Samudra Pasifik memproduksi oksigen, membantu pengaturan udara, menyediakan makanan dan mata pencaharian. Ia juga tempat kegembiraan, penghiburan dan spiritualitas. Namun, lautan ini sedang terancam.
Samudra Atlantik masih berkembang, namun manusia sudah melakukan eksploitasi terhadap sumber daya yang ada. Contoh terkenal untuk kasus overfishing adalah ikan kod di Atlantik Utara.
Lahan gambut di seluruh dunia punya jumlah karbon besar dan bisa menjaga Bumi dari pemanasan. Namun, meningkatnya suhu dan penggunaan berlebihan dapat mengubah fungsinya.
Pandemi COVID-19 mengakibatkan pertemuan konferensi iklim tahunan ditunda selama 1 tahun, tapi juga menurunkan emisi karbon. Apakah itu cukup dan apakah kondisi ini akan terus berlangsung?
Mendaur ulang dan mematikan lampu adalah langkah baik, namun tidak sepenting mengurangi konsumsi daging, perjalanan udara, dan berkendara pada basis individual untuk perubahan iklim.
Campur tangan manusia terhadap lingkungan dapat meningkatkan ancaman penyakit, seperti COVID-19. Namun, bersentuhan dengan alam juga bisa menjadi solusi untuk pandemi ini.
Konsentrasi karbon dioksida global di atmosfer mencapai 400 ppm sekitar 4 juta tahun lalu. Rata-rata, Bumi lebih hangat 3°C. Namun, bagian utara, lebih hangat 14°C daripada saat ini.
Pembatasan aktivitas manusia memberikan waktu bagi ekosistem laut untuk memulihkan diri. Namun, kehadiran manusia dibutuhkan untuk program konservasi laut.
Spesies “pemenang” berevolusi di wilayah yang hangat dan subtropis. Sementara, yang berada di wilayah dingin adalah spesies “yang kalah” dan berisiko punah.
Kita bisa mengurangi konsumsi bahan bakar hingga 15-20% dengan memperbaiki cara berkendara. Ini sekaligus bisa turunkan emisi dan menghemat pengeluaran.