Menu Close
Seorang wanita menggunakan masker

Tiga tahun berlalu pandemi COVID-19 belum juga berakhir, apa langkah yang harus dilakukan untuk kembali normal?

Lebih dari tiga tahun, pandemi COVID-19 belum juga dinyatakan berakhir. Pemerintah optimistis bahwa pandemi COVID-19 di Indonesia akan berakhir pada akhir 2023 merujuk data konfirmasi kasus positif yang terus menurun.

Setelah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dicabut, pemerintah tengah mendiskusikan pendeklarasian pandemi ke endemi bersama sejumlah pihak. Sejauh ini, pemerintah sudah berkonsultasi dengan negara-negara lain, seperti Jepang dan Amerika Serikat, soal status endemi.

Namun hingga saat ini, WHO belum juga memberikan tanggal pasti tentang kapan pandemi ini akan benar-benar berakhir. Beberapa ahli kesehatan dan ilmuwan memprediksi bahwa virus ini dapat menjadi endemik, yang berarti virus tetap ada dalam populasi manusia, tapi tingkat infeksinya tidak setinggi pada awal pandemi.

Banyak faktor yang akan memengaruhi seberapa cepat pandemi ini akan berakhir, termasuk tingkat vaksinasi di seluruh dunia, efektivitas vaksin dan tindakan pengendalian lainnya. Selain itu, kemungkinan adanya varian baru virus yang lebih menular dan lebih resisten terhadap vaksin juga akan memperumit situasi.


Read more: COVID, flu burung, mpox – ahli virus jelaskan mengapa wabah akibat virus terus bermunculan


Pandemi COVID-19 mungkin tidak akan pernah berakhir. Sejarah telah menunjukkan kepada kita bahwa penyakit menular memiliki kemampuan untuk berevolusi dan muncul secara tidak terduga.

Untuk mengulas potensi pandemi menjadi endemi dari virus COVID-19 saat ini, kami berbincang dengan peneliti Imunoparasitologi dan Molekular Biologis, Maria mardalena Martini Kaisar dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Atma Jaya.

Simak videonya disini:

Tonton video-video seputar sains menarik lainnya hanya di channel YouTube dan TikTok The Conversation Indonesia, jangan lupa ikuti dan berlangganan sekarang juga!

Klik link dibawah ini:

YouTube The Conversation Indonesia

TikTok The Conversation Indonesia

Want to write?

Write an article and join a growing community of more than 182,300 academics and researchers from 4,941 institutions.

Register now