Menu Close

Kasus nasabah AIA dan Prudential: apa yang harus diwaspadai dari produk asuransi unit link

antarafoto ihsg ditutup melemah adm. Antara Foto

Lagi-lagi produk asuransi unit link atau asuransi yang menggabungkan produk asuransi dengan produk investasi membuat geger para nasabah. Baru-baru ini, nasabah asuransi AIA dan Prudential mengeluh jika uang yang mereka taruh di produk asuransi unit link berkurang.

Padahal, produk ini memang memiliki risiko, hanya saja banyak masyarakat Indonesia tidak memiliki literasi keuangan yang cukup sehingga mereka tidak sadar akan risiko yang bisa terjadi di balik iming-iming imbal hasil yang besar dari investasi.

Ilustrasi seseorang menandatangani kontrak. pexel, CC BY

Apa itu asuransi unit link

Data terakhir menunjukkan bahwa pangsa pasar dari produk tersebut telah tumbuh signifikan sepanjang tahun 2020 dengan capaian 63,90% hingga Oktober 2020.

Hal ini karena banyak orang tertarik mendapatkan asuransi untuk perlindungan diri di masa depan dan juga produk investasi yang nilai asetnya dapat meningkat.

Produk asuransi unit link merupakan pengembangan dari produk asuransi konvensional, karena memiliki komponen investasi dalam pengelolaan dananya.

Asuransi jenis ini umumnya adalah asuransi jiwa yang kemudian dana atau premi asuransi dari nasabah bisa dibagi untuk proteksi dan investasi, yang umumnya porsi antara keduanya ditentukan ketika polis dibuat.

Nasabah yang menentukan apakah dananya diinvestasikan ke dalam instrumen yang relatif aman seperti deposito, atau bermain agresif dengan mengalokasikan sampai hampir seluruh dananya di pasar saham.

Produk investasi jangka panjang

Investasi unit link menempatkan dana kelolaannya di berbagai investasi, dan sering kali demi imbal balik yang tinggi ditempatkan di pasar saham.

Hal ini memang sesuai teori bahwa produk investasi unit link merupakan produk dengan jangka waktu yang lama (10-15 tahun) dengan asumsi bahwa imbal hasil di pasar modal akan cenderung naik dalam kurun waktu tersebut.

Karena itu, produk seperti ini sebaiknya tidak dicairkan secara tiba-tiba jika memerlukan dana untuk keperluan yang mendesak, karena malah bisa mengalami kerugian jika kondisi pasar sedang tidak baik dan nilai investasinya menurun.

Contohnya jika sebagian dana asuransi diinvestasikan ke saham perusahaan A, maka ketika harga saham perusahaan A turun maka begitu juga dana asuransi nasabah.

Sayangnya, untuk pasar saham performanya memang buruk tahun lalu karena perlambatan ekonomi akibat COVID-19, tahun lalu bursa saham bahkan pernah turun 23,6% dan mencapai level terendah sepanjang sejarah.

Maka dana nasabah yang ingin dicairkan pada saat ini kemungkinan sudah berkurang nilainya, dan mereka harus menunggu pasar saham pulih seperti sebelum pandemi untuk memulihkan jumlah dana mereka.

Nasabah harus memahami bahwa dana yang diinvestasikan dapat meningkat atau berkurang sesuai dengan produk investasi yang dipilih saat berkonsultasi dengan agen asuransi.

Titik penting dalam asuransi unit link adalah nasabah memahami mengenai produk asuransi dan investasi yang dipakai dan memahami berbagai macam risiko yang dapat timbul atas pilihan tersebut.

Kurang komunikasi

Agen asuransi sering kali tidak mengkomunikasikan risiko investasi pada produk asuransi ini.

Kondisi diperparah dengan minimnya literasi keuangan nasabah. Mereka tidak memahami dengan baik mengenai jenis produk yang dipilih serta risiko yang dapat muncul dari produk tersebut. Kondisi ini mungkin saja terjadi karena nasabah yang belum memahami meskipun pihak agen asuransi telah menjelaskan dengan lengkap.

Hal ini menjadi awal permasalahan jika nantinya produk unit link tersebut memberikan nilai investasi yang turun dan nasabah tidak memahami mengapa kondisi tersebut terjadi.

Oleh karena itu, nasabah sebelum memilih produk asuransi unit link harus memahami terlebih dahulu produk investasi apa yang disertakan pada produk asuransi, apakah instrumen investasi pada saham atau yang lain seperti pasar uang. Dengan demikian, nasabah harus memilih produk asuransi unit link yang sesuai dengan tujuan keuangan.

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 182,400 academics and researchers from 4,942 institutions.

Register now