tag:theconversation.com,2011:/ca/topics/ramah-lingkungan-64167/articlesramah lingkungan – The Conversation2023-10-30T10:20:29Ztag:theconversation.com,2011:article/2166372023-10-30T10:20:29Z2023-10-30T10:20:29Z5 tips untuk perayaan Halloween ramah lingkungan<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/556552/original/file-20231013-16-yirgbv.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=0%2C0%2C8192%2C5457&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Lebih dari 8 juta labu dibuang saat Halloween setiap tahunnya.</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-photo/happy-family-mother-kids-carving-pumpkin-2045199506">Evgeny Atamanenko/Shutterstock</a></span></figcaption></figure><p>Bagi banyak negara di benua Eropa dan Amerika, Halloween adalah waktu paling “menakutkan” sepanjang tahun. Meskipun bukan budaya Indonesia, Halloween mulai banyak dirayakan sebagai bagian dari acara sekolah, kantor atau pusat perbelanjaan di mana orang berdandan dan mengenakan kostum. Namun, saat kamu bersiap-siap untuk datang ke pesta Halloween, kamu mungkin tidak terlalu memikirkan dampak lingkungan yang disembunyikan oleh tradisi ini.</p>
<p>Perayaan Halloween identik dengan labu. Di Inggris saja, lebih dari <a href="https://www.theguardian.com/environment/2019/oct/23/pumpkin-waste-uk-halloween-lanterns">8 juta labu</a> dibuang setiap tahun saat Halloween. Ini berarti sekitar 18.000 ton labu yang seharusnya dimakan terbuang sia-sia.</p>
<p>Tapi itu belum seberapa. Halloween telah berkembang menjadi penghasil uang komersial, dengan rak-rak toko penuh dengan kostum plastik, dekorasi elektronik sekali pakai, serta kantong-kantong berisi permen yang dibungkus plastik – yang sebagian besar pada akhirnya akan dibuang ke tempat pembuangan sampah setelah perayaan berakhir.</p>
<p>Jika kamu ingin ikut serta dalam perayaan Halloween, berikut lima tips untuk memastikan kamu dapat menakuti orang tanpa merusak lingkungan.</p>
<h2>1. Mesti diapakan labunya?</h2>
<p>Mengukir labu bukan hanya menjadi masalah karena limbah makanan yang dihasilkan, tapi juga karena sejumlah besar sumber daya – termasuk bahan bakar truk dan pupuk – digunakan untuk memproduksi <a href="https://www.weforum.org/agenda/%202019/10/halloween-labu-makanan-limbah-energi/">segunung labu</a> yang digunakan selama Halloween.</p>
<p>Jika kamu berencana mengukir labu tahun ini, pastikan kamu membuangnya ke tempat sampah makanan. Labu yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) <a href="https://www.nationalgeographic.com/environment/article/pumpkin-pollution-is-a-problem-what-you-can-do">mengeluarkan metana saat terurai</a>. Metana adalah gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap perubahan iklim.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/the-case-for-compost-why-recycling-food-waste-is-so-much-better-than-sending-it-to-landfill-205583">The case for compost: why recycling food waste is so much better than sending it to landfill</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Pendekatan yang lebih baik mungkin adalah tidak menggunakan labu. Sebagai gantinya, pertimbangkan untuk berinvestasi pada dekorasi yang dapat digunakan kembali (sebaiknya yang tidak terbuat dari plastik) atau membuat kreasi sendiri dari sesuatu yang sudah kamu miliki di rumah untuk diletakkan di luar pintu.</p>
<p>Namun jika kamu tetap ingin merasakan asyiknya mengukir labu, maka pastikan sisanya tidak terbuang percuma dengan membuat pai labu, memanggang bijinya di dalam oven, atau sekadar memanggang ruas labu sebagai camilan (bahkan kulitnya sekalipun bisa dimakan).</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="A pile of abandoned rotting pumpkins." src="https://images.theconversation.com/files/553712/original/file-20231013-25-zneunv.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/553712/original/file-20231013-25-zneunv.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/553712/original/file-20231013-25-zneunv.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/553712/original/file-20231013-25-zneunv.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/553712/original/file-20231013-25-zneunv.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/553712/original/file-20231013-25-zneunv.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/553712/original/file-20231013-25-zneunv.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Labu mengeluarkan metana saat membusuk.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-photo/pile-abandoned-rotting-pumpkins-left-rot-1238771032">Amanda Wayne/Shutterstock</a></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>2. Kurangi pembelian baru</h2>
<p>Toko-toko dipenuhi dengan dekorasi Halloween. Namun, banyak dari dekorasi ini – mulai dari penyihir yang terkekeh hingga lampu kelelawar vampir – bersifat elektronik. Pembuatan produk ini menghabiskan banyak sumber daya, termasuk kabel tembaga dalam jumlah tak terbatas dan beberapa <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2352492823016124">bahan paling langka di planet ini</a>, seperti <a href="https://www.britannica.com/science/lanthanum">lantanum</a>, elemen yang ditemukan di televisi modern, lampu hemat energi, dan lensa optik.</p>
<p>Jika dekorasi ini dibuang, mereka berkontribusi terhadap meningkatnya <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0956053X20305870">krisis limbah listrik</a>. Pada tahun 2019, limbah listrik dan elektronik global mencapai sekitar <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0956053X20305870">54 juta ton</a>, atau sekitar 7,5kg per orang. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat secara signifikan di masa depan.</p>
<p>Jadi pertimbangkan apakah kamu benar-benar perlu membeli barang baru. Kamu mungkin sudah memiliki cukup banyak barang untuk mengubah rumahmu menjadi rumah berhantu. Lampu Natal, misalnya, bisa berfungsi ganda sebagai tambahan menyeramkan pada dekorasi Halloween.</p>
<p>Kamu mungkin juga memiliki barang-barang yang dapat diubah menjadi sesuatu yang seram. Boneka lama dapat diberi pakaian menyeramkan yang baru dari sisa-sisa kain (walaupun boneka itu sendiri sudah cukup menyeramkan). Botolnya bisa diisi air dan beberapa tetes pewarna makanan untuk membuat koleksi minuman penyihir.</p>
<h2>3. Jangan gunakan plastik sekali pakai</h2>
<p>Kita semua senang bisa berbagi camilan manis. Namun manisan sering kali dibungkus satu per satu dengan plastik. Banyak plastik sekali pakai tidak dapat didaur ulang dan, karena plastik <a href="https://www.nrdc.org/stories/single-use-plastics-101">tidak terurai secara alami</a>, plastik tersebut dapat tertinggal di lingkungan selama ratusan tahun.</p>
<p>Daripada camilan yang dibungkus plastik, pertimbangkan untuk membeli sesuatu dalam kemasan kertas. Jika kamu punya waktu, mungkin kamu bisa membuat camilan sendiri untuk dibagikan.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="A group of kids trick or treating." src="https://images.theconversation.com/files/553709/original/file-20231013-17-zgsdw9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/553709/original/file-20231013-17-zgsdw9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/553709/original/file-20231013-17-zgsdw9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/553709/original/file-20231013-17-zgsdw9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/553709/original/file-20231013-17-zgsdw9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/553709/original/file-20231013-17-zgsdw9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/553709/original/file-20231013-17-zgsdw9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Permen sering kali dibungkus satu per satu dengan plastik yang kemudian dibuang.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-photo/halloween-group-kids-want-candy-210749701">Sean Locke Photography/Shutterstock</a></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>4. Buat kostum sendiri</h2>
<p>Sebagian besar kostum Halloween yang bisa kamu beli terbuat dari plastik. Faktanya, <a href="https://www.theguardian.com/lifeandstyle/2019/oct/18/scariest-thing-about-halloween-is-plastic-waste-say-charities">investigasi oleh Hubbub</a>, sebuah badan amal lingkungan, menemukan bahwa sekitar 83% bahan yang digunakan untuk membuat pakaian musiman yang tersedia di 19 supermarket dan pengecer di Inggris adalah plastik.</p>
<p>Pakaian-pakaian ini tidak hanya berkontribusi terhadap akumulasi plastik di tempat pembuangan sampah, tetapi juga merupakan <a href="https://friendsoftheearth.uk/plastics/microfibres-plastic-in-our-clothes">sumber mikroplastik berbahaya</a>. Partikel plastik berukuran sangat kecil ini telah ditemukan hampir di mana-mana, termasuk di sumber air, <a href="https://www.nature.com/articles/s41598-021-81499-8">kehidupan laut</a>, tubuh manusia, dan sekarang bahkan di <a href="https://www.theguardian.com/environment/2023/oct/09/microplastics-clouds-study-mount-fuji-mount-oyama">awan</a>.</p>
<p>Meski kostummu tidak dibuang, <a href="https://digital.detritusjournal.com/articles/a-review-of-the-origins-of-microplastics-arriving-at-wastewater-treatment%20-plants/1496">serat plastik kecil</a> terlepas dari kain setiap kali kamu mencucinya. Serat-serat ini pada akhirnya dibuang ke lingkungan melalui sistem air limbah.</p>
<p>Jadi jangan beli rambut palsu yang terbuat dari plastik dan lihat apa yang sudah kamu miliki. Pakaian lama bisa dirobek agar terlihat seperti zombie yang mengerikan. Dan, meskipun ide ini mungkin sudah usang, setiap orang memiliki sprei tua yang dapat digunakan sebagai kostum hantu.</p>
<h2>5. <em>Less is more</em></h2>
<p><a href="https://www.un.org/en/academic-impact/sustainability">Keberlanjutan</a> adalah tentang mewariskan dunia sedemikian rupa sehingga generasi mendatang dapat menikmati kualitas hidup sebaik kita. Elemen penting dalam mewujudkan masa depan ini adalah dengan menggunakan apa yang kita butuhkan, bukan secara berlebihan.</p>
<p>Jadi, saat menentukan pilihan bagaimana merayakan Halloween, pikirkanlah sebelum kamu mengonsumsinya. Apakah kamu perlu membeli banyak makanan kemasan? Atau bisakah kamu membuat pai labu sendiri? Apakah kamu perlu naik mobil untuk ke pesta? Atau bisakah kamu melakukannya dengan berjalan kaki?</p>
<p>Dengan mengikuti tips berikut, kamu bisa menikmati Halloween yang menyenangkan, aneh – namun tetap ramah lingkungan.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/216637/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Alice Brock menerima dana dari The South Coast Doctoral Training Partnership.</span></em></p>Halloween adalah mimpi buruk dari keberlanjutan – namun hal ini tidak harus terjadi.Alice Brock, PhD Candidate in Environmental Science, University of SouthamptonLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/2089502023-08-10T03:05:13Z2023-08-10T03:05:13ZSektor farmasi hasilkan banyak emisi, bagaimana strategi industri obat dan apotek bisa ramah lingkungan?<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/542062/original/file-20230810-15-uvt6s5.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Pekerja farmasi mengemas obat-obatan di pabrik. Ada jejak emisi karbon dari proses produksi obat hingga pasien.
</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.freepik.com/free-photo/pharmaceutical-technicians-work-sterile-working-conditions-pharmaceutical-factory-scientists-wearing-protective-clothing_26150325.htm#query=pharmaceutical%20manufacturing&position=31&from_view=keyword&track=ais">Freepik/Usertrmk </a></span></figcaption></figure><p>Sektor industri farmasi berkontribusi besar terhadap terhadap emisi karbon yang menyebabkan pemanasan global.</p>
<p><a href="https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0959652618336084">Sebuah riset</a> menunjukkan industri farmasi menghasilkan 48,55 ton emisi gas setara CO2 per 1 juta dolar pendapatan. Angka ini <a href="https://theconversation.com/big-pharma-emits-more-greenhouse-gases-than-the-automotive-industry-115285">55% lebih besar daripada industri otomotif</a> yang menghasilkan 31,4 ton emisi gas setara CO2 per 1 juta dolar pendapatan yang dihasilkan pada tahun yang sama. </p>
<p>Emisi ini tidak hanya disumbang oleh aktivitas industri secara langsung, tapi <a href="https://www.cleanenergyregulator.gov.au/NGER/About-the-National-Greenhouse-and-Energy-Reporting-scheme/Greenhouse-gases-and-energy#:%7E:text=Scope%203%20emissions%20are%20indirect,controlled%20by%20that%20facility's%20business">juga aktivitas tidak langsung</a> seperti proses transportasi dan distribusi produk. Salah satu penyumbang emisi adalah proses pengemasan obat.</p>
<p>Sebenarnya masalah ini bukan hanya tanggung jawab industri obat, tapi semua pemangku kepentingan termasuk pemerintah, distributor, apotek, dokter dan pasien.</p>
<h2>Seberapa penting peran kemasan bagi produk farmasi?</h2>
<p>Produk farmasi menempuh proses distribusi yang panjang.</p>
<p>Tidak hanya harus melewati batas antardaerah, <a href="https://journals.lww.com/jpbs/Fulltext/2013/05020/Recent_trends_and_future_of_pharmaceutical.2.aspx">obat-obatan juga harus melalui batas antarnegara</a>. Oleh karena itu, produk farmasi harus dikemas sedemikian rupa agar keutuhan dan kestabilannya terjaga hingga sampai di tenaga kesehatan dan pasien yang menerimanya.</p>
<p>Selain sebagai wadah yang menampung obat agar mudah ditangani, kemasan farmasi juga memiliki <a href="https://journals.lww.com/jpbs/Fulltext/2013/05020/Recent_trends_and_future_of_pharmaceutical.2.aspx">fungsi proteksi</a> dari pengaruh lingkungan luar yang dapat merusak kandungan obat. Cahaya, kelembaban, oksigen, kontaminasi bakteri dan mikroba lain, kerusakan mekanis dan pemalsuan merupakan hal-hal yang dapat menurunkan kualitas produk farmasi.</p>
<p>Kemasan farmasi pun memiliki fungsi <a href="https://journals.lww.com/jpbs/Fulltext/2013/05020/Recent_trends_and_future_of_pharmaceutical.2.aspx">presentasi dan informasi</a>. Pada kemasan farmasi umumnya tertera nama obat sebagai identitas, dan sejumlah informasi seperti komposisi, berat atau volume, cara pakai, cara penyimpanan, tanggal kedaluwarsa, dan tanda peringatan khusus.</p>
<p>Informasi ini tidak hanya penting diketahui pasien sebagai pengguna akhir, tapi juga oleh tenaga kesehatan. Sejumlah obat tidak bisa digunakan sendiri oleh pasien, bahkan memerlukan instruksi khusus untuk diberikan, seperti obat-obat kanker.</p>
<p>Ada <a href="https://journals.lww.com/jpbs/Fulltext/2013/05020/Recent_trends_and_future_of_pharmaceutical.2.aspx">tiga lapis kemasan farmasi</a> yakni kemasan primer, kemasan sekunder, dan kemasan tersier. </p>
<p>Kemasan primer merupakan kemasan yang bersentuhan langsung dengan produk obat. Kemasan ini berpengaruh langsung pada umur simpan obat. Contohnya antara lain botol sirup, botol obat tetes mata, dan tube krim.</p>
<p>Kemasan sekunder merupakan kemasan yang melindungi kemasan primer, seperti dus, boks karton. Sementara itu, kemasan tersier digunakan untuk distribusi dan transportasi produk dalam jumlah besar misalnya kontainer.</p>
<p>Dengan demikian, untuk setiap obat yang diproduksi dan didistribusikan hingga sampai ke tangan konsumen, akan selalu ada limbah yang dihasilkan. Tidak hanya limbah obat, tapi juga kemasannya.</p>
<p>Bahan seperti aluminium foil, yang lazim digunakan dalam kemasan obat, memiliki dampak yang kurang baik terhadap lingkungan, bahkan jika dibandingkan dengan kemasan polivinilklorida (PVC) <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2213020916301975">menurut sebuah studi</a>. </p>
<p>Proses manufaktur kemasan aluminium foil menjadi faktor penyumbang dampak negatif kemasan ini terhadap lingkungan. Proses manufaktur aluminium menghasilkan <a href="https://www.iea.org/energy-system/industry/aluminium">hampir 270 juta ton</a> emisi gas karbondioksida. Sedangkan manufaktur aluminium foil menghasilkan <a href="https://apps.carboncloud.com/climatehub/product-reports/id/140531869815">3,1 kg emisi setara gas karbondioksida/kg</a>.</p>
<h2>Peran industri farmasi dalam atasi masalah limbah kemasan obat</h2>
<p>Sebuah riset terhadap <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9967855/">dua puluh perusahaan farmasi global</a> menunjukkan komitmen korporasi terhadap penurunan emisi gas rumah kaca melalui sejumlah strategi.</p>
<p>Mereka, antara lain menggunakan kemasan produk yang dapat didaur ulang serta menggunakan <em>e-labelling</em> (pelabelan produk secara elektronik) untuk menurunkan limbah kemasan. Strategi ini dilakukan oleh sejumlah industri besar seperti Takeda, Astrazeneca, dan Astellas.</p>
<p>Sejumlah inovasi juga dilakukan untuk membantu menyelesaikan masalah ini. Melalui <a href="https://www.nature.com/articles/s41586-020-2149-4">rekayasa enzim pengurai plastik</a>, plastik jenis polietilena tereftalat (PET) yang bisa didaur ulang. </p>
<p>Selain itu, ada juga pengembangan <a href="https://pubs.acs.org/doi/10.1021/acssuschemeng.1c00355">bahan bioplastik baru</a> yang berpotensi digunakan sebagai bahan pengemas. Bahan-bahan <a href="https://www.cas.org/resources/cas-insights/sustainability/five-ways-achieve-sustainable-medical-packaging#:%7E:text=Designing%20product%20lines%20that%20include,amount%20of%20landfill%20waste%20produced.">seperti</a> pati, selulosa, kitin atau kitosan (senyawa yang dapat dihasilkan oleh cangkang udang dan kepiting), <em>xylan</em> (turunan selulosa yang dihasilkan oleh kelompok rumput-rumputan, termasuk <a href="https://link.springer.com/article/10.1007/s00289-022-04385-x">tebu</a>), dan protein merupakan bahan-bahan alami yang dapat dikembangkan menjadi plastik yang lebih mudah terurai.</p>
<p>Sementara itu, solusi lainnya adalah dengan mendaur ulang obat. Limbah kemasan obat yang <a href="https://link.springer.com/article/10.1007/s40290-020-00339-8">tidak digunakan dapat didaur ulang</a>, bahkan untuk kemasan khusus seperti inhaler.</p>
<h2>Bukan semata tanggung jawab industri farmasi</h2>
<p>Tanggung jawab masalah yang ditimbulkan bahan kemasan obat bukan diemban oleh industri farmasi saja, melainkan seluruh pemangku kepentingan.</p>
<p>Distributor farmasi dapat berfungsi sebagai sentra penyimpanan obat di suatu wilayah, dan sebagai lokasi penukaran obat yang <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2352554121000279#bib68">mendekati tanggal kedaluwarsa</a>.</p>
<p>Sedangkan apoteker memiliki peran penting sebagai penanggung jawab dalam pengelolaan obat dan pelayanan kefarmasian. Apoteker perlu mengelola stok obat dengan tepat untuk mengurangi limbah obat yang tidak terpakai. </p>
<p>Di Belanda, misalnya, sebuah platform daring bernama <a href="https://www.pharmaswap.com/home-en.html">PharmaSwap</a> memungkinkan penukaran obat antarapotek untuk mengurangi penumpukan stok obat yang jarang digunakan. </p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/541865/original/file-20230809-25-o57gog.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/541865/original/file-20230809-25-o57gog.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=703&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/541865/original/file-20230809-25-o57gog.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=703&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/541865/original/file-20230809-25-o57gog.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=703&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/541865/original/file-20230809-25-o57gog.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=884&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/541865/original/file-20230809-25-o57gog.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=884&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/541865/original/file-20230809-25-o57gog.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=884&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Obat kemasan jenis <em>pre-filled syringe</em> menghasilkan limbah kemasan lebih sedikit.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://assets-global.website-files.com/5ed89be68e1f40c1604b96d1/6137a62d619a9594337863c7_PHENYLEPHRINE_Label_71266-9010-01_5.png">Wikimedia</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Apoteker juga dapat memerantarai pemilihan kemasan obat yang lebih ramah lingkungan. Misalnya, obat yang dikemas dalam kemasan <em>pre-filled syringe</em> (alat suntik yang sudah mengandung obat) akan menghasilkan limbah kemasan yang <a href="https://doi.org/10.1016/j.jclinane.2015.12.005">lebih sedikit</a> dibandingkan kemasan vial dosis tunggal.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/541864/original/file-20230809-22-s2ch1q.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/541864/original/file-20230809-22-s2ch1q.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=569&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/541864/original/file-20230809-22-s2ch1q.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=569&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/541864/original/file-20230809-22-s2ch1q.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=569&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/541864/original/file-20230809-22-s2ch1q.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=716&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/541864/original/file-20230809-22-s2ch1q.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=716&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/541864/original/file-20230809-22-s2ch1q.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=716&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Obat dosis tunggal menghasilkan limbah kemasan lebih banyak.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/c4/Adenosine_preparation%2C_single_dose_vial_for_intravenous_administration.jpg/800px-Adenosine_preparation%2C_single_dose_vial_for_intravenous_administration.jpg?20200605063022">Wikimedia</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Apoteker juga dapat membantu mengurangi <a href="https://doi.org/10.1002/psb.1659">penyediaan obat berlebihan</a> kepada pasien dengan menyesuaikan pemberian obat sesuai dengan stok obat milik pasien. Pasien kerap menyimpan obat tak terpakai di rumahnya, sementara mereka terus menerima persediaan obat baru. Hal ini menyebabkan penumpukan obat berikut kemasannya di tingkat rumah tangga. </p>
<p>Limbah obat beserta kemasannya yang telanjur terjadi dapat ditangani melalui pengelolaan jalur pembuangan obat yang baik dan benar. Apotek dapat mengumpulkan <a href="https://scholar.google.com/scholar_lookup?title=Role%20of%20the%20pharmacist%20in%20proper%20medication%20disposal&publication_year=2011&author=A.%20Smolen">obat tidak terpakai</a> untuk mengurangi pembuangan obat di tempat sampah rumah tangga atau di saluran pembuangan air limbah. </p>
<p>Sementara, <a href="https://doi.org/10.1007/s11096-018-0642-8">20% obat juga dikembalikan dalam kemasan tertutup</a>, tidak rusak, dan umur simpan lebih dari 6 bulan, sehingga dapat diserahkan kembali kepada pasien lainnya yang membutuhkan.</p>
<p>Namun, praktik penyerahan obat ini juga menimbulkan <a href="https://doi.org/10.1111/ijpp.12391">keraguan publik</a> terkait jaminan mutu. Sehingga diperlukan inovasi dalam teknologi obat, seperti melalui <a href="https://doi.org/10.3390/s20113080">sensor</a> yang dapat menjamin kualitas dan keamanan obat yang diserahkan ulang (<em>redispensing</em>).</p>
<p>Peran pemerintah atau <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2352554121000279">lembaga regulasi seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga sangat penting</a> dalam menurunkan masalah lingkungan terkait limbah kemasan obat. Mereka harus mengedukasi, membuat pedoman untuk membatasi limbah farmasi, dan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan lainnya, seperti industri farmasi, distributor, fasilitas pelayanan kesehatan, dan tenaga kesehatan. </p>
<p>Tanpa dukungan pembuat kebijakan, maka upaya meminimalkan limbah kemasan obat juga akan terhambat. Dengan demikian, target pengurangan emisi untuk mencegah suhu bumi makin panas juga sulit tercapai.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/208950/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Lailaturrahmi tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Apoteker perlu mengelola stok obat dengan tepat untuk mengurangi limbah obat yang tidak terpakai.Lailaturrahmi, Lecturer, Departemen Farmakologi dan Farmasi Klinis, Fakultas Farmasi, Universitas AndalasLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1829682022-05-20T05:39:52Z2022-05-20T05:39:52ZRiset: aksi iklim anak muda didominasi konsumsi ramah lingkungan – penting tapi perlu aktivisme yang lebih berdampak<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/464242/original/file-20220519-12-7157yy.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Sejumlah anak muda berpartisipasi dalam Jakarta Climate Strike 2019.</span> <span class="attribution"><span class="source">(The Conversation/Luthfi T. Dzulfikar)</span>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/">CC BY-NC-ND</a></span></figcaption></figure><p>Di tengah <a href="https://nasional.sindonews.com/read/607763/15/2431-kejadian-bencana-hingga-november-98-hidrometeorologi-1637658691">bencana hidrometeorologi</a> hingga ancaman <a href="https://www.republika.co.id/berita/qzj46g414/peneliti-brin-115-pulau-di-indonesia-terancam-tenggelam">tenggelamnya ratusan pulau</a>, kebijakan pemerintah Indonesia justru sering <a href="https://bisnis.tempo.co/read/1524670/menteri-klhk-pembangunan-besar-besaran-tak-boleh-berhenti-atas-nama-deforestasi">tidak mendukung kelestarian lingkungan</a>. Menurut survei global, tingkat kesadaran publik Indonesia akan <a href="https://climatecommunication.yale.edu/wp-content/uploads/2021/06/international-climate-opinion-february-2021d.pdf">krisis iklim relatif rendah</a>, sedangkan persentase <a href="https://www.vice.com/en/article/a3x3m8/indonesia-is-home-to-the-most-climate-change-deniers-in-the-world">penyangkal perubahan iklim</a> relatif tinggi dibanding negara lain.</p>
<p>Tetapi, anak muda menunjukkan tren yang berbeda.</p>
<p>Generasi muda di Indonesia terbukti <a href="https://indikator.co.id/rilis-survei-indikator-cerah/">lebih peduli</a> isu lingkungan dan memiliki literasi perubahan iklim yang memadai. Selain itu, aktivisme iklim di Indonesia juga <a href="https://theconversation.com/gerakan-aksi-iklim-indonesia-meningkat-tapi-belum-pengaruhi-kebijakan-157970">terlihat meningkat</a>, meski masih <a href="https://tekno.tempo.co/read/1257070/kenapa-gerakan-anak-muda-soal-perubahan-iklim-sepi-di-indonesia">relatif sepi</a> dibanding negara-negara maju.</p>
<p>Kajian awal pada 2020 di Indonesia menemukan dari 110 responden Generasi Z yang disurvei, <a href="https://theconversation.com/riset-awal-tunjukkan-nilai-kesadaran-perubahan-iklim-gen-z-di-indonesia-sangat-tinggi-150958">lebih dari 80%</a> punya kesadaran iklim tinggi.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/riset-awal-tunjukkan-nilai-kesadaran-perubahan-iklim-gen-z-di-indonesia-sangat-tinggi-150958">Riset awal tunjukkan nilai kesadaran perubahan iklim Gen-Z di Indonesia sangat tinggi</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Partisipasi anak muda punya <a href="https://www.cambridge.org/core/books/roots-of-civic-identity/F68A579CF52002A15D69186BA07F307D">efek yang menularkan</a> aktivisme di antara sesamanya. Sejalan dengan tren global, aktivisme iklim anak muda juga jadi <a href="https://www.uncclearn.org/sites/default/files/inventory/unfpa25.pdf">ujung tombak</a> untuk mendesak pemerintah dan mengawal kebijakan lingkungan.</p>
<p>Sayangnya, saat ini masih minim data tentang pola partisipasi iklim anak muda di Indonesia, dan apa yang memotivasi mereka.</p>
<p><a href="https://www.remotivi.or.id/penelitian/16/anak-muda-dan-krisis-iklim-peran-media-sosial-dan-komunitas-dalam-mendorong-aktivisme-lingkungan">Penelitian kami di Remotivi</a> mengisi kekosongan ini melalui survei terhadap 612 anak muda usia 16-30 tahun dan <em>focus group discussion</em> (FGD) dengan aktivis lingkungan.</p>
<p>Riset ini mengonfirmasi tren positif bahwa anak muda tidak hanya sadar iklim, tapi juga bertindak untuk mitigasinya – terutama melalui konsumsi ramah lingkungan. Selain itu, penelitian juga menelusuri faktor apa yang memotivasi aksi iklim di kalangan muda.</p>
<h2>Didominasi semangat konsumsi etis</h2>
<p>Kami menemukan partisipasi anak muda dilakukan lewat dua jalan.</p>
<p>Jalan pertama, dan yang paling dominan, adalah lewat konsumsi ramah lingkungan. Ini merupakan aksi individu untuk mempertimbangkan dampak pola konsumsi mereka bagi lingkungan.</p>
<p>Partisipasi ini merupakan wujud kuasa individu sebagai konsumen untuk mendorong perubahan lewat intervensi ke pasar.</p>
<p>Gambar 1 menunjukkan rata-rata 70% responden telah berpartisipasi dalam berbagai praktik konsumsi ramah lingkungan, terutama mengurangi konsumsi energi dan sampah, serta memilih produk ramah lingkungan. Rata-rata responden pun telah melakukannya secara rutin.</p>
<p>Temuan ini tidak mengherankan karena jalan partisipasi ini lebih rendah risikonya dan dapat dilakukan lewat tindakan keseharian.</p>
<p><strong>Gambar 1. Konsumsi Ramah Lingkungan</strong></p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/464219/original/file-20220519-17-dcwn00.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/464219/original/file-20220519-17-dcwn00.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/464219/original/file-20220519-17-dcwn00.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=286&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/464219/original/file-20220519-17-dcwn00.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=286&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/464219/original/file-20220519-17-dcwn00.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=286&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/464219/original/file-20220519-17-dcwn00.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=359&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/464219/original/file-20220519-17-dcwn00.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=359&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/464219/original/file-20220519-17-dcwn00.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=359&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption"></span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.remotivi.or.id/images/research/1649047098.Remotivi_Laporan%20Penelitian_Anak%20Muda%20dan%20Aksi%20Iklim.pdf">(Nastiti & Riyanto, 2022)</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Jalan kedua, aktivisme lingkungan, merupakan aksi kolektif di ruang publik yang sifatnya menuntut perubahan kebijakan.</p>
<p>Partisipasi ini menyasar pejabat atau institusi pemerintah, dan berangkat dari kuasa individu sebagai warga untuk mendorong perubahan lewat intervensi ke negara.</p>
<p>Dari Gambar 2, terlihat bahwa partisipasi melalui aktivisme lingkungan telah dilakukan lebih dari 50% responden dalam bentuk mengikuti kampanye, menandatangani petisi, dan memberikan donasi.</p>
<p><strong>Gambar 2. Aktivisme Lingkungan</strong></p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/464220/original/file-20220519-19-k126b3.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/464220/original/file-20220519-19-k126b3.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/464220/original/file-20220519-19-k126b3.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=303&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/464220/original/file-20220519-19-k126b3.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=303&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/464220/original/file-20220519-19-k126b3.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=303&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/464220/original/file-20220519-19-k126b3.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=381&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/464220/original/file-20220519-19-k126b3.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=381&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/464220/original/file-20220519-19-k126b3.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=381&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption"></span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.remotivi.or.id/images/research/1649047098.Remotivi_Laporan%20Penelitian_Anak%20Muda%20dan%20Aksi%20Iklim.pdf">(Nastiti & Riyanto, 2022)</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Dalam dua bentuk aktivisme lainnya (protes dan audiensi), partisipasi anak muda masih <a href="https://www.remotivi.or.id/images/research/1649047098.Remotivi_Laporan%20Penelitian_Anak%20Muda%20dan%20Aksi%20Iklim.pdf">kurang dari 30%</a>. Namun, setidaknya sekitar 40% menyatakan kesediaan melakukannya di masa depan.</p>
<p>Data ini kami baca sebagai harapan sekaligus tantangan dalam mengatasi krisis iklim.</p>
<p>Di sini, kabar baiknya mayoritas responden tidak hanya memiliki kesadaran akan urgensi perubahan iklim, tetapi juga kesediaan untuk terlibat dalam upaya mitigasinya.</p>
<p>Namun, yang perlu dicermati, komitmen generasi muda untuk berpartisipasi ternyata lebih banyak direalisasikan lewat jalan konsumsi ramah lingkungan, ketimbang aktivisme lingkungan.</p>
<p>Ini merupakan tantangan. Meski pola konsumsi ramah lingkungan itu penting, studi telah menunjukkan bahwa ini <a href="https://www.researchgate.net/publication/222113453_Green_consumption_-_no_solution_for_climate_change">kurang berdampak</a> dalam mendorong <a href="https://www.vox.com/the-goods/2018/10/12/17967738/climate-change-consumer-choices-green-renewable-energy">komitmen pemerintah mengatasi krisis iklim</a>. </p>
<p>Lalu, pertanyaannya: apa yang memotivasi anak muda untuk lebih terlibat dalam aktivisme lingkungan?</p>
<h2>Peran krusial organisasi lingkungan di medsos</h2>
<p>Analisis survei kami menunjukkan motivasi anak muda untuk terlibat aktivisme lebih kompleks jika dibandingkan dengan konsumsi ramah lingkungan.</p>
<p>Untuk konsumsi ramah lingkungan, faktor pengetahuan sang individu menjadi variabel paling signifikan. </p>
<p>Sebaliknya, untuk terlibat aktivisme, anak muda tidak hanya perlu memiliki motivasi dan pengetahuan individual, atau sekadar respons emosi yang tepat mengenai perubahan iklim.</p>
<p>Yang lebih krusial justru adalah seberapa terhubung mereka dengan ekosistem media sosial dan seberapa efektifnya peran lembaga non-pemerintah (NGO) lingkungan berperan sebagai komunitas. Keduanya adalah faktor yang punya pengaruh paling besar bagi tingkat aktivisme lingkungan anak muda.</p>
<p>Anak muda yang mengikuti NGO lingkungan di media sosial memiliki tingkat partisipasi lebih tinggi dibanding non-pengikut dalam setiap indikator aktivisme. </p>
<p><div data-react-class="InstagramEmbed" data-react-props="{"url":"https://www.instagram.com/p/Ccpn__QtLc6/?igshid=YmMyMTA2M2Y=","accessToken":"127105130696839|b4b75090c9688d81dfd245afe6052f20"}"></div></p>
<p>Di sini, semakin banyak anak muda terpapar isu lingkungan, mengekspresikan opini, dan membangun jejaring komunitas iklim di media sosial, semakin tinggi tingkat partisipasinya dalam aktivisme lingkungan.</p>
<p>Menurut informan kami, dalam mengelola akun media sosial, NGO lingkungan sebisa mungkin mendesain konten agar “mendekatkan audiens dengan isu perubahan iklim yang terkadang rumit dan kompleks, menjadi masalah yang lebih konkret di kehidupan sekitar.” </p>
<p>Tak berhenti di situ, media sosial organisasi lingkungan juga menghubungkan anak muda yang memiliki kekhawatiran yang sama untuk merasa “senasib sepenanggungan” dan membuka jalan untuk “menyalurkan rasa frustasi jadi bentuk aksi kolektif.”</p>
<h2>Memperluas akses untuk aktivisme</h2>
<p>Serangkaian temuan ini menegaskan media sosial dapat menyediakan ruang untuk “politisasi”. Di ruang ini, NGO lingkungan menjadi aktor penting dalam mengorganisasi kesadaran politis anak muda menjadi upaya aksi kolektif.</p>
<p>NGO dan komunitas lingkungan berperan sebagai penyangga ekosistem ini dengan mendorong aliran informasi mengenai isu lingkungan. Bila kita bandingkan dengan konten lingkungan di media massa, akun NGO lingkungan tidak sekadar menyediakan informasi, tetapi juga mengasah sikap kolektif dan politis terhadap perubahan iklim sekaligus menyediakan cara bagi audiensnya untuk terlibat.</p>
<p>Berdasarkan temuan ini, apa pelajaran yang bisa dipetik untuk aktivisme lingkungan? </p>
<p>Pertama, akun media sosial NGO perlu memperluas jangkauan audiensnya untuk memperkuat aktivisme lingkungan anak muda. Misalnya, mereka bisa mendesain agar informasi dan format konten sesuai dengan kebutuhan anak muda. </p>
<p><a href="https://www.remotivi.or.id/penelitian/16/anak-muda-dan-krisis-iklim-peran-media-sosial-dan-komunitas-dalam-mendorong-aktivisme-lingkungan">Temuan kami</a> menunjukkan anak muda menginginkan lebih banyak informasi mengenai dampak dan relevansi krisis iklim dalam kehidupan sehari-hari, serta disajikan dalam format video pendek.</p>
<p>Kedua, perlu aktivisme lingkungan yang lebih mudah diakses. Artinya, organisasi lingkungan harus lebih gencar membumikan dorongan aksi – dari kesadaran akan konsumsi etis yang sudah ada menjadi kampanye kolektif.</p>
<p>Salah satu cerita sukses datang dari <a href="https://dietkantongplastik.info/">Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik</a> yang kampanye dan petisinya berhasil <a href="https://dietkantongplastik.info/petisi-publik-berhasil-dorong-kebijakan-pengurangan-sampah-kantong-plastik/">mendorong penerapan aturan kantong plastik berbayar</a> dalam peraturan daerah.</p>
<p>Di sisi lain, media sosial juga memberikan tantangan bagi NGO lingkungan berupa banyaknya <a href="https://counterhate.com/research/the-toxic-ten/">kampanye misinformasi</a> yang menyuburkan penyangkalan perubahan iklim. Struktur media sosial yang memperparah <a href="https://theconversation.com/the-problem-of-living-inside-echo-chambers-110486">kamar gema</a> (<em>echo chambers</em>) juga memperuncing polarisasi dalam ruang digital. </p>
<p>Kita perlu terus menjaga agar ekosistem informasi bisa tetap inklusif dan merangkul audiens dengan tingkat kesadaran yang beragam.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/182968/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Aulia Nastiti menerima dana dari Remotivi (<a href="http://www.remotivi.or.id">www.remotivi.or.id</a>) untuk melakukan penelitian ini. </span></em></p><p class="fine-print"><em><span>Geger Riyanto menerima dana dari Remotivi (<a href="http://www.remotivi.or.id">www.remotivi.or.id</a>) untuk melakukan penelitian ini.</span></em></p>Bentuk aksi iklim anak muda masih didominasi oleh praktik konsumsi ramah lingkungan. Ini penting, tapi kita perlu mendorong bentuk aktivisme yang lebih berdampak.Aulia Nastiti, Ph.D Candidate in Political Science, Northwestern UniversityGeger Riyanto, Dr. Phil. Candidate at the Institute of Anthropology, University of HeidelbergLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1620362021-06-10T09:57:54Z2021-06-10T09:57:54ZEmpat mitos ramah lingkungan tentang mata uang kripto<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/404479/original/file-20210604-17-13t6029.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=10%2C5%2C3432%2C2286&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">
</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-photo/bitcoin-make-money-scratch-poor-soil-1694547328">Maximillian Cabinet/Shutterstock</a></span></figcaption></figure><p>Mata uang kripto, bitcoin, pernah mencapai harga <a href="https://www.coindesk.com/price/bitcoin">US$50.000</a> (Rp 713,6 juta) per kepingnya, salah satu nilai tertinggi.</p>
<p>Sulit dipercaya bahwa 10 tahun yang lalu, 10.000 bitcoin hanya bisa membeli <a href="https://www.forbes.com/sites/colinharper/2020/05/22/bitcoin-pizza-day-why-bitcoiners-are-celebrating%20-today-by-eating-pizza/?sh=717ef9aa356a">beberapa loyang piza</a>.</p>
<p>Lebih sulit dicerna lagi ketika kita tahu bahwa mata uang ini hanya ada secara virtual. </p>
<p>Anda tidak dapat memegang mata uang tersebut, kecuali dalam <em>hard disc</em> komputer, dan tidak ada aset dasar.</p>
<p>Bitcoin dihasilkan atau ditambang lewat kekuatan komputer yang disebut sebagai “<em>proof-of work</em>”.</p>
<iframe id="noa-web-audio-player" style="border: none" src="https://embed-player.newsoveraudio.com/v4?key=x84olp&id=https://theconversation.com/bitcoin-isnt-getting-greener-four-environmental-myths-about-cryptocurrency-debunked-155329&bgColor=F5F5F5&color=D8352A&playColor=D8352A" width="100%" height="110px"></iframe>
<p>Ini sebenarnya bukan ide baru.</p>
<p><a href="http://www.bbc.com/travel/story/20180502-the-tiny-island-with-human-sized-money">Batu Rai</a> adalah salah satu bentuk uang pertama yang digunakan di Pulau Yap di Mikronesia.</p>
<p>Untuk mendapatkan Rai, Anda harus mendayung kano sejauh 500 kilometer atau lebih ke Palau dan memahat beberapa batu kapur lokal.</p>
<p>Kemudian, Anda membawa bongkahan batu selebar 3 meter itu kembali ke Pulau Yap tanpa tenggelam di lautan Pasifik.</p>
<p>Tidak ada yang mengetahui pasti awal terjadinya, tetapi praktik ini setidaknya sudah berusia beberapa abad.</p>
<p>Uang ini tidak memiliki nilai bawaan. Agar semua orang menghormati <em>proof-of-work</em> (bukti sudah bekerja), prosesnya sengaja dibuat tidak efisien dan membutuhkan banyak sumber daya, sama seperti bitcoin.</p>
<p>Alih-alih mengandalkan penjelajah pemberani, bitcoin menggunakan jaringan global komputer yang saling bersaing.</p>
<p>Seperti pembobol brankas di <a href="https://www.weizmann.org.uk/galleries/safe-cracking-tournament-2020">kontes <em>safe-cracking</em></a>, mesin penambang bitcoin ini menebak kombinasi ke suatu kunci digital (biasanya terdiri dari digit yang sangat panjang), dengan kombinasi benar untuk memenangkan beberapa bitcoin baru.</p>
<p>Kombinasi berubah setiap sepuluh menit, dan kontes terus berlanjut.</p>
<p>Ini semua mungkin terdengar seperti permainan bingo digital yang tidak berbahaya.</p>
<p>Tetapi, semakin banyak orang yang tertarik dengan imbalan tinggi, penambangan bitcoin selama beberapa hari mengeluarkan <a href="https://www.nature.com/articles/s41558-019-0567-9">energi setara dengan negara Polandia</a> dan menghasilkan <a href="https://digiconomist.net/bitcoin-energy-consumption">37 juta ton</a> CO<sub>2</sub> setiap tahun.</p>
<p><a href="https://theconversation.com/bitcoin-why-a-wave-of-huge-companies-like-tesla-rushing-to-invest-could-derail-the-stock-market-154966">Investor baru</a>, seperti <a href="https://www.reuters.com/article/crypto-currency-tesla-climate/insight-elon-musk-wants-clean-power-but-teslas-carrying-bitcoins%20-dirty-baggage-idUSL1N2KF1EF">produsen mobil, Tesla</a>, mendongkrak harga aset sembari mengabaikan dampak perubahan iklim dari bitcoin yang berubah. </p>
<p>Dan, untuk menjaga <em>bull market</em> (kondisi harga aset tinggi dalam periode lama), para pendukung bekerja keras untuk memperdebatkan <a href="https://coinshares.com/research/bitcoin-mining-network-december-2019">kredensial hijau dari bitcoin</a>.</p>
<p>Demi iklim yang stabil, mitos-mitos ini perlu dibantah.</p>
<p><strong>Mitos 1 : penambangan bitcoin menjadi lebih efisien</strong></p>
<p>Emisi karbon dari Bitcoin bukan satu-satunya rahasia kotor dari jaringan penambang.</p>
<p>Tahun 2011, penambang yang bersaing dapat memenangkan bitcoin dengan laptop biasa.</p>
<p>Saat ini, perlu investasi untuk memasang perangkat keras khusus yang dikenal sebagai <em>Application Specific Integrated Circuits</em> (ASIC).</p>
<p>Sebagian besar biaya penambangan berasal dari energi untuk menjalankan unit ini, maka penambang bitcoin selalu berhati-hati untuk menggunakan yang termurah.</p>
<p>Untuk menghindari pemborosan energi, kompetisi global untuk bitcoin mewajibakan penggantian ASIC dengan model lebih baru dan lebih efisien setiap tahun.</p>
<p>ASIC tidak dapat digunakan kembali untuk komputasi umum dengan mudah.</p>
<p>Unit yang berlebih menghasilkan sekitar <a href="https://digiconomist.net/bitcoin-energy-consumption">11.500 ton</a> <a href="https://theconversation.com/health-crisis-up-to-a-%20miliar-ton-waste-potentially-burned-in-the-open-every-year-152778">limbah elektronik berbahaya</a> setiap tahun, sebagian besar dibuang ke kota-kota <a href="https://journals.sagepub.com/doi/full/10.1177/0309132520923098">di negara-negara selatan</a>.</p>
<p><strong>Mitos 2 : bitcoin mendorong investasi dalam energi bersih</strong></p>
<p>Pembangkit listrik tenaga air buatan Cina adalah <a href="https://www.nature.com/articles/s41558-019-0567-9">tempat populer untuk penambangan bitcoin</a>.</p>
<p>Sementara <a href="https://asiatimes.com/2020/11/bitcoin-price-surge-linked-to-china-crackdown/">Cina melakukan penindakan keras</a> pada industri, 61% penambangan bitcoin <a href="https://www.jbs.cam.ac.uk/faculty-research/centres/alternative-finance/publications/3rd-global-cryptoasset-benchmarking-study">didukung oleh bahan bakar fosil</a>.</p>
<p>Batu bara murah di Australia telah menemukan pembeli baru melalui bitcoin, karena <a href="https://www.cnet.com/news/australian-coal-power-plant-reopened-blockchain-bitcoin-applications/">tambang batubara bekas dibuka kembali</a> untuk menggerakkan penambangan.</p>
<p>Penambang bersedia pindah ke mana saja untuk mendapatkan energi, meningkatkan profitabilitas <a href="https://jpt.spe.org/gazprom-neft-mines-bitcoin-as-an-alternative-to-flaring-unwanted-gas">gas alam di Siberia</a> dan mendukung <a href="https://www.houstonchronicle.com/business/energy/article/Cryptocurrency-mining-company-eyes-flared-gas-in-15359750.php">pengeboran minyak di Texas</a>.</p>
<p>Penambang bitcoin di Taman Nasional Virunga, di Republik Demokratik Kongo, <a href="https://bdatacenter.fr/en/home/">mendapatkan akses khusus</a> ke energi bersih dan murah yang dihasilkan oleh <a href="https://ec.europa.eu/newsroom/devco/item-detail.cfm?item_id=81897&newsletter_id=227&utm_source=devco_newsletter&utm_medium=email&utm_campaign=Green+Development+News&utm_national=Virunga+nationalcontent=%20+taman+pemanfaatan+ekosistem+layanan+untuk+keamanan+pekerjaan+dan&lang=id">pembangkit listrik tenaga air yang didanai Uni Eropa</a>.</p>
<p>Pabrik ini dirancang untuk membantu penduduk setempat <a href="https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/14678802.2019.1561615">menemukan mata pencaharian</a>, selain dari perburuan dan menghentikan mereka dari merambah taman nasional untuk kayu sebagai bahan bakar.</p>
<p>Penambang Bitcoin mempekerjakan pasukan server komputer, bukan mantan pejuang <a href="https://www.nytimes.com/2017/08/30/business/congo-power-plants-poaching.html">pabrik</a>.</p>
<p><strong>Mitos 3 : bitcoin menggantikan kebutuhan akan penambangan emas</strong></p>
<p>Penambangan emas adalah salah satu <a href="https://besjournals.onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1111/1365-2664.13669">industri yang paling merusak</a> di dunia.</p>
<p>Bitcoin, pada awalnya, dimaksudkan sebagai <a href="https://bitcoin.org/bitcoin.pdf">pengganti digital untuk emas</a> yang juga merupakan alat pertukaran deflasi, yang mampu membuat bank dan regulator yang boros menjadi mubazir.</p>
<p>Tetapi, bagi banyak investor kelembagaan, emas dibeli untuk <a href="https://www.bloomberg.com/news/articles/2021-02-11/crypto-s-rapid-rise-means-investors-need-gold%20-top-miner-says">melindung nilai</a> terhadap fluktuasi bitcoin.</p>
<p><a href="https://www.wsj.com/articles/tesla-buys-1-5-billion-in-bitcoin-11612791688">Tesla menggelontorkan US$1,5 miliar</a> (Rp 21 triliun) ke dalam bitcoin, tetapi juga menyatakan <a href="https://www.sec.gov/Archives/edgar/data/1318605/000156459021004599/tsla-10k_20201231.htm">minat pada emas</a>.</p>
<p>Sementara bitcoin saat ini mengalami harga tertinggi sepanjang masa, <a href="https://www.chards.co.uk/blog/record-gold-price-and-all-time-price-highs/612">emas mencapai salah satu nilai tertinggi</a> pada tahun 2020.</p>
<p>Bitcoin juga tidak menggantikan lembaga keuangan tradisional. </p>
<p><a href="https://www.nasdaq.com/articles/deutsche-bank-quietly-plans-to-offer-crypto-custody-prime-brokerage-2021-02-12">Bank-bank besar</a> berlomba-lomba untuk mendapatkan miliarder yang berada di belakangnya.</p>
<p><strong>Mitos 4 : pemain korporat akan meningkatkan pasar untuk ‘bitcoin hijau’</strong></p>
<p>Beberapa berpendapat bahwa investor kelembagaan dapat mengubah bitcoin menjadi “hijau”.</p>
<p>Yves Bennaim, pendiri 2B4CH, think tank mata uang kripto asal Swiss, mengklaim bahwa ketika investor seperti Tesla mendorong kenaikan harga, “akan ada lebih banyak insentif untuk melakukan investasi di <a href="https://www.reuters.com/article%20/us-crypto-currency-tesla-climate-insight-idUSKBN2AA193">sumber energi terbarukan</a>” untuk penambangan bitcoin.</p>
<p>Tetapi, penambang akan selalu menggunakan opsi termurah untuk memaksimalkan pengembalian.</p>
<p>Tidak mungkin mengalokasikan hadiah tambahan kepada penambang yang menggunakan energi terbarukan, karena <a href="http://ceur-ws.org/Vol-2761/HAICTA_2020_paper39.pdf">sulit mengetahui</a> siapa yang menggunakan energi terbarukan.</p>
<p>Sayangnya, saat ini tidak ada yang namanya “bitcoin hijau”.</p>
<p>Namun, tidak semua mata uang kripto membutuhkan banyak energi, seperti bitcoin. Ada alternatif untuk <em>proof-of-work</em>.</p>
<p>Proyek blockchain terbesar kedua, ethereum, beralih ke <a href="https://ethereum.org/en/eth2/"><em>proof-of-stake</em></a>, sistem baru menghilangkan kebutuhan penambangan dan pembaruan perangkat keras terus-menerus.</p>
<p>Bitcoin adalah hal yang kotor, tetapi menunjukkan hal ini kepada calon investor tidak berarti kita membuang blockchain karena kejelekan bitcoin.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/162036/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Peter Howson tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Bitcoin menarik perhatian dari pembeli besar seperti Tesla. Tetapi, jangan tertipu, karena bisa berarti bencana iklim.Peter Howson, Senior Lecturer in International Development, Northumbria University, NewcastleLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1594812021-04-22T11:16:30Z2021-04-22T11:16:30ZHari Bumi: bagaimana gaya hidup etis di tengah kemerosotan lingkungan hidup?<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/396494/original/file-20210422-19-12h50wr.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">climate change</span> </figcaption></figure><iframe src="https://open.spotify.com/embed-podcast/episode/3dAvPqjf9aI98kJdm3KtlM" width="100%" height="232" frameborder="0" allowtransparency="true" allow="encrypted-media"></iframe>
<p>Hari Bumi atau <em>Earth Day</em> sebagai gerakan untuk menyelamatkan satu-satunya tempat tinggal manusia sudah berusia 51 tahun. </p>
<p>Namun, permasalahan lingkungan di Bumi masih terus terjadi, bahkan bertambah pelik. Mulai dari sampah, emisi karbon, polusi udara, hingga persoalan hak-hak masyarakat adat yang tercerabut. </p>
<p>Untuk episode podcast “SuarAkademia” kali ini, saya berbincang dengan Saras Dewi, dosen Filsafat, Universitas Indonesia, yang juga aktivis dan pecinta lingkungan hidup. </p>
<p>Kami <em>ngobrol</em> mulai dari dokumenter terbaru <em>Seaspiracy</em>, pola konsumsi manusia yang sudah merusak, apa itu gaya hidup yang “hijau”, hingga kekhawatiran dan harapan akan masa depan Bumi, manusia dan makhluk lainnya. </p>
<p>Saras (atau akrab dipanggil Yayas) juga mementahkan beberapa stereotip terkait gaya hidup ramah lingkungan yang terkesan mahal dan eksklusif, selain memberikan refleksi pribadi tentang cara dia memilih dengan kesadaran yang berpihak kepada lingkungan hidup. </p>
<p>Bagi Yayas, manusia memang menjadi penyebab kerusakan dan kemerosotan lingkungan. Namun, manusia juga bisa menjadi solusi dan mencegah kerusakan Bumi yang lebih parah lagi. </p>
<p>Simak obrolan ringan, namun filosofis, di Spotify, Google Podcast, Apple Podcast, serta YouTube. </p>
<p>Selamat Hari Bumi!</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/159481/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
Ngobrol seru mulai dari Seaspiracy, pola konsumsi manusia yang sudah merusak, apa itu gaya hidup yang "hijau", hingga kekhawatiran dan harapan akan masa depan Bumi, manusia dan makhluk lainnya.Fidelis Eka Satriastanti, Editor Lingkungan HidupLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1518512021-01-25T06:19:48Z2021-01-25T06:19:48ZJakarta bisa saja dapat penghargaan Transportasi Berkelanjutan, tapi masih banyak PR untuk kurangi polusi udara<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/379439/original/file-20210119-17-sqnfjg.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=0%2C5%2C3916%2C2556&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Butuh regulasi yang progresif untuk atasi kualitas udara di Jakarta.</span> <span class="attribution"><span class="source">ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.</span></span></figcaption></figure><p>Pemerintah provinsi DKI Jakarta mendapatkan <a href="https://megapolitan.kompas.com/read/2020/11/02/12380771/jakarta-raih-sustainable-transport-award-2021-dan-kalahkan-san-fransisco?page=all0">penghargaan <em>Sustainable Transport Award</em> (STA) 2021</a> akhir Oktober lalu dari <em><a href="https://www.itdp.org">Institute for Transportation and Development Policy</a></em> (ITDP) dan Komite Penghargaan Transportasi Berkelanjutan (dari berbagai organisasi, seperti <a href="https://www.google.com/search?client=safari&rls=en&q=World+Resources+Institute&ie=UTF-8&oe=UTF-8">World Resources Institute</a>, <a href="https://aric.adb.org/initiative/clean-air-asia">Clean Air Asia</a>, hingga Bank Dunia). </p>
<p>Penghargaan ini diberikan kepada kota-kota yang berhasil menerapkan strategi untuk meningkatkan mobilitas masyarakat dengan transportasi umum, meningkatkan keselamatan dan akses bagi pejalan kaki serta pengendara sepeda, hingga mengurangi polusi udara.</p>
<p>Namun, dari banyak kriteria tersebut, DKI Jakarta terpilih sebagai pemenang hanya berdasarkan atas <a href="https://staward.org/winners/2021-jakarta-indonesia/">2 hal</a>, yaitu <a href="https://www.beritajakarta.id/read/84329/dki-jakarta-raih-juara-sustainable-transport-award-sta-2021#.YAZVAy0RpQI">pertumbuhan dan perbaikan pada moda transportasi umum (Transjakarta), serta pembangunan lajur sepeda</a>. </p>
<p>Fakta tersebut meninggalkan pekerjaan rumah yang besar bagi pemerintah DKI Jakarta yang masih gagap dalam mengurangi tingkat polusi udara. </p>
<h2>Bahan bakar tidak ramah lingkungan</h2>
<p>Pemerintah DKI Jakarta memang berhasil menggenjot perbaikan moda transportasi umum, terutama <a href="https://bebas.kompas.id/baca/metro/2021/01/19/pandemi-tantangan-dan-peluang-transjakarta-di-usia-ke-17-tahun/">bus Transjakarta</a>. Tetapi, kendaraan bermotor masih menjadi penyumbang utama terhadap buruknya kadar kualitas udara di Jakarta. </p>
<p>Berdasarkan data dari <a href="https://urbanemissions.info/wp-content/uploads/docs/2017-01-Jakarta-Facsheet3-Emissions-Inventory.pdf"><em>Breathe Easy Jakarta</em></a>, sebuah <a href="https://icel.or.id/wp-content/uploads/Brief-Inventarisasi-emisi-udara-jakarta-OK.pdf">program kerjasama</a> Pemprov DKI Jakarta dengan <em>United States Environmental Protection Agency (USEPA)</em>, emisi dari sektor transportasi di DKI Jakarta diperkirakan sekitar 43-46% sepanjang 2012 hingga 2030 mendatang. </p>
<p>Angka tersebut diperoleh berdasarkan perbandingan dari sektor transportasi, industri, dan domestik. Artinya, kontribusi emisi dari sektor transportasi masih cukup tinggi.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/379689/original/file-20210120-21-1ezlv9g.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/379689/original/file-20210120-21-1ezlv9g.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=371&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/379689/original/file-20210120-21-1ezlv9g.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=371&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/379689/original/file-20210120-21-1ezlv9g.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=371&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/379689/original/file-20210120-21-1ezlv9g.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=466&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/379689/original/file-20210120-21-1ezlv9g.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=466&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/379689/original/file-20210120-21-1ezlv9g.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=466&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption"></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Salah satu kontributor utama adalah <a href="https://tirto.id/agar-dki-bebas-polusi-anies-sebaiknya-hapus-premium-di-jakarta-egMt?utm_source=Tirtoid&utm_medium=Terkait">penggunaan bahan bakar yang tidak ramah lingkungan</a>. </p>
<p>Tahun 2019, <a href="https://www.vitalstrategies.org">Vital Strategies</a>, sebuah lembaga internasional nirlaba yang fokus pada isu kesehatan publik, <a href="https://www.vitalstrategies.org/wp-content/uploads/Sumber-Utama-Polusi-Udara-di-DKI-Jakarta_Policy-Brief.pdf">merilis hasil studi</a> bahwa kontribusi asap knalpot kendaraan sebesar 32-41% (musim penghujan) dan 42-57% (musim kemarau) terhadap konsentrasi PM2.5 di DKI Jakarta.</p>
<p>Studi ini dilakukan sepanjang musim hujan (Oktober 2018–Maret 2019) dan musim kemarau (Juli–September 2019). </p>
<p><a href="https://www.epa.gov/pm-pollution/particulate-matter-pm-basics">PM2.5</a> merupakan partikel halus berukuran 2,5 mikrometer atau lebih kecil dari ukuran rambut manusia. Ini merupakan salah satu indikator kualitas udara yang buruk dan berkaitan erat dengan <a href="https://jakarta.cleanair.id/page/impact_on_health">kesehatan manusia</a>. </p>
<p>Standar aman dari <a href="https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/69477/WHO_SDE_PHE_OEH_06.02_eng.pdf?sequence=1">WHO</a> untuk konsentrasi PM2.5 adalah tidak melebihi 25 mikrogram/m3 untuk rata-rata harian. </p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/sumber-masalah-polusi-jakarta-kebijakan-pemerintah-yang-buruk-120435">Sumber masalah polusi Jakarta: Kebijakan pemerintah yang buruk</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Sepanjang masa pandemi tahun 2020, pemerintah DKI Jakarta sudah berusaha <a href="https://otomotif.kompas.com/read/2020/10/12/081200215/simak-ini-aturan-naik-mobil-pribadi-di-jakarta-selama-psbb-transisi">membatasi arus mobilitas transportasi, termasuk kendaraan bermotor pribadi</a>, namun upaya tersebut <a href="https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-52755813">tidak membuat konsentrasi PM2.5 menurun, meski kualitas udara sempat membaik</a>. </p>
<p>Polusi udara di Jakarta tak hanya berpengaruh buruk ke kesehatan, namun juga <a href="https://www.greenpeace.org/indonesia/cost-counter-air-pollution-indonesia/">ekonomi</a>. </p>
<p>Sebuah jaringan advokasi yang bertujuan menghapuskan bensin bertimbal di Indonesia, <a href="https://tirto.id/bbm-berkualitas-rendah-dinilai-buruk-bagi-lingkungan-mesin-egGv">Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB)</a>, menyatakan bahwa <a href="https://tirto.id/agar-dki-bebas-polusi-anies-sebaiknya-hapus-premium-di-jakarta-egMt?utm_source=Tirtoid&utm_medium=Terkait">bahan bakar</a> seperti Pertalite 90, Premium 88, Solar 48, dan Dexlite berdampak buruk bagi kualitas udara serta dapat <a href="https://www.beritasatu.com/amp/otomotif/682163/bbm-ron-rendah-berpotensi-merusak-mesin-kendaraan">merusak mesin kendaraan</a>. </p>
<figure class="align-center ">
<img alt="Ratusan mobil dan motor berhenti di depan lampu merah." src="https://images.theconversation.com/files/379894/original/file-20210121-15-1u91kef.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/379894/original/file-20210121-15-1u91kef.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=901&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/379894/original/file-20210121-15-1u91kef.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=901&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/379894/original/file-20210121-15-1u91kef.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=901&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/379894/original/file-20210121-15-1u91kef.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=1133&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/379894/original/file-20210121-15-1u91kef.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=1133&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/379894/original/file-20210121-15-1u91kef.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=1133&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Penggunaan bahan bakar tidak ramah lingkungan kontribusi polusi udara di Jakarta.</span>
<span class="attribution"><span class="source">ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/pd/16</span></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Regulasi yang progresif</h2>
<p>Peralihan ke transportasi publik demi mengatasi polusi udara DKI Jakarta memerlukan regulasi yang progresif.</p>
<p>Salah satu solusi menekan penggunaan kendaraan pribadi adalah menerapkan kebijakan pajak bahan bakar dan jarak tempuh.</p>
<p>Baru-baru ini, para peneliti dari <em><a href="https://policyintegrity.org">Institute for Policy Integrity</a></em>, <em>New York University School of Law</em> merekomendasi kedua kebijakan ini bagi Amerika Serikat. </p>
<p><a href="https://policyintegrity.org/files/publications/A_Pileup_Surface_Transportation_Market_Failures_and_Policy_Solutions.pdf">Laporan <em>Surface Transportation Market Failures and Policy Solutions</em></a> yang rilis September 2020 menyarankan adanya penyesuaian biaya pajak bahan bakar dengan inflasi dan kerusakan eksternal yang belum diperhitungkan, yaitu <a href="https://policyintegrity.org/files/publications/A_Pileup_Surface_Transportation_Market_Failures_and_Policy_Solutions.pdf">sekitar 50 sen dolar atau Rp7054 (kurs 21 Januari 2021) per galon untuk pajak bensin dan 10 sen per mil untuk jarak tempuh</a>.</p>
<p>Penerapan <a href="https://policyintegrity.org/files/publications/A_Pileup_Surface_Transportation_Market_Failures_and_Policy_Solutions.pdf">biaya jarak tempuh yang lebih tinggi</a> berdasarkan usia kendaraan, ukuran kendaraan, kelayakan, serta efisiensi bahan bakar juga perlu dilakukan. </p>
<p>Biaya-biaya ini <a href="https://policyintegrity.org/files/publications/A_Pileup_Surface_Transportation_Market_Failures_and_Policy_Solutions.pdf">masuk ke dalam ongkos penggunaan jalan</a>, seperti jalan tol atau pajak tahunan kendaraan bermotor.</p>
<p>Semakin banyak bahan bakar yang digunakan untuk perjalanan, maka semakin banyak biaya yang dikeluarkan. </p>
<p>Begitu pula dengan jarak tempuh, semakin kita sering berpergian, maka biaya yang dikeluarkan untuk tol dan/atau pajak tahunan kendaraan semakin tinggi.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/apakah-kecepatan-mengemudi-bisa-mengurangi-emisi-dari-mobil-141283">Apakah kecepatan mengemudi bisa mengurangi emisi dari mobil?</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Di Indonesia, <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4d8ae406ebb39/peraturan-daerah-dki-jakarta-nomor-10-tahun-2010/document">pajak bahan bakar</a> dan <a href="http://www.djpk.kemenkeu.go.id/attach/post-no-28-tahun-2009-tentang-pajak-daerah-dan-retribusi-daerah/UU-427-973-UU_28_Tahun_2009_Ttg_PDRD.pdf">pajak kendaraan bermotor</a> masih terbatas untuk biaya pemeliharaan jalan atau operasional. </p>
<p>Padahal, pemerintah bisa mengarahkan kebijakan pajak bahan bakar dan jarak tempuh untuk pengendalian pencemaran. </p>
<p><a href="https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/64701">Peraturan Pemerintah No. 46 tahun 17 soal instrumen ekonomi lingkungan hidup yang terbit tahun 2017</a> memberlakukan tarif pajak pusat dan daerah pada setiap orang yang memanfaatkan sumber daya alam berdasarkan kriteria dampak lingkungan hidup, seperti pencemaran udara. </p>
<p>Idealnya, pemerintah DKI Jakarta bisa menggunakan aturan ini sebagai dasar untuk menerapkan pajak bahan bakar dan jarak tempuh, dan menggunakan pemasukan ini sebagai sumber dana penanggulangan pencemaran lingkungan.</p>
<p>Harapannya, biaya-biaya tambahan ini bisa mengurungkan niat masyarakat menggunakan kendaraan pribadi dan beralih kepada transportasi umum. </p>
<p>Pada akhirnya, perubahan perilaku ini bisa memperbaiki kualitas udara perkotaan, sekaligus kualitas hidup masyarakat. </p>
<hr><img src="https://counter.theconversation.com/content/151851/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Debby Thalita Nabila Putri tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>DKI Jakarta memenangkan penghargaan “Transportasi Berkelanjutan”, tetapi ini belum cukup untuk menurunkan kadar polusi udara di ibukota.Debby Thalita Nabila Putri, Research Assistant, Indonesian Center for Environmental Law (ICEL) Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1401732020-11-11T09:24:41Z2020-11-11T09:24:41ZBagaimana makhluk hidup bisa menjadi sumber daya listrik terbarukan<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/367224/original/file-20201103-17-19oev4q.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=0%2C1%2C1270%2C956&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Penelitian penulis dan tim mahasiswa tentang pengolahan limbah cair kelapa sawit sekaligus produksi listrik terbarukan menggunakan microbial fuel cells di Fakultas Teknobiologi Unika Atma Jaya</span> <span class="attribution"><span class="license">Author provided</span></span></figcaption></figure><p>Listrik tidak hanya dihasilkan oleh tenaga air, angin, surya, atau uap, tapi makhluk hidup juga.</p>
<p>Lebih dari satu abad yang lalu, <a href="https://royalsocietypublishing.org/doi/pdf/10.1098/rspb.1911.0073">ilmuwan</a> sudah mulai mengamati kemampuan beberapa mikroorganisme (<a href="https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/mikroorganisme">makhluk hidup sederhana yang tersusun dari satu atau beberapa sel berukuran kecil sehingga hanya dapat dilihat dengan mikroskop</a>) untuk menghasilkan listrik dari aktivitas vital alami mereka.</p>
<p>Perubahan materi organik menjadi energi listrik dengan bantuan mikroorganisme ini terjadi dalam <a href="https://link.springer.com/article/10.1007/s00253-009-2357-1">sistem bioelektrokimia</a>. </p>
<p>Melalui sistem ini, mikroorganisme, seperti bakteri, bisa menghasilkan listrik dan berpotensi sebagai sumber energi terbarukan.</p>
<h2>Menghasilkan listrik dari mikroorganisme</h2>
<p>Salah satu sistem bioelektrokimia yang paling dikenal adalah <a href="https://pubs.acs.org/doi/abs/10.1021/es0605016"><em>Microbial Fuel Cells</em></a> (MFC). </p>
<p>Secara umum, MFC mempunyai satu ruang anoda (elektroda negatif) dan satu ruang katoda (elektroda positif), dengan mekanisme kerja menyerupai baterai.</p>
<p>Dalam MFC, mikroorganisme membantu penguraian materi organik atau anorganik (disebut sebagai substrat) dalam ruang anoda. </p>
<p>Dari hasil penguraian tersebut, elektron dihasilkan dan mengalir dari anoda ke katoda melalui bahan konduktif, seperti kawat tembaga, sehingga arus listrik dapat dihasilkan.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/362499/original/file-20201008-16-6bd8gc.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/362499/original/file-20201008-16-6bd8gc.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=545&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/362499/original/file-20201008-16-6bd8gc.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=545&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/362499/original/file-20201008-16-6bd8gc.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=545&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/362499/original/file-20201008-16-6bd8gc.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=684&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/362499/original/file-20201008-16-6bd8gc.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=684&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/362499/original/file-20201008-16-6bd8gc.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=684&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Prinsip kerja <em>Microbial Fuel Cells</em> (MFC) secara umum (Diadaptasi dari: publikasi penelitian Prof. Bruce Ernest Logan dkk. dari The Pennsylvania State University tahun 2006)</span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Sumber energi terbarukan</h2>
<p>Hingga saat ini, MFC banyak diteliti untuk produksi energi listrik terbarukan dan pengolahan limbah dalam skala besar dan <a href="https://www.prnewswire.com/news-releases/microbial-fuel-cells-mfcs-markets-to-2026-huge-demand-from-wastewater-treatment-applications-300904487.html">komersial</a> di beberapa negara. </p>
<p>Misalnya, untuk <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0960852415008123?via%3Dihub">pengolahan limbah pabrik bir di kota Harbin</a>, Cina, atau <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0306261920311776">pengolahan air danau</a> di Icapuí, Brazil. </p>
<p>Sistem MFC dapat memenuhi kebutuhan listrik untuk kedua proses tersebut sehingga tidak diperlukan lagi suplai listrik dari luar. </p>
<p>Ini tentunya berarti menghemat biaya penyediaan energi listrik.</p>
<p>Beberapa perusahaan teknologi juga mengaplikasikan MFC untuk pengolahan limbah skala komersial seperti <em>EcoVolt</em> produksi <a href="https://cambrianinnovation.com/products/">Cambrian Innovation Inc.</a> dan <em>VIVA MFC</em> buatan <a href="https://www.microrganictech.com/viva">MICROrganic Technologies</a> di Amerika Serikat.</p>
<p>Di Kanada, <a href="http://prongineer.com/recover-energy/microbial-fuel-cell">Prongineer</a>, perusahaan pengolahan air limbah menawarkan teknologi MFC dan <a href="https://www.plant-e.com/en/home/">Plant-e</a> di Belanda menggunakan <a href="https://www.youtube.com/watch?v=4pC9NLWlDQU"><em>Plant Microbial Fuel Cells</em></a> (PMFC), integrasi MFC dengan tanaman, untuk energi listrik terbarukan.</p>
<p>Teknologi MFC bahkan diadopsi oleh <a href="https://www.nasa.gov/centers/ames/cct/office/cif/2011-winners/hogan-flynn">NASA (<em>National Aeronautics and Space Administration</em>)</a> sejak tahun 2006. </p>
<p>Pada tahun 2011, <a href="https://spinoff.nasa.gov/Spinoff2019/ee_1.html">NASA</a> bekerja sama dengan Cambrian Innovation Inc. untuk mengembangkan MFC yang dapat mengubah karbon dioksida dari udara di dalam pesawat luar angkasa menjadi oksigen, air, dan gas metana.</p>
<p>Di samping berbagai kemajuan tersebut, penelitian lebih lanjut tetap diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas MFC, terutama dalam skala komersial. </p>
<h2>Jenis mikroorganisme yang tepat</h2>
<p>Salah satu faktor yang paling banyak berpengaruh terhadap kinerja sistem MFC adalah jenis mikroorganisme yang digunakan. </p>
<p>Kelompok mikroorganisme yang dapat mentransferkan elektron dari sel mereka ke elektroda disebut sebagai mikroorganisme <a href="https://www.nature.com/articles/nrmicro2113">eksoelektrogenik</a>. </p>
<p>Dua genus bakteri eksoelektrogenik yang paling banyak diteliti untuk MFC adalah <a href="https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fenvs.2020.00044/full"><em>Geobacter</em> dan <em>Shewanella</em></a>. </p>
<p>Sebagai contoh, spesies <a href="https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/19487117/"><em>Geobacter sulfurreducens</em> KN400</a> mampu menghasilkan listrik sebesar 3,9 Watt per meter persegi luas anoda. </p>
<p>Sementara itu, spesies <a href="https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28110139/"><em>Shewanella putrefaciens</em></a> dapat memproduksi listrik hingga 4,4 Watt per meter persegi luas anoda. </p>
<p>Stasiun luar angkasa NASA menggunakan <a href="https://spinoff.nasa.gov/Spinoff2019/ee_1.html">bakteri <em>Shewanella oneidensis</em> dalam sebuah studi MFC</a> pada bulan Februari 2019.</p>
<p>Beberapa jenis mikroorganisme lainnya seperti <a href="https://www.nature.com/articles/s41579-019-0173-x?platform=hootsuite"><em>Rhodopseudomonas palustris</em> DX1, <em>Candida melibiosica</em>, <em>Saccharomyces cerevisiae</em>, bahkan <em>Escherichia coli</em> DH5α</a> juga diketahui menunjukkan kemampuan yang baik sebagai bakteri eksoelektrogenik. </p>
<p>Penelitian Krishna Katuri di National University of Ireland Galway, Irlandia, dan rekan-rekannya dari King Abdullah University of Science and Technology, Saudi Arabia, menemukan spesies <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0043135420308204"><em>Desulfuromonas acetexigens</em></a> sebagai bakteri eksoelektrogenik baru. </p>
<p>Bakteri eksoelektrogenik dapat diperoleh dari <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0043135420308204">berbagai lingkungan</a>, seperti air limbah, kompos, kotoran ternak, tanah, endapan sungai atau danau, rawa, bahkan ekosistem laut.</p>
<p>Contohnya, para <a href="https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0169955">peneliti dari University of Buenos Aires</a> yang menemukan bakteri <em>Dietzia sp. RNV-4</em> dari endapan tepi sungai Río de la Plata di Argentina. Bakteri ini ternyata memiliki kinerja yang baik dalam sistem MFC. </p>
<h2>Potensi Indonesia</h2>
<p><a href="https://www.kompas.com/skola/read/2020/09/01/193500669/keanekaragaman-hayati-indonesia?page=all">Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi</a>, termasuk mikroorganisme. </p>
<p>Sayangnya, baru ada sekitar <a href="https://litbang.kemendagri.go.id/website/riset-mikrobia-perlu-didorong/">10% mikroorganisme asal Indonesia yang teridentifikasi</a> sehingga <a href="https://suaramerdekasolo.com/2019/08/29/keanekaragaman-mikroorganisme-belum-memperoleh-perhatian/">potensi ini</a> belum dimanfaatkan secara optimal.</p>
<p>Salah satu faktor penghambat adalah kurangnya kesinambungan penelitian terkait mikroorganisme di Indonesia. </p>
<p>Selain itu, kegiatan pengembangan dan aplikasi penelitian masih kurang sinergis antara akademisi, peneliti, dan industri. </p>
<p>Padahal, dari segi potensi dan berdasarkan hasil penelitian yang sudah ada, mikroorganisme ternyata dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik terbarukan di Indonesia.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/362500/original/file-20201008-24-1jvu8kd.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/362500/original/file-20201008-24-1jvu8kd.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=222&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/362500/original/file-20201008-24-1jvu8kd.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=222&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/362500/original/file-20201008-24-1jvu8kd.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=222&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/362500/original/file-20201008-24-1jvu8kd.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=280&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/362500/original/file-20201008-24-1jvu8kd.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=280&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/362500/original/file-20201008-24-1jvu8kd.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=280&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">24 unit <em>Microbial Fuel Cells</em> (MFC) penyusun EcoBot-IV (kiri) dan pengisian daya ponsel Samsung GT-E2121B oleh MFC (kanan) (Sumber: publikasi penelitian Prof. Ioannis Andrea Ieropoulos dkk. dari Bristol BioEnergy Centre tahun 2013)</span>
</figcaption>
</figure>
<p>Di Indonesia, penelitian seputar sistem bioelektrokimia sudah mulai banyak dilakukan, seperti penelitian MFC <a href="https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/277/1/012008/pdf">untuk pengolahan air limbah pabrik tahu</a>, <a href="https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/366/1/012034/pdf">pengolahan limbah sisa makanan</a>, <a href="https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/15567036.2019.1668085">pengolahan limbah cair industri tapioka</a>, hingga PMFC untuk produksi listrik dari <a href="https://www.mdpi.com/1424-8220/19/21/4647">lahan persawahan padi di Kalimantan Barat</a>. </p>
<p>Namun, dari semua penelitian sistem bioelektrokimia di Indonesia, belum ada yang siap diimplementasikan dalam skala besar di kehidupan nyata.</p>
<p>Melihat hasil-hasil penelitian dan aplikasi yang sudah dilakukan oleh negara-negara lain, mikroorganisme merupakan salah satu sumber alternatif energi listrik terbarukan yang sangat berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia. </p>
<p>Tentu saja, pengembangan teknologi ini membutuhkan dukungan dan sinergisme berbagai pihak, mulai dari akademisi, peneliti, industri, hingga pemerintah. </p>
<p>Apabila teknologi ini berhasil diimplementasikan, masalah penyediaan listrik terutama di daerah terpencil Indonesia diharapkan dapat teratasi, dan eksploitasi bahan bakar fosil untuk energi listrik dapat dikurangi.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/140173/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Renna Eliana Warjoto menerima dana penelitian terkait sistem bioelektrokimia dari Unika Atma Jaya pada tahun 2020.. </span></em></p>Penelitian penulis dan tim mahasiswa tentang pengolahan limbah cair kelapa sawit sekaligus produksi listrik terbarukan menggunakan microbial fuel cells di Fakultas Teknobiologi Unika Atma Jaya.Renna Eliana Warjoto, Lecturer at Faculty of Biotechnology, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1426632020-10-16T10:05:41Z2020-10-16T10:05:41ZEkonomi sirkular saat pandemi : menciptakan lapangan kerja dan mengurangi sampah<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/359279/original/file-20200922-20-1u2z9kb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=8%2C0%2C1908%2C1270&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Konsep ekonomi sirkular bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru dan mengatasi persoalan sampah di Indonesia</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://pixabay.com/photos/waste-paper-recycling-paper-industry-4560238/">pixabay</a></span></figcaption></figure><p>Sedikitnya <a href="https://regional.kompas.com/read/2020/07/21/14483031/menaker-ida-fauziah-3-juta-orang-kehilangan-pekerjaan-akibat-covid-19">3 juta orang Indonesia</a> telah kehilangan pekerjaan akibat pandemi hingga pertengahan tahun 2020 yang telah membawa Indonesia ke dalam resesi.</p>
<p><a href="https://www.kompas.com/tren/read/2020/09/23/070000065/indonesia-bersiap-alami-resesi-ekonomi-ini-dampaknya-bagi-masyarakat?page=all">Menteri Keuangan Sri Mulyani</a> juga menyatakan bahwa Indonesia harus bersiap menghadapi resesi ekonomi akibat penurunan ekonomi hingga akhir tahun.</p>
<p>Beberapa negara yang sudah mengalami <a href="https://www.kompas.com/tren/read/2020/08/07/064500665/9-negara-yang-alami-resesi-di-masa-pandemi-covid-19?page=all">resesi di beberapa negara</a>, antara lain Amerika Serikat, Jerman, Prancis, Korea Selatan hingga Filipina.</p>
<p>Dana Moneter Internasional (<em>International Monetary Fund</em>) <a href="https://investor.id/market-and-corporate/imf-proyeksikan-ekonomi-dunia-kontraksi-44">memproyeksikan ekonomi dunia akan mengalami kontraksi sebesar 4,4%</a> akibat dari kebijakan jaga jarak fisik (<em>physical distancing</em>) dari pandemi yang akan berlanjut hingga 2021. </p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/resesi-mengintai-indonesia-di-bulan-september-apa-penyulutnya-dan-akibatnya-143446">Resesi mengintai Indonesia di bulan September: apa penyulutnya dan akibatnya</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Sebagai peneliti bidang ekonomi, kami melihat bahwa krisis tenaga kerja akibat hantaman pandemi bisa teratasi apabila Indonesia mau beralih ke ekonomi alternatif, yaitu ekonomi sirkular.</p>
<p>Model ekonomi ini menekankan kepada pemanfaatan sumber daya berulang kali dengan tujuan untuk mengurangi produksi sampah, emisi serta energi yang dikeluarkan. </p>
<p>Beralih ke <a href="https://www.ellenmacarthurfoundation.org/circular-economy/what-is-the-circular-economy">sistem ekonomi sirkular</a> akan memberikan keuntungan bagi Indonesia: tidak hanya dalam menyerap tenaga kerja, tapi juga mengurangi sampah, dan polusi serta menjaga kelestarian alam. </p>
<h2>Ciptakan pekerjaan ramah lingkungan (<em>green jobs</em>)</h2>
<p>Tahun 2018, Badan Tenaga Kerja Dunia (ILO) telah mendefinisikan seluruh pekerjaan dalam siklus ekonomi sirkular sebagai <em>green jobs</em> (pekerjaan ramah lingkungan). </p>
<p>Misalnya, tenaga untuk daur ulang atau pengolahan sampah. </p>
<p>Hasil SAKERNAS (Survei Angkatan Kerja Nasional) oleh Biro Pusat Statistik (BPS) menyebutkan ada peningkatan lebih dari 200.000 tenaga kerja di sektor pengelolaan sampah, seperti daur ulang dan jasa pembersihan sampah, antara tahun 2012 dan 2018. </p>
<p>Data lain dari Kementerian Perindustrian tahun 2020 mengungkapkan <a href="https://cdn.theconversation.com/static_files/files/1239/24th_Feb_2020_Inception_Workshop_Presentations.pdf?1600679275">industri daur ulang</a> berpotensi menciptakan 1.000 perusahaan baru dan lebih dari 3 juta penyerapan tenaga kerja di seluruh Indonesia.</p>
<p>Potensi ini baru 1 dari 5 kegiatan ekonomi sirkular. </p>
<p>Ekonomi sirkular ini ditemukan dalam konsep 5R, yaitu <em>Reduce</em> (mengurangi), <em>Reuse</em> (menggunakan kembali), <em>Recycle</em> (mendaur ulang), <em>Recover</em> (memulihkan), dan <em>Revalue</em> (memberikan nilai tambah). </p>
<p>Kelima aktivitas (5R) ini yang kemudian menjadi inti dari konsep Ekonomi Sirkular.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/363417/original/file-20201014-19-1vbtiu9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="Seorang penjahit pria di tengah-tengah tumpukan kain perca." src="https://images.theconversation.com/files/363417/original/file-20201014-19-1vbtiu9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/363417/original/file-20201014-19-1vbtiu9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=383&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/363417/original/file-20201014-19-1vbtiu9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=383&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/363417/original/file-20201014-19-1vbtiu9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=383&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/363417/original/file-20201014-19-1vbtiu9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=481&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/363417/original/file-20201014-19-1vbtiu9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=481&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/363417/original/file-20201014-19-1vbtiu9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=481&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Ekosistem sirkular akan mengurangi biaya bahan baku dan ciptakan lapangan pekerjaan baru.</span>
<span class="attribution"><span class="source">ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/ama/18</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Sistem ini merupakan kebalikan dari sistem ekonomi konvensional yang kita gunakan dan pahami saat ini, yaitu <em>take</em> (mengambil), <em>make</em> (membuat), dan <em>waste</em> (membuang).</p>
<p>Sistem ekonomi konvensional tersebut hanya mengeksploitasi alam untuk memproduksi barang untuk digunakan dan setelah itu dibuang (“<em>take-make-waste</em>”). Dalam jangka panjang, sistem ini tidak mampu menjaga kesinambungan alam. </p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/riset-ciliwung-termasuk-sungai-terkotor-di-dunia-131927">Riset: Ciliwung termasuk sungai terkotor di dunia</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Tahun 2018, <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0921800916300325">Jouni Korhonen</a>, seorang peneliti ekonomi lingkungan asal Finlandia dan rekannya, Antero Honkasalo dan Jyri Seppälä, menggambarkan keuntungan ekonomi sirkular dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan. </p>
<p>Dari segi ekonomi, konsep ini sedapat mungkin akan menggunakan hasil buangan (<em>waste</em>) dari proses produksi sebelumnya atau pelaku ekonomi lainnya untuk menekan biaya pengolahan limbah secara global.</p>
<p>Misalnya, membuat tas atau dompet dari bungkus bekas deterjen.</p>
<p>Pengrajin tidak perlu lagi membeli bahan baku mentah. Ini bisa menghemat biaya produksi mereka, sekaligus mengurangi tumpukan sampah rumah tangga.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/363413/original/file-20201014-15-kebr0i.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="Seorang perempuan sedang memilin kantong plastik dikelilingi tas daur ulang dari kemasan." src="https://images.theconversation.com/files/363413/original/file-20201014-15-kebr0i.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/363413/original/file-20201014-15-kebr0i.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/363413/original/file-20201014-15-kebr0i.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/363413/original/file-20201014-15-kebr0i.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/363413/original/file-20201014-15-kebr0i.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/363413/original/file-20201014-15-kebr0i.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/363413/original/file-20201014-15-kebr0i.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Tas daur ulang sampah plastik bisa menjadi sumber penghasilan.</span>
<span class="attribution"><span class="source">ANTARA FOTO/Syaiful Arif/aww/15</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Dari segi sosial, konsep ini bisa menciptakan kesempatan kerja baru, mendorong partisipasi masyarakat, serta penggunaan barang dan jasa secara kolektif yang lebih efisien dibandingkan secara individu. </p>
<p>Misalnya, jasa sewa peralatan bayi atau sewa baju sehari-hari yang kini makin marak (<em>sharing economy</em>). </p>
<p>Dengan memanfaatkan limbah hingga berbagi alat dan jasa, pada akhirnya akan menurunkan beban lingkungan hidup dari eksploitasi bahan baku serta polusi. </p>
<p>Pandemi COVID-19 merupakan waktu yang tepat bagi Indonesia untuk mewujudkan ekonomi sirkular sebagai alternatif pengganti sistem ekonomi konvensional yang hancur akibat penyebaran virus COVID-19. </p>
<h2>Wujudkan ekonomi sirkular</h2>
<p>Model ekonomi sirkular belum dilaksanakan secara masif di Indonesia.</p>
<p>Perlu promosi dan edukasi yang melibatkan pemerintah daerah serta masyarakat untuk menerapkan konsep 5R dalam kehidupan sehari-hari.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/tiga-kendala-ini-sebabkan-rendahnya-upaya-pemilahan-sampah-di-indonesia-132682">Tiga kendala ini sebabkan rendahnya upaya pemilahan sampah di Indonesia</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Untuk menjawab tantangan pembiayaan, pemerintah bisa mengeluarkan kebijakan terkait dana perubahan iklim sebagai salah satu alternatif bagi pengembangan ekonomi sirkular.</p>
<p>Misalnya, mengatur pembiayaan melalui obligasi berwawasan lingkungan, seperti <a href="https://ptsmi.co.id/press-release/pt-smi-supports-sustainable-development-by-issuing-the-first-green-bond-in-indonesia/"><em>green bonds</em></a>, <a href="https://www.antaranews.com/berita/1166332/kemenkeu-sebut-siap-fasilitasi-jika-pemda-ingin-terbitkan-obligasi"><em>blue bonds</em></a> untuk ekosistem kelautan, hingga berbagai dana filantropi dunia untuk lingkungan hidup. </p>
<p>Sistem ekonomi sirkular akan menciptakan manfaat tidak hanya membuat lingkungan yang lebih sehat tetapi juga mengatasi dampak negatif terhadap perekonomian, menyerap tenaga kerja dan menciptakan ketahanan ekonomi jangka panjang.</p>
<hr>
<p><em>Dapatkan kumpulan berita lingkungan hidup yang perlu Anda tahu dalam sepekan. Daftar di <a href="https://theconversation.com/id/newsletters/sepekan-lingkungan-66">sini</a>.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/142663/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Artikel ini merupakan opini pribadi penulis dan isinya tidak mewakili pandangan institusi tempat para penulis bekerja.</span></em></p>Sistem ekonomi konvensional harus bisa beralih kepada ekonomi sirkular yang bisa ciptakan pekerjaan, kurangi biaya bahan baku dan selamatkan lingkungan.Rita Helbra Tenrini, Researcher, Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan RISofia Arie Damayanty, Researcher, Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan RILicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1480902020-10-15T08:26:45Z2020-10-15T08:26:45ZSusu apa yang paling ramah lingkungan? Ini hasil riset kami<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/363359/original/file-20201014-13-7871dt.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=6%2C4%2C1341%2C655&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">
</span> <span class="attribution"><span class="source">Shutterstock</span></span></figcaption></figure><p>Memilih produk ramah lingkungan bisa sangat membingungkan dengan begitu banyak pilihan, terutama susu. Yang mana harus dipilih, susu nabati atau susu biasa? </p>
<p>Haruskah kita membeli susu nabati atau produk olahan susu? Kami mencoba membantu Anda memilih berdasarkan bukti yang kami teliti. </p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/soy-oat-almond-rice-coconut-dairy-which-milk-is-best-for-our-health-146869">Soy, oat, almond, rice, coconut, dairy: which 'milk' is best for our health?</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<h2>Sejauh ini, produk susu punya jejak lingkungan paling besar</h2>
<p>Dibandingkan dengan produk-produk olahan susu, semua susu nabati, baik dari kacang kedelai, kacang-kacangan atau biji-bijian, memiliki dampak sedikit bagi emisi gas rumah kaca, penggunaan air serta lahan. </p>
<p>Ini dijelaskan oleh semua penelitian, termasuk tinjauan sistematis. </p>
<p><a href="https://science.sciencemag.org/content/360/6392/987">Studi tahun 2018</a> memperkirakan produk olahan susu menghasilkan gas emisi rumah kaca 3 kali lebih tinggi ketimbang susu nabati. </p>
<p>Sebagai contoh, susu sapi memiliki <a href="https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2016.04.082">potensi pemanasan global</a> bervariasi antara 1,14 di Australia dan Selandia Baru sampai 2,50 di Afrika (dalam ukuran kilogram karbon dioksida ekuivalen per liter susu). </p>
<p>Sementara, potensi dari susu nabati rata-rata 0,42 untuk almond dan santan serta 0,75 untuk susu kedelai. </p>
<p>Lebih lanjut, produk olahan susu umumnya butuh lahan 9 kali lebih luas dibandingkan susu nabati. </p>
<p>Satu liter susu sapi butuh 8,9 meter persegi lahan per tahun. Sementara, oat hanya butuh 0,8 meter persegi lahan per tahun, kacang kedelai 0,7 meter persegi lahan per tahun, dan beras 0,3 meter persegi lahan per tahun.</p>
<p>Susu sapi juga lebih banyak menggunakan air, yaitu 628 liter air untuk setiap liter produk olahan susu. </p>
<p>Bandingkan dengan almond yang hanya 371 liter air per setiap liter, 270 liter untuk beras, 48 liter untuk oat dan 28 liter untuk susu kedelai. </p>
<h2>Susu dari kacang-kacangan</h2>
<p>Hampir semua kacang-kacangan dapat diolah menjadi susu. Yang paling populer adalah almond, hazelnut, dan kelapa. </p>
<p>Selain membutuhkan lahan lebih sedikit, pohon mereka dapat menyerap karbon dan menghasilkan biomassa. </p>
<p>Meski ada perbedaan besar tergantung kondisi geografis di mana mereka berada. </p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/363098/original/file-20201013-23-1ojmuwc.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="Klaster hazelnut di pohon." src="https://images.theconversation.com/files/363098/original/file-20201013-23-1ojmuwc.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/363098/original/file-20201013-23-1ojmuwc.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/363098/original/file-20201013-23-1ojmuwc.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/363098/original/file-20201013-23-1ojmuwc.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/363098/original/file-20201013-23-1ojmuwc.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/363098/original/file-20201013-23-1ojmuwc.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/363098/original/file-20201013-23-1ojmuwc.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Hazelnut dan kacang-kacangan lainnya, tumbuh dari pohon yang memerlukan lahan lebih kecil.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Shutterstock</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p><strong>Almond</strong></p>
<p>Negara bagian California di Amerika Serikat (AS) merupakan produsen susu almond terbesar di dunia, diikuti oleh Australia.</p>
<p>Dibandingkan dengan susu nabati lainnya, pemakaian air untuk almond lebih tinggi dan sangat tergantung pada <a href="https://doi.org/10.1007/s11367-019-01716-5">irigasi air tawar</a>. </p>
<p>Satu biji almond California membutuhkan <a href="https://doi.org/10.1016/j.ecolind.2017.12.063">12 liter air</a>. Ini menimbulkan pertanyaan tentang produksi skala industri di daerah dengan sedikit air.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/almonds-dont-lactate-but-thats-no-reason-to-start-calling-almond-milk-juice-121306">Almonds don't lactate, but that's no reason to start calling almond milk juice</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Namun, masalah lingkungan terbesar terkait produksi almond di AS adalah tingginya kematian lebah yang berguna untuk penyerbukan silang pohon. </p>
<p>Ini mungkin terjadi karena lebah terkena pestisida, termasuk <a href="https://www.theguardian.com/environment/2018/sep/24/monsanto-weedkiller-harms-bees-research-finds">glifosat</a>, dan industri agrikultur yang intensif <a href="https://www.theguardian.com/environment/2020/jan/07/honeybees-deaths-almonds-hives-aoe">mengubah</a> ekosistem alam secara drastis.</p>
<p>Masalah ini tidak dihadapi oleh peternak lebah di Australia karena almond ditanam dalam skala kecil dan tidak condong ke industrialisasi. </p>
<p>Meski demikian, kita masih membutuhkan jutaan lebah, dan kebakaran, kekeringan, banjir, dan asap serta gelombang panas mengancam kesehatan mereka. </p>
<p><strong>Kelapa</strong></p>
<p>Umumnya, santan memiliki catatan lingkungan yang bagus. </p>
<p>Pohon kelapa menggunakan <a href="https://inhabitat.com/how-to-choose-the-healthiest-most-sustainable-milk-alternative/">sedikit</a> air dan menyerap karbon dioksida.</p>
<p>Namun, <a href="http://dx.doi.org/10.2139/ssrn.3575129">produksi skala industri</a> kelapa bisa menghancurkan habitat alam liar karena hanya tumbuh di area tropis. </p>
<p>Tingginya permintaan global untuk santan akan memberikan tekanan lebih pada lingkungan dan alam liar dan menimbulkan konflik.</p>
<p><strong>Hazelnut</strong></p>
<p>Hazelnut merupakan pilihan lebih baik untuk lingkungan karena pohonnya diserbuki secara silang oleh angin yang membawa serbuk sari kering ke udara di antara tanaman, bukan lebah. </p>
<p>Kacang ini tumbuh di daerah dengan curah hujan tinggi di sekitar Laut Hitam, Eropa Selatan, dan di Amerika Utara. Sehingga, membutuhkan sedikit air ketimbang pohon almond. </p>
<p>Susu hazelnut sudah tersedia secara komersial dan meski permintaan serta produksi meningkat, pemanenan tidak dilakukan dalam skala besar. </p>
<h2>Susu dari polong-polongan</h2>
<p>Susu kedelai sudah dikonsumsi selama ribuan tahun di Cina dan Barat, tapi susu dari rami adalah pilihan yang relatif baru.</p>
<p>Semua polong-polongan mengikat nitrogen. Artinya, bakteri dalam tanaman memproduksi nitrogen untuk meningkatkan kesuburan tanah dan mengurangi kebutuhan akan pupuk. </p>
<p>Polong-polongan juga hemat air, dibandingkan dengan almond dan produk olahan susu.</p>
<p><strong>Kedelai</strong></p>
<p>Susu kedelai memiliki catatan lingkungan yang bagus, terkait penggunaan air, pemanasan global, dan penggunaan lahan.</p>
<p>AS dan Brazil merupakan <a href="https://www.world-grain.com/articles/13108-brazil-to-overtake-us-as-leading-soybean-producer">pemasok terbesar</a> kacang kedelai dan tanaman ini serba guna dalam skala komersial, dengan sebagian besar biji digunakan sebagai pakan ternak.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/soy-versus-dairy-whats-the-footprint-of-milk-8498">Soy versus dairy: what's the footprint of milk?
</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Tapi, sebagian besar masalah lingkungan adalah kebutuhan untuk membuka dan mengubah sebagian besar vegetasi asli untuk menanam kedelai. </p>
<p>Penurunan permintaan daging dan protein hewani berpotensi menurunkan produksi kedelai untuk pakan ternak dalam skala besar. Meski demikian, kami belum melihat perubahan tersebut.</p>
<p><strong>Rami</strong></p>
<p>Perubahan besar terjadi dengan <a href="https://www.researchgate.net/publication/267766816_Ecological_benefits_of_hemp_and_flax_cultivation_and_products">susu rami</a>. </p>
<p>Biji rami diproses menjadi minyak dan susu, tapi tanamannya serbaguna. </p>
<p>Semua bagian dapat digunakan sebagai bahan bangunan, serat tekstil, pulp dan kertas atau plastik berbahan rami.</p>
<p>Akarnya tumbuh kuat sehingga memperbaiki struktur tanah dan mengurangi keberadaan jamur. </p>
<p>Tanaman ini juga tahan terhadap penyakit dan menghasilkan perlindungan, serta menekan pertumbuhan gulma. Ini akan mengurangi kebutuhan herbisida dan pestisida.</p>
<p>Rami memerlukan air lebih banyak daripada kedelai, tapi lebih sedikit dari almond dan produk olahan susu. </p>
<p>Sebagai tanaman tertua, terutama bagi Eropa, rami masih diproduksi dalam jumlah yang sedikit. </p>
<h2>Susu dari biji-bijian</h2>
<p>Kita bisa memproduksi susu nabati hampir dari semua biji-bijian; beras dan oat adalah yang paling dikenal. Namun, mereka membutuhkan lahan lebih besar dibanding susu dari kacang-kacangan. </p>
<p><strong>Beras</strong></p>
<p>Susu dari beras membutuhkan banyak air. Produk ini juga terkait dengan tingginya emisi gas rumah kaca dibandingkan dengan nabati lain karena bakteri penghasil metana berkembang di sawah. </p>
<p>Dalam beberapa kasus, susu beras dapat mengandung <a href="https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/19393210.2013.842941">tingkat arsenik yang tinggi</a>. </p>
<p>Ditambah lagi, pemberian pupuk untuk meningkatkan hasil dapat mencemari aliran air di sekitarnya.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/are-we-eating-too-much-arsenic-we-need-better-tests-to-know-40732">Are we eating too much arsenic? We need better tests to know</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p><strong>Oat</strong></p>
<p>Susu oat semakin populer di dunia karena <a href="https://www.bloomberg.com/features/2019-oatly-oat-milk-global-domination/">manfaat</a> secara keseluruhan terhadap lingkungan. </p>
<p>Seperti kedelai, produksi oat dalam jumlah besar untuk pakan ternak dan berkurangnya permintaan dapat mengurangi tekanan pada tanaman ini. </p>
<p>Di Kanada dan AS, pengelolaan oat berbentuk monokultur skala besar. Artinya, ia menjadi satu-satunya jenis tanaman dalam area yang sangat luas. </p>
<p>Praktik ini menghabiskan kesuburan tanah, membatasi keanekaragaman serangga, dan meningkatkan risiko penyakit serta infeksi hama.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/363101/original/file-20201013-21-19bb1mq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="Susu oat di samping cangkir kopi" src="https://images.theconversation.com/files/363101/original/file-20201013-21-19bb1mq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/363101/original/file-20201013-21-19bb1mq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/363101/original/file-20201013-21-19bb1mq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/363101/original/file-20201013-21-19bb1mq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/363101/original/file-20201013-21-19bb1mq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/363101/original/file-20201013-21-19bb1mq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/363101/original/file-20201013-21-19bb1mq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Produksi gandum sebagian besar untuk makanan ternak.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Kaffee Meister/Unsplash</span>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/">CC BY</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Oat juga <a href="https://www.ewg.org/news-and-analysis/2019/02/glyphosate-contamination-food-goes-far-beyond-oat-products">umumnya tumbuh</a> dengan pestisida berbahan glifosat, yang berimbas kepada status ramah lingkungan karena <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0048969717330279">menyebabkan</a> tanaman resisten terhadap bahan ini, hewan, dan patogen serangga berkembang biak.</p>
<h2>Pesan akhir: ragamkan pilihan Anda</h2>
<p>Versi organik dalam setiap susu nabati lebih baik untuk lingkungan. </p>
<p>Karena, mereka menggunakan, misalnya, lebih sedikit pupuk kimia, mereka bebas dari pestisida dan herbisida, serta mengurangi tekanan pada tanah. </p>
<p>Bahan tambahan apapun, baik itu penguat, seperti kalsium atau vitamin, perasa atau bahan tambahan, seperti gula, kopi atau coklat, harus diperhitungkan secara terpisah.</p>
<p>Kemasan juga penting untuk dipertimbangkan. </p>
<p>Kemasan <a href="https://doi.org/10.1007/s11367-019-01716-5">berkontribusi 45%</a> dalam potensi pemanasan global dari susu almond dari California. </p>
<p>Ini penting untuk diingat bahwa menghabiskan susu lebih banyak akan meninggalkan jejak lingkungan yang besar, dan mempertanyakan etika bagaimana manusia mengeksploitasi hewan. </p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/recycling-is-not-enough-zero-packaging-stores-show-we-can-kick-our-plastic-addiction-106357">Recycling is not enough. Zero-packaging stores show we can kick our plastic addiction</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Jika sebagai konsumen Anda mencoba untuk mengurangi limbah lingkungan terhadap susu yang Anda minum, pesan pertama adalah Anda harus menghindari produk olahan susu dan menggantinya dengan susu nabati.</p>
<p>Pesan kedua, ragamkan pilihan susu nabati yang kita konsumsi. Mengganti menjadi satu pilihan saja, meski sangat ramah lingkungan, tetap saja akan berpotensi eksploitasi berlebihan. </p>
<hr>
<p><em>Wiliam Reynold menerjemahkan artikel ini ke dalam bahasa Indonesia.</em></p>
<hr>
<p><em>Dapatkan kumpulan berita lingkungan hidup yang perlu Anda tahu dalam sepekan. Daftar di <a href="https://theconversation.com/id/newsletters/sepekan-lingkungan-66">sini</a>.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/148090/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Para penulis tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi di luar afiliasi akademis yang telah disebut di atas.</span></em></p>Produk olahan susu memiliki jejak lingkungan terbesar, tapi susu nabati datang dengan sejumlah isu lingkungan juga.Dora Marinova, Professor of Sustainability, Curtin UniversityDiana Bogueva, Postdoctoral Researcher, Curtin UniversityLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1462992020-09-21T05:44:51Z2020-09-21T05:44:51Z5 cara hemat untuk mengurangi jejak karbon di rumah<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/358276/original/file-20200916-24-ot4tp7.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=0%2C0%2C6627%2C3612&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">
</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-photo/eco-friendly-house-concept-moss-covered-675099481">Shutterstock/Stockcreations</a></span></figcaption></figure><p>Dalam masa pandemi, banyak orang menghabiskan sebagian besar waktu mereka di rumah. </p>
<p>Mereka yang bekerja dari rumah menjadi sangat bergantung terhadap listrik untuk kebutuhan kantor, seperti komputer, printer, telepon genggam, dan jaringan internet.</p>
<p>Beberapa orang mungkin cuti (atau keluar) dari pekerjaan mereka dan justru menggunakan lebih banyak peralatan rumah tangga daripada biasanya. </p>
<p>Alat pengisap debu, kompor, mesin cuci, dan televisi terus menyala dan menghabiskan daya. </p>
<p>Semua ini akan menambah dan berdampak baik kepada jejak karbon maupun tagihan listrik rumah tangga.</p>
<p>Projek penelitian baru kami mengembangkan <a href="https://act4eco.eu/">platform pembelajaran bernama Act4Eco</a>.</p>
<p>Tujuan platform ini adalah membantu konsumen menggunakan daya dengan efisien dan menghemat uang. Simak 5 tips untuk mencapai hal tersebut.</p>
<h2>1. Membaca tagihan listrik</h2>
<p>Tidak semua orang mengerti detail dari tagihan listrik mereka. Sebagai contoh, penting mengetahui kapan dan apakah tarif berubah. </p>
<p>Untuk layanan dengan harga tetap (<em>fixed-rate</em>), maka harga yang dibayarkan akan sama selama jangka waktu tertentu. </p>
<p>Mencapai akhir periode, biaya listrik dapat berubah menjadi <a href="https://www.ofgem.gov.uk/key-term-explained/standard-variable-tariff-0">tarif variabel standar</a> yang lebih mahal. </p>
<p><a href="https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=3662969">Penelitian menunjukkan</a> bahwa mengganti pemasok listrik setiap tahun adalah cara yang baik untuk mendapat penawaran terbaik.</p>
<h2>2. Peralatan intensif energi</h2>
<p>Mayoritas orang memahami peralatan rumah tangga terbesar akan memerlukan listrik lebih banyak. </p>
<p><em>Energy Saving Trust</em>, sebagai contoh, telah <a href="https://energysavingtrust.org.uk/sites/default/files/reports/PoweringthenationreportCO332.pdf">memperkirakan</a> bahwa kompor listrik menghabiskan 317kWh dan biaya operasional £46 (sekitar Rp900 ribu) per tahun.</p>
<p>Tapi, tidak banyak menyadari bahwa peralatan yang lebih kecil dapat menghabiskan jumlah energi yang tidak proporsional, misalnya ketel menghabiskan 167kWh per tahun. </p>
<p>Kabel pengisi daya untuk ponsel dan laptop juga dapat menyedot listrik walau sudah dilepas dari peralatan. </p>
<p>Jika dibiarkan menempel di stop kontak, pengisi daya dapat menghabiskan sekitar <a href="https://energysavingtrust.org.uk/sites/default/files/reports/PoweringthenationreportCO332.pdf">343kWh dan 591kWh</a> per tahun dan biaya £50 hingga £85 (Rp 1 hingga 1.5 juta) per tahun.</p>
<h2>3. Pemanas rumah dan termostat</h2>
<p>Orang cenderung sudah mendapatkan sistem pemanas ketika pindah ke rumah baru. </p>
<p>Sayangnya, sistem warisan ini tidak selalu efisien atau ramah karbon. </p>
<p>Jika tetap ingin menggunakan ini, Anda mungkin ingin mempertimbangkan untuk beralih ke <em><a href="https://www.which.co.uk/reviews/ground-and-air-source-heat-pumps/article/air-source-heat-pumps-explained#How">air source heat pump</a></em> yang lebih modern. </p>
<p>Instalasi ini mirip unit pendingin ruangan. Ia mengambil panas dari udara dan meningkatkan ke suhu lebih tinggi menggunakan pompa panas. </p>
<p>Listrik yang digunakan pompa ini lebih kecil daripada panas yang dihasilkan. Sebuah <em>air source heat pump</em> menghabiskan 4.000kWh per tahun.</p>
<p><a href="https://www.ukpower.co.uk/home_energy/tariffs-per-unit-kwh">Berdasarkan tarif listrik</a> rata-rata dari 14p per kWh, alat tersebut menghabiskan sekitar £560. </p>
<p>Ini masih sekitar £100 lebih mahal dibanding pemanas sentral gas dan pemasangan <em>air source heat pump</em> bisa lebih mahal. </p>
<p><em>Energy Saving Trust</em> mengestimasi pemasangan mencapai dari £6,000 hingga £8,000. </p>
<p>Namun, keuntungan besarnya adalah emisi karbon yang dikeluarkan setidaknya <a href="https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:hkMeXFX3st0J:researchbriefings.files.parliament.uk/documents/POST-PN-0523/POST-PN-0523.pdf+&cd=3&hl=en&ct=clnk&gl=uk">sepertiga lebih rendah</a> dibanding boiler gas dan terus menurun seiring dengan jaringan listrik yang lebih ramah lingkungan.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="Termostat pada suhu 19C" src="https://images.theconversation.com/files/356565/original/file-20200904-18-184m6k7.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/356565/original/file-20200904-18-184m6k7.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=390&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/356565/original/file-20200904-18-184m6k7.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=390&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/356565/original/file-20200904-18-184m6k7.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=390&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/356565/original/file-20200904-18-184m6k7.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=491&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/356565/original/file-20200904-18-184m6k7.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=491&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/356565/original/file-20200904-18-184m6k7.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=491&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Menurunkan suhu pemanas rumah 1°C dapat menghasilkan perbedaan besar pada tagihan dan penggunaan daya.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-photo/hand-turning-home-thermostat-knob-set-519476797">Shutterstock/OlivierLeMoal</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Meski demikian, tidak semua orang dapat membeli alat yang begitu mahal. </p>
<p>Untungnya, <a href="https://assets.publishing.service.gov.uk/government/uploads/system/uploads/attachment_data/file/128720/6923-how-much-energy-could-be-saved-by-making-small-cha.pdf">studi menunjukkan</a> bahwa melakukan hal sederhana seperti menurunkan suhu termostat dari 20°C ke 18°C dapat menghemat daya sebesar 3.090kWh per tahun. </p>
<p>Bahkan menurunkan suhu termostat 1°C saja dapat menghemat tagihan listrik Anda.</p>
<h2>4. Menghambat aliran udara dingin</h2>
<p>Memasuki musim gugur, pikiran kita akan dipenuhi dengan aliran udara yang dingin dan di sekitar pergelangan kaki. </p>
<p>Meski ada keuntungan dari insulasi atap dan loteng memiliki keuntungan atau pada insulasi dinding luar, biaya awal sangat mahal.</p>
<p>Untungnya, ada solusi yang lebih murah. </p>
<p>Busa, kuas atau strip segel karet yang ditempelkan pada pintu dalam rumah dapat <a href="https://energysavingtrust.org.uk/home-insulation/draught-proofing">mengurangi udara dingin masuk secara signifikan</a> dan strip busa perekat juga dapat mengurangi udara yang masuk lewat sela-sela jendela.</p>
<p>Dengan melakukan ini, Anda dapat menghemat sekitar £20 per tahun.</p>
<h2>5. Membuat perubahan kecil dan tetap melakukannya</h2>
<p>Oke, Anda sudah belajar membaca tagihan, mengecek penggunaan peralatan, menurunkan penggunaan termostat dan insulasi. </p>
<p>Apa selanjutnya? </p>
<p>Sayangnya, <a href="https://research.birmingham.ac.uk/portal/en/publications/digital-behaviour-change-interventions-to-break-and-form-habits(765f57ae-bde7-4aee-a0a3-9b283a0a7491).html">penelitian menunjukkan</a> orang cenderung mengulangi kebiasaan, kecuali mereka membuat keputusan untuk berubah dan mempertahankan usaha tersebut. </p>
<p>Manusia bisa membuat dampak yang lebih besar di hidup mereka jika mereka mengubah kebiasaan kecil satu per satu selama setahun.</p>
<p>Dan, <a href="https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/14786451.2014.936867">studi menunjukkan</a> perubahan kecil dapat membuat perubahan. </p>
<p>Dampak kumulatif dari usaha kita dapat mengurangi jejak karbon secara substansial. </p>
<p>Untuk beberapa orang, “gaya hidup hijau” terlihat tidak terjangkau saat ini karena masalah ekonomi. </p>
<p>Namun, aksi gratis dan murah yang dapat mengurangi jejak karbon <a href="https://act4eco.eu/">memang ada</a> dan bisa menghasilkan perbedaan – untuk kantong dan planet kita.</p>
<hr>
<p><em>Nadila Taufana Sahra menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris</em></p>
<hr>
<p><em>Dapatkan kumpulan berita lingkungan hidup yang perlu Anda tahu dalam sepekan. Daftar di <a href="https://theconversation.com/id/newsletters/sepekan-lingkungan-66">sini</a>.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/146299/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>ACT4ECO mendapatkan dana dari program EU Horizon 2020. Salah satu program dana EU terbesar untuk riset dan inovasi. Sebanyak 9 partner Eropa terlibat dalam proyek ini : Danish Board of Technology Foundation, Arnold Nielsens Boulevard 68E, 2650 Hvidovre, Denmark. Business Information Systems, Cork University Business School, University College Cork, Cork, Irlandia. Deco Proteste, Lisbon, Portugal. Hebes Intelligence, Athens, Greece. Knowledge Economy Forum, Vilnius, Lituania. Sinergie Formazione e Innovazione, Reggio Emilia, Italia. Strategic Design Scenarios, Brussels, Belgia. Applied Research and Communications Fund (ARC Fund), Sofia, Bulgaria. University of Helsinki, Centre for Consumer Society Research, Helsinki, Finlandia.</span></em></p><p class="fine-print"><em><span>Laura Lynch dan Stephen McCarthy tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Seiring dengan Inggris memasuki resesi, beberapa tips sederhana dan murah untuk mengurangi tagihan listrik serta dampak pada planet.Wendy Rowan, Post-Doctoral Researcher, Business Information Systems, University College CorkLaura Lynch, Research Support Officer, Project Manager, University College CorkStephen McCarthy, Lecturer and researcher in the Department of Business Information Systems, University College CorkLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1456902020-09-09T03:32:59Z2020-09-09T03:32:59ZJejak karbon itu rumit — ini beberapa hal yang perlu Anda ketahui<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/356691/original/file-20200907-24-1g7xmto.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=16%2C16%2C3578%2C1848&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Niatan baik tiap individu untuk mengurangi jejak karbon terkadang berujung kepada pilihan yang buruk. </span> <span class="attribution"><span class="source">(Shutterstock)</span></span></figcaption></figure><p>Bayangkan terus menerus minum sari jus jeruk karena kita yakin ini cara terbaik menurunkan berat badan. </p>
<p>Mengonsumsi jus jeruk secukupnya tidak masalah, tapi itu bukan saran pertama yang akan diberikan seorang dokter kepada pasien yang ingin menurunkan berat badan.</p>
<p>Sama seperti kita tidak ingin publik meyakini bahwa solusi dari obesitas adalah dengan mengonsumsi jus jeruk, kita juga tidak ingin masyarakat percaya bahwa cara terbaik melawan perubahan iklim adalah dengan mendaur ulang terus-menerus.</p>
<p>Meski mendaur ulang dan mematikan lampu adalah langkah yang baik untuk masyarakat berkelanjutan, tapi tidak terlalu penting ketimbang aksi individual untuk mengurangi konsumsi daging, perjalanan udara, dan berkendara bagi perubahan iklim. </p>
<p>Orang-orang dengan niat baik cenderung membuat keputusan buruk ketika harus mengurangi jejak karbon. </p>
<h2>Perjalanan udara versus daur ulang</h2>
<p>Saya dan kolega melakukan survei terhadap mahasiswa Universitas British Columbia dan mengambil sampel dari penduduk Amerika Utara lewat platform daring <em>Mturk</em>. </p>
<p>Ini untuk melihat apakah para peserta dapat mengenali aksi-aksi individual mereka yang bisa mengurangi emisi gas rumah kaca. </p>
<p>Para peserta ini lebih terpelajar dan liberal dibanding populasi umum.</p>
<p>Ini merupakan kelompok yang tepat untuk melakukan survei karena kami ingin memahami persepsi orang yang setidaknya memiliki sedikit motivasi untuk terlibat dalam aksi-aksi pro-iklim. </p>
<p><a href="https://doi.org/10.1007/s10584-020-02811-5">Dalam studi tersebut</a>, kami meminta para partisipan untuk menjelaskan aksi paling efektif yang dapat mereka lakukan untuk mengurangi emisi penyebab perubahan iklim. </p>
<p>Banyak yang menjawab mengurangi berkendara, yang <a href="https://www.popsci.com/how-to-stop-climate-change/">memang merupakan tindakan berdampak tinggi</a>, dan daur ulang, yang bukan tindakan berdampak tinggi. </p>
<p><iframe id="rH2p0" class="tc-infographic-datawrapper" src="https://datawrapper.dwcdn.net/rH2p0/1/" height="400px" width="100%" style="border: none" frameborder="0"></iframe></p>
<p>Beberapa juga menyebutkan perjalanan udara, yang juga dapat berkontribusi besar bagi jejak karbon individu. </p>
<p>Sebagai contoh, <a href="https://shameplane.com/?fromCity=Los%20Angeles&fromCode=LAX&toCity=Hong%20Kong&toCode=HKG&roundtrip=true&typeofseat=3">penerbangan pergi-pulang</a> dari Los Angeles ke Hong Kong, menghasilkan lebih dari 4.000 kilogram karbon dioksida ekuivalen. </p>
<p>Aksi politik (seperti lewat pemilihan umum) yang dibutuhkan untuk membuat perubahan struktural besar juga mendapat sedikit perhatian.</p>
<h2>Salah paham yang umum terjadi</h2>
<p>Selanjutnya, kami memberikan 15 aksi kepada para peserta survei dan meminta mereka untuk mengelompokkan ke dalam kategori aksi dengan dampak rendah, sedang, atau tinggi (kategori rendah kurang dari 1% dan tinggi lebih dari 5% jejak karbon per orang).</p>
<p>Aksi seperti menggunakan kendaraan pribadi secara tepat dianggap sebagai hal yang penting untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. </p>
<p>Namun, hanya 32% dari responden dapat mengenali dengan benar bahwa beralih dari plastik ke tas kanvas (sama seperti analogi jus jeruk untuk diet) merupakan aksi dengan kategori dampak rendah. </p>
<p>Mengurangi perjalanan udara dan konsumsi daging mendapatkan peringkat yang salah dan berada di bagian bawah dari tindakan yang disarankan.</p>
<p><iframe id="BP8Eu" class="tc-infographic-datawrapper" src="https://datawrapper.dwcdn.net/BP8Eu/2/" height="400px" width="100%" style="border: none" frameborder="0"></iframe></p>
<p>Sejalan dengan riset sebelumnya tentang “<em>availibity heuristic</em>”, yaitu sebuah jalan pintas mental saat seseorang memberikan perhatian ekstra pada hal yang muncul dalam pikiran, maka seseorang akan fokus pada pilihan yang terlihat berbahaya secara kasat mata. </p>
<p>Atau, pada aksi-aksi yang menjadi simbol dari ramah lingkungan tapi tidak berhubungan dengan iklim. </p>
<p>Sebagai contoh, membuang sampah tidak menghasilkan emisi, namun kita melihat itu sebagai sama dengan penerbangan melintasi Samudera Pasifik yang tinggi polusi.</p>
<h2>Fokus hal penting</h2>
<p>Akhirnya, kami meminta peserta untuk membandingkan beberapa aksi tersebut, misalnya membandingkan waktu yang dibutuhkan untuk membeli makanan tanpa kemasan untuk menghemat jumlah emisi yang sama dengan 1 tahun tidak makan daging. </p>
<p>Sekitar setengah dari mereka menjawab 1 hingga 2 tahun. Jawaban yang benar adalah setidaknya 1 dekade.</p>
<p>Kami menemukan bahwa orang yang sangat peduli terhadap perubahan iklim tidak dapat membuat perbandingan yang akurat. </p>
<p>Ini relevan bagi mereka yang berjibaku dalam lisensi moral, “Saya mendaur ulang agar bisa terbang untuk liburan”, atau mereka yang sangat mencoba untuk mengoptimalkan batas karbon, “Saya berusaha keras agar membeli barang bekas karena memiliki punya jejak karbon yang lebih sedikit.”</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/5-ways-families-can-help-tackle-climate-change-126512">5 ways families can help tackle climate change</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Kesalahpahaman ini penting. </p>
<p>Mereka yang mengerti bahwa daging punya dampak iklim besar <a href="https://doi.org/10.1016/j.appet.2015.12.001">lebih bersedia</a> untuk makan daging lebih sedikit. </p>
<p><a href="https://fores.se/grounded-beyond-flygskam/">Dalam sebuah studi</a> tentang orang Swedia yang telah berhenti atau mengurangi perjalanan udara mereka, banyak yang menyatakan bahwa mereka sadar bahwa penerbangan berkontribusi pada sebagian besar “anggaran karbon” mereka.</p>
<p>Kami ingin agar masyarakat fokus pada aksi yang bermakna agar tidak menghabiskan tenaga dan uang untuk hal-hal yang tidak perlu. </p>
<p>Tapi, kami juga ingin agar mereka mengadopsi gaya hidup rendah karbon karena mereka cenderung <a href="https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2020.122015">mendukung kebijakan</a> yang mewajibkan semua orang untuk mengurangi polusi.</p>
<p><a href="https://www.vox.com/podcasts/2020/5/26/21269556/robert-frank-under-the-influence-ezra-klein-show-coronavirus">Ezra Klein menjelaskan</a> nilai dalam mengubah budaya yang lebih banyak daging dan mengendarai mobil SUV yang lebih besar di saat yang sama ketika kita mencoba mengubah kebijakan: “Kami, sebagai masyarakat, tidak akan memilih hal yang membuat kami merasa sebagai orang jahat.”</p>
<h2>Perubahan gaya hidup dan hal lain</h2>
<p>Istilah “jejak karbon” mendapatkan <a href="https://mashable.com/feature/carbon-footprint-pr-campaign-sham/">kritikan</a> akibat industri minyak menggunakan ini untuk mengalihkan tanggung jawab mereka kepada konsumen di masa lalu. </p>
<p>Namun, mengikuti jejak perjuangan dari gerakan <em>climate hawks</em> yang harus menentang segala taktik dari pencemar utama tidak berarti kita perlu meninggalkan segala upaya untuk mengubah gaya hidup.</p>
<p>Beberapa perusahaan besar khawatir bahwa perubahan gaya hidup ini akan mempengaruhi mereka. </p>
<p>Sebelum pandemi mempengaruhi seluruh industri, maskapai penerbangan telah mengambil <a href="https://www.latimes.com/business/story/2020-02-07/flight-shaming-airlines-climate-change-greta-thunberg">langkah-langkah</a> untuk mengantisipasi kehilangan bisnis akibat tumbuhnya rasa bersalah karena menambah emisi dari penerbangan, atau <em>flight shame</em>. </p>
<p><iframe id="Bk4HN" class="tc-infographic-datawrapper" src="https://datawrapper.dwcdn.net/Bk4HN/1/" height="400px" width="100%" style="border: none" frameborder="0"></iframe></p>
<p>Meskipun Anda yakin bahwa perubahan gaya hidup merupakan pengalihan dari aksi politik, dan terdapat beberapa <a href="https://doi.org/10.1038/nclimate3316">bukti kuat</a> terhadap hal ini, hasilnya menunjukkan bahwa masyarakat masih setengah-setengah dalam perubahan gaya hidup yang sepele, dan tidak banyak memberikan suara untuk kebijakan iklim.</p>
<p>Lalu, apa yang harus kita lakukan? </p>
<p>Kita dapat menguji cara dengan memberikan insentif atas perubahan gaya hidup sambil meningkatkan dukungan kebijakan, idealnya dengan sumber daya yang tidak lepas dari aksi politik. </p>
<p>Seperti proyek-proyek di kampus, kantor-kantor perusahaan, dan sekolah (anak 12 tahun tidak bisa memilih, tapi mereka dapat mempelajari apa itu makanan berkelanjutan dan bagaimana memasaknya).</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/flight-shaming-how-to-spread-the-campaign-that-made-swedes-give-up-flying-for-good-133842">Flight shaming: how to spread the campaign that made Swedes give up flying for good</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p><a href="https://doi.org/10.1038/s41558-018-0354-z">Dalam satu studi</a>, contohnya, peserta diberi masukan soal pembelian makanan, dalam konteks “<em>lightbulb minutes</em>”: berapa banyak gas rumah kaca yang dihasilkan oleh penggunaan lampu bohlam selama 1 menit. </p>
<p>Ini dapat menyebabkan perubahan positif pada pilihan konsumsi mereka. </p>
<p>Demikian pula orang yang memesan tiket penerbangan dapat diberi tahu tentang sebagian besar anggaran karbon tahunan mereka akan terpakai dalam satu perjalanan.</p>
<p>Pendekatan-pendekatan ini berguna karena membuat mereka memperhatikan soal perubahan iklim tanpa mewajibkan pemahaman individu terkait soal rumit jejak karbon.</p>
<p>Aktivis iklim, terutama kaum muda, cenderung <a href="https://www.eadi.org/publications/publication_65657/">peduli tentang aksi individual</a>. </p>
<p>Kita dapat menggunakan ini sebagai kesempatan untuk mendorong perubahan gaya hidup yang bermakna, serta meningkatkan dorongan untuk untuk kebijakan iklim yang sebenarnya sudah lewat batas waktu.</p>
<hr>
<p><em>Nadila Taufana Sahara menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris</em></p>
<hr>
<p><em>Dapatkan kumpulan berita lingkungan hidup yang perlu Anda tahu dalam sepekan. Daftar di <a href="https://theconversation.com/id/newsletters/sepekan-lingkungan-66">sini</a>.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/145690/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Seth Wynes menerima dana dari Social Sciences and Humanities Research Council of Canada.</span></em></p>Mendaur ulang dan mematikan lampu adalah langkah baik, namun tidak sepenting mengurangi konsumsi daging, perjalanan udara, dan berkendara pada basis individual untuk perubahan iklim.Seth Wynes, PhD Candidate, Geography, University of British ColumbiaLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1426802020-07-27T03:51:41Z2020-07-27T03:51:41ZRiset baru temukan semua produksi minyak nabati mengancam spesies termasuk minyak kelapa<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/347323/original/file-20200714-139820-18wchy7.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=0%2C1819%2C2733%2C1823&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">
</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://unsplash.com/photos/ai5u_R_vIIQ">Sri Lanka/Unsplash</a>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/">CC BY-SA</a></span></figcaption></figure><p>Lahir di Belanda dan besar di Jerman, saya baru mengenal buah kelapa pada usia 21 tahun. Saat itu, saya berada di sebuah pantai di Thailand di mana saya menghabiskan waktu setahun, tinggal jauh dari rumah, mencoba menjadi orang dewasa. </p>
<p>Karena sedang tidak melakukan apa-apa, saya mengambil buah kelapa yang tergeletak di pasir dan menghabiskan beberapa jam untuk membukanya dengan tangan kosong. Dalam usaha itu, saya mengalami beberapa sayatan dan kuku patah, tapi saya berhasil mencapai inti buah itu.</p>
<p>Dalamnya kering, tidak ada air. Mungkin sudah terpapar matahari terlalu lama. Kelapa itu adalah kekecewaan awal saya, tapi itu mendorong saya untuk melihat lebih dari sekadar kulit. </p>
<p>Beberapa tahun kemudian, ketika bekerja sebagai peneliti konservasi yang mempelajari orang utan di Indonesia, ada satu hal mulai mengganggu saya.</p>
<p>Saya telah melakukan banyak pekerjaan tentang tanaman tropis yang lain, yaitu kelapa sawit. </p>
<p>Perkebunan kelapa sawit merupakan momok bagi satwa liar tropis.</p>
<p>Kalau kita tengok di media sosial , orang-orang <a href="https://ensia.com/voices/palm-oil-not-the-evil-we-think-it-is/">membenci minyak kelapa sawit</a>, tapi mereka menyukai produk dari minyak kelapa.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/343972/original/file-20200625-33538-12gvbob.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/343972/original/file-20200625-33538-12gvbob.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/343972/original/file-20200625-33538-12gvbob.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/343972/original/file-20200625-33538-12gvbob.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/343972/original/file-20200625-33538-12gvbob.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/343972/original/file-20200625-33538-12gvbob.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/343972/original/file-20200625-33538-12gvbob.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Perkebunan kelapa skala kecil di Gorontalo, Indonesia.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Matthew Struebig</span>, <span class="license">Author provided</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Rak-rak di supermarket dipenuhi dengan air kelapa, berbagai kemasan minyak dan krim kelapa, dan coklat rasa kelapa.</p>
<p>Seperti minyak kelapa sawit, kelapa juga nampaknya digunakan untuk hampir segala hal, <a href="https://edition.cnn.com/2015/11/30/asia/philippines-coconuts/index.html">mulai dari kondisioner rambut hingga obat nyamuk</a>. </p>
<p>Lantas, mengapa kelapa yang satu disukai, sementara yang satunya lagi dibenci?</p>
<h2>Minyak dan biodiversitas</h2>
<p>Pohon kelapa sawit sedikit lebih kekar, tapi sebaliknya tidak bisa dibedakan dari pohon kelapa. </p>
<p>Kelapa sawit sering dikaitkan dengan orang utan dan spesies tropis lainnya karena peran perkebunan sawit <a href="https://www.youtube.com/watch?v=JdpspllWI2o">yang dikenal luas</a> menghancurkan habitat hutan. </p>
<p>Ketika mewawancarai masyarakat tentang penanaman kelapa sawit di tahun 2018, saya menemukan bahwa lebih dari setengah jawaban mereka adalah negatif, atau sangat negatif, untuk lingkungan.</p>
<p>Kelapa, di sisi lain, nampaknya memiliki reputasi yang lebih baik. Dalam jajak pendapat global, <a href="https://www.globaldata.com/myth-around-coconut-oil-benefits-collapses-food-industry-needs-change-recipes-says-globaldata/">53% konsumen</a> mengutip manfaat kesehatan minyak kelapa, namun hanya sedikit dari mereka yang mengidentifikasi dampak lingkungan. </p>
<p>Lagipula, bagaimana mungkin kelapa yang tumbuh di pantai-pantai tropis yang banyak dikunjungi orang bisa menjadi hal yang buruk?</p>
<p><a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0960982220307466?dgcid=author">Estimasi terbaru</a> menunjukkan ada 20 juta hektare lahan kelapa sawit dan 12,5 juta hektare lahan kelapa di dunia. </p>
<p>Tapi, kebanyakan pohon kelapa tumbuh di pulau-pulau tropis, yang mayoritas merupakan kediaman banyak spesies langka di Bumi. </p>
<p>Jadi, terlepas dari reputasi baik, kelapa mempunyai dampak negatif yang besar terhadap biodiversitas tropis.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/343973/original/file-20200625-33511-dqo41m.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/343973/original/file-20200625-33511-dqo41m.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/343973/original/file-20200625-33511-dqo41m.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=550&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/343973/original/file-20200625-33511-dqo41m.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=550&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/343973/original/file-20200625-33511-dqo41m.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=550&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/343973/original/file-20200625-33511-dqo41m.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=691&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/343973/original/file-20200625-33511-dqo41m.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=691&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/343973/original/file-20200625-33511-dqo41m.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=691&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Dengan margin yang cukup besar, produksi kelapa mengancam spesies lebih banyak dibanding tanaman penghasil minyak lainnya.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Meijaard et al. (2020)/Current Biology</span>, <span class="license">Author provided</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Berdasarkan per volume minyak yang diproduksi, produksi kelapa memengaruhi lebih banyak spesies dibanding tanaman penghasil minyak lainnya, termasuk kelapa sawit. </p>
<p>Menurut <em>International Union for the Conservation of Nature</em> (IUCN), <a href="https://www.cell.com/current-biology/fulltext/S0960-9822(20)30746-6">kelapa mengancam</a> sekitar 20,2 spesies per juta metrik ton minyak yang diproduksi, diikuti oleh zaitun sebanyak 4,1 spesies, kelapa sawit sebanyak 3,8 dan kedelai sebanyak 1,3.</p>
<figure class="align-left zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/345556/original/file-20200703-33935-1k58jjn.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/345556/original/file-20200703-33935-1k58jjn.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=237&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/345556/original/file-20200703-33935-1k58jjn.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=752&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/345556/original/file-20200703-33935-1k58jjn.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=752&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/345556/original/file-20200703-33935-1k58jjn.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=752&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/345556/original/file-20200703-33935-1k58jjn.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=945&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/345556/original/file-20200703-33935-1k58jjn.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=945&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/345556/original/file-20200703-33935-1k58jjn.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=945&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Burung pleci atau <em>The Marianne white-eye</em>.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://en.wikipedia.org/wiki/Marianne_white-eye#/media/File:Zosterops_mayottensis_semiflava.jpg">Henrik Grönvold/Wikipedia</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Faktanya, perkebunan kelapa berkontribusi langsung terhadap kepunahan beberapa spesies. </p>
<p>Sementara, sejauh yang kami tahu, kelapa sawit belum. </p>
<p>Spesies yang punah, antara lain burung pleci (<em>Zosterops semiflavus</em>) dari Pulau Marianne di Seychelles dan Kalong Ontong Java (<em>Pteropus howensis</em>), sejenis kalong dari Pulau Solomon.</p>
<p>Kedua spesies tersebut belum terlihat lagi sejak tahun 1945. Sebelumnya, mereka pernah ditemukan di pulau-pulau yang sebagian besar diubah menjadi perkebunan kelapa.</p>
<p>Spesies lain yang terancam oleh produksi kelapa adalah kancil Filipina (<em>Tragulus nigricans</em>), yaitu satwa endemik dari 3 pulau di Filipina; tarsius Sangihe (<em>Tarsius sangirensis</em>), yaitu primata endemik dari pulau Sangihe di Indonesia; dan seriwang Sangihe (<em>Eutrichomyias rowleyi</em>), juga satwa endemik dari Sangihe.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/343971/original/file-20200625-33533-y9lcxv.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/343971/original/file-20200625-33533-y9lcxv.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/343971/original/file-20200625-33533-y9lcxv.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/343971/original/file-20200625-33533-y9lcxv.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/343971/original/file-20200625-33533-y9lcxv.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/343971/original/file-20200625-33533-y9lcxv.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/343971/original/file-20200625-33533-y9lcxv.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Tarsius Sangihe, salah satu spesis yang habitatnya terancam karena perluasan penanaman kelapa.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Stenly Pontolawokang</span>, <span class="license">Author provided</span></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Nutrisi berkelanjutan</h2>
<p>Ketika saya menulis artikel ini di meja saya di Brunei, saya sedang melihat petani kelapa lokal sedang mengumpulkan hasil panen kelapa di depan apartemen kami. </p>
<p>Salah satu orang memanjat batang pohon dengan terampil, dan dalam 20 detik, sudah berada pada ujung pohon. Memanen dan mengonsumsi kelapa telah lama jadi sebuah tradisi di Asia Pasifik, dan ini harus dihargai.</p>
<p>Ketimbang memasukkan kelapa ke dalam daftar produk yang harus dihindari oleh konsumen yang sadar lingkungan, kita harus mengerti bahwa semua tanaman dan komoditas mempunyai konsekuensi bagi lingkungan. </p>
<p>Proses panen zaitun Spanyol <a href="https://www.nature.com/articles/d41586-019-01456-4">dikabarkan membunuh</a> 2,6 juta burung di tahun 2019, dikarenakan cara memanen buah zaitun yang menggunakan mesin penyedot, namun seringkali burung yang bersarang di pohon zaitun ikut tersedot.</p>
<p>Namun, produksi minyak zaitun jarang menimbulkan perhatian di kalangan konsumen dan pecinta lingkungan.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/food-that-feeds-the-world-and-heals-it-too-imagine-newsletter-6-129041">Food that feeds the world and heals it too – Imagine newsletter #6</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Seperti produksi komoditas lainnya, kelapa bisa ditanam dengan cara tertentu yang dapat mengurangi dampak lingkungan dan memaksimalkan manfaat sosial bagi warga lokal, juga untuk kesehatan bagi konsumen. </p>
<p>Jika masyarakat ingin memboikot minyak kelapa sawit karena menyebabkan deforestasi, mungkin mereka juga harus menghindari <a href="https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/ffgc.2019.00022/full">kopi, coklat, dan tentunya, kelapa</a>. </p>
<p>Semua produk pangan harus ditanam secara berkelanjutan dan untuk mewujudkan itu, kita harus mengerti bahwa sistem pangan butuh perubahan sistematis, bukan terfokus kepada beberapa produk yang buruk.</p>
<hr>
<p><em>Nadila Taufana Sahara telah menerjemahkan artikel ini dari Bahasa Inggris</em></p>
<hr>
<p><em>Dapatkan kumpulan berita lingkungan hidup yang perlu Anda tahu dalam sepekan. Daftar di <a href="https://theconversation.com/id/newsletters/sepekan-lingkungan-66">sini</a>.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/142680/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Erik Meijaard menerima dana dari Roundtable on Sustainable Palm Oil, IUCN dan Austindo Nusantara Jaya. Ia bekerja untuk Borneo Futures, sebuah perusahaan konsultasi sains di Brunei Darussalam, dan mengetuai IUCN Oil Palm Task Force.</span></em></p>Kelapa – ikon dari keindahan tropis yang belum terjamah – menyebabkan kerusakan lingkungan lebih dari yang orang sadari.Erik Meijaard, Adjunct Professor of Conservation, University of KentLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1412832020-06-29T05:35:59Z2020-06-29T05:35:59ZApakah kecepatan mengemudi bisa mengurangi emisi dari mobil?<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/343698/original/file-20200624-133008-14mrr7n.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=0%2C28%2C4687%2C3130&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">
</span> <span class="attribution"><span class="source">SP Photo/Shutterstock</span></span></figcaption></figure><blockquote>
<p><strong>Apakah mengurangi kecepatan mobil dapat mengurangi emisi?</strong></p>
</blockquote>
<p>Setiap mobil mempunyai kecepatan optimal yang berpengaruh terhadap pemakaian bahan bakar, namun ini tergantung kepada tipe, desain, dan umur kendaraan. </p>
<p>Secara umum, bisa dilihat dari grafik berikut: pemakaian bahan bakar meningkat mulai dari kecepatan sekitar 80 km/jam akibat naiknya gaya hambat udara (<em>air resistance</em>).</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/340495/original/file-20200609-165349-1dwyw4r.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/340495/original/file-20200609-165349-1dwyw4r.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=399&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/340495/original/file-20200609-165349-1dwyw4r.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=399&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/340495/original/file-20200609-165349-1dwyw4r.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=399&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/340495/original/file-20200609-165349-1dwyw4r.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=502&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/340495/original/file-20200609-165349-1dwyw4r.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=502&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/340495/original/file-20200609-165349-1dwyw4r.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=502&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption"></span>
<span class="attribution"><span class="license">Author provided</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Tapi, kecepatan hanyalah satu faktor. Mobil apa pun yang Anda kendarai, Anda dapat mengurangi pemakaian bahan bakar (dan juga emisi) dengan berkendara lebih halus.</p>
<p>Ini termasuk mengantisipasi tikungan dan menghindari rem mendadak, melepas kaki dari pedal gas sebelum mencapai puncak bukit lalu turun meluncur dari bukit, dan melepas rak atap atau bumper tanduk atau mengeluarkan barang berat yang tidak dibutuhkan untuk membuat mobil semakin ringan dan efisien. </p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/jokowi-galakkan-mobil-listrik-tapi-riset-tunjukkan-2-faktor-bisa-hambat-efektivitasnya-untuk-turunkan-emisi-gas-rumah-kaca-121878">Jokowi galakkan mobil listrik, tapi riset tunjukkan 2 faktor bisa hambat efektivitasnya untuk turunkan emisi gas rumah kaca</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<h2>Berkendara dengan bijak</h2>
<p>Di Selandia Baru, reli <a href="https://www.aa.co.nz/about/newsroom/media-releases/events/aa-energywise-rally-starts-with-a-rush/"><em>EnergyWise</em></a> biasanya digelar pada jalur sepanjang 1.200 kilometer di Pulau Utara. Reli ini dirancang untuk mendemonstrasikan seberapa banyak bahan bakar yang dapat dihemat bila berkendara yang baik.</p>
<p>Para pengemudi harus mencapai suatu tujuan dalam jangka waktu tertentu. Berkendara dengan kecepatan 60-70 km/jam di jalanan datar di zona 100 km/jam hanya untuk menghemat bahan bakar bukan pilihan yang baik (juga karena mengemudi terlalu lambat di jalanan tol dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan).</p>
<p>Kecepatan rata-rata optimum (untuk pengemudi profesional maupun biasa) sekitar 80 km/jam. Kunci dari penghematan bahan bakar adalah berkendara dengan tenang.</p>
<p>Di reli pertama pada tahun 2002, Volkswagen Golf, mobil keluaran terbaru berbahan bakar diesel (yang dipinjamkan oleh VW NZ) dari Universitas Massey, menggunakan 100% biodiesel dari ampas lemak hewan (seperti yang sedang <a href="https://www.newsroom.co.nz/2018/05/02/106691/biofuels-z-energys-tortuous-carbon-solution">diproduksi</a> Z Energy).</p>
<p>Sebuah mobil berbahan bakar diesel memproduksi sekitar 2,7 kg karbon dioksida per liter dan berbahan bakar bensin memproduksi 2,3 kg karbon dioksida per liter.</p>
<p>Menggunakan bahan bakar hayati untuk menggantikan diesel atau bensin dapat mengurangi emisi hingga 90% per kilometer jika bahan bakar tersebut terbuat dari lemak daging hewan. </p>
<p>Jumlah emisi yang berkurang beragam, tergantung sumber bahan bakar tersebut (tebu, gandum, atau biji jarak). Tentu saja, menanam tanaman untuk bahan bakar hayati dengan menggantikan tanaman pangan atau hutan tidak dapat diterima. </p>
<p>Terlepas dari tipe mobil, pengemudi dapat mengurangi penggunaan bahan bakar hingga 15-20% dengan cara berkendara yang baik - ini mengurangi emisi dan menghemat uang pada waktu bersamaan.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/ada-cara-baru-menghilangkan-polutan-berbahaya-dari-bensin-dan-batu-bara-dengan-murah-ini-temuan-ahli-126738">Ada cara baru menghilangkan polutan berbahaya dari bensin dan batu bara dengan murah. Ini temuan ahli</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<h2>Efisiensi bahan bakar</h2>
<p>Ketika ingin mengganti mobil, memperhitungkan efisiensi bahan bakar merupakan hal penting untuk menghemat biaya bahan bakar dan pengurangan emisi. </p>
<p>Banyak negara, termasuk Amerika Serikat, Jepang, Cina, dan negara-negara Uni Eropa, telah memiliki standar efisiensi bahan bakar selama lebih dari satu dekade. </p>
<p>Hal ini telah mendorong produsen mobil untuk merancang <a href="http://www.climatechangeauthority.gov.au/files/files/Light%20Vehicle%20Report/CCA_TransportReport_Appendices.WEB.pdf">kendaraan yang semakin hemat bahan bakar </a>.</p>
<p>Kebanyakan kendaraan ringan yang dijual secara global patuh pada standar ini. Namun, Australia dan Selandia Baru masih menunda hal ini karena mayoritas kendaraan impor.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/bukannya-selamatkan-lingkungan-mobil-listrik-bisa-perparah-polusi-jika-tak-didukung-energi-yang-bersih-121050">Bukannya selamatkan lingkungan, mobil listrik bisa perparah polusi jika tak didukung energi yang bersih</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Selandia Baru masih ragu-ragu memperkenalkan skema “<a href="https://www.consumer.org.nz/articles/government-announces-consultation-light-vehicle-fleet-feebate"><em>feebate</em></a>” yang mengusulkan tambahan biaya bagi mobil impor dengan emisi tinggi untuk membuat harga mobil hibrid, mobil listrik, dan kendaraan efisien lainnya lebih murah dengan subsidi.</p>
<p>Di Selandia Baru, <a href="https://theconversation.com/climate-explained-why-switching-to-electric-transport-makes-sense-even-if-electricity-is-not-fully-renewable-136502">mengendarai mobil listrik dapat mengurangi emisi</a> karena 85% listrik di sana berasal dari energi terbarukan. </p>
<p>Di Australia, yang masih mengandalkan tenaga batu bara, mobil listrik justru menyebabkan emisi yang lebih tinggi, kecuali jika pasokan listrik yang digunakan berasal dari sumber energi terbarukan.</p>
<p>Tak bisa dipungkiri, harga bahan bakar dan listrik akan meningkat. </p>
<p>Namun, terlepas dari apakah kita mengendarai mobil bensin atau listrik, kita dapat menyelamatkan diri dari kenaikan harga di masa depan dengan berkendara secara efisien dan mengurangi kecepatan.</p>
<hr>
<p><em>Nadila Taufana Sahara menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris</em></p>
<hr>
<p><em>Dapatkan kumpulan berita lingkungan hidup yang perlu Anda tahu dalam sepekan. Daftar di <a href="https://theconversation.com/id/newsletters/sepekan-lingkungan-66">sini</a>.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/141283/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Ralph Sims tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Kita bisa mengurangi konsumsi bahan bakar hingga 15-20% dengan memperbaiki cara berkendara. Ini sekaligus bisa turunkan emisi dan menghemat pengeluaran.Ralph Sims, Professor, School of Engineering and Advanced Technology, Massey UniversityLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1412002020-06-26T07:43:31Z2020-06-26T07:43:31ZPeneliti ungkapkan perlu standarisasi cantrang sebelum legalisasi<p>Pemerintah berencana <a href="https://money.kompas.com/read/2020/06/09/191300426/menteri-edhy-kembali-bolehkan-penggunaan-cantrang-untuk-tangkap-ikan">membolehkan kembali cantrang</a> sebagai alat penangkapan ikan di Indonesia setelah sebelumnya dilarang.</p>
<p>Cantrang merupakan istilah lokal untuk <a href="http://www.fao.org/fishery/fishtech/1003/en"><em>Danish Seine net</em></a>, salah satu varian dari jenis <em>seine net</em> atau Pukat Tarik. Ia <a href="https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/66685/1/2013ssa.pdf">terdiri dari</a> jaring berbentuk kerucut, dua sayap dan tali selambar yang rata-rata panjangnya 800-1.000 meter untuk melingkari area penangkapan dan buoy sebagai penanda jangkar (<em>anchored</em>) dengan luas sapuan sekitar 800 meter.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/343186/original/file-20200622-54989-1mveor4.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/343186/original/file-20200622-54989-1mveor4.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/343186/original/file-20200622-54989-1mveor4.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=285&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/343186/original/file-20200622-54989-1mveor4.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=285&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/343186/original/file-20200622-54989-1mveor4.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=285&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/343186/original/file-20200622-54989-1mveor4.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=358&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/343186/original/file-20200622-54989-1mveor4.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=358&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/343186/original/file-20200622-54989-1mveor4.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=358&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Konstruksi alat tangkap cantrang (sumber: Bambang, N. 2006. Petunjuk Pembuatan dan Pengoperasian Cantrang dan Rawai Dasar Pantai Utara Jawa Tengah. Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan. Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. Departemen Kelautan dan Perikanan, Semarang).</span>
</figcaption>
</figure>
<p>Sejak tahun 2015, cantrang <a href="https://ekonomi.bisnis.com/read/20180117/99/727725/ini-kenapa-cantrang-dilarang-susi-pudjiastuti-">sempat dilarang Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)</a> di bawah pimpinan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. </p>
<p>Alasan utama adalah cantrang bersifat merusak terumbu karang dan menjaring semua ukuran ikan dan jenis sumber daya. Penggunaan alat ini juga dinilai menyingkirkan nelayan tradisional karena menyusutkan hasil tangkapan mereka. </p>
<p>Namun, tim kami yang terdiri peneliti kelautan dan perikanan serta ekonomi telah melakukan penelitian di 5 wilayah, yaitu kabupaten Pandeglang (Banten), kabupaten Cirebon-Indramayu (Jawa Barat), kabupaten Rembang (Jawa Tengah), kabupaten Lamongan (Jawa Timur) dan kabupaten Tuban (Jawa Timur) menemukan kedua hal tersebut tidak terbukti.</p>
<p>Ini karena ada salah kaprah terhadap cantrang dari pemerintahan sebelumnya dengan alat tangkap lainnya yang dianggap merusak, yaitu <em>trawl</em> atau pukat harimau.</p>
<p>Akhirnya, terjadi polemik berkepanjangan tentang cantrang selama bertahun-tahun. </p>
<p>Cantrang sebenarnya merupakan alat penangkapan ikan yang efektif, efisien secara ekonomi, dan minim risiko bagi lingkungan apabila telah memenuhi standar-standar nasional dan internasional. Oleh karena itu, pemerintah harus memastikan ini sebelum melakukan legalisasi. </p>
<h2>Cantrang tidak merusak</h2>
<p>Sejauh ini, <a href="http://www.fao.org/3/a-i1490e.pdf">definisi alat penangkapan ikan bersifat destruktif</a> adalah bila melakukan penangkapan berlebihan di atas batas yang umum, terlalu banyak tangkapan samping atau <em>bycatch</em>, merusak lokasi pembuahan telur dan pengasuhan ikan serta berpotensi membuang-buang ikan yang dinilai bernilai rendah (<em>discard</em>). </p>
<p>Jenis-jenis praktik perikanan yang dianggap merusak, antara lain <em>bottom trawling</em> (menyeret <em>trawl</em> di dasar laut), <em>blast fishing</em> (penggunaan peledak), <em>cyanide fishing</em> (penggunaan sianida), dan <em>muroami</em> memenuhi kriteria <em>destructive fishing</em>.</p>
<p>Secara internasional, jenis pukat tarik seperti cantrang tidak masuk alat tangkap yang dinilai destruktif. </p>
<p>Terjadinya salah kaprah menyamakan cantrang dengan <em>trawl</em> karena target penangkapan mereka sama, yaitu ikan-ikan demersal atau ikan dasar, seperti pepetek ((<em>Leiognathus sp.</em>), biji nangka (<em>Upeneus sulphureus</em>), gulamah (<em>J. trachycephalus</em>), kerapu (<em>Epinephelinae</em>), pari (<em>Myliobatoidei</em>), cucut (<em>Selachimorpha</em>), sebelah (<em>Pleuronectiformes</em>), gurita (<em>Octopodidae</em>), bloso (<em>Glossogobius circumpectus</em>), udang (<em>Penaeidae</em>), ikan-ikan <em>schooling</em> dan cumi/sotong (<em>Decapodiformes</em>).</p>
<p>Namun, secara spesifikasi, ia berbeda dengan <em>trawl</em> yang menyeret papan pembuka jaring (<em>otter board</em>) yang berat di dasar laut sehingga ikut menjaring semua ikan, udang dan berbenturan dengan karang.</p>
<p>Cantrang biasanya dioperasikan pada kapal penarik statis atau hanya bergerak sedikit dan relatif lambat saat menarik jaring, tidak seperti <em>trawl</em> yang terus bergerak selama 3 jam dengan kecepatan rata-rata 5 knot atau setara dengan 10,6 mil/jam.</p>
<p>Tali selambar panjang pada cantrang berfungsi untuk melingkari ikan sebelum jaring dijatuhkan. Jaring akan ditarik secara vertikal dari dek kapal, tidak seperti <em>trawl</em> yang jaringnya harus membuka secara horisontal terus menerus.</p>
<h2>Cantrang tidak mengancam nelayan tradisional</h2>
<p>Menyangkut anggapan bahwa cantrang memicu konflik dengan nelayan kecil dan tradisional, ini tidak salah namun tidak lengkap.</p>
<p>Dari <a href="https://www.conservation-strategy.org/sites/default/files/field-file/MFP_Trawl_Ban_Java_Bahasa_Optimized.pdf">hasil kajian lapang dari tim kami</a>, konflik tidak hanya terjadi terhadap nelayan cantrang melainkan juga pada nelayan yang menggunakan alat tangkap lain, seperti arad/<a href="http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/bawal/article/view/3715">_mini-trawl</a>, <a href="http://www.fao.org/fishery/geartype/249/en"><em>purse seine</em></a>, <a href="https://journal.ipb.ac.id/index.php/jpsp/article/view/13521">dogol</a>, bahkan <a href="http://www.fao.org/fishery/geartype/107/en">jaring insang</a>. </p>
<p>Relasi konflik ini tersebar merata tergantung dari wilayah penangkapan ikan (<em>fishing ground</em>). </p>
<p>Pada jalur I (sejauh 0-4 mil dari pantai), konflik terjadi antara nelayan pengguna alat tangkap ikan <a href="http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/jppi/article/view/3448">arad</a>, dengan nelayan pengguna <a href="http://kkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/00%20Laman%20Satu%20Data/Tutorial%20Pelatihan/Buku%20Saku%20-%20Alat%20Tangkap.pdf">jaring insang hanyut</a>.</p>
<p>Sementara, Jalur II, sejauh 4-12 mil, terjadi konflik antara nelayan cantrang dan <em>purse seine</em> atau pukat cincin.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/343189/original/file-20200622-54989-khk2h0.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/343189/original/file-20200622-54989-khk2h0.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/343189/original/file-20200622-54989-khk2h0.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=364&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/343189/original/file-20200622-54989-khk2h0.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=364&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/343189/original/file-20200622-54989-khk2h0.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=364&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/343189/original/file-20200622-54989-khk2h0.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=457&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/343189/original/file-20200622-54989-khk2h0.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=457&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/343189/original/file-20200622-54989-khk2h0.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=457&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Pergerakan cantrang di Laut Jawa berdasarkan data VMS Juli-November 2018 (Sumber:KKP 2019)</span>
<span class="attribution"><span class="source">KKP 2019</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Data <em>Vessel Monitoring System (VMS)</em> atau sistem pemantauan kapal perikanan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun 2018 menunjukkan bahwa kebanyakan aktivitas cantrang berada di luar area 12 mil. </p>
<p>Kecil kemungkinan nelayan tradisional menangkap ikan hingga sejauh zona tersebut. </p>
<p>Dilihat dari tipe konflik tersebut, yang terjadi adalah persaingan atau <a href="https://www.springer.com/gp/book/9789811509858">konflik antar alat tangkap atau <em>gears wars</em></a>. Jadi, bukan konflik antara nelayan tradisional dan nelayan non-tradisional, melainkan konflik alat tangkap karena keterbatasan sumber daya ikan. </p>
<h2>Apa langkah selanjutnya?</h2>
<p>Langkah pertama, pemerintah harus tegas terhadap cantrang, baik yang asli maupun modifikasi, untuk sesuai dengan standar nasional yang sudah ada. </p>
<p>Standar Nasional Indonesia (SNI) baru tersedia untuk kapal berbobot maksimal 30 Gross Ton (GT), belum untuk kapal lebih dari 30 GT. Ini penting karena banyak kapal besar yang memodifikasi cantrang mereka. </p>
<p>Modifikasi semacam ini yang sebaiknya dikaji kembali, apakah sesuai dengan SNI atau tidak. Apabila tidak sesuai, seharusnya modifikasi ini yang dikenakan sanksi, bukan melarang seluruh cantrang. Kejelasan pelegalan cantrang bisa menghindari kerugian negara dan memberi kepastian hukum.</p>
<p>Berdasarkan <a href="https://www.conservation-strategy.org/sites/default/files/field-file/MFP_Trawl_Ban_Java_Bahasa_Optimized.pdf">kajian kami di lapangan</a>, tingkat kehilangan akibat larangan terhadap satu kapal cantrang bisa mencapai Rp 360 juta per tahun dan hal ini mengakibatkan merosotnya ekonomi lokal.</p>
<p>Kedua, melihat manfaat cantrang, bila pemerintah membuat aturan untuk melegalkan cantrang ini, pemerintah juga harus menghapus peraturan pelarangan cantrang <a href="http://www.committedtocrab.org/wp-content/uploads/2015/04/2-permen-kp-2015.pdf">yang sudah terbit sejak tahun 2015</a> dan <a href="http://jdih.kkp.go.id/peraturan/71%20PERMEN-KP%202016.pdf">2016</a>. </p>
<p>Ini untuk mencegah polemik berkepanjangan yang terjadi saat di bawah Menteri Susi Pudjiastuti. </p>
<p>Ia sempat mengeluarkan surat edaran untuk mengijinkan penggunaan cantrang hanya di Wilayah Pengelolaan Perikanan 712 (WPP 712), yang mencakup wilayah Laut Jawa, pada tahun 2018, namun <a href="https://ekonomi.kompas.com/read/2018/01/18/103706026/seperti-ini-bentuk-dan-cara-kerja-cantrang-yang-membuatnya-dilarang?page=all">tidak mencabut peraturan menteri</a> tentang pelarangan cantrang. </p>
<p>Dualisme kebijakan ini berdampak kepada potensi kriminalisasi dan pemerasan terhadap nelayan cantrang saat melaut, meski berada di daerah yang diperbolehkan oleh surat edaran.</p>
<p>Terakhir, pembatasan daerah operasi cantrang yang hanya meliputi WPP 711 (Selat Karimata, Laut Natuna dan Laut Cina Selatan) dan WPP 712 (Laut Jawa). Ini disesuaikan dengan spesifikasi cantrang yang cocok untuk lautan dangkal (50-70 meter) dan memiliki dasar berlumpur serta relatif datar.</p>
<hr>
<p><em>Dapatkan kumpulan berita lingkungan hidup yang perlu Anda tahu dalam sepekan. Daftar di <a href="https://theconversation.com/id/newsletters/sepekan-lingkungan-66">sini</a>.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/141200/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Yoppie Christian menerima dana dari Conservation Strategy Fund (CSF) melalui program Indonesia Marine Fellows Program 2018 untuk melakukan kajian mengenai cantrang ini.</span></em></p><p class="fine-print"><em><span>Akhmad Solihin menerima dana dari Conservation Strategic Fund (CSF) melalui program Indonesia Marine Fellowship Program 2018 untuk melakukan kajian mengenai cantrang ini</span></em></p><p class="fine-print"><em><span>Benny Osta Nababan menerima dana dari Conservation Strategic Fund (CSF) melalui program Indonesia Marine Fellowship Program 2018 untuk melakukan kajian mengenai cantrang ini</span></em></p>Kaji ulang terhadap larangan cantrang perlu dilakukan untuk menghentikan dualisme kebijakan dan mengembalikan cantrang sesuai asalnya sebagai Danish Seine. Standarisasi dan pengelolaan jadi kunci.Yoppie Christian, Researcher for Center for Coastal and Marine Resources Studies, IPB UniversityAkhmad Solihin, Lecturer of Fisheries Capture Resources Utilization, Faculty of Fishery and Marine Science, IPB UniversityBenny Osta Nababan, Lecturer of Environmental Resources Economy, Faculty of Economy Management, IPB UniversityLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1400622020-06-05T01:59:19Z2020-06-05T01:59:19Z6 cara mudah menghentikan polusi cahaya berbahaya bagi satwa liar<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/339690/original/file-20200604-67372-1f4zl4z.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=8%2C0%2C5590%2C3732&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">
</span> <span class="attribution"><span class="source">Shutterstok</span></span></figcaption></figure><p>Saat musim dingin tiba, <a href="https://www.environment.gov.au/system/files/resources/2eb379de-931b-4547-8bcc-f96c73065f54/files/national-light-pollution-guidelines-wildlife.pdf">banyak</a> penyu laut akan bersarang di pantai utara Australia.</p>
<p>Ketika tukik-tukik menetas saat malam hari, mereka menggunakan cahaya alami dan kelandaian pantai sebagai pemandu alami untuk merangkak dari pasir ke laut. </p>
<p>Tapi, ketika cahaya buatan mengalahkan terang bulan dan laut, mereka menjadi kehilangan arah. Ini membuat mereka sangat rentan terhadap predator, kelelahan, dan bahkan lalu lintas kendaraan ketika mereka mengambil jalan yang keliru. </p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/perdagangan-ilegal-kura-kura-mengapa-saya-menyimpan-rahasia-86683">Perdagangan ilegal kura-kura: mengapa saya menyimpan rahasia</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Cerita tukik ini merupakan bagian kecil dari masalah lebih besar, tapi terlupakan, tentang bagaimana polusi cahaya berbahaya bagi satwa liar baik <a href="https://theconversation.com/getting-smarter-about-city-lights-is-good-for-us-and-nature-too-69556">di daratan</a> dan <a href="https://theconversation.com/bright-city-lights-are-keeping-ocean-predators-awake-and-hungry-68965">bawah laut</a>. </p>
<p>Saat ini, lebih dari 80% manusia - dan 99% populasi Amerika Utara dan Eropa - tinggal di bawah <a href="https://advances.sciencemag.org/content/2/6/e1600377">langit yang terkena polusi cahaya</a>. </p>
<p>Kita telah mengubah lingkungan saat malam hari demi bagian substansial dari permukaan Bumi untuk waktu singkat, dibandingkan dengan skala waktu evolusioner. Kebanyakan satwa liar tidak memiliki waktu untuk beradaptasi dengan perubahan ini. </p>
<p>Bulan Januari, Australia merilis panduan terkait polusi cahaya bagi satwa liar yaitu <a href="https://www.environment.gov.au/biodiversity/publications/national-light-pollution-guidelines-wildlife"><em>National Light Pollution Guidelines for Wildlife</em></a>. </p>
<p>Panduan ini menyediakan kerangka kerja untuk mempelajari dan mengelola dampak dari cahaya buatan. </p>
<p>Selain itu, panduan ini mengidentifikasi solusi praktis yang bisa digunakan untuk kelola polusi cahaya secara global, bagi pengelola dan praktisi, dan siapapun yang memiliki akses pada tombol lampu. </p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/waspada-riset-tunjukkan-paparan-polusi-cahaya-pada-malam-hari-dapat-picu-obesitas-dan-kanker-120348">Waspada! Riset tunjukkan paparan polusi cahaya pada malam hari dapat picu obesitas dan kanker</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Ada enam cara mudah dalam panduan ini yang bisa diikuti oleh siapa saja untuk meminimalisir polusi cahaya tanpa mengorbankan keselamatan kita. </p>
<p>Meskipun polusi cahaya merupakan masalah global dan kegelapan total sulit untuk diterima, kita masih bisa memegang peran untuk mengurangi dampak terhadap satwa liar dengan mengubah cara kita menggunakan atau berpkir tentang cahaya di malam hari. </p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/338480/original/file-20200529-51509-19jacml.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/338480/original/file-20200529-51509-19jacml.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/338480/original/file-20200529-51509-19jacml.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/338480/original/file-20200529-51509-19jacml.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/338480/original/file-20200529-51509-19jacml.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/338480/original/file-20200529-51509-19jacml.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/338480/original/file-20200529-51509-19jacml.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/338480/original/file-20200529-51509-19jacml.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Polusi cahaya dapat menganggu siklus reproduksi dari ikan badut.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Shutterstock</span></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>1. Mulai dengan gelap alami. Hanya tambah lampu untuk kebutuhan tertentu</h2>
<p>Gelap seharusnya wajar terjadi saat malam hari. Cahaya buatan hanya digunakan untuk kebutuhan tertentu, dan dinyalakan hanya pada rentang waktu tertentu. </p>
<p>Artinya, tidak masalah bila menyalakan lampu beranda untuk mencari kunci, tapi lampu ini tidak perlu menyala sepanjang malam. </p>
<p>Pencahayaan dalam ruangan juga bisa berkontribusi terhadap polusi cahaya, sehingga mematikan lampu di gedung-gedung yang kosong di malam hari, atau di rumah sebelum tidur, juga sangat penting. </p>
<h2>2. Gunakan pengatur pencahayaan pintar</h2>
<p>Perkembangan teknologi kontrol pintar memudahkan kita mengatur berapa banyak cahaya yang digunakan dan pengontrolan yang adaptif membuat tujuan dari Langkah 1 bisa tercapai.</p>
<p>Berinvestasi ke dalam teknologi pintar dan LED berarti kita bisa mengelola cahaya dari jarak jauh, menentukan pengatur waktu atau peredupan lampu, mengaktifkan pencahayaan berdasarkan sensor gerakan, dan bahkan mengatur cahaya lampu yang dikeluarkan.</p>
<p>Teknologi semacam ini bisa digunakan untuk cahaya buatan di malam hari ketika dibutuhkan dan meminimalisir cahaya ketika tidak dibutuhkan. </p>
<h2>3. Pastikan cahaya dekat tanah, terarah dan terlindungi</h2>
<p>Cahaya apapun yang bocor keluar dari area spesifik yang ingin diterangi merupakan cahaya yang tidak perlu. </p>
<p>Kebocoran cahaya ini berkontribusi langsung terhadap kilau langit buatan - kilau yang biasa kita lihat di area urban dari kumpulan sumber cahaya. Baik kilau angkasa dan cahaya bocor di permukaan bisa menganggu satwa liar. </p>
<p>Memasang <a href="https://www.ledlightexpert.com/Light-Shields-Explained--Outdoor-Parking-Lot-Light-Shielding_b_42.html">pelindung cahaya</a> membuat kita bisa mengarahkan cahaya ke bawah, yang akan mengurangi kilau langit secara signifikan, dan mengarahkan ke area yang menjadi target. </p>
<p>Pelindung cahaya direkomendasikan bagi semua pemasangan di luar ruangan. </p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/320694/original/file-20200316-18028-4x6rbh.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/320694/original/file-20200316-18028-4x6rbh.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=963&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/320694/original/file-20200316-18028-4x6rbh.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=963&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/320694/original/file-20200316-18028-4x6rbh.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=963&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/320694/original/file-20200316-18028-4x6rbh.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=1210&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/320694/original/file-20200316-18028-4x6rbh.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=1210&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/320694/original/file-20200316-18028-4x6rbh.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=1210&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Langkah 3 : Pastikan cahaya dekat tanah (a) dan gunakan pelindung agar hanya menerangi daerah yang diinginka (b)</span>
<span class="attribution"><span class="source">_National Light Pollution Guidelines for Wildlife Including Marine Turtles, Seabirds and Migratory Shorebirds, Commonwealth of Australia 2020_</span></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>4. Gunakan pencahayaan dengan intensitas terendah</h2>
<p>Ketika memutuskan berapa cahaya yang dibutuhkan, pertimbangkan pula intensitas cahaya yang dikeluarkan (lumen), ketimbang berapa energi yang dibutuhkan (watt). </p>
<p>Contohnya, LED yang dianggap sebagai pilihan “ramah lingkungan” karena efisiensi energi. Tapi, karena efisiensi ini, LED menghasilkan cahaya dua dan lima kali lebih terang dari lampu bohlam untuk konsumsi energi yang sama. </p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/riset-efisiensi-energi-hindari-pembangunan-50-pembangkit-listrik-baru-di-indonesia-136839">Riset: efisiensi energi hindari pembangunan 50 pembangkit listrik baru di Indonesia</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Jadi, ketika lampu LED menyimpan energi, intensitas cahaya yang tinggi bisa memberikan dampak besar bagi satwa liar, apabila tidak dikelola dengan baik. </p>
<h2>5. Gunakan permukaan yang tidak memantulkan cahaya, gelap</h2>
<p>Kilau langit telah <a href="https://www.nature.com/articles/srep01722">menutupi ritme cahaya bulan</a> dari satwa liar, mengganggu navigasi perbintangan dan migrasi <a href="https://science.sciencemag.org/content/313/5788/837">burung</a> dan <a href="https://www.nature.com/articles/424033a">serangga</a>. </p>
<p>Permukaan yang terlalu dipoles, mengkilat atau berwarna terang - seperti cat putih atau marmer yang dipoles - dapat memantulkan cahaya dan bisa berkontribusi terhadap kilau langit ketimbang permukaan yang lebih gelap, tidak memantulkan cahaya. </p>
<p>Memilih cat atau bahan material yang lebih gelap untuk luar ruangan bisa membantu menurunkan kontribusi kita terhadap polusi cahaya. </p>
<h2>6. Gunakan cahaya dengan mengurangi filter atau berwarna biru, gelombang violet dan ultra-violet</h2>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/320691/original/file-20200316-18017-1bfvpma.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/320691/original/file-20200316-18017-1bfvpma.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=370&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/320691/original/file-20200316-18017-1bfvpma.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=370&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/320691/original/file-20200316-18017-1bfvpma.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=370&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/320691/original/file-20200316-18017-1bfvpma.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=465&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/320691/original/file-20200316-18017-1bfvpma.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=465&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/320691/original/file-20200316-18017-1bfvpma.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=465&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Persepsi gelombang pada satwa liar - kebanyakan hewan sensitif terhadap gelombang cahaya pendek (biru/violet)</span>
<span class="attribution"><span class="source">_National Light Pollution Guidelines for Wildlife Including Marine Turtles, Seabirds and Migratory Shorebirds, Commonwealth of Australia 2020_</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Kebanyakan hewan sensitif terhadap cahaya gelombang pendek, yang menciptakan warna biru dan violet. Gelombang pendek ini dikenal bisa menekan produksi melatonin yang diketahui bisa menganggu tidur dan mengacaukan ritme sirkadian dari banyak hewan, <a href="https://www.mdpi.com/2071-1050/11/22/6400/htm">termasuk manusia</a>. </p>
<p>Memilih pencahayaan dengan sedikit atau bukan gelombang pendek (400-500 nanometer) violet atau biru membantu untuk menghindari dampak berbahaya bagi satwa liar. </p>
<p>Misalnya, lampu neon dan LED memiliki jumlah gelombang cahaya pendek lebih tinggi dibanding lampu sodium tekanan rendah atau tinggi, logam halida dan lampu halogen. </p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/sparkling-dolphins-swim-off-our-coast-but-humans-are-threatening-these-natural-light-shows-131388">Sparkling dolphins swim off our coast, but humans are threatening these natural light shows</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<hr>
<p><em>Fidelis Eka Satriastanti menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.</em></p>
<hr>
<p><em>Dapatkan kumpulan berita lingkungan hidup yang perlu Anda tahu dalam sepekan. Daftar di <a href="https://theconversation.com/id/newsletters/sepekan-lingkungan-66">sini</a>.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/140062/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Katherine Dafforn menerima dana dari Lendlease, Lake Macquarie City Council, Department of Agriculture and the Australian Research Council. Ia terafiliasi dengan Sydney Institute of Marine Science.
</span></em></p><p class="fine-print"><em><span>Mariana Mayer-Pinto menerima dana dari Lendlease and Lake Macquarie Council. Ia terafiliasi dengan Sydney Institute of Marine Sciences.</span></em></p><p class="fine-print"><em><span>Emily Fobert tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Kita telah mengubah lingkungan saat malam hari dengan singkat, dibandingkan skala waktu evolusioner. Satwa liar tidak punya waktu beradaptasi dengan ini.Emily Fobert, Research Associate, Flinders UniversityKatherine Dafforn, Senior Lecturer in Environmental Sciences, Macquarie UniversityMariana Mayer-Pinto, Senior Research Associate in marine ecology, UNSW SydneyLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1368392020-04-23T23:00:11Z2020-04-23T23:00:11ZRiset: efisiensi energi hindari pembangunan 50 pembangkit listrik baru di Indonesia<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/329309/original/file-20200421-126525-yiwmxo.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=0%2C5%2C1917%2C1207&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Hemat energi berarti menghemat pengeluaran dan menyelamatkan lingkungan. </span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://pixabay.com/illustrations/air-conditioner-remote-split-4070641/">Mohamed Hassan/ Pixabay</a></span></figcaption></figure><p><em>Artikel ini merupakan bagian dari serial untuk memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April.</em></p>
<hr>
<p>Permintaan listrik di Indonesia <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0973082618312559">meningkat pesat</a> akibat pertumbuhan ekonomi yang dibarengi oleh urbanisasi dan industrialisasi. </p>
<p>Berdasarkan <a href="https://www.esdm.go.id/assets/media/content/content-handbook-of-energy-economic-statistics-of-indonesia-2016-lvekpnc.pdf">Statistik Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral</a> yang dikeluarkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), puncak kebutuhan listrik harian juga meningkat hingga dua kali lipat, menjadi <a href="https://jdih.esdm.go.id/storage/document/Kepmen-esdm-143-Thn%202019%20RUKN%202019.pdf">lebih dari 160 gigawatts (GW)</a> pada tahun 2030. </p>
<p><a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0973082618312559#bb0205">Peralatan dan kebutuhan rumah tangga</a>, seperti pendingin ruangan (AC), alat penerangan, lemari pendingin (kulkas), dan TV, meningkatkan permintaan energi di Indonesia pada tahun 2030, sebanyak 70% dari kebutuhan saat waktu puncak, yaitu pukul 8 malam. </p>
<p>Untuk memenuhi kebutuhan listrik yang meningkat ini, Indonesia berencana untuk <a href="https://jdih.esdm.go.id/storage/document/Kepmen-esdm-143-Thn%202019%20RUKN%202019.pdf">menambah 87GW</a> – setara dengan membangun 175 pembangkit listrik dengan kapasitas 500 megawatt – pada tahun 2030. </p>
<p>Namun, penelitian kami <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0973082618312559">mengidentifikasi</a> strategi untuk menghemat konsumsi listrik hingga 25GW pada tahun 2030, setara dengan 35% dari konsumsi listrik puncak pada tahun yang sama. </p>
<p>Menggunakan teknologi yang efisien energi akan mengurangi listrik pada lampu, AC, kulkas, dan peralatan lainnya. Dengan teknologi ini pula, Indonesia bisa menghindari pembangunan 50 pembangkit listrik yang baru pada tahun 2030. </p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/cuaca-ekstrem-akibat-krisis-iklim-ganggu-pembangkit-listrik-di-indonesia-dan-rugikan-konsumen-130311">Cuaca ekstrem akibat krisis iklim ganggu pembangkit listrik di Indonesia dan rugikan konsumen</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<h2>Teknologi efisiensi energi kurangi daya puncak</h2>
<p><a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0973082618312559#bb0205">Pemodelan kami</a> memprediksi permintaan energi berdasarkan tipe peralatan dan menganalisa skenario penerapan teknologi yang berbeda untuk melihat dampak terhadap puncak daya listrik di masa depan. </p>
<p>Kami menemukan bahwa teknologi efisiensi energi menyediakan pelayanan yang sama bagi rumah tangga (penerangan, alat pendingin, dsb) dengan sedikit mengeluarkan energi. Ini membuat peralatan rumah tangga tersebut menjadi 50% lebih murah bagi konsumen. </p>
<p>Contoh teknologi efisiensi energi adalah lampu LEDs (<em>light-emitting diodes</em>) yang menghasilkan cahaya lebih terang dengan sedikit panas, AC dengan inverter (bekerja pada kecepatan rendah yang bervariasi), dan meningkatkan insulasi pada kulkas untuk mendinginkan lebih lama. </p>
<p>Meskipun beberapa masyarakat Indonesia sudah membeli barang-barang tersebut, <a href="https://eta-publications.lbl.gov/sites/default/files/lbnl-3729e.pdf">jutaan produk rumah tangga yang boros energi</a> tetap menjadi minat pada tahun-tahun ke depan. </p>
<p>Oleh sebab itu, penting untuk memiliki kebijakan yang kuat untuk menghilangkan produk boros energi dari pasaran dan mendorong efisiensi energi ke pasar. </p>
<p>Contohnya, penjualan AC tumbuh sebesar 7.5% per tahun di Indonesia, kami menemukan potensi penghematan apabila bisa menerapkan teknologi efisiensi energi setengah dari jumlah tersebut. </p>
<p><a href="https://eta-publications.lbl.gov/sites/default/files/lbnl_report_indonesia_acs_2020_rev.pdf">Penelitian lanjutan</a> dari tim kami menunjukkan penggunaan teknologi inverter pada pendingin sudah tersedia di Indonesia dengan harga yang tidak jauh berbeda daripada yang boros energi. </p>
<p>Dalam konteks dampak perubahan iklim, kami menemukan bahwa peralatan dan penerangan yang efisien bisa mencapai 27% dari <a href="https://www.thejakartapost.com/news/2015/09/02/indonesia-cut-emission-29-percent-2030.html">target penurunan emisi</a> yang dibebankan kepada sektor energi. Ini berarti menurunkan 84,5 juta ton CO₂ pada tahun 2030. </p>
<p>Teknologi ini menjadi alat penting dalam upaya penurunan emisi karbon (<em>decarbonisation</em>) Indonesia pada sektor energi, sekaligus <a href="https://theconversation.com/why-solar-energy-can-help-indonesia-attain-100-green-electricity-by-2050-134807">menerapkan energi terbarukan</a>. </p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/dana-desa-bisa-digunakan-untuk-proyek-perubahan-iklim-ini-caranya-128464">Dana Desa bisa digunakan untuk proyek perubahan iklim. Ini caranya</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Kementerian ESDM telah meluncurkan target sektoral nasional untuk konservasi energi ke dalam Rencana Umum Kelistrikan Nasional atau <a href="https://jdih.esdm.go.id/storage/document/Kepmen-esdm-143-Thn%202019%20RUKN%202019.pdf">RUKN</a>, untuk menurunkan konsumsi energi di tahun 2019. </p>
<p>Rencana umum ini mewajibkan 37GW dari total 166GW permintaan energi di tahun 2030 dapat dicegah melalui konservasi energi selama sepuluh tahun ke depan. </p>
<p>Konservasi energi merupakan upaya menghemat energi melalui teknologi efisiensi energi (yang merupakan fokus dari penelitian kami) dan perubahan gaya konsumsi masyarakat (contohnya mematikan lampu saat meninggalkan ruangan). </p>
<h2>Rekomendasi</h2>
<p>Saat permintaan akan listrik meningkat di Indonesia bersamaan dengan upaya meningkatkan energi bersih, maka efisiensi energi merupakan alat penting bagi kelayakan finansial dan ketahanan energi. </p>
<p>Efisiensi energi berarti menggunakan sedikit energi untuk melakukan kerja yang sama. Teknologi menawarkan kepada kita keuntungan dari efisiensi energi. Kebijakan efisiensi energi akan mendukung perkembangan teknologi ini. </p>
<p>Kami merekomendasikan Indonesia untuk mempertimbangkan efisiensi energi sebagai modal untuk pemenuhan kebutuhan energi di masa depan. </p>
<p>Dengan rendahnya harga batubara, efisiensi energi menjadi cara termurah untuk menyediakan listrik bagi masyarakat Indonesia. </p>
<p>Secara umum, kami menemukan biaya untuk menghemat per satu unit listrik (kWh) sekitar 2-3 sen, dibandingkan dengan harga listrik rumah tangga sekitar 10-11 sen/kWh di Indonesia. </p>
<p>Efisiensi energi juga membantu pengintegrasian energi terbarukan, seperti panel surya, dengan menurunkan permintaan puncak pada sore hari dan kebutuhan untuk sistem penyimpanan energu atau pembangkit listrik yang mahal yang hanya beroperasi untuk kebutuhan tinggi, seperti <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Peaking_power_plant"><em>“peaker” plants</em></a>. </p>
<p>Akibat lonjakan permintaan – tertinggi pada jam 8 malam – sistem akan membutuhkan kapasitas tambahan dengan beban dasar yang tidak bisa dipenuhi, contohnya batubara. </p>
<p>Kami merekomendasikan Kementerian ESDM untuk beralih kepada target konservasi energi sebesar 37GW untuk mencapai target penurunan emisi sebesar <a href="https://setkab.go.id/en/president-jokowi-indonesia-commits-reducing-emission-by-29/">29% pada tahun 2030</a>. </p>
<p>Kami berharap penelitian kami bisa mendukung prioritas kebijakan dan melacak perkembangan menuju target iklim dan mencapai energi bersih. </p>
<p>Menerapkan target-target ini akan mengurangi pengeluaran negara, sekaligus polusi lokal dan nasional, dan akhirnya mengurangi biaya yang harus dikeluarkan oleh konsumen di Indonesia.</p>
<hr>
<p><em>Fidelis Eka Satriastanti menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.</em></p>
<hr>
<p><em>Dapatkan kumpulan berita lingkungan hidup yang perlu Anda tahu dalam sepekan. Daftar di <a href="https://theconversation.com/id/newsletters/sepekan-lingkungan-66">sini</a>.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/136839/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Virginie Letschert menerima dana dari U.S Department of Energy (Government) and High Tide Foundation (Philanthropy). </span></em></p><p class="fine-print"><em><span>Michael McNeil menerima dana dari U.S Department of Energy (Government) and High Tide Foundation (Philanthropy). </span></em></p>Teknologi efisien energi bisa menghemat miliaran rupiah dan menghindari pembangunan 50 pembangkit listrik pada 2030.Virginie Letschert, Researcher at International Energy Analysis Department, Lawrence Berkeley National LaboratoryMichael McNeil, Energy/Environmental Policy Research Scientist, Lawrence Berkeley National LaboratoryLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1309532020-02-06T10:24:22Z2020-02-06T10:24:22Z4 masalah dalam larangan penggunaan kantong plastik di Jakarta yang mulai berlaku Juli<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/313034/original/file-20200131-41476-13cj3em.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=6%2C0%2C4182%2C2758&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Berdasarkan data Bank Dunia tahun 2018, DKI Jakarta menghasilkan 8.765 ton per tahun.</span> <span class="attribution"><span class="source"> Joachim Affeldt</span></span></figcaption></figure><p>Jakarta akan mulai melarang penggunaan kantong plastik sekali pakai pada <a href="https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/07/10554371/pemprov-dki-larang-penggunaan-plastik-sekali-pakai-mulai-juli-2020">bulan Juli</a> lewat <a href="https://lingkunganhidup.jakarta.go.id/peraturan-gubernur-no-142-tahun-2019-tentang-kewajiban-penggunaan-kantong-belanja-ramah-lingkungan/">Peraturan Gubernur Nomor 142 Tahun 2019</a> yang mewajibkan penggunaan kantong belanja ramah lingkungan pada pusat perbelanjaan, pasar rakyat, dan toko swalayan.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/313029/original/file-20200131-41507-1773pwp.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/313029/original/file-20200131-41507-1773pwp.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/313029/original/file-20200131-41507-1773pwp.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/313029/original/file-20200131-41507-1773pwp.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/313029/original/file-20200131-41507-1773pwp.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/313029/original/file-20200131-41507-1773pwp.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/313029/original/file-20200131-41507-1773pwp.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption"></span>
</figcaption>
</figure>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/313030/original/file-20200131-41507-7oox9x.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/313030/original/file-20200131-41507-7oox9x.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=599&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/313030/original/file-20200131-41507-7oox9x.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=599&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/313030/original/file-20200131-41507-7oox9x.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=599&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/313030/original/file-20200131-41507-7oox9x.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=753&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/313030/original/file-20200131-41507-7oox9x.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=753&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/313030/original/file-20200131-41507-7oox9x.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=753&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption"></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Ibukota negara dengan jumlah penduduk sekitar <a href="https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/09/10/jumlah-penduduk-dki-jakarta-2019-mencapai-105-juta-jiwa">10,5 juta jiwa</a> tersebut menghasilkan sampah 8.765 ton per hari berdasarkan <a href="http://documents.worldbank.org/curated/en/642751527664372193/pdf/126686-INDONESIA-29-5-2018-14-34-5-SynthesisFullReportAPRILIND.pdf">laporan Bank Dunia tahun 2018</a>. </p>
<p>Jumlahnya memang tidak separah dibanding Surabaya di Jawa Timur yang memiliki jumlah penduduk <a href="https://jatim.bps.go.id/dynamictable/2018/02/05/314/proyeksi-penduduk-menurut-kabupaten-kota-dan-jenis-kelamin-di-jawa-timur-2018.html">2,8 juta jiwa</a> namun menghasilkan sampah hingga <a href="http://documents.worldbank.org/curated/en/642751527664372193/pdf/126686-INDONESIA-29-5-2018-14-34-5-SynthesisFullReportAPRILIND.pdf">2.482 ton per hari</a>.</p>
<p>Oleh karena itu, apabila Jakarta berhasil membatasi kantong plastik, maka pemerintah daerah lainnya diharapkan bisa mengeluarkan kebijakan yang sama. Beberapa daerah lain yang sudah melakukan ini adalah <a href="https://www.mongabay.co.id/2018/12/29/bali-larang-plastik-sekali-pakai-mulai-2019/">Bali</a> dan <a href="https://bogor.kompas.com/read/2019/08/14/18120501/pemkab-bogor-mulai-larang-penggunaan-kantong-plastik-pada-17-agustus-2019">Bogor</a>. </p>
<p>Meski kebijakan tersebut sudah sejalan dengan target nasional dalam <a href="https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/73225/perpres-no-97-tahun-2017">pengurangan sampah hingga 30%</a> pada tahun 2025, saya sebagai peneliti hukum lingkungan melihat setidaknya ada empat kekurangan dalam aturan pemerintah Jakarta ini yang menghambat pelaksanaan aturan ini di lapangan. </p>
<p><strong>1. Belum ada jangka waktu peralihan</strong> </p>
<p>Aturan ini tidak mencantumkan jangka waktu peralihan yang diberikan kepada pelaku usaha di pusat perbelanjaan dan pasar, serta pengelola di toko swalayan untuk memastikan peralihan dari penggunaan kantong kemasan plastik sekali pakai (kantong plastik yang tidak bergagang) pada kantong kemasan yang lebih ramah lingkungan.</p>
<p>Kantong kemasan ini biasanya untuk membungkus bahan pangan yang belum terselubung kemasan. </p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/313921/original/file-20200206-43128-1486rzf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/313921/original/file-20200206-43128-1486rzf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/313921/original/file-20200206-43128-1486rzf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/313921/original/file-20200206-43128-1486rzf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/313921/original/file-20200206-43128-1486rzf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/313921/original/file-20200206-43128-1486rzf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/313921/original/file-20200206-43128-1486rzf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Kemasan plastik tidak bergagang seperti ini masih belum diatur peralihan ke yang ramah lingkungan dalam pergub yang baru.</span>
<span class="attribution"><span class="source">www.shutterstock.com</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Hal ini dapat menjadi celah hukum, baik oleh produsen plastik, pengelola dan pelaku usaha di pusat perbelanjaan, pasar, dan toko swalayan, untuk terus menyediakan kantong kemasan plastik sekali pakai.</p>
<p>Akibatnya, pengelola dan pelaku usaha bisa terus menyediakan kantong kemasan plastik sekali pakai selama alternatif kemasan yang lebih ramah lingkungan belum tersedia.</p>
<p><strong>2. Definisi tidak jelas</strong></p>
<p>Peraturan yang baru juga tidak mengatur definisi kantong kemasan yang lebih ramah lingkungan sebagai alternatif kantong kemasan plastik sekali pakai, apakah yang terbuat dari kertas, daun kering, atau kain.</p>
<p>Hal ini akan menimbulkan interpretasi yang beragam.</p>
<p>Kejelasan definisi akan membuat peralihan ke kantong kemasan yang ramah lingkungan lebih terukur, baik dari segi waktu maupun capaian target.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/313260/original/file-20200203-41485-1knakmo.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/313260/original/file-20200203-41485-1knakmo.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=397&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/313260/original/file-20200203-41485-1knakmo.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=397&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/313260/original/file-20200203-41485-1knakmo.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=397&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/313260/original/file-20200203-41485-1knakmo.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=499&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/313260/original/file-20200203-41485-1knakmo.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=499&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/313260/original/file-20200203-41485-1knakmo.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=499&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Perlu ada kejelasan definisi kantong ramah lingkungan, apakah terbuat dari kertas, daun kering, atau kain.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Jeff Baumgart</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p><strong>3. Tidak ada sanksi sosial bagi pelanggar</strong> </p>
<p>Sanksi menjadi salah satu instrumen penting yang menentukan dalam efektivitas implementasi peraturan. </p>
<p>Peraturan yang ada sudah mengatur sanksi administratif bagi pengelola dan pelaku usaha yang tidak taat, seperti teguran tertulis, uang paksa, pembekuan izin, dan pencabutan izin.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/ahli-penghapusan-amdal-hanya-akan-tambah-beban-pemerintah-dan-pelaku-usaha-128916">Ahli: penghapusan AMDAL hanya akan tambah beban pemerintah dan pelaku usaha</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Kelemahan aturan pemerintah ini adalah tidak adanya tindak lanjut untuk mempublikasikan subjek yang dikenai sanksi, seperti misalnya mencantumkan nama pengelola atau pelaku usaha yang melanggar di laman DKI Jakarta atau media massa. </p>
<p>Hal ini dimaksudkan agar mekanisme kontrol publik bisa berjalan. Mekanisme ini tidak bisa berjalan kalau publik tidak tahu mana pengelola atau pelaku usaha yang melanggar. </p>
<p><strong>4. Harga kantong belanja ramah lingkungan yang terjangkau</strong> </p>
<p>Selama ini, pelarangan penggunaan kantong plastik yang berlaku di beberapa belahan dunia <a href="https://wedocs.unep.org/bitstream/handle/20.500.11822/25496/singleUsePlastic_sustainability.pdf">tidak efektif</a> karena harga kantong belanja yang ramah lingkungan tidak terjangkau.</p>
<p>Minimnya pengganti plastik dengan harga yang terjangkau justru menyebabkan maraknya penyeludupan kantong plastik, seperti halnya terjadi di <a href="http://america.aljazeera.com/articles/2016/2/25/rwanda-plastic-bag-ban.html">Rwanda</a>.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/empat-cara-turunkan-emisi-karbon-saat-belanja-bahan-makanan-130416">Empat cara turunkan emisi karbon saat belanja bahan makanan</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Peraturan Gubernur DKI Jakarta sebenarnya telah mengatur bahwa pengelola atau pelaku usaha memberikan harga yang wajar untuk kantong belanja ramah lingkungan.</p>
<p>Akan tetapi, definisi harga yang wajar untuk kantong belanja ramah lingkungan akan menimbulkan interpretasi yang berbeda antara pelaku usaha, pengelola, dan masyarakat. </p>
<p>Oleh karena itu, akan lebih baik apabila peraturan tersebut mengatur batas atas dan batas bawah harga kantong belanja ramah lingkungan agar implementasi peraturan ini dapat berlaku efektif di seluruh lapisan masyarakat.</p>
<h2>Arah kebijakan sampah plastik</h2>
<p>Baik target nasional maupun target Provinsi DKI Jakarta dalam mengurangi sampah hingga 30% pada 2025 tidak dengan jelas mencantumkan berapa target pengurangan jumlah sampah plastik. </p>
<p>Padahal jenis sampah sangat beragam, misal sampah organik, kertas, kaca, kain, logam, karet, dan plastik.</p>
<p>Hal ini mengakibatkan kebijakan pengurangan sampah plastik yang diberlakukan menjadi kurang terarah dan terukur.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/banjir-besar-di-jakarta-awal-2020-penyebab-dan-saatnya-mitigasi-bencana-secara-radikal-129324">Banjir besar di Jakarta awal 2020: penyebab dan saatnya mitigasi bencana secara radikal</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Masalah sampah plastik lain yang dihadapi Jakarta adalah styrofoam.</p>
<p>Riset LIPI bulan Desember 2019, menyebutkan bahwa <a href="https://www.nature.com/articles/s41598-019-55065-2">59% sampah plastik yang mengalir ke Teluk Jakarta adalah styrofoam yang digunakan sebagai wadah makanan dan pelindung barang-barang elektronik.</a>.</p>
<p>Sebenarnya, <a href="https://jdih.jakarta.go.id/uploads/default/produkhukum/PERGUB_NO._108_TAHUN_2019.pdf">peraturan terkait pembatasan penggunaan plastik dan styrofoam telah direncanakan untuk terbit pada tahun 2019.</a></p>
<p>Namun, hingga akhir tahun 2019 belum ada peraturan terkait penggunaan styrofoam yang dikeluarkan. Belum ada kejelasan dari pemerintah daerah Jakarta tentang mengapa belum ada peraturan pembatasan penggunaan styrofoam, yang ada baru soal kantong belanja ramah lingkungan.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/313264/original/file-20200203-41516-g03s9e.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/313264/original/file-20200203-41516-g03s9e.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/313264/original/file-20200203-41516-g03s9e.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/313264/original/file-20200203-41516-g03s9e.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/313264/original/file-20200203-41516-g03s9e.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/313264/original/file-20200203-41516-g03s9e.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/313264/original/file-20200203-41516-g03s9e.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Ribuan sampah styrofoam dan kantong plastik mengalir ke Teluk Jakarta tiap harinya.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Yonoss/Shutterstock</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik, salah satu NGO yang fokus advokasi pengurangan konsumsi kantong plastik, berdasarkan reportase BBC pada tahun 2019 menemukan fakta bahwa kantong plastik hanya menyumbang <a href="https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-46806704">1% dari total sampah plastik yang diperkirakan mencapai 978 ton sehari</a>.</p>
<p>Pemerintah Jakarta bisa saja mengeluarkan aturan yang secara komprehensif mengatur pembatasan penggunaan kantong plastik, plastik, dan styrofoam. </p>
<p>Hadirnya satu aturan yang jelas tentu akan lebih memudahkan
masyarakat, pelaku usaha, dan pengelola retail dalam melaksanakan aturan tersebut dibanding harus mematuhi beberapa aturan dengan potensi tumpang tindih pengaturan yang cukup tinggi.</p>
<p>Pepatah dari Tiongkok menyatakan bahwa lebih baik untuk melangkah perlahan ke arah yang benar dibandingkan meloncat jauh ke depan untuk mundur kembali ke belakang.</p>
<p>Aturan pembatasan penggunaan kantong plastik sekali pakai yang diterapkan pemerintah Jakarta merupakan langkah kecil menuju arah yang tepat, tapi masih banyak sekali pekerjaan rumah yang menunggu untuk diselesaikan sesegera mungkin.</p>
<hr>
<p><em>ICEL merupakan organisasi yang menjadi anggota Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI) tapi tidak memberikan dana untuk riset ini.</em></p>
<hr>
<p>Dapatkan kumpulan berita lingkungan hidup yang perlu Anda tahu dalam sepekan. Daftar di <a href="https://theconversation.com/id/newsletters/sepekan-lingkungan-66">sini</a>.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/130953/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Bella Nathania tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Pemerintah DKI Jakarta telah mengeluarkan peraturan soal kantong ramah lingkungan, sayangnya masih belum bisa mengatasi masalah sampah plastik.Bella Nathania, Research Assistant, Indonesian Center for Environmental Law (ICEL) Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1295552020-01-21T03:25:12Z2020-01-21T03:25:12ZDiskon belanja bisa berdampak mematikan bagi Bumi. Ini kata ahli<p>Perayaan Natal dan Tahun Baru sudah selesai, namun tidak ada kata berhenti dalam aktifitas belanja. Di Cina, 6 minggu sebelum Natal ada <em>Single Day</em>, yang <a href="https://www.techradar.com/news/singles-day-officially-bigger-than-black-friday-and-cyber-monday-combined">sekarang memegang rekor sebagai hari belanja terbesar di dunia</a>.</p>
<p>Kemudian, <em><a href="https://theconversation.com/why-black-friday-is-the-cause-of-so-much-consumer-chaos-51233">Black Friday</a></em>, diskon <em>Cyber Monday</em>, belanja pra-Natal, dan sekarang ada belanja diskon pasca Natal dan Tahun baru. Tidak lama lagi, ada hari Kasih Sayang (<em>Valentine</em>), Paskah, dan seterusnya. </p>
<p>Diskon belanja terus berjalan hampir sepanjang tahun dalam berbagai variasi.</p>
<p>Bagi peritel, <em>sale</em> merupakan kesempatan baik untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan barang yang mangkrak lama di gudang, mengganti dengan barang baru, serta memanfaatkan tendensi pembeli yang akhirnya melakukan pembelian tak terencana.</p>
<p>Sementara, bagi konsumen, <em>sale</em> menjadi alasan untuk menghabiskan uang dan <a href="https://theconversation.com/chinas-singles-day-retail-phenomenon-will-blow-black-friday-out-the-water-85952">memberikan hadiah</a>, baik itu bagi diri sendiri, orang lain, atau keduanya.</p>
<p>Hal ini sangat diharapkan bahkan didorong terjadi ketika banyak diskon yang ditawarkan. </p>
<p>Di luar dari keuntungan ekonomis, ada harga lain yang harus dibayar ketika musim <em>sale</em>. Secara emosional, pembeli bisa merasa sangat <a href="https://www.finder.com/uk/black-friday-statistics">menyesal</a> telah menghabiskan uang yang sebenarnya tidak perlukan. </p>
<p>Secara finansial, mereka akan terjebak (lagi) dalam utang karena merasa ‘harus memiliki’ barang murah tersebut saat musim <em>sale</em> tiba. </p>
<p>Secara psikologis, ini memperburuk kondisi orang yang mengidap <a href="https://www.thetimes.co.uk/article/experts-claim-addiction-to-shopping-is-a-mental-illness-8zptsggjt#">gangguan belanja kompulsif</a>, atau oniomania, karena ada legitimasi untuk membeli hadiah dan atau menghabiskan uang.</p>
<p>Semua ini ditambah dengan biaya lingkungan. Sebagai seorang peneliti marketing, saya mempelajari bagaimana seseorang bertindak melalui ‘kacamata perilaku’, dan terdapat dua tipe yaitu : </p>
<h2>Tipe dengan budaya membuang</h2>
<p>Budaya membuang, yang terjadi di <a href="https://publications.parliament.uk/pa/cm201719/cmselect/cmenvaud/1952/report-summary.html">industri mode</a>, adalah budaya semakin banyak membeli, semakin banyak membuang. </p>
<p>Walau hubungan antar keduanya masih belum bisa dibuktikan secara ilmiah, secara logis kita mengetahui diskon mengarah kepada pembelian barang baru, dan akhirnya pembuangan barang lama.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/why-you-should-stop-buying-new-clothes-123881">Why you should stop buying new clothes</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Analogi tersebut kami buktikan dengan mengambil contoh fenomena berkurangnya ruang hidup. Di Inggris, ukuran kamar tidur mengecil sementara rata-rata ukuran ruang keluarga <a href="https://www.theguardian.com/business/2018/apr/08/uk-living-rooms-have-shrunk-by-a-third-survey-finds">tiga kali lebih kecil dibandingkan tahun 1970an</a>. Meski demikian, masyarakat masih membeli lebih banyak barang dibandingkan tahun 1970an.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/307428/original/file-20191217-58353-19a8bkb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/307428/original/file-20191217-58353-19a8bkb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/307428/original/file-20191217-58353-19a8bkb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=401&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/307428/original/file-20191217-58353-19a8bkb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=401&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/307428/original/file-20191217-58353-19a8bkb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=401&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/307428/original/file-20191217-58353-19a8bkb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/307428/original/file-20191217-58353-19a8bkb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/307428/original/file-20191217-58353-19a8bkb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Apa yang terjadi dengan pakaian yang tidak kita butuhkan.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Venture / shutterstock</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Untuk memberi ruang bagi barang baru, kita mau tidak mau membuang yang lama. Hal ini akhirnya memberikan dampak buruk bagi lingkungan.</p>
<p>Sebagai contoh, sebuah <a href="https://publications.parliament.uk/pa/cm201719/cmselect/cmenvaud/1952/report-summary.html">laporan parlemen UK</a> di awal tahun 2019, menyebutkan ada sekitar 300.000 ton limbah tekstil dibuang setiap tahunnya, atau setara dengan 5 kg per individu.</p>
<p>Limbah tersebut akhirnya dibawa ke TPA atau dibakar dengan insinerator. Laporan tersebut juga menekankan “kurang dari 1%” material garmen yang bisa didaur ulang. Budaya membuang ini sangat mencemari Bumi. </p>
<h2>Diskon artinya banyak produk yang dikembalikan</h2>
<p>Pandangan kedua adalah ‘kacamata pengembalian produk’, yang menyatakan kemungkinan hubungan antara penjualan dengan tingkat pengembalian barang yang banyak terlihat dalam penjualan daring.</p>
<p>Sale seperti <em><a href="https://fashionunited.uk/news/retail/the-problem-with-black-friday-returns-and-how-ai-could-help/2018112340136">Black Friday</a></em> pun sudah berorientasi digital, dengan sekitar tiga perempat penjualan melalui internet. </p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/how-to-make-your-online-shopping-more-environmentally-friendly-123117">How to make your online shopping more environmentally friendly</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Pengembalian barang daring melibatkan <a href="https://ecr-shrink-group.com/medias/webinar/webinar-slides.pdf">banyak aktivitas tidak ramah lingkungan</a>.</p>
<p>Pengembalian barang, pengumpulan dan redistribusi barang oleh kurir, keduanya membutuhkan mobilisasi alat transportasi, yang mengeluarkan <a href="https://www.forbes.com/sites/gulnazkhusainova/2018/11/13/back-to-the-burner-black-friday-is-national-throw-away-day/#7ce683596919">emisi karbon</a>.</p>
<p>Sementara, kegiatan membersihkan, memperbaiki, dan atau mengemas barang juga memerlukan banyak sumber daya alam, dan sangat mungkin menghabiskan lebih banyak material bahan bakar fosil atau minyak sawit.</p>
<p>Kegiatan pemrosesan, transportasi, serta pembuangan barang sekali pakai dan kemasan tak terdaur ulang juga akan menggunakan banyak lahan, dan kemudian meninggalkan jejak karbon yang tidak sedikit. </p>
<p>Sebagai konsumen, kita jarang melihat hal-hal tersebut, yang ternyata memiliki dampak sangat buruk bagi lingkungan. </p>
<p>Misalnya, <em><a href="https://www.voguebusiness.com/consumers/returns-rising-costs-retail-environmental%22">Vogue Business</a></em> melaporkan pengembalian barang di AS menghasilkan 2,27 juta ton limbah dan 15 juta ton emisi karbon per tahun. Sebagai pembanding, angka tersebut setara dengan limbah 5 juta orang dalam 1 tahun.</p>
<p>Melalui tulisan ini, saya tidak mencoba merendahkan nilai komersial atau rasa kegembiraan karena aktivitas konsumsi, yang bisa dicapai saat kita lakukan dengan bijak. Namun, saya sangat mengharapkan bahwa penjualan semacam ini bisa mencapai keseimbangan antara sisi komersial, konsumsi, dan lingkungan.</p>
<p>Kita sudah melihat berbagai dampak buruk <a href="https://theconversation.com/climate-change-seeing-the-planet-break-down-is-depressing-heres-how-to-turn-your-pain-into-action-114407">krisis iklim</a>, dan sudah selayaknya kita semakin sadar akan perilaku konsumtif yang sangat merugikan lingkungan kita sendiri.</p>
<p>Dengan mempertimbangkan dampak lingkungan aktivitas belanja kita, mungkin kita bisa memperkaya pengalaman belanja atau mengurangi rasa bersalah di tengah periode belanja. Mari <a href="https://theconversation.com/your-serious-pursuit-of-happiness-is-key-to-protecting-the-planet-69956">belanja dengan bijak</a> untuk melindungi Bumi.</p>
<p><em>Stefanus Agustino Sitor menerjemahkan artikel ini dari Bahasa Inggris.</em></p>
<hr>
<p><em>Dapatkan kumpulan berita lingkungan hidup yang perlu Anda tahu dalam sepekan. Daftar di <a href="https://theconversation.com/id/newsletters/sepekan-lingkungan-66">sini</a></em>.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/129555/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Kokho Jason Sit tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Semakin banyak yang kita beli, semakin banyak yang dibuangKokho Jason Sit, Senior Lecturer in Marketing, University of PortsmouthLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1293972020-01-10T03:02:57Z2020-01-10T03:02:57ZKrisis iklim: Enam langkah mengakhiri penggunaan bahan bakar fosil<p>Gerakan anak muda yang menyerukan <em>“perubahan sistem bukan perubahan iklim”</em> memperlihatkan pemahaman mereka bahwa kenaikan suhu Bumi sebesar <a href="https://climateactiontracker.org/global/cat-thermometer/">3-4°C</a> akan <a href="https://thebulletin.org/2018/06/benefits-of-curbing-climate-change-far-outweigh-costs/">berbahaya, memakan banyak biaya</a>, serta <a href="https://theconversation.com/not-convinced-on-the-need-for-urgent-climate-action-heres-what-happens-to-our-planet-between-1-5-c-and-2-c-of-global-warming-123817">merusak</a>, ketimbang biaya jangka pendek atau ketidaknyamanan yang mungkin manusia hadapi ketika mengambil aksi pencegahan yang drastis.</p>
<p>Namun, membahas perubahan sistem, mulai dari siapa, apa, kapan, di mana dan bagaimana, bisa sangat merepotkan. Bagaimana kita bisa mengubah kebiasaan masyarakat yang sudah menggunakan bahan bakar fosil yang berlangsung selama beberapa dekade?</p>
<p>Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah: menyampaikan hal-hal yang kita inginkan kepada pemerintah dengan pintar. </p>
<p>Perubahan sistem tidak perlu menjadi hal yang menakutkan atau menyulitkan secara politik. Kita hanya perlu fokus untuk menyampaikan poin-poin penting yang akan membantu manusia mengganti teknologi bahan bakar fosil dengan cepat. </p>
<p>Berikut adalah 6 langkah untuk mencapai hal tersebut:</p>
<h2>1. Berhenti menghabiskan energi</h2>
<p>Kita bisa mengaliri listrik <a href="https://www.iiasa.ac.at/web/home/research/Flagship-Projects/Global-Energy-Assessment/GEA-Summary-web.pdf">planet Bumi</a> dua kali lipat dengan energi dari pembakaran bahan bakar fosil sehari-hari. </p>
<p>Pembangkit listrik tenaga gas paling modern pun masih <a href="https://www.iea.org/etp/tracking2017/naturalgas-firedpower/">menyia-nyiakan 40% gas</a> dari bahan baku yang mereka bakar. Desain sistem transportasi, gedung-gedung, dan alat-alat elektronik konvensional yang buruk juga <a href="https://www.iiasa.ac.at/web/home/research/Flagship-Projects/Global-Energy-Assessment/GEA-Summary-web.pdf">menghamburkan banyak energi</a>.</p>
<p>Namun, sangat mungkin untuk <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1364032115001471">memangkas energi yang terbuang secara drastis</a>, sekaligus konsumsi energi global, dalam beberapa dekade.</p>
<p>Sekitar 70% dari konsumsi energi global masih <a href="https://www.iea.org/newsroom/news/2017/may/commentary-the-untapped-potential-of-energy-efficiency-.html">belum memiliki standar efisiensi</a>, sementara ada peluang untuk pengaturan efisiensi energi secara lebih efektif. </p>
<p>Peralihan dari energi panas ke energi terbarukan bisa menghilangkan jumlah gas yang berakhir hanya sebagai panas yang terbuang. </p>
<p>Kita juga bisa merancang ulang gedung untuk <a href="https://www.ashden.org/sustainable-energy/ashden-guides/low-energy-buildings">menangkap dan menghemat energi</a>, berpindah ke transportasi publik, dan berinvestasi pada <a href="https://www.ellenmacarthurfoundation.org/assets/downloads/Completing_The_Picture_How_The_Circular_Economy-_Tackles_Climate_Change_V3_26_September.pdf">siklus ekonomi yang mendukung efisiensi energi</a>.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/304900/original/file-20191203-67034-1qs0jfg.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/304900/original/file-20191203-67034-1qs0jfg.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=481&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/304900/original/file-20191203-67034-1qs0jfg.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=481&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/304900/original/file-20191203-67034-1qs0jfg.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=481&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/304900/original/file-20191203-67034-1qs0jfg.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=604&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/304900/original/file-20191203-67034-1qs0jfg.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=604&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/304900/original/file-20191203-67034-1qs0jfg.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=604&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Permintaan listrik meningkat pesat saat kita mengganti bahan bakar fosil sehingga kita perlu berhati-hati agar tidak membuangnya.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://unsplash.com/photos/7e2pe9wjL9M">Riccardo Annandale/Unsplash</a>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/">CC BY-SA</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Kedua langkah tersebut sangat berkaitan. Semakin banyak pengurangan konsumsi energi konvensional, maka semakin cepat sistem energi terbarukan bisa mengisi kekosongan tersebut.</p>
<p>Hal ini membantu satu miliar orang yang <a href="https://sustainabledevelopment.un.org/sdg7">belum terjangkau jaringan listrik</a>, hampir tiga miliar penduduk masih <a href="https://sustainabledevelopment.un.org/sdg7">memasak dengan kayu dan kotoran ternak</a>, serta dua miliar penduduk yang diprediksi akan bertambah <a href="https://www.un.org/development/desa/en/news/population/world-population-prospects-2019.html">pada tahun 2050</a>.</p>
<h2>2. Pajak emisi gas rumah kaca</h2>
<p>Kita membuang energi karena murah. Harga menjadi <a href="https://www.ft.com/content/05d7e7e6-56bd-11e9-91f9-b6515a54c5b1">dasar perubahan perilaku dan keputusan investasi</a>.</p>
<p>Kita perlu menaikkan harga bahan bakar fosil yang dibayarkan oleh para pencemar. Pemerintah bisa mengenalkan pajak 100 dollar AS per ton CO₂, yang kami rasa sangat penting untuk <a href="https://www.ipcc.ch/site/assets/uploads/sites/2/2019/05/SR15_Chapter2_Low_Res.pdf">membatasi pemanasan global Bumi</a> tetap berada di bawah batas berbahaya. </p>
<p>Pembebanan pajak tersebut, ditambah dengan penghapusan subsidi bahan bakar fosil, bisa menghemat <a href="https://www.wri.org/blog/2019/01/4-ways-shift-fossil-fuels-clean-energy">triliunan dolar</a> untuk pemerintah alokasikan ke kegiatan lainnya. </p>
<p>Contohnya, peningkatan efisiensi energi, pengembangan energi terbarukan, dan restorasi habitat alami. </p>
<h2>3. Transportasi umum gratis</h2>
<p>Budaya menggunakan mobil pribadi, <a href="https://theconversation.com/electric-cars-might-not-yet-be-green-but-we-should-buy-them-anyway-127932">bahkan yang elektrik sekalipun</a>, memiliki dampak buruk terhadap kehidupan manusia serta planet.</p>
<p>Kita bisa mengubah pola penggunaan transportasi demi generasi mendatang, antara lain mengampanyekan bebas biaya bagi transportasi umum, serta investasi besar-besaran untuk pembangunan jalur pejalan kaki dan lajur sepeda yang aman.</p>
<p>Selanjutnya, kita juga perlu menurunkan frekuensi terbang. <a href="https://www.icao.int/environmental-protection/Carbonoffset/Pages/default.aspx">Penerbangan dari London ke New York dengan kelas bisnis</a> menghasilkan emisi yang setara dengan pola makan seorang <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0959378018306101"><em>flexitarian</em> (diet yang seimbang antara nabati dengan hewani) dalam 1 tahun</a>.</p>
<p>Terbang haruslah menjadi pilihan terakhir dan investasi harus dilakukan untuk mencari cara lain menghubungkan manusia dan tempat.</p>
<p>Sudah banyak orang yang melakukan hal ini. <a href="https://www.theguardian.com/environment/2019/sep/25/1-of-english-residents-take-one-fifth-of-overseas-flights-survey-shows">Hanya 1% orang di Inggris menggunakan 20% penerbangan antar negara</a> – sehingga kita bisa menekan pemerintah untuk menambahkan retribusi tambahan bagi mereka yang sering terbang dan memastikan bahwa mereka bertanggung jawab atas polusi yang dihasilkan. </p>
<h2>4. Tinggalkan perdagangan barang murah</h2>
<p>Sebagian besar dari barang yang kita beli sebenarnya tidak kita butuhkan. Banyak pakaian terbuat dari bahan yang sangat tipis dan hanya bertahan beberapa bulan, sementara barang elektronik seringkali <a href="https://www.theengineer.co.uk/planned-obsolescence-saving-planet/">dirancang untuk rusak setelah pemakaian beberapa tahun</a>.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/304977/original/file-20191203-67007-1ka8ore.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/304977/original/file-20191203-67007-1ka8ore.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/304977/original/file-20191203-67007-1ka8ore.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/304977/original/file-20191203-67007-1ka8ore.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/304977/original/file-20191203-67007-1ka8ore.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/304977/original/file-20191203-67007-1ka8ore.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/304977/original/file-20191203-67007-1ka8ore.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Seberapa sering hal ini terjadi kepada Anda?</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-photo/hole-stitch-black-trousers-1211023975">icedmocha/Shutterstock</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Produk berkualitas rendah tersebut membuang energi dan menghasilkan karbon, serta menjadi pencemar di lingkungan saat kita buang.</p>
<p>Kita membutuhkan <a href="https://www.retaildetail.eu/en/news/electronics/eu-aims-abolish-planned-obsolescence">kebijakan baru yang kuat</a> berdasarkan kepada analisis siklus kehidupan yang mencegah berbagai perusahaan menjual barang-barang tak bermutu dengan dalih profit. Lebih lagi, kita sebenarnya tidak membutuhkan sebagian barang dengan harga promosi. </p>
<p>Walaupun pemerintah berkewajiban untuk mempraktikkan perubahan sistem, dan <a href="https://theconversation.com/climate-change-focusing-on-how-individuals-can-help-is-very-convenient-for-corporations-108546">perusahaan masih menjadi polutan terbesar</a>, masyarakat memiliki kekuatan, bahkan di luar dari pemilu atau protes ke jalan. </p>
<p>Sama halnya dengan pemerintah harus bisa mengatur sistem periklanan, kita harus bisa menghentikan kebiasaan konsumtif.</p>
<h2>5. Diet planet, hijaukan kembali lahan</h2>
<p>Industri hewan ternak berkontribusi menghasilkan <a href="https://www.theguardian.com/environment/2017/dec/11/meat-tax-inevitable-to-beat-climate-and-health-crises-says-report">15% dari emisi global</a>.</p>
<p>Peternakan juga terhitung boros lahan. Industri daging, akuakultur, telur, dan produk susu menggunakan 83% dari lahan peternakan dunia, sementara suplai hanya <a href="https://science.sciencemag.org/content/360/6392/987">37% kebutuhan protein dan 18% kebutuhan kalori manusia</a>. </p>
<p>Untuk menyelesaikan masalah ini serta mengurangi level emisi, kita bisa mengganti pola makan menjadi kaya akan sayur dan serat dengan daging menjadi suguhan sesekali. Pajak karbon bisa <a href="https://www.nytimes.com/2018/03/17/opinion/sunday/carbon-tax-on-beef.html">diarahkan ke industri peternakan</a> untuk membantu peternak bertransisi di tengah penurunan industri ternak skala global.</p>
<p>Sebagai contoh, kita bisa subsidi peternak untuk membantu <a href="https://theconversation.com/rewild-25-of-the-uk-for-less-climate-change-more-wildlife-and-a-life-lived-closer-to-nature-123836">menghijaukan kembali lahan ternak mereka</a>, yang akan menjadi <em>carbon sink</em> (penyerap karbon) baru dan membantu pemulihan kehidupan liar.</p>
<h2>6. Tetap menagih adanya sistem politik-ekonomi yang baru</h2>
<p>Kita perlu mengingatkan para pemimpin politik untuk membuat keputusan-keputusan berani.</p>
<p>Selain itu, kita harus menuntut hal spesifik dari para pemimpin politik, dan mengonsentrasikan energi kepada mereka yang mau untuk membuat perubahan besar. Kita harus jelas dalam tuntutan, yaitu sistem politik dan ekonomi yang rendah emisi karbon yang menghilangkan penggunaan bahan bakar fosil dan menggunakan energi terbarukan di masa depan. </p>
<p><em>Stefanus Agustino Sitor menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris</em></p>
<hr>
<p><em>Dapatkan kumpulan berita lingkungan hidup yang perlu Anda tahu dalam sepekan. Daftar di <a href="https://theconversation.com/id/newsletters/sepekan-lingkungan-66">sini</a></em>.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/129397/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Stephen Peake tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>‘Perubahan sistem bukan perubahan iklim’ harus dimulai dengan membuat permintaan yang spesifik. Ini caranya.Stephen Peake, Senior Lecturer, The Open UniversityLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1290052019-12-23T04:04:24Z2019-12-23T04:04:24ZMainan anak yang ramah lingkungan untuk Natal. Ini tips dari ahli<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/307870/original/file-20191219-11946-1smb0s6.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=27%2C0%2C4601%2C3088&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">
</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://unsplash.com/photos/wjpGuGfxZhE">freestocks.org/Unsplash</a>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/">CC BY-SA</a></span></figcaption></figure><p>Ketika berbicara tentang sampah plastik, kita membayangkan kemasan plastik, gulungan plastik, serta mikro plastik. Lalu, Natal datang dan hadir bentuk produk plastik yang berumur pendek : mainan anak.</p>
<p>Pasar mainan anak global sendiri mencapai <a href="https://www.toyassociation.org/ta/research/data/global/toys/research-and-data/data/global-sales-data.aspx?hkey=64bda73b-80ee-4f26-bd61-1aca29ff2abf">nilai 90,4 milliar dolar AS pada tahun 2018</a>.</p>
<p>Tidak seperti plastik kemasan atau gulungan plastik, mainan anak seringkali tersusun atas lebih banyak material plastik baru – dan bisa berumur lebih panjang dibandingkan dengan ketertarikan anak atau usia mereka. </p>
<p>Kami ingin membantu orang tua memilih mainan anak yang lebih ramah lingkungan untuk anak-anak mereka saat Natal. Penelitian kami mengkaji berbagai macam mainan anak, dari yang mahal dan bermerek hingga yang lebih murah dan tak bermerek.</p>
<p>Dengan mempelajari masa pakai dari berbagai mainan anak, kami bisa menentukan dampak lingkungan serta memperhitungkan banyaknya energi mulai dari pembuatan hingga lama penggunaan. </p>
<p>Kami juga menghitung energi untuk ekstraksi dan proses bahan baku, pengiriman produk, pengantaran sumber energi, misalnya batere yang dipakai, hingga mainan digunakan atau dipakai kembali melalui daur ulang atau pembuangan di akhir masa pakai. </p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/304990/original/file-20191203-66994-r7xgig.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/304990/original/file-20191203-66994-r7xgig.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/304990/original/file-20191203-66994-r7xgig.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/304990/original/file-20191203-66994-r7xgig.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/304990/original/file-20191203-66994-r7xgig.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/304990/original/file-20191203-66994-r7xgig.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/304990/original/file-20191203-66994-r7xgig.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Beberapa mainan yang dibeli, dibuang, atau ditumpuk di TPA selama setahun atau dua tahun.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-photo/soledade-april-1-2019-approximate-image-1356785255?src=fda13fed-ee4a-4e61-a9b4-4b29f2325cdb-1-14">Felipequeiroz/Shutterstock</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Temuan kami menunjukkan bahwa mainan-mainan yang disimpan lebih lama, dijual kembali, atau didonasikan memiliki dampak lingkungan yang jauh lebih kecil karena mereka akan menurunkan jumlah pembuatan dan pembelian mainan baru.</p>
<p>Sementara itu, kelompok mainan yang berdaya tarik lama terhadap anak-anak, memiliki nilai penggunaan yang berlipat atau bisa menjadi barang koleksi sehingga memiliki potensi untuk memperpanjang masa guna.</p>
<p>Kami juga memperhitungkan mainan bekas yang dijual secara daring dan menanyakan pendapat penjual mainan bekas seperti toko amal, orang tua, serta pekerja sosial yang mengasuh anak. </p>
<p>Seperti dugaan, nilai mainan bekas akan lebih terjangkau bagi mereka yang tadinya tidak bisa memiliki mainan karena harga yang mahal.</p>
<p>Produk mainan bermerek memiliki kecenderungan untuk dijual kembali, sementara yang lebih murah akan dibuang atau didonasikan. </p>
<p>Jadi, mainan manakah yang ramah lingkungan?</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/304994/original/file-20191203-66998-dpavyv.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/304994/original/file-20191203-66998-dpavyv.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/304994/original/file-20191203-66998-dpavyv.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/304994/original/file-20191203-66998-dpavyv.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/304994/original/file-20191203-66998-dpavyv.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/304994/original/file-20191203-66998-dpavyv.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/304994/original/file-20191203-66998-dpavyv.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Mainan lebih mahal lebih bisa dijual kembali dan menemukan pemilik kedua.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-photo/woman-hand-holding-donation-box-clothes-1248084661?src=d8ca5711-0666-4041-b1ac-facc2bd0c39a-1-41">Veja/Shutterstock</a></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Cerita mainan bekas</h2>
<p>Mainan seperti <em>Lego</em> dan <em>Meccano</em> terhitung ramah lingkungan karena anak-anak dapat menggunakannya untuk waktu yang lama dan bisa menarik bagi kelompok umur anak yang berbeda. Koleksi ini bisa ditambahkan dan disesuaikan, namun tetap menyenangkan seiring dengan pertumbuhan anak. </p>
<p>Mainan semacam ini populer dari generasi ke generasi dan memiliki nilai guna yang terjaga dan bisa dijual kembali. </p>
<p>Mainan yang terhitung paling tak ramah lingkungan adalah mainan elektronik, karena membutuhkan banyak energi dalam proses pembuatan dan memiliki komponen yang sulit didaur ulang.</p>
<p>Mainan elektronik juga sangat bergantung pada baterai dan memperpendek masa pakai. Selain itu, mainan elektronik juga hanya menarik bagi anak-anak berusia dini, berharga murah dalam kondisi baru, dan sulit untuk dijual kembali.</p>
<p>Kesulitan untuk membersihkan mainan elektronik juga menjadi tantangan lain, yang membuka peluang mereka untuk dibuang dibandingkan untuk didonasikan.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/304995/original/file-20191203-66982-1802178.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/304995/original/file-20191203-66982-1802178.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=380&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/304995/original/file-20191203-66982-1802178.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=380&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/304995/original/file-20191203-66982-1802178.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=380&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/304995/original/file-20191203-66982-1802178.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=478&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/304995/original/file-20191203-66982-1802178.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=478&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/304995/original/file-20191203-66982-1802178.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=478&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Plastik tidak sepenuhnya buruk, misalnya mainan blok kontruksi yang memiliki dampak lingkungan rendah dan panjang masa pakai.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://unsplash.com/photos/Z9AU36chmQI">Kelly Sikkema/Unsplash</a>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/">CC BY-SA</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Dalam wawancara yang kami lakukan, baik orang tua maupun pengasuh anak sama-sama setuju bahwa mainan berbahan dasar kayu lebih baik untuk perkembangan usia dini. </p>
<p>Sementara itu, penjual mainan bekas juga mengatakan bahwa mainan berbahan dasar kayu seperti susun cincin dan balok, tetap memiliki nilai tinggi saat dijual kembali.</p>
<p>Dengan fakta tersebut, kami juga tidak melarang penggunaan mainan plastik seperti <em>Lego</em>, karena berkualitas baik, tahan lama, dan akan mudah dibersihkan jika kita ingin menjualnya kembali.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/dreaming-of-a-green-christmas-here-are-five-ways-to-make-it-more-sustainable-108768">Dreaming of a green Christmas? Here are five ways to make it more sustainable</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Tips untuk membeli mainan untuk anak saat Natal ini:
1. Membeli mainan bekas pakai jika memungkinkan.
2. Membeli mainan buatan toko lokal, atau meminjam mainan dengan sewa, jika ada.
3. Hindari membeli mainan elektronik, terutama jika anak kita masih sangat dini dan ketertarikan mereka sangat cepat berganti.
4. Pertimbangkan berapa lama anak kita bisa tetap menggunakan sebuah mainan.
5. Jika kita tetap harus membeli mainan dengan masa pakai pendek seperti produk kerajinan tangan, pastikan bahwa material mainan tersebut bisa digunakan kembali atau bersifat <em>biodegradable</em>.</p>
<p><em>Stefanus Agustino Sitor menerjemahkan tulisan ini dari bahasa Inggris</em></p>
<hr>
<p><em>Dapatkan kumpulan berita lingkungan hidup yang perlu Anda tahu dalam sepekan. Daftar di <a href="https://theconversation.com/id/newsletters/sepekan-lingkungan-66">sini</a>.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/129005/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Penelitian ini dilakukan di bawah dukungan dana dari EPSRC-funded Centre for Industrial Energy, Materials and Products.
</span></em></p>Kado yang paling baik adalah yang bisa bertahan lama, bahkan saat Natal telah berakhir.Matthew Watkins, Senior Lecturer in Product Design, Nottingham Trent UniversityLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1256912019-10-25T01:21:27Z2019-10-25T01:21:27ZKegiatan belanja ‘online’ kita bisa lebih ramah lingkungan, ini caranya<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/298251/original/file-20191023-119477-uwfevi.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=2%2C2%2C1343%2C663&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">
</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-photo/truck-delivery-flat-icon-on-modern-1386275333?src=9rw0B_LBm6QOYrWnXKpZlQ-1-24">Shutterstock/grapestock </a></span></figcaption></figure><p>Pertumbuhan belanja secara daring meningkat <a href="https://www.statista.com/statistics/315506/online-retail-sales-in-the-united-kingdom/">secara fenomenal</a>. Pada tahun 2018, nilai pasar ritel Inggris tercatat sebesar <a href="https://www.retaileconomics.co.uk/library-retail-stats-and-facts">381 miliar poundsterling</a>, dan jumlah transaksi online mencapai <a href="http://researchbriefings.files.parliament.uk/documents/SN06186/SN06186.pdf">hampir seperlimanya</a>.
Pembelian bahan makanan mencapai 12,3 miliar poundsterling dan non-makanan
sebesar 58,8 miliar poundsterling secara daring. </p>
<p>Sama seperti aktivitas manusia lainnya, perilaku ini memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan. Belanja secara daring membutuhkan berton-ton
bungkus kemasan (secara keseluruhan, ritel di Inggris menggunakan <a href="https://www.greenpeace.org.uk/news/uk-top-supermarkets-flood-britain-59-billion-pieces-plastic-packaging-every-year/">59 miliar barang</a> plastik setiap tahun). Selain itu, pengiriman harian dalam jumlah besar menyebabkan <a href="https://www.independent.co.uk/environment/air-pollution-uk-transport-most-polluting-sector-greenhouse-gas-emissions-drop-carbon-dioxide-a8196866.html">pencemaran udara</a>.</p>
<p>Meski demikian, ada cara bagi penjual dan pembeli yang menggunakan pengiriman ke rumah ini bisa menurunkan dampak lingkungan akibat gaya belanja secara daring. </p>
<p>Nama-nama besar toko grosir secara daring yang <a href="https://www.statista.com/statistics/630462/leading-online-grocery-retailers-united-kingdom-uk/">mendominasi Inggris</a>, seperti Tesco (dengan pangsa pasar 42,8%), Asda (18,41%), Ocado (16,16%) dan Sainsbury (14,09%), bisa berinvestasi pada kendaraan tanpa emisi (terutama listrik) untuk layanan pengiriman ke rumah mereka.</p>
<p>Hal tersebut justru menghasilkan emisi karbon yang lebih kecil ketimbang pelanggan menggunakan kendaraan sendiri untuk berbelanja. </p>
<p>Seiring dengan meningkatnya jumlah pelanggan karena <a href="https://www.mintel.com/press-centre/retail-press-centre/brits-spent-12-3-billion-on-online-groceries-in-2018">model pengiriman barang ke rumah kian populer</a>, maka pengiriman ke banyak tempat dan slot waktu kirim yang beragam dalam satu kali trip juga mengurangi jumlah perjalanan yang harus ditempuh secara signifikan. </p>
<p>Ditambah lagi, penjual bisa mengoptimalkan pemilihan rute pengiriman dan menurunkan dampak terhadap lingkungan. </p>
<p>Untuk produk non-makanan, penjual tidak mengelola hingga tahap akhir barang sampai ke pelanggan karena biasanya menggunakan jasa kurir. Sehingga, penurunan jejak karbon tidak sama seperti dengan sepenuhnya menggunakan kendaraan rendah emisi untuk pengiriman. </p>
<p>Hal ini disebabkan para kurir tersebut menggunakan kendaraan pribadi mereka untuk mengantarkan paket.</p>
<p>Selain itu, pengemasan produk non-makanan secara terpisah dan menggunakan kemasan tambahan agar tidak rusak dalam proses pengantaran. </p>
<h2>Pengiriman tanpa penundaan</h2>
<p>Tren lain yang memiliki dampak besar pada lingkungan adalah layanan yang menjamin kiriman sampai di hari berikutnya (dan bahkan pada hari yang sama). </p>
<p>Untuk non-makanan, hal ini berarti memerlukan ruangan penyimpanan barang untuk menjamin ketersediaan barang. Artinya, perlu energi lebih untuk menyimpan dan memindahkan barang. </p>
<p>Untuk produk makanan segar, stok barang yang selalu tersedia berarti peningkatan <a href="http://www.fao.org/save-food/news-and-multimedia/news/news-details/en/c/1026569/">volume limbah makanan</a>.</p>
<p>Sementara, layanan pengiriman kilat membutuhkan tambahan kendaraan agar cepat sampai. Seringkali, kendaraan hanya memuat sebagian dari kapasitas pengangkutan.</p>
<p>Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah pengiriman melalui daring tidak harus menggantikan kebutuhan kita pergi ke toko, yang menghasilkan peningkatan jejak karbon. </p>
<p><a href="http://shura.shu.ac.uk/11656/12/Gorst%20Online%20retail%20returns%20management.pdf">Penelitian menunjukkan</a> bahwa pengembalian barang yang dibeli secara daring lebih besar ketimbang beli di toko. Akibatnya, sampah bertambah dan penggunaan transportasi meningkat. </p>
<p>Meski demikian, ada pilihan bagi konsumen untuk mengurangi dampak belanja mereka terhadap lingkungan.</p>
<h2>Pilihan yang lebih ramah lingkungan</h2>
<p>Kalau jaraknya pendek, misalnya kurang dari 3 kilometer, maka akan menguntungkan bagi lingkungan jika berbelanja di toko. Pengiriman barang secara daring menjadi pilihan yang lebih ramah lingkungan apabila jarak tempuh yang lebih jauh.</p>
<p>Jika memungkinkan, pelanggan yang ingin mendapat manfaat dari pengalaman belanja online harus memilih opsi untuk mengambil barang di toko, sehingga mengurangi tuntutan logistik pada pemasok.</p>
<p>Kotak penyimpanan untuk pengambilan barang merupakan pilihan yang seimbang antara kenyamanan dan mengurangi dampak lingkungan. Pilihan yang lebih ramah lingkungan lagi dan tidak perlu berpergian adalah <em>crowd-sourcing</em>, yaitu orang mengantarkan paket sambil berpergian <a href="https://www.thedrum.com/opinion/2015/03/13/how-ecommerce-companies-can-use-crowdsourcing-thrive">dengan biaya murah</a>. </p>
<p>Dari perspektif pengemasan, kini semakin banyak toko yang menawarkan opsi bebas kantong plastik atau menawarkan alternatif dari kantong plastik. Konsumen yang sadar lingkungan harus mencari toko yang menawarkan opsi ini.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/297465/original/file-20191017-98632-f36hl8.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/297465/original/file-20191017-98632-f36hl8.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=401&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/297465/original/file-20191017-98632-f36hl8.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=401&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/297465/original/file-20191017-98632-f36hl8.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=401&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/297465/original/file-20191017-98632-f36hl8.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=504&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/297465/original/file-20191017-98632-f36hl8.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=504&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/297465/original/file-20191017-98632-f36hl8.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=504&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Sebuah pilihan ramah lingkungan?</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-photo/northampton-uk-may-10th-2019-ocado-1413220952?src=jUKI4BpSc-3f4ocgHfeGJQ-1-11">Shutterstock/Jevanto Productions</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Yang menggembirakan, peritel ini sangat menyadari permasalahan yang ada dan banyak yang bekerja keras untuk mengatasi masalah lingkungan. Ada peningkatan dalam penggunaan kemasan <em>biodegradable</em> di seluruh rantai pasokan dan semakin fokus pada “penutupan siklus” - di mana <a href="https://www.retailgazette.co.uk/blog/2019/09/asda-launches-re-loved-clothing-trial-encourage-recycling/">pengecer bertanggung jawab</a> untuk menggunakan kembali dan mendaur ulang produk.</p>
<p>Tetapi, masih ada elemen dari pendekatan belanja secara daring yang tidak berkelanjutan. Hal ini perlu diatasi untuk memenuhi tantangan global terkait kualitas udara dan pemanasan global. </p>
<p>Secara keseluruhan, kelestarian lingkungan dalam pasar ritel adalah masalah yang kompleks. Tetapi pilihan konsumen yang sederhana bisa membuat cara berbelanja yang lebih ramah lingkungan.</p>
<p><em>Franklin Ronaldo menerjemahkan artikel ini dari Bahasa Inggris</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/125691/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Para penulis tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi di luar afiliasi akademis yang telah disebut di atas.</span></em></p>Salah satu cara agar belanja online Anda lebih ramah lingkungan adalah dengan tidak berbelanja online jika jarak Anda dengan toko kurang dari 3 km.Stuart Milligan, Academic Manager of Procurement, Logistics & Supply Chain Management, University of South WalesBaris Yalabik, Senior Lecturer in Operations and Supply Management, University of BathLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1230102019-09-06T08:34:40Z2019-09-06T08:34:40ZBagaimana peneliti di Jawa Barat menyelamatkan pantai dengan sabut kelapa<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/291282/original/file-20190906-175678-ejbzgk.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&rect=0%2C7%2C958%2C1271&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Para peneliti ITB bekerja sama dengan penduduk desa Karangjaladri untuk membangun tanggul laut ramah lingkungan terbuat dari sabut kelapa.</span> <span class="attribution"><span class="source">Susanna Nurdjaman/ITB</span>, <span class="license">Author provided</span></span></figcaption></figure><p>Tahukah Anda bahwa sabut kelapa bisa dimanfaatkan sebagai pelindung pesisir pantai dari erosi dan abrasi air laut? </p>
<p>Daerah pesisir di Indonesia, yang juga menjadi tempat kegiatan ekonomi dan pemukiman warga, kini berada di kondisi kritis.</p>
<p>Tidak hanya akibat aktivitas manusia, seperti pembabatan hutan bakau, penambangan pasir, hingga pembangunan infrastruktur namun juga akibat dari perubahan iklim. </p>
<p><a href="https://en.antaranews.com/news/129654/sea-level-rise-poses-threat-to-jakarta-semarang-demak-coastal-areas">Perubahan iklim dapat mempengaruhi daerah pesisir</a> hingga menghadapi berbagai masalah, mulai dari naiknya permukaan air laut, suhu laut, hingga menimbulkan gas emisi rumah kaca. Ditambah lagi, erosi di daerah pesisir, banjir, hingga polusi air.</p>
<p>Oleh karena itu, perlindungan daerah pesisir seharusnya menjadi salah satu prioritas mitigasi perubahan iklim. </p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/291034/original/file-20190905-175663-j1l1g9.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/291034/original/file-20190905-175663-j1l1g9.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=330&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/291034/original/file-20190905-175663-j1l1g9.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=330&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/291034/original/file-20190905-175663-j1l1g9.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=330&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/291034/original/file-20190905-175663-j1l1g9.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=414&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/291034/original/file-20190905-175663-j1l1g9.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=414&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/291034/original/file-20190905-175663-j1l1g9.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=414&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Pemandangan Aerial dari pantai Panggandaran, salah satu pantai di Indonesia yang rentan terhadap abrasi karena gelombang laut yang tinggi.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Susanna Nurdjaman/ITB</span>, <span class="license">Author provided</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Umumnya, perlindungan daerah pesisir dari erosi menggunakan struktur material yang keras (<em>hard structure</em>), seperti tanggul laut yang terbuat dari beton, pemecah gelombang, <em>groin</em> (bangunan yang dibangun menjorok ke arah laut), <em>jetty</em> (jalanan yang dibuat mengarah ke laut), dan lainnya. </p>
<p>Namun, material alami seperti terumbu karang, hutan bakau, atau rumput laut juga dapat melindungi daerah pantai dari gelombang tinggi, atau disebut sebagai <em>soft structure</em> yaitu struktur material yang lunak/dari bahan alam. </p>
<p>Tanggul laut yang terbuat dari material yang keras masih terlalu mahal bagi penduduk setempat dan pemerintah daerah masih belum memprioritaskan dana mereka untuk pembangunan ini. </p>
<p>Oleh karena itu, kami – saya dan lima rekan kerja saya di Program Study Oseanografi,Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung – memodifikasi sabut kelapa untuk menjadi bahan alternatif untuk tembok laut. Modifikasi ini <a href="https://climateactiontool.org/content/restore-natural-coastal-buffers-bioengineering-coastal-banks">terinspirasi oleh cara penyelamatan pesisir pantai yang dilakukan di daerah pesisir di Amerika Serikat</a>.</p>
<p>Proyek pertama kami bermula di desa Karangjaladri, kabupaten Pangandaran, sekitar 6 jam perjalanan dari kota Bandung, ibukota provinsi Jawa Barat.</p>
<p>Desa Karangjaladri berada di dekat pantai, namun tidak memiliki perlindungan di pesisir ketika kami datang pada tahun 2017. Padahal, area tersebut rentan terhadap abrasi karena gelombang laut yang tinggi dari Samudera Hindia.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/291035/original/file-20190905-175678-175sq0p.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/291035/original/file-20190905-175678-175sq0p.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=342&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/291035/original/file-20190905-175678-175sq0p.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=342&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/291035/original/file-20190905-175678-175sq0p.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=342&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/291035/original/file-20190905-175678-175sq0p.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=429&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/291035/original/file-20190905-175678-175sq0p.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=429&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/291035/original/file-20190905-175678-175sq0p.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=429&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Tim dari Program Study Oceanography ITB berkunjung ke desa Karangjaladri pada tahun 2017 dan menawarkan solusi ramah lingkungan untuk tembok laut, di tahun berikutnya.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Susanna Nurdjaman/ITB</span>, <span class="license">Author provided</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Tahun 2018, kami kembali dan mengajak warga sekitar untuk membangun tanggul laut yang terbuat dari sabut kelapa, material yang murah dan dapat terurai, yang banyak ditemukan di daerah tersebut.</p>
<p>Karena sifatnya yang organik, tembok laut dari sabut kelapa dapat berubah menjadi “sabuk hijau” pantai untuk membantu melestarikan ekosistem laut.</p>
<h2>Dinding laut dari sabut kelapa</h2>
<p>Indonesia adalah <a href="https://www.google.com/search?rlz=1C1CHBD_enID742ID742&ei=qCZvXfx1pqC9BLSwisAP&q=coastline+in+the+world&oq=coastline+in+the+&gs_l=psy-ab.1.1.0l3j0i22i30l7.139612.145474..147700...0.1..0.95.1094.17......0....1..gws-wiz.......0i71j35i39j0i67j35i39i70i249j0i131j0i10j0i203j0i22i10i30.qjcFIlGho9M">negara dengan garis pantai ketiga terpanjang di dunia dengan panjang 54.720 kilometer</a>. Kanada dan Norwegia menempati urutan pertama dan kedua. </p>
<p>Namun, wilayah pesisir di kepulauan Indonesia berada di kondisi yang buruk akibat kegiatan manusia, seperti penambangan pasir dan terumbu karang, pembabatan mangrove, hingga pemukiman warga yang melewati garis pantai.</p>
<p>Pada November 2018, dengan bantuan dari penduduk desa Karangjaladri di pantai Pangandaran, kami dapat membangun tembok laut berbahan sabut kelapa dengan panjang 20 meter. </p>
<p>Sebelumnya, kami menggulung sabut kelapa, yang disatukan dengan material ramah lingkungan lainnya, seperti karung goni, diikat dengan tali dari jaring nelayan sepanjang 5 hingga 10 meter, hingga menjadi seperti gulungan karpet dengan ukuran diameter 25-50 cm. </p>
<figure>
<iframe width="440" height="260" src="https://www.youtube.com/embed/jmb7vGQs-pQ?wmode=transparent&start=0" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>
<figcaption><span class="caption">PROSAPA dikembangkan oleh Program Studi Oseanografi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung, pada tahun 2018, untuk melindungi garis pantai Pantai Pangandaran di Jawa Barat.</span></figcaption>
</figure>
<p>Kami menghindari musim hujan barat dan musim hujan timur ketika memasang tembok laut tersebut, karena kedua musim ini memiliki angin kencang yang akan membuat sulit untuk memasang jaring. </p>
<p>Kami juga mempertimbangkan pola angin, ketinggian gelombang laut, arah dan arus laut untuk dapat memasang dinding laut sabut kelapa di garis pantai tanpa gangguan.</p>
<p>Meski ramah lingkungan, dinding laut dari sabut kelapa ini tentu saja masih memiliki kelemahan. Kemampuannya terbatas untuk menghadang gelombang laut yang jauh lebih kuat. Hal ini bukan masalah bagi dinding laut terbuat dari beton. </p>
<p>Oleh karena itu, kita perlu memasang pasak kayu dengan benar agar tidak terseret gelombang. </p>
<h2>Perlindungan ekosistem Laut</h2>
<p>Walaupun ada banyak cara mitigasi untuk abrasi, pendekatan yang ramah lingkungan dapat dijadikan sebagai pilihan alternatif yang murah. </p>
<p>Bahan baku untuk membangun dinding laut yang dapat terurai, seperti yang terbuat dari sabut kelapa, adalah cara yang murah dan mudah ditemukan di daerah pesisir apalagi di Indonesia.</p>
<p>Kami juga menggunakan kembali jaring bekas nelayan sekitar untuk mengurangi biaya. Ketimbang menumpuk sabut kelapa menjadi sampah, lebih baik dikumpulkan dan dijadikan sebagai bahan dasar untuk dinding laut. </p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/291036/original/file-20190905-175714-1jx9j6d.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/291036/original/file-20190905-175714-1jx9j6d.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=577&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/291036/original/file-20190905-175714-1jx9j6d.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=577&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/291036/original/file-20190905-175714-1jx9j6d.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=577&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/291036/original/file-20190905-175714-1jx9j6d.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=725&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/291036/original/file-20190905-175714-1jx9j6d.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=725&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/291036/original/file-20190905-175714-1jx9j6d.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=725&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Sabut kelapa, karung goni dengan bahan murah lainnya digulung seperti bantal kemudian ditumpuk untuk dijadikan media tumbuh bagi tanaman. Tanaman ini akan berubah menjadi taman tanaman laut.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Susanna Nurdjaman / ITB</span>, <span class="license">Author provided</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Jadi, selain melindungi daerah pesisir pantai, kami juga memanfaatkan limbah organik.</p>
<p>Belum ada penilaian terhadap daya tahan tembok laut yang terbuat dari sabut kelapa ini. Namun, tembok laut ini tidak murni terbuat dari serat kelapa. Serat kelapa yang kami gunakan dipakai juga sebagai media tumbuh untuk tanaman. Jadi setelah sabut kelapa terurai, dia memiliki akar kuat dan menjadi sabuk hijau yang melindungi pantai.</p>
<p>Gagasan dari proyek percontohan ini adalah untuk mendorong masyarakat setempat untuk menggunakan bahan sehari-hari untuk melindungi daerah mereka. </p>
<p>Alih-alih menunggu pemerintah membangun tembok beton miliaran rupiah, yang lebih sering menjadi prioritas pemerintah, warga desa dapat memasang sendiri.</p>
<p><em>Fahri Nur Muharom menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/123010/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Susanna Nurdjaman menerima dana dari Program Pengabdian Masyarakat ITB 2018</span></em></p>Tanggul laut yang dapat terurai lebih murah dari dinding beton. Tembok tersebut juga memudahkan masyarakat sekitar untuk ikut andil.Susanna Nurdjaman, Lecturer of Oceanography Department, Faculty of Earth Sciences and Technology, Institut Teknologi BandungLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1226032019-09-04T02:07:17Z2019-09-04T02:07:17ZLima cara agar konsumen beralih ke perilaku berkelanjutan<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/290310/original/file-20190830-165997-wmx4zf.png?ixlib=rb-1.1.0&rect=0%2C0%2C403%2C284&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Konsumen ingin merangkul perilaku keberlanjutan, tetapi masih membutuhkan bimbingan.</span> <span class="attribution"><span class="source">Shutterstock</span></span></figcaption></figure><p>Kebanyakan orang ingin bertindak dengan mengutamakan alam lewat cara-cara berkelanjutan (<em>sustainable</em>), tapi merasa kesulitan. </p>
<p>Berdasarkan perusahaan data analisis, Nielsen, perilaku keberlanjutan merupakan tren konsumen terbaru. Penelitian mereka menunjukkan bahwa cokelat, kopi, dan produk-produk mandi dengan slogan “produk berkelanjutan” <a href="https://www.nielsen.com/us/en/insights/report/2018/whats-sustainability-got-to-do-with-it/">memiliki penjualan lebih baik ketimbang yang tidak mencantumkan</a>. </p>
<p>Meski demikian, hanya sekitar 0,2% cokelat dan 0,4% kopi yang telah memiliki label “berkelanjutan”. </p>
<p>Lalu, bagaimana kita bisa menerjemahkan tren baru ini menjadi aksi yang nyata?</p>
<p>Untuk menjawab pertanyaan ini, kelompok kami telah meninjau 320 tulisan akademik yang diterbitkan di <a href="https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/0022242919825649?journalCode=jmxa">jurnal-jurnal tentang perilaku konsumen</a> dan mengidentifikasi lima strategi: pengaruh sosial, kebiasaan, individualitas, perasaan dan kognisi, dan aktualitas. </p>
<h2>Pengaruh sosial</h2>
<p>Manusia adalah makhluk sosial yang akan mengikuti pilihan manusia lainnya, terlebih soal etika. Ketika orang menyadari bahwa mereka <a href="https://doi.org/10.1016/j.jenvp.2014.11.002">menggunakan energi lebih banyak dari tetangga mereka</a>, mereka akan <a href="https://doi.org/10.1016/j.jenvp.2005.08.002">mengurangi pengunaan energi</a>.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/287073/original/file-20190806-84195-v5gvcf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/287073/original/file-20190806-84195-v5gvcf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=390&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/287073/original/file-20190806-84195-v5gvcf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=390&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/287073/original/file-20190806-84195-v5gvcf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=390&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/287073/original/file-20190806-84195-v5gvcf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=491&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/287073/original/file-20190806-84195-v5gvcf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=491&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/287073/original/file-20190806-84195-v5gvcf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=491&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Dengan menyekat rumah, menutup kebocoran saluran udara, dan menaikkan termostat saat musim panas dan menurunkannya ketika musim dingin dapat menghemat energi dan biaya.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Shutterstock</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Tetapi, bagaimana jika perilaku berkelanjutan belum dapat dilaksanakan? Misalnya, bagaimana meyakinkan orang untuk memasang panel surya jika tidak ada yang memasangnya di lingkungan tersebut? Di sinilah peran dari “Duta Merek” (<em>Brand Ambassador</em>).</p>
<p>Kehadiran para penggiat lingkungan yang telah memasang panel surya di rumah masing-masing bisa <a href="https://doi.org/10.1038/s41586-018-0647-4">mengundang 63% lebih banyak orang untuk membeli dan memasang panel surya.</a></p>
<p>Untuk perilaku etis, mempelajari perilaku orang lain dapat memberikan motivasi bagi individu. Contoh: ketika mahasiswa di jurusan bisnis mengetahui bahwa mahasiswa di jurusan ilmu komputer memiliki sistem komposting dan daur ulang yang lebih baik, maka <a href="https://doi.org/10.1509%2Fjmr.12.0335">mereka akan berusaha dua kali lebih keras</a> agar bisa lebih baik dari rekan mereka. </p>
<h2>Kebiasaan</h2>
<p>Untuk membangun kebiasaan yang keberlanjutan, kita harus lebih dahulu menghentikan kebiasaan-kebiasaan yang buruk. Hal ini mudah jika seseorang mengalami perubahan besar dalam hidupnya, seperti pindah rumah, menikah atau memulai pekerjaan baru. </p>
<p>Dalam sebuah penelitian, orang yang baru saja pindah rumah akan <a href="https://doi.org/10.1016/j.jenvp.2007.10.005">memangkas pengunaan mobil mereka hampir setengahnya.</a></p>
<p>Strategi lainnya ialah dengan <a href="https://doi.org/10.1002/9781119241072.ch27">menerapkan sanksi untuk perilaku buruk, ketimbang menghadiahi kebiasaan yang baik</a>. Namun, ada kemungkinan orang akan kembali ke cara lama jika hukuman dihapus dan kebiasaan baru tidak terbentuk. </p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/287070/original/file-20190806-84249-1ttrbuc.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/287070/original/file-20190806-84249-1ttrbuc.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/287070/original/file-20190806-84249-1ttrbuc.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/287070/original/file-20190806-84249-1ttrbuc.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/287070/original/file-20190806-84249-1ttrbuc.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/287070/original/file-20190806-84249-1ttrbuc.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/287070/original/file-20190806-84249-1ttrbuc.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Kebiasaan belanja yang baru dapat mengurangi jumlah sampah yang dikirim ke TPA.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Shutterstock</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Untuk membangun kebiasaan baru, tindakan-tindakan tersebut haruslah kegiatan yang mudah dilakukan, memiliki batas waktu, dan ada insentif sebagai langkah awal. Selain itu, perlu diberikan semacam timbal balik terhadap aksi yang sudah dilakukan pada rentang waktu tertentu. </p>
<p>Sebuah tinjauan terhadap timbal balik perubahan perilaku menunjukkan bahwa ketika konsumen mengetahui secara rutin data penggunaan energi merka, mereka dapa menurunkan <a href="https://www.eci.ox.ac.uk/research/energy/downloads/smart-metering-report.pdf">konsumsi listrik turun lima hingga 15%</a>. </p>
<h2>Aksi Individu</h2>
<p>Konsep keberlanjutan dapat terlihat lebih menarik ketika menyoroti manfaat bagi individu seperti kesehatan atau kualitas produk. Menekankan potensi diri juga bisa dilakukan. </p>
<p>Ketika orang tahu tindakan mereka itu berguna, mereka akan membuat pilihan yang lebih ramah lingkungan.</p>
<p>Hal yang penting lainnya adalah konsistensi diri. Manusia menyukai konsistensi dalam perkataan dan tindakan mereka. </p>
<p>Seringkali, satu komitmen untuk lingkungan cepat mendorong tindakan dan perubahan lain seiring waktu. Misalnya, seseorang yang memasang sekat rumah untuk meningkatkan efisiensi energi akan juga mencabut kabel perangkat listrik ketika pergi berlibur.</p>
<p>Demikian pula, konsumen mengharapkan perusahaan untuk bersikap konsisten. Dalam sebuah penelitian, ketika sebuah hotel membuat upaya yang jelas agar ramah lingkungan (seperti menawarkan peralatan mandi yang dapat terurai) dan meminta para tamu untuk menghemat energi, maka <a href="https://doi.org/10.1509%2Fjmr.14.0441">para tamu mengurangi penggunaan energi mereka hingga 12 persen</a>. Sebaliknya, apabila tidak terlihat ada upaya, maka terlihat sebagai slogan munafik saja dan justru meningkatkan penggunaan energi. </p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/how-the-coffee-industry-is-about-to-get-roasted-by-climate-change-85054">How the coffee industry is about to get roasted by climate change</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Konsep individu juga perlu dipertimbangkan. Orang membuat pilihan sesuai dengan persepsi mereka tentang siapa mereka sesungguhnya atau yang mereka inginkan. </p>
<p>Salah satu studi menemukan bahwa sifat peduli lingkungan hidup dianggap feminin, sehingga <a href="https://doi.org/10.1093/jcr/ucw044">membuat para pria yang konservatif menolak praktik ramah lingkungan</a>. </p>
<p>Menghadirkan paham peduli lingkungan hidup sebagai praktik yang melindungi dan melestarikan alam harus bisa menarik pria dan perempuan, dan menghilangkan kesenjangan gender yang menjadi bagian dari tujuan keberlanjutan. </p>
<h2>Perasaan dan kognisi</h2>
<p>Terkadang kita membuat pilihan spontan berdasarkan perasaan, atau kadang juga melalui proses pertimbangan yang panjang. Ketika mengkomunikasikan prinsip-prinsip keberlanjutan, penting untuk mempertimbangkan baik perasaan maupun pikiran. </p>
<p>Para konsumen selalu mencari emosi yang positif, seperti kebahagiaan, kebanggaan, dan kehangatan yang timbul dari perbuatan yang baik. Apabila pilihan aksi berkelanjutan merupakan hal yang menyenangkan, maka orang akan otomatis mau melakukannya. </p>
<p>Sebaliknya, <a href="https://doi.org/10.1007/s10551-013-1841-9">emosi negatif seperti rasa takut dan bersalah </a> bisa efektif bila <a href="https://doi.org/10.1509%2Fjm.11.0454">digunakan secara halus</a>. Tapi pesan yang terlalu emosional dan terlalu menimbulkan rasa bersalah akan menjadi tidak menarik, dan akan diabaikan atau mendorong perilaku yang berlawanan (reaktansi psikologis).</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/language-matters-when-the-earth-is-in-the-midst-of-a-climate-crisis-117796">Language matters when the Earth is in the midst of a climate crisis</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Untuk membuat para konsumen peduli, maka <em>framing</em> pemberian informasi dan pendidikan yang benar menjadi penting. Sebagai contoh, mencantumkan label berapa watt yang digunakan tidak banyak berpengaruh pada para pembeli, ketimbang menuliskan penghematan 10 tahun yang bisa <a href="http://www.acrwebsite.org/volumes/v44/acr_vol44_1021610.pdf">meningkatkan pembelian lampu ramah lingkungan hingga 48%</a>. </p>
<p>Label ramah lingkungan yang dirancang dengan cermat adalah cara yang bagus untuk mengkomunikasikan prinsip-prinsip keberlanjutan kepada konsumen.</p>
<h2>Aktualitas</h2>
<p>Secara umum, <a href="https://www.aeaweb.org/articles?id=10.1257/002205102320161311">orang-orang tidak terlalu peduli dengan konsekuensi di masa depan yang masih abstrak</a>. Sehingga, sangat penting untuk membuat praktik keberlanjutan menjadi lebih aktual.</p>
<p>Salah satu caranya adalah dengan mengkomunikasikan dampaknya terhadap masyarakat lokal. Misalnya, bagaimana perubahan iklim memiliki dampak bagi hewan, tanaman, atau masyarakat setempat?</p>
<iframe frameborder="0" class="juxtapose" width="100%" height="395" src="https://cdn.knightlab.com/libs/juxtapose/latest/embed/index.html?uid=4fcbc35a-b850-11e9-b9b8-0edaf8f81e27"></iframe>
<p>Memberikan contoh-contoh konkret juga membantu, seperti <a href="https://doi.org/10.1016/j.gloenvcha.2006.10.004">orang-orang akan lebih tergerak oleh foto mencairnya gleyser es dalam setahun</a> dibanding ketika membaca grafik tentang hal yang sama tapi terjadi di seluruh dunia. </p>
<p>Untuk mencocokkan rentang waktu konsumen dengan rentang waktu lingkungan, maka konsumen perlu dibawa ke masa depan. Salah satu studi menemukan bahwa orang yang ditanya tentang warisan mereka (“Bagaimana saya ingin diingat?”), <a href="https://doi.org/10.1177%2F0956797614561266">akan berdonasi 45% lebih banyak untuk perubahan iklim.</a></p>
<p>Untuk membuat perubahan, gunakan beberapa strategi di atas dalam satu waktu. Misalnya, buatlah aksi sosial dan aktual. Uji coba dalam grup kecil dan perhitungkan hasilnya. </p>
<p>Apabila tidak berhasil, gunakan cara lain hingga bisa menemukan yang terbaik dan mulai ditingkatkan. </p>
<p>Dengan bekerja bersama, kita bisa menutup “kesenjangan hijau” dan mengubah niat menjadi tindakan.</p>
<p><em>Fahri nur muharom menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/122603/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>David J. Hardisty receives funding from the Social Sciences and Humanities Research Council of Canada, and the Environmental Defense Fund. </span></em></p><p class="fine-print"><em><span>Katherine White receives funding from the Social Sciences and Humanities Council (SSHRC) of Canada. An earlier version of this research was funded by Sitra Innovation Fund. </span></em></p><p class="fine-print"><em><span>Rishad Habib receives funding from the Social Sciences and Humanities Council (SSHRC) of Canada and is on the advisory board of Better Eating International, a non-profit organization.</span></em></p>Ada desas-desus di sekitar konsep keberlanjutan, tetapi konsumen masih berjuang untuk mengembangkan kebiasaan baru. Inilah cara mengubahnya.David J. Hardisty, Assistant Professor of Marketing & Behavioral Science, University of British ColumbiaKatherine White, Professor of Marketing and Behavioural Science, University of British ColumbiaRishad Habib, PhD student, Sauder School of Business, University of British ColumbiaLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1225532019-08-30T08:56:56Z2019-08-30T08:56:56Z‘Overtourism’ mengancam Indonesia: apa yang harus dilakukan?<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/290251/original/file-20190830-115387-1mma61g.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Turis mancanegara memadati area wisata di Bangkok, Thailand. </span> <span class="attribution"><span class="source"> Diego Azubel/EPA</span></span></figcaption></figure><p>Industri pariwisata global bergerak cepat dalam satu dekade terakhir. Data dari Organisasi Pariwisata Dunia (<a href="https://www.e-unwto.org/doi/pdf/10.18111/9789284419876">UNWTO</a>) menunjukkan adanya peningkatan jumlah perjalanan internasional.</p>
<p><a href="https://www.e-unwto.org/doi/pdf/10.18111/9789284419876">Pertumbuhan</a> pariwisata turut pula dirasakan oleh Indonesia. Jumlah wisatawan mancanegara di Indonesia <a href="https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/07/17/5-tahun-terakhir-rerata-pertumbuhan-kunjungan-wisawatan-mancanegara-14">tercatat</a> meningkat sebanyak 14% sejak 2009. </p>
<p><a href="https://www.e-unwto.org/doi/pdf/10.18111/9789284421152">Data</a> UNWTO juga mencatat penerimaan pendapatan Indonesia dari sektor pariwisata meningkat dari 13.1 miliar dolar Amerika Serikat (AS) di tahun 2017 menjadi 14.1 miliar dolar AS di 2018.</p>
<p>Namun di tengah hingar-bingar kesuksesan industri pariwisata, muncul <a href="https://tirto.id/merebaknya-gerakan-anti-pariwisata-cuK7">cerita</a> penolakan terhadap kegiatan pariwisata berlebihan atau <em>overtourism</em> yang membawa dampak negatif pada daerah tujuan wisata, seperti sampah dan meningkatnya biaya hidup yang merugikan penduduk lokal. </p>
<p>Penolakan sudah ini terjadi di beberapa negara di Eropa dan Asia. Di Indonesia, penolakan masyarakat terhadap pembangunan dan peningkatan industri pariwisata yang agresif juga terjadi, seperti di Flores, Nusa Tenggara Barat dan Bali. </p>
<p>Kabar baiknya, ada beberapa tempat yang berhasil menghindari <em>overtourism</em> seperti Bhutan dan sebuah desa wisata di Yogyakarta, namun tidak mengurangi pendapatan mereka dari sektor ini.</p>
<p>Pemerintah Indonesia bisa belajar dari kesuksesan mereka. </p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/tidak-perlu-yang-asli-yang-penting-selfie-fenomena-di-balik-rabbit-town-94857">Tidak perlu yang asli, yang penting _selfie_: fenomena di balik Rabbit Town</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<h2>Cerita <em>overtourism</em> di dunia dan Indonesia</h2>
<p>A.M. O'Reilly, peneliti pariwisata dari The University of the West Indies di Jamaika, <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/026151778690035X">menjelaskan</a> bahwa daya dukung atau kapasitas pariwisata dapat didefinisikan sebagai jumlah maksimum wisatawan yang dapat ditampung di sebuah daerah wisata.</p>
<p>Dampaknya bisa berupa perubahan gaya hidup, sosial, dan ekonomi yang cenderung merugikan masyarakat lokal.</p>
<p>Lebih dari tiga dekade lalu, O'Reilly memprediksi <em>overtourism</em> akan terjadi terutama di negara-negara berkembang yang sangat bergantung pada industri pariwisata. </p>
<p>Kenyataannya, fenomena ini tidak hanya terjadi di negara-negara berkembang saja. Di <a href="https://www.theguardian.com/cities/2018/jun/25/tourists-go-home-refugees-welcome-why-barcelona-chose-migrants-over-visitors">Barcelona</a> di Spanyol, <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2212571X17303311">Venice</a> di Italia, dan beberapa kota lain di <a href="https://theculturetrip.com/europe/spain/articles/11-angry-tourist-hotspots-that-are-best-avoided-this-summer/">Eropa</a>, pariwisata mulai mengusik dan mendapatkan penolakan dari masyarakat lokal.</p>
<p>Jepang – salah satu negara dengan pertumbuhan pariwisata tercepat di dunia – juga turut mengalami. </p>
<p>Pada 2008, Jepang memiliki target mendatangkan 20 juta wisatawan internasional pada tahun 2020. Hingga tahun 2017 lalu, Jepang berhasil melampaui target dengan total 28 juta wisatawan internasional. </p>
<p>Masalahnya, tidak semua warga Jepang mendapatkan keuntungan dari <a href="https://www.telegraph.co.uk/travel/destinations/asia/japan/articles/japan-fastest-growing-travel-destination/">pertumbuhan</a> pariwisata. Masyarakat lokal yang masih sangat tradisional merasa wisatawan adalah <a href="https://www.japantimes.co.jp/news/2018/05/05/national/media-national/japan-struggling-deal-foreign-tourism-boom/">polusi</a> di negaranya.</p>
<p>Di Indonesia, penolakan terhadap pembangunan pariwisata yang berlebihan terjadi di <a href="https://regional.kompas.com/read/2018/08/12/08142441/warga-tolak-sarana-wisata-privat-di-taman-nasional-komodo-menteri-lhk-bentuk">Flores</a>. Di sana, warga menolak pembangunan sarana wisata swasta oleh investor luar di area Taman Nasional Komodo yang akan mengganggu kelestarian komodo dan meminggirkan penduduk asli.</p>
<p>Di <a href="https://tirto.id/desa-adat-bali-inginkan-izin-reklamasi-dihentikan-bsXf">Bali</a> warga menolak rencana reklamasi Teluk Benoa. Reklamasi Teluk Benoa dianggap masyarakat hanyalah dalih pemerintah untuk mempermudah investasi di lahan reklamasi tersebut. </p>
<p>Sebagian masyarakat Bali <a href="https://www.dw.com/id/kisruh-di-pulau-dewata-sebagian-warga-bali-tolak-reklamasi-teluk-benoa/a-19502209">menginginkan</a> Tanjung Benoa tetap menjadi daerah konservasi untuk menyeimbangkan pembangunan yang masif di Bali bagian selatan.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/terlalu-banyak-turis-membawa-dampak-buruk-pada-lingkungan-dan-alam-ini-solusinya-111617">Terlalu banyak turis membawa dampak buruk pada lingkungan dan alam: ini solusinya</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<h2>Belajar dari yang lain</h2>
<p>Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menghindari meledaknya bom waktu ini di Indonesia. </p>
<p><a href="https://doi.org/10.1016/j.annals.2010.03.006">Bhutan</a> misalnya memiliki dengan kebijakan “pariwisata dengan volume rendah dan hasil tinggi”. </p>
<p>Wisatawan yang mengunjungi Bhutan diwajibkan menggunakan biro perjalanan dan wisatawan dikenai biaya minimum 200 dolar As (sekitar Rp 2,8 juta) per malam – bahkan di bulan-bulan tertentu bisa lebih tinggi. </p>
<p>Penggunaan biro perjalanan berhasil mengatur wisatawan individual dan dengan diterapkannya kebijakan “paket minimum harian”, Bhutan berhasil memaksimalkan pendapatan dari sektor pariwisata.</p>
<p>Kebijakan ini dianggap cukup berhasil dalam mengelola pariwisata, walau jumlah kunjungan rendah, pendapatan yang dihasilkan justru meningkat, ditambah pengalaman yang dirasakan wisatawan menjadi lebih berkualitas. </p>
<p>Meski dianggap sebagai negara yang “mahal”, Bhutan berhasil meminimalkan dampak negatif pariwisata dan tetap menjadi magnet bagi wisatawan global.</p>
<p>Dari dalam negeri sendiri, kita bisa belajar dari desa <a href="https://jogja.tribunnews.com/2018/01/01/jumlah-wisatawan-di-nglanggeran-menurun-namun-omzetnya-meningkat">Nglanggeran</a> di Yogyakarta yang merupakan salah satu desa yang berhasil menekan jumlah wisatawan tapi menaikkan pendapatan daerahnya. </p>
<p>Dengan strategi menaikkan harga tiket masuk dari Rp 7.000 menjadi Rp 15.000, Desa Wisata Ngglangeran berupaya menekan jumlah wisatawan yang datang. Usaha itu berhasil; jumlah pengunjung menurun dari 172.863 di tahun 2016, menjadi 151.673 di 2017. </p>
<p>Namun penurunan ini justru diikuti dengan meningkatnya pendapatan desa dari Rp 1,8 milyar menjadi lebih dari Rp 2 miliar berkat upaya meningkatkan lama tinggal wisatawan lewat paket wisata yang melibatkan kesenian setempat, pertanian, dan produk olahan lokal.</p>
<p>Dengan strategi ini tekanan yang hasilkan dari kegiatan wisatawan kepada lingkungan desa menjadi semakin rendah, sehingga mendukung keberlanjutan Nglanggeran sebagai destinasi wisata.</p>
<p>Nglanggeran meraih buah manis setelah 10 tahun membangun pariwisata, dan <a href="https://travel.tempo.co/read/838401/desa-wisata-nglanggeran-terbaik-asean-2017">mendapat gelar</a> desa wisata terbaik di Asia Tenggara. </p>
<h2>Kebijakan pariwisata yang baik</h2>
<p>Salah satu permasalahan utama dalam pengelolaan pariwisata adalah tidak terjadinya simbiosis antara pariwisata dan masyarakat. Pariwisata yang diharapkan sebagai katalis pembangunan, malah berbalik menimbulkan konflik antara wisatawan, masyarakat lokal, dan investor.</p>
<p>Kasus penolakan yang terjadi di Bali dan <a href="https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-48510506">Flores</a> menjadi bukti adanya masalah dalam pengelolaan pariwisata di Indonesia.</p>
<p>Dalam beberapa penelitian ilmu pariwisata, perencanaan dan pengelolaan yang mengikutsertakan <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1447677018300925">masyarakat</a> secara aktif dianggap sebagai cara yang ampuh dalam meminimalkan dampak negatif pariwisata.</p>
<p>Tazim B. Jamal dan Donald Getz, peneliti pariwisata dari University of Calgary, Amerika Serikat, <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/0160738394000673">dalam analisis mereka</a> menawarkan perencanaan destinasi berbasiskan masyarakat. Masyarakat disiapkan agar dapat merencanakan, membangun, dan mengelola destinasi pariwisata secara mandiri. </p>
<p>Sampai hari ini tulisan tersebut masih menjadi acuan para peneliti dan para perencana pariwisata dalam membangun dan mengelola daerah tujuan wisata.</p>
<p>Kekurangan dari model pembangunan pariwisata ini adalah lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan masyarakat agar mereka mampu bersaing di industri pariwisata. </p>
<p>Penerapan ambang batas daya dukung pariwisata sebenarnya sudah tertuang dalam <a href="https://www.bphn.go.id/data/documents/11pp050.pdf">Peraturan Pemerintah 50 Tahun 2011 mengenai Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025</a>. </p>
<p>Peraturan ini menjelaskan strategi pengendalian pembangunan prasarana umum, fasilitas umum, dan fasilitas pariwisata bagi wilayah yang sudah melampaui ambang batas dengan menyusun regulasi perijinan demi menjaga daya dukung lingkungan. </p>
<p>Tapi, implementasi kebijakan ini belum banyak diterapkan di daerah-daerah wisata.</p>
<p>Pembangunan pariwisata jangka pendek yang hanya mementingkan jumlah wisatawan bisa dikatakan hanya target politik belaka. </p>
<p>Pemerintah, baik pusat maupun daerah, sebaiknya melakukan investasi melalui pembelajaran dan pendampingan, dan menyiapkan agar masyarakat di daerah tujuan wisata mampu masuk dan bertahan di industri ini.</p>
<p>Bagi negara-negara yang sangat mengandalkan sektor pariwisata, pariwisata bagaikan buah simalakama. </p>
<p>Namun, pertumbuhan industri pariwisata terlalu sederhana jika hanya dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan. Yang terpenting adalah bagaimana melihat pariwisata dapat bermanfaat untuk kesejahteraan rakyat dan kelestarian alam.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/kunci-eko-wisata-adalah-pemberdayaan-masyarakat-99951">Kunci eko wisata adalah pemberdayaan masyarakat</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<img src="https://counter.theconversation.com/content/122553/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Fahrurozy Darmawan tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Industri pariwisata global bergerak cepat dalam satu dekade terakhir. Data dari Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) menunjukkan adanya peningkatan jumlah perjalanan internasional. Pertumbuhan pariwisata…Fahrurozy Darmawan, Pengajar di Fakultas Pariwisata Universitas Pancasila, Universitas PancasilaLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1214982019-08-19T03:57:02Z2019-08-19T03:57:02ZAhli bangunan ramah lingkungan bagi tips agar rumah tetap dingin tanpa AC<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/287911/original/file-20190813-9429-1r8lx00.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=0%2C0%2C924%2C551&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">
</span> <span class="attribution"><span class="source">Matt Hinsta/Flickr</span>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/">CC BY-NC-ND</a></span></figcaption></figure><p>Semakin panas udara, semakin banyak orang menggunakan pendingin ruangan (AC). Bahkan, dua pertiga rumah tangga di seluruh dunia <a href="https://www.iea.org/futureofcooling/">diprediksi</a> akan memiliki pendingin ruangan pada 2050 dan akan meningkatkan kebutuhan energi hingga tiga kali lipat. </p>
<p>Jika tidak berasal dari sumber energi yang dapat diperbaharui, semakin banyaknya penggunaan pendingin ruangan tersebut akan menyumbangkan emisi gas rumah kaca dan <a href="https://theconversation.com/curious-kids-how-is-global-warming-heating-up-the-earth-117543">berkontribusi pada pemanasan global</a>. Hal ini berarti musim panas akan menjadi semakin panas. Sebuah lingkaran setan. Namun, bangunan dapat dirancang untuk menjaga udara tetap dingin, tanpa harus berkontribusi kepada perubahan iklim. </p>
<h2>1. Jendela dan tirai</h2>
<p>Membuka jendela merupakan cara paling umum untuk mendinginkan ruangan – tapi ini juga membuat udara di dalam menjadi sama panasnya dengan di luar. Salah satu cara paling mudah untuk menjaga udara panas keluar sebenarnya adalah dengan insulasi yang baik dan penempatan jendela yang tepat. Pelindung rumah seperti atap miring dan kisi-kisi jendela sangat efektif ketika musim panas. </p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/285726/original/file-20190725-136737-14q4dhk.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/285726/original/file-20190725-136737-14q4dhk.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/285726/original/file-20190725-136737-14q4dhk.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/285726/original/file-20190725-136737-14q4dhk.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/285726/original/file-20190725-136737-14q4dhk.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/285726/original/file-20190725-136737-14q4dhk.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/285726/original/file-20190725-136737-14q4dhk.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Pemasangan jendela yang baik efektif untuk mengatasi udara panas.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-photo/old-window-shutters-on-european-apartment-1321081676?src=fNo6V-dA4bjvi-07JKQw6A-1-63&studio=1">Shutterstock.</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Meski demikian, akan sulit untuk memasang naungan pada jendela-jendela yang dipasang menghadap ke timur dan barat. Hal ini disebabkan oleh pemakaian tirai gulung ataupun gorden hanya akan menutup pemandangan dan mencegah cahaya masuk. </p>
<p>Seandainya dipasang di dalam rumah, maka panas akan masuk ke dalam ruangan. Sehingga banyak yang memilih memasang di luar rumah, seperti bangunan-bangunan tua di Prancis dan Italia. </p>
<h2>2. Cat dan lapisan cat</h2>
<p>Dewasa ini, atap rumah dicat dengan menggunakan pigmen spesial untuk memantulkan radiasi dari Matahari, tidak hanya sekadar cahaya yang terlihat tapi juga hingga sinar infra merah. <a href="https://doi.org/10.1016/j.enbuild.2009.07.026">Hal ini dapat menurunkan suhu udara</a> hingga lebih dari 10°C dibandingkan dengan cat biasa. Berikutnya, lapisan cat terbuat dari bahan yang sudah diseleksi untuk jendela juga <a href="https://doi.org/10.1016/j.buildenv.2015.07.031">menjaga panas Matahari di luar ruangan, tapi cahaya dapat masuk</a>. </p>
<p>Ada juga <a href="https://doi.org/10.1016/j.tsf.2009.08.058">pelapisan fotokromik</a>, yang berubah tergantung pada intensitas cahaya yang masuk, mirip seperti kacamata hitam. </p>
<p>Dan, <a href="https://doi.org/10.1016/j.enbuild.2014.03.044">pelapisan termokromik</a>, yang akan bertambah gelap saat udara panas. Cat termokromik, yang bisa menyerap cahaya dan panas saat udara dingin dan memantulkan kembali saat udara panas, <a href="https://academic.oup.com/ijlct/article/10/1/45/756412">sedang dikembangkan</a>. </p>
<h2>3. Bahan bangunan</h2>
<p>Bangunan yang terbuat dari batu, batubata atau beton atau dibangun di atas tanah terasa lebih dingin karena tingginya “massa termal” dari bahan-bahan tersebut. Massa termal adalah kemampuan bahan bangunan untuk menyerap dan melepaskan panas secara perlahan, sehingga bisa mendapatkan suhu sejuk di pagi hari dan hangat di malam hari. Jika Anda pernah mengunjungi gereja batu saat musim panas di Italia, Anda mungkin akan merasakan dingin dalam ruangan.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/285727/original/file-20190725-136786-15cozih.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/285727/original/file-20190725-136786-15cozih.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/285727/original/file-20190725-136786-15cozih.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/285727/original/file-20190725-136786-15cozih.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/285727/original/file-20190725-136786-15cozih.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/285727/original/file-20190725-136786-15cozih.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/285727/original/file-20190725-136786-15cozih.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Lebih dingin di dalam ruangan ketimbang di luar.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.flickr.com/photos/23174201@N06/3515611069/sizes/o/">Blaster/Flickr.</a>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/">CC BY-NC-ND</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Sayangnya, bangunan modern menghasilkan lebih sedikit massa termal atau bahan-bahan yang memiliki massa termal yang tinggi malah tertutup oleh papan atau karpet. </p>
<p>Kayu juga semakin banyak digunakan dalam kontruksi bangunan. Namun, meskipun bangunan terbuat dari bahan kayu umumnya <a href="https://doi.org/10.1016/j.enbuild.2010.09.005">memiliki dampak lingkungan yang lebih kecil</a>, massa termal yang dihasilkan sangatlah buruk. </p>
<h2>4. Hibrid dan bahan perubahan fasa (PCM)</h2>
<p>Walaupun beton memiliki massa termal yang tinggi, bahan ini membutuhkan energi besar: sekitar 8% hingga 10% dari emisi karbon dioksida di dunia <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877705814032494">berasal dari beton</a>. </p>
<p>Alternatif seperti sistem campuran, contohnya dengan cara mencampurkan bahan kayu dengan beton, semakin banyak dalam konstruksi dan dapat membantu mengurangi dampak lingkungan, sekaligus menyediakan massa termal yang diinginkan.</p>
<p>Solusi lainnya, Bahan Perubahan Fasa atau disebut sebagai PCM yang dapat menyimpan dan melepaskan energi dalam bentuk panas laten. Jadi, saat dingin, substansi tersebut berubah menjadi bahan padat (membeku) dan melepaskan panas. Ketika menjadi cairan kembali, bahan tersebut menyerap panas dan memberikan efek pendinginan. </p>
<p>PCM memiliki massa termal yang lebih besar daripada batu dan beton. Berdasarkan<a href="https://www.mdpi.com/2075-5309/8/5/63">penelitian</a>, bahan dapat menurunkan suhu internal sampai dengan 5°C. Jika diaplikasikan pada bangunan dengan pendingin ruangan, maka dapat menurunkan konsumsi penggunaan listrik hingga 30%.</p>
<p>PCM telah dinobatkan sebagai <a href="https://www.nrel.gov/docs/fy13osti/55553.pdf">teknologi yang menjanjikan</a> oleh para peneliti dan tersedia secara komersial, biasanya pada langit-langit dan panel dinding. </p>
<p>Sayangnya, produksi PCM masih membutuhkan energi yang cukup besar. Beberapa PCM dapat menghasilkan seperempat emisi C02 dibandingkan bahan lainnya, sehingga <a href="https://doi.org/10.1016/j.enbuild.2010.03.022">oemilihan produk menjadi kunci</a>. Manufaktur PCM juga harus lebih efisien ke depannya, agar nilainya bisa meningkat. </p>
<h2>5. Penguapan air</h2>
<p>Air dapat menyerap panas dan menguap. Saat uap air yang panas naik, maka akan <a href="https://doi.org/10.1016/j.egypro.2017.03.222">mendorong udara dingin ke bawah</a>. Fenomena sederhana ini menjadi dasar pengembangan sistem pendinginan, yaitu menggunakan air dan ventilasi alami untuk mengurangi suhu dalam ruangan.
Teknik yang digunakan untuk penguapan air antara lain semprotan, pipa semprot otomatis (untuk membuat kabut), bantalan yang lembab atau material berpori seperti <a href="https://www.researchgate.net/publication/267817111_The_Development_of_Passive_Downdraught_Evaporative_Cooling_Systems_Using_Porous_Ceramic_Evaporators_and_their_application_in_residential_buildings">alat penguapan terbuat dari keramik</a> yang berisi air.</p>
<p>Air dapat diuapkan di menara, penangkap angin atau dinding berlapis ganda - semua fitur yang membuat ruang di mana udara panas dan uap air dapat naik, sementara udara dingin ke bawah. Sistem ini akan efektif selama udara cenderung kering dan dikontrol secara baik. Beberapa <a href="https://core.ac.uk/download/pdf/4834161.pdf">laporan</a> menyatakan bahwa sistem ini bisa menurunkan suhu 14°C hingga 16°C di beberapa bangunan.</p>
<p>Tapi, sebelum terlalu antusias dengan semua teknologi tersebut, kita harus kembali ke hal yang mendasar.</p>
<p>Cara mudah untuk memastikan pendingin udara tidak berkontribusi kepada pemanasan global adalah dengan menghidupkan dari sumber energi . Untuk cuaca panas, energi Matahari tampaknya merupakan pilihan yang tepat, namun membutuhkan uang dan ruang. </p>
<p>Faktanya, bangunan tidak dapat dirancang tanpa mempertimbangkan bagaimana reaksinya terhadap panas. Contohnya, menara pencakar langit yang terbuat dari gelas <a href="https://theconversation.com/glass-skyscrapers-a-great-environmental-folly-that-could-have-been-avoided-116461">haruslah ditinggalkan</a>. Sebaliknya, atap dan dinding yang terisolasi dengan baik sangat penting untuk bertahan di cuaca yang panas.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/glass-skyscrapers-a-great-environmental-folly-that-could-have-been-avoided-116461">Glass skyscrapers: a great environmental folly that could have been avoided</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Segala sesuatu yang menggunakan listrik di gedung harus seefisien mungkin. Penerangan, komputer, mesin pencuci piring, dan televisi semuanya menggunakan listrik dan mau tidak mau menghasilkan panas - semua harus dimatikan saat tidak digunakan. Dengan begitu, kita semua bisa tetap dingin sepanjang musim panas.</p>
<p><em>Fahri Nur Muharom menerjemahkan artikel dari bahasa Inggris.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/121498/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Aurore Julien is a member of the CIBSE.</span></em></p>Tidak harus memasang AC untuk mendapatkan udara dingin. Dengan pemasangan jendela dan penempatan tirai yang sesuai hingga instalasi bahan-bahan pendingin bisa mengurangi udara panas.Aurore Julien, Senior Lecturer in Environmental Design, University of East LondonLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.