tag:theconversation.com,2011:/es/topics/cahaya-50794/articles
Cahaya – The Conversation
2024-01-10T10:17:17Z
tag:theconversation.com,2011:article/218501
2024-01-10T10:17:17Z
2024-01-10T10:17:17Z
Apakah semuanya benar-benar terbuat dari molekul?
<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/561445/original/file-20190107-32154-zq4nrg.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=121%2C87%2C4369%2C3009&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Apakah ini?</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-photo/little-girl-elementary-school-constructs-model-1089743798">Shutterstock.</a></span></figcaption></figure><blockquote>
<p><strong>Orang mengatakan bahwa segala sesuatu terbuat dari molekul. Apakah perasaan terbuat dari molekul? Apakah suara terbuat dari molekul? - Claire, usia enam tahun, Bristol, Inggris</strong></p>
</blockquote>
<p>Terima kasih atas pertanyaannya, Claire. Yang pertama: ketika orang mengatakan “segala sesuatu”, sering kali yang mereka maksud adalah hal-hal yang oleh para ilmuwan disebut “materi”. Materi adalah sesuatu yang bisa kamu sentuh. Namun, perasaan bukanlah materi, begitu juga dengan suara. </p>
<p>Hal-hal yang merupakan materi termasuk bintang, udara, air, meja, kursi, pohon, tubuh, otak, dan hampir semua hal yang kamu lihat di sekitarmu. </p>
<p>Semua benda ini terdiri dari molekul - tetapi molekul bukanlah bagian terkecil dari materi, karena setiap molekul terdiri dari <a href="http://particleadventure.org/">bagian yang lebih kecil lagi</a> yang disebut atom. </p>
<p>Dan atom sendiri terdiri dari potongan-potongan yang lebih kecil lagi. Salah satu jenis potongan terkecil yang membentuk materi disebut elektron.</p>
<h2>Elektron dan emosi</h2>
<p>Hal-hal yang bukan materi termasuk perasaan, pikiran, dan cahaya. Cahaya memungkinkan kita untuk melihat semua hal di sekitar kita, tetapi berbeda dengan materi. Perbedaan utamanya adalah cahaya tidak memiliki berat. Bahkan udara pun memiliki berat, tetapi cahaya tidak.</p>
<p>Perasaan dan pikiran juga tidak memiliki berat, dan bukan materi. Namun, mereka juga tidak ringan. Perasaan dan pikiran hidup di dalam otak kita. </p>
<p>Cara kerja materi dalam otak kita <a href="https://science.howstuffworks.com/life/inside-the-mind/human-brain/5-ways-your-brain-influences-your-emotions.htm">memengaruhi perasaan dan pikiran kita</a>, dan perasaan serta pikiran kita dapat memengaruhi cara kerja materi dalam otak kita. </p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/252502/original/file-20190104-32121-3n3ufm.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/252502/original/file-20190104-32121-3n3ufm.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=386&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/252502/original/file-20190104-32121-3n3ufm.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=386&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/252502/original/file-20190104-32121-3n3ufm.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=386&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/252502/original/file-20190104-32121-3n3ufm.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=485&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/252502/original/file-20190104-32121-3n3ufm.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=485&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/252502/original/file-20190104-32121-3n3ufm.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=485&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Perasaan bukanlah materi, tapi otak kamu.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-photo/asian-child-girl-green-concrete-wall-646493059?src=CjrH8uCLN5iO1fdkA9cvJQ-1-7">Shutterstock.</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Para ilmuwan belum mengetahui secara pasti bagaimana pikiran terbentuk, tapi mereka tahu bahwa hal itu ada hubungannya dengan cara potongan-potongan materi terkecil - elektron - bergerak untuk menciptakan <a href="https://learn.genetics.utah.edu/content/neuroscience/neurons/">sinyal listrik</a>, seperti sinyal yang dikirim dari sakelar lampu untuk menyalakan lampu.</p>
<p>Sebagai contoh, para ilmuwan telah menemukan bahwa otak kita <a href="https://www.livescience.com/32798-how-are-memories-stored-in-the-brain.html">menyimpan kenangan</a> dengan menyimpan elektron di tempat-tempat tertentu. </p>
<p>Ada berbagai jenis perasaan. Ada perasaan yang diberitahukan oleh tubuh kita, seperti saat kita membakar jari kita di atas lilin atau saat kita merasa lapar. Dan ada perasaan yang kita sebut emosi, seperti saat kita sedih atau gembira. </p>
<p>Kedua jenis perasaan ini dibuat di otak dan kedua jenis perasaan ini berkaitan dengan elektron-elektron itu lagi, dengan bagaimana mereka bergerak dan di mana mereka berada di otak kita.</p>
<h2>Mengindera suara</h2>
<p>Suara adalah hal yang berbeda lagi. Suara terbuat dari gelombang, tapi tidak seperti gelombang di lautan. <a href="https://www.physicsclassroom.com/mmedia/waves/lw.cfm">Gelombang suara tercipta</a> ketika molekul-molekul di sekitar kita bergerak dengan cara tertentu. </p>
<p>Bayangkan kamu sedang memainkan musik keras melalui speaker. Jika kamu menyentuh bagian depan speaker saat musik diputar, kamu akan dapat merasakannya bergoyang.</p>
<p>Goyangan speaker menyebabkan molekul di udara di sekitarnya bergoyang dan saling bertabrakan. </p>
<p>Goyangan kecil itu menyebabkan molekul lain di dekatnya ikut bergoyang, dan goyangan tersebut berpindah dari satu kelompok molekul udara ke kelompok lainnya, hingga akhirnya mencapai molekul udara di sebelah gendang telinga kamu.</p>
<p>Gendang telinga sangat sensitif, dan dapat mengetahui bahwa molekul udara bergoyang, sehingga mengirimkan pesan khusus ke otak. Otak menerima pesan tersebut dan berkata, “itulah musik!” - dan itulah <a href="https://www.nidcd.nih.gov/health/how-do-we-hear">cara kita mendengar</a> lagu tersebut. </p>
<p>Jadi, baik perasaan maupun suara tidak terbuat dari molekul seperti halnya materi. Namun keduanya memiliki banyak kaitan dengan cara molekul - dan bagian-bagiannya yang lebih kecil, atom dan elektron - bergerak.</p>
<hr>
<p><em>Rahma Sekar Andini dari Universitas Negeri Malang menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris</em>.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/218501/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Laura Kormos tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>
Segala sesuatu yang dapat kamu sentuh terbuat dari molekul - tetapi perasaan, suara dan cahaya adalah sesuatu yang berbeda.
Laura Kormos, Senior Lecturer in Physics, Lancaster University
Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.
tag:theconversation.com,2011:article/215059
2023-10-06T03:21:40Z
2023-10-06T03:21:40Z
Hadiah Nobel dalam bidang fisika diberikan atas upaya mengungkap rahasia elektron
<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/552224/original/file-20231003-21-aqjkmc.png?ixlib=rb-1.1.0&rect=22%2C26%2C964%2C607&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Screenshot at</span> <span class="attribution"><span class="source">Niklas Elmehed © Nobel Prize Outreach</span>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/">CC BY-SA</a></span></figcaption></figure><p>Hadiah Nobel Fisika tahun 2023 <a href="https://www.nobelprize.org/prizes/physics/2023/press-release/">telah diberikan</a> kepada trio ilmuwan karena memelopori alat yang digunakan untuk mempelajari dunia elektron.</p>
<p>Elektron merupakan partikel sub-atom yang berperan dalam banyak fenomena yang kita lihat sehari-hari, mulai dari listrik hingga magnet. Tiga peraih Nobel bidang fisika tahun ini mendemonstrasikan cara menciptakan gelombang cahaya yang sangat pendek untuk menyelidiki proses yang melibatkan elektron.</p>
<p><a href="https://physics.osu.edu/people/agostini.1">Pierre Agostini</a> dari The Ohio State University di Amerika Serikat (AS), <a href="https://www.mpg.de/348075/quantum-optics%20-krausz">Ferenc Krausz</a> dari Max Planck Institute of Quantum Optics di Jerman dan <a href="https://www.atomic.physics.lu.se/research/attosecond-physics-from-lasers-to-applications/group%20-members/anne-lhuillier/">Anne L'Huillier</a> dari Universitas Lund di Swedia akan berbagi hadiah sebesar 11 juta kronor Swedia (£822,910 atau sekitar Rp15,5 miliar).</p>
<p>Perubahan elektron biasanya terjadi dalam sepersepuluh “attodetik (<em>attosecond</em>)”, yaitu sepermiliar miliar detik. Untuk mempelajari kejadian sangat singkat seperti itu, diperlukan teknologi khusus.</p>
<p>Para pemenang telah mengembangkan metode eksperimental yang menghasilkan gelombang cahaya yang sangat pendek sehingga diukur dalam attodetik. Ini kemudian dapat digunakan untuk mempelajari dinamika elektron dalam materi fisik – sesuatu yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan.</p>
<p>Gelombang attodetik, kilatan cahaya terpendek yang pernah dihasilkan, memicu revolusi fotonik–ilmu tentang gelombang cahaya. Mereka digunakan untuk mengambil <em>snapshot</em> elektron dalam sistem fisik yang berbeda, seperti dalam atom, molekul kiral–molekul yang merupakan bayangan cermin satu sama lain–dan nanopartikel yang sangat kecil.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/what-is-an-attosecond-a-physical-chemist-explains-the-tiny-time-scale-behind-nobel-prize-winning-research-214907">What is an attosecond? A physical chemist explains the tiny time scale behind Nobel Prize-winning research</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Semua pemenang telah berkontribusi untuk memungkinkan penyelidikan proses tersebut. Untuk pertama kalinya, gelombang cepat ini memungkinkan para ilmuwan menyesuaikan skala waktu pengamatan mereka dengan skala waktu alami dan sangat cepat saat terjadinya dinamika elektron.</p>
<p>Pencapaian ini memerlukan inovasi yang signifikan dalam sains dan teknik laser–inovasi yang telah dikerjakan oleh para peraih Nobel tahun ini selama beberapa dekade.</p>
<figure class="align-right ">
<img alt="Anne L´Huiller, Universitas Lund." src="https://images.theconversation.com/files/551714/original/file-20231003-23-smtq3j.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=237&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/551714/original/file-20231003-23-smtq3j.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=848&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/551714/original/file-20231003-23-smtq3j.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=848&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/551714/original/file-20231003-23-smtq3j.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=848&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/551714/original/file-20231003-23-smtq3j.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=1066&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/551714/original/file-20231003-23-smtq3j.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=1066&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/551714/original/file-20231003-23-smtq3j.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=1066&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Anne L´Huiller, Universitas Lund.</span>
<span class="attribution"><span class="source">wikipedia</span>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/">CC BY-SA</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>L'Huillier telah menemukan sebuah efek baru yang muncul akibat interaksi antara sinar laser dan atom dalam suatu gas. Interaksi ini dapat digunakan untuk menghasilkan gelombang sinar ultraviolet yang panjangnya masing-masing beberapa ratus attodetik.</p>
<p>Agostini dan Krausz mengembangkan penemuan ini lebih jauh lagi. Pada 2001, Agostini mampu <a href="https://www.science.org/doi/10.1126/science.1059413">menghasilkan gelombang cahaya pendek</a> dan mengukur lebarnya. </p>
<p>Rangkaian ledakan yang dihasilkan menggunakan sesuatu yang disebut <a href="https://royalsocietypublishing.org/doi/10.1098/rsta.2017.0475">teknik RABBIT</a> hanya berlangsung selama 250 attodetik.</p>
<p>Pada waktu yang hampir bersamaan, Krausz telah mengembangkan pendekatan eksperimental yang berbeda, menggunakannya secara sukses untuk <a href="https://www.nature.com/articles/35107000">mengisolasi suatu gelombang cahaya</a> yang berlangsung selama 650 attodetik.</p>
<figure class="align-left ">
<img alt="Ferenc Krausz." src="https://images.theconversation.com/files/551850/original/file-20231003-23-u8z27z.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=237&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/551850/original/file-20231003-23-u8z27z.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=872&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/551850/original/file-20231003-23-u8z27z.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=872&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/551850/original/file-20231003-23-u8z27z.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=872&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/551850/original/file-20231003-23-u8z27z.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=1095&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/551850/original/file-20231003-23-u8z27z.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=1095&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/551850/original/file-20231003-23-u8z27z.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=1095&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Ferenc Krausz.</span>
<span class="attribution"><span class="source">wikipedia</span>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/">CC BY-SA</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Kedua pendekatan yang dikembangkan oleh Agostini dan Krausz menjadi dasar bagi banyak penelitian <em>attosecond</em> yang dilakukan saat ini.</p>
<h2>Aplikasi menarik</h2>
<p>Ada beberapa aplikasi potensial yang menarik untuk gelombang attodetik ini.</p>
<p>Mereka dapat digunakan untuk mempelajari <a href="https://www.nobelprize.org/uploads/2023/10/advanced-physicsprize2023.pdf">fenomena fisik yang tidak diketahui</a> sebelumnya dalam berbagai jenis materi.</p>
<p>Sebuah area yang tak terduga tapi berguna (<em>spin-off</em>) yang dikenal sebagai <a href="https://site.physics.georgetown.edu/%7Evankeu/webtext2/Workspace/Optical%20telecom/webpage%20directories/ultrafast%20switching.htm">peralihan sangat cepat atau <em>ultra-fast switching</em></a> bisa juga satu hari nanti mengarah pada pengembangan elektronik yang bekerja sangat cepat.</p>
<p>Sains gelombang attodetik juga dapat digunakan dalam diagnostik medis. Dengan memaparkan suatu sampel darah pada gelombang cahaya yang sangat cepat, para ilmuwan dapat mendeteksi perubahan kecil pada molekul dalam sampel tersebut. Hal ini dapat mengarah pada cara baru untuk mendiagnosis gangguan, termasuk kanker.</p>
<p>Tim kami di King’s College London telah berupaya menggabungkan resolusi pada proses fisik yang dimungkinkan oleh gelombang attodetik dengan <a href="https://www.attokings.com/">kemajuan dalam pemrosesan informasi kuantum</a>. Hal ini akan menciptakan gelombang cahaya kuantum pada skala waktu attodetik yang dapat diterapkan dalam komputasi kuantum.</p>
<p>Penghargaan Hadiah Nobel dalam bidang ini menginspirasi kita untuk melipatgandakan upaya kita dalam membuat terobosan baru. Kami berharap rekan-rekan kami terus sukses, dan kami sangat ingin melihat kejutan apa yang akan mereka berikan selanjutnya.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/215059/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Amelle Zaïr receives funding from EPSRC, STFC XFEL hub and The Royal Society.</span></em></p>
The 2023 Nobel Prize in physics has been awarded “for experimental methods that generate attosecond pulses of light for the study of electron dynamics in matter”.
Amelle Zaïr, Senior Lecturer of Physics, King's College London
Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.
tag:theconversation.com,2011:article/197357
2023-01-10T02:54:55Z
2023-01-10T02:54:55Z
Mengapa pelangi tidak punya warna hitam, coklat, dan putih?
<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/503424/original/file-20230106-25-jq01er.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">
</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-photo/asian-little-girl-painting-colorful-rainbow-1901905942">SUKJAI PHOTO/Shutterstock</a></span></figcaption></figure><p><strong>Mengapa pelangi tidak memiliki warna seperti hitam, coklat, dan abu-abu? –– Ivy, umur empat, Kent, Inggris</strong></p>
<p>Banyak dari kita pernah melihat pelangi di langit saat matahari mulai kembali bersinar setelah hujan. Untuk melihat pelangi, kondisinya harus tepat.</p>
<p>Kita membutuhkan tetesan air di udara –seperti hujan atau bahkan kabut – dan Matahari di belakang kita dan cukup bersinar rendah ke tanah. Ini karena <a href="https://www.bbc.co.uk/bitesize/topics/z6hv9j6/articles/zxh9cmn">pelangi tercipta</a> karena adanya cahaya yang melewati tetesan air.</p>
<p>Cahaya yang berasal dari matahari terlihat putih bagi kita. Akan tetapi, cahaya putih yang kita lihat dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya terdiri dari campuran warna yang berbeda. Saat cahaya melewati rintik hujan, warna-warna ini dapat terpisah.</p>
<h2>Gelombang cahaya</h2>
<p>Kita tidak akan mengetahuinya untuk melihatnya, tetapi cahaya bergerak dalam gelombang, seperti gelombang yang bergerak melintasi lautan. Setiap warna dalam pelangi memiliki apa yang kita sebut “panjang gelombang” yang berbeda.</p>
<p>Ini berarti jarak antara puncak gelombang memiliki panjang yang berbeda untuk setiap warna. Warna-warna ini, dari ungu dengan panjang gelombang terpendek hingga merah dengan terpanjang, disebut “<a href="https://www.sciencelearn.org.nz/resources/47-colours-of-light">spektrum kasatmata</a>.”</p>
<p>Kita mungkin sering menggambar tetesan hujan dengan bentuk air mata, tetapi sebenarnya tetesan hujan lebih terlihat seperti bola kecil. Saat cahaya mengenai salah satu bola kecil air ini, cahaya dapat berubah arah. Ini disebut “refraksi.”</p>
<p>Setiap panjang gelombang yang berbeda dibiaskan dengan jumlah yang sedikit berbeda. Jika cahaya mengenai tetesan hujan pada sudut yang tepat, pembiasan akan memisahkan panjang gelombang menjadi warna yang berbeda. Karena banyak cahaya dibiaskan melalui banyak tetesan air hujan, kita melihat warna-warna ini sebagai pelangi di langit. Urutan warna yang masuk ditentukan oleh berapa panjang panjang gelombangnya.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="Diagram yang menunjukkan pembiasan cahaya saat merambat melalui tetesan hujan." src="https://images.theconversation.com/files/499002/original/file-20221205-17-muyp18.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/499002/original/file-20221205-17-muyp18.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=453&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/499002/original/file-20221205-17-muyp18.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=453&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/499002/original/file-20221205-17-muyp18.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=453&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/499002/original/file-20221205-17-muyp18.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=570&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/499002/original/file-20221205-17-muyp18.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=570&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/499002/original/file-20221205-17-muyp18.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=570&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Cahaya merambat melalui rintik hujan.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-vector/rainbow-raindrop-refracts-reflects-light-440189362">Fouad A. Saad/Shutterstock</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Ketika kita belajar mengenai pelangi, kita diajarkan bahwa ada tujuh warna: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Namun, ini tidak sepenuhnya benar.</p>
<h2>Warna-warna dalam pelangi</h2>
<p>Warna-warna yang berbeda akan berbaur satu sama lain, dan sulit untuk mengetahui di mana satu warna berakhir dan warna lainnya dimulai. Ada warna lain di antara warna-warna ini, di mana mereka bercampur – seperti warna pirus antara biru dan hijau.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="Diagram warna dalam spektrum kasatmata." src="https://images.theconversation.com/files/499009/original/file-20221205-15-c3qq36.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/499009/original/file-20221205-15-c3qq36.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=319&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/499009/original/file-20221205-15-c3qq36.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=319&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/499009/original/file-20221205-15-c3qq36.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=319&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/499009/original/file-20221205-15-c3qq36.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=401&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/499009/original/file-20221205-15-c3qq36.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=401&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/499009/original/file-20221205-15-c3qq36.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=401&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Spektrum kasatmata.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-vector/spectrum-portion-electromagnetic-that-visible-human-1154529739">Belozersky/Shutterstock</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Karena biru dan hijau bersebelahan dalam spektrum warna, kita dapat melihat warna pirus di mana warna biru dan hijau berbaur satu sama lain. Namun, beberapa warna adalah campuran warna yang tidak bersebelahan dalam spektrum.</p>
<p>Warna cokelat, misalnya, adalah campuran merah dan hijau. Namun, pita merah dan hijau di pelangi tidak bersebelahan, jadi kita tidak melihat mereka bercampur menjadi cokelat. Hal yang sama berlaku untuk banyak warna lain yang merupakan campuran – jika pita warna pada pelangi tidak tumpang tindih, maka mereka tidak dapat bercampur.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="Foto pemandangan dengan pelangi" src="https://images.theconversation.com/files/500708/original/file-20221213-16682-u7oobq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/500708/original/file-20221213-16682-u7oobq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/500708/original/file-20221213-16682-u7oobq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/500708/original/file-20221213-16682-u7oobq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/500708/original/file-20221213-16682-u7oobq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/500708/original/file-20221213-16682-u7oobq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/500708/original/file-20221213-16682-u7oobq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Pelangi di atas ladang.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-photo/rainbow-rural-area-switzerland-beautiful-intense-1246431082">Peter Maerky/Shutterstock</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Akan tetapi, ada dua warna yang tidak akan pernah kita lihat di pelangi, yaitu hitam dan putih. Hitam adalah <a href="https://www.adobe.com/uk/creativecloud/design/discover/is-black-a-color.html">ketidakhadiran warna</a>. Inilah yang kita lihat saat tidak ada cahaya sama sekali.</p>
<p>Di sisi lain, putih adalah kombinasi dari semua warna yang menjadi satu. Saat cahaya dibiaskan oleh tetesan air hujan, cahaya putih dipisahkan menjadi spektrum yang terlihat. Artinya, tidak lagi putih. Abu-abu adalah campuran hitam dan putih, dan karena kita tidak pernah bisa melihat hitam dan putih dalam pelangi, kita juga tidak bisa melihat warna hasil pencampurannya.</p>
<p>Jika setelah ini kamu melihat pelangi, perhatikanlah berapa banyak warna yang dapat terlihat di dalamnya – dan warna yang tidak terlihat.</p>
<hr>
<p><em>Zalfa Imani Trijatna dari Universitas Indonesia menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/197357/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>James Rawlings tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>
Pelangi tercipta ketika tetesan air memisahkan cahaya menjadi warna.
James Rawlings, Hourly Paid Lecturer in Physics, Nottingham Trent University
Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.
tag:theconversation.com,2011:article/180787
2022-04-12T02:28:50Z
2022-04-12T02:28:50Z
Curious Kids: Energi terbuat dari apa?
<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/456536/original/file-20220406-18-q5c024.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">
</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-illustration/3d-rendering-abstract-energy-ball-fire-755829682">Jivacore / Shutterstock</a></span></figcaption></figure><blockquote>
<p>Energy terbuat dari apa? — Ela, 8 tahun, Melbourne, Australia</p>
</blockquote>
<p><a href="https://theconversation.com/id/topics/curious-kids-83797"><img src="https://images.theconversation.com/files/386375/original/file-20210225-21-1xfs1le.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=90&fit=crop&dpr=2" width="100%"></a></p>
<p>Halo, Ela! Pertanyaan yang bagus!</p>
<p>Bagi para ilmuwan, energi sebenarnya bukan <em>sesuatu</em> dan karenanya tidak terbuat dari sesuatu yang lain, seperti halnya rumah terbuat dari batu bata.</p>
<p>Energi lebih seperti <em>kapasitas</em>. Kapasitas adalah sebuah kemampuan untuk <em>melakukan</em> sesuatu.</p>
<h2>Energi dan Pekerjaan</h2>
<p>Pikirkan seorang musisi: mereka memiliki kapasitas untuk memainkan alat musik. Seorang pelukis memiliki kapasitas untuk melukis.</p>
<p>Energi adalah sebuah kapasitas untuk <em>melakukan sebuah pekerjaan</em>.</p>
<p>Sesuatu bekerja ketika memberikan gaya pada objek lain, mendorong objek untuk bergerak ke arah tertentu.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/430401/original/file-20211104-14-8v9jk8.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/430401/original/file-20211104-14-8v9jk8.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=401&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/430401/original/file-20211104-14-8v9jk8.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=401&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/430401/original/file-20211104-14-8v9jk8.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=401&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/430401/original/file-20211104-14-8v9jk8.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/430401/original/file-20211104-14-8v9jk8.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/430401/original/file-20211104-14-8v9jk8.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Saat Anda memukul bola dengan pemukul, pemukul memindahkan sebagian energi kinetiknya ke bola untuk mengubah kecepatan dan arahnya..</span>
<span class="attribution"><span class="source">Shutterstock</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Apa artinya ini? Nah, bayangkan seseorang melempar bola ke arahmu dan kamu memukulnya dengan tongkat pemukul. Ketika dirimu memukul bola, itu mengubah kecepatan dan arah bola.</p>
<p>Energi adalah kapasitas yang dimiliki alat pemukul untuk mengubah arah bola. Saat pemukul mengayun, ia dapat mengubah arah bola mana pun yang dipukulnya.</p>
<p>Saat Anda mengayunkan pemukul, Anda memasukkan energi yang tersimpan di otot Anda ke dalamnya. Semakin keras Anda mengayun, semakin banyak energi yang dikandung pemukul.</p>
<h2>Jenis-Jenis energi</h2>
<p>Ada banyak cara untuk energi bisa melakukan pekerjaan, jadi ada berbagai jenis energi.</p>
<p>Kami telah menemukan satu: ayunan pemukul. Ini disebut <em>energi kinetik</em>. Ini adalah energi yang dimiliki sesuatu karena bergerak.</p>
<p>Jenis lain dari energi adalah <em>energi potensial</em>. Energi potensial adalah kapasitas untuk melakukan sesuatu karena posisinya yang berkaitan dengan benda lain.</p>
<p>Ini berarti meletakkan sesuatu di tempat tertentu memberi mereka energi.</p>
<figure class="align-right ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/430402/original/file-20211104-15-1vgzy1f.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=237&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/430402/original/file-20211104-15-1vgzy1f.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=899&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/430402/original/file-20211104-15-1vgzy1f.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=899&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/430402/original/file-20211104-15-1vgzy1f.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=899&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/430402/original/file-20211104-15-1vgzy1f.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=1130&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/430402/original/file-20211104-15-1vgzy1f.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=1130&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/430402/original/file-20211104-15-1vgzy1f.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=1130&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Jika Anda menyeimbangkan seember air di atas pintu, Anda memberinya energi potensial. Ketika pintu dibuka, ember mulai bergerak ke bawah, membasahi orang yang tidak beruntung yang membukanya.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Shutterstock</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Inilah contoh yang menarik: bayangkan meletakkan seember air di atas pintu yang setengah terbuka. Ketika seseorang berjalan melewati pintu, ember akan jatuh di kepala mereka.</p>
<p>Karena embernya ada di atas pintu, bisa jatuh. Dan ketika jatuh, itu bisa mengakibatkan beberapa hal. Tidak hanya akan membasahi siapa pun yang berjalan melewati pintu, tetapi juga akan mengenai kepala mereka</p>
<p>Jadi ember memiliki kapasitas untuk melakukan sesuatu hanya karena diletakkan di atas pintu, dan bukan karena bergerak. Kapasitas itu adalah energi potensial ember.</p>
<h2>Rumus Einstein yang terkenal</h2>
<p>Fisikawan terkenal Albert Einstein membuat persamaan tentang energi, yang mungkin pernah Anda lihat sebelumnya : <em>E</em> = <em>m</em> <em>c</em> ². </p>
<p>Di persamaan ini, <em>E</em> adalah untuk energi, dan <em>m</em> adalah untuk massa (yang kira-kira merupakan berapa banyak materi, atau benda fisik, dalam sesuatu) dan <em>c</em> berarti kecepatan cahaya. </p>
<p>Apa persamaan tampaknya katakan bahwa energi sama dengan massa dikalikan dengan sebuah angka. Jadi, bukankah energi terbuat dari sesuatu?</p>
<p>Tidak cukup, karena beberapa hal tanpa massa masih dapat memiliki energi. Misalnya, cahaya. Kita tahu itu memiliki energi karena kita menangkap energi cahaya di panel surya, dan mengubahnya menjadi listrik.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/curious-kids-how-do-solar-panels-work-123515">Curious Kids: how do solar panels work?</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Tapi cahaya <a href="https://theconversation.com/curious-kids-is-light-a-wave-or-a-particle-162514">terbuat dari partikel kecil yang disebut foton</a>, dan foton tidak memiliki massa.</p>
<p>Jadi, jika energi terbuat dari massa, maka cahaya tidak akan memiliki energi sama sekali! Itu yang tenaga surya menjadi misteri.</p>
<p>Ternyata, meskipun cahaya tidak memiliki massa, ia memiliki sesuatu yang disebut <em>momentum</em>, yang memberinya kemampuan untuk melakukan sesuatu.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/curious-kids-is-light-a-wave-or-a-particle-162514">Curious Kids: is light a wave or a particle?</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<h2>Massa, energi dan momentum</h2>
<p>Ada versi yang lebih rumit dari persamaan Einstein yang menunjukkan bagaimana energi berhubungan dengan massa dan momentum.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/430403/original/file-20211104-25-1muuzcb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/430403/original/file-20211104-25-1muuzcb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=250&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/430403/original/file-20211104-25-1muuzcb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=250&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/430403/original/file-20211104-25-1muuzcb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=250&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/430403/original/file-20211104-25-1muuzcb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=314&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/430403/original/file-20211104-25-1muuzcb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=314&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/430403/original/file-20211104-25-1muuzcb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=314&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Cahaya begitu cepat sehingga perjalanan dari Matahari ke Bumi bisa ditempuh dalam waktu 8 menit.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Shutterstock</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Satu hal yang penting untuk diketahui adalah bahwa cahaya bergerak sangat cepat. Karena jumlah energi dalam sesuatu tergantung pada berapa banyak massa yang telah dikalikan dengan kuadrat kecepatan cahaya, itu berarti sedikit materi membawa banyak energi!</p>
<p>Cahaya menempuh hampir 300 juta meter dalam satu detik, yang berarti satu kilogram massa setara dengan hampir sembilan triliun joule energi! Itu artinya 9 dengan 18 nol setelahnya: 9.000.000.000.000.000.000.</p>
<p>Triknya adalah melepaskan energi itu. Begitulah cara kerja bom nuklir (dan tenaga nuklir): mereka membuka energi yang ditangkap dalam materi untuk menghasilkan efek yang sangat besar.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/testing-the-theory-taking-einstein-to-primary-schools-9710">Testing the theory: taking Einstein to primary schools</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<hr>
<p><em>Apakah kamu punya pertanyaan yang ingin ditanyakan ke ahli? Minta bantuan ke orang tua atau orang yang lebih dewasa untuk mengirim pertanyaanmu pada kami.</em>
<em>Ketika mengirimkan pertanyaan, pastikan kamu sudah memasukkan nama pendek, umur, dan kota tempat tinggal. Kamu bisa:</em></p>
<ul>
<li><p><em>mengirimkan email <a href="mailto:curiouskids@theconversation.com">redaksi@theconversation.com</a></em></p></li>
<li><p><em>tweet ke kami <a href="https://twitter.com/ConversationIDN">@conversationIDN</a> dengan tagar #curiouskids</em></p></li>
<li><p><em>DM melalui Instagram <a href="https://www.instagram.com/conversationIDN/">@conversationIDN</a></em></p></li>
</ul>
<hr>
<p><em>Arina Apsarini Putri Asrofi dari Binus University menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/180787/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Sam Baron menerima dana dari Australian Research Council.</span></em></p>
Energi tidak benar-benar terbuat dari hal lain. Ini semacam kapasitas untuk melakukan sesuatu
Sam Baron, Associate Professor, Philosophy of Science, Australian Catholic University
Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.
tag:theconversation.com,2011:article/153637
2021-01-21T06:06:58Z
2021-01-21T06:06:58Z
Curious Kids: bagaimana warna-warna yang indah tercipta saat Matahari terbit dan terbenam?
<p><em><strong>Bagaimana bisa Matahari menghasilkan warna yang cantik ketika terbenam dan terbit? - Aisling, 7 tahun, Mount Gambier, Australia Selatan</strong></em></p>
<hr>
<p>Halo, Aisling. Terima kasih telah memberikan pertanyaan yang sangat menarik ini!</p>
<p>Kita suka memandangi semua warna-warna cantik yang muncul saat matahari terbit dan terbenam. Mengapa hal ini bisa terjadi, padahal langit biasanya berwarna biru?</p>
<p>Nah, itu semua terjadi karena cahaya dan karena sebenarnya cahaya itu memiliki warna. Percaya atau tidak, cahaya di sekitar kamu adalah kombinasi dari semua warna yang ada di dunia. </p>
<p>Namun, jika demikian, mengapa kita hanya melihat beberapa warna saja yang muncul di langit pada saat-saat tertentu, dan tidak semua warna bisa muncul?</p>
<p>Untuk memahami ini, kita pertama harus tahu bagaimana siang hari berubah menjadi malam hari.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/372776/original/file-20201203-23-heriyu.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/372776/original/file-20201203-23-heriyu.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/372776/original/file-20201203-23-heriyu.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/372776/original/file-20201203-23-heriyu.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/372776/original/file-20201203-23-heriyu.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/372776/original/file-20201203-23-heriyu.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/372776/original/file-20201203-23-heriyu.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/372776/original/file-20201203-23-heriyu.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Kita bisa lihat pemandangan matahari terbenam yang indah - selama kita bisa berada di lokasi yang bagus untuk melihat pemandangannya. Langit menyala dengan warna merah dan jingga cerah.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Jake Clark</span></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Bumi menari-nari di luar angkasa</h2>
<p>Planet kita, Bumi, bergerak di luar angkasa dengan tujuh planet lain yang berdekatan. Semua planet ini berputar-putar di tempat, tapi juga bergerak melingkari Matahari pada waktu yang bersamaan.</p>
<p>Ketika Matahari terbenam di tempat kita berada, ini artinya sisi planet tempat kita berdiri sedang bergerak berlawanan arah dari Matahari. Ketika terbit, sisi planet kita bergerak menghadap Matahari.</p>
<p>Malam hari tiba ketika kita benar-benar tidak lagi berhadapan dengan Matahari. Siang hari terjadi ketika kita telah berputar, <a href="https://youtu.be/l64YwNl1wr0">berhadapan dengan Matahari</a> secara langsung - sehingga sinar matahari bergerak (sangat cepat) secara langsung ke arah kita.</p>
<p>Walaupun kamu tidak melihatnya dengan mata, cahaya yang datang dari Matahari sebenarnya memiliki ukuran yang berbeda-beda. Para ilmuwan mengukurnya sebagai “panjang gelombang”.</p>
<p>Setiap panjang gelombang yang berbeda memiliki warna-warnanya sendiri yang unik.</p>
<h2>Bumi terselimuti oleh atmosfer</h2>
<p>Jadi, kita tahu bahwa langit itu cerah ketika siang hari dan gelap ketika malam hari. Dan kita tahu bahwa sinar matahari tiba di Bumi dengan ukuran atau “panjang gelombang” yang berbeda.</p>
<p>Namun, bagaimana cahaya matahari bisa menjadi berwarna cantik ketika kita melihatnya saat fajar dan senja.</p>
<p>Ini terjadi karena adanya selimut udara yang sangat penting yang menyelimuti Bumi; selimut ini bernama atmosfer.</p>
<p>Atmosfer Bumi terbuat dari objek-objek yang sangat kecil bernama molekul. Bahkan, segala sesuatu tersusun dari molekul, termasuk kamu dan saya.</p>
<p>Namun, setiap molekul di atmosfer ini, jauh lebih kecil dibandingkan sebutir pasir. Molekul begitu kecil, kita tidak bisa melihatnya tanpa mikroskop.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/372778/original/file-20201203-17-19n1dhb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/372778/original/file-20201203-17-19n1dhb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/372778/original/file-20201203-17-19n1dhb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=398&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/372778/original/file-20201203-17-19n1dhb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=398&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/372778/original/file-20201203-17-19n1dhb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=398&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/372778/original/file-20201203-17-19n1dhb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=500&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/372778/original/file-20201203-17-19n1dhb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=500&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/372778/original/file-20201203-17-19n1dhb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=500&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Jika kamu adalah seorang astronot yang ditugaskan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional, kamu harus menembus atmosfer Bumi untuk sampai ke sana.</span>
<span class="attribution"><span class="source">NASA</span></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Bagaimana atmosfer bermain dengan cahaya</h2>
<p>Ketika sinar matahari mencapai Bumi, sinar itu bertemu dengan molekul yang berada di atmosfer Bumi. Molekul-molekul ini akan mulai bermain dengan cahaya - memantul ke sana kemari satu sama lain. Peristiwa ini disebut “hamburan cahaya”.</p>
<p>Semakin panjang suatu gelombang cahaya, semakin lama pula cahaya itu berhamburan di antara molekul-molekul di atmosfer Bumi kita sebelum “kelelahan” dan kembali ke luar angkasa.</p>
<p>Cahaya biru memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dibandingkan cahaya merah atau merah muda. Artinya, cahaya biru hanya bisa memantul di antara molekul-molekul dengan jarak yang lebih pendek.</p>
<p>Ketika sisi planet kita berhadapan langsung dengan Matahari (siang hari), lebih sedikit lapisan atmosfer yang harus dilalui cahaya. Cahaya biru lebih mudah menembus masuk dari luar angkasa sehingga memberikan kita pemandangan <a href="https://www.exploratorium.edu/snacks/blue-sky">langit biru</a>. </p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/372960/original/file-20201204-19-1uaccj5.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="Picture of Sydney Harbour Bridge, Australia." src="https://images.theconversation.com/files/372960/original/file-20201204-19-1uaccj5.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/372960/original/file-20201204-19-1uaccj5.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=387&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/372960/original/file-20201204-19-1uaccj5.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=387&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/372960/original/file-20201204-19-1uaccj5.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=387&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/372960/original/file-20201204-19-1uaccj5.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=486&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/372960/original/file-20201204-19-1uaccj5.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=486&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/372960/original/file-20201204-19-1uaccj5.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=486&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Langit dan laut sama-sama berwarna biru, tapi penyebab timbulnya warna biru di langit dan laut berbeda.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Jake Clark</span></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Warna matahari terbit dan terbenam</h2>
<p>Kita sudah tahu bahwa Bumi berputar di tempat (melakukan rotasi). Ingat, ketika Matahari terbenam di tempat kita berada, kita sedang bergerak menjauhi Matahari dan tidak lagi berhadapan langsung dengan Matahari.</p>
<p>Hal ini berarti sinar Matahari harus bergerak melalui lapisan atmosfer yang lebih tebal untuk mencapai kita. </p>
<p>Ini juga terjadi ketika matahari terbit, ketika bagian Bumi tempat kita berada bergerak menuju Matahari.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/379892/original/file-20210121-15-1db2v5q.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/379892/original/file-20210121-15-1db2v5q.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/379892/original/file-20210121-15-1db2v5q.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/379892/original/file-20210121-15-1db2v5q.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/379892/original/file-20210121-15-1db2v5q.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/379892/original/file-20210121-15-1db2v5q.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/379892/original/file-20210121-15-1db2v5q.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/379892/original/file-20210121-15-1db2v5q.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Dalam diagram ini, kita bisa melihat, untuk mencapai Bumi, cahaya harus merambat menembus atmosfer dengan jarak yang lebih jauh saat Matahari terbit dan terbenam, ketika kita tidak berhadapan langsung dengan Matahari.</span>
<span class="attribution"><span class="source">The Conversation Indonesia</span>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/">CC BY</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Dengan jarak atmosfer yang lebih panjang untuk ditempuh, cahaya biru menjadi lebih cepat lelah. Karena tidak kuat lagi, cahaya biru memantul kembali ke luar angkasa.</p>
<p>Tapi cahaya merah, jingga, dan kuning memiliki gelombang yang lebih panjang. Ini berarti cahaya-cahaya ini bisa berhamburan lebih lama dan mampu bergerak menembus atmosfer untuk mencapai kita.</p>
<p>Dan inilah sebabnya kita bisa melihat warna-warna indah saat Matahari fajar dan senja.</p>
<hr>
<p><em>Ignatius Raditya Nugraha menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/153637/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Jake Clark menerima dukungan oleh Australian Government Research Training Program (RTP) Scholarship.</span></em></p><p class="fine-print"><em><span>Nataliea Lowson merima dukungan oleh Australian Government Research Training Program (RTP) Scholarship.</span></em></p>
Jawabannya berkaitan dengan bagaimana cahaya dari Matahari tiba ke Bumi melewati atmosfer.
Jake Clark, PhD Candidate, University of Southern Queensland
Nataliea Lowson, PhD Candidate, University of Southern Queensland
Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.
tag:theconversation.com,2011:article/144273
2020-08-11T09:09:04Z
2020-08-11T09:09:04Z
Mengapa laron tertarik pada cahaya?
<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/352105/original/file-20200811-14-16e99vs.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Serangga beterbangan ke arah cahaya di malam hari, tapi mengapa?</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-photo/moths-flying-around-light-bulbs-670766323">NeagoneFo/Shutterstock.com</a></span></figcaption></figure><hr>
<p><strong><em>Mengapa serangga tertarik pada cahaya di malam hari? – Gabriel H., 7 tahun, Providence, Amerika Serikat</em></strong></p>
<hr>
<p>Pernahkah kamu melihat banyak binatang kecil terbang di sekitar lampu jalan ketika malam hari? </p>
<p>Mengapa laron dan serangga lain terbang menuju cahaya? Beberapa melingkari, yang lain zig-zag, tapi mereka semua tampaknya sangat tertarik ke cahaya.</p>
<p>Serangga yang terbang di malam hari tertarik pada cahaya buatan di seluruh dunia. </p>
<p>Kami adalah ilmuwan yang ingin tahu tentang efek polusi cahaya pada ngengat dan serangga lainnya, dan itulah yang kami selidiki dalam pekerjaan kami. </p>
<p><a href="https://www.boisestate.edu/eeb/current-students/">Salah seorang dari kami</a> dibesarkan di <a href="https://www.visitmexico.com/en/main-destinations/puebla">Meksiko</a> dan <a href="https://barbersensorylab.wixsite.com/home">seorang lainnya</a> dibesarkan di <a href="https://www.lonelyplanet.com/usa/alaska/anchorage">Alaska</a>, AS. </p>
<p>Ketika kami masih kecil, kami berdua ingat serangga terbang dan menabrak lampu jalan di depan rumah di berbagai belahan dunia. </p>
<p>Tapi sekarang, tampaknya semakin sedikit serangga yang terbang di sekitar lampu jalan.</p>
<h2>Mengapa laron dan serangga lainnya penting?</h2>
<p>Selama beberapa dekade terakhir jumlah serangga di hutan, ladang, dan kota tampaknya <a href="https://doi.org/10.1016/j.biocon.2019.108259">menurun</a>. </p>
<p>Serangga merupakan sumber makanan penting bagi hampir semua hewan lainnya. Mereka juga melakukan pekerjaan yang sangat penting seperti penyerbukan bunga atau mengurai daun dan bahan organik lainnya secara alami.</p>
<p>Selama bertahun-tahun, para ilmuwan telah mencoba menjelaskan mengapa laron dan serangga lainnya tertarik pada cahaya, tapi para ilmuwan tidak sepenuhnya yakin!</p>
<p>Kami sedang merancang eksperimen untuk menentukan mana dari beberapa penjelasan yang mungkin benar. </p>
<p>Salah satu penjelasan adalah beberapa serangga menggunakan bulan atau bintang sebagai alat bantu pencari arah. </p>
<p>Bagi serangga, lampu jalan mungkin terlihat seperti bulan, sehingga dapat menyesatkan mereka.</p>
<p>Penjelasan lainnya adalah cahaya mengecoh serangga untuk melihat ilusi visual dari area yang lebih gelap di sekitar tepi lampu, yang disebut <a href="https://kids.kiddle.co/Optical_illusion"><em>Mach bands</em></a>, dan serangga terbang menuju tempat gelap untuk sembunyi.</p>
<p>Namun penjelasan lain mengatakan bahwa cahaya saat malam membuat serangga buta karena banjir cahaya di mata mereka dan membuat mereka bingung.</p>
<h2>Mungkinkah cahaya penyebab semakin sedikit serangga?</h2>
<p>Sebagai ilmuwan, bagi kami, memahami bagaimana cahaya menarik serangga dapat membantu kami memahami mengapa jumlah <a href="https://doi.org/10.1038/d41586-019-03241-9">serangga menurun</a>. </p>
<p>Bisa jadi lampu membuat serangga mudah dimangsa karena membuat mereka berkumpul di satu tempat dan mengganggu kemampuan mereka untuk menghindari kelelawar. </p>
<p>Atau saat matahari terbit, serangga telah terperangkap di permukaan yang tidak alami sehingga mereka menjadi mangsa empuk bagi burung dan kadal.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/303212/original/file-20191122-74576-1q7gg2g.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/303212/original/file-20191122-74576-1q7gg2g.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/303212/original/file-20191122-74576-1q7gg2g.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/303212/original/file-20191122-74576-1q7gg2g.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/303212/original/file-20191122-74576-1q7gg2g.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/303212/original/file-20191122-74576-1q7gg2g.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/303212/original/file-20191122-74576-1q7gg2g.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Cahaya kuning dapat membantu serangga saat malam.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="http://www.Shutterstock/1496619899">13threephotography/Shutterstock.com</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Masalah lain, bisa jadi serangga yang terperangkap, terpikat keluar habitat normalnya, terpaksa bertelur jauh dari tanaman yang dibutuhkan anak mereka untuk makan. </p>
<p>Banyak serangga juga kemungkinan mati karena kelelahan saat mengitari lampu.</p>
<p>Jika kamu ingin membantu serangga, kamu dapat menggunakan bola lampu kuning atau merah di bagian luar rumah Anda. </p>
<p>Lampu ini menarik lebih sedikit serangga. Lampu dengan sensor gerak juga berguna, karena hanya menyala saat dibutuhkan. </p>
<p>Seiring kita mengeksplorasi bagaimana polusi cahaya mempengaruhi serangga, penelitian dapat menjadi sumber informasi bagi pemerintah lokal dan nasional dalam mengelola cahaya untuk melindungi alam.</p>
<hr>
<p><em>Artikel ini diterjemahkan oleh Agradhira Nandi Wardhana dari bahasa Inggris.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/144273/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Carlos Linares menerima dana dari Boise State University.. </span></em></p><p class="fine-print"><em><span>Jesse Barber menerima dana dari the National Science Foundation, the National Park Service and the National Geographic Society.</span></em></p>
Serangga berkerumun di sekitar lampu pada malam hari. Mengapa?
Carlos Linares, Ph.D. Candidate in Ecology, Evolution and Behavior and Biological Sciences, Boise State University
Jesse Barber, Associate Professor of Biological Sciences, Boise State University
Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.
tag:theconversation.com,2011:article/140740
2020-06-22T05:16:12Z
2020-06-22T05:16:12Z
Curious Kids: biru itu warna asli air atau hanya pantulan dari langit?
<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/341807/original/file-20200615-65934-7j57st.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Laut berwarna biru karena cara air menyerap cahaya, partikel-partikel dalam air menyebarkan cahaya, dan juga karena sebagian cahaya biru dari langit dipantulkan.</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.flickr.com/photos/huntfiona/14712693202/in/photolist-oq7p7b-bxagu8-6qxWM8-21gkf3P-5tzGZd-fN6xQD-62WTwN-3hGkHp-q3iEw7-nhETSB-sEQHJA-raABK9-5EnuTT-jWHqeV-JwZtX9-mkmzwR-dXn9ih-64z8u3-bqXixk-iEXXvR-7m6vd6-5yP81X-6NZRdb-pQy4hb-4RBUum-73p7md-hTTAJN-8Gkn6V-dCvAS4-8Gknxa-5Cqeb-rngYPM-7Dyqz7-7pbJTe-7wJ7Ck-7B6akh-5m336N-aaCHs6-bdT3AK-nFK9t1-6UTu8V-4Zpuxc-GKHTrE-dHSsRQ-BXKF2S-aJ7bzK-q7ddmt-7GYBkd-9nL25r-n7xdmk">Flickr/Fiona Paton</a>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/">CC BY-SA</a></span></figcaption></figure><hr>
<p>Apakah air benar berwarna biru atau itu hanya pantulan dari langit? – Seorang murid di Sekolah Dasar Neerim South, Australia.</p>
<hr>
<p>Ini pertanyaan yang sangat bagus karena melibatkan banyak teka-teki yang mendorong penelitian fisika cahaya pada awal abad ke-20.</p>
<p>Jawaban singkatnya adalah laut berwarna biru akibat cara air menyerap cahaya, cara partikel-partikel dalam air menghamburkan cahaya, dan juga karena sebagian cahaya biru dari langit dipantulkan.</p>
<p>Tapi untuk menjelaskan jawaban singkat tersebut, saya harus memberi tahu sedikit tentang cahaya dan fisika.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/curious-kids-mengapa-ada-tujuh-hari-dalam-seminggu-138130">Curious Kids: mengapa ada tujuh hari dalam seminggu?</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<h2>Karakter cahaya</h2>
<p>Pertama, kita perlu mengetahui beberapa fakta menarik tentang sifat cahaya.</p>
<p>Cahaya yang kita lihat, yang kita sebut cahaya putih, terdiri dari partikel yang sangat kecil yang disebut foton. Foton bahkan lebih kecil dari atom. Kita tidak dapat melihat foton, tapi partikel itu ada di sana.</p>
<p>Partikel ini sangat aneh karena ketika kita mengukurnya kadang-kadang mereka bergerak seperti bola kecil dan kadang-kadang seperti gelombang - aneh, kan?</p>
<p>Cahaya putih terbuat dari foton yang memiliki banyak panjang gelombang berbeda, ada yang pendek, ada yang panjang, dan bersama-sama membentuk <a href="https://theconversation.com/curious-kids-why-are-rainbows-round-81187">semua warna pelangi</a>. </p>
<p>Foton dengan panjang gelombang terpendek dapat kita lihat tampak biru, sedangkan foton dengan panjang gelombang terpanjang terlihat merah.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/268725/original/file-20190411-44814-1v16yld.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/268725/original/file-20190411-44814-1v16yld.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/268725/original/file-20190411-44814-1v16yld.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=173&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/268725/original/file-20190411-44814-1v16yld.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=173&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/268725/original/file-20190411-44814-1v16yld.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=173&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/268725/original/file-20190411-44814-1v16yld.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=218&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/268725/original/file-20190411-44814-1v16yld.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=218&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/268725/original/file-20190411-44814-1v16yld.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=218&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Cahaya putih terbuat dari foton yang memiliki banyak panjang gelombang yang berbeda.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Wikimedia Commons</span>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/">CC BY</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Mari kita lihat sinar matahari. Foton mengalir dari matahari dan berinteraksi dengan semua benda-benda di Bumi. Saat cahaya jatuh di suatu benda, beberapa foton akan diserap; beberapa foton akan memantul - kita menyebut ini menghambur.</p>
<p>Foton yang tersebar akan menjadi warna pada benda-benda itu. Misalnya <a href="https://theconversation.com/curious-kids-why-are-leaves-green-86160">daun berwarna hijau</a>, karena foton hijau memantul kembali ke mata kita dan itulah warna yang diindera oleh mata kita. Foton warna-warna lainnya diserap oleh daun.</p>
<h2>Apa warna air dalam gelas?</h2>
<p>Sekarang kita tahu lebih banyak tentang cahaya, dan kita dapat mulai menjawab pertanyaan tadi.</p>
<p>Eksperimen telah menunjukkan bahwa air murni (air tanpa apa pun yang terlarut di dalamnya) menyerap lebih banyak cahaya merah daripada cahaya biru.</p>
<p>Tapi berapa banyak cahaya merah yang diserap? Nah, itu tergantung pada seberapa banyak air yang harus dilewati cahaya.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/268508/original/file-20190410-2905-1jgpdui.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/268508/original/file-20190410-2905-1jgpdui.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/268508/original/file-20190410-2905-1jgpdui.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/268508/original/file-20190410-2905-1jgpdui.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/268508/original/file-20190410-2905-1jgpdui.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/268508/original/file-20190410-2905-1jgpdui.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/268508/original/file-20190410-2905-1jgpdui.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Botol kecil atau segelas air murni terlihat jernih, karena hanya dapat menyerap sedikit cahaya merah.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-photo/drinking-water-bottle-on-sand-beach-131702039?src=I-XdOtUEVg5XEFJAnPv-6g-1-8">dari www.shutterstock.com</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Kamu mungkin bertanya-tanya mengapa air dalam gelas terlihat bening; itu karena jumlah air dalam gelas terlalu sedikit untuk menyerap banyak gelombang cahaya merah. </p>
<p>Untuk melihat efeknya dengan mata kita, kita harus melihat melalui gelas yang berisi air sebesar kolam renang. Air sejumlah itu menyerap cukup banyak cahaya merah, sehingga air akan terlihat cukup biru.</p>
<p>Sekarang bayangkan sebuah gelas yang menampung seluruh air di lautan - gelas yang luar biasa besar! Air sebanyak itu akan menyerap BANYAK cahaya merah, jadi akan terlihat sangat biru.</p>
<p>Tapi ada lebih banyak cerita tentang bagaimana cahaya berinteraksi dengan lautan.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/curious-kids-seperti-apa-bentuk-alien-137903">Curious Kids: seperti apa bentuk alien?</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Air laut tidaklah murni. Air laut memiliki banyak hal yang larut di dalamnya, seperti garam dan potongan kecil makhluk hidup yang mati. </p>
<p>Partikel-partikel ini memantulkan sebagian cahaya sebelum sempat menghamburkan warna yang benar-benar biru. Cahaya yang terhambur dari laut biasanya berwarna biru kehijauan. </p>
<p>Pertanyaan tadi juga tentang langit. Kita tahu <a href="https://theconversation.com/curious-kids-why-is-the-sky-blue-and-where-does-it-start-81165">langit berwarna biru</a> dan lautan memantulkan sebagian dari cahaya ini. Jadi, memang langit berperan dalam warna laut.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/268731/original/file-20190411-44802-175sv95.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/268731/original/file-20190411-44802-175sv95.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/268731/original/file-20190411-44802-175sv95.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=487&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/268731/original/file-20190411-44802-175sv95.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=487&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/268731/original/file-20190411-44802-175sv95.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=487&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/268731/original/file-20190411-44802-175sv95.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=611&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/268731/original/file-20190411-44802-175sv95.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=611&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/268731/original/file-20190411-44802-175sv95.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=611&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Langit memang berperan dalam bagaimana mata kita melihat warna laut, tapi itu bukan satu-satunya faktor.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.flickr.com/photos/renear/7221731328/in/photolist-c1ag87-rrF16s-pQU2VG-e9TY8F-oNX9wQ-kfm6sk-UJhAoV-fmDY8b-fUT5hW-r6evgX-Dv5KPf-gJnyS4-aVP2Sn-JyGGvS-cWYwab-rquzrK-feYoRF-KSZoU6-cz7MuG-eq6nBH-jrb7bj-aiAJyY-arbcyQ-bX5phW-8XQoac-pgGY6F-brhpsN-eQUhnb-2884bZc-orfe9u-dbGbB5-aW4KTv-rk7GxV-VorKEH-2bCZYXA-pWxXm3-ac7hPg-gVm8cx-ZbpH19-ei8q6b-RCxDFo-GYfVYv-qJPjc9-byAFjc-b6kLcX-2cvBdK8-2c2TAnD-RVSkju-rhsigd-przX2P">renê ardanuy on/off/flickr</a>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/">CC BY</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Singkatnya: laut berwarna biru karena cara air menyerap cahaya, cara partikel-partikel dalam air menyebarkan cahaya, dan juga karena pantulan cahaya biru dari langit.</p>
<p>Terakhir, ada juga faktor pukul berapa dan posisi matahari di langit. Saat matahari bersinar cerah, laut tampak lebih biru daripada saat larut malam - di malam hari laut terlihat sangat gelap dan hampir hitam.</p>
<p>Seperti banyak pertanyaan dalam sains, jawabannya tidak semudah ya atau tidak.</p>
<p>Sering ada banyak jawaban singkat dan benar, tetapi tidak lengkap, untuk banyak pertanyaan. Bagi saya, itulah yang membuat sains sangat menarik.</p>
<hr>
<p><em>Artikel ini diterjemahkan oleh Agradhira Nandi Wardhana dari bahasa Inggris.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/140740/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Justin Peter tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>
Foton mengalir dari matahari dan berinteraksi dengan semua materi di Bumi. Tergantung cahaya jatuh dimana, beberapa foton akan diserap dan beberapa akan terpantul.
Justin Peter, Climate Scientist, Australian Bureau of Meteorology
Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.
tag:theconversation.com,2011:article/120348
2019-08-11T15:48:25Z
2019-08-11T15:48:25Z
Waspada! Riset tunjukkan paparan polusi cahaya pada malam hari dapat picu obesitas dan kanker
<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/287488/original/file-20190809-144862-inbqji.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Terpapar cahaya dari layar laptop pada malam hari dalam jangka lama bisa berdampak buruk pada kesehatan tubuh.
</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/download/success?u=http%3A%2F%2Fdownload.shutterstock.com%2Fgatekeeper%2FW3siZSI6MTU2NTM2Mjc0NSwiYyI6Il9waG90b19zZXNzaW9uX2lkIiwiZGMiOiJpZGxfMTM3Njg4MTQyNyIsImsiOiJwaG90by8xMzc2ODgxNDI3L21lZGl1bS5qcGciLCJtIjoxLCJkIjoic2h1dHRlcnN0b2NrLW1lZGlhIn0sIkdnL05Ndk1iSmJvZ3NmOXBDV29NNEVQYmJ4TSJd%2Fshutterstock_1376881427.jpg&pi=33421636&m=1376881427&src=w3DFZxPJaHrbGjMVHvioiQ-1-82">Igorstevanovic/Shutterstock</a></span></figcaption></figure><p>Kita sudah kerap mendengar dan merasakan <a href="https://theconversation.com/pencemaran-sungai-jakarta-dan-solusinya-bukan-sekadar-waring-100783">polusi air</a>, <a href="https://theconversation.com/selain-buruk-bagi-kesehatan-polusi-udara-juga-dapat-meningkatkan-angka-kejahatan-di-sebuah-kota-96355">udara</a>, <a href="https://theconversation.com/limbah-tanah-air-dan-udara-dapat-diubah-menjadi-sesuatu-yang-bermanfaat-117013">tanah atau suara</a>, tapi mungkin masih sedikit asing dengan polusi cahaya. </p>
<p>Kendati tidak populer, dampak polusi cahaya terhadap kesehatan kita sama mengerikannya dengan dampak polusi lainnya. Setiap malam mungkin kita terpapar polusi cahaya walau kita kurang menyadarinya.</p>
<p>Sebuah <a href="https://jamanetwork.com/journals/jamainternalmedicine/fullarticle/2735446">riset di Amerika Serikat selama 6 tahun dengan partisipan sekitar 43 ribu perempuan sehat</a> menemukan bahwa sekitar 71% dari mereka yang terpapar cahaya lampu dan layar televisi ketika tidur pada malam hari mengalami obesitas. </p>
<p>Penelitian <a href="https://ehp.niehs.nih.gov/doi/10.1289/EHP1837">di Spanyol</a> yang melibatkan partisipan sekitar 2.600 perempuan dewasa (dengan komposisi 47% pengidap <a href="https://www.breastcancer.org/symptoms/understand_bc/what_is_bc">kanker payudara</a> dan 53% sehat) dan sekitar 1.500 laki-laki dewasa (41% pengidap <a href="https://www.cancer.org/cancer/prostate-cancer.html">kanker prostat</a> dan 59% lelaki sehat), menemukan bahwa hampir seluruh (>90%) dari perempuan yang mengidap kanker payudara dan lelaki yang menderita kanker prostat adalah mereka yang banyak terdedah paparan cahaya artifisial baik di dalam maupun di luar ruangan pada malam hari.</p>
<p>Selain kedua jenis kanker tersebut, menurut para peneliti, kanker usus dan anus (<a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4874655/">colorectal</a>) juga paling sering muncul akibat polusi cahaya. </p>
<p>Walaupun paparan cahaya pada malam hari berlebihan sangat berbahaya, ada cara mudah mengurangi risiko terkena penyakit kanker dan obesitas: kurangi kena cahaya pada malam hari dan tidurlah dalam kegelapan.</p>
<h2>Bahaya cahaya artifisial: pekerja malam paling berisiko</h2>
<p>Organisasi internasional anti polusi cahaya <a href="https://www.darksky.org/light-pollution/">The International Dark-Sky Association (IDA)</a> mendefinisikan polusi cahaya sebagai keadaan saat <a href="https://www.maximumyield.com/definition/2126/artificial-light">cahaya artifisial</a> tersedia dalam intensitas berlebih atau keberadaannya tidak dibutuhkan dalam skala ruang dan waktu tertentu. </p>
<p>Cahaya artifisial dapat berasal dari lampu listrik atau <a href="https://edition.cnn.com/2019/05/16/health/blue-light-led-health-effects-bn-trnd/index.html">LCD</a> <em>handphone</em>, televisi, dan laptop atau alat elektronik sejenis.</p>
<p>Siapa yang paling rentan terdampak polusi cahaya?</p>
<p>Kehadiran cahaya artifisial adalah bagian tak terpisahkan dari peradaban modern, terutama bagi kaum urban dan generasi milenial. </p>
<p>Akan tetapi, <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5647832/">berdasarkan penelitian</a>, di antara semua kalangan, para pekerja yang jam kerjanya malam hari paling berisiko terdampak polusi ini. Tak tanggung-tanggung, polusi cahaya terbukti memicu obesitas dan kanker. </p>
<h2>Cahaya pengaruhi metabolisme tubuh</h2>
<p>Secara alami, sejak bulan-bulan pertama kelahiran, ritme kerja sistem tubuh kita telah teradaptasi untuk menyelaraskan diri dengan ritme terang-gelap bumi yang merupakan konsekuensi timbul-tenggelamnya matahari. </p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/284055/original/file-20190715-173347-1icthjj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/284055/original/file-20190715-173347-1icthjj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/284055/original/file-20190715-173347-1icthjj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=507&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/284055/original/file-20190715-173347-1icthjj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=507&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/284055/original/file-20190715-173347-1icthjj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=507&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/284055/original/file-20190715-173347-1icthjj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=637&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/284055/original/file-20190715-173347-1icthjj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=637&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/284055/original/file-20190715-173347-1icthjj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=637&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Jam biologis tubuh bisa kacau bila terpapar cahaya berlebihan pada malam hari.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://figshare.com/articles/Orasi_Ilmiah_Aktivasi_Saraf-Saraf_Pengendali_Makan_di_Hipotalamus_Untuk_Mencegah_Obesitas_dan_Diabetes_Melitus_Neuronal_Activation_of_Hypothalamic_Feeding_Centers_to_Prevent_Obesity_and_Diabetes_Melitus_/6553832">Author provided</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Tubuh kita yang sebelumnya berada dalam kegelapan rahim ibu selanjutnya akan memiliki pola ritme siang-malam yang teratur, tetap, dan berulang setiap 24 jam yang dikenal dengan <a href="https://www.sleepfoundation.org/articles/what-circadian-rhythm">ritme sirkadian</a>. </p>
<p>Terbentuknya ritme tersebut dimediasi oleh adanya saraf penghubung antara mata dan pengatur <a href="https://www.sciencedirect.com/topics/neuroscience/biological-clock">ritme biologis</a> tubuh yang terdapat di <a href="https://nba.uth.tmc.edu/neuroscience/m/s4/chapter01.html">kelenjar hipotalamus </a> di dasar otak yang dikenal dengan <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3762864/"> pusat jam biologis utama (<em>the master clock</em>)</a>.</p>
<p>Pusat jam biologis ini tersusun atas kumpulan saraf yang sangat peka terhadap sinyal terang-gelap dari mata. Sebagian saraf akan aktif dalam kondisi terang, sementara sebagian saraf lainnya hanya dapat beraktivitas dalam kondisi gelap. </p>
<p>Silih bergantinya aktivitas saraf-saraf tersebut selama periode siang dan malam akan menghasilkan sistem sinyal perintah listrik dan kimiawi yang mendikte jam kerja setiap sel penyusun tubuh kita. </p>
<p>Ringkasnya, keteraturan perputaran jam kerja miliaran sel tubuh kita selalu tunduk patuh mengikuti komando perputaran pusat jam biologis utama di hipotalamus. Sedangkan perputaran jam biologis utama bergantung seutuhnya kepada informasi terang-gelap dari mata.</p>
<p>Lalu, apa yang akan terjadi jika sepanjang malam tubuh kita, bukan hanya mata, terpapar cahaya? </p>
<p>Bila itu terjadi atau Anda lakukan, artinya Anda telah mengirimkan informasi perihal terang-gelap yang kacau kepada pusat jam biologis utama yang akan segera disebarkan ke setiap sel di sekujur tubuh kita. Konsekuensinya, sel-sel akan dipaksa untuk beraktifitas di luar jam “tayangnya”. </p>
<h2>Dampak pada obesitas</h2>
<p>Bagaimana keadaan seperti ini dapat memicu munculnya obesitas dan kanker di tubuh kita?</p>
<p>Sistem-sistem yang terlibat dalam pengaturan keseimbangan energi tubuh kita juga berjalan di bawah kendali pusat jam biologis utama dengan sangat ketat.</p>
<p>Dalam keadaan siklus terang-gelap normal, laju pembakaran energi tubuh akan meningkat drastis pada siang hari dan secara bersamaan, hasrat makan muncul lebih menggebu sehingga sumber energi yang akan dibakar juga tetap tersedia. </p>
<p>Sistem pencernaan pun siaga penuh sementara <a href="https://www.diapedia.org/metabolism-and-hormones/5104085111">hormon-hormon</a> pemacu aktivitas sel tubuh akan diproduksi dalam kadar lebih tinggi. Dalam keadaan gelap pada malam hari, pola kerja sistem fisiologis untuk pembakaran energi, pencernaan, dan <a href="https://www.sciencedirect.com/topics/medicine-and-dentistry/metabolic-hormone">hormon metabolik</a> menurun drastis. </p>
<p>Ketika terjadi kekacauan sinyal terang-gelap di luar tubuh, maka sistem pengaturan keseimbangan energi tersebut juga akan bermasalah karena ritme jam biologis yang memerintahnya telah terganggu. Maka, laju pembakaran energi akan menurun drastis di siang hari, sedangkan nafsu makan menjadi merajalela pada malam hari. </p>
<p>Konsekuensinya, energi yang masuk ke dalam tubuh hanya ditimbun, sementara porsi dan frekuensi makan kian bertambah. </p>
<p>Hasilnya mudah ditebak: bobot tubuh kita akan bertambah berat dengan tumpukan lemak semakin banyak. Bila hal ini berlangsung terus menerus tubuh akan mengidap obesitas.</p>
<h2>Serangan kanker</h2>
<p>Para ahli telah mengemukakan beberapa teori untuk menjelaskan mekanisme kontribusi polusi cahaya terhadap perkembangan kanker.</p>
<p>Salah satu yang telah dibuktikan adalah cahaya malam hari mengacaukan kinerja pusat jam biologis utama yang selanjutnya akan berdampak pada penghambatan produksi hormon yang juga dihasilkan di otak yaitu <a href="https://royalsocietypublishing.org/doi/full/10.1098/rstb.2014.0121">melatonin</a>. </p>
<p>Kelenjar berbentuk buah pinus (<a href="https://www.medicalnewstoday.com/articles/319882.php">kelenjar pineal</a>) yang terdapat di otak kita, di bawah kendali pusat jam biologis, akan memproduksi melatonin dalam suasana gelap. Sedangkan sinyal cahaya, terlebih cahaya artifisial, walau dalam intensitas rendah dan tempo sangat pendek sekalipun akan menghambat produksinya. </p>
<p>Menurut <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5412427/">ahli kesehatan</a>, melatonin memainkan peranan kunci dalam mengontrol kenormalan proses pembelahan sel di payudara, saluran pencernaan dan kelenjar prostat. </p>
<p>Dalam kondisi kekurangan melatonin, proses pembelahan sel pada tempat-tempat tersebut menjadi tak terkendali yang menjadi karakteristik kanker. </p>
<p>Hormon melatonin juga berperan penting dalam mengatur produksi dan kinerja hormon seks <a href="https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/coping/physically/sex-hormone-symptoms/sex-hormones">estrogen dan testosteron</a>. Kedua hormon tersebut, jika diproduksi dalam kadar berlebih, akan menjadi promotor utama perkembangan sel-sel kanker. </p>
<p>Hal lain yang juga tidak bisa diabaikan adalah fakta bahwa kondisi tubuh yang obesitas menjadi sarang empuk untuk pertumbuhan kanker.</p>
<h2>Bagaimana mencegahnya?</h2>
<p>Kabar baiknya, polusi cahaya dapat dicegah dan diminimalkan dampaknya dengan mudah. </p>
<p>Upaya pertama yang harus dilakukan adalah mengurangi paparan cahaya pada malam hari. </p>
<p>Biasakan diri tidur dalam kegelapan atau jika belum sanggup, maka pakailah lampu dengan intensitas paling redup.</p>
<p>Jauhkan sumber cahaya LCD dan sejenisnya dari tempat tidur. Bisa pula gunakan filter [cahaya biru] baik dalam bentuk filter fisik seperti lensa maupun aplikasi <em>software</em> yang terinstal pada alat-alat elektronik karena <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4734149/">spektrum ini yang paling merusak</a> di antara semua spektrum cahaya yang ada. </p>
<p>Perbaiki pola hidup: stop gaya hidup “kelelawar”, rutinlah berolahraga, dan <a href="https://www.medicalnewstoday.com/articles/301506.php">perkaya asupan nutrisi berantioksidan</a> tinggi.</p>
<p>Dan jangan lupa menghangatkan tubuh minimal 30 menit dengan paparan cahaya matahari pagi setiap harinya. </p>
<p><a href="https://www.sciencedirect.com/sdfe/pdf/download/eid/1-s2.0-S0278591904001413/first-page-pdf">Mentari pagi telah terbukti</a> dapat memulihkan kekacauan pada pusat jam biologis, menekan perkembangan obesitas dan memacu produksi melatonin lebih tinggi pada malam hari.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/120348/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Putra Santoso tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>
Kabar baiknya, polusi cahaya dapat dicegah dan diminimalkan dampaknya dengan mudah. Upaya pertama yang harus dilakukan adalah mengurangi paparan cahaya pada malam hari.
Putra Santoso, Assistant Professor in Physiology at Biology Department Faculty of Mathematics and Natural Sciences Andalas University, Universitas Andalas
Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.
tag:theconversation.com,2011:article/92755
2018-03-13T09:09:16Z
2018-03-13T09:09:16Z
Percobaan terbaru mendeteksi sinar pertama di alam semesta dan bisa mengubah pemahaman kita soal materi gelap
<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/209288/original/file-20180307-146661-1kehfkr.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=177%2C0%2C6313%2C5098&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Impresi seniman bagaimana rupa bintang-bintang pertama di alam semesta. </span> <span class="attribution"><span class="source">N.R.Fuller, National Science Foundation</span></span></figcaption></figure><p>Peristiwa Big Bang mungkin terang benderang dan dramatis, tapi segera setelahnya alam semesta menjadi <a href="https://theconversation.com/what-would-it-have-been-like-to-witness-the-beginning-of-the-universe-90043">sangat gelap untuk waktu yang lama</a>. Bahkan, para ilmuwan percaya, butuh waktu 200 juta tahun bagi bintang-bintang pertama untuk muncul dari sup materi yang gelap. Karena teleskop yang ada sekarang tidak cukup sensitif untuk mengamati cahaya dari bintang-bintang ini secara langsung, maka para astronom mencari bukti tidak langsung mengenai keberadaan mereka.</p>
<p>Kini, satu tim ilmuwan telah berhasil mengambil sinyal samar dari bintang-bintang tersebut dengan antena radio seukuran meja, yang disebut <a href="http://lunar.colorado.edu/dare/edges.html">EDGES</a>. Pengukuran impresif, yang membuka jendela baru ke alam semesta awal, menunjukkan bahwa bintang-bintang ini mulai muncul sekitar 180 juta tahun setelah Big Bang. Penemuan ini, <a href="http://nature.com/articles/doi:10.1038/nature25792">yang dipublikasi di Nature</a>, juga menunjukkan bahwa ilmuwan mungkin harus berpikir ulang mengenai <a href="https://theconversation.com/from-machos-to-wimps-meet-the-top-five-candidates-for-dark-matter-51516">terbuat dari apakah</a> “materi gelap”—sejenis materi misterius yang tidak kelihatan.</p>
<p>Banyak model telah menunjukkan bahwa bintang-bintang pertama yang menerangi semesta itu berwarna biru dan usianya pendek, menghasilkan hujan cahaya ultraviolet. Sinyal paling awal yang bisa diamati dari fajar kosmik ini telah lama dianggap sebagai “sinyal penyerapan”—merosotnya kecemerlangan cahaya pada panjang gelombang tertentu—disebabkan oleh cahaya yang menerobos dan memengaruhi sifat fisik awan gas hidrogen, yang merupakan elemen paling banyak di alam semesta.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/208241/original/file-20180228-36671-65scyq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/208241/original/file-20180228-36671-65scyq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/208241/original/file-20180228-36671-65scyq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/208241/original/file-20180228-36671-65scyq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/208241/original/file-20180228-36671-65scyq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/208241/original/file-20180228-36671-65scyq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/208241/original/file-20180228-36671-65scyq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">EDGES, spektrometer radio pada permukaan tanah, Observatorium Radio-astronomi Murchison milik CSIRO di Australia Barat.
.</span>
<span class="attribution"><span class="source">CSIRO Australia</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Kami tahu fenomena ini seharusnya ditemukan pada bagian gelombang radio dari <a href="https://www.bbc.co.uk/education/guides/z66g87h/revision">spektrum elektromagnetik</a>, pada panjang gelombang 21 cm. </p>
<h2>Pengukuran yang menantang</h2>
<p>Semua ini adalah hal yang diprediksi oleh teori. Namun dalam praktiknya, menemukan sinyal tersebut sangatlah menantang. Ini karena ia tumpang tindih dengan banyak sinyal lainnya pada wilayah spektrum ini, yang jauh lebih kuat—seperti frekuensi umum pada piringan radio FM dan gelombang radio dari peristiwa lain di galaksi kita. Alasan mengapa tim kami akhirnya berhasil, sebagian berkat alat penerima yang sensitif dan antena berukuran kecil, yang memungkinkan kita menjangkau area luas di langit dengan lebih mudah.</p>
<p>Untuk memastikan bahwa kemerosotan apa pun dalam kecemerlangan yang mereka temukan berasal dari semesta awal, tim melihat efek yang dikenal sebagai <a href="https://theconversation.com/explainer-the-doppler-effect-7475">pergeseran Doppler</a>—kita mengalaminya sebagai penurunan nada ketika sebuah sirene melaju dengan cepat. Demikian pula, seiring semua galaksi semakin menjauh dari kita akibat perluasan semesta, cahaya bergeser ke panjang gelombang yang lebih merah. Astronom menyebut efek ini “pergeseran merah”.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/208240/original/file-20180228-36680-zhvp33.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/208240/original/file-20180228-36680-zhvp33.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=407&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/208240/original/file-20180228-36680-zhvp33.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=407&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/208240/original/file-20180228-36680-zhvp33.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=407&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/208240/original/file-20180228-36680-zhvp33.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=511&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/208240/original/file-20180228-36680-zhvp33.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=511&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/208240/original/file-20180228-36680-zhvp33.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=511&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Lini masa semesta.</span>
<span class="attribution"><span class="source">N.R.Fuller, National Science Foundation</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Pergeseran merah memberitahu ilmuwan berapa jauh awan gas tertentu dari Bumi dan seberapa jauh ke belakang dalam waktu kosmik, cahaya darinya dipancarkan. Dalam hal ini, pergeseran apa pun pada kemerosotan dalam kecemerlangan yang diharapkan pada panjang gelombang 21 cm akan memberikan indikasi mengenai bagaimana gas bergerak dan berapa jauh letaknya. Tim kami mengukur sebuah kemerosotan yang meliputi rentang waktu dalam kosmos—yang paling dramatis yakni kembali ke masa ketika semesta itu sendiri baru berusia 180 juta tahun, dibandingkan dengan usianya sekarang 13,9 miliar cahaya. Ini adalah cahaya dari bintang-bintang pertama. </p>
<h2>Putaran tajam materi gelap</h2>
<p>Cerita ini tidak berakhir di sana. Tim kami terkejut saat menemukan bahwa amplitudo sinyal lebih besar dua kali lipat daripada yang diperkirakan. Ini menunjukkan bahwa gas hidrogen jauh lebih dingin daripada yang diharapkan dari radiasi latar belakang.</p>
<p>Temuan ini, <a href="http://nature.com/articles/doi:10.1038/nature25791">dipublikasi dalam makalah lain di Nature</a>, telah menghancurkan karya ahli fisika teoritis. Ini karena para ahli fisika mengemukakan bahwa pada saat ini di alam semesta, sangat mudah untuk memanaskan gas, tapi sulit untuk mendinginkannya. Untuk menghasilkan pendinginan ekstra yang dibutuhkan untuk menjelaskan sinyal, para penulis studi itu berpendapat bahwa gas pasti telah berinteraksi dengan sesuatu yang lebih dingin lagi. Dan satu-satunya hal yang diketahui dalam semesta awal memiliki suhu lebih dingin daripada gas kosmik ini adalah materi gelap. Faktanya, para teoretikus sekarang harus memutuskan apakah mereka sebaiknya memperluas model standar kosmologi dan fisika partikel untuk menjelaskan efek ini. </p>
<p>Kita tahu bahwa materi gelap lima kali lebih jamak ketimbang materi normal, tapi kita belum tahu materi gelap terbuat dari apa. Beberapa pilihan untuk partikel yang bisa membentuk materi gelap <a href="https://theconversation.com/from-machos-to-wimps-meet-the-top-five-candidates-for-dark-matter-51516">telah diajukan</a>, dengan kandidat favorit adalah Weakly Interacting Massive Particle (WIMP). </p>
<p>Namun demikian, riset baru menunjukkan bahwa partikel materi gelap tidak akan lebih berat daripada proton (yang membentuk nukleus atom bersama dengan neutron). Ini jauh di bawah massa yang diprediksi untuk WIMP. Analisis juga menunjukkan bahwa materi gelap lebih dingin daripada yang diduga. Ini membuka kesempatan untuk menggunakan “kosmologi 21 cm” sebagai satelit materi gelap baru di alam semesta. Jika kita menggunakan penerima yang lebih sensitif dan mengatasi gangguan radio terrestrial dengan menempatkan sebuah <a href="https://www.ligo.caltech.edu/page/what-is-interferometer">interferometer</a> pada sisi gelap bulan ada kemungkinan kita bisa menyingkap lebih banyak pengetahuan mengenai sifat materi gelap, bahkan mungkin menyelidiki kecepatannya bergerak.</p>
<p>Hal ini datang di saat yang tepat bagi astronom radio, yang tengah mengembangkan jaringan raksasa teleskop radio atau interferometer generasi selanjutnya di Australia dan Afrika Selatan yang disebut <a href="https://theconversation.com/the-science-behind-the-square-kilometre-array-40870">Square Kilometre Array</a>, serta percobaan mutakhir lainnya yang didedikasikan untuk mempelajari <a href="http://reionization.org">fajar kosmik</a>. Ini adalah saat yang menggairahkan bagi ilmuwan.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/92755/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Carole Mundell receives funding from the Science and Technology Facilities Council. However, the views expressed here are her own.</span></em></p>
Teknologi radio baru berhasil mendeteksi cahaya yang muncul pertama kali di alam semesta.
Carole Mundell, Head of Physics, University of Bath
Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.