Tidak bergabung BRICS adalah keputusan yang paling tepat, bijak dan masuk akal bagi Indonesia. Indonesia tidak boleh mempertaruhkan hubungan diplomasi baiknya dengan pihak manapun.
Academic rigour, journalistic flair
Articles on Hubungan Internasional
Displaying 1 - 20 of 43 articles
Di Indonesia, paradiplomasi muncul sebagai produk desentralisasi atau otonomi daerah yang memberdayakan pemerintah daerah dan memberi mereka kewenangan untuk terlibat dalam hubungan internasional.
Masih adanya bias gender dan patriarkisme yang diadopsi Kemlu menyebabkan kerugian satu pihak (pasangan perempuan) dan menguntungkan pihak lainnya (pasangan laki-laki).
Dengan batalnya status sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, Indonesia kehilangan segudang peluang emas diplomasi internasional yang menyertai ajang bergengsi tersebut.
Minat belajar bahasa Indonesia di Australia terus menurun setiap tahunnya. Menariknya, keprihatinan tersebut lebih banyak muncul dari pihak-pihak di Australia dan bukan oleh Indonesia.
Untuk mempertahankan relevansi prinsip bebas dan aktif, Indonesia perlu memaknai ulang prinsip tersebut dengan menggunakan perspektif gender.
Banyak perguruan tinggi dunia memberikan gelar kehormatan dengan dalih memberi pengakuan kepada individu yang dianggap berkontribusi di bidangnya. Tapi benarkah realitasnya demikian?
Pemetaan kami terkait pola riset HI di Indonesia selama dua dekade terakhir menunjukkan produktivitas yang masih cenderung timpang antara peneliti laki-laki dan perempuan.
Indonesia perlu terus mendesak negara kaya untuk membayar ‘utang iklimnya’ ke negara miskin dan berkembang. Tanpa bantuan internasional, upaya mengatasi perubahan iklim indonesia akan kurang optimal.
Banyaknya akademisi dan mantan diplomat yang cenderung pro-Rusia menunjukkan kurangnya simpati terhadap Ukraina. Sentimen tersebut perlu diubah.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Cina menggunakan beasiswa kuliah untuk membentuk pandangan politik para santri Indonesia terkait isu seperti diskriminasi terhadap minoritas Uyghur.
Berikut ini adalah tiga strategi Cina untuk memperluas pengaruhnya melalui media
China bisa menjadi mediator yang baik dalam konflik Israel-Palestina
Wilayah Teluk Arab bisa menjadi pintu gerbang bagi Indonesia untuk menjauh dari orbit Cina dan AS. Ini juga menyediakan pasar dan mitra investasi yang berpotensi menguntungkan.
Pemerintah seharusnya bisa mulai mempertimbangkan untuk menyusun strategi upaya perdamaian dan pemberian bantuan luar negeri yang sesuai dengan dan dapat memenuhi kepentingan nasional.
Di luar negeri Indonesia aktif mendorong implementasi gender di dalam hubungan internasional. Namun, upaya serupa tidak dilakukan di dalam negeri.
Diplomasi bantuan mampu meningkatkan pengaruh Indonesia di Pasifik Selatan dan berdampak pula menurunnya dukungan beberapa negara di kawasan itu terhadap separatisme Papua.
Lewat pernyataannya, saya melihat Jokowi sedang memperbaiki citra di dalam negeri, sekaligus menaikkan posisi tawar dalam negosiasi dagang dengan Prancis.
Kemitraan yang lebih kuat antara Indonesia dan Cina sedikit banyak akan berdampak pula pada hubungan Indonesia dengan Amerika Serikat.
Negara-negara Asia Tenggara perlu memikirkan ulang hubungan mereka dengan Amerika Serikat dan Cina dan berusaha untuk mengurangi ketergantungannya pada negara adidaya tersebut.
Top contributors
-
Researcher, Center of Economic and Law Studies (CELIOS)
-
Lecturer in International Relations, Binus University
-
Assistant Professor, Department of International Relations, Universitas Gadjah Mada
-
Head of International Relations Department, Universitas Bina Mandiri Gorontalo
-
Dosen Jurusan Hubungan Internasional, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta
-
Associate Lecturer, School of Government, Universitas Jendral Achmad Yani
-
Research Associate, Transnational Organised Crime at Sea, University of Bristol
-
Reader (Associate Professor) in Law, University of Kent
-
Lecturer in Political Science and International Relations, Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII)
-
Executive Director, Australia-Indonesia Centre, Monash University
-
Professor of Public Administration, Universitas Gadjah Mada
-
Assistant Professor, Binus University
-
Adjunct Assistant Professor, Universitas Bakrie
-
Chair, Department of Judaic and Near Eastern Studies, and Associate Professor of Middle Eastern Studies and Public Policy, UMass Amherst
-
Professor in Soil-Landscape Modelling, University of Sydney
