Sebagian besar infeksi diperkirakan berasal dari kontak dengan hewan yang terinfeksi, baik kelelawar buah itu sendiri atau dari hewan perantara seperti babi.
Tidak bergabung BRICS adalah keputusan yang paling tepat, bijak dan masuk akal bagi Indonesia. Indonesia tidak boleh mempertaruhkan hubungan diplomasi baiknya dengan pihak manapun.
Virdika Rizky Utama, University of Michigan-Shanghai Jiao Tong University Joint Institute
Partisipasi Presiden Jokowi Widodo dalam KTT BRICS menunjukkan signifikansi daya tawar Indonesia dalam menjalin hubungan dengan negara-negara yang menjadi mesin pertumbuhan global.
Ritika Prasad, University of North Carolina – Charlotte
Kecelakaan mematikan di India yang merenggut nyawa sekitar 300 orang telah memfokuskan kembali perhatian internasional pada pentingnya perkeretaapian di negara tersebut.
Virdika Rizky Utama, University of Michigan-Shanghai Jiao Tong University Joint Institute
Kesesuaian ideologi dan sistem politik, kapabilitas ekonomi, serta dampak terhadap hubungan Indonesia dengan Barat harus dipertimbangkan secara matang jika ingin bergabung dengan BRICS.
Mengundang Rashtriya – yang terkenal atas perannya dalam konflik kekerasan antara umat Hindu dan Muslim di India – justru dapat membantu memulai gerakan global kerukunan antaragama.
Sunak menempuh studi politik, filsafat dan ekonomi di Oxford University. Ia bekerja di Goldman Sachs sebelum melanjutkan studinya ke Stanford University di AS dan meraih gelar MBA.
Seorang akademisi Islam menulis tentang bagaimana otoritarianisme yang meluas di negara-negara Islam memengaruhi kebijakan luar negeri mereka terhadap minoritas Muslim di luar negeri.
Implementasi aplikasi pelacak di Cina, India, dan Singapura tidak jauh berbeda dengan aplikasi PeduliLindungi. Namun, yang perlu digarisbawahi adalah tindak lanjut dari data yang telah terkumpul.
Pemadaman kebakaran kesehatan masyarakat selama pandemi hampir tidak mungkin dilakukan ketika alat utama untuk memadamkan api (vaksin) tidak tersedia selama 12 bulan pertama.
Bergabungnya AS kembali ke Perjanjian Paris memberikan harapan adanya perubahan bagi penurunan emisi global dan upaya mengatasi dampak krisis iklim, termasuk Indonesia.
Tidak ada satu pun Hari Air Sedunia selama 25 tahun terakhir yang berfokus pada bagaimana air menjadi prioritas agenda politik negara untuk jangka panjang.
Langkah pemerintah India baru-baru ini untuk mendeportasi warga Rohingya dari India menunjukkan diskriminasi berbasis agama di jantung kebijakan India soal pengungsi.