356-022-19057-6#Fig1">Kajian saya</a> yang berbasis telaah pustaka menemukan bahwa pengelolaan air limbah di Indonesia masih sangat sedikit. Padahal, pengelolaan limbah cair rumah tangga yang benar amat dibutuhkan untuk mencegah risiko pencemaran yang juga berdampak pada kualitas hidup penduduk di tanah air.</p>
<h2>Dua limbah yang terabaikan</h2>
<p>Air limbah rumah tangga atau domestik terbagi menjadi dua kategori: yaitu air hitam (<em>black water</em>) dan air kelabu (<em>grey water</em>). Air hitam adalah air buangan dari toilet (tinja dan urine) yang mengandung kandungan organik, nitrogen, dan fosfor yang tinggi. Sementara, air kelabu berasal dari selain toilet, di antaranya dari dapur, kamar mandi, dan pencucian baju. </p>
<p>Di Indonesia, limbah air hitam umumnya telah terpisah dari air kelabu. Timbulan air hitam diperkirakan sekitar <a href="https://link.springer.com/article/10.1007/s11356-022-19057-6#Fig1">8 juta m3 per hari.</a> Mayoritas di antaranya (79%) diolah dalam tangki septik. Instalasi tangki septik tidak membutuhkan lahan yang terlalu luas dan hanya membutuhkan sistem perpipaan sederhana. Oleh karena itu, biaya pemasangan tangki septik relatif lebih rendah dibandingkan sistem pengolahan lainnya.</p>
<p>Meski lebih murah dan mudah, sistem tangki septik masih belum dilengkapi sarana pemantauan terhadap spesifikasi infrastruktur, operasi, dan pemeliharaan yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh <a href="http://sispk.bsn.go.id/sni/DetailSNI/13084">Badan Standardisasi Nasional.</a></p>
<p>Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memperkirakan <a href="https://republika.co.id/berita/ekonomi/makro/15/08/12/nsxgu7349-83-persen-tangki-septik-wc-di-indonesia-bocor-dan-tak-sehat">83% tangki septik di Indonesia</a> mengalami kebocoran dan tidak memenuhi standar seperti kedalaman dan jarak dengan sumber air tanah. Dua hal tersebut dapat mengakibatkan pencemaran mikroba dan zat organik yang terkandung dalam air hitam ke air tanah. Hal ini tentu membahayakan apabila air tanah tercemar tersebut dimanfaatkan untuk sumber air minum.</p>
<p>Penyedotan teratur, salah satu titik kritis pemeliharaan tangki septik, juga sering diabaikan sehingga melampaui kapasitas. Akibatnya, <a href="http://doi.org/10.5614/j.eng.technol.sci.2020.52.4.3">proses penguraian tinja dalam tangki septik tidak berjalan optimal</a> karena prosesnya yang terlalu singkat dan ketidakseimbangan komposisi mikroba di dalam tangki. Air hitam yang belum sepenuhnya terolah lalu memasuki saluran drainase kota hingga mencapai air permukaan, menyebabkan pencemaran zat organik dan eutrofikasi (pertumbuhan flora perairan yang tidak terkendali sehingga menyebabkan pendangkalan dan berkurangnya oksigen terlarut.)</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/474244/original/file-20220715-20-vskt78.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/474244/original/file-20220715-20-vskt78.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=421&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/474244/original/file-20220715-20-vskt78.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=421&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/474244/original/file-20220715-20-vskt78.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=421&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/474244/original/file-20220715-20-vskt78.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=529&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/474244/original/file-20220715-20-vskt78.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=529&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/474244/original/file-20220715-20-vskt78.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=529&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Konsumsi air bersih dan timbulan air limbah domestik di Indonesia (Gambar diadaptasi dari publikasi di Environmental Science and Pollution Research, Springer Nature)</span>
</figcaption>
</figure>
<p>Sementara itu, volume limbah air kelabu yang diolah lebih mengenaskan: <a href="https://link.springer.com/article/10.1007/s11356-022-19057-6#Fig1">tak sampai sepertiga</a> dari total 22 juta m3 limbah yang dihasilkan. Akibatnya, ada sekitar 16 juta m3 air kelabu yang terlepas ke badan air setiap hari. Air sebanyak itu bisa membuat penuh sekitar <a href="https://www.justintools.com/unit-conversion/volume.php?k1=cubic-meters&k2=olympic-size-swimming-pool">2.600 kolam renang olimpiade.</a></p>
<p>Pengolahan limbah air kelabu sering diabaikan karena dianggap memiliki kandungan pencemar makro yang lebih rendah. Meskipun demikian, air kelabu mengandung komponen mikropolutan (pencemar mikro), yaitu material pencemar yang dapat mempengaruhi ekosistem perairan dalam konsentrasi kecil.</p>
<p>Adapun mikropolutan ini <a href="https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2013.12.065">berasal dari</a> detergen, desinfektan, produk-produk perawatan tubuh, dan obat-obatan. Penelitian oleh tim yang dipimpin Larissa Dsikowitzky dari Aachen University, Jerman, <a href="https://doi.org/10.1007/s11356-017-0164-2">menemukan</a> keberadaan DEET (antiserangga), <em>chloroxylenol</em> dan <em>methyltriclosan</em> (antiseptik), dan beberapa jenis obat-obatan dan senyawa aromatik di air sungai dan Teluk Jakarta. Ini mengindikasikan senyawa-senyawa tersebut sulit terurai secara alami dan dapat bertahan di badan air. </p>
<p><a href="https://doi.org/10.1007/s11356-014-3974-5">Beberapa mikropolutan</a> juga dapat mempengaruhi organisme perairan baik secara langsung maupun melalui bioakumulasi, antara lain dalam bentuk toksisitas akut, perubahan hormon kelamin, menghambat pertumbuhan, dan pertumbuhan sel tidak terkendali atau karsinogenik.</p>
<p>Saat ini, belum ada kewajiban bagi rumah tangga untuk mengolah air kelabu yang dihasilkannya. Sebab, pengolahan limbah ini membutuhkan lahan, teknologi, dan biaya yang tidak dimiliki rumah tangga pada umumnya. Warga pun tidak merasakan langsung dampak pencemaran limbah ini karena kebanyakan air kelabu mengalir ke saluran drainase kota.</p>
<h2>‘Memanen’ air limbah domestik</h2>
<p>Selain pengolahan setempat, limbah air kelabu maupun air hitam dapat diolah pada skala perkotaan secara terpusat. Sistem ini mensyaratkan pengaliran air limbah dari rumah-rumah ke lokasi instalasi pengolahan air limbah (IPAL). </p>
<p>Sayangnya, saat ini, <a href="https://doi.org/10.1088/1755-1315/739/1/012031">hanya 12 (dari 514)</a> kota di Indonesia yang memiliki sistem tersebut. Cakupannya pun hanya sekitar 0,1-39% dari total volume air limbah domestik, kecuali Denpasar yang memiliki cakupan 90%. Secara keseluruhan, hanya 1% rumah tangga di seluruh Indonesia yang dilayani IPAL terpusat.</p>
<p>Untuk menjembatani sistem pengolahan setempat dan terpusat, limbah dapat diolah dengan sistem terdesentralisasi (<em>Decentralized Wastewater Treatment Systems</em>, DEWATS). Sejak tahun 2003, pemerintah memulai sistem ini melalui program berbasis warga SANIMAS (Sanitasi oleh Masyarakat). <a href="https://openknowledge.worldbank.org/handle/10986/17751">Program ini</a> mencakup lebih dari 15000 unit di 26 provinsi. Setiap unit rata-rata melayani 20-50 rumah tangga. </p>
<p>Secara teknis, sistem ini dapat menggunakan teknologi pengolahan yang sama ataupun berbeda dari IPAL terpusat. Bedanya, air limbah domestik dialirkan dari rumah tangga ke IPAL dalam jarak yang relatif dekat. Perbedaan ini menyederhanakan sistem perpipaan maupun peralatan yang dibutuhkan (misalnya pompa) lebih sederhana dibandingkan IPAL terpusat. Meski demikian, karena sistem ini biasanya dikelola oleh masyarakat, penerapan maupun keberlanjutan aktivitasnya belum seragam.</p>
<p>Pemerintah – terutama pemerintah kota – bisa mempertimbangkan pemberian subsidi untuk pembangunan infrastruktur pengolahan air limbah domestik di skala rumah tangga maupun komunal. Subsidi dapat diberikan pada tahap konstruksi (lahan, konstruksi, peralatan) maupun tahap operasi seperti untuk menggaji operator. Hal ini harus dilakukan <a href="https://openknowledge.worldbank.org/handle/10986/17751">bekerja sama dengan warga atau organisasi masyarakat</a> untuk menjamin keberlanjutan sistem. </p>
<p>Subsidi diperlukan agar air limbah bisa dimanfaatkan kembali melalui proses daur ulang. Pada sistem terdesentralisasi, misalnya, air limbah terolah dapat dimanfaatkan untuk pertanian.</p>
<p>Sementara, dalam sistem terpusat, perusahaan air minum daerah dapat menjadi pengelola IPAL. Pengolahan ini diperlukan untuk menjaga ketersediaan sumber air baku. </p>
<p>Aktivitas daur ulang potensial dikembangkan karena angka penggunaan air di Indonesia tidak sedikit. <a href="http://doi.org/10.1007/s11356-022-19057-6">Konsumsi air bersih rumah tangga di daerah perkotaan di Indonesia</a> berkisar 89-244 (rata-rata 169) liter per orang per hari. Sedangkan di daerah pedesaan berkisar 34-194 (rata-rata 82) liter per orang per hari. </p>
<p>Agar ‘panen’ air limbah domestik layak secara teknis dan ekonomi, upaya daur ulang air limbah harus diperhitungkan sejak dalam perencanaan. Perlu adanya perubahan perspektif untuk melihat pengelolaan sumber daya air secara keseluruhan.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/186920/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Widyarani menerima dana dari Kedeputian Jasa Ilmiah, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. </span></em></p>Ada sekitar 16 juta m3 air limbah kelabu yang terlepas ke badan air setiap hari. Air sebanyak itu bisa memenuhi sekitar 2.600 kolam renang olimpiade.Widyarani, Researcher, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1170132019-05-23T04:06:34Z2019-05-23T04:06:34ZLimbah tanah, air, dan udara dapat diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/274534/original/file-20190515-60541-1c3ztm8.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=0%2C2%2C1353%2C663&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Fitoremediasi menggunakan tanaman untuk membersihkan polutan beracun.</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-photo/water-lettuce-pistia-stratiotes-garden-aquarium-1218161668?src=0jor_5MC97TnbFp-yZLbDQ-1-0">Jovana Pantovic/Shutterstock</a></span></figcaption></figure><p>Memecahkan masalah lingkungan biasanya hanya berujung pada usaha membersihkan kekacauan yang telah dibuat orang. Tetapi para ilmuwan semakin tertarik untuk menciptakan sesuatu yang berharga dari polusi. “Sampah satu orang adalah harta orang lain,” kata mereka, dan para peneliti kini telah menunjukkan beberapa cara agar produk yang berguna dapat berasal dari limbah di industri dan pertanian sehingga bisa digunakan juga untuk memulihkan tanah, air, dan udara yang terkontaminasi.</p>
<h2>Polusi udara</h2>
<p>Satu masalah lingkungan yang mendesak untuk diselesaikan adalah masalah emisi gas karbon dioksida yang menyebabkan perubahan iklim. Peneliti sedang mengembangkan proses yang dapat <a href="https://royalsociety.org/-/media/policy/projects/carbon-dioxide/policy-briefing-potential-and-limitations-of-using-carbon-dioxide.pdf">menangkap karbon dioksida dan mengubahnya</a> menjadi bahan kimia bermanfaat, seperti <a href="https://www.intechopen.com/books/carbon-dioxide-chemistry-capture-and-oil-recovery/carbon-dioxide-conversion-to-methanol-opportunities-and-fundamental-challenges">metanol</a>–yang dapat digunakan sebagai <a href="https://www.youtube.com/watch?v=XfJe93cEkqk">sel bahan bakar</a>–atau urea, yang dapat digunakan sebagai <a href="http://www.zeroco2.no/projects/co2-recovery-plant-to-urea-production-in-abu-dhabi">pelarut pada industri kimia</a>, pada <a href="https://hub.globalccsinstitute.com/publications/accelerating-uptake-ccs-industrial-use-captured-carbon-dioxide/appendix-b-co2-feedstock">pupuk nitrogen</a>, dan pada <a href="https://www.agro-chemistry.com/news/bioreco2ver-turning-co2-chemicals-using-bioconversion/">asam laktat</a>;yang dapat digunakan sebagai pengawet makanan.</p>
<p>Karbon dioksida juga dapat ditangkap dan digunakan untuk menumbuhkan alga, yang kemudian dapat dipanen untuk biofuel.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/268572/original/file-20190410-2905-1xil7qq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/268572/original/file-20190410-2905-1xil7qq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/268572/original/file-20190410-2905-1xil7qq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/268572/original/file-20190410-2905-1xil7qq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/268572/original/file-20190410-2905-1xil7qq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/268572/original/file-20190410-2905-1xil7qq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/268572/original/file-20190410-2905-1xil7qq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Alga dapat ditanam dan dipanen untuk biofuel.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-photo/photobioreactor-lab-algae-fuel-biofuel-industry-229657336?src=HfY_kyKU-mV4B4vSLHm54w-1-5">Aleksandar Milutinovic/Shutterstock</a></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Polusi air</h2>
<p>Air limbah–yang mengalir dari rumah, kantor, dan tempat lain–mengandung racun dan <a href="http://ec.europa.eu/environment/archives/waste/sludge/pdf/sludge_pollutants_xsum.pdf">polutan organik</a> yang dihilangkan oleh fasilitas pengolahan mengalir ke sungai dan laut. Namun, para peneliti mencoba untuk memulihkan dan mengubah bahan organik ini menjadi sesuatu yang bermanfaat. Fosfor dan nitrogen adalah nutrisi tanah penting yang ditemukan dalam air limbah yang dapat digunakan kembali oleh lahan pertanian sebagai pupuk.</p>
<p>Para peneliti juga telah “mengajarkan” mikroorganisme untuk memecah zat organik beracun yang ditemukan dalam air limbah sehingga dapat menghasilkan listrik. Selain membersihkan air, <a href="https://www.youtube.com/watch?v=ZotwUJAb8R4">sel bahan bakar mikroba</a> akan mengubah fasilitas pengolahan air limbah menjadi baterai raksasa untuk energi hijau karena bakteri yang aktif secara elektrokimia mengurangi kandungan zat organik dan melepaskan elektron untuk menghasilkan arus listrik.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/268571/original/file-20190410-2924-uxupto.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/268571/original/file-20190410-2924-uxupto.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=391&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/268571/original/file-20190410-2924-uxupto.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=391&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/268571/original/file-20190410-2924-uxupto.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=391&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/268571/original/file-20190410-2924-uxupto.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=492&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/268571/original/file-20190410-2924-uxupto.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=492&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/268571/original/file-20190410-2924-uxupto.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=492&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Senyawa organik pada air limbah dapat digunakan ulang sebagai pupuk.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-photo/agriculture-farmer-spraying-fertilizer-on-his-527595790?src=h-DzmZAKv0N0k8d3mHjrwQ-1-5">Aleksandar Milutinovic/Shutterstock</a></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Polusi tanah</h2>
<p>Tanah yang terkontaminasi dengan logam berat merupakan masalah yang sangat sulit dipecahkan. Biasanya, satu-satunya solusi adalah dengan menggali tanah yang terkontaminasi dan membuangnya di tempat pembuangan sampah. Meski begitu, racun dalam tanah dapat keluar dan masuk ke penampungan air bawah tanah, yang berpotensi diserap oleh tanaman dan tanaman pangan yang sedang bertumbuh. Metode alternatif lainnya melibatkan kombinasi fitoremediasi atau proses dekontaminasi tanah dengan menggunakan tanaman untuk menyerap logam berat atau polutan lain dan [<a href="https://cordis.europa.eu/docs/publications/1236/123655621-6_en.pdf"><em>biorefinery</em></a>]</p>
<p><em>Biorefinery</em> berarti menjadikan biomassa–seperti limbah makanan dan sisa tanaman dari pertanian–menjadi komoditas berharga. Fitoremediasi membersihkan polusi lingkungan menggunakan tanaman untuk mengekstraksi logam dari tanah yang terkontaminasi dengan cara yang sama yang dilakukan mawar putih ketika menyerap pewarna makanan merah dari air yang diwarnai dan sehingga kelopaknya bertumbuh menjadi merah.</p>
<figure class="align-right ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/268567/original/file-20190410-2921-1mz0kbq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=237&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/268567/original/file-20190410-2921-1mz0kbq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=988&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/268567/original/file-20190410-2921-1mz0kbq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=988&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/268567/original/file-20190410-2921-1mz0kbq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=988&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/268567/original/file-20190410-2921-1mz0kbq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=1242&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/268567/original/file-20190410-2921-1mz0kbq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=1242&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/268567/original/file-20190410-2921-1mz0kbq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=1242&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Rumput Cina (<em>Pteris vittata</em>) dapat mengumpulkan arsenik selama pertumbuhan.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/b/b9/Pteris_vittata.jpg">Franz Xaver/Shutterstock</a>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/">CC BY-SA</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Rumput Cina (<em>Pteris vittata</em>) dapat mengumpulkan arsenik selama ia bertumbuh dan dapat digunakan untuk membersihkan<a href="https://www.bgs.ac.uk/gbase/maps/soil/arsenic.html"> daerah yang terkontaminasi arsenik</a>. Hal ini terjadi pada tanah yang mengelilingi bekas tambang di Cornwall dan Devon. Fitoremediasi dapat membantu memulihkan unsur tanah langka dan logam berharga dari tempat paling terpolusi di dunia seperti <a href="http://www.greenpeace.org/eastasia/campaigns/toxics/problems/e-waste/guiyu/">kota Guiyu di Cina</a>, yang terkontaminasi parah akibat <a href="https://collections.unu.edu/eserv/UNU:1624/ewaste-in-china.pdf">pembuangan limbah listrik</a>.</p>
<p>Dengan memanen tanaman yang mengumpulkan logam beracun dalam sel mereka, logam beracun tersebut dapat dihilangkan dari lingkungan. Biomassa tanaman kemudian dapat diproses untuk menghasilkan energi, bahan bakar atau bahan kimia industri, membuat seluruh proses ini berkelanjutan.</p>
<p>Insinyur lingkungan hidup menggunakan imajinasi mereka untuk membersihkan lingkungan dan mengunakan potensi limbah pada saat yang bersamaan. Seiring dengan meningkatnya kerusakan lingkungan kita, pemikiran yang jauh lebih kreatif akan semakin kita perlukan.</p>
<p><em>Las Asimi Lumban Gaol menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/117013/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Maria Sotenko tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Ilmuwan sedang mencari cara untuk menghasilkan sesuatu yang berguna dari polusi di lingkungan kita.Maria Sotenko, Lecturer in Chemical Engineering, Loughborough UniversityLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1064162018-11-26T10:22:45Z2018-11-26T10:22:45ZBantaran Cikapundung: debit air sungai besar, kualitas air sumur buruk, mengapa?<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/246994/original/file-20181123-149326-ymkufu.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Potret sungai Cikapundung diambil dari Sabuga, Babakan Siliwangi Kota Bandung, Juni 2011.</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.flickr.com/photos/48849198@N05/5811141110/in/photolist-9RvDDw-9keQxW-j9ytTp-9eHXfj-9RvBN7-9H2TM9-BCja9-aKRFvM-9RsKDg-9RvCQC-9RsJxt-6q9rBM-9RvBW5-6q9s6M-bZwtj3-bZx57y-rsA4oH-69mAia-6qNyZA-buMi92-9RvCKy-zmvCNb-6caVtT">Citarum2010/Flickr</a></span></figcaption></figure><p>Kualitas air sungai Cikapundung di Bandung menurun secara drastis dalam rentang dua puluh tahun terakhir. Ada hubungan yang erat antara kualitas air sungai dan air tanah yang dikonsumsi warga sekitarnya. Saat kualitas air sungai tersebut memburuk, kualitas air tanah makin tidak aman dikonsumsi. Kini warga beralih pakai air dari Perusahaan Daerah Air Minum Kota Bandung.</p>
<p>Sejak 2001, saya memimpin tim riset yang fokus mengkaji hidrogeologi di kawasan urban dan kawasan gunung api, khususnya kualitas air tanah serta interaksinya dengan air permukaan di sungai Cikapundung. Sejumlah riset terbaru menunjukkan air sungai tidak hanya tercemar oleh pembuangan limbah industri, tapi juga oleh limbah rumah tangga. Masalahnya, regulasi untuk mencegah pembuangan limbah oleh rumah tangga sungguh lemah.</p>
<h2>Satu sungai empat daerah</h2>
<p>Sungai Cikapundung adalah satu dari <a href="https://ppid.bandung.go.id/knowledgebase/data-sungai-dan-anak-sungai/">46 sungai dan anak-anak sungai</a> yang mengalir melalui Kota Bandung. Sungai ini mengalir dari utara di kawasan pegunungan Tangkuban Parahu ke arah selatan hingga bertemu dengan Sungai Citarum. </p>
<p>Aliran sungainya sepanjang <a href="https://ppid.bandung.go.id/knowledgebase/data-sungai-dan-anak-sungai/">15,5 kilometer</a>, dengan luas daerah aliran sungainya (DAS) seluas <a href="http://dlh.jabarprov.go.id/index.php/layanan/k2-categories-2/item/103-kondisi-tutupan-lahan-sub-das-citarum-di-kawasan-bandung-utara-kbu">14,9 Hektare</a>. Sungai ini merupakan bagian dari DAS Sungai Citarum, <a href="https://www.goodnewsfromindonesia.id/2018/08/09/sungai-terpanjang-di-jawa-barat-ini-pernah-menjadi-pusat-peradaban-manusia">sungai terpanjang di Jawa Barat</a>. </p>
<p>Karena cukup luas, penataan ruangnya melibatkan dua kota dan dua kabupaten: Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Bandung. Komunikasi dan pembagian peran antar daerah tersebut sangat penting, tapi belum tampak hingga saat ini. </p>
<p>Masalah komunikasi tersebut diperburuk oleh <a href="https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt54e4bd8e5dc0a/mk-batalkan-uu-sumber-daya-air">putusan Mahkamah Konstitusi yang membatalkan Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air</a>–belum ada penggantinya hingga kini sehingga memakai undang-undang lama terbitan 1974–dan perubahan kewenangan daerah menurut <a href="http://sda.pu.go.id:8183/panduan/unduh-referensi-peraturan/UU_23_2014.pdf">UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah</a>. Masalah ini menjadi <a href="https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JISH/article/view/9720">beban ganda dalam pengelolaan air secara menyeluruh di Indonesia</a>. </p>
<h2>Air Cikapundung vs air sumur sekitar</h2>
<p>Sekitar 20 tahun lalu, kelompok riset kami, Kelompok Keilmuan Geologi Terapan, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB, mulai menelaah perilaku air sungai Cikapundung dan hubungannya dengan air tanah di sekitarnya. <a href="https://scholar.google.com/citations?user=mqaRrb4AAAAJ&hl=en">Rachmat Fajar Lubis</a> dan <a href="https://scholar.google.com/citations?user=-Z9rgsQAAAAJ&hl=en">Deny Juanda Puradimaja</a>, yang memulai pemetaan aliran air tanah dan air sungai di sepanjang aliran Sungai Cikapundung pada 1997. </p>
<p>Mereka yang pertama kali menyatakan bahwa air Sungai Cikapundung dan air tanah di bantarannya saling berhubungan. Kualitas air sungai akan mempengaruhi air tanah dan begitu pula sebaliknya. </p>
<p>Beberapa peneliti lainnya juga telah menelusuri <a href="https://figshare.com/articles/Conceptual_model_of_groundwater_and_river_water_interactions_in_cikapundung_riverbank_Bandung_West_Java/1590999">interaksi</a> antara kedua badan air itu secara <a href="https://aip.scitation.org/doi/abs/10.1063/1.4930778">numerik</a>, analisis <a href="http://jurnal.unpad.ac.id/bsc/article/view/15018">kesetimbangan</a> <a href="https://www.researchgate.net/publication/326983674_POTENSI_AIRTANAH_BERDASARKAN_NERACA_AIR_PADA_DAERAH_ALIRAN_SUNGAI_CIKAPUNDUNG_WILAYAH_CEKUNGAN_BANDUNG_JAWA_BARAT">debit air sungai</a>, dan analisis <a href="http://binaprajajournal.com/ojs/index.php/jbp/article/view/75">kewilayahan dan partisipasi publik</a>. Ada pula analisis kandungan <a href="https://www.researchgate.net/publication/284899558_Heavy_Metal_Distribution_in_Water_Sediment_and_Fish_at_Upper_Citarum_River_and_Its_Potential_Exposure_Pathway_to_Human">logam berat</a>, analisis <a href="https://www.hindawi.com/journals/jeph/2018/3806537/abs/">kandungan</a> <a href="https://figshare.com/articles/Ecoregion_Cikapundung_Watershed_Based_on_The_Presence_of_Escherichia_coli_--_Poster_Ecodevelopment_2017/5479735">mikroorganisme</a>, <a href="https://figshare.com/articles/Cikapundung_watershed_land_cover_characterization_using_SPOT-6_imagery/5425729">analisis vegetasi</a>, dan <a href="https://jurnal.unpad.ac.id/kultivasi/article/download/11763/5568">hubungan antara kualitas air tercemar dengan tumbuhan gulma di sungai</a>. </p>
<p>Secara keseluruhan, berbagai riset tersebut menunjukkan air sungai Cikapundung debitnya cukup besar, tapi kualitasnya buruk. Air sungai telah tercemar dengan sumber polutan tidak hanya dari industri, tapi juga dari rumah tangga (domestik). Kedua sumber polutan itu merupakan dampak dari aktivitas manusia, yang dikonfirmasi pula dari <a href="https://osf.io/aj4n7">hasil pengukuran isotop S34 oleh Batubara dan Iskandar pada 2018</a> dalam riset program magister ITB. </p>
<p>Karena air sungai dan air tanah saling terhubung, bila air sungai kotor, maka air tanahnya pun akan kotor. Begitu pula sebaliknya. Dan keadaan buruk itu sudah terjadi.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/247082/original/file-20181124-149320-wvt82h.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/247082/original/file-20181124-149320-wvt82h.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/247082/original/file-20181124-149320-wvt82h.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=800&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/247082/original/file-20181124-149320-wvt82h.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=800&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/247082/original/file-20181124-149320-wvt82h.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=800&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/247082/original/file-20181124-149320-wvt82h.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=1005&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/247082/original/file-20181124-149320-wvt82h.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=1005&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/247082/original/file-20181124-149320-wvt82h.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=1005&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Limbah rumah tangga di Kebon Bibit langsung dibuang ke selokan yang berakhir di Sungai Cikapundung.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Author provided</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Foto di atas merupakan tipikal titik pembuangan limbah rumah tangga yang langsung dibuang ke selokan dan berakhir di sungai Cikapundung, tanpa diolah atau diendapkan lebih dulu. Bayangkan kalau ini dilakukan oleh sebagian besar rumah di Bandung. Hingga saat ini belum pernah ada perhitungan jumlah rumah yang berdiri di tepi sungai Cikapundung, tapi sebuah studi <a href="http://jurnal.universitaskebangsaan.ac.id/index.php/arcade/article/view/7">pada 2017</a> menggambarkannya sebagai pemukiman berpenghasilan rendah di Kota Bandung. </p>
<p>Riset kami berikutnya pada 2017 dan 2018 dengan memanfaatkan teknik pengambilan data secara <em>time series</em>, menampakkan beberapa hasil menarik. Pengukuran TDS (<em>total dissolved solids</em>) atau sering disetarakan dengan kadar garam yang dilakukan oleh <a href="https://github.com/dasaptaerwin/Pola-dan-distribusi-temperatur-dan-TDS-air-sungai-di-Bandung/tree/master/code">Sri Aditya</a> di tiga lokasi di aliran sungai di kawasan Curug Panganten (bagian hulu), Perumahan Pondok Hijau, dan di bagian hilir di Perumahan Grand Pancanaka (kawasan Bandung Utara dan Cimahi pada 2017) menunjukkan adanya peningkatan kadar mineral pada akhir minggu. </p>
<iframe id="datawrapper-chart-yizjp" src="https://datawrapper.dwcdn.net/yizjp/2/" scrolling="no" frameborder="0" allowtransparency="true" style="width: 0; min-width: 100% !important;" height="400" width="100%"></iframe>
<p>Mineral atau padatan terlarut ini bisa berasal dari berbagai bahan yang dibuang di sungai. Apakah ini berhubungan dengan melonjaknya pengunjung Kota Bandung di akhir pekan yang berujung kepada tingginya hunian hotel dan penginapan di daerah tersebut? Perlu riset lebih lanjut untuk menjawab pertanyaan ini.</p>
<iframe id="datawrapper-chart-5zQbF" src="https://datawrapper.dwcdn.net/5zQbF/3/" scrolling="no" frameborder="0" allowtransparency="true" style="width: 0; min-width: 100% !important;" height="400" width="100%"></iframe>
<p>Peningkatan nilai indikator kualitas air ke arah hulu dapat dijadikan barometer tingkat polusi, kecepatannya, dan jaraknya dari arah hulu. Pengukuran kami pada <a href="https://figshare.com/articles/Ecoregion_Cikapundung_Watershed_Based_on_The_Presence_of_Escherichia_coli_--_Poster_Ecodevelopment_2017/5479735">2017</a>, menemukan nilai BOD (<em>Biological Oxygen Demand</em>, Kebutuhan Oksigen Biologis) meningkat dua kali lipat ke arah hilir diikuti dengan kenaikan populasi bakteri E.coli hingga lima kali lipat. E.Coli umumnya berasal dari kotoran manusia. </p>
<p>Dari temuan ini dapat dilihat bahwa tidak hanya dari parameter fisik (TDS), tapi parameter organik juga mengindikasikan penurunan kualitas air, baik air sungai maupun air tanah, karena keduanya berhubungan. </p>
<p>Pengukuran berikutnya pada Juli 2018, di lokasi yang lebih ke tengah kota, di aliran Sungai Cikapundung di kawasan Dago Pojok, Cihampelas, dan Dayeuhkolot, menunjukkan adanya peningkatan <a href="https://github.com/dasaptaerwin/nutrient2018">nilai Nitrat (NO3) dan Nitrit (NO2) yang tinggi</a>. Nilai Nitrat dan Nitrit meningkat 10-20 kali lipat dari lokasi Dago Pojok ke Cihampelas yang berjarak sekitar 5 km (dalam garis lurus). Mengkonsumsi (terekspos) oleh air berkadar Nitrat tinggi dapat mengakibatkan <a href="https://psep.cce.cornell.edu/facts-slides-self/facts/nit-heef-grw85.aspx">gangguan pada hemoglobin darah</a>. </p>
<p>Hasil wawancara kami dengan beberapa warga di Cihampelas pada Juli-Agustus 2018, menunjukkan bahwa, bila dibandingkan dengan era 1980-an, lebih dari separuh sumur milik warga (dari kurang lebih 50 kepala keluarga) kini telah ditutup oleh pemiliknya. Alasannya, mereka merasa tidak aman mengkonsumsinya, bahkan untuk mandi dan mencuci. Mereka beralih ke air yang dipasok oleh Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung yang tidak mengalir secara penuh dalam sehari. </p>
<p>Dalam kutipan wawancara dengan warga di area tersebut, warga biasa menggunakan parameter warna, bau, dan rasa untuk menentukan apakah air sumur dapat diminum atau tidak. Mereka merebus air sebelum diminum. Uniknya, beberapa warga menjelaskan bahwa merebus air mereka pelajari dari kebiasan di keluarga, bukan hasil pengajaran di sekolah.</p>
<p>Secara ilmiah, merujuk pada warna, bau, dan rasa air tanah saja, tidak dapat digunakan untuk menentukan apakah air aman dikonsumsi atau tidak. Masyarakat perlu menguji kandungan air di rumahnya masing-masing untuk mengetahui apakah air tersebut aman untuk dikonsumsi. Pada kenyataannya, pada pengukuran pada Juli 2018, kandungan Nitrat (NO3) dan Nitrit (NO2) memang cukup tinggi.</p>
<h2>Limbah rumah tangga luput dari regulasi</h2>
<p>Polusi oleh limbah domestik saat ini masih luput dari penanganan pembuat kebijakan di pemerintah daerah. Mayoritas regulasi pencegah pencemaran baru menembak limbah industri. Kasus pencemaran makin banyak terungkap di wilayah Cekungan Bandung, misalnya, setelah prajurit TNI Angkatan Darat turut berpartisipasi sebagai <a href="http://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/2018/05/15/terungkap-41-persen-perusahaan-di-cimahi-langgar-aturan-pengelolaan-limbah">pengawas</a>. </p>
<p>Karena itu, sangat penting regulasi lokal yang ketat dan implementasinya untuk memastikan bahwa pemukiman atau suatu kawasan tidak membuang limbahnya langsung ke sungai. Regulasi itu perlu juga didukung dengan upaya pemerintah daerah untuk menyediakan infrastruktur pengolah limbah air kotor. Biasanya hal ini sulit karena terkendala dana. </p>
<p>Karena itu perlu juga meningkatkan pendidikan kepada masyarakat tentang membangun bak pengolah limbah domestik sederhana. Berbagai teknologi sederhana dan murah dapat diadopsi, salah satunya adalah metode <a href="https://ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/sites/8/2018/06/2.-Annisa-Satwika-Lestari-dan-Prayatni-Soewondo.pdf"><em>floating treatment wetlands</em></a>. </p>
<h2>Banyak riset tapi minim upaya penyebaran</h2>
<p>Informasi dan hasil riset tentang pengolahan limbah di era internet saat ini melimpah dan sangat mudah ditemukan dengan mesin pencari (<em>search engine</em>). Untuk itu para pembuat kebijakan perlu memahami dan memiliki keterampilan mencari informasi secara daring. Saat ini mencari hasil riset secara daring adalah cara termudah dan tercepat. </p>
<p>Di sisi lain, peneliti sebagai salah satu “penghasil” ilmu pengetahuan, selain memiliki kewajiban menulis makalah ilmiah seperti disyaratkan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti), juga perlu ditumbuhkan kesadarannya untuk mengarsipkan karya secara daring, agar karyanya mudah ditemukan dan dibaca oleh masyarakat dan pembuat kebijakan. Perguruan tinggi wajib membuka seluruh hasil risetnya melalui repositori data masing-masing untuk meningkatkan nilai riset (<em>research value</em>), daripada hanya mengejar reputasi melalui jumlah makalah ilmiah. </p>
<p>Bukankah riset sangat dibutuhkan untuk mengedukasi masyarakat dan pembuatan kebijakan publik, termasuk mencegah pencemaran air?</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/106416/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Dasapta Erwin Irawan menerima dana dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dan Institut Teknologi Bandung untuk riset pada 2017 dan 2018.</span></em></p>Air sungai Cikapundung telah tercemar dengan sumber polutan tidak hanya dari industri, tapi juga dari rumah tangga.Dasapta Erwin Irawan, Lecturer at Department of Geology, Institut Teknologi BandungLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1002562018-07-23T09:59:54Z2018-07-23T09:59:54ZAnda memakan plastik mikro dalam cara yang tak terbayangkan<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/228392/original/file-20180719-142420-198ymd2.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Kita mungkin makan mikroplastik dari air di botol plastik, ayam, bahkan debu!</span> <span class="attribution"><span class="source">shutterstock</span></span></figcaption></figure><p>Kita semakin sadar bagaimana plastik mengotori lingkungan hidup kita. Perhatian akhir-akhir ini tertuju pada bagaimana <a href="https://theconversation.com/in-the-ocean-the-most-harmful-plastic-is-too-small-to-see-35336">plastik mikro</a>, yang berdiameter antara 5 milimeter hingga 100 nanometer, <a href="https://theconversation.com/there-is-a-lot-of-plastic-in-the-oceans-but-where-35301">memenuhi lautan</a> da masuk <a href="https://theconversation.com/bait-and-switch-anchovies-eat-plastic-because-it-smells-like-prey-81607">ke dalam makhluk-makhluk</a> yang hidup di dalamnya. Itu berarti plastik mikro telah memasuki rantai makanan, dan pada akhirnya, tubuh kita.</p>
<p>Namun ikan dan kerang bukanlah satu-satunya sumber makanan kita yang mengandung plastik mikro. Dan bahkan, nyatanya sumber-sumber lain yang tidak berasal dari lautan bisa jadi lebih mengkhawatirkan.</p>
<p>Sebagian kerang yang dikonsumsi di Eropa bisa mengandung <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0269749114002425?via%3Dihub">sekitar 90 plastik mikro</a>. Konsumsi kerang cenderung sangat beragam <a href="https://efsa.onlinelibrary.wiley.com/doi/epdf/10.2903/j.efsa.2011.2097">antarnegara dan antargenerasi</a>, namun penggemar berat kerang mungkin bisa memakan hingga <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0269749114002425?via%3Dihub">11.000 plastik mikro dalam setahun</a>.</p>
<p>Sulit untuk mengetahui secara pasti berapa banyak plastik mikro yang mungkin kita konsumsi dari ikan. Kebanyakan <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0025326X15301582?via%3Dihub">penelitian hingga saat ini</a> hanya menganalisis lambung dan isi perut dari organisme ini, yang biasanya dibuang jika akan dikonsumsi. Namun <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0269749117319024">sebuah studi</a> menemukan plastik mikro dalam hati ikan, mengisyaratkan bahwa partikel bisa melewati jaringan pencernaan dan masuk ke organ tubuh lain.</p>
<p>Plastik mikro juga <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0048969717323471?via%3Dihub">ditemukan dalam ikan kalengan</a>. Jumlah yang teridentifkasi rendah, sehingga rata-rata konsumen mungkin hanya akan mengkonsumsi hingga 5 plastik mikro dalam satu porsi ikan yang disajikan seperti ini. Partikel yang ditemukan juga mungkin berasal dari proses pengalengan atau dari udara.</p>
<p>Bahan makanan dari laut lain yang menjadi sumber plastik mikro adalah garam laut. Satu kilogramnya bisa mengandung <a href="https://pubs.acs.org/doi/10.1021/acs.est.5b03163">lebih dari 600 plastik mikro</a>. Jika anda memakan garam sesuai batas maksimum konsumsi harian sebesar 5 gram, maka hal itu menunjukan bahwa anda setidaknya mengonsumsi tiga plastik mikro sehari (meski banyak orang yang memakan lauh lebih banyak dari jumlah yang disarankan).</p>
<p>Meski begitu, penelitian lain menemukan kadar plastik mikro yang berbeda-beda pada garam laut, kemungkinan karena perbedaan cara ekstrasi. Hal ini merupakan masalah yang tersebar dalam penelitian mengenai plastik mikro, sehingga sulit atau bahkan tidak mungkin untuk membandingkan penelitian satu dengan yang lainnya. Contohnya, <a href="https://www.nature.com/articles/s41598-017-09128-x">sebuah studi</a> tampak hanya fokus pada mikrofiber (serat-serat mikro dari bahan buatan seperti poliester) <a href="https://www.nature.com/articles/srep46173#methods">sedangkan studi lainnya</a> hanya mencari plastik mikro yang lebih besar dari 200 mikrometer.</p>
<p>Penelitian mengenai garam yang disinggung di atas tidak berusaha untuk mengambil dan menghitung seluruh plasik mikro dari sampel garam laut yang ada, melainkan memperkirakan jumlahnya berdasarkan proporsi partikel yang ditemukan. Ini berarti penelitian tersebut mungkin menunjukkan bahwa dalam 1 kilogram garam mengandung 600 plastik mikro, namun jumlah aslinya bisa jauh lebih tinggi.</p>
<h2>Sumber non-laut</h2>
<p>Kendati temuan-temuan di atas, penelitian lain menunjukan bahwa terdapat jauh lebih banyak plastik mikro dalam sumber makanan kita yang tidak berasal dari laut. Hewan darat juga memakan plastik mikro, meskipun tetap sama seperti pada ikan, kita cenderung tidak memakan organ-organ pencernaannya. Terdapat data yang terbatas mengenai sisi ini dari industri makanan, tapi sebuah <a href="https://www.nature.com/articles/s41598-017-14588-2">studi tentang ayam</a> yang diternakkan di kebun di Meksiko menemukan rata-rata terdapat 10 plastik mikro per empedal ayam, salah satu makanan lezat di beberapa bagian dunia.</p>
<p>Ilmuwan juga menemukan plastik mikro
<a href="http://agro.icm.edu.pl/agro/element/bwmeta1.element.agro-953d4b4d-549a-4bc6-9d95-2b10030b7552">pada madu</a> <a href="https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/19440049.2014.945099">dan bir</a>. Kita mungkin menelan sepuluh plastik mikro per satu botol bir.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/222348/original/file-20180608-191981-xwhzko.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/222348/original/file-20180608-191981-xwhzko.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=397&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/222348/original/file-20180608-191981-xwhzko.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=397&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/222348/original/file-20180608-191981-xwhzko.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=397&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/222348/original/file-20180608-191981-xwhzko.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=499&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/222348/original/file-20180608-191981-xwhzko.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=499&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/222348/original/file-20180608-191981-xwhzko.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=499&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Terdapat hingga 241 plastik mikro per liter dalam air dalam kemasan.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-photo/closeup-on-mineral-water-bottles-raw-535807606?src=phc4zvgW61mkTOdv9QKQSg-1-25">Shutterstock</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Mungkin sumber plastik mikro terbesar yang kita konsumsi adalah air minum dalam botol. Ketika <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0043135417309272">peneliti memeriksa</a> berbagai jenis gelas dan plastik botol air, mereka menemukan plastik mikro pada sebagian besarnya. Air minum botolan sekali pakai mengandung antara dua hingga 44 plastik mikro per liter, sedangkan botol yang dapat dikembalikan (didesain untuk dikumpulkan di bawah skema deposit) mengandung antara 28 dan 241 plastik mikro per liter. Plastik mikro berasal dari kemasannya, hal ini berarti kita mungkin terpapar lebih banyak ketika kita mengisi ulang botol plastik untuk mengurangi limbah.</p>
<p>Terdapat <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0269749116312325?via%3Dihub">pula bukti</a> bahwa plastik mikro dalam makanan berasal dari debu-debu dalam ruangan. <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0269749117344445?_rdoc=1&_fmt=high&_origin=gateway&_docanchor=&md5=b8429449ccfc9c30159a5f9aeaa92ffb#bib1">Penelitian terbaru</a> memperkirakan kita bisa mendapatkan dosis tahunan sekitar hampir 70.000 plastik mikro dari debu yang menempel pada makan malam kita, dan itu hanya salah satu bagian dari makanan sehari-hari kita.</p>
<p>Jadi, betul kita memang memakan sejumlah kecil plastik mikro dari produk-produk laut. Namun mungkin hanya butuh minum satu liter air dalam kemasan botol sehari untuk mengonsumsi lebih banyak plastik mikro daripada seorang penggemar berat kerang. Dan pertanyaan lain yang belum terjawab oleh ilmuwan kita tentang plastik mikro dalam makanan kita adalah <a href="https://theconversation.com/plastics-in-oceans-are-mounting-but-evidence-on-harm-is-surprisingly-weak-93877">seberapa besar kerugian</a> yang sebenarnya mereka sebabkan.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/100256/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Christina Thiele menerima dana dari Engineering and Physical Sciences Research Council, the Leverhulme Trust Doctoral Scholarship programme dan Blue Marine Foundation. Dia terafiliasi dengan Marine Biological Association, Inggris dan British Ecological Society.</span></em></p><p class="fine-print"><em><span>Malcolm David Hudson menerima dana dari UK Research Councils dan Blue Marine Foundation. Dia anggota Greenpeace, RSPB dan Wildlife Trusts. </span></em></p>Banyak laporan tentang mikroplastik di makanan laut, tapi banyak sumber mikroplastik lain daripada ikan dan kerang.Christina Thiele, PhD Candidate in Marine Microplastics, University of SouthamptonMalcolm David Hudson, Associate Professor in Environmental Sciences, University of SouthamptonLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/988212018-07-06T10:12:42Z2018-07-06T10:12:42ZIlmuwan menciptakan bahan bangunan baru dari campuran jamur, beras, dan kaca<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/226445/original/file-20180706-122250-1qf1ll9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Bata dari jamur dapat membuat bangunan lebih tahan dan aman.</span> <span class="attribution"><span class="source">V Anisimov / Shutterstock </span></span></figcaption></figure><p>Maukah Anda hidup di dalam rumah yang terbuat dari jamur? Ini pertanyaan sungguhan, bukan retoris: jamur punya peranan amat penting dalam terciptanya bahan bangunan baru yang tahan api, rendah karbon, serta anti-rayap.</p>
<p>Jenis bahan ini, dikenal dengan nama komposit mycelium, memanfaatkan jamur <em>Trametes versicolor</em> untuk menggabungkan limbah industri dan pertanian untuk menciptakan bata yang kuat namun ringan.</p>
<p>Harganya lebih murah dari plastik sintetis atau kayu rekayasa, serta mengurangi jumlah limbah yang bakal ditimbun.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/ribuan-orang-swedia-memasang-microchip-ke-dalam-tubuh-mereka-ini-alasannya-98949">Ribuan orang Swedia memasang 'microchip' ke dalam tubuh mereka, ini alasannya</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<h2>Dari jamur</h2>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/222698/original/file-20180612-182738-1ih1ie4.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/222698/original/file-20180612-182738-1ih1ie4.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/222698/original/file-20180612-182738-1ih1ie4.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=233&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/222698/original/file-20180612-182738-1ih1ie4.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=233&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/222698/original/file-20180612-182738-1ih1ie4.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=233&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/222698/original/file-20180612-182738-1ih1ie4.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=293&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/222698/original/file-20180612-182738-1ih1ie4.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=293&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/222698/original/file-20180612-182738-1ih1ie4.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=293&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Prototipe bata jamur yang terbuat dari sekam dan limbah serbuk kaca.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Tien Huynh</span>, <span class="license">Author provided</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p><a href="https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1002/fam.2637">Bersama kolega kami</a>, kami memanfaatkan jamur untuk mengikat sekam (lapisan tipis yang melindungi gabah) dan serbuk kaca (yang sudah tidak terpakai). Kami lalu memanggang campuran itu untuk menciptakan bahan bangunan baru yang alami.</p>
<p>Proses pembuatan bata jamur ini rendah energi dan rendah karbon. Bata ini bisa dicetak dalam beragam bentuk sehingga cocok digunakan untuk berbagai keperluan, khususnya industri konstruksi dan pengemasan.</p>
<p>Padi merupakan makanan pokok bagi lebih dari setengah populasi dunia, dan dikonsumsi lebih dari <a href="https://www.statista.com/statistics/255977/total-global-rice-consumption/">480 juta metrik ton</a> dan 20 persen dari jumlah ini merupakan sekam. </p>
<p>Di Australia sendiri, sebanyak 600 ribu ton limbah kaca diproduksi setahun. Biasanya, sekam padi dan serbuk kaca ini akan dibakar di insinerator atau dikirim ke penimbunan sampah. Tapi jika mereka dijadikan bahan bata, maka kita dapat mengurangi limbah dengan cara murah.</p>
<h2>Pemadam api</h2>
<p>Bata jamur adalah bahan ideal yang dapat menangkal api. Material ini lebih stabil secara termal ketimbang bahan konstruksi sintetis seperti polystyrene dan particleboard, yang merupakan produk turunan minyak bumi atau gas alam.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/222694/original/file-20180612-182738-2kd2vm.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/222694/original/file-20180612-182738-2kd2vm.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/222694/original/file-20180612-182738-2kd2vm.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=221&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/222694/original/file-20180612-182738-2kd2vm.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=221&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/222694/original/file-20180612-182738-2kd2vm.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=221&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/222694/original/file-20180612-182738-2kd2vm.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=278&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/222694/original/file-20180612-182738-2kd2vm.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=278&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/222694/original/file-20180612-182738-2kd2vm.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=278&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Sekam padi, serbuk kaca dan campuran padi, kaca, dan jamur, sebelum dipanggang.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Wikipedia/Tien Huynh</span>, <span class="license">Author provided</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Ini artinya, bata jamur akan terbakar lebih lambat dan lebih adem, serta mengeluarkan lebih sedikit asap dan karbon dioksida ketimbang bahan sintetis tadi. Penggunaan bata jamur akan otomatis meningkatkan keselamatan dari bahaya kebakaran. </p>
<p><a href="http://iafss.org/publications/fss/5/643/view/fss_5-643.pdf">Ribuan kebakaran</a> terjadi setiap tahun dan penyebab utama kematian korban adalah <a href="http://msue.anr.msu.edu/news/smoke_inhalation_is_the_most_common_cause_of_death_in_house_fires">mengisap asap</a> dan <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/0379073884900902?via%3Dihub">keracunan karbon monoksida</a>. Dengan mengurangi jumlah asap yang dilepaskan, bata jamur dapat memberi waktu lebih panjang bagi korban untuk menyelamatkan diri (atau diselamatkan), sehingga berpotensi menyelamatkan nyawa.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/mengapa-stereotip-perempuan-seksi-penggemar-bola-bertahan-di-piala-dunia-99194">Mengapa stereotip perempuan seksi penggemar bola bertahan di Piala Dunia</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<h2>Penyerbu rayap</h2>
<p>Rayap merupakan masalah besar: lebih dari setengah jumlah rumah di Australia <a href="https://termitesonline.com.au/termite-statistics-for-queensland-and-australia/">amat rawan diserang rayap</a>. Makhluk kecil ini membuat pemilik rumah keluar uang lebih dari <a href="https://termikill.com.au/termite-cost/">A$1.5 miliar setahun</a> alias hampir Rp16 triliun.</p>
<p>Material konstruksi kami dapat memberi solusi untuk masalah ini, karena kandungan silika dari beras dan gelas akan membuat bangunan <a href="https://scielo.conicyt.cl/scielo.php?script=sci_arttext&pid=S0718-221X2015000100007">tidak terlalu menarik bagi rayap</a>. </p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/mengapa-gunung-api-meletus-84720">Mengapa gunung api meletus?</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Penggunaan bahan yang tahan api dan tahan rayap ini sekaligus dapat merevolusi industri bangunan dan meningkatkan daur ulang limbah.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/222699/original/file-20180612-182733-qjotvb.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/222699/original/file-20180612-182733-qjotvb.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/222699/original/file-20180612-182733-qjotvb.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=482&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/222699/original/file-20180612-182733-qjotvb.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=482&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/222699/original/file-20180612-182733-qjotvb.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=482&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/222699/original/file-20180612-182733-qjotvb.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=605&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/222699/original/file-20180612-182733-qjotvb.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=605&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/222699/original/file-20180612-182733-qjotvb.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=605&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Zona serangan rayap di Australia.</span>
<span class="attribution"><span class="source">termitesonline.com.au</span>, <span class="license">Author provided</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Ini saat yang menarik bagi Australia untuk lebih kreatif mengolah limbah. Setelah Cina tidak lagi membeli bahan daur ulang dari <a href="https://theconversation.com/chinas-recycling-ban-throws-australia-into-a-very-messy-waste-crisis-95522">Australia</a>—dan adanya peraturan untuk menekan penggunaan <a href="https://theconversation.com/getting-rid-of-plastic-bags-a-windfall-for-supermarkets-but-it-wont-do-much-for-the-environment-81083">kantong plastik</a> di supermarket Australia—sekarang ada kesempatan untuk bergerak bersama-sama masyarakat <a href="https://www.youtube.com/watch?reload=9&v=OS9uhASKyjA">Jepang</a>, <a href="https://sweden.se/nature/the-swedish-recycling-revolution/">Swedia</a> dan <a href="https://www.zerowastescotland.org.uk/content/three-communities-celebrate-zero-waste-town-title">Skotlandia</a> yang hampir tidak memiliki limbah (<em>near-zero waste</em>). </p>
<p>Memanfaatkan jamur untuk membuat bata hanyalah salah satu contoh berpikir kreatif yang dapat menolong kita mengurangi limbah. </p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/cara-sampai-ke-australia-lebih-dari-50-000-tahun-lalu-98409">Cara sampai ke Australia ... lebih dari 50.000 tahun lalu</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<img src="https://counter.theconversation.com/content/98821/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Riset ini didukung oleh Australian Government Research Training Program Scholarship.</span></em></p><p class="fine-print"><em><span>Tien Huynh tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Sekam padi dan serbuk kaca yang direkatkan dengan jamur dapat dijadikan bahan bangunan yang berpotensi menyelamatkan nyawa dan planet.Tien Huynh, Senior Lecturer in the School of Sciences, RMIT UniversityMitchell P. Jones, PhD Student, RMIT UniversityLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.