tag:theconversation.com,2011:/us/topics/astronomi-49074/articlesAstronomi – The Conversation2024-01-09T08:49:03Ztag:theconversation.com,2011:article/2185002024-01-09T08:49:03Z2024-01-09T08:49:03ZKenapa ada ‘bintang jatuh’?<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/561443/original/file-20190204-193217-1a5ol9v.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=1005%2C0%2C4402%2C2772&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Buatlah permintaan!</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-photo/view-mt-fuji-motosuko-lake-japan-668177194?src=J28nEgguDRbMy_0oj-kaRA-2-91">Shuttershock</a></span></figcaption></figure><blockquote>
<p><strong>Apa yang membuat bintang jatuh? – Katelyn, usia 7 tahun, Adelaide.</strong></p>
</blockquote>
<hr>
<p>Hai Katelyn, </p>
<p>Terima kasih telah mengajukan pertanyaan yang luar biasa.</p>
<p>Saya yakin kamu pernah melihat ke langit malam dan melihat banyak bintang. Bintang-bintang itu indah, bukan? Setiap bintang adalah bola gas yang sangat besar dan bercahaya, seperti Matahari. Bintang-bintang terlihat jauh lebih kecil dan lebih redup daripada Matahari karena letaknya yang sangat jauh.</p>
<p>Terlepas dari namanya, bintang jatuh bukanlah bintang. Bintang jatuh adalah petualang-petualang angkasa yang secara tidak sengaja masuk ke langit dan tersedot ke arah kita oleh gravitasi Bumi.</p>
<p>Mari kita lihat perjalanan salah satu petualang ini. Saya akan memanggilnya Gemma.</p>
<p>Suatu ketika ada setitik debu kecil - debu luar angkasa - bernama Gemma. Selama bertahun-tahun ia menghabiskan waktunya dengan berkelana tanpa beban di luar angkasa dan menari-nari mengelilingi planet-planet dan bintang-bintang. </p>
<p>Suatu hari, Gemma melihat cahaya di kejauhan. “Apa itu?”, dia bertanya-tanya dalam hati. Ketika ia mendekat, ia melihat pemandangan indah sebuah planet biru yang menggantung di angkasa seperti kelereng, diselimuti oleh warna biru dan putih yang berputar-putar. “Wow, itu planet Bumi,” katanya dalam hati. “Seperti yang pernah saya baca di buku saya!” (Dalam cerita ini, bintik-bintik debu luar angkasa membaca buku seperti kamu dan saya).</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/257444/original/file-20190206-174867-12j6bca.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/257444/original/file-20190206-174867-12j6bca.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/257444/original/file-20190206-174867-12j6bca.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=500&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/257444/original/file-20190206-174867-12j6bca.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=500&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/257444/original/file-20190206-174867-12j6bca.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=500&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/257444/original/file-20190206-174867-12j6bca.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=628&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/257444/original/file-20190206-174867-12j6bca.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=628&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/257444/original/file-20190206-174867-12j6bca.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=628&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Gemma, apa itu kamu?</span>
<span class="attribution"><span class="source">Ralph Arvesen/Flickr</span>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/">CC BY</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Setelah menghabiskan waktu begitu lama melayang-layang di kegelapan angkasa, Gemma merasakan ketertarikan yang aneh terhadap gangguan baru yang indah ini. </p>
<p>Bukan hanya daya tarik Bumi. Rasanya seperti ada kekuatan tak terlihat yang membawanya perlahan-lahan mendekat dan mendekat ke bola cahaya yang terang ini.</p>
<h2>Gaya tarik gravitasi</h2>
<p>Ketika Gemma terbang mendekat, dia menyadari bahwa dia ditarik ke arah Bumi oleh gaya gravitasi. “Saya pernah membaca tentang hal ini di buku-buku saya,” pikirnya, sambil mengingat bahwa gravitasi adalah kekuatan yang sama yang membuat manusia tetap berdiri di Bumi dan bukannya melayang. Semakin besar sebuah planet, semakin kuat gravitasinya.</p>
<p>Saat dia mendekati planet itu, Gemma bisa melihat garis lautan dan awan serta matahari yang berkilauan di atas air yang berkilauan. </p>
<p>Tiba-tiba, ia menyadari kegelapan angkasa berubah menjadi langit biru yang indah. Dia telah memasuki atmosfer Bumi! Dia telah membaca bahwa atmosfer adalah selimut udara yang tebal, setebal lebih dari 100 kilometer yang menyelimuti permukaan planet kita dan memungkinkan semua hewan dan manusia untuk bernapas.</p>
<p>Saat ia menghirup udara, Gemma merasakan dinginnya ruang angkasa mereda. Dia mulai merasa hangat seperti hari di musim panas. Saat dia berdesak-desakan dan memantul di udara seperti pesawat terbang, dia mulai memancarkan energi dan cahaya yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. “Ini pasti gesekan, membuat saya hangat - seperti gesekan ketika saya menggosokkan kedua tangan saya!” pikirnya dalam hati. Banyak gesekan bisa membuat sesuatu bersinar, dan Gemma mulai bersinar semakin terang.</p>
<p>Saat kecepatannya meningkat, Gemma merasa seperti berada di atas roller coaster. “Wheeeeeeee!!!” teriaknya penuh semangat, saat ia melesat ke arah planet biru, bersinar seperti bintang yang indah dan terang. </p>
<p>Semua anak di Bumi mendongak dan sangat gembira melihat Gemma, si bintang jatuh dari luar angkasa, meluncur turun untuk bergabung dengan mereka di Bumi. Gemma juga sama bersemangatnya melihat mereka, dan memiliki teman baru di planet Bumi yang indah ini. </p>
<p>Lain kali kalau kalian melihat bintang jatuh, sapa Gemma!</p>
<hr>
<p><em>Rahma Sekar Andini dari Universitas Negeri Malang menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris</em>.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/218500/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Lisa Harvey-Smith menerima dana dari Pemerintah Persemakmuran melalui hibah sebagai Duta Besar Women in STEM Pemerintah Australia. </span></em></p>Bintang jatuh bukanlah bintang. Bintang jatuh adalah petualang ruang angkasa yang secara tidak sengaja mengembara di langit dan tersedot ke arah kita oleh gravitasi Bumi.Lisa Harvey-Smith, Australian Government Women in STEM Ambassador, Professor of Practice, UNSW SydneyLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/2142432023-12-07T08:49:32Z2023-12-07T08:49:32ZKenapa Planet X mungkin saja ada? Astrofisikawan menjawabnya<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/549886/original/file-20230924-15-81wp33.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption"></span> <span class="attribution"><span class="source">Shutterstock</span></span></figcaption></figure><blockquote>
<p>Mengapa kita berpikir bahwa ada kemungkinan Planet X? - Courtney, Kelas 5, Victoria</p>
</blockquote>
<p>Hai Courtney, pertanyaan yang bagus sekali!</p>
<p>Tata Surya adalah tempat yang sangat sibuk. Ada jutaan objek yang bergerak–mulai dari planet, bulan, komet, dan asteroid. Setiap tahun kita menemukan lebih banyak objek (biasanya asteroid kecil atau komet cepat) yang menjadi rumah bagi Tata Surya.</p>
<p>Para astronom telah menemukan kedelapan planet utama pada 1846. Namun, hal itu tidak menghentikan kita untuk mencari lebih banyak lagi. Dalam 100 tahun terakhir, kita telah menemukan benda-benda jauh yang lebih kecil yang kita sebut sebagai planet kerdil, yang sekarang kita klasifikasikan sebagai Pluto. </p>
<p>Penemuan beberapa planet kerdil ini memberi kita alasan untuk meyakini kalau ada sesuatu yang lain yang bersembunyi di pinggiran Tata Surya.</p>
<h2>Mungkinkah ada Planet X?</h2>
<p>Ada alasan kuat mengapa para astronom menghabiskan ratusan jam untuk mencari <a href="https://solarsystem.nasa.gov/planets/hypothetical-planet-x/in-depth/">planet kesembilan</a>, atau “Planet X”. Itu karena Tata Surya yang kita kenal tidak masuk akal jika tidak ada planet kesembilan. </p>
<p>Semua objek di Tata Surya mengorbit mengelilingi Matahari. Ada yang bergerak cepat dan ada yang lambat, tapi semuanya bergerak mengikuti hukum gravitasi. Semua benda bermassa memiliki gravitasi, termasuk kamu dan saya. Semakin berat suatu benda, semakin besar gravitasinya.</p>
<p>Gravitasi sebuah planet sangat besar sehingga memengaruhi pergerakan benda-benda di sekelilingnya. Itulah yang kita sebut sebagai “tarikan gravitasi”. Tarikan gravitasi Bumi membuat segala sesuatu tetap berada di permukaan bumi. </p>
<p>Selain itu, Matahari memiliki tarikan gravitasi terbesar di antara objek-objek lain di Tata Surya. Pada dasarnya, inilah yang menyebabkan planet-planet mengitari Matahari.</p>
<p>Melalui pemahaman kita tentang tarikan gravitasi, kita mendapatkan petunjuk terbesar tentang kemungkinan adanya Planet X.</p>
<h2>Tanda-tanda keberadaan Planet X</h2>
<p>Ketika kita mengamati objek-objek yang sangat jauh, seperti planet kerdil di luar Pluto, kita menemukan bahwa orbit mereka sedikit tidak terduga. Planet-planet itu bergerak dalam orbit elips yang sangat besar (berbentuk lonjong), berkelompok, dan berada pada lintasan yang lebih miring dibanding planet-planet lain di Tata Surya.</p>
<p>Ketika para astronom menggunakan <a href="https://www.caltech.edu/about/news/caltech-researchers-find-evidence-real-ninth-planet-49523">komputer untuk memodelkan</a> gaya gravitasi apa yang dibutuhkan agar objek-objek ini bisa bergerak seperti ini, mereka menemukan bahwa dibutuhkan sebuah planet yang massanya sepuluh kali massa Bumi untuk menyebabkan hal ini. </p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/499950/original/file-20221209-28476-qh64s7.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="planet x" src="https://images.theconversation.com/files/499950/original/file-20221209-28476-qh64s7.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/499950/original/file-20221209-28476-qh64s7.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=357&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/499950/original/file-20221209-28476-qh64s7.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=357&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/499950/original/file-20221209-28476-qh64s7.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=357&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/499950/original/file-20221209-28476-qh64s7.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=449&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/499950/original/file-20221209-28476-qh64s7.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=449&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/499950/original/file-20221209-28476-qh64s7.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=449&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Jika Planet X itu nyata, kemungkinan besar planet tersebut adalah planet gas raksasa seperti Neptunus.</span>
<span class="attribution"><span class="source">NASA/Caltech/R. Hurt (IPAC)</span>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/">CC BY</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Temuan ini sangat menarik! Pertanyaannya adalah: di manakah planet ini berada?</p>
<p>Masalahnya, bagaimana cara memastikan apakah prediksi dan model-model tersebut benar. Satu-satunya cara untuk melakukannya adalah dengan menemukan Planet X. Ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. </p>
<h2>Perburuan Planet X terus berlanjut</h2>
<p>Para ilmuwan di seluruh dunia telah berburu bukti-bukti keberadaan Planet X selama bertahun-tahun.</p>
<p>Berdasarkan model komputer, kami menduga Planet X setidaknya 20 kali lebih jauh dari jarak Matahari ke Neptunus. Kami mencoba mendeteksinya dengan mencari cahaya Matahari yang dipantulkannya–seperti halnya Bulan yang bersinar karena pantulan cahaya Matahari pada malam hari.</p>
<figure class="align-right zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/499947/original/file-20221209-24017-985t4v.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="Bulan" src="https://images.theconversation.com/files/499947/original/file-20221209-24017-985t4v.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=237&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/499947/original/file-20221209-24017-985t4v.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/499947/original/file-20221209-24017-985t4v.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/499947/original/file-20221209-24017-985t4v.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/499947/original/file-20221209-24017-985t4v.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/499947/original/file-20221209-24017-985t4v.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/499947/original/file-20221209-24017-985t4v.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Bulan bersinar di malam hari karena memantulkan cahaya Matahari. Jika memang ada Planet X, kita berharap cahaya yang dipantulkannya akan membantu kita menemukannya.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Shutterstock</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Namun, karena Planet X berada sangat jauh dari Matahari, maka kita menduga Planet X akan sangat redup dan sulit dilihat oleh teleskop-teleskop terbaik di Bumi. Selain itu, kita juga tidak bisa mencarinya setiap saat sepanjang tahun.</p>
<p>Kita hanya punya jendela kecil di malam hari dan kondisinya harus tepat. Secara khusus, kita harus menunggu malam tanpa Bulan, dan di lokasi pengamatan kita menghadap ke bagian langit yang tepat.</p>
<p>Namun, jangan putus asa dulu. Dalam satu dekade ke depan, teleskop-teleskop baru akan dibangun dan survei-survei baru di langit akan dimulai. Teleskop-teleskop itu mungkin akan memberi kita kesempatan untuk membuktikan atau menyangkal keberadaan Planet X.</p>
<figure>
<iframe width="440" height="260" src="https://www.youtube.com/embed/6poHQ2h00ZA?wmode=transparent&start=0" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>
<figcaption><span class="caption">Para astronom menjelaskan alasan mereka untuk menduga adanya planet kesembilan. Kredit: California Institute of Technology Credit: California Institute of Technology
<em>Rahma Sekar Andini dari Universitas Negeri Malang menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris</em></span></figcaption>
</figure><img src="https://counter.theconversation.com/content/214243/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Sara Webb tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Tata Surya yang kita kenal tidak akan masuk akal jika tidak ada planet kesembilan. Lalu, mengapa kita tidak bisa menemukannya?Sara Webb, Postdoctoral Research Fellow, Centre for Astrophysics and Supercomputing, Swinburne University of TechnologyLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/2127672023-10-13T02:18:19Z2023-10-13T02:18:19ZMitos bintang-bintang ‘seven sisters’: Para astronom mengatakan bisa jadi sudah ada sejak 100.000 tahun yang lalu<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/546074/original/file-20201207-21-1fl07ce.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=0%2C0%2C1278%2C921&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">
</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://hubblesite.org/contents/news-releases/2004/news-2004-20.html">NASA / ESA / AURA / Caltech</a></span></figcaption></figure><p>Di langit utara pada Desember terdapat sekelompok bintang indah yang dikenal sebagai <em>Pleiades</em>, atau “tujuh bersaudara”. Perhatikan dengan seksama dan mungkin kamu akan menghitung ada enam bintang. Jadi, mengapa kita mengatakan ada tujuh bintang? </p>
<p>Banyak budaya di seluruh dunia menyebut <em>Pleiades</em> sebagai “tujuh bersaudara”, dan juga menceritakan kisah-kisah yang mirip tentang mereka. Setelah mempelajari gerakan bintang-bintang dengan sangat cermat, kami yakin cerita-cerita ini berasal dari 100.000 tahun yang lalu, saat rasi bintang itu tampak sangat berbeda.</p>
<h2>Saudari-saudari dan sang pemburu</h2>
<p>Dalam mitologi Yunani, Pleiades adalah tujuh putri Titan <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Atlas_(mitologi)">Atlas</a>. Dia dipaksa untuk menahan langit untuk selamanya, dan karena itu tidak dapat melindungi putri-putrinya. Untuk menyelamatkan para saudari dari pemerkosaan oleh pemburu <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Orion_(mitologi)">Orion</a>, Zeus mengubah mereka menjadi bintang. Namun, menurut cerita, salah satu saudari jatuh cinta pada seorang manusia dan bersembunyi, dan itulah sebabnya kita hanya melihat enam bintang. </p>
<p>Kisah serupa ditemukan di antara kelompok Aborigin di seluruh Australia. Dalam banyak budaya Aborigin Australia, Pleiades adalah sekelompok gadis-gadis muda, dan sering dikaitkan dengan upacara dan kisah-kisah suci perempuan. Pleiades juga penting sebagai elemen kalender dan <a href="https://theconversation.com/aboriginal-people-how-to-misunderstand-their-science-23835">astronomi Aborigin</a>, dan bagi beberapa kelompok, terbitnya Pleiades pertama kali pada saat fajar menandai dimulainya musim dingin.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/aboriginal-people-how-to-misunderstand-their-science-23835">Aboriginal people – how to misunderstand their science</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<figure class="align-right zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/373447/original/file-20201207-15-m4cz7v.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/373447/original/file-20201207-15-m4cz7v.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=237&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/373447/original/file-20201207-15-m4cz7v.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=851&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/373447/original/file-20201207-15-m4cz7v.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=851&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/373447/original/file-20201207-15-m4cz7v.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=851&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/373447/original/file-20201207-15-m4cz7v.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=1070&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/373447/original/file-20201207-15-m4cz7v.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=1070&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/373447/original/file-20201207-15-m4cz7v.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=1070&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Interpretasi suku Aborigin Australia tentang rasi bintang Orion dari suku Yolngu di Australia Utara. Tiga bintang di sabuk Orion adalah tiga pemuda yang pergi memancing dengan sampan, dan menangkap ikan raja yang terlarang, yang diwakili oleh Nebula Orion.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Drawing by Ray Norris based on Yolngu oral and written accounts.</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Dekat dengan Tujuh Saudari di langit adalah rasi bintang Orion, yang sering disebut “panci” di Australia. Dalam mitologi Yunani, Orion adalah seorang pemburu. </p>
<p>Rasi bintang ini juga sering menjadi pemburu dalam budaya Aborigin, atau sekelompok pemuda yang bersemangat. Penulis dan antropolog <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Daisy_Bates_(penulis)">Daisy Bates</a> melaporkan orang-orang di Australia tengah menganggap Orion sebagai “pemburu perempuan”, dan secara khusus para perempuan di Pleiades. </p>
<p>Banyak cerita Aborigin mengatakan bahwa anak laki-laki, atau laki-laki, di Orion mengejar tujuh saudara perempuan - dan salah satu dari saudara perempuan itu telah meninggal, atau bersembunyi, atau terlalu muda, atau diculik, jadi sekali lagi hanya enam yang terlihat.</p>
<h2>Saudari yang hilang</h2>
<p>Cerita “Pleiad yang hilang” yang <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Pleiades_in_folklore_and_literature">serupa</a> terdapat dalam budaya Eropa, Afrika, Asia, Indonesia, penduduk asli Amerika, dan Aborigin Australia. Banyak budaya yang menganggap gugus ini memiliki tujuh bintang, tapi hanya enam yang biasanya terlihat, dan kemudian memiliki cerita untuk menjelaskan mengapa bintang ketujuh tidak terlihat.</p>
<p>Mengapa cerita Aborigin Australia sangat mirip dengan cerita Yunani? Para antropolog dulu mengira orang Eropa mungkin telah membawa cerita Yunani ke Australia. Di sana cerita itu diadaptasi oleh orang Aborigin untuk tujuan mereka sendiri. Namun, cerita-cerita Aborigin tampaknya jauh, jauh lebih tua daripada kontak dengan Eropa. Dan hanya ada sedikit kontak antara sebagian besar budaya Aborigin Australia dan seluruh dunia selama setidaknya 50.000 tahun. Jadi mengapa mereka memiliki cerita yang sama?</p>
<p>Saya dan Barnaby Norris mengusulkan sebuah jawaban dalam sebuah makalah yang akan diterbitkan oleh Springer awal tahun depan dalam sebuah buku berjudul <a href="https://www.springer.com/gp/book/9783030646059"><em>Advancing Cultural Astronomy</em></a>, yang pracetaknya sudah tersedia di <a href="https://www.dropbox.com/s/np0n4v72bdl37gr/sevensisters.pdf?dl=0">sini</a>. </p>
<p>Semua manusia modern adalah keturunan dari orang-orang yang tinggal di Afrika sebelum mereka memulai migrasi panjang mereka ke pelosok dunia sekitar 100.000 tahun yang lalu. Mungkinkah kisah tujuh saudara perempuan ini sudah sangat tua? Apakah semua manusia membawa kisah-kisah ini saat mereka melakukan perjalanan ke Australia, Eropa, dan Asia?</p>
<h2>Bintang-bintang yang bergerak</h2>
<figure class="align-right zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/373444/original/file-20201207-13-1q4idtv.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/373444/original/file-20201207-13-1q4idtv.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=237&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/373444/original/file-20201207-13-1q4idtv.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=1001&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/373444/original/file-20201207-13-1q4idtv.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=1001&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/373444/original/file-20201207-13-1q4idtv.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=1001&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/373444/original/file-20201207-13-1q4idtv.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=1257&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/373444/original/file-20201207-13-1q4idtv.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=1257&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/373444/original/file-20201207-13-1q4idtv.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=1257&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Posisi bintang-bintang di rasi Pleiades saat ini dan 100.000 tahun yang lalu. Bintang Pleione, di sebelah kiri, berada sedikit lebih jauh dari Atlas pada tahun 100.000 SM, sehingga lebih mudah dilihat.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Ray Norris</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Pengukuran yang cermat dengan teleskop antariksa <a href="https://theconversation.com/a-galah-to-help-capture-millions-of-rainbows-to-map-the-history-of-the-milky-way-64887">Gaia</a> dan teleskop-teleskop lainnya menunjukkan bintang-bintang di rasi Pleiades bergerak secara perlahan-lahan di langit. Salah satu bintang, Pleione, kini berada sangat dekat dengan bintang Atlas sehingga tampak seperti bintang tunggal dengan mata telanjang. </p>
<p>Namun, jika kita mengambil apa yang kita ketahui tentang pergerakan bintang-bintang dan memundurkannya 100.000 tahun ke belakang, Pleione berada lebih jauh dari Atlas dan seharusnya bisa dengan mudah dilihat dengan mata telanjang. Jadi, 100.000 tahun yang lalu, sebagian besar orang akan melihat tujuh bintang dalam gugus tersebut.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/373446/original/file-20201207-17-xz5zp0.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/373446/original/file-20201207-17-xz5zp0.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/373446/original/file-20201207-17-xz5zp0.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=363&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/373446/original/file-20201207-17-xz5zp0.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=363&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/373446/original/file-20201207-17-xz5zp0.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=363&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/373446/original/file-20201207-17-xz5zp0.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=457&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/373446/original/file-20201207-17-xz5zp0.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=457&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/373446/original/file-20201207-17-xz5zp0.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=457&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Simulasi yang menunjukkan bagaimana bintang Atlas dan Pleione akan terlihat oleh mata manusia normal saat ini dan pada tahun 100.000 SM.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Ray Norris</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Kami yakin pergerakan bintang-bintang ini bisa membantu menjelaskan dua teka-teki: kemiripan cerita-cerita Yunani dan Aborigin tentang bintang-bintang ini, dan fakta bahwa begitu banyak budaya menyebut gugus ini sebagai “Tujuh Bersaudara” meskipun saat ini kita hanya bisa melihat enam bintang. </p>
<p>Mungkinkah kisah-kisah Tujuh Saudari dan Orion sudah sangat tua, sehingga nenek moyang kita menceritakan kisah-kisah ini satu sama lain di sekitar api unggun di Afrika, 100.000 tahun yang lalu? Mungkinkah ini cerita tertua di dunia?</p>
<h2><em>Pengakuan</em></h2>
<p><em>Kami mengakui dan memberikan penghormatan kepada para pemilik dan tetua adat, baik pada masa lalu maupun masa kini, dari semua kelompok masyarakat adat yang disebutkan dalam makalah ini. Semua materi adat telah ditemukan dalam domain publik.</em></p>
<hr>
<p><em>Rahma Sekar Andini dari Universitas Negeri Malang menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris</em>.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/212767/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Ray Norris tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Budaya di seluruh dunia menyebut rasi bintang Pleiades sebagai ‘tujuh bersaudara’, meskipun kita hanya bisa melihat enam bintang saat ini. Apa yang terjadi?Ray Norris, Professor, School of Science, Western Sydney UniversityLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/2104412023-07-31T08:47:49Z2023-07-31T08:47:49ZAstronom: alien mungkin ada di luar sana, tapi penampakan UFO tidak meyakinkan<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/539384/original/file-20230725-21-fd9mzr.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Banyak orang yang mengatakan bahwa mereka telah melihat UFO adalah pejalan kaki anjing atau perokok</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.gettyimages.com/detail/photo/ufo-royalty-free-image/96417466?adppopup=true">Aaron Foster/THeImage Bank/Getty Images</a></span></figcaption></figure><p>Jika alien cerdas mengunjungi Bumi, itu akan menjadi salah satu peristiwa paling besar dalam sejarah manusia.</p>
<p>Survei menunjukkan bahwa <a href="https://blogs.chapman.edu/wilkinson/2018/10/16/paranormal-america-2018/">hampir separuh orang Amerika</a> percaya bahwa alien telah mengunjungi Bumi, baik pada masa lampau maupun baru-baru ini. Persentase tersebut terus meningkat. Kepercayaan terhadap kunjungan alien lebih besar daripada kepercayaan bahwa <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Bigfoot">Bigfoot</a> adalah makhluk nyata, tapi lebih kecil daripada kepercayaan bahwa suatu tempat dapat dihantui oleh roh.</p>
<p>Para ilmuwan menganggap kepercayaan-kepercayaan ini tidak mewakili fenomena fisik yang nyata. Mereka tidak menyangkal keberadaan alien cerdas. Namun, mereka menetapkan standar yang tinggi untuk membuktikan bahwa kita telah dikunjungi oleh makhluk dari sistem bintang lain. Seperti yang <a href="https://bigthink.com/personal-growth/how-the-sagan-standard-can-help-you-make-better-decisions?rebelltitem=1#rebelltitem1">dikatakan oleh Carl Sagan</a>, “Klaim yang luar biasa membutuhkan bukti yang luar biasa.”</p>
<p>Saya adalah seorang <a href="https://www.as.arizona.edu/people/faculty/chris-impey">profesor astronomi</a> yang telah banyak menulis tentang <a href="https://www.cambridge.org/core/books/talking-about-life/696F47F802931AE9021CA72083313579">pencarian kehidupan</a> di alam semesta. Saya juga mengajar <a href="https://www.coursera.org/learn/astrobiology-exploring-other-worlds">kelas online gratis tentang astrobiologi</a>. Pengungkapan penuh: Saya secara pribadi belum pernah melihat UFO alias <em>unidentified flying objects</em>.</p>
<h2>Benda terbang tak dikenal (UFO)</h2>
<p>UFO berarti benda terbang tak dikenal. Tidak lebih, tidak kurang.</p>
<p>Ada sejarah panjang tentang penampakan UFO. <a href="https://www.airspacemag.com/daily-planet/secret-government-program-track-ufos-its-not-first-180967597/">Riset-riset Angkatan Udara tentang UFO</a> telah berlangsung sejak 1940-an. Di Amerika Serikat, “titik nol” untuk UFO terjadi pada 1947 di Roswell, New Mexico. Fakta bahwa <a href="https://www.smithsonianmag.com/smithsonian-institution/in-1947-high-altitude-balloon-crash-landed-roswell-aliens-never-left-180963917/">insiden Roswell segera dijelaskan</a> sebagai pendaratan darurat balon udara militer di ketinggian tidak membendung gelombang penampakan baru. Mayoritas UFO terlihat oleh orang-orang di Amerika Serikat. </p>
<p>Sangat mengherankan bahwa <a href="https://www.esri.com/videos/watch?videoid=lAopNJMbFEI&title=animated-maps-a-century-of-ufo-sightings">Asia dan Afrika hanya memiliki sedikit penampakan</a> meskipun memiliki populasi yang besar, dan yang lebih mengejutkan lagi adalah penampakan tersebut berhenti di perbatasan Kanada dan Meksiko. </p>
<p>Sebagian besar UFO memiliki penjelasan yang biasa atau normal. <a href="http://www.ianridpath.com/ufo/astroufo1.htm">Lebih dari separuhnya dapat dikaitkan</a> dengan meteor, bola api, dan planet Venus. Objek-objek terang seperti itu sudah tidak asing lagi bagi para astronom, tapi seringkali tidak dikenali oleh masyarakat umum. Laporan kunjungan dari UFO yang tidak dapat dijelaskan <a href="https://www.statista.com/chart/8452/ufo-sightings-are-at-record-heights/">memuncak sekitar enam tahun yang lalu</a>.</p>
<p>Banyak orang yang mengatakan bahwa mereka telah melihat UFO adalah <a href="https://www.discovermagazine.com/the-sciences/reports-of-rising-ufo-sightings-are-greatly-exaggerated">pejalan kaki atau perokok</a>. Mengapa? Karena mereka lebih sering berada di luar. <a href="https://www.economist.com/united-states/2014/06/28/everything-you-need-to-know-about-ufos">Penampakan terkonsentrasi pada jam-jam malam</a>, terutama pada hari Jumat, ketika banyak orang bersantai dengan minuman.</p>
<p>Beberapa orang, seperti mantan pegawai NASA <a href="http://www.jamesoberg.com/">James Oberg,</a> memiliki ketabahan untuk melacak dan menemukan <a href="https://www.atlasobscura.com/articles/how-one-man-has-explained-almost-every-internet-ufo-theory">penjelasan konvensional untuk penampakan UFO selama beberapa dekade</a>. Sebagian besar astronom menganggap <a href="https://blogs.scientificamerican.com/observations/a-word-about-those-ufo-videos/">hipotesis kunjungan alien tidak masuk akal</a>, sehingga mereka memusatkan energi mereka pada pencarian ilmiah yang menarik untuk kehidupan di luar Bumi. </p>
<figure>
<iframe width="440" height="260" src="https://www.youtube.com/embed/lAopNJMbFEI?wmode=transparent&start=0" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>
<figcaption><span class="caption">Penampakan UFO terbanyak terjadi di Amerika Serikat.</span></figcaption>
</figure>
<h2>Apakah kita sendirian?</h2>
<p>Sementara UFO terus berputar-putar dalam <a href="https://www.wired.com/story/will-the-new-york-times-ever-stop-reporting-on-ufos/">budaya populer</a>, para ilmuwan mencoba menjawab pertanyaan besar yang diajukan oleh UFO: Apakah kita sendirian?</p>
<p>Para astronom telah menemukan <a href="https://exoplanetarchive.ipac.caltech.edu/">lebih dari 4.000 eksoplanet</a> atau planet yang mengorbit bintang lain, yang jumlahnya berlipat ganda setiap dua tahun. Sebagian dari eksoplanet tersebut dianggap layak huni karena massanya mendekati massa Bumi dan berada pada jarak yang tepat dari bintangnya sehingga bisa memiliki air di permukaannya. </p>
<p>Planet yang paling dekat dengan Bumi adalah yang berjarak <a href="http://phl.upr.edu/projects/habitable-exoplanets-catalog">kurang dari 20 tahun cahaya</a>, di “halaman belakang” kosmik kita. Ekstrapolasi dari hasil ini menghasilkan proyeksi <a href="https://www.cnn.com/2020/11/05/world/nasa-300-million-habitable-planets-intl-hnk-scli-scn/index.html">300 juta planet layak huni</a> di galaksi kita. Masing-masing planet mirip Bumi ini merupakan eksperimen biologis yang potensial, dan sudah miliaran tahun sejak terbentuknya planet-planet tersebut agar kehidupan bisa berkembang dan kecerdasan serta teknologi bisa muncul.</p>
<p>Para astronom sangat yakin bahwa ada kehidupan di luar Bumi. Seperti yang dikatakan oleh astronom dan pemburu eksoplanet jempolan <a href="https://www.washingtonpost.com/news/morning-mix/wp/2015/07/21/scientists-believe-theres-other-life-in-the-universe-why-havent-we-found-it-yet/">Geoff Marcy</a>, “Alam semesta tampaknya penuh dengan bahan-bahan biologi.” Ada banyak tahapan dalam perkembangan dari Bumi dengan kondisi yang cocok untuk kehidupan hingga alien cerdas yang melompat dari satu bintang ke bintang lainnya. </p>
<p>Para astronom menggunakan <a href="https://www.seti.org/drake-equation-index">Persamaan Drake</a> untuk memperkirakan jumlah peradaban alien berteknologi di galaksi kita. Ada banyak ketidakpastian dalam Persamaan Drake, tapi dengan menafsirkannya berdasarkan penemuan-penemuan eksoplanet baru-baru ini, maka <a href="https://exoplanets.nasa.gov/news/1350/are-we-alone-in-the-universe-revisiting-the-drake-equation/">sangat kecil kemungkinannya kalau kita adalah satu-satunya atau yang pertama kali menemukan peradaban yang maju</a>. </p>
<p>Keyakinan ini telah mendorong <a href="https://www.seti.org/">pencarian kehidupan cerdas</a> secara aktif, yang sejauh ini belum berhasil. Jadi, para peneliti telah menyusun ulang pertanyaan “Apakah kita sendirian?” menjadi “Di manakah mereka?”</p>
<p>Tidak adanya bukti keberadaan alien cerdas disebut sebagai <a href="https://www.seti.org/seti-institute/project/fermi-paradox">Paradoks Fermi</a>. Bahkan jika alien cerdas benar-benar ada, ada <a href="https://www.space.com/37157-possible-reasons-we-havent-found-aliens.html">sejumlah alasan</a> mengapa kita mungkin tidak menemukan mereka dan mereka mungkin tidak menemukan kita. Para ilmuwan tidak mengabaikan gagasan tentang alien. Namun, mereka tidak yakin dengan bukti-bukti yang ada saat ini karena tidak bisa diandalkan, atau karena ada begitu banyak penjelasan lain yang lebih masuk akal.</p>
<h2>Agama dan mitos modern</h2>
<p>UFO adalah bagian dari lanskap teori konspirasi, termasuk kisah-kisah tentang <a href="https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/01463370600878545">penculikan oleh alien</a> dan <a href="https://www.smithsonianmag.com/arts-culture/crop-circles-the-art-of-the-hoax-2524283/">lingkaran tanaman yang dibuat oleh alien</a>. Saya tetap skeptis bahwa makhluk cerdas dengan teknologi yang jauh lebih unggul akan melakukan perjalanan triliunan mil hanya untuk menekan panen gandum kita.</p>
<p>Akan lebih baik jika kita menganggap UFO sebagai <a href="https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/0015587X.2016.1220588">fenomena budaya</a>. <a href="https://uncw.edu/par/faculty/faculty-pasulka.html">Diana Pasulka,</a> seorang profesor di University of North Carolina, mencatat bahwa mitos dan agama merupakan sarana untuk menghadapi pengalaman yang tak terbayangkan. Menurut saya, UFO telah menjadi semacam <a href="https://www.vox.com/culture/2019/6/4/18632778/ufo-aliens-american-cosmic-diana-pasulka">agama baru Amerika</a>.</p>
<p>Jadi tidak, saya tidak berpikir bahwa kepercayaan terhadap UFO bukanlah sesuatu yang gila, karena beberapa objek terbang tidak teridentifikasi, dan keberadaan alien cerdas secara ilmiah masuk akal. </p>
<p>Namun sebuah <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0191886997800189">studi terhadap orang dewasa muda</a> menemukan bahwa kepercayaan UFO berhubungan dengan kepribadian skizotipal, kecenderungan terhadap kecemasan sosial, ide-ide paranoid, dan psikosis sementara. Jika kamu percaya pada UFO, kamu mungkin perlu memeriksa kepercayaan tidak konvensional lainnya yang kamu miliki. </p>
<p>Saya tidak masuk ke dalam “agama” UFO, jadi sebut saja saya seorang <a href="https://blogs.scientificamerican.com/cross-check/should-scientists-take-ufos-and-ghosts-more-seriously/">agnostik</a>. Saya teringat pepatah <a href="https://www.skeptic.com/insight/open-mind-brains-fall-out-maxim-adage-aphorism/">yang dipopulerkan oleh astronom Carl Sagan</a>, “Penting untuk tetap berpikiran terbuka, tapi jangan sampai terlalu terbuka sehingga otak pun rontok.”</p>
<hr>
<p><em>Rahma Sekar Andini dari Universitas Negeri Malang menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris</em>.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/210441/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Chris Impey menerima dana dari National Science Foundation.</span></em></p>Para ilmuwan tidak yakin dengan bukti UFO yang ada. Bukan berarti mereka tidak ada. Namun, apakah kepercayaan orang Amerika terhadap UFO telah berubah dari ilmu pengetahuan menjadi sebuah agama baru?Chris Impey, University Distinguished Professor of Astronomy, University of ArizonaLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/2097732023-07-21T09:34:46Z2023-07-21T09:34:46ZDi balik foto bintang Wolf-Rayets yang membuat para astronom bingung<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/537397/original/file-20230713-29-me52ya.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">
</span> <span class="attribution"><span class="source">NASA / ESA / CSA / STScI / JPL / Caltech</span></span></figcaption></figure><p>Pada Juli 2022, sebuah foto baru yang membingungkan dari sebuah sistem bintang ekstrem yang dikelilingi oleh anak tangga geometris konsentris yang aneh membuat para astronom menggaruk-garuk kepala. Foto yang tampak seperti “sidik jari kosmik” ini diambil oleh <em>James Webb Space Telescope</em>, observatorium terbaru milik NASA.</p>
<p>Internet segera dipenuhi dengan teori dan spekulasi. Beberapa orang di dunia maya bahkan mengklaimnya sebagai bukti “megastruktur alien” yang tidak diketahui asalnya.</p>
<p>Untungnya, tim kami di University of Sydney telah mempelajari bintang ini, yang dikenal sebagai <em>WR140</em>, selama lebih dari 20 tahun - jadi kami berada dalam posisi yang tepat untuk menggunakan fisika dalam menginterpretasikan apa yang kami lihat.</p>
<p>Model kami, <a href="http://www.nature.com/articles/s41586-022-05155-5">yang diterbitkan di <em>Nature</em></a>, menjelaskan proses aneh yang membuat bintang tersebut menghasilkan pola cincin yang menyilaukan seperti yang terlihat di foto Webb (yang sekarang <a href="https://www.nature.com/articles/s41550-022-01812-x">diterbitkan di <em>Nature Astronomy</em></a>).</p>
<h2>Rahasia <em>WR140</em></h2>
<p><em>WR140</em> disebut sebagai <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Wolf%E2%80%93Rayet_star">bintang <em>Wolf-Rayet</em></a>. Bintang ini merupakan salah satu bintang paling ekstrem yang pernah diketahui. Dalam sebuah tampilan yang langka tapi indah, bintang ini terkadang memancarkan gumpalan debu ke angkasa yang luasnya ratusan kali lipat dari luas Tata Surya.</p>
<p>Medan radiasi di sekeliling bintang <em>Wolf-Rayet</em> sangat kuat, sehingga debu dan angin tersapu ke arah luar dengan kecepatan ribuan kilometer per detik, atau sekitar 1% kecepatan cahaya. Meskipun semua bintang memiliki angin bintang, angin bintang yang sangat kencang ini mendorong sesuatu yang lebih mirip badai bintang.</p>
<p>Angin ini mengandung elemen-elemen seperti karbon yang mengalir membentuk debu.</p>
<p><em>WR140</em> merupakan salah satu dari beberapa bintang <em>Wolf-Rayet</em> berdebu yang ditemukan dalam sistem bintang ganda. Bintang ini mengitari bintang lain yang merupakan bintang maharaksasa biru masif yang juga memiliki angin ganas.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/489688/original/file-20221013-26-oy88m9.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="Bintang Wolf-Rayets" src="https://images.theconversation.com/files/489688/original/file-20221013-26-oy88m9.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/489688/original/file-20221013-26-oy88m9.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=424&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/489688/original/file-20221013-26-oy88m9.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=424&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/489688/original/file-20221013-26-oy88m9.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=424&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/489688/original/file-20221013-26-oy88m9.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=533&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/489688/original/file-20221013-26-oy88m9.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=533&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/489688/original/file-20221013-26-oy88m9.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=533&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Bintang-bintang ganda di sistem WR140.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Amanda Smith / IoA / University of Cambridge</span>, <span class="license">Author provided</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Hanya ada beberapa sistem seperti <em>WR140</em> yang diketahui di seluruh galaksi kita, tapi beberapa sistem yang terpilih ini memberikan hadiah yang paling tak terduga dan indah bagi para astronom. Debu tidak langsung keluar dari bintang dan membentuk bola kabur seperti yang diduga, melainkan terbentuk di area berbentuk kerucut di mana angin dari kedua bintang bertabrakan.</p>
<p>Karena bintang ganda itu bergerak pada orbitnya secara konstan, maka bagian depan tumbukan ini juga harus berotasi. Bulu jelaga kemudian secara alamiah akan melingkar membentuk spiral, seperti halnya semburan air dari alat penyiram taman yang berputar.</p>
<p>Akan tetapi, <em>WR140</em> memiliki beberapa trik lain yang membuat tampilannya semakin kaya akan kompleksitas. Kedua bintang tidak berada pada orbit melingkar melainkan elips, dan lebih jauh lagi, produksi debu menyala dan padam secara episodik saat bintang ganda mendekati dan meninggalkan titik terdekat.</p>
<figure>
<iframe width="440" height="260" src="https://www.youtube.com/embed/AdtJA-seD8Q?wmode=transparent&start=0" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>
<figcaption><span class="caption">Setiap kali WR140 dan bintang pasangannya berada cukup dekat, sebuah aliran debu mengalir ke ruang angkasa.</span></figcaption>
</figure>
<h2>Model yang nyaris sempurna</h2>
<p>Dengan memodelkan semua efek ini ke dalam geometri tiga dimensi dari gumpalan debu, tim kami melacak lokasi fitur debu dalam ruang tiga dimensi.</p>
<p>Dengan menandai secara hati-hati gambar-gambar aliran yang mengembang yang diambil di Observatorium Keck di Hawaii, salah satu teleskop optik terbesar di dunia, kami menemukan bahwa model aliran yang mengembang itu cocok dengan data yang ada.
Kecuali satu hal kecil. Di dekat bintang, debu tidak berada di tempat yang seharusnya. Mengejar ketidaksesuaian kecil itu ternyata membawa kita pada sebuah fenomena yang belum pernah tertangkap kamera.</p>
<h2>Kekuatan cahaya</h2>
<p>Kita tahu bahwa cahaya membawa momentum, yang berarti cahaya dapat memberikan dorongan pada materi yang dikenal sebagai tekanan radiasi. Hasil dari fenomena ini, berupa materi yang meluncur dengan kecepatan tinggi di sekitar alam semesta, terlihat jelas di mana-mana.</p>
<p>Namun, proses ini merupakan proses yang sangat sulit untuk diamati. Gaya ini memudar dengan cepat seiring dengan jarak, jadi untuk melihat materi yang dipercepat, kita harus melacak dengan sangat akurat pergerakan materi dalam medan radiasi yang kuat.</p>
<p>Percepatan ini ternyata merupakan elemen yang hilang dalam model <em>WR140</em>. Data kami tidak cocok karena kecepatan pemuaiannya tidak konstan: debu mendapatkan dorongan dari tekanan radiasi.</p>
<p>Menangkap hal itu untuk pertama kalinya dengan kamera adalah sesuatu yang baru. Di setiap orbit, seolah-olah bintang itu membentangkan layar raksasa yang terbuat dari debu. Ketika ia menangkap radiasi kuat yang memancar dari bintang, seperti kapal pesiar yang menangkap hembusan angin, layar berdebu itu tiba-tiba melesat ke depan.</p>
<h2>Cincin asap di angkasa</h2>
<p>Hasil akhir dari semua proses fisika ini sangat indah. Seperti mainan jarum jam, <em>WR140</em> mengepulkan cincin asap yang dipahat dengan tepat setiap orbit delapan tahun.</p>
<p>Setiap cincin diukir dengan semua fisika yang luar biasa ini tertulis dalam detail bentuknya. Kita tinggal menunggu angin yang mengembang menggembungkan selubung debu seperti balon hingga cukup besar untuk bisa dilihat oleh teleskop.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/489693/original/file-20221014-22-oy88m9.gif?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="bintang Wolf-Rayets" src="https://images.theconversation.com/files/489693/original/file-20221014-22-oy88m9.gif?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/489693/original/file-20221014-22-oy88m9.gif?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/489693/original/file-20221014-22-oy88m9.gif?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/489693/original/file-20221014-22-oy88m9.gif?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/489693/original/file-20221014-22-oy88m9.gif?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/489693/original/file-20221014-22-oy88m9.gif?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/489693/original/file-20221014-22-oy88m9.gif?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Dalam setiap orbit delapan tahunan, cincin debu baru terbentuk di sekeliling <em>WR140</em>.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Yinuo Han / University of Cambridge</span>, <span class="license">Author provided</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Kemudian, delapan tahun kemudian, pasangan bintang tersebut kembali ke orbitnya dan muncullah cangkang lain yang identik dengan cangkang sebelumnya, tumbuh di dalam gelembung pendahulunya. Cangkang-cangkang itu terus menumpuk seperti sekumpulan boneka raksasa yang sedang bersarang.</p>
<p>Akan tetapi, sejauh mana kita bisa mendapatkan geometri yang tepat untuk menjelaskan sistem bintang yang menarik ini baru bisa diketahui setelah foto Webb yang baru tiba pada Juni.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/489694/original/file-20221014-25-z1vhte.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/489694/original/file-20221014-25-z1vhte.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/489694/original/file-20221014-25-z1vhte.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=304&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/489694/original/file-20221014-25-z1vhte.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=304&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/489694/original/file-20221014-25-z1vhte.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=304&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/489694/original/file-20221014-25-z1vhte.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=382&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/489694/original/file-20221014-25-z1vhte.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=382&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/489694/original/file-20221014-25-z1vhte.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=382&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Foto dari Teleskop Antariksa James Webb (kiri) mengkonfirmasi secara detil prediksi model (kanan).</span>
<span class="attribution"><span class="source">Yinhuo Han / Peter Tuthill / Ryan Lau</span>, <span class="license">Author provided</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Di sini tidak hanya ada satu atau dua, tapi lebih dari 17 cangkang yang dipahat dengan sangat indah. Masing-masing merupakan replika yang nyaris sama persis dengan cangkang sebelumnya. Itu berarti cangkang tertua dan terluar yang terlihat di foto Webb pasti diluncurkan sekitar 150 tahun sebelum cangkang terbaru, yang masih dalam masa pertumbuhan dan berakselerasi menjauhi pasangan bintang bercahaya yang menggerakkan fisika di jantung sistem.</p>
<p>Dengan bulu-bulu spektakuler dan kembang api yang liar, <em>Wolf-Rayets</em> telah menghasilkan salah satu foto yang paling menarik dan berpola rumit yang pernah dipotret oleh teleskop Webb yang baru.</p>
<p>Foto ini merupakan salah satu foto pertama yang dipotret Webb. Para astronom sedang menantikan keajaiban baru apa yang akan dipancarkan oleh teleskop ini.</p>
<hr>
<p><em>Rahma Sekar Andini dari Universitas Negeri Malang menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris</em>.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/209773/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Peter Tuthill menerima dana dari )_The Australian Research Council_.</span></em></p>Bintang ganda WR140 (Wolf-Rayets) dikelilingi oleh susunan cangkang debu dan berputar-putar di angkasa. Banyak orang berspekulasi apa yang terjadi di foto bintang ini.Peter Tuthill, Astrophysicist, University of SydneyLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/2079852023-06-28T08:41:27Z2023-06-28T08:41:27ZMengapa Bumi berputar?<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/532480/original/file-20230617-19-npaaeo.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Ada banyak bukti yang dapat membantu menjelaskan mengapa Bumi berputar, dan ada juga beberapa misteri besar.</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.gettyimages.com/detail/photo/students-looking-at-globe-in-classroom-royalty-free-image/142020176">Jose Luis Pelaez Inc/DigitalVision via Getty Images</a></span></figcaption></figure><hr>
<blockquote>
<p><strong>Mengapa Bumi berputar? Sara H., usia 5 tahun, New Paltz, New York, Amerika Serikat</strong></p>
</blockquote>
<hr>
<p>Globe (bola dunia) adalah barang pertama yang saya beli dengan uang saya sendiri. Saat itu saya mungkin berumur 5 tahun dan saya sangat bersemangat untuk membawanya pulang. Seperti yang segera saya ketahui, kamu bisa memutarnya ke arah yang sebenarnya bumi berputar.</p>
<p>Ada garis imajiner antara Kutub Utara dan Kutub Selatan. Kami menyebutnya sumbu rotasi. Untuk Bumi, sumbu rotasi mengarah ke sebuah bintang terang, Polaris, yang terlihat pada malam-malam yang cerah di Belahan Bumi Utara.</p>
<figure class="align-right ">
<img alt="bumi berotasi" src="https://images.theconversation.com/files/506287/original/file-20230125-14-3jz1on.gif?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=237&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/506287/original/file-20230125-14-3jz1on.gif?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/506287/original/file-20230125-14-3jz1on.gif?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/506287/original/file-20230125-14-3jz1on.gif?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/506287/original/file-20230125-14-3jz1on.gif?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/506287/original/file-20230125-14-3jz1on.gif?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/506287/original/file-20230125-14-3jz1on.gif?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Foto-foto satelit dalam satu hari menunjukkan Bumi berotasi pada sumbunya.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://commons.wikimedia.org/wiki/File:EpicEarth-Globespin-tilt-23.4.gif">NASA/EPIC, edit by Tdadamemd</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Jika kamu ingin mengetahui arah putaran bola dunia, buatlah tanda “jempol” dengan tangan kananmu. Bayangkan ibu jari kamu sebagai sumbu rotasi Bumi, menunjuk ke Kutub Utara. Jari-jari kamu secara alami akan melingkar di sekitar tanganmu, dan arah yang ditunjuk jari-jari itu adalah arah Bumi berputar.</p>
<p>Setiap 24 jam, Bumi melakukan rotasi penuh, berputar dari barat ke timur, itulah sebabnya mengapa matahari terbit di timur dan terbenam di barat dan bintang-bintang di malam hari tampak bergerak melintasi langit.</p>
<p>Untuk memahami mengapa hal ini terjadi, mari kita lihat apa yang bisa kita pelajari dari benda-benda lain di luar angkasa.</p>
<h2>Semuanya berputar</h2>
<p>Matahari juga berputar. Bahkan, Matahari berputar pada arah yang sama dengan Bumi. </p>
<p>Tidak hanya itu, Bumi juga mengitari Matahari pada arah yang sama, demikian juga semua planet lain dan lebih dari satu juta asteroid dan planet kerdil.</p>
<p>Sebagian besar juga berputar pada arah yang sama. Jupiter dan Saturnus berputar sedikit lebih cepat daripada Bumi, hanya membutuhkan waktu sekitar 10 jam untuk berputar. Perputaran Saturnus sedikit miring sehingga kita bisa melihat <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Saturn#/media/File:Saturnoppositions-animated.gif">perubahan tampilan cincinnya dari waktu ke waktu</a>.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="cincin Saturnus" src="https://images.theconversation.com/files/506292/original/file-20230125-24-62k2ur.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/506292/original/file-20230125-24-62k2ur.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=423&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/506292/original/file-20230125-24-62k2ur.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=423&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/506292/original/file-20230125-24-62k2ur.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=423&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/506292/original/file-20230125-24-62k2ur.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=531&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/506292/original/file-20230125-24-62k2ur.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=531&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/506292/original/file-20230125-24-62k2ur.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=531&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Wahana Cassini mengambil foto ini yang menunjukkan bagian dari cincin Saturnus yang terbuat dari milyaran bongkahan kecil es dan batu, dan lima bulannya.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.nasa.gov/image-feature/jpl/group-portrait">NASA/JPL-Caltech/Space Science Institute</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Ada dua pengecualian yang menarik: Uranus tampaknya telah terbalik posisinya. Tidak ada yang tahu persis bagaimana caranya. Mungkin ia bertabrakan dengan planet lain. Venus juga aneh - ia berputar ke belakang. Kita tidak tahu pasti apakah Venus terbentuk seperti itu atau terjatuh. Sebagian besar ilmuwan sekarang berpikir bahwa perputarannya telah <a href="https://doi.org/10.1051/0004-6361/201628701">terbalik dari waktu ke waktu</a> oleh <a href="https://doi.org/10.1038/275037a0">gaya pasang surut</a> yang melibatkan Matahari dan atmosfer Venus yang tebal.</p>
<p>Semua itu membuat <a href="https://www.uml.edu/sciences/physics/faculty/laycock-silas.aspx">astronom seperti saya</a> bertanya-tanya: Apakah ada sesuatu tentang bagaimana tata surya terbentuk sehingga “ berputar ke arah yang berlawanan?</p>
<h2>Kelahiran sebuah bintang</h2>
<p>Untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut kita bisa melihat bintang muda yang baru saja membentuk sistem planet-planetnya.</p>
<p>Salah satu yang terkenal adalah <a href="https://www.cnn.com/2022/04/29/world/exocomet-discovery-beta-pictoris-scn/index.html">Beta Pictoris</a>. Bintang ini dikelilingi piringan tipis debu, gas, dan benda-benda kecil yang disebut planetesimal; ukurannya beragam mulai dari sebutir pasir hingga batu bahkan bisa sampai sebesar gunung. Para astronom yakin piringan tersebut terbentuk dari materi yang tersisa saat bintang dilahirkan</p>
<p><a href="https://science.nasa.gov/astrophysics/focus-areas/how-do-stars-form-and-evolve">Setiap bintang lahir</a> dari awan gas dan debu yang bergerak di angkasa dan dikelilingi awan-awan serupa. Gaya gravitasi menyebabkan awan-awan ini saling tarik-menarik satu sama lain ketika berpapasan sehingga membuat awan-awan tersebut berputar perlahan-lahan.</p>
<p>Bahkan ketika salah satu dari awan-awan ini <a href="https://spaceplace.nasa.gov/nebula/en/">runtuh dan membentuk bintang</a>, awan-awan ini tetap berputar. Bintang terbentuk, berputar di tengah-tengah panekuk datar gas dan debu yang berputar yang disebut <a href="https://public.nrao.edu/news/2018-alma-survey-disks/">piringan protoplanet</a>. Semuanya - bintang, gas, dan debu - berputar pada arah yang sama.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/506270/original/file-20230125-18-3xo4uj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="planet mengorbit Beta Pictoris" src="https://images.theconversation.com/files/506270/original/file-20230125-18-3xo4uj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/506270/original/file-20230125-18-3xo4uj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=375&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/506270/original/file-20230125-18-3xo4uj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=375&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/506270/original/file-20230125-18-3xo4uj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=375&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/506270/original/file-20230125-18-3xo4uj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=471&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/506270/original/file-20230125-18-3xo4uj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=471&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/506270/original/file-20230125-18-3xo4uj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=471&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Gambar yang dibuat oleh seorang seniman menunjukkan seperti apa planet yang mengorbit Beta Pictoris.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Artist%E2%80%99s_impression_of_the_planet_Beta_Pictoris_b.jpg">ESO L. Calçada/N. Risinger (skysurvey.org)</a>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/">CC BY</a></span>
</figcaption>
</figure>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/506267/original/file-20230125-24-102fb3.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="Bintang Beta Pictoris" src="https://images.theconversation.com/files/506267/original/file-20230125-24-102fb3.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/506267/original/file-20230125-24-102fb3.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=350&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/506267/original/file-20230125-24-102fb3.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=350&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/506267/original/file-20230125-24-102fb3.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=350&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/506267/original/file-20230125-24-102fb3.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=440&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/506267/original/file-20230125-24-102fb3.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=440&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/506267/original/file-20230125-24-102fb3.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=440&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Teleskop Hubble menangkap foto Beta Pictoris. Para astronom menghalangi cahaya dari bintang yang ada di foto agar piringan protoplanet bisa terlihat.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://en.wikipedia.org/wiki/Beta_Pictoris#/media/File:HST_betaPictoris_comb.jpg">David Golimowski/Johns Hopkins University, NASA, ESA</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Para astronom menduga kalau Tata Surya kita sangat mirip dengan Beta Pictoris di masa-masa awal pembentukannya..</p>
<p>Kita memperkirakan di dalam piringan, gas dan debu bisa saling menempel dalam sebuah <a href="https://astronomy.com/magazine/news/2022/06/the-physics-of-accretion">proses yang disebut "akresi”</a>. Ketika bayi planet mulai tumbuh, ia akan menjadi lebih berat dan gravitasinya akan menarik lebih banyak lagi kepingan-kepingan kecil..</p>
<p>Ketika bayi planet sudah cukup masif, gaya gravitasi akan mulai menghancurkannya dan <a href="https://exoplanets.nasa.gov/faq/43/how-do-planets-form/">membuatnya menjadi lebih padat</a>. Karena itu, seperti pemain seluncur es yang menarik lengannya untuk berputar, planet ini berputar lebih cepat. Tekanan yang meningkat di inti menyebabkan inti meleleh. Materi yang lebih padat akan tenggelam ke dalam inti dan materi yang lebih ringan akan melayang ke permukaan planet. Akhirnya, kita mendapatkan planet dengan inti besi yang dikelilingi batuan dan mungkin di bagian luarnya ada air dan es..</p>
<p><a href="https://education.nationalgeographic.org/resource/core">Itulah yang kita lihat di tata surya kita</a>..</p>
<h2>Bagaimana jika Bumi tidak berputar??</h2>
<p>Perputaran Bumi sangat penting bagi kehidupan. Perputaran Bumi menyebabkan terjadinya siang dan malam. Perputaran Bumi juga <a href="https://moon.nasa.gov/resources/444/tides">penting untuk pasang surut air laut</a>. Tanpa pasang surut air setiap hari, <a href="https://www.scientificamerican.com/article/moon-life-tides/">kemungkinan kehidupan tidak akan pernah muncul</a> dari laut ke daratan..</p>
<p>Jadi, para astronom meyakini bahwa Bumi berputar karena seluruh tata surya sudah berotasi saat Bumi terbentuk - tapi masih banyak pertanyaan tentang bagaimana putaran planet berubah dari waktu ke waktu dan bagaimana putaran mempengaruhi evolusi kehidupan. Dengan <a href="https://exoplanetarchive.ipac.caltech.edu">lebih dari 5.000 planet yang telah ditemukan di luar tata surya</a>, para ilmuwan di masa depan akan sibuk melakukan penjelajahan..</p>
<hr>
<p><em>Demetrius Adyatma Pangestu dari Universitas Bina Nusantara menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/207985/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Silas Laycock menerima dana dari NSF dan NASA. Dia berafiliasi dengan UMass Lowell dan American Astronomical Society.</span></em></p>Mengapa Bumi berotasi? Seorang astronom menjawabnya dengan berkeliling alam semesta untuk mempelajari kelahiran bintang dan planet serta bagaimana mereka berputar.Silas Laycock, Professor of Astronomy, UMass LowellLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/2078212023-06-28T08:31:57Z2023-06-28T08:31:57ZBagaimana planet-planet terbentuk?<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/532106/original/file-20230615-19-58rwwt.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Delapan planet, termasuk Bumi, berputar mengelilingi Matahari.</span> <span class="attribution"><span class="source">Illustration by Tobias Roetsch/Future Publishing via Getty Images</span></span></figcaption></figure><p><strong>Bagaimana planet-planet terbentuk? - (Saba, 6, Kenya)</strong></p>
<p>Terima kasih telah mengajukan pertanyaan yang menarik, Saba. Ketika berbicara tentang planet, kamu mungkin berpikir tentang planet-planet di tata surya kita, yaitu planet yang mengorbit (mengelilingi) matahari. <a href="https://solarsystem.nasa.gov/planets/overview/#otp_planets_of_our_solar_system">Ada delapan di antaranya</a>. Salah satunya adalah tempat kamu dan saya tinggal: Bumi. Yang lainnya adalah Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. </p>
<p>Masih banyak lagi planet-planet yang berada di luar tata surya dan galaksi kita, Bimasakti. Para ilmuwan seperti kita, yang dikenal sebagai astronom, telah menemukan <a href="https://www.planetary.org/worlds/exoplanets">lebih dari 5.000 planet</a> di sekitar bintang-bintang lain. Kami memperkirakan ada triliunan planet di alam semesta.</p>
<p>Bagaimana planet-planet itu terbentuk? Semuanya berawal dari awan gas dan debu.</p>
<h2>Gas dan debu</h2>
<p>Awan gas dan debu ini disebut nebula. Awan ini melayang-layang di angkasa seperti halnya awan di langit. Ada daerah yang memiliki lebih banyak awan dan ada juga yang lebih sedikit, dan para astronom bisa melihatnya dengan menggunakan teleskop.</p>
<p>Nebula mengandung gas seperti hidrogen, helium, dan karbon. Ketika sebuah nebula menjadi cukup padat, gravitasi akan menariknya bersama ke dalam inti yang sangat padat. Ini hampir mirip seperti air di bak mandi yang berputar-putar di sekitar saluran pembuangan sebelum akhirnya tersedot ke bawah. Ketika awan menjadi padat, awan akan memanas. Ketika awan menjadi padat dan cukup panas, atom-atom yang merupakan blok-blok penyusun kecil dari semua materi di dunia mulai menyatu.</p>
<p>Proses ini disebut fusi nuklir dan menghasilkan banyak energi. Dan awan pun menyala seperti kembang api. Beginilah proses kelahiran sebuah bintang baru, seperti halnya Matahari <a href="https://spaceplace.nasa.gov/sun-age/en/">4,5 miliar tahun yang lalu</a>.</p>
<p>Sejumlah kecil gas dan debu tetap berada di sekeliling bintang baru dalam piringan yang berputar. Planet-planet terbentuk dari piringan materi ini.</p>
<h2>Protoplanet</h2>
<p>Saat piringan berputar, materi di dalamnya berupa potongan-potongan kecil batuan dan es, menyatu dan semakin besar. Hal ini membentuk apa yang kita sebut planetesimal, yang saling bertabrakan satu sama lain seperti mobil bemper dan menciptakan benda yang lebih besar lagi yang dikenal sebagai protoplanet.</p>
<p>Protoplanet terus bertumbuh. Ketika hal ini terjadi, planet-planet tersebut menarik gas dari piringan di sekelilingnya, menciptakan atmosfer yang tebal. Proses ini disebut akresi dan inilah proses terbentuknya planet gas raksasa seperti Jupiter dan Saturnus. Jika sebuah protoplanet terbentuk dari elemen yang lebih berat di bagian luar Tata Surya, maka akan terbentuk planet es raksasa. Planet Neptunus dan Uranus adalah planet es raksasa.</p>
<p>Bahkan setelah planet terbentuk, planet ini bisa terus berubah seiring waktu melalui proses-proses seperti aktivitas vulkanik, pergerakan tektonik, dan erosi. Di Bumi, gunung-gunung seperti Gunung Kilimanjaro di Tanzania - negara yang bersebelahan dengan Kenya - terbentuk dari gunung berapi besar. Dan gunung yang lebih besar lagi seperti Himalaya terbentuk dari lempeng tektonik yang bertabrakan. Lempeng tektonik adalah bagian besar dari lapisan luar Bumi; terkadang lempeng tersebut bertabrakan satu sama lain dan menciptakan benda-benda seperti gunung.</p>
<h2>Jutaan tahun</h2>
<p>Penjelasan yang saya sampaikan di atas membuat planet-planet terlihat terbentuk dengan cepat. Tapi, proses yang dimulai dari awan gas dan debu itu membutuhkan waktu jutaan tahun untuk bertransformasi menjadi planet-planet yang indah dan beragam seperti yang kita lihat di Tata Surya dan planet-planet lainnya.</p>
<hr>
<p><em>Demetrius Adyatma Pangestu dari Universitas Bina Nusantara menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/207821/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Daniel Cunnama menerima dana dari The National Research Foundation dan the South African Astronomical Observatory. </span></em></p>Awalnya, planet berasal dari awan gas dan debu yang disebut nebula. Ketika nebula menjadi cukup padat, gravitasi akan membentuk inti yang sangat padat.Daniel Cunnama, Science Engagement Astronomer, South African Astronomical Observatory, South African Astronomical ObservatoryLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/2041872023-04-20T05:30:07Z2023-04-20T05:30:07ZIngin melihat gerhana matahari total? Inilah cara merencanakannya, termasuk siasat jika terjadi awan<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/522025/original/file-20230420-22-uyaksi.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">
</span> <span class="attribution"><span class="source">Jim Strasma</span></span></figcaption></figure><p>Minggu ini, para pemburu gerhana akan mengunjungi kota kecil Exmouth, di ujung North West Cape di Australia Barat. Jika cuaca memungkinkan, mereka datang untuk melihat salah satu pemandangan alam terbesar – <a href="https://asa.astronomy.org.au/wp-content/uploads/2023/02/Eclipse-Fact-%20Sheet-updated.pdf">gerhana Matahari total</a> pada Kamis 20 April 2023.</p>
<p>Baik menginap di hotel, resor, ataupun tempat berkemah, banyak yang telah mengatur perjalanan setahun atau lebih sebelumnya. </p>
<p>Namun, jangan terlalu kecewa jika Anda tidak bisa hadir. Ada kesempatan lain untuk melihat gerhana total akan datang dalam beberapa tahun mendatang. Inilah yang perlu Anda ketahui.</p>
<h2>Pengalaman yang sangat imersif</h2>
<p>Gerhana matahari total terjadi pada saat-saat langka ketika Bulan sejajar dengan Matahari dan melintas di depannya dari titik pandang kita di Bumi. Piringan terang Matahari sepenuhnya tersembunyi untuk waktu yang singkat - detik atau menit. </p>
<p>Selama waktu ini, disebut juga totalitas, pengamat gerhana akan melihat lubang gelap di langit tempat Matahari berada, dikelilingi oleh cahaya redup – <a href="https://spaceplace.nasa.gov/sun-corona%20/id/">korona Matahari</a>.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/explainer-what-is-a-solar-eclipse-33019">Explainer: what is a solar eclipse?</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Inilah yang ingin disaksikan oleh para pemburu gerhana. Rangkaian lokasi di mana gerhana total akan terlihat oleh pengamat disebut “jalur totalitas”. Orang-orang akan sering melakukan perjalanan ribuan kilometer untuk berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat. Mereka tidak hanya disuguhi pemandangan korona yang luar biasa, tapi mendapatkan pengalaman yang sangat imersif.</p>
<p>Langit dengan cepat menjadi gelap, suhu turun, burung berhenti berkicau, dan hewan mulai tidur. Pengamat yang berkumpul, baik dari kelompok Anda sendiri atau dari negara yang jauh, bersatu dalam pengalaman itu.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/512314/original/file-20230226-2823-j0lj30.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="The dark spot of the eclipsed Sun is surrounded by a broad ring of white light, the corona" src="https://images.theconversation.com/files/512314/original/file-20230226-2823-j0lj30.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/512314/original/file-20230226-2823-j0lj30.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/512314/original/file-20230226-2823-j0lj30.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/512314/original/file-20230226-2823-j0lj30.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/512314/original/file-20230226-2823-j0lj30.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/512314/original/file-20230226-2823-j0lj30.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/512314/original/file-20230226-2823-j0lj30.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Totalitas tahun 2002, seperti yang terlihat dari Woomera Rocket Range. Kontras sedikit diregangkan untuk menekankan bayangan dan korona.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Nick Lomb</span>, <span class="license">Author provided</span></span>
</figcaption>
</figure>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/a-hybrid-solar-eclipse-is-about-to-be-visible-in-australia-heres-when-and-where-you-can-see-it-203338">A 'hybrid' solar eclipse is about to be visible in Australia. Here's when and where you can see it</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<h2>Sebuah hobi yang adiktif</h2>
<p>Ada dua peringatan terkait dengan gerhana matahari total. Salah satunya adalah petualangan mereka (gerhana matahari total) membuat ketagihan. Seringkali orang-orang yang telah melihat gerhana pertama langsung ingin mulai merencanakan untuk melihat gerhana kedua.</p>
<p>Saya dapat menjamin hal ini secara pribadi – setelah menyaksikan gerhana total pertama saya pada 4 Desember 2002 dari Woomera Rocket Range, saya menjadi sangat tertarik untuk mengamati yang lain. </p>
<p>Melihat korona mengelilingi Matahari yang gelap merupakan pengalaman yang menakjubkan, diperkuat oleh lokasi yang menakjubkan dan kegembiraan dari sesama pengamat.</p>
<p>Gerhana yang saya lihat berikutnya terjadi pada 1 Agustus 2008 di lokasi yang bahkan lebih menarik – sebuah pantai di tepi <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Novosibirsk_Reservoir">Waduk Novosibirsk</a> di Siberia. Yang terbaru, saya menyaksikan gerhana Far North Queensland pada 14 November 2012.</p>
<p>Peringatan lainnya adalah: satu-satunya waktu yang aman untuk melihat Matahari secara langsung adalah selama periode singkat totalitas. Di lain waktu, selama fase parsial sebelum dan sesudahnya, perlu dilakukan tindakan hati-hati.</p>
<p>Untuk ini, <a href="https://www.ozscopes.com.au/ozscopes-solar-eclipse-glass.html">kacamata gerhana</a> khusus tersedia di planetarium, observatorium publik, grup astronomi amatir, dan toko astronomi. Pastikan kacamata memiliki tanda standar Eropa CE.</p>
<p>Pengambilan foto itu aman, meski hanya selama totalitas kecuali Anda memiliki filter yang sesuai. Tripod sangat penting, karena korona redup dan Anda memerlukan eksposur yang lama. Pengamat gerhana berpengalaman tiba di lokasi gerhana sarat dengan kamera kelas profesional dan lensa telefoto.</p>
<p>Namun, jika Anda baru pertama kali, mungkin lebih baik hanya menonton dan menyerap peristiwa tersebut, daripada mencoba memotretnya.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/517836/original/file-20230328-2416-1hfnt5.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="Several people wearing black paper glasses looking at the sky in awe" src="https://images.theconversation.com/files/517836/original/file-20230328-2416-1hfnt5.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/517836/original/file-20230328-2416-1hfnt5.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=401&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/517836/original/file-20230328-2416-1hfnt5.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=401&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/517836/original/file-20230328-2416-1hfnt5.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=401&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/517836/original/file-20230328-2416-1hfnt5.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=504&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/517836/original/file-20230328-2416-1hfnt5.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=504&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/517836/original/file-20230328-2416-1hfnt5.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=504&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Wisatawan dan penduduk setempat menatap dengan kagum pada sebagian matahari gerhana di Bryant Park di Midtown Manhattan pada 21 Agustus 2017..</span>
<span class="attribution"><span class="source">Mihai O Coman/Shutterstock</span></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Rencanakan ke depan dan tetap bergerak</h2>
<p>Setelah gerhana minggu ini di Australia, gerhana matahari total selanjutnya akan terlihat pada 8 April 2024 dari Amerika Serikat dan Meksiko. </p>
<p>Setelah melewati Meksiko, <a href="https://www.mreclipse.com/pubs/EB2024.html">jalur totalitas</a> melintasi Amerika Serikat dari Texas ke Maine, sebelum pindah ke sebagian Kanada.</p>
<p>Ada banyak titik pandang potensial di sepanjang jalur. Namun, sebelum memilih situs, penting untuk mempelajari “<a href="https://eclipsophile.com/2024tse/">laporan iklim</a>” untuk gerhana. Ini memberikan peluang terbaik untuk menghindari musuh terbesar pengamat gerhana – awan.</p>
<p>Namun, bahkan dengan perencanaan awal yang terbaik, awan pada menit-menit terakhir masih mungkin terjadi. Pengamat berpengalaman mencoba untuk tetap bergerak, sehingga jika ramalan cuaca buruk, mereka dapat berpindah ke lokasi lain untuk menghindari awan.</p>
<p>Gerhana matahari total Amerika Serikat akan terjadi pada 12 Agustus 2026 dengan salah satu <a href="http://xjubier.free.fr/en/site_pages/solar_eclipses/TSE_2026_GoogleMapFull.html">bagian dari totalitasnya</a> melewati Spanyol dan Islandia. Kemudian akan ada satu lagi pada <a href="http://xjubier.free.fr/en/site_pages/solar_eclipses/TSE_2027_GoogleMapFull.html">2 Agustus 2027</a>, terlihat dari Mesir dan Arab Saudi.</p>
<p>Gerhana mendatang yang paling menarik bagi warga Australia adalah gerhana matahari total pada <a href="http://xjubier.free.fr/en/site_pages/solar_eclipses/TSE_2028_GoogleMapFull.html">22 Juli 2028</a>, yang jalur totalitasnya diteruskan dari Western Australia (WA) melalui Northern Territory ke kota-kota New South Wales seperti Bourke, Dubbo, dan Mudgee sebelum mencapai Sydney. </p>
<p>Jarang ada kota besar yang berada di jalur totalitas, dan <a href="https://abs.gov.au/census/find-census-data/quickstats/2021/1GSYD">lima juta</a> penduduk Sydney akan mendapatkan kesempatan sekali seumur hidup untuk melihat gerhana matahari total dari rumah atau halaman belakang mereka.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/512318/original/file-20230227-4840-qmxdzg.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="A small cloud covering an edge of the corona surrounding the dark disc of the eclipsed Sun" src="https://images.theconversation.com/files/512318/original/file-20230227-4840-qmxdzg.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/512318/original/file-20230227-4840-qmxdzg.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/512318/original/file-20230227-4840-qmxdzg.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/512318/original/file-20230227-4840-qmxdzg.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/512318/original/file-20230227-4840-qmxdzg.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/512318/original/file-20230227-4840-qmxdzg.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/512318/original/file-20230227-4840-qmxdzg.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Pada awal totalitas 2012 gerhana, awan kecil ada di depan Matahari, tapi bergerak cepat.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Nick Lomb</span>, <span class="license">Author provided</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Tentu saja, seperti pada gerhana lainnya, awan mungkin terjadi. Pantaulah terus laporan cuaca saat mendekati tanggal tersebut. Sebelum hari gerhana, lihat prakiraan dari <a href="http://www.bom.gov.au/">Biro Meteorologi</a> dan <a href="https://www.cloudfreenight.com/">situs astronomi khusus</a>.</p>
<p>Seperti disebutkan, untuk pengamat gerhana yang serius, mobilitas sebelum gerhana total sangat penting. Misalnya, pada gerhana <a href="https://astronomy.org.au/wp-content/uploads/2012/11/factsheet_23rev2x.pdf">14 November 2012</a> di Far North Queensland, sebuah kelompok Observatorium Sydney membuat menit terakhir yang sukses <a href="https://www.maas.museum/observations/2012/12/14/total-solar-eclipse-tour-2012/">lari ke pedalaman</a> untuk menghindari perkiraan cuaca buruk.</p>
<p>Awan, bagaimanapun, tidak semuanya buruk. Untuk gerhana yang sama, saya berada di <a href="https://www.maas.museum/observations/2012/11/20/total-eclipse-of-14-november-2012-from-palm-cove/">Palm Cove Beach</a> dan untungnya, awan terbelah tepat pada awal totalitas. Kegembiraan yang terlibat membuat pengalaman yang fantastis dan unik.</p>
<p>Jika Anda tidak berada di North West Cape minggu ini dan ingin merasakan keajaiban gerhana matahari total pada masa depan, Anda mungkin ingin mulai merencanakannya sekarang.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/since-the-late-19th-century-adventurous-female-eclipse-chasers-have-contributed-to-science-in-australia-200552">Since the late 19th century, adventurous female 'eclipse chasers' have contributed to science in Australia</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<img src="https://counter.theconversation.com/content/204187/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Nick Lomb tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Mengejar mereka (gerhana matahari total) membuat ketagihan. Seringkali orang-orang yang telah melihat gerhana pertama langsung ingin mulai merencanakan untuk melihat gerhana kedua.Nick Lomb, Honorary Professor, Centre for Astrophysics, University of Southern QueenslandLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/2020412023-03-23T08:19:35Z2023-03-23T08:19:35ZBegini cara astronom mencari kehidupan alien di luar Bumi<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/515995/original/file-20230317-3542-oh3wlb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">"Berburu" alien dengan menangkap sinyal komunikasi mereka</span> </figcaption></figure><p>Kita telah lama terpesona dengan ide mengenai kehidupan alien. Catatan tertulis paling awal yang menyajikan ide “alien” terlihat dalam karya satir penulis Asiria <a href="https://blogs.scientificamerican.com/life-unbounded/the-first-alien/"><em>Lucian of Samosata</em></a> yang berasal dari tahun 200 Masehi. </p>
<p>Dalam sebuah novel, <a href="https://www.yorku.ca/inpar/lucian_true_tale.pdf">Lucian menulis tentang perjalanan ke Bulan</a> dan bercerita bayangan mengenai kehidupan aneh saat ia tinggal di sana - mulai dari burung pemakan bangkai berkepala tiga hingga kutu sebesar gajah. </p>
<p>Setelah 2.000 tahun berlalu, kita masih menulis kisah-kisah petualangan epik di luar Bumi untuk bertemu dengan makhluk-makhluk dari dunia lain seperti kisah di <a href="https://www.britannica.com/topic/The-Hitchhikers-Guide-to-the-Galaxy-novel-by-Adams"><em>Hitchhiker’s Guide</em></a>. Kisah-kisah seperti ini menghibur, menginspirasi, dan membuat kita selalu berusaha mencari tahu apakah fiksi ilmiah suatu hari nanti akan menjadi fakta ilmiah.</p>
<h2>Jenis kehidupan alien yang mungkin ada di luar Bumi</h2>
<p>Ketika kita melihat kehidupan di luar Bumi, kita dihadapkan pada dua kemungkinan. Kita mungkin menemukan kehidupan mikroba dasar yang bersembunyi di suatu tempat di Tata Surya atau kita akan menemukan sinyal dari kehidupan cerdas di suatu tempat yang jauh.</p>
<p>Tidak seperti di film <a href="https://www.britannica.com/topic/Star-Wars-film-series"><em>Star Wars</em></a>, kita tidak sedang membicarakan tempat yang sangat jauh di galaksi lain, melainkan di sekitar bintang-bintang terdekat. Kemungkinan kedua inilah yang membuat saya bersemangat dan seharusnya juga membuat kalian semua bersemangat. Penemuan kehidupan makhluk tertentu di luar sana akan mengubah cara pandang kita terhadap alam semesta. </p>
<p>Dalam 80 tahun terakhir, program-program yang didedikasikan untuk mencari kecerdasan di luar Bumi (<em>extraterrestrial intelligence</em> atau <em>SETI</em>) telah bekerja tanpa lelah mencari kata “halo” kosmik yang berbentuk sinyal radio.</p>
<p>Alasan mengapa kita berpikir bahwa kehidupan cerdas akan berkomunikasi melalui gelombang radio adalah karena kemampuan gelombang radio untuk menjelajah jarak yang sangat jauh di ruang angkasa, dan jarang sekali terganggu dengan debu dan gas di antara bintang-bintang. Jika ada kehidupan di luar sana yang mencoba berkomunikasi, bisa dipastikan mereka akan melakukannya melalui gelombang radio. </p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/505679/original/file-20230121-18-zi7kes.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="Radio digunakan astronom untuk mengamati kemungkinan adanya alien" src="https://images.theconversation.com/files/505679/original/file-20230121-18-zi7kes.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/505679/original/file-20230121-18-zi7kes.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=134&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/505679/original/file-20230121-18-zi7kes.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=134&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/505679/original/file-20230121-18-zi7kes.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=134&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/505679/original/file-20230121-18-zi7kes.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=169&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/505679/original/file-20230121-18-zi7kes.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=169&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/505679/original/file-20230121-18-zi7kes.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=169&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Tiga fasilitas radio yang digunakan dalam Breakthrough Listen Initiative. Dari kiri ke Kanan: Teleskop 100m Robert C. Byrd Green Bank, Teleskop Radio Murriyang (Parkes) 64m, susunan 64 antena MeerKAT.</span>
<span class="attribution"><span class="source">NRAO, CSIRO, MeerKAT</span></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>1. Cara mencari kehidupan alien: mendengarkan bintang-bintang</h2>
<p>Salah satu pencarian yang paling menarik hingga saat ini adalah program <a href="https://breakthroughinitiatives.org/initiative/1"><em>Breakthrough Listen</em></a>, program penelitian ilmiah terbesar yang didedikasikan untuk mencari bukti kehidupan cerdas di luar Bumi.</p>
<p>Ini adalah salah satu dari sekian banyak proyek yang didanai oleh pengusaha Israel yang berbasis di Amerika Serikat, Julia, dan Yuri Milner, dengan dana yang tidak sedikit. Selama periode sepuluh tahun, sejumlah total <a href="https://breakthroughinitiatives.org/initiative/1">US$100 juta</a> atau setara dengan Rp. 1,5 triliun akan diinvestasikan dalam upaya ini, dan mereka memiliki tugas besar yang sangat berat. </p>
<p><em>Breakthrough Listen</em> saat ini menargetkan pencarian di satu juta bintang terdekat dengan harapan dapat mengidentifikasi sinyal radio yang tidak natural dan berasal dari alien. Dengan menggunakan teleskop di seluruh dunia, mulai dari Murriyang Dish (Parkes) di Australia yang panjangnya 64 meter sampai 64 antena MeerKAT di Afrika Selatan, pencarian ini merupakan pencarian yang luar biasa. Tetapi ini bukan satu-satunya. </p>
<p>Bersembunyi di Pegunungan Cascade di utara San Francisco terdapat <a href="https://www.seti.org/ata"><em>Allen Telescope Array</em></a>, teleskop radio pertama yang dibuat dari bawah ke atas secara khusus untuk penggunaan SETI.</p>
<p>Fasilitas unik ini merupakan proyek menarik lainnya yang mampu mencari sinyal setiap hari sepanjang tahun. Proyek ini sedang mengembangkan perangkat keras dan perangkat lunak pada piringan aslinya, termasuk kemampuan untuk menargetkan beberapa bintang sekaligus. Proyek ini merupakan bagian dari organisasi penelitian nirlaba, SETI Institute.</p>
<h2>2. Cari laser luar angkasa</h2>
<p>SETI Institute juga sedang mencari sinyal yang bisa disebut sebagai “laser ruang angkasa”.</p>
<p>Beberapa astronom berhipotesis bahwa makhluk cerdas mungkin menggunakan laser yang sangat besar untuk berkomunikasi atau bahkan untuk mendorong pesawat ruang angkasa. Hal ini karena di Bumi pun kita sedang menyelidiki <a href="https://www.nasa.gov/feature/goddard/2022/the-future-of-laser-communications/">komunikasi laser</a> dan <a href="https://www.insidescience.org/news/new-light-sail-design-would-use-laser-beam-ride-space">layar cahaya</a> yang digerakkan oleh laser.</p>
<p>Untuk mencari kilatan misterius di langit malam, kita membutuhkan instrumen khusus di berbagai lokasi di seluruh dunia yang saat ini sedang dikembangkan dan kita digunakan. Ini adalah area penelitian yang membuat saya bersemangat untuk melihat perkembangannya dan menantikan hasilnya. </p>
<p>Pada saat penulisan artikel ini, sayangnya belum ada sinyal laser alien yang ditemukan.</p>
<h2>Tantangan mencari alien</h2>
<p>Selalu menarik untuk merenungkan siapakah saja yang mungkin hidup di alam semesta, tapi ada satu masalah yang harus kita atasi untuk bertemu atau berkomunikasi dengan alien. Masalah itu adalah kecepatan cahaya.</p>
<p>Semua yang kita andalkan untuk berkomunikasi melalui ruang angkasa membutuhkan cahaya, dan cahaya bergerak sangat cepat. Di sinilah optimisme saya untuk menemukan kehidupan cerdas mulai memudar. Alam semesta sungguh besar.</p>
<p>Sebagai gambaran, manusia mulai menggunakan gelombang radio untuk berkomunikasi jarak jauh pada tahun 1901. <a href="https://ethw.org/Milestones:Reception_of_Transatlantic_Radio_Signals,_1901">Sinyal transatlantik pertama</a> hanya menempuh jarak 122 tahun cahaya, atau hanya menjangkau 0,0000015% bintang di Bima Sakti. </p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/505680/original/file-20230121-16-884k8k.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="Sejauh apa transmisi sinyal manusia" src="https://images.theconversation.com/files/505680/original/file-20230121-16-884k8k.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/505680/original/file-20230121-16-884k8k.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/505680/original/file-20230121-16-884k8k.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/505680/original/file-20230121-16-884k8k.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/505680/original/file-20230121-16-884k8k.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/505680/original/file-20230121-16-884k8k.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/505680/original/file-20230121-16-884k8k.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Titik biru kecil di tengah-tengah kotak adalah jangkauan transmisi sinyal manusia saat ini di galaksi kita.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.planetary.org/space-images/extent-of-human-radio-broadcasts">Adam Grossman/Nick Risinger</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Apakah optimisme kamu juga memudar? Tidak apa-apa, karena inilah hal yang luar biasa… kita tidak perlu menemukan kehidupan untuk mengetahui bahwa kehidupan itu ada di luar sana, di suatu tempat.</p>
<p>Ketika kita mempertimbangkan <a href="https://theconversation.com/how-many-stars-are-there-in-space-165370">triliunan galaksi</a>, septiliun bintang, dan kemungkinan masih banyak lagi planet yang ada di alam semesta yang bisa diamati, rasanya nyaris mustahil kalau kita sendirian.</p>
<p>Kita tidak dapat sepenuhnya membatasi parameter yang kita butuhkan untuk memperkirakan berapa banyak bentuk kehidupan lain yang mungkin ada di luar sana, seperti yang diusulkan oleh Frank Drake, dengan menggunakan perkiraan dan <a href="https://www.cambridge.org/core/journals/international-journal-of-astrobiology/article/numerical-testbed-for-hypotheses-of-extraterrestrial-life-and-intelligence/0C97E7803EEB69323C3728F02BA31AFA">simulasi</a> terbaik kita, jawaban terbaik saat ini adalah terdapat puluhan ribu kemungkinan peradaban di luar sana.</p>
<p>Alam semesta <a href="https://theconversation.com/is-space-infinite-we-asked-5-experts-165742">mungkin memiliki ukuran yang tak terbatas</a>, tapi itu terlalu berat untuk dipahami oleh otak saya pada hari kerja.</p>
<h2>Jangan lupakan alien yang kecil</h2>
<p>Jadi, meskipun kita telah mencari sinyal dengan seksama, kita mungkin tidak akan menemukan kehidupan cerdas di masa hidup kita. Tapi masih ada harapan untuk alien lain. </p>
<p>Mereka bersembunyi di depan mata, di planet-planet di Tata Surya. Dalam beberapa dekade mendatang, kita akan menjelajahi bulan-bulan Jupiter dan Saturnus yang belum pernah kita lakukan sebelumnya dengan misi perburuan untuk menemukan jejak kehidupan. </p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/505682/original/file-20230121-23485-sxmcy9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/505682/original/file-20230121-23485-sxmcy9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/505682/original/file-20230121-23485-sxmcy9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/505682/original/file-20230121-23485-sxmcy9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/505682/original/file-20230121-23485-sxmcy9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/505682/original/file-20230121-23485-sxmcy9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/505682/original/file-20230121-23485-sxmcy9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Jupiter dan bulan yang mengandung es Europa. Konsep terkait Clipper mission sedang dikembangkan.</span>
<span class="attribution"><span class="source">NASA/JPL</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Mars akan terus dieksplorasi oleh manusia yang pada ahkirnya memungkinkan kita untuk menemukan dan mengambil sampel dari daerah baru yang belum dijelajahi.</p>
<p>Meskipun alien yang kita temui di masa depan hanya berupa mikroba kecil, tetap saja menyenangkan mengetahui bahwa kita punya teman di alam semesta ini.</p>
<hr>
<p><em>Demetrius Adyatma Pangestu dari Universitas Bina Nusantara menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/202041/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Sara Webb tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Hingga saat ini, kita belum mendengar kabar dari alien. Kita juga belum pernah melihatnya. Astronom terus berupaya menemukan mereka. Apa saja upayanya?Sara Webb, Postdoctoral Research Fellow, Centre for Astrophysics and Supercomputing, Swinburne University of TechnologyLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1951792022-12-04T11:16:13Z2022-12-04T11:16:13ZPara astronom terus temukan Bumi lain yang lebih besar dan lebih layak huni<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/497170/original/file-20221124-19-kyl4oo.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Para astronom berpikir tempat yang paling mungkin untuk menemukan kehidupan di galaksi adalah planet Bumi super, seperti Kepler-69c, yang terlihat dalam gambar ini.</span> <span class="attribution"><a class="source" href="http://www.nasa.gov/mission_pages/kepler/multimedia/images/kepler-69c.html">NASA Ames/JPL-CalTech</a></span></figcaption></figure><p>Saat ini, para astronom secara rutin menemukan <a href="https://exoplanets.nasa.gov/">planet yang mengorbit bintang di luar tata surya</a> – planet-planet ini disebut <em>exoplanet</em>. Namun, pada musim panas 2022, tim yang mengerjakan <a href="https://www.nasa.gov/tess-transiting-exoplanet-survey-satellite">Satelit Transit Exoplanet Survey</a> NASA menemukan beberapa planet yang sangat menarik yang mengorbit di zona layak huni bintang-bintang induknya.</p>
<p>Satu planet yang ditemukan memiliki ukuran <a href="https://www.npr.org/2022/09/07/1121465588/new-planet-super-earth-life-nasa">30% lebih besar dari Bumi</a> dan mengorbit mataharinya dalam waktu kurang dari tiga hari. Satu planet lainnya berukuran <a href="https://exoplanets.nasa.gov/news/1710/discovery-alert-intriguing-new-super-earth-could-get-a-closer-look/">70% lebih besar dari Bumi</a> dan mungkin memiliki lautan yang dalam. Kedua <em>exoplanet</em> ini disebut <a href="https://exoplanets.nasa.gov/what-is-an-exoplanet/planet-types/super-earth/"><em>super-Earths</em> atau Bumi super</a> – jauh lebih besar dari Bumi tetapi lebih kecil dari raksasa es seperti Uranus dan Neptunus.</p>
<p>Saya merupakan <a href="https://scholar.google.com/citations?user=OrRLRQ4AAAAJ&hl=en">profesor astronomi</a> yang mempelajari inti galaksi, galaksi jauh, <a href="https://www.cambridge.org/core/books/living-cosmos/11D69005D09D25581AE4E6684EC8A3C1">astrobiologi</a>, dan <a href="https://mitpress.mit.edu/9780262047661/worlds-without-end/"><em>exoplanet</em></a>. Saya mengikuti dengan cermat pencarian planet yang mungkin dapat menampung kehidupan makhluk hidup.</p>
<p>Bumi masih menjadi satu-satunya planet di alam semesta yang diketahui para ilmuwan sebagai rumah bagi kehidupan. Oleh sebab itu, masuk akal jika para ilmuwan memfokuskan pencarian kehidupan di – <a href="https://www.space.com/30172-six-most-earth-like-alien-planets.html">planet yang memiliki kemiripan dengan Bumi</a>. Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa peluang terbaik yang dimiliki para astronom untuk menemukan kehidupan di planet lain kemungkinan besar berada di planet Bumi super yang serupa dengan planet-planet yang ditemukan baru-baru ini</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/484702/original/file-20220914-13-irjlj2.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="Gambar yang menunjukkan Bumi dan Neptunus dengan planet berukuran sedang di antaranya." src="https://images.theconversation.com/files/484702/original/file-20220914-13-irjlj2.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/484702/original/file-20220914-13-irjlj2.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=277&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/484702/original/file-20220914-13-irjlj2.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=277&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/484702/original/file-20220914-13-irjlj2.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=277&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/484702/original/file-20220914-13-irjlj2.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=348&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/484702/original/file-20220914-13-irjlj2.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=348&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/484702/original/file-20220914-13-irjlj2.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=348&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Bumi super merupakan planet berbatu yang lebih besar dari Bumi dan lebih kecil dari Neptunus.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Exoplanet_Comparison_CoRoT-7_b.png#/media/File:Exoplanet_Comparison_CoRoT-7_b.png">Aldaron</a>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/">CC BY-SA</a></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Umum dan mudah ditemukan</h2>
<p>Sebagian besar Bumi super mengorbit bintang kerdil dingin, yang massanya lebih rendah dan hidup lebih lama dari Matahari. Ada ratusan bintang kerdil dingin untuk setiap bintang seperti Matahari, dan para ilmuwan telah menemukan Bumi super yang mengorbit <a href="http://www.inaf.it/en/inaf-news/billions-of-rocky-planets-in-the-habitable-zones-around-red-dwarfs">40% dari bintang kerdil dingin</a> yang telah mereka lihat. Berdasarkan angka tersebut, para astronom memperkirakan bahwa ada <a href="http://www.inaf.it/en/inaf-news/billions-of-rocky-planets-in-the-habitable-zones-around-red-dwarfs">puluhan miliar</a> planet Bumi super yang berada di zona layak huni di mana air cair dapat eksis di Bima Sakti. Air sendiri merupakan bagian krusial yang menentukan kelayakhunian karena semua kehidupan di Bumi membutuhkan air.</p>
<p>Berdasarkan proyeksi saat ini, sekitar sepertiga <a href="https://exoplanets.nasa.gov/what-is-an-exoplanet/planet-types/super-earth/">sepertiga dari semua <em>exoplanet</em></a> adalah Bumi super. Hal ini menjadikan planet-planet tersebut jenis planet ekstrasurya yang umum di Bima Sakti. Yang terdekat hanya berjarak <a href="https://exoplanets.nasa.gov/news/1533/discovery-alert-a-new-super-earth-in-the-neighborhood-six-light-years-away/">enam tahun cahaya</a> dari Bumi. Bahkan dapat dikatakan bahwa tata surya kita tidak umum karena tidak memiliki planet dengan massa seperti antara Bumi dan Neptunus.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/484708/original/file-20220914-16744-zlu3u9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="Diagram yang menunjukkan bagaimana planet yang lewat di depan bintang dapat meredupkan cahaya." src="https://images.theconversation.com/files/484708/original/file-20220914-16744-zlu3u9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/484708/original/file-20220914-16744-zlu3u9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=187&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/484708/original/file-20220914-16744-zlu3u9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=187&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/484708/original/file-20220914-16744-zlu3u9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=187&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/484708/original/file-20220914-16744-zlu3u9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=235&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/484708/original/file-20220914-16744-zlu3u9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=235&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/484708/original/file-20220914-16744-zlu3u9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=235&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Exoplanet biasanya ditemukan dengan melihat bagaimana mereka meredupkan cahaya yang datang dari bintang induknya, sehingga planet yang lebih besar lebih mudah ditemukan.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Planetary_transit.svg#/media/File:Planetary_transit.svg">Nikola Smolenski</a>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/">CC BY-SA</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Alasan lain yang menjadikan Bumi super target ideal dalam mencari kehidupan adalah karena mereka jauh lebih mudah untuk <a href="https://sci.esa.int/web/exoplanets/-/60655-detection-methods">dideteksi dan dipelajari</a> daripada planet-planet seukuran Bumi. Ada dua metode yang digunakan para astronom untuk mendeteksi planet ekstrasurya. Metode pertama adalah dengan mencari efek gravitasi planet pada bintang induknya, sementara metode kedua mencari peredupan singkat cahaya bintang saat planet melintas di depannya. Kedua metode pendeteksian ini lebih mudah untuk dilakukan dengan planet dengan ukuran yang lebih besar.</p>
<h2>Bumi super sangat layak huni</h2>
<p>Lebih dari 300 tahun yang lalu, filsuf Jerman Gottfried Wilhelm Leibniz berpendapat bahwa Bumi adalah “<a href="https://www.gutenberg.org/files/17147/17147-h/17147-h.htm">yang terbaik dari semua kemungkinan dunia</a>.” Argumen Leibniz dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan mengapa kejahatan ada, tetapi ahli astrobiologi modern telah mengeksplorasi pertanyaan serupa dengan menanyakan apa yang membuat sebuah planet ramah bagi kehidupan. Ternyata Bumi bukanlah yang terbaik dari semua kemungkinan yang ada di semesta ini.</p>
<p>Karena aktivitas tektonik Bumi dan perubahan kecerahan Matahari, iklim telah berubah dari waktu ke waktu, dari iklim panas yang mendidih di lautan menjadi iklim dingin yang membekukan di seluruh planet. Bumi tidak dapat dihuni oleh manusia dan makhluk besar lainnya selama hampir 4,5 miliar tahun sejarahnya. Simulasi menyarankan <a href="http://dx.doi.org/10.1038/s43247-020-00057-8">kelayakhunian jangka panjang Bumi tidak dapat dihindari</a>, tetapi ini merupakan keberuntungan. Manusia benar-benar beruntung masih dapat hidup.</p>
<p>Para peneliti telah menghasilkan <a href="https://doi.org/10.1089/ast.2013.1088">daftar atribut</a> yang membuat planet sangat kondusif bagi kehidupan. Planet yang lebih besar memiliki kemungkinan lebih untuk menjadi aktif secara geologis. Inilah fitur yang menurut para ilmuwan akan <a href="https://www.geoscienze.unipd.it/influence-plate-tectonics-life-evolution-and-biodiversity-biogeodynamical-modeling">mempromosikan evolusi biologis</a>. Dengan ini, planet yang paling layak huni akan memiliki kurang lebih dua kali massa Bumi dan antara 20% dan 30% lebih besar volumenya. Planet tersebut juga akan memiliki lautan yang cukup dangkal yang memungkinkan cahaya merangsang kehidupan sampai ke dasar laut dan suhu rata-rata 25 derajat Celcius. Ini akan memiliki atmosfer yang lebih tebal dari Bumi yang akan bertindak sebagai selimut penyekat. Akhirnya, planet seperti itu akan mengorbit bintang yang lebih tua dari Matahari untuk memberi kehidupan lebih lama agar dapat berkembang, dan akan memiliki medan magnet kuat yang <a href="https://www.eurekalert.org/news-releases/939605">melindunginya dari radiasi kosmik</a>. Para ilmuwan beranggapan bahwa kombinasi atribut-atribut ini akan membuat sebuah planet menjadi sangat layak huni.</p>
<p>Menurut definisi tersebut, Bumi super memiliki banyak atribut yang menjadikan sebuah planet sangat layak huni. Hingga saat ini, para astronom telah menemukan <a href="https://doi.org/10.1089/ast.2019.2161">dua lusin <em>exoplanet</em> Bumi super</a> yang, jika bukan yang terbaik dari semua kemungkinan, secara teoritis lebih layak huni daripada Bumi.</p>
<p>Baru-baru ini, ada tambahan menarik untuk ketersediaan planet layak huni. Para astronom <a href="https://doi.org/10.48550/arXiv.2009.12377">mulai menemukan <em>exoplanet</em></a> yang telah <a href="https://www.eso.org/public/news/eso2120/">dikeluarkan dari sistem bintang mereka</a>, dan mungkin jumlahnya yang berada di Bima Sakti mencapai <a href="https://www.eso.org/public/news/eso2120/">miliaran</a>. Jika Bumi super dikeluarkan dari sistem bintangnya dan memiliki atmosfer padat dan permukaan berair, planet ini dapat <a href="https://universemagazine.com/en/life-on-super-earths-can-exist-for-84-billion-years/">mempertahankan kehidupan selama puluhan miliar tahun</a>, jauh lebih lama daripada kehidupan di Bumi yang dapat bertahan sebelum Matahari mati.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/484711/original/file-20220914-4859-utbv87.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="Dunia yang berair di depan bintang redup." src="https://images.theconversation.com/files/484711/original/file-20220914-4859-utbv87.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/484711/original/file-20220914-4859-utbv87.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=328&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/484711/original/file-20220914-4859-utbv87.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=328&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/484711/original/file-20220914-4859-utbv87.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=328&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/484711/original/file-20220914-4859-utbv87.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=412&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/484711/original/file-20220914-4859-utbv87.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=412&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/484711/original/file-20220914-4859-utbv87.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=412&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Salah satu Bumi super yang baru ditemukan, TOI-1452b, mungkin tertutup lautan dalam dan memiliki kondisi yang kondusif bagi kehidupan.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="http://www.exoplanetes.umontreal.ca/an-extrasolar-world-covered-in-water/?lang=en">Benoit Gougeon, Université de Montréal</a>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by-nd/4.0/">CC BY-ND</a></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Mendeteksi kehidupan di Bumi super</h2>
<p>Untuk mendeteksi kehidupan di exoplanet yang jauh, para astronom akan mencari <em>biosignature</em>, yaitu <a href="https://theconversation.com/to-search-for-alien-life-astronomers-will-look-for-clues-in-the-atmospheres-of-distant-planets-and-the-james-webb-space-telescope-just-proved-its-possible-to-do-so-184828">produk sampingan biologi</a> yang terdeteksi di atmosfer planet.</p>
<p>Teleskop Luar Angkasa James Webb NASA dirancang sebelum para astronom menemukan planet ekstrasurya, sehingga teleskop tidak dioptimalkan untuk penelitian planet-planet tersebut. Meski demikian, teleskop ini dapat bekerja pada sebagian dari ilmu pengetahuan ini dan dijadwalkan untuk <a href="https://webbtelescope.org/contents/news-releases/2022/news-2022-017#section-id-2">menargetkan dua Bumi super yang memiliki potensi layak huni</a> pada tahun pertama operasinya. Kumpulan Bumi super lainnya dengan samudra masif yang ditemukan dalam beberapa tahun terakhir, serta planet yang baru ditemukan pada musim panas ini, juga menjadi <a href="https://doi.org/10.3847/1538-4357/abfd9c">target menarik untuk Teleskop James Webb</a>.</p>
<p>Namun, peluang terbaik untuk menemukan tanda-tanda kehidupan di atmosfer planet ekstrasurya akan datang dari teleskop raksasa berbasis darat generasi berikutnya: <a href="https://elt.eso.org/science/exoplanets/#atmospheres">Teleskop Sangat Besar 39 meter</a>, <a href="https://www.tmt.org/">Teleskop Tiga Puluh Meter</a>, dan <a href="https://giantmagellan.org/">Teleskop Magellan Raksasa 25,4 meter</a>. Semua teleskop ini sedang dirakit dan akan mulai mengumpulkan data pada akhir dekade ini.</p>
<p>Para astronom mengetahui bahwa komponen-komponen untuk kehidupan ada di luar sana, tetapi layak huni bukan berarti telah dihuni. Selama para peneliti belum menemukan bukti kehidupan di planet lain, mungkin saja kehidupan di Bumi merupakan sebuah kebetulan yang unik. Meskipun ada banyak alasan mengapa sebuah dunia yang layak huni <a href="https://doi.org/10.1098%2Frsta.2013.0082">tidak memiliki tanda-tanda kehidupan</a>, jika selama beberapa tahun mendatang para astronom meneliti Bumi super yang sangat layak huni ini dan tidak menemukan apa-apa, umat manusia mungkin terpaksa harus menyimpulkan bahwa alam semesta adalah tempat yang sepi.</p>
<hr>
<p><em>Zalfa Imani Trijatna dari Universitas Indonesia menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/195179/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Chris Impey menerima dana dari National Science Foundation.</span></em></p>Bumi super yang baru ditemukan menambah daftar planet di sekitar bintang lain yang menawarkan peluang terbaik untuk menemukan kehidupan dan menjadi kandidat yang luar biasa.Chris Impey, University Distinguished Professor of Astronomy, University of ArizonaLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1942192022-11-10T08:02:11Z2022-11-10T08:02:11ZCurious Kids: Apa yang akan terjadi jika Bumi terbelah menjadi dua?<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/494206/original/file-20221108-16-184in0.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">
</span> <span class="attribution"><span class="source">Elena11/Shutterstock</span></span></figcaption></figure><blockquote>
<p>Apa yang akan terjadi jika dunia terbelah menjadi dua? – Ronan, umur 5, Melbourne, Australia</p>
</blockquote>
<p><a href="https://theconversation.com/au/topics/curious-kids-36782"><img src="https://images.theconversation.com/files/291898/original/file-20190911-190031-enlxbk.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=90&fit=crop&dpr=1" width="100%"></a></p>
<p>Pertanyaan yang fantastis, Ronan. Versi singkat dari jawaban pertanyaan ini adalah: <a href="https://www.youtube.com/watch?v=Z0GFRcFm-aY&ab_channel=REMVEVO">dunia akan berakhir jika ini benar-benar terjadi</a>. Itu akan menjadi akhir dunia seperti yang kita ketahui. Semua kehidupan di Bumi akan berakhir – jadi ini akan menjadi hari yang sangat buruk!</p>
<p>Untungnya, peristiwa yang dapat membelah planet menjadi dua ini sangat jarang terjadi. Namun, percaya atau tidak, ketika Tata Surya kita masih baru terbentuk, peristiwa seperti ini lebih sering terjadi daripada yang mungkin kamu kira.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/curious-kids-what-would-happen-if-gravity-was-reduced-by-half-141251">Curious Kids: What would happen if gravity was reduced by half?</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<h2>Berperan sebagai detektif</h2>
<p>Saat melihat Tata Surya, para astronom pada dasarnya berperan sebagai detektif. Kami melihat semua objek di luar sana – planet, bulan, asteroid, dan komet. Dengan mempelajarinya, kami mengumpulkan petunjuk tentang seperti bentuk Tata Surya saat masih baru.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/492468/original/file-20221031-19-8wzpb6.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="Gambaran bulan dan planet kerdil di Tata Surya untuk membandingkan satu sama lain" src="https://images.theconversation.com/files/492468/original/file-20221031-19-8wzpb6.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/492468/original/file-20221031-19-8wzpb6.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=338&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/492468/original/file-20221031-19-8wzpb6.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=338&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/492468/original/file-20221031-19-8wzpb6.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=338&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/492468/original/file-20221031-19-8wzpb6.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=425&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/492468/original/file-20221031-19-8wzpb6.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=425&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/492468/original/file-20221031-19-8wzpb6.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=425&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Infografik menakjubkan yang menunjukkan gambar nyata dari banyak bulan dan planet kerdil di Tata Surya – semuanya merupakan petunjuk bagi para astronom yang ingin memahami kisah sistem planet kita.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/8d/Small_bodies_of_the_Solar_System.jpg/2560px-Small_bodies_of_the_Solar_System.jpg">Wikimedia/Antonio Ciccolella</a>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/">CC BY</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Ke mana pun kita melihat di Tata Surya, kita menemukan bukti “tabrakan raksasa” seperti yang disebut oleh para ilmuwan. Apa artinya? Nah, ternyata tahap akhir proses pembentukan planet itu BENAR-BENAR brutal. Ada banyak benda seukuran planet yang melayang hingga mereka terus menabrak satu sama lain.</p>
<p>Ketika dua benda seukuran planet saling bertabrakan, tabrakan itu benar-benar menjadi bencana – lebih dari cukup untuk menghancurkan dunia. Inilah yang kami pikir pernah terjadi pada planet Merkurius.</p>
<p>Ketika Merkurius terbentuk, semua petunjuk memberi tahu kita bahwa ukuran planet tersebut mungkin sekitar dua kali lebih besar dari sekarang. Namun, dahulu, hanya beberapa saat setelah Merkurius terbentuk, sebuah benda dengan ukuran yang sama menabrak planet tersebut dalam tabrakan yang hampir menghancurkannya secara total.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/492402/original/file-20221030-68119-z63xrc.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="Dua planet yang bertabrakan menghasilkan puing-puing ke ruang di sekitar mereka" src="https://images.theconversation.com/files/492402/original/file-20221030-68119-z63xrc.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/492402/original/file-20221030-68119-z63xrc.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=480&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/492402/original/file-20221030-68119-z63xrc.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=480&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/492402/original/file-20221030-68119-z63xrc.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=480&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/492402/original/file-20221030-68119-z63xrc.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=603&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/492402/original/file-20221030-68119-z63xrc.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=603&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/492402/original/file-20221030-68119-z63xrc.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=603&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Impresi artis tentang tabrakan antara dua planet.</span>
<span class="attribution"><span class="source">NASA/JPL-Caltech</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Tabrakan tersebut menghancurkan sebagian besar Merkurius. Yang tersisa hanya inti logam dengan lapisan puing tipis di atasnya. Peristiwa ini menunjukkan bahwa sebuah planet yang hancur akibat tabrakan dapat meninggalkan bekas yang masih terlihat oleh kita hingga empat miliar (itu 4.000.000.000) tahun kemudian!</p>
<h2>Bumi juga pernah bertabrakan</h2>
<p>Contoh paling terkenal dari sebuah planet yang hancur sebenarnya adalah Bumi kita sendiri. Para astronom berpikir bahwa ketika Bumi terbentuk, semuanya terjadi dengan sendirinya. Namun, ketika kita melihatnya saat ini, Bumi memiliki pendamping – Bulan. Lalu, dari mana Bulan berasal?</p>
<figure>
<iframe width="440" height="260" src="https://www.youtube.com/embed/8VOb_10JCkI?wmode=transparent&start=0" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>
<figcaption><span class="caption">Animasi NASA yang menunjukkan fase Bulan sepanjang tahun 2022.</span></figcaption>
</figure>
<p>Semua petunjuk yang telah kami kumpulkan menceritakan kisah yang sangat dramatis. Tidak lama setelah Bumi terbentuk, dengan sendirinya, ia bergerak menuju planet lain yang disebut “Theia” oleh para astronom. Planet yang berukuran sebesar Mars ini dan menabrak Bumi dengan relatif pelan (dibanding saat tabrakan antar planet terjadi).</p>
<p>Walaupun pelan, tabrakan antar planet masih sangat dahsyat. Tabrakan itu akan mengubah seluruh Bumi menjadi cair – memusnahkan kehidupan apapun yang mungkin telah berevolusi pada saat itu. Ini menghancurkan Bumi dan Theia.</p>
<p>Materi yang terhempas dari Theia dan Bumi dapat melebur ke luar angkasa di sekitar planet kita. Karena gravitasi Bumi yang sangat kuat, sebagian besar puing yang terjebak secara bertahap menyatu dan membentuk Bulan.</p>
<figure>
<iframe width="440" height="260" src="https://www.youtube.com/embed/kRlhlCWplqk?wmode=transparent&start=0" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>
<figcaption><span class="caption">Simulasi komputer yang menunjukkan pembentukan Bulan.</span></figcaption>
</figure>
<p>Jadi, setiap kali kamu melihat Bulan di langit, kamu dapat memberi tahu semua orang bahwa itu adalah pengingat akan tabrakan raksasa yang terjadi saat usia Bumi masih muda karena, pada suatu waktu, Bumi benar-benar terpecah akibat bertabrakan dengan planet lain!</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/curious-kids-could-the-earth-ever-stop-spinning-and-what-would-happen-if-it-did-174132">Curious Kids: could the Earth ever stop spinning, and what would happen if it did?</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<hr>
<p><em>Apakah kamu punya pertanyaan yang ingin dikembangkan ke ahli? Minta bantuan ke orang tua atau orang yang lebih dewasa untuk mengirim pertanyaanmu pada kami.</em>
<em>Ketika mengirimkan pertanyaan, pastikan kamu sudah memasukkan nama pendek, umur, dan kota tempat tinggal. Kamu bisa:</em></p>
<ul>
<li><p><em>mengirimkan email <a href="mailto:curiouskids@theconversation.com">redaksi@theconversation.com</a></em></p></li>
<li><p><em>tweet ke kami <a href="https://twitter.com/ConversationIDN">@conversationIDN</a> dengan tagar #curiouskids</em></p></li>
<li><p><em>DM melalui Instagram <a href="https://www.instagram.com/conversationIDN/">@conversationIDN</a></em></p></li>
</ul>
<hr>
<p><em>Zalfa Imani Trijatna dari Universitas Indonesia menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/194219/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Jonti Horner tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Percaya atau tidak, hal semacam ini pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Bumi – dan sekarang kita memiliki Bulan.Jonti Horner, Professor (Astrophysics), University of Southern QueenslandLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1870852022-07-22T06:22:14Z2022-07-22T06:22:14ZTeleskop James Webb: ilmuwan jelaskan gambar pertama yang menakjubkan – dan bagaimana hal itu akan ubah astronomi<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/475355/original/file-20220721-12-1eriav.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Daerah pembentuk bintang di Bima Sakti. </span> <span class="attribution"><span class="source">NASA, ESA, CSA, dan STScI</span></span></figcaption></figure><p>Setelah beberapa dekade pengembangan dan banyak uji coba dan frustrasi di sepanjang jalan, <a href="https://theconversation.com/how-hubbles-successor-will-give-us-a-glimpse-into-the-very-%20first-galaxies-45970">teleskop James Webb</a> akhirnya mulai memberikan hasil. Pada 12 Juli, NASA merilis pengamatan ilmiah pertama yang dilakukan oleh rangkaian instrumen yang dibawa dalam misi ini, menandai apa yang sangat kita nantikan sebagai <a href="https://theconversation.com/james-webb-telescope-how-it-could-uncover-some-of-the-universes-best-kept-secrets-173717">awal era baru dalam astronomi</a>.</p>
<p>Setelah <a href="https://theconversation.com/james-webb-space-telescope-how-our-launch-of-worlds-most-complex-observatory-will-rest-on-a-nail%20-biting-knife-edge-173619">peluncuran yang sangat menarik sekaligus mengkhawatirkan</a> pada Hari Natal tahun lalu, serangkaian penempatan kritis telah dilakukan untuk membuka teleskop dan pelindung mataharinya. </p>
<p>Jika salah satu dari operasi ini gagal, James Webb akan menjadi seonggok alat yang tidak dapat digunakan. Tapi program itu dijalankan dengan sempurna, sebuah proses yang berjalan lebih lancar dan sukses daripada yang pernah kita harapkan. </p>
<p>Ini bukan hanya bukti keterampilan para insinyur, teknisi, dan ilmuwan dalam proyek tersebut. Ini juga menyoroti pentingnya program pengujian yang dilakukan di Bumi untuk memverifikasi prosedur dan yang kadang-kadang mengungkapkan masalah yang perlu diperbaiki sebelum diluncurkan. </p>
<p>Meskipun ini terkadang mengakibatkan selip jadwal dan kenaikan biaya, pada akhirnya proyek ini telah menghasilkan teleskop yang sempurna.</p>
<p>Selama Juli, teleskop ini berpindah dari tahap pemeriksaan dan pengujian ke operasi, sebagai observatorium menakjubkan yang telah lama direncanakan. Kami yang telah terlibat dalam perjalanan ini dan akan mengerjakan data, sudah tidak sabar.</p>
<h2>Gambar yang renyah</h2>
<p>“Pengamatan peluncuran awal” baru yang dipilih oleh komite internasional perwakilan dari NASA, ESA (Badan Antariksa Eropa), CSA (Badan Antariksa Kanada), dan Institut Sains Teleskop Luar Angkasa, adalah bagian dari program yang dirancang untuk menyoroti jangkauan luas pengetahuan yang akan dilakukan teleskop.</p>
<p>Sangat menarik untuk melihat gambar baru – saya tidak siap untuk tingkat ketajaman dan detail halus yang dapat dilihat. Sangat menyenangkan akhirnya kita memiliki data berkualitas tinggi.</p>
<p>Diresmikan oleh Presiden AS Joe Biden, gambar menakjubkan <a href="https://esawebb.org/images/webb-first-deep-field/">SMACS 0723</a>, sekelompok ribuan galaksi, dirilis pada 11 Juli. kelompok galaksi besar di latar depan memperbesar dan mendistorsi cahaya objek di belakang mereka, membantu kita mengintip ke masa lalu lewat objek yang sangat redup.</p>
<p>Gambar ini menunjukkan gugusan galaksi seperti yang muncul 4,6 miliar tahun yang lalu. Tapi galaksi yang lebih jauh dalam gambar (yang tampak membentang) berusia sekitar 13 miliar tahun – dan kita sudah memiliki lebih banyak data tentang mereka daripada yang kita miliki di galaksi kuno lainnya.</p>
<p>Gambar seperti ini akan membantu kita memahami bagaimana bintang dan galaksi pertama terbentuk. Beberapa di antaranya mungkin merupakan salah satu objek terjauh yang diketahui sejak awal alam semesta. Gambar itu adalah gambar “warna” komposit yang dibuat dari pengamatan yang dilakukan pada panjang gelombang yang berbeda. Itu diambil oleh teleskop Near-Infrared Camera (NIRCam).</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/473574/original/file-20220712-16-pndrc3.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="Image of SMACS 0723." src="https://images.theconversation.com/files/473574/original/file-20220712-16-pndrc3.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/473574/original/file-20220712-16-pndrc3.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=612&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/473574/original/file-20220712-16-pndrc3.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=612&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/473574/original/file-20220712-16-pndrc3.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=612&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/473574/original/file-20220712-16-pndrc3.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=769&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/473574/original/file-20220712-16-pndrc3.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=769&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/473574/original/file-20220712-16-pndrc3.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=769&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">SMACS 0723.</span>
<span class="attribution"><span class="source">NASA, ESA, CSA, and STScI</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>James Webb juga telah menangkap sekilas penampakan <a href="https://www.nasa.gov/mission_pages/hubble/multimedia/ero/ero_stephan_quintet.html">Quintet Stephan</a>, sekelompok lima galaksi yang bergabung sekitar 290 juta tahun cahaya jauh di konstelasi Pegasus. Gambar itu juga menunjukkan ada lubang hitam supermasif di tengahnya, dan menunjukkan bintang-bintang sedang lahir. </p>
<p>Data itu akan memberi tahu kita lebih banyak tentang bagaimana galaksi berevolusi dan tingkat pertumbuhan lubang hitam supermasif.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/473658/original/file-20220712-16-vorzg4.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="Image of Stephan's Quintet." src="https://images.theconversation.com/files/473658/original/file-20220712-16-vorzg4.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/473658/original/file-20220712-16-vorzg4.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=575&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/473658/original/file-20220712-16-vorzg4.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=575&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/473658/original/file-20220712-16-vorzg4.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=575&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/473658/original/file-20220712-16-vorzg4.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=723&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/473658/original/file-20220712-16-vorzg4.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=723&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/473658/original/file-20220712-16-vorzg4.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=723&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Stephen’s quintet.</span>
<span class="attribution"><span class="source">NASA, ESA, CSA, and STScI</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Gambar berikutnya menunjukkan <a href="https://hubblesite.org/contents/media/images/2007/16/2099-Image.html">Nebula Carina</a>, terlihat pada gambar di bawah, yang merupakan salah satu nebula terbesar dan paling terang (awan debu dan gas tempat lahirnya bintang). James Webb dapat menyelidiki jauh di dalam debu dalam cahaya inframerah, untuk mengungkapkan bagian dalam pembibitan bintang – yang belum pernah kita lihat sebelumnya – untuk menemukan lebih banyak tentang bagaimana bintang dilahirkan.</p>
<p>Nebula Carina terletak sekitar 7.600 tahun cahaya di konstelasi Carina selatan. Gambar itu menunjukkan ratusan bintang yang benar-benar baru (setiap titik cahaya adalah sebuah bintang), dan pancaran serta gelembung yang diciptakan oleh mereka. Kita juga bisa melihat detail yang belum bisa kita jelaskan.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="Image of the Carina nebula." src="https://images.theconversation.com/files/473660/original/file-20220712-14-qv200v.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&rect=0%2C32%2C3573%2C2010&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/473660/original/file-20220712-14-qv200v.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=348&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/473660/original/file-20220712-14-qv200v.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=348&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/473660/original/file-20220712-14-qv200v.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=348&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/473660/original/file-20220712-14-qv200v.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=437&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/473660/original/file-20220712-14-qv200v.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=437&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/473660/original/file-20220712-14-qv200v.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=437&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Suatu area pembentuk bintang di Bima Sakti.</span>
<span class="attribution"><span class="source">NASA, ESA, CSA, and STScI</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Gambar spektakuler berikutnya adalah <a href="https://www.nasa.gov/multimedia/imagegallery/image_feature_443.html">Southern Ring</a> atau nebula “Eight-Burst”, sebuah nebula planet, yang merupakan awan gas yang mengembang, mengelilingi bintang sekarat, atau dalam hal ini dua bintang sekarat yang mengorbit satu sama lain. Diameternya hampir setengah tahun cahaya dan terletak sekitar 2.000 tahun cahaya dari Bumi.</p>
<p>Kulit oranye berbusa pada gambar itu adalah molekul hidrogen (suatu gas yang terbentuk ketika dua atom hidrogen terikat bersama), sedangkan pusat biru adalah suatu gas bermuatan listrik. Pada gambar sebelah kanan, Anda dapat melihat dua bintang sekarat di tengah, memberi kita kesempatan untuk mempelajari kematian bintang dengan detail yang belum pernah terjadi sebelumnya.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/473655/original/file-20220712-31833-jg3tta.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="Image of the Southern Ring Nebula." src="https://images.theconversation.com/files/473655/original/file-20220712-31833-jg3tta.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/473655/original/file-20220712-31833-jg3tta.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=278&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/473655/original/file-20220712-31833-jg3tta.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=278&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/473655/original/file-20220712-31833-jg3tta.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=278&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/473655/original/file-20220712-31833-jg3tta.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=350&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/473655/original/file-20220712-31833-jg3tta.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=350&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/473655/original/file-20220712-31833-jg3tta.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=350&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Southern Ring Nebula.</span>
<span class="attribution"><span class="source">NASA, ESA, CSA, and STScI</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Data baru ini merupakan hasil pengukuran dan pengujian yang melelahkan selama berbulan-bulan untuk membuat James Webb siap digunakan sebagai alat ilmiah setelah penempatan. Langkah pertama yang telah dilakukan adalah memfokuskan dan menyelaraskan gambar dari masing-masing segmen cermin. Setiap instrumen ilmiah teleskop - NIRCam, <a href="https://www.jwst.nasa.gov/content/observatory/instruments/nirspec.html">The Near InfraRed Spectrograph</a> (NIRSpec) dan <a href="https://webb.nasa.gov/content/observatory/instruments/miri.html">Mid-Infrared Instrument</a> (MIRI) – juga diaktifkan dan diuji.</p>
<p>Semua instrumen ini, yang melihat ke luar angkasa dalam panjang gelombang yang berbeda, harus didinginkan, bersama dengan teleskop. Jika tidak, mereka akan memancarkan panas yang akan mengganggu pengamatan sensitif objek astronomi. Yang terakhir dihidupkan adalah MIRI, yang beroperasi pada suhu terendah, hanya tujuh derajat di atas nol mutlak, yang membutuhkan waktu beberapa bulan untuk mencapainya.</p>
<p>Ukuran bukaan teleskop adalah hal utama yang menentukan kualitas tertinggi gambar dan detail yang dapat diamati. Lebih besar lebih baik. Teleskop besar dengan lubang berdiameter hingga sepuluh meter telah dibangun di tanah.</p>
<p>Namun, pengaruh gangguan dari atmosfer, yang mengganggu cahaya yang mencapai teleskop, membuat sulit untuk mencapai resolusi tertinggi. Selain itu, di Bumi, cahaya latar dari langit malam membatasi sensitivitas teleskop, objek paling redup yang bisa kita lihat.</p>
<p>Dengan bukaan enam meternya, James Webb adalah teleskop terbesar yang pernah diluncurkan ke luar angkasa. Dari sudut pandangnya satu juta mil dari Bumi, bebas dari atmosfer, kecanggihan teleskop ini diharapkan dapat memberikan pemandangan terbaik dan terinci dari alam semesta yang kita miliki yang dapat kita melihat. Tidak ada keraguan bahwa itu akan merevolusi pemahaman kita tentang kosmos, seperti pendahulunya, Teleskop Luar Angkasa Hubble, pernah melakukannya.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/187085/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Martin Barstow receives funding from UK Space Agency.</span></em></p>Selama Juli, teleskop ini berpindah dari tahap pemeriksaan dan pengujian ke operasi, sebagai observatorium menakjubkan yang telah lama direncanakan.Martin Barstow, Professor of Astrophysics and Space Science, University of LeicesterLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1867062022-07-13T07:16:21Z2022-07-13T07:16:21ZMengapa Bulan terlihat dekat pada beberapa malam dan jauh pada malam lainnya?<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/473245/original/file-20220709-13-93i401.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Bulan sering terlihat sangat besar ketika pertama kali terbit karena apa yang dikenal sebagai ilusi Bulan.</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Harvest_moon.jpg#/media/File:Harvest_moon.jpg">Roadcrusher/Wikimedia Commons</a>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/">CC BY-SA</a></span></figcaption></figure><blockquote>
<p>Mengapa Bulan terlihat dekat pada malam-malam tertentu dan jauh pada malam lainnya?? – Gabriel H., umur 7, Providence, Rhode Island, Amerika Serikat</p>
</blockquote>
<p><a href="https://theconversation.com/id/topics/curious-kids-83797"><img src="https://images.theconversation.com/files/386375/original/file-20210225-21-1xfs1le.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=90&fit=crop&dpr=2" width="100%"></a></p>
<hr>
<p>Pada malam-malam tertentu, Bulan tampak sangat dekat dan lebih besar dari biasanya.</p>
<p>Suatu malam musim panas ketika saya masih kecil, saya ingat saya menjadi bingung dan kemudian terkejut melihat bentuk bulat besar perlahan-lahan merayap di belakang rumah teman saya Nancy, yang berada di bukit di sisi lain desa kami.</p>
<p>Pada titik tertentu, saya tiba-tiba menyadari bahwa itu adalah Bulan, dan saya berlari sambil berteriak di taman untuk memberi tahu Ayah saya dan memintanya untuk datang dan melihat. Benda itu lebih besar dari sebuah rumah, berwarna oranye tua dan tentu saja sangat penting. Ayah saya menggumamkan sesuatu tentang perspektif dan kembali berkebun atau bermain piano.</p>
<p>Merasa tidak yakin, saya terus mengamati Bulan. Kemudian, begitu Bulan telah naik lebih tinggi di langit, ia kembali terlihat seperti biasanya.</p>
<p>Tidak yakin, saya terus mengamati Bulan. Kemudian, begitu Bulan telah naik lebih tinggi di langit, ia kembali terlihat seperti biasanya.</p>
<p>Sulit dipercaya bahwa itu hanya ilusi ketika Bulan terlihat besar, tetapi itu benar. Kamu benar-benar dapat menguji ilusi itu sendiri dan bahkan menangkapnya dengan kamera.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/466992/original/file-20220603-12-5tpa8e.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="An image of a city skyline with two images of the Moon – one higher in the sky and one near a distant horizon." src="https://images.theconversation.com/files/466992/original/file-20220603-12-5tpa8e.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/466992/original/file-20220603-12-5tpa8e.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/466992/original/file-20220603-12-5tpa8e.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/466992/original/file-20220603-12-5tpa8e.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/466992/original/file-20220603-12-5tpa8e.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/466992/original/file-20220603-12-5tpa8e.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/466992/original/file-20220603-12-5tpa8e.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Dua Bulan dalam gambar yang diedit ini berukuran sama, tetapi yang di dekat cakrawala di sisi kanan terlihat lebih besar karena ilusi Bulan.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Moon_illusion_on_city.svg#/media/File:Moon_illusion_on_city.svg">Heeheemalu/Wikimedia Commons</a>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/">CC BY-SA</a></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Sebuah trik pikiran</h2>
<p>Para astronom telah membahas ilusi Bulan selama berabad-abad, dan ada beberapa fakta yang mereka semua sepakati.</p>
<p>Orang-orang terutama memperhatikan Bulan tampak lebih besar dan lebih dekat saat purnama dan dekat cakrawala. Ini karena pikiranmu menilai seberapa besar atau kecil suatu objek seperti Bulan <a href="https://doi.org/10.1073/pnas.97.1.500">dengan membandingkannya dengan benda lain yang sudah dikenal</a>.</p>
<p>Bayangkan dirimu sedang berdiri di luar dekat rumahmu. Rumah kamu akan terlihat besar, dan jika Bulan terbit di sebelahnya, Bulan akan terlihat normal. Jika kamu melihat sebuah rumah dari jauh, rumah itu terlihat sangat kecil.</p>
<p>Ilusi datang dari kenyataan bahwa Bulan begitu jauh sehingga di mana pun kamu berada di Bumi, Bulan selalu terlihat berukuran sama. Sebenarnya hal-hal yang pikiran kamu bandingkan dengan Bulan – rumah, gunung, atau apa pun – yang terlihat lebih besar atau lebih kecil tergantung pada seberapa jauh kamu dari mereka. Jadi ketika Bulan terbit di sebelah rumah yang jauh atau gunung yang jauh, Bulan terlihat sangat besar.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/466994/original/file-20220603-14205-cvld76.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="An image showing two circles of the same size surrounded by other circles that are larger or smaller." src="https://images.theconversation.com/files/466994/original/file-20220603-14205-cvld76.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/466994/original/file-20220603-14205-cvld76.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=369&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/466994/original/file-20220603-14205-cvld76.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=369&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/466994/original/file-20220603-14205-cvld76.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=369&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/466994/original/file-20220603-14205-cvld76.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=464&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/466994/original/file-20220603-14205-cvld76.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=464&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/466994/original/file-20220603-14205-cvld76.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=464&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Dua lingkaran oranye di tengah lingkaran abu-abu berukuran sama, tetapi terlihat berbeda karena perbedaan ukuran lingkaran yang mengelilinginya.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Mond-vergleich.svg#/media/File:Mond-vergleich.svg">Phrood/Wikimedia Commons</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Fotografer menggunakan trik ini untuk mengambil gambar spektakuler dari objek jauh dengan Bulan di belakangnya. Orang sering mengalami ilusi Bulan saat berlibur ketika mereka pergi ke ruang terbuka lebar. Ini mungkin mengapa Bulan besar menjadi kenangan kuat pada saat-saat bahagia.</p>
<h2>Atmosfer dengan efek pembesar dan perubahan orbit</h2>
<p>Ada beberapa penjelasan yang terdengar meyakinkan tetapi salah untuk ilusi Bulan. Sebagian besar yang benar bertahan.</p>
<p>Pertama adalah gagasan bahwa atmosfer bertindak seperti lensa dan memperbesar Bulan. Saat Bulan berada di dekat cakrawala, cahayanya harus melewati lebih banyak atmosfer Bumi daripada saat Bulan berada tepat di atas kepala. Memang benar bahwa semua udara itu <a href="https://doi.org/10.1007/BF02521844">bertindak seperti prisma raksasa dan membelokkan sinar cahaya</a>, mendistorsi warna dan bentuk Bulan. Tapi itu tidak bertindak seperti kaca pembesar.</p>
<p>Berikutnya adalah gagasan bahwa pada beberapa malam Bulan benar-benar lebih dekat. Orbit Bulan tidak melingkar sempurna – lebih seperti bentuk oval, yang disebut elips – sehingga Bulan semakin dekat dan jauh selama sebulan.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/466995/original/file-20220603-24-oj5qmw.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="An image showing the elliptical orbit of the Moon." src="https://images.theconversation.com/files/466995/original/file-20220603-24-oj5qmw.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/466995/original/file-20220603-24-oj5qmw.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=522&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/466995/original/file-20220603-24-oj5qmw.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=522&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/466995/original/file-20220603-24-oj5qmw.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=522&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/466995/original/file-20220603-24-oj5qmw.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=655&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/466995/original/file-20220603-24-oj5qmw.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=655&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/466995/original/file-20220603-24-oj5qmw.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=655&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Orbit Bulan membuatnya sehingga jaraknya tidak selalu sama dari Bumi – seperti yang ditunjukkan pada gambar yang dilebih-lebihkan – tetapi perbedaan jarak tidak cukup untuk menjelaskan ilusi Bulan.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Moon_apsidal_precession.png#/media/File:Moon_apsidal_precession.png">Rfassbind / Wikimedia Commons</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Ketika bagian dekat orbit bertepatan dengan bulan purnama, itu biasa disebut dengan <a href="https://theconversation.com/supermoon-red-blood-lunar-eclipse-its-all-happening-at-once-but-%20apa-apa-itu-berarti-161262"><em>supermoon</em></a>. Tapi ketika Bulan paling dekat dengan Bumi, hanya sekitar 12% sampai 15% lebih dekat daripada saat terjauh dari Bumi – perbedaan yang terlalu kecil untuk menjelaskan ilusi Bulan. Sulit untuk melihat perbedaan 15% dalam ukuran hanya dengan melihat Bulan saja di langit.</p>
<h2>Menguji ilusi</h2>
<p>Sangat mudah untuk menguji ilusi Bulan, dan kamu dapat melakukannya sendiri. Lain kali kamu melihat Bulan tampak lebih besar dan lebih dekat dari biasanya, ulurkan tanganmu dengan lengan lurus. Kemudian tutup satu mata dan lihat ujung jari mana yang hampir menutupi Bulan – bagi saya, itu adalah jari kelingking saya. Tunggu sebentar sampai Bulan bergerak lebih tinggi ke langit dan coba eksperimen lagi. Bulan mungkin terlihat lebih kecil, tetapi jarimu yang sama akan menutupinya dengan cara yang sama.</p>
<hr>
<p><em>Apakah kamu punya pertanyaan yang ingin ditanyakan ke ahli? Minta bantuan ke orang tua atau orang yang lebih dewasa untuk mengirim pertanyaanmu pada kami.</em>
<em>Ketika mengirimkan pertanyaan, pastikan kamu sudah memasukkan nama pendek, umur, dan kota tempat tinggal. Kamu bisa:</em></p>
<ul>
<li><p><em>mengirimkan email <a href="mailto:curiouskids@theconversation.com">redaksi@theconversation.com</a></em></p></li>
<li><p><em>tweet ke kami <a href="https://twitter.com/ConversationIDN">@conversationIDN</a> dengan tagar #curiouskids</em></p></li>
<li><p><em>DM melalui Instagram <a href="https://www.instagram.com/conversationIDN/">@conversationIDN</a></em></p></li>
</ul>
<hr>
<p><em>Arina Apsarini dari Binus University menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/186706/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Silas Laycock bekerja di The University of Massachusetts Lowell. Dia menerima dana dari NASA dan NSF. Dia berafiliasi dengan American Astronomical Society, dan Lowell Center for Space Science and Technology.</span></em></p>Ilusi Bulan inilah yang membuat Bulan terlihat raksasa ketika kamu melihatnya terbit di cakrawala yang jauh. Seorang astronom menjelaskan apa yang menyebabkan trik pikiran yang menakjubkan ini.Silas Laycock, Professor of Astronomy, UMass LowellLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1829812022-05-13T04:53:37Z2022-05-13T04:53:37ZPerdana, jaringan global astronom sukses memotret permukaan Lubang Hitam di pusat Galaksi Bima Sakti<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/462933/original/file-20220513-24-mha5ii.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Ini potret pertama cakrawala kejadian di sekitar Lubang Hitam di pusat Galaksi Bima Sakti.</span> <span class="attribution"><span class="source">EHT Collaboration</span></span></figcaption></figure><p>Jaringan global astronom dan observatorium <a href="https://eventhorizontelescope.org/blog/event-horizon-telescope-collaboration-announce-groundbreaking-milky-way-results-may-12th">Event Horizon Telescopes (EHT)</a> kembali mengukir sejarah: berhasil memotret tepi permukaan Lubang Hitam raksasa di pusat Galaksi Bima Sakti, tempat kita berada. Bagian terluar Lubang Hitam ini disebut juga <em>event horizon</em> (cakrawala kejadian).</p>
<p>Matahari, bintang induk sistem Tata Surya kita, berjalan mengelilingi pusat Galaksi Bima Sakti ini.</p>
<figure>
<iframe width="440" height="260" src="https://www.youtube.com/embed/4Ws0iPDSqI4?wmode=transparent&start=0" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>
<figcaption><span class="caption">Peluncuran secara serentak gambar cakrawala kejadian Lubang Hitam di pusat Galaksi Bima Sakti, 12 Mei 2022.</span></figcaption>
</figure>
<p><a href="https://eventhorizontelescope.org/blog/astronomers-reveal-first-image-black-hole-heart-our-galaxy">Jumat malam, 12 Mei 2022</a>, mereka mengumumkan <a href="https://eventhorizontelescope.org/blog/event-horizon-telescope-collaboration-announce-groundbreaking-milky-way-results-may-12th">peluncuran potret itu secara bersamaan</a> di tujuh kota dunia dari Washington DC hingga Shanghai. </p>
<p>EHT juga berjejaring dengan <a href="https://www.eaobservatory.org/jcmt/about-jcmt/">James Clerk Maxwell Telescope</a> dan <a href="https://lweb.cfa.harvard.edu/sma/">Submillimeter Array</a> di Pulau Hawai’i, Amerika Serikat. Di Asia, East Asian Observatories (EAO), memimpin proyek ini dan Indonesia tergabung dalam EAO dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai koordinator nasional. Hasil kolaborasi internasional menjadi contoh efektivitas kolaborasi dalam sains dan teknologi.</p>
<p>Tiga tahun lalu,<a href="https://eventhorizontelescope.org/press-release-april-10-2019-astronomers-capture-first-image-black-hole">Event Horizon Telescopes (EHT) juga sukses</a> memotret <a href="https://theconversation.com/bersejarah-tim-astronom-temukan-gambar-pertama-lubang-hitam-nya-einstein-115271">Lubang Hitam yang diteorikan Einstein seabad lalu</a>.</p>
<p>Apa dampak temuan foto ini bagi sains? Satu hal yang pasti bahwa riset ini telah mengkonfirmasi Lubang Hitam bukan fiksi sains, tapi memang sungguh ada.</p>
<h2>Apa yang tampak</h2>
<p>Keberadaan Lubang Hitam di pusat Galaksi Bima Sakti telah lama orang duga. </p>
<p>Observasi beberapa bintang yang berada dekat pusat Galaksi menunjukkan orbit tertutup. Ini mirip seperti orbit Bumi dan planet-planet lain mengelilingi Matahari. </p>
<p>Hal tersebut mengindikasikan adanya benda yang massanya amat mendominasi seluruh gaya gravitasi dalam sistem ini, atau dikenal sebagai <em>central force</em> (gaya pusat). </p>
<p>Dengan memanfaatkan <a href="https://solarsystem.nasa.gov/resources/310/orbits-and-keplers-laws/">Hukum Orbit Kepler</a>, peneliti dapat memperkirakan posisi dan massa Lubang Hitam tersebut. Dua grup peneliti Lubang Hitam Galaksi Bima Sakti memonitor orbit salah satu bintang selama beberapa dekade. </p>
<p>Mereka kemudian memprediksi waktu pada posisi terdekat bintang tersebut ke Lubang Hitam yang akan membuat bintang tersebut melintas posisi tersebut dengan kecepatan spesifik. </p>
<p>Prediksi ini terbukti benar. Artinya pengamatan monitor itu mengkonfirmasi keberadaan Lubang Hitam di pusat Galaksi kita dengan estimasi akurat massa dan posisinya. </p>
<p>Atas keberhasilan ini, pemimpin kedua grup peneliti tersebut, yakni <a href="https://www.scientificamerican.com/article/how-andrea-ghez-won-the-nobel-for-an-experiment-nobody-thought-would-work/">Andrea Ghez</a> dan <a href="https://www.britannica.com/biography/Reinhard-Genzel">Reinhard Genzel</a>, serta <a href="https://www.britannica.com/biography/Roger-Penrose">Roger Penrose</a> sebagai salah satu pencetus ide <a href="https://fi.itb.ac.id/misteri-lubang-hitam-di-alam-semesta/">singularitas fisis</a> dalam wujud Lubang Hitam, mendapat Hadiah Nobel Fisika 2020. </p>
<h2>Lebih kecil tapi menantang</h2>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/462792/original/file-20220512-18-sz5tic.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/462792/original/file-20220512-18-sz5tic.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/462792/original/file-20220512-18-sz5tic.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/462792/original/file-20220512-18-sz5tic.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/462792/original/file-20220512-18-sz5tic.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/462792/original/file-20220512-18-sz5tic.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/462792/original/file-20220512-18-sz5tic.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Lubang Hitam di pusat Galaksi Bima Sakti yang diambil pakai teleskop James Clerk Maxwel Telescope (JCMT)</span>
<span class="attribution"><span class="source">EAO</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Lubang Hitam di pusat Bima Sakti bermassa sekitar 4 juta kali massa Matahari, sehingga tergolong supermasif. </p>
<p>Namun, dibandingkan dengan Lubang Hitam di pusat galaksi M87, massa ini seribu kali lebih kecil. <a href="https://www.eso.org/public/images/eso2208-eht-mwe/#:%7E:text=M87*%2C%20which%20lies%2055%20million,same%20size%20in%20the%20sky.">Foto <em>event horizon</em> Lubang Hitam tersebut</a> sempat mencengangkan dunia <a href="https://theconversation.com/bersejarah-tim-astronom-temukan-gambar-pertama-lubang-hitam-nya-einstein-115271">pada 2019</a>. </p>
<p>Walau jaraknya relatif dekat (sekitar 27 ribu tahun cahaya), ukuran Lubang Hitam kita yang “kecil” ini menyodorkan dua tantangan utama:</p>
<p>(1) area kecil sekitar <em>event horizon</em> (di sekitar bagian yang mirip donat) yang redup;</p>
<p>(2) gas yang berpendar di sekitar <em>event horizon</em> ini mengelilingi Lubang Hitam dalam periode menit saja. Singkatnya periode ini menyebabkan kekuatan cahaya bervariasi dengan cepat. Bandingkan dengan gas di sekitar Lubang Hitam galaksi M87 yang membutuhkan beberapa hari untuk mengelilingi Lubang Hitam-nya. </p>
<p>Tantangan lainnya adalah pandangan dari arah bumi menuju pusat Galaksi Bima Sakti terhalang oleh debu dan gas yang banyak mengisi piringan Galaksi kita ini. </p>
<p>Strategi pengamatan utama dari tim EHT adalah mengumpulkan sebanyak mungkin cahaya dari area kecil di sekitar Lubang Hitam ini. Caranya, teleskop-teleskop di berbagai posisi di Bumi yang tergabung dalam jejaring Event Horizon Telescope ini bergantian beroperasi. Dengan metode ini, tak ada momen terbuang karena selalu ada teleskop yang berada dalam fase malam hari untuk mengumpulkan foton (partikel cahaya) dari area sekitar Lubang Hitam itu.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/462794/original/file-20220512-22-qd7k52.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/462794/original/file-20220512-22-qd7k52.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/462794/original/file-20220512-22-qd7k52.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/462794/original/file-20220512-22-qd7k52.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/462794/original/file-20220512-22-qd7k52.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=565&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/462794/original/file-20220512-22-qd7k52.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=565&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/462794/original/file-20220512-22-qd7k52.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=565&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Jejaring Event Horizon Telescope (EHT).</span>
<span class="attribution"><span class="source">Credit D Marrone UArizona</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Para peneliti butuh waktu sekitar lima tahun untuk mengumpulkan data, mengembangkan, serta melakukan proses olah data yang canggih. Peneliti juga mengoreksi, membandingkan pola yang diprediksi oleh teori, kemudian menghitung rata-rata variasi kecerlangan terhadap seluruh citra yang dikumpulkan. </p>
<p>Langkah panjang itu menghasilkan citra representatif area di sekitar <em>event horizon</em> Lubang Hitam di pusat Galaksi kita. </p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/462793/original/file-20220512-22-buql2q.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/462793/original/file-20220512-22-buql2q.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=749&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/462793/original/file-20220512-22-buql2q.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=749&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/462793/original/file-20220512-22-buql2q.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=749&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/462793/original/file-20220512-22-buql2q.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=942&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/462793/original/file-20220512-22-buql2q.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=942&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/462793/original/file-20220512-22-buql2q.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=942&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Gambar sekunder Lubang Hitam di pusat Galaksi Bima Sakti.</span>
<span class="attribution"><span class="source">EAO</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Fitur utama citra area sekitar <em>event horizon</em> Lubang Hitam Galaksi Bima Sakti dan di M87 amat mirip. Fitur ini menunjukkan kesamaan pada tingkat fondasi sistem gravitasi kuat yang dideskripsikan oleh <a href="https://www.itbpress.itb.ac.id/shop/teori-relativitas-eistein/">Teori Relativitas Umum Einstein</a>. Seperti relasi antara massa Lubang Hitam dan ukuran <em>event horizon</em>-nya, dan efek pembelokan cahaya yang ekstrem di sekitarnya. </p>
<p>Variasi detail tampilan citra bisa mengindikasikan variasi lingkungan sekitar Lubang Hitam tersebut, termasuk sejarah pembentukannya. </p>
<h2>Dampak temuan ini bagi sains</h2>
<p>Keberhasilan perolehan citra di tepi <em>event horizon</em> Lubang Hitam di Milky Way, ditambah dengan dibuktikannya prediksi Ghez dan Genzel tentang posisi, waktu, dan kecepatan bintang pada titik <em>peri-blackhole</em> (titik terdekat pada orbit mengelilingi Lubang Hitam), membuat kita tak perlu meragukan lagi eksistensi Lubang Hitam sebagai wujud fisis singularitas ruang waktu.</p>
<p>Sampai batas tertentu, sudah ada penjelasan astrofisis yang komprehensif untuk daerah sekitar <em>event horizon</em> , seperti bagaimana gas tertarik ke arah Lubang Hitam dan beredar di sekelilingnya sehingga membangkitkan medan elektromagnetik yang amat kuat. Fitur rinci pola cahaya yang tampak pada foto dapat dijelaskan dengan ide <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Astrofisika">astrofisika</a> ini. </p>
<p>Kini para peneliti bisa melanjutkan penelitian untuk menjawab paling tidak dua pertanyaan besar: bagaimana fenomena fisika di dalam singularitas (massa super besar terkumpul dalam ukuran super kecil) yang perlu mengakomodasi Teori Gravitasi dan Teori Kuantum sekaligus; dan bagaimana sejarah proses pembentukan Lubang Hitam supermasif. Masing-masing proyek besar penelitian yang dilakukan secara terpisah itu telah dilakukan dan terus berkembang.</p>
<p>Yang pasti, semakin banyaknya citra mendetail dari berbagai kelas massa Lubang Hitam akan membantu menjernihkan berbagai skenario yang masih spekulatif: bagaimana mekanisme fisis detail Lubang Hitam, karena ternyata dia benar-benar ada.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/182981/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Premana W. Premadi tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Sampai batas tertentu, sudah bisa diberikan penjelasan astrofisis yang komprehensif untuk daerah sekitar event horizon.Premana W. Premadi, Associate Professor, Department of Astronomy & Bosscha Observatory, Institut Teknologi BandungLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1792472022-03-15T06:31:42Z2022-03-15T06:31:42ZCurious Kids: bisakah lubang hitam menjadi lubang putih?<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/451910/original/file-20220314-18-1j9zyoe.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">buraco negro luz x</span> </figcaption></figure><p><a href="https://theconversation.com/id/topics/curious-kids-83797"><img src="https://images.theconversation.com/files/386375/original/file-20210225-21-1xfs1le.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=90&fit=crop&dpr=2" width="100%"></a></p>
<blockquote>
<p><strong>Bisakah lubang hitam menjadi lubang putih? – Remy, Umur 9, Victoria, Australia</strong></p>
</blockquote>
<p>Hai Remy! Terima kasih atas pertanyaan bagus ini. Sayangnya, jawaban singkatnya adalah tidak.</p>
<p>Lubang putih sebenarnya hanyalah sesuatu yang dibayangkan para ilmuwan — lubang putih itu bisa ada, tetapi kita belum pernah melihatnya, atau bahkan melihat petunjuk bahwa lubang putih itu mungkin ada. Untuk saat ini, mereka adalah hanya sebuah ide</p>
<p>Sederhananya, kamu bisa membayangkan lubang putih sebagai lubang hitam terbalik. Jadi jika waktu berjalan mundur, lubang hitam akan terlihat seperti lubang putih. Tapi waktu tidak berjalan secara terbalik di alam semesta kita.</p>
<p>Untuk memahami lebih lanjut, mari kita mulai dengan memikirkan cara kerja lubang hitam.</p>
<h2>What’s a black hole?</h2>
<p>Ketika kamu menjatuhkan bola tenis, itu jatuh ke tanah karena apa yang kita sebut gravitasi. Bumi sangat berat, sehingga menarik bola tenis ke bawah.</p>
<p>Jika Bumi memiliki lebih banyak material di dalamnya, membuatnya lebih berat, gravitasi akan menarik bola lebih kuat. Tarikannya juga akan lebih kuat jika kita berdiri di permukaan Bumi yang menyusut, yang tetap seberat itu.</p>
<p>Sekarang, bayangkan kita adalah penjelajah luar angkasa dan kita telah menemukan sesuatu di luar angkasa yang sangat berat dan sangat kecil. Ini menarik pada apa pun yang mendekatinya dengan sangat kuat, jadi kita berusaha menjaga jarak yang aman dari pesawat ruang angkasa kita.</p>
<p>Objek misterius ini akan menarik begitu kuat sehingga tidak ada yang bisa lolos. Sebuah pesawat ruang angkasa dengan pendorong roket terbesar tidak dapat melarikan diri. Bahkan sinar laser, yang ditembakkan langsung dengan kecepatan cahaya, tidak akan selamat.</p>
<p>Objek semacam itu yang disebut sebagai lubang hitam.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/curious-kids-can-earth-be-affected-by-a-black-hole-in-the-future-118181">Curious Kids: can Earth be affected by a black hole in the future?</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<h2>Apa itu lubang putih?</h2>
<p>Sekarang bayangkan kita bertahan di pesawat ruang angkasa kita (pada jarak yang aman) dan membuat film tentang lubang hitam ini.</p>
<p>Saat kita menontonnya, kita tidak akan pernah melihat apa pun lolos dari lubang hitam. Kita malah akan melihat lubang hitam memakan apa pun yang datang terlalu dekat. Kita beruntung: saat kita menonton, lubang hitam menelan seluruh bintang!</p>
<p>Film kita yang berjudul “Black hole eats a star” ditonton oleh satu orang secara online. Tapi sekarang bayangkan jika kita memainkannya secara terbalik. Dalam film mundur, kita akan melihat benda yang sangat berat, sangat kecil hanya duduk di sana – dan kemudian, tiba-tiba, memuntahkan seluruh bintang!</p>
<p>Objek yang sedang kita lihat sekarang, yang memuntahkan segalanya dan tidak memakan apa pun, akan disebut lubang putih.</p>
<h2>Apakah lubang putih itu ada?</h2>
<p>Kami memiliki bukti bagus dari teleskop bahwa lubang hitam benar-benar ada.</p>
<p>Namun, kami belum pernah melihat lubang putih (sesuatu yang memalukan, karena mereka akan sangat mengagumkan). Alasan para astronom berpikir tentang lubang putih adalah karena Albert Einstein – seorang ilmuwan hebat yang tidak lagi hidup, tetapi jika Anda pernah melihatnya, Anda mungkin ingat rambutnya yang gila.</p>
<figure class="align-right zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/444221/original/file-20220203-17-jyvzeh.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="Portrait of Albert Einstein in black and white." src="https://images.theconversation.com/files/444221/original/file-20220203-17-jyvzeh.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=237&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/444221/original/file-20220203-17-jyvzeh.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=800&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/444221/original/file-20220203-17-jyvzeh.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=800&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/444221/original/file-20220203-17-jyvzeh.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=800&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/444221/original/file-20220203-17-jyvzeh.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=1005&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/444221/original/file-20220203-17-jyvzeh.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=1005&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/444221/original/file-20220203-17-jyvzeh.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=1005&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Banyak dari apa yang kita ketahui tentang gravitasi, dan cara kerjanya, adalah berkat karya luar biasa dari ilmuwan Albert Einstein.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/d/d3/Albert_Einstein_Head.jpg">WikiCommons</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Einstein datang dengan ide bagus tentang gravitasi, kekuatan tak terlihat yang membuat kaki kita tetap di tanah. Teorinya menjelaskan bagaimana lubang hitam bekerja, dengan tarikan gravitasi yang besar</p>
<p>Ide Einstein juga mengatakan lubang putih <em>mungkin ada</em>. Jadi bisakah alam semesta kita benar-benar membuat lubang putih? Dan bisakah lubang hitam menjadi lubang putih? Mungkin tidak. Sesuatu bisa “mungkin” sebagai ide, tetapi juga sangat tidak mungkin dalam kehidupan nyata.</p>
<p>Lubang putih adalah sesuatu yang tidak mungkin karena mereka “kebalikan” dari yang ada. Pikirkan sarapan secara terbalik: telur kamu mengacak dengan sendirinya dan melompat keluar dari wajan, kembali ke cangkangnya. Itu mungkin, tetapi itu berarti waktu telah berputar dengan sendirinya dan mulai berjalan mundur</p>
<p>Sejauh yang bisa kita lihat dan ukur, waktu di alam semesta kita hanya mengalir ke satu arah: maju. Jadi untuk saat ini, lubang putih hanyalah sebuah ide yang menarik.</p>
<figure>
<iframe width="440" height="260" src="https://www.youtube.com/embed/psSyHSGnaQo?wmode=transparent&start=0" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>
<figcaption><span class="caption">Menyenangkan melihat telur yang dimasak terbalik di film, tetapi tidak mungkin melihatnya di kehidupan nyata.</span></figcaption>
</figure>
<p>_Apakah kamu punya pertanyaan yang ingin ditanyakan ke ahli? Minta bantuan ke orang tua atau orang yang lebih dewasa untuk mengirim pertanyaanmu pada kami.</p>
<p><em>Ketika mengirimkan pertanyaan, pastikan kamu sudah memasukkan nama pendek, umur, dan kota tempat tinggal. Kamu bisa:
_
• mengirimkan email ke redaksi@theconversation.com
• tweet ke kami @conversationIDN dengan tagar #curiouskids
• DM melalui Instagram @conversationIDN</em></p>
<p><em>Arina Apsarini Putri Asrofi menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/179247/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Luke Barnes tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Anda dapat membayangkan lubang putih sebagai lubang hitam terbalik — tetapi apakah hal seperti itu benar-benar mungkin?Luke Barnes, Lecturer in Physics, Western Sydney UniversityLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1785612022-03-07T06:18:15Z2022-03-07T06:18:15ZCurious Kids: Mengapa bintang berkelap-kelip?<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/450039/original/file-20220304-21-bj4d0l.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">iss</span> </figcaption></figure><p><a href="https://theconversation.com/id/topics/curious-kids-83797"><img src="https://images.theconversation.com/files/386375/original/file-20210225-21-1xfs1le.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=90&fit=crop&dpr=2" width="100%"></a></p>
<blockquote>
<p><strong>Kenapa bintang berkelap-kelip? Max, 3 tahun Earlwood, Australia</strong></p>
</blockquote>
<p>Max, itu pertanyaan yang bagus! Dan jawabannya, ternyata, ada di sekitar kita.</p>
<p>Pernahkah kamu keluar pada hari yang sangat panas? Rasanya seperti es krim yang meleleh di tangan kamu yang panas? Nah, jika pernah, kamu mungkin telah memperhatikan pepohonan di langit yang agak goyah atau buram. Kelihatannya aneh dan ini mirip jika kita melihat bintang yang berkelap-kelip di langit malam.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/179730/original/file-20170726-30125-ezpont.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/179730/original/file-20170726-30125-ezpont.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/179730/original/file-20170726-30125-ezpont.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/179730/original/file-20170726-30125-ezpont.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/179730/original/file-20170726-30125-ezpont.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/179730/original/file-20170726-30125-ezpont.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/179730/original/file-20170726-30125-ezpont.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/179730/original/file-20170726-30125-ezpont.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Cahaya dari Matahari terbenam membelok melalui atmosfer menciptakan fatamorgana. Fatamorgana ini berperilaku dengan cara yang sama seperti cahaya bintang yang berkelap-kelip.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Brocken Inaglory</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Ketika kita melihat ke atas, kita tidak hanya melihat ke luar angkasa. Kita sebenarnya melihat ruang angkasa melalui semua udara di atas kita, yang biasa kita disebut dengan <a href="https://theconversation.com/curious-kids-why-is-the-sky-blue-and-where-does-it%20-mulai-81165">atmosfir</a> </p>
<p>Atmosfer bumi merupakan lapisan udara dengan ketinggian 120 kilometer, atau lebih. Udara ini, di sekitar dan di atas kita, bergerak dan berputar mengelilingi Bumi dengan kecepatan yang berbeda</p>
<p>Seberapa cepat udara ini bergerak, tergantung pada suhunya. Ketika udara panas, ia memiliki banyak energi dan suka bergerak. Tetapi ketika udara dingin, ia tidak banyak bergerak.</p>
<p>Udara panas juga lebih ringan daripada udara dingin, jadi ia naik melewati dan bercampur dengan udara dingin di sekitarnya. Pencampuran ini menciptakan pusaran di atmosfer yang dikenal sebagai “turbulensi”.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/179619/original/file-20170725-28293-19z3sh4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/179619/original/file-20170725-28293-19z3sh4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/179619/original/file-20170725-28293-19z3sh4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=479&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/179619/original/file-20170725-28293-19z3sh4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=479&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/179619/original/file-20170725-28293-19z3sh4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=479&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/179619/original/file-20170725-28293-19z3sh4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=602&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/179619/original/file-20170725-28293-19z3sh4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=602&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/179619/original/file-20170725-28293-19z3sh4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=602&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">lukisan van Gogh ‘The Starry Night’ secara artistik menunjukkan cahaya bintang yang bergerak akibat turbulensi di atmosfer kita.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Vincent van Gogh, Wikimedia</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Udara juga dapat terbentur saat melewati bukit dan gunung di permukaan bumi, menciptakan gelombang yang mencapai atmosfer bagian atas. Gelombang ini mengganggu udara di atas, juga menyebabkan turbulensi.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/180456/original/file-20170801-5515-f2dvba.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/180456/original/file-20170801-5515-f2dvba.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/180456/original/file-20170801-5515-f2dvba.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/180456/original/file-20170801-5515-f2dvba.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/180456/original/file-20170801-5515-f2dvba.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/180456/original/file-20170801-5515-f2dvba.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/180456/original/file-20170801-5515-f2dvba.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/180456/original/file-20170801-5515-f2dvba.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Udara dapat didorong ke atas saat melewati gunung dan bukit, menciptakan gelombang di atmosfer. Gelombang ini dapat menciptakan pola awan yang sangat keren seperti ini di dekat Moul n'ga Cirque di Aljazair Tenggara.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Pir6mon/wikimedia</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Saat cahaya dari sebuah bintang melesat melalui atmosfer kita, ia memantul dan menabrak lapisan yang berbeda, membelokkan cahaya sebelum Anda melihatnya. Karena lapisan udara panas dan dingin terus bergerak, pembelokan cahaya juga berubah, yang menyebabkan penampakan bintang bergoyang atau berkelap-kelip.</p>
<p>Penduduk asli Australia dan penduduk Kepulauan Selat Torres telah mengamati kerlap-kerlip bintang selama ribuan tahun. Kelap-kelip bintang menunjukkan bagaimana angin bergerak, yang sangat membantu ketika <a href="https://theconversation.com/stories-from-the-sky-astronomy-in-indigenous-knowledge-33140">memprediksi cuaca</a> - salah satunya ketika cuaca panas.</p>
<h2>Mengoreksi kelap-kelip bintang</h2>
<p>Meskipun kelap-kelip bintang terlihat cantik, para astronom menemukan bahwa ini menjengkelkan. Ini karena mengaburkan beberapa hal-hal, seperti galaksi jauh</p>
<p>Apa yang bisa kita lakukan mengenai ini? </p>
<p>Nah, luar angkasa adalah tempat terbaik untuk melihat bintang tanpa berkelap-kelip. Namun, sangat sulit untuk membawa teleskop besar ke luar angkasa.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/178607/original/file-20170718-21994-1k9x6ub.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/178607/original/file-20170718-21994-1k9x6ub.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=433&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/178607/original/file-20170718-21994-1k9x6ub.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=433&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/178607/original/file-20170718-21994-1k9x6ub.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=433&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/178607/original/file-20170718-21994-1k9x6ub.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=544&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/178607/original/file-20170718-21994-1k9x6ub.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=544&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/178607/original/file-20170718-21994-1k9x6ub.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=544&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Teleskop Luar Angkasa Spitzer NASA mengambil foto ratusan ribu bintang yang bersembunyi di Galaksi Bima Sakti ini, berkat peralatan fotografi inframerahnya.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://images.nasa.gov/#/details-PIA03654.html">NASA/JPL-Caltech</a>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/">CC BY</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Kita bisa membangun teleskop besar di tanah yang menggunakan <a href="https://www.youtube.com/watch?v=gDGvNyVApgg">laser dan cermin yang dapat ditekuk</a> atau dibengkokkan agar cermin dapat sesuai dengan cahaya bintang yang berkelap-kelip. Ini kemudian menunjukkan kepada kita seluruh alam semesta, seolah-olah atmosfer menghilang di atas kita!</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/179567/original/file-20170725-11526-1676g6e.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/179567/original/file-20170725-11526-1676g6e.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/179567/original/file-20170725-11526-1676g6e.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=399&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/179567/original/file-20170725-11526-1676g6e.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=399&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/179567/original/file-20170725-11526-1676g6e.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=399&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/179567/original/file-20170725-11526-1676g6e.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=502&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/179567/original/file-20170725-11526-1676g6e.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=502&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/179567/original/file-20170725-11526-1676g6e.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=502&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Astronom menggunakan laser untuk mengetahui bagaimana atmosfer bergerak, sehingga mereka dapat menghilangkan binar dari bintang yang mereka amati. Seluruh proses ini disebut ‘optik adaptif’‘.</span>
<span class="attribution"><span class="source">G. Hüdepohl/ESO</span></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Tapi bagaimana dengan planet-planet?</h2>
<p>Begitulah kisah mengapa bintang tampak berkelap-kelip di langit. Jika kamu perhatikan dengan seksama, kamu mungkin telah memperhatikan bahwa planet-planet, seperti Venus dan Jupiter, tidak tampak berkelap-kelip seperti bintang-bintang di sekitarnya.</p>
<p>Kenapa bisa begitu?</p>
<p>Nah, jika kamu melihat bintang melalui teleskop terbesar sekalipun, kamu masih melihat titik cahaya yang kecil. Cahaya ini datang melalui atmosfer dalam bentuk sinar kecil yang dapat dengan mudah ditangkap.</p>
<p>Jika kamu melihat planet melalui teleskop, kamu bisa melihat cakramnya yang cukup dekat dengan kita sehingga kita dapat “memperbesar”, dan melihat sebuah planet, bukan titik cahaya. Itu berarti bahwa cahaya dari planet-planet itu datang melalui atmosfer dalam sinar yang jauh lebih tebal daripada dari bintang - dan sinar yang lebih tebal itu jauh lebih sulit untuk ditangkap.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/179624/original/file-20170725-28293-11x063q.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/179624/original/file-20170725-28293-11x063q.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/179624/original/file-20170725-28293-11x063q.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=375&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/179624/original/file-20170725-28293-11x063q.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=375&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/179624/original/file-20170725-28293-11x063q.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=375&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/179624/original/file-20170725-28293-11x063q.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=471&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/179624/original/file-20170725-28293-11x063q.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=471&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/179624/original/file-20170725-28293-11x063q.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=471&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Hanya bintang yang berkelap-kelip di langit malam. Planet-planet di tata surya kita terlalu dekat dan besar untuk berkelap-kelip. Venus adalah cahaya paling terang yang lebih dekat ke pusat. Jupiter berada di barat laut Venus.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Brocken Inaglory/Wikimedia</span></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Akibatnya, planet-planet nyaris tidak berkedip, sementara bintang-bintang berkelap-kelip senantiasa.</h2>
<figure class="align-left ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/168011/original/file-20170505-21620-huq4lj.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=237&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/168011/original/file-20170505-21620-huq4lj.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=376&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/168011/original/file-20170505-21620-huq4lj.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=376&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/168011/original/file-20170505-21620-huq4lj.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=376&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/168011/original/file-20170505-21620-huq4lj.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=472&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/168011/original/file-20170505-21620-huq4lj.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=472&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/168011/original/file-20170505-21620-huq4lj.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=472&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption"></span>
<span class="attribution"><a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by-nd/4.0/">CC BY-ND</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p><em>Apakah kamu punya pertanyaan yang ingin ditanyakan ke ahli? Minta bantuan ke orang tua atau orang yang lebih dewasa untuk mengirim pertanyaanmu pada kami</em>.</p>
<p><em>Ketika mengirimkan pertanyaan, pastikan kamu sudah memasukkan nama pendek, umur, dan kota tempat tinggal. Kamu bisa:</em></p>
<ul>
<li><em>mengirimkan email ke <a href="mailto:curiouskids@theconversation.com">redaksi@theconversation.com</a></em></li>
<li><em>tweet ke kami <a href="https://twitter.com/ConversationIDN">@conversationIDN</a> dengan tagar #curiouskids</em></li>
<li><em>DM melalui Instagram <a href="https://www.instagram.com/conversationIDN/">@conversationIDN</a></em></li>
</ul><img src="https://counter.theconversation.com/content/178561/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Jake Clark didukung oleh Beasiswa Program Pelatihan Penelitian Pemerintah Australia (RTP) </span></em></p><p class="fine-print"><em><span>Belinda Nicholson didukung oleh Beasiswa Program Pelatihan Penelitian Pemerintah Australia (RTP).</span></em></p><p class="fine-print"><em><span>Brad Carter dan Jonti Horner tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Bagaimana bintang-bintang bisa berkelap-kelip di langit malam? Ternyata, jawabannya penuh dengan udara panas… dan udara dingin.Jake Clark, PhD Candidate, University of Southern QueenslandBelinda Nicholson, Lecturer, University of Southern QueenslandBrad Carter, Professor (Physics), University of Southern QueenslandJonti Horner, Professor (Astrophysics), University of Southern QueenslandLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1785272022-03-04T04:58:22Z2022-03-04T04:58:22ZCurious Kids: apakah manusia bisa hidup di luar angkasa?<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/450043/original/file-20220304-21-1bksfpp.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">ISS BRO</span> </figcaption></figure><p><a href="https://theconversation.com/id/topics/curious-kids-83797"><img src="https://images.theconversation.com/files/386375/original/file-20210225-21-1xfs1le.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=90&fit=crop&dpr=2" width="100%"></a></p>
<hr>
<blockquote>
<p><strong>Apakah orang bisa tinggal di luar bumi? – Holly, 7 tahun , Toowoomba, Australia</strong></p>
</blockquote>
<hr>
<p>Itu pertanyaan yang bagus, Holly. Jawaban singkatnya adalah bisa saja, tetapi itu sangat sulit.</p>
<p>Manusia dapat hidup di tempat yang sulit. Bahkan sebelum ditemukannya teknologi modern, kita telah menyebar di berbagai benua di bumi dari daerah yang dingin di Amerika, Eropa dan Asia hingga bagian terpanas di Australia. Tapi masih banyak tempat di Bumi yang biasanya tidak bisa ditinggali manusia – seperti di bawah laut, atau di Kutub Selatan.</p>
<p>Tempat-tempat itu berbahaya dan jika tanpa perlindungan, kamu bisa mati dalam hitungan detik atau menit. Namun, berkat teknologi modern, kita telah menemukan cara untuk tinggal di sana. Orang bisa hidup berbulan-bulan di bawah lautan, atau di Kutub Selatan yang dingin.</p>
<p>Bagaimana cara mereka mengelolanya? Nah, mereka menemukan cara untuk membuat kondisi di sana bisa kita tinggali seperti di rumah kita sendiri</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/curious-kids-why-is-the-sun-orange-when-white-stars-are-the-hottest-120216">Curious Kids: why is the Sun orange when white stars are the hottest?</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Untuk hidup di bawah air, orang-orang membangun kapal selam sehingga di dalamnya bisa hangat dan kering sehingga bisa ditinggali. Orang-orang akan membawa makanan, oksigen, dan air ke dalam kapal selam, dan menggunakan listrik untuk menyalakan lampu dan pemanas. Dengan peralatan itu , mereka mengubah tempat yang dingin, gelap dan berbahaya (jauh di bawah laut) menjadi selayaknya rumah.</p>
<p>Kita melakukan hal serupa di Kutub Selatan. Kita membangun bangunan khusus dan menggali terowongan serta membuatnya hangat dan kering. Orang-orang yang tinggal di sana membawa makanan dan air, dan di sana juga ada pemanas ekstra agar orang-orang tidak membeku karena suhu di Antartika.</p>
<p>Tapi kamu tidak bisa tinggal di tempat yang dingin dan gelap ini selamanya. Manusia tidak dapat mengatasi dengan baik jika mereka tidak mendapatkan cukup sinar matahari, jadi mereka perlu kembali ke “kehidupan normal” setelah beberapa waktu. Dan untuk membawa semua makanan, air, udara, dan energi ke tempat-tempat ini tidak lah murah.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/283979/original/file-20190714-173355-17gdet5.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/283979/original/file-20190714-173355-17gdet5.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/283979/original/file-20190714-173355-17gdet5.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/283979/original/file-20190714-173355-17gdet5.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/283979/original/file-20190714-173355-17gdet5.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/283979/original/file-20190714-173355-17gdet5.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/283979/original/file-20190714-173355-17gdet5.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/283979/original/file-20190714-173355-17gdet5.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Orang-orang tinggal di Stasiun Kutub Selatan Amundsen-Scott sepanjang tahun - bahkan selama enam bulan malam Antartika!</span>
<span class="attribution"><span class="source">Mradyfist at English Wikipedia</span></span>
</figcaption>
</figure>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/curious-kids-what-plants-could-grow-in-the-goldilocks-zone-of-space-76918">Curious Kids: What plants could grow in the Goldilocks zone of space?</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<h2>Hidup di luar angkasa</h2>
<p>Luar angkasa sangat berbahaya dan jika tanpa perlindungan yang cukup, orang tidak akan bisa bertahan hidup di sana. Di luar angkasa, tidak ada udara jadi kamu tidak bisa bernapas. Di sana juga dingin – jadi kamu bisa membeku. Di sana juga ada banyak radiasi buruk dari Matahari dan dari seluruh Alam Semesta, jadi kamu akan mengalami sengatan matahari yang sangat parah. Namun terlepas dari semua itu, ada orang-orang yang tinggal di luar angkasa selama ini!</p>
<p>Ada tempat menakjubkan yang mengorbit Bumi yang disebut Stasiun Luar Angkasa Internasional dan ada orang yang tinggal di sana setiap waktu. Kadang-kadang, kamu bisa melihat mereka dari halaman rumah pada malam yang cerah!</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/284014/original/file-20190715-173360-e2rsyh.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/284014/original/file-20190715-173360-e2rsyh.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/284014/original/file-20190715-173360-e2rsyh.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=397&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/284014/original/file-20190715-173360-e2rsyh.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=397&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/284014/original/file-20190715-173360-e2rsyh.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=397&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/284014/original/file-20190715-173360-e2rsyh.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=499&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/284014/original/file-20190715-173360-e2rsyh.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=499&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/284014/original/file-20190715-173360-e2rsyh.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=499&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Garis putih itu adalah Stasiun Luar Angkasa Internasional yang lewat di atasnya. Gambar ini diambil menggunakan trik fotografer yang disebut ‘long exposure’ yang membuat stasiun luar angkasa muncul sebagai garis putih di langit malam.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.flickr.com/photos/atbaker/7932888640/in/photolist-d618q5-2fAKJNv-qr1yCz-huATMM-q8egXH-V8beBq-6UuDmQ-95WKej-9pzSDn-ShHRup-bAc1Qv-9aTExb-7eo7Jo-bmiANe-2dveumo-bmtjYS-nDTTLH-ftL8gm-dkegkp-ogmfdt-oqQtKu-aBP3J4-9fn3ab-7VJGfF-qidpLg-8zmcuA-7vp7d1-cQ4xgm-dbA8EN-kCmUA8-ebXpJb-b4mf3x-ejnPj2-fyGDUA-ogHV6Q-8dquHT-nUktq9-9cRJNU-e89jGp-odRdNH-eR5YnB-dTbik6-77KW8j-jbBnNb-9pa7R9-3baA-NARDGE-bfry6c-cCTs3j-dfNgCw">Flickr/Adam Baker</a>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/">CC BY</a></span>
</figcaption>
</figure>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/283977/original/file-20190714-173342-1h9chec.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/283977/original/file-20190714-173342-1h9chec.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/283977/original/file-20190714-173342-1h9chec.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=383&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/283977/original/file-20190714-173342-1h9chec.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=383&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/283977/original/file-20190714-173342-1h9chec.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=383&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/283977/original/file-20190714-173342-1h9chec.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=481&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/283977/original/file-20190714-173342-1h9chec.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=481&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/283977/original/file-20190714-173342-1h9chec.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=481&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Ini penampakan Stasiun Luar Angkasa Internasional, close up.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://commons.wikimedia.org/wiki/File:International_Space_Station_after_undocking_of_STS-132.jpg">NASA/Crew of STS-132 [Public domain]</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Stasiun luar angkasa adalah seperti kapal selam yang dibangun khusus untuk luar angkasa. Sebuah kaleng raksasa, diisi dengan udara, dan tetap nyaman dan hangat serta tidak terlalu panas, dan tidak terlalu dingin. Ini akan melindungi para astronot dari dinginnya ruang angkasa, memberi mereka udara untuk bernafas, dan melindungi mereka dari semua radiasi jahat itu. Kami mengirimkan makanan dan minuman secara teratur serta semua yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup.</p>
<figure class="align-right zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/284010/original/file-20190714-173334-1khrm6o.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/284010/original/file-20190714-173334-1khrm6o.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=237&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/284010/original/file-20190714-173334-1khrm6o.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/284010/original/file-20190714-173334-1khrm6o.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/284010/original/file-20190714-173334-1khrm6o.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/284010/original/file-20190714-173334-1khrm6o.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/284010/original/file-20190714-173334-1khrm6o.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/284010/original/file-20190714-173334-1khrm6o.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Seorang astronot sedang berjalan-jalan di luar angkasa di luar Stasiun Luar Angkasa Internasional.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.flickr.com/photos/nasamarshall/10964570005/in/photolist-hGUhEr-b3Mqy2-dTY2Kz-8aE4iy-eaHfPn-7Vgz8v-doRZct-6JpCJn-ehT8Yu-aMeHai-osq6Bz-obm6mJ-mh6bRX-duZzwh-er2DTN-cydn2j-k22WqN-fZieCr-8ANQgx-9VipVu-8zRDxu-i9SuEK-a1Vbxu-kyqeFi-higDYa-nHg8Q5-gE167S-ogup12-Lt2no8-6PpwUE-7FHpsL-9hmzCa-Yvd4oZ-7YkUXQ-qndcGF-9oYa8K-fBQZfn-aFeh9K-WSf3An-fNWQTQ-9bAN7N-8EvcNt-biScG4-kASrb8-eadNr2-8F6JgF-nBXuN5-6Fwtn2-b9b9yB-816Wau">NASA's Marshall Space Flight Center</a>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/">CC BY</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Dengan kata lain, kita telah menemukan cara agar orang hidup di luar Bumi, dan kita melakukannya dengan membuat tempat itu seperti rumah. Tapi bagaimanapun, tidak aman bagi orang untuk hidup, dan <a href="https://theconversation.com/curious-kids-do-astronauts-get-%20ruang-sakit-ketika-mereka-perjalanan-dari-bumi-ke-stasiun-ruang-internasional-82888">berada di luar angkasa untuk waktu yang lama karena tidak baik untuk tubuh Anda</a>.</p>
<p>Jika orang pernah tinggal di Mars, atau di Bulan atau ditempat lain di tata surya itu bisa terjadi karena kita telah menemukan cara untuk membuat tempat-tempat itu menyenangkan, aman, dan dapat menjadi seperti rumah.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/curious-kids-do-astronauts-get-space-sick-when-they-travel-from-earth-to-the-international-space-station-82888">Curious Kids: Do astronauts get space sick when they travel from Earth to the International Space Station?</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/281719/original/file-20190628-76743-26slbc.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/281719/original/file-20190628-76743-26slbc.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=293&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/281719/original/file-20190628-76743-26slbc.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=293&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/281719/original/file-20190628-76743-26slbc.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=293&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/281719/original/file-20190628-76743-26slbc.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=368&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/281719/original/file-20190628-76743-26slbc.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=368&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/281719/original/file-20190628-76743-26slbc.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=368&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption"></span>
</figcaption>
</figure>
<p><em>Apakah kamu punya pertanyaan yang ingin ditanyakan ke ahli? Minta bantuan ke orang tua atau orang yang lebih dewasa untuk mengirim pertanyaanmu pada kami</em>.</p>
<p><em>Ketika mengirimkan pertanyaan, pastikan kamu sudah memasukkan nama pendek, umur, dan kota tempat tinggal. Kamu bisa:</em></p>
<ul>
<li><em>mengirimkan email ke <a href="mailto:curiouskids@theconversation.com">redaksi@theconversation.com</a></em></li>
<li><em>tweet ke kami <a href="https://twitter.com/ConversationIDN">@conversationIDN</a> dengan tagar #curiouskids</em></li>
<li><em>DM melalui Instagram <a href="https://www.instagram.com/conversationIDN/">@conversationIDN</a></em></li>
</ul>
<p><em>Arina Apsarini Putri Asrofi menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/178527/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Jonti Horner tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Jawaban singkatnya adalah ya, tetapi itu sangat, sangat sulit.Jonti Horner, Professor (Astrophysics), University of Southern QueenslandLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1742322021-12-24T08:50:03Z2021-12-24T08:50:03ZSetelah riset 3 dekade, Natal 2021 NASA cs luncurkan teleskop canggih James Webb Space Telescope untuk amati semesta awal<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/438982/original/file-20211224-25-1v56gge.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Ilustrasi teleskop James Webb di luar ruang angkasa.</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.nasa.gov/sites/default/files/thumbnails/image/jwst_in_space.jpg"> Northrup Grumman/Nasa </a></span></figcaption></figure><p>Setelah melewati perencanaan dan produksi teknologi yang rumit selama 32 tahun, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) bersama dengan European Space Agency (ESA) dan Canadian Space Agency (CSA) akhirnya siap <a href="https://www.theverge.com/22826899/james-webb-space-telescope-jwst-launch-mission-what-to-expect">meluncurkan</a> teleskop terbaru paling canggih, <a href="https://graphics.reuters.com/SPACE-EXPLORATION/TELESCOPE/klvyknwbrvg/">James Webb Space Telescope (JWST)</a>, bertepatan dengan Hari Natal 25 Desember 2021. </p>
<p>Wahana antariksa astronomi inframerah baru ini mendapatkan tugas utama untuk memeriksa alam semesta muda, yaitu beberapa juta tahun pertama dari umur alam semesta yang kini mencapai 13,7 miliar tahun. </p>
<p>Saat itu alam semesta belum lama menjadi netral secara elektromagnetik, artinya jumlah partikel bermuatan positif sama dengan jumlah partikel bermuatan negatif. Dengan ini gaya gravitasi mulai bisa bekerja secara efektif membuat materi saling berkumpul membuat kelompok yang masif, sehingga bintang-bintang pertama lahir, dan cikal bakal galaksi-galaksi perlahan mewujud.</p>
<figure>
<iframe width="440" height="260" src="https://www.youtube.com/embed/nA9UZF-SZoQ?wmode=transparent&start=0" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>
</figure>
<p>Proyek misi astronomi berteknologi tinggi senilai US$ 10 miliar ini, selain untuk memajukan sains tentang fisika alam semesta, juga akan menghasilkan manfaat segera untuk kebutuhan keseharian manusia. Seperti untuk teknologi kesehatan, keamanan, transportasi, komunikasi, dan pengembangan teknologi material yang terbaik untuk berbagai keperluan modern.</p>
<p>Belum diluncurkan saja, teknologi optiknya telah dapat dimanfaatkan dalam kedokteran mata. Pengembangan material untuk JWST telah menghasilkan konstruksi yang super stabil. Materialnya tidak bergerak bahkan dalam rentang sepersepuluhribu lebar sehelai rambut. Dalam waktu dekat permintaan akurasi dalam kehidupan modern yang semakin tinggi, seperti untuk penentuan waktu dan posisi, akan memanfaatkan material semacam ini. </p>
<figure>
<iframe width="440" height="260" src="https://www.youtube.com/embed/ABd40pGA3iY?wmode=transparent&start=9" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>
</figure>
<h2>Misi James Webb</h2>
<p>JWST bukan teleskop ruang angkasa pertama. </p>
<p>Salah satu pendahulunya yang terkenal, <a href="https://hubblesite.org/">Hubble Space Telescope</a>, diluncurkan pada 1990 dan sampai kini masih beroperasi di luar angkasa. Teleskop Hubble bukan hanya membuka mata para ilmuwan tapi juga membuka pandangan umat manusia pada alam semesta yang indah, luas, kompleks, dan menakjubkan. Data rinci dari Hubble telah menjadi tulang punggung ribuan karya ilmiah, sementara foto-foto nebula, galaksi, planet jauh, dan lain sebagainya, menghiasi majalah untuk umum. Sejak itu, astronomi menjadi cabang sains yang amat populer. </p>
<p>Teleskop James Webb akan menghasilkan data untuk perolehan pengetahuan alam yang lebih dalam dan menarik lagi.</p>
<p>Salah satu teleskop inframerah yang sukses sebelum James Webb adalah <a href="https://herschel.jpl.nasa.gov/">Herschel Space Observatory</a>. Teleskop ini bertugas mengamati galaksi-galaksi yang sedang memproduksi bintang dalam jumlah besar yang amat cemerlang pada rentang panjang-gelombang inframerah jauh (60-500 micron). Teleskop ini diluncurkan pada 2009 dan selesai tugasnya pada 2013. </p>
<p>JWST mendapat tugas untuk mengamati bintang-bintang generasi awal yang dapat dideteksi pada rentang 0,6-28,6 micron. Karena alam semesta telah memuai belasan miliar tahun sejak bintang-bintang ini lahir, jarak ke mereka telah teramat jauh, sehingga cahayanya teramat redup. </p>
<p>Untuk dapat efektif mengumpulkan cahaya yang datang sedikit demi sedikit ini, peneliti perlu cermin pengumpul cahaya yang luas. Diameter Herschel yang hanya 3,5 meter membatasi deteksi hingga sumber cahaya yang relatif dekat. Sedangkan JWST yang berdiameter 6,5 meter dapat mendeteksi cahaya yang jauh lebih redup, termasuk sumber-sumber cahaya yang jauh pada masa lampau.</p>
<p>Pemuaian alam semesta secara global menjauhkan satu galaksi dari yang lain. Ini mengakibatkan panjang-gelombang cahaya dari galaksi-galaksi jauh bergeser ke arah panjang-gelombang yang lebih panjang, menjadikan sebagian besar galaksi akan tampak lebih terang jika diamati pada panjang-gelombang panjang seperti inframerah. </p>
<p>Selain itu, bintang-bintang amat sering terlahir dalam selimut debu yang membuatnya sulit diamati karena debu menyerap cahaya tampak. Namun debu meloloskan cahaya inframerah. Itulah alasan utama penyiapan teleskop inframerah. Dan, karena uap air di atmosfer Bumi juga tidak meloloskan cahaya inframerah, teleskop inframerah perlu dikirimkan ke luar atmosfer Bumi. </p>
<h2>1,5 juta kilometer dari Bumi</h2>
<p>JWST akan diposisikan di titik Lagrange ke-2 (L2) dalam sistem gravitasional Bumi-Matahari. Titik ini akan membuat posisinya stabil dengan energi minimal. Titik itu berjarak sekitar 1,5 juta kilometer dari Bumi, sekitar 4 kali jarak Bumi-Bulan. </p>
<p>Kendala terbesar menjadi jelas: jarak yang begitu jauh tidak akan memungkinkan perbaikan wahana oleh astronot seperti yang telah sukses dilakukan pada Hubble Space Telescope. </p>
<p>Semua pergerakan manuver wahana dan detail internal lainnya yang melibatkan pengoperasian ratusan elemen mekanik harus terlaksana dengan sempurna. Tidak boleh ada kesalahan operasional sekecil apa pun untuk memastikan semua berjalan dengan optimal. Ini yang membuat JWST wahana antariksa paling canggih dan rumit. </p>
<p>Teleskop Herschel juga diletakkan pada L2, tapi dimensi dan desainnya yang kompak, tidak besar dan sederhana, membuat pengemasan (<em>packaging</em>) dan pembongkaran (<em>unpackaging</em>) muatan lebih sederhana. Ini memberikan pelajaran penting dalam menyiapkan JWST. </p>
<p>JWST yang berbobot tujuh ton akan diantar oleh Roket Ariane 5 milik European Space Agency ke jarak sekitar satu juta kilometer dari Bumi dalam keadaan rapi terlipat seperti origami di dalam ruang sempit di bagian atas roket. Kapsul atau ruang khusus untuk astronot JWST akan terlepas dari Roket Ariane 5 delapan menit setelah diluncurkan dari Kourou, pusat peluncuran roket di Guiana Prancis. </p>
<p>Pada menit ke-31, sayap-sayap sel surya dikembangkan untuk mengisi tenaga ke baterai yang akan menghidupkan berbagai peralatan, termasuk peralatan komunikasi ke Bumi. Setelah 12 jam, roket pendorong kecil menyala dan JWST dapat meneruskan perjalanan hingga tiba di lokasi targetnya. </p>
<p>Pekerjaan-pekerjaan berikutnya semakin rumit dan berisiko fatal pada seluruh misi. </p>
<p>Menjelang hari ketiga layar-layar pelindung dibuka. Pada hari keenam, cermin kedua yang amat krusial perannya dalam sistem teleskop akan mulai bergerak untuk siap pada posisinya pada hari ke-10. Susunan cermin primer akan mulai digerakkan pada hari ketujuh dan akan sepenuhnya mekar dua pekan sejak keberangkatan. </p>
<p>Ini semua dilaksanakan sambil JWST terus bergerak menuju titik L2 yang akan dicapai sekitar sebulan setelah peluncuran. </p>
<p>Dalam bulan-bulan berikutnya akan dilaksanakan <em>alignment</em> sistem cermin, yakni memastikan arah pantulan cermin-cermin tepat seperti yang dirancang, kalibrasi (penyelarasan pengukuran) instrument-instrumen, dan berbagai pengujian. Jika semua berjalan baik, barulah menjelang akhir Juni 2022 JWST akan siap beroperasi menjalankan tugas utamanya. </p>
<p>JWST akan selalu berada pada sisi malam Bumi dengan orientasinya memunggungi Bumi. Ini yang akan membuatnya sebuah teknologi terintegrasi yang belum ada tandingannya dalam menjadi kepanjangan indera manusia untuk mengeksplorasi semesta. </p>
<h2>Pelajaran dari proyek raksasa dan rumit</h2>
<p>Astronomi adalah cabang sains yang amat mengandalkan kerja sama internasional. Ini karena karakter universal objek dan cakupan studinya, serta semakin beratnya tantangan teknologi dan finansial untuk menjalankan proyek observasi skala besar, rumit dan inovatif. </p>
<p>James Webb Space Telescope (JWST) merupakan hasil kerja sama NASA dengan European Space Agency dan Canadian Space Agency. </p>
<p>Penyelesaian JWST ini sebenarnya tertunda sekitar satu dekade. Penyebabnya, antara lain, kekurangsiapan manajemen, kurang rapinya koordinasi antardivisi, estimasi terlalu rendah atas tingkat kesulitan desain dan realisasi desain. Secara finansial, ini berdampak pada estimasi terlalu rendah pada anggaran kerja dan belanja. </p>
<p>Suksesnya proyek saintifik ambisius yang mendorong teknologi tercanggih pada zamannya (<em>state of the art</em>) ini mensyaratkan para peneliti dan aktor yang terlibat memiliki kemampuan memprediksi, merancang, membuat, mengelola berbagai jenis dan tingkat kerja sama.</p>
<p>Proyek ini berisi banyak bagian. Mulai dari penjernihan tujuan saintifik, studi area dan jenis-jenis objek yang akan diamati, hingga pendetailan rancangan teleskop dan instrumen pelengkap seperti detektor dan spektrograf. Lalu infrastruktur seperti layar pelindung, sel surya dan baterai, pengiriman data ke Bumi, dan hal lainnya. Ini baru produk keperluan saintifik saja. </p>
<p>Pekerjaan besar lain adalah merancang teknologi yang rumit ini dapat diterbangkan ke tujuan dan beroperasi tanpa kehadiran manusia sama sekali. Masing-masing instrumen disiapkan oleh institusi dan perusahaan secara terpisah, yang semuanya adalah yang terdepan dalam teknologi relevan. </p>
<p>Proyek ini menjadi contoh pengalaman bekerja sama untuk proyek-proyek besar berikutnya. Sungguh indah ketika pemikiran dan teknologi membawa kita memahami sejarah semesta lebih dalam dan lebih menyeluruh. </p>
<p>Ini sebuah teknologi yang menghaluskan akal budi melalui pengetahuan detail tentang sejarah Semesta, sekaligus menawarkan teknologi bagi solusi atas masalah kita di Bumi.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/174232/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Premana W. Premadi tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>James Webb Space Telescope akan selalu berada pada sisi malam Bumi dengan orientasinya memunggungi Bumi.Premana W. Premadi, Associate Professor, Department of Astronomy & Bosscha Observatory, Institut Teknologi BandungLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1537312021-01-26T09:52:08Z2021-01-26T09:52:08ZCurious Kids: Jika Bumi terus berputar, mengapa benda-benda tidak bergerak ke sana kemari?<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/380149/original/file-20210122-13-1cjl56r.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=0%2C0%2C368%2C207&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Bumi dari Angkasa. Elemen gambar disediakan oleh NASA </span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-photo/realistic-earth-planet-rotating-on-axis-1169261308">Volodymyr Goinyk/Shutterstock</a></span></figcaption></figure><p>Bumi selalu berputar. Setiap hari, kita bersama Bumi berputar atas-bawah dan seterusnya. Kita mungkin juga telah menempuh ribuan kilometer - tepat 40,000 kilometer bila tinggal dekat <a href="https://www.space.com/17638-how-big-is-earth.html">ekuator</a>.</p>
<p>Di garis ekuator, Bumi berputar sekitar <a href="https://www.universetoday.com/26623/how-fast-does-the-earth-rotate/">1.675 kilometer</a> per jam, jauh lebih cepat dari pesawat terbang. </p>
<p>Tapi, jika kita berdiri di Kutub Utara atau di Kutub Selatan, maka yang kita lakukan hanya berputar di tempat. </p>
<p>Ini adalah titik yang menjadi “sumbu” Bumi seperti poros pada roda.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="Ilustrasi Bumi dan matahari." src="https://images.theconversation.com/files/371536/original/file-20201126-23-1a4vuy6.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/371536/original/file-20201126-23-1a4vuy6.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/371536/original/file-20201126-23-1a4vuy6.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/371536/original/file-20201126-23-1a4vuy6.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/371536/original/file-20201126-23-1a4vuy6.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/371536/original/file-20201126-23-1a4vuy6.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/371536/original/file-20201126-23-1a4vuy6.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Bumi berputar pada porosnya.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-vector/earth-revolving-on-axis-312022463">Jakinnboaz/Shutterstock</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Bumi berputar pada porosnya satu kali dalam sehari. Inilah sebabnya kita melihat Matahari terbit dari timur, karena Bumi berputar ke arah sana, dan begitu juga kita. </p>
<p>Karena Matahari seperti bergerak di langit, maka kita mengira Matahari berputar mengelilingi Bumi. </p>
<p>Kita <a href="https://explainingscience.org/2017/11/10/geocentric-cosmology/">berpikir seperti ini</a> untuk waktu yang lama. </p>
<p>Namun, sebenarnya Bumi yang berputar mengelilingi Matahari, dan perputaran Bumi pada porosnya membuat posisi Matahari di langit berubah. </p>
<p>Gerakan Bumi ini juga berarti bahwa saat malam yang cerah, kita akan melihat bintang-bintang muncul di timur dan terbenam di barat, sama seperti Matahari terbit dan terbenam di siang hari. </p>
<p>Namun, jika kamu berdiri di Kutub Utara ataupun Kutub Selatan dan melihat ke atas, kamu akan melihat bintang berkeliling di atasmu. </p>
<p>Itu karena poros Bumi menjadi sebuah titik di langit, dan semua benda langit, termasuk bintang-bintang, tampak bergerak mengelilingi titik ini.</p>
<p>Di bagian Utara, ini terjadi sangat dekat dengan bintang bernama Polaris, atau <a href="https://kids.kiddle.co/Polaris_(star)">bintang Utara</a>. </p>
<p>Bintang ini berada dalam rasi bintang bernama Ursa Minor, atau Beruang kecil. Kita juga mudah mencari “<a href="https://earthsky.org/tonight/use-big-dipper-to-find-polaris-the-north-star"><em>the Plough</em></a>”, atau “<em>Big Dipper</em>”, karena rasi ini gampang dilihat dan merupakan bagian dari “<a href="https://earthsky.org/tonight/use-big-dipper-to-find-polaris-the-north-star">Ursa Mayor</a>” atau Beruang besar. </p>
<figure class="align-center ">
<img alt="Diagram rasi bintang." src="https://images.theconversation.com/files/371711/original/file-20201127-19-q2tm87.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/371711/original/file-20201127-19-q2tm87.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/371711/original/file-20201127-19-q2tm87.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/371711/original/file-20201127-19-q2tm87.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/371711/original/file-20201127-19-q2tm87.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/371711/original/file-20201127-19-q2tm87.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/371711/original/file-20201127-19-q2tm87.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Polaris dan rasi bintang Ursa Minor dan Ursa Mayor.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-illustration/finland-inari-jan-219-big-dipper-1449734558">JoanneJean/Shutterstock</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Bumi mirip seperti bola raksasa yang bergulir. Bayangkan berdiri di atas bola tersebut. Kita mungkin khawatir bahwa jika tidak terus menggerakkan kaki, maka kita akan terjatuh. </p>
<p>Tetapi, kita tidak jatuh dari Bumi karena gaya gravitasi. Gaya ini menarik kita ke arah tengah Bumi dan menjaga kaki kita tetap kokoh di tanah. </p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/curious-kids-bagaimana-warna-warna-yang-indah-tercipta-saat-matahari-terbit-dan-terbenam-153637">Curious Kids: bagaimana warna-warna yang indah tercipta saat Matahari terbit dan terbenam?</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Inilah kenapa kita menyebut tanah berada “di bawah kita” dan langit “di atas kita.” </p>
<p>Jika seseorang sedang melihat kita dari angkasa, setelah berputar setengah hari, Bumi akan berbalik dan kitapun akan nampak terbalik di mata orang itu. </p>
<p>Tapi bagi kita, tanah terus ada di bawah dan langit tetap di atas. Gravitasi masih menarik kita ke Bumi, jadi kita tidak merasa seperti sedang terbalik.</p>
<p>Kita tidak menyadari Bumi sedang berputar saat melihat benda-benda di sekeliling kita karena benda-benda bergerak bersama kita dengan cara yang sama dan ditarik erat oleh gravitasi. </p>
<p>Bahkan udara bergerak bersama kita saat Bumi berputar. Itu sebabnya walau kita sedang berputar, kita tidak merasakan angin, tidak seperti saat kita bersepeda cepat atau naik roller coaster. </p>
<p>Benda-benda di Bumi bergerak bersama kita saat Bumi berputar dan kita tidak akan merasa pusing, kecuali jika kita sendiri berputar-putar seperti balerina!</p>
<hr>
<p><em>Wiliam Reynold menerjemahkan dari bahasa Inggris.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/153731/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Jacco van Loon tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Bumi berputar pada porosnya setiap hari, tetapi gravitasi membuat kita tetap diam di tempat kita berada.Jacco van Loon, Astrophysicist and Director of Keele Observatory, Keele UniversityLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1492852020-11-05T10:03:00Z2020-11-05T10:03:00ZFisikawan teoritis meraih Hadiah Nobel 2020 atas riset Lubang Hitam, ini manfaat temuannya yang menarik<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/367154/original/file-20201103-15-1d10pz4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Lubang Hitam adalah objek yang sangat kompak sehingga tidak ada yang bisa lepas dari tarikan gravitasinya, bahkan tidak ringan. Mereka terbentuk ketika bintang mati dan mulai runtuh di bawah berat badan mereka sendiri. Jauh di dalam Lubang Hitam berada objek yang sangat panas dan padat, yang disebut, singularitas. </span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.gettyimages.com/detail/illustration/computer-artwork-of-black-hole-royalty-free-illustration/140891305?adppopup=true">Science Photo Library - MARK GARLICK/Getty Images</a></span></figcaption></figure><p>Lubang Hitam mungkin objek paling misterius di alam. Lubang Hitam membelokkan ruang dan waktu dalam cara yang ekstrem dan mengandung sebuah ketidakmungkinan matematika, singularitas, dan benda yang sangat panas dan padat di dalamnya. </p>
<p>Namun jika Lubang Hitam itu ada dan sungguh hitam, bagaimana bisa kita menelitinya?</p>
<figure class="align-right zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/361989/original/file-20201006-14-krqokp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/361989/original/file-20201006-14-krqokp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=237&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/361989/original/file-20201006-14-krqokp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=900&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/361989/original/file-20201006-14-krqokp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=900&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/361989/original/file-20201006-14-krqokp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=900&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/361989/original/file-20201006-14-krqokp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=1131&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/361989/original/file-20201006-14-krqokp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=1131&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/361989/original/file-20201006-14-krqokp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=1131&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Andrea Ghez, perempuan keempat yang memenangkan Hadiah Nobel bidang fisika.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.gettyimages.com/detail/news-photo/professor-andrea-ghez-of-black-hole-apocalypse-speaks-news-photo/824984174?adppopup=true">Frederick M. Brown/Getty Images</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Pada 6 Oktober lalu komite Hadiah Nobel mengumumkan bahwa <a href="https://www.nobelprize.org/prizes/physics/2020/prize-announcement/">penghargaan Nobel 2020 bidang fisika </a> diberikan kepada tiga orang – <a href="https://penroseinstitute.com/about/roger-penrose/">Sir Roger Penrose</a>, <a href="https://physics.berkeley.edu/people/faculty/reinhard-genzel">Reinhard Genzel</a>, dan <a href="http://www.astro.ucla.edu/%7Eghez/">Andrea Ghez </a> sebagai ilmuwan yang berdedikasi membantu menemukan jawaban dari pertanyaan besar. </p>
<p>Andrea Ghez merupakan perempuan keempat yang memenangkan hadiah ini bidang fisika.</p>
<p><a href="http://gravity.phy.umassd.edu/main.html">Robert Penrose adalah seorang fisikawan teoritis yang berfokus pada lubang hitam</a>, dan karyanya telah mempengaruhi bukan hanya saya, tapi juga seluruh generasi <a href="https://www.goodreads.com/author/show/1409.Roger_Penrose">melalui buku serialnya yang populer</a> yang diisi dengan ilustrasi yang sangat indah tentang konsep mendalam fisika.</p>
<figure class="align-left zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/361995/original/file-20201006-20-8lqv33.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/361995/original/file-20201006-20-8lqv33.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=237&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/361995/original/file-20201006-20-8lqv33.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=563&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/361995/original/file-20201006-20-8lqv33.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=563&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/361995/original/file-20201006-20-8lqv33.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=563&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/361995/original/file-20201006-20-8lqv33.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=707&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/361995/original/file-20201006-20-8lqv33.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=707&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/361995/original/file-20201006-20-8lqv33.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=707&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Roger Penrose sangat dikenal dengan ilustrasi detailnya. Ini adalah salah satu diagramnya tentang angkasa kosong.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/7/7a/Penrose_diagram.svg">Roger Penrose via Wikimedia</a>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by-nd/4.0/">CC BY-ND</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Saya belajar di Pennsylvania State University pada 1990-an, saat itu Penrose sedang menjadi dosen dan peneliti tamu; saya punya banyak kesempatan untuk berinteraksi dengannya. </p>
<p>Selama bertahun-tahun tahun saya merasa terintimidasi oleh kehebatannya, saya hanya mencuri-curi untuk mengintip dia di kantornya sedang membuat sketsa gambar sains yang terlihat aneh pada papan kerjanya. </p>
<p>Ketika saya akhirnya punya keberanian untuk berbicara dengannya, saya secara spontan tersadar bahwa dia adalah orang yang sangat ramah. </p>
<h2>Bintang yang hampir mati membentuk Lubang Hitam</h2>
<p><a href="https://penroseinstitute.com/about/roger-penrose/">Roger Penrose</a> memenangkan setengah hadiah untuk hasil risetnya pada 1965 yang membuktikan - menggunakan serangkaian argumen matematika - bahwa dalam kondisi yang sangat umum, materi yang kolaps akan memicu pembentukan suatu Lubang Hitam. </p>
<p>Ini membuka kemungkinan bahwa proses astrofisika dari runtuhnya gravitasi, yang terjadi saat bintang kehabisan bahan bakar nuklir, dapat mendorong terbentuknya Lubang Hitam di alam. </p>
<p>Dia juga telah bisa menunjukkan bahwa di pusat dari Lubang Hitam pasti terdapat singularitas fisik – sebuah objek dengan kepadatan tak terbatas, di sini hukum fisika berguguran. </p>
<p>Dalam singularitas, konsep ruang, waktu, dan materi kita berantakan; memecahkan persoalan ini mungkin adalah masalah terbesar dalam fisika teori hari ini. </p>
<p>Penrose <a href="https://journals.aps.org/prl/abstract/10.1103/PhysRevLett.14.57">menciptakan konsep dan teknik matematika baru</a> selama mengembangkan bukti ini. Persamaan-persamaan yang diturunkan Penrose pada 1965 telah digunakan oleh para fisikawan yang mempelajari Lubang Hitam sejak saat itu. </p>
<p>Faktanya, beberapa tahun sesudahnya, Stephen Hawking, bersama Penrose, menggunakan alat matematika yang sama untuk membuktikan bahwa model kosmologi <em>Big Bang</em> - model terbaik kita saat ini untuk memahami bagaimana seluruh alam semesta muncul - memiliki singularitas pada saat yang sangat awal. </p>
<p>Ini adalah hasil dari Penrose-Hawking <a href="http://www.personal.soton.ac.uk/dij/GR-Explorer/singularasities/singtheorems.htm"><em>Singularity Theorem</em></a> yang terkenal.</p>
<p>Bahwa telah matematika menunjukkan bahwa Lubang Hitam astrofisik mungkin benar-benar ada di alamlah yang menggerakkan riset untuk mencari Lubang Hitam menggunakan teknik astronomi. </p>
<p>Nyatanya, sejak model Penrose pada 1960-an, sejumlah lubang hitam telah diidentifikasi.</p>
<h2>Lubang Hitam bermain yoyo dengan bintang</h2>
<p>Sisa dari setengah hadiah telah dibagikan pada astronom Reinhard Genzel dan Andrea Ghez, yang memimpin tim untuk mencari keberadaan Lubang Hitam supermasif - empat juta kali lebih masif dari Matahari - di pusat <a href="https://doi.org/10.1051/0004-6361/201833718">Galaksi Bima Sakti</a>. </p>
<p>Genzel adalah seorang astrofisikawan di Max Planck Institute for Extraterrestrial Physic, Jerman dan <em>University of California</em>, AS. Ghez adalah seorang astronom di <em>University of California</em>, AS. </p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/361984/original/file-20201006-22-1b5ftzt.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/361984/original/file-20201006-22-1b5ftzt.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/361984/original/file-20201006-22-1b5ftzt.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=415&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/361984/original/file-20201006-22-1b5ftzt.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=415&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/361984/original/file-20201006-22-1b5ftzt.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=415&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/361984/original/file-20201006-22-1b5ftzt.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=522&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/361984/original/file-20201006-22-1b5ftzt.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=522&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/361984/original/file-20201006-22-1b5ftzt.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=522&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Lokasi dari lubang hitam di Galaksi Bima Sakti relatif pada tata surya kita.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.nobelprize.org/prizes/physics/2020/press-release/">Johan Jarnestad/The Royal Swedish Academy of Sciences</a>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/">CC BY-NC</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Genzhel dan Ghez telah menggunakan teleskop terbesar di dunia (Obsevatorium Keck dan teleskop yang sangat besar) dan mempelajari perubahan bintang di dalam area yang disebut <em>Sagittarius A*</em> di pusat galaksi kita. </p>
<p>Mereka berdua secara mandiri menemukan sebuah objek yang masif - 4 juta kali lebih masif dari Matahari - yang tidak terlihat dan menarik bintang-bintang ini, membuat mereka bergerak dengan cara yang sangat tidak biasa. Ini dianggap sebagai bukti paling meyakinkan dari lubang hitam di pusat galaksi kita. </p>
<p>Hadiah Nobel 2020 ini, yang mengikuti Hadiah Nobel 2017 untuk penelitian gelombang gravitasi dari Lubang Hitam, dan penemuan luar biasa terakhir seperti gambar dari horizon lubang hitam oleh <em>Event Horizon Telescope</em> pada 2019, telah memberi inspirasi dan pengetahuan untuk semua pihak, khususnya khusus untuk kami yang berada dalam komunitas relativitas dan gravitasi yang mengikuti jejak Albert Einstein.</p>
<hr>
<p><em>Wiliam Reynold menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/149285/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Gaurav Khanna menerima dana dari National Science Foundation. </span></em></p>Hadiah Nobel 2020 di bidang fisika diberikan kepada tiga ilmuwan dari Inggris, Amerika, dan Jerman atas dedikasinya yang luar biasa dalam memahami objek paling misterius di angkasa: Lubang Hitam.Gaurav Khanna, Professor of Physics, UMass DartmouthLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1454572020-09-07T07:42:24Z2020-09-07T07:42:24ZCurious Kids: Apakah Pluto merupakan sebuah planet atau bukan?<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/356513/original/file-20200904-22-5c19m3.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Sebuah potret berwarna alamiah dari Pluto yang diambil oleh pesawat luar angkasa NASA New Horizons pada 2015.
</span> <span class="attribution"><span class="source">(NASA/Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory/Southwest Research Institute/Alex Parker)</span></span></figcaption></figure><hr>
<p><strong><em>Mengapa beberapa buku mengatakan bahwa Pluto merupakan sebuah planet, namun beberapa buku lainnya mengatakan bahwa Pluto bukan sebuah planet. Sebenarnya Pluto itu apa? — Carlos, 5, London, Ontario, Canada.</em></strong></p>
<hr>
<p>Pluto merupakan salah satu dari ratusan ribu asteroid es (<a href="https://solarsystem.nasa.gov/solar-system/kuiper-belt/overview/">biasa dikenal sebagai objek di Sabuk Kuiper</a>) yang orbitnya mengelilingi Matahari lebih jauh dibanding Neptunus. Namun, selama 76 tahun, Pluto dianggap sebagai planet kesembilan.</p>
<p>Pluto ditemukan oleh <a href="https://starchild.gsfc.nasa.gov/docs/StarChild/whos_who_level2/tombaugh.html">Clyde Tombaugh</a> pada 1930, sewaktu nenek saya masih kecil. </p>
<p>Ketika saya masih kecil, sampai tahun 1992, <a href="https://astronomy.com/year-of-pluto/2015/06/1992-qb1-the-first-kuiper-belt-object-opened-a-realm-of-1000-%20plutos">belum ada objek lainnya yang berada di Sabuk Kuiper setelah Pluto</a>. </p>
<p>Jadi selama sebagian besar masa hidup nenek saya, Pluto merupakan satu-satunya objek luar angkasa yang diketahui yang terletak lebih jauh daripada Neptunus, sehingga secara otomatis dianggap sebagai planet.</p>
<h2>Teleskop yang lebih besar</h2>
<p>Seiring berjalannya waktu, teleskop menjadi lebih besar dan lebih canggih, sehingga kita mampu mengambil gambar yang lebih jelas dari benda-benda luar angkasa yang letaknya jauh seperti Pluto. </p>
<p><a href="http://articles.adsabs.harvard.edu/pdf/1950PASP...62..133K">Para astronom mulai curiga</a> karena pada nyatanya Pluto ukurannya jauh lebih kecil dibanding planet-planet lainnya. </p>
<p>Ketika objek pada Sabuk Kuiper yang kedua ditemukan pada 1992, para astronom mengetahui bahwa Pluto bahkan lebih kecil daripada Bulan. </p>
<p>Tapi karena Pluto telah lama dianggap sebagai planet, maka status planetnya tetap dipertahankan. </p>
<p>Para astronom juga telah mengetahui selama beberapa dekade bahwa orbit Pluto sebenarnya melintasi orbit Neptunus. Tidak ada planet yang saling melintasi orbit satu sama lain, jadi mengapa orbit Pluto berbeda?</p>
<p>Beberapa tahun kemudian para astronom kemudian <a href="https://minorplanetcenter.net/db_search/show_by_orbit_type?utf8=%E2%9C%93&orbit_type=10">menemukan ratusan objek-objek di Sabuk Kuiper lainnya</a>. Pada 2005, <a href="http://web.gps.caltech.edu/%7Embrown/planetlila/">astronom Mike Brown menemukan Eris</a>, yang bahkan lebih besar dibanding Pluto.</p>
<h2>Menentukan planet</h2>
<p>Maka dari itu para astronom perlu membuat keputusan apakah Pluto dan Eris dapat dianggap sebagai planet. </p>
<p>Bagaimana dengan objek-objek lain di Sabuk Kuiper yang ukurannya sedikit lebih kecil dibanding Pluto? Apakah mereka dapat disebut sebagai planet juga? Berapa banyak nama planet lainnya yang harus diingat oleh manusia?</p>
<p>Pada 2006, para astronom di <a href="https://www.iau.org/news/pressreleases/detail/iau0603/">International Astronomical Union bertemu</a> dan melakukan pemungutan suara untuk memutuskan apakah Pluto dapat terus disebut planet kesembilan atau tidak. </p>
<p>Banyak astronom sangat menyukai Pluto dan menganggap Pluto sebagai semacam saudara bayi di tata surya kita dan enggan untuk mengeluarkan Pluto dari klub planet. Tetapi banyak juga yang berpendapat bahwa Pluto seharusnya sudah disebut objek Sabuk Kuiper sejak awal dan tidak disebut sebagai sebuah planet. </p>
<p>Pada akhirnya mereka mencapai sebuah keputusan. </p>
<p>Pluto tidak lagi menjadi <a href="https://www.iau.org/news/pressreleases/detail/iau0601/">salah satu planet</a>, dan sebagai gantinya ia disebut sebagai suatu bagian dari kategori baru yang disebut “<a href="https://www.iau.org/public/themes/pluto/">planet kerdil</a>”.</p>
<h2>Planet kerdil</h2>
<p>Planet kerdil memiliki ukuran yang cukup besar sehingga gravitasinya sendiri mampu membentuknya menjadi bulat layaknya planet sesungguhnya, sehingga planet-planet kerdil bentuknya bukan tidak beraturan atau berbentuk seperti kentang layaknya kebanyakan asteroid-asteroid kecil. </p>
<p>Mungkin juga bila ada objek berukuran serupa yang melintasi orbit planet-planet kerdil. Namun, karena gaya gravitasi planet-planet kerdil yang kuat, sehingga dapat <a href="https://solarsystem.nasa.gov/planets/in-depth/">menghilangkan objek-objek besar yang melintas dekat orbitnya</a>.</p>
<p>Salah satu satu planet kerdil bernama <a href="https://solarsystem.nasa.gov/planets/dwarf-planets/ceres/overview/">Ceres</a>, yang berada di sabuk asteroid, dan beberapa planet kerdil lainnya terletak di Sabuk Kuiper, termasuk Pluto; dan kemungkinan besar akan ditemukan lebih banyak planet-planet kerdil lainnya pada masa yang akan datang. </p>
<p>Jadi, alasan mengapa banyak buku yang menyebutkan bahwa <a href="https://www.iau.org/public/themes/pluto/">Pluto adalah sebuah planet</a>, karena selama 76 tahun hal ini memang benar adanya. </p>
<p>Semua orang yang berusia di atas 30 tahun sempat mengenal Pluto sebagai planet selama lebih dari separuh masa hidup mereka. Pada 2015, <a href="http://pluto.jhuapl.edu/">wahana antariksa New Horizons</a> terbang melewati Pluto dan berhasil mengambil <a href="http://pluto.jhuapl.edu/Pluto/The-Pluto-%20System.php">gambar dengan resolusi tertinggi</a> dari planet kerdil tersebut. </p>
<p>Gambar-gambar menakjubkan ini menunjukkan bahwa Pluto merupakan planet yang memiliki pegunungan, gletser, kawah, dan memiliki atmosfer yang tipis. </p>
<p>Walaupun Pluto tidak lagi disebut sebagai sebuah planet, tapi ia tetap dianggap sebagai sebuah planet kerdil yang terletak di Sabuk Kuiper yang sangat disukai. </p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/326939/original/file-20200409-76432-1azil22.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/326939/original/file-20200409-76432-1azil22.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/326939/original/file-20200409-76432-1azil22.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=800&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/326939/original/file-20200409-76432-1azil22.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=800&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/326939/original/file-20200409-76432-1azil22.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=800&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/326939/original/file-20200409-76432-1azil22.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=1005&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/326939/original/file-20200409-76432-1azil22.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=1005&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/326939/original/file-20200409-76432-1azil22.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=1005&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Lukisan seorang artis tentang planet-planet kerdil yang telah ditemukan.</span>
<span class="attribution"><span class="source">(Sylvia Lawler)</span>, <span class="license">Author provided</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p><em>Diva Tasya Belinda Rauf menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/145457/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Samantha Lawler tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Selama 76 tahun Pluto dianggap sebagai planet kesembilan. Sejak 2006 disebut planet kerdil.Samantha Lawler, Assistant professor of astronomy, University of ReginaLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1381302020-05-19T02:34:32Z2020-05-19T02:34:32ZCurious Kids: mengapa ada tujuh hari dalam seminggu?<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/333503/original/file-20200507-49584-1qw56sp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Kalender kita hari ini sudah ada sejak era Babilonia.</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-photo/blue-circle-mark-on-calendar-7-288594710">Aleksandra Pikalova/Shutterstock.com</a></span></figcaption></figure><hr>
<blockquote>
<p><strong>Mengapa ada tujuh hari dalam seminggu? – Henry, 8 tahun, Massachusetts</strong></p>
</blockquote>
<hr>
<p>Akhir pekan selalu tak kunjung tiba, kita harus menunggu enam hari penuh antara Senin dan Sabtu. </p>
<p>Satu minggu itu terdiri dari tujuh hari; ini telah menjadi aturan yang berlaku cukup lama sehingga orang jarang bertanya-tanya mengapa demikian. </p>
<p>Sebagian besar perhitungan waktu kita berdasarkan pergerakan planet, Bulan dan bintang. </p>
<p>Satu hari kita sama dengan satu putaran penuh Bumi pada porosnya. Satu tahun kita adalah jumlah waktu yang dibutuhkan Bumi untuk mengelilingi Matahari, yaitu 365 ¼ hari. Itulah sebabnya kita menambahkan <a href="http://www.maa.clell.de/Scholar/times.html">satu hari ekstra pada Februari</a> setiap empat tahun untuk tahun kabisat. </p>
<p>Tapi mengatur jumlah waktu minggu dan bulan sedikit lebih rumit. Fase Bulan tidak persis cocok dengan kalender Matahari. Siklus Bulan berlangsung selama 27 hari dan tujuh jam, dan ada 13 fase Bulan di setiap tahun Matahari.</p>
<p>Beberapa peradaban paling awal mengamati kosmos dan mencatat pergerakan planet-planet, Matahari, dan Bulan. <a href="https://www.press.uchicago.edu/ucp/books/book/chicago/S/bo3615508.html">Bangsa Babilonia</a>, yang tinggal di wilayah yang kini kita kenal sebagai Irak, merupakan pengamat dan penafsir langit yang lihai. Berkat mereka, kini satu minggu terdiri dari tujuh hari. </p>
<p>Alasan mereka mengadopsi angka tujuh adalah karena mereka mengamati tujuh benda langit: Matahari, Bulan, Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan Saturnus. Jadi, <a href="https://doi.org/10.1179/030801882789801278">angka itu memiliki arti khusus</a> bagi mereka.</p>
<p>Peradaban lain memilih angka lain – bagi orang Mesir satu minggu itu 10 hari lamanya; atau bagi orang Romawi, delapan hari. </p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/308683/original/file-20200106-123377-vgoylp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/308683/original/file-20200106-123377-vgoylp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/308683/original/file-20200106-123377-vgoylp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/308683/original/file-20200106-123377-vgoylp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/308683/original/file-20200106-123377-vgoylp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/308683/original/file-20200106-123377-vgoylp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/308683/original/file-20200106-123377-vgoylp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/308683/original/file-20200106-123377-vgoylp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Beberapa peradaban paling awal mencatat pergerakan planet, Matahari dan Bulan.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-photo/milky-way-rises-over-pine-trees-384983128">Andrey Prokhorov/Shutterstock.com</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Orang Babilonia membagi bulan berdasarkan pergerakan Bulan menjadi tujuh hari dalam seminggu; hari terakhir pada tiap pekan memiliki signifikansi keagamaan tertentu. </p>
<p>Siklus bulan yang berlangsung 28 hari adalah jangka waktu yang terlalu lama untuk bisa mereka kelola dengan efektif. Orang Babilonia kemudian membagi 28 hari tersebut menjadi empat bagian, masing-masing terdiri dari 7 hari.</p>
<p>Angka tujuh tidak terlalu pas untuk bisa bertepatan dengan tahun atau bahkan bulan yang dibuat berdasarkan siklus Matahari, jadi angka tujuh memang menciptakan ketidakteraturan.</p>
<p>Namun, budaya Babilonia begitu dominan di wilayah Timur Dekat, terutama pada abad keenam dan ketujuh sebelum Masehi (SM), sehingga pengaturan minggu dan banyak gagasan lain mereka tentang waktu - seperti satu jam berisi 60 menit - bertahan. </p>
<p>Pengaturan seminggu tujuh hari menyebar ke Timur Dekat dan kemudian diadopsi oleh orang-orang Yahudi yang menjadi tawanan orang Babilonia pada puncak kekuatan peradabannya masa itu. </p>
<p>Budaya-budaya lain di daerah sekitarnya mengikuti gagasan tujuh hari dalam seminggu, termasuk kekaisaran Persia dan Yunani.</p>
<p>Berabad-abad kemudian, ketika Alexander Agung mulai menyebarkan budaya Yunani ke Timur Dekat sampai India, konsep tujuh hari dalam seminggu juga menyebar. Para ilmuwan menduga bahwa India mungkin kemudian memperkenalkan tujuh hari seminggu ke wilayah Cina.</p>
<p>Ketika orang-orang Romawi mulai menaklukkan wilayah yang dipengaruhi oleh Alexander Agung, orang-orang Romawi juga bergeser ke gagasan satu minggu tujuh hari. </p>
<p>Kaisar Konstantinus menetapkan bahwa tujuh hari dalam seminggu adalah <a href="https://www.jstor.org/stable/283524?seq=3#metadata_info_tab_contents">minggu resmi Romawi</a> dan menjadikan hari minggu sebagai hari libur umum pada 321 Masehi.</p>
<p>Gagasan mengenai “akhir pekan” tidak diadopsi sampai zaman modern pada pada ke-20. </p>
<p>Meskipun ada <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Soviet_calendar">beberapa upaya baru-baru ini untuk tidak lagi menggunakan tujuh hari seminggu</a>, namun hal ini sudah dilakukan begitu lama sehingga menjadi suatu kebiasaan yang sepertinya akan lama bertahan.</p>
<p><em>Artikel ini diterjemahkan dari Bahasa Inggris oleh Agradhira Nandi Wardhana.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/138130/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Kristin Heineman tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Kalender Babilonia telah diturunkan dari peradaban ke peradaban.Kristin Heineman, Instructor in History, Colorado State UniversityLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1333662020-03-23T07:38:53Z2020-03-23T07:38:53ZCurious Kids: apakah langit di planet lain berwarna biru?<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/319546/original/file-20200310-61094-1rcm97q.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Tidak seperti atmosfer Bumi, 'langit' Jupiter memiliki nuansa oranye, putih, coklat dan biru.</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.nasa.gov/image-feature/jpl/pia21977/falling-away-from-jupiter">NASA/JPL-Caltech/SwRI/MSSS/Gerald Eichstädt</a>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/">CC BY-SA</a></span></figcaption></figure><hr>
<blockquote>
<p>Apakah langit di planet lain berwarna biru, seperti di Bumi? Apa itu atmosfer, dan apakah di planet lain ada atmosfer juga? – Charlie, 10 tahun</p>
</blockquote>
<hr>
<p><a href="https://theconversation.com/au/topics/curious-kids-36782"><img src="https://images.theconversation.com/files/291898/original/file-20190911-190031-enlxbk.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=90&fit=crop&dpr=1" width="100%"></a></p>
<hr>
<p>Halo, Charlie, terima kasih banyak atas pertanyaan kamu yang sangat menarik.</p>
<p>Sebelum saya bicara tentang atmosfer di planet lain, pertama-tama saya jelaskan tentang apa sebenarnya atmosfer itu.</p>
<figure class="align-right zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/309853/original/file-20200114-103959-13811o.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/309853/original/file-20200114-103959-13811o.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=237&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/309853/original/file-20200114-103959-13811o.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=863&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/309853/original/file-20200114-103959-13811o.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=863&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/309853/original/file-20200114-103959-13811o.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=863&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/309853/original/file-20200114-103959-13811o.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=1084&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/309853/original/file-20200114-103959-13811o.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=1084&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/309853/original/file-20200114-103959-13811o.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=1084&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Atmosfer bumi terbagi menjadi beberapa lapisan.</span>
<span class="attribution"><span class="source">ESA</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Atmosfer biasanya merupakan lapisan terluar planet. Di planet berbatu seperti Bumi, biasanya atmosfer adalah lapisan paling ringan dan tertipis.</p>
<p>Yang paling utama dalam atmosfer adalah bahan pembentuknya. Atmosfer tidak terbuat dari gumpalan besar batu atau lautan yang berarus, melainkan terbuat dari gas.</p>
<h2>Ada apa di dalam atmosfer?</h2>
<p>Atmosfer dapat mengandung berbagai macam gas. Sebagian besar atmosfer bumi adalah gas yang disebut nitrogen yang tidak banyak bereaksi dengan zat lain. Ada juga sedikit oksigen, yang kita perlukan untuk bernapas. Ada juga dua gas penting lainnya yang disebut argon dan karbon dioksida, dan sejumlah kecil gas lainnya.</p>
<p>Campuran gas inilah yang memberi warna pada atmosfer planet.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/curious-kids-why-is-the-sky-blue-and-where-does-it-start-81165">Curious Kids: Why is the sky blue and where does it start?</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Atmosfer bumi terdiri dari gas-gas yang cenderung memantulkan cahaya biru ke segala arah (dikenal sebagai “hamburan”), tapi meloloskan sebagian besar warna cahaya lain masuk. Cahaya yang berhamburan inilah yang menyebabkan atmosfer bumi berwarna biru.</p>
<p>Apakah planet lain memiliki atmosfer berwarna biru? Beberapa dari mereka memilikinya!</p>
<h2>Dunia-dunia lain</h2>
<p>Atmosfer di dua raksasa es dalam tata surya kita, Neptunus dan Uranus, keduanya berwarna biru indah.</p>
<p>Namun, warna biru di atmosfer ini berbeda dari atmosfer kita. Hal ini disebabkan oleh sejumlah besar gas yang disebut metana yang berputar-putar.</p>
<p>(Catatan: metana juga merupakan komponen utama kentut kita. Yak, ada lapisan kentut di Uranus!)</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/309847/original/file-20200114-103982-fo31vx.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/309847/original/file-20200114-103982-fo31vx.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/309847/original/file-20200114-103982-fo31vx.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=300&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/309847/original/file-20200114-103982-fo31vx.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=300&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/309847/original/file-20200114-103982-fo31vx.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=300&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/309847/original/file-20200114-103982-fo31vx.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=377&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/309847/original/file-20200114-103982-fo31vx.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=377&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/309847/original/file-20200114-103982-fo31vx.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=377&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Atmosfer Uranus (kiri) sedikit lebih hijau daripada Neptunus (kanan).</span>
<span class="attribution"><span class="source">NASA / JPL-Caltech / Björn Jónsson</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Namun, Jupiter dan Saturnus memiliki atmosfer yang sangat berbeda warna.</p>
<p>Kristal es yang terbuat dari bahan kimia yang disebut amonia di atmosfer bagian atas Saturnus membuatnya berwarna kuning pucat.</p>
<p>Atmosfer Uranus juga mengandung amonia, yang membuat planet ini berwarna sedikit lebih hijau daripada biru tua yang kita lihat di Neptunus.</p>
<p>Atmosfer Jupiter memiliki pita cokelat dan oranye yang khas, berkat gas yang mungkin mengandung unsur-unsur fosfor serta sulfur, dan bahkan mungkin unsur kimia yang lebih rumit yang disebut <a href="https://kids.kiddle.co/Hydrocarbon">hidrokarbon</a>.</p>
<p>Dalam beberapa kasus ekstrem, sebuah planet mungkin hanya berupa atmosfer besar tanpa permukaan berbatu sama sekali. Para astronom dan ilmuwan planet seperti saya masih berusaha mencari tahu apakah Jupiter dan Saturnus memiliki permukaan berbatu, jauh di dalam atmosfer mereka, atau apakah keduanya hanya bola gas yang sangat besar.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/309850/original/file-20200114-103994-oyetz8.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/309850/original/file-20200114-103994-oyetz8.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/309850/original/file-20200114-103994-oyetz8.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=261&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/309850/original/file-20200114-103994-oyetz8.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=261&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/309850/original/file-20200114-103994-oyetz8.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=261&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/309850/original/file-20200114-103994-oyetz8.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=328&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/309850/original/file-20200114-103994-oyetz8.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=328&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/309850/original/file-20200114-103994-oyetz8.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=328&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Pesawat ruang angkasa Cassini mengambil gambar Saturnus ini pada 2010.</span>
<span class="attribution"><span class="source">NASA/JPL-Caltech/Space Science Institute</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Namun, ada beberapa planet yang tidak memiliki atmosfer sama sekali! Tetangga terdekat dan terkecil Matahari, Merkurius, adalah salah satu contohnya. Permukaan Merkurius sepenuhnya terpapar ruang angkasa.</p>
<h2>Di luar tata surya kita</h2>
<p>Sejauh ini, saya telah berbicara tentang atmosfer planet di tata surya kita. Namun, bagaimana dengan planet di sistem planet lain, yang mengorbit bintang lain?</p>
<p>Nah, para astronom telah mendeteksi atmosfer planet-planet ini (yang kita sebut “planet di luar tata surya”) selama <a href="https://physicstoday.scitation.org/doi/pdf/10.1063/1.1480770">20 tahun terakhir</a>! Namun, baru pada tahun lalu, para astronom berhasil mendeteksi atmosfer planet luar tata surya yang berbatu. Planet ini disebut LHS 3844b dan jaraknya sangat jauh sehingga cahaya dari sana membutuhkan waktu hampir 50 tahun untuk mencapai kita!</p>
<p>LHS 3844b memiliki berat dua kali lipat Bumi, dan kami para astronom berpikir planet tersebut akan memiliki atmosfer yang cukup tebal. Tapi, yang mengejutkan kami, LHS 3844b memiliki <a href="https://www.nature.com/articles/s41586-019-1497-4">sedikit atau tidak ada atmosfer</a> sama sekali! Jadi mungkin lebih mirip Merkurius daripada Bumi.</p>
<p>Kita masih harus banyak belajar tentang planet-planet jauh, dan butuh bertahun-tahun untuk menemukan satu planet yang atmosfernya mirip dengan Bumi yang siap untuk menaungi kehidupan.</p>
<p>Mungkin, Charlie, kamu bisa menjadi astronom pertama yang mendeteksi atmosfer mirip Bumi di dunia lain!</p>
<p><em>Aisha Amelia Yasmin menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris</em>.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/133366/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Jake Clark is supported by an Australian Government Research Training Program (RTP) Scholarship.</span></em></p>Warna atmosfer tergantung pada zat apa yang ada di dalamnya.Jake Clark, PhD Candidate, University of Southern QueenslandLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1310382020-02-05T08:33:54Z2020-02-05T08:33:54ZZodiak Anda bisa jadi salah. Ini sebabnya<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/313223/original/file-20200203-41527-lhur80.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Saat Bumi mengorbit Matahari, Matahari terlihat bergerak melewati rasi bintang zodiak.</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Ecliptic_path.jpg">Tauʻolunga/Wikimedia Commons</a>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/">CC BY</a></span></figcaption></figure><p>Zodiak saya Capricorn (tolong saya jangan dihakimi), tapi ketika saya lahir posisi Matahari berada di tengah-tengah Sagitarius.</p>
<p>Sebagai <a href="http://stars.astro.illinois.edu/">profesor emeritus bidang astronomi</a>, saya sering ditanya tentang perbedaan antara astrologi dan astronomi. </p>
<p>Praktik astrologi – memprediksi takdir dan peruntungan seseorang berdasarkan posisi Matahari, Bulan, bintang-bintang dan banyak planet – sudah ada sejak zaman kuno. Dulu praktik ini menyatu dengan ilmu astronomi. Bahkan, banyak astronom masa lalu menemukan banyak hal yang penting hingga saat ini. </p>
<p>Namun, begitu Copernicus, Kepler, dan Galileo menyadari bahwa planet-planet mengitari Matahari, alih-alih Bumi, serta Newton menemukan hukum-hukum fisika di balik perilaku benda-benda langit ini, astrologi dan astronomi terpecah – dan tidak pernah dapat dipersatukan kembali.</p>
<p>Ilmu astronomi sekarang bertentangan dengan salah satu prinsip pengaturan dasar dalam astrologi: tanggal zodiak.</p>
<h2>Rasi bintang zodiak</h2>
<p>Selama setahun, Matahari terlihat melewati sabuk langit yang berisi 12 rasi bintang kuno atau pengelompokan bintang-bintang. Mereka secara kolektif disebut zodiak dan hampir seluruhnya dinamai tokoh-tokoh binatang, seperti domba jantan (Aries), kepiting (Cancer), dan singa (Leo). </p>
<p>Namun kalau dilihat benar-benar rasi bintang ini sama sekali tidak terlihat sebagai binatang. Karena pada dasarnya rasi-rasi itu hanya hamburan bintang yang sangat acak.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/309733/original/file-20200113-103974-7f1x7p.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/309733/original/file-20200113-103974-7f1x7p.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=509&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/309733/original/file-20200113-103974-7f1x7p.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=509&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/309733/original/file-20200113-103974-7f1x7p.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=509&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/309733/original/file-20200113-103974-7f1x7p.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=640&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/309733/original/file-20200113-103974-7f1x7p.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=640&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/309733/original/file-20200113-103974-7f1x7p.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=640&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Kata ‘zodiak’ berasal dari bahasa Yunani yang berarti ‘lingkaran binatang’.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-vector/zodiac-constellations-zodiacal-calendar-dates-astrological-1562183209">Tartila/Shutterstock.com</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Meskipun rasi bintang zodiak – yang sudah ada sejak peradaban Mesopotamia atau sebelumnya – mungkin tampak pasti, mereka hanya satu dari sekian banyak rasi yang dihasilkan oleh berbagai budaya dunia. Setiap budaya memiliki gagasan masing-masing, seringkali sangat berbeda, tentang bagaimana langit dikonstruksikan. </p>
<p>Suku Inca, contohnya, membuat rasi bintang bukan berdasarkan bintang yang tampak, melainkan dari <a href="https://www.thoughtco.com/inca-star-worship-and-constellations-2136315">titik-titik gelap di Bima Sakti</a>. </p>
<p>Jumlah rasi bintang di zodiak budaya Barat berasal dari siklus Bulan, yang mengorbit Bumi 12,4 kali setahun. Sederhananya, Matahari muncul di depan rasi bintang yang berbeda setiap Bulan baru, bintang-bintang itu berada di latar belakang yang jauh dari Matahari. </p>
<p>Meskipun bintang-bintang tidak terlihat di siang hari, kita bisa tahu Matahari ada di konstelasi yang mana dengan melihat langit malam hari. Pada malam hari, kita bisa melihat konstelasi yang berseberangan.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/310567/original/file-20200116-181617-c3nx4x.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/310567/original/file-20200116-181617-c3nx4x.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/310567/original/file-20200116-181617-c3nx4x.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=346&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/310567/original/file-20200116-181617-c3nx4x.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=346&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/310567/original/file-20200116-181617-c3nx4x.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=346&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/310567/original/file-20200116-181617-c3nx4x.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=435&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/310567/original/file-20200116-181617-c3nx4x.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=435&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/310567/original/file-20200116-181617-c3nx4x.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=435&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Matahari berada di Leo, artinya, pada malam hari Anda akan melihat Aquarius.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.pngguru.com/free-transparent-background-png-clipart-gmeeu">PNGGuru</a>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/">CC BY-NC</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Astrologi mengatur bahwa setiap tanda zodiak ada tepat dalam irisan langit sebesar 30 derajat – dikalikan 12 maka menjadi hingga 360 derajat. Dalam kenyataannya, hal ini tidak terjadi karena rasi bintang sangat bervariasi dalam bentuk dan ukuran. </p>
<p>Contohnya, Matahari melewati rasi bintang Scorpio hanya dalam lima hari, tapi membutuhkan 38 hari untuk melewati Taurus. Ini adalah salah satu alasan mengapa tanda-tanda astrologi tidak sejalan dengan rasi bintang zodiak.</p>
<h2>Presesi ekuinoks</h2>
<p>Alasan utama tanda-tanda astrologi tidak sejajar dengan zodiak adalah karena Bumi bergoyang pada sumbu rotasi yang disebut <a href="https://www.britannica.com/science/precession">presisi</a>. Akibat rotasi, Bumi sedikit menonjol di garis khatulistiwa, tidak jauh berbeda dengan rok yang mengembang saat seorang penari berputar.</p>
<p>Gravitasi Bulan dan Matahari menarik tonjolan tersebut, yang membuat Bumi bergoyang seperti gasing. Goyangan tadi menyebabkan poros Bumi, yang merupakan garis tengah putaran Bumi, berayun dalam lingkaran lambat selama 25.800 tahun.</p>
<figure>
<iframe width="440" height="260" src="https://www.youtube.com/embed/qlVgEoZDjok?wmode=transparent&start=39" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>
<figcaption><span class="caption">Bumi yang bergoyang menyebabkan tanggal zodiak bergeser dari tanggal yang ditetapkan pada zaman kuno.</span></figcaption>
</figure>
<p>Gerakan ini mengubah bagaimana zodiak terlihat dari Bumi, dan membuat rasi bintang tampak bergeser ke timur, kira-kira satu derajat setiap masa hidup seorang manusia. Meskipun lambat, presesi ditemukan dengan mata telanjang oleh <a href="http://abyss.uoregon.edu/%7Ejs/glossary/hipparchus.html">Hipparchus dari Nicaea</a> sekitar tahun 150 Sebelum Masehi (S.M.).</p>
<p>Pada zaman kuno, titik balik musim semi – atau hari pertama musim semi – berada di Aries. Akibat adanya presesi, titik balik tersebut pindah ke Pisces pada <a href="http://stars.astro.illinois.edu/books.html#sky">sekitar tahun 100 S.M.; posisinya sekarang masih di sana dan akan tetap di sana sampai tahun 2700 Masehi</a>, lalu akan pindah ke Aquarius dan seterusnya. Setelah 25.800 tahun, akhirnya titik itu akan kembali ke Aries dan siklus akan dimulai lagi.</p>
<p><iframe id="x0CHI" class="tc-infographic-datawrapper" src="https://datawrapper.dwcdn.net/x0CHI/3/" height="400px" width="100%" style="border: none" frameborder="0"></iframe></p>
<p>Sebagai sebuah permainan, astrologi serta prediksi nasib dan kepribadian bisa menyenangkan. Namun, subjek permainan ini tidak memiliki dasar dalam sains. Analoginya seperti permainan “Monopoli” tidak memiliki dasar dalam ilmu pasar properti.</p>
<p>Astrologi mengalihkan perhatian kita dari pengaruh planet-planet, terutama efek gravitasi mereka satu sama lain, dalam menyebabkan perubahan nyata dalam bentuk, ukuran, dan kemiringan orbitnya. </p>
<p>Di Bumi, <a href="https://doi.org/10.1038/nature07867">perubahan seperti itu kemungkinan menyebabkan zaman es pada masa lalu</a>. Tabrakan langsung antara Bumi dan benda langit dapat menyebabkan perubahan yang sangat cepat, seperti dampak asteroid di Semenanjung Yucatan <a href="https://www.smithsonianmag.com/science-nature/dinosaur-killing-asteroid-impact-chicxulub-crater-timeline-destruction-180973075/">66 juta tahun lalu yang memiliki efek global</a>, termasuk menghilangnya dinosaurus dan munculnya mamalia.</p>
<p>Studi astronomi pada akhirnya akan memungkinkan ramalan adanya peristiwa-peristiwa seperti itu pada masa depan, sementara ramalan astrologi tidak akan membuahkan hasil apa pun.</p>
<p><em>Aisha Amelia Yasmin menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris</em>.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/131038/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>James B. Kaler tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Astronomi dan astrologi berbeda jalan soal penanggalan rasi bintang zodiak.James B. Kaler, Professor Emeritus of Astronomy, University of Illinois at Urbana-ChampaignLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1303272020-01-24T01:54:56Z2020-01-24T01:54:56ZRedupnya bintang aneh Betelgeuse terbitkan rumor kematiannya segera terjadi, benarkah?<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/311488/original/file-20200123-32126-bmzaao.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Betelgeuse adalah bintang merah di bagian kanan atas gambar.</span> <span class="attribution"><span class="source">Hubble European Space Agency</span></span></figcaption></figure><p>Setiap musim memiliki konstelasi bintang yang khas terlihat di langit malam. Konstelasi atau rasi bintang Orion, salah satu yang paling dikenal, terlihat jelas pada musim dingin di belahan bumi utara. Konstelasi ini <a href="https://theconversation.com/how-to-see-stars-and-tackle-light-pollution-in-your-own-backyard-125005">mudah dikenali, meski Anda berada di kota berpolusi cahaya</a>, dengan bintang-bintangnya yang terang merepresentasikan bentuk seseorang.</p>
<p>Betelgeuse, yang berada di bahu kiri atas rasi Orion, seringkali menjadi bintang paling terang di rasi tersebut. Bintang ini terlihat merah dan biasanya berada di urutan ke-12 bintang paling terang di seluruh langit. </p>
<p>Namun, baru-baru ini Betelgeuse redup secara drastis ke titik terendahnya dan turun ke peringkat ke-21. Akibatnya, banyak orang <a href="https://www.dailymail.co.uk/sciencetech/article-7821517/Massive-star-Betelgeuse-1-400-times-larger-sun-dimming-soon-supernova.html">mulai berspekulasi</a> bahwa bintang ini akan meledak. Apakah itu mungkin? Dan akan terlihat seperti apa bintang meledak itu?</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/309560/original/file-20200112-103966-14r1dfx.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/309560/original/file-20200112-103966-14r1dfx.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/309560/original/file-20200112-103966-14r1dfx.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/309560/original/file-20200112-103966-14r1dfx.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/309560/original/file-20200112-103966-14r1dfx.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/309560/original/file-20200112-103966-14r1dfx.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/309560/original/file-20200112-103966-14r1dfx.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Orion tampak di Nottingham pada pukul 10 malam, 15 Januari 2019.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Daniel Brown</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Betelgeuse, yang kerap disebut bintang <a href="https://www.universetoday.com/24731/red-supergiant-star/">raksasa merah (<em>red supergiant</em>)</a> oleh para astronom, berukuran hingga 20 kali lebih besar dibandingkan matahari kita. Bintang raksasa merah telah mendekati akhir masa hidupnya dan telah mengalami perkembangan secara substansial. Betelgeuse memiliki radius sekitar 900 kali lebih besar dari matahari kita. Jika matahari kita sebesar ini, maka permukaannya akan hampir menyentuh Planet Jupiter.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/309660/original/file-20200113-103994-1hkssv.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/309660/original/file-20200113-103994-1hkssv.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/309660/original/file-20200113-103994-1hkssv.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/309660/original/file-20200113-103994-1hkssv.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/309660/original/file-20200113-103994-1hkssv.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/309660/original/file-20200113-103994-1hkssv.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/309660/original/file-20200113-103994-1hkssv.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Permukaan Betelguese.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Xavier Haubois (Observatoire de Paris) et al/NASA</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Betelgeuse, yang berjarak 640 tahun cahaya, adalah satu-satunya bintang selain bintang kita yang permukaannya dapat kita gambarkan secara detail. Untungnya, hal ini dapat membantu kita memahami mengapa tingkat kecerahannya sangat bervariasi. Pada ukuran ini, bintang merambatkan energinya atau panas yang dihasilkan oleh inti bintang ke permukaan bintang melalui konveksi, metode perambatan energi seperti ketika kita sedang merebus telur. Ketika air dipanaskan atau direbus, air yang memiliki suhu lebih panas akan bergerak ke atas, sementara yang lebih dingin bergerak turun. Arus naik dan turun ini dikenal sebagai sel konveksi.</p>
<p>Masing-masing sel ini hanya berukuran beberapa sentimeter dalam kasus perebusan air, tapi pada kasus Betelgeuse, sel tersebut berukuran raksasa dan bergerak jauh lebih lambat sambil berinteraksi dengan medan magnet substansial bintang. Karena panas permukaan bintang menentukan tingkat kecerahan bintang, Betelgeuse menunjukkan <a href="https://www.aanda.org/component/article?access=bibcode&bibcode=&bibcode=2009A%2526A...508..923HFUL">variasi yang agak besar</a> terkait petak atau bagian yang lebih terang dan lebih gelap pada permukaannya. Saat bintang bergerak naik di langit dan berotasi, kita akan melihat kecerahan yang berubah perlahan, sebagaimana yang kita lakukan sekarang.</p>
<p>Fitur menarik lainnya yaitu permukaan Betelgeuse agak dingin karena berwarna merah. Dengan memiliki jari-jari bintang yang besar, Betelgeuse juga memiliki tarikan gravitasi yang melemah pada permukaan luarnya. Ini berarti Betelgeuse kehilangan sebagian materialnya, dengan menciptakan <a href="https://www.aanda.org/articles/aa/abs/2011/07/aa16962-11/aa16962-11.html">awan berdebu di sekitarnya</a> yang dapat menyebabkan peredupan saat awan ini bergerak di depan bintang, sebagaimana diamati dari Bumi. </p>
<p>Anda dapat memantau sendiri perubahan kecerahan Betelgeuse dengan menggunakan mata telanjang dan tanpa teleskop sama sekali. Di belahan bumi utara, Orion dapat diamati selama paruh pertama malam hingga Februari. Coba Anda bandingkan Betelgeuse dengan bintang-bintang lainnya yang memiliki kecerahan berbeda untuk menentukan seberapa cerah bintang ini. Bintang Pollux di Rasi Gemini sekarang ini memiliki kecerahan yang sama dengan Betelgeuse, sementara Bintang Bellatrix di Rasi Orion sedikit lebih redup. Gambar di bawah ini memberikan penampakan beberapa bintang lain di dalam dan di sekitar Rasi Orion yang dapat digunakan untuk perbandingan. </p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/309562/original/file-20200112-103974-1lrr0lg.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/309562/original/file-20200112-103974-1lrr0lg.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/309562/original/file-20200112-103974-1lrr0lg.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/309562/original/file-20200112-103974-1lrr0lg.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/309562/original/file-20200112-103974-1lrr0lg.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/309562/original/file-20200112-103974-1lrr0lg.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/309562/original/file-20200112-103974-1lrr0lg.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Langit di atas Nottingham, menunjukkan kecerahan bintang dari 0,1 hingga 2,0 magnitudo.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Daniel Brown</span></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Bintang yang akan segera meledak?</h2>
<p>Sambil mengamati bintang ini, mungkin Anda bertanya-tanya apakah bintang raksasa akan mengalami <em>supernova</em> (ledakan bintang) dan mengakhiri hidupnya dengan sebuah pertunjukan cahaya yang spektakuler. Dan memang ini akan terjadi, bintang ini adalah kandidat terdekat yang diketahui akan segera mengalami ledakan bintang dalam waktu skala astronomi, antara sekarang hingga 10.000 tahun ke depan. </p>
<p>Namun peredupan substansial saat ini belum tentu merupakan tanda kematiannya yang akan segera terjadi. Itu karena, pada tahap ini, kami tidak cukup tahu mengenai bagaimana kecerahan bintang berkembang sebelum mengalami peristiwa tersebut. Hal inilah yang membuat Betelgeuse menjadi lebih menarik di kalangan astronom.</p>
<p>Tapi apabila ini benar terjadi, ini akan menjadi ledakan bintang yang paling terang pernah diamati manusia. Dalam hitungan hari saja, ledakan ini akan terlihat secerah bulan purnama, yang mungkin saja dapat diamati selama siang hari dan cukup terang di malam hari untuk memberikan bayangan pada Bumi.</p>
<p>Betelgeuse kemudian akan memulai fase akhir hidupnya, mengalami peredupan yang cepat dan mencapai tingkat kecerahan saat ini lagi yang mungkin berjalan selama 3 tahun. Setelah 6 tahun, ia akan terlalu samar untuk dilihat oleh mata telanjang. Hal ini yang selamanya akan mengubah tampilan visual Rasi Orion dan kita mungkin perlu memikirkan objek lain yang cocok merepresentasikan konstelasi ini nantinya.</p>
<p>Ada banyak bintang menakjubkan lainnya di luar sana yang menunjukkan variabilitas mengesankan dan jauh lebih mengesankan dibandingkan Betelgeuse, tapi mereka tidak semudah itu untuk dikenali. </p>
<p>Salah satu contohnya adalah bintang variabel Mira yang bervariasi kecerahannya dengan faktor 630; untuk perbandingan angka ini pada Betelgeuse hanya 3. Tapi Mira terletak di konstelasi yang agak sulit dikenali, konstelasi Cetus (tampak merepresentasikan ikan paus), yang terletak di bawah Rasi Pisces (ikan) dan tidak pernah bersinar secerah Betelgeuse.</p>
<p>Oleh karena itu, Betelgeuse menjadi titik awal yang mudah untuk menjelajahi keajaiban alam semesta kita untuk diri kita sendiri. Ketika Anda melakukan penjelajahan langit, ingatlah bahwa telah melakukan hal yang sama sejak dulu kala. Hal ini didukung bukti bahwa orang Aborigin Australia <a href="https://arxiv.org/ftp/arxiv/papers/1709/1709.04634.pdf">mengamati bintang dan mengenali perubahannya</a> sejak ribuan tahun yang lalu.</p>
<p><em>Rizki Nur Fitriansyah menerjemahkan naskah ini dari bahasa Inggris.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/130327/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Daniel Brown tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Bintang ini adalah kandidat terdekat yang dikenal akan segera mengalami ledakan bintang dalam waktu skala astronomi, antara sekarang hingga 10.000 tahun ke depan.Daniel Brown, Lecturer in Astronomy, Nottingham Trent UniversityLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.