Indonesia telah bekerja keras menekan terorisme lokal, tapi pelibatan anak-anak sebagai pelaku serangan bom bunuh diri memicu kekhawatiran bahwa program deradikalisasi tidak efektif.
Disiplin ilmiah, gaya jurnalistik
Artikel-artikel mengenai bom bunuh diri
Menampilkan semua artikel
Pemerintah Indonesia menghadapi tantangan berat yang terjadi dalam waktu bersamaan, yaitu kembalinya pejuang IS dan kekerasan ekstrem yang tumbuh di dalam negeri.
Serangan di Surabaya tidak hanya menunjukkan pergeseran peran perempuan dalam tindakan terorisme, tetapi juga keterlibatan keluarga dalam aksi teror.
Dia meletakkan dasar pemeriksaan DNA forensik kasus terorisme.
Ilmu biologi molekuler, dengan penelitian DNA, membantu penegak hukum melacak pelaku bom bunuh diri dan kejahatan laiannya.
Kontributor teratas
-
Deputy for Fundamental Research of Eijkman Institute., Eijkman Institute for Molecular Biology
-
PhD of Coral Bell School of Asia Pacific Affairs, Australian National University
-
Lecturer in Religious Studies, Te Herenga Waka — Victoria University of Wellington
-
Researcher at the Council for International Development, Wellngton, and a Tutor and Guest Lecturer in Religious Studies, Victoria University of Wellington, Te Herenga Waka — Victoria University of Wellington
-
Associate Professor of Politics, Deakin University
