Menu Close
Profesor Jatna Supriatna. Conservation-strategy.org

Jatna Supriatna, naturalis yang blusukan di pedalaman Sulawesi

Penemuannya monyet hibrida

Begawan biologi konservasi dan naturalis terbaik yang dimiliki Indonesia adalah Jatna Supriatna. Jurnalis Amerika pemenang Penghargaan Pulitzer Thomas L Friedman menjuluki Jatna Supriatna sebagai “Nabi Nuh” pada masa modern. Temuannya mengenai hibridisasi spesies di Sulawesi membetot perhatian dunia. Kerajaan Belanda memberikan penghargaan Officer of the most Excellence Order of Golden Ark kepada ahli biologi konservasi Universitas Indonesia ini. Sementara di dalam negeri dia diganjar penghargaan prestisius Habibie Award.

Sebagai naratulis, Jatna lebih banyak menghabiskan waktunya di alam terbuka ketimbang di laboratorium. Dia menikmati sejarah evolusi di Sulawesi. Di sana pula, Jatna menorehkan salah satu temuan terpentingnya: Monyet hibrida yang merupakan proses spesiasi atau munculnya spesies baru akibat evolusi.

Teori Jatna ini memperkokoh apa yang telah dirintis Darwin, juga naturalis sohor asal Inggris yang berkelana di Nusantara: Alfred Russel Wallace. Sementara Darwin mendukung ide seleksi alam, Wallace menggagas pengaruh isolasi geografi yang berpengaruh terhadap evolusi. Dua mekanisme ini menjadi landasan umum yang tetap dipakai para biolog hingga sekarang dalam menjelaskan spesiasi.

Jatna juga menemukan tarsius di Pulau Siau dan jenis beruk di Pulau Togian, yang dinamakan Macaca togianus. Seekor cicak terbang yang ditemukan di pulau yang sama dinamakan, Draco supriatnai sebagai penghormatan atas jasanya. Jatna juga meneliti kadal dan katak serta menemukan spesies-spesies baru di Sulawesi.

Di usia hampir menyentuh angka 70 tahun, Jatna Supriatna masih bugar. Kali ini kami memuat kisah ketekunan intelektual Jatna hingga menjadi naturalis kondang.

Edisi ke-23 Sains Sekitar Kita ini disiapkan oleh Hilman Handoni dan narator Malika. Selamat mendengarkan!

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 180,900 academics and researchers from 4,919 institutions.

Register now