Terlepas apakah Anda menderita COVID-19 atau hanya stres karena terkena dampak wabah, hipokampus otak Anda mungkin telah menyusut dalam beberapa bulan terakhir.
Penurunan konsumsi domestik dan melemahnya permintaan dari luar negeri karena pandemi COVID-19 membuat Indonesia terancam resesi, angka pengganguran dan kemiskinan meningkat bisa jadi akibatnya.
Penyandang disabilitas adalah kelompok rentan yang paling parah merasakan dampak COVID-19. Berdasarkan suatu studi, 86% dari 1.683 responden perkerja difabel berkurang penghasilannya hingga 80%.
Campur tangan manusia terhadap lingkungan dapat meningkatkan ancaman penyakit, seperti COVID-19. Namun, bersentuhan dengan alam juga bisa menjadi solusi untuk pandemi ini.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan bahwa menyusui merupakan pemberian makan bayi yang aman dan terjamin, serta pemberian formula harus dilakukan dengan hati-hati.
Soegianto Ali, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Jika kita mengembangkan vaksin sendiri, memproduksi sendiri, serta pembaruan terus-menerus, harapannya kebutuhan dosis vaksin bagi masyarakat Indonesia dapat segera terpenuhi.
Pembatasan aktivitas manusia memberikan waktu bagi ekosistem laut untuk memulihkan diri. Namun, kehadiran manusia dibutuhkan untuk program konservasi laut.
Sangat menguntungkan jika kita memiliki beberapa calon obat untuk diujikan, tapi fokus utama tetap pada calon obat yang paling prospektif. Tentu saja harus didukung oleh bukti dari riset.
Pengelola apotek, apoteker, dan pengunjung perlu meningkatkan implementasi protokol kesehatan agar tempat layanan obat tidak menjadi medan penularan virus corona.
Dana Rp 1 triliun untuk keringanan biaya kuliah dari Kemendikbud yang diprioritaskan untuk PTS dinilai sebagai langkah baik. Tapi, akademisi mengingatkan kesenjangan antara PTN dan PTS masih tinggi.
Peneliti The Cochrane Collaboration; Associate Professor, School of Medicine dan Institute of Research, Development, and Innovations, International Medical University (IMU) Malaysia
Research officer, Department of Health Economics, Wellbeing and Society, National Centre for Epidemiology and Population Health, Australian National University