Pencemaran plastik terkait dengan ‘throwaway culture’ yang mengakar di banyak masyarakat dunia. Jika tidak dibarengi strategi perubahan perilaku, larangan plastik hanya menciptakan perubahan kecil.
Manfaat menyusui bayi jauh lebih besar untuk ibu dan bayi dibanding risiko kesehatan.
Pexels/ Alina Matveycheva
Meski satu penelitian telah menemukan KPM dalam ASI, namun ibu disarankan masih terus menyusui. Manfaat kesehatan yang didapatkan dari menyusui lebih besar dibandingkan dari risiko kesehatan.
Sampah plastik menumpuk di pepohonan dan semak-semak di sepanjang Sungai Los Angeles.
Citizen of the Planet/Education Images/Universal Images Group via Getty Images
Plastik terbuat dari minyak dan gas alam, yang dimulai sebagai bahan fosil tumbuhan dan hewan. Tapi terkubur jauh di bawah tanah selama jutaan tahun, bahan-bahan itu berubah dengan cara yang penting.
Setiap pecahan plastik memulai perjalan yang unik begitu mencapai laut. Kami mencoba untuk menemukan polanya.
Seorang ahli biologis memeriksa mikroplastik yang ditemukan pada spesises laut di Hellenic Centre for Marine Research, di Yunani, 26 November 2019.
Louisa Gouliamaki/AFP via Getty Images
As more and more plastic trash permeates the Semakin banyak sampah plastik di lautan, serpihan plastik masuk ke dalam ikan dan kerang - dan berpotensi juga masuk ke manusia
Mengocok botol polipropilena dan mencucinya dengan air mendidih bisa melepaskan jutaan partikel plastik kecil. Ada 4 cara untuk mengurangi paparan mikroplastik ini.
Jumlah ini 35 kali lebih besar dibanding perkiraan berat polusi plastik di permukaan laut.
Indonesia mengumumkan ‘perang melawan sampah plastik di laut’ pada tahun 2016 setelah penelitian baru-baru ini menjuluki negara tersebut sebagai produsen limbah terbesar kedua di dunia.
www.shutterstock.com
Konferensi nasional Asosiasi Ilmu Kelautan Australia tahun ini merupakan zona bebas plastik, Para ilmuwan kelautan ingin mengurangi beban lingkungan dari plastik yang dibuang.
Sekitar sepertiga dari kemasan plastik di seluruh dunia dibuang ke alam sekitar. Tanpa perubahan yang signifikan, akan ada lebih banyak plastik daripada ikan di lautan pada 2050 mendatang.
Sekali pakai dan selesai? Tidak selalu.
Peteruetz/Wikimedia
Bio berbasis polimer tidak hanya terbarukan dan lebih ramah lingkungan untuk diproduksi, tapi mereka dapat benar-benar bertindak sebagai penyerap karbon.
Setumpuk sampah di perut paus sperma yang terdampar di pantai Pulau Kapota Wakatobi, 19 November 2018.
Alfi Kusuma Admaja (AKKP-KP)/Author provided
Temuan sampah di dalam tubuh paus ini menunjukkan bahwa sampah tidak hanya membawa masalah bagi manusia, tapi juga bagi hewan-hewan laut.
Peneliti memeriksa Paus sperma yang terdampar tewas di pantai Pulau Kapota Wakatobi, 20 November 2018. Di perut paus sepanjang hampir 10 meter itu ditemukan sampah plastik sekitar 6 kilogram.
WWF/ EPA
Memang tidak ada cara tunggal yang ampuh untuk menyelesaikan secara menyeluruh masalah sampah plastik ini. Karenanya, dibutuhkan peran aktif banyak pihak.
PhD Candidate, Department of Health Economics, Wellbeing and Society, National Centre for Epidemiology and Population Health, Australian National University