Menu Close

Universitas Negeri Semarang

Links

Displaying 1 - 20 of 33 articles

Banyak sekolah kembali mengentikan pembelajaran tatap muka (PTM) akibat kembali meningkatnya kasus COVID-19. Perlukah masyarakat mencemaskan potensi hilangnya capaian belajar, atau “learning loss”? (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)

Mengapa “learning loss” adalah narasi yang bias: menjawab panik hilangnya capaian belajar di tengah pandemi

Kecemasan terkait hilangnya capaian belajar siswa selama pandemi, atau “learning loss”, seringkali merupakan narasi yang bias. Kami menawarkan lensa alternatif untuk memahaminya.
Saat ini, semakin banyak orang yang menjadi kreator konten. Namun, banyak konten yang diunggah justru kontroversial dan memicu polemik sosial. (Unsplash/Steve Gale)

Bagaimana kreator konten bisa menghasilkan karya yang berpihak pada masyarakat dan kemanusiaan

Semakin banyak orang kini menjadi kreator konten. Namun, banyak konten yang diunggah justru kontroversial dan memicu polemik sosial. Konsep “kewarganegaraan digital” dalam berkarya bisa jadi solusi.
Salah satu tantangan akademisi perempuan selama pandemi adalah memastikan anak-anak mereka terus belajar, sambil memenuhi kewajiban mendidik di kampus. Fenny Selly/Antara Foto

Riset: dalam dunia akademik, perempuan Indonesia menanggung beban terbesar selama pandemi

Akademisi perempuan Indonesia harus menanggung beban dan tanggung jawab tambahan karena bekerja dari rumah dan juga semakin terpinggirkan oleh kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh universitas.
One of the problems Indonesian academics face during the pandemic is keeping up with teaching responsibilities while making sure their children keep learning. Fenny Selly Antara Foto

Research: Indonesian female academics bear the brunt of the pandemic

While having to carry the added burdens and responsibilities of working from home, Indonesian female academics are also sidelined by policies in universities.
Presiden Joko “Jokowi” Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin tiba di lokasi sidang tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) untuk menyampaikan pidato kenegaraan pertengahan Agustus lalu. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/pras

Analisis pidato kenegaraan Jokowi ungkap keterbatasan pemerintah dalam hadapi pandemi

Analisis terhadap pidato kenegaraan Joko “Jokowi” Widodo tahun ini menunjukkan keterbatasan kapasitas pemerintah dalam menghadapi pandemi, sikap yang cenderung pesimis, dan perubahan prioritas pemerintah selama pandemi.
Pengemudi Becak di seberang Tugu Muda Semarang. Midori / CC BY-SA

Akademisi: pemerintah masih gunakan bahasa langit dalam komunikasi COVID-19

Pemerintah kerap kali menggunakan bahasa elitis dalam mengomunikasikan informasi COVID-19. Hal ini pula yang mengakibatkan informasi tesebut belum mampu dicerna seluruh lapisan masyarakat.
Dengan menghilangkan bahasa yang seksis maka kita berpeluang menghapuskan tindakan-tindakan diskriminatif pada perempuan. www.shutterstock.com

Ada seksisme dalam bahasa Indonesia, bagaimana kita harus menanganinya?

Bahasa Indonesia menyimpan seksisme dalam bentuk kata, asosiasi, dan wacana. Mengikuti langkah Oxford Dictionary, kita bisa menempuh sejumlah cara agar seksisme bisa dihilangkan dari bahasa Indonesia.

Authors

More Authors