Menu Close
Kateryna Kon/Shutterstock

COVID: apa yang kita ketahui tentang varian baru omicron BF.7

Sejak varian COVID omicron muncul pada akhir 2021, ia telah berkembang pesat menjadi beberapa subvarian. Satu subvarian, BF.7, baru-baru ini diidentifikasi sebagai varian utama yang menyebar di Beijing, dan berkontribusi terhadap lonjakan infeksi COVID yang lebih luas di Cina.

Namun, seperti apa varian baru ini, dan haruskah kita khawatir? Meski laporan dari Cina tentang karakteristik varian ini sedang menjadi perhatian, tampaknya varian ini tidak tumbuh terlalu banyak di tempat lain di dunia. Inilah yang kita ketahui.

BF.7, kependekan dari BA.5.2.1.7, adalah turunan dari varian omicron BA.5.

Laporan dari Cina menunjukkan BF.7 memiliki kemampuan infeksi terkuat dari subvarian omicron di negara tersebut, lebih cepat menular daripada varian lain. BF.7 memiliki masa inkubasi yang lebih pendek, dan dengan kapasitas yang lebih besar untuk menginfeksi orang yang pernah terinfeksi COVID sebelumnya, atau telah divaksinasi, atau keduanya.

Singkatnya, BF.7 diyakini memiliki R0, atau nomor reproduksi dasar, dari 10 hingga 18,6 . Artinya, satu orang yang terinfeksi akan menularkan virus ke rata-rata 10 hingga 18,6 orang lainnya. Penelitian telah menunjukkan omicron memiliki rata-rata R0 5,08.

Tingkat penularan BF.7 yang tinggi, berasal dari risiko penyebaran tersembunyi karena banyaknya pengidap yang asimtomatik alias tanpa gejala. Ini juga menyebabkan Cina kewalahan mengendalikan epidemi Covid-19.


Read more: China could face a catastrophic COVID surge as it lifts restrictions – here’s how it might play out


Gejala infeksi BF.7 mirip dengan subvarian omicron lainnya, terutama gejala pernapasan atas. Pasien mungkin mengalami demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek dan kelelahan, di antara gejala lainnya. Sebagian kecil orang juga dapat mengalami gejala gastrointestinal seperti muntah dan diare.

BF.7 mungkin menyebabkan penyakit yang lebih serius pada orang dengan sistem kekebalan yang lebih lemah.

Mutasi BF.7

Seiring berkembangnya omicron, kita telah melihat munculnya subvarian baru yang lebih mampu melepaskan diri dari kekebalan berkat vaksinasi atau infeksi sebelumnya. BF.7 tidak berbeda dari subvarian sebelumnya.

BF.7 membawa suatu mutasi spesifik, R346T, dalam protein S SARS-CoV-2 (protein di permukaan virus yang memungkinkannya menempel dan menginfeksi sel kita). Mutasi ini, yang juga kita lihat di “induk” BF.7 varian BA.5, telah dikaitkan dengan peningkatan kapasitas virus untuk melepaskan diri dari antibodi penawar yang dihasilkan oleh vaksin atau infeksi sebelumnya.

Sebuah penelitian terbaru meneliti netralisasi BF.7 dalam serum (komponen darah yang seharusnya mengandung antibodi) dari petugas kesehatan yang divaksinasi tiga kali, juga pasien yang terinfeksi selama gelombang pandemi BA.1 dan BA.5 omicron. BF.7 resisten terhadap netralisasi, sebagian didorong oleh mutasi R346T.

Two people walking past a public health billboard in Beijing.
Cina sedang mengalami lonjakan besar infeksi COVID saat bergerak menjauh dari strategi nol-COVID. EPA-EFE/WU HAO

BF.7 di seluruh dunia

BF.7 telah terdeteksi di beberapa negara lain di seluruh dunia termasuk India, Amerika Serikat, Inggris Raya, dan beberapa negara Eropa seperti Belgia, Jerman, Prancis, dan Denmark.

Terlepas dari karakteristik penghindaran kekebalan BF.7, dan tanda-tanda mengkhawatirkan tentang pertumbuhannya di Cina, varian tersebut tampaknya tetap stabil di tempat lain. Misalnya, di AS diperkirakan mencapai 5,7% infeksi hingga 10 Desember, turun dari 6,6% minggu sebelumnya.

Sementara Badan Keamanan Kesehatan Inggris, dalam suatu briefing teknis yang diterbitkan pada Oktober lalu, mengidentifikasi BF.7 sebagai salah satu varian yang paling mengkhawatirkan dalam hal data pertumbuhan dan netralisasi (karena menyumbang lebih dari 7% kasus pada saat itu). Sementara briefing terbaru mengatakan derajat kegawatan BF.7 menurun karena berkurangnya insiden dan tingkat pertumbuhan yang rendah di Inggris.


Read more: XBB and BQ.1: what we know about these two omicron 'cousins'


Kita tidak tahu persis mengapa situasinya terlihat berbeda di Cina. R0 BF.7 yang tinggi mungkin sebagian disebabkan oleh tingkat kekebalan yang rendah pada populasi Cina dari infeksi sebelumnya, dan kemungkinan vaksinasi juga.

Kita seharusnya, tentu saja, berhati-hati tentang data dari Cina karena ini didasarkan pada laporan, bukan bukti yang ditinjau oleh rekan sejawat.

Virus yang berkembang

Sejak munculnya SARS-CoV-2 tiga tahun lalu, virus ini terus berevolusi, memperoleh mutasi genetik lebih cepat dari yang diperkirakan.

Kemunculan BF.7 dan varian baru lainnya sedang menjadi perhatian. Tapi vaksinasi masih merupakan senjata terbaik yang kita miliki untuk melawan COVID. Persetujuan regulator obat Inggris baru-baru ini untuk penguat (booster) bivalen, yang menargetkan omicron bersama dengan strain asli SARS-CoV-2, sangat menjanjikan.

This article was originally published in English

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 182,300 academics and researchers from 4,941 institutions.

Register now