Menghapus hukuman pidana untuk penggunaan narkotika dan pelanggaran terkait akan segera menghilangkan kebutuhan akan intervensi polisi di area yang seharusnya berada di bawah otoritas kesehatan.
Perempuan yang dihadirkan sejak proses penyusunan hingga evaluasi kebijakan diharapkan dapat mengubah arah kebijakan menjadi lebih ramah gender dan mengangkat harkat kelompok rentan.
IJRS membedah 735 putusan pengadilan selama 2018-2020 dan menemukan mayoritas korban kekerasan seksual adalah anak perempuan di bawah umur yang diperkosa pacar atau keluarga sendiri.
Perilaku merokok pada perempuan bukan lagi tentang kebebasan berekpresi dan perlawanan terhadap penindasan jika mereka selama ini menjadi obyek eksploitasi perusahaan rokok untuk meraup keuntungan.
Hubungan antara Islam dengan keberagaman gender dan seksualitas tidak selalu dapat dipahami secara dikotomis, melainkan dialektis dan dapat dikompromikan
Pelaku kekerasan seksual dan aparat penegak hukum kerap menyalahkan dan meneror korban, sehingga banyak korban berujung meminta maaf, menarik laporannya, atau bahkan dikriminalisasi balik.
Kita perlu mendorong pemerintah segera membuat protokol tertulis tentang perlindungan jurnalis perempuan sebagai bagian dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Di media sosial, korban dan penyintas kekerasan seksual menemukan penguatan emosional dan psikologis, dan cenderung dapat menghindari tekanan masyarakat.
Duta besar perempuan cenderung tidak ditempatkan di negara-negara strategis. Duta besar perempuan juga kerap ditempatkan di negara dengan kesetaraan gender cukup tinggi.
Survei Kekerasan terhadap Anak memiliki beban etika penelitian yang berat. Proses perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan survei KTA tidak boleh setengah-setengah.
Urusan melaporkan masalah hukum kepada lembaga negara bukanlah hal yang mudah dilakukan. Namun, polisi harus siap menjadi garda terdepan khususnya di pelaporan kekerasan seksual.
Indonesia bisa jadi model yang baik bagi pemerintah Taliban terkait bagaimana suatu negara mayoritas Muslim maupun organisasi keagamaan dapat memperluas akses pendidikan bagi anak perempuan.
Tindakan perempuan dalam aksi terorisme masih lebih berat terkait pada posisi mereka dengan segenap situasi yang melingkupi dirinya sebagai penganut agama dan perempuan yang taat.