tag:theconversation.com,2011:/us/topics/kecantikan-44732/articlesKecantikan – The Conversation2023-11-14T06:14:40Ztag:theconversation.com,2011:article/2133912023-11-14T06:14:40Z2023-11-14T06:14:40ZCermin dari film Barbie, bagaimana botox Barbie bekerja dan efek sampingnya<p>Dalam film <a href="https://www.imdb.com/title/tt1517268/"><em>Barbie</em></a>, yang dirilis Juli 2023 lalu, Barbie memiliki gambaran sebagai sosok perempuan yang cantik dengan proporsi tubuh yang ideal.</p>
<p>Sejumlah unggahan di <a href="https://www.instagram.com/p/Czj20aqvhKf/?igshid=MXhoanpoZ3NkbWliMw==">media sosial</a> menunjukkan bagaimana individu berlomba-lomba untuk berpenampilan seperti barbie, mulai dari cara berpakaian, cara berbicara, sampai <em>make up</em>. </p>
<p>Namun ada tren yang menarik, yaitu <a href="https://edition.cnn.com/style/what-is-barbie-botox/index.html">Barbie Botox</a>. Tren ini bentuknya menyuntikkan botox di wilayah bahu guna memperkecil ukuran bahu, memanjangkan leher agar mendapatkan garis leher dan bahu yang indah seperti Barbie.</p>
<figure>
<iframe width="440" height="260" src="https://www.youtube.com/embed/pBk4NYhWNMM?wmode=transparent&start=0" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe>
<figcaption><span class="caption">Wajah Barbie dalam film.</span></figcaption>
</figure>
<p>Selain untuk tujuan estetika, <a href="https://edition.cnn.com/style/what-is-barbie-botox/index.html">Barbie botox ini</a> dianggap ‘menjual’ sebagai konten media sosial karena mendapatkan banyak <em>view</em> yang akan menguntungkan bagi pemilik akun media sosial. </p>
<p>Kita perlu memahami bahwa botox sebenarnya adalah obat, bukan untuk kecantikan. Kita perlu juga memahami dampak pemakaiannya.</p>
<h2>Botox itu obat, bukan kosmetik</h2>
<p>Botox adalah obat yang terbuat dari racun yang dihasilkan oleh bakteri <a href="https://medlineplus.gov/botox.html">Clostridium botulinum</a>. Pada dosis yang kecil, botox seringkali digunakan untuk tujuan kecantikan seperti mengurangi kerutan pada area mata, dahi hingga leher dan dada. </p>
<p>Walaupun dapat dimanfaatkan untuk tujuan kecantikan, botox ini masuk dalam kategori obat, bukan kosmetik. Biasanya digunakan sebagai obat gangguan syaraf karena dapat membantu melemaskan otot. Pemberian botox harus dilakukan oleh dokter atau petugas medis dalam pengawasan dokter. </p>
<p>Pemberian botox dilakukan melalui <a href="https://ulpk.pom.go.id/id/MM/20191010151347/2.html">jarum suntik</a> ke dalam jaringan otot (intramuskular).</p>
<p>Pada saat pertama kali dilakukan prosedur botox, terdapat beberapa kemungkinan efek samping yang akan dialami, seperti pendarahan, pembengkakan, eritema (bercak kemerahan pada kulit), dan nyeri di lokasi suntikan. </p>
<p>Selain itu, sakit kepala, malaise (rasa Lelah, tidak nyaman), mual, gejala mirip influenza, dan ptosis (turunnya kelopak mata sehingga terlihat mengantuk) dan strabismus (mata juling) juga bisa menjadi efek samping dari suntik botox.</p>
<p>Efek dari botox terhadap penurunan jumlah kerutan biasanya bertahan <a href="https://doi.org/10.1016/j.clindermatol.2003.12.026">sekitar enam bulan</a>. Setelah efeknya menghilang, konsumen biasanya terdorong untuk melakukan suntik botox kembali, atau seringkali sampai kecanduan (adiksi). </p>
<p>Efek jangka panjang penggunaan botox dapat membuat perubahan permanen pada ekspresi wajah sehingga membuat wajah seperti topeng. </p>
<p>Efek jangka panjang biasanya dirasakan setelah proses injeksi ke-10 walau tidak ada efek samping yang berarti pada proses penginjeksian sebelumnya. </p>
<p>Riset menunjukkan beberapa <a href="https://doi.org/10.5114/ada.2019.82795">efek jangka panjang lain</a> yang sering terjadi adalah dysphagia (kesulitan menelan), ptosis, lemah bagian leher, mual, penglihatan kabur, kesulitan mengunyah, hoarseness (suara terdengar serak, parau, menegang, atau kering), dan edema (pembengkakan). </p>
<p>Efek lainnya adalah <a href="https://doi.org/10.1159/000370245">dysarthria (sulit berbicara karena otot yang digunakan dalam proses berbicara melemah)</a>, dan palpitations (jantung berdegub kencang). </p>
<h2>Waspadai efek jangka panjang</h2>
<p>Sebagai konsumen, efek samping jangka pendek dan jangka panjang ini harus diketahui dan dipertimbangkan.</p>
<p>Selain pertimbangan tersebut, pastikan konsumen mendapatkan layanan dari tenaga kesehatan yang legal sebagai salah satu hal dasar yang harus dipenuhi demi keamanan prosedur. </p>
<p>Selain tempat layanan dan petugas medis yang memadai, kualitas dari botox yang digunakan perlu dipastikan dengan cara memeriksa keberadaan nomor BPOM dan waktu kedaluwarsa. </p>
<p>Bagi muslim, logo halal pada botox menjadi penting karena terdapat banyak titik kritis yang memungkinkan botox mengandung bahan haram. </p>
<p>Dalam suntik botox biasanya ditambahkan glutathione yang berfungsi untuk mengatur pigmentasi (warna kulit) dan bekerja sebagai antioksidan sehingga memberikan efek mencerahkan pada kulit.</p>
<p>Glutathione merupakan asam amino yang seringkali didapatkan dari <a href="https://doi.org/10.1371/journal.pone.0162958">bahan haram seperti babi</a>.</p>
<p>Selain itu, bahan baku botox sendiri merupakan toksin sehingga masuk dalam kategori <a href="https://halalmui.org/bolehkah-suntik-botox/">tidak <em>toyib</em></a>. Namun, dengan perhitungan dosis yang tepat, botox ini memiliki tingkat keamanan yang baik sehingga boleh untuk digunakan. </p>
<p>Untuk dapat menghasilkan toksin dalam jumlah yang banyak (produksi skala besar), bakteri Clostridium bitulinium dikembangbiakan dalam media pertumbuhan. Dalam media tersebut ditambahkan beberapa nutrisi, salah satunya sumber nitrogen. </p>
<p>Nutrisi pertumbuhan ini perlu ditelusuri sumbernya untuk memastikan bukan dari bahan yang diharamkan. </p>
<p>Fatwa <a href="https://halalmui.org/wp-content/uploads/2023/06/Fatwa-Mikroba-dan-Produk-Mikrobial.pdf">Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 01 Tahun 2010 tentang Penggunaan Mikroba Dan Produk Mikrobial</a>, menyebutkan bahwa produk mikrobial dari mikroba yang tumbuh pada media pertumbuhan yang najis, jika dapat dipisahkan antara mikroba dan medianya maka hukumnya halal setelah disucikan. </p>
<h2>Ada banyak alternatif selain botox</h2>
<p>Sebenarnya, cukup banyak opsi lain yang dapat dilakukan untuk memberikan efek seperti botox, baik dari makanan atau perawatan kulit yang risiko efek sampingnya menjadi lebih kecil. </p>
<p>Makanan dengan kandungan kolagen yang tinggi dapat meningkatkan regenerasi kulit dan memberikan efek melembabkan sehingga kulit terlihat lebih muda. </p>
<p>Salah satu sumber makanan tinggi kolagen adalah ikan nila (Nile tilapia), <a href="https://doi.org/10.3390/polym13223868">daging sapi, dan babi bagian kartilago (tulang rawan)</a>.</p>
<p>Selain itu, makanan kaya antioksidan dapat membantu mengurangi efek penuaan dini yang diakibatkan oleh radikal bebas yang didapatkan dari faktor lingkungan. Contoh makanan yang berfungsi sebagai antioksidan adalah buah beri, brokoli, wortel, dan jeruk. </p>
<p>Namun, opsi ini tidak memberikan efek instan seperti yang didapat dari penggunaan botox. </p>
<p>Perubahan yang ‘instan’ menjadi salah satu alasan mengapa penggunaan botox banyak diminati. Hal ini boleh-boleh saja karena konsumen berhak menentukan pilihan. Satu hal yang perlu diingat adalah perubahan instan itu juga punya risiko bagi kesehatan dalam jangka menengah dan panjang.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/213391/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Putriana Rachmawati tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Walaupun dapat dimanfaat untuk tujuan kecantikan, botox ini masuk dalam kategori obat, bukan kosmetik.Putriana Rachmawati, Dosen Program Studi Farmasi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/2137292023-11-09T01:41:31Z2023-11-09T01:41:31ZSains di balik pesona DNA salmon untuk kesehatan dan tampil kinclong<p>Saat ini banyak klinik atau produk kecantikan yang <a href="https://www.youtube.com/watch?v=bIAjjnt94rQ">mengiklankan perawatan dengan DNA salmon</a>, biayanya mencapai jutaan rupiah. </p>
<p>Biasanya klinik tersebut mengklaim terapi dengan penyuntikan DNA salmon dapat meningkatkan produksi kolagen yang dibutuhkan kulit sehingga wajah pengguna tampak awet muda, mulus, dan lebih bersinar.</p>
<p>DNA salmon memang memiliki manfaat untuk sejumlah masalah kesehatan. <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2096691122000723">Hasil riset</a> menunjukkan DNA salmon mampu membantu penyembuhan luka dan mengurangi peradangan di dalam tubuh, sehingga potensial digunakan sebagai produk kecantikan. </p>
<p>Namun demikian, kita perlu untuk memikirkan risiko dan efek samping jangka panjang yang mungkin timbul. </p>
<h2>DNA dari sperma ikan salmon</h2>
<p>DNA salmon, dikenal juga sebagai <a href="https://www.halodoc.com/janji-medis/nama/skin-booster-dna-salmon">Skin Booster DNA Salmon</a>, merupakan istilah yang populer di masyarakat untuk menyebutkan produk yang mengandung molekul polideoksiribonukleotida (PDRN). </p>
<p>Disebut DNA salmon, karena PDRN dihasilkan dari sperma ikan salmon. Dalam prosesnya sperma ikan salmon akan melewati <a href="https://patents.google.com/patent/CN107287186A/en">proses pemurnian</a> bersuhu tinggi di laboratorium sehingga dihasilkan DNA murni berkualitas tinggi. DNA ini tidak mengandung protein ataupun peptida yang dapat memicu reaksi alergi. </p>
<p>Selain dari sperma ikan salmon, PDRN juga dapat dihasilkan dari sumber lain seperti <a href="https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/37589166/">ganggang</a>. </p>
<p>DNA salmon atau PDRN mengandung rantai panjang deoksiribonukleotida (DNA) sebanyak 80 hingga 2.200 pasang basa dengan berat molekul antara 50-1500 kilodalton (kDa). Ukuran tersebut <a href="https://www.spandidos-publications.com/mmr/18/6/5166">dilaporkan</a> sebagai ukuran DNA salmon yang optimal untuk proses penyembuhan luka. </p>
<p>Walaupun hal tersebut tidak sejalan dengan <a href="https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/10839713/">konsensus</a> di bidang dermatologi yang menyatakan bahwa suatu senyawa kimia ataupun obat akan mudah melintasi lapisan pertahanan kulit jika memiliki ukuran kurang dari 500 Dalton, sehingga hal ini menimbulkan pertanyaan di kalangan klinisi bagaimana DNA salmon dapat berfungsi.</p>
<h2>Cara kerja DNA Salmon</h2>
<p>DNA salmon biasanya diberikan melalui suntikan ke dalam kulit. Lalu molekul ini akan masuk ke dalam aliran darah secara bebas atau terdistribusi di dalam jaringan tubuh sesuai penggunaan dan lokasi penyuntikannya. </p>
<p>Namun perlu diketahui bahwa tidak mudah bagi molekul tersebut masuk ke dalam sel secara cepat dan efektif. Ini karena DNA akan mudah terurai dalam perjalanannya menuju suatu sel, sehingga perlu zat pembawa yang tepat. </p>
<p>Di dalam sel, DNA salmon dapat berperan sebagai bahan baku obat (<em>prodrug</em>) yang dapat mengaktifkan proses keseimbangan di dalam tubuh atau yang dikenal dengan <a href="https://www.britannica.com/science/homeostasis">homeostasis</a>. </p>
<p>Selain itu, DNA salmon juga berperan pada proses penyediaan bahan baku materi genetik (asam nukleat) melalui jalur daur ulang (<em>salvage pathway</em>). Sehingga DNA ini dapat memperbaiki sel yang rusak pada tubuh seseorang, tanpa tubuh harus menggunakan energi dalam jumlah besar untuk menghasilkan bahan baku tersebut.</p>
<h2>Manfaatnya bagi kesehatan</h2>
<p>DNA salmon telah terbukti memiliki manfaat bagi kesehatan. <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2096691122000723">Hasil riset</a> menyatakan DNA salmon bisa membantu menyembuhkan luka dan mengurangi peradangan di tubuh manusia.</p>
<p>DNA salmon <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2096691122000723">dilaporkan</a> efektif untuk mengobati luka kaki pada pasien penyakit kencing manis (diabetes melitus), penyakit gangguan katup pembuluh darah, dan dapat mengatasi masalah kerontokan rambut pada perempuan. </p>
<p>DNA salmon juga <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5405115/">dilaporkan</a> memiliki potensi untuk meremajakan kulit (<em>skin rejuvenation</em>), mempercepat pembentukan kolagen, mengatasi keluhan terkait penuaan (<em>aging</em>), dan mencerahkan kulit.</p>
<p>Karena beragam manfaat tersebut, wajar jika DNA salmon saat ini marak digunakan dalam bidang kecantikan.</p>
<h2>Efek samping</h2>
<p><a href="https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32757710/">Beberapa penelitian</a> telah dilakukan untuk mengetahui tingkat keamanan penggunaan DNA salmon sebagai agen terapi. </p>
<p>Pada sebuah <a href="https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1524-475X.2008.00361.x">penelitian</a> didapatkan DNA salmon yang diberikan berulang kali pada tikus secara sistemik ditemukan aman pada semua organ, baik otak, jantung, otot, hati, dan paru-paru. </p>
<p>Selain itu, <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5405115/">rangkuman studi klinis</a> pada manusia menunjukkan bahwa DNA salmon memiliki <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Toksisitas">toksisitas</a> dan efek samping yang dapat diatasi. </p>
<p>Hasil <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5405115/">studi</a> pengawasan pascapemasaran selama lima tahun yang melibatkan lebih dari 300.000 penjualan PDRN juga telah membuktikan kualitas dan profil keamanan dari obat tersebut. </p>
<p>Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan bahwa DNA salmon aman digunakan bila dilakukan dengan cara yang benar. Namun demikian, penting untuk diingat bahwa keamanan jangka panjang dari penggunaan DNA salmon masih terus dipelajari. </p>
<p>Oleh karena itu, sangat penting bagi klinisi untuk terus mengawasi pasien yang menjalani terapi dengan DNA salmon. Penting juga untuk diketahui bahwa beberapa orang masih memiliki ancaman untuk mengalami respons alergi atau iritasi kulit saat diberikan DNA salmon.</p>
<p>Namun secara keseluruhan, data yang ada saat ini menunjukkan bahwa penggunaan DNA salmon aman bagi kesehatan. </p>
<p>Perlu penelitian berskala besar untuk mempelajari lebih lanjut tentang dampak DNA Salmon secara lokal dan umum, serta dampak jangka panjangnya.</p>
<h2>Perhatian untuk konsumen</h2>
<p>Walaupun diketahui DNA salmon memiliki manfaat bagi kesehatan dan kecantikan, masyarakat perlu memastikan bahwa produk DNA salmon yang digunakan merupakan produk asli dan telah memiliki izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).</p>
<p>Selain itu perlu diketahui bahwa produk DNA salmon yang digunakan saat ini pada uji klinis mayoritas berupa sediaan cair (disuntikkan) dan sebagian kecil berupa salep. Karena itu, suatu hal yang keliru jika terdapat produk makan (sediaan tablet atau kapsul) yang mengklaim mengandung DNA salmon.</p>
<p>DNA salmon memang punya manfaat kesehatan, tapi kita perlu hati-hati risiko dan efeknya yang mungkin timbul untuk jangka panjang.</p>
<p>Selain itu, dokter harus berhati-hati dalam memberikan DNA salmon kepada orang yang memiliki riwayat alergi atau sensitif terhadap produk tersebut.</p>
<p>Para dokter juga harus mengikuti perkembangan penelitian dan pedoman terbaru dalam penggunaan DNA salmon untuk memastikan penggunaannya tetap aman dalam praktik sehari-hari.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/213729/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Fajri Marindra Siregar tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>DNA salmon aman digunakan bila dilakukan dengan cara yang benar. Namun demikian, penting untuk diingat bahwa keamanan jangka panjang dari penggunaan DNA salmon masih terus dipelajari.Fajri Marindra Siregar, Lecturer in Department of Biochemistry Universitas Riau, Universitas RiauLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/2156912023-10-25T08:19:42Z2023-10-25T08:19:42Z‘Lookism’ dan diskriminasi di tempat kerja: bagaimana penampilan memengaruhi kesejahteraan seseorang<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/555764/original/file-20231025-17-zb7rv9.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=0%2C44%2C7360%2C4858&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">
</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-photo/man-taking-care-his-hair-291542273">Sunabesyou/shutterstock</a></span></figcaption></figure><p><a href="https://mydramalist.com/people/21052-park-tae-joon">Park Tae-joon</a>, seorang komikus asal Korea Selatan, sukses merilis <a href="https://www.webtoons.com/id/action/lookism/list?title_no=532">webtoon <em>Lookism</em></a> yang begitu disukai masyarakat. Webtoon populer yang sudah terbit hampir 500 episode bahkan kini diadaptasi menjadi anime dan tengah tayang di Netflix. </p>
<p><em>Lookism</em> berkisah mengenai Park Hyung-seok, seorang siswa SMA yang gemuk dan kerap mengalami perundungan di sekolah. Ia hidup bersama ibunya yang bekerja keras. Suatu hari, ibunya menyaksikan Hyung-seok dipukuli oleh teman-temannya di sekolah, yang membuatnya memutuskan untuk pindah ke sekolah baru di kota lain.</p>
<p>Sesaat sebelum sekolah dimulai, Hyung-seok yang kini tinggal sendiri mengalami kejadian aneh: ia tiba-tiba terbangun dengan tubuh yang tampan dan atletis. Perubahan ini membuatnya mendapatkan banyak perhatian positif di sekolah barunya, menjadikannya populer, dan mendapatkan banyak kemudahan yang sebelumnya tak pernah ia rasakan.</p>
<p>Kata <em>lookism</em> sendiri mengacu pada bentuk diskriminasi berdasarkan penampilan fisik individu. <a href="https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/10825783/">Sebuah riset</a> yang mencakup temuan sepanjang 1932 - 1999, misalnya, menemukan adanya standar kecantikan umum yang diterima baik dalam maupun antarberbagai budaya dan mereka yang dianggap menarik cenderung mendapatkan penilaian lebih positif dibandingkan individu yang dianggap kurang menarik. </p>
<p>Bagaimana refleksi <em>lookism</em> di dunia kerja? Apakah penampilan fisik dapat memengaruhi kesejahteraan seseorang?</p>
<h2>Cerminan obsesi terhadap penampilan dalam industri kecantikan</h2>
<figure class="align-right zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/555762/original/file-20231025-17-1wayv4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="Lookism" src="https://images.theconversation.com/files/555762/original/file-20231025-17-1wayv4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=237&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/555762/original/file-20231025-17-1wayv4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/555762/original/file-20231025-17-1wayv4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/555762/original/file-20231025-17-1wayv4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=600&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/555762/original/file-20231025-17-1wayv4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/555762/original/file-20231025-17-1wayv4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/555762/original/file-20231025-17-1wayv4.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=754&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Komik ‘Lookism’ mengisahkan seorang siswa SMA yang memiliki dua tubuh.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.webtoons.com/id/action/lookism/list?title_no=532">LINE Webtoon</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Sebagai fenomena sosial yang <a href="https://www.newswise.com/articles/people-spend-16th-of-their-lifetime-on-enhancing-their-appearance">mengakar dalam masyarakat modern</a>, <em>lookism</em> secara tidak sadar mendorong kita untuk <a href="https://www.researchgate.net/publication/373970557_Lookism_Climate_in_Organizations_Construct_Development_and_Validation_of_a_Scale">semakin terobsesi dengan penampilan fisik</a>. </p>
<p>Ini tercermin dari pertumbuhan pasar industri kecantikan dan perawatan tubuh global yang <a href="https://www.statista.com/outlook/cmo/beauty-personal-care/worldwide">mencapai US$625,7 miliar</a> (Rp9,95 triliun) pada 2022, dengan proyeksi pertumbuhan sekitar 3,3% per tahunnya. Di Indonesia, persentase pertumbuhannya menyentuh <a href="http://ikft.kemenperin.go.id/perkembangan-industri-kosmetik-nasional/">5,91% per tahun</a>. </p>
<p>Sementara itu, <a href="https://nypost.com/2023/03/03/the-shocking-amount-of-time-people-spend-on-their-looks-every-day/">sebuah riset global</a> menunjukkan bahwa individu umumnya menghabiskan seperenam waktu hidupnya untuk mengurusi penampilan.</p>
<p>Data-data tersebut menunjukkan kepada kita bahwa semakin banyak orang yang ingin mencapai <a href="https://www.researchgate.net/publication/372112341_Beauty_standards_beauty_patterns">standar kecantikan yang ditetapkan oleh masyarakat</a> dan mendapatkan <a href="https://ejournal.unib.ac.id/jsn/article/view/27262">validasi sosial</a>–walau tak jarang <a href="https://magdalene.co/story/standar-kecantikan-indonesia/">ada di antara kita yang sampai depresi</a> karena gagal mencapainya.</p>
<p>Pertanyaannya, mengapa seseorang mau berkorban sebegitu banyak waktu dan uang untuk memoles diri? <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1090513822000472">Riset yang ada</a> menunjukkan berbagai macam jawaban, mulai dari insting reproduktif untuk menemukan pasangan, pengaruh sosial media hingga adanya keyakinan bahwa <a href="https://heinonline.org/HOL/LandingPage?handle=hein.journals/cardw19&div=29&id=&page=">penampilan adalah kunci kesuksesan</a>.</p>
<p>Namun, apakah betul penampilan yang menarik memengaruhi rezeki seseorang?</p>
<h2>Betulkan penampilan memengaruhi pekerjaan dan kesejahteraan finansial?</h2>
<p>Sayangnya, penelitian yang ada menunjukkan demikian–<a href="https://www.businessinsider.com/halo-effect-money-beauty-bias-2014-11">termasuk studi di Amerika Utara</a> yang menunjukkan bagaimana orang-orang yang berpenampilan menarik menghasilkan 12-14% lebih banyak daripada populasi lainnya.</p>
<p>Penampilan fisik sering kali menjadi faktor yang sangat dipertimbangkan dalam <a href="https://womenlead.magdalene.co/2021/07/15/beauty-privilege-di-tempat-kerja-bukti-standar-kecantikan-tak-masuk-akal/">penilaian kualifikasi seseorang dalam dunia kerja</a> dan mereka yang memenuhi standar kecantikan lebih mungkin untuk <a href="https://sci-hub.se/https://doi.org/10.1111/soc4.12132">mendapatkan peluang kerja yang lebih baik</a> atau promosi. </p>
<p>Misalkan saja, <a href="https://www.cambridge.org/core/journals/behavioral-and-brain-sciences/article/abs/explaining-financial-and-prosocial-biases-in-favor-of-attractive-people-interdisciplinary-perspectives-from-economics-social-psychology-and-evolutionary-psychology/BB9900C25A6052CBE71D0BD4FF9B29E8">sebuah penelitian</a> mengenai bagaimana bias finansial dan sosial yang telah lama ada menguntungkan individu yang memiliki penampilan yang lebih menarik dari yang lain. Keuntungan yang diperoleh biasanya mencakup aktivitas transaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari. Bias finansial dan sosial ini adalah hasil dari preferensi atau prasangka yang mirip dengan yang ditunjukkan terhadap anggota kelompok kelamin, ras, etnis, atau agama tertentu.</p>
<p>Dalam banyak kasus, <a href="https://www.myimperfectlife.com/features/pretty-privilege#:%7E:text=%E2%80%9CThe%20beauty%20bias%20means%20that%20people%20who%20look,smarter%2C%20more%20capable%2C%20or%20intelligent%20than%20anyone%20else.%E2%80%9">penampilan fisik dapat menjadi faktor dominan</a> yang menentukan apakah seseorang layak diberikan kesempatan atau tidak dalam sebuah sistem kerja modern–terlebih bagi industri yang bergerak dalam jasa dan pelayanan publik. Studi pun menunjukkan bahwa <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0160738319301136">konsumen merasa lebih puas</a> jika berhadapan dengan karyawan yang berpenampilan menarik.</p>
<p>Memiliki penampilan fisik yang menarik juga dapat membuka pintu ke berbagai sektor dan industri yang mungkin <a href="https://www.forbes.com/sites/traversmark/2023/10/15/a-psychologist-explains-the-pretty-privilege-paradox/?sh=543a692445fc">sulit diakses oleh individu yang dianggap kurang menarik</a>. Ini berarti seseorang dengan penampilan yang baik dapat memiliki lebih banyak pilihan karier, yang dapat <a href="https://journals.aom.org/doi/abs/10.5465/annals.2018.0134">meningkatkan potensi pendapatan mereka</a>.</p>
<p>Selain itu, individu yang dianggap menarik secara fisik seringkali memberikan kesan positif kepada perekrut dan atasan, yang dapat mengarah pada peluang pekerjaan yang lebih baik, kenaikan pangkat yang lebih cepat, dan penghasilan yang lebih tinggi. Hal ini berasal dari <a href="https://www.businessinsider.com/halo-effect-money-beauty-bias-2014-11">efek halo</a>, yakni bias kognitif ketika penampilan menjadi tolak ukur karakter seseorang. <a href="https://heinonline.org/HOL/LandingPage?handle=hein.journals/cardw19&div=29&id=&page=">Sudah cukup banyak studi</a> yang menunjukkan bahwa penampilan menarik memberikan kesan bahwa individu tersebut memiliki karakter dan kompetensi yang baik pula.</p>
<p>Adanya gap ini membuat diskriminasi dalam pekerjaan semakin tak terjembatani. Misalkan saja, ketika seorang yang berpenampilan menarik dan yang tidak menarik sama sama membuat kesalahan, orang akan lebih memaklumi orang yang berpenampilan menarik. Inilah yang dinamakan <a href="https://www.economica.id/2020/04/20/beauty-privilege-keistimewaan-bagi-si-rupawan/"><em>beauty privilege</em></a>–ketika mereka yang berpenampilan menarik mendapat berbagai keuntungan <a href="https://sci-hub.se/https://doi.org/10.1111/soc4.12132">dalam interaksi sosialnya</a>.</p>
<h2>Menghapus diskriminasi berdasarkan penampilan</h2>
<figure class="align-center ">
<img alt="Diskriminasi gender di tempat kerja." src="https://images.theconversation.com/files/555767/original/file-20231025-23-kmjy2a.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/555767/original/file-20231025-23-kmjy2a.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/555767/original/file-20231025-23-kmjy2a.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/555767/original/file-20231025-23-kmjy2a.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/555767/original/file-20231025-23-kmjy2a.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/555767/original/file-20231025-23-kmjy2a.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/555767/original/file-20231025-23-kmjy2a.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Banyak orang terobsesi untuk memperbaiki tampilan mereka demi mendapatkan berbagai peluang. Namun bagi permpuan, penampilan menarik justru bisa menjegal karier.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.shutterstock.com/image-photo/women-making-her-office-during-work-1159884418">TORWAISTUDIO/shutterstock</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Tentu saja kita tak bisa serta merta menyimpulkan bahwa mereka yang cantik dan tampan pasti penuh keberuntungan–utamanya bagi perempuan. </p>
<p><a href="https://sci-hub.se/https://compass.onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/soc4.12132">Penelitian</a>, misalnya, menunjukkan bagaimana penampilan fisik yang menarik lebih menguntungkan laki-laki dibanding perempuan di tempat kerja. Ini terutama menyangkut rekrutmen dan promosi untuk posisi manajerial dan pekerjaan yang dianggap lebih cocok untuk laki-laki. Sebab, masih ada stereotip gender yang menghubungkan feminimitas dan inkompetensi–kerap disebut sebagai efek “<a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0749597814000715"><em>beauty is beastly</em></a>” (kecantikan itu mengerikan).</p>
<p>Tak hanya itu, <a href="https://www.kompas.com/sains/read/2021/09/29/090300023/9-jenis-pelecehan-seksual-yang-dialami-82-persen-perempuan-indonesia">sebuah riset</a> menunjukkan 82% perempuan Indonesia pernah mengalami pelecehan seksual di ruang publik.</p>
<p>Namun bagaimanapun juga, diskriminasi berdasarkan penampilan fisik sudah sepatutnya kita atasi. Sebab, tidak ada satu orang pun di dunia ini yang dapat memilih untuk dilahirkan di mana–yang membuatnya memiliki gen tertentu dari lingkungan tersebut.</p>
<p>Kualitas diri seseorang <a href="https://www.universitaspsikologi.com/2019/12/pengertian-kualitas-hidup-dan-aspek-dimensi-quality-of-life.html">tidak dapat dinilai hanya berdasarkan standar subjektif sepeti penampilan fisik semata</a>. Apalagi, sudah banyak penelitian yang menunjukkan <a href="https://jhr.uwpress.org/content/47/3/851.short">tak ada hubungan antara penampilan fisik dengan kompetensi dan kinerja</a> seseorang.</p>
<p>Tak gampang untuk mengatasi bias yang telah lama mengakar, tetapi perlu perubahan pola pikir masing-masing individu untuk bisa mengatasi ini. Penting untuk lebih menghargai dan menilai seseorang berdasarkan kompetensi, pengetahuan, dan keterampilan yang mereka bawa ke meja kerja. </p>
<p>Ini memerlukan perubahan budaya dalam dunia kerja dengan membuat sistem penilaian berdasarkan merit dan pada apa yang dapat seseorang berikan serta membatasi kemungkinan <a href="https://www.mattchristiansenmedia.com/outback-observer/2021/7/9/intersectionality-individualism-and-the-big-lie-of-white-privilege">penampilan fisik memengaruhi penilaian</a>. </p>
<p>Selain itu, perusahaan dan organisasi perlu menerapkan kebijakan yang mencegah diskriminasi berdasarkan penampilan fisik–termasuk dalam membuat iklan lowongan kerja yang mensyaratkan penampilan menarik–dan mengedukasi personel mereka tentang pentingnya keragaman dan inklusi dalam tempat kerja.</p>
<p>Oleh karena itu, perlu kewaspadaan penuh bagi kita semua untuk tetap sadar dan menjunjung tinggi rasionalitas, jangan sampai terjerumus pada pemahaman sempit atas hidup yang lebih mementingkan penampilan semata ketimbang kualitas hidup secara mendalam.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/215691/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Novia Utami tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>‘Beauty privilege’ nyata adanya, bahkan bisa memengaruhi karier dan gaji yang kamu terima.Novia Utami, Lecturer in Finance, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/2082862023-07-07T09:46:08Z2023-07-07T09:46:08ZMerkuri di kosmetik ilegal, paraben di kosmetik legal: apa fungsi dan dampak paraben pada kesehatan?<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/536277/original/file-20230707-29-adiu7s.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Gunakan kosmetik legal sewajarnya. </span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.pexels.com/photo/makeup-brush-on-black-container-1115128/">Pexels/Anderson Guerra</a></span></figcaption></figure><p>Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) baru-baru ini merilis pernyataan bahwa sepanjang tahun lalu mereka menemukan <a href="https://www.instagram.com/p/CuHPGVEPzq-/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading">lebih dari 1.500 produk kosmetik ilegal</a> di Indonesia yang mengandung bahan yang dilarang dan membahayakan kulit seperti merkuri. </p>
<p>Pemakaian <a href="https://www.epa.gov/mercury/health-effects-exposures-mercury">merkuri</a> bisa menyebabkan <a href="https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/mercury-and-health">kanker kulit</a>. Berdasarkan <a href="https://notifkos.pom.go.id/upload/informasi/20220805164646.pdf">Peraturan BPOM Nomor 23 Tahun 2019</a> tentang Persyaratan teknis Bahan Kosmetika, merkuri termasuk bahan yang tidak diizinkan berada dalam kosmetika.</p>
<p>Merkuri seringkali ditambahkan dalam kosmetik dengan klaim <a href="https://www.mdpi.com/2079-9284/7/3/58">mencerahkan kulit dan mencegah keriput</a>. Efek mencerahkan kulit dengan menggunakan krim yang mengandung merkuri cenderung lebih cepat sehingga banyak masyarakat tertarik untuk menggunakaannya.</p>
<p>Selain merkuri sebagai bahan yang dilarang dalam kosmetik, terdapat bahan kosmetik yang diperbolehkan dalam kosmetik dengan jumlah yang terbatas. Sehingga ketika kosmetik yang mengandung bahan tersebut digunakan secara berlebihan akan berisiko terhadap kesehatan. </p>
<p>Salah satunya adalah paraben, suatu golongan zat kimia yang berfungsi sebagai pengawet dalam produk kosmetik. Pengawet ini berfungsi untuk mencegah pertumbuhan mikroba, baik bakteri maupun jamur. </p>
<p>Penggunaan berulang kosmetik meningkatkan risiko berkumpulnya mikroba pada produk tersebut. Karena itulah, penting untuk menambahkan pengawet dalam suatu produk kosmetik.</p>
<p>Kosmetik yang seringkali mengandung pengawet adalah kosmetik yang mengandung air seperti krim, gel, larutan, losion seperti yang banyak digunakan untuk pelembab, sabun mandi, dan <em>make-up</em>. </p>
<p>Jenis paraben yang seringkali ada dalam kosmetik adalah metil paraben, propil paraben, butil paraben, dan etil paraben. Dalam golongan paraben, yang diperbolehkan ada di kosmetik hanya metil dan propil paraben. Sisanya sudah <a href="https://www.rivm.nl/bibliotheek/rapporten/2018-0161.pdf">dilarang di beberapa negara</a>. Bahan yang diperbolehkan ada dalam kosmetik yang beredar di Indonesia diatur <a href="https://notifkos.pom.go.id/upload/informasi/20220805174441.pdf">BPOM.</a></p>
<h2>Regulasi paraben dalam kosmetik</h2>
<p>Suatu produk biasanya mengandung <a href="https://www.fda.gov/cosmetics/cosmetic-ingredients/parabens-cosmetics">lebih dari satu jenis paraben</a>. Penggunaan paraben secara kombinasi dilakukan untuk meningkatkan <a href="https://scirp.org/reference/referencespapers.aspx?referenceid=2039244">efektivitas dari pengawet tersebut</a>.</p>
<p>Suatu kosmetik seringkali ditambahi pengawet karena mengandung air dan digunakan secara berulang. Air yang terkandung dalam kosmetik ini dapat menjadi media untuk <a href="https://ami-journals.onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/1751-7915.13980">pertumbuhan mikroba</a>.</p>
<p>Menurut <a href="https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/224837/peraturan-bpom-no-23-tahun-2019">Peraturan BPOM No 23 Tahun 2019</a>, metil paraben diperbolehkan dalam kosmetik dengan konsentrasi maksimum 0,4%. Sedangkan butil paraben dan propil paraben boleh ada dalam kosmetik dengan konsentrasi maksimum 0,14% baik secara tunggal atau kombinasi, atau 0,8% jika dikombinasikan dengan metil paraben. </p>
<p>Untuk butil dan propil paraben tidak boleh digunakan pada kosmetik non-bilas (tidak dibilas) yang diaplikasikan pada area yang tertutup oleh popok bagi anak-anak di bawah usia tiga tahun.</p>
<p>Kosmetik impor yang mengandung bahan paraben dapat didaftarkan di Indonesia asalkan bahan tersebut diizinkan sebagai bahan kosmetika di negara asal. Kandungannya tidak boleh bertentangan dengan persyaratan batas maksimum tersebut. </p>
<p><a href="https://www.fda.gov/cosmetics/resources-consumers-cosmetics/cosmetics-safety-qa-parabens">Badan Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyatakan</a> bahwa belum ada cukup bukti yang menunjukan bahwa kandungan paraben dalam kosmetik berbahaya bagi kesehatan manusia pada jumlah kecil. </p>
<h2>Tren “free paraben” dalam kosmetik</h2>
<p>Tren bebas paraben dalam kosmetik berkembang, dan kini populer, karena ada beberapa penelitian yang menyebutkan bahwa paraben dapat memengaruhi estrogen dalam tubuh yang berperan dalam sistem reproduksi laki-laki dan perempuan serta risiko kanker. </p>
<p>Faktanya, yang berada dalam <a href="https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/11867263/">daftar tersebut</a> adalah isobutil paraben dan butil paraben. Dua jenis ini diperbolehkan.</p>
<p>Beberapa <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3834384/">penelitian</a> tentang pengaruh paraben terhadap hormon baru dilakukan <a href="https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/11867263/">secara <em>in vitro</em></a> (suatu uji yang dilakukan di luar makhluk hidup, biasanya pada tabung reaksi) dan <a href="https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/27122241/">pada hewan uji</a> <a href="https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/24607685/">tikus</a>. </p>
<p>Artinya penemuan “bahaya” pada uji <em>in vitro</em> belum bisa menggambarkan tingkat “bahaya” pada makhluk hidup. Temuan riset <em>in vitro</em> juga menyimpulkan bahwa paraben bekerja sebagai agonis estrogen yang lemah. Agonis estrogen adalah senyawa dari luar tubuh yang dapat bekerja seakan akan sebagai estrogen, yakni hormon yang dihasilkan tubuh untuk mengatur fungsi reproduksi perempuan. </p>
<p>Sebelumnya <a href="https://www.ewg.org/what-are-parabens">terdapat isu</a> bahwa penggunaan paraben ini mampu memengaruhi hormon dalam tubuh manusia. Namun pada faktanya, dia tergolong dalam agonis estrogen yang lemah.</p>
<p>Selain itu, paraben juga seringkali disebutkan memicu alergi pada kulit. Faktanya paraben memiliki tingkat pemicu yang berbeda. Metil paraben, etil paraben, propil paraben, dan isopropil paraben adalah alergen (suatu substansi yang dapat memicu alergi) yang lemah. Namun butil-, isobutil-, pentil- dan benzil paraben adalah <a href="https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25395006/">alergen yang kuat</a> atau bahan yang dapat memicu alergi. </p>
<p>Alergen kuat dapat memicu sesak napas berat, tekanan darah turun secara drastis, mual, atau muntah. Sedangkan alergen ringan dapat memicu gatal pada kulit hingga kemerahan. </p>
<p>Meski penggunaannya paraben cukup luas di seluruh dunia, angka kejadian paraben dalam memicu alergi kulit dan menyebabkan kontak dermatitis (eksim yang dipicu akibat kontak dengan suatu substansi) tetap sangat jarang. Tingkat prevalensi yang dilaporkan rendah, berkisar antara 0,6% dan 1,7% di Amerika Utara dan 0,5% dan 1,3% di Eropa. </p>
<p>Penilaian keamanan ini selanjutnya dibuktikan oleh American Contact Dermatitis Society (ACDS) yang menyoroti paraben sebagai <a href="https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1111/iwj.13521">bahan non-alergen</a> dalam laporan <a href="https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/31116813/">keamanan mereka tahun 2018</a>.</p>
<h2>Jangan berlebihan</h2>
<p>Semua bahan, apapun itu, termasuk paraben tentunya memiliki risiko jika digunakan di luar batas aman. Air minum sekalipun akan berbahaya ketika dikonsumsi di luar batas aman. </p>
<p>Selama produk kosmetik tersebut memiliki nomor izin edar, seharusnya sudah memenuhi persyaratan jumlah batas maksimum yang ditetapkan. </p>
<p>Jumlah batas maksimum tersebut ditetapkan berdasarkan penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan. Aturan ini tentu saja dapat berubah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. </p>
<p>Pada prinsipnya, kita tidak perlu takut terhadap kosmetik yang mengandung paraben, selama produk tersebut memiliki nomor izin edar, dan digunakan sesuai dengan aturan pakai. Juga jangan menggunakan kosmetik ilegal karena level keamanan belum diketahui dan risikonya jauh lebih besar. </p>
<p>Namun, tentunya ada beberapa yang orang yang memiliki kulit lebih sensitif terhadap paraben dan menimbulkan reaksi alergi tertentu. Sama halnya dengan orang yang alergi terhadap suatu makanan, tentunya tidak bisa kita melabeli bahwa makanan tersebut “berbahaya”. Intinya, jangan berlebihan saat memakai kosmetik meskipun kosmetik tersebut legal.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/208286/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Putriana Rachmawati tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Kosmetik yang seringkali mengandung pengawet adalah kosmetik yang mengandung air seperti krim, gel, larutan, losion seperti yang banyak digunakan untuk pelembab, sabun mandi, dan make-up.Putriana Rachmawati, Dosen Program Studi Farmasi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/1850552022-08-10T07:21:01Z2022-08-10T07:21:01ZKosmetik halal makin populer: bagaimana cara deteksi unsur haram dan seberapa besar pasarnya?<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/478259/original/file-20220809-5047-h9sqmg.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Permintaan kosmetik halal terus meningkat. </span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.pexels.com/photo/a-woman-having-a-makeup-4910151/"> RODNAE Productions/Pexels</a></span></figcaption></figure><p>Industri <a href="https://jdihn.go.id/files/491/keputusan%20ka%20bpom%201745%20ttg%20kosmetik_3.pdf">kosmetik</a> di Indonesia berkembang cukup pesat karena <a href="https://kemenperin.go.id/artikel/21460/Perubahan-Gaya-Hidup-Dorong-Industri-Kosmetik">didorong oleh</a> perubahan <a href="https://journal.sbm.itb.ac.id/index.php/ProceedingSBMITB/article/download/3527/1407">gaya hidup</a>, penggunaan <a href="https://suitmedia.com/ideas/pengaruh-media-sosial-dalam-kreasi-industri-kecantikan">media sosial</a>, dan tingginya <a href="https://kemenperin.go.id/artikel/18957/Industri-Kosmetik-Nasional-Tumbuh-20">populasi penduduk usia muda</a> yang ingin tampil wangi, cantik dan menarik. </p>
<p>Besarnya permintaan komestik bisa dilihat pendapatan industri kosmetik di Indonesia yang diperkirakan mencapai Rp 199 triliun pada 2022 dan diprediksi akan <a href="https://www.statista.com/forecasts/1220238/indonesia-revenue-beauty-and-personal-care-market">menyentuh Rp 135 triliun</a> pada 2024.</p>
<p>Di antara berbagai produk kosmetik, klaim halal pada kosmetik menarik perhatian konsumen muslim di Indonesia. Sebuah <a href="https://journal.uii.ac.id/AJIM/article/view/18143">riset baru</a>, melibatkan 232 perempuan muslim Indonesia, menunjukkan bahwa religiusitas berpengaruh positif terhadap sikap terhadap kosmetik halal. Sikap ini berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat beli kosmetik halal.</p>
<p>Minat beli kosmetik ini bisa kita lihat, salah satunya, pada kesuksesan merek Wardah. Sejak 1995, pemilik Wardah, PT Paragon Technology and Innovation, telah menjadi pionir produsen kosmetik label halal. Pada <a href="https://indonesien.ahk.de/en/infocenter/news/news-details/indonesian-halal-cosmetic-segment-continues-to-sparkle">2020 saja, Paragon memperoleh pendapatan sekitar Rp 3 triliun</a> hanya dari merek Wardah.</p>
<p>Bagi industri kosmetik, selain untuk memenuhi regulasi izin edar di Indonesia, klaim halal mampu meningkatkan nilai barang menjadi lebih kompetitif di tengah pasar Indonesia dengan mayoritas penduduk muslim. </p>
<p>Dari sisi produksi, pembuatan kosmetik halal sebenarnya menjadi suatu tantangan bagi tim pengembangan formula. Beberapa bahan penyusun kosmetik bersumber dari hewan, bisa babi atau sapi, seperti gelatin, lesitin, gliserol, asam lemak dan kolagen, bovin – sulit untuk disertifikasi halal karena walau dari hewan halal, penyembelihannya dan proses produksi belum tentu halal. </p>
<h2>Bagaimana bentuk kosmetik halal?</h2>
<p>Di Indonesia, tuntutan kosmetik halal diperkuat oleh <a href="https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/38709/uu-no-33-tahun-2014">Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal</a> yang mengatur bahwa produk yang masuk, beredar, dan diperdagangkan di wilayah Indonesia wajib bersertifikat halal. </p>
<p>Atas nama perlindungan konsumen, pemerintah mewajibkan kosmetik yang beredar di Indonesia untuk bersertifikat halal sejak 2 Februari 2021, dilakukan secara bertahap hingga 17 Oktober 2026. Ini merupakan amanat <a href="https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/161927/pp-no-39-tahun-2021#:%7E:text=Peraturan%20Pemerintah%20(PP)%20NO.,go.id%20%3A%2087%20hlm.&text=ABSTRAK%3A,Penyelenggaraan%20Bidang%20Jaminan%20Produk%20Halal.">Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal</a>. </p>
<p>Kosmetik halal adalah produk yang telah diakui kehalalannya oleh Badan Penyelenggara Jaminan Halal (BPJH) Kementerian Agama berdasarkan fatwa halal tertulis yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). </p>
<p>Kosmetik <a href="https://dki.kemenag.go.id/media/laws/6-191126090909-5ddc89454ec65.pdf">tidak mendapatkan sertifikat halal</a> jika mengandung bahan haram baik dari hewan, tumbuhan atau mikroba. </p>
<p>Dari hewan seperti bangkai, darah, babi dan atau bahan yang disembelih tidak sesuai tata cara Islam. Sedangkan dari tumbuhan yang bersifat memabukkan atau membahayakan kesehatan. Bahan yang berasal dari mikroba, proses kimiawi, biologi atau rekayasa genetik jika proses pertumbuhan atau pembuatannya tercampur, terkandung, atau terkontaminasi dengan bahan yang diharamkan. </p>
<p>Selain dari bahan yang digunakan, beberapa poin kritis dalam kehalalan kosmetik yaitu aplikator (<em>brush, sponge</em>), klaim kosmetik tahan air (<em>waterproof</em>), dan fasilitas produksi. </p>
<p>Untuk klaim kosmetik <em>waterproof</em>, produk harus mencantumkan instruksi untuk membersihkan produk sebelum melakukan wudu. </p>
<p>Fasilitas produksi harus menjamin tidak ada kontaminasi dari material tidak halal dengan penggunaan fasilitas bersama atau pun dari pekerja yang terlibat dalam proses produksi. </p>
<p>Bahan kemas yang digunakan juga perlu memenuhi standar kualitas halal. Setelah diproduksi, produk akan disimpan dan di distribusikan ke konsumen dengan jaminan tidak ada kontaminasi bahan haram atau najis. </p>
<p>Pemerintah melakukan penjaminan halal melalui dua tahapan: (1) kontrol sebelum produk dipasarkan dengan kewajiban melakukan proses notifikasi kosmetik dan (2) kontrol setelah produk tersebut dipasarkan dengan melakukan inspeksi berkala ke tempat pembuatan dan distribusi. Juga mengambil sampel, melakukan monitoring, dan mengedukasi masyarakat. </p>
<h2>Pengujian kosmetik halal</h2>
<p>Kosmetik merupakan <a href="https://jdihn.go.id/files/491/keputusan%20ka%20bpom%201745%20ttg%20kosmetik_3.pdf">bahan atau sediaan</a> yang untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia seperti epidermis (kulit luar), rambut, kuku, bibir dan organ genital bagian luar atau gigi dan membran mukosa mulut. </p>
<p>Sekali pun kosmetik tidak dimakan dan diminum, halal menjadi penting karena produk ini digunakan dalam melakukan ibadah, seperti salat dan membaca kitab suci. </p>
<p>Kandungan alkohol (etanol) dalam kosmetik dapat diklasifikasi sebagai halal hanya ketika berasal dari proses fermentasi alami atau sintetik, bukan dari industri alkohol. </p>
<p>Pengujian kosmetik halal meliputi beberapa metode, seperti pengujian penetrasi air, perembesan alkohol dan bahan aktif ke dalam kulit, kemampuan suatu produk untuk dapat tercuci, dan deteksi bahan haram itu sendiri. </p>
<p>Kosmetik halal harus memiliki kemampuan untuk ditembus air untuk menjamin air wudu dapat mengenai kulit untuk proses bersuci. </p>
<p>Pengujian tembus air ini dapat menggunakan metode <em><a href="https://www.mdpi.com/1999-4923/10/3/148">Franz Diffusion Cell</a></em>, metode untuk mengevaluasi kemampuan produk kosmetik menembus kulit manusia di laboratorium. </p>
<p>Kemampuan suatu produk kosmetik untuk dapat tercuci menjadi parameter penting karena banyaknya kosmetik yang mengklaim tak tembus air agar lebih tahan lama di tempat pengaplikasian. </p>
<p>Pengujian kemampuan suatu produk dapat tercuci dilakukan dengan membilas kosmetik menggunakan air. Lalu dibersihkan menggunakan kapas yang sudah terbasahi sodium lauryl sulfate (0,5%) dan dibilas kembali menggunakan air. </p>
<p>Deteksi bahan tidak halal, seperti kandungan babi dapat dilakukan dengan metode <a href="https://www.sciencedirect.com/topics/chemistry/chromatography">kromatografi</a>, yakni pemisahan di antara dua fase berdasarkan interaksi antarmolekul dan <a href="https://www.atascientific.com.au/spectrometry/">spektrometri</a>, metode pengukuran interaksi antara cahaya dan materi.</p>
<p>Konsumen dapat mengecek suatu produk sudah bersertifikat halal atau tidak <a href="https://www.halalmui.org/mui14/">melalui situs MUI</a> dan <a href="http://info.halal.go.id/cari/">BPJPH Kementerian Agama</a>. </p>
<p>Berdasarkan <a href="https://www.halalmui.org/mui14/main/detail/webinar-lppom-mui-bahas-implementasi-regulasi-produk-kosmetik-di-indonesia">data Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) MUI</a>, sejak 2017, perusahaan kosmetik yang sudah melakukan sertifikasi halal mencapai 794 perusahaan dengan sertifikat halal 1.913 sertifikat dan produk kosmetik sebanyak 75.385 produk. </p>
<h2>Pasar yang besar</h2>
<p>Secara umum, <a href="https://kemenperin.go.id/artikel/21460/Perubahan-Gaya-Hidup-Dorong-Industri-Kosmetik">ada kenaikan jumlah industri kosmetik dari skala besar hingga kecil</a> dari tahun ke tahun di Indonesia. Pada 2017, pelaku industri kosmetik di dalam negeri bertambah 153 perusahaan, sehingga pada 2018 jumlahnya mencapai lebih <a href="https://kemenperin.go.id/artikel/18957/Industri-Kosmetik-Nasional-Tumbuh-20">dari 760 perusahaan</a>.</p>
<p>“Wabah” kosmetik halal ini juga berkembang di <a href="https://www.researchgate.net/publication/304459042_The_Implementation_of_Halal_Cosmetic_Standard_in_Malaysia_A_Brief_Overview">Malaysia</a>. Produk kosmetik yang diproduksi di berbagai negara, dapat dijual di Indonesia selama telah diakui kehalalannya oleh badan sertifikasi halal yang sudah bekerja sama <a href="https://www.halalmui.org/mui14/main/page/daftar-lembaga-sertifikasi-halal">dengan MUI</a>, sehingga tidak menutup pasar kosmetik impor untuk beredar di pasar.</p>
<p>Indonesia menjadi potensi pasar yang besar dengan jumlah penduduk <a href="https://www.worldometers.info/world-population/indonesia-population/">sekitar 270 juta</a> jiwa dan sekitar <a href="https://data.kemenag.go.id/statistik/agama/umat/agama%20d">230 juta</a> di antaranya muslim.</p>
<p>Kini proses pendaftaran kosmetik halal dapat <a href="https://ptsp.halal.go.id/">dilakukan secara online</a>. <a href="https://www.kemenag.go.id/read/catat-ini-tarif-layanan-permohonan-sertifikasi-halal-wkgxe">Biayanya Rp 350 ribu untuk usaha kecil dan Rp 5,9 juta </a> untuk usaha menengah, besar dan luar negeri.</p>
<p>Semua kosmetik halal akan mencantumkan logo halal secara bertahap hingga 17 Oktober 2026 sehingga mempermudah umat Islam untuk mengetahuinya.</p>
<p>Untuk kosmetik yang mengandung bahan tidak halal harus mencantumkan label khusus seperti ‘mengandung babi’ atau ‘pada proses pembuatannya bersinggungan dengan bahan bersumber babi’. </p>
<p>Dengan adanya kebijakan kosmetik halal ini, harapannya seorang muslim memiliki akses yang luas untuk memilih produk yang halal. </p>
<p>Begitu pula bagi pelaku bisnis. Label ‘halal’ ini tentu meningkatkan nilai jual produk di pasaran karena mampu menjadi pembeda yang mudah dikenali bagi pangsa pasar muslim. </p>
<p>Kebijakan halal ini juga mendorong para peneliti untuk mencari opsi bahan lain dalam menggantikan bahan yang kritikal tingkat kehalalannya namun tetap memberikan kualitas yang sepadan.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/185055/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Putriana Rachmawati tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Semua kosmetik halal akan mencantumkan logo halal secara bertahap hingga 17 Oktober 2026 sehingga mempermudah umat Islam untuk mengetahuinya.Putriana Rachmawati, Dosen Program Studi Farmasi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Licensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/996012018-07-19T09:12:17Z2018-07-19T09:12:17ZBagaimana cara kerja tabir surya, apa itu SPF dan apakah saya masih dapat menghitam meski pakai tabir surya?<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/226912/original/file-20180710-70048-1ylukdd.png?ixlib=rb-1.1.0&rect=160%2C2%2C929%2C664&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Tabir surya melindungi anda dari kanker kulit, kulit terbakar dan dari efek penuaan akibat paparan sinar matahari.</span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://www.flickr.com/photos/thenickster/14368926652/in/photolist-nTJvhG-fpA68L-98dQzd-riRP91-snfAhe-4XHaqt-523knG-4aGwii-6RWoNM-9uXwko-8mBLqB-dUhHiP-9y1To8-51Y6Qe-e9KsRV-7ywGz1-9y4RKd-sVeqzj-b2TKxn-6TMieA-ac96Po-9WX1Gz-9y1TFp-F9M8w-bqfzVF-5cpJwZ-sVkZNF-eRPTDz-9XhCSX-ZPSFw8-sfYThZ-nZKFus-a5ExNL-9Ts6Kr-5bLjth-6ZQscZ-sVd7tj-hSD3Wz-Cqa5t-5q9c24-6q7nCD-cchSyy-7re8qy-2XD2jU-a5ZE3k-5A6DbJ-FSXmKV-6S9ZTw-5Rzq8d-y6XrR2">PRONicki Dugan Pogue/Flickr</a>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/">CC BY</a></span></figcaption></figure><p>Penggunaan tabir surya tidak hanya <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10475183">mengurangi risiko</a> terkena <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21135266">kanker kulit</a> dan kulit terbakar, tetapi juga dapat mengurangi <a href="http://annals.org/aim/article-abstract/1691733/sunscreen-prevention-skin-aging-randomized-trial">efek penuaan</a> akibat terpapar sinar matahari. </p>
<p>Tetapi terkadang kita lupa akan hal-hal mendasar. Misalnya, bagaimana seharusnya kita mengoleskan tabir surya? Kemudian, berapa lama kita harus menunggu sebelum benar-benar dapat terpapar matahari setelah mengoleskan tabir surya, dan berapa lama kita dapat bertahan di bahwa paparan matahari—meski menggunakan tabir surya? </p>
<p>Yang terakhir, bagaimana cara kerja tabir surya?</p>
<h2>Bagaimana tabir surya bekerja?</h2>
<p>Ada dua bahan utama di dalam semua produk tabir surya: bahan aktif dan emulsi. </p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/199538/original/file-20171217-17854-4k3d6x.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/199538/original/file-20171217-17854-4k3d6x.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/199538/original/file-20171217-17854-4k3d6x.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/199538/original/file-20171217-17854-4k3d6x.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/199538/original/file-20171217-17854-4k3d6x.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/199538/original/file-20171217-17854-4k3d6x.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/199538/original/file-20171217-17854-4k3d6x.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/199538/original/file-20171217-17854-4k3d6x.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Tabir surya dapat menyerap UV dan memantulkannya.</span>
<span class="attribution"><span class="source">from shuttersrock.com</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Bahan aktiflah yang membuat tabir surya dapat bekerja melindungi kulit dari sinar matahari. Bahan aktif tersebut terbagi menjadi dua jenis: Penyerap UV dan reflektor (pemantul) UV.</p>
<p>Penyerap UV adalah zat kimia yang dapat mengurangi radiasi UV dan mengubahnya ke tingkat panas yang sangat rendah. Sebagian kecil orang mengatakan, penggunaan tabir surya membuat mereka merasakan panas yang tidak nyaman pada kulit.</p>
<p>Zat kimia peredam UV juga dapat disebut “organik”, karena berisikan atom karbon, yang merupakan dasar dari semua bahan organik. </p>
<p>Beberapa menyerap bagian dari spektrum UVB, yang diketahui sebagai penyebab kulit terbakar dan meningkatkan risiko kanker kulit. Sedangkan bagian lainnya menyerap bagian spektrum UVA. Sejumlah penelitian membuktikan, semakin panjang gelombang UVA tidak hanya dapat menembus lapisan kulit yang lebih dalam tetapi <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/211922">berkontribusi terhadap kanker kulit</a> dengan mengorbankan respons imun terhadap kerusakan DNA. </p>
<p>Untuk itu, tabir surya yang memiliki label “broad spectrum” lebih dianjurkan karena menawarkan perlindungan terbaik.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/199537/original/file-20171217-17842-1nu28a7.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/199537/original/file-20171217-17842-1nu28a7.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/199537/original/file-20171217-17842-1nu28a7.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=233&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/199537/original/file-20171217-17842-1nu28a7.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=233&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/199537/original/file-20171217-17842-1nu28a7.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=233&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/199537/original/file-20171217-17842-1nu28a7.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=293&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/199537/original/file-20171217-17842-1nu28a7.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=293&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/199537/original/file-20171217-17842-1nu28a7.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=293&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Tabir surya dengan ‘Broad action’ lebih dianjurkan.</span>
<span class="attribution"><span class="source">from shutterstock.com</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Reflektor UV sebagian besar terdiri dari beberapa oksida, seperti <em>zinc oxide</em> (seng oksida) dan titanium dioksida, yang dapat menyerap dan menyebarkan radiasi UV.</p>
<p>Pada umumnya tabir surya memiliki lebih dari satu bahan aktif dan bisa bertambah hingga enam atau lebih di dalamnya.</p>
<p>Emulsi—seperti, losion, susu, krim, minyak, busa atau gel—merupakan bahan yang membawa zat aktif. Biasanya ini dibuat dari beberapa kombinasi antara minyak dan air, ditambah bahan lainnya. Gunanya agar produk itu awet di rak atau di lemari kita. </p>
<p>Emulsi juga membantu agar tabir surya anti air, mempengaruhi rasa dan aroma tabir surya, dan seberapa baik menempel pada kulit.</p>
<h2>Apa yang disebut dengan SPF dan bagaimana mengukurnya?</h2>
<p>Sesuai namanya, yang disediakan tabir surya adalah <em>pelindung</em>, bukan <em>penghalang</em>. Bayangkan pintu dengan kawat nyamuk: angin tetap dapat masuk tetapi nyamuk tidak. Dengan cara yang sama, losion matahari atau ramuan yang Anda gunakan tetap memungkinkan sebagian kecil radiasi UV masuk ke kulit.</p>
<figure class="align-right zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/199539/original/file-20171217-17845-cclwbq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/199539/original/file-20171217-17845-cclwbq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=237&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/199539/original/file-20171217-17845-cclwbq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=823&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/199539/original/file-20171217-17845-cclwbq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=823&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/199539/original/file-20171217-17845-cclwbq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=823&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/199539/original/file-20171217-17845-cclwbq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=1034&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/199539/original/file-20171217-17845-cclwbq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=1034&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/199539/original/file-20171217-17845-cclwbq.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=1034&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Tabir surya dengan SPF 30 bukan berarti memberikan perlindungan yang lebih rendah dibandingkan SPF 50.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://www.flickr.com/photos/jeepersmedia/17855705411/in/photolist-tcRa8R-9kKWpL-6dXBqN-8TRiSp-5CHmuS-g3ZVFe-3QpNR-qpT9wg-aN6iE4-aN6iVB-cCmuPJ-sfYSRP-tatAWL-tcxKcQ-tcR94M-9TssdX-5ASZLL-FcMoR-UBeywg-BeYxS-3ePfsz-9XveSu-5gsrSr-6aeQL6-tatFdm-5dUxds-aijESW-9dv4iy-69RaLZ-8tjcm-7P58Gv-7U28y3-iiAcC-e7kULf-59CnVh-3e3mz-nVDFC7-LqfSm-Pp294-fDzbrd-8uao9D-6zCwUa-jk7Vw-i7oaU-cyWnfy-4TkmU6-5iAymk-43h1b-6ngGtx-eeWN4t/">Mike Mozart/Flickr</a>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/">CC BY</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>SPF dapat diartikan sebagai “sun protection factor”. Ini digunakan untuk mengukur seberapa banyak UV dapat melewati pelindung. Semakin tinggi angkanya, semakin rendah UV yang dapat melewati pelindung itu. </p>
<p>SPF 30 memungkinkan satu per tigapuluh atau 3,3% dari UV dapat mencapai kulit. Ini berarti losion tersebut dapat menyaring hingga 96,7% UV. Bandingkan dengan SPF 50, yang dapat menyaring 98% UV (dan membiarkan satu per limapuluh atau 2% dari UV melewati pelindung). </p>
<p>Perbedaan antara SPF 30 dan SPF 50 sepertinya besar (selisih 20 angka), padahal sesungguhnya <a href="https://theconversation.com/mondays-medical-myth-spf50-sunscreen-almost-doubles-the-protection-of-spf30-3949">tidak demikian</a>. Mereka hanya berbeda 1,3%.</p>
<p>Jika kulit Anda dapat bertahan selama 10 menit tanpa perlindungan hingga muncul tanda-tanda terbakar, maka dengan tabir surya SPF 30 tingkat kemunculan itu akan muncul 30 kali lebih lama, atau total hingga 300 menit. SPF 15 dapat melindungi hingga 150 menit, sedangkan SPF 50, 500 menit. </p>
<p>Tapi jangan senang dulu. Jika Anda berlama-lama di bawah matahari hingga 500 menit (delapan jam) hanya dengan mengandalkan tabir surya, Anda kemungkinan besar masih akan terbakar!</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/apa-betul-makan-tengah-malam-bisa-bikin-gemuk-97994">Apa betul makan tengah malam bisa bikin gemuk?</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<h2>Kapan dan bagaimana cara menggunakannya?</h2>
<p>Pada level mikroskopik, kulit adalah deretan puncak dan palung. Melapisi kulit dengan tabir surya sekitar 20 menit sebelum pergi keluar memungkinkan produk mengalir ke bagian palung dari kulit dan menempel dengan baik.</p>
<figure class="align-right zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/199540/original/file-20171217-17860-dsx3hp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/199540/original/file-20171217-17860-dsx3hp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=237&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/199540/original/file-20171217-17860-dsx3hp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=353&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/199540/original/file-20171217-17860-dsx3hp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=353&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/199540/original/file-20171217-17860-dsx3hp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=353&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/199540/original/file-20171217-17860-dsx3hp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=444&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/199540/original/file-20171217-17860-dsx3hp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=444&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/199540/original/file-20171217-17860-dsx3hp.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=444&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">kulit berisikan deretan puncak dan palung.</span>
<span class="attribution"><span class="source">from shutterstock.com</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Banyak produk yang menyarankan Anda untuk mengoleskannya kembali setiap dua jam setelah pemakaian. Ini ibarat mengecat dinding rumah. </p>
<p>Lapisan pertama pasti akan menempel dengan baik, tetapi mengoleskannya kembali setelah 20-30 menit terpapar di bawah sinar matahari—setelah lapisan pertama kering—memberikan Anda lapisan yang lebih baik lagi. Dan ini akan menutupi bagian-bagian kecil yang mungkin terlewatkan, atau yang terlalu tipis, saat penggunaan pertama.</p>
<p>Kita juga harus menggunakan tabir surya dengan secukupnya. Kebanyakan orang <a href="http://www.bmj.com/content/313/7062/942.1">menggunakannya terlalu sedikit</a> (antara seperempat dan tiga perempat) dari jumlah yang disarankan pada kemasan. </p>
<p>Satu sendok teh per bagian tubuh adalah aturan yang sangat disarankan. Tambahkan satu sendok teh lagi untuk bagian wajah, depan dan belakang. Butuh hingga tujuh <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/?term=Schneider+J+sunscreen+2002">sendok teh</a> (35ml) apabila Anda berada di pantai dan hanya menggunakan celana pendek atau bikini. </p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/199541/original/file-20171217-17863-xjgjtl.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/199541/original/file-20171217-17863-xjgjtl.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/199541/original/file-20171217-17863-xjgjtl.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=856&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/199541/original/file-20171217-17863-xjgjtl.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=856&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/199541/original/file-20171217-17863-xjgjtl.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=856&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/199541/original/file-20171217-17863-xjgjtl.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=1075&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/199541/original/file-20171217-17863-xjgjtl.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=1075&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/199541/original/file-20171217-17863-xjgjtl.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=1075&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Anda perlu menggunakan sekitar tujuh sendok teh tabir surya jika anda berada di pantai dengan bikini.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://unsplash.com/photos/W3nPLWO1ePU">Photo by rawpixel.com on Unsplash</a>, <a class="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/">CC BY</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Lapisi dan ratakan tabir surya di sekeliling tubuh kita. Lapisi kembali setiap dua jam, atau lebih sering lagi ketika Anda banyak bergerak (berkeringat, mengelap dengan handuk, membuat kulit kontak fisik dengan apa pun yang bisa menghapus tabir surya dari kulit, meskipun pada kemasan tertulis tabir surya dapat tahan air hingga empat jam). </p>
<p>Dan kita perlu juga memperhatikan apakah losion belum melewati tanggal kedaluwarsa.</p>
<p>Gunakan benda lainnya untuk melindungi kulit seperti, topi, payung, pakaian dan bahkan tinggal di dalam ruangan ketika periode UV yang tinggi sedang berlangsung. Semakin dekat ke matahari siang, biasanya antara tengah hari dan pukul 12:30, maka semakin tinggi UV yang masuk.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/pola-makan-clean-eating-justru-dapat-merusak-kesehatan-anak-82996">Pola makan 'clean eating' justru dapat merusak kesehatan anak</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>WHO menganjurkan kita untuk melindungi kulit dari sinar matahari ketika <a href="http://www.who.int/uv/publications/globalindex/en/">indeks UV mencapai angka 3</a> atau lebih. Laporan Biro Meteorologi untuk <a href="http://www.bom.gov.au/uv">indeks UV di seluruh Australia</a> dan <a href="http://www.sunsmart.com.au/tools/interactive-tools/free-sunsmart-app">SunSmart App</a> memungkinkan Anda untuk mendapatkan informasi melalui telepon pintar.</p>
<h2>Berapa lama saya dapat bertahan di bawah sinar matahari?</h2>
<p>Kita harus bijak untuk tidak berlama-lama di bawah sinar matahari melebihi keperluan. Berlama-lama mumpung Anda telah menggunakan tabir surya layaknya “pakaian pelindung” (padahal bukan) adalah ide yang buruk.</p>
<p>Meskipun telah mengikuti anjuran terbaik, rutinitas normal sehari-hari—menyeka air dari mata, menggaruk gatal, memeluk anak-anak, bersentuhan dengan pohon atau sahabat—dapat menghapuskan tabir surya dan mengurangi kinerjanya. </p>
<p>Dan ingatlah bahwa tabir surya adalah penyaring sinar matahari, bukan penghalang.</p>
<p>Oya, apakah Anda akan tetap menghitam meskipun telah menggunakan tabir surya secara tepat? Tentu tidak. Jika tabir surya telah digunakan secara tepat untuk mengurangi paparan radiasi UV, itu akan mencegah proses penghitaman kulit secara biologis. </p>
<hr>
<p><em>Pembaharuan: Artikel ini awalnya menyatakan partikel logam merefleksikan UV tetapi sebenarnya UV tersebar oleh oksida.</em></p><img src="https://counter.theconversation.com/content/99601/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Terry Slevin bekerja untuk Cancer Council Western Australia (CCWA), dan bekerja bersama Cancer Council Australia (CCA). Cancer Councils menjual tabir surya. Kurang dari 5% penghasilan Cancer Council didapat dari penjualan tabir surya. CCWA menerima dana pemerintah untuk menjalankan program SunSmart di Australia bagian barat. Terry adalah editor Sun Skin and Health (2014 CSIRO publishing). Pendapatan dari penjualan tabir surya dan buku disalurkan untuk riset kanker, pendidikan dan dukungan untuk orang yang mengidap kanker.</span></em></p>Orang kadang mudah lupa akan dasar-dasar dari tabir surya. Berapa lama kita harus menunggu sebelum boleh terpapar matahari?Terry Slevin, Adjunct Professor, School of Psychology, Curtin University; Education and Research Director, Cancer Council WA; Chair, Occupational and Environmental Cancer Committee, Public Health Association AustraliaLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/970852018-06-11T03:48:41Z2018-06-11T03:48:41ZApa yang harus saya makan untuk mempercantik kulit?<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/221142/original/file-20180531-69517-tz9ywt.jpg?ixlib=rb-1.1.0&rect=6%2C6%2C4594%2C3055&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Buah-buahan dan sayuran sangat baik bagi tubuh kita lewat berbagai macam cara. </span> <span class="attribution"><a class="source" href="https://unsplash.com/photos/-gOUx23DNks">ja ma/Unsplash</a></span></figcaption></figure><p>“Dapatkan kulit yang bercahaya!” “Hilangkan jerawat Anda!” “Bercahayalah dari dalam!”</p>
<p>Itu adalah beberapa pernyataan yang muncul ketika Anda bertanya kepada Google untuk sebuah pertanyaan klasik tentang: apa yang harus saya makan untuk mempercantik kulit?</p>
<p>Beberapa rekomendasi termasuk mengurangi <a href="https://www.popsugar.com.au/beauty/How-Chocolate-Affects-Your-Skin-37200168">cokelat</a>, <a href="https://blog.kettleandfire.com/11-foods-that-are-bad-for-your-skin/">makanan cepat saji</a> dan <a href="http://www.oprah.com/health_wellness/what-cutting-out-dairy-did-to-my-skin">produk susu</a>. Tapi adakah bukti yang mendukung rekomendasi semacam ini? </p>
<h2>Cokelat</h2>
<p>Peneliti <a href="https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1111/j.1440-0960.1951.tb01410.x">mulai menyelidiki</a> hubungan antara pola makan dan kesehatan kulit, terutama mengenai jerawat, pada pertengahan abad 1900. Buku-buku ahli kulit dari tahun 1930-an menyarankan membatasi asupan karbohidrat, makanan manis dan makanan cepat saji untuk menghindari jerawat. Tapi rekomendasi tersebut berdasarkan pengalaman dan observasi dokter, bukan berdasar penelitian. </p>
<p>Cokelat adalah jenis makanan yang sering dianggap sebagai penyebab jerawat. Dalam sebuah <a href="https://jamanetwork.com/journals/jama/article-abstract/350738?redirect=true">penelitian di tahun 1965</a>, 65 orang diminta untuk memakan satu batang cokelat per hari selama empat minggu. Mereka diberikan satu batang yang memiliki kadar cokelat 10 kali lebih banyak dibanding biasanya, atau sebatang cokelat yang tidak memiliki kandungan cokelat.</p>
<p>Hasil menunjukkan peserta yang memakan batang cokelat tidak menderita wabah jerawat dibanding mereka yang tidak memakan cokelat.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/218420/original/file-20180510-34018-ea5f76.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/218420/original/file-20180510-34018-ea5f76.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/218420/original/file-20180510-34018-ea5f76.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=428&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/218420/original/file-20180510-34018-ea5f76.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=428&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/218420/original/file-20180510-34018-ea5f76.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=428&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/218420/original/file-20180510-34018-ea5f76.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=538&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/218420/original/file-20180510-34018-ea5f76.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=538&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/218420/original/file-20180510-34018-ea5f76.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=538&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Penelitian tentang apakah cokelat memiliki efek pada kulit Anda sejauh ini belum dapat disimpulkan.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://unsplash.com/photos/6regCWGgEsc">Charisse Kenion/Unsplash</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Hasil serupa ditemukan pada <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/4251510">penelitian tahun 1971</a>. Dua puluh tujuh pelajar yang melaporkan mereka sensitif terhadap makanan yang memicu jerawat dan memakan cokelat, susu, kacang panggang dan minuman bersoda selama satu minggu. Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam jumlah kasus wabah jerawat di antara kelompok yang diteliti.</p>
<p>Namun penelitian memiliki beberapa keterbatasan. Penelitian tahun 1969 disponsori oleh Asosiasi Pembuat Cokelat Amerika. Dan kedua penelitian tidak mengikutkan asupan makanan lain dari peserta selama masa studi, yang mungkin telah mempengaruhi penampakan kulit mereka.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/research-check-does-eating-chocolate-improve-your-brain-function-55229">Research Check: does eating chocolate improve your brain function?</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Penelitian terbaru <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21920227">tahun 2011</a> yang melibatkan 10 pria yang berusia antara 18-35 tahun, menemukan perubahan yang signifikan terjadi pada tingkat keparahan jerawat setelah mengonsumsi satu cokelat murni (dengan kandungan 100% kakao). Ada hubungan kuat antara jumlah cokelat yang dikonsumsi dan jumlah jerawat yang muncul empat dan tujuh hari setelah mereka mengonsumsi cokelat.</p>
<p>Jadi secara keseluruhan, temuan penelitian menunjukkan hasil yang bertentangan, dan rekomendasi yang jelas tentang cokelat belum dapat disimpulkan.</p>
<p>Tetapi penelitian lain yang lebih baik menyarankan strategi diet berbeda yang layak dicoba jika Anda ingin memperbaiki penampilan kulit Anda. Ini termasuk makan lebih banyak buah dan sayuran serta makanan dengan muatan glikemik (zat karbohidrat dalam darah) yang lebih rendah.</p>
<h2>Muatan glikemik</h2>
<p><a href="https://www.health.qld.gov.au/__data/assets/pdf_file/0026/143567/paeds_gi.pdf">Indeks glikemik (GI)</a> adalah indikator dengan level antara 0-100 yang diberikan kepada makanan yang mengandung karbohidrat untuk menggambarkan seberapa cepat karbohidrat dicerna menjadi glukosa (gula) dan diserap ke dalam darah kita. Semakin rendah GI, semakin lambat kenaikan kadar glukosa darah ketika makanan dikonsumsi. Sebagian besar makanan sampah (permen, keripik dan kue) memiliki kadar GI tinggi. </p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/gi-diets-dont-work-gut-bacteria-and-dark-chocolate-are-a-better-bet-for-losing-weight-51146">GI diets don't work – gut bacteria and dark chocolate are a better bet for losing weight</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<p>Beban glikemik (GL) dibangun berdasarkan GI tetapi juga mempertimbangkan jumlah makanan yang dimakan. Ini memberikan gambaran yang lebih akurat tentang efek keseluruhan makanan terhadap kadar glukosa darah.</p>
<p>Begitu glukosa memasuki darah, sebuah hormon yang disebut insulin memindahkannya ke dalam sel kita untuk digunakan sebagai energi. Diet dengan GL tinggi memicu respons yang lebih tinggi pada insulin. Tingkat insulin yang tinggi ini meningkatkan hormon yang disebut faktor pertumbuhan seperti insulin (IGF), yang <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5318522/">telah dikaitkan</a> dengan wabah kulit – seperti jerawat.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/218421/original/file-20180510-34027-sbdk6v.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/218421/original/file-20180510-34027-sbdk6v.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/218421/original/file-20180510-34027-sbdk6v.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/218421/original/file-20180510-34027-sbdk6v.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/218421/original/file-20180510-34027-sbdk6v.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=450&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/218421/original/file-20180510-34027-sbdk6v.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/218421/original/file-20180510-34027-sbdk6v.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/218421/original/file-20180510-34027-sbdk6v.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=566&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Makanan cepat saji memiliki indeks glikemik yang tinggi.</span>
<span class="attribution"><span class="source">from shutterstock.com</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Pada sebuah <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18178063">uji coba acak yang terkontrol tahun 2008</a> (dengan standar penelitian ilmiah yang membandingkan penelitian di antara dua kelompok), 31 laki-laki yang memiliki jerawat, berumur antara 15-25 tahun, diminta untuk menerapkan diet GL yang rendah atau tinggi selama 12 minggu. Kelompok GL rendah diperintahkan untuk mengganti makanan dengan kadar GI tinggi (sereal, kentang, roti putih olahan dan nasi) dengan makanan yang kadar GI rendah (daging tanpa lemak, buah-buahan serta roti dan pasta yang terbuat dari gandum).</p>
<p>Kelompok orang-orang dengan makanan kadar GL yang tinggi dianjurkan untuk memasukkan unsur karbohidrat ke dalam pola makan mereka dan mereka juga tidak mengetahui masalah GI. Mereka yang mengikuti pola diet makanan dengan kadar GL rendah melihat bahwa jerawat mereka membaik dan mereka kehilangan berat badan lebih banyak.</p>
<p>Sebuah <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17448569">uji coba acak yang terkontrol tahun 2007 </a> menunjukkan hasil yang sama. Tapi karena peserta di kedua penelitian yang menerapkan diet dengan kadar GL rendah kehilangan berat badan, perbaikan pada penampakan kulit mereka mungkin disebabkan oleh hilangnya berat badan dan bukan karena diet itu sendiri. </p>
<h2>Buah-buahan dan sayuran</h2>
<p>Buah-buahan sangat baik untuk badan kita dalam berbagai hal, namun <a href="https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/ajpy.12163">penelitian menunjukkan </a> mereka juga bisa membuat kulit kita sehat bercahaya secara alami - dengan memberinya sentuhan warna kuning dan merah. </p>
<p>Warna kulit kita dipengaruhi oleh tiga pigmen - hemoglobin, karotenoid dan melanin. Banyak buah dan sayuran mengandung karotenoid. Warna hijau didapat dari brokoli dan bayam, warna oranye yang cerah dari wortel dan jeruk, dan warna merah dari capsicum dan tomat.</p>
<figure class="align-center ">
<img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/216601/original/file-20180427-175035-1ggn09b.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/216601/original/file-20180427-175035-1ggn09b.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/216601/original/file-20180427-175035-1ggn09b.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/216601/original/file-20180427-175035-1ggn09b.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=400&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/216601/original/file-20180427-175035-1ggn09b.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/216601/original/file-20180427-175035-1ggn09b.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/216601/original/file-20180427-175035-1ggn09b.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=503&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px">
<figcaption>
<span class="caption">Memakan banyak jeruk bisa membuat kulit memancarkan cahaya keemasan yang sehat.</span>
<span class="attribution"><a class="source" href="https://unsplash.com/photos/xSGCbGYQtO4">freestocks.org/Unsplash</a></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Ketika Anda memakan buah-buahan dan sayuran, pigmen-pigmen ini bisa <a href="https://academic-oup-com.libraryproxy.griffith.edu.au/jn/article/132/3/399/4687282">menumpuk</a> di kulit Anda, <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25014019">membuat kulit Anda memancarkan cahaya keemasan yang sehat </a>. Manfaat yang sama belum didapat dari asupan suplemen, jadi untuk mendapatkan pigmen karotenoid lebih baik makan banyak buah dan sayuran yang berbeda.</p>
<hr>
<p>
<em>
<strong>
Baca juga:
<a href="https://theconversation.com/food-as-medicine-why-do-we-need-to-eat-so-many-vegetables-and-what-does-a-serve-actually-look-like-76149">Food as medicine: why do we need to eat so many vegetables and what does a serve actually look like?</a>
</strong>
</em>
</p>
<hr>
<h2>Bagaimana dengan susu?</h2>
<p>Secara alami, susu mengandung steroid anabolik, hormon pertumbuhan dan hormon pertumbuhan lainnya. Melalui jalur metabolisme yang rumit, hormon ini ini menyebabkan tingkat pelepasan insulin yang lebih tinggi, yang dapat menstimulasi <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21335995">munculnya dan berkembangnya</a> jerawat.</p>
<p>Beberapa penelitian telah meneliti beberapa kemungkinan hubungan antara susu dan jerawat. Pada tahun 2005, 50.000 perempuan <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15692464">menceritakan pola diet mereka ketika di SMA</a> dan ditanya apakah mereka pernah didiagnosa menderita jerawat yang parah oleh dokter. </p>
<p>Peneliti menemukan bahwa mereka yang meminum susu lebih lebih banyak (terutama susu skim) lebih sering menderita jerawat. <a href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17083856">Sebuah penelitian tahun 2006</a> yang melibatkan 6.000 remaja perempuan dan sebuah <a href="https://www.jaad.org/article/S0190-9622(07)02402-4/abstract">penelitian tahun 2008</a> yang melibatkan sekitar 4.700 remaja laki-laki menunjukkan hasil serupa. </p>
<figure class="align-right zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/218716/original/file-20180514-34018-1d9tbdz.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/218716/original/file-20180514-34018-1d9tbdz.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=237&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/218716/original/file-20180514-34018-1d9tbdz.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=937&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/218716/original/file-20180514-34018-1d9tbdz.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=937&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/218716/original/file-20180514-34018-1d9tbdz.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=937&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/218716/original/file-20180514-34018-1d9tbdz.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=1178&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/218716/original/file-20180514-34018-1d9tbdz.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=1178&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/218716/original/file-20180514-34018-1d9tbdz.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=1178&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Susu telah dikaitkan dengan munculnya jerawat.</span>
<span class="attribution"><span class="source">from shutterstock.com</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p>Tapi uji coba random yang terkontrol yang membuktikan hubungan antara susu dan jerawat belum pernah dilakukan. Ini artinya belum bisa dibuktikan apakah susu merupakan penyebab jerawat. Penelitian berkualitas diperlukan sebelum memberikan kesimpulan.</p>
<p>Jika Anda ingin memperbaiki penampilan kulit Anda, Anda bisa mencoba cara-cara ini: </p>
<ul>
<li><p>Kurangi makanan dengan kadar GL tinggi dengan mengurangi jumlah makanan cepat saji dan olahan. </p></li>
<li><p>Tambah <a href="http://www.glycemicindex.com">makanan dengan kadar GL yang rendah</a> yang tidak akan meningkatkan kadar glukosa dalam darah Anda (sayuran, ubi jalar, barley, kacang-kacangan dan roti gandum)</p></li>
<li><p>makan beragam buah dan sayuran untuk mendapatkan kulit bercahaya yang sehat.</p></li>
</ul><img src="https://counter.theconversation.com/content/97085/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Emily Burch tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.</span></em></p>Penelitian menunjukkan memakan makanan dengan muatan glikemik yang rendah dan banyak buah-buahan dan sayuran akan memperbaiki penampilan kulit Anda.Emily Burch, PhD Candidate, Griffith UniversityLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.tag:theconversation.com,2011:article/855812017-10-19T09:56:54Z2017-10-19T09:56:54ZAntara Dove, kecantikan sejati, dan sejarah produk pemutih kulit yang rasis<figure><img src="https://images.theconversation.com/files/189964/original/file-20171012-31418-v7whmr.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip" /><figcaption><span class="caption">Dove menarik iklan ini dari Facebook, setelah ramai diprotes karena tidak sensitif rasial.</span> <span class="attribution"><span class="source">naythemua/Facebook</span></span></figcaption></figure><p>Baru-baru ini kantor pemasaran Dove (merek perawatan pribadi Unilever) menjadi sorotan publik gara-gara sebuah iklan yang dipandang tidak sensitif secara rasial. Di media sosial bahkan sampai ada ajakan untuk memboikot Dove.</p>
<p>Iklan yang dipermasalahkan itu menampilkan seorang perempuan kulit hitam yang berubah putih setelah memakai losion tubuh Dove. Meski segera ditarik, iklan itu telanjur ramai dibahas di media sosial setelah penata rias AS Naomi Blake (Naythemua) menuliskan kekesalannya di Facebook, dan menyebut iklan itu “tidak peka”.</p>
<p><div data-react-class="Tweet" data-react-props="{"tweetId":"916993830024511488"}"></div></p>
<p>Dove merespons, <a href="https://twitter.com/Dove/status/916731793927278592">mulanya lewat Twitter</a>.</p>
<p><div data-react-class="Tweet" data-react-props="{"tweetId":"916731793927278592"}"></div></p>
<p>Perusahaan itu kemudian memberi pernyataan lebih panjang: “Sebagai bagian kampanye untuk sabun mandi cair Dove, sebuah klip video tiga detik diunggah di halaman Facebook AS … Klip itu tidak merepresentasikan keragaman kecantikan sejati yang menjadi tujuan Dove dan merupakan inti keyakinan kami, dan mestinya itu tidak perlu terjadi.”</p>
<p><div data-react-class="Tweet" data-react-props="{"tweetId":"917444642047778816"}"></div></p>
<p>Perlu ditanyakan apakah para anggota tim pemasaran Dove ketika mahasiswa kerjanya hura-hura di pub dan membolos kuliah Sejarah Periklanan? Karena kalau tidak membolos mereka tentu tahu iklan sabun Pears’ 1884 dari presentasi dosen. Oke, saya hanya bercanda, tetapi yang jelas iklan bermasalah Dove itu sejalan dengan sejarah rasis yang memandang kulit putih itu bersih dan kulit hitam adalah sesuatu yang perlu dibersihkan.</p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/189454/original/file-20171009-25615-nqu1rj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/189454/original/file-20171009-25615-nqu1rj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/189454/original/file-20171009-25615-nqu1rj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=439&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/189454/original/file-20171009-25615-nqu1rj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=439&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/189454/original/file-20171009-25615-nqu1rj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=439&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/189454/original/file-20171009-25615-nqu1rj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=552&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/189454/original/file-20171009-25615-nqu1rj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=552&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/189454/original/file-20171009-25615-nqu1rj.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=552&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Iklan orisinal sabun Pears’ berdasarkan fabel Memutihkan Orang Kulit Hitam, dimuat di Graphic for Christmas 1884.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Author provided</span></span>
</figcaption>
</figure>
<h2>Sejarah rasis</h2>
<p>Insiden semacam ini bukan yang pertama bagi Dove. Dalam sebuah iklan tahun 2011, tiga perempuan yang kulitnya makin lama makin pucat berdiri dililit handuk di bawah papan bertuliskan “Sebelum” dan “Sesudah”, menyiratkan transisi menuju kulit lebih terang adalah janji kecantikan gemerlap Dove. (<a href="http://gawker.com/5804724/dove-body-wash-strong-enough-to-turn-a-black-woman-white">Dove kemudian mengatakan</a> ketiga perempuan itu merepresentasikan gambaran “sesudah”). </p>
<p>Banyak komentar geram merujuk pada ungkapan metaforis tentang bayi-bayi dan perempuan kulit hitam dicuci sampai putih. Australia punya kasus tersendiri di front ini. Ahli sejarah Gamilaraay Yuwaalaraay Frances Peters–Little (produser film dan artis pertunjukan) menuntut permintaan maaf Dove. Dia mengunggah sebuah iklan sabun Nulla Nulla dari tahun 1901 di Facebook untuk menunjukkan betapa jauhnya jangkauan rasisme melalui ungkapan metaforis terasa dalam iklan-iklan Dove. </p>
<figure class="align-center zoomable">
<a href="https://images.theconversation.com/files/189457/original/file-20171009-25624-ymsneh.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=1000&fit=clip"><img alt="" src="https://images.theconversation.com/files/189457/original/file-20171009-25624-ymsneh.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&fit=clip" srcset="https://images.theconversation.com/files/189457/original/file-20171009-25624-ymsneh.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=600&h=651&fit=crop&dpr=1 600w, https://images.theconversation.com/files/189457/original/file-20171009-25624-ymsneh.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=600&h=651&fit=crop&dpr=2 1200w, https://images.theconversation.com/files/189457/original/file-20171009-25624-ymsneh.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=600&h=651&fit=crop&dpr=3 1800w, https://images.theconversation.com/files/189457/original/file-20171009-25624-ymsneh.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=754&h=818&fit=crop&dpr=1 754w, https://images.theconversation.com/files/189457/original/file-20171009-25624-ymsneh.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=30&auto=format&w=754&h=818&fit=crop&dpr=2 1508w, https://images.theconversation.com/files/189457/original/file-20171009-25624-ymsneh.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=15&auto=format&w=754&h=818&fit=crop&dpr=3 2262w" sizes="(min-width: 1466px) 754px, (max-width: 599px) 100vw, (min-width: 600px) 600px, 237px"></a>
<figcaption>
<span class="caption">Sebuah iklan sabun Nulla Nulla dari tahun 1901.</span>
<span class="attribution"><span class="source">Author provided</span></span>
</figcaption>
</figure>
<p><a href="https://www.researchgate.net/publication/306379190_Representation_and_Power_A_Picture_is_Worth_a_Thousand_Words_-_%27Nulla-Nulla_Australia%27s_White_Hope_The_Best_Household_Soap%27_1920s">Penulis aborigin Wiradjuri Kathleen Jackson</a> juga menulis tentang iklan Nulla Nulla dan bandul kalung (<em>kingplate</em>), sebuah tanda yang diberikan oleh para pemukim kulit putih kepada orang-orang Aborigin, bertuliskan “DIRT” (kotoran). Dia menjelaskan bahwa putih dipandang sebagai kemurnian, sedangkan hitam dipandang sebagai kotoran, dan tugas para kolonialis adalah menghapuskannya dari muka bumi. Iklan itu menunjukkan bahwa sabun imperial memiliki kekuatan untuk melenyapkan kepribumian.</p>
<p>Ini sejalan dengan kebijakan-kebijakan yang dengan jelas ditujukan untuk melenyapkan “orang asli”. Di Australia politik asimilasi didasarkan pada fantasi ilmiah yang sepenuhnya menyesatkan tentang “asimilasi biologis”, bahwa kulit gelap dan ciri-ciri masyarakat adat bisa dilenyapkan melalui “<a href="http://www.tandfonline.com/doi/pdf/10.1080/10314610208596220">pembersihan kulit berwarna (<em>breeding out the colour</em>)</a>”. </p>
<hr>
<p><em><strong>Baca juga:</strong> <a href="https://theconversation.com/hugh-hefner-playboy-dan-menjadi-laki-laki-di-era-perang-dingin-85001">Hugh Hefner, ‘Playboy'dan menjadi laki-laki di era Perang Dingin</a></em></p>
<hr>
<p>Di New South Wales, anak-anak perempuan “campuran” diambil dari keluarga mereka dan ditempatkan sebagai pembantu rumah tangga di rumah-rumah orang kulit putih, di mana diasumsikan laki-laki kulit putih “kelas rendah” akan menikahi mereka. Mereka pun sering kali rentan terhadap kekerasan seksual. Setiap anak yang dihasilkan, bagaimanapun repoduksinya, akan memiliki kulit lebih terang dengan sendirinya karena <a href="http://www.tandfonline.com/doi/pdf/10.1080/09612029300200035">agen pemutih</a> sperma laki-laki kulit putih.</p>
<p>Para ibu Aborigin dituduh tidak higienis dan sembrono. Sesungguhnya, mereka berjuang keras mengatasi kekurangan yang sering tidak masuk akal untuk menjadikan anak-anak mereka sebersih mungkin dengan harapan polisi tidak punya cukup alasan untuk mengambil mereka.</p>
<h2>Kecantikan sejati?</h2>
<p>Kebersihan dan kesucian, putih dan kompetensi keibuan: inilah luka-luka yang ditaburi Dove dengan garam iklan buta sejarahnya. Iklan itu tanpa sengaja mengusik perlawanan dan ketahanan keluarga-keluarga Aborigin yang secara turun-temurun menghadapi fragmentasi, administrasi drakonian dan pengawasan tidak mengenakkan oleh para petugas negara. Rabun dekatnya yang menyiratkan karakterisasi kecantikan sebagai buah dari penyingkiran yang hitam sungguh sulit dipahami.</p>
<p>Pada tahun 2004, Dove memulai sebuah kampanye bagi “<a href="http://www.dove.com/au/stories/campaigns.html">Real Beauty</a>”. Ia <a href="https://www.unilever.co.uk/brands/our-brands/dove.html">menyatakan diri</a> sebagai “agen perubahan untuk mendidik dan menginspirasi pada gadis tentang definisi lebih luas kecantikan dan membuat mereka merasa lebih percaya diri”. Film-film pendek online Dove tentang standar kecantikan—termasuk <a href="https://www.youtube.com/watch?v=nTZqHkEwfng">Daughters</a>, <a href="https://www.youtube.com/watch?v=9zKfF40jeCA">Onslaught</a>, <a href="https://www.youtube.com/watch?v=bjArfCjNuc8">Amy</a> dan <a href="https://www.youtube.com/watch?v=iYhCn0jf46U">Evolution</a>—mendapat anugerah-anugerah penghargaan periklanan internasional.</p>
<p>Tetapi Dove juga ikut bersama Unilever dalam <a href="https://www.fairandlovely.in/">Fair and Lovely</a>, sebuah produk dan merek pemutih kulit yang dikembangkan di India pada tahun 1975. Perusahaan sepupu Dove ini mengklaim agen pemutihnya sebagai “krim pemutih” No. 1 dan ampuh untuk mengaktifkan “sistem vitamin Fair and Lovely yang membuat bersinar kulit berwarna sekalipun”. Produk ini <a href="https://www.unilever-ewa.com/brands/our-brands/fair-and-lovely.html">dijual di lebih dari 40 negara</a>.</p>
<p>Produk-produk pemutih kulit (ada juga <a href="http://www.fairandhandsome.net/">Fair and Handsome</a> untuk pria, tidak ada hubungannya dengan Unilever) populer di Asia, di mana lebih dari 60 perusahaan bersaing di <a href="https://www.pri.org/stories/2009-03-30/skin-whitening-big-business-asia">pasar yang bernilai sekitar AS$18 miliar</a>. Produk-produk tersebut mengukuhkan hierarki sosial di sekitar kasta dan etnis. Sejak tahun 1920-an politik rasial <a href="https://books.google.com.au/books?id=BxQxkiBqXrsC&pg=PA49&lpg=PA49&dq=modern+girl+around+the+world+skin+lighteners&source=bl&ots=NQEiF8I4vz&sig=Xn_7y8mX24xf7KyexWjv6_O3E5Q&hl=en&sa=X&ei=ie24VM3yEIWi8QWnsIKoDQ&ved=0CDMQ6AEwAg#v=onepage&q=skin%20lighteners&f=false">pemutih kulit</a> sudah menyebar ke seluruh dunia ketika kapitalisme konsumen menjamah Cina, India, dan Afrika Selatan.</p>
<p>Dove menanggapi iklan kontroversialnya dengan mengatakan bahwa “keragaman kecantikan sejati… adalah inti keyakinan kami”. Tetapi “inti” tampaknya cuma sebatas kulit ketika ia gagal menembus pori-pori perusahaan induk dan anak-anak perusahaannya.</p><img src="https://counter.theconversation.com/content/85581/count.gif" alt="The Conversation" width="1" height="1" />
<p class="fine-print"><em><span>Liz Conor menerima dana dari Australia Research Council. </span></em></p>Iklan Dove mengundang kontroversi karena menampilkan wanita kulit hitam berubah putih setelah menggunakan produk Dove. Produk pemutih kulit punya sejarah yang rasis.Liz Conor, ARC Future Fellow, La Trobe UniversityLicensed as Creative Commons – attribution, no derivatives.