Meskipun kadang-kadang dikategorikan sebagai orang rumahan yang atensinya rendah, generasi muda melihat manfaat nyata dari perpustakaan – lebih dari sekadar gudang buku.
Disiplin ilmiah, gaya jurnalistik
Artikel-artikel mengenai Anak muda
Menampilkan 1 - 20 dari 78 artikel
Anak muda menghadapi isu-isu kesehatan dan seksualitas yang memerlukan pendidikan komprehensif.
Melalui Pandawara Group, anak muda bisa mendapatkan lebih banyak asupan berita baik untuk mengimbangi berita buruk yang lebih banyak berseliweran di internet.
Kurikulum bootcamp ini kami disain dengan menggabungkan pendalaman materi isu lingkungan hidup dan perubahan iklim, serta peningkatan content creators skills dan digital landscape.
Meskipun beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak muda di Indonesia peduli masalah iklim, antusiasme, pengetahuan dan kontribusi mereka ternyata masih rendah. Apa penyebabnya?
Pemilih muda makin kritis. Mereka menginginkan informasi mengenai rekam jejak, program dan visi misi para kandidat Pemilu 2024. Penyelenggara pemilu harus memfasilitasi ini.
Media perlu menambah variasi pemberitaan patisipasi anak muda dan menampilkan profil anak muda kelas menengah ke bawah dari akar rumput, masyarakat adat, dan terutama perempuan muda.
Bahasa “Jaksel” sering dianggap cerminan tingkat pendidikan dan kelas sosial yang tinggi. Bisa jadi itu benar, tapi fenomena ini bisa dikaji lebih dalam dari lensa sejarah, tata ruang, dan kebahasaan.
Pemilih muda membutuhkan informasi seputar pemilu, mulai dari tata cara pelaksanaan pencoblosan, tempat mereka mencoblos, sampai informasi tempat pemungutan suara untuk penyandang disabilitas.
Selain figur-figur muda, Partai Move Forward juga menjadi pembeda dengan menunjukkan sikap yang jelas sebagai partai pro demokrasi dan antimiliterisme.
Dinamika relasi kerja di Indonesia membuat pekerja magang justru menanggung beban kerja besar yang menghasilkan nilai bagi pemberi kerja – tanpa timbal balik yang setara buat mereka.
Anak-anak dengan gangguan kecemasan lebih berkemungkinan untuk absen dari sekolah dan meraih nilai akademik yang lebih rendah ketimbang teman-teman mereka yang tidak mengalami gangguan kecemasan.
Akibat utang, kelompok muda yang posisinya sudah rentan jadi semakin tertekan. Selain itu, kemudahan akses dan ketiadaan pembatasan atau regulasi pemerintah menjadikan masalah utang semakin pelik.
Bagaimana Gen Z bisa menjadi agen perubahan yang efektif untuk reformasi ekonomi dalam suatu sistem yang tidak mereka percayai?
Riset baru menunjukkan bahwa pelecehan terhadap anak muda ketika memakai seragam sekolah adalah isu serius yang masih jarang mendapat perhatian.
Pada masa ketika norma-norma demokratis tampaknya terus memudar di seluruh dunia, demokrasi delibaratif adalah satu obat yang menurut riset kami layak untuk diperjuangkan.
Tampaknya ada kekosongan yang kemudian diisi oleh para influencer misogini.
Kamera smartphone lebih canggih dari kamera digital lawas. Namun, mencuatnya ketertaikan akan kamera awal tahun 2000-an menandakan hal yang lebih besar: upaya manusia untuk senantiasa mencari makna.
Promosi bahasa daerah kepada masyarakat, pelajar, dan anak muda perlu menekankan bahwa bahasa daerah adalah “aset” dalam berkomunikasi, bukan hanya beban warisan.
Memperbaiki sekolah vokasi, sekaligus menutup celah kompetensi digital, bisa membantu pekerja muda untuk benar-benar meraup manfaat dari ekonomi maritim yang tengah berkembang.
Kontributor teratas
-
Researcher of Youth and Religious Studies. Doctoral candidate in Islamic studies, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
-
Research fellow, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
-
Faculty, Department Biostatistics, Epidemiology & Population Health, Faculty of Medicine, Public Health & Nursing, Universitas Gadjah Mada
-
Senior Lecturer, Psychology, Universitas Surabaya
-
Lecturer, Universitas Padjadjaran
-
Lecturer in Educational Psychology, Universitas Andalas
-
Research and Program Manager, The Indonesian Institute
-
Associate Professor, Monash University
-
Lecturer in Communication Science, Universitas Padjadjaran
-
Associate professor, Universitas Padjadjaran
-
Researcher, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
-
Lecturer in Cultural Studies, School of Culture and Communication, Faculty of Arts, The University of Melbourne
-
Creative Director - School of Arts and Media, University of Salford
-
Dr. Phil. Candidate at the Institute of Anthropology, University of Heidelberg
-
Lecturer at Universitas Tidar and Research Fellow at Institute of Governance and Public Affairs Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Tidar Magelang
