Agama menjadi pegangan pekerja rentan di tengah terpaan eksploitasi, di antaranya melalui komunitas satu profesi. Sayangnya, penerapannya belum bisa mendorong kondisi kerja yang lebih layak
Menghadapi potensi eksploitasi perusahaan teknologi, mitra dan konsumen dapat membuat platformnya sendiri. Koperasi yang menekankan pada asas sukarela dan kekeluargaan dapat menjadi alternatif.
Meski ekonomi gig tengah pesat berkembang, Indonesia belum memiliki basis data yang menggambarkan besaran dan sebaran pekerjanya. Sebuah riset berusaha memberikan ilustrasi dan menjembatani kekosongan ini.
Pemerintah telah mengumumkan kenaikan tarif dasar bagi platform ojek online, yang selama ini kerap memicu protes dari pengemudi. Apakah ini berarti tuntuntan pengemudi ojek online telah terjawab?
Tuntutan pengemudi lebih sering dijawab dengan algoritma aplikasi dan diskusi satu arah. Aksi protes jadi pilihan pengemudi untuk melawan “pembungkaman”.
antarafoto harapan mitra pasca merger gojek tokopedia app.
Antara Foto
Para Ojol mendapatkan pendapatan yang berkurang karena pandemi, maka jaminan pendapatan dasar bisa mengurangi kerentanan dan ketidakpastian mereka.
Seorang pengemudi ojek daring mengamati pesanan melalui telepon pintarnya yang diletakkan di pohon, Salatiga, Jawa Tengah, Rabu (17/3/2021)
Antara Foto
Sains data bisa mengatasi macetnya lalu lintas di Jakarta.
Kami berbicara dengan Rizal Khaefi, ilmuwan data di Pulse Lab Jakarta yang berupaya menyelesaikan kemacetan di Jakarta dengan memanfaatkan data perjalanan mitra pengemudi dari perusahaan transportasi online.
Pengemudi transportasi online bekerja sendirian. Namun untuk memperbaiki kondisi kerja mereka, para pengemudi harus membangun gerakan bersama.
findracadabra/www.shutterstock.com
Menggunakan teknologi dan retorika, perusahaan transportasi online berhasil mendikte pengemudi dan dalam waktu yang sama menciptakan ilusi hubungan yang setara.
Antara Go-jek dan Uber, ada sekitar 300,000 akun yang terdaftar sebagai pengendara lepas di Indonesia.
Gary Lotulung/Reuters
Indonesia telah mengubah aturan transportasi online demi persaingan sehat. Namun pemerintah belum membahas masalah ketidakpastian dan kerawanan pekerjaan yang dialami pengemudi.
Lecturer at Universitas Tidar and Research Fellow at Institute of Governance and Public Affairs Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Tidar Magelang