Menu Close

Ingin lebih bahagia, lebih sehat, dan hemat? Memasak adalah jawabannya

Screen Shot at.

Penelitian menunjukkan orang yang memasak lebih banyak memiliki pola makan yang lebih sehat, menghabiskan lebih sedikit uang untuk makanan yang dibawa pulang, dan memiliki indikator kesehatan yang lebih baik.

Memasak membuat anda lebih bahagia

Sebuah penelitian yang melibatkan 160 orang dewasa meneliti apakah makan makanan sehat yang disiapkan di rumah mempengaruhi emosi. Para peneliti menemukan orang yang memasak lebih banyak melaporkan perasaan positif yang lebih intens dan lebih sedikit khawatir dibandingkan dengan mereka yang makan lebih banyak di luar rumah. Mereka juga lebih cenderung memilih makanan yang lebih sehat saat makan berikutnya dibandingkan dengan orang yang makan lebih banyak di luar rumah.

Baru-baru ini uji coba terkontrol secara acak pada 141 ibu-ibu di Irlandia menemukan bahwa belajar memasak lasagna, baik dengan mengikuti resep atau melalui video meningkatkan kepercayaan diri dan kenikmatan mereka memasak. Tutorial cara memasak mengurangi kesulitan mereka untuk memasak makanan dari awal dan meningkatkan niat mereka untuk memasaknya lagi.

Bukan hanya memasak, tetapi berbagi makanan dengan orang lain, juga menimbulkan perasaan bahagia seperti yang ditemukan dalam riset yang melibatkan 39.000 orang dari Thailand.

Memasak bisa menghemat uang

Dalam program enam minggu Cooking Matters di Amerika Serikat (AS), orang dewasa berpenghasilan rendah diajari cara berbelanja dan menyiapkan makanan sehat dengan anggaran terbatas menggunakan bantuan teknik persiapan makan. Enam bulan setelah program selesai, individu masih menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kepercayaan diri untuk dapat memaksimalkan teknik memilih makanan sehat yang terjangkau. Mereka juga tidak terlalu khawatir kehabisan makanan sebelum mereka punya uang untuk membeli lebih banyak.

Sebuah survei terhadap 437 orang dewasa di AS melihat hubungan antara frekuensi makan malam yang dimasak di rumah atau makan di luar dengan kualitas diet secara keseluruhan dan uang yang dihabiskan pada makanan. Seperti yang bisa Anda tebak, memasak di rumah lebih sering dikaitkan dengan kualitas diet yang lebih tinggi dan pengeluaran lebih sedikit per orang.

Masak sendiri bisa menghemat sekitar Rp 930 ribu per orang per bulan dibanding jajan makanan di luar, dan menghemat Rp 3,9 juta per orang per bulan untuk makanan secara keseluruhan.

Makan di luar lebih sering dikaitkan dengan kualitas diet yang lebih rendah dan pengeluaran lebih banyak per orang untuk makanan yang dibawa pulang (Rp 1,9 juta per orang per bulan) dan makanan secara keseluruhan (Rp 4,7 juta per orang per bulan). Yang penting, koki rumahan baik yang sering atau tidak memasak makanan di rumah menghabiskan anggaran yang sama untuk masakan (Rp 2,7 juta bagi yang sering dibanding Rp 2,8 juta untuk yag jarang memasak).

Orang yang memasak memiliki kebiasaan makan yang lebih sehat

Makanan olahan cenderung lebih banyak mengandung kalori, garam, gula, dan lemak jenuh. Pada tahun 2008, survei terhadap 509 orang dewasa di Inggris menunjukkan persentase rata-rata kalori dari makanan olahan adalah 51%. Mereka yang memasak setidaknya lima hari seminggu mengkonsumsi 3-4% lebih sedikit total kalori dibanding makanan olahan.

Itu setara dengan perbedaan sekitar 57-75 kalori lebih sedikit per hari dibanding masakan olahan. Mungkin kedengarannya tidak banyak, tetapi jika dihitung lebih dari seminggu, itu membuat perbedaan pada asupan nutrisi Anda seperti serat, vitamin, dan mineral.

Memasak membuat risiko terkena diabetes tipe 2 lebih rendah

Ada sebuah riset yang dilakukan AS selama 25 tahun yang melibatkan lebih dari 58.000 wanita dan 41.000 pria. Setiap empat tahun mereka ditanya berapa banyak makan siang dan makan malam mereka yang biasanya disiapkan di rumah. Di antara mereka yang memiliki lima hingga tujuh makan malam yang disiapkan di rumah, ada risiko 15% lebih rendah terkena diabetes tipe 2 dibandingkan dengan mereka yang menjawab 2 atau kurang, sementara di antara mereka yang makan sianglima hingga tujuh kali di rumah memiliki risiko 9% lebih rendah.

Risiko yang lebih tinggi ini sebagian dikaitkan dengan mereka yang makan lebih banyak di rumah mengalami kenaikan berat badan yang jauh lebih sedikit. Bagi mereka yang mengonsumsi 11-14 makanan per minggu yang disiapkan di rumah, wanita bertambah 3,02 kg dan pria bertambah 2,62 kg. Ini secara signifikan kurang dari berat yang diperoleh oleh mereka yang tidak makan enam kali seminggu yang disiapkan di rumah, yaitu 3,36kg untuk wanita dan 3,85kg untuk pria.

Intervensi memasak membantu Anda

Dalam studi di mana orang secara aktif berusaha memasak lebih sering, mereka terbukti meningkatkan asupan nutrisi, membuat jenis makanan lebih beragam, dan mengonsumsi makanan yang lebih baik.

Di semua penelitian jenis ini ada beberapa dampak positif pada hasil kesehatan seperti kolesterol darah, tekanan darah, berkurangnya risiko rheumatoid arthritis, penyakit ginjal kronis, dan meningkatkan kualitas hidup pasien penderita kanker prostat. Meskipun ahli lain juga menyoroti bahwa studi yang dirancang dengan baik dengan evaluasi yang ketat diperlukan karena banyak studi memiliki desain studi yang lemah.

Siapa yang mengajari Anda untuk memasak?

Sebuah survei yang dilakukan tahun 2015 menemukan sekitar satu dari lima orang Australia ingin memasak lebih banyak di rumah. Dalam survei di Irlandia, lebih dari 1.000 orang dewasa ditanyai tentang keterampilan memasak mereka, termasuk langkah-langkah memasak seperti memotong, keterampilan makanan seperti penganggaran, praktik memasak termasuk keamanan pangan, sikap memasak, kualitas diet dan kesehatan. Mereka juga ditanya kapan mereka belajar memasak dan siapa yang mengajari mereka.

Hasil penelitian menunjukkan orang dewasa yang telah belajar memasak saat anak-anak atau remaja secara signifikan lebih percaya diri, memiliki lebih banyak keterampilan dan praktik memasak, dan sebagian besar memiliki kualitas dan pola makanan sehat yang lebih baik secara keseluruhan. Ibu adalah orang utama yang mengajari mereka cara memasak. Belajar memasak sejak dini itu penting. Ini berarti meningkatkan kualitas kesehatan seluruh keluarga bisa tercapai dengan membantu orang tua meningkatkan keterampilan memasak mereka.

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 180,900 academics and researchers from 4,919 institutions.

Register now