Universitas Islam Indonesia (UII) mendukung The Conversation Indonesia (TCID) dalam penerbitan siniar ini.
Persaingan antara kekuatan-kekuatan besar dunia, terutama antara Amerika Serikat (AS) dan Cina, telah menciptakan lanskap geopolitik yang tak hanya semakin dinamis, namun juga kompleks. Persaingan ini tidak hanya terbatas pada aspek ekonomi dan militer, tetapi juga meluas ke berbagai bidang seperti teknologi, pengaruh ideologi, dan perebutan wilayah strategis.
Di tengah dinamika global yang semakin kompleks ini, negara-negara ASEAN terus berupaya memperkuat integrasi regional melalui pembentukan Komunitas ASEAN (ASEAN Community). Namun, upaya integrasi ini dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk perbedaan kepentingan nasional di antara negara-negara anggota, serta tekanan dari luar yang ingin memanfaatkan perbedaan tersebut untuk kepentingan masing-masing.
Lantas, peranan apa yang bisa diambil Indonesia dalam situasi politik regional dan global di tengah masa transisi pemerintahan saat ini?
Dalam episode SuarAkademia terbaru, kami berdiskusi dengan Gustri Eni Putri, dosen dari Program Studi Hubungan Internasional, Universitas Islam Indonesia.
Gustri mengatakan Indonesia dapat memainkan peran sebagai mediator dalam konflik antar negara yang sedang berlangsung. Meskipun masih masuk dalam kategori middle-power countries, khususnya di Asia, Ia beranggapan Indonesia memiliki reputasi yang bagus sebagai negara yang menjembatani penyelesaian konflik.
Ia menambahkan prinsip politik luar negeri “Bebas Aktif” yang dianut Indonesia dapat memberikan ruang dan fleksibilitas bagi Indonesia dalam mencapai tujuan negara di tengah dinamika politik yang sedang terjadi.
Namun, Gustri juga menyoroti situasi internal politik Indonesia yang sedang menjadi perhatian negara luar. Ia mengatakan “langkah” indonesia di kancah politik regional dan global tidak akan pernah terlepas dari situasi internal Indonesia saat ini.
Menurutnya, di tengah banyaknya kontroversi dalam dunia politik Indonesia yang terjadi selama beberapa waktu ke belakang dapat menurunkan reputasi Indonesia di mata internasional.
Gustri beranggapan pemerintah harus bisa menyelesaikan permasalahan domestik ini terlebih dahulu dan membuktikan kepada publik global bahwa Indonesia sudah menyelesaikan permasalahan domestiknya sendiri.
Simak episode lengkapnya hanya di SuarAkademia—ngobrol seru isu terkini, bareng akademisi.