tag:theconversation.com,2011:/ca/topics/g20-115730/articlesG20 – The Conversation2023-08-25T09:18:03Ztag:theconversation.com,2011:article/2122572023-08-25T09:18:03Z2023-08-25T09:18:03ZIndonesia tunda gabung BRICS: keputusan tepat, tapi aliansi ini tetap penting bagi ASEAN<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/544737/original/file-20230825-19-km5u5b.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=0%2C4%2C1599%2C840&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Para pemimpin BRICS mengumumkan hasil-hasil KTT BRICS ke-15, di Sandton Convention Centre, Johannesburg, 24 Agustus 2023.</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.flickr.com/photos/197960982@N04/53138459169/">Official media of 15th BRICS Summit</a></span></figcaption></figure><p>Pada hari Kamis, 24 Agustus 2023, Presiden Joko “Jokowi” Widodo bertolak ke Johannesburg, Afrika Selatan, dalam rangka menghadiri <a href="https://www.presidenri.go.id/siaran-pers/di-afrika-selatan-presiden-jokowi-hadiri-ktt-brics/">Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ke-15</a> sebagai negara undangan.</p>
<p><a href="https://english.almayadeen.net/news/politics/south-africa-announces-67-countries-invited-to-brics-not-fra">Ada 67 Negara yang diundang dalam KTT BRICS ke-15 ini</a>. Sebelumnya, santer bahwa ada <a href="https://www.reuters.com/world/more-than-40-nations-interested-joining-brics-south-africa-2023-07-20/">40 negara yang tertarik</a> untuk bergabung dalam BRICS, termasuk <a href="https://www.reuters.com/world/what-is-brics-who-are-its-members-2023-08-21/">Indonesia</a>.</p>
<p>Indonesia memang menjadi negara yang tengah menjadi sorotan internasional, mengingat peran-peran presidensinya dalam G20 2022 dan ASEAN 2023. Beberapa pakar juga <a href="https://theconversation.com/jokowi-akan-hadiri-ktt-brics-apa-manfaatnya-untuk-indonesia-210070">sudah menjabarkan</a> segala keuntungan yang akan didapat Indonesia jika bergabung dengan BRICS. Sebaliknya, BRICS juga akan diuntungkan karena posisi Indonesia sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara.</p>
<p>Kenyataannya, Jokowi pada akhirnya mengumumkan bahwa Indonesia belum memutuskan untuk bergabung dengan BRICS. Alasannya, pemerintah perlu mempertimbangkan dan memperhitungkan berbagai hal. BRICS kemudian mengumumkan <a href="https://www.theguardian.com/business/2023/aug/24/five-brics-nations-announce-admission-of-six-new-countries-to-bloc">enam anggota barunya,</a> yakni Argentina, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab, yang keanggotaannya mulai berlaku per 1 Januari 2024.</p>
<p>Ini adalah keputusan yang paling tepat, bijak, dan masuk akal bagi Indonesia. Sebagai negara yang cenderung memilih bersikap netral di tengah polarisasi politik, terutama persaingan antarkekuatan besar, bergabung dengan BRICS dapat menjadi bumerang bagi Indonesia.</p>
<p>Meski demikian, Indonesia sepenuhnya sadar bahwa BRICS tetaplah mitra yang amat penting.</p>
<h2>Menghindari ‘jebakan’ kepentingan anti-Barat</h2>
<p>Dalam sejarahnya, <a href="https://economictimes.indiatimes.com/definition/brics">BRICS</a> yang anggotanya terdiri dari negara ekonomi berkembang, yaitu Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan, bertujuan mempromosikan kerja sama Selatan-Selatan atau antara negara berkembang. Kemitraan mencakup berbagai bidang seperti ekonomi, perdagangan, politik, dan pembangunan sosial. </p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/544729/original/file-20230825-26-byibkj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/544729/original/file-20230825-26-byibkj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/544729/original/file-20230825-26-byibkj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/544729/original/file-20230825-26-byibkj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/544729/original/file-20230825-26-byibkj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=502&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/544729/original/file-20230825-26-byibkj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=502&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/544729/original/file-20230825-26-byibkj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=502&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Presiden Joko Widodo tiba di OR Tambo International Airport, Afrika Selatan, menjelang KTT BRICS ke-15 yang diselenggarakan pada 22-24 Agustus 2023.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.flickr.com/photos/197960982@N04/53137363322/">Official media of 15th BRICS Summit</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>BRICS pertama kali <a href="https://economictimes.indiatimes.com/news/india/how-brics-was-born-how-it-overtook-g7-and-where-it-is-headed/articleshow/102913989.cms?from=mdr">diinisiasi oleh Rusia pada 2009 </a> untuk menciptakan kekuatan keseimbangan terhadap kelompok ekonomi negara maju Group of 7 (G7) yang beranggotakan Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris dan Amerika Serikat (AS).</p>
<p>Akan tetapi, seiring dengan perkembangan geopolitik global, baik BRICS dan G7 tidak bisa menghindari perluasan agenda mereka pada isu-isu politik dan keamanan global. </p>
<p>Selama KTT BRICS, misalnya, para pemimpin kelompok ini mengeluarkan <a href="https://www.gov.br/mre/pt-br/canais_atendimento/imprensa/notas-a-imprensa/declaracao-de-joanesburgo-ii-sandton-gauteng-africa-do-sul-23-de-agosto-de-2023">pernyataan bersama</a> yang mengekspresikan keprihatinan mereka tentang perang saat ini, menyerukan gencatan senjata segera.</p>
<p>Walau begitu, Afrika Selatan, Cina, dan India juga tidak menyerukan <a href="https://www.voanews.com/a/china-urges-brics-expansion-at-summit-of-emerging-economies/7237463.html">kecaman</a> terhadap invasi Rusia ke Ukraina meskipun Presiden Rusia Vladimir Putin tidak hadir dalam KTT karena <a href="https://time.com/6307033/vladimir-putin-brics-summit-icc-warrant/">adanya surat perintah penangkapan dari Mahkamah Peradilan Internasional (ICC)</a>. </p>
<p>Sementara itu, Brasil <a href="https://www.voanews.com/a/china-urges-brics-expansion-at-summit-of-emerging-economies/7237463.html">tegas menolak</a> bergabung dengan negara-negara Barat untuk mengirimkan senjata ke Ukraina atau menjatuhkan sanksi terhadap Moskow. </p>
<p>Ini bertolak belakang dengan <a href="https://nasional.kompas.com/read/2023/08/24/21174491/jokowi-tegaskan-indonesia-belum-gabung-jadi-anggota-brics">hasil G7 Summit</a> bulan Maret lalu, yang cenderung mengonsolidasikan kekuatan untuk mendukung Ukraina dan menjatuhkan sanksi yang lebih berat pada Rusia.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/544730/original/file-20230825-21-4n04v1.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/544730/original/file-20230825-21-4n04v1.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/544730/original/file-20230825-21-4n04v1.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/544730/original/file-20230825-21-4n04v1.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/544730/original/file-20230825-21-4n04v1.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/544730/original/file-20230825-21-4n04v1.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/544730/original/file-20230825-21-4n04v1.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Presiden Cina Xi Jinping dalam sidang pleno KTT BRICS.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.flickr.com/photos/197960982@N04/53136401944/">Official Media of 15th BRICS Summit</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Artinya, secara tidak langsung BRICS memberikan panggung bagi anggotanya untuk melawan hegemoni Barat yang dipimpin AS. Sentimen anti-Barat dalam BRICS ini bertolak belakang dengan prinsip-prinsip kebijakan luar negeri bebas aktif Indonesia.</p>
<p>Jangan lupa bahwa <a href="https://kemlu.go.id/portal/id/read/142/halaman_list_lainnya/gerakan-non-blok-gnb">Indonesia merupakan salah satu negara pionir Gerakan Non-Blok dalam hubungan internasional</a>. Indonesia selalu menekankan prinsip untuk tidak ikut campur dalam persaingan antarnegara besar yang tengah saling merebut pengaruh. Sebaliknya, Indonesia memilih fokus perdamaian dan pembangunan global. </p>
<p><a href="https://news.detik.com/berita/d-6558337/8-peran-indonesia-dalam-perdamaian-dunia-dan-contohnya">Salah satu contoh realisasi</a> kebijakan luar negeri “bebas aktif” Indonesia misalnya adalah memprakarsai ASEAN, membantu usaha perdamaian di Kamboja dan Vietnam, serta memediasi perjanjian perdamaian antara pemerintah Filipina dan Moro National Liberation Front (MNLF).</p>
<p>Indonesia, yang bahkan dalam Presidensi G20 2022 lalu dipercaya menjadi mediator antara Rusia dan Ukraina, hanya akan terperangkap dalam situasi rumit yang tidak perlu jika bergabung dengan BRICS. Ini juga akan membuat Indonesia sulit mengambil sikap politik global, misalnya ketika merespons ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina atau perang dagang AS-Cina.</p>
<p>Jika Indonesia bergabung dengan BRICS, kelompok Barat akan melihatnya sebagai sinyal keberpihakan terhadap Rusia dan Cina. Hal ini bisa sangat memengaruhi hubungan diplomatik Indonesia dengan AS, Cina, maupun Rusia, yang selama ini baik-baik saja.</p>
<h2>Kepentingan pribadi anggota lama</h2>
<p>Jika diamati dari kacamata politik internasional, penambahan keanggotaan BRICS tampak sebagai upaya untuk memperkuat aliansi itu, terlepas dari seberapa signifikan keuntungannya.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/544731/original/file-20230825-22-byibkj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/544731/original/file-20230825-22-byibkj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=388&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/544731/original/file-20230825-22-byibkj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=388&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/544731/original/file-20230825-22-byibkj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=388&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/544731/original/file-20230825-22-byibkj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=488&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/544731/original/file-20230825-22-byibkj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=488&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/544731/original/file-20230825-22-byibkj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=488&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, yang memimpin KTT BRICS ke-15 di Johannesburg.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.flickr.com/photos/197960982@N04/53136652961/">Official Media of 15th BRICS Summit</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Cina, sebagai negara ekonomi terbesar dalam BRICS, tampaknya mendukung penambahan anggota <a href="https://www.economist.com/by-invitation/2023/08/18/brics-expansion-would-be-a-sign-of-chinas-growing-influence-says-oliver-stuenkel">demi memperkuat pengaruhnya sendiri</a> di tatanan global.</p>
<p><a href="https://www.reuters.com/article/us-ukraine-crisis-putin/russias-putin-says-sanctions-violate-principles-of-wto-idUSKBN0HD17V20140918">Rusia yang terisolasi dan tengah mendapatkan sanksi dari Barat</a> juga membutuhkan sekutu baru akibat dampak dari perang yang berlarut-larut di Ukraina.</p>
<p><a href="https://www.scmp.com/week-asia/politics/article/3226537/why-india-wary-chinas-brics-expansion-push-indonesia-saudi-arabia-egypt-and-others-seek-join">India dan Brasil memilih pendekatan yang lebih hati-hati karena tidak ingin terjebak dalam polarisasi</a>.</p>
<p>Sementara itu, Afrika Selatan, negara dengan ekonomi terkecil dalam kelompok ini, mengundang negara-negara Afrika untuk bergabung BRICS guna memperkuat kawasan Afrika. </p>
<h2>BRICS tetap penting bagi Indonesia</h2>
<p>Meski belum bergabung dengan BRICS, Indonesia sepenuhnya menyadari betapa pentingnya BRICS sebagai mitra diplomasi, terutama dalam hal ekonomi.</p>
<p>Kehadiran Presiden Jokowi bersama Menteri Retno Marsudi dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan di Johannesburg, tidak lepas dari kepentingan bilateral Indonesia dan kepentingan regional sebagai Ketua ASEAN 2023.</p>
<p><a href="https://www.kompas.id/baca/internasional/2023/08/21/peluang-tiwikrama-brics">Dengan total nilai ekonomi mencapai 33,6% dari Produk Domestik Bruto (PDB) global</a> dan <a href="https://www.silkroadbriefing.com/news/2023/08/21/intra-brics-trade-and-analysis-2023/">mewakili 45% dari total populasi dunia</a>, BRICS jelas merupakan mitra yang strategis bagi ASEAN.</p>
<p>Bagi negara-negara berkembang seperti di Asia Tenggara, BRICS dapat membantu pertukaran teknologi, pengetahuan, dan perdagangan yang saling menguntungkan satu sama lain.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/544732/original/file-20230825-19-4v4rcf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/544732/original/file-20230825-19-4v4rcf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=303&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/544732/original/file-20230825-19-4v4rcf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=303&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/544732/original/file-20230825-19-4v4rcf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=303&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/544732/original/file-20230825-19-4v4rcf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=380&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/544732/original/file-20230825-19-4v4rcf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=380&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/544732/original/file-20230825-19-4v4rcf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=380&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Foto bersama para pemimpin negara BRICS.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.flickr.com/photos/197960982@N04/53137049345/">Official Media of 15th BRICS Summit</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Negara-negara BRICS juga terus mempromosikan <a href="https://www.indmoney.com/articles/brics-2023-summit-countries-discuss-de-dollarization-and-bloc-expansion">de-dolarisasi</a> untuk menghapus ketergantungan terhadap dolar AS sebagai mata uang internasional. Mereka mempromosikan pencapaian <a href="https://www.ndb.int">Bank Pembangunan Baru BRICS</a> dalam mendanai berbagai proyek, memosisikannya sebagai bagian dari rencana pembangunan ekonomi blok tersebut.</p>
<p>Langkah tersebut pada dasarnya sejalan dengan Indonesia yang juga sedang <a href="https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2023/04/19/indonesia-lanjutkan-dedolarisasi">menggiatkan penggunaan rupiah sebagai upaya mengurangi ketergantungan meminimalisasi penurunan nilai tukar terhadap dolar</a>.</p>
<p>Dalam hal ini, Bank Pembangunan Baru BRICS dapat <a href="https://www.bloomberg.com/news/articles/2023-08-23/brics-bank-aims-to-increase-local-currency-borrowing-to-30">membantu menguatkan mata uang rupiah</a> sebagai alat transaksi internasional.</p>
<p>Pada akhirnya, meski <a href="http://www.brics.utoronto.ca/docs/150709-partnership-strategy-en.html">BRICS mulai menjadi lebih pragmatis dan fokus pada agenda pembangunan dan perdagangan</a> antara negara-negara berkembang, kemungkinan untuk menjadi proksi pertarungan kekuasaan negara-negara besar akan tetap ada.</p>
<p>Oleh karena itu, Indonesia sudah mengambil keputusan bijak dengan tidak terburu-buru bergabung dengan BRICS, setidaknya dalam waktu dekat. Indonesia tidak boleh mempertaruhkan hubungan diplomasi baiknya dengan pihak manapun.</p>
<p>Patut diingat bahwa Indonesia sebaiknya fokus memperluas kerja sama, dan investasi serta pengembangan teknologi. Ini semua perlu dilakukan dengan semua pihak, baik kubu Global North maupun Global South.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/212257/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Ayu Anastasya Rachman tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Tidak bergabung BRICS adalah keputusan yang paling tepat, bijak dan masuk akal bagi Indonesia. Indonesia tidak boleh mempertaruhkan hubungan diplomasi baiknya dengan pihak manapun.Ayu Anastasya Rachman, Head of International Relations Department, Universitas Bina Mandiri GorontaloLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/2100702023-07-22T14:49:36Z2023-07-22T14:49:36ZJokowi akan hadiri KTT BRICS, apa manfaatnya untuk Indonesia?<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/538805/original/file-20230722-79471-8jb0lp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=8%2C0%2C5638%2C3767&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Bendera negara anggota BRICS.</span> </figcaption></figure><p>Presiden Republik Indonesia Joko “Jokowi” Widodo diagendakan <a href="https://ekonomi.bisnis.com/read/20230712/9/1674156/luhut-jokowi-bakal-datang-ke-ktt-brics-di-afrika">akan menghadiri</a> Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS pada 22-24 Agustus 2023 di Johannesburg, Afrika Selatan. Ini menjadi satu langkah diplomasi yang strategis dan akan membawa sejumlah dampak positif bagi Indonesia.</p>
<p>BRICS merupakan aliansi lima negara berkembang (Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan) yang kini <a href="https://www.hunter.cuny.edu/polsci/faculty/Roberts/repository/files/BRICS%20-%20Global%20Governance%20Final%20July%202013%20.pdf">perannya signifikan secara global</a> dan tengah mengalami pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat. Kelimanya mewakili 40% dari total populasi dunia, 25% dari ekonomi global, dan 17% dari perdagangan internasional.</p>
<p>Total pendapatan domestik bruto (PDB) negara BRICS mencapai US$22,5 triliun (sekitar Rp 335.746 triliun), melampaui total PDB G7 yang berada di angka US$21,4 triliun pada tahun yang sama. Kelompok G7 terdiri dari negara demokrasi maju, yakni Amerika Serikat (AS), Inggris, Kanada, Jerman, Prancis, Italia, dan Jepang.</p>
<p>Telah beredar luas asumsi dan kemungkinan bahwa Indonesia <a href="https://theconversation.com/perlukah-indonesia-jadi-anggota-brics-ini-peluang-dan-tantangan-yang-patut-dipertimbangkan-sebelum-bergabung-207013">akan bergabung</a> menjadi anggota BRICS.</p>
<p>Entah wacana tersebut akan terealisasi atau tidak, paling tidak partisipasi Jokowi dalam KTT BRICS menunjukkan signifikansi daya tawar Indonesia dalam menjalin hubungan dengan negara-negara yang menjadi mesin pertumbuhan global. </p>
<p>Setidaknya ada empat keuntungan yang akan didapat Indonesia dengan menghadiri KTT BRICS.</p>
<h2>1. Manfaat ekonomi dan investasi</h2>
<p>Negara-negara BRICS, terutama Cina dan India, telah membuktikan kemampuannya dalam membangun dan mendanai proyek-proyek infrastruktur tidak hanya di dalam negerinya, tetapi juga di negara-negara mitranya . </p>
<p>Infrastruktur merupakan <a href="https://www.kemenkeu.go.id/informasi-publik/publikasi/berita-utama/Tiga-Jurus-Indonesia-Bangun-Infrastruktur">sektor yang sangat penting</a> bagi Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dan tengah berkembang. Dengan memperkuat hubungan dengan BRICS, Indonesia akan memiliki peluang untuk menarik lebih banyak investasi di sektor infrastruktur.</p>
<p>Investasi di bidang teknologi digital juga menjadi salah satu sektor yang perlu diperkuat Indonesia, terutama dalam memperbaiki aksesibilitas internet, keterampilan digital masyarakat serta perlindungan data pribadi. Melalui KTT BRICS, Indonesia punya peluang menarik investasi, yang bisa juga dalam bentuk transfer pengetahuan, dari negara-negara BRICS.</p>
<p>Ini merupakan momentum yang tepat, karena BRICS, berdasarkan <a href="https://www.ilo.org/global/about-the-ilo/how-the-ilo-works/ilo-director-general/statements-and-speeches/WCMS_757870/lang--en/index.htm">Tindakan Kebijakannya (<em>Policy Action</em>)</a>, telah menargetkan untuk berinvestasi lebih banyak dalam infrastruktur digital dan memastikan bahwa kemajuan teknologi terdistribusi secara merata.</p>
<p>Indonesia, sebagai <a href="https://journal.umpo.ac.id/index.php/aristo/article/view/6"><em>emerging power</em></a>, tentu merupakan mitra yang menguntungkan bagi BRICS. Di bidang teknologi digital, Indonesia memiliki <a href="https://www.ejournal.iai-tribakti.ac.id/index.php/perbankan/article/view/1963">pasar yang besar</a> dan <a href="https://katadata.co.id/adewahyudi/analisisdata/5e9a57b01be97/indonesia-raksasa-teknologi-digital-asia">potensial</a>. Di Asia Tenggara, Indonesia termasuk negara yang memiliki jumlah perusahaan rintisan (<em>startup</em>) <a href="https://www.cnbcindonesia.com/market/20210928140316-17-279787/menanti-raksasa-teknologi-dari-ri-siapa-yang-jadi-penguasa">paling banyak</a>.</p>
<p>Kerja sama Indonesia dan BRICS akan menjadi hubungan timbal balik yang saling menguntungkan bagi keduanya.</p>
<p>Persis seperti yang <a href="https://www.presidenri.go.id/siaran-pers/tiga-langkah-usulan-presiden-jokowi-pada-high-level-dialogue-on-global-development/">disampaikan</a> Jokowi pada Juni 2022 lalu, BRICS dapat berfungsi sebagai katalis dalam memperkuat investasi di negara-negara yang sedang berkembang. Kerja sama BRICS dengan negara-negara mitra harus mendukung transformasi digital yang inklusif, pengembangan industri dan infrastruktur hijau, serta peningkatan akses negara-negara berkembang ke rantai pasok global.</p>
<h2>2. Memperkuat peran diplomasi Indonesia di forum global</h2>
<p>Kehadiran Jokowi di KTT BRICS akan membuktikan menunjukkan komitmen dan kapabilitas Indonesia dalam berpartisipasi dalam diplomasi global, memperkuat hubungan dengan negara-negara berkembang, dan meningkatkan peran Indonesia di forum internasional.</p>
<p>Pada kesempatan ini, Indonesia akan mendapatkan panggung untuk memengaruhi dialog dan kebijakan global mengenai <a href="https://www.kompas.id/baca/internasional/2023/06/03/indonesia-serukan-brics-perjuangkan-hak-pembangunan-dan-multilateralisme">isu-isu mendesak</a> yang menjadi fokus BRICS, seperti <a href="https://menpan.go.id/site/berita-terkini/berita-daerah/menkeu-perubahan-iklim-menjadi-isu-utama-pembahasan-global">perubahan iklim</a>, kesehatan global, dan upaya penanggulangan kemiskinan serta pembangunan global.</p>
<p>Sebagai <a href="https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/08/17/ekonomi-indonesia-masih-terbesar-di-asean-sampai-2021">ekonomi terbesar</a> di Asia Tenggara yang sukses memimpin G20 pada 2022, Indonesia perlu memanfaatkan partisipasinya dalam KTT BRICS untuk memperkuat posisi dan peran strategisnya.</p>
<p>Khusus terkait Asia Tenggara, partisipasi Jokowi dalam KTT BRICS akan membuka peluang bagi Indonesia untuk memperluas pengaruhnya di kawasan. Melalui forum ini, Jokowi dapat memperdalam hubungan dengan pemimpin BRICS dan sekaligus mendukung visi Indonesia dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan ini.</p>
<p>Dalam konteks <a href="https://books.google.co.id/books?id=5T9PEAAAQBAJ&pg=PA71&lpg=PA71&dq=melalui+brics+bisa+Indonesia+fasilitator+dan+mediator&source=bl&ots=HZ8hYBNviS&sig=ACfU3U1XsdZx3ecD5j0GvTA_S8KVt4YoEA&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjFgYrQ6JSAAxXc1zgGHYBsAQwQ6AF6BAgjEAM#v=onepage&q=melalui%20brics%20bisa%20Indonesia%20fasilitator%20dan%20mediator&f=false">rivalitas AS-Cina</a>, hubungan Indonesia yang semakin erat dengan negara-negara BRICS dapat memosisikan Indonesia sebagai penyeimbang dan fasilitator dialog antara dua kubu besar tersebut -— salah satunya melalui ASEAN.</p>
<h2>3. Memperkuat <em>soft power</em> Indonesia</h2>
<p>Tidak hanya dari segi ekonomi dan diplomasi, partisipasi Jokowi dalam KTT BRICS juga bisa menjadi cara untuk meningkatkan <em>soft power</em> Indonesia di kancah internasional. <a href="https://www.jstor.org/stable/1148580"><em>Soft power</em></a> adalah upaya diplomasi suatu negara untuk memengaruhi negara lain yang bukan melalui kekuatan, melainkan melalui pendekatan seperti daya tarik budaya.</p>
<p>Kehadiran Jokowi dalam KTT ini bisa menjadi medium untuk memperkenalkan lebih jauh tentang Indonesia, baik dari segi budaya, sejarah, maupun potensi ekonominya kepada dunia. Dengan membagikan pengalaman dan pencapaian Indonesia dalam menangani berbagai tantangan, baik di tingkat nasional maupun internasional, Indonesia bisa menunjukkan dirinya sebagai contoh positif bagi negara-negara berkembang lainnya.</p>
<p>Ini bisa menjadi langkah agar Indonesia berhasil dalam politik dunia. Sebab, salah satu <a href="https://wcfia.harvard.edu/publications/soft-power-means-success-world-politics">kunci kesuksesan utama</a> dalam perpolitikan dunia adalah dengan menggunakan <em>soft power</em>.</p>
<h2>4. Menghindari perangkap polarisasi AS-Cina</h2>
<p>Di tengah rivalitas dan polarisasi dua kubu kekuatan besar AS-Cina, Indonesia harus mencegah dirinya terperangkap dalam pilihan biner. </p>
<p>Partisipasi dalam organisasi seperti BRICS bukan berarti Indonesia harus mengesampingkan hubungan dengan pihak lain. Sebaliknya, keikutsertaan ini dapat memberikan manfaat strategis dan memperluas jaringan diplomasi. </p>
<p>Dengan mengaplikasikan pendekatan “<a href="https://ia600704.us.archive.org/4/items/a591295400machuoft/a591295400machuoft.pdf">Machiavellian Way</a>” — politik luar negeri yang pragmatis dan realistis — Indonesia bisa <a href="https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjphbCY7pSAAxWwUGwGHa8sDqgQFnoECB0QAQ&url=https%3A%2F%2Fgjis.journals.yorku.ca%2Findex.php%2Fgjis%2Farticle%2Fdownload%2F35136%2F31881%2F37560&usg=AOvVaw0ZeunXWl4mB6SjsR_CrpN6&opi=89978449">menjaga dan memanfaatkan hubungan baik</a> dengan semua pihak untuk kepentingan nasionalnya, tanpa harus mengabaikan <a href="https://academic.oup.com/book/6841?login=false">prinsip-prinsip etik</a> dan nilai-nilai yang dianutnya.</p>
<p>Ini sesuai dengan prinsip <a href="https://tirto.id/pengertian-politik-luar-negeri-bebas-aktif-sejarah-dan-landasannya-ggDq">politik luar negeri bebas aktif</a> yang selama ini menjadi pilar diplomasi Indonesia. Dengan memilih untuk tidak bergabung dalam satu blok kekuatan pun, Indonesia dapat menjaga fleksibilitas dan kemandiriannya dalam merespons dinamika global yang cepat berubah.</p>
<p>Dengan menerapkan pendekatan Machiavellian Way, Indonesia dapat memanfaatkan setiap peluang yang muncul dari hubungan dengan kedua blok kekuatan itu, memperkuat kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan Cina sekaligus memperdalam hubungan pertahanan dan keamanan dengan AS.</p>
<p>Namun, penting bagi Indonesia untuk selalu waspada dan adaptif terhadap setiap perubahan dalam dinamika geopolitik global. Selain itu, strategi ini juga memerlukan kebijakan yang tepat dan penyeimbangan yang cermat antara berbagai kepentingan dan prioritas, baik dalam konteks bilateral maupun multilateral.</p>
<h2>Langkah yang pragmatis dan berani</h2>
<p>Partisipasi Jokowi dalam KTT BRICS pada akhirnya akan menggiring Indonesia untuk semakin mampu menyesuaikan diri dan merespons dinamika global.</p>
<p>Jika sebelumnya Indonesia mungkin terlalu fokus pada prinsip-prinsip idealis seperti menjaga hubungan erat dengan negara G7 – pendekatan yang mungkin membatasi peluang Indonesia untuk mengoptimalkan kepentingan nasionalnya – pendekatan terhadap BRICS diharapkan akan lebih bermanfaat bagi Indonesia untuk meningkatkan posisi dan pengaruhnya di panggung global.</p>
<p>Ini juga menunjukkan bahwa Indonesia berani mengambil langkah-langkah pragmatis untuk memajukan kepentingan nasional, bahkan jika itu berarti harus bermain dalam permainan politik yang lebih kompleks dan berpotensi kontroversial.</p>
<p>Ini adalah tanda bahwa Indonesia sedang mempersiapkan diri untuk menjadi aktor global yang lebih berpengaruh dan berdaya saing.</p>
<p>Kesediaan Indonesia untuk memanfaatkan KTT BRICS sebagai sarana untuk memperluas pengaruh dan kepentingan nasionalnya adalah langkah yang berani dan pragmatis. Namun, penggunaan kekuasaan dan pengaruh harus dilakukan dengan bijaksana dan hati-hati. Untuk itu, Indonesia harus terus membangun kapasitasnya dan memperkuat diplomasi multilateralnya, serta memastikan bahwa tindakannya tetap sejalan dengan prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang dipegang teguh oleh bangsa ini.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/210070/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Virdika Rizky Utama tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Partisipasi Presiden Jokowi Widodo dalam KTT BRICS menunjukkan signifikansi daya tawar Indonesia dalam menjalin hubungan dengan negara-negara yang menjadi mesin pertumbuhan global.Virdika Rizky Utama, Researcher at PARA Syndicate., University of Michigan-Shanghai Jiao Tong University Joint InstituteLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/2009452023-03-09T06:18:04Z2023-03-09T06:18:04Z1 triliun dolar yang tersembunyi: semakin melambungnya aliran keuntungan perusahaan multinasional ke surga pajak<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/514402/original/file-20230309-16-9ll3ha.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=0%2C8%2C6000%2C3979&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Berada di Bahama rasanya seperti di surga, apalagi bagi perusahaan multinasional yang menghindari membayar pajak.</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://unsplash.com/photos/UNFK2n_igbo">Trent Erwin/Unsplash</a>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/">CC BY</a></span></figcaption></figure><p>Sekitar satu dekade yang lalu, negara-negara dengan perekonomian terbesar di dunia sepakat untuk <a href="https://www.oecd.org/g20/summits/los-cabos/">menindak penyalahgunaan <em>tax havens</em> atau surga pajak (wilayah pemberi suaka pajak)</a> oleh perusahaan-perusahaan multinasional. Kesepakatan ini menghasilkan <a href="https://doi.org/10.1787/23132612">15 poin rencana aksi</a> untuk membendung praktik yang melindungi sebagian besar keuntungan perusahaan dari otoritas pajak.</p>
<p>Namun, berdasarkan estimasi kami, rencana aksi tersebut tak membuahkan hasil. Alih-alih mengekang penggunaan <em>tax havens</em> - seperti Bahama dan Kepulauan Cayman yang tarif pajaknya sangat rendah atau bahkan tidak ada - permasalahan malah semakin pelik.</p>
<p><a href="https://doi.org/10.35188/UNU-WIDER/2022/254-6">Perhitungan kami</a> menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan di dunia mengalihkan hampir US$ 1 triliun (Rp 15.436 triliun) keuntungan mereka ke surga pajak pada 2019. Angka ini naik dari $616 miliar pada 2015, setahun sebelum <a href="https://doi.org/10.1787/23132612">rencana aksi surga pajak global</a> diterapkan oleh kumpulan negara yang tergabung dalam G20.</p>
<p><a href="https://doi.org/10.35188/UNU-WIDER/2022/254-6">Dalam penelitian terbaru</a>, kami menghitung laba berlebih yang dilaporkan di <em>tax havens</em>, tapi tak dapat dijelaskan oleh aktivitas ekonomi biasa seperti ketenagakerjaan dan pabrik-pabrik di negara tersebut. Temuan kami – detailnya dapat diakses <a href="https://missingprofits.world">di database publik kami</a>, lengkap dengan data dan peta interaktif – menunjukkan adanya pola pergeseran artifisial catatan laba yang mencolok oleh korporasi ke surga pajak. Praktik ini berlangsung sejak dekade 1980-an. </p>
<h2>Penindakan global</h2>
<p>Pada Juni 2012, dunia memulai upaya mengekang praktik penghindaran pembayaran pajak oleh korporasi melalui pemanfaatan <em>tax havens</em>. Ketika itu, dalam <a href="https://www.oecd.org/g20%20/summits/los-cabos/">pertemuan G20 di Los Cabos, Meksiko</a>, para pemimpin dunia bersepakat untuk mengambil tindakan.</p>
<p>Organisasi Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), kelompok 37 negara yang perekonomiannya berorientasi pasar, <a href="https://doi.org/10.1787/23132612">mengembangkan 15 langkah konkret</a> yang dipercaya dapat mengurangi praktik penghindaran pajak korporasi secara signifikan. Ini termasuk membuat seperangkat aturan pajak internasional dan menindak praktik pajak yang berbahaya.</p>
<p>Pada 2015, G20 secara resmi mengadopsi rencana aksi tersebut dan penerapannya pun dimulai di penjuru dunia setahun setelahnya.</p>
<p>Selain itu, setelah bocornya <a href="https://www.icij.org/investigations/panama-papers/">Panama Papers</a> dan <a href="https://www.icij.org/investigations/paradise-papers%20/">Paradise Papers</a> – yang menyoroti praktik penghindaran pajak oleh perusahaan – amarah publik menyebabkan <a href="https://www.irs.gov/newsroom/tax-cuts-and-jobs-act-a-comparison-for-%20bisnis">pemerintah di Amerika Serikat (AS)</a> dan Eropa untuk memulai upaya mereka sendiri dengan menurunkan insentif bagi mereka yang mengalihkan labanya ke surga pajak.</p>
<h2>Melonjaknya pengalihan keuntungan</h2>
<p><a href="https://doi.org/10.35188/UNU-WIDER/2022/254-6">Penelitian kami</a> menunjukkan bahwa upaya-upaya ini hanya berdampak kecil. </p>
<p>Kami menemukan bahwa pada 2019, bisnis-bisnis multinasional terbesar di dunia mengalihkan 37% keuntungan – atau $969 miliar – yang mereka peroleh di luar negara asal mereka ke surga pajak. Persentase ini naik dari sekitar 20% pada 2012, ketika para pemimpin G20 bertemu di Los Cabos dan bersepakat untuk mengambil tindakan.</p>
<p>Pada 1970-an, pengalihan keuntungan tersebut hanya bertengger di kisaran 2%. Alasan utama dibalik lonjakan besar tersebut adalah pertumbuhan industri penghindaran pajak pada tahun 1980-an dan kebijakan AS untuk mempermudah pengalihan keuntungan dari negara dengan pajak tinggi ke surga pajak.</p>
<p><iframe id="wP1wk" class="tc-infographic-datawrapper" src="https://datawrapper.dwcdn.net/wP1wk/3/" height="400px" width="100%" style="border: none" frameborder="0"></iframe></p>
<p>Kami juga memperkirakan bahwa sebagai akibatnya, negara-negara kehilangan pemasukan pajak yang nilainya setara 10% dari total pendapatan perusahaan pada 2019. Pada 1970-an, angka ini kurang dari 0,1%.</p>
<p>Pada 2019, total kerugian pajak pemerintah secara global mencapai $250 miliar. Perusahaan-perusahaan multinasional asal AS menyumbang sekitar setengahnya, diikuti oleh Inggris dan Jerman.</p>
<p><iframe id="FUJ51" class="tc-infographic-datawrapper" src="https://datawrapper.dwcdn.net/FUJ51/4/" height="400px" width="100%" style="border: none" frameborder="0"></iframe></p>
<h2>Pajak minimum global</h2>
<p>Bagaimana para pembuat kebijakan bisa memperbaiki hal ini?</p>
<p>Sejauh ini, negara-negara di dunia mencoba menyelesaikan persoalan ini dengan memotong atau menghapus pajak perusahaan, meskipun dengan cara yang sangat bertahap. Dalam 40 tahun terakhir, tarif pajak perusahaan global <a href="http://globaltaxation.world/">turun dari 23% menjadi 17%</a>. </p>
<p>Pada saat yang sama, pemerintah negara-negara cenderung mengandalkan <a href="https://gabriel-zucman.eu/files/PikettySaezZucman2022RKT.pdf">pajak konsumsi</a> yang bersifat regresif (tetap tanpa memperhatikan nominal aset yang dikenai pajak) dan cenderung meningkatkan ketimpangan pendapatan.</p>
<p>Namun, akar dari pengalihan keuntungan adalah insentif yang diberikan oleh negara surga pajak, seperti tarif pajak perusahaan yang rendah atau pengenaannya yang lunak. Menurut perkiraan kami, jika negara-negara dapat menyepakati <a href="https://www.jstor.org/stable/24437292">tarif minimum global untuk pajak perusahaan</a> dari, katakanlah 20%, masalah pengalihan keuntungan akan sebagian besar hilang dan suaka pajak pun akan lenyap.</p>
<p>Mekanisme ini persis yang ditandatangani lebih dari <a href="https://www.oecd.org/newsroom/130-countries-and-jurisdictions-join-bold-new-framework-for-international-%20tax-reform.htm">130 negara pada 2021</a>, dengan penerapan pajak minimum 15% yang akan dimulai pada 2024 di Uni Eropa, Inggris, Jepang, Indonesia, dan banyak negara lainnya. Meskipun <a href="https://apnews.com/article/russia-ukraine-biden-poland-2577a450b3cb18f325d61e9920e2593d">Pemerintahan Joe Biden di AS telah membantu mempelopori</a> upaya global untuk menerapkan pajak, AS <a href="https://www.politico.com/news/2022/07/15/manchin-rejects-global-tax-plan-00046103">sendiri belum mampu</a> meloloskan undang-undangnya lewat kongres.</p>
<p>Riset kami menyarankan perlunya menerapkan jenis reformasi pajak demi mengembalikan keuntungan perusahaan yang semakin besar mengalir ke surga pajak – alih-alih dikenai pajak oleh pemerintah tempat mereka beroperasi dan mendulang uang.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/200945/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Ludvig Wier juga menjabat sebagai Kepala Sekretariat Kementerian Keuangan Denmark, memegang gelar PhD dari Universitas Kopenhagen dan melakukan penelitian untuk UNU-WIDER, yang menyediakan dana untuk penelitian dasar dalam artikel ini. Pandangan yang diungkapkan dalam tulisan ini adalah milik penulis, dan tidak mencerminkan pandangan Kementerian Keuangan Denmark, UNU-WIDER, United Nations University, maupun donor program/proyeknya. Semua data tersedia secara daring di <a href="https://missingprofits.world">https://missingprofits.world</a>.</span></em></p><p class="fine-print"><em><span>Gabriel Zucman menerima dana dari Stone Foundation, Carnegie Foundation, European Research Council, dan European Commission grant TAXUD/2020/DE/326.</span></em></p>Penelitian baru menunjukkan bahwa perusahaan mengalihkan catatan keuntungan mereka ke surga pajak, meskipun telah ada upaya global untuk menindak praktik tersebut.Ludvig Wier, External Lecturer of Economics, University of CopenhagenGabriel Zucman, Associate Professor of Economics, University of California, BerkeleyLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1942622022-11-15T05:21:07Z2022-11-15T05:21:07ZIlmuwan dunia serukan 4 rekomendasi sebagai tindak lanjut G20 2022 di Bali<p>Seiring bertambah <a href="https://theconversation.com/menjelang-cop27-tiga-peringatan-dari-ilmuwan-iklim-ke-para-pemimpin-dunia-193872">parahnya krisis iklim</a>, dan setelah <a href="https://theconversation.com/covid-19-recovery-some-economies-will-take-longer-to-rebound-this-is-bad-for-everyone-162023">diporak-porandakan COVID-19</a>, dunia makin menyadari pentingya kesiapan pandemi dan ketahanan iklim global. Namun, meski <a href="https://theconversation.com/tiga-model-solusi-atasi-kerentanan-kesehatan-dunia-yang-makin-kompleks-dan-lintas-disiplin-191349">berdampak luas dan saling terkait</a>, hingga kini masih sedikit solusi efektif dan kolaboratif berbasis sains dari negara-negara dunia untuk mengatasi dua tantangan tersebut.</p>
<p><a href="https://theconversation.com/g20-tersulit-dalam-sejarah-mampukah-indonesia-mengakhiri-konferensi-internasional-ini-dengan-sukses-194028">Peran Indonesia pada G20 tahun ini</a> menjadi momentum yang strategis bagi pemerintah bersama komunitas sains Indonesia dan dunia untuk memimpin upaya ini.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/g20-2022-bali-memahami-istilah-penting-dan-tujuan-berkumpulnya-kepala-negara-ekonomi-terbesar-di-dunia-194342">G20 2022 Bali: memahami istilah penting dan tujuan berkumpulnya kepala negara ekonomi terbesar di dunia</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Pada tahun ini, misalnya, kesiapan pandemi dan ketahanan iklim global menjadi prioritas utama <a href="https://s20indonesia.org"><em>Science20</em> (S20)</a> – salah satu kelompok keterlibatan (<em>engagement group</em>) G20 – yang kepemimpinannya tahun ini dipegang <a href="https://aipi.or.id">Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI)</a>.</p>
<p>Lewat rangkaian forum resmi antara komunitas sains anggota G20, kami para ilmuwan S20 menerbitkan rekomendasi kebijakan kesehatan dan iklim global yang kami tuangkan dalam <a href="https://www.science.org.au/files/userfiles/about/documents/s20-communique-final-22-sept-2022.pdf">Deklarasi S20</a> (<em>S20 Communique</em>).</p>
<p>Ada beberapa hal yang kami rekomendasikan untuk menjadi prioritas para pemimpin negara G20. Ini termasuk membangun sistem kesehatan global, memperkuat sains dan teknologi multidisiplin, hingga memperkuat kesinambungan riset dan kebijakan untuk iklim, pandemi, dan ekonomi.</p>
<p>Sebagai pemegang presidensi G20 tahun ini, bagaimana Indonesia dapat mendorong komunitas internasional mewujudkan agenda penting tersebut?</p>
<p>Saya bersama para ilmuwan S20 merekomendasikan setidaknya 4 langkah yang bisa dilakukan oleh Indonesia dengan melibatkan negara dan komunitas sains global.</p>
<p><strong>1. Tegaskan komitmen terhadap kebijakan berbasis sains</strong></p>
<p>Dalam gelaran G20, Indonesia perlu mengajak para pemimpin negara untuk berkomitmen melaksanakan rekomendasi ilmuwan dalam Deklarasi S20. KTT G20 pada pertengahan November ini menjadi momentum yang tepat untuk menegaskan komitmen ini.</p>
<p>Tanpa komitmen bersama, buah pikir dan kesepakatan para ilmuwan dunia yang terkumpul selama proses panjang G20 hanya akan menjadi sekedar formalitas dan pernyataan hampa.</p>
<p>Presiden Joko “Jokowi” Widodo juga harus menghentikan tren antisains yang <a href="https://theconversation.com/data-bicara-setidaknya-64-dosen-mahasiswa-dan-individu-lain-jadi-korban-pelanggaran-kebebasan-akademik-selama-2019-2022-193722">banyak terjadi</a> di era pemerintahannya – dari <a href="https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200822183537-20-538156/akun-epidemiolog-pandu-riono-diretas-dunia-akademis-terancam">represi kritik terhadap penanganan pandemi</a> hingga <a href="https://theconversation.com/dari-pencekalan-hingga-deportasi-ilmuwan-mengapa-represi-antisains-menteri-siti-nurbaya-terus-menguat-191082">pencekalan peneliti lingkungan</a>. </p>
<p>Apalagi di tengah peringatan keras para peneliti akan parahnya krisis iklim di <a href="https://theconversation.com/menjelang-cop27-tiga-peringatan-dari-ilmuwan-iklim-ke-para-pemimpin-dunia-193872">Konferensi Iklim PBB (COP27)</a> belum lama ini, ditambah pengalaman COVID-19, menjadi syarat mutlak bagi Indonesia dan negara dunia untuk menempatkan sains dalam perumusan kebijakan kesehatan dan iklim.</p>
<p><strong>2. Dorong sistem kesehatan dunia yang tahan krisis</strong></p>
<p>Seperti yang kami tuangkan dalam Deklarasi S20, pandemi COVID-19 telah menjadi alarm bahwa infrastruktur kesehatan kita – dari level nasional hingga global – <a href="https://theconversation.com/we-were-on-a-global-panel-looking-at-the-staggering-costs-of-covid-17-7m-deaths-and-counting-here-are-11-ways-to-stop-history-repeating-itself-190658">masih cukup rapuh</a>. </p>
<p>Ketergantungan pada kebijakan yang reaktif, ketimbang pencegahan dan kesiapan global, telah membuat banyak negara gagal membendung krisis kesehatan global.</p>
<p>Oleh karena itu, Indonesia perlu mendorong negara G20 dan komunitas sains internasional untuk memastikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkoordinasikan sistem kesehatan global yang resilien terhadap ancaman kesehatan dunia.</p>
<p>Beberapa inisatif kesehatan global – termasuk <a href="https://www.who.int/news/item/17-10-2022-one-health-joint-plan-of-action-launched-to-address-health-threats-to-humans--animals--plants-and-environment"><em>‘One Health’ Joint Plan of Action</em></a> gagasan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) lain yang berupaya melawan ancaman kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan secara terintegrasi – kini mulai mempertimbangkan hal di atas. Prinsip-prinsip Deklarasi S20 bisa memperkuat inisiatif semacam itu dan menjadi landasan untuk inisiatif WHO lainnya.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/g20-sektor-kesehatan-4-strategi-memperkuat-respons-warga-untuk-melawan-pandemi-masa-depan-183375">G20 Sektor Kesehatan: 4 strategi memperkuat respons warga untuk melawan pandemi masa depan</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>WHO juga wajib memetakan pusat-pusat unggulan riset kesehatan setiap negara dan memastikan terjadinya keterhubungan di antara sistem kesehatan tersebut. Selama pandemi, misalnya, kita mulai melihat beragam kerja sama yang krusial dalam membendung COVID-19 – dari <a href="https://theconversation.com/sains-terbuka-mendorong-riset-global-untuk-hadapi-coronavirus-mengapa-peran-indonesia-minim-131615">pembagian data genom virus</a> via bank genetik hingga <a href="https://myhealth.ucsd.edu/Coronavirus/134,263">kolaborasi pembuatan vaksin</a>.</p>
<p>Dengan prinsip-prinsip Deklarasi S20 lainnya seperti sistem “alarm pandemi” global, kemudahan akses data terbuka antara beragam insitusi riset, dan rantai pasok vaksin dan obat yang lebih siap, harapannya setiap negara bisa merespons krisis dengan lebih cepat di tingkat lokal.</p>
<p><strong>3. Bangun ekonomi pascapandemi secara berkelanjutan</strong></p>
<p>Langkah ketiga yang harus dilakukan Indonesia bersama para pemimpin dunia, terutama dalam membangun ketahanan iklim global, adalah menekankan keberlanjutan dalam pembangunan ekonomi G20 selepas COVID-19.</p>
<p>Para pemimpin dunia perlu menggencarkan <a href="https://theconversation.com/negara-maju-harus-ambil-peran-lebih-banyak-dalam-perubahan-iklim-122214">komitmen mereka masing-masing</a> – misalnya seperti yang tertuang dalam dokumen komitmen iklim (<a href="https://theconversation.com/kesepakatan-cop26-glasgow-memuat-4-poin-penting-apakah-aksi-iklim-indonesia-sudah-sesuai-jalur-172206"><em>Nationally Determined Contribution</em></a>, atau NDC) tiap negara – untuk memastikan pemangkasan emisi karbon dan transisi hijau dalam aktivitas ekonomi yang spesifik pada situasi lokal. </p>
<p>Penekanan krisis iklim sebagai ancaman eksistensial, sebagaimana tertuang dalam Deklarasi S20, harus menjadi pengingat kembali bagi Indonesia dan pimpinan G20 atas target-target yang sebelumnya sudah tertuang dalam <a href="https://theconversation.com/apa-itu-cop27-ini-penjelasan-istilah-istilah-rumit-dalam-konferensi-iklim-tahunan-dunia-193744">Perjanjian Paris</a> dan <a href="https://sdgs.un.org/goals">Target Pembangunan Berkelanjutan (SDGs 2030)</a>. </p>
<p>Slogan yang diusung Indonesia dan negara G20 tahun ini, misalnya, yakni “Pulih Bersama, Lebih Kuat,” sulit tercapai jika dalam upaya mendongkrak produktivitas dan membangun infrastruktur, pembuat kebijakan tidak berupaya meraih emisi bebas karbon (<em>net-zero</em>).</p>
<p><strong>4. Membangun jaringan pendanaan riset kesehatan dan iklim yang multidisiplin</strong></p>
<p>Mencegah, mengantisipasi, dan merespons tantangan kompleks seperti pandemi dan perubahan iklim membutuhkan pendekatan multisektor dan <a href="https://theconversation.com/the-one-health-concept-must-prevail-to-allow-us-to-prevent-pandemics-148378">multidisiplin</a>. Namun, pendanaan riset di tingkat negara G20 maupun global cenderung belum banyak menarget inisiatif riset – terutama kesehatan, energi, dan iklim – yang lintas disiplin. </p>
<p>Oleh karena itu, Indonesia melalui AIPI sebagai pimpinan S20 tahun ini dapat mendorong terbentuknya konsorsium dan sistem pendanaan riset multidisiplin di antara ilmuwan negara G20 maupun lebih luas, terutama yang bertujuan untuk mendukung mitigasi krisis iklim dan kesiapan pandemi.</p>
<p>Ini penting karena pembuatan kebijakan iklim dan pandemi memerlukan <a href="https://theconversation.com/why-science-needs-the-humanities-to-solve-climate-change-113832">perspektif ilmu sosial dan humaniora</a> agar tetap inklusif dan menjamin tidak ada satupun <a href="https://minorityrights.org/wp-content/uploads/old-site-downloads/download-524-The-Impact-of-Climate-Change-on-Minorities-and-Indigenous-Peoples.pdf">orang yang tertinggal</a>.</p>
<p>Berbagi dukungan finansial, pengetahuan, dan teknologi – tentu disertai dengan prinsip keterbukaan dan akses data – juga menjadi langkah wajib untuk mendukung agenda riset multidisiplin dalam isu kesehatan dan iklim.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/194262/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Berry Juliandi tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Di gelaran G20 2022, kesiapan pandemi dan ketahanan iklim global menjadi prioritas utama para ilmuwan dunia. Berikut 4 rekomendasi kami untuk Indonesia dan negara-negara dunia.Berry Juliandi, Dean, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, IPB UniversityLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1869222022-07-15T07:35:56Z2022-07-15T07:35:56ZPerang Ukraina: ‘Walk out’ Rusia pada KTT Menlu G20 menambah ketegangan, sementara Cina maju unjuk diri<p>Pada pertemuan Menteri Luar Negeri (Menlu) dari negara-negara G20 minggu lalu di Bali, Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam akan adanya eskalasi lebih lanjut terhadap Ukraina. Ia <a href="http://en.kremlin.ru/events/president/news/68836">mengumumkan</a> bahwa “pada dasarnya, kami belum memulai apa-apa”.</p>
<p>Maksud dari pernyataan Putin terjawab oleh <a href="https://www.theguardian.com/world/2022/jul/12/chasiv-yar-death-toll-rises-to-33-in-one-of-russias-deadliest-attacks-so-far">serangan rudal Rusia</a> yang menghantam sebuah gedung apartemen di Chasiv Yar di wilayah Donetsk, Ukraina, menewaskan 33 orang. Gempuran senjata dilanjutkan dengan <a href="https://www.bbc.co.uk/news/world-europe-62106446">serangan membabi buta</a> di Kharkiv, wilayah Ukraina utara, dan Mykolaiv, wilayah bagian selatan.</p>
<p>Terlepas dari peristiwa tersebut, <a href="https://g20.org/g20-foreign-ministers-meeting-to-be-held-in-bali/">pertemuan antar Menlu</a> yang diselenggarakan pada tanggal 7 dan 8 Juli tersebut menjadi momen pertama kali bagi Menlu Rusia dan Cina untuk saling bertatap muka dengan Menlu negara-negara barat, terhitung sejak dimulainya invasi Rusia terhadap Ukraina pada Februari.</p>
<p>Pertemuan tingkat tinggi antar Menlu ini dilakukan setelah para pemimpin negara-negara barat beberapa kali bertemu menyusul terjadinya invasi Rusia – termasuk dalam <a href="https://theconversation.com/g7-and-nato-summits-lay-bare-deep-and-hostile-divide-between-russia-and-china-and-the-west-185964">Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Jerman dan NATO di Spanyol</a> akhir Juni lalu, <a href="https://www.bbc.co.uk/news/world-asia-india-61894760">pertemuan virtual</a> dengan para pemimpin negara <a href="https://www.neliti.com/publications/103254/perkembangan-brics-brazil-russia-india-china-and-south-africa-dalam-kancah-ekono">BRICS</a> (Brazil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan), dan <a href="https://www.bbc.co.uk/news/world-asia-india-61547082">konferensi</a> <a href="https://www.republika.co.id/berita/rce5fq370/apa-itu-quad-dan-dari-mana-asalnya">negara-negara Quad</a> (AS, Australia, India, dan Jepang) sebulan sebelumnya.</p>
<p>Delegasi yang menghadiri pertemuan-pertemuan tersebut mungkin saja berbeda dari perwakilan yang datang di pertemuan Menlu G20, tetapi agenda pembahasannya sangat mirip: perang di Ukraina, serta krisis pangan dan energi global yang makin hari makin memburuk.</p>
<p>Namun, tidak seperti konferensi Menlu pada G20 di Italia tahun 2021, tahun ini tidak ada keputusan konkret yang dihasilkan oleh para punggawa kebijakan luar negeri ini.</p>
<p>Pada Juni tahun lalu, konferensi Menlu G2O menyepakati <a href="http://www.g20.utoronto.ca/2021/210629-matera-declaration.html">Deklarasi Matera</a> tentang ketahanan pangan dan, dalam konferensi luar biasa pada Oktober 2021, mencapai konsensus tentang <a href="http://www.g20.utoronto.ca/2021/211012-chairs-summary.html">pendekatan terhadap krisis di Afghanistan</a>.</p>
<p>Tahun ini, perang Ukraina telah berdampak pada perpecahan antar negara, sehingga konferensi Menlu G20 kemarin tidak menghasilkan komunike bersama (<em>joint communique</em>) apapun seperti <a href="http://www.g20.utoronto.ca/2022/220218-finance.html">yang biasa dihasilkan</a> dalam rangkaian KTT G20 lain. </p>
<p>Memang <a href="https://www.reuters.com/world/asia-pacific/war-looms-large-over-g20-event-russia-meets-rivals-bali-2022-07-07/">tidak banyak yang bisa diharapkan</a> dari pertemuan antar Menlu tersebut. Para Menlu negara G7 tidak menghadiri undangan penyambutan informal dari Menlu Retno Marsudi pada hari Kamis. Mereka ingin menegaskan bahwa dengan kehadiran Rusia, konferensi tersebut bukanlah “bisnis seperti biasa”. Namun, mereka <a href="https://www.reuters.com/world/asia-pacific/not-business-usual-g20-foreign-ministers-meeting-bali-2022-07-06/">tetap berpartisipasi</a> dalam seluruh rangkaian agenda formal karena tidak mau memberikan panggung untuk Rusia.</p>
<p>Sesi pertama pada hari Jumat, seperti yang diduga, berjalan sangat sengit. Para pemimpin negara barat menantang Menlu Rusia, Sergei Lavrov, terkait perang Ukraina. Pada konferensi pers setelah sesi diskusi selesai, Lavrov <a href="https://mid.ru/en/foreign_policy/news/1821243/">menggambarkan</a> bagaimana diskusi tersebut terasa penuh amarah.</p>
<figure>
<iframe width="440" height="260" src="https://www.youtube.com/embed/1Xaczl0aSzs?wmode=transparent&start=0" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>
</figure>
<p>Sesi kedua tidak berjalan lebih baik. <a href="https://www.politico.eu/article/tension-simmer-at-g20-as-foreign-ministers-refuse-to-be-photographed-with-russias-lavrov/">Lavrov</a> <em>walk out</em> sesaat setelah ia menyampaikan sambutannya, dan tidak menghadiri diskusi berikutnya, sementara para pemimpin Barat menolak untuk berbagi panggung dengannya untuk berfoto bersama di acara tersebut.</p>
<h2>Cina unjuk diri</h2>
<p>Terlepas dari kegagalan untuk menghasilkan kesepakatan bersama, konferensi Menlu tersebut tidak bisa dianggap gagal total karena berhasil melangsungkan berbagai pertemuan bilateral di sela-sela agenda utama. Sehingga, organisasi seperti PBB dan Organization for Security and Co-operation in Europe (OSCE) – yang tidak bisa ambil bagian dalam pertemuan diplomatik di forum multilateral – bisa terlibat sangat produktif.</p>
<p>Seperti yang sudah bisa ditebak, mengutip <a href="https://www.fmprc.gov.cn/mfa_eng/zxxx_662805/202207/t20220708_10717317.html">pernyataan resmi</a> Kementerian Luar Negeri Cina, pertemuan antara Lavrov dan Menlu Cina Wang Yi pada malam sebelum dimulainya konferensi menegaskan komitmen kedua belah pihak untuk terus melanjutkan kerja sama.</p>
<p>Dalam sesi pertama konferensi Menlu G20 tersebut, Wang <a href="https://www.fmprc.gov.cn/mfa_eng/zxxx_662805/202207/t20220710_10718093.html">menegaskan kembali</a> sikap Cina tentang perlunya menegosiasikan jalan keluar dari perang. Ia mendesak NATO dan Uni Eropa untuk lebih melibatkan Rusia dalam membangun “arsitektur keamanan yang seimbang, efektif dan berkelanjutan di Eropa”, daripada menjatuhkan “sanksi sepihak” yang justru meningkatkan ketegangan di kawasan dan memicu konfrontasi. Wang juga menekankan bahwa “Rusia dan Ukraina adalah sama-sama teman Cina” dan bahwa Beijing akan terus mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Ukraina.</p>
<p>Menlu Cina juga bertemu – antara lain – dengan Menlu <a href="https://www.fmprc.gov.cn/mfa_eng/zxxx_662805/202207/t20220708_10717362.html">India</a>, <a href="https://www.fmprc.gov.cn/mfa_eng/zxxx_662805/202207/t20220710_10718115.html">Australia</a>
dan <a href="https://www.fmprc.gov.cn/mfa_eng/zxxx_662805/202207/t20220710_10718070.html">Jerman</a>. Pertemuan-pertemuan tersebut bukan hanya memberikan hasil substantif, tapi juga menunjukkan bahwa penting bagi Cina untuk terus melakukan diplomasi bilateral di saat-saat seperti ini, ketika Cina tetap mempertahankan sikapnya untuk tidak mengecam Rusia atas perang Ukraina dan – bersama India, Brasil, dan Afrika Selatan – menawarkan implementasi platform keuangan internasional kepada Moskow pada KTT BRICS <a href="https://www.fmprc.gov.cn/eng/zxxx_662805/202206/t20220623_10709037.html#:%7E:text=1.,on%2023%2D24%20June%202022.">di Beijing Juni lalu</a> </p>
<p>Sepertinya, pertemuan bilateral <a href="https://www.fmprc.gov.cn/mfa_eng/zxxx_662805/202207/t20220709_10718037.html">antara Wang dan Menlu AS, Antony Blinken</a> – yang berlangsung selama lebih dari lima jam – adalah pertemuan yang paling ditunggu-tunggu. Blinken <a href="https://www.state.gov/secretary-antony-j-blinken-at-a-press-availability-21/">menyebut pertemuan itu</a> “bermanfaat dan konstruktif”. Walaupun tetap ada ketidaksepakatan antara kedua belah pihak, <a href="https://www.fmprc.gov.cn/mfa_eng/zxxx_662805/202207/t20220709_10718037.html">Cina menyatakan</a>
bahwa ada beberapa kesepakatan dan komitmen yang dibangun oleh Washington dan Beijing untuk meningkatkan kerja sama dalam berbagai isu, seperti perubahan iklim dan kesehatan masyarakat.</p>
<h2>Tidak ada jawaban yang mudah</h2>
<p>Harapan bahwa berbagai pertemuan antara pemimpin negara-negara selama dua bulan terakhir dapat memperbaiki krisis yang tengah melanda tatanan internasional berujung mengecewakan.</p>
<p>Perhelatan G20 memang mempertemukan kekuatan-kekuatan besar dunia yang saat ini seakan terpencar menjadi beberapa kubu – mulai dari G7, NATO, Uni Eropa, Quad hingga BRICS. India adalah satu-satunya kekuatan besar yang bermain dua kaki, dengan menjadi anggota Quad dan BRICS sekaligus.</p>
<p>Pada akhirnya, konferensi Menlu G20 di Bali menjadi bukti adanya tren menuju <a href="https://theconversation.com/g7-and-nato-summits-lay-bare-deep-and-hostile-divide-between-russia-and-china-and-the-west-185964">sistem bipolar baru</a> yang didominasi oleh AS dan Cina, dan mengubah tatanan internasional liberal dalam periode pascaperang dingin. </p>
<p>Cina mungkin melihat invasi Ukraina sebagai cara Kremlin mempercepat munculnya tatanan baru ini. Namun, di sisi lain, Cina juga punya kepentingan untuk memastikan bahwa agresi tersebut akan melemahkan Rusia dan membuat Moskow tidak menjadi pusat kekuatan independen.</p>
<p>Beijing juga mengakui bahwa dalam sistem bipolar, langkah diplomatik jelas sangat dibutuhkan. Hal ini, pada gilirannya, akan menciptakan peluang bagi AS dan sekutunya untuk terlibat dengan Cina dalam membentuk transisi menuju tatanan internasional baru yang mereformasi – alih-alih menggantikan – sistem saat ini.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/186922/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Stefan Wolff menerima dana dari the United States Institute of Peace. Ia pernah menerima hibah dari Dewan Riset Ekonomi dan Sosial Inggris, Akademi Inggris, Program Sains untuk Perdamaian oleh NATO, Program Kerangka Kerja 6 dan 7 dan Horizon 2020 oleh Uni Eropa, serta Program Jean Monnet Uni Eropa. Stefan merupakan peneliti senior di Pusat Kebijakan Luar Negeri di London dan dan Koordinator jaringan lembaga akademik OSCE.</span></em></p>Ini pertama kalinya Rusia, Cina dan negara-negara Barat bertemu tatap muka sejak perangh Ukraina dimulai. Pertemuan tersebut tidak berjalan dengan baik.Stefan Wolff, Professor of International Security, University of BirminghamLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1758442022-01-28T06:39:50Z2022-01-28T06:39:50ZHarlah NU 2022: 2 kontribusi yang Nahdlatul Ulama bisa tawarkan untuk G20<p>Pada 31 Januari, Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, akan memperingati ulang tahunnya yang ke-96. </p>
<p>Dalam empat tahun ke depan, NU berencana menyongsong abad kedua gerakannya dengan slogan <a href="https://nasional.tempo.co/read/1543424/gus-yahya-kemandirian-warga-dan-perdamaian-dunia-jadi-dua-agenda-pbnu">membangun kemandirian untuk perdamaian dunia</a>. </p>
<p><a href="https://www.cnbcindonesia.com/news/20211209100254-4-297861/presidensi-g20-mulai-pejabat-penting-dunia-kumpul-di-bali">Momen forum G20 – pertemuan 20 negara dengan perekonomian terbesar – yang akan dilakukan di Bali</a> tahun ini bisa menjadi kesempatan NU untuk unjuk diri di pentas global. </p>
<h2>Peluang dan tantangan keterlibatan NU di ranah global</h2>
<p>Beberapa pakar dan praktisi menanti peran NU untuk berkiprah secara lebih dominan dalam mempengaruhi wacana keislaman dan keagamaan di tingkat global. </p>
<p>Belum lama ini, dosen ilmu politik dari San Diego State University, Amerika Serikat, Ahmet Kuru berpendapat bahwa <a href="https://theconversation.com/bagaimana-nahdlatul-ulama-memprakarsai-reformasi-islam-dan-berupaya-menyebar-pengaruh-di-dunia-muslim-168768">NU perlu mempelopori upaya reformasi Islam secara masif di tengah masyarakat Muslim dunia</a>. </p>
<p>Dalam kesempatan lainnya, Jose Ramos Horta, tokoh kemerdekaan Timor Leste, juga menyampaikan keinginannya untuk <a href="http://hatutan.com/2021/12/24/dr-jose-ramos-horta-nahdlatul-ulama-dan-muhammadiyah-berhak-dan-layak-mendapatkan-nobel-perdamaian-2022/">menominasikan NU dan Muhammadiyah, organisasi Islam lainnya di Indonesia, sebagai pemenang anugerah Nobel Perdamaian 2022</a>. Jose adalah salah satu penerima Nobel Perdamaian 1996.</p>
<p>NU memang memiliki pengaruh amat besar di Indonesia. Secara kuantitatif, pengaruh itu bisa dilihat dari <a href="https://www.kominfo.go.id/content/detail/32981/wujudkan-kesejahteraan-umat-nu-perlu-maksimalkan-gerakan-kemasyarakatan/0/berita">jumlah basis massa NU yang diperkirakan berjumlah kurang lebih 108 juta orang</a>. </p>
<p>Secara kualitatif, <a href="https://kumparan.com/kumparannews/8-kader-nu-yang-mengisi-jabatan-di-pemerintahan-jokowi-1wkalwUFXvo">beberapa kader NU menduduki posisi strategis sebagai menteri di Kabinet Indonesia Maju</a>, termasuk Wakil Presiden RI. Melihat dominasinya dalam sistem sosial-politik Indonesia, wajar saja jika NU menjadi harapan besar bagi berbagai pihak.</p>
<p>Namun, perlu disadari bahwa NU masih menghadapi tantangan besar untuk mengglobalkan narasi Islam moderat ala Indonesia. </p>
<p>Dosen dan pakar Indonesia di University of Washington, Amerika Serikat, Giora Eliraz, menelaah bahwa <a href="https://www.mei.edu/publications/indonesias-nahdlatul-ulama-tolerant-inclusive-message-arab-middle-east">NU dan masyarakat Muslim Indonesia secara umum berada pada posisi “pinggiran” dalam dunia Islam yang selama ini berpusat di Timur Tengah</a>. </p>
<p>Selain itu, Giora juga menggambarkan bahwa wacana keislaman NU masih terlalu berpandangan lokal dan berorientasi domestik. Meski demikian, <a href="http://www.thejakartapost.com/opinion/2021/12/26/why-nu-matters.html">peran Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua NU diharapkan dapat menjawab keraguan tersebut</a>. </p>
<p>Sebagai tokoh NU yang kerap terlibat dalam forum diskusi antar-iman di tingkat global, kepemimpinan Yahya diharapkan dapat menjulangkan kredibilitas NU dalam pewacanaan keislaman dan keagamaan di tingkat global.</p>
<p>Nah, guna memaksimalkan peran di G20, NU dapat menawarkan dua solusi yang sejalan dengan <a href="https://g20.org/g20-presidency-of-indonesia/">visi Indonesia sebagai tuan rumah G20: perbaikan kondisi masyarakat global yang lebih kuat secara bersama-sama (<em>recover stronger, recover together</em>).</a> </p>
<p>Solusi itu berhulu dari beragam kisah sukses yang telah ditunjukkan oleh <a href="https://nu.or.id/daerah/masjid-dan-pesantren-adalah-aset-nu-2noba">pesantren, sebagai aset sosial terbesar dan terkuat yang dimiliki oleh NU</a>.</p>
<h2>1. Menawarkan pendidikan toleransi ala pesantren</h2>
<p>Solusi pertama, NU dapat menawarkan program penguatan Islam moderat dalam bentuk yang lebih konkret agar toleransi lebih dipahami secara substantif.</p>
<p>Dalam aspek membina toleransi antar-iman, Yahya Cholil Staquf menekankan <a href="https://twitter.com/IF20org/status/1415766710729072642">kesadaran para pemeluk agama untuk mengakui bahwa setiap agama pasti memiliki masalah masing-masing</a>. Artinya, diperlukan keterbukaan dan kejujuran dari setiap pemeluk agama agar terjadi diskusi antar-iman yang konstruktif. </p>
<p>NU telah menginisiasi pendidikan toleransi yang lebih substantif dengan mengubah <a href="https://theconversation.com/dari-kafir-ke-non-muslim-dan-ide-kesetaraan-di-pesantren-dan-nu-113120">redaksi kafir atau para pemeluk agama di luar Islam menjadi non-muslim dalam pengajaran materi keislaman di pesantren</a>. </p>
<p>Beberapa pesantren yang berafiliasi dengan NU, seperti <a href="https://republika.co.id/berita/koran/news-update/oi9yk68/pesantren-assalafiyyah-sleman-tanamkan-nilai-toleransi-dan-hargai-kemajemukan">Pondok Pesantren Assalafiyyah Mlangi di Sleman</a>, Yogyakarta, juga menerapkan pendidikan toleransi yang integratif dengan program pembelajaran pesantren. Pendidikan toleransi dilakukan dengan mengundang tokoh lintas agama untuk berdiskusi dengan para santri. Diskusi turut mengkaji konsep toleransi dalam Islam berdasarkan <a href="http://rumahfiqih.com/y.php?id=196&turats-fiqih.htm">referensi <em>matan</em> (tulisan singkat tentang rangkuman hukum Islam), <em>syarah</em> (penjelasan atas <em>matan</em>) dan <em>hasyiyah</em> (penjelasan atas <em>syarah</em>).</a> </p>
<p><a href="https://nu.or.id/nasional/fiqih-toleransi-ala-pesantren-jalan-tengah-problem-kebhinnekaan-rgCys">Pengkajian konsep toleransi melalui metode ini dianggap lebih fleksibel karena membuat penerapan hukum Islam menjadi lebih kontekstual.</a></p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/443072/original/file-20220127-16-k29f7h.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/443072/original/file-20220127-16-k29f7h.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/443072/original/file-20220127-16-k29f7h.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/443072/original/file-20220127-16-k29f7h.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/443072/original/file-20220127-16-k29f7h.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/443072/original/file-20220127-16-k29f7h.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/443072/original/file-20220127-16-k29f7h.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Santri membawa sejumlah poster tokoh NU pada pawai peringatan Hari Santri Nasional di Sidoarjo, Jawa Timur.</span>
<span class="attribution"><span class="source">kominfo-antarafoto</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Untuk mengglobalkan model ini, NU melalui <a href="https://rmi-nu.or.id/">lembaga pengelola pesantren <em>Rabithah Ma'ahid al Islamiyyah</em></a> dan Kementerian Agama RI perlu mengembangkan kurikulum pembelajaran toleransi secara terstruktur. Harapannya, kurikulum tersebut dapat ditawarkan dan diterapkan secara luas di tingkat nasional dan global.</p>
<h2>2. Model ekonomi hijau berbasis pesantren</h2>
<p>Solusi kedua yang bisa ditawarkan NU di forum G20 adalah peran NU untuk mendorong sektor ekonomi hijau yang didukung oleh digitalisasi. </p>
<p>Penerapan ekonomi hijau merupakan <a href="https://kumparan.com/berita-hari-ini/tawazun-sikap-menyeimbangkan-kehidupan-dunia-dan-akhirat-1vPVZpGY5ra">refleksi dari sifat <em>tawazun</em> (keseimbangan) </a> sebagai salah satu elemen dari <a href="https://nu.or.id/opini/esensi-dakwah-islam-wasathiyah-XZeTu"><em>wasathiyyatul Islam</em> (moderatisme keberagamaan Islam).
</a></p>
<p>Berdasarkan data Kementerian Agama RI 2021, ada hampir 4 ribu pesantren berpotensi mendukung sektor ekonomi hijau. Adapun rinciannya antara lain <a href="https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/10/18/1845-pesantren-miliki-potensi-ekonomi-di-bidang-koperasi-ukm-dan-ekonomi-syariah#:%7E:text=Potensi%20Ekonomi%20di%20Pesantren%20(2021)&text=Menurut%20statistik%20Kementerian%20Agama%2C%20pesantren,memiliki%20potensi%20di%20bidang%20agribisnis.">1.479 pesantren di sektor agribisnis, 1.141 pesantren di sektor perkebunan, 1.053 pesantren di sektor peternakan dan 318 pesantren di sektor maritim</a>. Kebanyakan pesantren mengelola usahanya dengan <a href="https://knks.go.id/isuutama/26/penguatan-kemandirian-ekonomi-pesantren-berbasis-syariah">sistem koperasi atau <em>baitul mal wat tamwil</em>. </a></p>
<p>Perekonomian hijau berbasis pesantren terbukti telah mendorong perekonomian masyarakat sekitar pesantren. <a href="https://www.laduni.id/post/read/70913/pesantren-agro-bisnis-al-ittifaq-bandung">Pesantren al-Ittifaq di Bandung, Jawa Barat,</a> dan <a href="https://jateng.suara.com/read/2021/10/19/173339/dakwah-ala-ponpes-rubat-mbalong-ell-firdaus-cilacap-ajarkan-hidup-duniawi-dan-akhirat">Pesantren Rubat Mbalong di Cilacap, Jawa Tengah,</a> dapat menjadi contoh pesantren berbasis agrobisnis yang telah memberdayakan perekonomian masyarakat sekitar.</p>
<p>Ide pengembangan ekonomi hijau ala NU dimulai sejak 2017 di Jambi dalam konsorsium yang disebut sebagai <a href="https://www.youtube.com/watch?v=4Jd2IKYocQI">KEMALA (Konsorsium Energi Mandiri Lestari)</a>. Konsorsium yang dikepalai oleh NU ini telah merancang <a href="https://ekonomikerakyatan.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/314/2019/08/Buku-Sekolah-Hijau.pdf">konsep Sekolah Hijau untuk memberdayakan masyarakat pedesaan dalam pemanfaatan sumber daya alam dan energi alternatif</a>. </p>
<p>NU, bersama lembaga-lembaga terafiliasi seperti <a href="http://www.lakpesdam.or.id/">Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Masyarakat NU</a>, Lembaga Pengembangan Pertanian NU, dan <a href="http://lpbi-nu.org/">Lembaga Penangggulangan Bencana dan Perubahan Iklim NU</a> dapat memperluas konsep Sekolah Hijau untuk memantapkan cetak biru ekonomi hijau berbasis pesantren. </p>
<p>Jika dimanfaatkan dengan baik, NU bisa menawarkan potensi ekonomi hijau versi pesantren-pesantren yang berafiliasi dengan NU sebagai model ekonomi hijau pada forum G20. Harapannya, konsep tersebut dapat diterapkan di negara-negara berkembang.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/175844/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Hadza Min Fadhli Robby tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Keterlibatan NU sebagai salah satu organisasi Muslim terbesar di dunia menjadi krusial di forum G20.Hadza Min Fadhli Robby, Dosen Program Studi Hubungan Internasional, Universitas Islam Indonesia (UII) YogyakartaLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.