Menu Fermer

Articles sur Coronavirus

Affichage de 101 à 120 de 142 articles

Muslim tetap menjaga jarak antarorang untuk hindari penularan coronavirus saat salat Jumat di sebuah masjid di Surabaya, 20 Maret 2020. EPA/FULLY HANDOKO

3 fakta yang jarang dilihat di balik tingginya persentase kematian COVID-19 di Indonesia

Penghitungan tingkat kematian di Indonesia tidak mencerminkan kenyataan di lapangan karena jumlah kasus positif yang dilaporkan diperkirakan jauh dari angka yang sebenarnya terjadi di masyarakat.
Petuga kesehatan di Rumah Sakit Cardarelli Naples, Italia, mengecek hasil tes cepat pada sampel darah untuk mendeteksi infeksi coronavirus. EPA/CIRO FUSCO

Mengapa tes cepat (RDT) coronavirus bisa negatif palsu, sedangkan tes PCR butuh 3 hari? Ini cara kerja cerdas 2 alat deteksi COVID-19

Mengingat penyebaran virus SARS-CoV-2 sukar dibendung dan hingga kini belum ada vaksin dan obat anti virus, maka tes diagnostik cepat (RDT) merupakan sebuah terobosan penting.
Presiden Joko Widodo dan Menteri BUMN Erick Thohir mengecek ruang rumah sakit darurat untuk pasien COVID-19 di Wisma Atlet Kemayoran Jakarta, 23 Maret 2020. EPA/HAFIDZ MUBARAK/POOP

Menimbang manfaat dan efek buruk dari klorokuin, obat dari Presiden Jokowi untuk penderita COVID-19

Penggunaan klorokuin sangat tidak dianjurkan untuk pengobatan mandiri tanpa pengawasan ketat dari dokter, apoteker, perawat, atau tenaga kesehatan lainnya.
Tanda jarak aman antarpenumpang dipasang di bus umum Trans Koetaradja di Banda Aceh, 20 Maret 2020, untuk mengurangi laju penularan COVID-19 di ruang publik. EPA/HOTLI SIMANJUNTAK

Penerapan social distancing setengah hati di Indonesia berpotensi gagal kurangi kasus baru COVID-19

Hingga saat ini pemerintah Indonesia dan masyarakat belum konsisten dalam mengurangi interaksi antarorang di komunitas dan ruang publik untuk menghambat laju penyebaran COVID-19.
Sebenarnya menyentuh wajah itu wajar, tapi dapat menyebarkan penyakit. Josep Curto/Shutterstock.com

Berhenti menyentuh wajah itu susah. Bagaimana caranya agar tidak terkena wabah COVID-19?

Penelitian telah menunjukkan bahwa beberapa orang menyentuh wajah mereka hingga 23 kali dalam satu jam. Berikut beberapa cara untuk berhenti dari kebiasaan tersebut.
Para voluntir menyemprotkan disinfektan untuk menghadang coronavirus di luar Museum Kota Tua Jakarta, 15 Maret 2020. ADI WEDA/EPA-EFE/Shutterstock

Korban COVID-19 di Indonesia makin banyak: kenapa tak ada open data terpadu nasional untuk mudahkan pemantauan

Hadirnya portal data terpadu nasional COVID-19 akan jadi upaya yang baik dan penting agar publik yakin bahwa pemerintah Indonesia sudah menyiapkan langkah-langkah terbaik dalam menghadapi pandemi ini.
Pekerja kebersihan menyemprot disinfektan di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta. Mast Irham/EPA

Bagaimana kebijakan mengisolasi diri akibat pandemi COVID-19 ‘menghukum’ penduduk miskin di Indonesia

Kebijakan mengisolasi diri gagal untuk mempertimbangkan fakta bahwa banyak masyarakat miskin dan berpenghasilan rendah tidak dapat melakukannya.
Seorang perawat memandang dari ruangan isolasi untuk pasien terinfeksi COVID-19 di Rumah Sakit Undata Palu, Sulawesi Tengah, 3 Maret 2020. EPA/OPAN BUSTAN

Penularan COVID-19 di Indonesia bisa tembus 11-71 ribu akhir April jika tak ada intervensi cepat

Pertumbuhan COVID-19 yang begitu cepat juga terjadi di Italia, Iran, dan Korea Selatan. Ada kemungkinan orang terinfeksi namun belum terdeteksi atau tidak melapor.
Kereta komuter di Jakarta, 15 Maret 2020, kosong setelah pemerintah DKI menutup lokasi wisata dan sekolah dua minggu mulai Senin kemarin untuk menekan penularan COVID-19. EPA/ADI WEDA

Kebijakan Anies batasi TransJakarta blunder: ini 3 cara menghindar tertulari COVID-19 di kendaraan umum

Jadi, dampak besar akan terasa jika semua transportasi publik dilarang selama wabah dan semua warga beraktivitas di dalam rumah. Namun, ini tidak terjadi di Indonesia.

Les contributeurs les plus fréquents

Plus