Konflik yang telah berlangsung lama antara Israel dan Iran hanya sampai pada perang bayangan, sampai keduanya saling menyerang satu sama lain baru-baru ini.
Academic rigour, journalistic flair
Articles on Israel
Displaying 1 - 20 of 25 articles
TikTok mengalami lonjakan ‘postingan’, ‘streaming’ langsung, dan diskusi tentang Al-Qur'an, dengan banyak yang menyebut keimanan Islam yang mereka lihat di warga Gaza sebagai inspirasi mereka.
Boikot konsumen atas krisis Gaza adalah yang terbaru dalam serangkaian boikot konsumen. Inilah saatnya membuat aksi seperti ini efektif.
Gencatan senjata adalah cara untuk memformalkan penghentian kekerasan di antara pihak-pihak yang bertikai. Namun gencatan senjata bisa datang dalam berbagai bentuk, yang mengarah pada perselisihan.
Jika korban pertama dalam perang adalah kebenaran, maka itu bukanlah kesalahan para jurnalis garis depan yang melakukan pekerjaan berat dalam situasi yang sulit.
Israel memiliki pengalaman pahit dalam upaya pengendalian Gaza. Sekarang Israel harus memutuskan bagaimana mengelola wilayah itu di masa depan.
Banyak orang menyebut genosida dalam perang Israel-Hamas, tetapi perang kata-kata tidak dapat menjadi jalan perdamaian.
Aksi solidaritas membela Palestina terjadi di banyak negara, tidak hanya negara-negara Muslim. Ini menandakan bahwa kesamaan identitas bukanlah satu-satunya alasan mengapa solidaritas terjadi.
Perang di Gaza dan Ukraina telah menyebabkan meningkatnya jumlah jurnalis yang terbunuh, dan ini adalah berita buruk bagi semua orang.
Kemungkinan kuat bagi Cina untuk memanfaatkan konflik Israel-Hamas dalam menyebarkan narasi-narasi anti-AS dan sekutunya.
Sikap dan pernyataan Barat terhadap kematian warga sipil di Israel dan Palestina menunjukkan standar ganda yang telah menyebar ke seluruh pemerintahan dan institusi Barat.
Negara-negara Arab dan ASEAN bisa berperan besar dan aktif membantu penyelesaian konflik Israel-Palestina. Lalu mengapa kini mereka cenderung lamban dan abai?
Konflik Israel dan Palestina (Hamas) menyebabkan kebencian terhadap Israel, hal ini terjadi sebagai bentuk emosi di level kelompok yang terbentuk dari proses kategorisasi dan identifikasi sosial.
Para politikus menyebarkan asumsi mereka, dan mengatasnamakan warga Gaza, untuk mendapatkan dukungan. Nyatanya, apa yang dirasakan warga Gaza tidak demikian.
Asal-usul dan ideologi Hamas kerap kali disalahpahami. Berikut adalah beberapa hal tentang sejarah Hamas dan apa yang mereka yakini.
Indonesia sebenarnya menjalin hubungan dengan Israel, kerja sama yang cukup menguntungkan bagi kedua negara. Apakah ndonesia harus terus-terusan “menutup diri” dari Israel?
Untuk memahami apa yang telah terjadi di Israel dan Palestina dalam beberapa hari terakhir, sangat penting untuk juga memahami karakteristik dan motivasi organisasi Hamas.
Warga Israel menganggap penting untuk menunjukkan kembali kemampuan pertahanan militer negara mereka terhadap Hamas, yang mungkin memerlukan pengambilalihan Gaza secara militer.
Sejarah Israel dan Palestina memang rumit. Satu tanah, dua nama. Masing-masing pihak mengklaim tanah itu sebagai milik mereka, dengan nama yang mereka pilih.
Pasukan Israel telah ditarik setelah dua hari pertempuran di kamp Jenin. Tapi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memperingatkan bahwa ini tidak akan menjadi serangan satu-satunya
Top contributors
-
Ketua Program Studi Hubungan Internasional, Universitas Bina Mandiri Gorontalo
-
Associate Professor of Security and International Relations, Staffordshire University
-
Professor, Department of Government, University of Essex
-
Lecturer in Politics and International Studies, The Open University
-
Professor of International Politics, Clinton Institute, University College Dublin
-
Visiting Fellow, Brookings Doha Center and Professor of Politics, Queen's University Belfast
-
Associate Lecturer, Faculty of Social Science, The Open University
-
Leverhulme Early Career Research Fellow, Department of Politics and International Studies, University of Warwick
-
Lecturer in Middle East Studies, Deakin University
-
Associate, German Institute for International and Security Affairs
-
Director of China-Indonesia Desk, Center of Economic and Law Studies (CELIOS)
-
Emeritus Professor of Law, University of East London
-
Professor of Law, American University
-
Associate Professor of Practice of Public Policy, University of Michigan
-
Dean of Jimmy and Rosalynn Carter School for Peace and Conflict Resolution, George Mason University
