Menu Close

Kamu mungkin tidak menyangka yang dikatakan Alkitab tentang aborsi

Foto close-up dari Alkitab yang dipegang oleh seseorang dengan lakban merah di mulutnya.
Aktivis Jason Hershey membaca dari sebuah Alkitab saat ia memprotes di depan Mahkamah Agung AS dengan kelompok anti-aborsi Bound for Life pada tahun 2005 di Washington, D.C. Win McNamee via Getty Images

Setelah Mahkamah Agung Amerika Serikat melarang praktik aborsi , beberapa orang Kristen mengutip Alkitab dan berdebat tentang apakah keputusan tersebut harus dirayakan atau disesalkan. Akan tetapi, masalahnya adalah: Alkitab tidak mengatakan apapun mengenai aborsi

Sebagai profesor yang meneliti Alkitab saya mengenali argumen berbasis iman yang digunakan orang-orang Kristen untuk membenarkan pendapat mereka tentang aborsi, baik yang mendukung atau menentang. Banyak orang seakan-akan beranggapan bahwa Alkitab membahas topik ini secara langsung. Akan tetapi, pada kenyataannya tidaklah demikian.

Konteks periode kuno

Aborsi telah dikenal dan dilakukan pada zaman Alkitab meskipun metode pada zaman tersebut sangat berbeda dengan zaman modern. Sebagai contoh, Soranus seorang tabib Yunani abad kedua menganjurkan beberapa metode untuk mengakhiri kehamilan, seperti puasa, melompat dengan sangat kuat, dan membawa beban berat.

Metode Soranus mengakui pemikiran yang berbeda mengenai topik tersebut. Beberapa praktisi medis pada zaman tersebut melarang segala metode aborsi. Beberapa praktisi medis lainnya mengizinkan aborsi hanya jika praktek tersebut tidak dilakukan untuk menutupi hubungan perzinaan atau hanya untuk menjaga penampilan sang ibu.

Dengan kata lain, Alkitab ditulis saat aborsi telah dilakukan dan menerima pandangan berbeda. Akan tetapi, padanan kata “aborsi” dalam bahasa Ibrani dan Yunani tidak dapat ditemukan di Alkitab, baik dalam Perjanjian Lama maupun Baru. Artinya, isu aborsi tidak disebutkan secara langsung dalam Alkitab.

Apa yang Alkibab katakan

Meski tidak ada referensi eksplisit tentang aborsi pada Alkitab, para penentang dan pendukung aborsi tetap menggunakannya untuk mendukung argumen mereka.

Orang-orang yang menentang aborsi menggunakan beberapa ayat dalam Alkitab yang bahwa kehidupan manusia telah hadir sebelum seseorang dilahirkan. Sebagi contoh, Alkitab dimulai dengan penjelasan tentang penciptaan manusia “menurut gambar Allah:” suatu upaya untuk menjelaskan nilai kehidupan manusia, dan ini mungkin telah ada bahkan sebelum manusia dilahirkan. Alkitab juga menjelaskan beberapa tokoh penting yang telah diberikan tugas suci sejak masih di kandungan, seperti Nabi Yeremia dan Yesaya serta Rasul Paulus . Mazmur pasal 139 menegaskan bahwa Allah “menenun aku dalam kandungan ibuku.”

A painting shows God's hand reaching out to touch Adam, the first human in the Bible's story of creation.
‘Penciptaan Adam’ dari langit-langit Kapel Sistina di Vatikan, dilukis oleh Michelangelo. GraphicaArtis/Getty Images

Penentang aborsi bukanlah satu-satunya sisi yang mencari dukungan dari Alkitab. Pendukung aborsi juga dapat merujuk pada ayat-ayat Alkitab yang mereka anggap sebagai bukti yang membenarkan pandangan mereka.

Sebagai contoh, Keluaran pasal 21 menunjukkan bahwa nyawa seorang wanita hamil lebih berharga daripada nyawa janinnya. Teks ini menggambarkan skenario ketika seorang pria yang sedang berkelahi memukul seorang wanita hamil hingga menyebabkan keguguran. Denda moneter harus dibayar jika wanita tersebut tidak mengalami kerugian lain selain keguguran. Akan tetapi, jika terdapat kerugian tambahan, pelaku dapat dikenakan hukuman seumur hidup.

Alkitab memiliki beberapa ayat yang tampaknya mendukung pilihan wanita terkait tubuh mereka, bahkan ketika pilihan tersebut dapat membuat mereka dijauhi masyarakat. Contohnya, Markus pasal 5 menggambarkan seorang wanita pengidap penyakit kandungan yang menyebabkan pendarahan berkepanjangan. Perempuan itu percaya bahwa mengulurkan tangan untuk menyentuh jubah Yesus akan menyembuhkannya. Meskipun sentuhan wanita menstruasi diyakini dapat mencemari prosesi ritual, Yesus memuji pilihan dan iman wanita tersebut.

Demikian pula, dalam kitab Yohanes, Maria, pengikut Yesus, terlihat seperti membuang-buang minyak wangi dengan menuangkan seluruh wadahnya ke kaki Yesus dan menggunakan rambutnya sendiri untuk menyeka salep tersebut. Meski demikian, Yesus membela keputusan Maria untuk mematahkan tabu mengenai seorang wanita yang menyentuh pria lain dengan sangat intim.

Di luar Alkitab

Sebagai respons terhadap keputusan Mahkamah Agung Amerika Serikat, orang Kristen terpecah menjadi dua kubu dan keduanya telah memanfaatkan sejumlah teks dalam Alkitab untuk membenarkan pandangan politik mereka. Akan tetapi, jika mereka mengklaim bahwa Alkitab secara spesifik menyalahkan atau membenarkan aborsi, artinya mereka memelintir bukti tekstual untuk mendukung argumen mereka.

Tentu saja orang Kristen dapat mengembangkan argumen berbasis iman mereka mengenai isu politik modern, terlepas dari langsung atau tidaknya Alkitab membicarakan isu tersebut. Meski demikian, penting untuk diketahui bahwa Alkitab tidak pernah secara langsung membahas isu aborsi walaupun ditulis pada masa adanya praktik aborsi

This article was originally published in English

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 181,000 academics and researchers from 4,921 institutions.

Register now