TB merupakan permasalahan multidimensi yang tidak hanya bertumpu pada aspek medis, tapi juga melibatkan aspek-aspek ilmu pengetahuan, sosial, politik, dan budaya.
Pemerintah pusat dan daerah harus memperluas layanan pengobatan TB RO, desentralisasi layanan TB RO, peningkatan sumber daya manusia, dukungan sosial ekonomi, dan meminta dukung multisektor.
Pasien TB yang juga menyandang DM lebih banyak memiliki keluhan lain selain keluhan yang banyak dijumpai pada TB, sementara untuk keluhan TB-nya sendiri tidak lebih berat.
Penelitian terbaru menunjukkan pengobatan TB yang resistan terhadap obat dapat dikurangi masa pengobatannya yang mulanya 20 hingga 24 bulan hingga kurang dari setahun.