tag:theconversation.com,2011:/us/topics/fungsi-kognitif-61265/articlesfungsi kognitif – The Conversation2019-07-08T08:13:54Ztag:theconversation.com,2011:article/1198332019-07-08T08:13:54Z2019-07-08T08:13:54ZCara terbaik dan murah jaga kesehatan anak: ajak mereka bermain di luar rumah<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/282660/original/file-20190704-51273-1wmikcg.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Anak-anak paling senang saat mereka bermain di alam bebas. </span> <span class="attribution"><span class="source">Shutterstock</span></span></figcaption></figure><p>Bagaimana jika ada cara yang sederhana, murah, dan menyenangkan untuk mengatasi beberapa tantangan utama yang dihadapi umat manusia saat ini. Ditambah lagi, upaya itu dapat membantu meningkatkan kesehatan, perkembangan, dan kesejahteraan anak-anak?</p>
<p>Bayangkan sebuah solusi yang dapat melawan <a href="https://doi.org/10.1016/S0140-6736%20(17)%2032129-3">epidemi obesitas saat ini</a>, kecemasan, dan <a href="https://doi.org/10.1016%20/j.cpr.2009.10.005">depresi</a> yang mempengaruhi anak-anak dan remaja saat ini. Bayangkan bahwa solusi ini juga dapat meningkatkan kesehatan otak, kreativitas, dan pencapaian akademis, serta mempersiapkan anak-anak kita untuk menghadapi <a href="https://www.realplaycoalition.com/value-of-play-report/">dunia kerja yang berubah dengan cepat</a>.</p>
<p>Solusi itu juga dapat mengurangi kejadian alergi, asma, dan <a href="https://doi.org/10.1073/pnas.1205624109">masalah imunitas</a> lainnya, juga <a href="https://doi.org/10.1111/cxo%20.12845">meningkatkan kesehatan mata</a>. Selain itu, cara itu juga dapat <a href="http://www.child-encyclopedia.com/outdoor-play/according-experts/indigenizing-outdoor-play">menumbuhkan budaya pengelolaan lingkungan keberlanjutan</a> dan membantu membangun kesehatan kota dengan mempromosikan hubungan bertetangga dan <a href="https://doi.org/10.1016/j.socscimed.2010.12.015">perasaan terhubung dengan masyarakat</a>.</p>
<p>Bayangkan bahwa intervensi ini juga dapat membantu negara memenuhi target mereka dalam <a href="https://www.un.org/sustainabledevelopment/sustainable-development-goals/">Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB</a>, seperti tujuan dari Kesehatan dan Kesejahteraan yang Baik, Pendidikan Berkualitas yang Inklusif dan Berkeadilan, Pekerjaan Layak, Pertumbuhan Ekonomi, dan Aksi Iklim.</p>
<p>Kita bukan berbicara mengenai intervensi yang mahal, atau yang sifatnya memaksa anak untuk melakukannya, seperti mengerjakan pekerjaan rumah atau makan sayuran. Alih-alih takut, <a href="https://doi.org/10.1080/21594937.2014.937963">anak-anak justru merasa menjadi yang paling bahagia</a> ketika melakukannya dan mereka mencari cara untuk terus melakukannya selama mungkin.</p>
<p>Apa solusi sederhana untuk memperbaiki masalah tersebut? Bermain di alam terbuka. </p>
<h2>Keajaiban bermain di luar ruangan</h2>
<p>Banyak dari kita memiliki <a href="https://www.jstor.org/stable/10.7721/chilyoutenvi.26.1.0017">kenangan indah masa kecil yang dihabiskan di luar ruang</a>, bergaul dengan teman-teman di lingkungan, taman, dan di alam, membentuk aturan kita sendiri, dengan pengawasan orang dewasa (jika ada) yang minimal.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/278984/original/file-20190611-32356-1vvvbdz.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/278984/original/file-20190611-32356-1vvvbdz.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/278984/original/file-20190611-32356-1vvvbdz.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/278984/original/file-20190611-32356-1vvvbdz.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/278984/original/file-20190611-32356-1vvvbdz.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/278984/original/file-20190611-32356-1vvvbdz.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/278984/original/file-20190611-32356-1vvvbdz.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Anak-anak membutuhkan waktu, ruang, dan kebebasan untuk bermain di luar rumah.</span>
<span class="attribution"><span class="source">(Shutterstock)</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Kita hanya perlu ingat kembali masa kecil kita untuk menyadari betapa berharganya pengalaman-pengalaman ini dan bagaimana dampaknya dalam membentuk kesehatan dan perkembangan seumur hidup kita. Penelitian ini mengikui intuisi manusia dan mengakui <a href="http://www.child-encyclopedia.com/outdoor-play/">manfaat yang banyak dan beragam dari permainan di alam terbuka</a>.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/why-kids-need-risk-fear-and-excitement-in-play-81450">Why kids need risk, fear and excitement in play</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Bermain di alam terbuka tidak sama dengan bermain di dalam ruangan. Ada <a href="http://www.child-encyclopedia.com/outdoor-play/according-experts/topic-commentary-why-outdoor-play">manfaat unik dari berada di luar ruangan</a>, khususnya di alam. Ketika anak-anak diizinkan bermain seperti yang mereka inginkan dalam lingkungan yang merangsang, <a href="http://www.child-encyclopedia.com/outdoor-play/according-experts/active-outdoor-play">mereka bergerak lebih banyak, duduk lebih sedikit, dan bermain lebih lama</a>. </p>
<p>Tangan mereka terkena tanah dan <a href="http://letthemeatdirt.com/">mikroba yang membantu mereka membangun kekebalan mereka</a>. Mereka menentukan tujuan mereka sendiri dan membuat sendiri langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut. Ini membantu mereka membangun <a href="http://www.child-encyclopedia.com/outdoor-play/according-experts/influence-outdoor-play-%20perkembangan%20sosial%20dan%20kognitif">keterampilan fungsi berpikir mereka</a>. Mereka <a href="http://www.child-encyclopedia.com/outdoor-play/according-experts/young-childrens-outdoor-play-based-learning">belajar</a>, membangun ketahanan dan <a href="http://www.child-encyclopedia.com/outdoor-play/according-experts/influence-outdoor-play-social-and-cognitive-development">mengembangkan keterampilan sosial mereka</a>, mempelajari cara <a href="http://www.child-encyclopedia.com/outdoor-play/according-experts/outdoor-risky-play">mengelola risiko</a> dan menjaga diri mereka agar tetap aman. Mata mereka mendapatkan latihan yang mereka butuhkan untuk membantu memerangi <a href="https://doi.org/10.1111/cxo.12845">rabun jauh</a>.</p>
<p>Kita menemukan kembali keajaiban permainan di luar ruangan. Pemerintah Kanada, misalnya, melihatnya sebagai cara <a href="http://www.phn-rsp.ca/aop-position-jae/index-eng.php">membuat anak-anak aktif</a> dan menghindari krisis obesitas. Sekolah dan <a href="http://www.child-encyclopedia.com/outdoor-play/according-experts/building-capacity-support-outdoor-play-early-childhood-education">pendidikan anak usia dini</a> melihatnya sebagai cara mempromosikan pembelajaran akademik dan sosial-emosional. Perusahaan melihatnya sebagai cara <a href="https://www.weforum.org/agenda/2019/01/play-gap-hurting-childrens-skills-futures">mempersiapkan anak-anak untuk menghadapi pekerjaan di masa depan</a> yang akan fokus pada kreativitas, empati, dan koneksi dengan orang lain. Anak-anak tentu hanya melihatnya sebagai cara bersenang-senang dan merasa bebas!</p>
<h2>Orang dewasa harus mengurangi ketakutan mereka</h2>
<p>Ada tiga komponen utama untuk mendukung permainan di luar ruangan: <a href="http://www.playwales.org.uk/eng/outdoorplay">waktu, ruang, dan kebebasan</a>.</p>
<p>Anak-anak perlu waktu untuk bisa bermain di luar. Di sekolah, itu berarti perlunya <a href="https://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ1137793.pdf">kebijakan waktu istirahat yang membuat anak-anak keluar setiap hari</a>, memberi peluang bagi anak menggunakan alam bebas untuk belajar, dan membatasi pekerjaan rumah. Sedangkan di rumah, itu berarti mengurangi waktu menatap layar televisi dan membatasi kegiatan terstruktur yang dijadwalkan.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/278988/original/file-20190611-32331-12mgj2z.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/278988/original/file-20190611-32331-12mgj2z.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/278988/original/file-20190611-32331-12mgj2z.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/278988/original/file-20190611-32331-12mgj2z.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/278988/original/file-20190611-32331-12mgj2z.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/278988/original/file-20190611-32331-12mgj2z.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/278988/original/file-20190611-32331-12mgj2z.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Permainan berisiko mengajarkan anak-anak untuk menjaga diri mereka tetap aman.</span>
<span class="attribution"><span class="source">(Shutterstock)</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Anak-anak juga membutuhkan <a href="http://www.child-encyclopedia.com/outdoor-play/according-experts/early-childhood-outdoor-play-and-learning-spaces-ecop--ieving">ruang terbuka yang kondusif</a> untuk bermain. Bukan berarti harus mahal. Yang pasti di ruang tersebut <a href="http://www.child-encyclopedia.com/outdoor-play/according-experts/creating-inclusive-naturalalized-outdoor-play-environmentments">semua anak merasa disambut</a>, terlepas dari kemampuan dan latar belakang mereka, yang mereka dapat membuat sendiri dan yang juga memiliki bagian yang bebas mereka gunakan dengan bantuan imajinasi mereka dalam membentuk permainan (misalnya tongkat, batu, air dan kotak kardus).</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/five-tips-to-manage-screen-time-this-summer-97844">Five tips to manage screen time this summer</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Di perkotaan, penerapan solusi ini berarti kita perlu bersiap memperbolehkan permainan terjadi di mana-mana, tidak hanya di taman kota dan taman bermain. Kita perlu merancang <a href="http://www.child-encyclopedia.com/outdoor-play/according-experts/design-cities-outdoor-play">kota yang inklusif dan ramah anak</a>, tempat anak-anak merasa diterima di mana-mana dan dapat dengan mudah menjangkau alam.</p>
<p>Komponen terakhir, kebebasan: penghalang terbesar bagi kemampuan anak-anak untuk bermain seperti yang mereka inginkan adalah orang dewasa. Kita perlu <a href="https://theconversation.com/why-kids-need-risk-fear-and-excitement-in-play-81450">melepaskan ketakutan berlebihan kita akan cedera dan penculikan</a> dan menyadari bahwa manfaat dari anak-anak yang keluar untuk bermain jauh lebih besar daripada risikonya. Laboratorium saya mengembangkan <a href="https://outsideplay.ca/">alat pembingkaian risiko untuk orang tua dan pengasuh sehingga membantu mereka dalam upaya ini</a>.</p>
<h2>Dukung anak-anak dalam hidup Anda</h2>
<p>Membantu anak-anak bermain di luar ruangan bisa semudah membuka pintu depan. Tidak harus rumit atau mahal. Jika semua orang terlibat, kita dapat membantu mengembalikan kegiatan penting yang harus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari semua anak, terlepas dari usia, latar belakang budaya, jenis kelamin, atau kemampuan.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/278989/original/file-20190611-32317-1hy7cs.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/278989/original/file-20190611-32317-1hy7cs.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=378&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/278989/original/file-20190611-32317-1hy7cs.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=378&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/278989/original/file-20190611-32317-1hy7cs.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=378&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/278989/original/file-20190611-32317-1hy7cs.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=475&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/278989/original/file-20190611-32317-1hy7cs.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=475&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/278989/original/file-20190611-32317-1hy7cs.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=475&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Bermain di luar rumah mengurangi insiden alergi, asma, dan masalah imunitas lainnya.</span>
<span class="attribution"><span class="source">(Unsplash/Matthew T Rader)</span>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/">CC BY</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Ada banyak <a href="https://www.cpha.ca/unstructured-play">alat bantu </a> bagi Anda yang berperan sebagai orang tua, pengasuh, <a href="http://lawson.ca/advancing%20-op-ece.pdf">pendidik</a>, perencana kota, atau tetangga. Saya mendorong Anda untuk mempertimbangkan satu hal sederhana dan dapat dicapai untuk Anda lakukan hari ini: bantulah anak-anak dalam hidup Anda keluar ruangan untuk bermain.</p>
<p><em>Las Asimi Lumban Gaol menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/119833/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Mariana Brussoni menerima dana dari the Canadian Institutes of Health Research, the Lawson Foundation dan dukungan gaji dari the BC Children's Hospital Research Institute. She is a board member of the Child & Nature Alliance of Canada.</span></em></p>Orang dewasa sebaiknya mengurangi ketakutan mereka akan cedera atau penculikan terhadap anak. Mereka perlu bermain di luar untuk mendukung kekebalan tubuh hingga bersosialisasi.Mariana Brussoni, Associate Professor of Pediatrics and Population and Public Health, University of British ColumbiaLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1098842019-01-18T07:59:43Z2019-01-18T07:59:43ZTeruslah belajar dan Anda mungkin lebih lambat terkena demensia<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/254339/original/file-20190117-32834-100xq0p.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=0%2C10%2C6959%2C4625&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Penelitian terbaru dari Centre for Aging and Brain Health Innovation akan menyelidiki penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran dengan media daring untuk lansia yang terkena demensia dan yang berisiko demensia.</span> <span class="attribution"><span class="source">Shutterstock</span></span></figcaption></figure><p>Setiap tahun ratusan mahasiswa lanjut usia berkumpul di Toronto untuk pertemuan besar, secara tatap muka dan online, dengan cemas menunggu sertifikat diploma mereka. Beberapa dari mereka berusia sembilan puluhan; beberapa orang menderita <a href="https://lifestyle.kompas.com/read/2013/06/01/11401953/Demensia.Beda.dengan.Pikun.">demensia</a> (daya ingat yang menurun).</p>
<p>Salah satu lulusan, yang menyelesaikan 15 kursus yang diajarkan oleh fakultas Universitas Ryerson Kanada, adalah mantan manajer pemusik Madonna. Ia berpendapat dalam suatu kelas bahwa pandangan filsuf Prusia <a href="https://plato.stanford.edu/entries/kant/">Immanuel Kant</a> lebih baik dibandingkan <a href="https://www.britannica.com/biography/David-Hume">David Hume</a>, filsuf dari Skotlandia. Kant mengatakan bahwa seni didasarkan pada tujuan, Hume mengatakan seni merupakan keterampilan.</p>
<p>Selama dalam kelas, mahasiswa ini dapat mempertahankan argumen yang rasional. Pada minggu depannya, dia hanya ingat sedikit hal tersebut. Bagaimanapun dalam momen tersebut, pasien demensia mengetahui dirinya sendiri, seperti halnya kita semua, maka secara eksistensial, ia ada.</p>
<p>Dan manfaatnya melebihi keberadaan mereka sendiri. Berpartisipasi dalam aktivitas belajar di universitas juga dapat memperlambat hilangnya fungsi kognitif berkaitan dengan penuaan dan penyakit Alzheimer.</p>
<p>Gill Livingston dan timnya yang memimpin Komisi Peneliti Lancet untuk Demensia menunjukkan bahwa <a href="https://doi.org/10.1016/S0140-6736(17)31363-6">ketangguhan diri (<em>resilience</em>) dapat membantu memperlambat laju demensia atau menunda mulainya penurunan daya ingat</a>. Sebuah konsep yang disebut <em>cognitive reserve</em> (cadangan kognisi) mendasari ide mengenai ketangguhan. Faktor gaya hidup seperti pola makan dan aktivitas - dan juga proses belajar - meningkatkan cadangan kognisi. Simpanan kognisi yang lebih tinggi dapat melawan kehilangan ingatan.</p>
<h2>Dari filosofi ke neuropsikologi</h2>
<p>Lebih dari empat tahun terakhir, Universitas Ryerson, bekerja sama dengan Baycrest Health Sciences, telah <a href="https://www.baycrest.org/Baycrest/Healthcare-Programs-Services/Programs/Culture-and-Arts-Programs/Baycrest-Learning-Academy">memberikan hingga 20 kursus setiap tahun</a> kepada lansia. <a href="https://www.toronto.com/news-story/6763957-baycrest-graduates-first-seniors-from-on-site-ryerson-university-program">Sebagian mereka memiliki demensia, sebagiannya lagi tidak</a>–mereka duduk berdampingan dalam satu kelas yang sama.</p>
<p>Kursusnya cukup padat, intensif selama delapan-minggu, dengan lama dua jam setiap sesinya. Topik kursusnya meliputi: Filsafat Socrates, Astronomi, Neuropsikologi, Romantisisme dan Para Senimannya yang hebat, Musik Klasik, Para Sutradara yang Terkenal, Sastra dan Arkeologi Prancis.</p>
<p>Arkeolog lulusan Harvard, David Lipovitch, memberikan kuliah tentang situs penggalian Timur Tengah yang sedang dikerjakannya. Penulis papan atas untuk <em>Globe dan Mail</em> dan para ahli sejarah Broadway juga hadir memberikan kursus dalam kelas yang dihadiri hingga 30 mahasiswa.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/243059/original/file-20181030-76390-i7zbkf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/243059/original/file-20181030-76390-i7zbkf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=399&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/243059/original/file-20181030-76390-i7zbkf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=399&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/243059/original/file-20181030-76390-i7zbkf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=399&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/243059/original/file-20181030-76390-i7zbkf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=502&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/243059/original/file-20181030-76390-i7zbkf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=502&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/243059/original/file-20181030-76390-i7zbkf.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=502&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Hasil riset menunjukkan bahwa pendidikan meningkatkan kesejahteraan lansia.</span>
<span class="attribution"><span class="source">(Shutterstock)</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Kuncinya adalah keterlibatan–dengan mengoptimalkan proses pembelajaran untuk mengurangi isolasi sosial dan meningkatkan kepercayaan diri. Kuliah yang diberikan tidak hanya “hiburan pendidikan” tapi memiliki kualitas yang tidak jauh beda dengan kuliah sarjana di universitas secara umum.</p>
<p>Bedanya adalah tidak ada tugas yang harus mereka kerjakan. Mereka dinilai sejauh usaha hadir di kelas. Salah satu mahasiswa lansia dengan demensia tingkat lanjut, tapi masih mampu menyerap pelajaran, mengatakan, “Saya mengalami kesulitan mengingat banyak hal dan ini adalah hal yang berhasil saya pelajari minggu ini, jadi pastikan kalian jangan lupa membawa saya kembali ke sini minggu depan!”</p>
<p>Komentar semacam ini sering terjadi. Dan hasil yang memperlihatkan bahwa proses pembelajaran yang baik mengarahkan pasien untuk melakukan “sebuah tindakan metakognitif"–dengan mengetahui dia sendiri menderita demensia dan perlu mengimbangi penyakitnya dengan belajar-adalah sangat mengesankan.</p>
<h2>Ikatan sosial dan stimulasi mental</h2>
<p>Laporan Komisi Peneliti Lancet juga mempelajari bagaimana peran pendidikan pada anak usia dini mempengaruhi perkembangan demensia. Data menunjukkan bahwa kurangnya pendidikan menyebabkan lebih besarnya kemungkinan terkena penyakit demensia dikarenakan penurunan cadangan kognisi. </p>
<p>Poinnya adalah pentingnya pendidikan terhadap lansia dalam jangka waktu yang lama–tidak hanya bagi mereka menderita demensia, tapi juga yang sehat dan berisiko terkena demensia.</p>
<p>Penelitian jangka-panjang oleh George Rebok pada 2014 tentang <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24417410">pengaruh pendidikan terhadap lansia</a> mengikuti subjek peserta penelitian selama 10 tahun untuk mempelajari berbagai aspek dari fungsi kognitif. Terlihat dampak kecil pada peningkatan kemampuan berpikir dan dampak yang lebih besar pada kebersihan pribadi, keyakinan atas kemampuan diri sendiri, dan ukuran kesejahteraan pribadi lainnya.</p>
<p>Proses pembelajaran tampaknya meningkatkan ikatan sosial dan stimulasi mental, yang kemungkinan mengarah pada daya tahan melalui peningkatan cadangan kognisi Penalaran dan kecepatan berpikir terlihat meningkat dari penelitian yang dilakukan Rebok, namun tidak pada ingatan.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/243097/original/file-20181030-76408-19c1upd.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/243097/original/file-20181030-76408-19c1upd.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/243097/original/file-20181030-76408-19c1upd.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/243097/original/file-20181030-76408-19c1upd.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/243097/original/file-20181030-76408-19c1upd.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/243097/original/file-20181030-76408-19c1upd.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/243097/original/file-20181030-76408-19c1upd.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Diprediksi setengah dari populasi manusia saat ini akan berumur lebih dari 50 tahun pada 2050.</span>
<span class="attribution"><span class="source">(Baycrest Health Sciences)</span>, <span class="license">Author provided</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Kami masih belum sepenuhnya memahami apakah stimulasi mental yang lebih terfokus melalui proses pembelajaran dapat mencegah demensia. Penelitian oleh Julia Spaniol di Universitas Ryerson menunjukkan bahwa <a href="https://www.ryerson.ca/news-events/news/2018/07/unlocking-the-mysteries-of-dementia/">meningkatnya keterlibatan sosial dan motivasi pribadi para lansia dapat membantu dalam membuka ingatan</a>. Tapi sampai saat ini belum ada penelitian yang lebih fokus mempelajari bagaimana peran proses pembelajaran yang sifatnya lebih mendalam, seperti kuliah intensif yang diberikan oleh universitas, yang pengaruhnya terhadap demensia dan kualitas hidup.</p>
<h2>‘Eudaimonia’ untuk masyarakat yang menua</h2>
<p>Bagaimanapun, hal ini akan berubah. Pada musim panas ini, <a href="http://www.cabhi.com">Centre for Aging and Brain Health Innovation (CABHI)</a> memberikan dana hibah kepada tim kami–untuk menyelidiki efek penggunaan teknologi pembelajaran seperti kursus online dibandingkan dengan kursus tatap muka pada penderita demensia dan yang berisiko terkena demensia.</p>
<p>Tujuan dari program ini adalah untuk menciptakan akses belajar seumur hidup yang lebih luas untuk lansia terlepas di mana mereka tinggal–baik di panti jompo maupun bersama komunitas. Studi klinis ini telah dimulai pada September 2018 dan kami akan melaporkan hasil data kami pada akhir musim semi 2019.</p>
<p>Harapan hidup terus meningkat dan diprediksi bahwa <a href="https://www.statista.com/statistics/672546/projected-world-population-distribution-by-age-group/">setidaknya setengah dari populasi manusia saat ini akan berusia lebih dari 50 tahun pada 2050</a>. Kita perlu menjaga pikiran dan ingatan kita agar dapat menikmati tahun-tahun di masa tua yang berharga.</p>
<p>Socrates pernah berbicara tentang konsep yang disebut "eudaimonia,” yang berarti “tumbuh dalam kehidupan.” Terlalu banyak kesenangan dan kita akan menjadi layu. Terlalu banyak cita-cita dan kita akan menjadi stres. Tapi ketika kesenangan dan cita-cita sama-sama tinggi, maka kita akan mencapai keadaan “eudaimonia”, <a href="https://forum.agewell-nce.ca/index.php/PL:Deborah.Fels">menurut Deborah Fels</a>, seorang ahli terkemuka Kanada dalam bidang penuaan dan aksesibilitas.</p>
<p>Kemampuan belajar jelas adalah hal terbaik yang dimiliki manusia. Kita tidak memiliki kelincahan seperti harimau atau umur panjang seperti pohon sequoia, tapi kita terus belajar tanpa henti dan hal itulah yang membuat kita berbeda. Belajar tentang diri kita dan dunia mungkin menjadi kunci menuju kebahagiaan dan kesehatan pada tahun-tahun emas kita.</p>
<hr>
<p><em>Artikel ini diterjemahkan dari Bahasa Inggris oleh Muhammad Gaffar.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/109884/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>David Chandross receives funding from CCABHI through Baycrest Health Sciences and Ryerson University for the purposes of this study only.</span></em></p>Pendidikan tinggi untuk para lansia memberikan harapan untuk melawan isolasi sosial, meningkatkan kesejahteraan dan menunda serangan, atau memperlambat timbulnya penyakit demensia.David Chandross, Program coordinator; researcher, Toronto Metropolitan UniversityLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1044002018-10-31T09:03:42Z2018-10-31T09:03:42ZMeditasi 10 menit sehari membantu fungsi kognitif Anda<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/242566/original/file-20181027-7065-1fkeukk.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">shutterstock</span> </figcaption></figure><p>Mempraktikkan meditasi selama sepuluh menit setiap hari dapat memperbaiki konsentrasi dan kemampuan untuk menjaga agar informasi tetap aktif dalam pikiran seseorang, suatu fungsi yang dikenal sebagai “memori kerja.” Otak yang lebih efisien dapat melakukan tugas tersebut dengan menggunakan sumber daya otak yang lebih sedikit. </p>
<p>Banyak klaim mengenai dampak meditasi, namun seringkali bukti ilmiah di balik pernyataan-pernyataan tersebut lemah atau bahkan tidak ada sama sekali. Dalam penelitian terakhir kami yang diterbitkan di <a href="https://www.nature.com/articles/s41598-018-32046-5"><em>Scientific Reports</em></a>, kami mengidentifikasi beberapa <a href="http://journals.sagepub.com/doi/full/10.1177/1745691617709589">kelemahan dari riset-riset terdahulu</a> untuk mendapatkan kepastian mengenai perubahan-perubahan yang terjadi saat seseorang bermeditasi.</p>
<p>Bersama dengan kolega kami dari <a href="https://www.psycho.uni-osnabrueck.de/fachgebiete/allgemeine_psychologie_i.html">Universitas Osnabrück</a> di Jerman, kami melakukan studi terkontrol secara acak untuk mendalami dampak dari meditasi kepada fungsi-fungsi kognitif yang penting dalam kehidupan sehari-hari.</p>
<p>Untuk penelitian kami, kami secara acak menempatkan 34 peserta penelitian dalam dua kelompok. Selama delapan minggu, satu kelompok mempraktikkan meditasi sedangkan kelompok yang lainnya–yakni kelompok kontrol–melakukan latihan relaksasi otot.</p>
<p>Menggunakan teknik yang disebut sebagai “kontrol aktif”, di mana kelompok terkontrol diberikan tugas yang serupa, dapat mengesampingkan alasan-alasan alternatif untuk perubahan yang terjadi dalam kinerja peserta penelitian. Contohnya, bahkan terpilih untuk menjadi kelompok percobaan atau terlibat dalam kegiatan baru dapat meningkatkan performa tanpa adanya dampak dari praktik meditasi.</p>
<p>Kami juga membahas mengenai batasan-batasan lain dari penelitian terdahulu. Contohnya, dalam beberapa penelitian, tugas kognitif yang diberikan terlampau mudah sehingga semua peserta, baik kelompok percobaan maupun terkontrol, dapat mencapai tingkat optimum dan membayangi dampak potensial dari meditasi. Terkadang, para peserta hanya harus membedakan dan bereaksi kepada empat stimulus berbeda yang berkali-kali tampak di layar, satu per satu. Tidak lama kemudian, semua peserta eksperimen telah mengoptimalkan performa mereka. Untuk mencegah hal ini, kami menggunakan <a href="https://doi.org/10.1163/156856888X00122">tugas pelacakan multi objek</a> yang menantang.</p>
<p>Tugas tersebut melibatkan pelacakan dua sampai lima piringan (“target”) yang bergerak di layar komputer di antara 16 piringan identik lain yang bergerak di layar. Para partisipan harus berkonsentrasi pada piringan target tanpa perhatiannya teralihkan oleh piringan-piringan non-target yang lain.</p>
<figure>
<iframe width="440" height="260" src="https://www.youtube.com/embed/lAQM4QJRYV8?wmode=transparent&start=0" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>
<figcaption><span class="caption">Multiple object tracking demo.</span></figcaption>
</figure>
<p>Selama beberapa hari, kami menguji para peserta dengan memberikan tugas ini sebelum dan setelah mereka melakukan meditasi atau latihan relaksasi selama delapan minggu. (Para peserta yang ada dalam kelompok meditasi bermeditasi kira-kira empat kali seminggu selama jangka waktu 8 minggu.)</p>
<p>Dalam kelompok meditasi, akurasi pelacakan target meningkat kurang lebih 9%–suatu angka perubahan yang secara statistik signifikan. Perubahan tersebut menunjukkan bahwa konsentrasi dan memori kerja mereka membaik. Sedangkan para peserta di kelompok terkontrol tidak menunjukkan perbaikan sama sekali.</p>
<h2>Otak yang lebih efisien</h2>
<p>Untuk mencari tahu apa yang berubah di otak, kami merekam aktivitas otak para peserta dengan <em>electroencephalogram</em> (EEG) selagi mereka melakukan tugas tersebut. Kami menggabungkan cara tersebut dengan metode yang kami <a href="https://www.nature.com/articles/nature01812">gagas 15 tahun lalu</a>: secara cepat menyalakan dan mematikan piringan-piringan bergerak tersebut pada laju tetap 11Hz. Piringan-piringan yang terus berkedap-kedip mendorong sinyal otak yang disebut <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0301008209001853"><em>steady-state visually evoked potential</em> </a> atau SSVEP yakni sinyal otak yang bereaksi pada stimulasi visual pada frekuensi tertentu. Intinya, otak kemudian menghasilkan aktivitas listrik berfrekuensi sama dengan piringan yang kedap-kedip, sinyal tersebut yang lalu terdeteksi oleh EEG. </p>
<p>Kami menemukan bahwa setelah delapan minggu, sinyal SSVEP berkurang sebanyak 88%–lagi-lagi, hanya di kelompok peserta meditasi. Berdasarkan penelitian terdahulu, kami tahu makna dibalik penurunan ini. Jaringan otak yang terlibat dalam pelacakan piringan telah menjadi lebih terasah sehingga otak membutuhkan sumber daya yang lebih sedikit untuk melaksanakan tugas tersebut. </p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/237065/original/file-20180919-158237-uf8yux.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/237065/original/file-20180919-158237-uf8yux.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=399&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/237065/original/file-20180919-158237-uf8yux.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=399&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/237065/original/file-20180919-158237-uf8yux.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=399&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/237065/original/file-20180919-158237-uf8yux.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=501&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/237065/original/file-20180919-158237-uf8yux.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=501&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/237065/original/file-20180919-158237-uf8yux.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=501&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption"><em>Electroencephalogram</em>(EEG): suatu metode non-invasif untuk merekam gelombang otak.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/download/confirm/602845433?src=ZxTWAG1Y9KxOENYq2AO93g-1-3&size=medium_jpg">Min Jing/Shutterstock.com</a></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Suatu teknik sederhana</h2>
<p>Kebanyakan penelitian yang menelusuri meditasi menggunakan program-program yang rumit seperti <a href="https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1093/clipsy.bpg016">pengurangan stress berbasis kesadaran</a>. Namun, karena program-program tersebut melibatkan yoga, peregangan dan beberapa jenis meditasi, sulit untuk menentukan apakah perbaikan yang tercatat dalam kemampuan kognitif peserta betul-betul diakibatkan oleh suatu praktik meditasi tertentu.</p>
<p>Supaya jelas, kami menginstruksikan kelompok meditasi untuk melakukan satu latihan meditasi sederhana selama sepuluh menit setiap hari. Latihan tersebut adalah meditasi kesadaran bernapas atau <em>mindful breath awareness meditation</em>. Latihan tersebut meminta Anda untuk konsentrasi terhadap sensasi setiap hela napas Anda–contohnya, udara yang mengalir masuk dan keluar dari hidung. Jika ada pikiran, perasaan atau sensasi lain yang muncul, Anda harus mengakui perasaan-perasaan tersebut dan kembali kepada pernapasan Anda tanpa menilai gangguan tersebut atau berpikir lebih jauh.</p>
<p>Sangat menarik bahwa fokus terhadap pernapasan dengan cara yang seimbang dapat berdampak pada konsentrasi dan memori kerja. Kami berpikir bahwa hal tersebut terjadi karena meditasi adalah suatu bentuk <a href="https://link.springer.com/article/10.1007/s41465-017-0022-7">latihan jaringan otak</a>, di mana jaringan otak yang sama diaktivasi berkali-kali sehingga menjadi lebih efisien. Tampaknya bentuk meditasi seperti ini menargetkan <a href="https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fnins.2013.00008/full">jaringan otak inti</a>, suatu bagian otak yang saling terhubung dan menjadi pemain kunci dalam banyak tugas-tugas kognitif.</p>
<p>Cukup mudah untuk melihat bagaimana latihan ini relevan dalam kehidupan sehari-hari. Menjaga konsentrasi, kemampuan memilih informasi yang penting dari gangguan yang lain dan menjaganya dalam pikiran adalah kemampuan yang berguna dalam kondisi kelebihan informasi. Contohnya, baik <a href="https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1002/acp.975">operator radar</a> maupun <em>gamer</em> <a href="https://www.nature.com/articles/nature01647">video games</a> dapat bekerja lebih baik. </p>
<p>Jadi, mari kita mulai:</p>
<p>Rasakan aliran udara yang berada di ujung hidung kita, biarkan segala pikiran, suara, dan perasaan berlalu tanpa penilaian…</p>
<hr>
<p><em>Artikel ini diterjemahkan dari bahasa Inggris oleh Rizkina Aliya</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/104400/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Peter Malinowski menerima dana untuk penelitian meditasinya dari Yayasan BIAL, Yayasan Econt dan Yayasan Pain Relief. Dia adalah seorang wali dan direktur amal Buddhis yang berbasis di Inggris, adalah seorang guru Buddhis awam, dan memimpin bersama sebuah perusahaan yang mendukung integrasi meditasi dalam berbagai konteks sekuler.</span></em></p>Sains menunjukkan bahwa suatu teknik meditasi sederhana dapat memperbaiki konsentrasi dan memori kerja kita.Peter Malinowski, Reader in Cognitive Neuroscience, Liverpool John Moores UniversityLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.