Kasus bunuh diri yang terjadi di kalangan mahasiswa Indonesia belakangan ramai diperbincangkan. Belum lama ini, seorang mahasiswi di Sidoarjo, Jawa Timur, ditemukan meninggal dunia di dalam mobilnya dan…
Anak-anak bermain di lahan sawah yang kering di Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten, 29 Oktober 2023.
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/hp
Permasalahan kesehatan mental yang ditimbulkan dari efek cuaca panas belum banyak menjadi perhatian masyarakat.
Mahasiswa menulis aksara Bali di atas daun lontar saat peringatan ke-5 Bulan Bahasa Bali tahun 2023 di Taman Budaya Bali, Denpasar.
(ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)
Rasman, Universitas Negeri Yogyakarta; Reni Nastiti, Universitas Negeri Yogyakarta, and Tatum Derin, Universitas Lancang Kuning
Promosi bahasa daerah kepada masyarakat, pelajar, dan anak muda perlu menekankan bahwa bahasa daerah adalah “aset” dalam berkomunikasi, bukan hanya beban warisan.
Doa bersama untuk korban Tragedi Kanjuruhan.
Didik Suhartonon/Antara Foto
Banyak orang tua mulai meninggalkan kesan tradisional dalam kosakata bahasa daerah dan cenderung memilih kosakata bahasa asing dalam pemberian nama untuk anak-anak mereka.
Penggunaan pendekatan multibahasa di ruang kelas telah terbukti penting dalam meningkatkan prestasi akademik siswa.
Photo by Amador Loureiro on Unsplash
Berlawanan dengan pendapat umum, penelitian menunjukkan bahwa praktik multibahasa tidak memiliki efek buruk pada prestasi akademik siswa
Research has shown that adopting a multilingual approach in classrooms is important in increasing students’ academic performance.
Photo by Amador Loureiro on Unsplash
Surahmat, Universitas Negeri Semarang and Siti Aminah, Universitas Negeri Yogyakarta
Anak mempelajari bahasa melalui interaksi dengan berbagai orang yang berbeda. Namun, pembatasan sosial akibat pandemi COVID-19 berpotensi menghambat proses pemerolehan bahasa tersebut.
Kemampuan untuk mencapai kemahiran bahasa yang tinggi selayaknya penutur asli tidak dapat secara langsung dikaitkan dengan usia karena faktor-faktor lain, seperti aspek kognitif, sosial, dan emosional juga berpengaruh.
www.shutterstock.com
Baik tua maupun mereka, setiap orang yang belajar bahasa lain tampaknya memiliki peluang yang sama untuk menjadi pembicara yang sangat mahir selama mereka ditempatkan di lingkungan yang mendukung.
The ability to achieve native-like language proficiency cannot be exclusively attributed to age as other factors, such as cognitive, social and emotional aspects, are important.
www.shutterstock.com
Second-language learners from different age groups seem to have equal chances of becoming highly proficient speakers as long as they are placed in a supportive environment.