Dengan dalih “memfasilitasi” pembelajaran berbasis projek, ada kekhawatiran bahwa banyak guru menggunakan Kurikulum Merdeka untuk kemudian lari dari tanggung jawab mengajar.
Desain kelembagaan BRIN yang tertuang dalam landasan hukumnya sejak awal sudah memuat karakter birokratisasi, sentralisasi dan kendali yang meredupkan upaya penguatan riset dan ekosistem pengetahuan.
Apa urgensi Kemdikbud memakai model kemitraan vendor ala “shadow organisation”, dan apakah produk-produk teknologi mereka sudah benar-benar berdampak bagi dunia pendidikan?
Penggunaan contoh fenomena salju dalam pelajaran Kimia bisa jadi bukan cara terbaik untuk mengajarkan penurunan titik beku pada murid-murid di Indonesia.
Kecemasan terkait hilangnya capaian belajar siswa selama pandemi, atau “learning loss”, seringkali merupakan narasi yang bias. Kami menawarkan lensa alternatif untuk memahaminya.
Semakin banyak orang kini menjadi kreator konten. Namun, banyak konten yang diunggah justru kontroversial dan memicu polemik sosial. Konsep “kewarganegaraan digital” dalam berkarya bisa jadi solusi.
Surahmat, Universitas Negeri Semarang and Siti Aminah, Universitas Negeri Yogyakarta
Anak mempelajari bahasa melalui interaksi dengan berbagai orang yang berbeda. Namun, pembatasan sosial akibat pandemi COVID-19 berpotensi menghambat proses pemerolehan bahasa tersebut.
Akademisi perempuan Indonesia harus menanggung beban dan tanggung jawab tambahan karena bekerja dari rumah dan juga semakin terpinggirkan oleh kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh universitas.
While having to carry the added burdens and responsibilities of working from home, Indonesian female academics are also sidelined by policies in universities.
Ika Krismantari, The Conversation and Ayesha Nadya Muna, The Conversation
Ketika pemerintah Indonesia berencana untuk membuka kembali sekolah, sebuah metode pembelajaran yang memadukan sistem belajar jarak jauh dan tatap muka ditawarkan.
Analisis terhadap pidato kenegaraan Joko “Jokowi” Widodo tahun ini menunjukkan keterbatasan kapasitas pemerintah dalam menghadapi pandemi, sikap yang cenderung pesimis, dan perubahan prioritas pemerintah selama pandemi.
Ika Krismantari, The Conversation; Stefanus Agustino Sitor, The Conversation, and Rizki Nur Fitriansyah, The Conversation
Pemerintah kerap kali menggunakan bahasa elitis dalam mengomunikasikan informasi COVID-19. Hal ini pula yang mengakibatkan informasi tesebut belum mampu dicerna seluruh lapisan masyarakat.
Bahasa Indonesia menyimpan seksisme dalam bentuk kata, asosiasi, dan wacana. Mengikuti langkah Oxford Dictionary, kita bisa menempuh sejumlah cara agar seksisme bisa dihilangkan dari bahasa Indonesia.
Tanpa narasi memadai bahwa “Keraton Agung Sejagat” murni tindakan kriminal, bukan kebudayaan, masyarakat bisa berpersepsi sinis terhadap aktivitas kebudayaan.