Pandemi bukan hanya krisis kesehatan namun juga bencana urban. Selama pandemi, Pulau Jawa dan Bali mencatatkan peningkatan angka kemiskinan tertinggi.
Disiplin ilmiah, gaya jurnalistik
Artikel-artikel mengenai COVID-19
Menampilkan 61 - 80 dari 431 artikel
Semakin besar seseorang mempercayai misinformasi pengobatan dan pencegahan non-psikologis serta teori konspirasi, semakin ia enggan menjaga jarak
Meskipun pandemi telah berlangsung selama lebih dari satu tahun, apakah layanan informasi Covid-19 mudah diakses oleh penyandang disailitas di Indonesia?
Contact tracing merupakan kunci untuk menjaga kelangsungan aktivitas ekonomi di tengah maraknya pandemi
Muatan positif pada mantel glikoprotein tipe S yang menyelubungi virus corona akan dinetralkan oleh muatan negatif dari karagenan jenis iota.
Penyintas COVID dan keluarga perlu memahami tanda PTSD sehingga dapat segera terdeteksi dan teratasi.
Untuk beberapa alasan, seiring berjalannya waktu, vaksin menjadi kurang efektif. Jadi bagaimana para peneliti menghitung seberapa baik vaksin bekerja?
Penyakit ini mungkin sangat ringan karena beberapa infeksi pada masa lalu menciptakan kekebalan yang mengurangi kemungkinan rawat inap dan kematian.
Australia telah menyetujui vaksin Pfizer COVID untuk anak berusia 5-11 tahun, dengan peluncuran pada 10 Januari. Berikut cara mempersiapkan anak Anda jika mereka takut jarum suntik.
Jika berita buruk atau tidak relevan membuat Anda mempertimbangkan untuk menghindarinya, kami menyarankan: konsumsi secara moderat.
Masyarakat memaknai sekaligus menegosiasikan pembatasan sosial dengan cara-cara yang kreatif. Dengan kata lain, masyarakat memaknai pembatasan ruang sosial secara berbeda dengan maksud pemerintah.
Dunia perlu belajar untuk hidup dengan virus. Dan pemerintah harus mengikuti sains dan tidak mendistorsinya untuk kepentingan politik.
Tubuh mempersepsikan kesepian sebagai suatu bentuk ancaman sehingga proses inflamasi terus berlangsung selama kita mengalami kesepian.
Dunia media telah berubah selama krisis COVID, dengan tantangan baru, hambatan berbeda, dan inovasi cara menyampaikan berita.
Pengumpulan data HIV bisa dilakukan secara lebih kolaboratif, melibatkan warga dan paka agar dapat lebih memahami bagaimana data dikumpulkan dan apa tujuan pengumpulannya.
Aplikasi kencan dibuat untuk membantu orang terhubung secara online, lalu bertemu langsung. Bagaimana mereka menanggapi pandemi?
Karena terpinggirkan secara sistemik, komunitas transgender menghadapi kesulitan lebih besar dalam mengakses layanan kesehatan mental.
Obat molnupiravir menunjukkan lampu hijau dalam mengatasi penyebaran COVID-19.
Tanpa mensyaratkan NIK, pemerintah memperbesar kesetaraan akses pada layanan dasar dan perlindungan yang sangat diperlukan sekarang dan nanti di masa pemulihan pandemi.
Keluarga dapat menjadi benteng terkuat dalam upaya memutus penyalahgunaan narkoba.
Kontributor teratas
-
Associate Professor, Hospital Management Department Public Health Faculty,, Universitas Hasanuddin
-
Peneliti The Cochrane Collaboration; Associate Professor, School of Medicine dan Institute of Research, Development, and Innovations, International Medical University (IMU) Malaysia
-
Lecturer at Department of Community Medicine Faculty of Medicine, Universitas Indonesia
-
Lead, Communications and Outreach, Australia-Indonesia Centre
-
Program Officer at The Australia-Indonesia Centre, Australia-Indonesia Centre
-
PhD Candidate in Public Policy, Australian National University
-
Director of China-Indonesia Desk, Center of Economic and Law Studies (CELIOS)
-
Researcher in disease surveillance and biostatistics, Eijkman-Oxford Clinical Research Unit (EOCRU)
-
Senior Lecturer in Population Health, School of Medicine and Psychology, Australian National University, Australian National University
-
Head, Genetics Working Group and Internationalisation, Faculty of Medicine, Public Health and Nursing, Universitas Gadjah Mada
-
Peneliti Bidang Ekonomi, The Indonesian Institute
-
Dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Kepala Program Studi Magister Biomedik, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
-
Transport & energy economist, Economic Research Institute for ASEAN and East Asia
-
Postdoctoral Research Fellow, Department of Health Economics, Wellbeing and Society, National Centre for Epidemiology and Population Health, Australian National University
-
Lecturer, Universitas Gadjah Mada
