Dari riset di atas jelas bahwa kepatuhan minum obat penting karena HIV/AIDS adalah penyakit kronis sehingga pasien harus minum obat setiap hari sepanjang hidupnya.
Kapasitas laboratorium pemeriksaan di Jawa Timur sebenarnya cukup besar. Namun, sebagian besar alat dan laboratorium ini masih terpusat di Kota Surabaya.
Soegianto Ali, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Perlu ada riset berskala besar untuk untuk mengukur penurunan kejadian berbagai penyakit infeksi lainnya sebagai dampak ikutan dari kebiasaan mencuci tangan pada saat pandemi Covid-19.
Pemerintah harus memastikan ketersediaan dan distribusi APD di dalam negeri berjalan lancar dan mencukupi, mengontrol harga di pasaran. Tenaga kesehatan harus benar pakai APD.
Mendorong peningkatan kuantitas dan kualitas penanganan COVID-19 jangan sampai mengorbankan pasien lain dengan penyakit diluar COVID-19 yang tetap memerlukan pengobatan dan tidak berkurang jumlahnya.
Pemerintah belum menyediakan data terbuka yang memuat pelaporan jumlah tenaga kesehatan yang terinfeksi virus corona dalam 70 hari terakhir, setelah pengumuman kasus pertama.
Dengan pengendalian infeksi di tingkat rumah sakit dan pemberian pelayanan yang efektif akan lebih terkontrol pada akhirnya akan meningkatkan keselamatan pasien dan tenaga kesehatan.
Henry Surendra, Eijkman-Oxford Clinical Research Unit (EOCRU)
Pemerintah harus memperkuat pemantauan malaria pada periode tertentu dengan tingkat mobilitas masyarakat yang tinggi seperti menjelang mudik Lebaran atau libur nasional, dan saat musim paneh buah.
Mengingat kemunculan wabah melibatkan interaksi berbagai elemen alam, kebijakan yang memungkinkan integrasi berbagai sektor diperlukan untuk menjaga kesehatan masyarakat dan alam.
Semakin banyak dari kita yang sedang tertahan di rumah dengan harapan membatasi penyebaran virus dan mengurangi beban sistem kesehatan. Tapi tidak semua orang sama dalam hal karantina.
Kambang Sariadji, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kementerian Kesehatan
Mengingat penyebaran virus SARS-CoV-2 sukar dibendung dan hingga kini belum ada vaksin dan obat anti virus, maka tes diagnostik cepat (RDT) merupakan sebuah terobosan penting.
Peneliti The Cochrane Collaboration; Associate Professor, School of Medicine dan Institute of Research, Development, and Innovations, International Medical University (IMU) Malaysia