Peningkatan karbon antropogenik di atmosfer sejak revolusi industri telah mengubah kondisi bumi dan biosfer, termasuk variabilitas karbon laut yang mempengaruhi produktivitas laut.
Academic rigour, journalistic flair
Articles on emisi karbon
Displaying 1 - 20 of 23 articles
Transisi industri penting untuk menciptakan nilai tambah ekonomi dan lapangan pekerjaan baru yang berkelanjutan dan rendah karbon. Sayangnya, perannya masih luput dari perhatian pemerintah.
Tak hanya memangkas emisi dan melindungi lingkungan, bursa karbon memiliki begitu banyak manfaat bagi perusahaan. Ini bagaimana cara memaksimalkan potensi bursa karbon di Indonesia.
Habitat ‘karbon biru’ memang menyimpan banyak karbon, tapi tidak cukup andal untuk menebus emisi yang kita hasilkan.
Apoteker perlu mengelola stok obat dengan tepat untuk mengurangi limbah obat yang tidak terpakai.
Tidak ada jawaban sederhana “ya” atau “tidak” mengenai apakah kita harus melahirkan lebih banyak anak di saat planet Bumi berada dalam kesulitan seperti ini.
Realisasi investasi energi bersih di Indonesia jauh dari capaian. Padahal, ancaman dari produksi dan penggunaan batu bara sebagai sumber energi terhadap keanekaragaman hayati makin jelas terpampang.
Program pengungkapan pajak sukarela memberi kesempatan bagi wajib pajak mengungkapkan hartanya tanpa dikenai sanksi, sembari berkontribusi pada lingkungan lewat investasi surat berharga negara.
Para akademisi terkemuka, termasuk mantan ketua IPCC, mendukung pemerintah di seluruh dunia menggunakan konsep emisi nol bersih sebagai “greenwash” atas lemahnya komitmen mengatasi pemanasan global.
Pidato iklim Jokowi pada Biden Summit belum menunjukkan target yang ambisius cegah dampak krisis iklim lebih parah di Indonesia.
Gerakan protes iklim di Indonesia meningkat, tetapi belum bisa memengaruhi kebijakan.
Indonesia akan alami banyak kerugian apabila tidak tingkatkan ambisi penurunan emisi nasional.
Bahan bakar ramah lingkungan berpotensi menurunkan emisi, tapi belum tentu ramah lingkungan dan sosial.
Pembaruan Pendidikan Kehutanan bisa meredam praktik eksploitasi hutan dan melindungi manusia dari krisis iklim.
Informasi terkait emisi dari sumber tidak bergerak seperti PLTU, seharusnya bisa tersedia dengan mudah bagi masyarakat.
Meski langit bersih selama pandemi akibat berkurangnya aktivitas manusia, emisi kita masih meningkat.
Mengatasi krisis iklim dan memberikan keuntungan ekonomi masyarakat tidak harus bersebrangan. Hal ini bisa dicapai melalui skema insentif keuangan yang tepat.
Kami menganalisis 58 maskapai penerbangan terbesar dunia, seperti American Airlines, British Airways, dan Qantas terkait krisis iklim. Bahkan maskapai terbaik belum cukup berkontribusi.
Emisi besar yang dihasilkan oleh individu-individu ini menunjukkan bahwa sebagian kecil dari populasi manusia memiliki peran yang sangat signifikan dalam pemanasan global.
Dukungan yang tepat bagi ibu menyusui adalah lingkungan.
Top contributors
-
Assistant Professor of International Relations, Universitas Katolik Parahyangan
-
Dosen dan Peneliti Sebijak Institute Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada
-
Researcher, Traction Energy Asia
-
Research Fellow in the Faculty of Medicine, Imperial College London
-
Staf Pengajar Program Studi Akuntansi, Universitas Pendidikan Ganesha
-
Research Professor, CNRS, Iddri, Sorbonne Université
-
Professor of Sustainable Tourism, Griffith Institute for Tourism, Griffith University
-
Professor of Child Public Health, Swansea University
-
Senior Lecturer in Operations and Supply Management, University of Bath
-
Honorary Reader, University of East Anglia
-
Assistant Professor of Anthropology, Dartmouth College
-
Senior Project Manager (Research) - Energy System, Climateworks Centre
-
Senior Research Scientist, Physical Geography and Ecosystem Science, Lund University
-
Emeritus Professor in Environmental Sciences, University of East Anglia
-
Academic Manager of Procurement, Logistics & Supply Chain Management, University of South Wales
