tag:theconversation.com,2011:/us/topics/bulan-49073/articlesBulan – The Conversation2023-09-21T04:44:17Ztag:theconversation.com,2011:article/2132272023-09-21T04:44:17Z2023-09-21T04:44:17ZApa yang terjadi jika seseorang meninggal di luar angkasa?<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/547360/original/file-20230321-2335-y7uosd.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=22%2C0%2C4970%2C3000&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Penggambaran seniman tentang dua astronot di Mars. </span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.gettyimages.com/detail/photo/astronauts-exploring-mars-royalty-free-image/1318550764?phrase=astronauts%20on%20Mars&adppopup=true">cokada/E+ via Getty Images</a></span></figcaption></figure><blockquote>
<p><strong>Apa yang terjadi jika seseorang meninggal di luar angkasa? – Guillermo, Palm Beach, Florida, Amerika Serikat</strong></p>
</blockquote>
<hr>
<p>Tidak diragukan lagi bahwa mengirim manusia ke luar angkasa adalah hal yang sangat sulit dan berbahaya. </p>
<p>Sejak eksplorasi ruang angkasa dimulai lebih dari 60 tahun yang lalu, 20 orang telah meninggal - 14 orang dalam <a href="https://www.nasa.gov/feature/35-years-ago-remembering-challenger-and-her-crew">tragedi pesawat ulang-alik NASA pada 1986</a> dan <a href="https://www.npr.org/2023/02/01/1153150931/columbia-space-shuttle-disaster-20th-anniversary">2003</a>, tiga kosmonot dalam <a href="https://www.nasa.gov/feature/50-years-ago-remembering-the-crew-of-soyuz-11">misi Soyuz 11 pada 1971</a>, dan tiga astronot dalam <a href="https://www.nasa.gov/feature/55-years-ago-tragedy-on-the-launch-pad">kebakaran landasan peluncuran Apollo 1 pada 1967</a>.</p>
<p>Mengingat betapa rumitnya penerbangan antariksa manusia, sebenarnya luar biasa bahwa hanya sedikit orang yang kehilangan nyawa sejauh ini. Namun, NASA berencana untuk mengirim <a href="https://www.nasa.gov/feature/artemis-iii">kru ke Bulan pada tahun 2025</a> dan astronot ke Mars <a href="https://www.nasa.gov/directorates/spacetech/6_Technologies_NASA_is_Advancing_to_Send_Humans_to_Mars">dalam dekade berikutnya</a>. Penerbangan antariksa komersial <a href="https://www.nasa.gov/directorates/spacetech/6_Technologies_NASA_is_Advancing_to_Send_Humans_to_Mars">menjadi rutin</a>. Ketika perjalanan luar angkasa menjadi lebih umum, begitu pula kemungkinan seseorang akan meninggal dalam perjalanannya. </p>
<p>Hal ini mengingatkan kita pada sebuah pertanyaan yang suram namun penting untuk ditanyakan: Jika seseorang meninggal di luar angkasa - apa yang terjadi pada jenazahnya?</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/516825/original/file-20230321-26-l9gw62.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="astronot di Mars" src="https://images.theconversation.com/files/516825/original/file-20230321-26-l9gw62.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/516825/original/file-20230321-26-l9gw62.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=338&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/516825/original/file-20230321-26-l9gw62.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=338&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/516825/original/file-20230321-26-l9gw62.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=338&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/516825/original/file-20230321-26-l9gw62.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=424&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/516825/original/file-20230321-26-l9gw62.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=424&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/516825/original/file-20230321-26-l9gw62.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=424&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Di masa depan, NASA dan badan antariksa lainnya, bersama dengan industri swasta, berharap dapat membangun koloni di Mars.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.gettyimages.com/detail/photo/astronaut-on-planet-mars-watching-a-space-station-royalty-free-image/1398989851">janiecbros/E! via Getty Images</a></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Kematian di Bulan dan Mars</h2>
<p>Sebagai <a href="https://www.bcm.edu/people-search/emmanuel-urquieta-ordonez-32141">dokter medis luar angkasa</a> yang bekerja untuk menemukan cara-cara baru agar astronot tetap sehat, saya dan tim saya di <a href="https://www.bcm.edu/academic-centers/space-medicine/translational-research-institute">Translational Research Institute for Space Health</a> ingin memastikan para penjelajah luar angkasa sesehat mungkin untuk misi luar angkasa.</p>
<p>Inilah cara penanganan kematian di luar angkasa saat ini: Jika seseorang meninggal dalam misi orbit rendah Bumi - seperti di dalam <a href="https://www.nasa.gov/mission_pages/station/main/index.html">Stasiun Luar Angkasa Internasional</a> - kru dapat mengembalikan jenazahnya ke Bumi dalam kapsul dalam hitungan jam. </p>
<p>Jika itu terjadi di Bulan, para kru dapat kembali ke Bumi dengan membawa jenazah hanya dalam beberapa hari. NASA telah memiliki <a href="https://www.nasa.gov/sites/default/files/atoms/files/ochmo-tb-012_mortality_related_to_human_spaceflight.pdf">protokol yang rinci untuk kejadian seperti itu</a>. </p>
<p>Karena kepulangan yang cepat itu, kemungkinan besar pengawetan jenazah tidak akan menjadi perhatian utama NASA; sebaliknya, prioritas utama adalah memastikan kru yang tersisa kembali ke Bumi dengan selamat.</p>
<p>Keadaan akan berbeda jika seorang astronot meninggal selama perjalanan <a href="https://nineplanets.org/questions/how-long-does-it-take-to-get-to-mars/">300 juta mil ke Mars</a>. </p>
<p>Dalam skenario tersebut, para kru mungkin tidak akan bisa berbalik dan kembali. Sebaliknya, jenazah kemungkinan akan kembali ke Bumi bersama kru di akhir misi, yang mungkin terjadi beberapa tahun kemudian. </p>
<p>Sementara itu, para kru mungkin akan mengawetkan jenazah di ruang terpisah <a href="https://doi.org/10.3357/AMHP.6146.2023">atau kantung jenazah khusus</a>. Suhu dan kelembapan yang stabil di dalam kendaraan ruang angkasa secara teoritis akan membantu mengawetkan tubuh. </p>
<p>Namun, semua skenario itu hanya berlaku jika seseorang meninggal di lingkungan bertekanan, seperti stasiun ruang angkasa atau pesawat ruang angkasa. </p>
<p>Apa yang akan terjadi jika seseorang melangkah keluar ke luar angkasa <a href="https://www.livescience.com/human-body-no-spacesuit">tanpa perlindungan pakaian antariksa</a>? </p>
<p>Astronot tersebut akan meninggal hampir seketika. Hilangnya tekanan dan paparan ruang hampa udara akan membuat astronot tidak bisa bernapas, dan darah serta cairan tubuh lainnya akan mendidih. </p>
<p>Apa yang akan terjadi jika seorang astronot melangkah ke Bulan atau Mars tanpa pakaian antariksa?</p>
<p>Bulan hampir tidak memiliki atmosfer - <a href="https://www.nasa.gov/mission_pages/LADEE/news/lunar-atmosphere.html">jumlah yang sangat sedikit</a>. Mars memiliki <a href="https://solarsystem.nasa.gov/planets/mars/overview/#:%7E">atmosfer yang sangat tipis</a>, dan hampir tidak ada oksigen. Jadi, hasilnya akan hampir sama dengan paparan ruang terbuka: mati lemas dan darah mendidih.</p>
<figure>
<iframe width="440" height="260" src="https://www.youtube.com/embed/8yU33cguGaY?wmode=transparent&start=0" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>
<figcaption><span class="caption">Paparan radiasi, tanah beracun, dan pakaian antariksa yang bocor adalah tiga dari sekian banyak cara untuk mati di Mars.</span></figcaption>
</figure>
<h2>Bagaimana dengan penguburan?</h2>
<p>Misalkan astronot meninggal setelah mendarat, saat berada di permukaan Mars.</p>
<p>Kremasi tidak diinginkan; kremasi membutuhkan terlalu banyak energi yang dibutuhkan oleh kru yang masih hidup untuk tujuan lain. Dan penguburan juga bukan ide yang baik. Bakteri dan organisme lain dari tubuh dapat <a href="https://theconversation.com/colonizing-mars-means-contaminating-mars-and-never-knowing-for-sure-if-it-had-its-own-native-life-103053">mencemari permukaan Mars</a>. Sebagai gantinya, para kru kemungkinan akan mengawetkan jenazah di dalam kantung jenazah khusus hingga bisa dikembalikan ke Bumi. </p>
<p>Masih banyak hal yang belum diketahui tentang bagaimana para penjelajah akan menghadapi kematian. Ini bukan hanya pertanyaan tentang apa yang harus dilakukan dengan jenazah. Membantu para kru menghadapi kehilangan, dan membantu keluarga yang berduka di Bumi, sama pentingnya dengan menangani jenazah orang yang meninggal. Namun, untuk benar-benar menjajah dunia lain - baik Bulan, Mars, atau planet di luar tata surya kita - skenario suram ini membutuhkan perencanaan dan protokol.</p>
<hr>
<p><em>Rahma Sekar Andini dari Universitas Negeri Malang menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/213227/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Emmanuel Urquieta didukung oleh Institut Penelitian Translasi untuk Kesehatan Luar Angkasa.</span></em></p>Jika seorang astronot meninggal di Mars, baik kremasi maupun penguburan bukanlah pilihan yang baik.Emmanuel Urquieta, Professor of Space Medicine and Emergency Medicine, Baylor College of Medicine Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/2091992023-07-24T09:35:51Z2023-07-24T09:35:51ZFenomena ‘Bulan Darah’: mitos gerhana bulan dari seluruh dunia<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/535901/original/file-20230705-19-5a6wm9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">
</span> <span class="attribution"><span class="source">Shutterstock</span></span></figcaption></figure><p>Jutaan orang akan berkesempatan untuk melihat gerhana bulan - peristiwa yang dikenal di media sebagai <em>blood moon</em> atau gerhana bulan darah - pada hari Jumat, 27 Juli. Gerhana bulan yang dapat dilihat di sebagian besar belahan dunia ini - hanya <a href="https://www.theguardian.com/science/2018/jul/25/blood-moon-all-you-need-to-know-about-this-weeks-lunar-eclipse">Amerika Utara dan Greenland</a> yang diperkirakan tidak akan dapat menyaksikannya - akan menjadi <a href="https://www.theguardian.com/science/2018/jul/25/blood-moon-all-you-need-to-know-about-this-weeks-lunar-eclipse">gerhana bulan terlama di abad ini</a>, jadi masih banyak waktu untuk melihatnya.</p>
<p>Selama gerhana bulan darah ini, bulan purnama bergerak ke dalam bayangan Bumi yang diterpa sinar matahari, dan untuk sementara waktu menjadi gelap. Sebagian cahaya matahari masih mencapai bulan, dibiaskan oleh atmosfer Bumi, namun menyinari bulan dengan cahaya merah pucat sampai merah tua, tergantung pada kondisi atmosfer.</p>
<p>Sebagai seorang komunikator astronomi, istilah “gerhana bulan darah” adalah masalah besar bagi saya, karena istilah ini mengisyaratkan sesuatu selain gerhana bulan dan memunculkan gambar bulan yang berkilauan dengan warna merah tua, yang sama sekali tidak akurat. Namun, sebagai seorang astronom budaya, frasa ini menampilkan beberapa cara menarik yang digunakan masyarakat modern untuk menciptakan kisah-kisah langit.</p>
<p>Gerhana bulan darah telah memukau budaya di seluruh dunia, dan mengilhami beberapa mitos dan legenda yang menakjubkan, banyak di antaranya yang menggambarkan peristiwa tersebut sebagai pertanda. Hal ini tidak mengherankan, karena jika ada sesuatu yang mengganggu ritme reguler matahari atau bulan, maka akan <a href="https://www.space.com/37727-eclipse-superstitions-then-and-now.html">berdampak besar pada diri dan kehidupan kita</a>.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/229428/original/file-20180726-106514-1jyi2kp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/229428/original/file-20180726-106514-1jyi2kp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/229428/original/file-20180726-106514-1jyi2kp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/229428/original/file-20180726-106514-1jyi2kp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/229428/original/file-20180726-106514-1jyi2kp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/229428/original/file-20180726-106514-1jyi2kp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/229428/original/file-20180726-106514-1jyi2kp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Teleskop sudah bersiap.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-photo/girl-looking-lunar-eclipse-through-telescope-1135794602?src=sk351VjQ_gkw_qcwvif1Lw-1-24">SHUTTERSTOCK</a></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Mitos buruk gerhana bulan</h2>
<p>Bagi banyak peradaban kuno, “gerhana bulan” dipercaya sebagai sesuatu yang datang dengan niat jahat. Masyarakat Inca kuno, misalnya, menafsirkan warna merah tua sebagai jaguar yang <a href="https://news.nationalgeographic.com/news/2014/04/140413-total-lunar-eclipse-myths-space-culture-science/">menyerang dan memakan bulan</a>. Mereka percaya bahwa jaguar akan mengalihkan perhatiannya ke Bumi, sehingga orang-orang akan berteriak, mengayunkan tombak dan membuat anjing mereka menggonggong dan melolong, dengan harapan dapat menimbulkan suara yang cukup keras untuk mengusir jaguar tersebut.</p>
<p>Pada masa <a href="https://www.amazon.co.uk/Beyond-Blue-Horizon-Legends-Planets/dp/0060156538">Mesopotamia kuno</a>, gerhana bulan dianggap sebagai serangan langsung terhadap raja. Mengingat kemampuan mereka untuk memprediksi gerhana dengan akurasi yang masuk akal, mereka akan menempatkan seorang raja pengganti selama durasinya. Seseorang yang dianggap dapat dikorbankan (ini bukanlah pekerjaan yang diminati), akan berpura-pura menjadi raja, sementara raja yang sebenarnya akan bersembunyi dan menunggu gerhana berlalu. Raja pengganti kemudian akan menghilang dengan mudah, dan raja yang lama akan dipulihkan.</p>
<p>Beberapa <a href="https://www.indiatoday.in/lifestyle/culture/story/total-solar-eclipse-indian-hindu-myths-supersitions-rahu-surya-grahan-religious-rituals-lifest-1030644-2017-08-21#close-overlay">cerita rakyat Hindu</a> menafsirkan gerhana bulan sebagai akibat dari setan Rahu yang meminum ramuan keabadian. Dewa kembar matahari dan bulan segera memenggal kepala Rahu, namun setelah meminum ramuan tersebut, kepala Rahu tetap abadi. Untuk membalas dendam, kepala Rahu mengejar matahari dan bulan untuk memangsanya. Jika ia berhasil menangkap mereka, maka akan terjadi gerhana - Rahu menelan bulan, yang kemudian muncul kembali dari lehernya yang terpenggal.</p>
<p>Bagi banyak orang di India, gerhana bulan dianggap membawa kesialan. Mereka menutupi makanan dan air serta melakukan ritual pembersihan. Perempuan hamil, khususnya, tidak boleh makan atau melakukan pekerjaan rumah tangga, untuk melindungi janin mereka.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="gerhana bulan darah" src="https://images.theconversation.com/files/229449/original/file-20180726-106527-1xw1jcp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/229449/original/file-20180726-106527-1xw1jcp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/229449/original/file-20180726-106527-1xw1jcp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/229449/original/file-20180726-106527-1xw1jcp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/229449/original/file-20180726-106527-1xw1jcp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/229449/original/file-20180726-106527-1xw1jcp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/229449/original/file-20180726-106527-1xw1jcp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Saat gerhana bulan darah, Bumi melintas langsung di antara bulan dan matahari.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-vector/lunar-eclipse-vector-infographic-sun-earth-1022798473?src=sk351VjQ_gkw_qcwvif1Lw-1-21">SHUTTERSTOCK</a></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Mitos religius gerhana bulan</h2>
<p>Tidak semua mitos gerhana bernuansa kejahatan. Suku Hupa dan Luiseño dari California, Amerika Serikat (AS), percaya bahwa bulannya terluka atau sakit. Setelah gerhana, bulan akan membutuhkan penyembuhan, baik oleh istri bulan atau anggota suku. Suku Luiseño, misalnya, akan bernyanyi dan melantunkan lagu-lagu penyembuhan ke arah bulan yang menjadi gelap.</p>
<p>Yang lebih positif lagi adalah <a href="https://news.nationalgeographic.com/news/2014/04/140413-total-lunar-eclipse-myths-space-culture-science/">legenda masyarakat Batammaliba</a> di Togo dan Benin di Afrika. Secara tradisional, mereka memandang gerhana bulan sebagai konflik antara matahari dan bulan - sebuah konflik yang harus didorong oleh masyarakat untuk diselesaikan. Oleh karena itu, gerhana bulan menjadi momen untuk menyelesaikan perseteruan lama, sebuah praktik yang masih berlangsung hingga saat ini.</p>
<p>Dalam budaya Islam, gerhana cenderung ditafsirkan tanpa takhayul. Dalam Islam, matahari dan bulan melambangkan penghormatan yang mendalam kepada Allah, sehingga <a href="https://karimia.com/2015/solar-eclipse-sign-of-allah-swa/">selama gerhana, doa-doa khusus diucapkan</a>, termasuk Salat-al-khusuf, <a href="http://www.prayerinislam.com/guide-to-prayer/nafl-prayers/prayer-solar-lunar-eclipse-salat-al-khusuf/">“doa pada gerhana bulan”</a>. Salat ini bertujuan memohon pengampunan Allah dan menegaskan kembali kebesaran Allah.</p>
<h2>Sejarah yang menyesatkan</h2>
<p>Kembali lagi ke tentang darah, agama Kristen kerap menyamakan gerhana bulan dengan kemurkaan Tuhan, dan sering mengaitkannya dengan penyaliban Yesus. Perlu dicatat bahwa Paskah dirayakan pada <a href="https://eclipse.gsfc.nasa.gov/SEhelp/calendars.html">hari Minggu pertama setelah bulan purnama pertama di musim semi</a>, sehingga gerhana tidak akan pernah terjadi pada hari Minggu Paskah, yang berpotensi menjadi tanda Hari Kiamat.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/229448/original/file-20180726-106530-ihh7sz.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/229448/original/file-20180726-106530-ihh7sz.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/229448/original/file-20180726-106530-ihh7sz.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/229448/original/file-20180726-106530-ihh7sz.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/229448/original/file-20180726-106530-ihh7sz.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/229448/original/file-20180726-106530-ihh7sz.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/229448/original/file-20180726-106530-ihh7sz.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Gerhana bulan telah diselimuti takhayul sejak dahulu kala.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-photo/super-full-blood-moon-over-abandon-695064034?src=Lmv71dIAAj2RJUKVPPyhJA-1-102">SHUTTERSTOCK</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Memang, istilah “bulan darah” baru mulai <a href="https://eu.usatoday.com/story/tech/2014/04/03/lunar-eclipse-april-15-blood-moon/7210901/">populer pada tahun 2013</a> setelah peluncuran buku <a href="https://www.amazon.co.uk/Four-Blood-Moons-Something-Change/dp/1617952141"><em>Four Blood Moons</em></a> oleh pendeta Kristen John Hagee. Dia mempromosikan <a href="https://www.youtube.com/watch?v=SQqQ_-i9VqA">kepercayaan apokaliptik yang dikenal sebagai “ramalan bulan darah”</a> yang menyoroti urutan bulan dari empat gerhana total yang terjadi pada tahun 2014/15. Hagee mencatat bahwa keempatnya terjadi pada hari raya Yahudi, yang hanya terjadi tiga kali sebelumnya - yang masing-masing ditandai dengan peristiwa buruk.</p>
<p>Ramalan ini <a href="http://fromthetopcom.blogspot.com/2014/01/blood-moon-rising_20.html">dibantah oleh Mike Moore</a> (Sekretaris Jenderal <em>Christian Witness to Israel</em>) pada tahun 2014, tetapi istilah ini masih sering digunakan oleh media dan telah menjadi sinonim yang mengkhawatirkan untuk merujuk pada gerhana bulan. Masih adanya sejumlah takhayul sangat tidak membantu para <a href="https://www.wired.com/story/dont-call-it-a-blood-moon-or-supermoon-or-blue-moon/">komunikator sains</a> yang mencoba mengingatkan semua orang bahwa apa yang disebut “bulan darah” bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti. Ini mungkin mengesankan, dan mungkin menjadi yang terlama selama satu abad, tetapi ini hanyalah sebuah gerhana.</p>
<p>Jadi, dengan menggunakan istilah “bulan darah”, kita menggabungkan <a href="https://www.space.com/37727-eclipse-superstitions-then-and-now.html">takhayul dengan ilmu pengetahuan</a>, seperti halnya cerita rakyat Hindu Rahu yang memberikan deskripsi legendaris tentang mekanika orbit bulan. “Bulan darah” menarik minat pada langit dan gerhana bulan, tetapi daripada menunggu malapetaka dan kehancuran, lebih baik kita melihatnya sesuai dengan interpretasi Islam - sebagai ilustrasi monumental tentang gerakan tata surya kita yang menarik dan nyata.</p>
<p>Jadi saran saya adalah: saksikanlah gerhana bulan seperti bagaimana langit terbentang di atas kita. Beri nama sendiri, beri makna sendiri, dan nikmati bersama teman dan keluarga. Dan saya rasa akan ditemukan bahwa istilah <em>blood moon</em> tidak bisa menggambarkan keajaiban dari apa yang kita saksikan.</p>
<hr>
<p><em>Rahma Sekar Andini dari Universitas Negeri Malang menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/209199/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Daniel Brown tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Mitos bulan darah sangat banyak dan beragam. Tapi, pada akhirnya, bulan darah hanyalah sebuah gerhana.Daniel Brown, Lecturer in Astronomy, Nottingham Trent UniversityLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1960402022-12-13T07:03:20Z2022-12-13T07:03:20ZCurious Kids: mungkinkah Bumi memiliki Bulan yang lain pada masa depan?<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/499183/original/file-20221206-16-z2i1r3.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Bulan yang tengah tenggelam ke horison Bumi.</span> <span class="attribution"><span class="source">NASA</span></span></figcaption></figure><blockquote>
<p>Mungkinkah Bumi memiliki Bulan yang lain pada masa depan?
– Yoam, 16 tahun, Jakarta, Indonesia</p>
</blockquote>
<p><a href="https://theconversation.com/au/topics/curious-kids-36782"><img src="https://images.theconversation.com/files/291898/original/file-20190911-190031-enlxbk.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=90&fit=crop&dpr=1" width="100%"></a></p>
<p>Bulan adalah satelit alami yang mengitari planet Bumi tempat kita tinggal. Satelit adalah benda yang tertangkap di medan gravitasi planet dan kemudian mengitari planet tersebut karena adanya pengaruh gravitasi.</p>
<p>Selain satelit alami, ada juga satelit buatan manusia yang diluncurkan ke orbit Bumi untuk berbagai kepentingan, seperti komunikasi, pemantauan iklim dan cuaca, serta berbagai penelitian.</p>
<p>Ada dua skenario yang bisa menjelaskan asal muasal satelit alami di planet batuan seperti Bumi. </p>
<p>Skenario pertama, planet dapat bertabrakan dan kemudian terpecah. Pecahan-pecahan dari tabrakan ini melayang di angkasa dan kemudian tertangkap gaya tarik planet tersebut sehingga menjadi cikal bakal satelit alami.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/499184/original/file-20221206-23-c1nzm9.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="Planet bertabrakan." src="https://images.theconversation.com/files/499184/original/file-20221206-23-c1nzm9.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/499184/original/file-20221206-23-c1nzm9.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=480&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/499184/original/file-20221206-23-c1nzm9.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=480&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/499184/original/file-20221206-23-c1nzm9.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=480&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/499184/original/file-20221206-23-c1nzm9.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=603&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/499184/original/file-20221206-23-c1nzm9.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=603&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/499184/original/file-20221206-23-c1nzm9.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=603&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Ilustrasi tabrakan antarplanet. Para peneliti memprediksi Bumi mungkin belum akan mengalaminya dalam waktu satu miliar tahun ke depan.</span>
<span class="attribution"><span class="source">(NASA)</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p><a href="https://www.nasa.gov/feature/ames/lunar-origins-simulations">Penelitian dan simulasi</a> memprediksi Bulan terbentuk akibat tabrakan besar miliaran tahun yang lalu antara Bumi dan sebuah benda langit bernama Theia. Objek ini berukuran cukup besar, yaitu sekitar ukuran planet Mars.</p>
<p>Tabrakan antara Bumi dan Theia menghasilkan puing-puing yang kemudian mengitari Bumi lalu berkumpul dan membentuk Bulan. Teori ini menjelaskan mengapa <a href="https://phys.org/news/2019-08-moon-earth.html">sampel batuan yang diambil dari permukaan Bulan memiliki sifat yang mirip dengan Bumi</a>. </p>
<p><a href="https://www.nature.com/articles/ngeo2916">Skenario kedua terbentuknya satelit alami</a> adalah dari tertangkapnya asteroid yang kebetulan sedang melintas di medan gravitasi planet tersebut. Asteroid adalah benda kecil di tata surya yang mengitari Matahari, ukurannya berkisar antara 10 meter sampai 530 kilometer. </p>
<p>Nah, karena ukuran asteroid jauh lebih kecil dari Bumi, jika dalam perjalanannya mengitari Matahari ia melintas di dekat orbit Bumi, maka asteroid dapat tertangkap gaya tarik Bumi. </p>
<p>Jika tertangkap, gerak asteroid akan melambat dan kemudian mengitari Bumi.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="Asteroid bisa menjadi satelit alami bumi." src="https://images.theconversation.com/files/499186/original/file-20221206-25-t0kb2m.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/499186/original/file-20221206-25-t0kb2m.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=338&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/499186/original/file-20221206-25-t0kb2m.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=338&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/499186/original/file-20221206-25-t0kb2m.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=338&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/499186/original/file-20221206-25-t0kb2m.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=424&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/499186/original/file-20221206-25-t0kb2m.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=424&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/499186/original/file-20221206-25-t0kb2m.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=424&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Ilustrasi asteroid dalam orbit bumi.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Sebastian Kaulitzki/Wikimedia</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Pada 2016, <a href="https://www.jpl.nasa.gov/news/small-asteroid-is-earths-constant-companion">NASA mengamati sebuah asteroid</a> yang ternyata telah menemani Bumi mengitari Matahari selama beberapa ratus tahun terakhir. Asteroid yang dinamakan 469219 Kamoʻoalewa ini berukuran kecil, hanya sekitar 40-100 meter (bandingkan dengan <a href="https://www.nasa.gov/pdf/180562main_ETM.Diameter.Moon.pdf">Bulan yang memiliki diameter sekitar 3500 km!).</a></p>
<p>Asteroid ini pun mengitari Bumi dengan orbit yang sedikit aneh. Titik orbit terdekatnya dengan Bumi adalah sekitar 38 kali jarak Bumi – Bulan. Sedangkan titik terjauhnya adalah sekitar 100 kali jarak Bumi – Bulan.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/499187/original/file-20221206-10103-gjgmjx.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/499187/original/file-20221206-10103-gjgmjx.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=352&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/499187/original/file-20221206-10103-gjgmjx.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=352&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/499187/original/file-20221206-10103-gjgmjx.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=352&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/499187/original/file-20221206-10103-gjgmjx.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=442&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/499187/original/file-20221206-10103-gjgmjx.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=442&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/499187/original/file-20221206-10103-gjgmjx.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=442&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Orbit aneh asteroid yang mengitari bumi (sebelah kanan).</span>
<span class="attribution"><span class="source">NASA</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Lantaran jaraknya sangat jauh dari Bumi, maka dalam beberapa ratus tahun ke depan, asteroid ini bisa terbebas dari gaya tarik Bumi. Orbit asteroid ini juga hanya sementara, bukan permanen seperti Bulan.</p>
<p>Karena itulah, asteroid ini tidak dikategorikan sebagai satelit alami Bumi, melainkan “<em>quasi satellite</em>”, atau “menyerupai satelit”. </p>
<p>Lalu, apakah mungkin Bumi akan memiliki satelit alami “Bulan” lainnya pada masa depan?</p>
<p>Jika pertanyaanmu mengacu ke satelit alami yang persis seperti Bulan, (berukuran besar, orbit yang teratur, dan jarak yang cukup dekat) maka mungkin dibutuhkan tabrakan besar untuk terjadi kembali.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/499190/original/file-20221206-14-ah1j5j.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/499190/original/file-20221206-14-ah1j5j.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/499190/original/file-20221206-14-ah1j5j.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/499190/original/file-20221206-14-ah1j5j.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/499190/original/file-20221206-14-ah1j5j.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/499190/original/file-20221206-14-ah1j5j.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/499190/original/file-20221206-14-ah1j5j.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Foto empat bulan terbesar yang mengitari planet Jupiter.</span>
<span class="attribution"><span class="source">NASA</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Untungnya, pengamatan tidak menemukan adanya benda langit besar yang bisa menabrak Bumi sampai sekitar satu miliar tahun ke depan. Jadi, kemungkinan kamu tak akan melihat Bulan baru (yang berukuran besar) dalam waktu dekat.</p>
<p>Kalaupun tabrakan ini terjadi, manusia dan makhluk hidup lain di Bumi mungkin akan punah akibat dari tabrakan tersebut. </p>
<p>Namun, jika yang dimaksud adalah, apakah mungkin Bumi memiliki satelit alami lain pada masa depan? Ini bisa saja terjadi jika ada asteroid lain yang melintas di sekitar orbit Bumi dalam perjalanannya mengitari Matahari.</p>
<p>Sayangnya, karena ukuran asteroid yang sangat kecil, mungkin kita tidak bisa mengamatinya seperti kita mengamati Bulan yang terang benderang pada malam hari.</p>
<hr>
<p><em>Apakah kamu punya pertanyaan yang ingin dikembangkan ke ahli? Minta bantuan ke orang tua atau orang yang lebih dewasa untuk mengirim pertanyaanmu pada kami.</em>
<em>Ketika mengirimkan pertanyaan, pastikan kamu sudah memasukkan nama pendek, umur, dan kota tempat tinggal. Kamu bisa:</em></p>
<ul>
<li><p><em>mengirimkan email <a href="mailto:curiouskids@theconversation.com">redaksi@theconversation.com</a></em></p></li>
<li><p><em>tweet ke kami <a href="https://twitter.com/ConversationIDN">@conversationIDN</a> dengan tagar #curiouskids</em></p></li>
<li><p><em>DM melalui Instagram <a href="https://www.instagram.com/conversationIDN/">@conversationIDN</a></em></p></li>
</ul>
<hr><img src="https://counter.theconversation.com/content/196040/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Dian P Triani tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Kita membutuhkan tabrakan besar antar-benda langit supaya satelit seperti Bulan bisa terbentuk.Dian P Triani, Astrophysics Researcher, Harvard UniversityLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1942192022-11-10T08:02:11Z2022-11-10T08:02:11ZCurious Kids: Apa yang akan terjadi jika Bumi terbelah menjadi dua?<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/494206/original/file-20221108-16-184in0.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">
</span> <span class="attribution"><span class="source">Elena11/Shutterstock</span></span></figcaption></figure><blockquote>
<p>Apa yang akan terjadi jika dunia terbelah menjadi dua? – Ronan, umur 5, Melbourne, Australia</p>
</blockquote>
<p><a href="https://theconversation.com/au/topics/curious-kids-36782"><img src="https://images.theconversation.com/files/291898/original/file-20190911-190031-enlxbk.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=90&fit=crop&dpr=1" width="100%"></a></p>
<p>Pertanyaan yang fantastis, Ronan. Versi singkat dari jawaban pertanyaan ini adalah: <a href="https://www.youtube.com/watch?v=Z0GFRcFm-aY&ab_channel=REMVEVO">dunia akan berakhir jika ini benar-benar terjadi</a>. Itu akan menjadi akhir dunia seperti yang kita ketahui. Semua kehidupan di Bumi akan berakhir – jadi ini akan menjadi hari yang sangat buruk!</p>
<p>Untungnya, peristiwa yang dapat membelah planet menjadi dua ini sangat jarang terjadi. Namun, percaya atau tidak, ketika Tata Surya kita masih baru terbentuk, peristiwa seperti ini lebih sering terjadi daripada yang mungkin kamu kira.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/curious-kids-what-would-happen-if-gravity-was-reduced-by-half-141251">Curious Kids: What would happen if gravity was reduced by half?</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<h2>Berperan sebagai detektif</h2>
<p>Saat melihat Tata Surya, para astronom pada dasarnya berperan sebagai detektif. Kami melihat semua objek di luar sana – planet, bulan, asteroid, dan komet. Dengan mempelajarinya, kami mengumpulkan petunjuk tentang seperti bentuk Tata Surya saat masih baru.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/492468/original/file-20221031-19-8wzpb6.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="Gambaran bulan dan planet kerdil di Tata Surya untuk membandingkan satu sama lain" src="https://images.theconversation.com/files/492468/original/file-20221031-19-8wzpb6.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/492468/original/file-20221031-19-8wzpb6.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=338&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/492468/original/file-20221031-19-8wzpb6.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=338&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/492468/original/file-20221031-19-8wzpb6.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=338&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/492468/original/file-20221031-19-8wzpb6.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=425&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/492468/original/file-20221031-19-8wzpb6.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=425&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/492468/original/file-20221031-19-8wzpb6.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=425&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Infografik menakjubkan yang menunjukkan gambar nyata dari banyak bulan dan planet kerdil di Tata Surya – semuanya merupakan petunjuk bagi para astronom yang ingin memahami kisah sistem planet kita.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/8d/Small_bodies_of_the_Solar_System.jpg/2560px-Small_bodies_of_the_Solar_System.jpg">Wikimedia/Antonio Ciccolella</a>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/">CC BY</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Ke mana pun kita melihat di Tata Surya, kita menemukan bukti “tabrakan raksasa” seperti yang disebut oleh para ilmuwan. Apa artinya? Nah, ternyata tahap akhir proses pembentukan planet itu BENAR-BENAR brutal. Ada banyak benda seukuran planet yang melayang hingga mereka terus menabrak satu sama lain.</p>
<p>Ketika dua benda seukuran planet saling bertabrakan, tabrakan itu benar-benar menjadi bencana – lebih dari cukup untuk menghancurkan dunia. Inilah yang kami pikir pernah terjadi pada planet Merkurius.</p>
<p>Ketika Merkurius terbentuk, semua petunjuk memberi tahu kita bahwa ukuran planet tersebut mungkin sekitar dua kali lebih besar dari sekarang. Namun, dahulu, hanya beberapa saat setelah Merkurius terbentuk, sebuah benda dengan ukuran yang sama menabrak planet tersebut dalam tabrakan yang hampir menghancurkannya secara total.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/492402/original/file-20221030-68119-z63xrc.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="Dua planet yang bertabrakan menghasilkan puing-puing ke ruang di sekitar mereka" src="https://images.theconversation.com/files/492402/original/file-20221030-68119-z63xrc.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/492402/original/file-20221030-68119-z63xrc.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=480&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/492402/original/file-20221030-68119-z63xrc.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=480&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/492402/original/file-20221030-68119-z63xrc.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=480&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/492402/original/file-20221030-68119-z63xrc.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=603&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/492402/original/file-20221030-68119-z63xrc.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=603&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/492402/original/file-20221030-68119-z63xrc.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=603&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Impresi artis tentang tabrakan antara dua planet.</span>
<span class="attribution"><span class="source">NASA/JPL-Caltech</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Tabrakan tersebut menghancurkan sebagian besar Merkurius. Yang tersisa hanya inti logam dengan lapisan puing tipis di atasnya. Peristiwa ini menunjukkan bahwa sebuah planet yang hancur akibat tabrakan dapat meninggalkan bekas yang masih terlihat oleh kita hingga empat miliar (itu 4.000.000.000) tahun kemudian!</p>
<h2>Bumi juga pernah bertabrakan</h2>
<p>Contoh paling terkenal dari sebuah planet yang hancur sebenarnya adalah Bumi kita sendiri. Para astronom berpikir bahwa ketika Bumi terbentuk, semuanya terjadi dengan sendirinya. Namun, ketika kita melihatnya saat ini, Bumi memiliki pendamping – Bulan. Lalu, dari mana Bulan berasal?</p>
<figure>
<iframe width="440" height="260" src="https://www.youtube.com/embed/8VOb_10JCkI?wmode=transparent&start=0" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>
<figcaption><span class="caption">Animasi NASA yang menunjukkan fase Bulan sepanjang tahun 2022.</span></figcaption>
</figure>
<p>Semua petunjuk yang telah kami kumpulkan menceritakan kisah yang sangat dramatis. Tidak lama setelah Bumi terbentuk, dengan sendirinya, ia bergerak menuju planet lain yang disebut “Theia” oleh para astronom. Planet yang berukuran sebesar Mars ini dan menabrak Bumi dengan relatif pelan (dibanding saat tabrakan antar planet terjadi).</p>
<p>Walaupun pelan, tabrakan antar planet masih sangat dahsyat. Tabrakan itu akan mengubah seluruh Bumi menjadi cair – memusnahkan kehidupan apapun yang mungkin telah berevolusi pada saat itu. Ini menghancurkan Bumi dan Theia.</p>
<p>Materi yang terhempas dari Theia dan Bumi dapat melebur ke luar angkasa di sekitar planet kita. Karena gravitasi Bumi yang sangat kuat, sebagian besar puing yang terjebak secara bertahap menyatu dan membentuk Bulan.</p>
<figure>
<iframe width="440" height="260" src="https://www.youtube.com/embed/kRlhlCWplqk?wmode=transparent&start=0" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>
<figcaption><span class="caption">Simulasi komputer yang menunjukkan pembentukan Bulan.</span></figcaption>
</figure>
<p>Jadi, setiap kali kamu melihat Bulan di langit, kamu dapat memberi tahu semua orang bahwa itu adalah pengingat akan tabrakan raksasa yang terjadi saat usia Bumi masih muda karena, pada suatu waktu, Bumi benar-benar terpecah akibat bertabrakan dengan planet lain!</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/curious-kids-could-the-earth-ever-stop-spinning-and-what-would-happen-if-it-did-174132">Curious Kids: could the Earth ever stop spinning, and what would happen if it did?</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<hr>
<p><em>Apakah kamu punya pertanyaan yang ingin dikembangkan ke ahli? Minta bantuan ke orang tua atau orang yang lebih dewasa untuk mengirim pertanyaanmu pada kami.</em>
<em>Ketika mengirimkan pertanyaan, pastikan kamu sudah memasukkan nama pendek, umur, dan kota tempat tinggal. Kamu bisa:</em></p>
<ul>
<li><p><em>mengirimkan email <a href="mailto:curiouskids@theconversation.com">redaksi@theconversation.com</a></em></p></li>
<li><p><em>tweet ke kami <a href="https://twitter.com/ConversationIDN">@conversationIDN</a> dengan tagar #curiouskids</em></p></li>
<li><p><em>DM melalui Instagram <a href="https://www.instagram.com/conversationIDN/">@conversationIDN</a></em></p></li>
</ul>
<hr>
<p><em>Zalfa Imani Trijatna dari Universitas Indonesia menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/194219/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Jonti Horner tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Percaya atau tidak, hal semacam ini pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Bumi – dan sekarang kita memiliki Bulan.Jonti Horner, Professor (Astrophysics), University of Southern QueenslandLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1867062022-07-13T07:16:21Z2022-07-13T07:16:21ZMengapa Bulan terlihat dekat pada beberapa malam dan jauh pada malam lainnya?<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/473245/original/file-20220709-13-93i401.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Bulan sering terlihat sangat besar ketika pertama kali terbit karena apa yang dikenal sebagai ilusi Bulan.</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Harvest_moon.jpg#/media/File:Harvest_moon.jpg">Roadcrusher/Wikimedia Commons</a>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/">CC BY-SA</a></span></figcaption></figure><blockquote>
<p>Mengapa Bulan terlihat dekat pada malam-malam tertentu dan jauh pada malam lainnya?? – Gabriel H., umur 7, Providence, Rhode Island, Amerika Serikat</p>
</blockquote>
<p><a href="https://theconversation.com/id/topics/curious-kids-83797"><img src="https://images.theconversation.com/files/386375/original/file-20210225-21-1xfs1le.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=90&fit=crop&dpr=2" width="100%"></a></p>
<hr>
<p>Pada malam-malam tertentu, Bulan tampak sangat dekat dan lebih besar dari biasanya.</p>
<p>Suatu malam musim panas ketika saya masih kecil, saya ingat saya menjadi bingung dan kemudian terkejut melihat bentuk bulat besar perlahan-lahan merayap di belakang rumah teman saya Nancy, yang berada di bukit di sisi lain desa kami.</p>
<p>Pada titik tertentu, saya tiba-tiba menyadari bahwa itu adalah Bulan, dan saya berlari sambil berteriak di taman untuk memberi tahu Ayah saya dan memintanya untuk datang dan melihat. Benda itu lebih besar dari sebuah rumah, berwarna oranye tua dan tentu saja sangat penting. Ayah saya menggumamkan sesuatu tentang perspektif dan kembali berkebun atau bermain piano.</p>
<p>Merasa tidak yakin, saya terus mengamati Bulan. Kemudian, begitu Bulan telah naik lebih tinggi di langit, ia kembali terlihat seperti biasanya.</p>
<p>Tidak yakin, saya terus mengamati Bulan. Kemudian, begitu Bulan telah naik lebih tinggi di langit, ia kembali terlihat seperti biasanya.</p>
<p>Sulit dipercaya bahwa itu hanya ilusi ketika Bulan terlihat besar, tetapi itu benar. Kamu benar-benar dapat menguji ilusi itu sendiri dan bahkan menangkapnya dengan kamera.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/466992/original/file-20220603-12-5tpa8e.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="An image of a city skyline with two images of the Moon – one higher in the sky and one near a distant horizon." src="https://images.theconversation.com/files/466992/original/file-20220603-12-5tpa8e.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/466992/original/file-20220603-12-5tpa8e.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/466992/original/file-20220603-12-5tpa8e.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/466992/original/file-20220603-12-5tpa8e.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/466992/original/file-20220603-12-5tpa8e.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/466992/original/file-20220603-12-5tpa8e.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/466992/original/file-20220603-12-5tpa8e.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Dua Bulan dalam gambar yang diedit ini berukuran sama, tetapi yang di dekat cakrawala di sisi kanan terlihat lebih besar karena ilusi Bulan.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Moon_illusion_on_city.svg#/media/File:Moon_illusion_on_city.svg">Heeheemalu/Wikimedia Commons</a>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/">CC BY-SA</a></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Sebuah trik pikiran</h2>
<p>Para astronom telah membahas ilusi Bulan selama berabad-abad, dan ada beberapa fakta yang mereka semua sepakati.</p>
<p>Orang-orang terutama memperhatikan Bulan tampak lebih besar dan lebih dekat saat purnama dan dekat cakrawala. Ini karena pikiranmu menilai seberapa besar atau kecil suatu objek seperti Bulan <a href="https://doi.org/10.1073/pnas.97.1.500">dengan membandingkannya dengan benda lain yang sudah dikenal</a>.</p>
<p>Bayangkan dirimu sedang berdiri di luar dekat rumahmu. Rumah kamu akan terlihat besar, dan jika Bulan terbit di sebelahnya, Bulan akan terlihat normal. Jika kamu melihat sebuah rumah dari jauh, rumah itu terlihat sangat kecil.</p>
<p>Ilusi datang dari kenyataan bahwa Bulan begitu jauh sehingga di mana pun kamu berada di Bumi, Bulan selalu terlihat berukuran sama. Sebenarnya hal-hal yang pikiran kamu bandingkan dengan Bulan – rumah, gunung, atau apa pun – yang terlihat lebih besar atau lebih kecil tergantung pada seberapa jauh kamu dari mereka. Jadi ketika Bulan terbit di sebelah rumah yang jauh atau gunung yang jauh, Bulan terlihat sangat besar.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/466994/original/file-20220603-14205-cvld76.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="An image showing two circles of the same size surrounded by other circles that are larger or smaller." src="https://images.theconversation.com/files/466994/original/file-20220603-14205-cvld76.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/466994/original/file-20220603-14205-cvld76.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=369&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/466994/original/file-20220603-14205-cvld76.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=369&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/466994/original/file-20220603-14205-cvld76.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=369&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/466994/original/file-20220603-14205-cvld76.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=464&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/466994/original/file-20220603-14205-cvld76.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=464&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/466994/original/file-20220603-14205-cvld76.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=464&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Dua lingkaran oranye di tengah lingkaran abu-abu berukuran sama, tetapi terlihat berbeda karena perbedaan ukuran lingkaran yang mengelilinginya.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Mond-vergleich.svg#/media/File:Mond-vergleich.svg">Phrood/Wikimedia Commons</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Fotografer menggunakan trik ini untuk mengambil gambar spektakuler dari objek jauh dengan Bulan di belakangnya. Orang sering mengalami ilusi Bulan saat berlibur ketika mereka pergi ke ruang terbuka lebar. Ini mungkin mengapa Bulan besar menjadi kenangan kuat pada saat-saat bahagia.</p>
<h2>Atmosfer dengan efek pembesar dan perubahan orbit</h2>
<p>Ada beberapa penjelasan yang terdengar meyakinkan tetapi salah untuk ilusi Bulan. Sebagian besar yang benar bertahan.</p>
<p>Pertama adalah gagasan bahwa atmosfer bertindak seperti lensa dan memperbesar Bulan. Saat Bulan berada di dekat cakrawala, cahayanya harus melewati lebih banyak atmosfer Bumi daripada saat Bulan berada tepat di atas kepala. Memang benar bahwa semua udara itu <a href="https://doi.org/10.1007/BF02521844">bertindak seperti prisma raksasa dan membelokkan sinar cahaya</a>, mendistorsi warna dan bentuk Bulan. Tapi itu tidak bertindak seperti kaca pembesar.</p>
<p>Berikutnya adalah gagasan bahwa pada beberapa malam Bulan benar-benar lebih dekat. Orbit Bulan tidak melingkar sempurna – lebih seperti bentuk oval, yang disebut elips – sehingga Bulan semakin dekat dan jauh selama sebulan.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/466995/original/file-20220603-24-oj5qmw.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="An image showing the elliptical orbit of the Moon." src="https://images.theconversation.com/files/466995/original/file-20220603-24-oj5qmw.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/466995/original/file-20220603-24-oj5qmw.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=522&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/466995/original/file-20220603-24-oj5qmw.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=522&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/466995/original/file-20220603-24-oj5qmw.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=522&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/466995/original/file-20220603-24-oj5qmw.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=655&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/466995/original/file-20220603-24-oj5qmw.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=655&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/466995/original/file-20220603-24-oj5qmw.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=655&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Orbit Bulan membuatnya sehingga jaraknya tidak selalu sama dari Bumi – seperti yang ditunjukkan pada gambar yang dilebih-lebihkan – tetapi perbedaan jarak tidak cukup untuk menjelaskan ilusi Bulan.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Moon_apsidal_precession.png#/media/File:Moon_apsidal_precession.png">Rfassbind / Wikimedia Commons</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Ketika bagian dekat orbit bertepatan dengan bulan purnama, itu biasa disebut dengan <a href="https://theconversation.com/supermoon-red-blood-lunar-eclipse-its-all-happening-at-once-but-%20apa-apa-itu-berarti-161262"><em>supermoon</em></a>. Tapi ketika Bulan paling dekat dengan Bumi, hanya sekitar 12% sampai 15% lebih dekat daripada saat terjauh dari Bumi – perbedaan yang terlalu kecil untuk menjelaskan ilusi Bulan. Sulit untuk melihat perbedaan 15% dalam ukuran hanya dengan melihat Bulan saja di langit.</p>
<h2>Menguji ilusi</h2>
<p>Sangat mudah untuk menguji ilusi Bulan, dan kamu dapat melakukannya sendiri. Lain kali kamu melihat Bulan tampak lebih besar dan lebih dekat dari biasanya, ulurkan tanganmu dengan lengan lurus. Kemudian tutup satu mata dan lihat ujung jari mana yang hampir menutupi Bulan – bagi saya, itu adalah jari kelingking saya. Tunggu sebentar sampai Bulan bergerak lebih tinggi ke langit dan coba eksperimen lagi. Bulan mungkin terlihat lebih kecil, tetapi jarimu yang sama akan menutupinya dengan cara yang sama.</p>
<hr>
<p><em>Apakah kamu punya pertanyaan yang ingin ditanyakan ke ahli? Minta bantuan ke orang tua atau orang yang lebih dewasa untuk mengirim pertanyaanmu pada kami.</em>
<em>Ketika mengirimkan pertanyaan, pastikan kamu sudah memasukkan nama pendek, umur, dan kota tempat tinggal. Kamu bisa:</em></p>
<ul>
<li><p><em>mengirimkan email <a href="mailto:curiouskids@theconversation.com">redaksi@theconversation.com</a></em></p></li>
<li><p><em>tweet ke kami <a href="https://twitter.com/ConversationIDN">@conversationIDN</a> dengan tagar #curiouskids</em></p></li>
<li><p><em>DM melalui Instagram <a href="https://www.instagram.com/conversationIDN/">@conversationIDN</a></em></p></li>
</ul>
<hr>
<p><em>Arina Apsarini dari Binus University menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/186706/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Silas Laycock bekerja di The University of Massachusetts Lowell. Dia menerima dana dari NASA dan NSF. Dia berafiliasi dengan American Astronomical Society, dan Lowell Center for Space Science and Technology.</span></em></p>Ilusi Bulan inilah yang membuat Bulan terlihat raksasa ketika kamu melihatnya terbit di cakrawala yang jauh. Seorang astronom menjelaskan apa yang menyebabkan trik pikiran yang menakjubkan ini.Silas Laycock, Professor of Astronomy, UMass LowellLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1858472022-06-29T03:42:18Z2022-06-29T03:42:18ZCurious Kids: Mengapa penting mendefinisikan Pluto sebagai planet atau planet kerdil?<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/470946/original/file-20220626-14-vukzt4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Pluto dikategorikan ulang dari planet menjadi planet kerdil pada tahun 2006.</span> <span class="attribution"><span class="source">(Shutterstock)</span></span></figcaption></figure><blockquote>
<p><strong>Mengapa penting jika kita tahu apakah Pluto adalah planet atau planet kerdil? Karena bagi saya itu hanya membuatnya lebih membingungkan di tata surya kita. Saya tahu bahwa beberapa hal di luar angkasa adalah planet dan beberapa adalah bintang dan beberapa adalah nama lain seperti bulan atau komet. Planet kerdil sepertinya sebutan yang berbeda dan saya pikir itu hanya membuatnya lebih membingungkan. —
Timmy, 11, Kitchener, Ontario, Kanada.</strong></p>
</blockquote>
<p><a href="https://theconversation.com/id/topics/curious-kids-83797"><img src="https://images.theconversation.com/files/386375/original/file-20210225-21-1xfs1le.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=90&fit=crop&dpr=2" width="100%"></a></p>
<p>“Komet,” “bintang” dan “planet” adalah nama kategori yang segera memberi tahu sesuatu yang penting tentang apa yang coba digambarkan.</p>
<p>Tata surya kita terdiri dari matahari, planet-planet (yang mengorbit mengelilingi matahari) dan benda-benda kecil (yang mengorbit mengelilingi matahari atau planet-planet). Kategori “benda kecil” dibagi menjadi <a href="https://nineplanets.org/small-solar-system-bodies/">kategori yang lebih kecil</a>, sebagian besar tergantung pada bentuk dan ukuran orbit.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/what-is-a-dwarf-planet-178844">What is a dwarf planet?</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Pada tahun 1801, para astronom menemukan Ceres, yang <a href="https://earthsky.org/space/jan-1-1801-discovery-of-ceres/">awalnya dikategorikan sebagai “planet.”</a> Para astronom mengukur bahwa itu jauh lebih kecil daripada planet lain yang dikenal. Segera setelah itu, banyak objek yang lebih kecil ditemukan di orbit yang sangat dekat dengan Ceres. Benda-benda kecil ini dikategorikan sebagai “asteroid” dan sejak itu kita telah menemukan <a href="https://solarsystem.nasa.gov/asteroids-comets-and-meteors/asteroids/in-depth/">ratusan ribu asteroid di sabuk asteroid</a>.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/466843/original/file-20220602-183-9xrt9e.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="A black and white photograph of Ceres, which looks like an eclipsed moon" src="https://images.theconversation.com/files/466843/original/file-20220602-183-9xrt9e.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/466843/original/file-20220602-183-9xrt9e.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/466843/original/file-20220602-183-9xrt9e.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/466843/original/file-20220602-183-9xrt9e.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/466843/original/file-20220602-183-9xrt9e.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/466843/original/file-20220602-183-9xrt9e.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/466843/original/file-20220602-183-9xrt9e.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Ceres, seen from NASA’s Dawn spacecraft.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.nasa.gov/content/ceres-seen-from-nasas-dawn-spacecraft">(NASA/JPL-Caltech/UCLA/MPS/DLR/IDA)</a></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Penemuan baru</h2>
<p>Proses penemuan dan kategorisasi ulang yang serupa terjadi pada benda-benda kecil di luar tata surya.</p>
<p><a href="http://pluto.jhuapl.edu/">Pluto</a> <a href="https://lowell.edu/discover/telescopes-exhibits/pluto-discovery-telescope/">ditemukan pada tahun 1930</a> dan disebut sebagai planet kesembilan di tata surya kita selama beberapa dekade. Tetapi para astronom segera mengetahui bahwa Pluto sangat berbeda dari delapan planet lainnya yakni orbitnya miring dan jauh lebih kecil dari planet lain.</p>
<p>Selama bertahun - tahun, astronomi menemukan semakin banyak benda kecil seperti planet yang berjalan di orbit pluto. Sekarang ini mereka dikategorikan sebagai <a href="https://nineplanets.org/kids/the-kuiper-belt/">objek sabuk kuiper</a>. Hal ini semakin jelas tampaknya mengapa Pluto yang mungkin lebih masuk dalam kategori objek Sabuk Kuiper daripada planet.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/how-we-discovered-840-minor-planets-beyond-neptune-and-what-they-can-tell-us-96431">How we discovered 840 minor planets beyond Neptune – and what they can tell us</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Pada tahun 2005, sebuah objek baru ditemukan di tata surya luar, yakni <a href="http://web.gps.caltech.edu/%7Embrown/planetlila/">Eris</a>, yang bahkan lebih berat dari Pluto. Ini membuat para astronom mempertimbangkan apakah Eris dan Pluto adalah planet atau bukan. Para astronom menganggap ini adalah keputusan yang cukup penting sehingga Persatuan Astronomi Internasional <a href="https://earthsky.org/human-world/pluto-dwarf-planet-august-24-2006/">memutuskan Pluto sebagai planet kerdil pada tahun 2006</a>. Para astronom memutuskan bahwa alih-alih menurunkan Pluto menjadi objek Sabuk Kuiper tua biasa, mereka akan membuat kategori baru benda kecil yang disebut “<a href="https://calgary.rasc.ca/dwarfplanets.htm">planet kerdil</a>.” Pluto dan Eris akan menjadi bagian dari kategori baru ini.</p>
<h2>Bagaimana planet terbentuk</h2>
<p>Tata surya seperti kita terbentuk dari awan besar debu dan gas yang runtuh menjadi cakram di sekitar bintang muda, tetapi para astronom masih mempelajari bagaimana proses itu bekerja. Kami menggunakan teleskop untuk <a href="https://almascience.eso.org/alma-science/planet-forming-disks">melihat dengan seksama</a> dalam membentuk tata surya jauh, tetapi jaraknya sangat jauh sehingga sangat sulit untuk melihat pembentukan planet secara langsung.</p>
<p>Planetesimal yang merupakan planet bayi — <a href="https://www.sciencedirect.com/topics/earth-and-planetary-sciences/planetesimal"> yang pertama terbentuk dari gumpalan debu di piringan yang mengorbit bintang muda</a>. Planetesimal kemudian mengambil kerikil, debu, dan kadang-kadang bahkan planetesimal yang lebih kecil di dekatnya dengan gravitasinya, yang semakin kuat saat mereka semakin besar. Ketika mereka mencapai beberapa ratus kilometer, mereka memiliki gravitasi yang cukup untuk menarik diri mereka menjadi bentuk bulat, yang merupakan <a href="https://www.iau.org/public/themes/pluto/">definisi planet kerdil</a>.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/466836/original/file-20220602-24-oxee8w.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="two photographs and corresponding illustrations of debris around a young star" src="https://images.theconversation.com/files/466836/original/file-20220602-24-oxee8w.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/466836/original/file-20220602-24-oxee8w.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=595&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/466836/original/file-20220602-24-oxee8w.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=595&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/466836/original/file-20220602-24-oxee8w.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=595&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/466836/original/file-20220602-24-oxee8w.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=747&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/466836/original/file-20220602-24-oxee8w.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=747&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/466836/original/file-20220602-24-oxee8w.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=747&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Dua gambar di atas mengungkapkan piringan puing di sekitar bintang muda yang ditemukan dalam gambar arsip yang diambil oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA. Ilustrasi di bawah setiap gambar menggambarkan orientasi piringan puing.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.nasa.gov/press/2014/april/astronomical-forensics-uncover-planetary-disks-in-nasas-hubble-archive/">(NASA/ESA, R. Soummer, Ann Feild (STScI))</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Mengukur benda-benda kecil di tata surya kita, termasuk planet kerdil, dan membandingkannya dengan simulasi komputer adalah cara lain untuk melihat bagaimana tata surya kita terbentuk. Teori kami saat ini adalah bahwa pasti ada <a href="https://baas.aas.org/pub/2021n7i202p01/release/1">banyak planet kerdil yang terbentuk di tata surya kita</a>.</p>
<p>Ceres, di sabuk asteroid, dan Pluto, Eris, dan <a href="https://calgary.rasc.ca/dwarfplanets.htm">sekitar selusin objek Sabuk Kuiper lainnya</a> cukup besar untuk masuk dalam kategori planet kerdil. Ini berarti bahwa meskipun mereka adalah planetesimal yang tumbuh cukup besar untuk menjadi bulat, mereka tidak mengembangkan gravitasi yang cukup kuat untuk menangkap semua planetesimal lain di dekat orbitnya</p>
<h2>Tata surya lain</h2>
<p>Para astronom kini telah mengukur lebih dari <a href="https://www.jpl.nasa.gov/news/cosmic-milestone-nasa-confirms-5000-exoplanets">5,000 exoplanets</a>, planet di tata surya lain. Kita tidak akan bisa mengukur planet kerdil di sana untuk waktu yang lama, tetapi planet yang kita temukan di tata surya kita sendiri dapat mengajari kita tentang bagaimana planet terbentuk di mana-mana.</p>
<hr>
<p><em>Apakah kamu punya pertanyaan yang ingin ditanyakan ke ahli? Minta bantuan ke orang tua atau orang yang lebih dewasa untuk mengirim pertanyaanmu pada kami.</em>
<em>Ketika mengirimkan pertanyaan, pastikan kamu sudah memasukkan nama pendek, umur, dan kota tempat tinggal. Kamu bisa:</em></p>
<ul>
<li><p><em>mengirimkan email <a href="mailto:curiouskids@theconversation.com">redaksi@theconversation.com</a></em></p></li>
<li><p><em>tweet ke kami <a href="https://twitter.com/ConversationIDN">@conversationIDN</a> dengan tagar #curiouskids</em></p></li>
<li><p><em>DM melalui Instagram <a href="https://www.instagram.com/conversationIDN/">@conversationIDN</a></em></p></li>
</ul>
<hr>
<p><em>Arina Apsarini dari Binus University menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/185847/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Samantha Lawler menerima dana dari Natural Sciences and Engineering Research Council of Canada.</span></em></p>A curious kid asks: Mengapa penting jika Pluto adalah planet atau planet kerdil?Samantha Lawler, Assistant professor, Astronomy, University of ReginaLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1490052020-10-30T04:49:52Z2020-10-30T04:49:52ZRiset ungkap jenis dan jumlah air di Bulan - memperkuat rencana eksplorasi<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/366613/original/file-20201030-18-4qr16x.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=0%2C590%2C4152%2C2865&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">
</span> <span class="attribution"><span class="source">NASA JSC</span></span></figcaption></figure><p>Bulan sudah lama dianggap tidak banyak memiliki air; analisis sampel bulan dari misi Apollo menunjukkan kecilnya jejak air. Kandungan kecil itu bahkan diyakini sebagai akibat sampel yang terkontaminasi di Bumi. </p>
<p>Akan tetapi, selama dua dekade terakhir, analisis ulang sampel, observasi oleh misi-misi luar angkasa, dan model teoretis <a href="https://theconversation.com/digging-deep-in-search-of-water-on-the-moon-26775">telah membuktikan</a> anggapan ini keliru. </p>
<p>“Air” telah dideteksi <a href="https://www.space.com/40481-moon-meteorite-mineral-hidden-lunar-water.html#:%7E:text=A%20mineral%20that%20requires%20the,moon%2C%20study%20team%20members%20said.">ada dalam mineral</a> pada batu bulan. Air es juga bisa ditemukan tercampur <a href="https://www.pnas.org/content/115/36/8907">dalam debu bulan</a> di area yang dingin dan tertutup bayangan secara permanen di sekitar kutub bulan.</p>
<p>Akan tetapi ilmuwan belum yakin seberapa banyak air yang ada dalam bentuk “molekul air”– yaitu terbuat dari dua bagian hidrogen dan satu bagian oksigen (H<sub>2</sub>O). </p>
<p>Sekarang, dua studi yang baru terbit di baru <em>Nature Astronomy</em> <a href="https://www.nature.com/articles/s41550-020-01222-x">memberi sebuah jawaban</a>, serta juga memberi penjelasan bagaimana dan di mana <a href="https://www.nature.com/articles/s41550-020-1198-9">mengekstrasi</a> air itu.</p>
<h2>Banyak air</h2>
<p>Istilah air tidak hanya digunakan untuk molekul air, tapi juga temuan <em>Hidrogen</em> (H) dan <a href="https://www.britannica.com/science/hydroxyl-group">hidroksil</a>(OH). Meski H dan OH bisa digabung oleh astronot untuk membentuk molekul air di permukaan bulan, sangat penting untuk tahu bentuk senyawa ini pada awalnya. </p>
<p>Bentuk awal akan memberi dampak pada stabilitas dan kondisi lokasi dalam kondisi permukaan bulan, dan usaha yang diperlukan untuk mengubahnya. </p>
<p>Molekul air, jika hadir sebagai es, akan lebih mudah diekstraksi ketimbang hidroksil yang terkunci di bebatuan.</p>
<p>Kehadiran air di bulan secara ilmiah sangat menarik; distribusi dan pembentukan air di sana dapat membantu menjawab pertanyaan penting. </p>
<p>Sebagai contoh, bagaimana air dan zat-xat volatil lainnya tiba di Tata Surya bagian dalam? Apakah air diproduksi di sana atau <a href="https://www.nature.com/articles/ncomms11684#:%7E:text=We%20determine%20that%20a%20combination,the%20water%20in%20the%20%%2020Moon.">dibawa ke sana oleh asteroid atau meteorit</a>? Mencari tahu lebih banyak tentang senyawa spesifik air dapat membantu kita menemukan jawabannya.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="Picture of an astronauts footprint on the Moon." src="https://images.theconversation.com/files/365543/original/file-20201026-13-1gc1h4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/365543/original/file-20201026-13-1gc1h4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=604&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/365543/original/file-20201026-13-1gc1h4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=604&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/365543/original/file-20201026-13-1gc1h4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=604&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/365543/original/file-20201026-13-1gc1h4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=758&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/365543/original/file-20201026-13-1gc1h4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=758&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/365543/original/file-20201026-13-1gc1h4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=758&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Permukaan bulan, dilihat oleh Apollo 11.</span>
<span class="attribution"><span class="source">NASA</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Memahami berapa banyak air dan lokasinya juga sangat berguna untuk perencanaan misi manusia untuk ke Bulan dan lebih jauh lagi. </p>
<p>Air menjadi sumber daya kunci yang bisa digunakan untuk tujuan bertahan hidup, tapi juga bisa untuk kegunaan lain. </p>
<p>Oksigen bisa mengisi pasokan udara, atau bisa dipakai dalam reaksi kimia sederhana di permukaan bulan untuk mengekstrak sumber daya berguna lainnya dari ‘regolith’ (tanah yang terdiri dari butiran kecil). </p>
<p>Air juga dapat digunakan sebagai bahan bakar roket dalam bentuk hidrogen cair dan oksigen cair.</p>
<p>Ini berarti Bulan memiliki potensi untuk menjadi pangkalan pengisian bahan bakar untuk misi luar angkasa lebih jauh dalam Tata Surya kita atau lebih jauh lagi. Rendahnya gravitasi dan kurangnya atmosfer berarti kita membutuhkan lebih sedikit bahan bakar untuk melakukan peluncuran dari sana ketimbang dari Bumi. </p>
<p>Jadi, ketika badan-badan antariksa berbicara tentang <a href="https://theconversation.com/how-to-build-a-moon-base-120259">pemanfaatan sumber daya di Bulan</a> secara <em>in-site</em>, air menjadi bagian utama dan pusat dari rencana mereka. Makalah-makalah penelitian baru ini menjadi sangat menarik.</p>
<h2>Penelitian baru</h2>
<p>Berbagai instrumen dari berbagai pesawat ruang angkasa sebelumnya sudah mengukur “spektrum pantulan” (cahaya yang dipecah oleh gelombang) dari Bulan. </p>
<p>Alat-alat ini mendeteksi cahaya dari permukaan bulan untuk mengukur seberapa banyak energi yang dipantulkannya pada panjang gelombang tertentu. Panjang gelombang berbeda-beda tergantung kandungan yang ada di permukaan. </p>
<p>Karena mengandung air, permukaan Bulan <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6130389/">menyerap cahaya pada panjang gelombang 3𝜇m</a>(0.000003 meter). Akan tetapi, penyerapan pada gelombang ini tidak bisa membedakan antara molekul air dan senyawa hidroksil.</p>
<p>Menggunakan teleskop observasi stratosfer untuk astronomi inframerah <a href="https://www.nasa.gov/mission_pages/SOFIA/overview/index.html">(SOFIA) dari NASA/DLR</a>, yang diterbangkan pada ketinggian 43.000 kaki, tim yang berada dibalik salah satu makalah terbaru itu mengobservasi bagian permukaan Bulan yang diterangi matahari dalam panjang gelombang 5-8𝜇m. </p>
<p>H<sub>2</sub>O menghasilkan puncak karakteristik di spektrum 6𝜇m, dan dengan membandingkan daerah garis ekuator sebagai acuan (yang diperkirakan hampir tidak memiliki air) dengan daerah dekat kutub selatan, studi ini melaporkan pengamatan pertama air molekuler dalam kondisi ambien di permukaan bulan dengan kelimpahan 100-400 bagian per juta.</p>
<p>Jumlah ini beberapa kali lipat terlalu besar agar sebagian besar air dapat diserap ke permukaan butir ‘regolith’. Para peneliti lebih lanjut mengatakan bahwa air yang diteliti sepertinya terkunci di dalam struktur gelas yang dibentuk oleh benturan-benturan meteorit kecil yang melelehkan butiran ‘regolith’ yang sudah terhidrasi.</p>
<p>Kemungkin lain juga, air bisa berada di rongga antara batas butir, yang akan membuatnya lebih mudah untuk diekstraksi. </p>
<p>Di mana tepatnya air ini berada akan sangat penting bagi penjelajah masa depan karena akan menentukan proses dan energi yang dibutuhkan untuk mengekstraksinya.</p>
<p>Untungnya, makalah kedua menggunakan model teoritis, berdasarkan data suhu dan tingginya resolusi gambar dari <em>Lunar Reconnaissance Orbiter</em>, untuk mempertajam perkiraan lokasi mana yang memiliki kondisi tepat untuk molekul air untuk terkumpul dalam bentuk es.</p>
<p>Penelitian sebelumnya juga sudah menunjukkan bahwa terdapat area “jebakan dingin” berkilometer luasnya dalam di dalam wilayah yang tertutup bayangan permanen di <a href="https://science.sciencemag.org/content/281/5382/1496.full">dekat kutub</a>; area ini kemungkinan memiliki air dalam bentuk es . </p>
<p>Temuan dari pesawat luar angkasa yang mengorbit tapi tidak memastikan apakah bentuknya molekul air atau hidroksil. </p>
<p>Studi yang baru ini menemukan ada banyak area perangkap dingin kecil yang kondisinya memungkinkan air es menumpuk - dalam skala sentimeter atau desimeter. Bahkan, perangkap seperti itu jumlahnya seharusnya ratusan hingga ribuan kali lebih banyak daripada perangkap dingin berukuran besar.</p>
<p>Tim peneliti memperkirakan bahwa 0,1% dari total permukaan bulan bersuhu cukup dingin untuk memerangkap air menjadi es, dan sebagian besar perangkap dingin berada di garis lintang di atas 80°. </p>
<p>Area-area ini terutama berada di dekat kutub selatan, sehingga dapat mempersempit pilihan lokasi pendaratan di masa depan dengan peluang menemukan jebakan air es. </p>
<p>Akan tetapi, penting untuk disadari bahwa kedua studi itu menyelidiki area dengan garis lintang yang berbeda (55°-75°S vs >80°S) sehingga tidak bisa dibandingkan secara langsung. </p>
<p>Meski demikian, penemuan terbaru ini menambah pengetahuan kita tentang sejarah air di tetangga terdekat kita. </p>
<p>Penelitian ini pasti akan memperkuat rencana untuk kembali ke Bulan. Instrumen seperti (<a href="https://exploration.esa.int/web/moon/-/59102-about-prospect">‘PROSPECT’ di Bulan 27</a>) milik Badan Antariksa Eropa bisa melakukan pengukuran yang dapat memberi bukti-bukti lapangan konkrit untuk kekayaan informasi Bulan yang menunggu untuk dikuak.</p>
<hr>
<p><em>Wiliam Reynold menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/149005/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>James Mortimer menerima dana dari Badan Antariksa Eropa (ESA) dan menjadi anggota sains dari proyek PROSPECT milik ESA.</span></em></p><p class="fine-print"><em><span>Mahesh Anand menerima dana dari Dewan Ilmuan dan Fasilitas Teknologi Inggris (STFC) dan juga anggota sains dari proyek Badan Antariksa Eropa (ESA) , PROSPECT.</span></em></p>Dua studi baru menambah pengetahuan secara signifikan tentang air di Bulan dan dimana lokasinya.James Mortimer, Postdoctoral researcher in Planetary Science and Exploration, The Open UniversityMahesh Anand, Professor of Planetary Science and Exploration, The Open UniversityLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1314602020-02-11T07:42:28Z2020-02-11T07:42:28ZSupermoon, 5 mitos Bulan dan cara menyanggah kesalahpahaman<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/314667/original/file-20200211-146674-1idiip2.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Bulan Purnama.</span> <span class="attribution"><span class="source">Dave Doe/Flickr</span>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/">CC BY-SA</a></span></figcaption></figure><p><a href="https://earthsky.org/astronomy-essentials/will-februarys-full-moon-be-a-supermoon"><em>Supermoon</em> pertama</a> tahun ini menghiasi langit pada Sabtu malam, 9 Februari lalu. <em>Supermoon</em> biasanya didefinisikan sebagai bulan purnama terbesar yang paling mungkin terlihat. Ini merupakan definisi tidak mendalam dan secara kasar berarti ia terjadi ketika bulan purnama terjadi dengan jarak 10% dari jarak terdekatnya dengan Bumi.</p>
<p>Tapi pada kenyataannya, bulan purnama <a href="https://theconversation.com/big-moon-rising-go-and-have-a-look-but-dont-be-fooled-into-thinking-its-all-that-super-29227">tidak pernah menjadi besar sama sekali</a>. Sebenarnya ada banyak kesalahpahaman tentang Bulan dan bagaimana ia muncul di langit. Berikut adalah lima contoh hal tersebut dan bagaimana kita dapat membantah kesalahpahaman tersebut. </p>
<h2><em>Supermoon</em> sangat besar</h2>
<p>Dari sudut pandang pengamat, layaknya kita di bumi, <em>supermoon</em> kira-kira hanya 14% lebih besar dibandingkan ukuran Bulan jika terlihat pada saat terkecilnya. Ini berarti, jika Anda melihat bulan normal dan <em>supermoon</em> berdampingan, Anda akan dapat mengenali perbedaannya.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/313795/original/file-20200205-149752-1owsz7d.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/313795/original/file-20200205-149752-1owsz7d.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=347&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/313795/original/file-20200205-149752-1owsz7d.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=347&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/313795/original/file-20200205-149752-1owsz7d.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=347&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/313795/original/file-20200205-149752-1owsz7d.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=436&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/313795/original/file-20200205-149752-1owsz7d.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=436&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/313795/original/file-20200205-149752-1owsz7d.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=436&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Perbandingan ukuran Bulan selama beberapa hari berturut-turut dan bulan penuh. Sesuaikan ukuran gambar di layar Anda sehingga jari kelingking di sebelah kanan adalah ukuran jari kelingking Anda. Kemudian pegang gambar sepanjang lengan untuk mencapai ukuran Bulan seperti yang Anda lihat di langit.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Daniel Brown</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Namun mata kita tidak mampu mengukur ukuran nyata objek di langit dengan tingkat presisi tinggi tanpa membandingkannya dengan sesuatu. Hal inilah yang menjadi letak kesalahpahaman. Bulan tidak tiba-tiba tumbuh membesar, tapi secara perlahan muncul sedikit lebih besar dan kemudian kembali terlihat mengecil seiring pergerakan Bulan. Agar dapat sepenuhnya membandingkan seberapa besar <em>supermoon</em>, Anda perlu membandingkannya dengan bulan purnama beberapa bulan yang lalu. Meski begitu, perbedaan tidak akan terlalu tampak.</p>
<h2>Ada sisi gelap di Bulan</h2>
<p>Salah satu yang menjadi kesalahpahaman klasik adalah Bulan memiliki sisi gelap yang tidak pernah terkena cahaya dari Matahari. Ini muncul karena kita seringkali percaya Bulan tidak berotasi pada sumbunya dan membuat kita seakan selalu melihat sisi yang sama dari Bulan. </p>
<p>Tapi itu tidak benar. Kita melihat sisi yang sama karena Bulan berotasi pada sumbunya selagi ia juga bergerak mengelilingi Bumi. Anda dapat mencobanya sendiri dengan eksperimen sederhana di rumah, yakni dengan berjalan perlahan mengelilingi sebuah kursi sehingga Anda selalu melihat langsung ke arahnya.</p>
<p>Perhatikan bagaimana Anda dapat melihat kursi di depan jendela rumah Anda dan kemudian di depan meja Anda, tergantung di mana Anda berada. Jika Anda berhenti di suatu tempat, Anda hanya dapat melihat satu latar belakang. Untuk dapat melihat semua bagian lain dari ruangan, Anda perlu berbalik badan atau berputar.</p>
<p>Bulan melakukan hal yang sama, ia bergerak mengelilingi Bumi dan berotasi pada sumbunya. Jika Bulan berputar dan setengah bagian Bulan yang menghadap Matahari tersinari, maka dengan pasti setiap sisi Mulan akan terkena sinar Matahari lebih dari sebulan lamanya.</p>
<h2>Bayangan bumi menyebabkan fase-fase bulan</h2>
<p>Selama sebulan, Bulan memperlihatkan fase-fase yang berbeda. Terkadang hal ini salah dijelaskan sebagai bayangan Bumi yang menutupi bagian-bagian Bulan. Tapi ini lebih merupakan masalah bagaimana kita memandang Bulan. Mengingat lokasi Bumi, kita melihat berbagai sisi Bulan yang kurang atau lebih karena diterangi sinar Matahari. </p>
<p>Untuk membantu memahami, Anda dapat meletakkan bola di dinding untuk merepresentasikan Bulan dan berjalan di sekitarnya. Ketika Matahari berada di belakang dari posisi Anda, semua sisi bola yang terlihat menyala. Saat Anda bergerak hingga Matahari sekarang ada di sisi kanan Anda, maka Anda hanya melihat setengah bagian bola yang menyala layaknya fase setengah bulan. Ketika bola dan matahari berada pada arah yang sama dari Anda, Anda akan melihat tidak ada sisi bola yang menyala. </p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/313797/original/file-20200205-149796-1cukid.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/313797/original/file-20200205-149796-1cukid.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=230&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/313797/original/file-20200205-149796-1cukid.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=230&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/313797/original/file-20200205-149796-1cukid.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=230&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/313797/original/file-20200205-149796-1cukid.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=289&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/313797/original/file-20200205-149796-1cukid.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=289&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/313797/original/file-20200205-149796-1cukid.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=289&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Ilustrasi tiga fase bulan. Sebagai panduan, mungkin ada benda-benda yang dapat menyebabkan bayangan menjelaskan bentuk fase yang diamati.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Daniel Brown</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Anda juga dapat membuktikan bahwa bayangan Bumi tidak menjadi penyebab dari fase-fase Bulan dengan memikirkan bentuk Bumi, tentunya yang selalu berupa bola. Tapi perhatikan, sebagai contoh, perbedaan bentuk antara bulan sabit dan bulan cembung. Jika bayangan Bumi yang menyebabkan bentuk fase ini, maka Bumi harus memiliki bentuk seperti pisang.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/313799/original/file-20200205-149802-n9ntko.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/313799/original/file-20200205-149802-n9ntko.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=316&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/313799/original/file-20200205-149802-n9ntko.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=316&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/313799/original/file-20200205-149802-n9ntko.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=316&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/313799/original/file-20200205-149802-n9ntko.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=398&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/313799/original/file-20200205-149802-n9ntko.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=398&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/313799/original/file-20200205-149802-n9ntko.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=398&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Fase-fase gerhana bulan. Perhatikan bagaimana lengkungan bayangan selalu cocok dengan bayangan bulat Bumi.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Daniel Brown</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Kendati demikian, terdapat satu buah pengecualian. Selama gerhana bulan terjadi, berlangsung hanya saat bulan purnama, Bulan benar-benar bergerak ke dalam bayangan Bumi.</p>
<h2>Bulan terlihat bergerak berbeda pada belahan bumi selatan</h2>
<p>Bentuk bulan sabit mengungkapkan apakah Bulan sedang dalam fase makin terang menuju bulan purnama atau sedang meredup menuju bulan baru. Jika Anda berada di belahan utara bumi, Anda dapat mengingat bentuknya dengan <em>mnemonic</em> atau susunan huruf “DOC”. Ketika Bulan terlihat seperti huruf D, dengan kurva di sebelah kanan, ini berarti Bulan sedang dalam tahap berkembang atau biasa disebut <em>waxing moon</em>. Ketika ia terlihat seperti huruf O maka ia dalam fase bulan purnama. Dan ketika ia terlihat seperti huruf C, dengan kurva di sebelah kiri, maka ia meredup dan disebut <em>waning moon</em>. </p>
<p>Namun, urutan ini harus dibalik menjadi “COD” jika Anda berada di belahan bumi selatan. Menjelaskan perbedaan ini dapat menyebabkan beberapa kebingungan, terutama karena Bulan tampaknya bergerak dari kanan ke kiri di belahan bumi utara.</p>
<p>Penjelasannya sederhana dan membuktikan bahwa Bumi itu bulat. Saat Anda bergerak dari belahan bumi utara ke selatan (atau sebaliknya), sudut pandang Anda terhadap Bulan akan terbalik atau, dalam sudut pandang Anda, Bulan dan bintang-bintang tampaknya terbalik. Anda dapat melakukan ini sendiri dengan membungkuk dan melihat Bulan dan langit yang terbalik melalui kaki Anda.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/313846/original/file-20200205-149796-1xz3d9j.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/313846/original/file-20200205-149796-1xz3d9j.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=185&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/313846/original/file-20200205-149796-1xz3d9j.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=185&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/313846/original/file-20200205-149796-1xz3d9j.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=185&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/313846/original/file-20200205-149796-1xz3d9j.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=232&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/313846/original/file-20200205-149796-1xz3d9j.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=232&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/313846/original/file-20200205-149796-1xz3d9j.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=232&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Ini adalah tiga pandangan berbeda dari pertemuan dekat Venus dan bulan sabit muda baru-baru ini pada 28 Januari 2020. Perhatikan bahwa bulan sabit tipis lilin yang sama (diperbesar) tapi orientasinya diubah dengan baik ditandai oleh Venus.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Daniel Brown</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Karena kita melihat Bulan terbalik ketika kita berpindah ke belahan bumi lainnya, fase pada bulan tentu akan terbalik, namun Bulan tetap akan terbit pada sisi timur langit dan terbenam pada sisi barat langit. Ini berarti lintasan pergerakan bulan memang memperlihatkan bulan seakan bergerak dari kanan ke kiri. </p>
<h2>Bentuk sabit bulan tidak selalu menghadap Matahari</h2>
<p>Lengkungan sabit bulan dikatakan selalu menunjuk ke arah lokasi Matahari. Tapi kita tidak selalu melihatnya seperti itu karena adanya <a href="http://master.grad.hr/hdgg/kog_stranica/kog18/06myers-KoG18.pdf">ilusi kemiringan bulan</a>. </p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/313798/original/file-20200205-149766-1u2xu2x.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/313798/original/file-20200205-149766-1u2xu2x.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=231&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/313798/original/file-20200205-149766-1u2xu2x.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=231&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/313798/original/file-20200205-149766-1u2xu2x.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=231&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/313798/original/file-20200205-149766-1u2xu2x.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=290&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/313798/original/file-20200205-149766-1u2xu2x.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=290&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/313798/original/file-20200205-149766-1u2xu2x.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=290&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Bulan setengah (diperbesar) di Nottingham, pada April 2020. Di sebelah kanan pengamat bersandar ke belakang untuk memastikan mereka langsung menghadapi Bulan dengan Matahari di sebelah kanan mereka.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Daniel Brown</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Kita berasumsi bahwa sebuah garis yang menghubungkan dua titik, dalam hal ini adalah Bulan dan Matahari yang menyinarinya, harusnya berupa garis lurus. Tapi karena kita melihat titik-titik ini dari lokasi tetap pada planet bulat, <a href="https://sternwarte-recklinghausen.de/data/uploads/dateien/pdf/mondsichel.pdf">garis tersebut haruslah melengkung</a>. </p>
<p>Dengan mengubah posisi, kita dapat melihat proyeksi yang lebih baik dari kedua titik tersebut dan memberikan pandangan yang lebih realistis. Anda dapat melakukan ini sesederhana dengan bersandar ke belakang sambil melihat langsung ke Bulan hingga Matahari tepat berada di kanan atau kiri Anda. </p>
<p><em>Rizki Nur Fitriansyah menerjemahka artikel ini dari bahasa Inggris.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/131460/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Daniel Brown tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Selama sebulan, Bulan memperlihatkan fase-fase yang berbeda. Terkadang hal ini salah dijelaskan oleh bayangan Bumi yang menutupi bagian-bagian Bulan.Daniel Brown, Lecturer in Astronomy, Nottingham Trent UniversityLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1209012019-07-26T02:51:28Z2019-07-26T02:51:28ZMengapa Bulan dipenuhi oleh kawah?<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/285647/original/file-20190725-110149-xudc90.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=112%2C7%2C3013%2C2027&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Anda dapat melihat pola melingkar pada permukaan bulan, ketika meihatnya dari Bumi.</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.flickr.com/photos/bobfamiliar/6245070828/">Flickr/Bob Familiar</a>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/">CC BY</a></span></figcaption></figure><p>Lihatlah ke langit malam yang cerah. Anda dapat melihat beberapa formasi melingkar di permukaan benda angkasa tetangga kita, Bulan. Ini adalah kawah tumbukan, yang berbentuk cekungan melingkar yang dapat ditemukan di permukaan planet-planet.</p>
<p>Sekitar satu abad yang lalu, mereka diduga ada di Bumi meski asal kosmiknya sering dicurigai dan sebagian besar ahli geologi percaya bahwa kawah itu berasal dari gunung berapi.</p>
<p>Sekitar tahun 1960, ahli astrogeologi Amerika <a href="https://www.britannica.com/biography/Gene-Shoemaker">Gene Shoemaker</a>, salah satu pendiri ilmu keplanetan, mempelajari dinamika pembentukan kawah di Bumi dan permukaan planet. Dia menyelidiki mengapa planet-planet – termasuk Bulan kita – begitu dipenuhi kawah.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/50-tahun-pendaratan-di-bulan-4-inovasi-teknologi-mengejutkan-yang-muncul-berkat-misi-apollo-11-120743">50 tahun pendaratan di Bulan: 4 inovasi teknologi mengejutkan yang muncul berkat misi Apollo 11</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<h2>Gambar dari Apollo</h2>
<p>Pada tahun 1970, ada lebih dari 50 kawah ditemukan di Bumi, tapi penemuan itu masih dianggap kontroversial, sampai gambar permukaan Bulan dibawa oleh <a href="https://www.nasa.gov/mission_pages/apollo/missions/index.html">misi Apollo</a> mengonfirmasi bahwa kawah tumbukan adalah proses geologis umum yang terjadi di luar Bumi.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/283450/original/file-20190710-44448-3ck3pf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/283450/original/file-20190710-44448-3ck3pf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/283450/original/file-20190710-44448-3ck3pf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=587&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/283450/original/file-20190710-44448-3ck3pf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=587&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/283450/original/file-20190710-44448-3ck3pf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=587&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/283450/original/file-20190710-44448-3ck3pf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=737&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/283450/original/file-20190710-44448-3ck3pf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=737&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/283450/original/file-20190710-44448-3ck3pf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=737&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Kawah Daedalus di sisi jauh Bulan seperti yang terlihat dari pesawat ruang angkasa Apollo 11 di orbit Bulan. Daedalus memiliki diameter sekitar 80 kilometer.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.nasa.gov/multimedia/imagegallery/image_feature_25.html">NASA</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Tidak seperti permukaan Bumi, permukaan Bulan dipenuhi dengan kawah. Ini karena Bumi adalah planet yang dinamis, di mana gempa tektonik, gunung berapi, angin, dan lautan melawan terbentuknya kawah-kawah yang di permukaannya.</p>
<p>Itu tidak berarti Bumi – <a href="https://theconversation.com/target-earth-how-asteroids-made-an-impact-on-australia-92836">bahkan Australia</a> – belum pernah terbentur batuan dari ruang angkasa. </p>
<p>Planet kita seharusnya dihantam oleh lebih banyak batu dari luar angkasa ketimbang yang dialami Bulan, sederhananya karena <a href="https://solarsystem.nasa.gov/moons/earths-moon/by-the-numbers/">planet kita berukuran lebih besar</a>.</p>
<p>Berbeda dengan Bumi, Bulan kita tidak aktif selama rentang waktu geologis yang panjang serta tidak memiliki atmosfer, yang memungkinkan kawah tumbukan bertahan selama ribuan tahun. Kawah Bulan merekam seluruh sejarah tumbukan yang terjadi dari asal mula Bulan terbentuk hingga saat ini.</p>
<h2>Kawah yang besar</h2>
<p>Kawah tumbukan terbesar dan tertua di tata surya diyakini berada di Bulan, dan disebut cekungan Kutub Selatan <em>Aitken</em>, tapi kita tidak dapat melihatnya dari Bumi karena ia berada di sisi jauh Bulan. Posisi Bulan terkunci pada rotasi Bumi sehingga sisi yang sama selalu menghadap ke arah kita.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/283453/original/file-20190710-44457-yje481.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/283453/original/file-20190710-44457-yje481.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/283453/original/file-20190710-44457-yje481.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=338&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/283453/original/file-20190710-44457-yje481.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=338&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/283453/original/file-20190710-44457-yje481.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=338&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/283453/original/file-20190710-44457-yje481.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=424&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/283453/original/file-20190710-44457-yje481.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=424&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/283453/original/file-20190710-44457-yje481.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=424&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Cekungan Kutub Selatan <em>Aitken</em> yang ditampilkan dari data ketinggian yang menunjukkan bukan warna aslinya. Tengah kawahnya merupakan bagian rendah berwarna biru tua dan ungu, sedangkan gunung di tepinya, sisa-sisa cincin luar, berwarna merah dan kuning.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://moon.nasa.gov/resources/38/south-pole-aitken-basin/">NASA/GSFC/University of Arizona</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Akan tetapi kawah ini, yang lebarnya lebih dari 2.000 kilometer, terbentuk sebelum adanya tumbukan besar lainnya yang terjadi selama evolusi Bulan. Simulasi tumbukan menunjukkan bahwa kawah <em>Aitken</em> dibentuk oleh asteroid berukuran <a href="https://www.lpi.usra.edu/exploration/training/resources/impact_cratering/">150-250 km</a> yang meluncur ke Bulan dengan kecepatan 15-20 km per detik!</p>
<p>Dari Bumi, mata manusia dapat mengamati area berwarna abu-abu yang tampak berbeda dari permukaan Bulan yang menghadap kita. Daerah gelapnya disebut <em>maria</em>, dan lebarnya dapat mencapai lebih dari 1.000 km.</p>
<p>Daerah gelap itu adalah endapan vulkanik yang membentuk lekukan yang diciptakan dari tumbukan besar di Bulan. Letusan gunung berapi ini aktif selama jutaan tahun setelah tumbukan ini terjadi.</p>
<p>Favorit saya adalah cekungan <a href="https://svs.gsfc.nasa.gov/4499"><em>Orientale</em></a>, kawah tumbukan termuda di Bulan, tetapi diperkirakan terbentuk “hanya” sekitar <a href="https://agupubs.onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1002/2016JE005038" title="Subsurface morphology and scaling of lunar impact basins">3,7 miliar tahun yang lalu</a>.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/283455/original/file-20190710-44448-5py8bf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/283455/original/file-20190710-44448-5py8bf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/283455/original/file-20190710-44448-5py8bf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=429&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/283455/original/file-20190710-44448-5py8bf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=429&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/283455/original/file-20190710-44448-5py8bf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=429&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/283455/original/file-20190710-44448-5py8bf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=539&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/283455/original/file-20190710-44448-5py8bf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=539&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/283455/original/file-20190710-44448-5py8bf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=539&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Cekungan Orientale memiliki lebar sekitar 930 km dan memiliki tiga cincin berbeda, yang membentuk pola seperti <em>bullseye</em>. Pandangan ini adalah mosaik gambar dari Lunar Reconnaissance Orbiter NASA.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.jpl.nasa.gov/news/news.php?feature=6662">NASA/GSFC/Arizona State University</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Tidak ada peristiwa tumbukan besar lainnya yang terjadi di Bulan sejak saat itu. Ini adalah pertanda baik, karena ini menyiratkan tidak ada tubrukan sangat besar yang terjadi di Bumi setelah masa ini dalam sejarah evolusi. (Asteroid yang <a href="https://www.nhm.ac.uk/discover/how-an-asteroid-caused-extinction-of-dinosaurs.html">memusnahkan dinosaurus</a> di Bumi 66 juta tahun yang lalu hanya berukuran sekitar <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0012821X0800188X?via%3Dihub">10-15 km</a> dan meninggalkan kawah yang lebih besar dari ukuran 150 km, yang cukup besar untuk menyebabkan kepunahan massal.)</p>
<h2>Seperti yang terlihat dari Bumi</h2>
<p>Dengan teleskop kecil, atau teropong mewah, Anda dapat melihat beberapa kawah kompleks di Bulan, seperti <a href="https://www.lpi.usra.edu/education/timeline/gallery/slide_61.html"><em>Tycho</em></a> atau <a href="https://ase.tufts.edu/cosmos/view_picture.asp?id=383">kawah-kawah</a> <a href="https://moon.nasa.gov/resources/66/copernicus-crater/"><em>Copernicus</em></a>.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/283459/original/file-20190710-44472-1nuibkm.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/283459/original/file-20190710-44472-1nuibkm.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/283459/original/file-20190710-44472-1nuibkm.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/283459/original/file-20190710-44472-1nuibkm.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/283459/original/file-20190710-44472-1nuibkm.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/283459/original/file-20190710-44472-1nuibkm.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/283459/original/file-20190710-44472-1nuibkm.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/283459/original/file-20190710-44472-1nuibkm.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Kawah <em>Tycho</em> adalah salah satu kawah paling menonjol di Bulan.</span>
<span class="attribution"><span class="source">NASA/Goddard/Arizona State University</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Mereka disebut kawah kompleks karena mereka tidak sepenuhnya berbentuk seperti mangkuk, tapi sedikit dangkal dan memiliki puncak di tengah kawah sebagai dampak dari bahan yang runtuh ke dalam lubang yang dibuat selama tumbukan. <em>Tycho</em> dan <em>Copernicus</em> keduanya berukuran 80-100 km, tetapi memiliki puncak yang spektakuler dan “sinar ejecta” yang menonjol - daerah tempat material dikeluarkan di permukaan Bulan setelah tumbukan.</p>
<p>Pembentukan kawah-kawah ini menghasilkan material dasar yang lebih terang dari permukaan sebenarnya. Ini karena permukaan Bulan mengalami <a href="https://agupubs.onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/2016JE005128">pelapukan luar angkasa</a>, yang menyebabkan batuan permukaan menjadi gelap.</p>
<h2>Masih menjadi sasaran dari tumbukan</h2>
<p>Misi Apollo 12, 14, 15, dan 16 menempatkan beberapa stasiun seismik di Bulan antara tahun 1969 dan 1972. Mereka menciptakan jaringan seismik ekstraterestrial pertama (<a href="https://www.hq.nasa.gov/alsj/HamishALSEP.html">ALSEP</a>). Selama satu tahun beroperasi, lebih dari <a href="https://agupubs.onlinelibrary.wiley.com/doi/epdf/10.1029/JB079i029p04365" title="Meteoroid impacts recorded by the short‐period component of Apollo 14 Lunar Passive Seismic Station">1.000 peristiwa seismik dicatat</a>, yang 10% dari jumlah itu dikaitkan dengan tumbukan meteoroid.</p>
<p>Jadi Bulan masih ditabrak oleh benda-benda angkasa, meski sebagian besar benda kecil. Namun karena tidak ada atmosfer di Bulan, tidak ada gas untuk membantu membakar batu-batu ini dari luar angkasa dan menghentikannya menabrak Bulan.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/ai-dapat-memprediksi-kelanggengan-cinta-berdasarkan-cara-anda-bicara-dengan-pasangan-85278">AI dapat memprediksi kelanggengan cinta berdasarkan cara Anda bicara dengan pasangan</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Jaringan seismik masih berfungsi hingga kemudian dimatikan pada 1977, dalam persiapan untuk misi ruang angkasa baru. Tidak ada yang menyangka bahwa <a href="https://theconversation.com/launching-in-may-the-insight-mission-will-measure-marsquakes-to-explore-the-interior-of-mars-91080">seismometer ekstraterestrial</a> yang beroperasi penuh berikutnya tidak akan ditempatkan di permukaan planet (Mars) sampai 40 tahun kemudian.</p>
<p>Saat ini, dari Bumi, menggunakan teleskop kecil,, dengan disertai kesabaran, Anda dapat melihat apa yang disebut “<a href="https://science.nasa.gov/science-news/science-at-nasa/2013/16may_lunarimpact/" title="Bright Explosion on the Moon">kilasan tumbukan</a>”, yang merupakan tumbukan meteorit kecil pada permukaan Bulan yang menghadap kita.</p>
<figure>
<iframe width="440" height="260" src="https://www.youtube.com/embed/bBMxgyCpKnc?wmode=transparent&start=0" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>
<figcaption><span class="caption">Anda harus cepat untuk melihat kilasan itu – perhatikan kotak hijau.</span></figcaption>
</figure>
<p>Berkat atmosfer di Bumi, batu-batu berukuran serupa dari ruang angkasa tidak dapat menabrak Bumi secara langsung karena mereka cenderung terbakar. Namun di Bulan, mereka menabrak permukaannya dan melepaskan energi kinetik dari tumbukan melalui emisi panas yang membara.</p>
<p><em>Las Asimi Lumban Gaol menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/120901/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Katarina Miljkovic menerima dana dari Australian Research Council. Ia adalah anggota dari the National Committee for Space and Radio Science.</span></em></p>Misi Apollo ke Bulan membantu kita memahami asal dari kawah di bulan, dan di sini, di Bumi.Katarina Miljkovic, ARC DECRA fellow, Curtin UniversityLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1207432019-07-22T08:02:41Z2019-07-22T08:02:41Z50 tahun pendaratan di Bulan: 4 inovasi teknologi mengejutkan yang muncul berkat misi Apollo 11<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/285032/original/file-20190722-116539-zjsud1.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=0%2C0%2C2100%2C1499&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Pemadam kebakaran berhutang banyak terima kasih pada NASA.</span> <span class="attribution"><span class="source">U.S. Navy photo by Mass Communication Seaman Barry Riley</span></span></figcaption></figure><p>Program Apollo NASA (National Aeronautics and Space Administration) Amerika Serikat adalah salah satu pencapaian teknologi paling tinggi pada abad ke-20. Di luar perlombaan dan eksplorasi ruang angkasa, program Apollo ini berkontribusi pada beberapa penemuan dan inovasi yang dampaknya kita rasakan pada kehidupan kita saat ini. Namun pada saat yang sama, ada beberapa mitos soal teknologi apa saja yang dihasilkan program ini.</p>
<p>Mitos favorit saya adalah bahwa <a href="https://www.nasa.gov/offices/ipp/home/myth_tang.html">Teflon dikembangkan oleh NASA</a>. Tampaknya masuk akal, karena Teflon merupakan <a href="https://www.product-release.com/product-release-news/teflons-use-apollo-space-program/">bahan yang sangat tahan panas</a>–sesuatu yang dibutuhkan misi luar angkasa. </p>
<p>Namun, Teflon <a href="https://www.sciencehistory.org/historical-profile/roy-j-plunkett">ditemukan secara tidak sengaja pada 1938</a> oleh <a href="https://www.sciencehistory.org/historical-profile/roy-j-plunkett">Roy Plunkett</a> di laboratorium perusahaan DuPont ketika dia meneliti mesin pendingin baru. <a href="https://www.nasa.gov/offices/ipp/home/myth_tang.html">Kesalahpahaman lainnya</a> adalah Velcro yang sebenarnya telah <a href="https://www.hookandloop.com/invention-velcro-brand/">ditemukan pada 1940-an</a> di Swiss oleh George de Mestral. Sekali lagi, kegunaannya yang sangat besar dalam kehidupan sehari-hari di ruang angkasa memang tidak dapat disangkal. Bayangkan betapa sulitnya untuk mengamankan diri ke tempat tidur Anda ketika tidak ada gravitasi.</p>
<p>Karena sekarang sudah 50 tahun sejak pendaratan di Bulan Apollo 11, ini saat yang tepat untuk menyoroti mana yang sebenarnya merupakan hasil dari perlombaan luar angkasa ini dan mana yang bukan. </p>
<p>Berikut adalah daftar beberapa temuan–meski ada banyak temuan lainnya juga tak dibahas. Beberapa di antaranya tidak secara langsung dibuat oleh NASA, tapi mungkin tidak akan pernah muncul jika bukan karena bantuan dan dukungan luar biasa dari badan antariksa itu.</p>
<hr>
<figure class="align-right ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/280931/original/file-20190624-97762-b4blia.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=237&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/280931/original/file-20190624-97762-b4blia.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/280931/original/file-20190624-97762-b4blia.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/280931/original/file-20190624-97762-b4blia.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/280931/original/file-20190624-97762-b4blia.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/280931/original/file-20190624-97762-b4blia.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/280931/original/file-20190624-97762-b4blia.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption"></span>
</figcaption>
</figure>
<p><strong>MORE ON THE MOON AND BEYOND</strong>
<br>Bergabunglah bersama kami menyelami eksplorasi ruang angkasa 50 tahun ke belakang dan 50 tahun yang akan datang. Dimulai dari langkah pertama bersejarah Neil Armstrong ke permukaan Bulan hingga rencana masa kini untuk menggunakan bulan sebagai landasan peluncuran ke Mars, <a href="https://theconversation.com/uk/topics/to-the-moon-and-beyond-72729?utm_source=TC&utm_medium=linkback&utm_campaign=moonseries2019&utm_content=inlineasseta">dengarkan para pakar akademisi yang telah mendedikasikan hidup mereka untuk mempelajari keajaiban ruang angkasa</a></p>
<hr>
<h2>1. Penjernih air</h2>
<p>NASA mengembangkan unit kecil dan ringan yang memurnikan air untuk penerbangan manusia ke luar angkasa. Alat ini <a href="https://spinoff.nasa.gov/Spinoff2004/er_1.html">bekerja dengan andal</a> tanpa perlu pemantauan khusus dengan menggunakan ion (atom yang kehilangan elektron) perak untuk membunuh bakteri. Ternyata, ini juga sangat berguna untuk pemurnian air di Bumi, karena klorin yang umumnya digunakan dapat menghilang akibat sinar matahari atau panas. Ini juga menghilangkan masalah iritasi mata dan masalah pemutih yang kita alami di kolam renang.</p>
<p>Sistem NASA saat ini digunakan untuk menjaga air di menara pendingin tetap bersih, membantu mendukung pendingin udara di seluruh dunia. Sistem ini juga sudah mulai digunakan untuk membersihkan kolam–perusahaan <a href="http://www.carefreeclearwater.com/">Carefree Clearwater, Ltd,</a> telah menerapkannya untuk menjernihkan spa dan kolam renang di seluruh Amerika Serikat (AS).</p>
<h2>2. Masker pernapasan</h2>
<p>Sistem pernapasan yang digunakan oleh petugas pemadam kebakaran di seluruh dunia berasal dari NASA. Meskipun bukan NASA sendiri yang menciptakannya, mereka bertanggung jawab untuk membuatnya dapat digunakan– ringan dan efisien. </p>
<p>Pada 1971, banyak kepala pemadam kebakaran AS mempermasalahkan <a href="https://www.spacefoundation.org/what-we-do/space-technology-hall-fame/inducted-technologies/improved-firefighters-breathing-system">tidak praktisnya</a> alat pernafasan mereka yang beratnya sekitar 30 kilogram, menyebabkan beberapa petugas pemadam kebakaran bahkan membuang sistem pernapasan mereka untuk memAadamkan api.</p>
<p>Menggunakan pengalamannya mengembangkan peralatan astronot untuk pendaratan di Bulan, NASA kemudian bekerja sama dengan <a href="https://www.nist.gov/el/fire-research-division-73300/national-fire-research-laboratory-73306">Fire Technology Division dari National Bureau</a> untuk mengembangkan sistem pernapasan yang lebih baik selama beberapa tahun ke depan. <a href="https://ntrs.nasa.gov/archive/nasa/casi.ntrs.nasa.gov/20020090888.pdf">Sistem yang ditingkatkan</a> membuatnya lebih ringan, lebih mudah dipakai, dan juga membuat masker wajah yang memungkinkan melihat bidang yang lebih luas.</p>
<h2>3. Kain polimer</h2>
<p>Polimer adalah bahan yang terbuat dari rantai panjang molekul yang cenderung memiliki sifat luar biasa seperti ketangguhan dan ketahanan panas. Ahli kimia AS <a href="https://www.nap.edu/read/4547/chapter/11">Carl Marvel</a> <a href="http://www.nasonline.org/publications/biographical-memoirs/memoir-pdfs/marvel-carl.pdf">pertama kali mensintesis</a> kain polimer <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Polybenzimidazole_fiber">Polybenzimidazole</a> pada 1950-an. Namun, kain itu tidak akan tersebar luas jika bukan karena NASA yang memanfaatkannya dengan baik. Badan antariksa itu berupaya mengembangkan serat tekstil yang tidak mudah terbakar dan stabil pada berbagai suhu–dari dinginnya hidrogen cair hingga panasnya emas yang dilelehkan. Setelah insiden <a href="https://history.nasa.gov/Apollo204/summary.pdf">kebakaran Apollo 1 yang menewaskan tiga awak pesawat</a> pada 1967, NASA mengemukakan bahwa material yang mudah terbakar sebagai salah satu penyebabnya. Kejadian tragis ini menyadarkan NASA.</p>
<hr>
<p><em>The moon and beyond adalah seri podcast baru dari The Conversation yang menandai peringatan 50 tahun pendaratan di Bulan. <a href="https://theconversation.com/uk/podcasts/moon-and-beyond">Dengarkan dan berlangganan di sini</a></em></p>
<hr>
<p><a href="https://client.prod.iaff.org/">International Association of Fire Fighters</a> kemudian berkolaborasi dengan NASA dalam <em>Project FIRES</em> pada 1971 untuk memasukkan bahan baru ini ke dalam alat pelindung petugas pemadam kebakaran. Material ini <a href="https://spinoff.nasa.gov/Spinoff2008/ps_3.html">mulai digunakan oleh petugas pemadam kebakaran</a> AS pada 1970-80-an untuk meningkatkan pakaian pelindung mereka. Bahan itu masih digunakan dalam berbagai cara dan bidang baru, termasuk tanggap darurat, olahraga motor, militer, dan industri.</p>
<h2>4. Perangkat tanpa kabel</h2>
<p>Para astronot Apollo ingin membawa batu kembali ke Bumi dan melakukan beberapa pengukuran saat berada di Bulan. Untuk itu, mereka perlu bor tanpa kabel yang efisien. Untungnya, perusahaan Black & Decker <a href="https://www.nasa.gov/offices/ipp/home/myth_tools.html#backtoTop">telah mengembangkan beberapa produk</a> yang sejalan dengan fungsi ini pada 1961. NASA mengontrak perusahaan tersebut, dengan Martin Marietta Corporation, untuk membantu mengembangkan lebih banyak alat yang dirancang khusus, seperti bor palu tanpa kabel untuk mengambil sampel bulan.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/282448/original/file-20190703-126382-zcna1v.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/282448/original/file-20190703-126382-zcna1v.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=609&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/282448/original/file-20190703-126382-zcna1v.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=609&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/282448/original/file-20190703-126382-zcna1v.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=609&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/282448/original/file-20190703-126382-zcna1v.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=765&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/282448/original/file-20190703-126382-zcna1v.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=765&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/282448/original/file-20190703-126382-zcna1v.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=765&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Harrison Schmitt berusaha mengumpulkan batuan Bulan.</span>
<span class="attribution"><span class="source">NASA</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Ini juga merupakan tugas yang agak menantang untuk menggunakan kunci pas untuk mengencangkan baut yang melayang dalam gravitasi nol tanpa harus memutar diri Anda sendiri–masalah yang mengarah pada pengembangan <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Impact_wrench">kunci pas <em>zero-impact</em></a>. Jadi, NASA membantu inisiatif inovasi perangkat nirkabel yang penting–dengan pengalamannya ini, membantu perangkat nirkabel digunakan dalam perangkat medis dan vakum pembersih.</p>
<p>Sebagai seorang astronom budaya, saya suka memikirkan tentang apa yang telah diberikan oleh pesawat luar angkasa dan pendaratan di Bulan kepada kita di samping penemuan-penemuan material di atas. Saya pribadi berpikir bahwa pengembangan konsep-konsep pemikiran baru yang inovatif tentang manusia dan lingkungan telah menjadi penting bagi masyarakat Barat modern kita saat ini. </p>
<p>Contoh-contoh ini ditangkap oleh apa yang disebut <a href="https://arc.aiaa.org/doi/book/10.2514/4.103223">efek <em>overview</em></a> dan dampak yang diberikan <a href="https://www.independent.co.uk/environment/nature/earthrise-the-image-that-changed-our-view-of-the-planet-7837041.html">gambar kelereng biru</a> –foto Bumi yang diambil dari Bulan–pada pergerakan lingkungan yang sedang berkembang.</p>
<p>Penerbangan ruang angkasa manusia tidak selalu dapat diukur melalui penemuan-penemuan material, oleh karena itu, kita juga harus menilainya dengan melihat bagaimana hal itu mengubah pemikiran kita.</p>
<p><em>Las Asimi Lumban Gaol menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/120743/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Daniel Brown tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Apakah Anda tahu bahwa Teflon berasal dari NASA hanyalah sebuah mitos?Daniel Brown, Lecturer in Astronomy, Nottingham Trent UniversityLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1202922019-07-15T09:41:36Z2019-07-15T09:41:36ZPonsel kita punya daya komputasi lebih kuat dari komputer Apollo 11 yang mendarat di Bulan<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/283982/original/file-20190714-173351-7px32t.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=0%2C0%2C2400%2C2400&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Astronot David R. Scott, komandan Apollo 15.</span> <span class="attribution"><span class="source">NASA</span></span></figcaption></figure><p>Lima puluh tahun yang lalu, manusia pertama kali mendarat di bulan. Astronot Neil Armstrong kala itu mengucapkan kutipan yang kini menjadi terkenal: “<a href="https://www.space.com/17307-neil-armstrong-one-small-step-quote.html">Ini satu langkah kecil untuk seseorang, satu lompatan raksasa untuk umat manusia.</a>”. </p>
<p>Kini, kejadian tersebut masih menjadi salah satu pencapaian tertinggi umat manusia. Terlepas dari kemajuan teknologi yang pesat sejak itu, para astronot belum benar-benar kembali ke bulan sejak 1972.</p>
<p>Ini cukup mengejutkan. Apalagi jika kita renungkan bahwa dalam gawai genggaman kita sekarang punya daya komputasi yang lebih kuat dibandingkan komputer pada pesawat Apollo 11. </p>
<p>Apollo 11 dulu memiliki satu komputer yang disebut <a href="https://history.nasa.gov/computers/Ch2-5.html"><em>Apollo Guidance Computer</em> (AGC)</a>. Komputer itu memiliki memori 2048 kata yang dapat digunakan untuk menyimpan “hasil sementara”–data yang akan hilang ketika tidak ada daya. Jenis memori ini disebut sebagai RAM <em>(Random Access Memory)</em>. Setiap kata terdiri dari 16 digit biner <em>(bit)</em>, dengan <em>bit</em> merupakan bilangan nol atau satu. Ini berarti bahwa komputer Apollo memiliki 32.768 <em>bit</em> memori RAM.</p>
<p>Selain itu, komputer tersebut punya <a href="https://www.computerhistory.org/timeline/1969/">72 KB <em>Read Only Memory</em>(ROM)</a>, yang setara dengan 589.824 <em>bit</em>. Memori ini telah diprogram dan tidak dapat diubah setelah selesai.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/to-the-moon-and-beyond-podcast-series-trailer-119250">To the moon and beyond podcast series – Trailer</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Satu karakter alfabet–misalnya “a” atau “b”–biasanya membutuhkan delapan <em>bit</em> untuk disimpan. Itu berarti komputer Apollo 11 tidak akan dapat menyimpan artikel ini dalam 32.768 <em>bit</em> RAM-nya. Bandingkan dengan telepon seluler atau pemutar MP3 yang dapat menyimpan lebih banyak, sering kali berisi ribuan surel, lagu, dan foto.</p>
<h2>Memori dan pemrosesan ponsel</h2>
<p>Menggunakan istilah yang lebih konkret, ponsel terbaru biasanya memiliki 4 GB RAM. Itu adalah 34.359.738.368 <em>bit</em>. Ini berarti kapasitas memori ponsel satu juta kali lebih banyak (tepatnya 1.048.576) daripada yang dimiliki komputer Apollo dalam RAM. Lebih lanjut, iPhone juga memiliki memori RAM hingga 512 GB. Itu adalah 4.398.046.511.104 <em>bit</em>, tujuh juta kali lipat lebih banyak dari komputer pemandu.</p>
<p>Tetapi memori bukanlah satu-satunya hal yang penting. Komputer Apollo 11 memiliki prosesor–satu sirkuit elektronik yang melakukan operasi pada sumber data eksternal–<a href="https://www.zmescience.com/research/technology/smartphone-power-compared-to-apollo-432/">yang berjalan pada 0,043 MHz</a>. Prosesor iPhone terbaru diperkirakan berjalan pada sekitar 2490 MHz. Apple tidak mengiklankan kecepatan pemrosesan, tetapi <a href="https://everymac.com/systems/apple/iphone/iphone-faq/iphone-processor-types.html">banyak pihak lain</a> telah menghitungnya. Ini berarti bahwa iPhone di saku Anda 100.000 kali lebih kuat dari kekuatan pemrosesan komputer yang mendaratkan manusia di bulan 50 tahun yang lalu.</p>
<hr>
<figure class="align-right ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/280931/original/file-20190624-97762-b4blia.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=237&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/280931/original/file-20190624-97762-b4blia.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/280931/original/file-20190624-97762-b4blia.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/280931/original/file-20190624-97762-b4blia.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/280931/original/file-20190624-97762-b4blia.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/280931/original/file-20190624-97762-b4blia.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/280931/original/file-20190624-97762-b4blia.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption"></span>
</figcaption>
</figure>
<p>MORE ON THE MOON AND BEYOND
<br> Menyelami eksplorasi ruang angkasa 50 tahun ke belakang dan 50 tahun yang akan datang. Dimulai dari langkah pertama bersejarah Neil Armstrong ke permukaan bulan hingga rencana masa kini untuk menggunakan bulan sebagai landasan peluncuran ke Mars, <a href="https://theconversation.com/uk/topics/to-the-moon-and-beyond-72729?utm_source=TC&utm_medium=linkback&utm_campaign=moonseries2019&utm_content=inlineasseta">dengar para pakar akademisi yang telah mendedikasikan hidup mereka untuk mempelajari keajaiban ruang angkasa</a>.</p>
<hr>
<p>Situasinya bahkan lebih parah ketika Anda mempertimbangkan bahwa akan ada pemrosesan lain yang dibangun ke dalam iPhone yang menangani tugas-tugas tertentu, seperti tampilan.</p>
<h2>Bagaimana dengan kalkulator?</h2>
<p>Adalah satu hal yang lain untuk membandingkan komputer Apollo 11 dengan ponsel yang canggih, tapi bagaimana bila hal itu dibandingkan dengan kalkulator klasik? Texas Instruments adalah salah satu produsen kalkulator yang paling terkenal. Pada 1998, mereka merilis TI-73, dan pada 2004, mereka merilis TI-84.</p>
<p>Tabel berikut menunjukkan spesifikasi kedua kalkulator ini.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/277903/original/file-20190604-69067-4zprrv.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/277903/original/file-20190604-69067-4zprrv.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/277903/original/file-20190604-69067-4zprrv.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=134&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/277903/original/file-20190604-69067-4zprrv.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=134&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/277903/original/file-20190604-69067-4zprrv.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=134&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/277903/original/file-20190604-69067-4zprrv.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=168&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/277903/original/file-20190604-69067-4zprrv.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=168&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/277903/original/file-20190604-69067-4zprrv.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=168&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Texas Instruments: Spesifikasi Kalkulator TI73 dan TI-84.</span>
</figcaption>
</figure>
<p>Jika kita membandingkan dua kalkulator dengan komputer pemandu Apollo, kita dapat mencatat bahwa TI-73 memiliki ROM yang sedikit lebih kecil, tapi dengan RAM delapan kali lebih banyak. Pada saat TI-84 dirilis, kapasitas RAM-nya telah meningkat menjadi 32 kali lebih banyak dari komputer Apollo dan ROM-nya sekarang lebih dari 14.500 kali lebih banyak.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/278021/original/file-20190605-40758-x0ysdp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/278021/original/file-20190605-40758-x0ysdp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=347&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/278021/original/file-20190605-40758-x0ysdp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=347&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/278021/original/file-20190605-40758-x0ysdp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=347&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/278021/original/file-20190605-40758-x0ysdp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=436&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/278021/original/file-20190605-40758-x0ysdp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=436&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/278021/original/file-20190605-40758-x0ysdp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=436&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Perbandingan memori TI-73 dan TI-84 dengan AGC.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Own Image</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Berkenaan dengan kecepatan pemrosesan, TI-73 140 kali lebih cepat dari komputer Apollo sedangkan TI-84 hampir 350 kali lebih cepat.</p>
<p>Sangat mengherankan ketika memikirkan bahwa kalkulator sederhana, yang dirancang untuk membantu siswa berpuluh-puluh tahun yang lalu untuk lulus ujian, lebih kuat daripada komputer yang mendaratkan manusia di bulan.</p>
<h2>Bagaimana jika Apollo 11 memiliki komputer modern?</h2>
<p>Komputer Apollo canggih pada masanya, tapi apa kira-kira yang terjadi jika pendaratan di bulan kala itu dilengkapi komputer canggih yang tersedia saat ini?</p>
<p>Saya menduga bahwa waktu pengembangan perangkat lunak akan jauh lebih cepat, karena alat pengembangan perangkat lunak yang tersedia saat ini. Akan jauh lebih cepat untuk menulis, men-<em>debug</em> (menemukan dan memperbaiki kesalahan program), dan menguji kode kompleks yang diperlukan untuk mengirim seseorang ke bulan.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/278086/original/file-20190605-40731-6zbuxf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/278086/original/file-20190605-40731-6zbuxf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/278086/original/file-20190605-40731-6zbuxf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=800&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/278086/original/file-20190605-40731-6zbuxf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=800&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/278086/original/file-20190605-40731-6zbuxf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=800&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/278086/original/file-20190605-40731-6zbuxf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=1005&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/278086/original/file-20190605-40731-6zbuxf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=1005&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/278086/original/file-20190605-40731-6zbuxf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=1005&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Komputer Pemandu Apollo (AGC)</span>
<span class="attribution"><span class="source">Creative Commons</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Antarmuka pengguna di Apollo (disebut <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Apollo_Guidance_Computer#DSKY_interface"><em>Display Keyboard</em> (DSKY)</a> memiliki antarmuka jenis kalkulator dengan perintah yang dimasukkan menggunakan kode numerik. Antarmuka hari ini akan jauh lebih mudah digunakan––yang akan sangat membantu dalam situasi yang penuh tekanan. Antarmuka pengguna hampir pasti tidak memiliki <em>keyboard</em>, tapi akan menggunakan perintah <em>swipe</em> pada layar sentuh. Namun jika tidak memungkinkan karena harus memakai sarung tangan, antarmuka mungkin melalui gestur, gerakan mata atau antarmuka intuitif lainnya.</p>
<p>Yang mungkin akan terdengar mengejutkan, kecepatan komunikasi dengan Bumi tidak akan lebih baik hari ini. Waktu aktual yang diperlukan untuk berkomunikasi adalah sama dengan pada 1969–yaitu, kecepatan cahaya. Dibutuhkan 1,26 detik untuk sebuah pesan sampai dari bulan ke Bumi. Tetapi dengan ukuran file yang lebih besar––dan dari jarak yang semakin bertambah jauh––untuk mendapatkan sebuah gambar dari pesawat ruang angkasa ke Bumi hari ini akan memakan waktu yang relatif lebih lama dibandingkan pada 1969. Meski begitu, gambarnya akan terlihat jauh lebih cantik berkat kemajuan dalam teknologi kamera.</p>
<p>Perubahan terbesar yang mungkin akan kita lihat adalah komputer menjadi jauh lebih cerdas secara artifisial. Saya yakin bahwa penerbangan dan pendaratan pesawat ruang angkasa tidak akan sepenuhnya berada di tangan komputer, tetapi ia akan memiliki lebih banyak informasi dan kecerdasan dan akan dapat membuat lebih banyak keputusan daripada yang dapat dilakukan komputer Apollo 11 pada 1969. Ini akan sangat membantu para astronot. </p>
<p>Armstrong mengatakan bahwa, pada skala mengkhawatirkan satu hingga sepuluh, berjalan di bulan adalah sekitar satu–sedangkan membuat penurunan terakhir ke darat adalah sekitar 13.</p>
<p>Jadi mari kita akhiri dengan mengakui bahwa dengan daya komputasi yang terbatas saat itu, mendaratkan orang di bulan pada 1969 benar-benar pencapaian yang luar biasa.</p>
<p><em>Las Asimi Lumban Gaol menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/120292/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Graham Kendall tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Berikut ini perbandingan antara ponsel kita sekarang dengan komputer yang mendaratkan manusia di bulan pada 1969.Graham Kendall, Professor of Computer Science and Provost/CEO/PVC, University of NottinghamLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1187682019-06-19T04:38:01Z2019-06-19T04:38:01ZBulan masih aktif secara geologis<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/279729/original/file-20190617-158917-2vkg1n.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=255%2C44%2C2737%2C1947&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Stasiun Luar Angkasa Internasional memindahkan "Bulan Biru" pada akhir Juni 2015.</span> <span class="attribution"><a class="source" href="http://apod.nasa.gov/apod/ap150731.html">Dylan O'Donnell</a></span></figcaption></figure><p>Kita cenderung menganggap bulan sebagai benda “mati”. Bukan hanya di sana tidak ada kehidupan, namun hampir semua aktivitas vulkaniknya juga <a href="http://volcano.oregonstate.edu/oldroot/volcanoes/planet_volcano/lunar/Overview.html"> sudah mati miliaran tahun yang lalu</a>. Bahkan cairan lahar yang paling muda sudah cukup lama ditimpa oleh kawah yang terbentuk karena terjangan meteor dan ada selama miliaran tahun. </p>
<p>Petunjuk bahwa bulan tidak mati secara geologis sebenarnya telah ada sejak era Apollo 50 tahun yang lalu. Misi Apollo 12, 14, 15 dan 16 adalah untuk menaruh seismometer yaitu <a href="https://moon.nasa.gov/resources/13/apollo-11-seismic-experiment/">alat yang mendeteksi gempa bulan</a> di atas permukaan bulan. Benda ini mengirim data ke Bumi hingga tahun 1977. Data tersebut menunjukkan getaran yang disebabkan oleh “gempa internal”. Tetapi tidak ada yang yakin apakah hal ini terkait dengan pergerakan aktual di permukaan bulan atau murni pergerakan internal yang juga dapat menyebabkan getaran. Sebuah studi baru yang <a href="https://www.nature.com/articles/s41561-019-0362-2">diterbitkan di <em>Nature Geoscience</em></a>, menunjukkan bahwa bulan mungkin memang memiliki patahan yang aktif saat ini.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/273346/original/file-20190508-183112-vgh97g.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/273346/original/file-20190508-183112-vgh97g.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/273346/original/file-20190508-183112-vgh97g.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=354&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/273346/original/file-20190508-183112-vgh97g.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=354&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/273346/original/file-20190508-183112-vgh97g.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=354&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/273346/original/file-20190508-183112-vgh97g.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=445&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/273346/original/file-20190508-183112-vgh97g.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=445&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/273346/original/file-20190508-183112-vgh97g.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=445&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Seismometer dikerahkan di bulan oleh Apollo 14 (yang terdekat dari tiga instrumen).</span>
<span class="attribution"><span class="source">NASA</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Petunjuk lain mengenai aktivitas di bulan ditemukan pada tahun 1972 ketika astronot Apollo 17, <a href="https://www.nasa.gov/astronautprofiles/cernan">Gene Cernan</a> dan <a href="https://www.space.com/39009-apollo-17-astronaut-harrison-schmitt-interview.html">Jack Schmitt</a>, menemukan sebuah jejak pada permukaan bulan yang tingginya sekian puluh meter, dan mereka sebut “lereng Lee-Lincoln”. Mereka, dan tim mereka di Bumi mengira itu mungkin patahan geologis (di mana satu batuan kerak bergerak relatif terhadap yang lain), tapi mereka tidak yakin.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/273376/original/file-20190508-183089-cyek8x.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/273376/original/file-20190508-183089-cyek8x.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/273376/original/file-20190508-183089-cyek8x.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=606&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/273376/original/file-20190508-183089-cyek8x.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=606&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/273376/original/file-20190508-183089-cyek8x.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=606&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/273376/original/file-20190508-183089-cyek8x.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=762&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/273376/original/file-20190508-183089-cyek8x.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=762&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/273376/original/file-20190508-183089-cyek8x.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=762&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Lereng Lee-Lincoln menyapu dasar lembah dan berbelok saat memotong sisi lembah di sebelah kanan.</span>
<span class="attribution"><span class="source">NASA Apollo 17 image library (frame AS17-137-20897)</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Sejumlah contoh serupa juga terlihat dalam foto-foto yang diambil dari pesawat Apollo saat mereka mengorbit di dekat khatulistiwa bulan, tetapi baru pada tahun 2010 ada Kamera Pengintai Orbit Bulan yang mampu merekam dengan detail kurang dari satu meter. Kamera ini menunjukkan bahwa ada kerutan serupa yang ditemukan tersebar di Bulan.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/273353/original/file-20190508-183093-nd32s5.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/273353/original/file-20190508-183093-nd32s5.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/273353/original/file-20190508-183093-nd32s5.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=537&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/273353/original/file-20190508-183093-nd32s5.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=537&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/273353/original/file-20190508-183093-nd32s5.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=537&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/273353/original/file-20190508-183093-nd32s5.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=674&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/273353/original/file-20190508-183093-nd32s5.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=674&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/273353/original/file-20190508-183093-nd32s5.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=674&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Pandangan sejauh 3,5 km dari bagian bulan yang terganggu oleh patahan.</span>
</figcaption>
</figure>
<p>Banyak peneliti yang sepakat bahwa kerutan-kerutan tersebut adalah patahan yang disebabkan pendinginan Bulan setelah <a href="https://theconversation.com/how-old-is-our-moon-71036">proses kelahirannya yang panas</a>. “Proses kontraksi termal” menyebabkan volume Bulan menyusut dan menekan permukaan. Ini berarti <a href="https://www.nasa.gov/mission_pages/LRO/news/shrinking-moon.html">Bulan sedikit menyusut</a>. Namun, bukan berarti patahan-patahan ini elalu harus aktif dan bergerak. </p>
<p>Hal yang sama telah terjadi pada Merkurius dalam skala yang jauh lebih besar. Jari-jari planet tersebut telah menyusut sejauh 7 km selama 3 juta tahun terakhir. Di sana, lereng terbesar hampir seratus kali lebih besar daripada yang ada di bulan.</p>
<h2>Patahan aktif</h2>
<p>Analisis menunjukkan bahwa umur patahan ini relatif muda, tidak dari sekitar 50 juta tahun. Tetapi apakah mereka aktif dan masih bergerak hari ini? Dalam studi baru, <a href="https://airandspace.si.edu/people/staff/thomas-watters">Tom Watters dari Smithsonian Institution</a> di Amerika Serikat dan rekannya menggunakan cara baru untuk menunjukkan dengan tepat lokasi gempa dekat permukaan bulan dalam data Apollo, lebih tepat dari data sebelumnya.</p>
<p>Tim tersebut menemukan bahwa dari 28 gempa dangkal yang terdeteksi, delapan di antaranya dekat dengan (dalam jarak 30 km) lereng patahan, menunjukkan bahwa patahan ini memang mungkin aktif. Enam gempa di antaranya terjadi ketika posisi orbit bulan hampir paling jauh dari Bumi. Pada titik ini, tekanan di permukaan bulan diperkirakan memuncak, dan mungkin memicu gempa.</p>
<p>Tim juga meneliti jejak baru yang tampak ditinggalkan oleh batu-batu besar yang runtuh. Ini mungkin akibat tanah yang bergetar, karena batu-batu ini terlihat dekat dengan lereng patahan yang telah longsor. Ada juga jejak endapan tanah longsor. Semua hal ini menambah dugaan kuat bahwa gerakan patahan masih terjadi di bulan.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/273349/original/file-20190508-183106-110pbgj.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/273349/original/file-20190508-183106-110pbgj.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/273349/original/file-20190508-183106-110pbgj.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=502&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/273349/original/file-20190508-183106-110pbgj.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=502&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/273349/original/file-20190508-183106-110pbgj.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=502&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/273349/original/file-20190508-183106-110pbgj.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=631&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/273349/original/file-20190508-183106-110pbgj.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=631&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/273349/original/file-20190508-183106-110pbgj.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=631&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Jejak dua batu besar yang berguling ke bawah menuju lokasi pendaratan Apollo 17. Setiap batu berada di ujung selatan lintasannya.</span>
<span class="attribution"><span class="source">NASA/GSFC/Arizona State University</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Jadi apakah ini berarti bulan tidak aman untuk dijelajahi manusia? Amerika Serikat baru-baru ini <a href="https://theconversation.com/us-wants-a-crewed-mission-to-the-moon-in-five-years-but-can-and-should-that-be-done-114951">mengumumkan rencananya untuk pergi ke bulan </a> dalam lima tahun ke depan, dengan tujuan untuk mendirikan pangkalan bulan. Untungnya, tidak ada temuan baru yang menemukan bahwa bulan mengalami banyak gempa. Gempa bulan lebih jarang dan lebih lemah daripada di Bumi, tetapi pasti ada beberapa tempat dekat dengan patahan yang lebih baik sebaiknya dihindari ketika mengunjungi pangkalan bulan.</p>
<p><em>Amira Swastika menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/118768/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>David Rothery tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Gempa tidak hanya terjadi di Bumi. Di bulan juga terjadi gempa.David Rothery, Professor of Planetary Geosciences, The Open UniversityLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1093722019-01-10T08:27:15Z2019-01-10T08:27:15ZMengapa Cina mendaratkan pesawat luar angkasa Chang'e 4 di sisi jauh Bulan<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/253168/original/file-20190110-32154-pmrj7l.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Bersejarah dan pertama kalinya pesawat luar angkasa Cina Chang'e 4 mendarat di sisi jauh Bulan.
</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://media.weibo.cn/article?id=2309404324819037476651&jumpfrom=weibocom#_0">CNSA/Media Weibo</a></span></figcaption></figure><p>Dalam beberapa hari yang spektakuler untuk penjelajahan sistem tata surya–NASA menggerakkan pesawat luar angkasa <a href="http://pluto.jhuapl.edu/">New Horizons</a> melampaui objek Kuiper Belt 2009 MU69 yang dijuluki “<em>Ultima Thule</em>” dan menempatkan <a href="https://www.nasa.gov/osiris-rex">OSIRIS-REx</a> ke orbit <a href="https://theconversation.com/nasa-spacecraft-gets-up-close-with-an-asteroid-that-could-one-day-collide-with-earth-108027">sekitar asteroid Bennu</a>–Badan Luar Angkasa Nasional Cina (CNSA) telah mendaratkan penjelajah luar angkasa Chang'e 4 di sisi jauh Bulan.</p>
<p>Chang'e merupakan nama dari Dewi Bulan orang-orang Cina–Chang'e 4 dibangun setelah kesuksesan penjelajah <a href="https://www.space.com/23786-china-moon-rover-mission-photos-change3-lander.html">Chang'e 3</a>, yang telah mendarat di Bulan pada Desember 2013. </p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/252357/original/file-20190103-32154-1i1p432.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/252357/original/file-20190103-32154-1i1p432.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/252357/original/file-20190103-32154-1i1p432.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/252357/original/file-20190103-32154-1i1p432.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/252357/original/file-20190103-32154-1i1p432.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/252357/original/file-20190103-32154-1i1p432.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/252357/original/file-20190103-32154-1i1p432.jpeg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Foto pertama dari sisi paling ujung Bulan yang diambil oleh Change'4.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="http://www.epa.eu/science-photos/space-programmes-photos/chinese-lunar-probe-make-historic-first-ever-soft-landing-on-far-side-of-moon-photos-54871419">China National Space Administration/EPA</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Pendaratan baru ini jauh dari suatu peristiwa biasa. Hanya Amerika Serikat dan Uni Soviet yang pernah mendaratkan pesawat luar angkasa di Bulan sebelumnya. Entah itu dikemudikan oleh manusia di dalam pesawat, atau jika tanpa kru pesawat, bergantung pada keberuntungan untuk suatu pendaratan yang aman. Chang’e 4 menggunakan sebuah kamera yang menghadap ke bawah dan perangkat lunak penghindaran bahaya untuk mengarahkan dirinya ke suatu titik pendaratan yang datar dan cukup bebas dari bebatuan, sementara pesawat mendarat perlahan menggunakan mesin roket perlambatan (<em><a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Retrorocket">retrorocket</a></em>)–suatu prestasi teknologi yang mengesankan. </p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/252295/original/file-20190102-32133-15dtwzm.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/252295/original/file-20190102-32133-15dtwzm.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=281&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/252295/original/file-20190102-32133-15dtwzm.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=281&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/252295/original/file-20190102-32133-15dtwzm.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=281&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/252295/original/file-20190102-32133-15dtwzm.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=353&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/252295/original/file-20190102-32133-15dtwzm.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=353&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/252295/original/file-20190102-32133-15dtwzm.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=353&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Sisi jauh (kiri) dan dekat (dekat) Bulan.</span>
<span class="attribution"><span class="source">NASA/LROC Quickmap</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Pesawat luar angkasa manapun yang berada di sisi jauh Bulan tidak dapat “melihat” Bumi, dan sehingga tidak juga dapat mengirim atau menerima sinyal radio dari pusat kendali di Bumi. Untuk mengatasi masalah ini, CNSA menempatkan sebuah satelit <em>relay</em> <a href="https://theconversation.com/chinas-plan-to-be-first-to-far-side-of-the-moon-could-unveil-inner-lunar-secrets-53253"> di “orbit lingkaran cahaya” yang cerdik</a> di sekitar titik di ruang angkasa yang cukup jauh di luar Bulan sehingga ia selalu dapat melihat sisi jauh Bulan dan Bumi di atas cakrawala Bulan. Satelit <em>relay</em> itu disebut Queqiao, yang berarti “Jembatan Magpie”, mengingatkan pada sebuah jembatan yang dibentuk oleh burung-burung di seberang Bima Sakti dalam mitologi Cina.</p>
<figure>
<iframe width="440" height="260" src="https://www.youtube.com/embed/ciXXj0Tj7zk?wmode=transparent&start=0" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>
<figcaption><span class="caption">Gerakan Chang'e 4 ke permukaan Bulan.</span></figcaption>
</figure>
<p>Peristiwa ini adalah pertama kalinya siapapun mendaratkan wahana di ujung Bulan. Sisi itu mendapatkan sinar matahari sebanyak sisi bulan yang menghadap Bumi, jadi secara harfiah bukan “sisi gelap”, seperti yang sering disebut selama ini. Namun, secara metaforis sisi itu memang gelap, karena rotasi bulan menjaga sisi itu menghadap menjauh dari Bumi saat ia bergerak mengelilingi orbitnya, dan karakternya sisi tersebut tidak diketahui sebelum era <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Space_Age">penjelahanan ruang angkasa</a> yang dimulai pada 1950-an.</p>
<figure>
<iframe width="440" height="260" src="https://www.youtube.com/embed/46-m4Y4Adto?wmode=transparent&start=0" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>
<figcaption><span class="caption">Bagaimana bulan tetap mengarahkan permukaan yang sama pada Bumi sepanjang waktu.</span></figcaption>
</figure>
<p>Sisi jauh dari bulan berbeda dari sisi dekat. Sisi jauh punya lebih sedikit tutupan aliran lahar gelap (<em>lunar maria</em> atau “laut”). Ada juga penurunan selebar 2.500 km yang dikenal sebagai cekungan Selatan Aitken Kutub (SPA) yang menempati sebagian besar bagian selatan sisi jauh. Ini mungkin bekas lubang dari tumbukan yang sangat kuno–dan karena kedalamannya sekitar 8 km ia menyediakan jendela melalui kerak bulan dan ke dalam mantel yang melandasinya. Lokasi ini istimewa karena tidak pernah dibanjiri oleh lava seperti cekungan besar di sisi dekat.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/252285/original/file-20190102-32142-1atxxmf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/252285/original/file-20190102-32142-1atxxmf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=409&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/252285/original/file-20190102-32142-1atxxmf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=409&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/252285/original/file-20190102-32142-1atxxmf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=409&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/252285/original/file-20190102-32142-1atxxmf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=514&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/252285/original/file-20190102-32142-1atxxmf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=514&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/252285/original/file-20190102-32142-1atxxmf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=514&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Pemandangan selebar 800 km dari sisi jauh Bulan, hampir berpusat di kawah Von Karman berdiameter 180 km.</span>
<span class="attribution"><span class="source">NASA/LROC Quickmap</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Situs pendaratan yang dipilih itu, <a href="http://www.psrd.hawaii.edu/CosmoSparks/Sept18/Moon-VonKarmanCrater.html">kawah Von Karman</a>, berada di utara cekungan SPA di tengah kutub selatan dan ekuator, dan menyorong sedikit lebih dalam daripada permukaan cekungan di sekitarnya. Hal ini memberikan penjelajah kesempatan terbaik untuk mencoba menentukan lokasi batu-batu yang berasal dari bagian bulan yang lebih dalam dari apa yang pernah dianalisis sebelumnya. Ini menawarkan kesempatan untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana satelit ini terbentuk.</p>
<p>Terdapat sedikit lava di permukaan Von Karman (yang membuatnya halus, dan karenanya cukup aman, tempat untuk mendarat), namun, penjelajah mungkin tidak perlu melakukan perjalanan jauh untuk menemukan beberapa gumpalan batu yang didistribusikan kembali dari permukaan SPA yang terpapar tumbukan-tumbukan kecil yang lebih muda. Beberapa calon (gumpalan) dapat dilihat pada gambar pertama dari permukaan tersebut.</p>
<h2>Pengukuran ilmiah</h2>
<p>Berat penjelajah roda enam bertenaga surya itu hanya 140 kg, dan ukuran 1,5 meter pada dimensi terpanjang. Masa pakai nominalnya adalah tiga bulan, tapi jika beruntung bisa tahan hingga satu tahun. Alat-alat sainsnya adalah kamera, radar penembus-tanah (untuk mengukur kedalaman dan kondisi fisik <em>regolith</em>/lapukan permukaan bulan atau “tanah”), sebuah <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Imaging_spectroscopy">spektrometer pencitraan</a> yang akan memberikan beberapa informasi tentang mineralogi batuan dan <em>regolith</em>, dan sebuah alat Swedia untuk melihat bagaimana angin matahari berinteraksi dengan permukaan tersebut.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/252290/original/file-20190102-32154-mvnzrb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/252290/original/file-20190102-32154-mvnzrb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=360&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/252290/original/file-20190102-32154-mvnzrb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=360&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/252290/original/file-20190102-32154-mvnzrb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=360&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/252290/original/file-20190102-32154-mvnzrb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=452&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/252290/original/file-20190102-32154-mvnzrb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=452&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/252290/original/file-20190102-32154-mvnzrb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=452&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Instalasi seni tentang penjelajah Change'4.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="http://www.epa.eu/science-photos/space-programmes-photos/chinese-lunar-probe-expected-to-land-on-moon-in-coming-days-photos-54870520">CNSA/EPA</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Hasil untuk sains dari penjelajahan ini relatif sederhana, dan tidak mengambil keuntungan terbanyak selama berada dalam cekungan SPA. Namun, mendarat di sisi jauh sudah merupakan tonggak penting. Langkah Cina berikutnya mungkin adalah Chang'e 5, sebuah misi untuk membawa sampel kembali ke Bumi dari suatu wilayah yang tampaknya merupakan lahar muda di sisi dekat bulan.</p>
<p>Mengukur usia mereka dengan teknik laboratorium di Bumi akan menjawab teka-teki kronologi bulan, yang tidak diketahui karena sampel sisi jauh belum pernah diambil. Anehnya, ini awalnya dijadwalkan terjadi sebelum Chang'e 4, tapi <a href="https://gbtimes.com/chinas-change-5-lunar-sample-return-mission-delayed-by-long-march-5-rocket-failure-official-confirms">tertunda oleh beberapa masalah</a> dengan roket Long March 5 yang berat.</p>
<p>Langkah-langkah lebih lanjut Cina dalam eksplorasi bulan jelas akan mencakup pendaratan awak, mungkin dalam lima sampai sepuluh tahun. Dalam persiapan sebagian untuk ini, bagian statis dari pendarat Chang'e 4 termasuk biosfer bersegel seberat 3 kg di mana benih kentang dan telur ulat sutra akan didorong untuk berkecambah dan menetas. Ini dapat membantu mengungkap apakah karbon dioksida yang dihembuskan dari larva dapat diseimbangkan dengan jumlah yang diambil oleh bibit ini selama fotosintesis.</p>
<p>Pada akhirnya, itu satu langkah kecil menuju suatu ekosistem tertutup yang berkelanjutan di bulan.</p>
<hr>
<p><em>Artikel ini diterjemahkan dari edisi Bahasa Inggris oleh Ahmad Nurhasim.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/109372/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>David Rothery is co-leader of the European Space Agency's Mercury Surface and Composition Working Group, and a Co-Investigator on MIXS (Mercury Imaging X-ray Spectrometer) that is now on its way to Mercury on board the European Space Agency's Mercury orbiter BepiColombo. He has received funding from the UK Space Agency and the Science & Technology Facilities Council for work related to Mercury and BepiColombo, and is currently funded by the European Commission under its Horizon 2020 programme for work on planetary geological mapping (776276 Planmap). He is author of Planet Mercury - from Pale Pink Dot to Dynamic World (Springer, 2015), Moons: A Very Short Introduction (Oxford University Press, 2015) and Planets: A Very Short Introduction (Oxford University Press, 2010). He is Educator on the Open University's free learning Badged Open Course (BOC) on Moons and its equivalent FutureLearn Moons MOOC, and chair of the Open University's level 2 course on Planetary Science and the Search for Life.</span></em></p>Pendarat Chang'e 4 termasuk biosfer bersegel 3 kg di mana benih kentang dan telur ulat sutra akan didorong untuk berkecambah dan menetas.David Rothery, Professor of Planetary Geosciences, The Open UniversityLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1045722018-10-11T02:56:57Z2018-10-11T02:56:57ZTemuan baru astronom: banyak bulan di luar Tata Surya, di mana letaknya?<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/240092/original/file-20181010-72106-zmrqkf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Impresi seniman tentang planet di luar tata surya Kepler-1625b dengan bulan besarnya.</span> <span class="attribution"><span class="source">Dan Durda</span></span></figcaption></figure><p>Dalam film <a href="https://www.imdb.com/title/tt0086190/?ref_=fn_al_tt_1">Star Wars VI</a> penonton pertama kali dikenalkan dengan Ewoks yang tinggal di Bulan Hutan Endor. Planet Endor sendiri adalah gas raksasa, tapi Bulan Hutan adalah dunia yang dapat ditinggali, oleh mahluk berbulu kecil. Meski kita tidak hidup di semesta Star Wars, para astronom kini menemukan bukti pertama sebuah bulan yang mengorbit planet gas besar dalam sebuah sistem bintang di luar milik kita. </p>
<p>Studi baru, yang <a href="http://advances.sciencemag.org/content/4/10/eaav1784">diterbitkan di Science Advances</a>, melaporkan tanda-tanda seperti “bulan luar tata surya (<em>exomoon</em>)” yang mengorbit pada Kepler-1625b, yang merupakan planet di luar tata surya (<em>exoplanet</em>) berukuran Jupiter. Planet ini mengelilingi bintang induk kuning setiap 287 hari pada jarak yang sama dengan Bumi mengorbit matahari. Karenanya, planet dan bulan tersebut mungkin berada di “<a href="https://theconversation.com/the-five-most-earth-like-exoplanets-so-far-50669">zona layak huni</a>” dari bintang itu, dengan suhu ekuilibrium mungkin mencapai 300-350 Kelvin (27-227°C).</p>
<p>Namun, sebelum terlalu semangat mengenai prospek menemukan Ewok, perlu dicatat bahwa <em>exomoon</em> (secara resmi bernama Kepler-1625b-i) memiliki radius sekitar empat kali lipat dari Bumi dan massa sekitar 16 kali dari planet kita. Jadi sebenarnya sama dalam ukuran dan massa dengan planet Neptunus. Oleh karena itu tidak mungkin untuk memiliki permukaan padat dan kemungkinan memiliki tubuh yang sangat penuh dengan gas, seperti planet yang ia kelilingi setiap 22 hari.</p>
<p><em>Exoplanet</em> ini awalnya ditemukan oleh <a href="http://www.planetary.org/explore/space-topics/exoplanets/transit-photometry.html">teknik transit</a>, di mana saat sebuah planet melintas di depan bintang induknya, di sepanjang garis pandang peneliti, kecerahan bintang meredup sedikit (sekitar 1% untuk planet seukuran Jupiter yang mengorbit sebuah bintang berukuran matahari) setiap orbit. Jadi penurunan kecerahan bintang merupakan “pertanda” dari planet di luar tata surya.</p>
<p>Jelas, sebuah bulan di luar tata surya dapat menyumbangkan sinyal transit tambahan sendiri, tapi untuk sebuah objek yang sebanding dengan ukuran bulan Bumi, peredupan tambahan hanya akan berjumlah sekitar sepuluh bagian per satu juta–membuatnya sulit untuk dideteksi. Hal ini semakin dipersulit oleh fakta bahwa sinyal bulan juga akan berada di lokasi yang berbeda sehubungan dengan planet tuan rumah pada setiap waktu, sehingga transit bulan tidak akan terulang secara ketat, dan beberapa bulan di sekitar satu planet dapat mengaburkan sinyal.</p>
<p>Jupiter sendiri memiliki lebih dari <a href="https://solarsystem.nasa.gov/moons/jupiter-moons/overview/?page=0&per_page=40&order=name+asc&search=&placeholder=Enter+moon+name&condition_1=9%3Aparent_id&condition_2=moon%3Abody_type%3Ailike">70 bulan yang diketahui</a>, dan empat di antaranya sebanding dengan ukuran bulan kita, sehingga bukan hal aneh jika terdapat sinyal dari beberapa bulan dari luar tata surya. </p>
<p>Petunjuk pertama adanya <em>exomoon</em> dalam sistem Kepler-1625 muncul dari <a href="http://iopscience.iop.org/article/10.3847/1538-3881/aa93f2/pdf">penelitian</a> oleh penulis yang sama pada 2017. Dalam studi ini, mereka menganalisis 284 kurva cahaya dari <a href="https://www.nasa.gov/mission_pages/kepler/main/index.html">satelit Kepler</a> dari bintang yang menjadi induk beberapa planet sebagai kandidat yang masuk akal untuk sistem yang mengandung banyak <em>exomoon</em>. Mereka tidak menemukan bukti untuk banyak <em>exomoon</em> di sebagian besar sistem itu, tapi Kepler-1625 menunjukkan tanda-tanda cahaya kecil dalam kecerahan yang merupakan tanda sebuah <em>exomoon</em>.</p>
<h2>Mendeteksi exomoon</h2>
<p>Dalam upaya untuk melakukan konfirmasi deteksi awal mereka, kelompok peneliti studi baru menjadwalkan pengukuran dengan presisi tinggi Kepler-1625 dengan <a href="https://www.nasa.gov/mission_pages/hubble/story/index.html">Hubble Space Telescope</a>, pada Oktober 2017. Mereka mengamati sistem di seluruh transit Kepler-1625b selama 40 jam.</p>
<p>Setelah menganalisis data mereka, mereka menemukan bahwa transit planet itu dimulai 77,8 menit lebih awal dari yang diperkirakan. Hal ini ditafsirkan sebagai apa yang disebut <a href="https://www.cfa.harvard.edu/research/ta/transit-timing-variations">variasi waktu transit</a>, yang disebabkan oleh tarikan gravitasi yang tidak diketahui asalnya. </p>
<p>Teknik yang sama sebelumnya telah digunakan untuk menentukan massa planet dalam sistem dengan banyak planet yang transit, di mana setiap planet menarik yang lain, sehingga menimbulkan variasi waktu seperti itu. Misalnya, sistem <a href="https://theconversation.com/solar-system-with-seven-earth-like-planets-found-around-nearby-star-heres-what-they-could-be-like-73394">Trappist-1</a> dari tujuh planet transit menunjukkan variasi waktu transit yang kuat. Ini memungkinkan para astronom untuk menentukan massa planet secara langsung dari kurva cahaya transit.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/238899/original/file-20181002-85620-hmxn3a.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/238899/original/file-20181002-85620-hmxn3a.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=338&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/238899/original/file-20181002-85620-hmxn3a.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=338&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/238899/original/file-20181002-85620-hmxn3a.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=338&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/238899/original/file-20181002-85620-hmxn3a.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=424&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/238899/original/file-20181002-85620-hmxn3a.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=424&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/238899/original/file-20181002-85620-hmxn3a.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=424&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Impresi seniman tentang <em>exoplanet</em> dan <em>exomoon</em> yang melintasi bintang.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Dan Durda</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Variasi waktu transit yang terlihat dalam data Kepler-1625b bisa juga disebabkan oleh keberadaan planet luar yang tak terlihat, mengganggu orbit gas raksasa. Atau, hal itu bisa disebabkan oleh sebuah <em>exomoon</em>.</p>
<p>Bukti kuat variasi transit tersebut disebabkan oleh <em>exomoon</em> untuk datang ketika mereka melihat sedikit transit–peredupan dalam kecerahan sekitar 0,05%–terjadi tepat setelah transit <em>exoplanet</em>. Selain itu, transit tambahan ini terjadi tepat di lokasi yang diharapkan untuk memperhitungkan ukuran variasi waktu transit yang diamati. Seperti yang para penulis tunjukkan, kombinasi dari dua hal ini “menunjukkan bahwa <em>exomoon</em> adalah penjelasan terbaik”.</p>
<h2>Ini benar-benar bulan?</h2>
<p>Dengan menerima bahwa data bahwa ada sebuah massa lain yang mengorbit bintang bersama-sama dengan planet Kepler-1425b, muncul pertanyaan–apakah itu benar-benar sebuah bulan? Dengan radius sekitar sepertiga dari planet induknya, objek ini tidak seperti bulan sebuah planet raksasa pada umumnya di tata surya.</p>
<p>Bahkan bulan terbesar Saturnus, Titan, memiliki radius kurang dari 5% dari planet induknya, dan meski benar bahwa bumi dan bulan memiliki rasio ukuran sekitar empat banding satu, keduanya adalah tubuh berbatu. Sistem Bumi-Bulan terbentuk sebagai hasil dari <a href="https://www.space.com/19275-moon-formation.html">tumbukan raksasa</a> di awal pembentukan tata surya. Bulan-bulan Jupiter dan Saturnus di sisi lain <a href="http://lasp.colorado.edu/home/2010/08/03/moon-formation-around-jupiter-and-saturn/">bersatu dari puing-puing</a> yang tertinggal setelah planet terbentuk. Bulan lain, seperti bulan Triton, Neptunus terbesar, mungkin <a href="https://www.space.com/2393-neptune-captured-triton.html">diambil dari sabuk Kuiper</a>. Teori-teori yang ada saat ini tidak dapat menjelaskan bagaimana bulan serukuran Neptunus bisa terbentuk di orbit di sekitar planet seukuran Jupiter.</p>
<p>Salah satu penulis di balik penelitian ini–<a href="http://www.astro.columbia.edu/profile?uid=dkipping">David Kipping</a> dari Columbia University di Amrika Serikat–telah berspekulasi tentang kemungkinan keberadaan banyak <em>exomoon</em>, dan <a href="https://academic.oup.com/mnras/article/392/1/181/1071655">menjelaskan bagaimana mereka dapat dideteksi</a>, selama sepuluh tahun terakhir. </p>
<p>Dia telah melakukan penelitian dalam bidang ini begitu lama, jadi saya senang bahwa kegigihannya telah terbayar. Seperti kebanyakan penemuan “pertama”, deteksi <em>exomoon</em> pertama ini belum sepenuhnya konklusif, karena sinyal berada pada batas dari apa yang saat ini dapat diukur, tapi saya berharap bahwa keberadaannya akan dikonfirmasikan dengan pengamatan berikutnya.</p>
<p>Bulan memang berlimpah di tata surya kita–empat planet raksasa menjadi tuan rumah lebih dari 200 bulan di antara mereka–sehingga sangat masuk akal bahwa banyak (atau bahkan sebagian besar) dari banyak exoplanet yang sekarang diketahui–<a href="http://exoplanet.eu/catalog/">hampir 4.000</a>–memiliki banyak <em>exomoon</em>. </p>
<p>Beberapa bulan di sekitar planet raksasa di tata surya kita, termasuk <a href="https://theconversation.com/signs-of-water-plumes-boost-chances-of-finding-life-on-jupiters-moon-europa-96507">Europa</a>, <a href="https://theconversation.com/nasa-saturn-moon-enceladus-is-able-to-host-life-its-time-for-a-new-mission-76102">Enceladus</a>], dan <a href="https://theconversation.com/saturns-moon-titan-may-harbour-simple-life-forms-and-reveal-how-organisms-first-formed-on-earth-81527">Titan</a>–saat ini adalah taruhan terbaik kita untuk menemukan kehidupan di luar planet kita sendiri (atau mungkin di Mars).</p>
<p>Sudah ada banyak antisipasi tentang prospek menemukan kehidupan di <em>exoplanet</em>. Jika kita juga dapat mendeteksi banyak <em>exomoon</em> dengan baik, kemungkinan akan meningkat secara dramatis. Sungguh menggetarkan untuk menyadari bahwa bab berikutnya dari penemuan <em>exoplanet</em> telah mulai.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/104572/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Andrew Norton tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Mereka tidak menemukan bukti untuk banyak exomoon di sebagian besar sistem itu, tapi Kepler-1625 menunjukkan tanda-tanda cahaya kecil dalam kecerahan yang merupakan tanda sebuah exomoon.Andrew Norton, Professor of Astrophysics Education, The Open UniversityLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1003892018-07-25T09:58:54Z2018-07-25T09:58:54ZGerhana bulan total terlama akan terjadi Sabtu 28 Juli ini. Ini mengapa Anda tidak boleh melewatkannya.<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/229004/original/file-20180724-194128-10cm70s.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=0%2C0%2C3422%2C2724&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Bulan "berdarah" pada 31 Januari 2018. Kesempatan kedua kita untuk melihat gerhana bulan tahun ini akan terjadi pada 28 Juli.</span> <span class="attribution"><span class="source">Martin George</span>, <span class="license">Author provided</span></span></figcaption></figure><p>Pekan ini akan memanjakan mata para pengamat bintang—terdapat lima planet yang bisa dilihat pada langit malam, Mars tampak paling bersinar dalam 15 tahun, dan pada Sabtu dinihari hingga subuh, 28 Juli 2018, akan ada gerhana bulan total. </p>
<p>Di Indonesia bagian barat, gerhana bulan terlama ini dimulai Sabtu pukul 01.24 WIB dan berakhir pada 05.19 WIB.</p>
<p>Saat ini kita sedang berada pada musim saat lima planet bisa terlihat bersamaan karena Jupiter dan Saturnus berada di sisi yang sama dari Matahari.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/look-up-your-guide-to-some-of-the-best-meteor-showers-for-2018-86053">Look up! Your guide to some of the best meteor showers for 2018</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Lihatlah langit setelah matahari terbenam, dan jika Anda memiliki pemandangan yang baik ke cakrawala di sebelah barat dan timur maka Anda akan melihat planet-planet berjajar dalam satu garis. Mars dan Saturnus akan terbit di timur, Jupiter akan berada tinggi di atas kepala, serta Venus yang terang dan Merkurius yang samar akan terbenam di barat.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/227261/original/file-20180711-27045-l9wqq8.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/227261/original/file-20180711-27045-l9wqq8.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/227261/original/file-20180711-27045-l9wqq8.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=260&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/227261/original/file-20180711-27045-l9wqq8.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=260&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/227261/original/file-20180711-27045-l9wqq8.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=260&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/227261/original/file-20180711-27045-l9wqq8.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=327&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/227261/original/file-20180711-27045-l9wqq8.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=327&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/227261/original/file-20180711-27045-l9wqq8.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=327&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Sejak pertengahan Juli lalu, Bulan mengunjungi setiap planet secara bergantian, perlahan berubah dari bulan sabit di dekat Merkurius dan Venus ke bulan purnama dekat Mars.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Museums Victoria/stellarium</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Untuk beberapa tahun ke depan akan ada lebih banyak momen saat kelima planet dapat dilihat dengan mata telanjang secara bersamaan. Namun nantinya Jupiter dan Saturnus akan menjauh satu sama lain dan sekali itu terjadi maka butuh satu dekade lagi sebelum kelima planet dapat dilihat bersama-sama sekali lagi.</p>
<figure>
<iframe width="440" height="260" src="https://www.youtube.com/embed/fWUbmdaDf-k?wmode=transparent&start=0" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>
</figure>
<p>Bulan memulai perjalanannya ke planet-planet ini pada Minggu, 15 Juli. Ia akan menjadi bulan sabit tipis dan rendah di barat langit. Ini sebuah pertanda baik bagi Merkurius yang akan berada di sebelah kiri dari Bulan dengan Venus yang terang benderang di atasnya.</p>
<p>Keesokan malamnya, Bulan akan berada di dekat Venus (seperti yang terlihat dari foto di atas). Lalu pada 19 Juli, bulan seperempat pertama atau bulan separuh akan berada di bawah Bintang Spica yang terang benderang.</p>
<p>Pada 21 Juli, bulan separuh yang samar-samar akan melakukan perjalanan ke Jupiter dan pada 25 Juli ia akan bertemu dengan Saturnus.</p>
<p>Bulan purnama akan menyelesaikan perjalanannya pada 27 Juli ketika Bulan bersama-sama Mars bersinar paling terang.</p>
<h2>Planet merah, Bulan merah</h2>
<p>Ketika kita memandang bulan purnama setiap bulannya, kita sedang melihat Bulan “dalam posisi berseberangan”. Ini berarti Bulan tepat berseberangan dengan Matahari, terbit saat Matahari terbenam, dan terbenam saat Matahari terbit.</p>
<p>Pada 27 Juli, tak hanya Bulan yang berada dalam posisi di seberang Matahari, Mars juga, dan hal tersebut sangat menguntungkan karena akan membawa Mars lebih dekat dengan Bumi daripada biasanya.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/227262/original/file-20180711-27027-14sqomb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/227262/original/file-20180711-27027-14sqomb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/227262/original/file-20180711-27027-14sqomb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=601&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/227262/original/file-20180711-27027-14sqomb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=601&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/227262/original/file-20180711-27027-14sqomb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=601&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/227262/original/file-20180711-27027-14sqomb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=755&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/227262/original/file-20180711-27027-14sqomb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=755&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/227262/original/file-20180711-27027-14sqomb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=755&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Posisi berlawanan Mars nanti mengingatkan pada posisi terbaiknya pada 2003 yang membawa Mars dalam posisi terdekatnya ke Bumi dalam 60.000 tahun.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Zolt Levay (STScI)</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Mars akan tiba pada posisi terdekatnya ke Bumi pada 31 juli dengan jarak 58 juta kilometer dan peningkatan tajam tingkat kecerahannya dalam beberapa minggu terakhir adalah hal yang menakjubkan untuk disaksikan.</p>
<p>Hingga awal September, Mars akan lebih terang ketimbang Jupiter dan menjadi objek ketiga paling benderang di langit malam, setelah Bulan dan Venus (Grafik tentang Mars kecerahan dapat dilihat <a href="https://in-the-sky.org/graphs.php?gtype=3&startday=12&startmonth=6&startyear=2018&duration=5&obj1type=0&obj1txt=P4">di sini</a>).</p>
<p>Alasan mengapa Mars dapat sangat beragam kecerahannya karena tetangga kita itu berada di luar angkasa dan mengikuti orbitnya yang berbentuk elips. Selama 2017, Mars terlihat redup karena posisinya yang berseberangan dengan sisi Matahari yang menghadap Bumi, dan maka dari itu ia dalam posisi terjauhnya.</p>
<p>Namun, meski pada posisi seberangnya, jarak antara Bumi dan Mars bisa sangat beragam hingga 50 juta kilometer, karena orbit kedua planet ini berbentuk elips. Pada 2018 dapat dipastikan adalah salah satu posisi terbaik Mars.</p>
<p>Dengan Mars merah mencolok di langit malam, tak ada pemandangan lebih baik daripada Bulan merah darah.</p>
<h2>Menuju bayangan</h2>
<p>Ketika kita melihat langit pada beberapa jam pertama pada Sabtu 28 Juli, Mars merah akan berada tepat di sebelah kiri atas gerhana bulan.</p>
<p>Di seluruh Australia, semua orang akan bisa melihat Bulan memasuki bayangan Bumi dalam momen yang bersamaan. Bahkan semua belahan Bumi bagian malam hari akan melihat gerhana tersebut bersama-sama.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/227263/original/file-20180711-27015-5koi0t.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/227263/original/file-20180711-27015-5koi0t.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/227263/original/file-20180711-27015-5koi0t.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=300&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/227263/original/file-20180711-27015-5koi0t.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=300&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/227263/original/file-20180711-27015-5koi0t.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=300&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/227263/original/file-20180711-27015-5koi0t.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=377&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/227263/original/file-20180711-27015-5koi0t.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=377&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/227263/original/file-20180711-27015-5koi0t.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=377&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Gerhana bulan pada Sabtu dinihari 28 Juli akan berlangsung mirip dengan gerhana pada 16 Juni 2011.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Phil Hart</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Barat Australia akan menjadi satu-satunya negara bagian yang akan menyaksikan gerhana bulan total. Hal tersebut akan dimulai dengan Bulan dalam posisi tinggi di barat laut dan berakhir dengan posisi Bulan yang rendah di ufuk barat.</p>
<p>Bagi wilayah Australia lain, gerhana akan dimulai dengan Bulan di barat langit dan Bulan akan terbenam saat gerhana sedang berlangsung. Saat bulan terbenam, Matahari akan terbit sehingga bagian selanjutnya dari gerhana akan terjadi di balik langit fajar yang cerah.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/227331/original/file-20180712-27027-nh4xsg.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/227331/original/file-20180712-27027-nh4xsg.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/227331/original/file-20180712-27027-nh4xsg.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=241&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/227331/original/file-20180712-27027-nh4xsg.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=241&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/227331/original/file-20180712-27027-nh4xsg.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=241&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/227331/original/file-20180712-27027-nh4xsg.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=303&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/227331/original/file-20180712-27027-nh4xsg.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=303&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/227331/original/file-20180712-27027-nh4xsg.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=303&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption"></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Waktu pasti kapan bulan terbenam tergantung pada lokasinya, dengan terbenamnya Bulan (dan terbitnya Matahari) akan terjadi lebih dulu di lintang yang lebih utara.</p>
<p>Di Brisbane, Sydney, dan Canberra, Bulan akan terbenam saat gerhana bulan total, sedangkan di Darwin, Adelaide, Melbourne, dan Hobart akan melihat akhir dari gerhana bulan total dan Bulan akan terbenam saat gerhana separuh.</p>
<p>Gerhana bulan total akan bisa disaksikan di seluruh Indonesia. Bulan akan masuk ke dalam bayangan Bumi dari kiri atas dan satu jam kemudian Bulan akan ditelan secara penuh dalam bayangan dan gerhana total mulai.</p>
<p>Indonesia bagian barat dan tengah akan melihat keseluruhan gerhana. Gerhana akan mulai dengan Bulan tinggi di barat daya dan berakhir dengan Bulan rendah ke ufuk barat. </p>
<p>Untuk Indonesia bagian timur gerhana akan mulai dengan Bulan rendah di barat daya dan Bulan akan terbenam selagi masih gerhana total. Saat Bulan terbenam, Matahari akan terbit, yang juga menerangi langit selama gerhana berlangsung.</p>
<p>Selama gerhana, pastikan untuk mencari Mars merah terang yang akan muncul di sebelah kiri Bulan dari Indonesia.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/229207/original/file-20180725-194143-1nsg3zs.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/229207/original/file-20180725-194143-1nsg3zs.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/229207/original/file-20180725-194143-1nsg3zs.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=106&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/229207/original/file-20180725-194143-1nsg3zs.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=106&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/229207/original/file-20180725-194143-1nsg3zs.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=106&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/229207/original/file-20180725-194143-1nsg3zs.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=133&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/229207/original/file-20180725-194143-1nsg3zs.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=133&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/229207/original/file-20180725-194143-1nsg3zs.JPG?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=133&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Waktu terjadi gerhana bulan di Indonesia, Sabtu 28 Juli 2018.</span>
<span class="attribution"><span class="license">Author provided</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Keuntungan dari melihat gerhana bulan di posisi rendah hingga cakrawala adalah adanya <a href="https://youtu.be/49RztN4Bqu0">ilusi Bulan</a> yang akan turut mempercantik penampakan bulan. Otak kita akan menipu kita dengan berpikir bahwa Bulan akan lebih besar dari biasanya. Hal ini yang menyebabkan terbit dan terbenamnya Bulan bisa sangat menakjubkan. </p>
<h2><em>Lunar trifecta</em></h2>
<p>Gerhana bulan secara umum adalah peritiwa yang berlangsung secara perlahan dan tidak tergesa-gesa, tapi gerhana yang mungkin terjadi kali ini mengalahkan gerhana-gerhana lain karena gerhana kali ini terjadi dalam durasi terlama pada abad ke-21.</p>
<p>Total waktunya selama 1 jam 43 menit, hanya 4 menit lebih pendek dari durasi gerhana terpanjang yang mungkin terjadi. Terdapat tiga hal yang memungkinkan hal ini terjadi.</p>
<p>Pertama, dan yang paling penting, pada gerhana kali ini Bulan akan bergerak menuju pusat bayangan Bumi, membuatnya menjadi gerhana yang panjang dan dalam.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/227264/original/file-20180711-27036-zcodfh.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/227264/original/file-20180711-27036-zcodfh.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/227264/original/file-20180711-27036-zcodfh.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=665&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/227264/original/file-20180711-27036-zcodfh.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=665&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/227264/original/file-20180711-27036-zcodfh.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=665&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/227264/original/file-20180711-27036-zcodfh.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=835&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/227264/original/file-20180711-27036-zcodfh.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=835&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/227264/original/file-20180711-27036-zcodfh.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=835&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption"></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Kedua, gerhana akan terjadi saat <em>apogee</em> Bulan, yaitu ketika Bulan berada dalam posisi terjauhnya dari Bumi.</p>
<p>Bagi Anda yang ingat tentang <a href="https://www.youtube.com/watch?v=_3OOK8a4l8Y">hukum Kepler kedua</a>, berada dalam jarak terjauhnya berarti Bulan sedang bergerak pada kecepatan terendahnya. Oleh karena itu, Bulan akan menghabiskan 5-10 menit lebih lama di dalam bayangan Bumi dibandingkan dengan Bulan <em>perigee</em>, ketika Bulan berada dalam posisi terdekatnya dengan Bumi dan bergerak lebih cepat.</p>
<p>Yang terakhir, beberapa menit tambahan didapatkan karena gerhana kali ini terjadi berdekatan dengan <em>aphelion</em>, yaitu ketika Bumi sedang berada dalam posisi terjauhnya dari Matahari dan terjadi pada awal Juli.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/227282/original/file-20180712-27045-rc01ai.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/227282/original/file-20180712-27045-rc01ai.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/227282/original/file-20180712-27045-rc01ai.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=338&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/227282/original/file-20180712-27045-rc01ai.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=338&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/227282/original/file-20180712-27045-rc01ai.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=338&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/227282/original/file-20180712-27045-rc01ai.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=424&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/227282/original/file-20180712-27045-rc01ai.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=424&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/227282/original/file-20180712-27045-rc01ai.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=424&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Selama <em>aphelion</em> ketika Bumi dalam posisi terjauhnya dari Matahari, bayangan Umbra Bumi memanjang dan melebar.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Museums Victoria</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Yang menarik adalah ketika Bumi berada dalam posisi terjauhnya dari Matahari, bayangan umbra Bumi memanjang dan melebar.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/curious-kids-does-space-go-on-forever-74532">Curious Kids: Does space go on forever?</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Umbra adalah bagian tergelap dari bayangan Bumi dan juga adalah wilayah yang harus dilewati oleh Bulan untuk bisa terjadinya Gerhana (terdapat pula <a href="https://theconversation.com/explainer-what-is-a-lunar-eclipse-32426">gerhana penumbra</a>, yaitu ketika bulan hanya melewati bayangan yang lebih terang, bayangan penumbra, tapi hampir tidak mungkin untuk membuat perubahan nyata pada kecerahan Bulan dalam kasus ini).</p>
<p>Sangat aman untuk mengamati gerhana bulan dan tidak membutuhkan alat bantu lain untuk melihatnya. Ini adalah kesempatan terakhir kita untuk melihat gerhana bulan total sebelum <a href="https://eclipse.gsfc.nasa.gov/LEplot/LEplot2001/LE2021May26T.pdf">Mei 2021</a>, meski begitu kita akan kembali melihat gerhana bulan sebagian pada <a href="https://eclipse.gsfc.nasa.gov/LEplot/LEplot2001/LE2019Jul16P.pdf">Juli tahun depan</a>.</p>
<p>Jadi mari bersiap untuk mengamati planet-planet dalam minggu ini, dan jangan lupa untuk mengatur alarm Anda lebih pagi pada Sabtu dinihari 28 Juli untuk melihat gerhana dan mengamati keajaiban alam ini.</p>
<p><em>Penulis telah menambahkan informasi terkait gerhana bulan di Indonesia.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/100389/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Tanya Hill tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Di Indonesia bagian barat, gerhana bulan dimulai Sabtu dinihari pukul 01.24 WIB dan berakhir pada 05.19 WIB. Terlama sepanjang abad ke-21.Tanya Hill, Senior Curator (Astronomy), Museums Victoria and Honorary Fellow at University of Melbourne, Museums Victoria Research InstituteLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/916622018-03-06T08:47:44Z2018-03-06T08:47:44ZKereta terbang dan burung eksotis: Bagaimana masyarakat abad ke-17 berencana mengunjungi Bulan<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/209062/original/file-20180306-146650-1w89rrj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">
</span> <span class="attribution"><span class="source">kdshutterman/Shutterstock.com</span></span></figcaption></figure><p>Selama ratusan tahun, orang sudah bermimpi melakukan perjalanan ke luar angkasa. </p>
<p>Impian itu datang jauh sebelum adanya teknologi spektakuler saat ini—mesin perkasa yang menyemburkan api dan halilintar, serta wahana logam kemilau yang mengarungi luasnya alam semesta.</p>
<p>Kita memang baru berhasil menjelajah angkasa pada abad kemarin, tetapi hasrat manusia untuk mencapai Bulan sama sekali bukan hal baru. Pada abad kedua Masehi, <a href="http://www.gutenberg.org/ebooks/45858">True History</a> karya Lucian, sebuah parodi kisah perjalanan, sudah menggambarkan sekelompok petualang yang terangkat ke Bulan. </p>
<p>Angin puyuh membawa mereka ke turbulensi politik Bulan—sebuah perang koloni.</p>
<figure class="align-left zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/196193/original/file-20171123-18029-zue3vo.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/196193/original/file-20171123-18029-zue3vo.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=237&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/196193/original/file-20171123-18029-zue3vo.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=832&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/196193/original/file-20171123-18029-zue3vo.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=832&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/196193/original/file-20171123-18029-zue3vo.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=832&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/196193/original/file-20171123-18029-zue3vo.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=1045&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/196193/original/file-20171123-18029-zue3vo.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=1045&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/196193/original/file-20171123-18029-zue3vo.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=1045&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Sketsa Bulan dari Galileo, 1610.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://en.wikipedia.org/wiki/Sidereus_Nuncius#/media/File:Galileo%27s_sketches_of_the_moon.png">Wikimedia Commons</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Jauh hari sebelum bunyi “bip” satelit terdengar, impian akan perjalanan ke Bulan ini benar-benar dipikirkan dengan serius. Perhitungan teknis pertama tentang cara bepergian ke Bulan bisa dijumpai pada abad ke-17. </p>
<p>Perhitungan itu diilhami oleh berbagai penemuan astronomi. Sebelumnya, dunia dianggap dikelilingi oleh <a href="https://www.britannica.com/topic/Ptolemaic-system">selubung eter atau kristal</a> tempat bersemayamnya benda-benda langit. Tetapi kemudian Galileo berhasil menghimpun data observasi yang cukup untuk mendukung teori heliosentrisme Copernicus. </p>
<p>Itu artinya Bulan, untuk pertama kalinya, mulai dianggap sebagai sebuah objek tak tembus cahaya mirip Bumi. </p>
<p><a href="https://cudl.lib.cam.ac.uk/view/PR-ADAMS-00005-00061-00001/5">Utusan Bintang</a> karya Galileo, diterbitkan pada tahun 1610, bahkan menampilkan beberapa sketsa relief Bulan yang aneh. Pada tahun 1620, opera topeng <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/News_from_the_New_World_Discovered_in_the_Moon">Kabar dari Dunia Baru yang Ditemukan di Bulan</a> karya Ben Jonson dipentaskan di hadapan Raja James I. Selain menghibur kalangan istana dengan satire, opera itu juga menerangkan berbagai sudut pandang astronomi terbaru.</p>
<p>Dalam konteks minat menggebu-gebu pada Bulan inilah John Wilkins, pemuda 24 tahun alumnus Universitas Oxford, pada tahun 1638 menerbitkan edisi pertama bukunya <a href="http://www.gutenberg.org/ebooks/19103">The Discovery of a World in the Moone</a>. Buku ini memopulerkan deskripsi Galileo tentang Bulan sebagai dunia solid dan bisa dihuni. </p>
<h2>A World in the Moone</h2>
<figure class="align-right ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/196189/original/file-20171123-18021-1c9g2tc.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=237&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/196189/original/file-20171123-18021-1c9g2tc.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=1072&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/196189/original/file-20171123-18021-1c9g2tc.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=1072&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/196189/original/file-20171123-18021-1c9g2tc.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=1072&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/196189/original/file-20171123-18021-1c9g2tc.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=1348&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/196189/original/file-20171123-18021-1c9g2tc.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=1348&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/196189/original/file-20171123-18021-1c9g2tc.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=1348&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Gambar muka The Man in the Moone, Francis Godwin (1562-1633).</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://en.wikipedia.org/wiki/The_Man_in_the_Moone#/media/File:Houghton_STC_11943.5_-_The_Man_in_the_Moone,_title.jpg">Houghton Library, Harvard University</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Ketika mempersiapkan edisi kedua Discovery, yang akhirnya terbit pada 1640, Wilkins terkesan oleh kisah Francis Godwin <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/The_Man_in_the_Moone#/media/File:Houghton_STC_11943.5_-_The_Man_in_the_Moone,_title.jpg">The Man in the Moone</a>, yang juga muncul pada tahun 1638, di mana karakter bernama Domingo Gonzales diangkut ke Bulan dengan kereta yang ditarik oleh sekawanan angsa.</p>
<p>Setelah membaca fiksi ilmiah itu, Wilkins menyatakan bahwa bukan cuma perjalanan sesekali ke Bulan yang mungkin dilakukan, tapi juga kunjungan reguler dan menetap di sana. Bulan adalah tujuan perjalanan terjauh pada masa Wilkins, dan perjalanan ke Bulan adalah capaian teknologi yang mendorong batas sejarah dan keajaiban bagi manusia.</p>
<p>Memanfaatkan berbagai skenario bayangan, Wilkins bermaksud “mengangkat beberapa semangat unggul bagi upaya-upaya baru dan penemuan-penemuan ganjil” serta menyempurnakan cara-cara <em>praktis</em> “mendekatkan Bulan” dengan menempuh perjalanan melalui luar angkasa. Dalam nada pragmatis seorang artisan, edisi kedua Discovery membicarakan secara panjang lebar segi-segi teknis: “</p>
<blockquote>
<p>Saya benar-benar, dan dengan dasar yang kuat, menegaskan bahwa kita mungkin bisa membuat kereta terbang. </p>
</blockquote>
<p>Wilkins mendeskripsikan dan merancang berbagai macam peralatan terbang yang digerakkan tenaga manusia, atau ditarik burung-burung eksotis yang megah, dan bahkan membayangkan sebuah mesin yang dibuat menurut prinsip-prinsip yang sama dengan merpati atau rajawali mekanis legendaris. </p>
<p>Dia juga menyadari tantangan perjalanan ke Bulan, bahkan mengungkapkan sedikit kekesalan karena Tuhan tidak menganugerahi manusia sarana alami untuk terbang. </p>
<p>Dengan nada bergurau dia mengingatkan bahwa dalam perjalanan tidak akan ada "istana di angkasa bagi peziarah miskin atau kesatria lontang-lantung.” Dia membahas sifat gravitasi, bagaimana sulitnya membawa makanan dan air ke Bulan, dan bertahan dalam dingin dan tipisnya udara Bulan.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/196196/original/file-20171123-17975-8dks71.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/196196/original/file-20171123-17975-8dks71.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=539&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/196196/original/file-20171123-17975-8dks71.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=539&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/196196/original/file-20171123-17975-8dks71.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=539&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/196196/original/file-20171123-17975-8dks71.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=677&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/196196/original/file-20171123-17975-8dks71.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=677&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/196196/original/file-20171123-17975-8dks71.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=677&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Peta Bulan karya astronom Johannes Hevelius, 1645.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://en.wikipedia.org/wiki/File:Moon_by_Johannes_hevelius_1645.PNG">Wikimedia Commons</a></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Dalam perspektif</h2>
<p>Tetapi Wilkins juga sangat yakin menyatakan bahwa cara menembus angkasa pada akhirnya akan ditemukan. Dia memprediksi bahwa “begitu seni terbang ditemukan”, manusia “akan membuat koloni pertama, yang harus dicangkokkan di dunia lain itu”. </p>
<p>Dia begitu mengagung-agungkan masa depan perjalanan udara.</p>
<p>Buku Discovery ditutup dengan nubuat Wilkins bahwa generasi mendatang akan terkejut dengan kebodohan zaman ketika Wilkins hidup. Tetapi para pembaca di era modern tidak merasa seperti itu (meski kesimpulan Wilkins tentang Bulan memang banyak yang salah). </p>
<p>Kendati jawabannya prematur, penyelidikan kontemporer kita terhadap Bulan masih mengikuti jalur pertanyaan Petualangan Angkasa 1640 Wilkins. Misalnya tentang keberadaan air, kemungkinan perjalanan reguler dan pendudukan (kolonisasi). </p>
<p>John Wilkins muda sengaja memancing rasa ingin tahu para pembaca tentang “kebenaran rahasia” alam, dan memenuhi maksud itu untuk berabad-abad ke depan.</p>
<p>Eksplorasi angkasa cenderung dipandang sebagai manifestasi teknologi yang spektakuler dan, apa boleh buat, mahal. Bukankan ini alasan mengapa program penerbangan ke Bulan <a href="http://time.com/4673290/nasa-moon-astronauts/">macet bertahun-tahun</a>? </p>
<p>Pada abad ke-17, motivasi untuk merancang sarana perjalanan ke Bulan sama dengan stimulus kontemporer kita bagi penjelajahan angkasa seperti yang dirumuskan pada awal-awal program Apollo. Orang bermimpi mendorong batas-batas umat manusia dan menghidupkan banyak sekali pengetahuan yang berguna. </p>
<p>Yang melontarkan umat manusia ke luar angkasa bukan hanya mesin, tapi juga rasa ingin tahu dan imajinasi—yang mendorong hasrat untuk melampaui hal-hal yang mungkin.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/91662/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Maria Avxentevskaya tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Kita baru berhasil terbang ke luar angkasa pada abad kemarin, tetapi manusia sudah sejak lama mendamba mengunjungi Bulan.Maria Avxentevskaya, Researcher in Early Modern Studies, Max Planck Institute for the History of ScienceLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/907542018-01-29T10:34:20Z2018-01-29T10:34:20ZEmpat hal mengenai gerhana bulan langka yang menghiasi langit pada 31 Januari<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/203764/original/file-20180129-100905-1c61pb9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Asalkan tidak terhalang oleh awan, pemandangan langit bakal spektakuler.</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://images.nasa.gov/details-GSFC_20171208_Archive_e001982.html">NASA Goddard</a>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/">CC BY</a></span></figcaption></figure><p>Pada <a href="https://www.timeanddate.com/astronomy/moon/blue-moon.html">31 Januari 2018 malam</a>, masyarakat Indonesia dapat menikmati empat fenomena alam sekaligus: bulan purnama, gerhana bulan total, bulan biru dan <em>supermoon</em>.</p>
<p>Berikut empat hal yang perlu diketahui mengenai fenomena langka itu:</p>
<h2>1. Penyebab Bulan terlihat penuh</h2>
<p>Sebagaimana Bumi, separuh permukaan Bulan diterangi oleh Matahari pada suatu waktu. <a href="https://highered.mheducation.com/olcweb/cgi/pluginpop.cgi?it=swf::800::600::/sites/dl/free/0072482621/78778/Lunar_Nav.swf::Lunar%20Phases%20Interactive">Karena Bulan mengorbit Bumi</a>, maka kita tidak selalu dapat melihat seluruh sisi yang diterangi mentari.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/203083/original/file-20180123-33535-18ufglr.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/203083/original/file-20180123-33535-18ufglr.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/203083/original/file-20180123-33535-18ufglr.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=240&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/203083/original/file-20180123-33535-18ufglr.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=240&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/203083/original/file-20180123-33535-18ufglr.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=240&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/203083/original/file-20180123-33535-18ufglr.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=302&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/203083/original/file-20180123-33535-18ufglr.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=302&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/203083/original/file-20180123-33535-18ufglr.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=302&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Fase bulan yang terlihat dari Bumi berkaitan dengan revolusinya mengelilingi planet kita.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Moon_phases_en.jpg">Orion 8</a>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/">CC BY-SA</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Ketika seluruh sisi Bulan yang diterangi dapat terlihat, itulah bulan purnama, yang terjadi tiap 29,5 hari ketika Bulan berhadapan langsung dengan Matahari relatif ke Bumi. Tanggal 31 Januari akan menjadi bulan purnama berikutnya <a href="http://www.moonconnection.com/moon-january-2018.phtml">dalam siklus Bulan</a>.</p>
<h2>2. Pengertian gerhana bulan</h2>
<p>Orbit Bulan miring sekitar 5 derajat relatif dari orbit Bumi. Jadi, Bulan kerap berada sedikit di atas atau di bawah jalur orbit Bumi terhadap Matahari. Namun dua kali dalam satu siklus, Bulan <a href="http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/Solar/lunecl.html">melintasi orbit kita</a>.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/203111/original/file-20180123-33571-lpjctf.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/203111/original/file-20180123-33571-lpjctf.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/203111/original/file-20180123-33571-lpjctf.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=299&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/203111/original/file-20180123-33571-lpjctf.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=299&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/203111/original/file-20180123-33571-lpjctf.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=299&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/203111/original/file-20180123-33571-lpjctf.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=376&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/203111/original/file-20180123-33571-lpjctf.png?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=376&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/203111/original/file-20180123-33571-lpjctf.png?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=376&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Suatu gerhana bulan terjadi ketika bulan sepenuhnya berada dalam bayang-bayang Bumi.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Solar_lunar_eclipse_diagram.png">Tomruen</a>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/">CC BY-SA</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Bila perlintasan itu sejalan dengan bulan purnama, maka bulan akan masuk ke bayang-bayang Bumi, menghasilkan <a href="http://www.mreclipse.com/Special/LEprimer.html">gerhana bulan total</a>. Karena Bulan perlu berada di balik Bumi, relatif terhadap Matahari, gerhana bulan hanya bisa terjadi saat bulan purnama.</p>
<p>Untuk menyaksikan gerhana, kita perlu berada di bagian Bumi yang mengalami malam; gerhana ini utamanya <a href="https://eclipse.gsfc.nasa.gov/LEplot/LEplot2001/LE2018Jan31T.pdf">akan terlihat</a> di Asia, Australia, Amerika Utara dan Pasifik. </p>
<p>Di Amerika Utara, gerhana bulan selanjutnya akan terlihat pada <a href="https://eclipse.gsfc.nasa.gov/LEplot/LEplot2001/LE2019Jan21T.pdf">21 Januari 2019</a>.</p>
<h2>3. Bulan biru yang terlihat merah</h2>
<p>Ketika gerhana terjadi, Bulan tampak menggelap seiring bergerak ke dalam bayang-bayang Bumi yang disebut umbra. Saat bulan berada dalam bayangan, ia tidak sepenuhnya menjadi gelap; alih-alih ia tampak merah akibat proses yang disebut <a href="http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/atmos/blusky.html">hamburan Rayleigh</a>. </p>
<p>Molekul-molekul gas di atmosfer Bumi menyebarkan gelombang cahaya biru dari Matahari, sedangkan gelombang cahaya yang lebih merah langsung melewatinya.</p>
<p>Inilah mengapa kita memiliki <a href="http://www.physicsclassroom.com/class/light/Lesson-2/Blue-Skies-and-Red-Sunsets">langit biru serta Matahari terbit dan terbenam yang merah</a>. Ketika Matahari berada tinggi di langit, cahaya merah langsung menerobos ke tanah, sedangkan cahaya biru disebarkan ke berbagai arah, membuatnya lebih mungkin tertangkap mata ketika kita melihat sekeliling. </p>
<p><a href="https://www.atoptics.co.uk/atoptics/sunsets.htm">Saat Matahari terbenam</a>, sudut Matahari lebih rendah di langit dan cahaya merah pun melintas langsung ke dalam mata kita, sedangkan cahaya biru tersebar menjauhi garis penglihatan.</p>
<figure class="align-left zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/203107/original/file-20180123-33560-r0cofb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/203107/original/file-20180123-33560-r0cofb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=237&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/203107/original/file-20180123-33560-r0cofb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=654&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/203107/original/file-20180123-33560-r0cofb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=654&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/203107/original/file-20180123-33560-r0cofb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=654&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/203107/original/file-20180123-33560-r0cofb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=822&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/203107/original/file-20180123-33560-r0cofb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=822&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/203107/original/file-20180123-33560-r0cofb.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=822&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Bulan berdarah super yang ditintai merah oleh cahaya yang tercerai-berai.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://images.nasa.gov/details-GSFC_20171208_Archive_e000601.html">GSFC</a>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/">CC BY</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Dalam kasus gerhana bulan, cahaya Matahari yang mengelilingi Bumi melewati atmosfer kita dan dibiaskan ke Bulan. Cahaya biru disaring keluar, sehingga Bulan <a href="https://www.timeanddate.com/eclipse/why-does-moon-look-red-lunar-eclipse.html">terlihat kemerahan selama gerhana</a>.</p>
<p>Di atas semua itu, bulan purnama pada 31 Januari juga dianggap sebagai bulan biru. Apakah itu?</p>
<p>Ada dua definisi soal bulan biru. Yang pertama adalah ketika ada bulan purnama kedua dalam satu bulan. Karena ada 29,5 hari di antara dua bulan purnama, biasanya kita hanya melihat satu purnama per bulan.</p>
<p>Tetapi satu bulan biasanya berlangsung lebih lama dari 29,5 hari, sehingga kadang terjadi dua purnama dalam satu bulan. Kita sudah mengalami satu purnama pada tanggal 1 Januari, dan yang kedua akan terjadi pada 31 Januari, menjadikannya bulan biru.</p>
<p>Dengan definisi ini, maka bulan biru berikutnya terjadi pada Maret, sementara Februari tidak ada bulan purnama. </p>
<p>Definisi bulan biru yang kedua adalah <a href="https://www.timeanddate.com/astronomy/moon/blue-moon.html">bulan ketiga dalam satu musim</a> di mana terdapat empat bulan, yang <a href="https://www.space.com/16776-blue-moon-explained-infographic.html">terjadi tiap 2,7 tahun</a>. Kita hanya akan punya tiga pada musim dingin ini, jadi bulan purnama 31 Januari bukanlah bulan biru menurut definisi ini. Para penikmat bintang harus menunggu sampai 18 Mei 2019 untuk definisi bulan biru asli yang lebih tua ini.</p>
<h2>4. <em>Supermoon</em> yang super besar</h2>
<p>Yang membuat tambah istimewa, gerhana bulan ini juga akan <a href="https://theconversation.com/supermoons-are-big-and-bright-but-not-as-rare-as-the-hype-would-suggest-68270">menjadi <em>supermoon</em></a>. </p>
<p>Orbit bulan tidak bulat sempurna, yang berarti jaraknya dari Bumi berbeda saat ia menjalani satu siklus. Titik terdekat di orbitnya disebut apsis. Bulan purnama yang terjadi dekat apsis <a href="https://www.space.com/38940-supermoon-facts.html">disebut <em>supermoon</em></a> oleh beberapa orang.</p>
<p>Ini terjadi pada bulan purnama kita sebelumnya bulan ini pada 1 Januari, dan akan terjadi lagi pada 31 Januari.</p>
<figure class="align-right zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/203086/original/file-20180123-33557-n72zr9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/203086/original/file-20180123-33557-n72zr9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=237&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/203086/original/file-20180123-33557-n72zr9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=599&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/203086/original/file-20180123-33557-n72zr9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=599&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/203086/original/file-20180123-33557-n72zr9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=599&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/203086/original/file-20180123-33557-n72zr9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=752&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/203086/original/file-20180123-33557-n72zr9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=752&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/203086/original/file-20180123-33557-n72zr9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=752&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Penampakan bulan ‘rata-rata’ vs supermoon.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Supermoon_comparison.jpg">Marcoaliaslama</a>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/">CC BY-SA</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Karena jaraknya mendekat, Bulan tampak sedikit lebih besar dan lebih terang. Umumnya, perbedaan purnama biasa dengan <em>supermoon</em> sulit dikenali kecuali bila kita melihat dua gambar yang bersisian. </p>
<p>Ada tradisi lama dalam memberikan bulan <a href="https://www.timeanddate.com/astronomy/moon/full-moon-names.html">nama-nama yang berbeda</a>. Untuk bulan yang biru yang terlihat kemerahan, lebih besar dan lebih terang—seperti pada 31 Januari ini—mungkin seharusnya kita namakan bulan ungu super ketika dia tampil lagi. </p>
<p>Bulannya sendiri tidak akan terlihat benar-benar ungu (atau memakai jubah seperti Superman), tetapi 31 Januari adalah <a href="https://www.nasa.gov/sites/default/files/thumbnails/image/lunar_eclipse_01182018a.png">waktu yang tepat</a> untuk menatap ke atas dan menikmati langit malam.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/90754/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Shannon Schmoll tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Gerhana bulan kali ini cukup istimewa dan langka karena ada beberapa fenomena alam terjadi sekaligus.Shannon Schmoll, Director, Abrams Planetarium, Department of Physics and Astronomy, Michigan State UniversityLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.