tag:theconversation.com,2011:/au/topics/gagal-ginjal-51528/articlesgagal ginjal – The Conversation2022-10-27T03:14:55Ztag:theconversation.com,2011:article/1933252022-10-27T03:14:55Z2022-10-27T03:14:55ZObat sirup diduga menjadi penyebab gagal ginjal pada anak: apa itu etilen glikol dan dietilen glikol?<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/491870/original/file-20221026-4292-z5dr49.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption"></span> </figcaption></figure><iframe style="border-radius:12px" src="https://open.spotify.com/embed/episode/3eYhE2T8OScmZqtJHOZOVg?utm_source=generator&theme=0" width="100%" height="152" frameborder="0" allowfullscreen="" allow="autoplay; clipboard-write; encrypted-media; fullscreen; picture-in-picture" loading="lazy"></iframe>
<p>Kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak anak, khususnya di Indonesia meningkat terutama dalam beberapa pekan terakhir. Sampai 24 Oktober 2022, <a href="https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20221025/1841379/tak-ada-penambahan-kasus-baru-gangguan-ginjal-akut-namun-tetap-waspada/">tercatat ada 251 kasus gagal ginjal akut yang berasal dari 26 provinsi</a>.</p>
<p>Sebelumnya, pada 5 Oktober 2022 Organisasi Kesehatan Dunia mengeluarkan peringatan atas 4 obat sirup dengan kandungan etilen glikol yang dicurigai menjadi pemicu adanya kasus meninggalnya 66 anak dengan gagal ginjal akut di Gambia. Peringatan ini diikuti <a href="https://www.pom.go.id/new/view/more/klarifikasi/155/Penjelasan-BPOM-RI-Tentang-Sirup-Obat-Untuk-Anak-Di-Gambia--Afrika-Yang-Terkontaminasi-Dietilen-Glikol-Dan-Etilen-Glikol.html">penjelasan dari Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM)</a>.</p>
<p>Sebenarnya apa zat etilen glikol dan dietilen glikol ini? Apa bahayanya bila dua zat tersebut masuk ke dalam tubuh?</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/kontaminasi-etilen-glikol-dan-dietilen-glikol-dalam-obat-sirup-akibatkan-gagal-ginjal-akut-empat-hal-yang-perlu-anda-ketahui-192950">Kontaminasi etilen glikol dan dietilen glikol dalam obat sirup akibatkan gagal ginjal akut? Empat hal yang perlu Anda ketahui</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Dalam episode terbaru SuarAkademia kali ini kami berbincang dengan Lailaturrahmi, dosen dari Fakultas Farmasi Universitas Andalas.</p>
<p>Menurut Lailaturrahmi, etilen glikol dan dietilen glikol adalah zat yang sebenarnya sudah biasa digunakan untuk berbagai industri seperti pelumas, tekstil, dan bahan perekat yang berfungsi sebagai zat anti-beku.</p>
<p>Lailaturrahmi juga mengatakan apabila cemaran etilen glikol dan dietilen glikol pada obat melebih batas dan masuk ke dalam tubuh akan menghasilkan zat asam oksalat yang bisa merusak ginjal manusia.</p>
<p>Simak episode lengkapnya hanya di SuarAkademia – ngobrol seru isu terkini, bareng akademisi.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/193325/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
Kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak anak, khususnya di Indonesia meningkat terutama dalam beberapa pekan terakhir. Sampai 24 Oktober 2022, tercatat ada 251 kasus gagal ginjal akut yang berasal…Muammar Syarif, Podcast ProducerLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1929502022-10-21T10:12:22Z2022-10-21T10:12:22ZKontaminasi etilen glikol dan dietilen glikol dalam obat sirup akibatkan gagal ginjal akut? Empat hal yang perlu Anda ketahui<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/491013/original/file-20221021-22-g04nzo.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Petugas apotek mengumpulkan berbagai jenis merek obat sirup yang dilarang dijual untuk sementara waktu di Kendari, Sulawesi Tenggara, 20 Oktober 2022. </span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://branda.antaranews.com/data/content_photo_wire.php?pubid=1666244112&getcod=dom">ANTARA FOTO/Jojon/rwa.</a></span></figcaption></figure><p>Hasil uji sampel Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terhadap 35 kode produksi dari 26 sirup obat per 19 Oktober 2022 menunjukkan kandungan kontaminasi etilen glikol (EG) yang melebihi batas aman pada <a href="https://www.pom.go.id/new/view/more/klarifikasi/158/INFORMASI-KEEMPAT-HASIL-PENGAWASAN-BPOM-TERHADAP-SIRUP-OBAT-YANG-DIDUGA-MENGANDUNG-CEMARAN-ETILEN-GLIKOL--EG--DAN-DIETILEN-GLIKOL--DEG-.html">lima produk obat demam dan obat batuk dan flu di Indonesia</a>. </p>
<p>Kontaminasi EG ditemukan pada Termorex Sirup, Flurin DMP Sirup, Unibebi Cough Sirup, Unibebi Demam Sirup, dan Unibebi Demam Drops. Ini obat untuk anak-anak. </p>
<p>Namun, menurut BPOM, temuan tersebut belum bisa mendukung kesimpulan bahwa penggunaan obat sirup obat itu mempunyai kaitan dengan kejadian <a href="https://www.cnnindonesia.com/nasional/20221019130758-20-862596/sebaran-206-kasus-gangguan-ginjal-akut-di-ri-terbanyak-dki-dan-jaba">gagal ginjal akut pada ratusan anak</a> dalam beberapa pekan terakhir di negeri ini. Sebab, selain penggunaan obat, BPOM mengatakan ada beberapa faktor risiko penyebab kejadian gagal ginjal akut seperti infeksi virus, bakteri leptospira, dan sindrom peradangan multisistem setelah COVID-19 pada anak. </p>
<p>Sebelumnya, pada 18 Oktober 2022, Kementerian Kesehatan Indonesia menyatakan <a href="https://www.cnnindonesia.com/nasional/20221019130758-20-862596/sebaran-206-kasus-gangguan-ginjal-akut-di-ri-terbanyak-dki-dan-jabar">ada 206 kasus gagal ginjal akut pada anak</a>, 99 di antaranya meninggal. Kasus terjadi terbanyak pada anak berusia 1-5 tahun di 20 provinsi, DKI Jakarta dan Jawa Barat terbanyak, masing-masing 40 kasus. </p>
<p>Sehari kemudian, Wakil Menteri Kesehatan menyatakan <a href="https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6357559/wamenkes-15-dari-18-obat-sirup-yang-diuji-mengandung-etilen-glikol">pengujian terhadap 18 obat sirup menunjukkan 15</a> di antaranya masih mengandung EG.</p>
<p>Sampai kini (21 Oktober), otoritas kesehatan Indonesia belum mengetahui secara pasti penyebab gagal ginjal akut pada anak-anak tersebut, sehingga kejadian ini disebut sebagai gagal ginjal akut progresif atipikal. Hubungan sebab-akibat dalam kasus ini belum bisa dipastikan. Belakangan, <a href="https://nasional.tempo.co/read/1647975/breaking-news-ini-91-daftar-obat-sirup-yang-dikonsumsi-korban-gagal-ginjal-akut">Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa kejadian gagal ginjal pada anak-anak itu diduga akibat obat batuk</a> dan paracetamol. Kementerian telah melarang peresepan <a href="https://nasional.tempo.co/read/1647975/breaking-news-ini-91-daftar-obat-sirup-yang-dikonsumsi-korban-gagal-ginjal-akut">91 obat sirup</a> untuk pasien. </p>
<p>Sebuah riset menunjukkan hubungan antara kejadian gagal ginjal dan kontaminasi EG atau dietilen glikol (DEG) dalam obat sudah kerap diketahui <a href="https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/7856995/">di berbagai negara sejak 1937</a>.</p>
<p>Bagaimana kita memahami masalah yang kompleks ini dan fakta-fakta kausalitas yang masih diselidiki ini? Berikut empat hal yang perlu Anda ketahui berdasarkan uji lab dan kasus hampir serupa di negara lain. </p>
<h2>1. Hubungan sirup parasetamol dan kasus gagal ginjal akut di Gambia</h2>
<p>Kasus obat sirup ini meledak bermula pada 5 Oktober, saat <a href="https://www.who.int/news/item/05-10-2022-medical-product-alert-n-6-2022-substandard-(contaminated)-paediatric-medicines">Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis peringatan</a> mengenai empat produk obat sirup yang punya kaitan dengan kasus gagal ginjal akut pada anak-anak di Gambia. Empat produk itu adalah Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup, dan Magrip N Cold Syrup. </p>
<p>WHO menyatakan keempat produk obat ini tidak memenuhi standar mutu pembuatan obat yang baik. Melalui uji lab, ditemukan kontaminasi EG dan DEG dalam obat sirup tersebut, dalam jumlah yang melebihi batas aman. </p>
<p>Obat tersebut diproduksi oleh Maiden Pharmaceuticals Limited, India. <a href="https://www.antaranews.com/berita/3181209/bpom-produk-maiden-pharmaceutical-tidak-terdaftar-di-indonesia">BPOM menyatakan obat sirup ini tidak beredar di Indonesia</a>.</p>
<p>Kecurigaan terhadap sirup parasetamol (obat penurun panas) di <a href="https://www.reuters.com/world/africa/gambia-says-it-is-investigating-link-between-dozens-child-deaths-paracetamol-2022-09-08">Gambia</a> muncul saat ditemukan sejumlah pasien anak mengalami gejala gagal ginjal setelah menggunakan sirup parasetamol yang dijual di sana. </p>
<p>Saat itu, belum ada kejelasan merek sirup yang digunakan. Namun, otoritas kesehatan menangguhkan penggunaan sirup parasetamol. Setelah obat sirup ini ditarik dari peredaran, <a href="https://www.reuters.com/world/africa/surge-gambia-child-deaths-linked-cough-syrup-under-control-president-says-2022-10-07/">kasus-kasus gagal ginjal di sana berkurang</a>.</p>
<p>Kurangnya fasilitas pengujian di Gambia <a href="https://www.bbc.com/news/world-africa-63150950">membuat WHO ikut turun tangan</a> dalam penanganan kasus ini. </p>
<p>Peringatan dari WHO tersebut menimbulkan kecurigaan bahwa kasus gagal ginjal akut pada anak dapat terjadi akibat penggunaan obat seperti sirup. Apalagi, beberapa laporan kasus dalam <a href="https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/7856995/">artikel ilmiah mengaitkan</a> kontaminasi EG dan DEG dalam obat sirup parasetamol dengan gagal ginjal akut.</p>
<h2>2. Kasus keracunan EG dan DEG di negara lain</h2>
<p>Sebenarnya, kejadian gagal ginjal akibat kontaminasi EG atau DEG dalam produk farmasi merupakan kejadian berulang yang telah <a href="https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/7856995/">dilaporkan dari berbagai negara sejak 1937</a>.</p>
<p>Kurang lebih terjadi 12 keracunan massal akibat DEG dalam produk obat <a href="https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/19597445/">telah dilaporkan pada periode 1937-2006</a> di beberapa negara seperti Amerika Serikat, India, dan Bangladesh. Telaah literatur menunjukkan beberapa kasus terjadi karena kesengajaan. </p>
<p>Setengah dari kasus keracunan tersebut terjadi untuk memperoleh keuntungan finansial. Misalnya, “orang-orang” tidak bertanggung jawab di industri farmasi menukar gliserin dengan DEG yang harganya lebih murah atau menambahkan DEG agar memenuhi standar yang dipersyaratkan oleh badan otoritas obat-obatan. </p>
<p>Ketidakpatuhan terhadap standar pembuatan obat dan persyaratan uji kualitas juga merupakan masalah utama penyebab keracunan DEG tersebut.</p>
<p>Pada 2009 di Bangladesh, misalnya, <a href="http://news.bbc.co.uk/2/hi/south_asia/8172878.stm">24 anak meninggal setelah mendapatkan sirup parasetamol</a>. Setelah diuji, ditemukan kandungan dietilen glikol dalam sirup tersebut. Otoritas kesehatan setempat menyatakan bahwa dietilen glikol digunakan oleh produsen obat bermasalah tersebut sebagai pelarut.</p>
<p>Kontaminasi EG atau DEG yang menyebabkan kasus keracunan produk farmasi di berbagai negara umumnya disebabkan oleh kurangnya pengujian kontaminasi. Juga karena kurangnya kontrol mutu yang dilakukan oleh produsen atau industri farmasi selama penerimaan bahan atau selama proses pembuatan sirup (sediaan) obat.</p>
<p>Kasus yang terjadi di Gambia juga berhubungan dengan tidak terpenuhinya persyaratan mutu produk obat sirup. Berdasarkan <a href="https://www.who.int/news/item/05-10-2022-medical-product-alert-n-6-2022-substandard-(contaminated)-paediatric-medicines">informasi dari WHO</a>, produsen belum bisa memberikan bukti dan jaminan mengenai keamanan dan mutu produk-produk tersebut. </p>
<p>Produsen ini memiliki rekam jejak yang kurang baik, antara lain <a href="https://www.bbc.com/news/63199691">mereka dilarang mengedarkan produk di negara bagian Bihar, India, pada 2011</a> karena menjual sirup yang tidak memenuhi standar dan diperkarakan oleh regulator obat di India pada 2018. Hal ini terjadi akibat pelanggaran sistem pengawasan mutu gagal memenuhi standar pengujian mutu di daerah Jammu dan Khasmir. </p>
<p>Pada 2020, produsen ini gagal memenuhi standar pengujian mutu sebanyak empat kali di Kerala, India. Sementara pada 2022, mereka (bersama dengan 40 perusahaan farmasi India lain) dilarang untuk mengedarkan produk di Vietnam akibat produknya tidak standar. </p>
<p>Namun, produk obat dari produsen ini tidak terdaftar dan beredar di di Indonesia. </p>
<h2>3. Mengapa EG dan DEG bisa ditemukan dalam obat sirup?</h2>
<p>EG merupakan bahan baku pembuatan plastik yang juga digunakan dalam sistem pendingin seperti AC. </p>
<p>Sedangkan DEG merupakan gabungan dari dua molekul EG yang terikat kuat secara kimia membentuk senyawa baru. DEG biasanya diperoleh sebagai hasil sampingan reaksi kimia atau hidrolisis bahan obat etilen oksida, senyawa yang banyak digunakan dalam berbagai industri. </p>
<p>EG dan DEG merupakan senyawa yang berbahaya jika masuk ke dalam tubuh. Pada dosis 1.500 miligram per kilogram berat badan, EG dapat <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537009/">menyebabkan kematian</a>. </p>
<p>Karena itu, di berbagai negara, termasuk <a href="https://www.pom.go.id/new/view/more/klarifikasi/156/Penjelasan-BPOM-RI-Tentang--Sirup-Obat-Untuk-Anak-Di-Gambia--Afrika--Yang-Terkontaminasi-Dietilen-Glikol-Dan-Etilen-Glikol.html">Indonesia</a>, EG dan DEG tidak boleh digunakan dalam pembuatan produk farmasi.</p>
<p>Namun beberapa bahan tambahan seperti gliserin dan polietilenglikol yang digunakan dalam sirup memiliki potensi terkontaminasi dengan DEG atau EG. </p>
<p>Pada proses pengujian oleh lembaga regulasi obat seperti BPOM, DEG/EG dapat ditemukan sebagai cemaran pada pelarut tambahan. <a href="https://www.pom.go.id/new/view/more/klarifikasi/157/Penjelasan-BPOM-RI-Tentang-Isu-Obat-Sirup-yang-Berisiko-Mengandung-Cemaran-Etilen-Glikol--EG--dan-Dietilen-Glikol--DEG-.html">BPOM telah menetapkan standar</a> yang mengatur batas maksimal kandungan cemaran ini sesuai standar internasional.</p>
<p>Bahan tambahan dalam produk farmasi merupakan bahan yang digunakan agar senyawa obat atau zat aktif dapat lebih stabil, lebih dapat diterima, atau lebih efektif saat dibuat dan digunakan. Bahan tambahan yang boleh digunakan dalam produk obat harus memiliki <em>pharmaceutical grade</em>, bahan tersebut terjamin kemurniannya, tidak bersifat mempengaruhi bahan lain, dan tidak beracun.</p>
<p>Penjaminan keamanan dan mutu obat sudah diatur oleh standar <a href="https://www.pom.go.id/new/files/pedoman/Pedoman_CPOB_6.pdf">Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB)</a>, atau secara internasional dikenal dengan <em>Good Manufacturing Practice</em>. Standar CPOB ini mengikat seluruh produsen obat.</p>
<p>CPOB mensyaratkan setiap penerimaan bahan baku dan bahan tambahan harus diuji sesuai standar oleh produsen. Bahkan, pemasok bahan baku juga harus diaudit. Regulator berperan untuk memastikan produsen obat mematuhi standar CPOB ini.</p>
<h2>4. Dampak EG dan DEG pada ginjal</h2>
<p><a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537009/">EG</a> yang ditelan dan masuk ke dalam tubuh mengalami proses metabolisme di hati oleh beberapa enzim. Proses ini akan menghasilkan asam glikolat yang mengakibatkan penumpukan asam di dalam tubuh, dan asam oksalat. Asam oksalat inilah yang dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal.</p>
<p>Pada keracunan berat, <a href="https://www.cdc.gov/niosh/ershdb/emergencyresponsecard_29750031.html">EG</a> dapat menyebabkan gagal ginjal akut, sehingga terjadi penumpukan senyawa kimia beracun dan ketidakseimbangan kimiawi di dalam darah.</p>
<p>Sementara itu, <a href="https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/19586352/">DEG</a> yang masuk ke dalam tubuh akan diolah di hati menjadi senyawa 2-hydroxyethoxyacetic acid (HEAA) yang bersifat <a href="https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/19586352/">asam dan dapat merusak ginjal dan saraf</a>. </p>
<h2>Segera cari hubungan sebab-akibat</h2>
<p>Belajar dari kasus-kasus serupa di berbagai negara, otoritas kesehatan dan obat-obatan Indonesia harus segera menemukan bukti ilmiah soal ada atau tidaknya hubungan antara gagal ginjal akut pada ratusan anak-anak dan obat sirup yang mereka minum. </p>
<p>Langkah ini tetap harus dilakukan walau kini <a href="https://www.pom.go.id/new/view/more/klarifikasi/158/INFORMASI-KEEMPAT-HASIL-PENGAWASAN-BPOM-TERHADAP-SIRUP-OBAT-YANG-DIDUGA-MENGANDUNG-CEMARAN-ETILEN-GLIKOL--EG--DAN-DIETILEN-GLIKOL--DEG-.html">semua obat sirup telah ditarik</a> dari <a href="https://nasional.kompas.com/read/2022/10/20/17481021/bpom-perintahkan-tarik-5-obat-sirup-dengan-etilen-glikol-lebihi-ambang-batas">peredaran</a>. Hal ini sangat penting agar korban tidak terus berjatuhan. Langkah hukum perlu dilakukan jika memang ada indikasi tindak pidana dalam proses produksi obat sirup di Indonesia. </p>
<hr>
<p><em>Catatan: Editor telah menambahkan penyataan terbaru Kementerian Kesehatan terkait ada hubungan gagal ginjal dan obat sirup.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/192950/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Para penulis tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi di luar afiliasi akademis yang telah disebut di atas.</span></em></p>Otoritas kesehatan dan obat-obatan Indonesia harus segera menemukan bukti ilmiah soal ada atau tidaknya hubungan antara gagal ginjal akut pada ratusan anak-anak dan obat sirup yang mereka minum.Lailaturrahmi, Lecturer, Departemen Farmakologi dan Farmasi Klinis, Fakultas Farmasi, Universitas AndalasAzhoma Gumala, Pharmaceutics Lecturer, Fakultas Farmasi, Universitas AndalasLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1334422020-03-11T03:52:50Z2020-03-11T03:52:50ZCurious Kids: Mengapa kita punya dua ginjal, padahal dapat hidup hanya dengan satu ginjal?<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/319780/original/file-20200311-116281-19jm69z.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Ginjal kita membuang semua zat yang tidak kita perlukan dalam tubuh dengan cara "mencuci" darah.</span> <span class="attribution"><span class="source">Shutterstock</span></span></figcaption></figure><blockquote>
<p><strong>Mengapa kita punya dua ginjal, padahal dapat hidup hanya dengan satu ginjal? — Pertanyaan dari siswa SD Ringwood North, Victoria</strong></p>
</blockquote>
<p>Ini pertanyaan yang sangat bagus. Ilmuwan belum memiliki jawaban pasti atas pertanyaan ini, tetapi kami punya beberapa teori. Dalam sains, ketiadaan jawaban pasti seperti ini memang kerap terjadi.</p>
<p>Hampir semua hewan yang kita lihat di muka Bumi hari ini, termasuk manusia, memiliki kesamaan di kedua sisinya. Kita punya dua mata, dua telinga, dan bahkan dua lubang hidung. </p>
<p>Ilmuwan memberi nama keren untuk kondisi ini: “simetri bilateral.”</p>
<p>Kalau kamu bercermin dan membuat garis khayalan di tengah bayangan tubuhmu, kamu akan melihat bahwa kamu memiliki sebuah tangan dan sebuah kaki di masing-masing sisi tubuh.</p>
<p>Jika kamu memiliki kacamata yang dapat membantumu melihat organ dalam, kamu juga akan melihat bahwa kamu memiliki ginjal dan paru-paru di setiap sisi.</p>
<p>Tapi tidak semua makhluk hidup seperti. Beberapa hewan pun masih punya satu ginjal saja.</p>
<p>Sekitar 500 juta tahun lalu, saudara jauh kita yang saat itu tinggal di dalam laut (yang beberapa mungkin hanya punya satu ginjal) memutuskan untuk meninggalkan laut untuk hidup dan berjalan di daratan.</p>
<p>Ini adalah momen penting dalam sejarah kita karena di atas daratan, hewan dapat berubah untuk memiliki tubuh yang sangat rumit dengan segala organ penting yang ada di dalam tubuh kita sekarang, termasuk dua ginjal.</p>
<h2>Dua ginjal lebih baik daripada satu ginjal?</h2>
<p>Sekarang ini, kedua ginjal kamu menyingkirkan segala hal yang tidak diperlukan tubuh. Mereka melakukannya dengan “membersihkan” darah kamu.</p>
<p>Semua zat sisa yang tidak diperlukan tubuh ini keluar dari tubuh kita saat kita buang air kecil. Tapi pekerjaan ginjal lebih dari sekadar membersihkan darah. </p>
<p>Ginjal juga membantu tulang tetap sehat, menyuruh tubuh memproduksi sel darah baru, dan bahkan membantu kita tetap tegak saat berjalan dengan mengatur tekanan darah.</p>
<p>Dengan segala fungsi penting tersebut, para ilmuwan berpikir bahwa memiliki dua ginjal pastilah sangat penting bagi keberlangsungan hidup kita.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/264077/original/file-20190315-28471-gblrhk.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/264077/original/file-20190315-28471-gblrhk.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/264077/original/file-20190315-28471-gblrhk.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/264077/original/file-20190315-28471-gblrhk.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/264077/original/file-20190315-28471-gblrhk.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/264077/original/file-20190315-28471-gblrhk.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/264077/original/file-20190315-28471-gblrhk.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/264077/original/file-20190315-28471-gblrhk.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Ginjal ‘membersihkan’ darah kita dan mpengirim kotoran ke kantong kemih, sehingga bisa dikeluarkan lewat air seni.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Shutterstock</span></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Hidup dengan satu ginjal</h2>
<p>Betul, kita <em>memang bisa</em> hidup dengan hanya satu ginjal. Beberapa orang memang terlahir <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18612657">seperti itu</a> karena salah satu ginjalnya tidak berkembang sempurna. </p>
<p>Ada pula kasus di mana kedua ginjal saling bersentuhan di awal pertumbuhan, sehingga menghasilkan satu ginjal yang bentuknya seperti <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/27324557">sepatu kuda</a>. </p>
<p>Orang-orang yang memiliki ginjal seperti ini harus sangat berhati-hati karena mereka bisa lebih mudah jatuh sakit daripada orang-orang yang memiliki dua ginjal.</p>
<h2>Perlu ginjal tambahan</h2>
<p>Kadang kala, ginjal kita berhenti bekerja. Ketika kita mengalami gagal ginjal, maka darah kita tidak dapat dibersihkan dan kita bisa sakit parah. Satu-satunya cara agar kita tetap hidup adalah dengan bantuan mesin pembersih darah, atau menjalani transplantasi (cangkok) ginjal.</p>
<p>Ini terjadi pada saya ketika kedua ginjal saya berhenti bekerja sebagaimana mestinya. Ayah saya memberi saya salah satu ginjalnya. Terima kasih, Ayah.</p>
<p>Ada dua orang yang terlibat dalam transplantasi ginjal: seorang donor (pemberi ginjal) dan seorang resipien (penerima ginjal).</p>
<p>Setelah ginjal baru selesai dicangkokkan, baik donor maupun resipien hanya akan memiliki satu ginjal yang bekerja baik. Mereka dapat hidup bahagia hingga akhir hayat hanya dengan satu ginjal.</p>
<p>Yang perlu mereka lakukan adalah makan makanan sehat dan berolahraga agar tetap bugar. Di Australia, ada satu orang yang telah hidup dengan ginjal cangkok selama 45 tahun!</p>
<p>Jadi, para ilmuwan memang belum mengetahui dengan pasti mengapa kita memiliki dua ginjal. Tapi kabar baiknya, kita kini tahu bahwa kita tetap bisa hidup tanpa beberapa organ.</p>
<p>Kalau kamu adalah seorang dewasa yang membaca artikel ini, ayo pastikan kamu terdaftar sebagai donor organ dan beri tahu keluarga bahwa kamu mau mendonorkan organ tubuhmu. </p>
<p>Kamu akan menyelamatkan nyawa seseorang di kemudian hari.</p>
<p><em>Halo, apakah kamu punya pertanyaan untuk para pakar? Sampaikan pertanyaanmu ke curiouskids@theconversation.edu.au</em></p>
<p><em>Tuliskan nama, umur, dan kota tempat tinggalmu. Kami akan berupaya sebaik mungkin untuk dapat menjawab pertanyaanmu.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/133442/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Brooke Huuskes adalah relawan untuk Transplant Australia dan Kidney Health Australia.</span></em></p>Ketika ginjal saya sakit, ayah memberi saya salah satu ginjalnya. Terima kasih, Ayah.Brooke Huuskes, Lecturer in Human Anatomy, Physiology Anatomy & Microbiology, La Trobe UniversityLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1227702019-09-04T07:17:50Z2019-09-04T07:17:50ZTidak perlu diperdebatkan, konsumsi garam harus dikurangi karena bisa selamatkan banyak nyawa<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/290403/original/file-20190901-165997-1ihnj4e.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">
</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/download/confirm/137498780?src=x-3-Wph74q15pFufC0HMQA-1-77&studio=1&size=medium_jpg">Jiri Hera/Shutterstock</a></span></figcaption></figure><p>Tubuh manusia hanya membutuhkan sedikit sodium agar dapat <a href="https://www.who.int/nutrition/publications/guidelines/sodium_intake/en/">bekerja dengan baik</a>. Kebutuhan ini umumnya dapat dipenuhi dengan mengonsumsi garam (sodium klorida). </p>
<p>Namun, pada zaman sekarang, banyak orang yang mengonsumsi garam berlebih. Hal ini menyebabkan meningkatnya orang yang terserang penyakit kardiovaskuler di seluruh dunia. </p>
<p>Para ahli kesehatan telah berusaha mengatasi masalah ini selama beberapa dekade, tapi mereka terkendala beberapa hambatan, termasuk <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0140673616304676?via%3Dihub">penelitian</a> yang membingungkan terkait tingkat asupan garam yang aman. Ini menimbulkan keraguan yang tidak perlu tentang pentingnya mengurangi asupan garam. </p>
<p>Tapi <a href="https://www.ahajournals.org/doi/10.1161/HYPERTENSIONAHA.119.13117">penelitian terbaru kami</a> telah menemukan kekurangan dalam penelitian sebelumnya, kami membuktikan bahwa asupan garam harus dikurangi jauh lebih banyak dari rekomendasi saat ini.</p>
<p>Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan setiap orang untuk mengonsumsi garam kurang dari 5 gram per hari. Nyatanya, <a href="https://bmjopen.bmj.com/content/3/12/e003733">secara global rata-rata orang mengonsumsi 10 gram per hari</a>. Konsumsi garam berlebih akan menaikkan tekanan darah, yang <a href="https://www.nature.com/articles/s41569-018-0004-1?platform=hootsuite">dapat menyebabkan serangan jantung, gagal jantung, dan stroke</a>. </p>
<p>Banyak studi yang menunjukkan sebuah <a href="https://www.ahajournals.org/doi/full/10.1161/CIRCULATIONAHA.113.006032?url_ver=Z39.88-2003&rfr_id=ori:rid:crossref.org&rfr_dat=cr_pub%3dpubmed">hubungan</a> <a href="https://www.ahajournals.org/doi/10.1161/HYPERTENSIONAHA.119.13117">linear</a> antara asupan garam dan penyakit kardiovaskuler: ketika asupan garam meningkat, meningkat pula risiko terserang penyakit kardiovaskuler, dan kematian dini. </p>
<p>Namun, ada pula penelitian yang menyatakan bahwa hubungan asupan garam dan penyakit kardiovaskuler tidak linear. Mereka berpendapat bahwa mengonsumsi garam kurang dari 7,5 gram dan lebih dari 12,5 gram per hari dapat menyebabkan <a href="https://academic.oup.com/ajh/article/27/9/1129/2730186">peningkatan risiko</a> penyakit kardiovaskuler dan kematian dini. </p>
<p>Namun kami menemukan kesalahan pada <a href="https://journals.sagepub.com/doi/full/10.1177/1470320318810015">metode yang digunakan untuk penelitian seperti ini</a>.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/286632/original/file-20190801-169702-1cdfobu.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/286632/original/file-20190801-169702-1cdfobu.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/286632/original/file-20190801-169702-1cdfobu.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/286632/original/file-20190801-169702-1cdfobu.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/286632/original/file-20190801-169702-1cdfobu.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/286632/original/file-20190801-169702-1cdfobu.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/286632/original/file-20190801-169702-1cdfobu.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Tekanan darah tinggi meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/download/confirm/369919787?src=tHVnLsoWi53rahTSBzhczw-1-5&studio=1&size=medium_jpg">Andrey_Popov/Shutterstock</a></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Lebih murah tapi kurang akurat</h2>
<p>Kita mengeluarkan sebagian besar garam yang kita konsumsi melalui urine (90%). Dan ada variasi besar dalam jumlah garam yang kita konsumsi setiap hari. Cara terbaik untuk mengukur asupan garam adalah mengumpulkan urine secara berkala selama tiga kali dalam 24 jam, metode ini kami sebut <em>gold standard method</em>. </p>
<p>Meskipun ini adalah cara paling akurat, ini juga merupakan cara yang paling mahal dan paling sulit dilakukan, baik bagi partisipan maupun peneliti.</p>
<p>Beberapa penelitian mengukur asupan garam dengan metode <em>spot urine measurement</em>, mengukur urine dalam sekali ambil sampel. Cara ini lebih murah dan lebih mudah dilakukan, baik bagi peneliti maupun partisipan. Partisipan hanya perlu memberikan satu sampel urin kecil, dan dari sana asupan garam harian kemudian dihitung.</p>
<p>Penelitian yang menunjukkan bahwa hubungan antara asupan garam dan penyakit kardiovaskuler <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0140673616304676?via%3Dihub">tidak linier</a>, menggunakan data dari metode <em>spot urine measurement</em>. </p>
<p>Cara pengukuran ini, bagaimana pun, <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4245554/">tidak akurat</a>, karena ini hanya mewakili asupan garam dari periode waktu yang sangat singkat dan sangat dipengaruhi oleh jumlah cairan yang diminum dan waktu pengambilan sampel. Perkiraan dari metode ini mencerminan asupan garam harian yang tidak dapat diandalkan.</p>
<p>Kami <a href="https://www.ahajournals.org/doi/10.1161/HYPERTENSIONAHA.119.13117">menemukan</a> bahwa menghitung asupan garam dari sampel metode <em>spot urine measurements</em> dapat mengubah hubungan linear antara asupan garam dan mortalitas. </p>
<p>Kami menganalisis data dari <a href="https://biolincc.nhlbi.nih.gov/studies/tohp/">Uji Coba Pencegahan Hipertensi</a>, yang menggunakan <em>gold standard method</em>, untuk menilai asupan garam (beberapa pengukuran urine dalam 24 jam) pada hampir 3.000 orang dewasa dengan tekanan darah normal selama 18 bulan hingga empat tahun.</p>
<p>Ketika kami menganalisis data tersebut, kami menemukan sebuah hubungan linear langsung antara asupan garam dan risiko kematian, hingga tingkat asupan garam 3 gram per hari.</p>
<p>Untuk meniru metode <em>spot urine measurement</em>, kami kemudian menerapkan formula yang dikembangkan untuk sampel ini pada konsentrasi sodium dari sampel urine 24 jam. </p>
<p>Hasilnya menunjukkan hubungan non-linear yang sama seperti yang dilaporkan dalam studi kontroversial tersebut. Ini menyiratkan bahwa temuan mereka dapat dijelaskan dengan metode yang mereka gunakan untuk memperkirakan asupan garam, karena pengukuran dengan <em>spot urine measurements</em> merupakan cerminan asupan garam harian yang tidak dapat diandalkan dan juga tampak bahwa formula itu sendiri bermasalah.</p>
<p>Jadi pesannya tetap jelas: mengurangi garam dapat menyelamatkan nyawa, dan temuan dari penelitian yang tidak dapat diandalkan tidak boleh digunakan untuk menggagalkan kebijakan kesehatan masyarakat atau mengalihkan tindakan.</p>
<p>Pengurangan asupan garam secara bertahap, seperti yang direkomendasikan oleh <a href="https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/salt-reduction">WHO</a>, tetap merupakan pencapaian yang bisa dilaksanakan, terjangkau, efektif, dan strategi penting untuk mencegah penyakit kardiovaskuler dan kematian dini di seluruh dunia. </p>
<p>Bahkan pengurangan kecil dalam asupan garam akan memiliki manfaat besar pada kesehatan manusia.</p>
<p><em>Franklin Ronaldo menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/122770/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Feng He is a member of Consensus Action on Salt, Sugar and Health (CASSH) and World Action on Salt & Health (WASH). Both CASSH and WASH are nonprofit charitable organisations, and Feng does not receive any financial support from CASSH or WASH. Feng has received funding from the National Institute of Health Research (NIHR) using Official Development Assistance funding (16/136/77).</span></em></p>Beberapa penelitian berbeda pendapat terhadap jumlah asupan garam yang bisa diterima tubuh manusia. Namun, ada baiknya kita sepakat untuk mengurangi asupan garam ke dalam tubuh.Feng He, Professor of Global Health Research, Queen Mary University of LondonLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/857322018-04-02T13:32:18Z2018-04-02T13:32:18ZPenyakit asam urat bukan peradangan biasa, mengapa bisa nyeri di sendi<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/212190/original/file-20180327-109182-gzuekk.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Asam urat di kaki dalam ilustrasi tiga dimensi.</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-illustration/gout-feet-3d-illustration-735977653?src=_cM3KnDfvSMALHmxSs_vLA-1-0">Sciencepics/Shutterstock</a></span></figcaption></figure><p>Penyakit asam urat banyak menjangkiti masyarakat Indonesia. Data Riset Kesehatan Dasar 2013 menunjukkan penyakit asam urat yang dimasukkan dalam kelompok penyakit sendi, <a href="http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf">prevalensinya mencapai 24,7%</a>, menempati <a href="https://lifestyle.sindonews.com/read/1208410/155/5-penyakit-tertinggi-di-indonesia-ini-perlu-ditangani-serius-1495818493">urutan kedua</a> setelah penyakit tekanan darah tinggi.</p>
<p>Riset lama yang diterbitkan pada 1992 di <a href="http://europepmc.org/abstract/med/1464874"><em>The Journal of Rheumatology</em></a>, menyatakan angka prevalensi penyakit asam urat mencapai 1,7% dan hiperurisemia (tingginya kadar asam urat dalam darah) 24,3% pada laki-laki di pedesaan di Jawa. </p>
<p>Artinya ada 24 dari 100 laki-laki dewasa di pedesaan Pulau Jawa memiliki kadar asam urat yang tinggi. Survei ini mengambil sampel 4683 orang dewasa di pedesaan Pulau Jawa.</p>
<p>Penyakit ini awalnya dikaitkan dengan asupan tinggi purin pada makanan seperti daging merah, <em>seafood</em>, serta konsumsi alkohol. Namun, kini diketahui bahwa asupan tinggi gula fruktosa berkontribusi besar pada perkembangan penyakit asam urat.</p>
<p>Mekanisme molekular dari penyakit yang dapat menyebabkan gejala nyeri yang tidak tertahankan ini masih menjadi misteri. Penggunaan obat penurun asam urat atau antinyeri secara rutin pun masih belum memberikan hasil pengobatan yang memuaskan. </p>
<p>Namun, mulai 2000-an penyakit asam urat telah <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26136557">diteliti pada tingkat molekular</a> yang bermanfaat untuk mengembangkan pengobatan yang lebih efektif. Pengetahuan baru ini memberi harapan terkait pengobatan penyakit asam urat di masa depan.</p>
<p>Pasien dengan penyakit asam urat seringkali mengidap <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20969552">penyakit penyerta</a> seperti gagal ginjal, hipertensi, diabetes melitus, penyakit kardiovaskular, gangguan lipid (lemak) dan sindrom metabolik lainnya. </p>
<p><a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22945591">Salah satu konsep yang diajukan</a>, penyakit asam urat termasuk penyakit “inflamasi (peradangan) steril”, yaitu peradangan yang penyebabnya bukan berasal dari infeksi mikroba, yang bisa berhubungan dengan penyakit-penyakit di atas. Dalam kasus penyakit asam urat, penyebab radang adalah kristal monosodium urat (kristal MSU), yang bisa mengaktifkan “mesin” biologis tertentu dan kemudian bisa mempengaruhi sistem tubuh lainnya.</p>
<p>Bagaimanakah mekanisme molekular penyakit asam urat? Apakah akan ada obat di masa depan selain allopurinol, kolkisin, atau antinyeri NSAID (<em>non-steroid anti-inflammatory drug</em>) konvensional? Di bawah ini saya bahas lebih detail.</p>
<h2>Kristal di sendi</h2>
<p>Asam urat merupakan hasil reaksi perombakan akhir dari senyawa purin, salah satu komponen asam nukleat (DNA/RNA) pada inti sel. Asam urat diproduksi ketika purin dioksidasi oleh enzim <em>xanthine oxidase</em>, suatu enzim yang terdapat dalam organel sel <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK9930/">peroksisom</a> pada banyak sel. </p>
<p>Pada orang sehat, asam urat terdapat dalam darah dengan konsentrasi sekitar 6 mg/dL. Sementara itu, ambang batas saturasi molekul ini dalam cairan biologis adalah sekitar 7 mg/dL. Asam urat disimpan dalam penyimpanan khusus di dalam sel dan memiliki fungsi utama sebagai antioksidan.</p>
<p>Ketika sel penyimpan itu mati, maka sel akan pecah dan asam urat tadi keluar sel. Ketika seseorang mengalami hiperurisemia (asam urat memenuhi cairan tubuh), seseorang akan berisiko mengendapkan asam urat tersebut menjadi kristal monosodium urat terutama di sendi. Dari sini, terjadinya kristal monosodium urat ini dapat mengungkap bahwa penyakit asam urat bukan penyakit peradangan biasa.</p>
<h2>Sinyal bahaya</h2>
<p>Tubuh manusia memiliki sistem pelindung super canggih yaitu sistem imun yang bertugas mengenali benda asing dan mengeliminasinya. Tujuan perlindungan tubuh ini dicapai dengan adanya sistem imun bawaan dan sistem imun adaptif. Sistem imun bawaan diperankan oleh sel-sel imun seperti makrofag, neutrofil, dan sel darah putih lainnya. Sedangkan sistem imun adaptif diperankan oleh berbagai komponen seperti limfosit (sel B dan sel T), antibodi, dan sel penyaji antigen (sel dendritik).</p>
<p>Ketika ada patogen misalnya bakteri, sel dendritik (suatu sel penyaji antigen) akan mengolah antigen tersebut dan menyajikannya kepada limfosit yang cocok. Dalam hal ini, bakteri adalah sumber rangsangan yang mengaktifkan sel dendritik. Tanpa rangsangan ini, sistem imun tidak bisa bangkit secara spontan. </p>
<p>Berkaitan dengan hal ini, komponen lain yang juga bisa membangkitkan sistem imun adalah “sinyal bahaya” atau “<em>damage associated molecular patterns</em> (DAMPs)”. Nah, <a href="https://www.nature.com/articles/srep34533">kristal monosodium urat</a> ini adalah salah satu dari sinyal bahaya (DAMP) yang bisa membangkitkan sistem imun.</p>
<h2>Kristal monosodium urat dan peradangan</h2>
<p>Peradangan merupakan proses pengiriman sel-sel imun dan faktor terlarut ke tempat yang mengalami cedera dalam rangka membatasi cedera tersebut, dengan tujuan akhir mendorong perbaikan jaringan yang cedera. Di sisi lain, peradangan menyebabkan gejala seperti “merah”, panas, bengkak, dan juga bisa merusak jaringan itu sendiri.</p>
<p>Kristal monosodium urat bisa <a href="https://academic.oup.com/rheumatology/article/44/9/1090/1784320">menginduksi radang yang hebat</a> terutama pada daerah sekitar sendi. Hal ini dikarenakan suatu <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0149291814004573">DAMP</a>, termasuk kristal monosodium urat, bisa merangsang makrofag yang terdapat pada suatu jaringan untuk menghasilkan senyawa-senyawa radang.</p>
<p>Salah satu senyawa radang penting yaitu interleukin-1 (IL-1). Radang yang dimotori oleh IL-1 tanpa adanya infeksi dinamakan “<a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4315152/">inflamasi (peradangan) steril</a>” dan berbeda dengan penyakit peradangan lainnya. Pada penyakit asam urat, peran IL-1 dominan dibanding senyawa radang lainnya.</p>
<h2>“Roda kematian”</h2>
<p>IL-1 adalah senyawa radang penting dalam penyakit asam urat, terutama jenis IL-1β. Namun ketika selesai dibuat oleh tubuh, senyawa berada dalam bentuk tidak aktif (inaktif), dan untuk pengaktifannya membutuhkan bantuan kompleks protein dinamakan <em><a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3807999/">inflammasome</a></em>. Untuk menggambarkan bentuk <em>inflammasome</em>, bisa Anda bayangkan sebuah “roda” dengan sepuluh bilah “pisau” di lingkaran dalam berikut ini.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/212207/original/file-20180327-109185-11781gc.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/212207/original/file-20180327-109185-11781gc.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/212207/original/file-20180327-109185-11781gc.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=565&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/212207/original/file-20180327-109185-11781gc.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=565&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/212207/original/file-20180327-109185-11781gc.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=565&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/212207/original/file-20180327-109185-11781gc.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=710&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/212207/original/file-20180327-109185-11781gc.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=710&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/212207/original/file-20180327-109185-11781gc.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=710&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Struktur inflammasome dengan sepuluh bilah pisau di lingkaran dalam, yang akhirnya memotong pro-IL-1β menjadi IL-1β aktif.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://3dprint.nih.gov/discover/3DPX-002817">James Tyrwhitt Drake/U.S. Department of Health and Human Services-NIH</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Bagaimanakah asam urat mengaktifkan <em>inflammasome</em>? Ketika sel penyimpan asam urat mengalami kematian, sel melepaskan isi asam urat ke luar sel. Ketika suatu sel darah putih menemukan kristal ini, kristal “dimakan” dan dihancurkan di dalam sel darah putih tersebut. Ketika partikel kristal sudah berada dalam sel, partikel bisa mendorong terbentuknya senyawa oksigen reaktif dan selanjutnya mengaktifkan <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4668828/">“roda kematian”, <em>inflammasome</em>.</a></p>
<p>Kompleks protein <em>inflammasome</em> ini melalui bilah pisaunya, akan memotong IL-1β inaktif menjadi bentuk aktif. Selanjutnya bentuk aktif IL-1β inilah yang bertanggung jawab terhadap banyak gejala dari peradangan di dalam sendi.</p>
<p>Seseorang yang mengidap penyakit asam urat seringkali memiliki sindrom metabolik lainnya. Saat ini, sindrom metabolik dan <a href="https://www.nhlbi.nih.gov/health-topics/atherosclerosis">atherosklerosis</a> dipandang sebagai penyakit “<a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3114424/">peradangan steril</a>” dengan IL-1 yang memainkan peranan penting dalam perkembangan penyakit.</p>
<p>Kristal asam urat adalah suatu “sinyal bahaya” atau DAMP, yang bisa mengaktifkan <em>inflammasome</em>. Selanjutnya, dihasilkan IL-1 yang bisa beraksi lokal atau seluruh tubuh (sistemik). Oleh karena itu, asam urat dapat menjadi penyebab berkembangnya kondisi penyakit lainnya melalui aksi dari senyawa radang IL-1.</p>
<p>Sebagai catatan, atherosklerosis dipandang sebagai penyakit radang steril dengan adanya <a href="https://www.nature.com/articles/nature08938">kristal kolesterol sebagai pemicu aktivasi <em>inflammasome</em></a>, persis seperti aksi kristal asam urat, yang bisa bersama-sama mengembangkan penyakit. </p>
<h2>Obat masa depan</h2>
<p>Saat ini, obat penyakit asam urat utama adalah antinyeri <a href="https://arthritis-research.biomedcentral.com/articles/10.1186/ar1908">NSAID konvensional, kolkisin, dan alopurinol.</a> Terapi ini merupakan terapi yang rasional mengingat mekanisme penyakit yang sudah dijelaskan di atas. Misalnya, pemberian antinyeri NSAID dapat mengurangi gejala radang yang timbul dengan menghalangi aktivitas enzim siklooksigenase.</p>
<p>Apakah ada obat yang menyasar langsung ke proses tertentu pada mekanisme asam urat di atas, yang berbeda mekanismenya dengan obat-obat saat ini? Pemahaman penyakit asam urat pada tingkat molekular ini membuka wawasan baru, dalam hal strategi terapinya.</p>
<p>IL-1 adalah senyawa radang kunci dari penyakit ini dan pegujian obat-obatan menyasar IL-1 untuk penyakit asam urat telah dilakukan. Obat-obatan tersebut adalah <a href="https://arthritis-research.biomedcentral.com/articles/10.1186/ar4303">antagonis reseptor IL-1</a> (anakinra), <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3672764/">reseptor IL-1 rekombinan</a> (atau IL-1 Trap, bernama rilonacept), dan <a href="http://ard.bmj.com/content/71/11/1839">antibodi monoklonal anti-IL-1β</a> (obat bernama canakinumab).</p>
<p>Obat-obat di atas telah disetujui penggunaannya untuk terapi rheumatoid arthitis (RA) dan penyakit autoinflamasi lainnya, tapi belum disetujui untuk penyakit asam urat.</p>
<p>Terlebih, obat-obat di atas adalah suatu obat berbasis biologis dalam bentuk protein atau antibodi monoklonal yang harus diberikan lewat suntikan dan mahal harganya (untuk anakinra, sekitar Rp500 ribu perhari). Oleh karena itu, saat ini para peneliti sedang gencar mencari <a href="https://www.nature.com/articles/srep38622">senyawa kimia berbobot rendah</a> (<em>small molecule</em>) dengan menyasar pada IL-1 dan proses-proses tertentu dari <a href="https://www.nature.com/articles/nrrheum.2017.155?foxtrotcallback=true">aktivasi <em>inflammasome</em></a>.</p>
<p>Penyakit asam urat masih tetap menjadi beban berat bagi masyarakat. Memang benar, makanan tinggi purin memiliki hubungan dengan meningkatkanya asam urat dalam darah. <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3197219/">Namun diet lain yang perlu diwaspadai adalah gula fruktosa</a>, yang hampir selalu ada di setiap bahan makanan dan minuman, <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3197219/">yang telah terbukti dapat meningkatkan risiko penyakit asam urat</a>.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/85732/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Sarmoko tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Mekanisme molekular dari penyakit yang dapat menyebabkan gejala nyeri yang tidak tertahankan ini masih menjadi misteri. Ini penjelasan tentang penyakit asam urat.Sarmoko, Lecturer at Pharmacy Department, Universitas Jenderal SoedirmanLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.