Penelitian telah menunjukkan bahwa beberapa orang menyentuh wajah mereka hingga 23 kali dalam satu jam. Berikut beberapa cara untuk berhenti dari kebiasaan tersebut.
Hadirnya portal data terpadu nasional COVID-19 akan jadi upaya yang baik dan penting agar publik yakin bahwa pemerintah Indonesia sudah menyiapkan langkah-langkah terbaik dalam menghadapi pandemi ini.
Bekerja dari rumah akan meningkat karena perusahaan di seluruh dunia menyarankan pekerjanya untuk menghindari penyebaran coronavirus. Akan tetapi tidak ada yang mengalahkan pertemuan tatap muka.
Pertumbuhan COVID-19 yang begitu cepat juga terjadi di Italia, Iran, dan Korea Selatan. Ada kemungkinan orang terinfeksi namun belum terdeteksi atau tidak melapor.
Kebijakan sektor transportasi saat pandemi harus bertujuan untuk menemukan satu titik keseimbangan antara mencegah penularan dan menjamin pasokan barang kebutuhan pokok.
Dampak penutupan sekolah di kawasan Asia Tenggara akibat pandemi COVID-19 memunculkan alternatif pembelajaran online. Namun bagi kawasan yang akses internetnya tidak merata, ini merupakan sebuah tantangan
Jadi, dampak besar akan terasa jika semua transportasi publik dilarang selama wabah dan semua warga beraktivitas di dalam rumah. Namun, ini tidak terjadi di Indonesia.
Hari ini, pemerintah menambahkan Lembaga Eijkman dan BBTKL Kemenkes di Unair sebagai lab diagnosis COVID19. Namun, akademisi mengatakan bahwa hal tersebut belum cukup karena masih jauh dari pasien.
Menyeimbangkan kebebasan pribadi, seperti kebebasan untuk bepergian dan kebebasan untuk memilih atau menolak perawatan medis, dengan membatasi penyebaran penyakit adalah tantangan besar lainnya.
Sebagai perbandingan, ada jaringan 44 laboratorium di 23 provinsi yang direkomendasi untuk pemeriksaan ketika terjadi wabah flu burung pada 2007 di Indonesia.
Penangkal dari beredarnya informasi yang keliru ini adalah menyajikan berita secara bijaksana dan dapat dipercaya, ditulis dengan jelas dan mudah dipahami, sehingga ia dapat meyakinkan pembaca.
Kebanyakan yang meninggal adalah pasien berusia lanjut yang sistem kekebalan tubuhnya lemah dan mengidap komplikasi penyakit sebelum terinfeksi virus ini seperti diabetes, hipertensi, dan jantung.
Peneliti The Cochrane Collaboration; Associate Professor, School of Medicine dan Institute of Research, Development, and Innovations, International Medical University (IMU) Malaysia
Research officer, Department of Health Economics, Wellbeing and Society, National Centre for Epidemiology and Population Health, Australian National University