Istilah ‘liberal arts’, mungkin terdengar seperti ungkapan yang bernuansa politis. Seorang ahli literatur menjelaskan mengapa hal itu salah dan melihat lebih dekat asal usul dan maknanya.
Dengan dalih “memfasilitasi” pembelajaran berbasis projek, ada kekhawatiran bahwa banyak guru menggunakan Kurikulum Merdeka untuk kemudian lari dari tanggung jawab mengajar.
Alih-alih menyalahkan orang tua tunggal dan melanggengkan stigma, masyarakat dan pemerintah perlu memberi dukungan khusus bagi mereka untuk memastikan semua anak mendapat pendidikan berkualitas.
Keseriusan diplomasi pendidikan antara Indonesia dan Malaysia diperlukan untuk memastikan keberlanjutan dan optimalisasi upaya pemenuhan akses pendidikan anak pekerja migran Indonesia.
Reza Aditia, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Pembelajaran berbasis projek memang terdengar lebih keren dan progresif. Namun, pembelajaran yang berpusat pada guru masih relevan pada abad ke-21, bahkan dalam kondisi tertentu bisa jadi lebih baik.
Temuan kami menunjukkan bahwa orang tua di Yogyakarta memainkan peran penting dan aktif dalam advokasi kebijakan pendidikan – bukan hanya sekadar menggantikan tugas sekolah di rumah.
RUU Sisdiknas bisa jadi peluang penting membenahi capaian pendidikan Indonesia. Karena dampaknya yang luas, RUU ini perlu terus diperjuangkan dengan melibatkan publik dan pemangku kepentingan.
Maya Defianty, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta and Kate Wilson, University of Canberra
Ketika mengajarkan kemampuan berpikir kritis, guru masih terjebak pada kebiasaan lama yang sudah mendarah daging. Ini termasuk pembelajaran berbasis hafalan dan mentalitas “mengajar untuk ujian”.
Laporan-laporan terkini terkait peracunan lebih dari 1.000 pelajar perempuan di Iran tampaknya merupakan babak baru dalam upaya pembungkaman hak pendidikan perempuan.
Para ahli sepakat bahwa jam masuk sekolah SMA yang ideal minimal pukul 8.30. Bahkan, di Inggris, menggeser waktu masuk sekolah ke jam 10.00 pagi dapat meningkatkan kualitas belajar siswa sebesar 12%.
Goldy Fariz Dharmawan, Indonesian Education Standard, Curriculum, and Assessment Agency (BSKAP Kemdikbudristek)
RUU Sisdiknas adalah strategi baru untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui tiga pilar: mengurai hambatan birokrasi, menyederhanakan sistem pendidikan yang kaku, serta membenahi kualitas guru.
Mengajarkan anak tentang keberagaman agama dan pandangan, terutama yang ada dalam lingkungan sosial mereka, bisa membantu meredam prasangka buruk terkait agama yang seringkali kita lihat di media.
Adjunct Research Fellow Victoria University of Wellington; Head of the Quality Assurance Institute and Senior Lecturer, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta