Menu Close

Blog

Pertanyaan yang kerap muncul (FAQ) dari calon penulis The Conversation

Begitu banyak pertanyaan dari calon penulis kami. Lebih baik dikupas semua di sini. Shutterstock

Sebagai platform bersama antara akademisi dan wartawan, kami menerima begitu banyak pertanyaan dari calon penulis kami. Pertanyaan yang kerap muncul itu kami tuliskan di sini, beserta jawabannya.

Semoga dapat menjawab rasa penasaran Anda. Mari kita mulai!

Artikel seperti apa yang terbit di The Conversation?

Pada dasarnya kami bekerja sama dengan penulis untuk menerbitkan dua jenis artikel:

  1. Artikel yang diadaptasi dari hasil riset sendiri—ditulis dengan gaya bahasa populer agar menjangkau lebih banyak pembaca.
  2. Artikel analisis yang mengulas atau membahas sebuah topik/fenomena, dengan referensi baik hasil riset sendiri maupun orang lain.

Apakah saya dapat menulis untuk The Conversation?

The Conversation menerbitkan artikel dari tiga jenis penulis:

  1. Dosen
  2. Peneliti di lembaga riset baik yang terafiliasi dengan universitas maupun di luar universitas.
  3. Mahasiswa S3.

Kami memilih mereka karena kami ingin menghadirkan analisis berkualitas kepada para pembaca kami. Kami berharap dengan latar belakang penelitian yang mereka miliki, kami bisa menerbitkan bacaan yang bergizi kepada para pembaca.

Jika Anda termasuk salah satu dari tiga kategori di atas, maka Anda dapat menulis untuk The Conversation. Masalah dan isu yang Anda tulis harus sesuai dengan kompetensi atau latar belakang pendidikan dan riset Anda. Misalnya, Anda ahli biologi, menulislah tentang biologi. Begitu juga bidang lainnya.

Tapi jika Anda tidak termasuk salah satunya, jangan kecil hati. Anda tetap dapat menulis dengan syarat berkolaborasi dengan rekan yang dapat menulis di kami.

Oke, saya termasuk dalam tiga kategori tersebut. Apa yang perlu saya lakukan?

Mudah saja. Anda tinggal mendaftarkan diri sebagai penulis di URL ini: https://theconversation.com/become-an-author.

Anda wajib menggunakan email kampus atau lembaga untuk mendaftar. Jangan gunakan email Yahoo atau Gmail. Jika ternyata kampus atau lembaga Anda tidak ditemukan, silakan hubungi kami di id-support@theconversation.com agar kami bisa mengatasi masalahnya.

Sip. Setelah terdaftar sebagai penulis, lalu apa?

Saatnya mulai menulis! Tapi sebentar. Di The Conversation, penulis tidak mengirim naskah jadi melainkan cukup ide tulisan dan outline-nya saja terlebih dahulu. Ini yang membedakan kami dengan media lain.

Klik https://theconversation.com/id/pitches/authors/new untuk menyampaikan gagasan tulisan Anda. Sampaikan inti tulisan, apa signifikansinya (kenapa harus dibaca orang), seberapa mendesak tulisan ini untuk diterbitkan, serta pilih rubrik apa yang paling cocok untuk tulisan ini.

Contoh kolom yang perlu Anda isi saat pitching. CC BY

Dengan mengirim ide tulisan terlebih dahulu, proses kolaborasi antara Anda dan editor kami akan lebih mudah terjalin.

Jika ide tulisan Anda disepakati editor, langkah selanjutnya adalah membuat outline alias kerangka tulisan—yang berfungsi sebagai pemandu arah analisis serta bangunan argumentasinya.

Saya sudah tidak sabar menerbitkan tulisan saya. Berapa lama prosesnya dari gagasan hingga naskah tayang?

Wah, kami senang sekali melihat semangat Anda. Jika gagasan yang Anda sampaikan cukup tajam sehingga kami memahami ke mana arah tulisannya, prosesnya bakal cepat kok. Tapi jika kami merasa perlu menggali lagi gagasan Anda, prosesnya bisa agak lebih lama.

Pada umumnya kami perlu 3-5 hari untuk memproses sebuah artikel, tergantung pada ketajaman gagasan, kelengkapan data/referensi, gambar pendukung, infografis, serta seberapa mendesak artikel tersebut diterbitkan.

Bagaimana kalau saya sudah punya tulisan jadi, apakah saya langsung kirim saja?

Kami sangat menyarankan Anda tetap mengirim ide utama dari tulisan jadi tersebut. Mengapa? Supaya kami dapat lebih cepat menangkap gagasannya, ketimbang mesti membaca satu artikel utuh.

Apakah saya mendapatkan honor jika menulis di The Conversation?

The Conversation adalah platform nirlaba. Kami tidak memberi bayaran dan tidak pula menerima bayaran untuk menerbitkan artikel. Kami tidak menerima iklan dan juga tidak mengomersialkan atau memonetisasi artikel Anda.

Kalau begitu apa keuntungannya menulis di sini?

Cukup banyak sebenarnya. Kami memang tidak memberi bayaran, tapi memberi Anda manfaat dalam bentuk lain:

  1. Hemat waktu. Anda cukup mengirim ide tulisan terlebih dahulu, ketimbang meluangkan waktu untuk menulis artikel hingga jadi.
  2. Bantuan dan pendampingan oleh editor selama proses penyelesaian artikel. Kami tidak akan meninggalkan Anda sendirian.
  3. Kontrol penuh atas artikel. Kami tidak dapat menerbitkan artikel sebelum draft finalnya Anda setujui.
  4. Anda dapat mengetahui berapa jumlah pembaca artikel Anda serta sebarannya (artikel The Conversation dapat ditayangkan ulang di media lain sehingga semakin banyak orang yang dapat membaca tulisan Anda).
  5. Terbuka kesempatan kolaborasi lintas negara, karena kami bagian dari jaringan global, serta kesempatan menjadi narasumber di media lain. Cukup menarik, bukan?

Kalau saya menulis artikel yang diangkat dari hasil riset sendiri, apakah itu self-plagiarism?

Tidak, karena keduanya berbeda. Yang satu adalah hasil riset, satu lagi artikel adaptasi.

Supaya lebih jelas, silakan tengok dan bandingkan perbedaan antara hasil riset yang dipublikasikan di The Lancet ini dan artikel adaptasinya.

Berapa kum yang saya dapatkan dengan menulis di The Conversation?

Kum yang didapatkan oleh dosen ketika menulis di media massa biasanya berbeda-beda antara satu kampus dan yang lainnya. Silakan hubungi universitas atau lembaga Anda untuk jawaban terbaik bagi pertanyaan ini.

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 181,000 academics and researchers from 4,921 institutions.

Register now