Menu Fermer

Articles sur Sastra

Ensemble des articles

Cancel culture (budaya pemboikotan) telah membuat masyarakat ‘menghukum’ banyak pekerja yang terlibat dalam produksi suatu karya atau produk budaya. (Zenza Flarini/Shutterstock)

Kapan kita layak meng-“cancel” seseorang maupun karyanya akibat perilaku tercela? Simak dua pertimbangan berikut

Apakah sebaiknya kita memboikot seseorang dan karya mereka atau tidak? Berikut dua perspektif yang bisa menjadi pertimbangan tambahan dalam perdebatan panas ini.
‘Kota Matahari Jingga Emas’ (Golden Orange Solar City) sebuah depiksi kota Antalya, Turki di masa depan diinspirasi oleh karya sasta Solar Punk seperti antologi ‘Glass and Gardens’ (Kaca dan Taman) diedit oleh Sarena Ulabarri. Alan Marshall

Menggunakan karya sastra untuk meramalkan perkotaan masa depan

Metode Sastra untuk Desain Urban mencoba meramal masa depan dunia urban, dan untuk merancang perkotaan dan warganya sesuai dengan prediksi tersebut.
Dalam novel Mata di Tanah Melus nilai-nilai progresif ini dihadirkan oleh Okky Madasari melalui gabungan antara menghadirkan elemen-elemen realis dan utopis. www.shutterstock.com

Mata di Tanah Melus: Gabungan antara yang realis and utopis untuk sastra anak yang progresif

Buku Mata di Tanah Melus ini merupakan wujud bentuk sastra progresif bagi anak-anak dengan menggabungkan aspek-aspek realis dan utopis dalam bangunan petualangan si tokoh utama.
Paviliun Indonesia di Frankfurt Book Fair 2015, ketika Indonesia menjadi tamu kehormatan di festival buku paling bergengsi di dunia tersebut. Alexander Heimann/Frankfurt Book Fair

Delapan buku fiksi wajib baca sebelum usia 30

Sudah pernah baca ‘Babi Ngepet’ karya Abdullah Harahap atau ‘Raumanen’ karya Marianne Katoppo? Sebelum usia 30, bacalah delapan buku rekomendasi Intan Paramaditha ini.

Les contributeurs les plus fréquents

Plus