Indonesia sedang berinvestasi pada riset COVID-19. Namun, apakah riset herbal adalah solusinya? Bila masyarakat mengalungkan Eucalyptus dan mengabaikan protokol kesehatan COVID-19, justru berbahaya.
Untuk mengembalikan kredibilitas sains, maka peneliti harus terbuka – mulai dari asumsi awal, prosedur pengambilan dan analisis data, data mentah, sampai pada kemungkinan adanya konflik kepentingan.
Untuk mendapatkan vaksin yang efektif untuk HIV/AIDS, ilmuwan perlu memahami cara virus bekerja dan respons sistem daya tahan tubuh. Ilmuwan Afrika telah berhasil melangkah dalam riset ini.
Jurnal Kedokteran Hindia Belanda mulanya hanya menerbitkan artikel dari dokter Eropa, tapi pada abad ke-20 para dokter pendiri UGM, LIPI, dan PKBI juga menulis untuk jurnal ini.