Menu Close

Artikel-artikel mengenai Bencana

Menampilkan 21 - 38 dari 38 artikel

Tim penyelamat masih berupaya melakukan evakuasi di Bahama yang diterpa oleh Badai Dorian. EPA/Petty Officer 3rd Class HUNTER MEDLEY/US COAST GUARD

Kenapa Badai Dorian sangat merusak? Ini kata peneliti

Badai Dorian telah memporakporandakan Bahama, dengan perkiraan jumlah korban terus meningkat seiring dengan diturunkannya regu penyelamat.
Perempuan korban tsunami Selat Sunda berdiri di depan rumahnya yang rusak di Kecamatan Sumur, Banten, 26 Desember 2018. Fajrul Islam/Shutterstock

Ketimpangan akses akibatkan perempuan lebih rentan saat terjadi bencana alam

Dalam perspektif gender, perempuan banyak menjadi korban dalam situasi bencana karena memiliki akses yang lebih rendah terhadap sumber daya seperti sarana toilet dan air bersih selama di pengungsian.
Rumah rusak akibat gempa bumi di Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, 11 Oktober 2018. Setidaknya 2,045 orang tewas akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. EPA/Hotli Simanjuntak

Setelah bencana Palu dan Lombok: sebuah babak baru tata kelola bencana di Indonesia?

Kota dan kabupaten di Indonesia harus memiliki perencanaan tata ruang yang peka terhadap bencana atau bahkan mempromosikan budaya keselamatan dalam kehidupan sehari-hari publik.
Penduduk mengambil foto dengan ponsel mereka di dekat reruntuhan rumah di Desa Petobo, Palu, 11 Oktober 2018. HOTLI SIMANJUNTAK/EPA

Mengapa daerah rawan bencana di Semarang dan Aceh tetap dihuni penduduk?

Faktor kebijakan pemerintah akan sangat menentukan relasi antara manusia dengan alam, utamanya dalam konteks bencana.
Tumpahan minyak dari sumur Montara di Laut Timor berdampak pada lingkungan hidup dan penghidupan masyarakat Timor Barat. PR Handout Image/PTTEP

Narasi yang hilang dari liputan media tentang tumpahan minyak Montara

Korban masih menunggu ganti rugi dampak tumpahan minyak Montara sembilan tahun lalu. Liputan media mengenai mitigasi bencana besar tersebut tidak substantif menurut sebuah penelitian.
Warga Kemijen di pesisir Semarang membuat sendiri tembok penahan, biasa disebut talud, agar luapan Kalibanger tidak membanjiri perkampungan. Tim Dokumentasi Kolektif Hysteria

Hidup dan bertahan di Semarang yang terus ambles

Pesisir Semarang ambles dan warga di sana semakin miskin akibat bencana. Mereka tidak tinggal diam menghadapi banjir rob yang menghampiri sehari dua kali ke rumah-rumah mereka.

Kontributor teratas

Lebih banyak