Menu Fermer

Articles sur Kesehatan

Affichage de 101 à 120 de 130 articles

Beberapa laporan menyebut setidaknya 61 anak mati di Papua karena malnutrisi dan campak. Foto ibu dan anak di sebuah gereja Distrik Asmat, Papua, 22 Januari, 2018. Reuters/via Antara News Agency

Mengapa riset kesehatan jarang mempengaruhi kebijakan di Indonesia

Pembuat kebijakan seharusnya lebih baik mengkomunikasikan kebutuhan mereka kepada para peneliti. Dan peneliti seharusnya menyadari program dan area yang menjadi prioritas utama pemerintah.
Bayi menangis saat diimunisasi difteri di satu klinik di Cibinong, Bogor, Jawa Barat, 5 Desember 2017. Antara Foto/Yulius Satria Wijaya/via REUTERS

Wabah difteri di Indonesia: antara vaksinasi dan antibiotik

Wabah difteri saat ini tidak disebabkan hal tunggal. Tidak diselesaikan dengan memaki orang tua antivaksin. Tapi juga soal distribusi vaksin yang baik dan antibiotik yang tak seampuh dulu.
Baik diet rendah lemak maupun tinggi lemak dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular—asalkan Anda makan makanan berbasis tanaman. (Shutterstock)

Makanan yang dapat menurunkan risiko penyakit jantung

Dari donat hingga alpukat, apa yang kita makan berdampak terhadap kesehatan jantung.
Lukisan kerokan di becak di Yogyakarta. Kerokan bisa membuat ketagihan psikologis karena ada interaksi antara pengerok dan yang sakit. Shutterstock

Masuk angin? Kerokan saja

Dari sudut pandang ilmiah, kerokan bisa jadi tidak masuk akal, tetapi ia tetap cara populer di beberapa negara Asia termasuk Indonesia. Hati-hati, kerokan bisa bikin ketagihan!
Terlalu lama duduk meningkatkan risiko berbagai penyakit termasuk stroke. Shutterstock

Agar tidak mati akibat kelamaan duduk

Belakangan di kalangan urban di Indonesia ada istilah “mager”, singkatan dari malas gerak. Awas, jangan sampai Anda mager sampai mati.
Dokter kerap bingung menjawab pertanyaan tentang penyebab kanker seorang pasien spesifik. Shutterstock

Apakah kanker itu hanya persoalan ‘nasib buruk’?

Belum lama ini dua peneliti menuliskan artikel kontroversial di jurnal bergengsi Science bahwa kanker hanya perkara nasib buruk. Apa iya? Lantas apakah ada gunanya kita bergaya hidup sehat?

Les contributeurs les plus fréquents

Plus