Menu Close

Kenapa anak-anak harus pergi ke sekolah?

Sekelompok anak TK tos dengan guru mereka
Inti dari pendidikan adalah untuk memungkinkan pelajar muda untuk menjadi baik, memberi anggota masyarakat. David Brewster/Star Tribune via Getty Images

Kenapa anak-anak harus pergi ke sekolah?? – Vanessa C., umur 10, Gilbert, Arizona, Amerika Serikat


Anak-anak pergi ke sekolah karena berbagai alasan. Di mana dan kapan tergantung pada usia, lokasi, preferensi orang tua, dan kebijakan setempat. Orang tua mengirim anak-anak mereka ke sekolah untuk mengekspos mereka pada pengalaman yang berbeda dari pengalaman mereka sendiri di rumah dan di komunitas mereka. Sekolah dirancang untuk menyediakan ruang untuk eksplorasi, kesadaran diri, dan hubungan dengan anak-anak lain. Guru mendorong anak-anak untuk memperkuat keterampilan yang mereka miliki dan membantu mereka untuk mendapatkan keterampilan tambahan saat mereka naik kelas.

Saya telah menghabiskan 20 terakhir belajar dan bekerja dengan anak - anak dari lahir sampai umur 21 tahun dalam berbagai kondisi. Saya sering berpikir tentang bagaimana menciptakan lingkungan belajar terbaik untuk anak-anak, dimulai dari prasekolah. Bagi saya, itu berarti memastikan bahwa semua anak memiliki kesempatan untuk berada di sekolah yang dapat memenuhi kebutuhan belajar mereka serta kesejahteraan fisik, sosial dan emosional mereka di semua tahap kehidupan mereka.

Pendidikan anak usia dini

Sekitar 61% anak berusia 3 hingga 5 tahun di Amerika Serikat terdaftar di beberapa jenis prasekolah. Karena ini adalah tahun kritis untuk perkembangan otak, menghadiri program pembelajaran berkualitas tinggi sangatlah penting.

Apa yang membuat program yang baik untuk anak kecil? Karena anak-anak belajar melalui bermain, penting untuk bermain menjadi fokus sebagian besar aktivitas. Penting juga bagi guru untuk berinteraksi dengan siswa muda mereka dan menanggapi kebutuhan setiap anak.

Selama tahap perkembangan yang penting ini, anak-anak juga membentuk rasa diri. Misalnya, mereka mungkin mulai menganggap diri mereka sebagai kakak laki-laki atau perempuan jika ada anak lain di rumah. Mereka juga mulai terhubung lebih dalam dengan orang lain, belajar mengomunikasikan perasaan mereka, berlatih berbagi, dan masih banyak lagi. Ketika sekolah memasukkan identitas anak, norma budaya dan tradisi di dalam kelas, siswa merasakan rasa memiliki dan inklusi. Ini membantu anak-anak membentuk asosiasi yang penting untuk belajar.

Sekolah Dasar

Anak-anak yang memasuki taman kanak-kanak pada usia 5 atau 6 tahun dapat memiliki banyak perasaan yang berbeda, termasuk merasa gugup dan gembira untuk pengalaman baru ini. Mungkin anak-anak pernah mendengar orang dewasa mengatakan bahwa memulai taman kanak-kanak adalah awal dari “pembelajaran yang sebenarnya.” Tapi ini tidak terjadi; anak-anak belajar sejak hari pertama mereka dilahirkan.

Dengan transisi ke taman kanak-kanak, anak-anak mulai melatih keterampilan pribadi dan sosial, seperti mengelola perilaku dan reaksi mereka terhadap sesuatu, pemecahan masalah, dan pemikiran yang logis. Pengalaman awal anak-anak memperluas gagasan mereka tentang bagaimana dunia bekerja. Dan saat mereka dewasa mereka menjadi lebih mampu memahami proses berpikir yang lebih kompleks, seperti proses air berubah menjadi es dan kemudian kembali ke air. Konsep lain yang mungkin mulai mereka jelajahi adalah bagaimana materi mengambil bentuk ruang yang ditempatinya, seperti pasir yang mengisi wadah berbentuk bintang, dan mengapa itu terjadi.

Saat siswa masuk sekolah dasar, keterampilan membaca dan pemahaman mereka meningkat dan mereka dapat menggunakan sumber daya yang berbeda – mulai dari membaca buku atau menonton film dokumenter hingga melakukan perjalanan ke museum – untuk membantu mereka memahami gagasan yang mereka temui di dalam dan di luar kelas. Pendidikan yang diterima siswa di sekolah selanjutnya dibangun di atas pengalaman ini.

Three middle school students work on an assignment
Siswa sekolah menengah mulai menerapkan keterampilan mereka dan mengambil lebih banyak tugas sekolah dan tanggung jawab terkait sekolah, baik di dalam maupun di luar kelas . Maskot/Maskot via GettyImages

Sekolah Menengah Pertama

Selama tahun-tahun Sekolah Menengah Pertama, ketika siswa biasanya berusia antara 10 dan 13 tahun, anak-anak dan orang tua mulai berinteraksi dengan sekolah dengan cara yang berbeda. Guru semakin memberikan lebih banyak tanggung jawab kepada siswa, dan mereka mencoba yang terbaik untuk menyesuaikan apa yang terjadi di kelas dengan bakat dan kekuatan siswa.

Ketika siswa menjadi semakin mandiri, orang tua sering kali memberikan lebih banyak tanggung jawab terkait sekolah kepada mereka. Siswa merasa mampu dan kompeten ketika lingkungan mereka mendukung siapa mereka dan mendorong mereka untuk menerapkan keterampilan yang ada di semua tingkatan, terutama di sekolah menengah.

Memahami semua tantangan yang dialami anak-anak – seperti menyesuaikan diri, mempertahankan persahabatan, pubertas, dan lainnya – bisa sangat melelahkan. Tetapi sekolah menengah juga menawarkan kesempatan bagi siswa untuk mengasah keterampilan dan bakat mereka. Beberapa sekolah mungkin menawarkan ekstrakurikuler band, teater atau robotik, dan peluang baru lainnya untuk belajar, bermain, dan berkembang di samping pelajaran harian mereka.

A student in a green sweatshirt raises her hand in a classroom full of students
Sekolah menengah membantu siswa memahami lebih banyak tentang minat dan hasrat mereka sendiri sementara mereka terus belajar bagaimana berpikir kritis dan berkomunikasi dengan orang lain. Willie B. Thomas/DigitalVision via Getty Images

Sekolah Menegah Atas

Sekolah Menengah Atas adalah waktu yang menyenangkan bagi sebagian besar siswa karena merupakan gerbang terakhir menuju kedewasaan. Siswa dapat mengambil beban akademik dan ekstrakurikuler yang lebih berat sebagai cara untuk mempersiapkan pendidikan tinggi. Di sekolah menengah, siswa dapat memilih dari berbagai kursus yang mungkin mencakup jurnalisme, biologi, kelas bahasa asing tingkat lanjut, atau sejarah dunia. Pada saat yang sama, siswa dapat mulai mengambil kegiatan khusus seperti menjadi sukarelawan atau perjalanan ke luar negeri yang dapat memaparkan mereka ke bidang yang ingin mereka pelajari jika mereka memilih untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.

Prinsip inti pendidikan adalah memungkinkan siswa untuk menjadi anggota komunitas yang baik, memberi, dan berkontribusi pada dunia dan komunitas mereka. Meskipun tidak semua siswa memiliki kesempatan untuk bersekolah di sekolah yang bagus karena kondisi yang tidak sama, penting bagi semua anak untuk mendapatkan pendidikan, baik di rumah atau di sekolah baik negeri atau swasta. Sekolah adalah tempat yang terbukti di mana anak-anak memperoleh keterampilan dan pengetahuan baru yang terus mereka gunakan dan kembangkan selama sisa hidup mereka.


Apakah kamu punya pertanyaan yang ingin ditanyakan ke ahli? Minta bantuan ke orang tua atau orang yang lebih dewasa untuk mengirim pertanyaanmu pada kami. Ketika mengirimkan pertanyaan, pastikan kamu sudah memasukkan nama pendek, umur, dan kota tempat tinggal. Kamu bisa:


Arina Apsarini dari Binus University menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.

This article was originally published in English

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 182,400 academics and researchers from 4,942 institutions.

Register now